Upload
hoanglien
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM PENGELOLAAN DANA PENSIUN PADA
PT BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
TRI MEILANI
NIM: 1111053000023
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M/ 1436 H
SISTEM PENGELOLAAN DANA PENSIUN PADAPT BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan KomunikasiSebagai syarat pencapai Gelar Sarjama Komunikasi Islam ($.Kom,l)
Disusun Oleh:
TRI MEILANINIM: 1111053000023
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAHKONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAHFAKULTAS DAK\ryAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA2015 M/ 1436 H
NIP: I
PEN GESAHAI{ PAI{I TIfu\ UJIAN
Sktipsi berjudui : Sistem Pengeiolaan Dana Pensiun pada PT Bank NluamalatIndonesiao Tbk telah diujikan dalam sidang munaasah Fakultas Dakwah dan IlmuKomunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa 13 Oktober 2015.Skripsi ini telah diterima sebagai saiah satu syarat memperoleh gelar Sarjana ilmuKomunikasi Islam (S.Kom,I) pada Jurusan Manajemen Dakwah.
iakarta, i3 Oktober 20i5
Sidang Munaqasah
Ketua Merangkap Anggota
,@"L-'W*'1rDrs. Cecep Castrawijaya. MANrP. 19670818 199803 I 002
H. Muikanasir. BA" S.Pci. MMNrP. 19550101 198302 1 001
Sekretaris \[erangkap Anggota
I 001
Liii Bririadi. MM. M.SiNrP. 19740519 199803 l 004
Anggota:
LEMBAR PERIYYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakbn hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Qlitqb.er 2015
i
ABSTRAK
Tri Meilani, 1111053000023, “Sistem Pengelolaan Dana Pensiun pada PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk” Jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Lembaga
Keuangan Syariah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015 atas bimbingan Drs.H.Mahmud Jalal, MA.
Pemberian pensiun bukan saja hanya memberikan kepastian penghasilan di masa
depan, tetapi juga ikut memeberikan motivasi bagi karyawan untuk lebih giat bekerja.
Dengan memberikan program jasa pensiun para karyawan merasa aman, terutama
bagi mereka yang menganggap pada usia pensiun sudah tidak produktif lagi.
Sedangkan bagi sebagian masyarakat yang mereka masih produktif juga memberikan
motivasi bahwa jasa-jasa mereka masih dihargai oleh perusahaannya.Berkembangnya
jasa pensiun saat ini telah menarik beberapa lembaga untuk mendirikan dana
pensiun.Hal ini disebabkan pengelolaan dana pensiun ini jika dilihat dari mata bisnis
sangat menguntungkan. Dapat dibayangkan keuntungan yang akan diperoleh dari
iuran yang diperoleh tanpa bunga yang kemudian investasikan ke dalam bentuk
berbagai bidang investasi. Pada peraturan dana pensiun di Indonesia adanya sistem
pendanaan suatu program pensiun memungkinkan terbentuknya akumulasi dana yang
dibutuhkan untuk memelihara kesinambungan penghasilan peserta program hari tua.
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana system yang diterapkan
oleh DPLK Muamalat dalam mengelola Dana Pensiun dan apa saja kelebihan,
kelemahan, peluang dan ancaman dari system yang diterapkan oleh DPLK Muamalat
dalam mengelola dana pension.
Tujuan penelitian ini untuk melihat sekaligus mengetahui sistem yang diterapkan
dalam mengelola dana pensiun pada DPLK Muamalat. Manfaat penelitian ini untuk
memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman mengenai dana pensiun dan
dapat dijadikan pedoman serta masukan bagi pihak-pihak yang terkait terutama PT
Bank Muamalat Indonesia.
Metode penelitian ini yaitu kualitatif yang menjelaskan dan memaparkan sistem
pengelolaan pada DPLK Muamalat kemudian data yang dipeoleh dianalisis lalu
didapatkan sebuah kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini yaitu dapat dilihat bahwa kegiatan yang dijalankan oleh
pihak DPLK Muamalat adalah bentuk usaha kerjasama antara peserta (pihak pertama)
dengan DPLK Muamalat (pihak kedua) dengan menggunakan sistem mudharabah ke
dalam bentuk deposito mudharabah mutlaqoh. Untuk penelitian selanjutnya,
diperlukan mengenai evaluasi pengelolaan dana pensiun pada PT Bank Muamalat
Indonesia.
Kata kunci: Sistem, Dana Pensiun, DPLK Muamalat
ii
KATA PENGANTAR
Assalammulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisdapatmenyelesaikanSkripsi dengan
judulSISTEM PENGELOLAAN DANA PENSIUN PADA PT BANK
MUAMALAT INDONESIA, TBKsebagaisalahsatusyarat dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) pada jurusan Manajemen Dakwah Konsentrasi Lembaga
Keuangan Syariah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UniversitasIslam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tak lupa pula shalawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi akhir zaman
yaitu Nabi Muhammad Saw yang membawa manusia dari zaman kegelapan hingga
ke zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis mendapatkanbanyak
bimbingan,dorongandandoadariberbagaipihak.Seiringdenganrasasyukuryangtiadahentikehadi
ratAllah SWT,penulismengucapkanterimakasihyangsebesar-besarnyakepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Ilmu Dakwah dan Komunikasi
(FIDKOM), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan Drs. Sugiarto, MA selaku Ketau Jurusan dan
Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah (MD), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mahmud Jalal, MA Penasehat Akademik sekaligus Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah memeberikan motivasi, nasihat dan arahan sehingga skripsi ini
selesai dengan baik.
iii
4. Para dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis, sehingga penulis memiliki bekal ilmu pengetahuan
5. Kedua Orang tua saya, Bapak Toha dan Ibu Kapilah yang telah memberikan doa
dan dukungan sehingga penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh keluarga tercinta, Kedua kakak kandung tersayang, Pratiwi Yuliana dan
Prahara Juniawan yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat selama
penulis menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak La Ode Rizal Adhikrishna selaku Head of Marketing Department DPLK
Muamalat yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan
penelitian dan melakukan wawancara
8. Bapak Syawaluddin Ikhsan selaku Relation Manager DPLK Muamalat dan Nurul
Anissa selaku Head of Investment DPLK Muamalat yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara
9. Seluruh staff DPLK Muamalat Indonesia yang telah memberikan izin dan
kesempatan untuk melakukan penelitian
10. Special untuk sahabat Hana Rahmanida dan Charunnissa Wahyu Utami yang
telah memberikan doa dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2011
12. Semua pihak, baik yang terlibat langsung maupun yang terlibat tidak langsung
yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Namun, tidak mengurangi rasa hormat,
penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan
dukungannya.
iv
Semoga doa, dukungan dan perhatian dari semua pihak yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT Penulis menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya Skripsi ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan semoga
Skripsi ini dapa tmemberikan manfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan bagi
semua pihak yang membutuhkan pada umumnya.
Jakarta, 13 Oktober 2015
Tri Meilani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 7
D. Metodologi Penelitian ........................................................................... 8
E. Sumber Data ....................................................................................... 10
F. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 11
G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 13
BAB II KERANGKA TEORI
A. Sistem ................................................................................................. 15
1. Pengertian Sistem .......................................................................... 15
2. Karakteristik Sistem ...................................................................... 16
3. Klasifikasi Sistem ......................................................................... 17
B. Pengelolaan ........................................................................................ 19
1. Pengertian Pengelolaan ................................................................. 19
2. Fungsi Pengelolaan ....................................................................... 20
C. Dana Pensiun ..................................................................................... 21
1. Pengertian Dana Pensiun .............................................................. 21
2. Landasan Hukum Dana Pensiun .................................................... 22
3. Tujuan Dana Pensiun .................................................................... 23
4. Fungsi Dana Pensiun ................................................................... 25
vi
5. Jenis-jenis Dana Pensiun ............................................................... 27
D. Manajemen Pengelolaan Dana Pensiun ................................................... 27
1. Pengertian Manajemen Pengelolaan Dana Pensiun ............................ 27
2. Investasi Dana Penisun ....................................................................... 29
BAB III SEJARAH SINGKAT PT BANK MUAMALAT INDONESIA,
TBK DAN GAMBARAN UMUM DANA PENSIUN LEMBAGA
KEUANGAN (DPLK) MUAMALAT
A. Sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia ..................................... 32
B. Visi, Misi dan tujuan DPLK Muamalat ............................................... 35
C. Produk dan program DPLK Muamalat ................................................ 35
D. Mekanisme DPLK Muamalat ............................................................. 41
E. Syarat Kepesertaan DPLK Muamalat .................................................. 42
F. Transaksi DPLK Muamalat ................................................................ 42
G. Struktur Organisasi DPLK Muamalat .................................................. 44
BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN
A. Sistem Pengelolaan Dana Pensiun DPLK Mumalat ............................ 48
1. Input .............................................................................................. 48
2. Proses ............................................................................................ 53
3. Output ........................................................................................... 57
4. Analisis SWOT pada Sistem Pengelolaan Dana Pensiun pada
DPLK Muamalat ................................................................................. 61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 63
B. Saran-saran ......................................................................................... 69
vii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 70
DAFTAR INTERNET ............................................................................................ 72
LAMPIRAN .............................................................................................................. 73
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ........................................................................................................................ 51
Tabel 2 ........................................................................................................................ 51
Tabel 3 ........................................................................................................................ 52
Tabel 4 ........................................................................................................................ 52
Tabel 5 ........................................................................................................................ 56
Tabel 6 ........................................................................................................................ 58
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 .................................................................................................................... 18
Gambar 2 .................................................................................................................... 19
Gambar 3 .................................................................................................................... 36
Gambar 4 .................................................................................................................... 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dana pensiun penting untuk setiap orang apalagi untuk pekerja.
Dengan program pensiun, kesejahteraan dan pendapatan seseorang pada hari
tua lebih terjamin. Sementara itu bagi perusahaan, program pensiun dapat
menciptakan ketenangan kerja bagi karyawan yang mengetahui bahwa
tugasnya telah terjamin, yang pada gilirannya mereka akan loyal terhadap
perusahaan serta akan bekerja lebih produktif. Demikian pula pemimpin
perusahaan akan mendapat ketenangan untuk bekerja karena tidak akan timbul
PHK besar sebagai bagian dari program pensiun.1
Pensiun hakikatnya adalah memberikan kesejahteraan di hari tua
dalam masa lanjut usia, yang akan dinikmati oleh mereka yang saat ini masih
muda. Wujud nyata dari jaminan hari tua adalah program pensiun, yang
dikenal dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau Dana Pensiun
Pemberi Kerja (DPPK). 2
Di tahun 70-an sampai 80-an, masyarakat Indonesia berlomba-lomba
masuk menjadi pegawai negeri dengan tujunnya untuk memperoleh penisun di
masa tuanya.
Pensiun merupakan dambaan memperoleh penghasilan setelah
berakhir masa kerja seseorang dan masa itu masyarakat masih berpikir bahwa
1Rivai, Veithzal, Andria Permata Veithzal, dkk,Bank dan Financial Institution Management,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), edisi pertama, hlm.166 2Pentingnya Mengenal dan Memahami Lembaga Dana Pensiun, artikel diakses pada tanggal
29 Juni 2015 dari http://www.Sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/0523/eurl.htm
2
pada usia menjelang penisun adalah masa yang sudah tidak produktif lagi.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pilihan utama mereka terjun ke
dunia kerja adalah pegawai negeri, karena pegawai negerilah pada saat itu
memberikan kepastian adanya pensiun. Jika pada era 70-an sampai 80-an
belum banyak perusahaan yang menyediakan dana pensiun bagi karyawannya,
di tahun 90-an menjadi sebaliknya. Apalagi setelah keluarnya UU Nomor 11
Tahun 1992 yang mengatur tentang Dana Pensiun. Hampir seluruh perusahaan
pada saat ini telah menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawannya, baik
yang dikelola sendiri atau lembaga lain. Bahkan bagi perusahaan yang tidak
menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawanya, banyak alternatif pilihan
untuk memperoleh pensiun dari lembaga lainnya.
Pemberian pensiun kepada karyawan bukan saja hanya memberikan
kepastian penghasilan di masa depan, tetapi juga ikut memeberikan motivasi
bagi karyawan untuk lebih giat bekerja. Dengan memberikan program jasa
pensiun para karyawan merasa aman, terutama bagi mereka yang menganggap
pada usia pensiun sudah tidak produktif. Sedangkan bagi sebagian masyarakat
yang mereka masih produktif juga memberikan motivasi bahwa jasa-jasa
mereka masih dihargai oleh perusahaannya.3 Dengan pemberian pensiun
kepada karyawan juga untuk memberikan karyawan rasa aman sekaligus
untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas.
Perkembangan jasa pensiun saat ini telah menarik beberapa lembaga untuk
mendirikan dana pensiun. Hal ini disebabkan pengelolaan dana pensiun ini
jika dilihat dari segi bisnis sangat menguntungkan. Dapat dibayangkan
3Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm.288-289
3
keuntungan yang akan diperoleh dari iuran yang diperoleh tanpa bunga yang
kemudian diinvestasikan ke dalam bentuk berbagai bidang investasi. Pada
peraturan dana pensiunUU Nomor 11 Tahun 1992 di Indonesia adanya sistem
pendanaan suatu program pensiun memungkinkan terbentuknya akumulasi
dana yang dibutuhkan untuk memelihara kesinambungan penghasilan peserta
program hari tua. Keyakinan akan adanya kesinambungan penghasilan
tersebut menimbulkan ketenangan kerja, sehingga akan menimbulkan
motivasi kerja karyawan yang pada gilirannya diharapkan akan meningkatkan
produktivitas.
Kemudian, mengingat akan manfaat program pensiun yang begitu besar,
baik bagi peserta maupun DPLK Muamalat. Maka upaya pengembangan
penyelenggaraan program pensiun selama ini telah didukung oleh pemerintah
melalui peraturan perundangan di bidang perpajakan yaitu dengan pemberian
fasilitas penundaan pajak (penghasilan) sebagaimana tertuang dalam pasal 4
ayat (3) huruf h No.7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan yang lengkapnya,
yaitu iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui Menteri
Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun oleh karyawan dan
penghasilan dana pensiun dari modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang
tertentu berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tidak termasuk dari objek
pajak.4
Tugas Lembaga dana pensiun adalah mengelola dan menginvestasikan
dana dan yang dihimpun dari kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja,
serta membayarkan manfaat pensiun kepada kayawan di masa pensiun. Oleh
4Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 1999), edisi kedua, hlm. 484
4
karena itu, pengelolaan secara professional supaya dana yang terkumpul bisa
dimanfaatkan dan diinvestasikan sebaik-baiknya yaitu diinvestasikan kepada
sektor-sektor yang aman (memilih resiko investasi yang rendah) dan cepat
menghasilkan sesuai dengan arahan investasi yang ditetapkan oleh pendiri dan
dewan pengawas.5
Saat ini ada beberapa lembaga keuangan yang mengurusi dana pensiun,
salah satu lembaga keuangan yang ada di Indonesia yaitu DPLK (Dana
Pensiun Lembaga Keuangan) Muamalat. DPLK Muamalat adalah
penyelenggara Program Pensiun Iuran pasti (PPIP) yang didirikan oleh PT
Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang disahkan berdasarakan SK Menteri
Keuangan No. KEP-485/KM.17/1997 tanggal 10 Oktober 1997. DPLK
Muamalat merupakan lembaga keuangan non-Bank yang mnegurusi dana
pensiun. DPLKMuamalat adalah Badan Hukum yang menyelenggarakan
program pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang
pembayarannya secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian usia
tertentu.Produk dana pensiun yang ditawarkan oleh DPLK Muamalat
menawarkan produk pensiun dengan konsep tabungan dan asuransi jiwa.
