9
STANDARD OPERATION PROCEDURE ANRITSU SITE / CELL MASTER MODEL : MT8212x / S33XD Cell Master MT8212B Site Master S332D General Information : 1. Interfaces : MT8212B Interfaces External power : Interface catu daya external (PLN). External power LED : Lampu indikator external power sedang digunakan. Battery Charging LED : Lampu indikator pengisian battery. Serial Interface : Interface RS232 untuk transfer data ke PC / Printer. Headphone Jack : Audio output untuk AM/FM demodulator. RF IN : RF Input, impedansi 50 Ω, N(f), untuk inputan spectrum analyzer. Maksimum Input : +43 dBm pada ±50 Vdc. RF Out : RF output, impedansi 50 Ω, N(f), untuk pengukuran reflection. Maksimum Input : +23 dBm pada ±50 Vdc. GPS Antenna : BNC (reverse) Interface untuk pemasangan antenna GPS.

SITE Master

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SITE Master

Citation preview

Page 1: SITE Master

STANDARD OPERATION PROCEDURE

ANRITSU SITE / CELL MASTER

MODEL : MT8212x / S33XD

Cell Master MT8212B Site Master S332D

General Information :

1. Interfaces :

MT8212B Interfaces

External power : Interface catu daya external (PLN).

External power LED : Lampu indikator external power sedang digunakan.

Battery Charging LED : Lampu indikator pengisian battery.

Serial Interface : Interface RS232 untuk transfer data ke PC / Printer.

Headphone Jack : Audio output untuk AM/FM demodulator.

RF IN : RF Input, impedansi 50 Ω, N(f), untuk inputan spectrum analyzer.

Maksimum Input : +43 dBm pada ±50 Vdc.

RF Out : RF output, impedansi 50 Ω, N(f), untuk pengukuran reflection.

Maksimum Input : +23 dBm pada ±50 Vdc.

GPS Antenna : BNC (reverse) Interface untuk pemasangan antenna GPS.

Page 2: SITE Master

External Freq Ref

trigger dalam spectrum analyzer mode.

E1/T1

E1 dan T1.

CDMA Timing Input

second (PP2S) sebagai timing reference dalam pengukuran CDMA.

INTERFACE SITE MASTER S33XD

: BNC(f), input untuk referensi signal frequency external atau

trigger dalam spectrum analyzer mode.

: Bantam Jack, connector transmit dan receive untuk pengukuran

: Input untuk Even Second Time Mark (ESTM) atau Pulse per 2

second (PP2S) sebagai timing reference dalam pengukuran CDMA.

INTERFACE SITE MASTER S33XD

, input untuk referensi signal frequency external atau

: Bantam Jack, connector transmit dan receive untuk pengukuran

: Input untuk Even Second Time Mark (ESTM) atau Pulse per 2

Page 3: SITE Master

2. FUNGSI :

Cable and Antenna Analyzer

SWR dan Return Loss

Cable Loss

Distance To Fault (DTF)

• Return Loss - Pengukuran dimana salah satu ujung line transmisi terhubung dengan

Antena. Hal ini diperlukan untuk menganalisis bagaimana variasi komponen sistem

berinteraksi dan menyumbangkan Return Loss dari keseluruhan system.

• Distance To Fault - Pengukuran dengan melepaskan antena dan menggantinya dengan

50 precision load. Pengukuran ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi kerusakan

yang dapat diakibatkan oleh konektor atau putusnya kabel.

• Cable Loss - Pengukuran dengan menghubungkan short pada ujung sistem transmisi.

Hal ini dilakukan untuk menganalisis rugi2 pada sistem transmisi, dan mengdentifikasi

masalah didalam sistem.

3. PENGUKURAN CABLE AND ANTENNA ANALYZER

KALIBRASI

• Jika ada pesan Call off dibagian Atas Display bagian kiri, maka Alat memerlukan

kalibrasi, sampai pesan berubah menjadi Call on.

