Upload
truongdan
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini berdampak pada peranan smartphone
dalam kehidupan manusia. Smartphone merupakan media komunikasi yang
menawarkan banyak fitur yang dapat mempermudah pekerjaan penggunanya.
Pengguna hanya berfokus kepada pemenuhan kebutuhan komunikasi. Namun
seiring dengan perkembangan jaman pengguna juga mempertimbangankan
kebutuhan lain dalam penggunaan smartphone[1]. Sebagai contoh layanan
multimedia, layanan sosial media, layanan transaksi file atau data dan lain
sebagainya. Berdasarkan kebutuhan pengguna tersebut maka perusahaan-
perusahaan manufaktur smartphone berlomba-lomba untuk menciptakan produk
yang kaya akan fitur. Semakin smartphone atau produk tersebut memiliki banyak
fitur diharapkan pengguna dapat memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut.
Akibat dari munculnya persaingan antara perusahaan manufacture
smartphone adalah seringkali pengguna merasa bingung harus membeli produk
smartphone jenis apa. Beragam produk yang kaya akan fitur membuat calon
pengguna smartphone bingung dalam menentukkan pilihan smartphone yang akan
dibeli[2]. Seringkali pengguna harus membandingkan beberapa produk dari merk-
merk tertentu agar sesuai dengan keinginannya. Banyak hal yang menjadi
pertimbangan dalam pemilihan smartphone, misalkan harga, fitur, ketahanan
baterai, model, layar, kemudahan pengoperasian dan lain sebagainya. Beberapa
kasus calon pengguna membeli smartphone yang tidak sesuai dengan
kebutuhannya karena tidak dapat mempertimbangkan produk mana yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka menimbulkan suatu ide untuk membangun sistem pendukung keputusan
untuk menentukan rekomendasi pembelian smartphone. Manfaat dengan adanya
sistem pendukung keputusan ini diharapkan pengguna dapat memilih smartphone
yang sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pendukung keputusan ini dibangun
menggunakan algoritma promethee. Algoritma promethee sendiri merupakan
algoritma yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan dengan
multicriteria, dalam hal ini rekomendasi pembelian smartphone.
2. Kajian Pustaka
Penelitian mengenai pembangunan Sistem Pendukung Keputusan
sebelumnya pernah dilakukan. Salah satu contoh adalah penelitian dengan judul
Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Jalan
Menggunakan Metode ID3 (Studi Kasus BAPPEDA Kota Salatiga). Bappeda
Salatiga merupakan salah satu badan yang tugasnya mengawasi,
menyelenggarakan, dan merawat jalan di bawah pemerintah kota salatiga. Setiap
bulan beberapa personil dari Bappeda menyelenggarakan pengawasan tiap jalan
yang ada di Salatiga yang fungsinya untuk memantau keadaan dan kelayakan
jalan. Permasalahan yang muncul adalah apabila semakin banyaknya pengajuan
yang diajukan oleh masyarakat. Tiap pengajuan oleh masyarakat dipertimbangkan
dan itu membutuhkan waktu dalam penganalisaan data tentang informasi yang
diberikan. Untuk mengatasi keadaan yang seperti itu, maka dibutuhkan suatu
5
sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan alternatif dalam
pemeliharaan jalan. Sehingga mampu mempermudah tim Bappeda terutama
Bidang Sarana Prasarana dan Tata Ruang dalam pemeliharaan jalan. Berdasarkan
masalah tersebut maka penelitian tersebut bertujuan untuk merancang dan
membangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan metode ID3
untuk menguji kelayakan jalan untuk diperbaiki di Salatiga [3].
Penelitian mengenai algoritma Promethee sebelumnya juga pernah
dilakukan. Penelitian tersebut berjudul Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi
Kinerja Penyidik Anggota Polri Dengan Menggunakan Metode Promethee. Pada
penelitian ini dipaparkan masalah bahwa banyak kasus yang ditangani oleh
Kepolisian Daerah (Polda) tidak bisa terselesaikan dengan tuntas. Salah satu
penyebabnya adalah evaluasi hasil pemantauan penyidik yang dilakukan kurang
efektif dan kurang cermat karena hanya menjumlahkan saja nilai kriteria yang
ada dan mengesampingkan kualitas dari kriteria penilaian itu. Hal ini akan
menyebabkan sulitnya menentukan kinerja baik atau buruk dari penyidik.
Untuk membantu dalam penentuan kinerja penyidik ini diperlukan suatu
sistem pendukung keputusan yang dapat mengevaluasi kinerja penyidik dengan
memberikan perankingan kinerja penyidik dengan mempertimbangkan bobot dari
setiap kriteria yang ada. Salah satu metode pengambilan keputusan yang banyak
digunakan untuk evaluasi atau perangkingan penyidik ini adalah metode
Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation
(PROMETHEE), yaitu metode penentuan urutan (prioritas) dengan
multikriteria yang disebut dengan Multi Criterion Decision Making (MCDM).
Metode PROMETHEE yang diterapkan pada penelitian ini menghasilkan
solusi yang dapat digunakan dalam proses evaluasi kinerja penyidik [4].
Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah penelitian ini akan membahas
mengenai perancangan dan pembangunan sistem pendukung keputusan(SPK)
yang berfokus pada rekomendasi pembelian smartphone menggunakan algoritma
promethee. Penentuan rekomendasi ini ditentukan berdasarkan perhitungan nilai
kriteria-kriteria spesifikasi smartphone. Nilai-nilai kriteria tersebut akan dihitung
menggunakan algoritma promethee untuk mengetahui rangking rekomendasi
smartphone. Alternatif yang dirangking berdasarkan batasan harga tertentu.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)/ Decision Support System (DSS)
pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott
Morton dengan istilah Management Decision Systems [5]. Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) adalah sistem berbasis
komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi : sistem bahasa
(mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen DSS
lain), sistem pengetahuan (repository pengetahuan domain masalah yang ada pada
DSS sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah
(hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas
manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan)[6].
