Upload
rumbi-rizky
View
32
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
anfisman
Citation preview
I. Judul : System Kardiovaskuler
II. Tujuan : Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah dan denyut
nadi serta factor factor yang mempengaruhinya
III. Dasar Teori :
Sistem Kardiovaskuler
Di dalam sistem kardiovaskuler, jantung merupakan organ pemompa
darah. Adapun pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya darah. Dan
darah sendiri merupakan cairan pembawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan
tubuh.Tak hanya itu, darah juga membawa sisa-sisa metabolisme untuk dibuang
ke luar tubuh. Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah mengalirkan
darah ke seluruh bagian tubuh. Hal ini tentu saja untuk keberlangsungan hidup
manusia itu sendiri (Putri Indah Dwipayanti,2011).
Siklus Kardiovaskuler
Siklus kardiovaskuler adalah suatu urutan peristiwa perputaran darah dari
dan ke dalam jantung dalam sekali putaran lengkap. Fase awal pemompaan
darah kita kenal sebagai sistol. Pada fase ini, otot jantung melakukan kontraksi
Adapun fase jantung mengisi darah (darah masuk jantung) disebut
sebagai diastol. Pada fase ini, otot jantung melakukan relaksasi. Urutan siklus
kardiovaskuler adalah sistol atrium (darah masuk ke dalam ventrikel kiri dan
kanan), lalu sistol ventrikel (darah mengisi aorta dan paru), lalu diastole
ventrikel dan diastole atrium (Arwan Dan Sunarno.2007).
Tekanan Darah
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota
tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan
biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan
disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung
beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling
baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam
keadaan duduk atau berbaring (Anggara.Febby Haendra Dwi.2013).
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi
dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah
daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu
pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari (Watson, Roger. 2002).
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara
berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita
darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat (Fried, George H. dan George J.
Hademenos. 2006).
Tekanan sistolik
Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot
jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial
maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung.
Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.Pada format penulisan angka
tekanan darah, umumnya, tekanan sistolik merupakan angka pertama. Sebagai
contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada
nilai 120 mmHg Fried, (Evelyn C, Pearce. 2009).
Tekanan diastolik
Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang
berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik
adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut
jantung.
Sistem ini terdiri atas organ jantung dan pembuluh-pembuluh darah.
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk
menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, sel darah dll
dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga
keseimbangan homeostasis (Evelyn C, Pearce. 2009).
Jantung
Jantung merupakan organ muskular yang bertumpu pada diafragma
thorax dan berada diantara kedua pulmo. Dibungkus oleh sebuah selaput yang
disebut perikardium dan menempati mediastinum medium. Letak jantung
sedemikian rupa sehingga puncaknya (apex kordis) mengarah kepada kaudo
ventrikal sinistra. 2/3 bagian jantung berada disebelah kiri linea mediana
jantung , memiliki empat ruang yang berada dibagian tengah rongga thorax
(Fried, George H. dan George J. Hademenos. 2006).
Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya.
Berbentuk seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar mengarah pada bahu
kanan, ujung bawah mengeerucut mengarah ke panggul kiri. Pada orang dewasa
ukuran jantung adalah 12 cm, lebar 8-9 cm dan tebal 6 cm. Pada pria berat
jantung adalah 280-340 gr dan pada wanita 230-280 gr. Dalam keadaan
patologis ukurann jantung biasanya melebihi ukuran normal (Watson,
Roger. 2002).
Jantung memiliki 3 lapisan yaitu:
Perikardium : lapisan dinding terluar jantung.
Miokardium : lapisan tengah dinding jantung.
Endokardium : lpisan terdalam jantung .
Jantung merupakan organ yang terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium
dextra, ventrikel dextra, atrium sinistra dan ventrikel sinistra. Dan diantarai oleh
masing masing katub,yaitu antara atrium dextra dan ventrikal dextra terdapat
katub trikuspidalis sedangkan pada atrium sinistra dan ventrikal sinisttra terdapat
katub bikuspidalis atau katub mitral.Jantung dapat bergerak yaitu kontriksi dan
dilatasi, disebabkan oleh rangsangan saraf otonom. Siklus jantung adalah
kejadian yang terjadi pada jantung selama peredaran darah. Kontriksi antara
kedua atrium terjadi secara serentak yang disebut sistol atriol dan
pengendorannya disebut diastol atriol (Watson, Roger. 2002).
Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya atau dialirkannya darah
dari dan ke jantung dan ke seluruh tubuh. Bentuk pembuluh darah adalah
tabung. Pembuluh darah terdiri atas vena dan arteri.
Arteri
Arteri merupakan pembuluh yang bertugas membawa darah menjauhi
jantung. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang membawa
darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen. Arteri terbesar yang
ada dalam tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari ventrikel kiri jantung.
Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta
ascendens. Kemudian, aorta ascendens mengalami percabangan yaitu arcus aorta
sebelum melanjutkan diri sebagai aorta descendens. Arcus aorta memiliki tiga
percabangan yaitu:
1. A.brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadi a.carotis
communis dextra, a.subclavia dextra dan a.thyroidea ima (yang mendarahi
kelenjar thyroid bagian inferior).
2. A.carotis communis sinistra.
3. A. subclavia sinistra.
Vena
Vena merupakan pembuluh yang mengalirkan darah dari sistemik
kembali ke jantung (atrium dextra), kecuali v.pulmonalis yang berasal dari paru
menuju atrium sinistra. Semua vena-vena sistemik akan bermuara pada vena
cava superior dan vena cava inferior. Vena yang ada di kepala seperti v.emisaria
dan v.fasialis sebagian akan bermuara pada v.jugularis interna, sebagian lagi
pada v.jugularis eksterna. Nantinya v.jugularis eksterna akan bermuara pada
v.subclavia, di mana v.subclavia akan beranastomosis dengan v.jugularis interna
membentuk v.brachiocephalica. Terdapat dua v.brachiocephalica, masing-
masing dextra dan sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai v.cava
superior.Vena yang ada di kepala seperti v.emisaria dan v.fasialis sebagian akan
bermuara pada v.jugularis interna, sebagian lagi pada v.jugularis eksterna.
Nantinya v.jugularis eksterna akan bermuara pada v.subclavia, di mana
v.subclavia akan beranastomosis dengan v.jugularis interna membentuk
v.brachiocephalica. Terdapat dua v.brachiocephalica, masing-masing dextra dan
sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai v.cava superior.Arcus vena dorsalis
yang berada di daerah dorsum pedis akan naik melalui v.saphena magna di
bagian anterior medial tungkai bawah. V.saphena magna tersebut akan bermuara
di v.femoralis. Sedangkan v.saphena parva yang berasal dari bagian posterior
tungkai bawah akan bermuara pada v.poplitea dan berakhir di v.femoralis.
V.tibialis anterior dan v.tibialis posterior juga bermuara pada v.poplitea (Fried,
George H. dan George J. Hademenos. 2006).
Dari v.femoralis, akan berlanjut ke v.iliaca externa lalu menuju v.iliaca
communis dan selanjutnya v.cava inferior.Selain itu terdapat juga v.glutea
superior, v.glutea inferior dan v.pudenda interna di daerah gluteus, yang
bermuara ke v.iliaca interna.
Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik
melalui v.saphena magna di bagian anterior medial tungkai bawah. V.saphena
magna tersebut akan bermuara di v.femoralis. Sedangkan v.saphena parva yang
berasal dari bagian posterior tungkai bawah akan bermuara pada v.poplitea dan
berakhir di v.femoralis. V.tibialis anterior dan v.tibialis posterior juga bermuara
pada v.poplitea.Dari v.femoralis, akan berlanjut ke v.iliaca externa lalu menuju
v.iliaca communis dan selanjutnya v.cava inferior.Selain itu terdapat juga
v.glutea superior, v.glutea inferior dan v.pudenda interna di daerah gluteus, yang
bermuara ke v.iliaca interna (Watson, Roger. 2002).
Darah
Darah merupakan salah satu komponen utama dalam sistem
kardiovaskuler. Tak hanya itu, peranannya dalam tubuh pun sangatlah vital.
Berikut adalah beberapa fungsi darah bagi tubuh :
Darah melalui plasma darah akan mengedarkan sari makanan ke seluruh
bagian tubuh.
