Upload
lamdan
View
238
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM PAKAR PEMILIHAN PERSALINAN
PERVAGINAM DAN PERABDOMINAL
Pahrul Yanto1, Leony Lidya
2, Sarjon Defit
3
1Mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Koputer Jurusan Teknologi Informasi,
2,3
Staf Dosen Magister Ilmu Koputer,
Universitas Putra Indonesia ”YPTK” Padang,
Jalan Raya Lubuk Begalung, Padang, Telp. (0751) 775246, Sumatera Barat.
ABSTRAK
Sistem pakar merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang akhir-akhir ini
mengalami perkembangan cukup pesat. Aplikasi sistem pakar ini dirancang untuk dapat
menirukan keahlian seorang pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan bantuan
aplikasi sistem pakar pemilihan persalinan pervaginam dan perabdominal dengan teknik
penelusuran ke depan (forward chaining), pengguna yang awam atau tidak ahli dalam
mendiagnosis persalinan dapat mengetahui metode persalinan yang akan dihadapinya. Tahapan
pembangunan sistem ini dimulai dengan mengakuisisi pengetahuan dari bidan dan dokter
spesialis kandungan kemudian membangun basis pengetahuan. Dengan memilih indikasi –
indikasi persalinan yang dialami maka sistem dapat mendiagnosis dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada user yang dijawab dengan ”Ya” atau ”Tidak” kemudian sistem dapat
menentukan metode persalinan spontan, vakum, forsep dan sectio caesarea.
Kata kunci: Expert system, forward chaining, rule-based, diagnosis persalinan.
1. Pendahuluan
Dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian
teknologi informasi di dunia kesehatan adalah penggunaan sistem pakar.
Menganalisa pemilihan metode persalinan sangat penting, jika tidak tepat metode
persalinan yang dipilih, menyebabkan penatalaksanaan yang dilakukan tidak sesuai dengan
indikasi yang dialami pasien, bahkan dapat berakibat fatal pada pasien, yaitu dapat meningkatkan
angka morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.
Hal ini mendorong penelitian ini dilakukan untuk mencoba menghadirkan Sistem Pakar
yang mampu melakukan penelusuran fakta-fakta pasien yang akan melahirkan untuk pemilihan
metode persalinan pervaginam (persalinan melalui jalan lahir) atau persalinan parabdominal
(persalianan melalui jalan lain) pada pasien sejak dini.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Sistem Pakar
Menurut Ishak, et all (2013) Sistem pakar merupakan bagian dari kecerdasan buatan
(artificial intelegence) yang menggunakan kemampuan seorang pakar dalam menganalisa suatu
permasalahan, melakukan proses penalaran dan menarik kesimpulan atas permasalahan tersebut
untuk menghasilkan solusi yang dapat dimanfaatkan oleh seorang pemimpin dalam proses
pengambilan keputusan. Sistem pakar dipakai untuk membantu orang-orang yang tidak ahli
dalam hal tertentu dalam mengambil keputusan, atau bisa juga dipakai oleh para pakar sebagai
asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Desain arsitektur sistem pakar dalam menentukan metode persalinan dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 1. Arsitektur Sistem Pakar Pemilihan Metode Persalinan
Knowledge Base
Berisi himpunan aturan sebagai
berikut:
Aturan untuk indikasi persalinan
spontan, vakum, forsep, sectio
caesarea
Database
Berisikan fakta-fakta yang diberikan pengguna
berupa data variabel :
Kriteria indikasi persalinan spontan
Kriteria indikasi persalinan dengan
ekstraksi vakum
Kriteria indikasi persalinan dengan
ekstraksi forsep
Kriteria indikasi persalinan sectio caesarea
Saran
Inference Engine
Merupakan prosedur-prosedur
untuk mencocokkan fakta
dengan aturan
User Interface
Berisi sebagai berikut :
Prosedur dengan aturan membaca
masukan fakta dari user yaitu
indikasi persalinan
Prosedur untuk menampilkan hasil
diagnosis dan solusi yang akan
diberikan oleh pakar
Explanation Facilities
Berisi informasi tentang hasil solusi pakar
User
2.2 Pelacakan Kedepan (Forward Chaining)
Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven). Dalam
pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba
menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF
dari aturan IF-THEN (Feri Fahrur Rohman, Ami Fauzijah 2008). Gambar 2 menunjukkan proses
forward chaining.