Sedangkan menurut Turban, SPK dapat berupa sebuah sistem berbasis komputer
yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen
dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur maupun tidak
terstruktur dengan menggunakan data dan model[7].
6
SPK biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau
mengevaluasi suatu peluang. SPK bukan merupakan alat pengambilan keputusan,
melainkan merupakan sistem yang membantu pengambilan keputusan dengan
melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan
dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih
cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan[8].
Multi-Criteria Decision Making (MCDM) merupakan teknik pengambilan
keputusan dari beberapa pilihan alternatif yang ada. Di dalam MCDM ini
mengandung unsur atribut, objektif, dan tujuan[9].
1. Atribut menerangkan, memberi ciri kepada suatu obyek. Misalnya tinggi,
panjang dan sebagainya.
2. Objektif menyatakan arah perbaikan atau kesukaan terhadap atribut,
misalnya memaksimalkan umur, meminimalkan harga, dan sebagainya.
Objektif dapat pula berasal dari atribut yang menjadi suatu objektif jika
pada atribut tersebut diberi arah tertentu.
3. Tujuan ditentukan terlebih dahulu. Misalnya suatu proyek mempunyai
objektif memaksimumkan profit, maka proyek tersebut mempunyai tujuan
mencapai profit 20 juta per bulan.
Kriteria merupakan ukuran, aturan-aturan ataupun standar-standar yang
memandu suatu pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dilakukan
melalui pemilihan atau memformulasikan atribut-atribut, objektif-objektif,
maupun tujuan-tujuan yang berbeda, maka atribut, objektif maupun tujuan
dianggap sebagai kriteria. Kriteria dibangun dari kebutuhan-kebutuhan dasar
manusia serta nilai-nilai yang diinginkannya.
Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis
multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan , dan kestabilan.
Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah
penggunaan nilai dalam hubungan outranking[10] . Ini adalah metode peringkat
yang cukup sederhana dalam konsep dan aplikasi dibandingkan dengan metode
lain untuk analisis multikriteria[11]. Algoritma Promethee adalah salah satu
metode dalam Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang teradaptasi
baik dengan masalah dimana sejumlah tindakan alternatif digolongkan
berdasarkan beberapa kriteria yang kadang-kadang saling berlawanan [12].
Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah
ditetapkan berdasarkan pertimbangan (∀ i| fi(.) → [real world], dengan kaidah dasar [11]. Dimana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, dan fi (i = 1, 2, ..., K)
merupakan nilai/ukuran relatif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam
aplikasinya sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan K yang
merupakan penilaian dari (real world). Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria dan tujuan berupa
prosedur optimasi [11]. Untuk setiap alternatif a ∈ K, f(a) merupakan evaluasi
dari alternatif tersebut untuk suatu kriteria. Pada saat alternatif dibandingkan, a1,
a2 ∈ K, harus dapat ditentukan perbandingan preferensinya.
Menurut Brans penyampaian intensitas (P) dari preferensi alternatif a1
terhadap alternatif a2 sehingga[10]:
7
1. P(a1, a2)=0, berarti tidak ada beda antara a1 dan a2, atau tidak ada preferensi
dari a1 lebih baik dari a2.
2. P(a1, a2) ~ 0, berarti lemah, preferensi dari a1 lebih baik dari a2.
3. P(a1, a2) ~ 1, berarti kuat, preferensi dari a1 lebih baik dari a2.
4. P(a1, a2) =1, berarti mutlak, preferensi dari a1 lebih baik dari a2.
Dalam metode ini, fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang
berbeda antara dua evaluasi, sehingga :
P(a1, a2)= P{f(a1) – f(a2) } [11]
Untuk semua kriteria, suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai
kriteria yang lebih baik ditentukan oleh nilai f dan akumulasi dari nilai ini
menentukan nilai preferensi atas masing-masing alternatif yang akan dipilih.
Langkah-langkah perhitungan dengan metode PROMETHEE adalah sebagai
berikut[13]:
1. Penentuan nilai atau bobot kualitatif alternatif dari kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Bobot ini diperoleh dari pembagian dari nilai
jenis kriteria dengan total nilai kriteria tersebut.
2. Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai treshold.
3. Menghitung nilai preferensi antar alternatif dengan membandingkan satu
alternatif dengan alternatif yang lain.
4. Menghitung index preferensi dengan cara membagi jumlah matriks hasil
nilai preferensi dengan jumlah kriteria yang ada.
5. Menghitung dan merangking nilai leaving flow (Ф+), entering flow(Ф-),
dan net flow.
3. Perancangan Sistem
Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang
terbagi dalam tujuh tahapan, yaitu: (1) Rumusan masalah, (2) Studi literatur (3)
Analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (4) Perancangan sistem, (5)
Perancangan aplikasi/program, (6) Implementasi dan pengujian sistem, serta
analisis hasil pengujian, (7) Penulisan laporan hasil penelitian.
Gambar 1 Tahapan Penelitian [14]
Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML), Perancangan
Arsitektur, Perancangan Database, Perancangan Antarmuka
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Aplikasi/Program
Implementasi dan Pengujian Sistem,
serta Analisis Hasil Pengujian
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Studi Literatur
Rumusan Masalah
8
Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap
pertama: rumusan masalah, yaitu bagaimana merancang dan membangun sistem
pendukung keputusan untuk rekomendasi pembelian smartphone menggunakan
algoritma promethee.
Tahap studi literatur dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi atau
sumber-sumber yang berkaitan dengan penelitian ini, baik dari text book maupun
internet yang terkait dengan SPK dan Promethee. Tahap analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis
kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dari penentuan kriteria smartphone dan
perhitungan algoritma promethee. Kebutuhan data sekunder meliputi data
spesifikasi smartphone, penggolongan komponen atau peripheral smartphone,
cara kerja algoritma promethee dan cara membangun sistem web. Data-data
spesifikasi smartphone didapatkan dari 5 sumber web yang memiliki rating tinggi
dalam pencarian spesifikasi smartphone, yaitu : smartphones.findthebest.com,
gsmarena, phonearena, tabloidpulsa dan notebookcheck; Tahap kedua:
perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram
Unified Modelling Language (UML). Perancangan sistem juga meliputi
penentuan kriteria-kriteria tiap alternatif. Tahap ketiga, perancangan
aplikasi/program yaitu merancang aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem
berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan. Tahap keempat:
implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, yaitu
mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat kemudian dilakukan pengujian,
selanjutnya melakukan analisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat
sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak ada error, jika belum sesuai maka
akan dilakukan perbaikan; dan tahap kelima, penulisan laporan hasil penelitian.
