Upload
faradiba-febriani
View
250
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 1/55
Faradiba Febriani | 1102011096
1
Sasaran Belajar Skenario 4
1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Limbik
2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Dopamine dan Neurotransmitter
3. Memahami dan Menjelaskan Skizofrenia
3.1. Definisi
3.2. Etiologi
3.3. Klasifikasi
3.4. Patifisiologi dan Patogenesis
3.5. Manifestasi Klinik
3.6. Diagnosis dan Diagnosis Banding
3.7. Tatalaksana
3.8. Komplikasi
3.9. Prognosis
3.10. Pencegahan
4. Memahami dan Menjelaskan Psikotik
5. Memahami dan Menjelaskan Ibadah Mahdhoh
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 2/55
Faradiba Febriani | 1102011096
2
1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Sistem Limbik
SISTEM LIMBIK (LIMBIC SYSTEM)
Pengertian : Yang termasuk ke dalam system limbic ialah semua bangunan berikut:
Lobus limbic (Broca)
Formatio hippocampi
Nucleus amygdaloideus
Hypothalamus
Nucleus anterior thalami
Nucleus medio dorsalis thalami
Area septi
Beserta penghubungnya:
Alveus
Fimbra
Fornix
Tractus mammilothalamicus
Stria terminalis
Stria medullaris
Dari bangunan-bangunan tersebut terlihat bahwa sistem limbik melibatkan:
Tal-encephalon
Di-encephalon
LOBUS LIMBIK (BROCA)
Pengertian: Lobus limbik merupakan bangunan berbentuk huruf C pada dataran medial haemispherum
yang melingkari corpus callosum dan mempunyai kesatuan fungsi yang meliputi:
Gyrus subcallosum s. Subiculum: Terltak di depan lamina terminalis dan rostrum corpus
collosum, jalan melingkari corppus callosum sampai splenium corporis calloni.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 3/55
Faradiba Febriani | 1102011096
3
Gyrus cinguli: Terletak tepat di atas corpus callosum.
Gyrus parahippocampi: Terletak antara fissura hippocampi dan sulcus collateralis Ke depan dia
lanjut menjadi uncus.
FORMATIO HIPPOCAMPI
Pengertian: Merupakan bangunan yang mempunyai satu kesatuan fungsi yang meliputi:
1. HIPOCAMPUS (cornu ammonis)
Merupakan substansia grisea yang melengkung ke atas sepanjang dasar cornu inferior ventriculus
lateralis.
Ujumg depannya melebar membentuk : PES HIPPOCAMPI.
Pada penampang frontal, hippocampus berbentuk seperti HURUF C.
Permukaan dalam ventrikulus yang melengkung dilapisi oleh EPENDYM. Di bawahnya terdapat selapis
tipis substantia alba disebut sebagai : ALVEUS yang terdiri dari serabut saraf yang berasal dari
hippocampus yang kemudian melengkung ke medial membentuk FIMBRIA. Fimbria sendiri
meninggalkan ujung belakang hippocampus sebagai crus fornix. Crus fornix dari setiap sisi membelok ke
belakang dan atas di bawah splenium corpus callosi dan mengelilingi dataran belakang thalamus.Kedua
crus fornix tersebut kemudian menyatu membentuk Corpus Fornix yang terletak sangat dekat dengan
dataran bawah corpus callosum.
Pada waktu kedua crura saling mendekat, dia dihubungkan dengan serabut saraf yang jalan melintang:Commissura fornuces yang akan saling bersilangan kiri dengan yang kanan dan akhirnya bergambung
dengan hippocampus pada sisi yang sama.
Fungsi hippocampus: berperan dalam proses belajar dan ingatan sekarang
2. GYRUS DENTATUS
Pengertian : Merupakan seberkas substantia grissea yang terletak antara Fimbria
Hippocampi dan Gyrus Hippocampi.
Struktur : Kebelakang Gyrus dentatus berjalan mendampingi fimbria sampai kedekat
Splenium Corporis callosi dimana dia lanjut menjadi: Induseum griseum.
Induseum griseum sendiri merupakan seberkas tipis substantia grissea yang
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 4/55
Faradiba Febriani | 1102011096
4
Menutupi dataran atas corpus callosum.
Pada dataran atas Induseum griseum terdapat dua berkas serabut saraf:
Stria longitudinalis mediale dan stria longitudinalis laterale. Kedua stria ini
Merupakan sisa ( substantia alba ): Induseum grisea vestigii
Gyrus dentatus dan hippocampus sama - sama berbentuk huruf C dan kedua huruf
Tersebut saling mengunci satu dengan lainnya.
3. SUBICULUM s.GYRUS SUBCALLOSUM
Meruapakan bangunan yang terletak antara hypocampus dengan gyrus parahippocampus.
Keseluruhan formatio hippocampi mempunyai panjang 5 cm mulai dari depan ( pada amygdala )
kebelakang mencapai spelenium corporis callosi.
NUCLEUS AMYGDALOIDEUS ( amigdala )
Bentuk : seperti buah almond
Merupakan massa nuclei yang terletak pada lobus temporalis di daerah transisi dengan dataran postero
inferor lobus frontalis. Menrima aferen dari:
- Lobus olfactorius anterior
- Cortex piriformis, temporalis, pre frontalis
- Hypothalamus
- Nucleus medio dorsalis thalami
- Tegmentum
Mengirim eferen ke:
- Area preopticum mediale
- Nucleus area septi
- Hypothalamus
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 5/55
Faradiba Febriani | 1102011096
5
- Nucleus amygdaloideus sisi lain
- Nucleus medio doralis thalami
- Cortex prefrontalis
- Tegmentum
Letak : Sebagian didepan dan sebagian lagi daatas puncak cornu inferior ventriculus lateralis.
Dia berhubungan dengan ujung ekor nucleus caudatus yang berjalan kedepan pada atap
inferior ventriculus lateralis.
Stria terminalis muncul dari daratan belakangnya.
Fungsi amigdala:
1. kalau dipacu, terjadi perubahan suasana hati ( mood )
2. kalau dirusak, terjadi sikap agresif
3. melalui hypothalamus, dia mempercepat aktifitas endokrin, sex dan reproduksi
AREA SEPTI :
- meruapakan bagian dari nuclei tel – encephalon
- dibentuk oleh : - cortex area septi
- gyrus para terminalis
- gyrus ( area ) subcallosum
- Letak : antara septum pellucidum dengan comminssura anterior
- Hubungan timbale balik dengan formatio hippocampi via formix
- Hubungan timbale balik dengan hypothalamus
- berhubungan dengan habenula melalui stria medallarais thalami
HYPOTHALAMUS
Pengertian: merupakan bagian paling depan dari di-encephalon satu-satunya bagian di-encephalon
yang tidak ditutupi oleh hemisphaerum cerebri dapat dilihat lansung pada dataran bawah otak
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 6/55
Faradiba Febriani | 1102011096
6
Letak: mulai dari chiasma optici kebelakang mencapai lamina terminale dan commissura anterior
daerah yang ditempati hypothalamus sering juga disebut sebagai: area pre-opticum
Bangunan pembentuk hypothalamus:
a) chiasma opticum
b) tuber cinereum
c) infundibulum
d) corpus mammilare
Struktur: nucleinya dibedakan: kel. Medial dan kel. Lateralpembatas: fornix dan tractus
mammilothalamicus
Berhubungan erat dgn HYPOPHYSIS AXIS HYPOTHALAMUS-HYPOPHYSIS
THALAMUS
Pembentuk utama di-encephalon subs.grissea
T.d beberapa kelompok nuclei:
1) Kel. Nuclei anterior thalami
2) Kel. Nuclei intermedia thalami (nuclei of midline)
3) Kel. Nuclei medialis thalami
4) Kel. Nuclei lateralis thalami
5) Kel. Nuclei posterior thalami
Masing-masing kelompok biasanya dibagi lagi atas bebera
pa sub-kelompok nuclei
Hubungan: menerima sensasi sensorik dari seluruh tubuh, kecuali : N. OLFACTORIUS (penciuman)
Secara mandiri thalamus berfungsi:
• Menerima segala sensasi sensorik kecuali penciuman
• Karena hubungannya yang luas dgn cortex lobus frontalis dan hypothalamus, maka diduga dia
juga berfungsi sebagai pusat perasaan subjektif dan kepribadian seseorang
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 7/55
Faradiba Febriani | 1102011096
7
SERABUT PENGHUBUNG LOBUS LIMBIK :
1. Alveus ( sudah diterangkan )
2. Fimbria ( sudah diterangkan )
3. Fornix ( sudah diterangkan )
4. Tractus mammillothalamicus ( sudah diterangkan )
5. Stria terminalis ( sudah diterangkan )
6. Stria medullaris ( sudah diterangkan )
7. Commissura anterior ( sudah diterangkan )
FUNGSI SISTEM LIMBIK
1. berkaitan erat dengan keadaan emosi dan perilaku, terutama: reaksi takut, marah dan libido
2. khusus hippocampus mempunyai fungsi:
Pembelajaran
Ingatan sekarang ( hal – hal baru )
3. Berkaitan erat dengan fungsi penciuman, walau tak cukup bukti
4.
Berkaitan erat dengan respons homeostatik terhadap perubahan lingkungan
5. Berkaitan erat dengan perubahan emosi sehingga melibatkan aktivitas lokomotorik, saraf otonom
dan kelenjar endokrin
6. Berkaitan erat dengan:
- Perasaan
- Makan
-
Berkelahi
- Melarikan diri
- Mencari pasangan
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 8/55
Faradiba Febriani | 1102011096
8
Peran sistem limbik
menguasai aksi yang memuaskan kebutuhan dasar dan emosi, sistem limbik berhubungan dengan
hipotalamus yang berperan penting dalam emosi dan respon terhadap stres atau pusat stres (flightor fight)
mampu memobilisasi tubuh untuk bereaksi
pengendalian tambahan terhadap beberapa perilaku instinctif
Sistem Limbik atau otak tengah, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiri atas Talamus dan
Ganglia Basal atau otak tengah. Sistem Limbik penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek
tetapi juga menjaga homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah).