Pengelolaan dana DPLK Syariah Muamalat dengan cara
menginvestasikan dana tersebut dengan membeli instrument pasar modal
yaitu, saham syariah, obligasi atau sukuk dan reksadana syariah. Untuk
menumbuhkan rasa kepercayaan antara nasabah dengan DPLK Syariah
Muamalat, setiap satu, dua hingga tiga bulan sekali DPLK Syariah Muamalat
membuat laporan hasil kinerja investasi dan laporan ini bisa diakses bahkan
5Anwar, Santoso, Peraturan Dana Pensiunwww.djlk.Depkeu.90.babiii.htm 27 Juli 2005
5
diunduh oleh masyarakat dengan membuka website www.dplkmuamalat.com
akan terlihat laporan-laporan hasil investasi.
Saat ini, dana yang dikelola oleh DPLK Muamalat sebesar Rp 569
Miliar hingga akhir tahun lalu. Sebanyak 60% berasal dari peserta korporasi,
sisanya 40% diperoleh dari peserta individu. Jika dari sisi kepesertaan, peserta
individu masih mendominasi sebanyak 72% dibandingkan dengan peserta
korporasi sebanyak 28%.6
Dengan dana kelolaan yang cukup banyak seperti yang dipaparkan di
atas, belum ada yang menjelaskan sistem pengelolaan dana pensiun pada
DPLK Muamalat ini. Jadi, kita belum melihat apa yang harus diperbaiki dan
ditingkatkan dalam sistem pengelolaan dana DPLK Muamalat. Jika ada
sistem dalam mengelola dana pensiun, ini akan memberikan pengaruh yang
baik untuk DPLK Muamalat ke depannya. Dengan penjelasan di atas, penulis
mengangkat judul “Sistem Pengelolaan Dana Pensiun pada PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk”.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
a. Objek penelitian dibatasi pada satu DPLK, yaitu DPLK Muamalat
Indonesia
b. Rentang waktu penelitian hanya selama empat bulan, yakni pada
periode Bulan Juni sampai Bulan September 2015. Hal ini dilakukan
karena adanya keterbatasan data yang diperoleh penulis. Data yang
diperoleh penulis berdasarkan tahun terakhir yaitu 2014.
6www.DPLKMuamalat.co.id diakses pada tanggal 13 Juni 2015 pukul 12.00 WIB
6
c. Bagaimana Sistem yang diterapkan dalam melakukan pengelolaan
dana penisun pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Muamalat. Sistem hanya sebatas pengelolaan dana pensiun pada
DPLK Muamalat. Hal ini dikarenakan dana merupakan hal yang
sensitif dalam lembaga keuangan dan sulitnya mengakses data
manajemen karena bersifat rahasia.
d. Dalam menginvestasikan Dana Pensiun peserta, DPLK Muamalat
menginvestasikan ke beberapa instrument Pasar Modal Indonesia yaitu
Deposito Bank Syariah, Obligasi Syariah (Sukuk), Reksadana Syariah
dan Saham Syariah.
e. Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti data yang sudah di
publish oleh DPLK Muamalat dan pilihan jenis paket investasi hanya
paket A (Deposito) dan paket B (Deposito dan Obligasi Syariah)
karena keterbatasan data.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, permasalahan
yang dihadapi dalam penelitian ini adalah
a. Bagaimana sistem pengelolaan dana pensiun yang diterapkan oleh
DPLK Muamalat?
b. Apa saja kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman dari sistem
yangditerapkan oleh DPLK Muamalat dalam mengelola dana pensiun?
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan, antara lain:
a. Untuk mengetahui sistem yang diterapkan DPLK Muamalat dalam
mengelola dana pensiun.
b. Untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman yang
timbul dengan adanya sistem yang diterapkan oleh DPLK Muamalat
dalam mengelola dana pensiun.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, antara lain :
a. Akademis
1) Untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman
mengenai Lembaga Keuangan Syariah khususnya Dana Pensiun
Syariah.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya
referensi bahan penelitian.
b. Praktisi
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi pihak-pihak
terkait, terutama Bank Muamalat Indonesia dalam meningkatkan
pelayanan yang berkualitas berdasarkan prinsip syariah.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi
Lembaga Keuangan Syariah khususnya Dana Pensiun Syariah.
8
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Fokusnya adalah
penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna
gambaran definisi jenis dan kriteria mengenai produk Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat berikut tentang sistem pengelolaan
dana pensiun pada DPLK Muamalat. Hal ini sejalan dengan pendapat
Bogdan dan Taylor yang menyatakan metode Kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku-perilaku yang dapat diamati. Dengan
kata lain, penelitian ini disebut penelitian Kualitatif karena merupakan
penelitian yang tidak menggunakan perhitungan.7
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek dari penelitian ini
adalah para pimpinan dan pengurus DPLK Muamalat yaitu La Ode
Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing Department,
Syawaluddin sebagai Relations Manager dan Nurul Annisa Head of
Investment.
b. Objek Penelitian
Dalam Penelitian ini yang menjadi objek dari penelitian ini adalah
sistem pengelolaan dana pensiun yang diterapkan oleh PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk dalam hal ini DPLK Muamalat.
7Neong Muhadjir, Metode Penelitian Kualitataif (Yogyakarta:Rake Sarasih, 1996), Edisi
Revisi, h. 135
9
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni sampai Bulan
September 2015 dan dilakukan di DPLK (Dana Pensiun Lembaga
Keuangan) Muamalat yang beralamat di Gedung Arthaloka Lt. 9 Jl.
Jendral Sudirman Kav. 2 Jakarta 10220. Tlp : (021) 2511303, Fax : (021)
2511438
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi ialah teknik atau cara-cara yang menganalisis mengenai
tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu yang
mempunyai arti, semua bentuk penerimaan data yang dilakukan
dengan cara merekam kejadian, dan mencatatnya. Peneliti
memperhatikan perilaku setiap individu yang ada di lokasi penelitian
yang berhubungan dengan penelitian ini. Pada penelitian ini penulis
mengamati, Sistem Pengelolaan Dana Pensiun Pada Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat. Penulis melakukan
pengamatan sebanyak 3 kalibersama 5 karyawan DPLK Muamalat.
b. Wawancara
Wawancarayaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya
langsung kepada responden. Wawancara yang dilakukan dalam
penelitian ini merupakan wawancara mendalam dimana wawancara
ini berisi hal dasar mengenai pola penggunaan teknologi komunikasi
dalam mencari dan menyebar informasi. Wawancara ditujukan
kepada Bapak La Ode Rizal Adikrishna sebagai Head of Marketing
Departement DPLK Muamalat, Ibu Nurul Anissa sebagai Head of
10
Investment DPLK Muamalat, dan Bapak Syawaluddin Ikhsan
sebagai Relationship Manager DPLK Muamalat.
c. Dokumentasi
Penulis mencari data dengan mengadakan penelaahan terhadap
buku-buku, literatur, karya tulis yang bersifat ilmiah dan agenda–
agenda atau data-data yang memiliki hubungan dengan permasalahan
yang sedang diteliti beserta foto-foto untuk mendukung penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu penelitian yang
menggambarkan realitas yang dikaji, Penulis menelaah dan mengamati
objek penelitian kemudian mendeskripsikan mengenai data yang
terkumpul dengan apa adanya, dan kemudian akan disimpulkan. Penulis
menggunakan analisis SWOT (Strengh, Weakness, Oppurtunity, Treath)
dalam menganalisis sistem pengelolaan dana pensiun pada PT Bank
Muamalat Indonesia.
6. Teknik Penulisan
Sebagai pedoman dalam penulisan penelitian ini, penulis merujuk
pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” diterbitkan oleh CeQda
(Center For Quality Development and Assurance) Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
E. Sumber Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama, dari
individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang
11
dilakukan peneliti, yakni peneliti melakukan sendiri observasi di lapangan
maupun di laboratorium.8
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dari wawancara
langsung dan mendalam kepada DPLK Muamalat baik kepada karyawan
maupun pimpinan DPLK Muamalat.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber-sumber yang menjadi bahan
penunjang dan melengkapi analisis. Kemudian data ini bersifat tidak
langsung.9
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari data dan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan sistem pengelolaan dana pensiun
lembaga keuangan syariah non bank, seperti laporan-laporan keuangan,
laporan-laporan investasi, buku-buku yang relevan. Serta sumber berupa
hasil laporan penelitian yang masih ada hubungan dengan tema yang
dibahas sebagai pelengkap. Data tersebut adalah tambahan yang berasal
dari sumber tertulis yang dapat dibagi atas sumber majalah ilmiah dan
situs media massa.
F. Tinjauan Pustaka
1. Nama Penulis/Judul Skripsi, Tahun : Edwin Indra Kusuma, Jurusan
Perbankan Syariah UIN Jakarta/ “Strategi Bersaing Produk Dana Pensiun
Lembaga Keuangan Syariah di PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk”/
Skripsi 2012 .
8Dergibson Siagian Sugiarto, Metode Stastistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 16 9Safidin Azwar, 1998, Metologi Penelitian, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, h. 91
12
Kesimpulan : Pada penelitian skripsi ini, penulis meninjau masalah
strategi yang dipakai untuk bersaing antara produk dana pensiun lembaga
keuangan syariah dengan produk bank lainnya. Penulis juga membahas
bagaiman strategi bersaing yang dilakukan DPLKS Muamalat untuk
menghadapi persaingan bisnis yang semakin pesat. Pendekatan yang
digunakan pendekatan kualitatif.
Perbedaan : Penulis meneliti tentang sistem yang diterapkan dalam
mengelola dana pensiun pada DPLK Muamalat. Penulis juga menganalisi
sistem dalam mengelola dana pensiun pada DPLK Muamalat dengan
analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan pendekatan kualitatif.
2. Nama Penulis/Judul Skripsi, Tahun : Iing Suprihatin Jurusan Perbankan
Syariah UIN Jakarta/ “Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah
terhadap Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK (studi kasus pada
DPLK Muamalat Pusat)”/ skripsi 2010
Kesimpulan : Pada penelitian skripsi ini, penulis ingin mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam mengikuti
program dana pensiun lembaga keuangan. Penelitian ini dilakukan
pendekatan kuantitatif.
Perbedaan : Penulis meneliti tentang sistem yang diterapkan dalam
mengelola dana pensiun pada DPLK Muamalat. Penulis juga menganalisi
sistem dalam mengelola dana pensiun pada DPLK Muamalat dengan
analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan pendekatan kualitatif.
3. Nama Penulis/Judul Skripsi, Tahun : Nurul Amalia Jurusan Perbankan
Syariah UIN Jakarta/ “Tinjauan Hukum Islam terhadap Pengelolaan DPLK
pada PT Bank Muamalat Indonesia”/ skripsi 2006
13
Kesimpulan : Pada penelitian skripsi ini, penulis membahas mengenai
mekanisme pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan syariah dan apa
tinjauan hukum terhadap mekanisme pengelolaan DPLK di DPLK Bank
Muamalat Indonesia. Pendekatan yang digunakan metode wawancara dan
observasi kepada beberapa orang yang berkaitan dengan produk DPLKS
(Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah) ini.
Perbedaan : Penulis meneliti tentang sistem yang diterapkan dalam
mengelola dana pensiun pada DPLK Muamalat. Penulis juga menganalisi
sistem dalam mengelola dana pensiun pada DPLK Muamalat dengan
analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan pendekatan kualitatif.
G. Sistematika penulisan
Adapun sistematika ini untuk memudahkan dalam penyusunan laporan
ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, dalam bab pendahuluan berisi Latar Belakang
Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Kajian Pustaka, dan
Sistematika penulisan.
BAB II KERANGKA TEORITIS
Dalam bab ini berisikan Pengertian sistem, karakteristik sistem,
daur ulang hidup sistem, klasifikasi sistem, pengertian Sistem
Pengelolaan, pengertian Dana Pensiun, tujuan Dana Pensiun, jenis-
jenis Dana Pensiun, sistem pembayaran dana pensiun, mekanisme
DPLK syariah.
14
BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MUAMALAT INDONESIA,
TBK DAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN
(DPLK) MUAMALAT INDONESIA
Bab ini menggambarkan secara umum mengenai Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat Indonesia, yang meliputi:
sejarah berdirinya DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)
Syariah Muamalat, Visi Misi dan Tujuan, Produk Dana Pensiun
DPLK Muamalat, transaksi DPLK Muamalat dan Struktur
Organisasi.
BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN
Bab ini menjelaskan sistem yang diterapkan dalam mengelola Dana
Pensiun pada DPLK Muamalat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, terdapat saran-saran dan rekomendasi yang berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas untuk memperoleh penyelesain
masalah.
15
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Dilihat segi bahasa (etimologi) kata sistem berasal dari bahasa
Yunani “Sistema” yang mengandung arti keseluruhan (a whole) yang
tersususn dari sekian banyak bagian, berarti pola hubungan yang
berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen yang saling
berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.1
Menurut Gordon B. Davis “Sebuah sistem terdiri dari bagian-
bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa
sasaran atau maksud.2 Sedangkan menurut Tata sutabri dapat dirumuskan
sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk
mencapai suatu tujuan.3
Seperti dikutip dalam buku Rohmat Taufiq mengenai sistem
informasi manajemen, Azhar Susanto mendefinisikan bahwa sistem
sebagai kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik
ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja
sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Seperti dikutip dalam buku Rohmat Taufiq yang berjudul sistem
informasi manajemen, James AO’Brien menjelaskan bahwa sistem adalah
1 Tatang M.Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001),
cetakan ke-7 hlm.15 2 Gordon B. Davis, Sitem Informasi Manajamen, (Jakarta: PT Pustaka Binaman Perssindo),
cetakan ke-11, hlm.68 3 Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: penerbit ANDI, 2005), edisi 1,
hlm. 8
16
sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima serta menghasilkan output
dalam proses transformasi yang teratur.4
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kesatuan
komponen-komponen atau bagian-bagian yang saling berhubungan
membentuk sebuah kegiatan atau prosedur yang berorientasi kearah tujuan
yang sama.
2. Karakteristik sistem
Sebuah sistem memilikikarakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah:
a. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
b. Batasan sistem
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi
antara sistem dengan sistem atau sistem dengan lingkungan luarnya.
c. Lingkungan luar sistem
Bentuk apapun di luar lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
d. Penghubung sistem
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain
disebut penghubung sistem atau interface.
4Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 2
17
e. Masukan sistem
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut dengan
masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan.
f. Keluaran sistem
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang
lain.
g. Pengolah sistem
Suatu sistem yang dapat mempunyai suatu proses yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran sistem
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan
bersifat deterministic.5
3. Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu
sistem abstrak dan fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang
tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering
disebut dengan prosedur. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem
bisa dilihat dan bisa dipegang oleh indera. Contoh dari sistem fisik
yaitu sistem komputer, sistem akuntansi, sistem transportasi dan lain-
lain.
5Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: penerbit ANDI, 2005), edisi 1, hlm.
11-12
18
b. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input
proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah di
deskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya
dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa.
Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan merupakan sistm yang
beum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau
ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah
ada faktor-faktor yang memperngaruhidari luar sistem atau tidak, jika
tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut
dengan sistem tertutup. Tetapi jika ada pengaruh komponen dari luar
disebut sistem terbuka. Berikut adalah gambar contoh sistem tertutup
dan sistem terbuka.6
Gambar 1
Sistem Tertutup
Sumber : Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen, hlm. 8-9
6Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen, hlm. 8-9
Input Output Proses
19
/Gambar 2
Sistem Terbuka
Sumber : Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen, hlm. 8-9
B. Pengelolaan
1. Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sebagai
berikut:
a. Proses, cara, perbuatan mengelola.
b. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga
orang lain.
c. Proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan
organisasi.
d. Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dl
pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.7
Seperti dikutip dalam buku Rahardjo Adisasmita yang berjudul
pengelolaan pendapatan dan anggaran daerah, menurut Soekanto adalah
suatu proses yang dimulai dari proses perencanaan, pengaturan,
7Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia, hlm. 534
Input
gangguan
Input tidak
diketahui
Input
Diketahui
Proses
Output
20
pengawasan, penggerak samapai dengan proses terwujudnya tujuan.
Seperti dikutip dalam buku Rahardjo Adisasmita yang berjudul
pengelolaan pendapatan dan anggaran daerah, menurut Prajudi adalah
suatu perencanaan diperlukan untuk penyelesaian suatu tujuan kerja
tertentu.
Seperti dikutip dalam buku Rahardjo Adisasmita yang berjudul
pengelolaan pendapatan dan anggaran daerah, menurut Balderton adalah
menggerakkan, mengorganisasikan dan mnegarahkan usaha mnausia untuk
memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu
tujuan.8
2. Fungsi Pengelolaan
Secara umum, pengertian manajemen dan pengelolaan hampir
sama yaitu proses cara mengelola. Sama halnya dengan fungsi manajemen
dengan fungsi pengelolaan.
Berikut ini adalah empat fungsi manajemen atau fungsi
pengelolaan dalam buku Siswanto yang berjudul pengantar manajemen
menurut George Terry, yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan
penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai
tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan,
memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala dan
8Rahardjo Adisasmita, Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), hlm. 24
21
merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk
mencapai tujuan.
b. Pengorganisasian (Organization)
Pengorganisasian adalah sebagai cara untuk mengumpulkan
orang-orang dan juga menempatkan mereka sesuai keahliannya dalam
pekerjaan yang sudah direncanakan.
c. Penggerakkan (Actuating)
Penggerakkan yaitu untuk mengerakkan organisasi agar
berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta
mengerakkan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana
dan bisa mnecapai tujuan.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari
organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta
mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa
terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari
rencana.9
C. Dana Pensiun
1. Pengertian Dana Pensiun
Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan
setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada
sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.UU
9Siswanto H.B, Pengantar Manajemen, (Bandung:Bumi Aksara, 2005) hlm. 57
22
Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, Dana Pensiun adalah “Badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun”.10
Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk
memeproleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah
memasuki usia pensiun atau ada sebab lain sesuai dengan perjanjian yang
telah ditetapkan. Jadi, kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut
dana dari iuran yang dipotong dari pendapatn karyawan suatu perusahaan.
iuran ini dikemudian diinvestasikan lagi ke dalam berbagai kegiatan usaha
yang mendapatkan keuntungan, jika perusahan dana pensiun syariah
menginvestasikan ke dalam berbagai kegiatan usaha yang berdasarkan
prinsip syariah.11
2. Landasan Hukum Dana Pensiun
Di dalam lembaga DPLK, tidak ditetapkan secara pasti akan
peraturan dan pensiun terhadap manfaat pensiun yang diterima oleh
peserta tetapi hanya ditetapkan besarnya iuran secara pasti. Hal ini
disebabkan karena manfaat yang akan diterima dan disesuaikan dengan
pertumbuhan investasi setiap tahunnya, sehingga perolehan keuntungan
dari waktu ke waktu tidak pasti dan tidak tetap tregantung kepada hasil
usaha yang benar-benar dihasilkan oleh bank sebagai pengelola dana.
Untuk itu, pengelola dana akan berusaha mengoptimalkan keuntungan dari
pemakai dana. Keuntungan ini dinamakan yaitu sistem bagi hasil. Sistem
10
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta:PT Rja Grafindo Persada, 2013),
hlm.289 11
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, hlm.290
23
bagi hasil adalah suatu sistem yang di mana hasil (laba) dari usaha tersebut
akan dibagi rata antara bank dan nasabah sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak dan dihitung selama periode tertentu.
Apabila keuntungan ini telah ditetapkan terlebih dahulu secara
tetap, keuntungan yang diperoleh ini termasuk ke dalam bunga. Bunga
dalam perspektif Islam termasuk riba. Riba dilarang oleh Allah Swt sesuai
dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an (surat Ar-Rum:39)
وماأ ف بوا لي ربا من ءاتيتم ل ٱنلاسمو عند يربوا هفل وماٱللةتريدونوجه ءاتيتممنزكو ولئكومٱلل
٣٩ٱلمضعفونفأ
Artinya:
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi
Allah dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan
untuk mencapai keridhaan Allah. Maka (yang berbuat demikian) itulah
orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).
Berdasarkan surat tersebut, apabila bunga ditetapkan di muka
(fixed), dianggap mendahului takdir Karena seoleh-olah peminjam uang
dipastikan akan memperoleh keuntungan sehingga mampu membayar
pokok pinjaman dan juga bunganya pada waktu yang telah ditetapkan. 12
3. Tujuan Dana Pensiun
Tujuan penyelenggaraa dan penerima pensiun dapat diliht dari dua atau
tiga pihak yang tertib. Jika hanya dua pihak berarti antara pemberi kerja
dan karyawannya sendiri. Sedangkan tiga pihak, yaitu pemberi kerja,
karyawan dan Lembaga Pengelola Dana Pensiun, di mana kemudian
masing-masing pihak memiliki tujuan tersendiri.
12
Karnaen A. Perwaatmadja, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Tiara Wacana,
1992), hlm. 146
24
a. Bagi Perusahaan atau pemberi kerja
Tujuan dana pensiun bagi perusahaan atau pemberi kerja, antara lain:
1) Memberikan penghargaan kepada karyawannya yag telah
mengabdi di perusahaan tersebut.
2) Agar di masa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat
menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahannya.
3) Memberikan rasa aman dari segi batiniah sehingga dapat
menurunkan kinerja karyawan.
4) Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksankaan tugas
sehari-hari
5) Meningkatkan citra atau image perusahaan di mata masyarakat dan
pemerintah.
6) Kewajiban moral.
b. Bagi Peserta atau karyawan
Tujuan dana pensiun bagi peserta atau karyawan, antara lain:
1) Kepastian memperoleh penghasilan di masa yang akan datang
sesudah masa pensiun.
2) Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk
bekerja.
3) Memberikan kompensasi yang lebih baik.
c. Penyelenggara dana pensiun
Tujuan dana pensiun bagi penyelenggara dana pensiun, antara lain:
1) Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan.
2) Turut membantu dan mendukung program pemerintah.
25
3) Sebagai bakti sosial terhadap para peserta.13
4. Fungsi Dana Pensiun
Program pensiun mempunyai 3 fungsi, fungsi asuransi, fungsi
tabungan, fungsi pensiun. Program pensiun memiliki fungsi asuransi
karena memberikan jaminan kepada peserta untuk mengatasi resiko
kehilangan pendapatan yang disebabkan oleh kematian atau usia pensiun.
Program pensiun tabungan, karena selama masa kerja karyawan harus
membayar iuran (seperti premi). Program pensiun memiliki fungsi
pensiun, karena manfaat yang akan diterima oleh peserta dapat dilakukan
secara berkala selama hidup.14
Yaitu sebagai berikut:
a. Fungsi Asuransi
Penyelenggaraan program pensiun mengandung azas kebersamaan
sebagaimana program asuransi. Sebagai contoh, seorang peserta
program pensiun mengalami cacat atau meninggal karena kecelakaan
yang menyebabkan kehilangan pendapatn. Sebelum memasuki usia
pensiun, kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang
dijanjikan atas beban dana pensiun.
b. Fungsi Tabungan
Lembaga keuangan dana pensiun bertugas untuk mengumpulkan
dan mengembangkan dana, maka dana tersebut merupakan akumulasi
dari iuran peserta, kemudian iuran akan diperlakukan seperti tabungan.
Selanjutnya dana yang terkumpul akan dikembangkan yang nantinya
digunakan untuk membayar manfaat pensiun peserta. besarnya
manfaat pensiun peserta tergantung pada:
13
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2013),
hlm.290-291 14
Imam Sudjono, Financial Institution Pension Fund, (Jakarta:Gramedia, 1999), hlm. 35
26
1) Akumulasi dana yang telah disetor
2) Jangka waktu pesertaan
3) Hasil pengembangan dana yang terkumpul
Sebagai contoh, seorang peserta ingin mengakhiri kepesertaannya.
Kepada peserta tersebut, diberikan sejumlah dana yang besarnya sama
dengan iuran yang telah disetorkan kepada dana pensiun. Hal ini
bertujuan untuk menjaga likuiditas dana pensiun dalam jangka
panjang.
c. Fungsi Pensiun
Fungsi telah rujukan dari azas pokok penyelenggaraan program
pensiun, yaitu azas penundaan manfaat pensiun. Azas penundaan
manfaat pensiun artinya peserta akan diberikan jaminan kelangsungan
pendapatan dalam bentuk pembayaran secara berkala seumur hidup
setelah pensiun. Ada empat cara pembayaran manfaat pensiun, yaitu:
1) Pensiun normal, artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai
usia pensiun normal perjanjian.
2) Pensiun dipercepat, artinya pembayaran hak pensiun minimal 10
tahun sebelum mencapai usia pensiun normal.
3) Pensiun ditunda, artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda
apabila berhenti bekerja minimal 3 tahun masa kepesertaan dan
belum mencapai usia pensiun dipercepat.
4) Pensiun cacat, artinya pembayaran hak pensiun bagi yang
menderita cacat total (tetap) akibat kecelakaan kerja.15
15
Imam Sudjono, Financial Institution Pension Fund, hlm. 37
27
5. Jenis-jenis Dana Pensiun
Menurut UU No.11 Tahun 1992 tentang jenis-jenis Dana Pensiun,
antara lain:
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan
yang mempekerjakan karyawan, pendiri untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti bagi kepentingan sebagian atau
seluruh karyawannya sebagai peserta yang menimbulkan kewajiban
terhadap pemberi kerja.
Dengan demikian, adanya pensiun jenis ini disediakan langsung
oleh pemberi kerja. pendirian DPPK ini harus mendapatkan
pengesahan dari Menteri Keuangan.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti bagi perseorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri
yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi
jiwa yang bersangkutan.16
C. Manajemen Pengelolaan Dana Pensiun
1. Pengertian Manajemen Pengelolaan Dana Pensiun
Dana pensiun menjadi lembaga penyelengara program pensiun
bagi masyarakat juga sebagai lembaga perhimpunan dana masyarakat.
16
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, hlm.292-293
28
Sebagai lembaga penyelenggara program pensiun bagi masyarakat, dana
pensiun menjanjikan manfaat pasti berupa penghasilan yang
berkesinambungan bagi pesertanya dihari tua. Sementara sebagai lembaga
penghimpun dana masyarakat, dana pensiun menghimpun iuran dana dari
peserta, iuran pemberi kerja dan pengembang investasi. Dana pensiun
merupakan dana bersifat jangka panjang yang dapat dijadikan asset
investasi jangka panjang.
Dalam Undang-undang No. 11 tahun 1992 pasal 6 ayat (1)
dijelakan bahwa :“pengertian mengenai arahan investasi merupakan
pedoman bagi pengurus dana pensiun dalam mengelola atau
menginvestasikan kekayaan dana pensiun”. Selanjutnya dalam pasal 3 ayat
(1) dijelaskan bahwa “pengelolaan dana pensiun harus dilakukan pengurus
sesuai dengan : (a) arahan investasi yang digaruskan pendiri, (b) ketentuan
investasi yang ditentukan oleh Menteri”.17
Oleh karena itu, pengelolaan dana pensiun semata-mata tidak
hanya dipungut untuk mengamankan dana yang dikelolanya, teteapi juga
dituntut untuk mengupayakan agar dana tersebut tidak mengendap begitu
saja sehingga perlu ada pengelihan bentuk ke dalam jenis investasi yang
menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan hari tua.
Dalam pengelolaannya, pihak-pihak yang terkait dalam manajemen
investasi dana pensiun selalu dihadapkan pada masalah klasik yaitu
manajemen pengeolahan dana karena tujuan yang ingin dicapai agar
portofolio investasi bisa memberikan nilai pengembalian yang setinggi-
17
UU RI No. 11 tahun 1992
29
tingginya dan dengan resiko yang sekecil-kecilnya”,18
maka dari itu
keberadaan manajer dengan kredibilitas yang tinggi sangat dibutuhkan
untuk mengatur dan mengelola dana investasi yang dapat menguntungkan
perusahaan.
2. Investasi Dana Pensiun
Investasi menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 2959/ LK/1995
tanggal 23 Mei 1995 adalah bagian kekayaan dari aktiva dana pensiun
yang digunkaan untuk meningkatkan kekayaan melalui investasi yang
dimaksud untuk memenuhi kewaiban dana pensin dalam membayar
manfaat pensiun.
Jenis investasi dana pensiun yang diteteapkan oleh keputusan
Menteri Keuangan RI No. 78/KMK.017/1994 dan peraturan Menteri
Keuangan RI No. 93/KMK.017/1997 antara lain:
a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada bank sebagimana
dimaksud dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan.
b. Saham, obligasi dan surat berharga lainnya yang tercantum dalam
bursa efek Indonesia.
c. Surat berharga pasar uang yang diterbitkan badan hukum yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
d. Tanah dan bangunan di Indonesia.
e. Penempatan langsung pada saham atau suarat pengakuan hutang
berjangka waktu lebih dari satu tahun yang diterbitkan oleh badan
hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
18
Bambang, Sudibyo, Investasi Dana pensiun Menghadapi Dilema; Manajemen dan
Usahawan (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), edisi ke-3 hlm. 38-39
30
f. Saham atau unit penyertaan danareksa, sebagimana dimaksud dalam
Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal.
Pembatasan dana pensiun menurut keputusan Menteri Keuangan
RI No. 78/KMK.017/995 adalah:19
a. Investasi pada satu pihak maksimum 10% dari jumalh investasi dana
pensiun.
b. Surat berharga di pasar uang berkriteria:
1) Yang diterbitkan oleh badan hukum bukan pendiri, mitra pendiri,
dari dana pensiun yang bersangkutan.
2) Yang diterbitkan oleh badan hukum yang tidak terafiliasi dengan
pendiri dan mitra pendiri dari dana pensiun yang bersangkutan.
3) Penyertaan lansgung pada Bank maksimum 20% dari jumlah
investasi.
c. Tanah dan Bangunan berkriteria
1) Tanah yang sudah mulai bangun dan bangunan yang sudah
dibangun.
2) Maksimum penempatan 15% dari jumlah investasi dana pensiun.
d. Penempatan pada badan usaha yang memperoleh laba lebih besar atau
sama dengan 50% dari jumlah investasi dana pensiun.
Investasi dari semua dana pensiun mengacu pada ketetapan
Undang-Undang No. 11 tahun 1992 dan keputusan Menteri Keuangan No.