Tahap Perancangan Sistem : Pada tahap ini membuat rancangan antarmuka
sistem. Untuk rancangan kerja sistem dibuatlah diagram-diagram Unified
Modeling Language (UML). Berdasarkan diagram-diagram tersebut dapat
diketahui bagaimana sistem bekerja, apa saja fungsi yang disediakan oleh sistem,
urutan proses kerja sistem, hubungan atau interaksi sistem dengan pengguna dan
rancangan class program sistem. Diagram UML inilah yang nantinya dijadikan
acuan untuk proses pembangunan sistem. Pada perancangan antarmuka dilakukan
pembuatan gambaran bagaimana antarmuka sistem yang akan dibuat. Antarmuka
berkaitan dengan fungsi apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem dan bagaimana
interaksi pengguna dengan sistem. Rancangan antarmuka dibuat dengan
mempertimbangkan aspek userfriendly, agar sistem mudah digunakan oleh
pengguna. Setelah rancangan dibuat maka dilakukan pembangunan model sistem.
Model ini dibangun berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Model nantinya
akan diuji pada proses evaluasi.
Tahap Implementasi : Pada tahap ini setiap fungsi diimplementasikan
kedalam baris-baris perintah kode program. Pada tahap ini juga dilakukan
pembuatan database yang nantinya menyimpan setiap data smartphone dan bobot
nilai dari perhitungan promethee. Sistem harus dapat terhubung dengan database
untuk dapat melakukan setiap fungsi yang dijalankan.
9
Tahap Evaluasi: Tahapan Evaluasi merupakan tahapan dimana model yang
telah dibangun sebelumnya diuji, apakah model tersebut sudah dapat dikatakan
memenuhi kebutuhan sistem atau tidak. Jika model yang dibangun belum dapat
memenuhi kebutuhan sistem, maka dilakukan pengumpulan kebutuhan sistem
yang mungkin belum didapatkan dan dibangun kembali model yang lebih baik.
Namun jika didapatkan bahwa model tersebut sudah dapat menjawab kebutuhan
sistem maka proses selesai. Pengujian sistem ini dilakukan dengan
membandingkan perhitungan manual algoritma promethee dengan hasil
komputasi program terhadap permasalahan atau sample data yang sama.
Unified Modeling Language (UML)
Tahap ini akan dilakukan perancangan sistem dan perangkat lunak untuk
menggambarkan prosedur dan proses kerja dari sistem aplikasi tersebut. Proses
perancangan proses sistem dalam penelitian ini menggunakan UML (Unified
Modeling Language) dengan beberapa proses, dijelaskan sebagai berikut.
Use case diagram berfungsi untuk mendeskripsikan tindakan sistem dari
sudut pandang pengguna, sebagai deskripsi fungsional dari sebuah sistem dan
proses utamanya, serta menjelaskan secara visual siapa saja yang berperan sebagai
aktor dalam menggunakan sistem dan bagaimana interaksinya. Use case diagram
pada sistem ini memiliki 2 aktor, yaitu Admin dan Guest.
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem
Pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa terdapat 2 aktor pada sistem, yaitu
admin dan guest. Admin dapat melakukan beberapa fungsi sistem, yaitu
melakukan pengaturan data spesifikasi smartphone dan pengaturan bobot nilai
dari komponen smartphone. Sedangkan fungsi pengaturan data spesifikasi
smartphone meliputi fungsi tambah, ubah, hapus dan lihat data spesifikasi
smartphone. Pengaturan data bobot smartphone meliputi fungsi tambah, ubah,
hapus dan lihat data bobot smartphone. Guest dapat melakukan fungsi melakukan
perangkingan smartphone dan melihat spesifikasi smartphone. Fungsi
perangkingan yang dimaksud adalah guest dapat melakukan pencarian
rekomendasi smartphone yang diinginkan menggunakan algoritma promethee.
Pada fungsi inilah penerapan algoritma promethee diterapkan. Pencarian ini
dibatasi oleh jangkauan harga yang diinginkan oleh guest. Fungsi lihat spesifikasi
merupakan fungsi yang dapat memberikan keterangan spesifikasi smartphone
yang direkomendasikan oleh sistem.
Tambah Spesifikasi Ubah Spesifikasi Hapus Spesifikasi
Tambah Bobot Ubah Bobot Hapus Bobot Lihat Bobot
Manage Data Smartphone
Admin
Manage Data Bobot
Merangking (Metode Promethee)Guest
Lihat Spesifikasi
<<extend>>
<<extend>> <<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>> <<extend>>
<<extend>>
10
Diagram aktifitas atau activity diagram memberikan visualisasi aliran
tindakan dalam sistem yang dibuat, percabangan tindakan yang terjadi, bagaimana
tindakan awal sistem dan bagaimana tindakan akhir yang terjadi pada sistem.
Activity diagram juga dapat memberikan gambaran tentang proses yang dapat
terjadi dalam beberapa tindakan tertentu. Pada sistem ini terdapat beberapa
aktivitas yang bisa dilakukan oleh setiap aktor. Sebagai contohnya adalah aktivitas
untuk menambah data spesifikasi smartphone baru yang dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4 Activity Diagram Penambahan Data Smartphone Baru
Pada Gambar 4 dapat diketahui bahwa aktifitas penambahan data
smartphone baru yang dilakukan oleh admin, melibatkan sistem dan database.
Ketika admin melakukan aktifitas tambah data spesifikasi smartphone sistem web
akan melakukan aktifitas menyimpan data yang dikirimkan ke dalam variabel.
