SKENARIO 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cdz

Citation preview

SKENARIO 1 : SISIK PAK SOLIDPak Solid 338 tahun pekerja swasta dating berobat ke puskesmas dengan keluhan gatal pada hamper seluruh badan sejak tiga bulan yang lalu. Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa sebelumnya terdapat bercak merah dan bersisik yang melingkar-lingkar dengan bagian pinggir berbintik merah. Kulit bertambah gatal bila pasien berkeringat. Pasien berobat ke bidan dan mendapat obat tablet kuning dan hijau. Pasien mendapatkan obat yang sama setiap berobat ke bidan, kemudian ia membeli sendiri obatnya. Kelainan dirasakan bertambah luas dan gatal tidak berkurang .

Pada pemeriksaan fisi, keadaan umumbaik, status dermatologikus pada dada , punggung, dan hamper seluruh abdomen bawah sampai dengan bokong dan lipat paha tampak lesi dengan distribusi diseminata, bentuk bulat dan tidak khas, susunan polisiklik batas tegas sampai tidak tegas. Ukuran lesi miliar sampai plakat dengan efloresensi plak eritem, papul eritem, dan skuama.

Dokter merencanakan pemeriksaan kerukoan kulit dengan KOH sebelum diberikan pengobatan. Pak Solid menanyakan pakah sakit ini bias disembuhkan dan apakah harus di rujuk ke RS ?

Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Solid ?

I.TERMINOLOGI

1) Lesi miliar : -lesi adalah jaringan yang fungsinya terganggu karena penyakit atau cedera tertentu ,miliar adalah ukuran sebesan kepala jarum pentul2) Effloresensi :Kelainan kulit yang mempunyai sifat tertentu (ruam) dan dapat dilihat dengan mata telanjang3) Papul eritem : penonjolan diatas permukaan kulit dengan diameter 5cm8) Pemeriksaan kerokan kulit :pemeriksaan dengan mengerok bagian lesi kulit ditambah dengan larutan KOH yang tujuannya untuk memeriksa jamur di kulit dan menentukan hifa atau spora9) Status dermatologikus : Pemeriksaan inspeksi untuk mengetauhui kelainan pada kulit

II.IDENTIFIKASI MASALAH1) Mengapa Pak Solid merasakan gatal pada hamper seluruh tubuh semenjak 3 bulan yang lalu ?2) Bagaimana hubungan pekerjaan Pak Solid sebagai pegawai swasta dengan keluhan yang di rasakan Pak Solid ?3) Bagaimana hubungan keluhan pak Solid sekarang dan keluhan Pak solid sebelumnya yang mengeluhakan bercak merah bersisik yang melingkar-lingkar dengan bagian pinggir berbintik merah ?4) Mengapa Pak solid mengeluhkan lesi bertambah gatal terutama bila berkeringat ?5) Obat apa yang diberikan bidan kepada Pak Solid dan apa efek yang memungkinkan timbul pada pak Solid?6) Mengapa setelah diberikan obat oleh bidan keluhan Pak Solid makin bertambah berat dan luas ?7) Bagaimana intepretasi pemeriksaan fisik Pak Solid oleh dokter8) Mengapa dokter merencankan pemeriksaan kerokan kulit sebelum diberi obat ?bagaimana hasilnya?9) Obat apa yang kira-kira diberikan oleh dokter kepada Pak Solid ?10) Apa diagnosis kerja Pak Solid yang memungkinkan ?11) Apakah penyakit yang diderita Pak Solid harus dirujuk ?12) Bagaimana prognosis untuk penyakit yang diderita Pak Solid ?