Terlibat dalam emosi ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri.
Sistem Limbik mengandung Hipotalamus, yang sering dianggap sebagian bagian terpenting dari 'otak
mamalia'. Hipotalamus meskipun kecil (besarnya hanya sepatuh gula kotak) dan beratnya hanya empat
gram, hipotalamus mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan
kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari otak (kelenjar pituitari). Hipotalamus
adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak,
misalnya kapan kita lapar.
Bagian limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur
emosi manusia dan memori emosi, menunjukan seorang penderita epilepsi yang mendapat terapi
operasi otak dengan diangkatnya amigdala dan hypocampus memperlihatkan gejala hiperseks dan rakus
setelah operasi.
Istilah Limbik berarti perbatasan aslinya limbik digunakan untuk menjelaskan struktur tepi sekeliling
regio basal serebrum, dan pada perkembangan selanjutnya diperluas artinya keseluruh lintasan
neuronal yang mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional.
Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan struktur berkaitan, selain mengatur prilaku
emosional juga mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh, osmolalitas cairan tubuh, dan
dorongan untuk makan dan minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara bersama-sama
disebut fungsi vegetatif otak yang berkaitan erat pengaturannya dengan perilaku.
Bagaimana kerja Hipotalamus dan sistem limbik, dalam Guyton diterangkan Fungsi Perilaku dari
Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton, 1997:937)
1. Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya mengakibatkan timbulnya rasa haus dan
nafsu makan tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti timbulnya rasa marah yang
hebat dan keinginan berkelahi.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 9/55
Faradiba Febriani | 1102011096
9
2. Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya bila dirangsang menimbulkan rasa
kenyang dan menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang.
3. Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler yang terletak sangat berdekatan
dengan ventrikel ketiga (atau bila disertai dengan perangsangan pada area kelabu dibagian
tengah mesensefalon yang merupakan kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanyaberhubungan dengan rasa takut dan reaksi terhukum.
4. Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa area hipotalamus.
Khususnya pada sebagian besar bagian anterior dan posterion hipotalamus.
Hipotalamus, daerah pengatur utama untuk sistem limbik, berhubungan dengan semua tingkat limbik.
Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak, namun merupakan bagian penting dari
jaras pengatur keluaran sistem limbik. Sebagai contoh perangsangan Kardiovaskular hipotalamus.
Perangsangan efek
neurogenik pada system
kardiovaskular meliputi
kenaikan tekanan arteri,
penurunan tekanan arteri,
peningkatan atau penurunan
frekuensi denyut jantung.
Pada umumnya,
perangsangan bagian
posterior dan lateral
hipotalamus meningkatkan
tekanan arteri dan frekuensi
denyut jantung, sedangkan
perangsangan area preoptik
sering menimbulkan efek yang
berlawanan. Pengaturan gastrointestinal, dimana perangsangan pada hipotalamik lateral berhubungan
dengan pusat lapar, bila daerah ini rusak maka pada percobaan binatang, akan terjadi kehilangan nafsu
makan menyebabkan kematian karena kelaparan (lethal starvation). Pusat kenyang terdapat di nukneus
ventromedial, bila daerah ini dirangsang dengan listrik pada binatang percobaan akan menghentikan
makannya dan benar-benar mengabaikan makanannya. Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral
maka, maka binatang tersebut jadi rakus, dan terjadi kegemukan yang hebat.(Guyton, 1997:933)
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 10/55
Faradiba Febriani | 1102011096
10
2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Dopamine dan Neurotransmitter
Beberapa contoh Neurotransmitter dengan fungsinya
No Nama Efek utama
1. Asam amino dan turunanya : Glycine Transmitter penghambat dalam SSP
2. Norepinephrin Tranmitter dalam SSP dan SS peririfir yang bersifat
penghambat dan eksitasi
3. Gamma - aminobutyric acid (GABA) Transmitter penghambat dari SSP
4. Acetylcholine Transmitter eksitasi pada hubungan neromuskuler,
transmitter eksitasi dan penghambat dalam SSP
dan susunan saraf perifir
5. Enkephalin Transmitter yang mempunyai efek seperti morfin
yaitu menghambat lintasan nyeri dalam SSP
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 11/55
Faradiba Febriani | 1102011096
11
Sintesis Dopamin
Efek Dopamin pada Sistem Limbik dan Sistem Kortikal
Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-neuron yang berasal
dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis. Pengaruhdopamin biasanya sebagai inhibisi.(Guyton,1997: 714).
Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area. Sistem norepinefrin
yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara serotonin dan dopamin terutama ke
regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline).(Guyton,1997: 932)
Struktur reseptor dopaminergik
Reseptor dopamin terdiri dari dua subtipe, D-1 (dengan I3 pendek, C-terminal panjang) dan
D-2 (I3 panjang, C-terminal pendek). Reseptor D2 receptors mempunyai isoform: D2L dan D2S.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 12/55
Faradiba Febriani | 1102011096
12
Pengaruh DOPAMINE
Dopamine mengatur aktivitas di dalam frontal lobe, area otak yang mengatur komunikasi, motivasi, dan
kemampuan untuk merasakan kesenangan. Kekurangan zat kimia ini dikaitkan dengan simptom
psikologis seperti keresahan sosial, mengkritik diri sendiri, menunda atau sulit mempertahankan
hubungan, begitu menurut riset di Leiden University Medical Center di Netherlands. Tapi begitukekurangan ini dikoreksi, perempuan yang mengalaminya sering merasa lebih berenergi, dapat bergaul
dan percaya diri.
Dopamin merupakan neurotransmitter aktif dalam sistem dopaminergik dan berhubungan dengan
penyakit neuromotor (Parkinson) dan schizophrenia. Obat-obat yang meningkatkan efek dopamin dalam
sistem ini menunjukkan aktivitas farmakologis terhadap kedua penyakit tersebut.
Seperti neurotransmiter lain, target terapetik dalam sistem dopaminergik meliputi : biosintesis,
metabolisme, penyimpanan, reuptake dan reseptor (presinaps dan prasinaps) dopaminergik.
Reseptor Agonis Antagonis Lokasi
D1 - Haloperidol Neostriatum, korteks
serebri, tuberkel
olfaktorius, n. accumbens
D2 Bromocriptine Haloperidol, Raclopride,
Sulpride
Neostriatum, tuberkel
olfaktorius, n. accumbens
D3 - Quinpirole Raclopride
Nucleus
Accumbens
D4 Clozapine Amygdala
D5 - - Hipokampus dan
Hipotalamus
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 13/55
Faradiba Febriani | 1102011096
13
Neurotransmitter systems
Acetylcholine
Nucleus basalis of Meynert → Neocortex
Septal nuclei (Medial septal nucleus) → Fornix → Hippocampus
Striatum
BA/M
Dopaminergic pathways
Mesocortical pathway: Ventral tegmental area → Frontal cortex
Mesolimbic pathway: Ventral tegmental area → Nucleus accumbens
Nigrostriatal pathway: Pars compacta → Striatum
Tuberoinfundibular pathway: Hypothalamus → Pituitary gland
Norepinephrine Locus coeruleus
Serotonin pathways Raphe nuclei · Anterior raphespinal tract · Lateral raphespinal tract
AA
Aspartate Climbing fibers
GABA Globus pallidus
Glycine Renshaw cells
Glutamate Thalamus · Subthalamic nucleus · Globus pallidus
Fisiologi neurotransmiter dopamin
Dopamin merupakan kelompok neurotransmiter katekholamin. Jumlah total neuron dopaminergik di
otak manusia, tidak termasuk di retina dan bulbus olfaktorius diperkirakan berjumlah antara 300.000
sampai dengan 400.000. Nukleus dopaminergik yang utama dijumpai pada substansia nigra pars
compacta, daerah tegmental sentral, dan nukleus arcuatus.
Dari substansia nigra dan daerah tegmental sentral neuron tersebut akan berproyeksi ke daerah
mesolimbik, mesokortikal, dan daerah striatum. Dopamin disintesis dari tyrosine dibagian terminal
presinaps untuk kemudian dilepaskan ke celah sinaps.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 14/55
Faradiba Febriani | 1102011096
14
Langkah pertama sintesis dopamin adalah proses uptake asam amino L-tyrosine dari aliran darah.
Tyrosine akan dikonversi menjadi 3-4-dihidroxyphenylalanine (L-DOPA) oleh enzim tyrosine hydroxylase,
dan kemudian L-DOPA dikonversi menjadi dopamin oleh enzim dopa decarboxylase. Dopamin disimpan
dalam granula-granula di ujung presinaptik saraf, dan akan dilepaskan apabila ada rangsangan. Dopamin
yang dilepaskan ke celah sinaps dapat mengalami satu atau lebih keadaan berikut:
mengalami pemecahan oleh enzim COMT/ Catechol-O-Methyl-Transferase atau enzim MAO/
Monoamine Oxidase,
mengalami difusi dari celah sinaps,
mengaktivasi reseptor pre sinaptik
mengaktivasi reseptor post sinaptik, dan
mengalami ambilan kembali (reuptake) ke terminal pre sinaptik.
Reseptor dopamin memiliki 2 sub tipe utama yaitu reseptor seperti D1 (D1dan D5) dan
reseptor seperti D2 (D2, D3, dan D4) . Variasi tipe reseptor ditentukan oleh urutan asam amino
DNA. Reseptor D2 memiliki 2 bentuk isoform yaitu D2 short dan D2long.