Data inilah yang nantinya digunakan untuk menyusun perintah SQL. Sedangkan
database melakukan aktifitas menjalakan perintah SQL yang dikirimkan oleh
sistem web. Aktifitas diakhiri dengan menampilkan notifikasi ke pengguna bahwa
data berhasil ditambahkan atau disimpan pada database.
Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan
beberapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang
dikembangkan. Class diagram memberikan gambaran mengenai sistem dan relasi
yang ada di dalamnya (user interface, attribute, controller). Class diagram sistem
dapat dilihat pada Gambar 5.
Tambah data spesifikasi
smartphone
Melihat
notifikasi
Input data ke
variabel object
Susun Perintah
SQL
Menampilkan
Notifikasi
Exsekusi
Perintah SQL
Mengembalikan
query result
DatabaseSistem WebAdmin
11
Gambar 5 Class Diagram Sistem
Berdasarkan class diagram pada Gambar 5 dapat diketahui bahwa class
Smartphone merupakan class yang berfungsi untuk menampung semua atribut
yang dimiliki smartphone. Detail spesifikasi akan disimpan pada class ini. Class
Smartphone akan digunakan oleh class SmartphoneController untuk mengelola
data smartphone, sehingga terdapat operasi-operasi untuk mengelola data
smartphone yaitu add(), update(), delete() dan lain sebagainya. Untuk class
SmartphoneValue berfungsi untuk menampung nilai bobot kriteria dari setiap
smartphone. Nilai bobot ini nantinya akan digunakan dalam perhitungan
promethee. Sedangkan class User berfungsi untuk menampung atribut user :
username dan password. Class ini juga berfungsi untuk melakukan proses
perhitungan promethee. Setiap tahap promethee diletakkan pada setiap fungsi
yang nantinya dipanggil secara berurutan.
4. Hasil dan Pembahasan
Pada bagian akan dijelaskan hasil dan pembahasan yang meliputi
implementasi dari rancangan yang dibuat telah dibuat, dan pengujian sistem.
Sistem Pendukung Keputusan untuk membantu pencarian smartphone
menggunakan algoritma perangkingan promethee ini terbagi menjadi 2 bagian,
admin dan guest/tamu. Berikut ini penjelasannya :
Halaman Smartphone merupakan halaman yang akan menampilkan daftar
smartphone yang ada pada sistem. Daftar smartphone akan ditampilkan pada
tabel. Admin dapat melakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan data
smartphone. Berikut ini tampilan dari halaman smartphone.
12
Gambar 6 Halaman Smartphone
Halaman kriteria merupakan halaman dimana admin dapat melakukan
pengelolaan data bobot tiap smartphone. Dari spesifikasi smartphone ditentukan
beberapa spesifikasi yang dapat dijadikan kriteria dalam perangkingan promethee.
Daftar kriteria tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Tabel Daftar Kriteria [16][17][18][19] No Nama Keterangan Nilai Satuan
1 2 3
1 Dimensi Dimensi atau
ukuran fisik dari
smartphone
meliputi panjang,
lebar dan
tinggi/ketebalan
3-4 x 1.8-
2.5 x 0.3-
0.5
4-5 x 2-
2.5 x 0.3-
0.7
>5 x > 3 x
0.3-0.8
inch
2 Berat Berat dari
smartphone
<115 115-170 >170 grams
3 Ukuran
Layar
Ukuran layar (inch) <3.7 3.7-4.5 >4.5 inch
4 Resolusi
Layar
Resolusi layar
(pixels)
<720x1280 720x1280 >720x1280 pixel
5 Pixel Density Kerapatan pixel
(ppi) dari
smartphone.
Semakin besar nilai
kerapatan pixel,
gambar yang
ditampilkan pada
layar akan semakin
baik.
<248 248-295 >295 PPI
6 Kamera
Belakang
Kamera belakang
(megapixels)
<3 3-8 >8 megapixel
13
7 Prosesor Processor
smartphone.
Terdapat
keterangan jenis
prosesor, dan
vendor
0.192-
1.030
1.031-
1.451
1.452-2.5 GHz
8 GPU Graphic Processing
Unit. Penggelolan
grafis smartphone.
unspecified Class 6 Class 5 class
9 Memory RAM smartphone <512 512-768 >768 MB
10 Kapasitas
Penyimpanan
Kapasitas
penyimpanan
internal smartphone
(GB)
<4 4-8 >8 Gb
11 Kapasitas
Baterai
Kapasitas baterai
(mAh)
860-1666 1667-
2475
2476-5300 mAh
12 Jaringan Data Teknologi jaringan
data yang didukung
(LTE, 4G, HSDPA,
dll).
GSM /
CDMA
(2G)
HSDPA
(3G)
HSDPA+
(4G), LTE
Setiap kriteria akan diberikan bobot atau nilai. Pemberian bobot atau nilai ini
dilakukan oleh admin ketika penambahan data smartphone baru. Pemberian bobot
harga[20] ,(dimensi, berat, ukuran layar, resolusi layar, pixel density, kamera
belakang, prosesor, memory, kapasitas penyimpanan. Jaringan data) [17],
kapasitas baterai[18], GPU[19]. Kelima website yang tersebut merupakan website
yang paling sering digunakan untuk mengetahui review, detail spesifikasi maupun
benchmark smartphone, hal ini didasarkan pada hasil reference search engine
ketika mencari hal yang berkaitan dengan review smartphone. Nilai yang
diberikan berupa angka dengan range 1-3. Dengan pembagian nilai sebagai
berikut : 1 untuk ukuran atau spesifikasi terendah, 2 untuk ukuran atau spesifikasi
tengah, dan 3 untuk ukuran atau spesifikasi tinggi. Hal ini didasarkan pada
beberapa referensi sumber yang membagi level atau tingkatan spesifikasi
smartphone menjadi 3 level, yaitu level low, level middle dan level high. Jika
alternatif tidak memiliki kriteria maka nilainya 0. Halaman pemberian bobot nilai
pada spesifikasi smartphone dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Halaman Bobot Smartphone
Halaman Pencarian pada modul tamu berupakan halaman utama/beranda.