III. ANALISIS MASALAH1) Penyebab kulit gatal bias berasal dari ruam local atau kondisi kulit lainnya,seperti psoriasis atau dermatitis ,ataupun bias bersal dari penyakit sistemik .Gatal bias karena berbagai situsi sbb : Gangguan saraf - >multiple sclerosis ,diabetes mellitus Iritasi dan reaksi alergi -> bahan kimia ,wol, sabun, dan zat kimia lainnya .ditandai denga gatal yang muncul setelah kita memakai atau memakan zat tertentu Obat -> reaksi obat terhadap obat-obatan seperti antibiotic, obat antijamur, atau obat antinarkotika.disebut juga dengan istilah drug eruption2) Hubungan pekerjaan Pak Solid sebagai pegawai swasta dan keluhan yang dirasakan mungkin berhubungan .dikarenakan pekerjaan Pak Solid yang sibuk mungkin higienis (mandi) pak solid agak lebih jarang , atau kebiasaan memakai baju yang berlapis, dan kebiasaan tentang higienitas lainnya3) Keluhan Pak Solid yang dulu adalah gatal kemerahan, bersisik dan melingkar merupakan khas penyakit tinea yang lama-lama digaruk makin melebar keseluruhnya makin gatal hebat4) Pada saat berkeringat pori-pori melebar menyebabkan air keringat masuk kedalam pori-pori sebagai zat iritan .yang menyebabkan makin bertambah gatalnya disekitar lesi5) Obat yang kira-kira diberikan obat tablet berwarna kuning adalah chlorpheniramin maleat yang merupakan obat antihistamin penghilang gatal ,sedangkan obat yang berwarna hijau adalah prednisone sebagai kortikosteroid ,dimana kortikosteroid adalah kontra indikasi penyakit tinea6) Karena prednisone adalah obat kortikosteroid adalah kontraindikasi penyakit tinea .dan antihistamin yang diberikan bukan menyembuhkan etiologi penyakit tinea ,hanya merupakan obat simtomatik7) Intepretasi pemeriksaan fisikLesi pada abdomen bawah sampai dengan bokong dan lipat paha :tinea krurisLesi distribusi diseminata :merupakan lesi yang meluas karna digaruklesi makin menyebar membuat lesi diseminataBentuk bulat dan tidak khas : bentuk bulat adalah lesi awal karena digaruk lesi makin meluas sehinga bentuknya jadi tidak khasSusunan polisiklik batas tegas :merupakan lesi khas tineaUkuran lesi milier sampai plakat :menunjukan ada lesi yang lama yang sudah meluas da nada lesi kecil yang masih baru berukuran sebesar kepala jarum pentul (milier)8) Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH untuk menentukan jenis jamur yang menyebabkan lesi sehingga mudah untuk pemilihan obat ant jamur yang akan diberikan pada Pak Solid9) Obat yang diberikan oleh dokter untuk anti jamur adalah obat golongan Azol ,diantara ketokonazol atau mikonazol10) Diagnosis kerja penyakit Pak Solid yang memungkinkan adalah tinea kruris11) Penyakit Pak Solid tidak memerlukan rujukan kecuali ada infeksi sekunder dan telah diedukasi serta diobati tetapi penyakit belum sembuh12) Prognosis penyakit Pak Solid baik kalau Pak Solid mematuhi atuan minum obat yang diberikan oleh dokter serta edukasi

CTM + Prednison

Pegawai SwastaInfeksi

Higienis

Gatal

Anamnesa

Infeksi jamur

Bersisik

Keratofilik

Diagnosa

Lesi Lokasi Bentuk Distribusi Batas Ukuran

Pemeriksaan Status Dermatologikus

Tinea

Pemeriksaan kerokan kulit

Pengobatan ketokenazol

LO1.Infeksi pada kulit akibat :a) Jamurb) Bakteric) Virusd) Parasit

I .INFEKSI KULIT AKIBAT JAMUR

Infeksi jamur dapat terjadi di superfisial, subkutan, atau sistemik, hal ini tergantung dari karakteristik organisme yang menginfeksi host nya. Pada infeksi jamur superfisial, yaitu pada stratum korneum, rambut, dan kuku, dapat dibagi menjadi dua yaitu infeksi yang memicu respon inflamasi dan yang tidak memicu respon inflamasi. Infeksi yang memicu respon inflamasi disebabkan oleh dermatofit sedangkan yang tidak memicu respon inflamasi disebabkan oleh piedra.Mikosis ialah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Mikosis dibagi menjadi mikosis profunda dan superfisialis.1. MIKOSIS SUPERFISIALIS

A. DERMATOFITOSISDermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku , yang disebabkan oleh dermatofit. Dermatofit adalah suatu kelompok jamur yang memiliki kemampuan untuk membentuk perlekatan molekular pada keratin dan menjadikannya sebagai sumber nutrisi. Dermatofit dapat dibagi menjadi organisme geofilik, zoofilik dan antropofilik. Organisme geofilik merupakan organisme yang berada di tanah dan secara sporadik menginfeksi manusia secara kontak langsung dengan tanah. Infeksi akibat organisme ini biasanya menimbulkan inflamasi. Contohnya adalah Microsporum gypseum. Zoofilik, spesies yang ditemukan di hewan, juga ditransmisikan ke manusia.Transmisinya dapat langsung maupun tidak langsung. Contohnya M. canis pada kucing dan anjing. Infeksi ini juga menimbulkan inflamasi. Antropofilik menjadikan manusia sebagai host nya, ditransmisikan dari manusia ke manusia secara kontak langsung. Infeksi geofilik dan zoofilik menyebabkan lesi yang lebih iritatif dan inflamatif dibandingkan dengan yang bertransmisi secara antropofili. Dermatofit termasuk kelas Fungi imperfecti, yang terbagi dalam 3 genus yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.1KlasifikasiBerdasarkan lokasi:a. Tinea kapitis: dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala.b. Tinea barbe : dermatofitosis pada dagu dan jenggot.c. Tinea kruris: dermatofitosis pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah.d. Tinea pedis et manum : dermatofitosis pada kaki dan tangan.e. Tinea unguium : dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki.f. Tinea korporis : dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk bentuk 5 tinea di atas (leher atau badan).Berdasarkan gambaran klinis:a. Tinea imbrikata : ditandai susunan skuama yang konsentris.b. Tinea favosa atau favus : dermatofitosis (infeksi dermatofit kronik) di kulit kepala dan di kuku yang ditandai dengan terbentuk skutula yang tebal dan kuning dan berbau seperti tikus (mousy odor).c. Tinea in kognito : bentuk klinis tidak khas karena telah diobati dengan steroid topikal kuat.

