Upload
others
View
36
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ABSTRAK
Mengigat keterbatasan jumlah ahli atau pakar untuk memperbaiki Optick
Disk Drive, serta banyaknya Optical Disk Drive yang rusak dan terbengkalai
maka diperlukan sebuah sistem yang baik untuk mengindentifikasi kerusakan
Opitick Disk Drive. Kegiatan untuk memperbaiki Optical Disk Drive yang
berlansung sekarang ini belum menggunakan bantuan program computer.
MAKALAHSISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)
Oleh: Rizki Fitriani Maiza(07093007), Selly Revita Winda(07093008), Rahmi Wulan Sundari(07093009), Aulia Rahman(07093010), Zulfiandri(07093011).
2010
ZULFIANDRICOMPUTER ENGINEERING
1/5/2010
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis Ucapkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan ramat dan karuniannya serta kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Sistem Pakar Penyebab Kerusakan Optical Disc Drive
dengan Metoda metoda pencarian buta (Breadth-First Search).
Makalah ini disusun berdasarkan referensi yang didapat dari
pengumpulan bahan di internet dan dari modul .
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah yang berikutnya.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih dan penulis berharap
semoga ketikan laporan ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan pembaca
umumnya.
Padang, 5 Januari 2010
Penulis,
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………..............…………. 1
1.2 Tujuan .............………………………………………........ 2
1.3 Mamfaat..... . ……..…………………………………......... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem Pakar........................................................... 3
2.2 Mamfaat Sistem Pakar......................................................... 3
2.3 Komponen Sistem Pakar..................................…………… 4
2.4 Pembangunan Sistem Pakar ................................................ 5
2.5 Inferensi Sistem Pakar......................................................... 6
2.6 Pencarian Buta..................................................................... 6
2.7 Optical Disk Drive................................................................ 7
BAB III SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC
DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST
SEARCH)
3.1 Bagan Tree Sistem Pakar kerusakan Optical Disc Drive..................................................................... 8
3.2 Listing Pogram................................................................... 9
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
3.3 Contoh Prgram.................................................................. 16
BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………………………………………… 18
4.2 Saran.......... ……………………………………………….... 18
DAFTAR PUSTAKA
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi telah memungkinkan pengambilan
keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan computer
telah berkembang dari sekadar pengolahan data maupun penyajian informasi,
menjadi mampu untuk menyediakan pilihan pilihan sebagai pendukung pengambil
keputusan.Hal itu munngkin berkat adanya perkembangan teknologi perangkat
keras yang diiringi oleh perkembangan perangkat lunak, serta kemampuan
perakitan dan penggabungann beberapa teknik pengambilan keputusan
didalamnya. Integrasi dari peangkat keras, perangkat lunak, dan pengetahuan
seorang pakar menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan lebih
cepat dan cermat.
Diantara Sistem Pendukung Keputusan yaitu Sistem Pakar (expert
System). Sistem ini adalah suatu sistem yang dirancang untuk meningkatkan
efectivitas pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
Dalam praktek kehidupan sehari-hari, persolan pencarian kerusakan DVD
Room sangat sulit dan bahkan lupa apa-apa saja yang menjadi penyebab kerusan
DVD Room tersebut.
Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa penggunaan teknologi informasi
berbasis komputer akan sangat membantu dalam proses mengambil keputusan,
maka penulis tertarik untuk mengimplementasikan Sistem Pakar untuk membantu
pengambilan keputusan penyebab kerusakan DVD Room dengan membangun ”
Sistem Pakar Penyebab Kerusakan Optical Disc Drive dengan Metoda
metoda pencarian buta (Breadth-First Search).”
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain:
a. Memberikan kemudahan bagi orang-orang yang akan memperbaiki
kerusakan DVD Room secara cepat dan tepat.
b. Penerapan sistem pakar untuk pengambilan keputusan dalam mencari
penyebab kerusakan DVD Room.
1.3 Mamfaat
Adapun mamfaatnya antara lain:
a. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan
DVD Room.
b. Membantu proses pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem Pakar
Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang
pakar. Biasanya Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang
mampu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang
problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah: kepakaran ditransfer dari
seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang
ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer
itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan,
mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke
pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-alasannya. Sistem Pakar malahan
terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia!
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan
spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman.
Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan
lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks.
Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih
banyak daripada pakar yunior.
Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang
pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). Proses ini
tercakup dalam rekayasa pengetahuan (knowledge engineering) yang akan
dibahas kemudian.