231/KMK.017/1993, yang menerangkan bahwa:
a. Penempatan dana harus berdasarkan arahan investasi pendiri dan
ketentuan pendiri.
19
Investasi Dana Pensiun, Kepustakaan Menteri Keuangan RI no. 78 (Jakarta:1995)
31
b. Pengelolaan dana dapat dilakukan lembaga keuangan atas persetujuan
pendiri dan dewan pengawas.
c. Kekayaan dana pensiun harus pada penerima titipan atas persetujuan
pendiri.
d. Dana tidak boleh diinvestasikan atau dipinjamkan langsung atau tidak
langung pada:
1) Surat berharga yang diterbitkan
2) Tanah dan bangunan yang dimiliki dan digunakna oleh:
a) Pengurus, pendiri, mitra pendiri atau penerima titipan.
b) Badan usaha yang lebih dari 25% dimiliki oleh pendiri atau
pengurus.
c) Pejabat atau direktur dari badan hukum.20
20
Bambang, Sudibyo, Investasi Dana pensiun Menghadapi Dilema, Manajemen dan
Usahawan, hlm. 38-39
32
BAB III
GAMBARAN UMUM PT BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK
A. Sejarah Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia (BMI) adalah bank umum pertama di
Indonesia yang menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan
operasionalnya. BMI didirikan pada tahun 1992 dengan prakarsa Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan pemeritah Indonesia serta dukungan dari
cendekiawan Muslim, pengusaha dan masyarakat luas.
Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim
se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank
Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen
pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan
akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan
pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari
masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.1
Sejak awal berdiri sampai dengan saat ini BMI telah menerima banyak
penghargaan. Penghargaan yang diterima BMI sampai saat ini antara lain :
• Indonesia Brand Champion 2012, Most Popular Brand of Islamic Banking
• Indonesia Brand Champion 2012, Brand Equity Champion of Islamic
Banking
• Top Brand Award 2012, Category : Sharia Bank
• Indonesian Bank Loyalty Award (IBLA) 2012, The Best of Indonesia Bank
Loyalty Champion 2012 Category : Saving Account, Islamic Banking
• Call Center Award 2012, Category : Sharia Banking for SalaMuamalat for
Achieving Good Service Performance
• Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012, Kategori Bank
1Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing Department
pada tanggal 29 Juli 2015 pukul 10.00 WIB
33
Syariah Terbaik Aset > 10 T di Bidang Manajemen Resiko Operasional
Syariah untuk Inovasi Produk Baru
• Banking Service Excellence Awards 2012, 1st Best ATM Sharia Bank
Property & Bank Award 2012, Bank Syariah Terdepan dalam Pelayanan
dan Perlindungan Nasabah
• Infobank Awards 2012, Predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan
Tahun 2011
• Bisnis Indonesia Awards 2012, Kategori Bank Syariah Terbaik
• Alpha SouthEast Asia Award 2012, Best Islamic Finance Bank in Indonesia
• Sharia Finance Awards 2012, Attributed "Very Good" in Financial
Performance 2011
• Global Finance - World's Best Islamic Financial Institutions Awards 2012,
Best Islamic Financial Institutions Awards • Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2012, The Best in Achieving
Total Customer Satisfaction Category : Sharia Saving Account
• Indonesia Brand Champion 2012, Gold Brand Champion of Most
Recommended Brand Outside Jakarta Category : Islamic Banking
• Net Promoter Score (NPS) Award, The Net Promoter Score (NPS) Leader
for Sharia Banking Category
• Infobank Digital Brand of The Year 2012, Peringkat I Kategori Corporate
Digital Brand Bank Umum Syariah
• Infobank Digital Brand of The Year 2012, Peringkat I Kategori Product
Digital Brand Tabungan Bank Umum Syariah (Tabungan Muamalat Pos)
Seiring dengan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia, BMI melihat
bahwa kebutuhan masyarakat terhadap lembaga syariah tidak hanya terbatas
pada lembaga keuangan bank tetapi juga lembaga keuangan non bank. Oleh
karena itu pada tahun 1997 BMI mendirikan Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) Muamalat, yaitu sebuah lembaga keuangan non bank yang
khusus mengelola program pensiun dengan jenis Iuran Pasti, sehingga
masyarakat dapat memanfaatkan program/produk tabungan pensiun ini untuk
mempersiapkan hari tua yang lebih sejahtera.2
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk memiliki anak perusahaan yang
bergerak dibidang dana pensiun yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK). DPLK Muamalat didirikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia pada
2www.BankMuamalat.com diakses pada tanggal 15 Januari 2015 pukul 10.00 WIB
34
tanggal 12 September 1997 dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.KEP-485/KM.17/1997. DPLK Muamalat adalah DPLK pertama dan
sampai saat ini merupakan satu-satunya DPLK syariah di Indonesia. DPLK
Muamalat adalah program dana pensiun yang dibentuk oleh Bank
Umum/perusahaan Asuransi Jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun
Iuran Pasti (PPIP) bagi perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri,
Pada akhir April 2015 total Nilai Aktiva Bersih DPLK Muamalat
mencapai lebih dari Rp 787 Milyar dengan posisi jumlah peserta DPLK
sebanyak 134.330 orang.
DPLK Muamalat menghargai kebutuhan masing-masing perusahaan
yang mungkin berbeda. Karena itu dengan tetap mengikuti ketentuan yang
berlaku, Program Pensiun DPLK Muamalat dapat disesuaikan (fleksibel)
dengan keadaan atau kebutuhan perusahaan. Misalnya disesuaikan dengan UU
Ketenagakerjaan No.13/2003.3
Dengan dukungan jaringan Bank Muamalat tersebar di 33 provinsi di
Indonesia, DPLK Muamalat siap memberikan layanan di setiap outlet baik
untuk pendaftaran, setoran, maupun pembayaran manfaat pensiun di kemudian
hari.
Program pensiun merupakan program kesejahteraan jangka panjang,
maka yang diperlukan adalah hasil yang optimal, pengelolaan yang aman dan
efisien, serta layanan yang mudah dan menyenangkan.4
3Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing Department
pada tanggal 29 Juli 2015 pukul 10.00 WIB 4Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing Department
pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 10.00 WIB
35
B. Visi dan Misi DPLK Muamalat
1. Visi DPLK Muamalat
Menjadi DPLK Syariah pertama yang mengedepankan
transparansi, kebersamaan, kepuasan nasabah dengan transaksi sesuai
syariah.
2. Misi DPLK Muamalat
a. Mengembangkan sistem informasi dan layanan yang cepat, mudah,
inovatif dan berkualitas.
b. Memberikan hasil investasi yang kompetitif sebagai wujud
profesionalisme pengelolaan DPLK.5
C. Produk dan Program
1. Pensiun Terproteksi Muamalat
Pensiun Terproteksi Muamalat merupakan tabungan hari tua yang
menjanjikan manfaat pensiun sebesar akumulasi iuran ditambah dengan
akumulasi hasil pengembangan berdasarkan hasil pengelolaan dana sesuai
pilihan jenis invetasi peserta.
Produk Pensiun Terproteksi Muamalat juga merupakan produk
investasi jangka panjang dengan fasilitas cover asuransi. Program asuransi
yang disatukan adalah Program Asuransi Kecelakaan Diri berupa
penggantian biaya rawat inap karena kecelakaan selama satu tahun
pertama masa kepesertaan dan Program Asuransi Jiwa berupa santunan
ahli bagi ahli waris apabila peserta meninggal dunia selama masa
kepesertaan.
5Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing Department
pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 10.00 WIB
36
Program Asuransi Kecelakaan Diri diperuntukkan bagi setiap
peserta dan secara otomatis berlaku efektif sejak menjadi peserta Pensiun
Terproteksi Muamalat, sedangkan Program Asuransi Jiwa diperuntukkan
bagi peserta yang menginginkan proyeksi manfaat pensiunnya Terproteksi,
berlaku efektif sejak akseptasi dari Pihak Asuransi dengan kewajiban
membayar Premi Asuransi setiap bulannya.
Gambar 3
Skema ProgramPensiun Terproteksi Muamalat
Pengelolaan Dana
Iuran
Hasil Investasi
Manfaat Pensiun
Sumber: Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of
Marketing Department
2. Program Pengelolaan Pensiun Karyawan
Perusahaan atau pengusaha yang ingin memberikan fasilitas
program pensiun, dapat melalui program pensiun iuran pasti (PPIP)
DPLK Muamalat. Besaran persentase iuran antara subsidi perusahaan
dengan kontribusi karyawan, ditentukan sesuai kebijakan dan aturan yang
berlaku di Perusahaan yang telah disepakati oleh karyawan.
a. Mekanisme Program
1) Perusahaan diwajibkan menyerahkan copy legalitas / ijin usaha,
Paket
Investasi A
Paket
Investasi B
Paket
Investasi C
Pemberi Kerja
DPLK
MUAMALAT
Karyawan
37
sebagai prasyarat menjadi peserta kumpulan. Perusahaan akan
mempunyai kode tertentu pada data di DPLK Muamalat.
2) Seluruh karyawan yang diikutsertakan oleh Perusahaan wajib
mengisi formulir pendaftaran kepesertaan dan melengkapi
dokumen pendaftaran.
3) Iuran (dan premi jika mengikuti Program Asuransi Jiwa) akan
disetorkan secara kolektif oleh Perusahaan, untuk dan atas nama
karyawannya secara berkala. Minimum setoran adalah Rp.50.000,-
per karyawan.
4) Atas iuran tersebut, Perusahaan wajib memberikan data rinci iuran
dan atau premi dalam bentuk softcopy ke DPLK Muamalat, sebagai
dokumen untuk melakukan pengkreditan iuran dan atau premi atas
masing-masing karyawan. Rincian data tersebut paling lambat
dilaksanakan pada hari yang sama dengan waktu penyetoran dana.
5) Peserta/karyawan Perusahaan diperbolehkan melakukan penarikan
sebagian atas iuran dari kontribusi Karyawan, selama perusahaan
mengizinkan dengan cara memberikan keterangan secara tertulis
6) Hal tersebut diatas dan hal lain terkait penyesuaian ketentuan-
ketentuan yang ada di Perusahaan tertuang dalam perjanjian
kerjasama antara DPLK Muamalat dengan Perusahaan.
b. Manfaat dari Program Pensiun Kayawan Bagi Perusahaan
Manfaat dari program pensiun karyawan bagi perusahaan antara
lain:
38
1) Iuran dana pensiun yang disetor oleh Perusahaan dapat menjadi
pengurag Pajak Penghasilan Badan (Pph).
2) Dapat sebagai salah satu sarana bagi Perusahaan untuk
mempersiapkan uang pesangon karyawan secara bertahap sesuai
dengan kondisi keuangan Perusahaan.
3) Dengan memberikan Laporan ke Kementerian Keuangan,
Perusahaan akan terdaftar sebagai perusahaan yang memeberikan
fasilitas program pensiun tanpa harus mendirikan Dana Pensiun.
4) Besaran iuran perbulan atas fasilitas Karyawan bersifat fleksibel.
5) Perusahaan dapat menetapkan usia pensiun dan pilihan paket
investasi atas pengelolaan dana pensiun karyawannya.
6) Menjadi salah satu daya tarik bagi Perusahaan untuk memupuk
loyalitas karyawan dan mempertahankan/merekrut karyawan
berkualitas.
7) Perusahaan akan menerima laporan hasil pengelolaan dari DPLK
Muamalat secara periodik atas rekening DPLK masing-masing
karyawannya.
c. Manfaat dari Program Pensiun Karyawan Bagi Karyawan
Manfaat dari program pensiun karyawan bagi karyawan antara lain:
1) Dikelola dalam bentuk individual account/rekening atas nama
masing-masing Karyawan.
2) Investasi jangka panjang dalam bentuk tabungan pensiun yang
memberikan return/bagi hasil optimal (diatas bagi hasil instrument
penyimpanan di Bank).
39
3) Fasilitas bebas Pajak atas bagi hasil/return investasi dari dana
karyawan.
4) Seluruh (100%) hasil pengembangan/investasi menjadi milik
Peserta.
5) Iuran yang disetorkan mengurangi Pajak Penghasilan (Pph 21).
6) Seluruh jumlah iuran dan hasil pengelolaan dibukukan langsung ke
rekening atas nama karyawan.
7) Karyawan dimungkinkan untuk menambah iurannya sendiri, tanpa
mengubah hak yang akan diterima dari Perusahaan.
8) Karyawan dapat memilih/merubah Paket Investasi, jika pada
kebijakan Perusahaan memungkinkan untuk dilakukan hal tersebut.
9) Manfaat Pensiun dapat diterima bulanan pada saat Karyawan
pensiun (seperti Pegawai Negeri Sipil).
3. Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon
b. Tujuan Program
1) Sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendanakan kewajiban
terhadap imbalan pesangon.
2) Membantu perusahaan dalam mengelola dan mengurangi risiko
keuangan dan arus kas – tidak perlu lagi ada keraguan dalam
menerapkan full offset untuk semua kasus PHK, pembayaran
bulanan, dan penundaan pembayaran manfaat.
3) Memberikan jaminan terpenuhinya hak-hak karyawan dalam hal
mengalami PHK.
40
c. Dasar Hukum
1) Ketentuan mengenai pesangon berdasarkan Undang-Undang No.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK-13).
2) Ketentuan mengenai DPLK berdasarkan Undang-Undang No. 11
Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan Peraturan Pemerintah No.
77 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan
Peraturan Dana Pensiun (PDP) masing-masing DPLK serta
peraturan pelaksanaan lainnya.
d. Pengelolaan dan Administrasi
1) Pengelolaan program pesangon oleh DPLK dilakukan berdasarkan
prinsip pooled fund.
2) Pendanaan hanya berasal dari Pemberi Kerja saja.
3) Perusahaan wajib memberikan data karyawan yang diikutsertakan
dalam program pesangon, beserta perubahan-perubahannya.
4) Pembayaran imbalan pesangon hanya dapat dilakukan berdasarkan
perintah perusahaan dan hanya dapat dibayarkan kepada karyawan
yang namanya tercatat dalam administrasi DPLK.
5) Pada saat pembayaran, pengelola DPLK wajib memberikan rincian
perhitungan besar imbalan pesangon kepada peserta dan salinannya
kepada perusahaan.
6) Klaim pesangon dapat dibayarkan secara sekaligus (at any
amount)6.
6Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing Department
pada tanggal 03 Juli 2015 pukul 10.00 WIB
41
e. Manfaat dari Program Pesangon Bagi Perusahaan
1) Pengelolaan dana hanya pada instrumen syariah dengan pilihan
instrumen yang beragam dengan kinerja yang sangat kompetitif.
2) Layanan luas yang tersebar di seluruh Indonesia (lebih dari 400
kantor layanan cabang, cabang pembantu dan kantor kas Bank
Muamalat).
3) Iuran pesangon dapat diperlakukan sebagai deductible expenses
(dapat dibiayakan).
4) Keringanan pajak saat manfaat pesangon dibayarkan kepada
karyawan.
5) Hasil investasi yang tidak dikenakan pajak
6) Proses pembayaran yang dapat dikendalikan sepenuhnya oleh
perusahaan (hanya dapat dilakukan berdasarkan perintah
perusahaan).