Gambar 2. Proses Forward Chaining
2.3 Persalinan
Setelah ibu menjalani proses kehamilan, maka ibu akan mengalami proses yang kedua
yaitu melahirkan. Pada proses persalinan ibu akan mengeluarkan bayi yang dikandungnya selama
sembilan bulan dalam keadaan hidup. Menurut Amru Sofian (2012) persalinan adalah suatu
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui
jalan lahir (pervaginam) atau dengan jalan lain (perabdominal).
2.3.1 Persalinan Pervaginam
Persalinan pervaginam adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang
dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir. Cara persalinan ini terbagi menjadi 3
metode:
1. Persalinan Spontan
Persalinan spontan adalah proses lahirnya bayi dengan LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa
bantuan alat-alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.
2. Persalinan Vakum
Persalinan dengan ekstraksi vakum merupakan suatu alat yang dipakai untuk memegang
kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir dengan cara memegang bagian terdepan
kepala janin sehingga dapat dikatakan janin ditarik keluar pada rambutnya.
3. Persalinan Forsep
Persalinan dengan ekstraksi forsep merupakan suatu alat yang dipakai untuk memegang
kepala janin yang masih berada dalam jalan lahir dengan cara memegang kepala janin dari
samping, secara teoritis memberi tenaga pada basis kranii janin.
2.3.2 Persalinan Perabdominal
Persalinan perabdominal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri)
yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lain atau biasanya disebut operasi (sectio
caesarea). Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
Observasi A Aturan R1 Fakta C
Aturan R3
Kesimpulan 1
Observasi B Aturan R2 Fakta D
Aturan R4
Kesimpulan 2
Fakta E
dinding uterus melalui dinding depan perut, sectio caesarea juga dapat didefenisikan sebagai
suatu histeromia untuk melahirkan janin dari dalam rahim.
Gambar 3. Metode Persalinan Pervaginam dan Perabdominal
3. Analisa dan Perancangan Sistem
3.1 Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar yang
diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah (I Made Sukarsa, Ni
Wayan Wisswani 2009). Terdiri dari dua elemen dasar, yaitu fakta dan rule:
Tabel 1. Daftar Aturan (Rule) Indikasi
No. Aturan
1
IF Jalan lahir atau ukuran panggul ibu normal = ya
AND Presentasi janin letak kepala = ya
AND Keadaan umum ibu normal = ya
AND Tidak ada penyulit di jalan lahir = ya
AND Denyut jantung janin normal = ya
THEN Persalinan Spontan = ya
2
IF Ibu kelelahan (kehabisan tenaga/ exhaused mother) = ya
AND Ibu mengalami kala II memanjang = ya
AND Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan = ya
AND Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ dan asma bronkial ringan, dll (pada ibu
yang tidak boleh mengejan lama) = ya
AND Pembukaan serviks sudah lengkap = ya
AND Ibu mengalami ruptur uteri imminems = ya
THEN Persalinan Vakum = ya
3
IF Ibu kelelahan (kehabisan tenaga/ exhaused mother) = ya
AND Partus tidak maju-maju = ya
AND Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan = ya
Metode Persalinan
Persalinan
Spontan
Persalinan
Vakum
Persalinan
Forsep Persalinan Sectio
Ceasarea
Pervaginam
Perabdominal
AND Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ dan asma bronkial ringan, dll (pada ibu
yang tidak boleh mengejan lama) = ya
AND Ibu mengalami ruptur uteri imminems = ya
AND Ada pengeluaran meconium bayi = ya
AND Terdapat indikasi pinard = ya
THEN Persalinan Forsep = ya
4
IF Persalinan sebelumnya dilakukan dengan sectio caesarea lebih dari satu kali atau satu
kali dengan jarak kehamilan dekat = ya
OR Ada penyulit persalinan normal misalnya pada ibu yang mengalami perdarahan
antepartum seperti pada plasenta previa atau solutio plasenta = ya
OR Ibu mengalami toksemia gravidarum berat = ya
OR Ibu ada riwayat penyakit jantung/ TBC/ asma bronkial berat = ya
OR Ibu ada riwayat diabetes = ya
OR Ibu telah dibantu dengan persalinan forseps atau vakum tapi belum berhasil = ya
OR Ibu mengalami infeksi virus herpes kelamin = ya
THEN Persalinan Sectio Caesarea = ya
Aturan atau rule di atas menunjukkan bahwa JIKA jalan lahir atau ukuran panggul ibu
normal bernilai ya, DAN presentasi janin letak kepala bernilai ya, DAN keadaan umum ibu
normal bernilai ya, DAN tidak ada penyulit di jalan lahir bernilai ya, DAN denyut jantung janin
normal bernilai ya MAKA persalinan spontan bernilai ya. Saran yang muncul berupa anjuran
yang harus dilakukan oleh pasien selama masa kehamilan:
1. Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pemeriksaan, 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester ke 2 dan 2 kali pada trimester ke 3.