2.2 Mamfaat Sistem Pakar
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
Sangat banyak kemampuan dan mamfaat yang diberikan oleh Sistem
Pakar, di antaranya:
a. Meningkatkan output dan produktivitas, karena Sistem Pakar dapat
bekerja lebih cepat dari manusia.
b. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan
mengurangi kesalahan.
c. Mampu menangkap kepakaran yang sangat terbatas.
d. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.
e. Memudahkan akses ke pengetahuan.
f. Handal. Sistem Pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau
sakit. Sistem Pakar juga secara konsisten melihat semua detil dan tidak
akan melewatkan informasi yang relevan dan solusi yang potensial.
g. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi
Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan
mencakup lebih banyak aplikasi .
h. Mampu bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.
Berbeda dengan sistem komputer konvensional, Sistem Pakar dapat
bekerja dengan inofrmasi yang tidak lengkap. Pengguna dapat
merespon dengan: “tidak tahu” atau “tidak yakin” pada satu atau lebih
pertanyaan selama konsultasi, dan Sistem Pakar tetap akan
memberikan jawabannya.
2.3 Komponen Sistem Pakar
Secara umum, Sistem Pakar biasanya terdiri atas beberapa komponen yang
masing-masing berhubungan, diataranya :
a. Basis Pengetahuan
Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,
memformulasi, dan memecahkan masalah
b. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
Merupakan otak dari Sistem Pakar. Juga dikenal sebagai
penerjemah aturan (rule interpreter). Komponen ini berupa program
komputer yang menyediakan suatu metodologi untuk memikirkan
(reasoning) dan memformulasi kesimpulan.
c. Papan Tulis (Blackboard/Workplace)
Adalah memori/lokasi untuk bekerja dan menyimpan hasil
sementara. Biasanya berupa sebuah basis data.
d. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Sistem Pakar mengatur komunikasi antara pengguna dan komputer.
Komunikasi ini paling baik berupa bahasa alami, biasanya disajikan
dalam bentuk tanya-jawab dan kadang ditampilkan dalam bentuk
gambar/grafik. Antarmuka yang lebih canggih dilengkapi dengan
percakapan (voice communication).
e. Subsistem Penjelasan (Explanation Facility)
Kemampuan untuk menjejak (tracing) bagaimana suatu kesimpulan
dapat diambil merupakan hal yang sangat penting untuk transfer
pengetahuan dan pemecahan masalah. Komponen subsistem penjelasan
harus dapat menyediakannya yang secara interaktif menjawab pertanyaan
pengguna
f. Sistem Penghalusan Pengetahuan (Knowledge Refining System)
Seorang pakar mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya,
mereka bisa menganalisa sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman,
serta meningkatkan pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya.
2.4 Pembangunan Sebuah Sistem Pakar
Mengembangkan Sistem Pakar dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Membangun sendiri semua komponen di atas, atau
b. Memakai semua komponen yang sudah ada kecuali isi basis
pengetahuan.
Tahap-tahap pembangunnan yaitu:
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
a. Pemilihan Masalah
b. Rekayasa Pengetahuan (Knowledge Engineering)
c. Partisipan Dalam Proses Pengembangan
d. Akuisisi Pengetahuan
2.5 Inferensi Sistem Pakar
Inferensi digunakan dalam sistem pakar untuk memperoleh informasi
terbaru dari informasi yang sudah ada. Diataranya:
a. Forward Chaining
Adalah strategi inferensi yang dimulai dengan sekumpulan fakta,
fakta baru yang diperoleh dengan menggunakan rule, dimana alasan yang
digunakan sesuai dengan fakta yang ada, dan melanjutkan proses ini
sampai goal diraih atau sampai tidak ada rule selanjutnya yang mempunyai
alasan yang sesuai dengan fakta yang ada maupun fakta yang diketahui
b. Backwad Chaining
Adalah strategi inferensi yang diperoleh untuk membuktikan suatu
hipotesis dengan dukungan informasi.
2.6 Pencarian Buta
Pencarian Buta (Blind / Uninformed Search)
a. Pencarian melebar pertama /Breadth-First Search
Semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum
mengunjungi node-node pada level n+1
b. Pencarian mendalam pertama (Depth – First Search)
Proses pencarian akan dilakukan pada semua anaknya sebelum
dilakukan pencarian ke node-node yang selevel.
Pencarian Terbimbing (Informed /Heuristics Search)
a. Generate and Test
b. Pendakian Bukit (Hill Climbing)
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
c. Pencarian Terbaik Pertama (Best First Search)
d. Tabu Search
e. Simulated Annealing
2.7 Optical Disc Drive
Yaitu komponen computer yang digunakan untuk membaca atau menulis
media penyimpan seperti CD Room dan DVD Room.