• Setelah menentukan settingan F1 dan F2,

• Pasang Test Port Cable (Phase Stable Cable)

• Press Start Cal (#3) key, Kalibrasi dilakukan diujung Test

Port Cable

• Ikuti Prosedur yang ada didisplay, Connect

Open/Short/Load jika menggunakan OSLN510-1 atau

hanya Connect Instacal/ICN50

Pengukuran loss kabel (Cable Loss)

- Pilih mode FREQ - CL

- Tekan FREQ/DIST

- Set F1 = 880 MHz , F2 = 960 MHz atau (SIGNAL STANDARD GSM900 UPLINK +

DOWNLINK) (Frek yang diambil hanya contoh)

- Tekan MEAS/DISP RESOLUTION. Pilih 130 untuk low resolution, 259 untuk middle

resolution dan 517 untuk high resolution (Default nya 259)

- Tekan MEAS/DISP FIXED CW OFF (Default)

- Tekan SYS CAL MODE (FLEXCAL – Toggle mode)

- Pasang TESTPORT Cable pada RF OUT port.

- Lakukan kalibrasi pada ujung test port cable.

- Tekan START CAL.

- Pasang ICN50 (INSTACAL) atau OSLN50LF.

Page 4: SITE Master

- Verifikasi : saat MEASURING OPEN dan SHORT, plot yang muncul berada pd range 0 – 20

dB, pada saat MEASURING LOAD plot yang muncul berada pada range 0 – 50 dB.

- Tekan SAVE SETUP ( menyimpan setup parameter ).

- Pasang DUT (FEEDER + SHORT) pada ujung test port kabel.

- Lakukan pengukuran, minimal 1X sweep.

- Tekan AUTO SCALE.

- Tekan SAVE DISPLAY, beri nama hasil pengukurannya dan simpan.

ANALISA :

Hasil pengukuran (TOTAL CABLE LOSS) dibandingkan dengan kalkulasi secara teori

( hasil penjumlahan loss cable pada band F1 dan F2 ditambah dengan rugi-rugi junction ). Jika

tidak ada masalah yang cukup signifikan pada feeder yang diukur, hasil pengukuran dan hasil

kalkulasi nilainya tidak terlalu berbeda jauh.

NOTE :

Apabila konfigurasi dari DUT adalah FEEDER + ANTENNA, direkomendasikan F1 dan

F2 jauh dari band spesifikasi antenna (misalnya F1 = 100 MHz ; F2 = 200 MHz), karena

semakin jauh band F1 dan F2 dari spesifikasi antenna maka karakteristik antenna akan

semakin menyerupai karakteristik Open / Short (full reflection).

Untuk pengukuran serupa pada frekuensi GSM1800, metode pengukuran sama seperti

diatas, hanya mengganti parameter frequency. FREQ/DIST SIGNAL STANDARD

GSM1800 UPLINK + DOWNLINK

Flexcal merupakan broadband kalibrasi, sehingga tidak perlu kalibrasi ulang pada saat

merubah settingan frekuensi (missal dari GSM 900 pindah ke CDMA 800), lebih efisien

dan tetap akurat. Defaultnya adalah OSLcal

PENGUKURAN VSWR

- Pilih Mode FREQ – SWR.

- Tekan FREQ/DIST.

- Set Start dan Stop Frequencies. Misalnya F1 = 880 MHz dan F2 = 960 MHz. (atau SIGNAL

STANDARD SELECT STANDARD GSM900 UPLINK + DOWNLINK).

- Pilih Resolusi yang diinginkan (MEAS/DISP RESOLUTION 517 / 259 / 130).

- Tekan MEAS/DISP FIXED CW OFF.

- Tekan SYS CAL MODE (FLEXCAL / OSLCAL).

- Pasang TESTPORT Cable pada RF OUT port.

- Melakukan kalibrasi pada ujung TESTPORT Cable :

• Pasang INSTACAL (ICN50) atau OSL (OPEN/SHORT/LOAD).

• START CAL.

• Verifikasi : Saat MEASURING OPEN/SHORT, plot yang muncul diantara range

0 – 20 dB, saat MEASURING LOAD, plot yang muncul diantara range 0 – 50 dB.

- Tekan SAVE SETUP untuk menyimpan setup parameter.

- Pasang DUT (FEEDER+ANTENNA) pada ujung TESTPORT Cable.

Page 5: SITE Master

- Lakukan pengukuran, minimal 1X sweep

- Tekan AUTO SCALE.

- Tekan SAVE DISPLAY, beri nama hasil pengukurannya dan simpan.

NOTE :

Untuk pengukuran serupa pada frekuensi GSM1800, metode pengukuran sama seperti diatas,

hanya mengganti parameter frequency. FREQ/DIST SIGNAL STANDARD

GSM1800 UPLINK + DOWNLINK

PENGUKURAN RETURN LOSS

- Pengukuran Return Loss boleh tidak dilakukan jika pengukuran VSWR sudah dilakukan

sebelumnya. Karena hasil pengukuran VSWR dapat dikonversikan dengan Handheld Software

Tools (HHST ver. 6.46 or higher version).