Darah akan mengeluarkan sisa-sisa oksidasi dari sel tubuh untuk kemudian
dikeluarkan dari tubuh oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan
melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
Plasma darah akan menyebarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
buntu (endokrin) ke seluruh bagian tubuh.
Sel darah merah akan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Sel darah putih akan membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Keping-keping darah akan menutup setiap luka yang dialami tubuh.
Darah akan menjaga kestabilan suhu tubuh (Fried, George H. dan George J.
Hademenos. 2006).
IV. Metode Praktikum
4.1 Waktu dan Tempat
Waktu : 16 April 2015
Tempat : Laboratorium FKIP Prodi Biologi Universitas Jember
4.2 Alat dan Bahan
Tensimeter (Spygnomanometer),terdiri dari :
Manometer Air raksa
Manset udara
Selang karet
Pompa udara dari karet dan sekrup pembuka penutup
Stetoskop
Stopwatch
Meja periksa dan bangku
4.3 Cara Kerja
4.3.1 Mengukur Tekanan Darah
Memasang dengan rapat manset/sabuk tensimeter pada lengan kiri atas probandus
Menempatkan stetoskop pada telinga
Memastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on),cara memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada Area sensor kepala stetoskop.jika terdengan bunyi maka
stetoskop dalam kondisi on
Mencari denyut nadi/Arteri brakhialis dibagian siku dalam lengan kiri probandus. membiarkan dengan rileks.
Meletakkan kepala stetoskop pada denyut nadi/Arteri (menggunakan tangan kiri)
Memastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup (memutar skrup searah jarum jam sampai rapat)
Memompa kantung tekanan sampai maksimal 160 mmHg pada penunjuk jarum manometer
Membuka perlahan lahan katup kantung tekanan.jarum pada manometer akan turun perlahan seiring dibukanyakatup kantung tekanan tersebut
Menghitung Denyut Nadi
Mendengarkan dan menandai bunyi yang terdengar pertama dan terakhir kali muncul saat jarum pada manometer turun
Membuka katup kantong tekanan sampai jarum pada manometer menunjukkan angka 0
Bunyi yang pertama menunjukkan batas systole /rentang waktu ketika jantung berkontraksi. Bunyi yang terakhir menunjukkan batas bawah diatole/rentang waktu
ketika jantung bereaksasi. Maka tekanan darah tersebut adalah 120/90
Membuka manset tensimeter pada pasien,dan mengempiskan,lalu menggulung dan memasukkan kembali pada kotak penyimpanan
Melepaskan stetoskop dan memastikan kepala stetoskop dalam kondisi tertutup
Mengulangi pengukuran sampai tiga kali untuk satu orang probandus
Melakukan perhitungan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan aktifitas fisik (berlari selama 5 menit)
Menempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher
Saat merasakan denyut nadi,melihat stopwatch untuk menghitung jumlah denyut nadi selama 60 detik
Melakukan perhitungan denyut jantung sebelum dan sesudah melakukan aktifitas fisik(berlari selama 5 menit)
Menghitung denyut jantung dan mengulangi sampai 3 kali untuk satu orang probandus
V. Hasil Pengamatan
Kel Nama Jk Usia Sebelum Berlari Setelah Berlari Jenis
TensimeterDenyut
Nadi
S/D Denyutt
Nadi
S/D
1 Dewi P 21 76/Menit 120/90 80/Menit 140/90 Tensi
Manual
2 Latif P 21 60/Menit 100/90 91/Menit 120/90 Tensi Clock
3 Winda P 21 62/Menit 120/80 74/Menit 130/78 Tensi
Manual
4 Ratna P 21 90/Menit 115/90 66/Menit 150/90 Tensi
Manual
5 Lyna P 21 82/Menit 120/90 98/Menit 130/80 Tensi Clock
6 Kun P 22 62/Menit 118/86 83/Menit 133/89 Tensi
Otomatis
7 Riris P 20 81/Menit 110/75 111/Menit 151/83 Tensi
Otomatis
8 Lukma P 20 74/Menit 94/60 102/Menit 122/72 Tensi
Otomatis
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yakni mengenai system kardiovaskuler dimana
tujuan dati praktikum kali ini untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah
dan denyut nadi serta factor factor yang mempengeruhinya.
Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung
seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara
palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau
merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan
auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara
alami yang diproduksi dalam tubuh
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi
sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung.
Denyut nadi dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan atau dengan cara
palpasi, disamping itu dapat pula ditentukan dengan menggunakan peralatan
elektronik yang sederhana maupun yang modern.
Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot
jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial
maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung.
Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.
Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang
berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik
adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut
jantung.
Pemeriksaan denyut nadi dan pengukuran tekanan darah merupakan
faktor yang dapat dipakai sebagai indicator untuk meilai system kardiovaskuler.
Dalam praktikum kali ini alat alat yang digunakan pada praktikum yakni
tensimeter,bagian bagian dari stetoskop yang berfungsi untuk mendengarkan
sistol dan diastole dan juga Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan darah arteri.adapun bagian bagian dari
sphygmomanometer diantaranya:
Menset, berfungsi untuk menampung udara yang dipompa dari bulb dan
untuk mendeteksi tekanan darah pasien yang pada penggunaannya
dipasang pada lengan pasien.
Bulb atau pemompa, berfungsi untuk mempompa udara kedalam menset.
Pada bulb terdapat :
- Valve Inlet atau klep masuk yang berfungsi untuk menghisap udara
dari luar.
- Valve Output atau klep keluar yang berfungsi mengeluarkan udara
dari dalam bulb ( di dalamnya terdapatfilter ).
- Valve pembuangan yang berfungsi untuk ruang udara dari menset
pada saat pengukuran.
Tabung kaca pengukur, berfungsi untuk mengukur air raksa yang
dipompa oleh udara di dalam menset. Diatas tabung kaca pengukur
terdapat lubang pembuangan udara.
Valve on/off, berfungsi untuk membuka atau menutup jalannya air raksa.
Tabung air raksa, berfungsi untuk menampung air raksa. Diatas tabung
air raksa terdapat filternya.
Selain itu tensimeter terdapat beberapa macam diataranya
Tensimeter air raksa
Merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang
dipakai di luar negeri, karena tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang
berbahaya jika sampai alat pecah dan air raksa terkena kulit atau saluran
pernafasan. Tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop untuk mendengar
munculnya bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.
Tensimeter aneroid
Tensimeter ini lebih aman karena tidak lagi menggunakan air raksa tetapi
menggunakan putaran berangka sebagai penggantinya. Sama dengan tensimeter
air raksa, tensimeter aneroid masih menggunakan stetoskop.
Tensimeter digital
Merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung
menunjukan hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan tensimeter air
raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda
tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor
sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki
gangguan pendengaran.
Dalam praktikum kali ini melakukan pengukuran tekanan darah dan
menghitung denyut nadi. Dalam mengukur tekanan darah pertama yang harus
dilakukan adalah memasang manset dengan rapat pada lengan kiri atas
probandus lalu menempatkan stetoskop pada telinga dan memastikan kepala
stetoskop dalam posisi terbuka dan cara memastikannya dengan mengetuk
secara perlahan pada Area sensor kepala stetoskop.apabila terdengar bunyi maka
stetoskop dalam kondisi on.lalu mencari denyut nadi/Arteri brakhialis dibagian
siku dalam lengan kiri probandus.lalu membiarkan lengan rileks dan nyaman.
Lalu meletakkan kepala stetoskop pada denyut nadi memastikan katup kantung
tekanan dalam keadaan tertutup.memopa kantung tekanan sampai maksimal 160
mmHg pada petunjuk jarum manometer. Membukaperlahan katup kantung
tekanan.jarum pada manometer akan turun perlahan seiring dibukanya katup
kantung tekenan perlahan seiring dibukanya katup kantung tekanan tersebut.
Mendengarkan pertama dan terakhir kali muncul saat jarum pada manometer
menurun. Bunyi pertama menunjukkan batas sistol ketika jantung
berkontraksi.bunyi terakhir menunjukkan diatole ketika jantung
berelaksasi.membuka kantung tekanan sampai jarum pada manometer
menunjukkan angka 0. Membuka manset pada pasien dan mengempiskan lalu
gulung dan memasukkan kembali pada kotak penyimpanan.meepaskan stetoskop
dan memastikan kepala stetoskop dalam kondisi tertutup. Melakukan
perhitungan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik.
