64
SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO (Tesis) Oleh: Alfian Bheny Lecca Sinaga Program Studi Magister Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung 2017

SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN

TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN

MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO

(Tesis)

Oleh:

Alfian Bheny Lecca Sinaga

Program Studi Magister Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung

2017

Page 2: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

ABSTRACT

MULTI TRANSMITTER TELEMETRY SYSTEM FOR TEMPERATURE

AND HUMIDITY MEASURING USING RADIO WAVES

By:

Alfian B L Sinaga

Humidity and temperature are one of important physics quantities for organism.

Both factors can affect how organism to adapt with their environtment. Regarding

the improvement of sensor and tranducer in electrical so nowdays there are many

digital tools have been invented to facilitate the temperature and humidity

measuring.

Sensor SHT11 is a single chip temperature and humidity sensor with multi

module sensors that the output have been calibrated digitally. Main controller for

this telemetry system is microcontroller ATMega 128. The system used 5VDC

volatage source. The value of the measurement results transmitted with radio

waves using RF APC220 and also displayed on LCD and stored in a micro SD

From system realization acquired with regression value

for comparison temperature measuring value between system and

thermohygrometer and with regression value

for comparison humidity measuring value between system and thermohygrometer.

For data transmission the farthest distance that can be reached by RF APC220 is

190 meters in line of sight condition and 110 meters for non line of sight

condition.

Keyword: Temperature, Humidity, SHT11, RF APC220

Page 3: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

ABSTRAK

SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN

TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN

MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO

Oleh

Alfian B L Sinaga

Kelembaban udara dan temperatur adalah salah satu factor penting bagi mahluk

hidup. Kelembaban udara dantemperatur dapat mempengaruhi bagaimana mahluk

hidup dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan perkembangan sensor dan

tranducer dalam dunia elektronika maka pada saat ini sudah banyak ditemukan

alat ukur digital untuk memudahkan pengukuran temperatur dan kelembaban

udara.

Sensor SHT11 merupakan sebuah single chip sensor temperatur dan kelembaban

relatif dengan multi modul sensor yang outpunya telah dikalibrasikan secara

digital. Pengendali utama sistem telemerti ini adalah mikrokontroller ATMega

128. Sistem pengukuran ini menggunakan tegangan 5VDC. Hasil dari pengukuran

selain ditransmisikan dengan gelombang radio menggunakan RF APC220 juga

ditampilkan pada LCD dan disimpan pada micro SD.

Dari realisasi alat diperoleh nilai dengan regresi untuk perbandingan nilai temperatur pengukuran dengan sistem dan

thermohygrometer dan diperoleh nilai dengan regresi

untuk perbandingan nilai kelembaban udara pengukuran dengan

sistem dan thermohygrometer. Untuk transmisi data jarak terjauh yang dapat

dicapai oleh RF APC220 adalah 190 meter pada kondisi line of sight dan 110

meter pada kondisi tidak line of sight.

Kata kunci : Temperatur, Kelembaban Udara, SHT11, RF APC220

Page 4: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN

TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN

MENGGUNAKAN GELOMBANG RADIO

Oleh:

Alfian Bheny Lecca Sinaga

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

MAGISTER SAINS

Pada

Program Pascasarjana Magister Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2017

Page 5: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban
Page 6: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban
Page 7: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban
Page 8: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

Bapak dan MamakDan Adik- adikku Novita, Shilvia Vera, Lordmen

dan Ina Mery..

Sebagai ungkapan rasa terimakasih dan bakti atassegala doa dan kasih sayang serta pengorbanan

untuk keberhasilanku..

Page 9: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

Motto

Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supayaengkau menjadi bijak di masa depan

(Amsal 19:20)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satukegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat

(Winston Churchil)

Lebih baik bertempur dan kalah daripada tidak pernah bertempur samasekali

(Arthur Hugh Clough)

Page 10: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak sulung dari 5 (lima) bersaudara

pasangan M. Sinaga dan H. Panggabean yang lahir di

Sidikalang pada tanggal 23 November 1987.

Pada tahun 2000, penulis menyelesaikan pendidikan di

SD Swasta ST Yosef Sidikalang, tahun 2003 penulis menyelesaikan pendidikan di

SLTP Negeri 1 Sidikalang, dan pada tahun 2006 menyelesaikan pendidikan di

SMK Telekomunikasi Shandy Putra Medan.

Sejak tahun 2006, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur SPMB. Pada tahun 2014

penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Magister Fisika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Page 11: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat, dan

kasih-Nyalah, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul

“Sistem Telemetri Multi Transmitter Untuk Pengukuran Temperatur Dan

Kelembaban Udara Dengan Menggunakan Gelombang Radio”

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Sains pada Program Pascasarjana Magister Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Dalam penyusunan tesis ini penulis

telah banyak mendapat bantuan baik ilmu, petunjuk, materi, bimbingan dan saran

dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada :

1. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam dan sebagai Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, ilmu, gagasan, saran dan kritik sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

2. Ibu Dr. Ir. Sri Ratna Sulistiyanti, M.T. selaku Pembimbing II yang telah

bersedia memberikan ide, gagasan, saran dan kritik pada penulis.

3. Ibu Dr. Yanti Yulianti, S.Si., M.Si. selaku Pembahas yang telah bersedia

memberikan arahan, koreksi, saram dan kritik.

Page 12: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

4. Bapak Prof. Posman Manurung, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Magister

Fisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung

5. Bapak Arif Surtono, M.Si., M.Eng., selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA

Universitas Lampung

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen dan karyawan Jurusan Fisika FMIPA

Universitas Lampung

7. Bapak dan Mamak, atas kasih sayang, kesabaran, do’a yang tak pernah habis

sepanjang masa.

8. Adik- adikku Vita, Vera, Lordmen dan Ina Mery yang selalu mendukung dan

mendoakan penulis dalam pendidikan

9. Rekan-rekan penulis di Wisma Sanabil, Kornelius, Cosmas, Noven, Rio,

Andri Tekel, Josua, yang sudah membantu penulis dalam pengerjaan tesis ini

10. Teman-teman seperjuangan di Program Pascasarjana Magister Fisika 2014,

Fitria Yunita, Laura Megadia, Kadek.

11. Riris Sitindaon yang sudah mengingatkan penulis untuk menyelesaikan tesis

ini.

12. Semua pihak yang telah membantu serta mendukung penulis dari awal kuliah

hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

kita semua. Amin

Bandar Lampung, Januari 2017

Alfian B L Sinaga

Page 13: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

E. Batasan Masalah ......................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terkait .................................................................................... 7

B. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya ........................................... 19

C. Dasar Teori ............................................................................................ 20

1. Temperatur ................................................................................. 20

2. Kelembaban Udara ..................................................................... 20

3. Sensor SHT11 ............................................................................ 22

4. RF APC 220 ............................................................................... 25

5. Mikrokontroller ATMega 128 ................................................... 26

6. Penyimpan Data (Micro SD) ...................................................... 28

Page 14: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

ii

7. Serial Logger .............................................................................. 29

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................... 31

B. Alat dan Bahan ...................................................................................... 31

C. Prosedur Penelitian ................................................................................ 33

1. Perancangan Perangkat Keras ....................................................... 33

2. Perancangan Rangkaian Keseluruhan ........................................... 35

3. Perancangan Perangkat Lunak (Software) .................................... 37

4. Perancangan Sistem Transmisi Data ............................................ 38

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 41

B. Pembahasan ........................................................................................... 43

1. Analisis Perangkat Keras .............................................................. 43

a. Sistem Catu Daya ..................................................................... 43

b. Sensor SHT 11 ......................................................................... 44

c. Liquid Crystal Display (LCD) .................................................. 50

d. Serial Logger ............................................................................ 51

e. Sistem RF APC 220 ................................................................. 52

2. Analisis Perangkat Lunak ............................................................. 54

a. Analisis Program pengukuran Temperatur dan Kelembaban

Udara ............................................................................................ 54

b. Program Menampilkan Data pada Liquid Crystal Display ..... 58

c. Program Untuk Mengirimkan Hasil Pengukuran dengan RF

APC220 ........................................................................................ 60

d. Program Pengaturan dengan Real Time Clock ....................... 60

e. Program Penyimpanan Data pada Kartu Memori .................... 62

Page 15: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

iii

C. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan .................................................. 63

1. Pengujian Sistem Pengukuran Temperatur dan Kelembaban

Udara .............................................................................................. 63