Pada halaman ini tamu atau pengguna dapat memasukkan range harga
smartphone yang ingin dicari. Terdapat pilihan harga batas bawah dan harga batas
atas.
14
Gambar 8 Halaman Pencarian Smartphone Bagian Tamu
Halaman Hasil Pencarian merupakan halaman yang menampilkan hasil
pencarian dan perangkingan smartphone. Semua daftar smartphone yang berada
pada range harga yang diinginkan oleh pengguna akan dirangking menggunakan
algoritma promethee. Berdasarkan perangkingan tersebut maka akan ditampilkan
urutan smartphone yang direkomendasikan dari yang paling direkomendasikan ke
paling rendah. Perangkingan ini didapatkan dari nilai netflow tiap smartphone.
Semakin tinggi nilai netflow maka smartphone tersebut semakin
direkomendasikan.
Gambar 9 Halaman Hasil Pencarian Smartphone
Penerapan Algoritma Promethee
Penerapan algoritma promethee pada sistem pendukung keputusan untuk
rekomendasi smartphone diawali dengan proses penentuan kriteria dan bobot
nilai. Kriteria pada suatu altermatif akan diberi nilai bobot. Sebagai contoh
smartphone A1, A2, A3, A4, A5, dan A6 memiliki bobot nilai untuk tiap
kriterianya (F1 sampai F12) sebagai berikut :
Tabel 2 Bobot Kriteria Alternatif Smartphone
No Nama Fn A1 A2 A3 A4 A5 A6
1 Dimensi F1 2 3 2 3 2 1 2 Berat F2 1 1 2 2 3 1 3 Ukuran Layar F3 2 3 3 2 3 2 4 Resolusi Layar F4 2 2 3 2 2 2 5 Pixel Density F5 1 1 3 1 2 1 6 Kamera Belakang F6 2 2 2 1 1 1 7 Prosesor F7 3 2 2 2 2 2 8 GPU F8 2 2 1 2 1 2 9 Memory F9 2 2 1 2 1 2 10 Kapasitas Penyimpanan F10 3 2 1 2 2 3 11 Kapasitas Baterai F11 3 1 2 2 2 3 12 Jaringan Data F12 2 2 1 2 2 3
Bobot kriteria tiap alternatif disimpan dalam database. Sistem akan mencari bobot
tiap alternatif dan menyimpannya ke dalam variable. Proses pencarian ini
ditentukan berdasarkan harga yang diminta oleh pengguna. Berikut ini adalah
penggalan perintah untuk melakukan pencarian data bobot kriteria tiap alternatif.
15
Kode Program 1 Perintah untuk Menampilkan Nilai Bobot Kriteria Alternatif
Hasil dari perintah pada Kode Program 1 akan disimpan kedalam variable array
yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan berikutnya. Proses berikutnya
adalah melakukan perhitungan nilai subkriteria (subcriteria value). Nilai
subkriteria didapatkan dengan cara mencari selisih nilai bobot kriteria antar
alternatif jika didapatkan nilai positif (>0) maka nilai subkriteria alternative
tersebut sama dengan 1, sebaliknya akan bernilai 0 jika nilai selisih lebih kecil
sama dengan 0 (<=0). Sebagai contoh perhitungan nilai subkriteria F1 dari A1
banding A2 :
Hasil manual A1A2 = F1(A1) – F1(A2) = 2-3 = -1 maka nilai subkriteria
A1A2 = 0
Penerapan kode program untuk melakukan perhitungan subkriteria dapat dilihat
pada Kode Program 2.
Kode Program 2 Perintah untuk Melakukan Perhitungan Nilai Subkriteria
Nilai dari subkriteria tiap perbandingan alternatif akan dicari nilai rata-ratanya.
Nilai inilah yang disebut dengan nilai promethee 1. Misalkan nilai perbandingan
1. function getDataValue($nLow, $nHigh) { 2. $result = $this->db->select('s.code, s.name, v.dimension,
v.weight, v.display_size, v.display_resolution,
v.display_pixel_density, v.camera_back,
v.hardware_processor, v.hardware_gpu, v.hardware_memory,
v.hardware_storage, v.battery_capacity, v.tech_data')->
3. from('tb_smartphones as s')-> 4. join('tb_values as v', 's.code = v.code')-> 5. where('s.price BETWEEN '.$nLow.' AND '.$nHigh, NULL, FALSE)-
>
6. get()->result(); 7. return $result; 8. }
1. function getSubcriteria($vSmartphone, $nAlternatif) {
2. for ($nCriteria = 2; $nCriteria <= 13; $nCriteria++) {
3. for ($x = 0; $x < $nAlternatif; $x++) {
4. for ($y = 0; $y < $nAlternatif; $y++) {
5. if ($x == $y) {
6. $vSubCriteria[$nCriteria - 2][$x][$y] = 0;
7. } else if (($vSmartphone[$x][$nCriteria] -
$vSmartphone[$y][$nCriteria]) > 0) {
8. $vSubCriteria[$nCriteria - 2][$x][$y] = 1;
9. } else if (($vSmartphone[$x][$nCriteria] -
$vSmartphone[$y][$nCriteria]) <= 0) {
10. $vSubCriteria[$nCriteria - 2][$x][$y] = 0;}}}} 11. return $vSubCriteria; 12. }
16
untuk alternatif 1 dibanding dengan alternatif 2 untuk semua kriteria adalah
sebagai berikut (A1A2) :
Hasil Rata-rata manual A1A2 = (0+0+0+0+0+0+1+0+0+1+1+0) / 12 = 3 / 12 =
0.25
Berdasarkan nilai perhitungan subkriteria tersebut akan didapatkan nilai
promethee 1 untuk tiap perbandingan kriterianya. Berikut ini adalah nilai
promethee 1 berdasarkan sample data.