Sedangkan untuk menghitung denyut nadi pertama yang harus dilakukan
adalah Menempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau
tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi,melihat stopwatch untuk
menghitung jumlah denyut nadi selama 60 detik.
Dari hasil pengamatan didapatkan untuk probandus dewi berjenis
kelamin perempuan dengan usia 21 tahun sebelum berlari dengan denyut nadi
76/menit dan s/d 120/90 dan setelah berlari dengan denyut nadi 80/menit dan s/d
140/90 dengan tensi manual. Latifa berjenis kelamin perempuan dengan usia 21
tahun sebelum berlari dengan denyut nadi 60/menit dan s/d 100/90 dan setelah
berlari dengan denyut nadi 91/menit dan s/d 120/90 dengan tensi clock. Winda
berjenis kelamin perempuan dengan usia 21 tahun sebelum berlari dengan
denyut nadi 62/menit dan s/d 120/80 dan setelah berlari dengan denyut nadi
74/menit dan s/d 130/78 dengan tensi manual. Ratna berjenis kelamin
perempuan dengan usia 21 tahun sebelum berlari dengan denyut nadi 90/menit
dan s/d 115/90 dan setelah berlari dengan denyut nadi 66/menit dan s/d 150/90
dengan tensi manual. Lyna berjenis kelamin perempuan dengan usia 21 tahun
sebelum berlari dengan denyut nadi 82/menit dan s/d 120/90 dan setelah berlari
dengan denyut nadi 98/menit dan s/d 130/80 dengan tensi clock. Kun berjenis
kelamin perempuan dengan usia 22 tahun sebelum berlari dengan denyut nadi
62/menit dan s/d 118/86 dan setelah berlari dengan denyut nadi 83/menit dan s/d
133/89 dengan tensi digital. Riris berjenis kelamin perempuan dengan usia 20
tahun sebelum berlari dengan denyut nadi 81/menit dan s/d 110/75 dan setelah
berlari dengan denyut nadi 111/menit dan s/d 151/83 dengan tensi digital.
Lukma berjenis kelamin perempuan dengan usia 20 tahun sebelum berlari
dengan denyut nadi 74/menit dan s/d 94/60 dan setelah berlari dengan denyut
nadi 102/menit dan s/d 122/72 dengan tensi digital.
Berdasarkan pada referensi dan literatur, seluruh data yang dihasilkan
tersebut masih menunjukkan range tekanan darah yang normal. Tekanan darah
sistolik yang dianggap normal untuk orang dewasa adalah adalah 90-130
mmHg, sedangkan tekanan diastolik yang normal untuk orang dewasa adalah
sebesar 60-90 mmHg. Angka yang ditunjukkan dalam tekanan sistolik selalu
lebih besar dari angka diastolik karena selama sistol,ventrikel
kiri jantung memaksa darah untuk masuk ke aorta dengan fase ejeksi (penyempr
otan). Hal tersebut terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara ventrikel
dengan aorta. Sehingga ketika katup yang membatasi atrium dengan aorta
terbuka maka terjadi perpindahan darah dari atrium ke aorta dengan ejeksi dan
tekanan yang besar.
Sedangkan pada hasil pengamatan setelah berlari diketahui bahwa
sebagian besar tekanan darah dan denyut nadi meningkat dibandingkan dengan
hasil pengukuran sebelum beraktivitas otot, ternyata data menunjukkan bahwa
tekanan darah setelah melakukan aktivitas otot cenderung akan lebih tinggi. Hal
tersebut dikarenakan semakin tinggi aktivitas yang dilakukan maka akan
semakin tinggi pula aktivitas dari kerja jantung yang harus mengeluarkan tenaga
yang tinggi sehingga tekanan darah juga meningkat .
Tekanan darah yang meningkat ini dipengaruhi oleh tingkatan aktivitas.
Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan
darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas
sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang
bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran
darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang
dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung
dan otot rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol
menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktu pun bertambah sehingga volume
darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya pun akan meningkat.