2. Pengujian Sistem Radio Frekuensi APC 220 ............................. 70

3. Sistem telemetri multi transmitter untuk pengukuran temperatur

dan kelembaban udara dengan gelombang radio .......................... 74

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 77

B. Saran ...................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79

Page 16: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perbandingan Karakteristik Sensor dengan Dataheet ................................8

2. Respon Sensor SHT11 Dan LM35DZ Dengan Termometer Air Raksa.......9

3. Respon Sensor SHT11 dengan Hygrometer wet and dry ..............................9

4. Blog Diagram Sistem Pengukuran Temperatur dan Kelembaban Udara

pada Lumbung ...............................................................................................10

5. Nilai Pengukuran Temperatur dengan Sensor SHT71...................................11

6. Nilai Pengukuran Kelembaban Udara dengan Sensor SHT71.......................11

7. Pengujian TCR pada RTD (TCR = 8,2 x 10-4 0C-1) .......................................12

8. Hasil Pengujian Sensitivitas Kelembaban Udara pada 50% - 90% RH.........13

9. Blog Diagram Sistem Pengendalian Parameter Temperatur dan

Kelembaban Udara Sarang Lebah..................................................................13

10. Sistem Pemancar FM .....................................................................................14

11. Sistem Penerima FM......................................................................................14

12. Blok Diagram Sistem Monitoring Area Pertanian (pada daerah

Pertanian) .......................................................................................................16

13. Blog Diagram Sistem Monitoring Area Pertanian (pada Penerima) .............17

14. Tampilan Jendela Utama pada PC (pada penelitian Jingwei Dong)..............18

15. Sensor Temperatur SHT11 ............................................................................24

16. Bentuk fisik mikrokontroler ATMega128 .....................................................27

Page 17: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

v

17. Arsitektur mikrokontroler ATMega128.........................................................28

18. Bentuk fisik dari Micro SD............................................................................29

19. Bentuk umum dari Serial Logger ..................................................................30

20. Diagram alir langkah kerja realisasi rangkaian..............................................34

21. Blok Diagram Perancangan Sistem ...............................................................35

22. Rangkaian Keseluruhan .................................................................................36

23. Blok Diagram Sistem Transmisi Data ...........................................................39

24. Software RF-Magic........................................................................................39

25. Diagram Alir Perancangan Perangkat Lunak.................................................40

26. Sistem Telemetri Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara ........................42

27. Grafik Hasil Pengukuran Temperatur dengan Termohygrometer dan

sensor SHT 11................................................................................................48

28. Grafik Hasil Pengukuran Kelembaban Udara dengan

Termohygrometer Digital dan SHT 11 ..........................................................49

29. Tampilan Data yang Tersimpan Pada Kartu memori.....................................52

30. Data Hasil Pengukuran yang Dikirimkan oleh RF APC220..........................53

31. Tampilan LCD setelah Diprogram.................................................................59

32. Perbandingan Nilai Temperatur yang Ditampilkan oleh APC220,

LCD, kartu memori dan thermohygrometer digital .......................................65

33. Perbandingan Nilai Kelembaban Udara yang Ditampilkan oleh

APC220, LCD, kartu memori dan thermohygrometer digital .......................65

34. Grafik Hubungan Waktu dan Temperatur .....................................................67

35. Grafik Hubungan Kelembaban Udara dengan Waktu ...................................68

36. Grafik Hubungan Kelembaban Udara dan Temperatur .................................69

Page 18: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

vi

37. Titik Uji RF APC220 Kondisi Line of Sight ..................................................71

38. Titik Uji dari Depan Gedung Rektorat mengarah Ke Gedung FEB ..............72

39. Titik Uji dari Gedung Rektorat mengarah Ke Gedung FT ............................73

40. Gambar Tampilan Pengaturan Frekuensi.......................................................75

41. Gambar Tampilan Program Pada Saat Dipilih Poin 1 ...................................76

Page 19: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Pengukuran Suhu ................................................................................46

2. Pengukuran Kelembaban Udara...................................................................47

3. Nilai Koefisien dan untuk harga Vdd dan Resolusi

yang digunakan ............................................................................................56

4. Nilai Koefisien Kompensasi dan Nilai Koefisen Konversi

Nilai Kelembaban udara...............................................................................57

5. Perbandingan Nilai Hasil Pengukuran Temperatur dan

Kelembaban Udara.......................................................................................64

6. Data Pengukuran Temperatur dan Kelembaban Udara................................67

7. Data Hasil Pengujian Line of Sight .............................................................72

8. Data Hasil Pengujian Tidak Line of Sight...................................................73

Page 20: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada enam faktor yang mempengaruhi kenyamanan lingkungan, keenam faktor

tersebut adalah temperatur, sinar matahari, penguapan, kecepatan angin,

kelembaban udara.

Kelembaban udara adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat

diekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembaban spesifik atau kelembaban

relatif.

Kelembaban udara merupakan salah satu faktor penting bagi makhluk hidup.

Kelembaban udara juga dapat mempengaruhi bagaimana mahluk hidup dapat

beradaptasi bagi lingkungannya. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia sudah ditentukan standar kelembaban dan temperatur dalam

ruangan sebagai syarat kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri yaitu

pada SK Menkes Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu temperatur dalam

ruangan antara 18 – 28oC, dan kelembaban udara diantara 40-60%.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kelembaban udara adalah temperatur.

Temperatur dan kelembaban merupakan salah satu besaran yang sangat penting

dalam fisika kimia dan biologi. Maka untuk melihat kelembaban udara dan

temperatur lingkungan apakah sehat untuk daerah perkantoran ataupun industri,

Page 21: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

2

atau baik untuk daerah pertanian, perkebunan ataupun peternakan maka perlu

dilakukan pengukuran nilai kelembaban dan temperatur.

Kelembaban dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan hygrometer

dan pengukuran temperatur dapat dilakukan dengan menggunakan thermometer.

Sedangkan alat yang dapat digunakan untuk mengukur temperatur dan

kelembaban secara bersamaan dinamakan dengan thermohygrometer. Alat ukur

ini masih merupakan alat ukur analog maka diperlukan sebuah alat ukur

elektronika untuk memudahkan pengukuran dan memudahkan pengoperasiannya.

Dengan perkembangan sensor dan tranducer dalam dunia elektronika maka pada

saat ini sudah banyak ditemukan alat ukur digital untuk memudahkan pengukuran

besaran besaran fisis. Beberapa keunggulan dari alat ukur digital dibandingkan

dengan alat ukur analog adalah, kemudahan pembacaan, skala terkecil

pengukurannya lebih kecil dibanding alat ukur analog, kemudahan dalam

pengoperasiannya, dan beberapa alat ukur dikemas menjadi satu alat ukur sesuai

keperluan. Sensor yang umum digunakan untuk pengukuran temperatur dan

kelembaban udara adalah sensor kapasitif, karena harga yang murah dan nilai

pendeteksian pada kelembaban udara yang spesifik dan dapat digunakan pada

industri dengan nilai temperatur yang sangat tinggi ataupun yang sangat rendah

(Wagner. et al. 2011).

Untuk pengukuran temperatur dan kelembaban secara bersamaan dengan

menggunakan satu modul dapat digunakan dengan modul SHT 11 (Cretu, 2008).

SHT11 adalah suatu modul chip multi sensor temperatur dan kelembaban relatif

yang menghasilkan keluaran digital yang terkalibrasi. Di bagian dalamnya

Page 22: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

3

terdapat kapasitif polimer sebagai elemen untuk sensor kelembaban relatif dan

sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur. Pada penelitian

sebelumnya nilai temperatur terukur pada sensor SHT 11 tidak ada perbedaan

yang signifikan dengan pengukuran menggunakan thermometer dan demikian

juga dengan pengukuran kelembaban tidak ada perbedaan yang signifikan dengan

hasil pengukuran menggunaka hygrometer dan dapat digunakan pada temperatur

kamar dan kelembaban sampai pada 100% (Talapesy, 2013).

Sensor SHT 11 pada saat digunakan untuk mengukur temperatur dan kelembaban

udara pada lumbung yang dilakukan di China memiliki nilai kesalahan mutlak

0.4oC dan nilai kesalahan mutlak maksimum kelembaban udara sebesar 0.03%

(Dong. J et al, 2014). SHT 11 juga dapat digunakan sebagai kontrol alarm pada

lumbung penyimpanan bahan makanan, nilai temperatur dan kelembaban diatur

pada parameter maksimal dan bila hasil pengukuran dari sensor melewati nilai

parameter maka alarm akan on (Lin dan Tong, 2013). Sensor SHT juga digunakan

pada pengontrolan rumah kaca (Hanggoro et al, 2013).