a. Tinea kapitis1merupakan dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh dermatofit patogen dari genus Tricophyton dan Microsporum kecuali T. concentricum. Penyebab terbanyak adalah M. canis.EpidemiologiBiasanya terjadi pada anak usia 3 sampai 14 tahun. Jarang terjadi pada orang dewasa. Tinea kapitis sering terjadi pada anak-anak keturunan Afrika. Transmisi meningkat dengan menurunnya kebersihan diri, padat penduduk, dan status ekonomi rendah.Gambaran klinisKelainan dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-merahan, alopesia, dan kadang-kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat disebut kerion.Di dalam klinik tinea kapitis dapat dilihat sebagai 3 bentuk yang jelas, yaitu :1. Grey patch ringwormTinea kapitis yang disebabkan oleh genus Microsporum dan sering ditemukan pada anak-anak. Penyakit mulai dengan papul merah yang kecil di sekitar rambut. Papul melebar, membentuk bercak, yang menjadi pucat dan bersisik. Keluhannya adalah gatal. Warna rambut menjadi abu-abu dan tidak mengkilat lagi. Semua rambut daerah tersebut terserang oleh jamur, sehingga dapat terbentuk alopesia setempat.Pemeriksaan dengan lampu wood dapat dilihat fluoresensi hijau kekunung-kuningan pada rambut yang sakit.2. KerionAdalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis beupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel radang yang padat disekitarnya. Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap.3. Black dot ringwormTerutama disebabkan oleh Trycophyton tonsurans dan Trycophyton violaceum. Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada muara folikel, dan yang tertinggal adalah ujung rambut yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambut ini memberikan gambaran yang khas yaitu black dot.Diagnosis BandingDermatitis seborrheic, dermatitis atopik, impetigo, pustular atau plak psoriasis, foliculitis decalvans.PengobatanPada Tinea kapitis yang disebabkan oleh Microsporum audouini dilakukan pengobatan topikal dan disertai penyinaran dengan sinar X untuk merontokkan rambut di bagian yang sakit. ..b. Tinea barbeEpidemiologiDitemukan pada pria. Transmisi tersering berasal dari alat cukur.EtiologiSebagian besar disebabkan oleh organisme zoopilik yaitu T. mentagrophytes dan T.verrusocum.Gambaran KlinisUnilateral dan lebih sering di jenggot daripada di kumis. Terdapat tiga bentuk, yaitu1. Tipe inflammatoryBiasanya disebabkan oleh T. mentagrophytes dan T.verrusocum. Tipe ini analog dengan bentuk korion pada Tinea kapitis. Bentuk lesinya nodular dengan keropeng seropurulen. Rambut pada area ini tidak bercahaya, rapuh dan terdapat purulen pada akar rambut.2. Tipe superfisialDisebabkan oleh antropofili, bentuk menyerupai bakteri folikulitis dengan eritema yang difus, perifolikular pustul dan papul. Rambut didaerah ini rapuh dan membuat infeksi endothrix oleh T.violaceum.3. Tipe circinateTinea barbe circinate memperlihatkan suatu batas vesikulopustular yang aktif dengan pusat yang bersisik dan mirip seperti Tinea korporis.Diagnosis bandingSikosis barbe/vulgaris, perioral dermatitis, candida folikulitis, dermatitis kontak, dan acne vulgaris.c. Tinea krurisadalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun.EtiologiSebagian besar disebabkan oleh T.rubrum dan Epidermophyton floccosum.EpidemiologiTinea kruris menyebar dengan kontak langsung dan diperburuk dengan panas dan lembab. Terjadi tiga kali lebih sering pada pria daripada wanita dan terjadi lebih sering pada orang dewasa daripada anak-anak.Gambaran klinisLesi kulit dapat terbatas pada daerah genito-krural saja, atau meluas ke daerah sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian bawah atau bagian tubuh lain. Kelainan kulit yang tampak pada sela paha merupakan lesi berbatas tegas. Peradangan pada tepi lebih nyata daripada daerah tengahnya. Efloresensi terdiri dari bermacam-macam bentuk. Bila penyakit ini menjadi menahun dapat berupa bercak hitam disertai sedikit sisik. Erosi dan keluarnya cairan biasanya karena garukan.Diagnosis bandingCandidiasis, intertrigo (dermatitis pada lipatan), seborheic dermatitis, dan psoriasis.d. Tinea pedis dan Tinea manus (kutu air)Tinea pedis ialah dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki. Sedangkan Tinea manus menyerang telapak tangan dan sela-sela jari tangan.EpidemiologiTinea manus didapatkan secara kontak langsung terhadap orang atau binatang yang terinfeksi dan dari tanah. Tinea pedis banyak terlihat pada orang yang dalam kehidupan sehari-hari banyak bersepatu tertutup disertai perawatan kaki yang buruk dan para pekerja dengan kaki yang selalu atau sering basah.EtiologiDisebabkan oleh T.rubrum (yang paling sering), T. mentagrophytes, dan E. floccosum.Gambaran klinis1. Tinea pedis yang sering terlihat adalah bentuk interdigitalis. Diantara jari IV dan V terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis. Kelainan ini dapat meluas ke bawah jari (subdigital) dan juga ke sela jari yang lain. Oleh karena daerah ini lembab, maka sering dilihat maserasi. Aspek klinis maserasi berupa kulit putih dan rapuh. Pada suatu ketika kelainan ini dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis, dan dapat pula terjadi erysipelas yang disertai gejala-gejala umum.2. Bentuk lain ialah moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik; eritema biasanya ringan dan terutama terlihat pada bagian tepi lesi. Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan kadang-kadang vesikel.3. Pada bentuk subakut terlihat vesikel, vesikopustul dan kadang-kadang bula. Dimulai dari daerah sela jari kaki, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki. Isi vesikel berupa cairan jernih yang kental. Setelah pecah, vesikel tersebut meninggalkan sisik yang berbentuk lingkaran disebut koleret. Jamur terletak di atap vesikel.Semua bentuk yang dilihat di kaki dapat terjadi pula pada tangan.Diagnosis bandingPsoriasis, candidiasis, bakteri pyodermal, dan dyshydrosis.e. Tinea unguiumTinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita.Gambaran Klinis1. Bentuk subungual distalisBentuk ini mulai dari tepi distal atau distolateral kuku. Proses ini menjalar ke proksimal dan di bawah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh.2. Leukonikia trikofitaMerupakan keputihan di permukaan kuku yang dapat dikerok untuk dibuktikan adanya elemen jamur.3. Bentuk subungual proksimalisKuku dibagian distal masih utuh, sedangkan bagian proksimal rusak.Tinea unguium adalah dermatofitosis yang paling sukar dan lama disembuhkan. Kelainan pada kuku kaki lebih sukar disembuhkan daripada kuku tangan.f. Tinea korporis (tinea sirsinata, tinea glabrosa, Scherende Flechte, kurap, herpes sircine trichophytique)Tinea korporis merupakan dermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambut (glabrous skin).EpidemiologiTinea korporis dapat ditransmisikan secara langsung dari manusia atau hewan yang terinfeksi. Pada anak-anak lebih sering kontak dengan pathogen zoofilik khususnya M.canis dari anjing atau kucing.