Factor factor yang mempengaruhi dalam tekanan darah dan denyut nadi
salah satunya adalah usia,semakin tambah usia semakin tinggi pula tekanan
darahnya namun diketahui bahwa pada hasil pengamatan secara garis besar tidak
terdapat perbedaan yang signifikan anatara denyut nadi ataupun tekanan darah
dari masing masing probandus karna dari factor usia tidak terpaut begitu jauh
yakni kisaran 20-22 jadi perbedaan masih tidak terlihat jelas. Selain itu jenis
kelamin berpengaruh dalam tinggi rendahnya tekanan darah Wanita cenderung
memiliki tekanan darah rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak
lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran.
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor yaitu factor fisiologis dan factor
patologis.faktor fisiologis ialah factor yang berkaitan langsung terhadap kondisi
jantung. Sedangkan factor patologis adalah factor yang berhubungan dengan
kondisi tubuh secara fisik .
Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi
tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi
terhadap aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah
meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka
makin tinggi tekanan darah.
Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan
berusaha menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh
aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi
perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena
komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih
untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur
emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah
g. Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah yang tinggi,
diantaranyamakanan yang mengandung garam (NaCl). Garam akan
mempengaruhi retensi Na+ dalam darah sehingga dapat menyebabkan
penumpukkan Na+ dalam darah.
h. Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal memiliki peranan
untukmerangsang pengeluaran angiotensin yang kemudian akan
mempengaruhirangsangan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh
darah).Berdasarkan faktor
Factor yang telah dijelaskan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
tekanan darah seseorang dapat diketahui berdasarkan factor patologisnya. Jika
seseorang terbiasa memiliki aktivitas yang sedikit tekanan darahnya pun akan
cenderung menunjukkan angka normal.
VII. Penutup
7.1 Kesimpulan
Untuk melakukan pengukuran tekanan darah pertama yang harus
dilakukan adalah Meletakkan lengan yang mau diukur tekanan darahnya (lengan
kanan) disisi tubuh dengan kedudukan volar.Memasang manset pada lengan atas
kiri.Meraba serta merasakan denyut pada Arteri brakhialis.Memompakan udara
kedalam manset (menggunakan pompa udara) sampai denyut arteri brakialais tak
teraba. Memompakan terus udara kedalam manset sampai tinggi Hg pada
manometer sekitar 20 mmHg lebih tinggi dari titik di mana denyut arteria
brakhialis tak teraba.Mengeluarkan udara dalam manset secara pelan dan
berkesinambungan (dengan memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah
jarum jam). Mencatat tinggi Hg pada manometer di mana arteri brahialis
pertama kali teraba kembali. Nilai ini menunjukkan besarnya tekanan sistolik
cara palpasi.
Sedangkan untuk menghitung denyut nadi pertama yang harus dilakukan
adalah Menempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau
tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi,melihat stopwatch untuk
menghitung jumlah denyut nadi selama 60 detik.
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor yaitu factor fisiologis dan factor
patologis. Untuk faktor fisiologis terdiri dari kelenturan dinding
Arteri,volume,kekuatan gerak jantung,viscositas,curah jantung adan aktivitas
pembuluh darah.sedangkan factor patologis diantaranya jenis
kelamin,usia,hormone,emosi,makanan,temperature,aktifitas fisik dan posisi
tubuh.
7.2 Saran
Seharusnya pada saat pratikum macam macam tensimeter yang
disediakan sesuai dengan jumlah kelompok supaya praktikan dapat
menggunakan semua jenis macam tensimeter.
DAFTAR PUSTAKA
Arwan Dan Sunarno.2007.Analisis Perbedaan Hasil Pengukuran Tekanan Darah
Antara Lengan Kanan Dengan Lengan Kiri Pada Penderita Hipertensi Di
Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Media Ners, Volume 1,
Nomor 2, Oktober 2007.
Evelyn C, Pearce. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Febby Haendra Dwi Anggara.et.all.2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012.
Fried, George H. dan George J. Hademenos. 2006. Schaum’s Outlines: Biologi Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1); Jan 2013.
Putri Indah Dwipayanti,2011. Efektifitas Buah Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Sumolepen Kelurahan Balongsari Kota
Mojokerto. Jurnal Keperawatan – Volume 01 / Nomor 01/ Januari 2011 –
Desember 2011.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta : EGC
PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
“Sistem Kardiovaskuler”
oleh
Nama : Rumbi Rizky Fauziah
NIM : 120210103113
Kelas :B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015