Tabel 1 menunjukkan reseptor dopamin, lokasi, agonis, dan antagonisnya. Perangsangan reseptor D2
post sinaps akan merangsang proses interseluler. Secara fungsional tidak ada perbedaan antara kedua
bentuk reseptor D2yang isoform tersebut. Pemahaman akan fungsi masing-masing reseptor akan
berguna dalam aplikasi klinik terapi. Reseptor dopaminergik D2 dapat berperan sebagai autoreseptor.
Reseptor dopaminergik D2 terletak di pre sinaps maupun post sinaps. Dopamin yang dilepaskan dariterminal saraf dapat mengaktivasi reseptor D2 pada terminal presinaptik yang sama, dan akan
mengurangi sintesis atau pelepasan dopamin yang terlalu berlebihan, sehingga reseptor D2 akan
berperan sebagai mekanisme umpan balik ( feedback ) negatif yang dapat memodulasi atau
menghentikan pelepasan dopamin pada sinaps tertentu.
Pada otak manusia terdapat 3 nukleus dopaminergik yang utama yaitu: (1) substansia nigra pars
compacta yang berproyeksi ke striatum, (2) area tegmental ventral yang berproyeksi ke nukleus
accumbens dan korteks serebri, dan (3) nukleus arcuatus hipotalamus yang berproyeksi ke area
tuberoinfundibular dan hipofisis.
Hubungan antara dopamin dan perilaku
Dopamin bekerja menghambat pelepasan prolaktin dari lobus interior pituitary. Sebagai pusat reward
reinforcement dan motivasi perilaku. Para neurophysiologist, computer scientist, psychologist dan
economist yang berkolaborasi dalam studi interdisiplin di jurnal Nature vol. 9, Agustus 2006,
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 15/55
Faradiba Febriani | 1102011096
15
mengemukakan hipotesa mengenai sel saraf dopamin otak tengah sebagai pengkode dalam
menentukan pengambilan keputusan.
Tingginya kadar dopamin diasosiasikan dengan meningkatnya perhatian, hiperaktivitas, keresahan dan
perilaku goal-oriented. Ketidakseimbangan kadar dopamin dalam otak juga diduga mempunyai korelasi
dengan penyakit skizofrenia, Parkinson, Attention-Deficit/Hyperactivity Disorders (ADHD) dan autisme,dimana keduanya memberikan gejala abnormalitas pada perilaku pasien.
FUNGSI SISTEM LIMBIK
Berkaitan erat dengan keadaan emosi dan perilaku, terutama: reaksi takut, marah dan libido
Khusus hippocampus mempunyai fungsi:
Pembelajaran
Ingatan sekarang (hal-hal baru)
Ingatan masa lalu biasanya tidak akan berubah jika terjadi kerusakan pada hippocampus.
Ingatan sekarang yang disimpan pada hippocampus tersebut, kemudian dengan cara yang
belum diketahui diteruskan ke cortex frontalis. Disinilah disimpan ingatan masa lalu.
Berkaitan erat dengan fungsi penciuman, walau tak cukup bukti
Berkaitan erat dengan respons homeostatik terhadap perubahan lingkungan
Berkaitan erat dengan perubahan emosi sehingga melibatkan aktivitas lokomotorik, saraf
otonom dan kelenjar endokrin
Berkaitan erat dengan
Perasaan
Makan
Berkelahi
Melarikan diri
Mencari pasangan
Hipothalamus
Di sekeliling hipotalamus terdapat terdapat subkortikal lain dari sistem limbik yang meliputi septum,
area paraolfaktoria, epithalamus, nukleianteriorthalamus, gangglia basalis hipocampus dan amigdala. Di
sekeliling area subkortika limbik terdapat korteks limbik, yang terdiri atas sebuah cincin korteks serebri
pada setiap belahan otak yang dimulai dari area orbitofrontalis pada permukaan ventral lobus frontalis,
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 16/55
Faradiba Febriani | 1102011096
16
menyebar ke atas ke dalam girus sub kalosal, kemudian melewati ujung atas korpus kalosum ke bagian
hemisferium serebri dalam girus singulata dan akhirnya berjalan ke belakang korpus kalosum dan ke
bawah menuju permukaan ventro medial lobus temporalis ke girus parahipokampal dan unkus. Lalu
pada permukaan medial dan ventral dari setiap hemisferium serebri ada sebuah cincin terutama
merupakan paleokorteks yang mengelilingi sekelompok struktur dalam yang menagtur perilaku dan
emosi. Sebaliknya, cincin korteks limbik ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi dua arah dan
merupakan tali penghubung antara neokorteks dan struktur limbik lain yang lebih rendah.
Jalur komunikasi yang penting antara sistem limbik dan batang otak adalah berkas otak depan bagian
medial (medial forebrain bundle) yang menyebar ke regio septal dan orbito frontal korteks serebri ke
bawah melalui bagian tengah hipotalamus ke formasio retikularis batang otak. Berkas ini membuat
serabut-serabut dalam dua arah, membentuk garis batang sistem komunikasi. Jalur komunikasi yang
kedua adalah melalui jaras pendek yang melewati formasio retikularis batang otak, thalamus,
hipothalamus, dan sebagian besar area lainnya yang berhubungan dengan area basal otak.
Hipotalamus meskipun berukuran sangat kecil hanya beberapa sentimeter kubik mempunyai jaraskomunika dua arah yang berhubungan dengan semua tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan
struktur yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga arah:
ke belakang dan ke bawah menuju batang otak terutama di are retikular mesenfalon, pons, dan medula
dan dari area tersebut ke saraf perifer sistem saraf otonom.
ke atas menuju bagian besar area yang lebih tinggi di diensefalon dan serebrum khususnya bagia
anterior talamus dan bagian limbik korteks serebri.
infundibulum hipotalamus untuk mengatur atau mengatur secara sebagain dari fungsi sekretorik pada
sebagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis.
Pengaturan fungsi vegetatif dan fungsi endokrin Hipotalamus
Pada setiap hipotalamus tampak adanya suatu area hipotalamik lateral yang besar. Area ini berguna
untuk pengaturan rasa haus, rasa lapar, dan sebagian besar hasrat emosional.
Pengaturan kardiovaskular menimbulkan efek neurogenik pada sistem kardiovaskular yang telah dikenal
meliputi kenaikan tekanan arteri, penurunan arteri, peningkatan dan penurunan frekuensi denyut
jantung.
Pengaturan suhu tubuh. Bagian anterior hipotalamus khususnya area preoptik berhubungan dengan
suhu tubuh. Peningkatan suhu darah yang mengalir melewati area ini meningkatkan aktivitas neuron-
neuron suhu. sebaliknya penurunan suhu darah akan menurunkan aktivitasnya.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 17/55
Faradiba Febriani | 1102011096
17
Pengaturan cairan. Hipotalamus mengatur cairan tubuh melalui dua cara. 1) dengan mencetuskan
sensasi haus yang menyebabkan seseorang atau hewan minum air. 2) mengatur ekskresi air ke dalam
urine. Di hipotalamus bagian lateral terdapat area pusat rasa haus.
Pengaturan kontraktiitas uterus dan pengeluaran air susu oleh payudara. Perangsangan nuklei
paraventrikular menyebabkan sel-sel neuronnya mensekresi hormon oksitosin yang menyebabkanpeningkatan kontraktilitas uterus serta kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveoli payudara
yang selanjutnya alveoli mengosongkan air susu melalui puting susu.
Pengaturan gastrointestinal dan hasrat makan. Yang berhubungan dengan rasa lapar terdapat di area
hipotalamus lateral. Sedangkan pusat rasa kenyang terletak di nuklei ventromedial.
Pengaturan hipotalamik sekresi hormon endokrin oleh kelenjar hipofisis anterior.
Fungsi perilaku dari hipotalamus dan fungsi limbik yang berkaitan
Perangsangan hipotalamus lateral pada hewan, tidak hanya merangsang timbulnya rasa haus dan nafsu
makan, tetapi juga kadangkala menyebabkan timbu rasa marah yang sangat hebat dan keinginan untuk
berkelahi.
Perangsangan nukleus ventromedial menimbulkan rasa kenyang, menurunkan nafsu makan, dan hewan
juga tenang.
Perangsangan zone tipis dari nuklei paraventrikular, yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel
ke tiga biasanya menimbulkan rasa takut dan reaksi terhukum.
Dorongan seksual terjadi bila ada rangsangan pada hipotalamus khususnya sebagian besar bagian
anterior dan posterior.
Beberapa prinsip sebagai bentuk kecerdasan emosi yang diperankan sistem limbik antara lain:
Mempengaruhi sistem belajar manusia. Sistem limbik ini mengontrol kemampuan daya ingat,
kemampuan merespon segala informasi yang diterima pancaindera.
Mengontrol setiap informasi yang masuk. Sistem limbik ini mengontrol setiap informasi yang
masuk dan memilih informasi yang berharga untuk disimpan dan yang tidak berharga akan
dilupakan. Oleh karena itu sistem limbik menentukan terbentuknya daya ingat jangka panjang
yang berguna dalam pelayanan pendidikan anak.
Otak tidak akan memberikan perhatian jika informasi yang masuk mengabaikan sistem limbik.
Suasana belajar yang membosankan membuat sistem limbik mengkerut dan kehilangan daya
kerjanya. Oleh karena itu suasana belajar yang menyenangkan akan memberi pengaruh positif
pada kerja sistem limbik.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 18/55
Faradiba Febriani | 1102011096
18
Fungsi spesifik bagian bagian lain sistem limbic
Fungsi hipokampus
Hipokampus merupakan bagian korteks serebri yang memanjang melipat ke dalam untuk membentuk
lebih banyak bagian dalam ventrikel lateralis. Hipokampus merupakan saluran tambahan yang dilewati
oleh sinyal sensorik yang masuk, yang dapat memulai reaksi perilaku dengan tujuan yang berbeda.