2. Pemenuhan nutrisi dengan pemenuhan gizi seimbang
3. Konsumsi suplemen penambah darah minimal 90 kaplet selama kehamilan, serta ditunjang
dengan mineral lain misalnya asam folat, kalsium untuk menunjang tumbuh kembang janin
serta kesehatan ibu.
4. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang dimasak kurang matang, cucilah tangan
setelah memegang hewan peliharaan atau berkebun. Ini untuk mencegah terjangkit parasit
toksoplasma yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin
dalam kandungan.
5. Istirahatlah yang cukup, jangan terlalu bekerja berat namun bukan berarti ibu tidak boleh
bekerja.
6. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan termasuk juga obat-obat tradisional,
kafein. Kafein yang ada pada teh, kopi, minuman ringan dan coklat perlu juga dibatasi
(hindari obat-obatan kecuali resep petugas kesehatan berwenang).
7. Tidurlah dengan posisi miring ke arah kiri, posisi ini akan memberikan sirkulasi darah
terbaik untuk sang janin dan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki. Duduklah
dengan kaki menapak lantai atau disanggah, hindari kaki menggantung pada saat anda
duduk.
8. Dalam berbusana pakailah busana yang mampu membuat ibu nyaman, hindari pemakaian
busana yang terlalu sempit, hindari pakaian dalam yang tidak menyerap keringat, hindari
pemakaian sepatu berhak tinggi.
9. Wanita setelah memasuki usia kehamilan 7 bulan ke atas rajin berolahraga seperti jalan pagi
atau mengikuti senam hamil, agar posisi janin sempurna dalam rahim yaitu presentasi kepala
serta persiapan jalan lahir agar lebih elastis.
10. Bila ada keluhan misalnya pusing hebat, mual-muntah sering ≥ 10 kali/ hari, keluar darah
dari kemaluan, dan lain sebagainya, segera lakukan pemeriksaan ke tenaga medis.
11. Ibu hamil yang telah aterm 36 - 42 minggu jika ada keluhan seperti keluar lendir bercampur
darah disertai nyeri ari-ari yang menjalar kepinggang, sakitnya intermitten (hilang timbul
dengan frekuensi dekat, 2 kali dalam 10 menit lamanya 30 - 60 detik), atau keluar air-air dari
kemaluan tanpa bisa ditahan, segera lakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan (bidan).
12. Pantau gerakan janin, janin minimal l bergerak 10 kali/ hari, jika pergerakan janin dirasakan
ibu kurang, segera konsulkan ke tenaga kesehatan (bidan).
13. Persiapkan psikis untuk menghadapi persalinan, dukungan keluarga terutama suami serta
banyak berdo’a kepada ALLAH semoga persalinan lancar, ibu dan bayi sehat.
3.2 Database
Dalam perancangan suatu sistem dibutuhkan suatu database yang digunakan untuk
menyimpan data dan informasi lain yang diperlukan dalam sistem. Database berisi tentang fakta-
fakta yang dibutuhkan pemakai yaitu berupa variabel dari : tabel admin, tabel artikel, tabel
diagnosis, tabel indikasi, tabel pasien, tabel persalinan, tabel rule, tabel rule2, tabel solusi.