Gambar 4
Skema ProgramPensiun Untuk Kompensasi Pesangon
Pengelolaan Dana
Iuran
Hasil Investasi
Manfaat Pesangon
Sumber: Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of
Marketing Department
Paket
Investasi A
Paket
Investasi B
Paket
Investasi C
Pemberi Kerja
DPLK
MUAMALAT
Karyawan
42
D. Mekanisme Kepesertaan DPLK Muamalat
Prosedur yang harus dilalui oleh peserta program DPLK Muamalat,
adalah:
1. Peserta merupakan perorangan atau badan usaha.
2. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah.
3. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaan DPLK Muamalat.
4. Iuran bulanan dengan minimum jumlah tertentu, misalnya Rp.100.000,-
5. Menyerahkan fotokopi kartu identitas diri dan kartu keluarga.
6. Membayar biaya pendaftaran.
7. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program dana
pensiun plus asuransi jiwa.
8. Memenuhi semua akad yang ditetapkan oleh DPLK syariah.
9. Memiliki tabungan darimana Bank Mana saja.
E. Syarat Kepesertaan
Syarat kepesertaan DPLK Muamalat antara lain:
1. WNI / WNA.
2. Perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri (sesuai UU No.11
Th.1992 Pasal 42 ayat (1).
3. Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah.
4. Menyertakan fotokopi KTP/SIM/Paspor dan Kartu keluarga.
5. Membayar Biaya pendaftaran Rp.10.000,- .
6. Membayar Iuran pertama minimum Rp.50.000,- .
43
7. Membayar premi bagi Peserta Program Asuransi Jiwa.7
F. Transaksi DPLK Muamalat
Setiap transaksi mengenai DPLK Muamalat seperti pembayaran,
penarikan, penarikan manfaat pensiun dan lain-lain dapat dilakukan di setiap
kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas Bank Muamalat di
seluruh Indonesia yang seluruhnya berjumlah lebih dari 400 kantor. Saat ini
cabang Bank Muamalat telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Pembayaran Iuran DPLK Muamalat untuk dan atas nama Peserta dapat
dilakukan dengan cara:
1. Tunai di setiap kantor cabang Bank Muamalat Indonesia
2. Transfer dari rekening peserta ke rekening DPLK Muamalat
3. Auto Debet (jika memiliki rekening di Bank Muamalat Indonesia)
4. Transfer dari seluruh jaringan ATM Bank Muamalat/Bersama/Prima
5. Transfer massal (kolektif) melalui bagian HRD/keuangan perusahaan
Berikut merupakan nomor rekening untuk pembayaran iuran DPLK Muamalat :
Bank : Bank Muamalat Indonesia Cabang Arthaloka
Atas Nama : DPLK Muamalat
Nomor Rekening : 301.00727.138
7Wawancara dengan Bapak Syawaludin Ikhsan sebagai Relation Managerpada tanggal 23 Juni
2015 pukul 11.00 WIB 8Wawancara dengan Bapak Syawaluddin Ikhsan sebagai Relations Manager pada tanggal 15
Juli 2015 pukul 11.00 WIB
44
G. Struktur Organisasi DPLK Muamalat
Bagan 1
Struktur Organisasi DPLK Muamalat
Sumber: wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of
Marketing Department
Pengawas Syariah
Dewan Pengawas
Syariah
Pengawas
Dewan
Komisaris
Pengurus
Dewan Direksi
Customer
service
Adm.
Marketing
Staff
Marketing
Pelaksana
Tugas
Pengurus
Akuntansi
& Pajak
Staff
Administrasi
Klaim &
Asuransi
Iuran
Kepesertaan
Staff
Teknologi
Staff
Investasi
Koordinator
Teknologi
Koordinator
Operasional
Koordinator
Investasi
Koordinator
Marketing
Prosedur
Kontrol
45
SUSUNAN PERSONALIA DPLK MUAMALAT
1. Dewan Pengawas Syariah
a. KH. Ma’ruf Amin
b. Prof. Dr. Muardi Chatib
c. Prof. Dr.Umar Shihab
2. Dewan Direksi
a. DR. Anwar Nasution
b. Ayoub Akbar adri
c. Saleh Ahmed Al-Ateeqi
d. Sultan Mohammed Hasan Abdulrauf
e. Djaja M.Tambunan
f. Iggi H. Achsien
3. Dewan Komisaris
a. Endy PR Abdurrahman
b. Evi Afiatin
c. Indra Sugiarto
4. Pelaksana Tugas Pengurus
a. Koordinator marketing : La Ode Rizal Adhikrishna
1) Staff Marketing
2) Adm. Marketing
3) Customer Service
b. Koordinator Investasi : Nurul Anissa
1) Staff Investasi
46
c. Koordinator Operasional : Syawaluddin Ikhsan
1) Klaim & Asuransi
2) Iuran Kepesertaan
3) Akuntansi & Pajak
4) Staff Administrasi
d. Koordinator Teknologi
1) Staff Teknologi
47
BAB IV
TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN
A. Sistem Pengelolaan Dana Pensiun pada DPLK Muamalat
Manajemen pengelolaan dana peserta DPLK Muamalat sangat
sederhana, diawali dengan setoran iuran peserta untuk kemudian dana
tersebut di tamping oleh pihak DPLK Muamalat pada rekening-rekening
penampungan sesuai dengan pilihan paket investasi peserta setelah
kumpulan dana di tiap rekening tersebut telah mencapai jumlah yang
memungkinkan untuk diinvestasikan. Pihak DPLK Muamalat melakukan
placementpada instrument pilihan peserta. Adapun tempat besar jumlah
penempatan serta kesepakatan-kesepakatan yang menyangkut investasi
menjadi wewenang penuh DPLK Muamalat yang disesuaikan dengan
regulasi yang berlaku. Hasil yang diperoleh sepenuhnya akan di
distribusikan kepada peserta setiap akhir bulan.1
Pengelolaan dana oleh DPLK Muamalat didasarkan pada Undang-
Undang No. 11 tahun 1992 yaitu tentang dana pensiun dan Keputusan
Menteri Keuangan RI No. 78/KMK.017/1995, dapat dilihat bahwa kegiatan
yang dijalankan oleh pihak DPLK Muamalat adalah bentuk usaha kerja
sama antara peserta (pihak pertama) dengan DPLK Muamalat (pihak kedua)
dengan sistem mudharabah ke dalam bentuk deposito mudharabah
mutlaqoh.
Deposito mudharabah mutlaqoh adalah kerjasama antara pemilik
dana (shohibul maal) dan seorang yang akan mengelola dana tersebut
1Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing
Department pada tanggal 13 Juli 2015 pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat DPLK Muamalat
48
(mudhorib) dengan pembagian bagi hasil. Pada hakekatnya mudhorib
adalah orang kepercayaan yang diminta untuk bertindak dengan
kepercayaan penuh dan tanggungjawab atas kerugian yang dialami akibat
kelalaian yang dilakukan secara sengaja.
Dalam risiko mudharabah dapat dijelaksn bahwa kerugian yang
terjadi karena kewajaran bisnis harus diperhitungkan terhadap laba. Prinsip
umum bahwa risko shohibul maal diperjelas tentang kerugian yang akan
ditanggung mudharib hanyalah sebatas waktu dan usaha. Hal ini menjadi
alasan mengapa mudharah disebut kerjasama yang menguntungkan,
mudharah akan berakhir jika:
1. Perjanjian kerjasama bisnis telah selesai pada waktu yang telah
disepakati.
2. Terjadi kematian pada salah satu pihak.
3. Salah satu pihak mengundurkan, maka pihak lain menyetujuinya.2
Berikut ini sistem pengelolaan dana pensiun pada DPLK Muamalat
secara lebih rinci, antara lain:
1. Input (Masukan)
Input adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut
dengan masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan.3Setiap
transaksi mengenai DPLK Muamalat seperti pembayaran dapat dilakukan
di setiap kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas Bank
Muamalat di seluruh Indonesia yang seluruhnya berjumlah lebih dari 400
2Umar Chapra, Al-Qur’an Menuju Sistem Monoter yang Adil, (Yogyakarta:DBP Yasa, 1997),
cet.ke-1, hlm.232 3Tata sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: penerbit ANDI, 2005), edisi 1, hlm.
11-12
49
kantor. Saat ini cabang Bank Muamalat telah tersebar di seluruh provinsi
di Indonesia. Jadi, DPLK Muamalat memudahkan nasabah bisa
membayar di Bank Muamalat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam membuka rekening dana pensiun nasabah harus
mendatangi Bank dan mengisi serta menandatangani formulir sebagai
berikut:
a. Mengisi dan mendatangani formulir pendaftaran peserta
Dalam formulir tersebut peserta harus mengisi kolom-kolom
kosong yang tersedia yaitu untuk menginformasikan data-data pribadi
calon nasabah perorangan maupun perusahaan, juga berupa keterangan
surat-surat dokumen yang diserahkan dan menentukan pilihan
investasi serta mengisi ahli waris yang berhak atas manfaat pensiun
dan keterangan setoran pertama yang dilakukan tunai.
b. Menyetor iuran pertama
Penyetoran iuran pertama dilakukan pada saat nasabah
mendaftarkan diri sebagai peserta DPLK Muamalat. Dengan mengacu
kepada peraturan Dana pensiun Lembaga Keuangan PT Bank
Muamalat Indonesia Nomor: 027’A/DIR/KPT/IV/1997, iuran peserta
ditetapkan sebagai berikut:
1) Minimal sebesar Rp 20.000,- perbulan.
2) Maksimum sebesar 20% dari penghasilan apabila tidak ikut
sebagai peserta DPLK lain atau sebesar 10% dari penghasilan
apabila sudah ikut sebagai peserta pada DPLK lain.
50
Pembayaran Iuran DPLK Muamalat untuk dan atas nama Peserta
dapat dilakukan dengan cara:
a. Tunai, pembayaran iuran bulanan dapat dilakukan dengan menyetor
secara tunai dana tersebut ke seluruh kantor cabang Bank Muamalat
Indonesia.
b. Auto Debet bagi peserta yang telah memiliki rekening di Bank
Muamalat, tabungan maupun giro dalam menyetor iuran bulanan
cukup hanya membuat surat pendebetan rekening (tersedia di
customer service). Sehingga Bank Muamalat pada tanggal yang telah
ditentukan setiap bulannya akan mendebet sejumlah dana sesuai
keinginan peserta dari rekening peserta ke rekening DPLK Muamalat
secara otomatis dan gratis. Cara ini sangat dianjurkan karena
memudahkan peserta dan control dari perpindahan dananya.
c. Transfer dari rekening peserta ke rekening DPLK Muamalat, iuran
bulanan tetap dapat disetor dengan cara mengirimnya dari Bank anda
(transfer) ke rekening DPLK Muamalat atau di Bank Muamalat mana
saja.
d. Transfer dari seluruh jaringan ATM Bank Muamalat/Bersama/Prima.
e. Transfer massal (kolektif) melalui bagian HRD atau bagian keuangan
perusahaan.4
Berikut ini adalah sebagian data Perusahaan dan Peserta yang
memilih jenis paket investasi, yaitu:
4Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing
Department pada tanggal 13 Juli 2015 pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat DPLK Muamalat
51
Tabel 1
Data Perusahaan yang Memilih Paket A
bulan Desember 2014
No. Nama Perusahaan
1. PT Indosat, Tbk
2. PT Pertamina EP
3. Perum Peruri
4. PT Al Ijarah Finance Indonesia
5. PT Aksi Cepat Tanggap
6. Universitas Paramadina
7. PT Telkom, Tbk
8. PT Pertamina Persero
9. PT Pertamina Geothermal Energy
10. PT Valuestream International
11. PT Permodalan Nasional Madani (PNM)
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment
Tabel 2
Data Perusahaan yang Memilih Paket B
bulan Desember 2014
No. Nama Perusahaan
1. PT YKK Alumico Indonesia
2. RS Islam Purwokerto
3. PT Asuransi Takaful Keluarga
4. Rumah Sakit Syarif Hidayatullah
5. STIMK Amikom Yogyakarta
6. Dompet Dhuafa Republika
7. RS. Hidayatullah Yogyakarta
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment
Keterangan :
1. Paket A menginvestasikan dana pensiun ke deposito berjangka di Bank
Syariah maksimal 100%.
2. Paket B menginvestasikan dana pensiun ke deposito berjangka di Bank
Syariah maksimal 80% dan Obligasi Syariah (Sukuk) maksimal 20%.
52
Tabel 3
Data Individu yang Memilih Paket A
bulan Desember 2014
No. Nama Peserta Pekerjaan
1. Muchlis Suryono Karyawan Swasta
2. Imam Hambali Karyawan Swasta
3. Inne Sulistyo Karyawan Swasta
4. Nadar Lubis Wiraswasta
5. Muhammad Anwar Karyawan Swasta
6. Kusnadi Karyawan Swasta
7. Siti Rahmayanti Karyawan Swasta
8. Otong Karsidin Karyawan Swasta
9. Muhammad Amin Karyawan Swasta
10. Supriyanto Wiraswasta
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment
Tabel 4
Data Individu yang Memilih Paket B
bulan Desember 2014
No. Nama Peserta Pekerjaan
1. Ismiyanti Wiraswasta
2. Dedi Sunandar Wiraswasta
3. Kisnarto Karyawan Swasta
4. Selamet Riyadi Karyawan Swasta
5. Nur Kamal Wiraswasta
6. Fitria Putri Karyawan Swasta
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment
Keterangan:
1. Paket A menginvestasikan dana pensiun ke deposito berjangka di Bank
Syariah maksimal 100%.
2. Paket B menginvestasikan dana pensiun ke deposito berjangka di Bank
Syariah maksimal 80% dan Obligasi Syariah (Sukuk) maksimal 20%.
53
2. Proses
Proses adalah suatu sistem yang dapat mempunyai suatu proses
yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 5 Proses pengelolaan
dana pensiun pada DPLK Muamalat yaitu menginvestasikan dana
penisun tersebut ke dalam berbagai kegiatan usaha yang halal dan sesuai
dengan prinsip syariah yaitu dengan membeli instrument-instrumen
yang ada pada pasar modal syariah. Yang dilakukan pertama kali oleh
peserta DPLK Muamalat yaitu mengisi formulir dan melengkapi
dokumen-dokumen yang telah ditetapkan DPLK Muamalat, kemudian
peserta memilih jenis investasi. Jenis investasi yang dapat dipilih
peserta terdiri dari:
a. Deposito syariah berjangka pada Bank Indonesia.
b. Sertifikat deposito syariah pada Bank Indonesia.
c. Obligasi syariah (Sukuk).
d. Saham Syariah yang tercatat di bursa efek Indonesia.
e. Unit penyertaan reksadana syariah.
f. Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
Saat ini DPLK Muamalat memiliki beberapa 3 paket yang bisa
dipilih oleh peserta, paket A 100% (seratus perseratus) dana peserta
akan diinvestasikan ke deposito Syariah berjangka atau deposito Bank
Syariah atau sertifikat deposito syariah. Paket B dana peserta akan
5Tata sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: penerbit ANDI, 2005), edisi 1, hlm.
11-12
54
diivestasikan ke deposito berjangka, obligasi syariah (Sukuk), surat
pengakuan utang serta surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang persentasenya ditentukan oleh dana pensiun
sebagai berikut:
a. Deposito Bank Syariah berjangka, maksimal 100% (seratus
perseratus)
b. Obligasi syariah (Sukuk) atau surat pengkuan utang berjangka waktu
lebih dari satu tahun dan surat berharga yang diterbitkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, maksimal 80% (delapan puluh
perseratus).