Seperti halnya halnya pada struktur-struktur limbik lain, perangsangan pada berbagai area dalam
hipokampus hampir selalu dapat menyebabkan salah satu dari berbagai pola perilaku, misalnya rasa
marah, ketidak pedulian, atau dorongan seks yang berlebihan.
Hal-hal yang berasal dari ingatan jangka pendek dapat diubah untuk disimpan menjadi ingatan jangka
panjang oleh hipokampus. Hipokampus (terletak diantara lobus temporal otak) dan bagian media lobus
temporal (bagian yang terletak paling dekat dengan garis tengah badan) juga berperan dalam prosespenggabungan ingatan (memory consolidation).
Untuk mengingat sesuatu, seseorang harus berhasil melaksanakan 3 hal, yaitu mendapatkan informasi,
menahan/meyimpannya dan mengeluarkannya. Bila kita lupa akan sesuatu, maka gangguan dapat
terjadi pada bagian mana saja dari ke 3 proses tersebut. Memory adalah proses aktif, karena ilmu
pengetahuan berubah terus, selalu diperiksa dan diformulasi ulang oleh pikiran otak kita.
Ingatan mempunyai beberapa fase yaitu :
waktunya sangat singkat (extremely shortterm)/ingatan segera (immediate memory) (item hanya dapat
disimpan dalam beberapa detik),
Ingatan jangka pendek (short term) (items dapat ditahan dalam beberapa menit), ingatan jangka
panjang (long term) (penyimpanan berlangsungbeberapa jam sampai seumur hidup.
Ingatan jangka panjang dihasilkan oleh perubahan struktural pada system saraf, yang terjadi karena
aktifasi berulang terhadap lingkaran neuron (loop of neuron). Lingakaran tersebut dapat dari korteks ke
thalamus atau hipokampus, kembali lagi ke korteks.
Aktifasi berulang terhadap neuron yang membentuk loop tersebut akan menyebabkan synaps diantara
mereka secara fungsional berhubungan. Sekali terjadi hubungan, maka neuron tersebut akan
merupakan suatu kumpulan sel, yang bila tereksitasi pada neuron tersebut akan terjadi aktifasi seluruh
kumpulan sel tersebut.
Dengan demikian dapat disimpan dan dikembalikan lagi oleh berbagai sensasi, pikiran atau emosi yang
mengaktifasi beberapa neuron dari kumpulan sel tersebut. Menurut Hebb perubahan struktural
tersebut terjadi di sinaps.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 19/55
Faradiba Febriani | 1102011096
19
Peran Hipokampus dalam pembelajaran
Fungsi teoritis hipokampus pada pembelajaran dapat menyebabkan timbulnya dorongan untuk
mengubah ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang. Artinya, hipokampus menjalarkan
sinyal-sinyal yang tampaknya membuat pikiran berulang-ulang melatih informasi baru sampai menjadi
ingatan yang disimpan permanen.
Amigdala
Amigdala merupakan kompleks beragam nukleus kecil yang terletak tepat di bawah korteks serebri daritiang (pole) medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai banyak sekali hubungan dua
jalur dengan hipothalamus seperti juga dengan daerah sistem limbik lainnya. Amigdala menerima sistem
neuronal dari semua bagian korteks limbik seperti juga dari neokorteks lobus temporalis, parietalis, dan
ksipitalis terutama dari area asosiasi auditorik dan area asosiasi visual. Oleh karena hubungan yang
multiple ini, amigdala disebut “ jendela “, yang dipakai oleh sistem limbik untuk melihat kedudukan
seseorang di dunia. Sebaliknya, amigdala menjalarkan sinyal- sinyal :
kembali ke area kortikal yang sama ini,
ke hipokampus,
ke septum,
ke thalamus, dan
khususnya ke hipothalamus.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 20/55
Faradiba Febriani | 1102011096
20
Efek perangsangan amigdala hampir sama dengan efek perangsangan langsung pada hipothalamus,
ditambah dengan efek lain. Efek yang diawali dari amigdala kemudian dikirim melalui hipotalamus
meliputi : 1) peningkatan dan penurunan tekanan arteri, 2) meningkatkan atau menurunkan frekuensi
denyut jantung 3,) meningkatkan atau menurunkan motilitas dan sekresi gastrointestinal, 4) defekasi
atau mikturisi 5), dilatasi pupil atau kadangkala kontriksi, 6) piloereksi, 7) sekresi berbagai hormon
hipofisis anterior terutama hormon gonadotropin dan adrenokortikortopik.
Disamping efek yang dijalarkan melalui hipotalamus ini, persangsangan amigdala juga dapat
menimbulkan beberapa macam gerakan involunter yakni: 1) pergerakan tonik seperti mengangkat
kepala atau membungkukkan badan, 2) pergerakan melingkar melingkar, 3) kadangkala pergerakan
klonik, ritmis, dan berbagai macam pergerakan yang berkaitan dengan penciuman dan makan sperti
menjilat, mengunyah, dan menelan. Selain itu, perangsangan pada nukleo amigdala tertentu dapat
menimbulkan pola marah, melarikan diri, rasa terhukum, nyeri yang sangat, dan rasa takut seperti pola
rasa marah yang dicetuskan oleh hipotalamus.
Fungsi keseluruhan amigdala
Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar. Amigdala juga
tampaknya berproyeksi pada jalur sistem limbik seseorang dalam berhubungan dengan alam sekitar dan
pikiran. Amigdala dianggap membuat respon perilaku seseorang sesuai dengan tiap kedaan.
Korteks limbik
Bagian dari sistem limbik yang sedikit dimengerti adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi struktur
subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh sinyal-sinyal yang
dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah yang berlawanan. Oleh karena
itu. Korteks limbik berfungsi sebagai area asosiasi serebral untuk mengatur perilaku.
Korteks limbik ini dimulai dari :
Otak area orbito frontalis pada permukaan ventral lobus frontalis,
menyebar ke atas ke dalam girus subkalosal, kemudian melewati
ujung atas korpus kolosum ke bagian medial hemisferum serebri
dalam girus singulata, dan akhirnya berjalan di belakang korpus
kolosum dan ke bawah menuju permukaan ventromedial lobus
temporalis ke girus parahipokampal dan unkus. Lalu pada
permukaan medial dan ventral dari setiap hemisferum serebri
ada sebuah cincin, terutama merupakan paleokorteks, yang
mengelilingi sekelompok struktur dalam yang sangat berkaitan
dengan prilaku dan emosi. Sebaliknya, cincin korteks ini juga
berfungsi sebagai alat komunikasi dua arah dan merupakan tali penghubung antara neokorteks dan
struktur limbik yang lebih rendah.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 21/55
Faradiba Febriani | 1102011096
21
Perangsangan pada berbagai regio korteks limbik akan meinggagalkan fungsi korteks limbik ini. Namun,
seperi halnya regio-regio lain dari sitem limbik, pola perilaku tersebut dapat juga dicetuskan dengan
merangasang daerah spesifik dalam korteks limbik. Demikian juga ablasi beberapa area korteks limbik
dapat menimbulkan perubahan yang persisten pada perilaku hewan,misalnya hewan menjadi liar, mau
menyelidiki segala objek, mempunyai dorongan seksual yang besar tehadap hewan yang tidak sesuai
atau terhadap benda- benda mati.
Neurofisiologi
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju.limbik secara
harfiah diartikan sebagai perbatasan. Sistem limbik itu sendiri diartikan keseluruhan lintasan neuronal
yang mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional. Bagian utama sistem limbik adalah
hipothalamus dan struktur-strukturnya yang berkaitan. Bagian otak ini sama dengan yang dimiliki hewan
mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia.
Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem
limbik berfungsi mengendalikan emosi, mengendalikan hormon, memelihara homeostasis, rasa haus,
rasa lapar, seksualitas, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut
sebagai otak emosi. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai Alam Bawah Sadar atau ketaksadaran
kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang, dan perilaku tulus lainnya.
LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat
bermuaranya cinta, respek dan kejujuran.
Sistem Limbik yang terdiri dari Amigdala, Thalamus dan Hipothalamus ini berperanan sangat penting
dan berhubungan langsung dengan sistem otonom maupun bagian otak penting
lainnya. Karena hubungan langsung sistem Limbik dengan sistem otonom, jadinya bila ada stimulus
emosi negatif yang langsung masuk dan diterima oleh sistem Limbik dapat menyebabkan berbagai
gangguan seperti : gangguan jantung , hipertensi maupun gangguan saluran cerna. Tidak heran saat
seseorang marah , maka jantung akan berdetak lebih cepat dan lebih keras dan tekanan darah dapat
meninggi .
Stimulus emosi dari luar ini dapat langsung potong jalur masuk ke sistem Limbik tanpa dikontrol oleh
bagian otak yang mengatur fungsi intelektual yang mampu melihat stimulus tadi secara lebih obyektif
dan rasional. Hal ini menjelaskan kenapa seseorang yang sedang mengalami emosi kadang perilakunya
tidak rasional. Permasalahan lain adalah pada beberapa keadaan seringkali emosi negatif seperti cemas
dan depresi timbul secara perlahan tanpa disadari dan individu tersebut baru menyadari saat setelah
timbul gejala fisik , seperti misalnya hipertensi.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 22/55
Faradiba Febriani | 1102011096
22
3. Memahami dan Menjelaskan Skizofrenia
DEFINISI
Skizofren adalah gangguan mental heterogen yang terdiri dari sebagian besar gangguan psikotik mayor
dan ditandai dengan terganggunya bentuk dan isi pikiran.
ETIOLOGI
Model diatesis-stress, menurut teori ini skizofrenia timbul akibat faktor psikososial dan lingkungan.