Adapaun tabel database masing-masing adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Tabel Admin
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 username Varchar 9 Primary Key
2 password Text - Password
3 nm_lengkap Char 25 Nama Admin
4 email Varchar 35 Email Admin
Tabel 3. Tabel Artikel
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_artikel Integer 11 Primary Key
2 Tanggal Date - Tanggal Publish
3 jam Time - Jam Publish
4 judul Varchar 200 Judul Artikel
5 lead Text - Lead
6 isi Text - Isi
7 foto Varchar 50 Foto
8 ket_foto Text - Keterangan Foto
9 sumber Varchar 200 Sumber / Penulis
10 counter Integer 5 Jumlah Akses
Tabel 4. Tabel Diagnosis
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_diagnosis Integer 11 Primary Key
2 tanggal Date - Tanggal Diagnosis
3 id_pasien Integer 11 Identitas Pasien
4 id_rule Varchar 4 Identitas Rule
Tabel 5. Tabel Indikasi
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_indikasi Varchar 4 Primary Key
2 indikasi Varchar 200 Metode Persalinan
3 keterangan Text - Keterangan Indikasi
Tabel 6. Tabel Pasien
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_pasien Integer 11 Primary Key
2 nama Char 30 Nama Pasien
3 umur Integer 3 Umur
4 hal_akhir Date - Halangan Terakhir
5 nm_suami Char 30 Nama Suami
6 pekerjaan Varchar 200 Pekerjaan Pasien
7 alamat Varchar 50 Alamat
8 telp Varchar 15 Telepon / Nomor HP
Tabel 7. Tabel Persalinan
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_persalinan Varchar 4 Primary Key
2 jn_persalinan Char 15 Jenis Persalinan
3 deskripsi Text - Deskripsi Persalinan
Tabel 8. Tabel Rule
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
1 id_rule Varchar 4 Primary Key
2 id_persalinan Varchar 4 Identitas Persalinan
3 id_indikasi Varchar 4 Identitas Indikasi
Tabel 9. Tabel Rule2
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
2 id_persalinan Varchar 4 Identitas Persalinan
3 id_solusi Varchar 4 Identitas Solusi
Tabel 10. Tabel Solusi
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
2 id_solusi Varchar 4 Identitas Solusi
3 solusi Varchar 4 Solusi
3.3 Inference Engine
Metode inferensi forward chaining dalam memilih metode persalinan akan dimulai
dengan indikasi-indikasi yang timbul dirasakan oleh user akan ditelusuri sampai akhir
kesimpulan metode persalinan yang dipilih. Mesin inferensi ini merupakan langkah berikutnya
yang digunakan untuk menentukan semua tahap yang terjadi dalam dialog dan pengambilan
keputusan setelah menentukan struktur basis pengetahuan (knowledge base) yang telah dibuat.
Tabel 11. Database Mendeteksi Persalinan Spontan, Vakum, Forsep dan
Sectio Caesarea
Rule Uraian Indikasi / Faktor Penyebab Inisialisasi Kode
Persalinan
R001
Jalan lahir atau ukuran panggul ibu normal G001
P001
Presentasi janin letak kepala G002
Keadaan umum ibu normal G003
Tidak ada penyulit di jalan lahir G004
Denyut jantung janin normal G005
R002
Ibu kelelahan (kehabisan tenaga / exhaused mother) G006
P002
Ibu mengalami kala II memanjang G007
Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan G008
Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC / asma bronkial
ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama). G009
Pembukaan serviks sudah lengkap G010
Ibu mengalami ruptur uteri iminnems G011
R003
Ibu kelelahan (kehabisan tenaga / exhaused mother) G006
P003
Partus tidak maju G012
Ibu mengalami toksemia gravidarum ringan G008
Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC / asma bronkial
ringan, dll (pada ibu yang tidak boleh mengejan lama). G009
Ibu mengalami ruptur uteri iminnems G011
Ada pengeluaran meconium bayi G013
Terdapat indikasi pinard G014
R004
Persalinan sebelumnya dilakukan dengan sectio
caesarea lebih dari satu kali atau satu kali dengan jarak
kehamilan dekat
G015
P004
Ada penyulit persalinan normal misalnya pada ibu yang
mengalami perdarahan antepartum seperti pada plasenta
previa atau solutio plasenta
G016
Ibu mengalami toksemia gravidarum berat G017
Ibu ada riwayat penyakit jantung / TBC/ asma bronkial
berat G018
Ibu ada riwayat diabetes G019
Ibu telah dibantu dengan persalinan forseps atau vakum
tapi belum berhasil G020
Ibu mengalami infeksi virus herpes kelamin G021
Alur Inferensinya adalah :
Gambar 4. Inferensi Deteksi Persalinan Spontan, Vakum, Forsep dan Sectio Caesarea
GOAL
P001 P002 P003 P004
G001
G004 G002
G003
G005
G006
G011 G007
G008 G010
G009
G017
G018
G019
G020
G021 G008
G014
G009
G011
G013
G012
G006
G016
G015
R001
R002 R003
R004
3.4 User Interface
User interface yang dimaksud disini adalah sebuah media yang menghubungkan
antara pengguna (user) dengan sistem pakar. Sistem pakar yang akan dibangun diharapkan
dapat menyediakan interface yang mudah dipahami oleh pengguna. Untuk memudahkan
pengoperasian ini maka, dirancang organisasi program sebagai berikut:
Gambar 5. Organisasi Program
4. Implementasi dan Pengujian Sistem
4.1 Implementasi
Tahap implementasi merupakan terjemahan perancangan yang berdasarkan hasil
analisis kedalam bahasa pemprograman yang dapat dimengerti oleh komputer. Bahasa
pemprograman dalam sistem ini menggunakan bahasa PHP dan basis data MySQL, XAMPP
1.7.0 sebagai web server dan Mozilla Firefox sebagai browser untuk mengakses sistem ini.