Macam-macam Optical Disc Drive
a) CD ROOM
Kemampuan membacanya adalah mampu membaca CD, tidak mampu
membaca DVD, tidak mampu menulis CD dan DVD.
b) CD RW
Kemampuan adalah bisa membaca CD, tidak bisa membaca DVD, bisa
menulis CD, dan tidak bisa menulis DVD.
c) DVD ROM
Kemampuannya adalah bisa membaca CD dan DVD, tetapi tidak mampu
menulis CD dan DVD.
d) DVD COMBO
Kemampuannya adalah bisa membaca CD dan DVD, bisa menulis CD dan
tidak bisa menulis DVD.
e) DVD RW
Kemampuannya adalah bisa membaca CD dan DVD, serta mampu
menulis CD dan DVD.
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
BAB III
SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL
DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA
(BREADTH-FIRST SEARCH)
3.1 Bagan Tree Sistem Pakar kerusakan Optical Disc Drive
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
3.2 Listing Program
/*
* OptikalDrive.java
*
* Created on Dec 16, 2009, 5:27:43 PM
*/
package aplikasipencarikerusakan;
import javax.swing.JOptionPane;
/**
*
* @author Acer
*/
public class OptikalDrive extends javax.swing.JFrame {
/** Creates new form OptikalDrive */
public OptikalDrive() {
initComponents();
}
/** This method is called from within the constructor to
* initialize the form.
* WARNING: Do NOT modify this code. The content of this method is
* always regenerated by the Form Editor.
*/
@SuppressWarnings("unchecked")
// <editor-fold defaultstate="collapsed" desc="Generated Code">
private void initComponents() {
jPanel1 = new javax.swing.JPanel();
jLabel1 = new javax.swing.JLabel();
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
jScrollPane1 = new javax.swing.JScrollPane();
jTextArea1 = new javax.swing.JTextArea();
jButton1 = new javax.swing.JButton();
setDefaultCloseOperation(javax.swing.WindowConstants.EXIT_ON
_CLOSE);
setTitle("Pencari Kerusakan Drive\n");
jPanel1.setBorder(javax.swing.BorderFactory.createTitledBorder("
"));
jPanel1.setForeground(new java.awt.Color(255, 255, 204));
jLabel1.setText("kesimpulan...");
jTextArea1.setColumns(20);
jTextArea1.setRows(5);
jScrollPane1.setViewportView(jTextArea1);
javax.swing.GroupLayout jPanel1Layout = new
javax.swing.GroupLayout(jPanel1);
jPanel1.setLayout(jPanel1Layout);
jPanel1Layout.setHorizontalGroup(
jPanel1Layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Ali
gnment.LEADING)
.addGroup(jPanel1Layout.createSequentialGroup()
.addComponent(jLabel1)
.addContainerGap(330, Short.MAX_VALUE))
.addGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment.TRAILING,
jPanel1Layout.createSequentialGroup()
.addContainerGap(19, Short.MAX_VALUE)
.addComponent(jScrollPane1,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 365,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
.addContainerGap())
);
jPanel1Layout.setVerticalGroup(
jPanel1Layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Ali
gnment.LEADING)
.addGroup(jPanel1Layout.createSequentialGroup()
.addComponent(jLabel1,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 29,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)
.addPreferredGap(javax.swing.LayoutStyle.ComponentPlace
ment.RELATED)
.addComponent(jScrollPane1,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 104,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)
.addContainerGap(javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE,
Short.MAX_VALUE))
);
jButton1.setText("Apakah anda ingin mengetahui solusi
kerusakan Dist Drive anda ??");
jButton1.addActionListener(new java.awt.event.ActionListener() {
public void actionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt) {
jButton1ActionPerformed(evt);
}
});
javax.swing.GroupLayout layout = new
javax.swing.GroupLayout(getContentPane());
getContentPane().setLayout(layout);
layout.setHorizontalGroup(
layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment
.LEADING)
.addGroup(layout.createSequentialGroup()
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
.addGroup(layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLay
out.Alignment.LEADING)
.addGroup(layout.createSequentialGroup()
.addGap(32, 32, 32)
.addComponent(jButton1,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 387,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE))
.addGroup(layout.createSequentialGroup()
.addGap(20, 20, 20)
.addComponent(jPanel1,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE,
javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)))
.addContainerGap(28, Short.MAX_VALUE))
);
layout.setVerticalGroup(
layout.createParallelGroup(javax.swing.GroupLayout.Alignment
.LEADING)