Pada penerapannya akan sangat sulit memantau hasil pengukuran dari

instrumentasi pengukuran yang sudah dibuat karena di lapangan pada daerah yang

akan diukur dapat berupa daerah pegunungan, hutan, areal pertanian/perkebunan

atau daerah sungai maka diperlukan instrumentasi tambahan untuk membantu

pemantauan hasi pengukuran.

Untuk memudahkan pemantauan hasil pengukuran dari instrumentasi elektronika

maka dapat dilakukan pemantauan jarak jauh yaitu dapat dengan menggunakan

Page 23: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

4

teknologi wireless atau tanpa kabel yaitu dapat dengan menggunakan sinyal radio

,jaringan GSM ataupun melalui website.

Pada penelitian sebelumnya sudah berhasil diracang pemantau nilai temperatur

dan kelembaban udara dengan menggunakan teknologi wireless. Jaringan yang

digunakan adalah dengan menggunakan jaringan internet dan menggunakan

pemrograman berbasis java, aplikasi ini dirancang untuk sebagai aplikasi

pengukuran temperatur dan kelembaban secara remote dan aplikasi ini independen

terhadap sistem operasi komputer dan aplikasi browser yang berbeda (Sugiarti

dan Harmoko, 2011), pemantauan nilai temperatur dan kelembaban udara juga

dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi android (Hanggoro et al, 2013).

Pemantauan nilai temperatur dan kelembaban udara dengan menggunakan

jaringan GSM juga sudah pernah dilakukan untuk memantau nilai kelembaban

udara dan temperatur pada sarang lebah (Alpaslan, 2012).

Pada kondisi yang sebenarnya dilapangan tidak semua daerah itu dapat dilayani

dengan menggunakan jaringan GSM dan internet seperti pada daerah hutan

ataupun pegunungan. Maka perlu dilakukan penelitian untuk pemantauan dan

pengukuran temperatur dan kelembaban udara dengan menggunakan jaringan

radio.

Pada penelitian ini untuk pemantauan jarak jauh atau telemetri menggunakan

jaringan radio sebagai media komunikasi data dari sistem instrumentasi

pengukuran ke pusat pemantauana data (PC). Sebagai modul untuk transmisi data

dengan sinyal radio pada penelitian ini digunakan modul antenna RF APC 220.

Karakteristik dari modul ini adalah memiliki daya keluaran sekitar 20mW,

Page 24: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

5

frekuensi kerja dari 418 sampai dengan 455 MHz, mampu melakukan transfer

untuk data yang besar dan jarak komunikasi antara transmiiter dan receiver

sekitar 1000 meter. Jarak ini dapat tercapai bila tidak ada penghalang antara

transmiiter dan receiver namun pada kenyataannya jarak maksimal ini tidak dapat

tercapai karena dilapangan akan sangat banyak penghalang seperti pohon ataupun

gedung.

Untuk menghindari kegagalan dalam pengukuran karena adanya pemadaman

lisrik maka pada penelitian ini sebagai sumber tegangan pada sistem sensor

digunakan sel surya dan penyimpanan daya dari sel surya menggunakan

akumulator.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang ada maka dapat dirumuskan masalah pada

penelitain ini adalah bagaimana merancang sistem pengukuran kelembaban udara

dan temperatur dengan menggunakan sensor SHT 11 dan melakukan telemetri

dengan menggunakan frekuensi radio dengan menggunakan modul RF APC220

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah:

1. Merealisasikan sistem perangkat telemetri pengirim dan penerima dengan

memanfaatkan gelombang radio;

2. Analisis telemetri kelembaban udara dan temperatur dengan multi transmitter;

Page 25: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

6

3. Merealisasikan alat sistem monitoring dan pengukur temperatur dan

kelembaban udara agar pengamatan dan akuisisi data dapat dilakukan pada

sebuah daerah;

4. Analisis alat sistem pemantau dan pengukuran temperatur dan kelembaban

udara;

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Memudahkan dalam memantau temperatur di suatu daerah yang memiliki

tempat yang sukar dijangkau;

2. Dapat memantau informasi pengukuran secara realtime dengan jarak tertentu;

3. Menggunakan frekuensi radio sebagai media pengirim data hasil pengukuran

dan pemantauan nilai temperatur dan kelembaban udara;

E. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pengujian dilakukan di lingkungan Universitas Lampung;

2. Sensor yang digunakan adalah sensor SHT 11;

3. Pengujian untuk transmisi data menggunakan multi stasion transmitter;

4. Frekuensi yang digunakan pada range 418 Mhz – 455 MHz;

Page 26: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terkait

Penelitian tentang pengukuran temperatur dan kelembaban ini sebelumnya sudah

pernah dilakukan. Aji Hanggoro (2013) melakukan penelitian tentang pemantauan

dan kontrol rumah kaca dengan menggunakan android. Pada penelitian ini sebagai

pengendali utama digunakan Arduino Uno sebagai pengendali utama dan

menggunakan sensor SHT11 sebagai pengukur nilai temperatur dan kelembaban.

Penelitian ini dibuat untuk merealisasikan sistem pengontrolan untuk rumah kaca.

Keluaran dari sistem ini adalah pompa air yang akan aktif bila diaktifkan dari

jarak jauh dengan menggunakan aplikasi android. Dari hasil pengujian alat

diperoleh bahwa nilai hasil pengukuran temperatur dari sensor sesuai dengan

datasheet, tetapi pada pengukuran kelembaban udara menunjukkan bahwa pada

temperatur 300C - 700C menunjukkan nilai kelembaban udara masih dalam

jangkauan yang normal, tetapi bila nilai temperatur lebih tinggi maka hasil

pengukuran sensor akan menurun dan mendekati nilai nol. Hasil dari pengujian

sensor yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 27: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

8

Gambar 1. Perbandingan Karakteristik Sensor dengan Datasheet(Sumber: Hanggoro. A et al. 2013)

Pengukuran temperatur dan kelembaban udara juga sudah pernah dilakukan oleh

Ronaldo Talapessy (2013). Pada penelitian ini Talapeesy Pada penelitian yang

dilakukan oleh Talapessy pengukuran dilakukan dengan menggunakan

mikrokontroller ATMega16 sebagai pengendali utama dan menggunakan sensor

SHT11 untuk pengukuran nilai kelembaban udara dan temperatur dan

menggunakan sensor LM35 untuk pengukuran nilai temperatur. Pada penelitian

ini menggunakan relay yang dihubungkan dengan kipas dan heater sebagai

pengontrol kelembaban udara dan temperatur. Sebagai penampil hasil pengukuran

digunakan personal computer (PC) dan liquid crystal display (LCD). Untuk

menguji sensor SHT11 dan LM 35 bekerja dengan baik maka pada penelitian ini

dilakukan pengujian dengan menggunakan thermometer air raksa dengan skala

pengukuran dari -500C sampai dengan 500C. dan untuk menguji nilai pengukuran

kelembaban udara digunakan higrometer wet and dry. Pada Gambar 2 dan

Gambar 3 dapat dilihat bahwa sensor SHT11 dan LM 35 dapat merespon

perubahan temperatur dan kelembapan dengan baik. Pada pengukuran juga

Page 28: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

9

Gambar 2. Respon Sensor SHT11 Dan LM35DZ Dengan Termometer Air Raksa(Sumber : Talapessy. R. 2013)

Gambar 3. Respon Sensor SHT11 dengan Higrometer wet and dry(Sumber : Talapessy. R. 2013)

terlihat bahwa nilai pengukuran temperatur berbanding terbalik dengan

kelembaban udara.

Ji Lin (2013) melakukan penelitian tentang sistem pendeteksian temperatur dan

kelembapan udara pada lumbung. Pada penelitian ini digunakan mikrokontroller

Page 29: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

10

sebagai pengendali utama sistem. Pada penelitian ini digunakan sensor SHT11

sebagai sensor temperatur dan kelembaban udara. Dari hasil pengujian sistem

yang dilakukan dari penelitian ini diperoleh bahwa jarak pengukuran temperatur

yaitu dari -400C - 123,80C pada ketelitian kurang dari 0,10C. Jangkauan

pengukuran kelembaban udara dari 0% - 100% RH dengan ketelitian kurang dari

4,5%. Blog diagram pada penelitian yang dilakukan Ji Lin ini dapat dilihat pada

Gambar 4.

Shou Yang (2015) juga telah melakukan pengukuran temperature dan kelembaban

udara. Pada penelitian yang dilakukan oleh Shou Yang digunakan sensor

temperatur dan kelembaban udara SHT71. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa

sensor dapat bekerja dengan baik pada saat pengukuran temperatur dan

kelembaban udara. Nilai kelembaban udara yang diperoleh dari hasil pengukuran

dengan menggunakan sensor SHT71 berbanding terbalik dengan nilai pengukuran

temperatur. Hasil penguukuran temperatur dan kelembaban udara pada pengujian

sensor SHT71 dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.