4.2 Pengujian Rule
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menguji rule dari sistem pakar ini
adalah sebagai berikut:
Aplikasi
SistemPakar
Home Konsultasi Jenis Persalinan Artikel Pakar About
Login
Pasien
Pertanyaan
Diagnosis
Artikel
Selengkap
nya
Admin
Artikel
Admin
Pasien
Admin
Diagnosa
Admin
Persalinan
Change
Password
Tambah
Artikel
Ubah
Pasien
Ubah
Persalinan
Register
Pasien
Admin
Indikasi
Ubah
Indikasi
Home
Admin Logout
Admin
Solusi
Ubah
Solusi Ubah
Artikel
Gambar 6. Halaman Login Pasien
Gambar 7. Halaman Pertanyaan Pertama
Gambar 8. Halaman Pertanyaan Kedua
Gambar 9. Halaman Pertanyaan Ketiga
Gambar 10. Halaman Pertanyaan Keempat
Gambar 11. Halaman Pertanyaan Kelima
Gambar 12. Halaman Diagnosis
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya sistem pakar ini, maka pengetahuan dari dokter spesialis kandungan dan
bidan dapat disatukan ke dalam suatu sistem yang merekomendasikan pilihan metode
persalinan.
2. Aplikasi sistem pakar dapat menyelesaikan masalah yaitu bisa menampilkan diagnosis
berdasarkan pertanyaan-pertanyaan indikasi pemilihan persalinan yang dijawab oleh user.
3. Dapat memberikan konsultasi yang nyaman dan mudah dengan menerapkan desain antar
muka yang user friendly untuk pilihan metode persalinan.
4. Data indikasi yang menjadi pertanyaan dimasukkan oleh seorang administrator/ pakar ke
dalam database persalinan, harus lengkap artinya indikasi-indikasi yang bisa mengarah
ke suatu metode persalinan tersebut harus dimasukkan secara lengkap, karena kesimpulan
diagnosis merekomendasikan pilihan metode persalinan secara otomatis oleh sistem.
5.2 Saran
1. Mengingat besarnya domain pengetahuan yang berkaitan dengan kehamilan dan
persalinan, maka ruang lingkup sistem dalam melakukan diagnosis dapat dikembangkan
menjadi lebih luas dan lebih kompleks.
2. Jika terdapat pengalaman atau pengetahuan baru dari pakar yang belum terdapat di dalam
sistem pakar, maka pengetahuan tersebut dapat ditambahkan ke dalam basis pengetahuan
(pengetahuan yang ada akan di update terus menerus).
3. Program aplikasi ini dikembangkan lagi bukan hanya berbasis web tapi bisa
menggunakan teknologi yang lain misalnya teknologi berbasis mobile sehingga user bisa
mengakses aplikasi ini menggunakan handphone.
4. Meningkatkan dan memperbanyak aspek security untuk melindungi aplikasi dari
kemungkinan manipulasi atau pencurian data oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
Daftar Pustaka
[1] Ishak, Muhammad Zunaidi dan Saniman (2013). “Rule Base Expert System dengan
Metode Forward Chaining untuk Memprediksi Kualitas Kain Batik.” Jurnal
SAINTIKOM Vol. 12, No. 3, September 2013. ISSN: 1978-6603.
[2] Feri Fahrur Rohman dan Ami Fauzijah (2008). “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar
untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan pada Anak.” Jurnal Media
Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 1-23. ISSN: 0854-4743.
[3] Amru Sofian (2012). “Sinopsis Obstetri.” Edisi 3, Jilid 1. Jakarta, Buku Kedokteran
EGC.
[4] Amru Sofian (2012). “Sinopsis Obstetri.” Edisi 3, Jilid 2. Jakarta, Buku Kedokteran
EGC.
[5] I Made Sukarsa dan Ni Wayan Wissmani (2009). “Rancang Bangun Sistem Pakar untuk
Perbaikan Kecepatan dan Kegagalan Koneksi Peralatan Eksternal pada Personal
Komputer.” Teknologi Elektro, Vol. 8 No. 1 Januari - Juli 2009.