Model ini berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kerentanan (diatesis) jika dikenai stresor akan
lebih mudah menjadi skizofrenia. Secara somatogenik, etiologi penyebab skizofrenia antara lain:
Faktor Biologi
1. Komplikasi kelahiran
Bayi laki laki yang mengalami komplikasi saat dilahirkan sering mengalami skizofrenia, hipoksia perinatalakan meningkatkan kerentanan seseorang terhadap skizofrenia.
2. Infeksi
Perubahan anatomi pada susunan syaraf pusat akibat infeksi virus pernah dilaporkan pada
orang-orang dengan skizofrenia. Penelitian mengatakan bahwa terpapar infeksi virus pada
trimester kedua kehamilan akan meningkatkan seseorang menjadi skizofrenia.
Faktor Neurotransmitter
1. Dopamin Hyperactivity
Dopamin merupakan neurotransmiter pertama yang berkontribusi terhadap gejala skizofrenia. Hampir
semua obat antipsikotik baik tipikal maupun antipikal menyekat reseptor dopamin D2, dengan
terhalangnya transmisi sinyal di sistem dopaminergik maka gejala psikotik diredakan. Berdasarkan
pengamatan diatas dikemukakan bahwa gejala gejala skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sistem
dopaminergik.
2. Hipotesis Serotonin
Gaddum, Wooley dan Show tahun 1954 mengobservasi efek lysergic acid diethylamide (LSD) yaitu suatu
zat yang bersifat campuran agonis/antagonis reseptor 5-HT. Temyata zatini menyebabkan keadaan
psikosis berat pada orang normal. Kemungkinan serotonin berperan pada skizofrenia kembalimengemuka karena penetitian obat antipsikotik atipikal clozapine yang temyata mempunyai afinitas
terhadap reseptor serotonin 5-HT lebih tinggi dibandingkan reseptordopamin D2.57.
Struktur Otak
Daerah otak yang mendapatkan banyak perhatian adalah sistem limbik dan ganglia basalis. Otak pada
pendenta skizofrenia terlihat sedikit berbeda dengan orang normal, ventrikel terlihat melebar,
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 23/55
Faradiba Febriani | 1102011096
23
penurunan massa abu-abu dan beberapa area terjadi peningkatan maupun penurunan aktifitas
metabolik. Pemeriksaan mikroskopis dari jaringan otak ditemukan sedikit perubahan dalam distribusi sel
otak yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditemukannya sel glia, biasa timbul pada trauma otak
setelah lahir.
Genetika
Para ilmuwan sudah lama mengetahui bahwa skizofrenia diturunkan, 1% dari populasi umum tetapi 10%
pada masyarakat yang mempunyai hubungan derajat pertama seperti orang tua, kakak laki laki ataupun
perempuan dengan skizofrenia. Masyarakat yang mempunyai hubungan derajat kedua seperti paman,
bibi, kakek / nenek dan sepupu dikatakan lebih sering dibandingkan populasi umum. Kembar identik
40% sampai 65% berpeluang menderita skizofrenia sedangkan kembar dizigotik 12%. Anak dan kedua
orang tua yang skizofrenia berpeluang 40%, satu orang tua 12%.
GEJALA KLINIS
Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa awal sampai dengan umur pertengahandengan melalui beberapa fase antara lain :
1. Fase Prodomal
- Berlangsung antara 6 bulan sampai 1 tahun
- Gangguan dapat berupa Self care, gangguan dalam akademik, gangguan dalam
pekerjaan,gangguan fungsi sosial, gangguan pikiran dan persepsi.
2. Fase Aktif
- Berlangsung kurang lebih 1 bulan
- Gangguan dapat berupa gejala psikotik; Halusinasi, delusi, disorganisasi proses
berfikir,gangguan bicara, gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimiawi
3. Fase Residual
Kien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya berulang.
Gejala Positif Skizofrenia
Gejala-gejala positif yang diperlihatkan pada penderita Skizofrenia adalah sebagai berikut:
1. Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal). Meskipun telah
dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinan itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini
kebenarannya.
2. Halusinasi, yaitu pengalaman panca indera tanpa ada rangsangan (stimulus). Misalnya penderita
mendengar suara-suara/bisikan di telinganya padahal sebenarnya tidak ada sumbernya.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 24/55
Faradiba Febriani | 1102011096
24
3. Kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya. Misalnya bicaranya kacau,
sehingga tidak dapat diikuti alur pikirannya.
4. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira
berlebihan.
5. Merasa dirinya “Orang Besar”, merasa serba bisa, serba mampu dan sejenisnya.
6. Pikirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya.
7. Menyimpan rasa permusuhan.
Gejala Negatif Skizofrenia
Gejala-gejala negatif yang diperlihatkan adalah sebagai berikut:
1. Alam perasaan (affect) “tumpul” dan “mendatar”. Gambaran perasaan ini terlihat dari
wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
2. Menarik diri atau mengungsikan diri (with-drawn) tidak mau bergaul atau kontak dengan orang
lain, suka melamun (day dreaming).
3. Kontak emosional amat “miskin”, sukar diajak bicara, pendiam.
4. Pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial.
5. Sulit dalam berpikir abstrak.
6. Pola pikir stereotip.
7. Tidak ada/kehilangan dorongan kehendak (avolition) dan tidak ada inisatif, tidak ada upaya dan
usaha, setra tidak ingin apa-apa dan serba malas (kehilangan nafsu)
Gejala-gejala negatif Skizofrenia sebagaimana diuraikan di atas seringkali tidak disadari atau kurang
diperhatikan oleh pihak keluarga, karena dianggap “tidak mengganggu” sebagaimana halnya pada
penderita Skizofrenia yang menunjukkan gejala-gejala positif. Oleh karenanya pihak keluarga seringkali
terlambat membawa penderita untuk berobat.
Dalam pengalaman praktek, gejala positif Skizofrenia baru muncul pada tahap akut. Sedangkan pada
stadium kronis (menahun) gejala negatif Skizofrenia lebih menonjol. Tetapi tidak jarang baik gejala
positif atau negatif muncul berbauran, tergantung pada stadium penyakitnya.
KLASIFIKASI
1. Skizofrenia Paranoid
Pedoman diagnostik
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 25/55
Faradiba Febriani | 1102011096
25
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Sebagai tambahan:
Sebagai tambahan :
Halusinasi dan/ waham arus menonjol;
a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi
auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau
bunyi tawa (laughing).
b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual , atau lain-lain perasaan
tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control),
dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity), dan keyakinan
dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas;
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif
tidak nyata / tidak menonjol.
Diagnosa Banding :
Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan
Keadaan paranoid involusional
Paranoid
2. Skizofrenia Hebefrenik (disorganized type)
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
Memenuhi gejala lain sebagai berikut
1. Inkoherensi : jalan pikiran kacau dan tidak dapat dimengerti maksudnya
2. Alam perasaan (mood affect) yang datar tana ekspresi serta tidak serasi (incongrous) atau ketololan
(silly)
3. Tertawa kekanakan (giggling),senyum menunjukkan rasa puas diri atau senyum hanya dihayati
sendiri
4. Waham (delusi) tidak jelas dan tidak sistematik (terpecah-belah) tidak terorganisir sebagai kesatuan
5. Halusinasi terpecah-pecah dan tidak terorganisir
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 26/55
Faradiba Febriani | 1102011096
26
6. Perilaku aneh contohnya menyeringai sendiri,gerakan-gerakan aneh,berkelakar,pengucapan yang
diulang-ulang dan kecendrungan menarik diri dari hub.sosial
3. Skizofrenia Katatonik
Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia
Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya :
1. Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas
spontan) atau mutisme (tidak berbicara):
2. Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh
stimuli eksternal)
3. Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh
tertentu yang tidak wajar atau aneh);
4. Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya
untuk menggerakkan, atau pergerakkan kearah yang berlawanan);
5. Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya);
6. Fleksibilitas cerea / ”waxy flexibility” (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang
dapat dibentuk dari luar); dan
7. Gejala-gejala lain seperti “command automatism” (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah),
dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.
Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik, diagnosis
skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala
lain.
Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostik untuk skizofrenia.
Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan obat-
obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif.
Selama stupor atau kegembiraan katatonik, pasien skizofrenik memerlukan pengawasan yang ketat
untuk menghindari pasien melukai dirinya sendiri atau orang lain. Perawatan medis mungkin
ddiperlukan karena adanya malnutrisi, kelelahan, hiperpireksia, atau cedera yang disebabkan olehdirinya sendiri.
4. Skizofrenia tak terinci (Undifferentiated).
Seringkali. Pasien yang jelas skizofrenik tidak dapat dengan mudah dimasukkan kedalam salah satu tipe.
PPDGJ mengklasifikasikan pasien tersebut sebagai tipe tidak terinci. Kriteria diagnostic menurut PPDGJ
III yaitu:
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 27/55
Faradiba Febriani | 1102011096
27
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau katatonik.
3. Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca skizofrenia.
5. Depresi Pasca-Skizofrenia
Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau :
1. Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria diagnosis umum skizzofrenia)
selama 12 bulan terakhir ini
2. Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya)
3. Gejala-gejala depresif menonjol dan menganggu, memenuhi paling sedikit kriteria untuk
episode depresif, dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.
Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi episode depresif. Bila gejala
skizofrenia diagnosis masih jelas dan menonjol, diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia
yang sesuai.
6. Skizofrenia Residual
Tipe ini merupakan sisa-sisa (residu) dari gejala Skizofrenia yang tidak begitu menonjol
Pedoman diagnostik:
Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan , persyaratan berikut harus di penuhi semua:
a) Gejala “Negatif” dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik,
aktifitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif, kemiskinan
dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk, seperti ekspresi
muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri, dan kinerja sosial
yang buruk.
b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi
kriteria untuk diagnosa skizofrenia
c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala
yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul
sindrom negatif dari skizofrenia
d) Tidak terdapat dementia, atau penyakit/gangguan otak organik lainnya, depresi kronis atau
institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.