Gambar 4. Blog Diagram Sistem Pengukuran Temperatur dan Kelembaban Udarapada Lumbung

(Sumber : Lin. J dan Zhao. T. 2013)

Page 30: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

11

Gambar 5. Nilai Pengukuran Temperatur dengan Sensor SHT71(Sumber : Yang. S et a.l 2015)

Gambar 6. Nilai Pengukuran Kelembaban Udara dengan Sensor SHT71(Sumber : Yang. S et al. 2015)

Rong Hua Ma (2011) melakukan penelitian tentang sistem pemantauan cuaca

tanpa kabel dengan menggunakan teknologi MEMS. Pada penelitian ini dirancang

sensor untuk melakukan pengukuran cuaca yang disatukan dalam satu sensor.

Page 31: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

12

Gambar 7. Pengujian TCR pada RTD (TCR = 8,2 x 10-4 0C-1)(Sumber : Ma. R. H et al. 2011)

Dari hasil pengujian yang dilakukan untuk pengukuran temperatur dan

kelembaban udara diperoleh bahwa nilai perubahan tegangan berubah secara

linear terhadap perubahan temperatur.

Pada penelitian ini diperoleh bahwa nilai rata-rata TCR (temperature coefficient of

resistetance) adalah 8,2 x 10-4(0C-1) pada kelembaban konstan 60% hubungan

dari respon sinyal dan temperatur dapat dilihat pada Gambar 7. Untuk melihat

sensitivitas sensor terhadap kelembaban dilakukan penelitian dengan pengujian

kelembaban yaitu dari 50% sampai dengan 90% RH pada kenaikan 5% pada

temperatur konstan 27, 30, 40, dan 500C berdasarkan referensi dari alat ukur

kelembaban dan temperatur. Hasil pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar

8.

Page 32: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

13

Gambar 8. Hasil Pengujian Sensitivitas Kelembaban Udara pada 50% - 90% RH(Sumber : Ma. R. H et al. 2011)

Penelitian tentang sistem telemetri data sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Adem Alpaslan (2012) melakukan penelitian tentang pengendalian jarak jauh

temperatur dan kelembaban udara pada sarang lebah. Pada penelitian ini

digunakan jaringan GSM untuk pengendalian jarak jauh. Blog diagram pada

penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Blog Diagram Sistem Pengendalian Parameter Temperatur danKelembaban Udara Sarang Lebah

(Sumber : Alpaslan. A. 2015)

Page 33: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

14

Warsito (2010) telah melakukan sistem telemetri analisis akuisisi data dari

multisensor dengan menggunakan modulasi frekuensi 0,11 GHz. Pada penelitian

ini ada dua sistem perangkat keras yang digunakan yaitu sistem pemancar dan

sistem penerima, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10 dan Gambar 11.

Gambar 10. Sistem Pemancar FM(Sumber : Warsito. et al. 2010)

Gambar 11. Sistem Penerima FM(Sumber : Warsito. et a.l 2010)

Page 34: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

15

Pada penelitian ini sirkuit pemancar FM terdiri dari tiga bagian yaitu gelombang

sinyal pembawa 0,11 GHz, sirkuit penyangga untuk mengatur nilai frekuensi dan

rangkaian amplifier 12 Watt. Tipe antena yang digunakan adalah tipe Yagi. Dari

hasil penelitian ini diperoleh bahwa dari dua jenis parameter fisis yaitu temperatur

dan tinggi permukaan air telah diukur dan ditransmisikan sejauh 5 Km dengan

menggunakan daya pemancar 12 Watt dan nilai parameter fisis dapat dilihat pada

computer dengan menggunakan jaringan antarmuka serial ~1,2 Kb/s.

Ming Kuo (2014) juga melakukan penelitan sistem pemantauan jarak jauh

temperatur tanah berlapis berbasis GPRS. Modul GPRS pada penelitian ini

digunakan untuk mengirimkan data yang telah diukur server jarak jauh melalui

jaringan komunikasi tanpa kabel. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem

dapat menerima hasil pemantauan temperatur tanah secara real time dengan

akurat dan transmisi data stabil dan dapat dipercaya.

Jin Gang (2013) melakukan penelitian tentang desain jaringan sensor temperatur

dan kelembaban udara tanpa kabel berbasis NRF24L01. NRF24L01 adalah modul

pemancar wireless keeping tunggal 2,4 GHz, yang bekerja pada pita frekuensi

2,400 GHz – 2,4835 GHz dan mendukung komunikasi wireless muti-point. Dari

hasil penelitian diperoleh bahwa jaringan sensor dapat bekerja dengan baik.

Sistem telemetri juga dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan radio yaitu

menggunakan teknologi ZigBee. ZigBee adalah sistem transmisi tanpa kabel

dengan daya rendah. Ada tiga jenis ZigBee di pasar yaitu ZigBee series 1 yang

Page 35: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

16

dapat menjangkau sampai dengan 100 m, ZigBee series 2 yang dapat menjangkau

samapi dengan 125 m, dan ZigBee Pro Series 1 yang dapat menjangkau hingga

1,5 Km. Penelitian dengan menggunakan ZigBee sudah dilakukan oleh A. Salleh

(2013) yaitu penelitian sistem monitoring rumah kaca dengan menggunakan

jaringan sensor tanpa kabel. Pada penelitian ini digunakan ZigBee series 1. Dari

pengujian diperoleh bahwa ZigBee menerima data dengan sangat lambat pada

jangkauan 60m – 100m. Hemanth Kumar (2012) juga menggunakan ZigBee pada

penelitiannya tentang sistem monitoring dan pengendalian lingkungan lumbung.

Gopala Khrisna (2013) juga menggunakan ZigBee untuk penelitan tentang sistem

monitoring area pertanian jarak jauh tanpa kabel. Pada penelitian ini ZigBee

digunakan untuk mengirimkan data lingkungan daerah pertanian seperti

temperatur dan kelembaban udara. Pada Gambar 12 dan Gambar 13 diperlihatkan

blok diagram sistem monitoring lingkungan pertanian yang dilakukan pada

penelitian ini.

Gambar 12. Blok Diagram Sistem Monitoring Area Pertanian(pada daerah pertanian)

(Sumber : Moorthy. G. K et al. 2013)

Page 36: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

17

Gambar 13. Blok Diagram Sistem Monitoring Area Pertanian(pada penerima)

(Sumber : Moorthy. G. K et al. 2013)

Sandeep Kaushik (2013) melakukan penelitian tentang sistem pemantauan dan

pengendalian pada penyimpanan makanan dengan menggunakan jaringan sensor

tanpa kabel berbasis modul ZigBee dan Bluetooth. Bluetooth adalah teknologi

radio tanpa kabel yang digunakan pada komunikasi area kecil untuk

menghilangkan kabel pada perangakat computer seperti keyboard, mouse printer

dan perangkat lainnya seperti PDA dan handphone.kecepatan transfer Bluetooth

dapat mencapai 3 Mbps. Bluetooth menggunakan lebar pita frekuensi 2,4 GHz,

dengan daya transmisi sebesar 1 mW yang dapat mencapai jarak sampai 10 m.

Bila daya transmisi Bluetooth ditingkatkan samapi 100 mW maka jarak transmisi

akan mencapai 100 m.

Pada penelitian yang dilakukan Kaushik menggunakan sensor temperatur LM 35

dan sensor kelembaban udara HC 201. Pada penelitian ini Kaushik mencoba

Page 37: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

18

membandingkan transmisi data tanpa kabel antara menggunakan modul ZigBee

dan Bluetooth. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa jangkauan Bluetooth lebih

kecil dibanding ZigBee tetapi respon waktu dan kecepatan transfer data sama

dengan ZigBee. Keunggulan ZigBee dari Bluetooth adalah konsumsi daya yang

kecil dan jangkauan yang lebih besar.

Jingwei Dong (2014) melakukan penelitian desain sistem pemantauan temperatur

dan kelembaban udara pada lumbung dengan menggunakan jaringan tanpa kabel

berbasis ZigBee dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa jaringan tanpa kabel

dengan ZigBee dapat digunakan untuk mengirimkan data pada sistem pengukuran

temperatur dan kelembaban udara. Data yang dikirimkan melalui jaringan

wireless akan di PC sebagai pusat pemantauan data. Data yang sudah diterima

akan ditampilkan pada PC dengan menggunakan program Microsoft Visual

Studio 6. Tampilan utama dari hasil pengukuran data pada penelitian ini

ditunjukkan pada Gambar 14.