Tabel 3 Nilai Promethee 1 tiap Alternatif
A1 A2 A3 A4 A5 A6
A1 - 0.25 0.5 0.3333 0.5 0.25
A2 0.1667 - 0.4167 0.1667 0.3333 0.25
A3 0.3333 0.3333 - 0.3333 0.25 0.5
A4 0.1667 0.1667 0.4167 - 0.25 0.1667
A5 0.25 0.25 0.25 0.25 - 0.3333
A6 0.0833 0.25 0.4167 0.25 0.4167 -
Penerapan kode program untuk menghitung nilai promethee 1 dapat dilihat pada
Kode Program 2. Setiap nilai perbandingan pada proses sebelumnya akan dihitung
rata-ratanya.
Kode Program 3 Perintah untuk Melakukan Perhitungan Nilai Promethee 1
1. function getPromethee1($vSubcriteria, $nAlternatif) {
2. $vTemp = 0;
3. for ($x = 0; $x < $nAlternatif; $x++) {
4. for ($y = 0; $y < $nAlternatif; $y++) {
5. for ($nCriteria = 0; $nCriteria < 12; $nCriteria++) {
6. if ($x == $y) {
7. break;
8. } else {
9. $vTemp += $vSubcriteria[$nCriteria][$x][$y];}}
10. if ($x == $y) { 11. $vPromethee1[$x][$y] = 0; 12. } else { 13. $vPromethee1[$x][$y] = $vTemp / 12; 14. $vTemp = 0;}}} 15. return $vPromethee1; 16. }
17
Hasil dari perhitungan nilai promethee 1 dapat digunakan untuk melakukan
perhitungan nilai leaving flow dan entering flow. Perhitungan nilai leaving flow
didapatkan dengan cara menghitung nilai rata-rata nilai promethee 1 secara
mendatar (horizontal). Sebagai contoh nilai leaving flow dari A1 adalah :
Hasil Nilai Leaving Flow manual A1 = (0+0.25+0.5+0.3333+0.5+0.25) / 6 =
0.3667
Hasil dari perhitungan nilai leaving flow tiap alternatif dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Nilai Leaving Flow tiap Alternatif
Alternatif Nilai Leaving Flow
A1 0.366667
A2 0.266667
A3 0.35
A4 0.233333
A5 0.266667
A6 0.283333
Kode program untuk melakukan perhitungan nilai leaving flow dapat dilihat pada
Kode Program 4. Setiap nilai promethee pada variable array sebelumnya akan
ditambah dan dibagi sejumlah alternatif.
Kode Program 4 Perintah untuk Melakukan Perhitungan Nilai Leaving Flow
Perhitungan nilai entering flow dilakukan dengan cara menghitung nilai rata-rata
nilai promethee 1 secara menurun (vertical). Sebagai contoh nilai entering flow
dari A1 adalah :
Hasil Nilai Entering Flow manual A1 = (0+0.1667+0.3333+0.1667+0.25+0.0833)
/ 6 = 0.2
Hasil dari perhitungan nilai entering flow tiap alternatif dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Nilai Entering Flow tiap Alternatif
Alternatif Nilai Entering Flow
A1 0.2
A2 0.25
A3 0.4
A4 0.267
A5 0.35
A6 0.3
1. function getLeavingFlow($vPromethee1, $nAlternatif) {
2. for ($x = 0; $x < $nAlternatif; $x++) {
3. $vTemp = 0;
4. for ($y = 0; $y < $nAlternatif; $y++) {
5. $vTemp += $vPromethee1[$x][$y];}
6. $vLeavingFlow[$x] = $vTemp / ($nAlternatif - 1);}
7. return $vLeavingFlow;}
18
Kode program untuk melakukan perhitungan nilai entering flow dapat dilihat pada
Kode Program 5. Setiap nilai promethee pada variable array sebelumnya akan
ditambah dan dibagi sejumlah alternatif.
Kode Program 5 Perintah untuk Melakukan Perhitungan Nilai Entering Flow
Setelah nilai leaving flow dan nilai entering flow untuk tiap alternatif didapatkan
maka akan dihitung nilai dari net flow. Nilai net flow merupakan nilai selisih
antara nilai leaving flow dan nilai entering flow. Nilai net flow inilah yang akan
menentukan urutan prioritas alternatif. Semakin besar nilai net flow maka
alternatif tersebut berada pada rangking yang lebih atas.
Hasil Nilai Net Flow manual Hasil dari A1= 0.3667-0,2= 0.1667. Hasil
perhitungan nilai net flow berdasarkan contoh data adalah :
Tabel 6 Nilai Net Flow tiap Alternatif
Alternatif Nilai Net Flow Rangking
A1 0.1667 1
A2 0.0167 2
A3 -0.05 5
A4 -0.0333 4
A5 -0.0833 6
A6 -0.0167 3
Penerapan kode program untuk perhitungan nilai net flow dapat dilihat pada Kode
Program 6.
Kode Program 6 Perintah untuk Melakukan Perhitungan Nilai Net Flow
Pengujian
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah
berjalan dengan baik atau tidak. Jika terdapat kesalahan fungsi maupun proses
maka sistem akan diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pengujian
sistem yang dilakukan adalah pengujian black-box dan white-box.