7. Skizofrenia Simpleks
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 28/55
Faradiba Febriani | 1102011096
28
Skizofrenia simpleks sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama pada jenis simpleks
adalah kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berpikir biasanya sukar
ditemukan. Waham dan halusinasi jarang sekali terdapat. Jenis ini timbulnya perlahan-lahan sekali. Pada
permulaan mungkin penderita mulai kurang memperhatikan keluarganya atau mulai menarik diri dari
pergaulan. Makin lama ia makin mundur dalam pekerjaan atau pelajaran dan akhirnya menjadi
pengangguran, dan bila tidak ada orang yang menolongnya ia mungkin akan menjadi pengemis, pelacur,
atau penjahat.
Pedoman diagnostik
Skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan
perkembangan yang berjalan berlahan dan progresif dari:
1) gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi waham,
atau manifestasi lain dari episode psikotik. Dan
2)
disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasisebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup, dan
penarikan diri secara sosial.
Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub type skisofrenia lainnya.
8. Skizofrenia lainnya
Selain beberapa subtipe di atas, terdapat penggolongan skizofrenia lainnya (yang tidak berdasarkan
DSM IV TR), antara lain :
Skizofreniform
Gambaran skizofreniform ini sama dengan skizofrenia, perbedaannya adalah bahwa fase-fase perjalanan
penyakitnya kurang dari 6 bulan tetapi sekurangnya 1 bulan sudah berlangsung.
Kriteria diagnosis:
1. Kriteria A,D dan E skizofrenia terpenuhi
2. Suatu episode gangguan (semua fase)berlangsung minimal 1 bulan tapi kurang dr 6 bulan
Tentukan jika:
- Tanpa gambaran prognosis yang baik.
- Dengan gambaran prognosis yang baik yang dibuktikandengan samaatau lebihdari 2 hal
berikut:
1. onset gejala-gejala psikotik yang menonjol dalam 4 minggu sejak diperhatikan kali pertama adanya
perubahan dari perilaku atau fungsi biasanya.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 29/55
Faradiba Febriani | 1102011096
29
2. kebingungan atau kekacauan dalam episode psikotik.
3. fungsi sosial dan pekerjaan premorbid berlangsung bagus.
4. tidak ada afek tumpul atau datar.
Skizoafektif
Ditandai dengan adanya sindroma lengkap dari gejala skizofrenia maupun gangguan mood (afektif)
A. Suatu periode gangguan tak terputus dimana suatu saat didalamnya terdapat episode depresif
mayor, mania atau campuran bersamaan dengan gejala-gejala yang memenuhi kriteria A pada
skizofrenia.Catatan: harus ada mood depresif pada Episode depresi mayor.
B. Selama periode yang sama dari penyakit tanpa adanya gejala2 mood yang menonjol terdapat
waham-waham atau halusinasi2 sedikitnya selama 2 minggu.
C.
Adanya gejala-gejala yang memenuhi kriteria episode gangguan mood dalam porsi yang bermakandari total durasi fase aktif dan residual penyakit.
D. Gangguan ini bukan disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti obat-obatan
medikasi atau yang disalah gunakan) atau oleh suatu kondisi medis umum.
Tentukan tipenya:
- Tipe bipolar: jika gangguan ini termasuk episode mania dan depresi mayor atau campuran.
- Tipe depresif: juka hanya terdapat episode depresif mayor.
Gangguan delusional (Gangguan Paranoid)
Gangguan psikiatrik dimana gejala yang utama adalah waham
Kriteria DIagnostik
A. Waham2 tidak janggal yang sedikitnya berlangsung selama 1 bulan (mis. tentang situasi2 yg
terjadi dalam kehidupan nyata spt (merasa) sedang dikuntit,diracun,ditulari penyakit,dicintai
dari jauh,ditipu oleh pasangan atau kekasih atau menderita suatu penyakit).
B. Kriteria A Skizofrenia tidak terpenuhi.Cat. halusinasi taktil dan penghiduan mungkin ada sesuai
dengan tema waham2.
C. Fungsi2 tidak nyata terganggu dan perilaku tidak ganjil atau janggal meskipun terpengaruh oleh
waham(-waham) atau hal-hal terkait.
D. Jika ada gangguan episode mood bersamaan dgn waham maka terjadi relatif singkat dibanding
durasi episode waham.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 30/55
Faradiba Febriani | 1102011096
30
E. Gangguan ini bukan disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (seperti obat-obatan
medikasi atau yang disalah gunakan) atau oleh suatu kondisi medis umum.
Tentukan tipe (berdasarkan tema yng menonjol dari wahamnya):
A. Tipe Erotomania: waham tentang dirinya dicintai oleh seseorang dgn status sosial lebih tinggi.
B. Tipe kebesaran: waham tentang harga diri yg meningkat,kekusasaan,berpengetahuan
C. Tipe cemburu: waham bahwa pasangan seksual pasien tidak jujur
D. Tipe kejar :waham bahwa pasien (atau seseorang yang dekat dengan pasien) adalah
diperlakukan secara dengki
E. Tipe somatik : waham bahwa pasien memiliki suatu cacat fisik atau kondisi medis umum
F. Tipe campuran : karakteristik waham salah satu atau lebih tipe diatas tetapi tidak ada satu tema
yang menonjol
G. Tipe tidak ditentukan
Skizofrenia laten.
Konsep skizofrenia laten dikembangkan selama suatu waktu saat terdapat konseptualisasi diagnostic
skizofrenia yang luas. Sekarang, pasien harus sangat sakit mental untuk mendapatkan diagnosis
skizofrenia; tetapi pada konseptualisasi diagnostik skizofrenia yang luas, pasien yang sekarang ini tidak
terlihat sakit berat dapat mendapatkan diagnosis skizofrenia. Sebagai contohnya, skizofrenia laten sering
merupakan diagnosis yang digunakan gangguan kepribadian schizoid dan skizotipal. Pasien tersebut
mungkin kadang-kadang menunjukkan perilaku aneh atau gangguan pikiran tetapi tidak terus menerus
memanifestasikan gejala psikotik. Sindroma juga dinamakan skizofrenia ambang (borderline
schizophrenia) di masa lalu.
Gangguan Psikotik Singkat
A. Adanya 1 (atau lebih) gejala-gejala berikut:
1. waham.
2. halusinasi.
3. pembicaraan yang janggal (mis. sering derailment atau incohorensia).
*Catatan: jangan masukaan gejala apabila diakui sbg respons pola budaya.
B. Durasi episode gangguan sedikitnya 1 hari sampai kurangdari 1 bulan dan dapat kembali penuhberfungsi seperti keadaan premorbid.
C. Gangguan ini tidak memenuhi kriteria gangguan mood dgn gambaran psikotik,skizoafektif,atau
skizofrenia dan tidak disebabkan ole efek fisiologis darizat (medikasi,penyalahgunaan obat) atau kondisi
medis umum.
Tentukan jika:
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 31/55
Faradiba Febriani | 1102011096
31
Dengan stresor(-stresor) nyata – brief reactive psychosis: jika gejala2 terjadi tampaknya segera setelah
atau respons thd kejadian tunggal atau berganda yang akan menyebabkan stres berat pd hampir
kebanyakan orang disitu dan kebiasaan yang sama.
Tanpa stresor(-stresor) nyata: jika gejala2 psikotik tidat terjadi segera atau sbg respons thd kejadian
tunggal atau berganda yang akan menyebabkan stres berat pd hampir kebanyakan orang disitu dankebiasaan yang sama.
Onset postpartum: jika onsetnya dalam 4 minggu pospartum.
Bouffe delirante (psikosis delusional akut).
Konsep diagnostik Perancis dibedakan dari skizofrenia terutama atas dasar lama gejala yang kurang dari
tiga bulan. Diagnosis adalah mirip dengan diagnosis gangguan skizofreniform didalam DSM-IV. Klinisi
Perancis melaporkan bahwa kira-kira empat puluh persen diagnosis delirante berkembang dalam
penyakitnya dan akhirnya diklasifikasikan sebagai media skizofrenia.
Skizofrenia laten.
Konsep skizofrenia laten dikembangkan selama suatu waktu saat terdapat konseptualisasi diagnostic
skizofrenia yang luas. Sekarang, pasien harus sangat sakit mental untuk mendapatkan diagnosis
skizofrenia; tetapi pada konseptualisasi diagnostik skizofrenia yang luas, pasien yang sekarang ini tidak
terlihat sakit berat dapat mendapatkan diagnosis skizofrenia. Sebagai contohnya, skizofrenia laten sering
merupakan diagnosis yang digunakan gangguan kepribadian schizoid dan skizotipal. Pasien tersebut
mungkin kadang-kadang menunjukkan perilaku aneh atau gangguan pikiran tetapi tidak terus menerus
memanifestasikan gejala psikotik. Sindroma juga dinamakan skizofrenia ambang (borderline
schizophrenia) di masa lalu.
Oneiroid.
Keadaan oneiroid adalah suatu keadaan mirip mimpi dimana pasien mungkin pasien sangat kebingungan
dan tidak sepenuhnya terorientasi terhadap waktu dan tempat. Istilah “skizofrenik oneiroid” telah
digunakan bagipasien skizofrenik yang khususnya terlibat didalam pengalaman halusinasinya untuk
mengeluarkan keterlibatan didalam dunia nyata. Jika terdapat keadaan oneiroid, klinisi harus berhati-
hati dalam memeriksa pasien untuk adanya suatu penyebab medis atau neurologist dari gejala tersebut.
Parafrenia.
Istilah ini seringkali digunakan sebagai sinonim untuk “skizofrenia paranoid”. Dalam pemakaian lain
istilah digunakan untuk perjalanan penyakit yang memburuk secara progresif atau adanya system
waham yang tersusun baik. Arti ganda dari istilah ini menyebabkannya tidak sangat berguna dalam
mengkomunikasikan informasi.