Gambar 14. Tampilan Jendela Utama pada PC(pada penelitian Jingwei Dong)(Sumber : Dong. J et al. 2013)

Page 38: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

19

B. Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian yang dilakuakan oleh Lin, keluaran dari sistem adalah alarm

sebagai informasi nilai temperatur dan kelembaban udara (Lin. J dan Zhao. T,

2013). Penelitian yang dilakukan Hanggoro adalah sistem pemantauan dan

pengukuran nilai temperatur dan kelembaban udara dan hasil yang didapat dari

pengukuran dikirimkan dengan menggunakan aplikasi android (Hanggoro, et al

2013). Pada penelitian yang dilakukan Tapalessy adalah pengukuran dan

pemantauan nialai temperatur dan kelembaban udara dan menggunakan PC dan

LCD sebagai penampil hasil pengukuran, PC dan sistem pengukuran temperatur

dan kelembaban udara dihubungkan dengan menggunakan USB dan harddisk PC

sebagai media penyimpanan data hasil pengukuran (Talapessy, R. 2013).

Pada penelitian sebelumnya juga sudah dirancang sistem telemetri data

pengukuran temperatur dan kelembaban udara dengan menggunakan ZigBee.

Pada penelitian ini akan dicoba untuk merancang sebuah sistem pemanatauan

temperatur dan kelembaban udara di lingkungan dengan menggunakan sensor

SHT11 sebagai sensor masukan dan mikrokontroller sebgai pengendali utama.

Data hasil pengukuran dari jarak jauh akan dikirimkan ke personal computer (PC)

(telemetri) dengan menggunakan gelombang radio dengan menggunakan

perangkat Radio Frekuensi APC220. Pada penelitian ini akan dicoba dirancang

sistem pengiriman data dengan menggunakan multi transmitter dan satu receiver

dengan cara membagi frekuensi dari range frekuensi yang dimiliki oleh Radio

Frekuensi APC220.

Page 39: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

20

C. Dasar Teori

1. Temperatur

Temperatur merupakan karakteristik inherent, yang dimiliki oleh suatu benda

yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu

benda, maka temperatur benda tersebut akan meningkat dan akan menurun jika

benda tersebut kehilangan panas. Serapan energi radiasi matahari akan

menyebabkan temperatur udara meningkat. Temperatur udara harian maksimum

tercapai beberapa saat setelah intensitas cahaya maksimum tercapai. Intensitas

cahaya maksimum tercapai pada saat berkas cahaya jatuh tegak lurus yakni pada

waktu tengah hari. Secara mikroskopis temperatur menunjukan energi yang

dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing

bergerak, baik dalam perpindahan maupun gerakan ditempat berupa getaran.

Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi temperatur

benda tersebut. Temperatur disebut juga sebagai temperatur yang diukur dengan

thermometer. Satuan temperatur yang umum dikenal ada empat macam yakni

Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin.

2. Kelembaban Udara

Kelembaban udara ditentukan dari kandungan uap air di udara. Definisi tersebut

dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif),

kelembaban absolut maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban absolut

(absolute humidity) adalah total massa uap air per satuan volume udara. Massa

udara lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung

Page 40: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

21

termasuk uap air, jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut massa udara

kering (dry air).

Tekanan uap air adalah tekanan parsial uap air dalam udara dengan satuan Pascal

(Pa). Tekanan uap air jenuh adalah tekanan uap air maksimum yang dapat dicapai

pada suhu tertentu. Jika tekanan uap parsial sama dengan tekanan uap air yang

jenuh maka akan terjadi pemadatan. Relative humidity secara umum mampu

mewakili pengertian kelembaban. Untuk mengerti relative humidity maka harus

diketahui absolut humidity. Absolut humidity merupakan jumlah uap air pada

volume udara tertentu yang dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.= 217 (2.1)

dengan :

= absolute humidity (g/m3);

= tekanan oleh uap air (mb );

= temperatur saat pengukuran (K).

Data klimatologi untuk kelembaban udara yang umum digunakan adalah

kelembaban relatif (relative humidity, RH). Kelembaban relatif adalah persentase

rasio dari tekanan uap air saat dilakukan pengukuran dan tekanan uap air saat

mengalami saturasi atau perbandingan antara tekanan uap air aktual (yang

terukur) dengan tekanan uap air pada kondisi jenuh. Persamaan umumnya

dinyatakan dalam = 100 = 100 ( ) (2.2)

Page 41: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

22

dengan :

= kelembaban relatif

= absolute humidity saat pengukuran (g/m3);= absolute humidity saat saturasi (g/m3);

= tekanan uap air saat pengukuran (mb);

= tekanan uap air saat saturasi (mb).

Untuk mengukur kelembaban udara maka digunakan pendekatan yang masing-

masing memiliki keuntungan dan kelemahan yaitu pengukuran dengan

pendekatan gravimetri, termometer bola basah dan bola kering, dan higrometer

titik embun. Fluktuasi kandungan uap air di udara lebih besar pada lapisan udara

dekat permukaan dan semakin kecil dengan bertambahnya ketinggian. Hal

tersebut terjadi karena uap air bersumber dari permukaan dan proses kondensasi

juga berlangsung pada permukaan. Sehingga pada siang hari kelembaban lebih

tinggi pada udara dekat permukaan sedangkan pada malam hari kelembaban lebih

rendah pada udara dekat permukaan.

3. Sensor SHT11

SHT-11 Module merupakan modul sensor temperatur dan kelembaban relatif yang

berbasis sensor SHT-11 dari Sensirion. Modul ini dapat digunakan sebagai alat

pengindra temperatur dan kelembaban dalam aplikasi pengendali temperatur dan

kelembaban ruangan maupun lingkungan.

Sensor SHT11 merupakan sebuah single chip sensor temperatur dan kelembaban

relatif dengan multi modul sensor yang outpunya telah dikalibrasikan secara

Page 42: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

23

digital. Pada sensor SHT11 terdapat elemen kapasitif polimer sebagai sensor

kelembaban realtive dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor

temperatur. Kedua output yang dihasilkan oleh SHT11 digabungkan dan

dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang

sama. SHT11 menghasilkan sinyal keluaran yang baik dan waktu respon yang

cepat. Pengkalibrasian SHT11 dapat dilakukan pada ruangan dengan kelembaban

yang teliti menggunakan higrometer sebagai referensinya, sedangkan koefisien

kalibrasinya telah diprogramkan kedalam OTP memory. Koefisien tersebut

digunakan untuk mengkalibrasi keluaran dari sensor selama proses pengukuran.

Sensor SHT11 memiliki ukuran yang kecil dan konsumsi daya yang rendah.

Selain itu, SHT11 memiliki surface-mountable LLC (Leadless Chip Carrier) yang

berfungsi sebagai suatu pluggable 4-pin single-in-line untuk jalur data dan clock.

SHT11 membutuhkan supply tegangan 2,4 dan 5,5 volt. SCK (Serial Clock Input)

berfungsi untuk mensinkronkan komunikasi antara mikrokontroler dengan

SHT11. Beberapa spesifikasi SHT11 :

1. berbasis sensor temperatur dan kelembaban relatif;

2. mengukur temperatur dari -40ºC hingga +123,8ºC, atau dari -40ºF hingga

+254,9ºF dan kelembaban relatif dari 0%RH hingga 100%RH;

3. memiliki ketetapan (akurasi) pengukuran temperatur hingga 0,5ºC pada

temperatur 25ºC dan ketepatan (akurasi) pengukuran kelembaban relatif hingga

3,5%RH;

4. memiliki antarmuka serial sinkron 2-wire, bukan 12C;

5. jalur antarmuka telah dilengkapi dengan rangkaian pencegah kondisi sensor

lock-up;

Page 43: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

24

6. membutuhkan catu daya +5 V DC dengan konsumsi daya rendah 30 μW;

7. modul ini memiliki faktor bentuk 8 pin DIP 0,6 sehingga memudahkan

pemasangannya.

Sistem sensor yang digunakan untuk mengukur temperatur dan kelembaban

adalah SHT11 dengan sumber tegangan 5 Volt dan komunikasi bidirectonal 2-

wire. Sistem sensor ini memiliki1 jalur data yang berfungsi untuk perintah

pengalamatan dan pembacaan data.