1. function getEnteringFlow($vPromethee1, $nAlternatif) {
2. for ($y = 0; $y < $nAlternatif; $y++) {
3. $vTemp = 0;
4. for ($x = 0; $x < $nAlternatif; $x++) {
5. $vTemp += $vPromethee1[$x][$y];}
6. $vEnteringFlow[$y] = $vTemp / ($nAlternatif - 1);}
7. return $vEnteringFlow;}
1. function getNetFlow($vLeavingFlow, $vEnteringFlow,
$nAlternatif) {
2. for ($index = 0; $index < $nAlternatif; $index++) {
3. $vNetFlow[$index] = $vLeavingFlow[$index] -
$vEnteringFlow[$index];}
4. return $vNetFlow;}
19
Pengujian Black-Box adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme
internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output dihasilkan
dalam proses eksekusi[15]. Dalam pengujian black-box dilakukan oleh pengguna
atau pihak yang tidak terlibat pada proses teknis atau pengkodean pembuatan
sistem. Pengujian ini akan mengecek apakah output yang dihasilkan sudah sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Pengujian ini dilakukan dengan kuesioner kepada 30
mahasiswa UKSW Salatiga, dengan 4 pertanyaan sebagai berikut:
1. Setelah batas harga atas dan batas harga bawah sistem dimasukkan
apakah sistem dapat melakukan perhitungan promethee?
a. Ya b. Tidak
(untuk menguji hasil dari perhitungan promethee yg muncul dan
menampilkan rangking smartphone)
2. Apakah dalam mode admin sdh dapat dilakukan penambahan
smartphone?
a. Ya b. Tidak
(untuk menguji data detail spesifikasi smartphone baru yg disimpan ke
dalam database)
3.Apakah dalam mode admin sdh dapat menambahkan nilai bobot?
a. Ya b. Tidak
(untuk menguji nilai bobot kriteria yang dimasukkan dapat disimpan ke
database)
4. Apakah keluar notifikasi bila dalam range harga tertentu tidak terdapat
data smartphone?
a. Ya b. Tidak
(Untuk menguji peringatan atau pemberitahuan kepada user jika terdapat
proses yang tidak berjalan dengan baik)
Hasil dari kuesioner tersebut :
Pertanyaan Jawaban Responden Persentase
1 Ya 30 100%
Tidak 0 0
2 Ya 30 100%
Tidak 0 0
3 Ya 30 100%
Tidak 0 0
4 Ya 30 100%
Tidak 0 0
Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, maka hasil dari pengujian ini dapat dilihat
pada Tabel 7.
20
Tabel 7 Tabel Hasil Pengujian Black-Box
Pengujian Hasil yang diinginkan Keterangan kuesioner
Setelah batas atas dan batas
bawah sistem dimasukkan maka
dapat dilakukan perhitungan
promethee
Hasil dari perhitungan
promethee akan muncul dan
menampilkan rangking
smartphone
Sistem sudah dapat
menghasilkan rangking
smartphone yang sesuai
dengan perhitungan
promethee(dgn hasil 100%
dari data yg didapat)
Penambahan data smartphone
baru dilakukan oleh admin
Data detail spesifikasi
smartphone baru akan
disimpan ke dalam database
Sistem dapat menyimpan data
smartphone baru ke dalam
database(dgn hasil 100% dari
data yg didapat)
Penambahan nilai bobot kriteria
smartphone baru
Nilai bobot kriteria yang
dimasukkan dapat disimpan
ke database
Sistem dapat menyimpan data
nilai bobot kriteria
smartphone baru(dgn hasil
100% dari data yg didapat)
Notifikasi error yang muncul
jika proses tidak berjalan dengan
baik
Muncul peringatan atau
pemberitahuan kepada user
jika terdapat proses yang
tidak berjalan dengan baik
Muncul notifikasi jika data
yang dicari tidak ada jika
berada pada range harga
tertentu (dgn hasil 100% dari
data yg didapat)
.
Pengujian white-box adalah pengujian yang menguji mekanisme internal sistem atau komponen[21]. Pengujian ini dilakukan oleh software developer untuk
mengetahui apakah setiap proses dan logika bekerja dengan benar. Menurut
Pressman beberapa pengujian yang dapat dilakukan pada white-box testing adalah
pengujian integrasi antar fungsi/method dan modul, pengujian logika kondisi/if,
pengujian perulangan (looping), pengujian struktur data[15].
Pengujian integrasi pada sistem pendukung keputusan ini dilakukan
dengan cara menguji apakah setiap fungsi sudah dijalankan dengan benar. Sebagai
contoh setiap proses promethee yang terdapat pada sistem diletakkan pada fungsi
yang berbeda-beda. Terdapat 6 fungsi yang dipanggil secara urut untuk tiap
prosesnya, yaitu : fungsi getDataValue(), getSubcriteria(), getPromethee1(),
getLeavingFlow(), getEnteringFlow(), getNetFlow(). Berikut ini adalah tabel hasil
pengujian integrasi fungsi algoritma promethee.
Tabel 8 Tabel Hasil Pengujian White-Box pada Integrasi Fungsi Promethee
Fungsi Pengujian Input Output Keterangan
getDataValue() Parameter batas
harga
dimasukkan
sebagai input ke
fungsi. Apakah
fungsi akan
menghasilkan
daftar nilai bobot
Nilai batas atas
harga dan nilai
batas bawah
harga
Daftar nilai
bobot dari
smartphone
yang berada
pada range
harga
Fungsi sudah
dapat
menghasilka
n daftar nilai
bobot
(Valid)
21
yang diinginkan
atau tidak.
getSubcriteria() Hasil dari fungsi
sebelumnya akan
dimasukkan
sebagai input
untuk
menghitung nilai
subkriteria dari
data tersebut
Nilai bobot
kriteria tiap
alternatif
Nilai
subkriteria
dari kriteria-
kriteria yang
ada tiap
alternatif
Fungsi sudah
dapat
menghitung
nilai
subkriteria
(Valid)
getPromethee1() Nilai subkriteria
pada fungsi
sebelumnya
dimasukkan
sebagai input
untuk
mengetahui nilai
promethee 1
Nilai
subkriteria
Nilai
promethee 1
Fungsi sudah
dapat
menghitung
nilai
promethee 1
(Valid)
getLeavingFlow() Nilai promethee
1 akan
digunakan untuk
menghitung nilai
leaving flow
Nilai
promethee 1
Nilai
Leaving flow
Fungsi sudah
dapat
menghitung
nilai leaving
flow (Valid)
getEnteringFlow() Nilai promethee
1 akan
digunakan untuk
menghitung nilai
entering flow
Nilai
promethee 1
Nilai
entering
flow
Fungsi sudah
dapat
menghitung
nilai
entering flow
(Valid)
getNetFlow() Nilai promethee
1 akan
digunakan untuk
menghitung nilai
net flow
Nilai leaving
flow dan
entering flow
Nilai netflow Fungsi dapat
menghitung
nilai net flow
(Valid)
Pengujian logika kondisi dan perulangan yang dilakukan pada sistem digunakan
untuk mengetahui apakah pemilihan kondisi dan perulangan kode berjalan dengan
benar. Contoh dalam pengujian ini dapat dilihat pada penggalan perintah berikut
ini.