- Setelah pengukuran VSWR dilakukan, pilih mode FREQ – RL.

- Konfigurasi sama seperti pada pengukuran VSWR, DUT (FEEDER + ANTENNA)

terpasang pada ujung TESTPORT Cable.

- Lakukan pengukuran, minimal 1X sweep.

- Tekan AUTO SCALE.

- Tekan SAVE DISPLAY, beri nama hasil pengukurannya dan simpan.

NOTE :

Untuk pengukuran serupa pada frekuensi GSM1800, metode pengukuran sama seperti diatas,

hanya mengganti parameter frequency. FREQ/DIST SIGNAL STANDARD

GSM1800 UPLINK + DOWNLINK

Pengukuran DTF – SWR ( DTF – RL )

- Pilih mode DTF – SWR (atau DTF – RL)

- Tekan FREQ/ DIST.

- Pilih DTF AID, Set Parameter :

• SET D1 = 0 meter

• SET D2 = 90 meter

• SET F1 = 750 MHz (contoh)

• SET F2 = 1200 MHz (contoh) (Span Frekuensi = ∆F = 450 MHz)

• SET Resolution = 130/259/517

• SET Windowing = Rectangular

• SET Cable = LDF5-50A (contoh)

• SET Prop. Vel = 0.890

• SET Cable Loss = 0.061 dB/m

- Pasang TESTPORT Cable pada RF Out port.

- Melakukan kalibrasi pada ujung TESTPORT cable.

• Pasang INSTACAL (ICN50) atau OSL (OPEN/SHORT/LOAD).

• START CAL .

Page 6: SITE Master

• Verifikasi : Saat MEASURING OPEN/SHORT, plot yang muncul diantara range

0 – 20 dB, saat MEASURING LOAD, plot yang muncul diantara range 0 – 50 dB.

- Tekan SAVE SETUP untuk menyimpan setup parameter.

- Pasang DUT (FEEDER + LOAD atau Antenna) pada ujung TESTPORT Cable.

- Lakukan pengukuran, minimal 1X sweep.

- Tekan AUTO SCALE.

- Tekan SAVE DISPLAY, beri nama hasil pengukurannya dan simpan.

NOTE :

1. Pengukuran DTF yang ideal, konfigurasinya adalah FEEDER + PRECISION LOAD.

2. Parameter D2, disarankan 20% - 30% lebih panjang dari panjang feeder.

3. Nilai Dmax tergantung dari beberapa parameter yaitu Resolution (data points),

Propagation Velocity (Vp) dan Span F1 dan F2 (∆F), seperti pada formula berikut :

( )( )F

VpStepsize

×=

8105.1 ; Dmax = Stepsize x (# datapoints -1)

SETTING LIMIT

Tekan LIMIT (#7)key , lalu Tekan Single limit, dan tekan Edit, Masukan Nilai Limit yang

dikehendaki kemudian Tekan Enter. Lalu tekan On/off untuk menampilkan garis limit di

display.

SAVE / RECALL SETUP

Untuk menyimpan Settingan Kalibrasi sehingga tidak perlu untuk kalibrasi ulang jika status

Call off

• Jika kalibrasi sudah selesai dengan menampilkan Call on, Tekan SAVE SETUP (#5)

key

• Pilih Slot memory 1-10 untuk menyimpan settingan, ENTER

• Masukan nama Settingan (menggunakan Soft key A-Z atau Tombol Angka), ENTER

RECALL SETUP digunakan jika akan memanggil Settingan yang telah kita Simpan

• Tekan RECALL SETUP (#6) key,

• Pilih Settingan yang akan di Recall Slot 1-10, ENTER (Slot 0 adalah Settingan

Default Factory)

SAVE / RECALL DISPLAY

Untuk menyimpan dan memanggil kembali hasil pengukuran

• Jika Data Pengukuran sudah diperoleh, maka Tekan SAVE DISPLAY (#9)key

• Masukan Nama pengukuran tersebut lalu tekan ENTER

Untuk Memanggil kembali hasil pengukuran yang telah disimpan

• Tekan RECALL DISPLAY (#0) key

• Pilih Nama Hasil Pengukuran yang akan ditampilkan, lalu tekan ENTER

• Maka Hasil pengukuran akan ditampilkan secara Offline, jika ingin kembali ke

pengukuran selanjutnya tekan ESC.