Paket C dana peserta akan diinvestasikan ke deposito Bank Syariah
berjangka atau unit penyertaan reksadana syariah atau saham syariah
yang persentasenya ditentukan oleh dana pensiun sebagai berikut:
a. Deposito Bank Syariah berjangka, maksimal 100% (seratus
perseratus).
b. Unit penyertaan reksadana syariah maksimal 80% (delapan puluh
perseratus).
c. Saham syariah yang tecatat di bursa efek Indonesia maksimal 50%
(lima puluh perseratus).6
Pemilihan jenis investasi dilakuakn pada saat mendaftarkan diri
menjadi peserta dengan mengsisi fomulir pendaftaran. Peserta hanya
dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) jenis investasi dari beberapa
jenis investasi. Dana peserta akan diinvestasikan sesuai dengan pilihan
6PDP Final DPLK Muamalat
55
peserta jika memiliki saldo rata-rata minimal Rp 50.000,- . Pemilihan
jenis investasi dilakukan pada saat mendaftarkan diri menjadi peserta
dengan mengisi formulir pendaftaran peserta, setelah masa kepesertaan 1
tahun peserta dapat mengubah jenis investasi maksimal 2 kali dalam
setahun. Peserta dapat melakukan perubahan jenis investasi dari jenis
investasi yang bersangkutan dengan mengisi formulir perubahan jenis
investasi sekurang-kurangnya 15 hari sebelum tanggal yang dikehendaki.
Dalam hal peserta melakukan perubahan jenis investasi maka resiko
kerugian pencairan dana yang ditanam jenis investasi sebelumnya
menjadi tanggungjawab peserta.7Setiap peserta berkewajiban membayar
biaya-biaya kepada DPLK Muamalat antara lain:
a. Biaya awal kepesertaan antara Rp 10.000,- - Rp 20.000,- dibayarkan
pada saat mendaftarkan diri sebagai peserta bersamaan dengan
penyetoran iuran pertama.
b. Biaya pengelolaan dana peserta sebesar maksimal 2% pertahun dari
total dana peserta (saldo akhir tahun) yang akan dipungut setiap akhir
tahun.
c. Biaya perubahan jenis investasi sebesar 1% dari total dana peserta
pada tanggal perubahan
d. Baiya penarikan iuran sebagian sebesar 1% dari hasil pengembangan
e. Biaya pengalihan dana peserta ke dana pensiun Lembaga Keuangan
lain sebesar 1% dari total dana peserta.
f. Biaya administrasi perbulan maksimal Rp 5.000,- yang dipungut
7Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna sebagai Head of Marketing
Department pada tanggal 13 Juli 2015 pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat DPLK Muamalat
56
setiap akhir tahun.
g. Biaya pemanfaatan manfaat pensiun maksimal 5 % dari total dana
peserta yang berasal dari dana pensiun lain dengan masa pengendapan
kurang dari 1 tahun.8
Pengelolaan dana di DPLK Muamalat, dilaksanakan sesuai
dengan pilihan Paket Investasi yang dipilih oleh Peserta :
Tabel 5
Jenis-jenis paket DPLK Muamalat
Jenis
Paket
Instrumen Investasi
Paket A Deposito Bank Syariah 100%
Paket B Deposito Rupiah di Bank Syariah maksimal 100% dan atau
Sukuk/Surat Berharga Syariah Negara maksimal 80%
Paket C Deposito Bank Syariah maksimal 100% dan atau Reksadana Syariah
maksimal 80% dan atau Saham Syariah maksimal 50%
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Anissa sebagai Head of Investment
Iuran Peserta akan diinvestasikan pada instrumen investasi sesuai
dengan Paket Investasi yang telah dipilih oleh Peserta. Keuntungan
(return) masing-masing paket dapat berbeda sesuai dengan hasil investasi
per masing-masing instrumen.9 Jenis investasi pada DPLK Muamalat
ditempatkan berdasarkan pilihan peserta. Berdasarkan pilihan investasi
96,83% peserta DPLK Muamalat memilih investasi dalam bentuk
deposito berjangka di Bank Syariah memilih paket A, sedangkan 2,06%
memilih paket B.10
8Wawancara dengan Ibu Nurul Anisaa sebagai Head of Investment pada tanggal 13 Juli 2015
pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat DPLK Muamalat 9 Wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment pada tanggal 15 Juli 2015
pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat DPLK Muamalat 10
Wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment pada tanggal 15 Juli 2015
pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat DPLK Muamalat
57
Data Pemilihan Jenis Paket Investasi DPLK Muamalat
Tahun 2014
100 Paket A (96,83%)
90
80
70
(%) 60
50
40
30
20
10 Paket B (2,06%)
Tahun 2014
Sumber: Wawancara dengan Ibu Nurul Anissa sebagai Head of Investment
3. Keluaran (Hasil)
Hasil yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.11
Return hasil investasi adalah keuntungan yang didapatkan setelah
menginvestasikan dana peserta pensiun. Berikut ini return investasi per
paket DPLK Muamalat 2 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
11
Tata sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: penerbit ANDI, 2005), edisi 1,
hlm. 11-12
58
Tabel 6
Return Investasi per paket DPLK Muamalat dalam 2 tahun
Paket Investasi 2013 2014 Paket A 8.37% 10,4%
Paket B 8.67% 9,91%
Sumber : wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of investment
Dari tabel di atas, paket A dari tahun 2012 sampai 2014
mengalami kenaikan, kenaikan berkisar antara 1-2%. Paket B
mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak signifikan, pada tahun
2013 mengalami penurunan namun tidak terlalu signifikan, pada
tahun 2014 mengalami kenaikan yang signifikan.
Keterangan :
1) Paket A : Deposito Bank Syariah 100%
2) Paket B : Deposito Bank Syariah max. 100% dan Obligasi
Syariah (Sukuk) max. 80%
Dari hasil investasi tersebut pihak DPLK Muamalat
memberikan hasil keuntungan sepenuhnya kepada peserta dari
pengembalian bagi hasil pihak ketiga. Dilihat dari cara bagi hasil yang
dilakukan oleh DPLK Muamalat, maka dari itu DPLK Muamalat
membuka peluang kepada peserta dan pihak ketiga untuk sama-sama
dapat berinvestasi yang saling menguntungkan.
Dengan adanya return investasi, secara tidak langsung akan
menambah jumlah laba yang diperoleh DPLK Muamalat. Saat ini
DPLK Muamalat memperoleh dana sebesar Rp 569 miliar. Jumlah
ini bisa terbilang banyak. DPLK Muamalat malah mengantongi
59
realisasi ROI sebesar 6,10%. DPLK Muamalat telah mencapai
172,56% dari target Return On Investment (ROI) enam bulan pertama
ini. Penempatan dalam paket investasi berupa deposito syariah, sukuk,
reksadana syariah dan saham syariah membuat ROI tembus 6,10%
sepanjang Januari Juni 2014.12
Target ROI sampai akhir tahun nanti dipatok sebesar 7,07%
dengan komposisi investasi sesuai tiga paket investasi yang bisa
dipilih peserta. Peserta DPLK Muamalat sendiri dibebaskan memilih
instrumen investasi sesuai kebutuhan. Peserta DPLK Muamalat
sampai Juni 2014 tercatat sebanyak 133.368 orang, terdiri dari 98.801
peserta korporasi dan 34.567 peserta perorangan. karena
pertumbuhan positif ROI tersebut, DPLK Muamalat membukukan
kenaikan dana kelolaan Rp 114,63 miliar atau sebanyak 22,39%
ketimbang Juni 2013 lalu atau menjadi Rp 626,62 miliar pada periode
yang sama tahun ini. Perseroan mengincar dana kelolaan sampai akhir
tahun sebesar Rp 700 miliar (rencana bisnis bank) atau Rp 725 miliar
(target internal).13
Adapun, sampai 31 Maret 2015, total peserta yang dirangkul
DPLK Muamalat sebanyak 132.858 orang, baik peserta Program
Pensiun Iuran Pasti (PPIP) maupun PPUKP. Di antaranya 96.428
orang merupakan peserta ritel atau individu, serta 36.430 orang
lainnya merupakan peserta korporasi.
12
Wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment pada tanggal 20 Juni
2015 pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat DPLK Muamalat 13
Wawancara densgan Bapak La Ode Rizal Adhikrishna pada tanggal 20 Juni 2015 pukul
10.00 WIB di DPLK Muamalat di Kantor Pusat DPLK Muamalat
60
DPLK Muamalat membidik 20.000 peserta baru di sepanjang
tahun ini atau berarti pertumbuhan 15% ketimbang peserta pada akhir
tahun lalu, yaitu 130.878 orang. DPLK Muamalat akan meningkatkan
peserta baru program PPIP dan PPUKP, ritel maupun korporasi dan
mempertahankan peserta lama dengan meningkatkan hasil
pengembangan dana yang kompetitif serta kualitas layanan.14
Jumlah peningkatan laba dan investasi dipengaruhi dari
jumlah nasabah yang bergabung dalam DPLK Muamalat. Dari sisi
kepesertaan, peserta individu masih mendominasi sebanyak 72%.
Peserta korporasi sendiri baru 28%. Maka dari itu, DPLK Muamalat
ingin terus meningkatkan jumlah peserta korporasi. DPLK Muamalat
mengincar penambahan 38.000 – 40.000 peserta baru atau menjadi
150.000 peserta hingga akhir tahun nanti. Diharapkan, 20% dari total
peserta nantinya akan mengikuti program kompensasi pesangon
tersebut.15
Penentuan nilai kekayaan masing-masing Peserta dilakukan oleh
Dana Pensiun berdasarkan nilai dari jenis investasi yang dipilih oleh
Peserta dan ditetapkan secara proporsional menurut besarnya dana
peserta dalam jenis investasi yang bersangkutan. Daftar perhitungan
nilai dari setiap jenis investasi tersebut dapat diberitahukan oleh Dana
pensiun kepada peserta setiap saat dibutuhkan.
Dana Pensiun melakukan pengelolaan Dana Peserta dengan
melaksanakan kegiatan investasi sesuai jenis investasi yang dipilih
14
Wawancara dengan Head of Marketing Department Bpk.La Ode Afrizal pada tanggal 20
Juni 2015 pukul 10.00 WIB di Kantor Pusat DPLK Muamalat 15
Wawancara dengan Ibu Nurul Anissa sebagai Head of Investment pada tanggal 15 Juli 2015
pukul 10.00 WIB di DPLK Muamalat
61
peserta. Hasil pengelolaan dana peserta diberitahukan setiap akhir
tahun oleh DPLK Muamalat kepada peserta.16
Jadi, sistem pengelolaan dana pensiun yang diterapkan oleh
DPLK Muamalat saat ini sudah sesuai dengan Undang-Undang No.
11 tahun 1992 dan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan
Menteri Keuangan RI No. 78/KMK.017/1995.
B. Analisis SWOT pengeloaan Dana Pensiun pada DPLK Muamalat
1. Strengh (Kekuatan/Kelebihan)
Kelebihan yang dimiliki oleh DPLK Muamalat dalam mengelola dana
pensiun, antara lain:
a. Pengelolaan dana DPLK Muamalat menggunakan sistem mudharabah
ke dalam bentuk deposito mudharabaj mutlaqoh dengan pembagian
hasil. Jadi, kedua belah pihak saling menguntungkan.
b. Setiap 6 bulan DPLK Muamalat mengirimkan Rekening Koran
(statement) atas nama peserta ke alamat masing-masing ataupun ke
alamat Perusahaan.
2. Weakness (Kelemahan/Kekurangan)
Kelemahan yang dimiliki oleh DPLK Muamalat dalam mengelola dana
pensiun, antara lain:
a. Kurangnya paket-paket investasi yang dimiliki oleh DPLK Muamalat.
b. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola dana
pensiun tersebut.
16
Wawancara dengan Bapak La Ode Rizal Adhikrisna sebagai Head of Marketing
Department pada tanggal 15 Juli 2015 pukul 10.00 WIB di DPLK Muamalat
62
3. Oppurtunity (Peluang)
Peluang yang dimiliki oleh DPLK Muamalat dalam mengelola dana
pensiun, antara lain:
a. Banyak masyarakat dan Perusahaan yang mengikuti program pensiun.
b. Dengan masyarakat yang sudah menyadari pentingnya program
pensiun ini akan menambah jumlah peserta yang sudah pasti akan
mempengaruhi laba yang didapatkan oleh DPLK Muamalat.
4. Treath (Ancaman)
Ancaman yang dimiliki oleh DPLK Muamalat dalam mengelola dana
pensiun, antara lain:
a. Adanya kelalaian antara pemilik dana (shohibul maal) dan seorang
yang akan mengelola dana tersebut (mudharib).
b. Adanya penurunan keuntungan atau margin yang diterima oleh kedua
belah pihak.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem pengelolaan Dana Pensiun pada DPLK Muamalat, yaitu:
Pengelolaan dana oleh DPLK Muamalat didasarkan pada Undang-
Undang No. 11 tahun 1992 yaitu tentang dana pensiun dan Keputusan
Menteri Keuangan RI No. 78/KMK.017/1995, dapat dilihat bahwa
kegiatan yang dijalankan oleh pihak DPLK Muamalat adalah bentuk
usaha kerja sama antara peserta (pihak pertama) dengan DPLK
Muamalat (pihak kedua) dengan sistem mudharabah ke dalam bentuk
deposito mudharabah mutlaqoh.
a. Input (Masukan)
Pembayaran Iuran DPLK Muamalat untuk dan atas nama Peserta
dapat dilakukan dengan cara:
1) Tunai di setiap kantor cabang Bank Muamalat Indonesia.
2) Transfer dari rekening peserta ke rekening DPLK Muamalat.
3) Auto Debet (jika memiliki rekening di Bank Muamalat Indonesia).
4) Transfer dari seluruh jaringan ATM Bank Muamalat/ ATM
Bersama/ ATM Prima.
5) Transfer massal (kolektif) melalui bagian HRD atau bagian
keuangan perusahaan.
64
Data Perusahaan yang Memilih Paket A
bulan Desember 2014
No. Nama Perusahaan
1. PT Indosat, Tbk
2. PT Pertamina EP
3. Perum Peruri
4. PT Al Ijarah Finance Indonesia
5. PT Aksi Cepat Tanggap
6. Universitas Paramadina
7. PT Telkom, Tbk
8. PT Pertamina Persero
9. PT Pertamina Geothermal Energy
10. PT Valuestream International
11. PT Permodalan Nasional Madani (PNM)
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment
Data Perusahaan yang Memilih Paket B
bulan Desember 2014
No. Nama Perusahaan
1. PT YKK Alumico Indonesia
2. RS Islam Purwokerto
3. PT Asuransi Takaful Keluarga
4. Rumah Sakit Syarif Hidayatullah
5. STIMK Amikom Yogyakarta
6. Dompet Dhuafa Republika
7. RS. Hidayatullah Yogyakarta
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment
Data Individu yang Memilih Paket A
bulan Desember 2014
No. Nama Peserta Pekerjaan
1. Muchlis Suryono Karyawan Swasta
2. Imam Hambali Karyawan Swasta
3. Inne Sulistyo Karyawan Swasta
4. Nadar Lubis Wiraswasta
65
5. Muhammad Anwar Karyawan Swasta
6. Kusnadi Karyawan Swasta
7. Siti Rahmayanti Karyawan Swasta
8. Otong Karsidin Karyawan Swasta
9. Muhammad Amin Karyawan Swasta
10. Supriyanto Wiraswasta
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment
Data Individu yang Memilih Paket B
bulan Desember 2014
No. Nama Peserta Pekerjaan
1. Ismiyanti Wiraswasta
2. Dedi Sunandar Wiraswasta
3. Kisnarto Karyawan Swasta
4. Selamet Riyadi Karyawan Swasta
5. Nur Kamal Wiraswasta
6. Fitria Putri Karyawan Swasta
Sumber: wawancara dengan Ibu Nurul Annisa sebagai Head of Investment
b. Proses
Proses pengelolaan dana pensiun pada DPLK Muamalat yaitu
dengan cara menginvestasikan dana penisun tersebut ke dalam
berbagai kegiatan usaha yang halal dan sesuai dengan prinsip syariah
yaitu dengan membeli instrument-instrumen yang ada pada pasar
modal syariah. DPLK Muamalat memiliki beberapa 3 paket yang bisa
dipilih oleh peserta, paket A 100% (seratus perseratus) dana peserta
akan diinvestasikan ke deposito berjangka atau deposito on call atau
sertifikat deposito.