Kode Program 7 Penggalan Perintah Fungsi getPromethee1()
1. for ($nCriteria = 0; $nCriteria < 12; $nCriteria++) {
2. if ($x == $y) {
3. break;
4. } else {
5. $vTemp += $vSubcriteria[$nCriteria][$x][$y];}}
6. if ($x == $y) {
7. $vPromethee1[$x][$y] = 0;
8. } else {
9. $vPromethee1[$x][$y] = $vTemp / 12;
10. $vTemp = 0;}}
22
Penggalan perintah pada fungsi getPromethee1() akan melakukan perulangan
sebanyak 12 kali. Jumlah perulangan ditentukan dari jumlah kriteria yang
ditentukan sebelumnya. Perulangan ini dilakukan untuk menjumlahkan setiap
nilai subkriteria alternatif dan mencari nilai rata-rata (nilai promethee 1). Terdapat
pula logika kondisi yang akan menghasilkan true, jika nilai $x yang merupakan
nilai baris matriks subkriteria dan nilai $y yang merupakan nilai kolom matriks
subkriteria bernilai sama. Hasil dari kondisi if ini akan digunakan untuk tidak
melakukan perhitungan nilai rata-rata terhadap perbandingan nilai subkriteria
alternatif yang sama.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka terdapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut: sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat
merekomendasikan smartphone yang sesuai dengan budget. Sistem pendukung
keputusan untuk rekomendasi smartphone ini menggunakan algoritma promethee
dalam melakukan perangkingan. Perangkingan dilakukan berdasarkan dimensi,
berat, ukuran layar, resolusi layar, pixel density, kamera belakang, prosesor, GPU,
memory, kapasitas penyimpanan, kapasitas baterai, jaringan data. Setiap alternatif
ditentukan terlebih dahulu nilai bobot kriterianya. Setelah itu, dimulailah proses
perangkingan dengan menghitung nilai subkriteria, promethee 1, leaving flow,
entering flow dan net flow. Rangking akan ditentukan dari nilai net flow.
Berdasarkan pengujian maka dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung
keputusan menghasilkan rekomendasi smartphone dengan perangkingan
promethee.
6. Daftar Pustaka
[1] Anonymous. 2014. Teknologi Smartphone Pada Perkembangan Layanan
Bisnis Di Indonesia. http://liputangadget.com/2014/teknologi-smartphone-
pada-perkembangan-layanan-bisnis-di-indonesia.html, diakses tanggal 10
April 2014.
[2] Anonymous. 2013. Sengitnya Persaingan Smartphone Premium.
http://m.koran-sindo.com/node/313391, diakses tanggal 15 April 2014.
[3] Wibowo, Fx. Bagus Ari. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem
Pendukung Keputusan untuk Jalan Menggunakan Metode ID3 (Studi
Kasus Bappeda Kota Salatiga). Salatiga : Universitas Kristen Satya
Wacana.
[4] Ariansyah, Sigit. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja
Penyidik Anggota Polri Dengan Menggunakan Metode Promethee (Studi
Kasus Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Surabaya).
Malang : Universitas Brawijaya.
[5] Daihani, D, Umar. 2001. Komputerasi Pengambilan Keputusan, PT
Elex Media Komputindo, Jakarta.
[6] Bonczek, R.H, C.W. Holsapple dan A.B. Whinston. 1980. The Evolving
Roles of Models un Decision Support Systems.
23
[7] Turban, E., J. E. Aronson, dan T. Liang. 2005. Decision Support System
and Intelligent System, Pearson Prantince Hall, New Jersey.
[8] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: Andi.
[9] Rahardjo, Jani. 2000. Jurnal Teknik Industri: Penerapan MultiCriteria
Decision Making dalam Pengambilan Keputusan Sistem Perawatan.
Surabaya : Universitas Kristen Petra.
[10] Brans, Jean-Pierre. 1998. Promethee Method. Centrum Voor Statistiek
Operationeel Onderzoek, Brussel University. Belgia.
http://www.inf.unideb.hu/valseg/dolgozok/anett.racz/docs/DSS/Promethee
[11] Goumas, M and Lygerou, V. 1998. An Extension of the PROMETHEE
method for decision making in fuzzy environtment : Ranking of alternatif
energy exploitation projects. Department of Chemical Engineering,
University of Athens. Greece.
http://www.dss.dpem.tuc.gr/pdf/ANEXTE~1.pdf.
Diakses tanggal : 10 November 2013.
[12] Brans, J.P, & Mareschal. 2002. B. PROMETHEE--GAIA: metodologi
untuk mendukung pengambilan keputusan untuk beberapa kriteria.
Brussels: Editions de L'Universite de Bruxelles.
[13] Herman, M. 2004. A Multi-Criterion Decision Making Approach to
Problem Solving. Belgium : Royal Defense College.
[14] Hasibuan, Zainal A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi, Jakarta
: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
[15] Pressman, Roger S. 2001. Software Engineering A Practitioner Aproach.
New York : McGraw-Hill.
[16] Anonymous. 2014. gsmarena.com, diakses tanggal 28 Maret 2014.
[17] Anonymous. 2014. phonearena.com, diakses tanggal 15 April 2014.
[18] Anonymous. 2014. Smarthphone.findthebest.com, diakses tanggal 20
April 2014.
[19] Anonymous. 2014. notebookcheck.com, diakses tanggal 20 April 2014.
[20] Anonymous. 2014. tabloidpulsa.com, diakses tanggal 10 April 2014.
[21] IEEE. 1990. IEEE Standard 610.12-1990, IEEE Standard Glossary of
Software Engineering Terminology.