Gambaran klinis1. Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan. Lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain, selain itu dapat terlihat lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu.2. Pada tinea corporis yang menahun, tanda radang mendadak biasanya tidak terlihat lagi. Kelainan ini dapat terjadi pada tiap bagian tubuh dan bersama-sama dengan kelainan pada sela paha. Dalam hal ini disebut tinea corporis et cruris. Bentuk menahun yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum biasanya dilihat bersama-sama dengan tinea unguium.3. Bentuk khas tinea korporis yang disebabkan oleh Trichophyton concentricum disebut tinea imbrikata. Dimulai dengan papul berwarna coklat, yang perlahan-lahan menjadi besar. Stratum korneum bagian tengah ini terlepas dari dasarnya dan melebar. Proses ini, setelah beberapa waktu mulai lagi dari bagian tengah, sehingga terbentuk lingkaran-lingkaran skuama yang konsentris. Pada permulaan infeksi penderita dapat merasa sangat gatal, akan tetapi kelainan yang menahun tidak menimbulkan keluhan pada penderita. Pada kasus menahun, lesi kulit kadang-kadang dapat menyerupai iktiosis.Diagnosis bandingErythema annulare, nummular eczema, granuloma annulare.g. Tinea favosa atau favusmerupakan bentuk lain tinea korporis yang disertai kelainan pada rambut. Penyakit ini biasanya dimulai di kepala sebagai titik kecil di bawah kulit yang berwarna merah kuning dan berkembang menjadi krusta berbentuk cawan (skutula ) dengan berbagai ukuran. Biasanya dapat tercium bau tikus (mousy odor) pada penderita favus. Kadang-kadang penyakit ini dapat menyerupai dermatitis seboroika. Tinea favosa pada kulit dapat dilihat sebagai kelainan kulit papulovesikel dan papuloskuamosa, disertai kelainan kulit berbentuk cawan yang khas, yang kemudian menjadi jaringan parut.Tiga spesies dermatofita yang dapat menyebabkan favus yaitu Trichophyton schoenleini, Trichophyton violaceum, dan Microsporum gypseum.B. NONDERMATOFITOSIS1. PITIRIASIS VERSIKOLOR (Tinea versikolor, kromofitosis, dermatomikosis, tinea flava, pitiriasis versikolor plava dan panau)Merupakan penyakit jamur superficial yang kronik biasanya tidak memberikan keluhan subyektif, berupa bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka, dan kulit kepala yang berambut.PatogenesisFlora normal yang berhubungan adalah Pityrosporum orbiculare atau Pityrosporum ovale. Pitiriasis versikolor ini merupakan infeksi ringan yang sering terjadi yang Nampak sebagai akibat Malassezia furor yang tumbuh berlebihan.Gejala klinisKelainan ini terlihat sebagai bercak-bercak, berwarna-warni, bentuk tidak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus. Bercak-bercak tersebut berfluoresensi bila dilihat dengan lampu Wood. Bentuk papulo-vesikular dapat terlihat walaupun jarang. Kelainan biasanya asimtomatik. Kadang-kadang penderita dapat merasakan gatal ringan.2. PITIROSPORUM FOLIKULITISMerupakan penyakit kronis pada folikel pilosebasea yang disebabkan oleh spesies Pitirosporum berupa papul dan pustule folikular yang biasanya gatal dan terutama berlokasi di batang tubuh, leher, dan lengan bagian atas.EtiologiJamur penyebab adalah spesies Pityrosporum yang identik dengan Malassezia furfur penyebab pitiriasis versikolor. Spesies ini sekarang disebut kembali sebagai Malassezia.Gejala klinisMemberikan keluhan gatal pada tempat predileksi. Terlihat papul dan pustule perifolikular, berukuran 2-3 mm diameter dengan peradangan minimal.3. PIEDRAAdalah infeksi jamur pada rambut, ditandai dengan benjolan (nodus) sepanjang rambut dan disebabkan oleh Piedra hortai (black piedra) atau Trichosporon beigelii (white piedra)Gejala klinisMenyerang rambut kepala, janggut, dan kumis tanpa memberikan keluhan. Krusta melekat erat pada rambut yang terserang.Piedra hitam, contoh Piedra hortaihanya menyerang rambut kepala. Jmaur ini menyerang rambut di bawah kutikel, kemudian membengkak dan pecah untuk menyebar di sekitar rambut dan membentuk benjolan tengguli dan hitam.Piedra putih, menyerang janggut dan