Page 7: SITE Master

MENGGUNAKAN MARKER

Marker atau penandaan digunakan untuk melihat hasil pengukuran pada titik tertentu,

S331/2D Support Marker 1

• Tekan MARKER (#6) key

• Tekan All Off untuk memastikan semua marker tidak aktif

• Tekan M1 untuk mengaktifkan Marker 1

• Tekan Edit untuk

• Tekan On/off untuk mengaktifkan Ma

• Lakukan hal yang sama untuk mengaktifkan M2

Marker to Peak digunakan untuk mencari titik tertinggi secara Auto

Marker to Valley digunakan untuk mencari titik terendah secara Auto

Delta Marker akan aktif jika minimal 2 Marker aktif, dan akan

selisihnya Baik Frek/Jarak dan Nilainya

SIMBOL-SIMBOL DI DISPLAY

Call off Settingan kalibrasi alat ukur tidak valid, harus dikalibrasi terlebih dahulu

dengan menggunakan ICN50 (Instacall) atau OSLN50

Call on Settingan kalibrasi alat ukur Valid, dan siap digunakan untuk mengukur

(alat dikalibrasi dengan OSLN50

Call on! Settingan kalibrasi alat ukur Valid, dan siap digunakan untuk mengukur

(alat dikalibrasi dengan

PEMAKAIAN CW ON DAN CW OFF

CW On Signal Site Master Tanpa Modulasi (

terhadap interference

MENGGUNAKAN MARKER

Marker atau penandaan digunakan untuk melihat hasil pengukuran pada titik tertentu,

S331/2D Support Marker 1-6, untuk mengaktifkan Marker tersebut :

Tekan MARKER (#6) key

Tekan All Off untuk memastikan semua marker tidak aktif

Tekan M1 untuk mengaktifkan Marker 1

Tekan Edit untuk menentukan penandaan pada frekuensi tertentu atau Jarak tertentu

Tekan On/off untuk mengaktifkan Marker 1

Lakukan hal yang sama untuk mengaktifkan M2-M6

Marker to Peak digunakan untuk mencari titik tertinggi secara Auto

Marker to Valley digunakan untuk mencari titik terendah secara Auto

Delta Marker akan aktif jika minimal 2 Marker aktif, dan akan menentukan Deltanya atau

selisihnya Baik Frek/Jarak dan Nilainya

SIMBOL DI DISPLAY

Settingan kalibrasi alat ukur tidak valid, harus dikalibrasi terlebih dahulu

dengan menggunakan ICN50 (Instacall) atau OSLN50-1

ingan kalibrasi alat ukur Valid, dan siap digunakan untuk mengukur

(alat dikalibrasi dengan OSLN50-1)

Call on! Settingan kalibrasi alat ukur Valid, dan siap digunakan untuk mengukur

(alat dikalibrasi dengan ICN50/Instacal)

PEMAKAIAN CW ON DAN CW OFF

Signal Site Master Tanpa Modulasi (cepat, lebih tidak tahan

Marker atau penandaan digunakan untuk melihat hasil pengukuran pada titik tertentu,

menentukan penandaan pada frekuensi tertentu atau Jarak tertentu

menentukan Deltanya atau

Settingan kalibrasi alat ukur tidak valid, harus dikalibrasi terlebih dahulu

ingan kalibrasi alat ukur Valid, dan siap digunakan untuk mengukur

Call on! Settingan kalibrasi alat ukur Valid, dan siap digunakan untuk mengukur

cepat, lebih tidak tahan

Page 8: SITE Master

CW off Direkomendasikan PAKAI INI !!

ANRITSU, Good Interference Immunity.

Cara Merubah Settingan CW on/off

Tekan MEAS/DISP kemudian

di display bagian bawah.

HandHeld Software Tools Features

• Windows 95, 98, NT4,ME,XP,2000

• Cable List, bisa di download

• Enam Aktif Marker

o Nilai-nilai Frequency, Distance, Decibel (dB) Levels, and SWR langsung

terupdate setiap merubah marker

o Aktif Limit, nilai dB

• 5 -Segment Limit Line

• Trace overlay, Trace Math

• Trace download

• Zoom

• Serial communication port

o kecepatan transfer antara Site Master & PC dapat diat

115200 kbps.