.addGroup(layout.createSequentialGroup()
.addGap(46, 46, 46)
.addComponent(jButton1,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 88,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)
.addGap(48, 48, 48)
.addComponent(jPanel1,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE, 165,
javax.swing.GroupLayout.PREFERRED_SIZE)
.addContainerGap(javax.swing.GroupLayout.DEFAULT_SIZE,
Short.MAX_VALUE))
);
java.awt.Dimension screenSize =
java.awt.Toolkit.getDefaultToolkit().getScreenSize();
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
setBounds((screenSize.width-466)/2, (screenSize.height-390)/2,
466, 390);
}// </editor-fold>
private void jButton1ActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent
evt) {
// TODO add your handling code here:s
jTextArea1.setText("");
int a=JOptionPane.showConfirmDialog(this, "Apakah disc drive
bisa di eject ?");
System.out.println(a);
if (a==0) {
int a2=JOptionPane.showConfirmDialog(this, "Apakah disc drive
terdeteksi di BIOS ?");
if(a2==0){
int a3=JOptionPane.showConfirmDialog(this, "Apakah ada
lubang PIN depan di Disc Drive ?");
if (a3==0) {
jTextArea1.setText("Reset dengan menekan lubang Pin");
}else if(a3==2){
}else{
jTextArea1.setText("Lepaskan Disc Drive \ncari tombol
reset manual dan 'tekan'");
}
}else if(a2==2){
}
else{
jTextArea1.setText("Ada kerusakan pada IDE anda'");
}
}else if(a==2){
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
}
else{
int a2=JOptionPane.showConfirmDialog(this, "Apakah disc drive
anda bisa membaca 'data' ?");
if (a2==0) {
int a3=JOptionPane.showConfirmDialog(this, "Apakah disc
drive anda bisa memutar musik ?");
if(a3==0){
int a4=JOptionPane.showConfirmDialog(this, "Apakah disc
drive berisik ?");
if(a4==0){
jTextArea1.setText("Ejeck manual Disc Drive
anda\nkemungkinan ada benda asing");
}else if(a4==2){
}
else{
int a5=JOptionPane.showConfirmDialog(this, "Apakah
disc drive bermasalah ketika memburning ?");
if(a5==0){
jTextArea1.setText("Berarti ada masalah pada sistem
penyimpanan");
}else if(a5==2){
}
else{
int a6=JOptionPane.showConfirmDialog(this, "Apakah
disc drive anda bisa melakukan 'booting' ?");
if(a6==0){
jTextArea1.setText("periksa motor dan supply
daya ke motor");
}else if(a6==2){
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
}
else{
jTextArea1.setText("periksa CMOS booting \n
periksa CD ");
}
}
}
}else if(a3==2){
}
else{
jTextArea1.setText("Cek kabel audio dari Disc Drive ke
sond card atau motherboard");
}
}else if(a2==2){
}
else{
jTextArea1.setText("Obtic Disc Drive anda bermasalah");
}
}
}
/**
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String args[]) {
java.awt.EventQueue.invokeLater(new Runnable() {
public void run() {
new OptikalDrive().setVisible(true);
}
});
}
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
// Variables declaration - do not modify
private javax.swing.JButton jButton1;
private javax.swing.JLabel jLabel1;
private javax.swing.JPanel jPanel1;
private javax.swing.JScrollPane jScrollPane1;
private javax.swing.JTextArea jTextArea1;
// End of variables declaration
}
3.3 Contoh Program
Tampilan awal aplikasi
Pencarian solusi permasalahan
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
Out put
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa:
a. Sistem pakar untuk mencari kerusakan pada Optick Disc Drive ini dapat
memberikan kemudahan bagi orang-orang untuk mencari penyebab
kerusan pada Optict Disc Drive.
b. Sistem pakar ini merupakan implementasi dari pembangunan sistem
pakar untuk keputusan pencarian penyebab kerusakan pada Optick Disk
Drive.
c. Memerlukan seorang yang ahli dalam memperbaiki Optick Disck Drive
d. Sistem pakar tidak akan selalu benar, tergatung pada sumber
informasinya (ahli).
4.2 Saran
Masih diperlukan akuisisi pengetahuan yang lebih detai dan mendalam
untuk meyempurnakan sistem pakar yang dirancang ini, sehingga dapat juga
untuk mendesain sistem pencarian kerusakan Optick Disc Drive. Selain itu sistem
pakar dapat dijadikan acuan perbandingan untuk perancangan sistem pakar
lainnya.
Sistem pakar ini masih perlu ditambah dengan mekanisme pembelajaran,
agar proses penarikan kesimpulan menjadi lebih fleksibel dan konsisten.
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
Zulfiandri.wordpress.com
January 5, 2010SISTEM PAKAR PENYEBAB KERUSAKAN OPTICAL DISC DRIVE DENGAN METODA PENCARIAN BUTA (BREADTH-FIRST SEARCH)]
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Balza (2006). Diktat Mata Kuliah Kecerdasan Buatan.
Yogyakarta: Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Zulfiandri.wordpress.com