Paket B dana peserta akan diivestasikan ke deposito berjangka,
obligasi, surat pengakuan urang serta surat berharga yang diterbitkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia yang persentasenya ditentukan
oleh dana pensiun sebagai berikut:
66
a) Deposito berjangka, maksimal 100% (seratus perseratus)
b) Obligasi atau surta pengkuan utang berjangka waktu lebih dari
satu tahun dan surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia, maksimal 80% (delapan puluh perseratus).
Jenis investasi pada DPLK Muamalat ditempatkan berdasarkan
pilihan peserta. Berdasarkan pilihan investasi 96,83% peserta DPLK
Muamalat memilih investasi dalam bentuk deposito berjangka di bank
syariah memilih paket A, sedangkan 2,06% memilih paket B.
c. Keluaran (Hasil)
Return investasi per paket DPLK Muamalat 8 tahun terakhir dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Paket Investasi 2013 2014 Paket A 8.37% 10,4%
Paket B 8.67% 9,91%
Dari tabel di atas, paket A dari tahun 2012 sampai 2014
mengalami kenaikan, kenaikan berkisar antara 1-2%. Paket B
mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak signifikan, pada tahun
2013 mengalami penurunan namun tidak terlalu signifikan, pada
tahun 2014 mengalami kenaikan yang signifikan.
2. Analisis SWOT Sistem Pengelolaan Dana Pensiun DPLK Muamalat,
yaitu:
a. Strengh (Kekuatan/Kelebihan)
Kelebihan yang dimiliki oleh DPLK Muamalat, antara lain:
1) DPLK Muamalat tersebar di seluruh kantor cabang, kantor cabang
pembantu, dan kantor kas seluruh Indonesia.
67
2) Setiap 6 bulan DPLK Muamalat mengirimkan Rekening Koran
(statement) atas nama peserta ke alamat masing-masing ataupun ke
alamat Perusahaan.
3) Pelayanan yang ramah dan sopan.
4) Memiliki mitra dengan lembaga Zakat.
5) DPLK Muamalat telah bermitra dengan 387 perusahaan di
Indonesia, di antaranya PT. Indosat, Tbk, PT.Pertamina, Tbk, PT.
Telkom, Tbk.
b. Weakness (Kelemahan/Kekurangan)
Kelemahan yang dimiliki oleh DPLK Muamalat, antara lain:
1) Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)
2) Kuranya program-program dan pengembangan dari program-
program tersebut.
c. Oppurtunity (Peluang)
Peluang yang dimiliki oleh DPLK Muamalat, antara lain:
1) Masyarakat banyak yang tertarik untuk mengikuti program Dana
Pensiun.
2) Banyak perusahaan yang mengikuti program Dana Pensiun.
d. Treat (Ancaman/Tantangan)
Ancaman yang dimiliki oleh DPLK Muamalat, antara lain:
1) Banyaknya Perbankan dan Asuransi Jiwa yang menangani Dana
Pensiun.
2) Merubah pandangan tentang BPJS ketenagakerjaan dengan DPLK
secara konsep mempunyai tujuan yang sama yaitu persiapan dana
68
untuk pensiun/ hari tua setelah seorang sudah tidak bekerja lagi.
Karena BPJS yang sifatnya wajib masyarakat akan cenderung lebih
memilih dan memprioritaskan dibanding dengan DPLK yang
sifatnya tidak wajib.
69
B. Saran
Sistem Pengelolaan Dana Pensiun pada DPLK Muamalat sudah cukup
baik jika diimbangi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
baik pula. Peningkatan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat yang lebih
agar masyarakat mengetahui program dana pensiun ini.
70
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo, Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah dari ke praktek, cet ke-1, Jakarta:
Gema Insani Press, 2001.
Arbi, Syarif, Mengenal Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank, Jakarta:
Djambatan, 2003.
Arifin, Zaenal, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, cet. Ke-1, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2002.
Aziz, M. Amin, Mengembangkan Bank Islami Di Indonesia, Jakarta:Bangkit, cet.
Ke-2, 1992.
Azwar, Safidin, Metologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
B. Davis, Gordon, Sitem Informasi Manajamen. Jakarta: PT Pustaka Binaman
Perssindo, cetakan ke-11.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Universitas Islam Negeri Jakarta.
Estes, Ralph, “Pension Fund” alih bahasa: Nugroho Widjayanto, et.al, Dictionary
of Fund, Jakarta: Erlangga, cet. Ke-1, Jilid ke-2, 1998.
Hasibuan, Malayu S.P, Sistem Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta:cet.
Ke-1, 1996.
Hilman, Iman dkk, Perbankan Syariah Masa Depan, Jakarta: Senayan Abadi
Publishing, 2003.
H.B, Siswanto, Pengantar Manajemen, Bandung: Bumi Aksara, 2005.
H. Nasuka, Teori Sistem, Jakarta: Prenada Media, 2005.
Husni, et al, Laporan Portofolio Investasi DPLK PT Bank Muamalat Tbk, Jakarta:
Akuntan Publik, 2003.
Karim, Adiwarman, Bank: Analisis Fiqh dan Keuangan, cet.ke 3-4, Jakrta: PT
Raja Grafindo Persada, 2007.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013.
Keputusan Menteri Keuangan No. 78 Tahun 1995.
71
Kumorotomo, Wahyudi dan M. Agus, Subando, Sistem Informasi Manajemen,
Yogyakarta: UGM Press, 2001.
M.Amirin, Tatang, Pokok-pokok Teori Sistem, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
cetakan ke-7, 2001.
Martono, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Yogyakarta: Ekonisia, 2004.
Mochtar, Syahril, Manajemen Dana Pensiun di Indonesia, Jakarta: PT. Gunung
Mulia, cet. Ke-2, 1994.
Muhadjir, Neong, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasih, edisi
Revisi, 1996.
PDP Final DPLK Muamalat.
Setiadi, Dana Pensiun Sebagai Badan Hukum, Jakarta: PT Citra Aditya Bakti,
cet. ke-1, 1995.
Siagian Sugiarto, Dergibson, Metode Stastistika Untuk Bisnis dan Ekonomi,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit
Universitas Indonesia, edisi kedua, 1999.
Sudjono, Imam, DPLK BMI: Financial Institution Pension Fund. Jakarta:
Gramedia, 1999.
Sumitro, Warkum, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.
Sutabri, Tata, Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDI, edisi ke-1, 2005.
Taufiq, Rohmat, Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, KBBI.
Tim Penyusun, Istilah Perbankan, “Dana Pensiun”, Kamus Perbakan, Institut
Bankir Indonesia, Jakarta:2000, edisi ke-2
Veithzal, Rivai, Andria Permata Veithzal, dkk, Bank dan Financial Institution
Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, edisi pertama, 2007.
Wright, Manajemen Keuangan, Yogyakarta:Yayasan Kanisisun, 1970.
72
DAFTAR INTERNET
Anwar, Santoso, “Peraturan Dana Pensiun” www.djlk.Depkeu.90.babiii.htm
diakses pada tanggal 27 Juli 2015
http://www.Sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/0523/eurl.htm “Pentingnya
Mengenal dan Memahami Lembaga Dana Pensiun”, artikel diakses pada
tanggal 29 Juni 2015
www.DPLKMuamalat.co.id
http://www.djlk.depkeu.go.id//
PEDOMAN WAWANCARA
Nama : La Ode Rizal Adhikrishna
Jabatan : Head of Marketing Department
Tempat : Kantor Pusat DPLK Muamalat
Hari/Tanggal : 29 Juni 2015, 03 Juli 2015, 13 Juli 2015, 29 Juli
2015
Waktu : Pukul 10.00 WIB
1. Jelaskan sejarah singkat berdirnya DPLK Muamalat?
Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-
Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat
juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian
saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta
pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian
tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa
Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.
DPLK Muamalat didirikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia pada
tanggal 12 September 1997 dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.KEP-485/KM.17/1997. DPLK Muamalat adalah DPLK pertama dan
sampai saat ini merupakan satu-satunya DPLK syariah di Indonesia.
2. Apakah Visi dan Misi DPLK Muamalat?
Visi DPLK Muamalat yaitu menjadi DPLK Syariah pertama yang
mengedepankan transparansi, kebersamaan, kepuasan nasabah dengan
transaksi sesuai syariah.
Misi DPLK Muamalat yaitu Mengembangkan sistem informasi dan
layanan yang cepat, mudah, inovatif dan berkualitas. Serta Memberikan hasil
investasi yang kompetitif sebagai wujud profesionalisme pengelolaan DPLK.
3. Apa saja produk-produk yang dimiliki oleh DPLK Muamalat?
a. Pensiun Terproteksi Muamalat
Pensiun Terproteksi Muamalat merupakan tabungan hari tua yang
menjanjikan Manfaat Pensiun sebesar akumulasi iuran ditambah dengan
akumulasi hasil pengembangan berdasarkan hasil pengelolaan dana sesuai
pilihan jenis invetasi peserta.
Produk Pensiun Terproteksi Muamalat juga merupakan produk
investasi jangka panjang dengan fasilitas cover asuransi. Program asuransi
yang di bundle adalah Program Asuransi Kecelakaan Diri berupa
penggantian biaya rawat inap karena kecelakaan selama satu tahun
pertama masa kepesertaan dan Program Asuransi Jiwa berupa santunan
ahli bagi ahli waris apabila peserta meninggal dunia selama masa
kepesertaan.
b. Program Pengelolaan Pensiun Karyawan
Perusahaan atau pengusaha yang ingin memberikan fasilitas
program pensiun, dapat melalui program pensiun iuran pasti (PPIP)
DPLK Muamalat. Besaran persentase iuran antara subsidi perusahaan
dengan kontribusi karyawan, ditentukan sesuai kebijakan dan aturan yang
berlaku di Perusahaan yang telah disepakati oleh karyawan.
c. Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon
Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon yaitu Sebagai
sarana bagi perusahaan untuk mendanakan kewajiban terhadap imbalan
pesangon. Selain itu tujuannya yaitu membantu perusahaan dalam
mengelola dan mengurangi risiko keuangan dan arus kas – tidak perlu lagi
ada keraguan dalam menerapkan full offset untuk semua kasus PHK,
pembayaran bulanan, dan penundaan pembayaran manfaat dan m
emberikan jaminan terpenuhinya hak-hak karyawan dalam hal mengalami
PHK.
4. Bagaimana cara pembayaran iuran pada DPLK Muamalat?
Pembayaran Iuran DPLK Muamalat untuk dan atas nama Peserta dapat
dilakukan dengan cara:
a. Tunai di setiap kantor cabang Bank Muamalat Indonesia
b. Transfer dari rekening peserta ke rekening DPLK Muamalat
c. Auto Debet (jika memiliki rekening di Bank Muamalat Indonesia)
d. Transfer dari seluruh jaringan ATM Bank Muamalat/Bersama/Prima
e. Transfer massal (kolektif) melalui bagian HRD/keuangan perusahaan
5. Sebutkan Struktur Organisasi pada DPLK Muamalat?
Struktur Organisasi DPLK Muamalat, yaitu
a. Dewan Pengawas Syariah
b. Dewan Direksi
c. Dewan Komisaris
d. Pelaksana Tugas Pengurus
1) Koordinator marketing
a) Staff Marketing
b) Adm. Marketing
c) Customer Service
2) Koordinator Investasi
a) Staff Investasi
e. Koordinator Operasional
a) Klaim & Asuransi
b) Iuran Kepesertaan
c) Akuntansi & Pajak
d) Staff Administrasi
f. Koordinator Teknologi
a) Staff Teknologi
6. Bagaimana sistem pengelolaan dana pensiun pada DPLK Muamalat?
Sistem pengelolaan dana pensiun pada DPLK Muamalat yaitu sistem bagi
hasil. Setelah peserta membayarkan iuran tersebut kemudian dana peserta
akan diinvestasikan sesuai dengan pilihan peserta dan Keuntungan (return)
masing-masing paket dapat berbeda sesuai dengan hasil investasi per masing-
masing instrumen.
7. Apakah syarat untuk memilih paket pada DPLK Muamalat?
Jika memiliki saldo rata-rata minimal Rp 50.000,- . Pemilihan jenis
investasi dilakukan pada saat mendaftarkan diri menjadi peserta dengan
mengisi formulir pendaftaran peserta, setelah masa kepesertaan 1 tahun
peserta dapat mengubah jenis investasi maksimal 2 kali dalam setahun. Peserta
dapat melakukan perubahan jenis investasi dari jenis investasi yang
bersangkutan dengan mengisi formulir perubahan jenis investasi sekurang-
kurangnya 15 hari sebelum tanggal yang dikehendaki. Setiap peserta
berkewajiban membayar biaya-biaya kepada DPLK Muamalat antara lain:
a. Biaya awal kepesertaan antara Rp 10.000,- - Rp 20.000,- dibayarkan pada
saat mendaftarkan diri sebagai peserta bersamaan dengan penyetoran iuran
pertama.
b. Biaya pengelolaan dana peserta sebesar masksimal 2% pertahun dari total
dana peserta (saldo akhir tahun) yang akan dipungut setiap akhir tahun.
c. Biaya perubahan jenis investasi sebesar 1% dari total dana peserta pada
tanggal perubahan
d. Baiya penarikan iuran sebagian sebesar 1% dari hasil pengembangan
e. Biaya pengalihan dana peserta ke dana pensiun Lembaga Keuangan lain
sebesar 1% dari total dana peserta
f. Biaya administrasi perbulan maksimal Rp 5.000,- yang dipungut setiap
akhir tahun.
g. Biaya pemanfaatan manfaat pensiun maksimal 5 % dari total dana peserta
yang berasal dari dana pensiun lain dengan masa pengendapan kurang dari
1 tahun.
h. Biaya penarikan dikenakan biaya sebesar maksimal 2,5% dari umlah yang
ditarik
8. Berapakah jumlah peserta pada DPLK Muamalat?
Saat ini sampai 31 Maret 2015 DPLK Muamalat, total peserta yang
dirangkul DPLK Muamalat sebanyak 132.858 orang, baik peserta Program
Pensiun Iuran Pasti (PPIP) maupun PPUKP. Di antaranya 96.428 orang
merupakan peserta ritel atau individu, serta 36.430 orang lainnya merupakan
peserta korporasi.
