3
Sistem pengisian battery sepeda motor saat ini rata-rata menggunakan arus searah DC (Direct Current). Sehingga Battery (accu) sebagai sumber listrik harus selalu dalam kondisi prima, dimana voltase standarnya berkisar 12 - 12,75 Volt. Apabila voltase battery lemah maka perlu dilakukan recharger. Pada kesempatan kali ini saya akan sampaikan materi tentang pemeriksaan sistem pengisian battery : 1. Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery 2. Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery Ok, kita langsung bahas materinya satu persatu berikut prosedurnya : A. Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery, Batas standar kebocoran arus yang diperbolehkan maksimum 0,1 mA , jika nilainya melebihi batas standar kemungkinan penyebabnya adalah adanya hubungan singkat antar kabel / connector. Berikut prosedur pemeriksaan kebocoran arus pada battery : 1. Putar kunci kontak ke posisi OFF 2. Lepaskan terminal negatif battery (-) 3. Gunakan AVO meter, pilih pada DCmA pada skala 2,5 mA (AVO meter analog) 4. Hubungkan Probe merah positif (+) AVO meter pada kabel negatif battery, sedangkan probe hitam negatif (-) AVO meter pada terminal negatif battery 5. Baca hasil ukurnya, jika jarum AVO meter tidak bergerak maka tidak terjadi kebocoran arus, jika bergerak maksimal 0,1 mA maka masih dalam batas standar, jika lebih dari 0,1 mA maka terjadi hubungan singkat pada kabel-kabel atau connector. Perhatikan gambar berikut :

Sistem Pengisian Battery Sepeda Motor Saat Ini Rata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Sistem pengisian battery sepeda motor saat ini rata-rata menggunakan arus searah DC (Direct Current). Sehingga Battery (accu) sebagai sumber listrik harus selalu dalam kondisi prima, dimana voltase standarnya berkisar 12 - 12,75 Volt. Apabila voltase battery lemah maka perlu dilakukan recharger.

Pada kesempatan kali ini saya akan sampaikan materi tentang pemeriksaan sistem pengisian battery :1. Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery2. Pemeriksaan Voltase Pengisian BatteryOk, kita langsung bahas materinya satu persatu berikut prosedurnya :

A. Pemeriksaan Kebocoran Arus pada Battery, Batas standar kebocoran arus yang diperbolehkan maksimum 0,1 mA , jika nilainya melebihi batas standar kemungkinan penyebabnya adalah adanya hubungan singkat antar kabel / connector.

Berikut prosedur pemeriksaan kebocoran arus pada battery :1. Putar kunci kontak ke posisi OFF2. Lepaskan terminal negatif battery (-)3. Gunakan AVO meter, pilih pada DCmA pada skala 2,5 mA (AVO meter analog)4. Hubungkan Probe merah positif (+) AVO meter pada kabel negatif battery, sedangkan probe hitam negatif (-) AVO meter pada terminal negatif battery5. Baca hasil ukurnya, jika jarum AVO meter tidak bergerak maka tidak terjadi kebocoran arus, jika bergerak maksimal 0,1 mA maka masih dalam batas standar, jika lebih dari 0,1 mA maka terjadi hubungan singkat pada kabel-kabel atau connector. Perhatikan gambar berikut :

B. Pemeriksaan Voltase Pengisian Battery Sebelum melaksanakan pemeriksaan voltase pengisian battery pastikan battery dalam kondisi baik dengan cara hidupkan mesin sampai pada suhu normal kerja menggunakan kick starter, kira-kira sekitar 5 menit, kemudian matikan kembali.1. Posisikan AVO meter seperti pada gambar dibawah ini pada VDC skala 502. Pastikan Posisi kabel AVO meter secara benar pada terminal battery3. Hidupkan mesin pada kisaran putaran 5000 rpm, atau pergunakan Tachometer / RPM meter untuk mengetahui putaran mesinnya (RPM)4. Baca hasil ukurnya, Voltase battery < Voltase Pengisian < 16V, secara umum Voltase Pengisian berkisar 14 - 16 Volt.

Demikian semoga bermanfaat, bagi pembaca yang belum menguasai cara menggunakan AVO meter secara baik dan benar bisa membaca materi dalam blog ini dengan judul : "Teknik Pengukuran AVO-meter"