Pseudoneurotik.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 32/55
Faradiba Febriani | 1102011096
32
Kadang-kadang, pasien yang awalnya menunjukkan gejala tertentu seperti kecemasan, fobia, obsesi, dan
kompulsi selanjutnya menunjukkan gejala gangguan pikiran dan psikosis. Pasien tersebut ditandai oleh
gejala panansietas, panfobia, panambivalensi dan kadang-kadang seksualitas yang kacau. Tidak seperti
pasien yang menderita gangguan kecemasan, mereka mengalami kecemasan yang mengalir bebas (free-
floating) dan yang sering sulit menghilang. Didalam penjelasan klinis pasien, mereka jarang menjadi
psikotik secara jelas dan parah.
Skizofrenia Tipe I.
Skizofrenia dengan sebagian besar simptom yang muncul adalah simptom positif yaitu asosiasi longgar,
halusinasi, perilaku aneh, dan bertambah banyaknya pembicaraan. Disertai dengan struktur otak yang
normal pada CT dan respon yang relatif baik terhadap pengobatan.
Skizofrenia tipe II.
Skizofrenia dengan sebagian besar simptom yang muncul adalah simptom negative yaitu pendataran
atau penumpulan afek, kemiskinan pembicaraan atau isi pembicaraan, penghambatan (blocking),dandanan yang buruk, tidak adanya motivasi, anhedonia, penarikan sosial, defek kognitif, dan defisit
perhatian. Disertai dengan kelainan otak struktural pada pemeriksaan CT dan respon buruk terhadap
pengobatan
DIAGNOSIS
Pedoman Diagnostik berdasarkan PPDGJ III:
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila
gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
a.
- Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak
keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau
- Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya
(insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan
- Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnya
mengetahuinya.
b.
- Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari
luar atau
- Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari
luar atau
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 33/55
Faradiba Febriani | 1102011096
33
- Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu
kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota
gerak atau kepikiran, tindakan atau penginderaan khusus).
- Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas
bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan mukjizat.
c. Halusional Auditorik;
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku pasien
- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang
berbicara atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan
kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi
dengan mahluk asing atau dunia lain)
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh waham yang
mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun
disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari
selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.
f.
Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat
inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing)
atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak
wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja
sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi
neureptika.
* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau
lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall
quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya
minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute),
dan penarikan diri secara sosial.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 34/55
Faradiba Febriani | 1102011096
34
Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan untuk menyingkirkan Diagnosis Banding. Skizofrenia tidak terkait dengan hasil laboratorium
karakteristik. Tes darah berikut ini harus dilakukan pada semua pasien, baik pada awal penyakit dan
berkala sesudahnya:
Tes darah lengkap (CBC)
Hati, tiroid, dan tes fungsi ginjal
Elektrolit, glukosa, vitamin B12, asam methylmalonic serum, folat, dan tingkat kalsium
Tes lain yang perlu dipertimbangkan, jika memberikan riwayat untuk kecurigaan , adalah sebagai
berikut:
HIV
Rapid Plasma Reagin (RPR), jika kecurigaan kuat neurosifilis ada, tes treponemal tertentu dapatmembantu
Seruloplasmin, jika kecurigaan yang kuat dari penyakit Wilson , pertimbangkan biopsi hati (atau
biopsi lain)
Antinuclear antibodi (ANA) untuk lupus eritematosus sistemik
Urine untuk kultur dan sensitivitas atau penyalahgunaan obat
AM kortisol untuk gangguan adrenal
24 jam urin koleksi porfirin, tembaga, atau logam berat
Tes Kehamilan, jika pasien adalah wanita usia subur
Penyakit Lyme
Pencitraan otak untuk menyingkirkan hematoma subdural, vaskulitis, abses otak, dan tumor
X-ray thorax untuk penyakit paru atau okultisme keganasan
Dexamethasone Supression tes dan hormon adrenokortikotropik (ACTH) stimulasi tes untuk
hypercortisolism dan hypocortisolism, masing-masing
Electroencephalography (EEG)
Tes neuropsikologis dapat dianggap, penentuan kelemahan dan kekuatan kognitif pasien dapat
membantu dalam perencanaan pengobatan. Temuan umum pada pasien dengan skizofrenia adalah
sebagai berikut:
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 35/55
Faradiba Febriani | 1102011096
35
Eksekutif fungsi yang buruk (yaitu, perencanaan yang buruk, pengorganisasian, atau inisiasi
kegiatan)
gangguan memori
Kesulitan dalam abstraksi dan mengenali isyarat-isyarat sosial
mudah kebingungan
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 36/55
Faradiba Febriani | 1102011096
36
DIAGNOSIS BANDING
Lesi Anatomi
Dalam kasus yang jarang terjadi, tumor otak mungkin sulit dibedakan dengan penyakit psikotik. Karena
tumor otak yang berpotensi mematikan, namun dapat diobati, penting untuk mempertimbangkan studi
pencitraan otak untuk setiap orang dengan onset baru penyakit psikotik atau, barangkali, perubahan
yang nyata pada gejala.
Subdural hematoma dapat bermanifestasi sebagai perubahan status mental. Perdarahan intrakranial
harus dipertimbangkan pada pasien yang melaporkan trauma kepala, untuk alasan apa pun, tidak dapat
memberikan riwayat yang jelas. Pencitraan otak mungkin tepat dalam kasus ini.
Kalsifikasi idiopatik dari ganglia basal adalah gangguan langka yang cenderung hadir sebagai psikosis
pada pasien yang menunjukkan gejala awal masa dewasa, di kemudian hari biasanya hadir dengan
demensia dan gangguan sistem motorik. Gejala Schizophrenialike mungkin mendahului timbulnya
kerusakan intelektual dan gangguan motorik ekstrapiramidal
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 37/55
Faradiba Febriani | 1102011096
37
Penyakit Metabolik
Penyakit Wilson, juga dikenal sebagai degenerasi hepatolenticular, adalah gangguan
metabolisme tembaga. Ini adalah penyakit resesif autosomal, gen yang telah ditemukan pada
kromosom 13. Gejala pertama sering perubahan jelas dalam perilaku selama masa remaja,
yang diikuti dengan munculnya gerakan-gerakan aneh.
Diagnosis dapat ditunjukkan oleh temuan laboratorium kadar urin peningkatan tembaga dan
tingkat serum rendah tembaga dan seruloplasmin atau dengan deteksi Kayser-Fleischer rings (tembaga
deposit sekitar kornea) dengan atau tanpa pemeriksaan celah-lampu. Diagnosis biasanya dikonfirmasi
dengan menemukan tembaga meningkat pada biopsi hati.
Porfiria adalah gangguan biosintesis heme yang dapat hadir sebagai gejala kejiwaan. Pasien
mungkin memiliki riwayat keluarga psikosis. Gejala-gejala kejiwaan mungkin berhubungan
dengan perubahan elektrolit, neuropati perifer, dan nyeri perut yang parah episodik.
Abnormal tingkat tinggi porfirin dalam koleksi urin 24 jam mengkonfirmasikan diagnosis.
Pasien dengan gangguan hipoksemia atau elektrolit dapat hadir dengan kebingungan dan
gejala psikotik. Hipoglikemia dapat menghasilkan kebingungan dan mudah marah dan
mungkin keliru untuk psikosis.
Delirium karena sebab apapun (misalnya, gangguan metabolik atau endokrin) adalah kondisi
yang penting untuk dipertimbangkan, terutama pada pasien lanjut usia atau dirawat di
rumah sakit. Walaupun pasien dengan delirium mungkin memiliki berbagai kelainan
neuropsikiatri, keunggulan klinis penurunan rentang perhatian dan jenis waxing-dan
kebingungan.
Gangguan endokrin
Hipotiroidisme parah atau hipertiroidisme dapat dikaitkan dengan gejala psikotik.
Hypothyroidism biasanya dikaitkan dengan depresi, yang jika parah dapat disertai dengan
gejala psikotik. Seseorang hipertiroid biasanya depresi, cemas, dan mudah tersinggung.
Kedua insufisiensi adrenokortikal (Addison penyakit) dan hypercortisolism (sindrom
Cushing) dapat mengakibatkan perubahan status mental. Namun, kedua gangguan juga
memproduksi tanda-tanda fisik dan gejala yang dapat menyarankan diagnosis. Selain itu,
sebagian besar pasien dengan sindrom Cushing akan memiliki sejarah jangka panjang terapi
steroid untuk penyakit medis.
Hipoparatiroidisme atau hiperparatiroidisme dapat pada kesempatan dikaitkan dengan jelas
perubahan status mental. Ini terkait dengan kelainan pada konsentrasi kalsium serum.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 38/55
Faradiba Febriani | 1102011096
38
Penyakit Infeksi
Penyakit menular, seperti influenza, penyakit Lyme, hepatitis C, dan salah satu
encephalitides (terutama yang disebabkan oleh virus herpes), dapat menyebabkan
perubahan status mental seperti depresi, kecemasan, mudah tersinggung, atau psikosis.
Orang tua dengan pneumonia atau infeksi saluran kemih dapat menjadi bingung atau terusterang psikotik.
Penyakit kelamin Laboratorium Penelitian VDRLRPR,tes nontreponemal yang menggunakan
antigen untuk mendeteksi antibodi terhadap Treponema pallidum. Antibodi menurun
selama penyakit, sehingga tes ini memiliki tingkat negatif palsu yang tinggi. Jika neurosifilis
diduga kuat, tes treponemal lebih spesifik, seperti tes neon-treponemal antibodi
penyerapan (FTA-ABS), dapat berguna.