Pengambilan data untuk masing-masing pengukuran dilakukan dengan

memberikan perintah pengalamatan oleh mikrokontroler. Kaki serial data yang

terhubung dengan mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada pin

data SHT11 “00000101” untuk mengukur kelembaban relatif dan “00000011”

untuk pengukuran temperatur. lalu controller harus menunggu agar proses

pengukuran selesai. Waktu yang dibutuhkan sekitar 11/55/210 ms untuk resolusi

8/12/14 bit.Sensor SHT11 memiliki ADC (Analog to Digital Converter)

didalamnya sehingga keluaran data SHT11 sudah terkonversi dalam bentuk data

digital dan tidak memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data pada

mikrokontroler.

Gambar 15. Sensor Temperatur SHT11

Page 44: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

25

4. RF APC 220

Radio Frekuensi (RF) khususnya RF tipe APC220 dapat terintegrasi dengan

kecepatan tinggi MCU.

Pada penelitian ini menggunakan Radio Frekuensi bertipe APC220 karena

memiliki 100 saluran sehingga memudahkan dalam melakukan perubahan

parameter. APC220 merupakan modul radio komunikasi dengan komunikasi semi

duplek yang dapat dikomunikasikan dari satu titik ke multi point. Dengan

banyaknya saluran dan banyaknya frekuensi yang dimiliki, APC220 dapat

digunakan pada banyak jaringan yang bekerja ditempat dan waktu yang sama.

RF APC 220 pada penggunaannya dapat digunakan pada sesnsor nirkabel, deteksi

minyak dan gas, otomasi industri, kontrol dan monitoring jarak jauh.

Berikut beberapa spesifikasi yang dimiliki oleh APC220 :

1) Membutuhkan daya DC 3,3-5 V;

2) Temperatur operasi sebesar 30-85ºC;

3) Memiliki jarak pengiriman ±1000 ;4) Memiliki buffer data sebesar 256 byte;

5) Komunikasi data asynchronous serial 1200-57600 bps.

6) Dapat digunakan untuk transfer data yang besar.

7) Daya keluaran 20 mW.

8) Frekuensi operasi dari 418 MHz – 455 MHz.

Page 45: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

26

5. Mikrokontroler ATMega128

Mikrokontroler dapat dianalogikan sebagai sistem komputer yang dikemas dalam

sebuah chip. Pada IC mikrokontroler sudah terdapat kebutuhan minimal agar

mikroposesor dapat bekerja yaitu meliputi mikroprosesor, ROM, RAM, I/O dan

clock. Ada beberapa jenis mikrokontroler yang masing-masing memiliki keluarga

atau series. Pengelompokan keluarga mikrokontroler ditentukan oleh perusahaan

tertentu sesuai dengan spesifikasi khusus yang dimilikinya yang membedakan

dengan mikrokontroler keluarga yang lain, terutama kompatibilitas dalam hal

pemrogramannya. Sehingga mikrokontorler dalam keluarga yang sama akan

memiliki kesamaan dalam hal arsitektur dan kompatibilitas pemrogramannya.

Yang menjadi pembeda hanya dalam hal kesamaan fisik misal jumlah pin dan

fitur-fiturnya seperti ukuran kapasitas memori program dan memori data, jumlah

timer, jumlah interupsi dan lain-lain.

Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler diantaranya Intel Microchip,

Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain-lain. Dari beberapa vendor tersebut

yang paling populer digunakan adalah mikrokontroler buatan Atmel.

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor) memiliki arsitektur

RISC 8 bit, dimana semua intruksi dikemas dalam kode 16 bit (16 –bits word) dan

sebagian besar intruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, sangat berbeda

dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. AVR dapat

dikelompokan menjadi 4 kelas yaitu keluarga Attiny, AT90Sxx, keluarga

ATMega dan AT86RFxx.

Page 46: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

27

Perbedaan dari masing-masing kelas adalah berdasarkan memori, peripheral, dan

fungsinya. Sedangkan dari segi arsitektur dan instruksinya dapat dikatakan

hamper, oleh karena itu, dipergunakan salah satu AVR produk Atmel yaitu

ATMega128.

Mikrokontroler ATMega128 merupakan memiliki kemampuan dan konektor

untuk In System Programming (ISP). berikut ini karakteristik dari mikrokontroller

atmega128 :

1. menggunakan arsitektur AVR RISC

1. berbasis Atmega64L (64KB Flash memory dan 2 KB EEPROM) atau

Atmega128L (128 KB flash memory dan 4 KB EEPROM)

2. memiliki jalur input/output hingga 56 pin yaitu Port A, Port B, Port C, Port D,

Port E, Port F dan Port G termasuk 2 timer/counter 8 bit, 2 timer/counter 16 bit,

2 PWM 16 bit, 8 kanal ADC 10 bit, 2 serial UASRT, 1 watchdog timer dan 1

analog komparator

3. tersedia kristal osilator berfrekuensi 8 MHz

4. sebuah port untuk pemrograman secara ISP

5. LED indikator pemrograman

6. Catudaya (VCC) 2,7 – 5,5 Volt DC

7. Kompatibel dengan DT-COMBO BASE BOARD Series (Atmel, 2011).

Gambar 16. Bentuk fisik mikrokontroler ATMega128

Page 47: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

28

Gambar 17. Arsitektur mikrokontroler ATMega128

Sistem minimum merupakan suatu rangkaian minimalis yang dirancang agar

suatu mikrokontroler dapat berfungsi dan bekerja dengaan semestinya. Namun

sistem minimum atmega128 memiliki beberapa perbedaaan dibandingkan dengan

sistem minimum mikrokontroler keluarga AVR yang lain. Perbedaannya terletak

pada pin ISP yakni mosi – RX0, miso – TX0, SCK – SCK dan power supply.

Arsitektur mikrokontroler128 ditunjukkan pada Gambar 17.

6. Penyimpan Data (Micro SD)

Dalam sistem telemetri terdapat fitur data logger yaitu fitur yang berfungsi

sebagai penyimpanan semua data-data kondisi dari temperatur dan kelembaban

yang diukur. Selanjutnya data tersebut nantinya akan tersimpan di dalam media

penyimpanan yaitu memory card.

Page 48: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

29

Gambar 18. Bentuk fisik dari Micro SD

Pada perencanaan ini jenis memory card yang akan digunakan adalah micro SD

(secure Digital) dengan kapasitas 1 GB.

Ada tiga macam cara berkomunikasi dengan SD card yaitu one-bit SD mode,

Four-bit SD mode, SPI (Serial Peripheral Interface) mode.

Cara komunikasi dengan SPI merupakan cara yang paling mudah karena

protokolnya mudah dipelajari.

7. Serial Logger

Serial logger merupakan sebuah modul yang berfungsi sebagai perekam data

dalam aplikasi data logger. Serial logger yang digunakan memiliki koneksi (port)

dan spesifikasi sebagai berikut :

a) RS-232 port : 1 main, 3 server;

b) 8 chanel analog port;

c) 8 bit optocoupler TTL input, dapat diextend menjadi 40 bit;

d) 4 bit transistor output dapat diperluas menjadi 20 bit;

e) 256 kbyte flash memori;

f) real time clock;

g) memiliki fungsi PLC untuk proses kontrol dan warning system

Page 49: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

30

Gambar 19. Bentuk umum dari Serial Logger

Untuk membangun data logger dengan mikrokontroler dibutuhkan protokol SPI

(Serial Peripheral Interface) untuk komunikasi dengan kartu memori. Serial

logger mudah diterapkan karena efektif dan dapat menulis serta membaca dari

kartu memori. Dengan menggunakan kode sederhana untuk menulis dan membaca

data sehingga dapat lebih cepat untuk membangun aplikasinya.

Pada modul serial logger terdapat 5 V DC power supply dan dapat dipasang

sebuah micro SD dengan maksimum ukuran memori 8 GB. Ukuran modul serial

logger sebesar 50mm x 50mm, standard baudrate 9600 dan memiliki tiga pin

sebagai pengontrol model Tx, Rx dan Rst.

Page 50: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Desember 2015 sampai dengan

November 2016 bertempat di Laboratorium Elektronika Dasar dan Instrumentasi

Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lampung.