kumis. Benjolan berwarna coklat muda dan tidak begitu melekat pada rambut.4. TINEA NIGRA PALMARISDisebabkan oleh Cladosporium wermeckii adalah infeksi jamur superficial yang asimtomatik pada stratum korneum. Kelainan kulit berupa macula tengguli sampai hitam. Biasanya yang terserang adalah telapak tangan.5. OTOMIKOSISAdalah infeksi jamur kronik atau subakut pada liang telinga luar dan lubang telinga luar yang ditandai dengan inflamasi eksudatif dan gatal.Gejala klinisLiang telinga merah sembab dan banyak krusta. Inflamasi disertai eksfoliasi permukaan kulit atau pendengaran dapat terganggu karena liang telinga tertutup oleh massa kotoran kulit dan jamur. Infeksi bakteri dan dan invasi jaringan dibawah kulit menyebabkan nyeri dan dan supurasi.6. KERATOMIKOSISAdalah infeksi jamur pada kornea mata yang menyebabkan ulserasi dan inflamasi setelah trauma pada bagian tersebut diobati dengan obat-obat antibiotic dan kortikosteroid.Gejala klinisLesi mulai dengan benjolan yang menonjol sedikit di atas permukaan, berwarna putih kelabu dan berambut halus. Vaskularisasi sering tidak tampak.2. MIKOSIS PROFUNDATerdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur, dengan gejala klinis tertentu yang menyerang alat di bawah kulit, misalnya traktus intestinalis, traktus respiratorius, traktus urogenitalis, susunan kardiovaskular, susunan saraf sentral, otot, tulang, dan kadang-kadang kulit.Penyakit ini bersifat kronis. Manifestasinya berupa tumor, infiltrasi peradangan, ulkus atau sinus tersendiri maupun bersamaan.Jamur yang menyebabkan mikosis subkutan tumbuh dalam tanah atau pada tanaman yang membusuk. Beberapa penyakit jamur subkutan yang ditemukan di Indonesia adalaha) SPOROTRIKOSISAdalah infeksi kronis yang disebabkan oleh Sporotrichium schenkii yang masuk ke dalam kulit melalui trauma dan ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening.Lesi lokal terbentuk sebagai pustul, abses, atau tukak, dan saluran getah bening yang berasal dari tempat ini menjadi tebal dan menyerupai tali. Lesi menunjukkan peradangan menahun dan granulomatosa yang mengalami nekrosis.b) KROMOBLASTOMIKOSIS (Kromomikosis)Adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh bermacam-macam jamur berwarna (demataceous) yaitu Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, Rhinocladiella aquaspersa, dan Cladosporium carrionii.Jamur masuk melalui trauma ke dalam kulit, seringkali pada tungkai atau kaki. Secara lambat, pertumbuhan mirip kutil tersebar di sepanjang aliran getah bening yang berasal dari daerah yang terserang. Walaupun jarang, elefantiasis mungkin timbul akibat infeksi sekunder.c) MISETOMAAdalah penyakit kronik, supuratif dan granulomatosa yang disebabkan oleh bakteri Actinomyces dan jamur Nocardia yang merupakan jamur berfilamen. Gejala klinis biasanya terdiri atas pembengkakan, abses, dan sinus. Di dalam sinus ditemukan butir-butir (granules) yang berpigmen yang kemudian dikeluarkan melalui eksudat. Misetoma timbul bila organisme tanah ini tertanam ke dalam jaringan subkutan melalui trauma.d) KANDIDOSISAdalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut, disebabkan oleh spesies Candida, dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru. Yang tersering sebagai penyebab adalah Candida albikans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina, dan feses orang normal.KlasifikasiBerdasarkan tempat yang terkena:a. Kandisosis selaput lendir:1. Kandidosis oral (thrush): mengenai bayi. Tampak pseudomembran putih coklat muda kelabu yang menutup lidah, palatum mole, pipi bagian dalam dan permukaan rongga mulut lain. Terdapat lesi berwarna putih di tepi atau di bawah permukaan lidah.2. Periechem: fisur pada sudut mulut. Faktor predisposisi adalah defisiensi riboflavin3. Vulvovaginitis: keluhan utama adalah gatal didaerah vulva. Merupakan vulva vagina (keputihan)4. Balanitis: pada glans penis dan sulkus koronarius glandis5. Kandidosis mukokutan kronik: karena kekurangan fungsi leukosit atau sistem hormonal.6. Kandidosis bronkopulmonar dan paru.