• Untuk Win XP /Me /2000 perlu install terlebih dahulu Service Pack terakhir

• Untuk Win98SE, tidak ada masalah

• USB to Serial Adapter dapat digunakan sebagaimana yang ada dipasaran, problem

umumnya masalah setting IRQ dan COM

• HHST v.6.61 support semua tipe SiteMaster/SpectrumMaster/CellMaster

Pemeliharaan Cell/SiteMaster

Kebersihan unit, terutama konektor RF (baca Manual !)

LCD / Case jangan dibersihkan dengan cairan yang abrasif, misalnya thinner

Visual inspection: fisik konektor tidak rusak

Visual inspection: Test port cable tidak rusak, tertekuk, atau putus

Annual Verification: Main Unit dan Cal

Direkomendasikan PAKAI INI !! Menggunakan Modulasi Khusus

ANRITSU, Good Interference Immunity.

Cara Merubah Settingan CW on/off

Tekan MEAS/DISP kemudian Pilih Fixed CW Perhatikan settingan yang aktif

di display bagian bawah.

HandHeld Software Tools Features

Windows 95, 98, NT4,ME,XP,2000

Cable List, bisa di download

nilai Frequency, Distance, Decibel (dB) Levels, and SWR langsung

terupdate setiap merubah marker

Aktif Limit, nilai dB atau SWR langsung ter update setiap perubahan posisi

Segment Limit Line

Trace overlay, Trace Math

Serial communication port

kecepatan transfer antara Site Master & PC dapat diatur dari 9.600 kbps hingga

kbps.

Win XP /Me /2000 perlu install terlebih dahulu Service Pack terakhir (XP SP3)

Untuk Win98SE, tidak ada masalah

USB to Serial Adapter dapat digunakan sebagaimana yang ada dipasaran, problem

umumnya masalah setting IRQ dan COM (HHST hanya mendukung Com 1 s/d Com

support semua tipe SiteMaster/SpectrumMaster/CellMaster

Pemeliharaan Cell/SiteMaster

Kebersihan unit, terutama konektor RF (baca Manual !)

LCD / Case jangan dibersihkan dengan cairan yang abrasif, misalnya thinner

fisik konektor tidak rusak

Visual inspection: Test port cable tidak rusak, tertekuk, atau putus

Annual Verification: Main Unit dan Cal-Kit

Menggunakan Modulasi Khusus

Pilih Fixed CW Perhatikan settingan yang aktif

nilai Frequency, Distance, Decibel (dB) Levels, and SWR langsung

atau SWR langsung ter update setiap perubahan posisi

ur dari 9.600 kbps hingga

(XP SP3)

USB to Serial Adapter dapat digunakan sebagaimana yang ada dipasaran, problem

(HHST hanya mendukung Com 1 s/d Com 6)

Page 9: SITE Master

Pemakaian baterai

Lifetime baterai antara 300

Hindari Elektrik Statis

Cell/Sitemaster merupakan perangkat yang juga bisa ‘rusak’ karena ESD

(Electrostatic Sensitive Devices)

Buang sembarang elektrik statis (tubuh, equipment, termasuk juga DUT)

Sebelum Pengukuran, Feeder harus di

SHORT

Salah satu/beberapa ciri kerusakan akibat ESD: pesan “Integrator Failure”, gejala

“High Return Loss”

(OSL/Instacall)

perhatikan manual book (jangan over charging, lebih 24 Jam),

Lifetime baterai antara 300 hingga 500 kali charging, tergantung pemakaian.

Hindari Elektrik Statis

aster merupakan perangkat yang juga bisa ‘rusak’ karena ESD

(Electrostatic Sensitive Devices)

Buang sembarang elektrik statis (tubuh, equipment, termasuk juga DUT)

Sebelum Pengukuran, Feeder harus di-discharge terlebih dahulu

eberapa ciri kerusakan akibat ESD: pesan “Integrator Failure”, gejala

“High Return Loss”—hasil pengukuran terlihat tidak logis, Kalibrasi Error

(OSL/Instacall)

jangan over charging, lebih 24 Jam),

aster merupakan perangkat yang juga bisa ‘rusak’ karena ESD

Buang sembarang elektrik statis (tubuh, equipment, termasuk juga DUT)

pasang

eberapa ciri kerusakan akibat ESD: pesan “Integrator Failure”, gejala

hasil pengukuran terlihat tidak logis, Kalibrasi Error