B. Alat Dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Personal Computer (PC) untuk membuat dan mendownload program ke

mikrokontroller;

2. AVR USBASP untuk menghubungkan PC dengan mikrokontroller untuk

mendownload program;

3. Solder listrik sebagai pemanas untuk melelehkan timah sebagai perekat

komponen dengan PCB;

4. Multimeter untuk mengukur nilai tegangan dan arus dari komponen dan

rangkaian;

5. Bor listrik untuk melubangi PCB untuk tempat memasang komponen

elektronika;

Page 51: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

32

Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. SHT11 sebagai komponen utama untuk pengukuran temperatur dan

kelembaban udara;

2. Mikrokontroller ATMega 128 sebagai pengendali utama sistem pengukuran

temperatur dan kelembaban udara;

3. Radio frekuensi APC220 sebagai media untuk pengiriman dan penerimaan

data melalui jaringan radio;

4. Kartu memori sebagai media penyimpanan data hasil pengukuran temperatur

dan kelembaban udara;

5. Sel Surya sebagai sumber tegangan untuk rangkaian sistem pengukuran

temperatur dan kelelembaban udara;

6. Modul serial data logger sebagai modul perekaman data sistem pengukuran

temperatur dan kelembaban udara;

7. LCD 2 x 16 sebagai penampil data hasil pengukuran temperatur dan

kelembaban udara;

8. XTAL 16.000 MHz sebagai sumber detak;

9. RTC DS1307 sebagai komponen pewaktuan;

10. Akumulator sebagai sumber tegangan dan penyimpanan daya dari sel surya;

11. Kabel Penghubung sebagai penghubung antar rangkaian;

12. PCB sebagai tempat penghubung antar komponen dalam rangkaian;

13. Timah sebagai perekat komponen dengan PCB;

14. Fericlorida (FeCl) sebagai pelerut PCB untuk memperloleh jalur di PCB

sesuai dengan layout;

Page 52: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

33

C. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

perancangan perangkat keras (hardware), perancangan perangakt lunak (software)

dan analisis.

Pada penelitian ini ditentukan beberapa tahap dalam perancangan sistem telemetri

pengukuran temperatur dan kelembaban udara dengan tujuan untuk mengetahui

tahapan-tahapan yang harus dikerjakan untuk membuat alat sampai selesai. Yaitu

dimulai dengan perancangan perangkat keras, apabila perangkat keras sudah

selesai dilanjutkan dengan pembuatan perangkat lunak, apabila sudah berhasil

maka menghubungkan antara perangkat keras dan perangkat lunak apabila sudah

berhasil maka dilakukan analisis terhadap setuap sub bagian dari rangkaian dan

kemudian menyusun dalam bentuk laporan. Langkah kerja dalam penelitian ini

ditunjukkan pada Gambar 20.

1. Perancangan Perangkat Keras

Perncangan perangkat keras adalah penyatuan komponen-komponen elektronika

agar menjadi satu kesatuan rangkaian yang dapat bekerja sesuai dengan yang

diharapkan. Pada penelitian ini pernagkat keras yang digunakan adalah sensor

SHT11, mikrokontroller, LCD, APC 220, modul serial data logger. Blok diagram

dari perancangan perangkat keras ini ditunjukkan pada Gambar 21.

Page 53: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

34

Tidak

Tidak

Gambar 20. Diagram alir langkah kerja realisasi rangkaian

Mulai

Mempelajari Konsep Sistem dan Alat

Perancangan Sistem dan Perakitan Komponen

Pengujian Perangkat Keras

Berhasil?

Perancangan Perangkat Lunak

Pengujian Perangkat Lunak

Berhasil?

Pengujian Sistem Keseluruhan

Analisis Sistem Keseluruhan

Penyusunan Laporan Penelitian

Selesai

Page 54: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

35

Gambar 21. Blok Diagram Perancangan Sistem

Dari Gambar 21 dapat dilihat bahwa masukan nilai temperatur dan kelembaban

udara didapat dari keluaran sensor SHT 11 sebagai masukan mikrokontoller

keluaran dari sensor ini berupa data digital yang akan dihubungkan dengan ADC

pada mikrokontroller.

Pada penelitian ini mikrokontroller adalah sebagai pengendali utama dari sistem.

Hasil data yang diukur oleh sensor akan diolah di mikrokontroller dan datanya

akan ditampilkan pada LCD. Modul serial data logger ini digunakan sebagai

perekam data hasil pengukuran kedalam kartu memori. Selanjutnya data

diteruskan ke modul radio frekuensi APC220 untuk dikirimkan dalam bentuk

digital dan diterima oleh antena penerima radio frekuensi APC220 dan data ini

dapat ditampilkan pada personal computer.

2. Perancangan Rangkaian Keseluruhan

Rangkaian keseluruhan dari rangkaian pengukuran dan perekaman data sistem

pengukuran suhu dan kelembaban udara ini terdiri dari sistem minimum ATMega

128, rangkaian sensor suhu SHT11, rangkaian Serial Logger, rangkaian RTC,

LCD dan modul RF APC220. Skema perancangan perangkat keras ditampilkan

Page 55: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

36

PE0/RXD0/PDI 2

PE1/TXD0/PDO 3

PE2/XCK0/AIN0 4

PE3/OC3A/AIN1 5

PE4/OC3B/INT4 6

PE5/OC3C/INT5 7

PE6/T3/INT6 8

PE7/ICP3/INT7 9

PB0/SS10

PB1/SCK11

PB2/MOSI12

PB3/MISO13

PB4/OC014

PB5/OC1A15

PB6/OC1B16

PB7/OC2/OC1C17

PG3/TOSC2 18

PG4/TOSC1 19

RESET20

XTAL223 XTAL124

PD0/SCL/INT0 25

PD1/SDA/INT1 26

PD2/RXD1/INT2 27

PD3/TXD1/INT3 28

PD4/ICP1 29

PD5/XCK1 30

PD6/T1 31

PD7/T2 32

PG0/WR 33

PG1/RD 34

PC0/A835

PC1/A936

PC2/A1037

PC3/A1138

PC4/A1239

PC5/A1340

PC6/A1441

PC7/A1542 PG2/ALE 43

PA7/AD744 PA6/AD645 PA5/AD546 PA4/AD447 PA3/AD348 PA2/AD249 PA1/AD150 PA0/AD051

PF7/ADC7/TDI 54PF6/ADC6/TDO 55PF5/ADC5/TMS 56PF4/ADC4/TCK 57PF3/ADC3 58PF2/ADC2 59PF1/ADC1 60PF0/ADC0 61

AREF62

AVCC64 PEN 1

PENGENDALI UTAMA

ATMEGA128

15.095.0

%RH

>

°C

DATA 2SCK 3SENSOR 1

SHT11

D7

14D

613

D5

12D

411

D3

10D

29

D1

8D

07

E6

RW5

RS

4

VSS

1

VD

D2

VEE

3

LCD1LM016L

VBAT3

X1 1

X2 2

SCL6

SDA5

SOUT7

RTC

DS1307

RXD

RTS

TXD

CTS

RF APC 220

RXD

RTS

TXD

CTS

SERIAL DATA LOGGER

R110k

CRYSTAL 1CRYSTAL

R247k

R347k

RS

R410k

E D4

D5

D6

D7

RSED4D5D6D7

C1

22p

C2

22p

C322p

CRYSTAL 2

CRYSTAL

TOMBOL RESET

R547k

pada Gambar 22. Rangkaian sensor terdiri dari sensor SHT11 yang sudah

memiliki komunikasi 2 wire yang juga didukung mikrokontroller ATMega128.

Sensor ini memiliki dua masukan yaitu temperatur dan kelembaban. Dengan

tingkat sensitifitas yang cukup tinggi, sehingga sensor ini cocok dalam

pengukuran suhu dan kelembaban udara.

Sensor SHT11 memiliki 4 buah pin yaitu VCC, GND, DATA, SCK. Sensor

SHT11 dihubungkan ke PORT B mikrokontroller untuk dibaca, yaitu pin SCK

sensor dihubungkan ke PORTB.0 dan pin DATA dihubungkan dengan PORTB.1.

RTC DS1307 digunakan untuk pewaktuan dan komunikasinya menggunakan 2

buah jalur yang tersedia dalam chip mikrokontroler yakni jalur SDA dan SCL.

Gambar 22. Rangkaian Keseluruhan

Page 56: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

37

Dimana SDA RTC dihubungkan dengan PORTD.1 mikrokontroller sedangkan

SCL dihubungkan ke PORTD.0 mikrokontroller.

LCD digunakan untuk menampilkan informasi suhu dan kelembaban yang telah

diolah oleh mikrokontroler dan juga menampilkan tanggal dan waktu. Pada

penelitian ini digunakan LCD 2x16. LCD ini dapat menampilkan karakter berupa

angka dan huruf.

Penelitian ini menggunakan mikrokontroler Atmega128 yang memiliki 2 pin Tx

dan Rx yang masing - masing berada pada PORTD.2 sebagai pin Rx , PORTD.3

sebagai pin Tx serta PORTE.0 sebagai pin Rx dan PORTE1 sebagai pin Tx.