Kemudian target DPLK Muamalat membidik 20.000 peserta baru di
sepanjang tahun ini atau berarti pertumbuhan 15% ketimbang peserta pada
akhir tahun lalu, yaitu 130.878 orang. DPLK Muamalat akan meningkatkan
peserta baru program PPIP dan PPUKP, ritel maupun korporasi dan
mempertahankan peserta lama dengan meningkatkan hasil pengembangan
dana yang kompetitif serta kualitas layanan
Jakarta, 29 Juli 2015
La Ode Rizal Adhikrishna
PEDOMAN WAWANCARA
Nama : Syawaluddin Ikhsan
Jabatan : Relations Manager
Tempat : Kantor Pusat DPLK Muamalat
Hari/Tanggal : 23 Juni 2015 dan 15 Juli 2015
Waktu : Pukul 11.00 WIB
1. Bagaimana mekanisme untuk menjadi peserta pada DPLK Muamalat?
Mekanisme untuk menjadi peserta DPLK Muamalat yaitu
a. Peserta merupakan perorangan atau badan usaha.
b. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah.
c. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaan DPLK Muamalat.
d. Iuran bulanan dengan minimum jumlah tertentu, misalnya Rp.100.000,-
e. Menyerahkan fotokopi kartu identitas diri dan kartu keluarga.
f. Membayar biaya pendaftaran.
g. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program dana
pensiun plus asuransi jiwa.
h. Memenuhi semua akad yang ditetapkan oleh DPLK syariah.
i. Memiliki tabungan darimana Bank Mana saja
2. Apa saja syarat-syarat yang diperlukan untuk menjadi peserta pada DPLK
Muamalat?
Syarat kepesertaan DPLK Muamalat antara lain:
a. WNI / WNA.
b. Perorangan baik karyawan maupun pekerja mandiri (sesuai UU No.11
Th.1992 Pasal 42 ayat (1).
c. Usia minimal 18 tahun atau sudah menikah.
d. Menyertakan fotokopi KTP/SIM/Paspor dan Kartu keluarga.
e. Membayar Biaya pendaftaran Rp.10.000,- .
f. Membayar Iuran pertama minimum Rp.50.000,- .
g. Membayar premi bagi Peserta Program Asuransi Jiwa (setelah ada Surat
Akseptasi / Persetujuan dari Pihak Asuransi Syariah).
3. Bagaimana cara pembayaran iuran pada DPLK Muamalat ?
Pembayaran Iuran DPLK Muamalat untuk dan atas nama Peserta dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu, yang pertama membayar secara tunai di
setiap kantor cabang Bank Muamalat Indonesia, yang kedua bisa melakukan
transfer dari rekening peserta ke rekening DPLK Muamalat, yang ketiga bisa
Auto Debet (jika memiliki rekening di Bank Muamalat Indonesia), yang
keempat bisa melakukan transfer dari seluruh jaringan ATM Bank Muamalat/
Bersama/ Prima, yang terakhir bisa melakukan transfer massal (kolektif)
melalui bagian HRD/keuangan perusahaan.
4. Sebutkan jumlah dan perusahaan apa saja yang sudah menjadi mitra kerja
DPLK Muamalat?
Saat ini, kurang lebih ada 387 perusahaan diantaranya PT Indosat, Tbk, PT
Pertamina EP, PT Telkom, Tbk, PT Pertamina Persero, Perum Peruri, PT Al
Ijarah Finance Indonesia, Universitas Paramadina, Dompet Dhuafa Republika,
BPRS Amanah Ummah Bogor dan lain-lain.
Jakarta, 15 Juli 2015
Syawaluddin Ikhsan
PEDOMAN WAWANCARA
Nama : Nurul Annisa
Jabatan : Head of Investment
Tempat : Kantor Pusat DPLK Muamalat
Hari/Tanggal : 20 juni 2015 dan 15 Juli 2015
Waktu : Pukul 10.00 WIB
1. Apa saja jenis-jenis paket pada DPLK Muamalat?
Saat ini DPLK Muamalat memiliki beberapa 3 paket yang bisa dipilih
oleh peserta, yaitu paket A Deposito Bank Syariah 100%, sedangkan paket B
Deposito Rupiah di Bank Syariah maksimal 100% dan atau Sukuk/Surat Berharga
Syariah Negara maksimal 80%, dan paket C Deposito Bank Syariah maksimal 100%
dan atau Reksadana Syariah maksimal 80% dan atau Saham Syariah maksimal 50%.
2. Bagaimana perkembangan return yang diterima dari investasi?
Perkembangan return yang diterima dari investasi jika dilihat dari 2
tahun terakhir paket A dari tahun 2012 sampai 2014 mengalami kenaikan,
kenaikan berkisar antara 1-2%. Paket B mengalami kenaikan dan penurunan
yang tidak signifikan, pada tahun 2013 mengalami penurunan namun tidak
terlalu signifikan, pada tahun 2014 mengalami kenaikan yang signifikan.
3. Bagaimana perkembangan laba yang diperoleh DPLK Muamalat?
Sepanjang Januari-Juni 2014 ROI (Return On Invesment) tembus
6,10%. Penempatan dalam paket investasi berupa deposito syariah, sukuk,
reksa dana syariah dan saham syariah.
Jumlah peningkatan laba dan investasi dipengaruhi dari jumlah
nasabah yang bergabung dalam DPLK Muamalat. Dari sisi kepesertaan,
peserta individu masih mendominasi sebanyak 72%. Peserta korporasi sendiri
baru 28%. Maka dari itu, DPLK Muamalat ingin terus meningkatkan jumlah
peserta korporasi. DPLK Muamalat mengincar penambahan 38.000 – 40.000
peserta baru atau menjadi 150.000 peserta hingga akhir tahun nanti.
Diharapkan, 20% dari total peserta nantinya akan mengikuti program
kompensasi pesangon tersebut.
Jakarta, 15 Juli 2015
Nurul Anissa
I r rulmwtr
.w,ryry_q
KEMIINTDI{IAN AGAMAU]\TVERSI'|AS ISLAM NECERI (UIN)SYA RIF fIIDAYT\TULLA I{ .lAKAltl'A
FAKUI-TAS ILMI] DAI(WAI-I DAN [I,MU I(OMUNIKASITelepon/Fax: (02l) 7ll27lS i 7'17{},l5filr
-attrr-rrttt
.lal<arta. 2) N4aret 201-sNomor : Ur.r.0l/ir5/PI).00 e/fj1fl /2015
Lampiran :
Hal : Izin i'cnclitiarr (Sl<ripsi)
I(cnacla Yth.DPLI( Muartralatdi
'l-etttpat
As.s u I tt m u' a I a i ku nt lVr.
Dckan Frl<ullas.lakarta n,enerrugl(an
NaulrNotttot' [)okttkf emplt/1'arr gga I i-ahirSeurcster.l trru sn rrll(o n se ti tlas i
r\larratTclp.
Tcmbusan :
1. Wahil Dekan Bidang Al<aclerlil<
2. I(etLra .Turusan/Procli. i\4;rraicntcn Drliu alt
L[tb,
I
Dnkivah clan Ilmu [(onrurriiiusi t ilN S1,'ari1' lliclavattrllrrlrbllru lt :
Tri i\leihni1 I i 1053000023Depok. 05 It4e i l99lVIII (Delapan)Ir4ana.j enrerr Dtkrvah.ll. Cimancliri 6I'Jo. 170 l)c1ltrli. I l'itrlrr085(r9l47,l01t0
aclalah bcnar lrahxsiswa lraliultas Dal<rvah clan ilnrLr l.tottrttttil'asi tllN Sr irril
Flicitl,atullah .lal,arta )1ang tkalt l-uclzrl(saurlkan pencliliitnintcttcr.tt'i clitta clltlrtttl rilllgl\il
penulisnn skr,ipsi berjuctul Pcngttkttt'un Kinarftt ['ertr,strhttttrt tlattgrrtt ['attclalitiltrtt
Brrlttrtcccl ,St'ot'ccct;'cl melctltti Prrsclttk D(tt1o Pcn.\'ir.tn /-cttthttgtt lietrrttrgtnt ltutltt l'1.
Ro n k,\'/ r rrrtn al u I I nclone.s i u, T\ k.
SehLrbtrlcap clepgan itu. dimolton ltirattr"lt 13aprl<,ilbLr/Stir. tlltpitl
rnencrima,/ntcngi::inl<an ntrhasist'a llitttii terscirut clallttt llclitksntlirltll I(cgiatilll
diural<sucl.
Dcrlihian. rtes l<eriasarna cian LralttLlann)/a kanri tnettgttcaltltittr te t'irlta liasilr
I[/ a,s s' o I u ttr t r' u I u i k u t tt II1 . IYh.
i'$rilolit n,-M,t 1r)01il(r,-1ggi03 1 001
Delian.
I(E}TENTEITIAN AGAMAUNIVEIISITAS ISLANI NI]GEIU (UIN)SYARI F H ID,\YATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
l'eleporr/Fax : (021) 1132728i 747015Ii0E-rlail : d$g(.,!'d!-lirU1[iu!a.,r-rd
.ll. lr. l-1. .luanda No. 95 Ciputar 154 l2 lndonesia\\/ebsite: s,u,u' lilkrrinialiarla xq.- r I
Nui rtlrNorrrtrr l)oli.oIi
-l ur',r.s itr r
Senre:;te r
T.-lp..ludLrl Skripsi
Tenrbrrsan :
1. Dekanl. Ketua .JrirLrsrrn \ I:rnlricnre n Dakrilllt r \ li) ,
Jo?^rto.MUaret 2015Nomor : Uri.0 iiF5lPP.00 .ot/{NltZOtSLanip : I 1 satrr) burrde.l
Hal : Bimbingan Skripsi
Kenada Yth.Drs. II. \{ahnrutl .lalal, N{i\Dcsen Fakultas Ilntu Dal<walr dan Iimu KomunikasiUIN Svaril' F{irla1 atrr I lah Jakarra
.l,s.solam tr'til u i ktrrri II'r ll/b.
Bet'sttttra ini kanri strtnpirilia;r outlir-re dan naskah proposal skripsi yang diajukan olel-rrurahaisisr,'a I:alttrllirs llrrrr [)aki'ah dan llrriu r(onrunika-si {JIN Syalif Ftiday'atullah.lakartaseoagai bt:ril:u1.
'I'r'i li{cilaniI r I r0,53000021\4lrra.j cnr,:n DaklvahVlll (l)elaparr)08.s691 ;174080
Pcnqukuran Kinerja Penrsahaan dengan Pendekatan BalancedScorccurcl ntelalui ProdLrk Dana Pensiun Lembaga KcLranganprdl I)'[. Barrk ]\,luanralat Indonesia. Tbk.
I.'attti ltt()hr)lt kesetiiuanrtva untuk urenrbirlbing utahasis\\a tersebut dalautp-11\LiStrrlrltt datt p'.'ttrc'lcsairtr :ki'ipsinrl selanra (r bulan dari ranggal l9 \.lai'et l0l5 s.d.19 SeptenrbcL 1015.
r
Deniikian, atas perhatian clun kesediaannya liami sarri,raikan terima kasih.
Il'ct.tsttluntu'ulitikttrt: Il'r tl'b.
an. l)ckan.Dekair ,,\kacierri ili
1l.litl, Ph.D \103i0 19980i 1 004
rT
DPLK MuamalatMenata Hari Esok Yang Lebih Baik
Nomor : 67 4IBMI/DPLK/VIII/20 I 5 Jakarta. 30 Sentgmber 2015 M
Perihal : SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :
.Nama : Tri Meilani
Nomor : 1l il053000023
JurusanlKonsentrasi : Manajemen Dakwah I Lembaga Keuangan Syariah
Alamat : Jl. cimandiri 6 No. 170 Depok 2 Timur
Adalah benar telah melakukan permohonan data danwawancaradi DPLK Muamalat sehubungandengan pen)rusunan I penyelesaian skripsi pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi uINSyarif Hidayatullah Jakarta dengan Topik / Judul Skripsi : Sistem pengelolaan Dana pensiun
PadaPT!BankMuamalatlndonesiarTbli; Sesuai dengan surat No : Un.0l/FS/pp.00.9/157g/2A15 hnggal23 Maret 2015.
Demikian Surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
DPLKMUAMALAT
Alt. Team Leader Operasional
DPLK MuamaiatGedung Arthaloka Lt. 9li. Jendral Sudirman No. 2lakarta pusat 1C220Indonesia
+62-21 2511303
$ieif Widavanto La Odf,Rizal Adikrishna
I
Ragarn pilihan paket investasiladtkan masa pqrdun arida, masa kesfttasan anda
Feffiftn fefiotcfts[ MSdlidnt' rnenawatkan, kemsdahanperencanaan &glagan rfl.tsa depan bag:,:kargpgcn fiiaupunpda$ tEdh garq atcover dengnn asuransi suariah. cnkelolasrtu$* Fn€Etast Jangka fanjirrlg1dAlam,wujrrd rekaning, tr{badi.lilernberi jaminafl kesinambungan penghasilan selama masapmsiun kelak.
fu$ap Asuranst bebas biaga premi asuransi bagi seluruhnaisabah apab{la terjadi kecelakmn diri. Sedangkan bagi pesertagang mengingtnkan progeksi marfaat pensiunnga Tsprotelstdengan iuran minirTxrn &. 100.000,- dapat mengikuti program
asumrsi jirw *drna rnasa kep€s€rtaan &ngannranb4ar premiasuffrsi setiap bularnrga
,fld!s*i:-
tahun. ll€rcnangktn. Dikelola secara sgariah dan profesional. tlcnguntunglan. Ragam pilihan paket investasi
dengan hasil pengembangan Uang kompetitif. FlekslHa. Iuran bulanan mulai Rp 50.000,-. Irrtqon luas. Lauanan kami tersedia di 33 provinsi
di Indonesia. l0aftr rsuransl. Penggantian biaga rawat inap
rumah sakit karena kecelakaan selama 1 (satu)tahun pertama kepesertaan sebesar Rp. 2 50.000,-(Saldo iuran minimum Rp.100.000,1
. Aksns 2U7. Informasi saldo dimanapun Anda berada,24jam sehari
Persgaratan pendaftaran kepesertaan
. WNIA,VNA
. Usiaminimal lStahunatausudahmenikah
. Fotokopi kartu identitas (KTP/5IM/PaSpor/KIMS/KITAS)
dan Kartu Keluarga. Mengisi formulir pembukaan. Biaga pendaftaran Rp 10.000,-
PAKETA Deposito Rupiah di Bank Suariah 100c16
PAKETB Deposito Rupiah di Bank Sgariah maksimal 100%,
Sukuk dan atau Surat Berharga Sgahah Negara
maksimal 80%
PAKETC Deposito Rupiah di Bank Sgariah maksimal 100%,
Reksadana Sgariah maksimal 80%,Saham Sgariah maksimal 50%
Manfaat Pensiun bagi peserta
Pensiun Normal. Diberikan kepada Anda pada saat mencapaiusia pensiun sesuai gang ditetapkan pada awal masakepesertaan.
Penslun D{percepat. Diberikan kepada Anda gang berhentimenjadi peserta paling cepat pada usia 10 (sepuluh) tahunsebelum usia Pensiun Normal.Penstun Cacat. Dibagarkan jika Anda mengalami cacat tetapdan tidak dapat melanjutkan iuran.Peserta Menlnggal Dunla, lika Anda meninggal duniasebelum usia Pensiun Normal, Manfaat Pensiun dibagarkankepada janda/duda atau ahli waris Anda.
Hak peserta