b. Kandidosis kutis:1. Lokalisata -daerah intertriginosa - daerah perianal2. Generalisata3. Paronikia dan onikomikosis4. Kandidosis kutis granulomatosa

c. Kandisosis sistemik1. Endokarditis2. Meningitis3. Pielonefritis4. Septikemia

B. Infeksi kulit akibat Bakteri1. SelulitisDEFINISISelulitis adalah suatu penyebaran infeksi bakteri ke dalam kulit dan jaringan di bawah kulit.Infeksi dapat segera menyebar dan dapat masuk ke dalam pembuluh getah beningdan aliran darah. Jika hal ini terjadi, infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh.PENYEBABSelulitis bisa disebabkan oleh berbagai jenis bakteri yang berbeda, yang palingsering adalah Streptococcus.Staphylococcus juga bisa menyebabkan selulitis, tetapi biasanya terbatas didaerah yang lebih sempit.Selulitis paling sering menyerang wajah dan tungkai bagian bawah.Akibat dari infeksi Bakteri antara lain seperti : Kemerahan nyeri tekan panas, bengkak, dan tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas(peau d'orange). Demam, menggigil, dan sakit kepala (pada kasus-kasus tertentu) Peningkatan denyut jantung Tekanan darah menurun pemeriksan fisik akan ditemukan daerah pembengkakan yangterlokalisir (edema), kadang ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening.Pengobatan Untuk selulitis yang disebabkan oleh streptokokus biasanya diberikan penisilin per-oral (melalui mulut). Pada kasus yang berat, penisilin bisa diberikan secaraintravena (melalui pembuluh darah), dan bisa ditambahkan klindamisin.Jika penderita alergi terhadap penisilin bisa diganti dengan eritromisin untuk kasus yang ringan atau klindamisisn untuk kasus yang berat.Selulitis yang disebabkan oleh stafilokokus bisa diobati dengan dikloksasilin.Untuk kasus yang berat bisa diberikan oksasilin atau nafsilin.Gejala-gejala selulitis biasanya menghilang beberapa hari setelah pemberianantibiiotik.Kepada penderita selulitis berulang bisa diberikan suntikan penisilin setiap bulanatau penisilin per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu setiap bulan.

2. ImpetigoDefinisi impetigo adalah infeksi kulit yang menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhankecil berisi nanah (pustula).Penyebab Impetigo merupakan infeksi bakteri pada kulit yang paling sering ditemukan.Infeksi ini disebabkan oleh Streptococcus dan Staphylococcus, dan berpindah darimanusia ke manusia melalui kontak, terutama antara anak-anak.Infeksi akibat Impetigo antara lain seperti : Luka merah yang dengan cepat pecah, cairan selama beberapa haridan kemudian membentuk kerak berwarna cokelat kekuningan. Gatal Kulit melepuh berisi cairan. Dalam bentuk yang lebih serius, menyakitkan cairan atau nanah penuh luka yang berubah menjadi borok dalam.Pengobatannya dengan antibotik topikal (polimisin, neomisin, basitrasin) dan antiseptik (betadine) dapatdipakai. Mupirosin (bactroban) salep dioleskan tiga kali sehari merupakan obattopikal yang peling efektif. Penisilin oral atau eritomisin merupakan indikasi

C.Infeksi Kulit Akibat Virus

Virusadalahparasitberukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapatbereproduksidi dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecilasam nukleat(DNAatauRNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atasprotein,lipid,glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.Genomvirus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

1.Penyakit Cacar (Herpes)Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai 'Herpes' oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain 'shingles' adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada. Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.

Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu. Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes)Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut. Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet(Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan (blisters).Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar (herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.

LAPORAN TUTORIAL MINGGU 1

KELOMPOK 4A

OLEH :

1. Nurul Aini Yudita2. Nurul Fitri Kumaira3. Farisah Izati4. Ratih Yonarita5. Vina Muspita6. Halim Satria7. Diputra Prima8. M Rivai Ramadhan9. Ahmad Iqram10. Vita Marliana Lubis11. Ari Rahmawati12. M Ihsan Fachrudin