Sehingga untuk mengatur perekaman data di kartu memori dengan menggunakan

serlog dihubungkan dengan menyilangkan pin Tx serlog pada Rx mikrokontroler

dan Rx serlog ke pin Tx mikrokotroler yang berada di PORTD.2 dan PORTD.3.

Untuk pengirim RF APC 220 yakni pin Rx dan Tx dihubungkan secara silang ke

pin Tx dan Rx mikrokontroler yang berada pada PORTE.0 dan PORTE.1 Dengan

menggunakan Radio Frekuensi APC220 modul ini telah terintegrasi dengan baik

dan dapat digunakan secara langsung ke mikrokontroler sehingga data dapat

dikirim melalui jarak jauh.

3. Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Pada penelitian ini bahasa pemrograman yang digunakan untuk pemrograman

mikrokontroler ATMega128 adalah Bahasa Basic karena memiliki struktur yang

Page 57: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

38

baik sehingga mudah dipahami dan mudah dalam pembuatan program. Diagram

alir perangkat lunak dapat dilihat pada Gambar 25.

4. Perancangan Sistem Transmisi Data

Pada penelitian ini sistem transmisi data menggunakan gelombang radio yaitu

dengan menggunakan modul RF APC220. Blok diagram sistem transmisi data

sistem telemetri pengukuran temperatur dan kelembaban udara ini ditunjukkan

pada Gambar 23.

Penelitian ini menggunakan 5 transmitter dan 1 receiver. Setiap transmitter

memiliki nilai frekuensi yang berbeda yang dibagi dari range frekuensi kerja RF

APC220 yaitu antara 433 MHz – 455 MHz. Data yang sudah diperoleh pada

sistem pengukuran temperatur dan kelelembaban udara akan dikirimkan melalui

gelombang radio.

Kemudian pada sisi penerima modul RF APC 220 akan dihubungkan dengan

personal computer (PC) dan dengan menggunakan software RF-Magic yang telah

disesuaikan dengan modul RF APC220 sebagai pengatur frekuensi yang

digunakan. pengaturan tersebut berfungsi untuk menyamakan frekuensi pengirim

dengan frekuensi penerima dan mengatur kecepatan pengiriman sehingga data

yang dikirim dapat terbaca di PC. Tampilan RF-Magic dapat dilihat pada Gambar

24.

Page 58: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

39

Sensor 1

Sensor 2

Sensor 3

Sensor 4

Sensor 5

f1

f2

f3

f4

f5

Gambar 23. Blok Diagram Sistem Transmisi Data

Gambar 24. Software RF-Magic

Page 59: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

40

Gambar 25. Diagram Alir Perancangan Perangkat Lunak

Page 60: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Telah berhasil dirancang sebuah sistem telemetri multi transmitter untuk

pengukuran temperatur dan kelembaban udara dengan menggunakan gelombang

radio dengan :

1. Arus total sebesar 0,125A pada tegangan masukan sebesar 5V.

2. Nilai regresi linear R2 sebesar 0.897 untuk pengukuran temperatur dan

regresi linear R2 sebesar 0,954 untuk pengukuran kelembaban udara.

3. Tingkat kesalahan pengukuran alat untuk temperatur sebesar 5,26% dan

pengukuran kelembaban sebesar 5,21% .

4. Besar data yang diperoleh dari pengukuran yang tersimpan pada micro SD

adalah sebesar 20 kB setiap satu jam merekam data.

5. Jarak jangkauan maksimal dengan menggunakan APC220 adalah 190

meter pada kondisi line of sight dan 110 meter untuk kondisi tidak line of

sight.

Page 61: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

78

B. Saran

1. Dengan jumlah port ATmega 128 yang banyak maka dapat ditambah sensor

yang digunakan agar fungsi alat lebih baik.

2. Menggunakan transfer rate APC220 9600 bps atau lebih untuk transfer data

yang lebih cepat.

3. Menggunakan modul Transmitter dan Receiver yang lebih besar nilai daya

dan frekuensinya untuk memperoleh jangkauan transmisi yang lebih luas.

Page 62: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

DAFTAR PUSTAKA

Alpaslan, A. (2012). Remote Control of the Temperature-Humidity and Climatein the Beehives with Solar-Powered Thermoelectric System.CEAI, Vol.14, No.1, pp. 93-99, 2012

Chen, M, K., Wen, B, L., Jiang, M.K. (2014). Remote Multi-layer SoilTemperature Monitoring System Based on GPRS. Sensors &Transducers, Vol. 164, Issue 2, February 2014, pp. 107-113

Cretu, G. (2008). Using of Humidity Sensors in MeasuringSystem. ActualTendencies and Problems. 9th International Conference OnDevelopment And Application Systems, Suceava, Romania, May22-24 pp 5-8.

Dong, J., Huile, L., Yuan, L., Yanwen, G., Guanhua, T. (2014). Design of aWireless Monitoring Network for Granary Temperature andHumidity Based on Zigbee. International Journal of u- and e-Service, Science and Technology Vol.7, No.2 (2014), pp.77-82

Gang, J., Fan, W., He, P., Liu, Y., (2013). Design of Multi-point WirelessTemperature and Humidity Sensor Network Based NRF24L01.Information Technology Journal 12 (20): 5812-5817 ISSN 1812-5638

Hanggoro, A., Mahesa, A., Rizki, R., Riri, F. (2013). Green House Monitoringand Controlling Using Android Mobile Application. IEEE Qualityin Research 2013 pp 79-85.

Kaushik, S., Singh, C. (2013). Monitoring and Controlling in Food StorageSystem using Wireless Sensor Networks Based on Zigbee &Bluetooth Modules. International Journal of Multidisciplinary inCryptology and Information Security Volume 2, No.3, May - June2013 ISSN 2320 2610

Kumar, H., Manjunath, I. (2012). The Design of Granary EnvironmentalMonitoring and Control System Based On ARM9 and ZIGBEE.International Journal of Innovative Technology and Exploring

Page 63: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

80

Engineering (IJITEE) ISSN: 2278-3075, Volume-1, Issue-3,August 2012

Lin, J., Zhao T. (2013). Granary Temperature And Humidity Detection SystemBased On MCU. Advanced Materials Research Vols 605-607(2013) pp 941-944. Trans Tech Publications, Switzerland.

Ma, R.H., Yu, H, W., Chia, Y, L. (2011). Wireless Remote Weather MonitoringSystem Based on MEMS Technologies. Sensors 2011, 11, 2715-2727

Moorthy, G K., Yaashuwanth, C., Venkatesh, K. (2013). A Wireless RemoteMonitoring Of Agriculture Using Zigbee. International Journal ofEngineering and Innovative Technology (IJEIT) Volume 2, Issue8, February 2013

Salleh, A., M. K. Ismail, N.R Mohamad, M.Z.A.Abd.Aziz, M.A.Othman, M.H.Misran. (2013). Development of Greenhouse Monitoring usingWireless Sensor Network through ZigBee Technology.International Journal of Engineering Science Invention ISSN(Online): 2319 – 6734, ISSN (Print): 2319 – 6726 Volume 2,Issue 7 July. 2013 pp. 06-12

Sugiarti, E., Adhi, H. (2011). Monitoring Kelembaban dan Temperatur MelaluiSistem Java Remote Laboratory Berbasis Internet. TELAAHJurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Volume 29 (2) 2011:47-54 ISSN : 0125-91

Talapessy, R. (2013). Purwarupa Alat Kontrol Suhu Dan Kelembaban. ProsidingFMIPA Universitas Pattimura 2013 pp 48-53 ISBN: 978-602-97522-0-5

Wagner, T., Soren, K., Alexander, W., Tilman, S. Claus, D., Jan, R., Michael, T.(2011). A High Temperature Capacitive Humidity Sensor Basedon Mesoporous Silica. Sensors 2011, 11 :3135-3144 ISSN 1424-8220

Warsito. Sri, W. S., Jhonizar. (2010). Analysis of Data Acquisition fromMultisensors Using A 0.11 GHz Frequency ModulationTelemetry. EJSR Volume 41

Yang, S., Keyan, S., Halil, C. (2015). Integration of A Prototype wirelessCommunication System With Micro-ElectromechanicalTemperature and Humidity Sensor for Concrete Pavement Health

Page 64: SISTEM TELEMETRI MULTI TRANSMITTER UNTUK PENGUKURAN TEMPERATUR DAN KELEMBABAN UDARA ...digilib.unila.ac.id/25474/16/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017-02-06 · hidup. Kelembaban

81

Monitoring. Civil, Construction and Environmental EngineeringPublications and Papers Iowa State University.

Surat Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 TentangPersyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran danIndustri