HIV menembus penghalang darah-otak di awal perjalanan infeksi dan dengan demikian
dapat menyebabkan sejumlah perubahan status mental, terutama demensia atau gangguan
neuropsikologi lainnya. Selain itu, pasien dengan HIV berada pada risiko untuk infeksi
oportunistik, seperti neurosifilis, toksoplasmosis, meningitis kriptokokal, PML, ensefalopati
cytomegalovirus, dan meningitis TB, yang semuanya dapat menyebabkan perubahan status
mental.
Orang terinfeksi HIV juga berisiko untuk limfoma sistem saraf pusat primer dan memiliki gejala-
gejala yang samar-samar, seperti kebingungan dan kehilangan memori. Banyak obat yang digunakan
untuk mengobati HIV dapat menyebabkan perubahan status mental. Akhirnya, orang-orang yang
terinfeksi HIV beresiko untuk kekurangan gizi yang juga berkontribusi terhadap perubahan status
mental.
Cerebral Abses
Pasien dengan abses otak jarang memiliki gejala psikotik, tetapi pencitraan otak harus
dipertimbangkan untuk menyingkirkan kemungkinan ini dapat diobati. Orang imunosupresi
dan orang-orang yang tinggal di atau melakukan perjalanan di negara-negara terbelakang
sangat beresiko.
Creutzfeldt-Jakob
Prion menyebabkan CJD yang langka, salah satu encephalopathies spongiform menular.
Penyakit ini biasanya terjadi pada orang yang lebih tua dari 50 tahun dan ditandai denganpenurunan yang cepat, demensia, kompleks elektroensefalografik normal, dan tersentak
myoclonic.
Kekurangan Vitamin
Kekurangan tiamin bisa terjadi pada orang yang bergantung pada alkohol untuk kalori atau
pasien dengan keganasan lanjut atau sindrom malabsorpsi. Deplesi tiamin akut dan berat
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 39/55
Faradiba Febriani | 1102011096
39
dapat menyebabkan ensefalopati Wernicke, ditandai dengan gangguan oculomotor, ataksia,
dan konfabulasi. Jika kondisi ini tidak diobati, psikosis Korsakoff dapat berkembang.
Encephalopathy Wernicke adalah penyebab umum dan terdiagnosis gangguan kognitif
kronis pada orang dengan alkoholisme [56].
Kekurangan vitamin B-12, folat, atau keduanya dapat menghasilkan depresi atau demensia.Sangat jarang, kekurangan-kekurangan ini dapat menghasilkan pemikiran delusi.
TATALAKSANA
1. Terapi Somatik (Medikamentosa)
Pemakaian antipsikotik pada skizofrenia harus mengikuti lima prinsip utama (8).
1. Klinisi harus cermat menentukan gejala yang akan diobati.
2. Antipsikotik yang memberikan efek yang baik pada pasien di masa lalu harus digunakan lagi.
3. Lama minimal percobaan antipsikotik empat sampai enam minggu dengan dosis yang adekuat.
Jika tidak berhasil, dapat diganti dengan antipsikotik jenis lain.
4. Jarang diindikasikan penggunaan lebih dari antipsikotik sekaligus.
5. Pasien harus dipertahankan dalam dosis efektif minimal.
Berdasarkan afinitas terhadap reseptor dopamin tipe 2 (D2) dan efek samping yang
ditimbulkannya, obat ini dibagi ke dalam dua kelompok yakni antipsikotik generasi pertama (tipikal) dan
antipsikotik generasi kedua ( atipikal)(11)
.
Antipsikotik Generasi Pertama (Tipikal) Antipsikotik Generasi Kedua (Atipikal)
a. High Potency
- Haloperidol
- Flupenazin
- Pimozid
b. Low Potency
- Klorpromazin (CBZ/ Largactil)
- Proclorperazin
- Tioridazin
- Aripiprazol
- Clozapine
- Olanzapin
- Paliperidon
- Risperidon
- Ziprasidon
- Quatiapine
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 40/55
Faradiba Febriani | 1102011096
40
1. Antipsikotik Tipikal
- Berikatan kuat dengan reseptor dopamine tipe 2.
-Diberikan saat pasien mengalami gejala positif.
- Efek antipsikotik terlihat beberapa hari atau minggu setelah mengkonsumsi obat. Perbaikan gejala
didapat setelah obat menduduki reseptor dopamine di mesolimbik.
- Lebih sering menyebabkan gejala ekstrapiramidal.
2. Antipsikotik Atipikal
- Bekerja pada reseptor dopamine dan serotonin.
- Diberikan saat pasien mengalami gejala negatif.
- Efek samping tersering gejala ekstrapiramidal yang lebih ringan dan penambahan berat badan.
(Sumber: Lippincott’s Illustrated Reviews: Pharnacology, 4th Edition.)
Efek Terapetik lainnya
1. Antiemetik
2. Sedasi
3. Menghilangkan cegukan
4. Pengobatan bipolar disorder (acute mania)
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 41/55
Faradiba Febriani | 1102011096
41
Sediaan Obat Anti Psikosis dan Dosis Anjuran
No. Nama Generik Sediaan Dosis
1. Klorpromazin Tablet 25 dan 100 mg,
injeksi 25 mg/ml
150 - 600 mg/hari
2. Haloperidol Tablet 0,5 mg, 1,5 mg,
5 mg
Injeksi 5 mg/ml
5 - 15 mg/hari
3. Perfenazin Tablet 2, 4, 8 mg 12 - 24 mg/hari
4. Flufenazin Tablet 2,5 mg, 5 mg 10 - 15 mg/hari
5. Flufenazin dekanoat Inj 25 mg/ml 25 mg/2-4 minggu
6. Levomeprazin Tablet 25 mg
Injeksi 25 mg/ml
25 - 50 mg/hari
7. Trifluperazin Tablet 1 mg dan 5 mg 10 - 15 mg/hari
8. Tioridazin Tablet 50 dan 100 mg 150 - 600 mg/hari
9. Sulpirid Tablet 200 mg
Injeksi 50 mg/ml
300 - 600 mg/hari
10. Pimozid Tablet 1 dan 4 mg 1 - 4 mg/hari
11. Risperidon Tablet 1, 2, 3 mg 2 - 6 mg/hari
Cara penggunaan
o Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek klnis) yang
sama pada dosis ekivalen, perbedaan terutama pada efek samping sekunder.
o Pemilihan jenis obat anti psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan
dan efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan dengan dosis ekivalen.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 42/55
Faradiba Febriani | 1102011096
42
o Apabila obat anti psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis dalam dosis yang
sudah optimal setelah jangka waktu yang memadai, dapat diganti dengan obat
psikosis lain (sebaiknya dari golongan yang tidak sama), dengan dosis ekivalennya
dimana profil efek samping belum tentu sama.
o
Apabila dalam riwayat penggunaan obat anti psikosis sebelumnya jenis obatantipsikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir dengan baik efek
sampingnya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang
o Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan:
Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu
Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jam
Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)
Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak efek
samping (dosis pagi kecil, dosis malam lebih besar) sehingga tidak begitu
mengganggu kualitas hidup pasien
Pemilihan Obat untuk Episode (Serangan) Pertama
Newer atypical antipsycoic merupakn terapi pilihan untuk penderita Skizofrenia episode pertama karena
efek samping yang ditimbulkan minimal dan resiko untuk terkena tardive dyskinesia lebih rendah.
Biasanya obat antipsikotik membutuhkan waktu beberapa saat untuk mulai bekerja. Sebelum
diputuskan pemberian salah satu obat gagal dan diganti dengan obat lain, para ahli biasanya akan
mencoba memberikan obat selama 6 minggu (2 kali lebih lama pada Clozaril)
Pemilihan Obat untuk keadaan relaps (kambuh)
Biasanya timbul bila pendrita berhenti minum obat, untuk itu, sangat penting untuk mengetahui alasan
mengapa penderita berhenti minum obat. Terkadang penderita berhenti minum obat karena efek
samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut. Apabila hal ini terjadi, dokter dapat menurunkan dosis
menambah obat untuk efek sampingnya, atau mengganti dengan obat lain yang efek sampingnya lebih
rendah.
Apabila penderita berhenti minum obat karena alasan lain, dokter dapat mengganti obat oral dengan
injeksi yang bersifat long acting, diberikan tiap 2- 4 minggu. Pemberian obat dengan injeksi lebih simpel
dalam penerapannya. Terkadang pasien dapat kambuh walaupun sudah mengkonsumsi obat sesuai
anjuran. Hal ini merupakan alasan yang tepat untuk menggantinya dengan obat obatan yang lain,
misalnya antipsikotik konvensonal dapat diganti dengan newer atipycal antipsycotic atau newer atipycal
antipsycotic diganti dengan antipsikotik atipikal lainnya. Clozapine dapat menjadi cadangan yang dapat
bekerja bila terapi dengan obat-obatan diatas gagal.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 43/55
Faradiba Febriani | 1102011096
43
Pengobatan Selama fase Penyembuhan
Sangat penting bagi pasien untuk tetap mendapat pengobatan walaupun setelah sembuh. Penelitian
terbaru menunjukkan 4 dari 5 pasien yang behenti minum obat setelah episode petama Skizofreniadapat kambuh. Para ahli merekomendasikan pasien-pasien Skizofrenia episode pertama tetap mendapat
obat antipskotik selama 12-24 bulan sebelum mencoba menurunkan dosisnya. Pasien yang mendertia
Skizofrenia lebih dari satu episode, atau balum sembuh total pada episode pertama membutuhkan
pengobatan yang lebih lama. Perlu diingat, bahwa penghentian pengobatan merupakan penyebab
tersering kekambuhan dan makin beratnya penyakit.
Efek Samping Antipsikotik
1. Gejala ekstrapiramidal
Gejala ekstrapiramidal timbul akibat blokade reseptor dopamine 2 di basal ganglia (putamen, nukleuskaudatus, substansia nigra, nukleus subthalamikus, dan globus palidus). Akibatnya, terjadi
ketidakseimbangan mekanisme dopaminergik dan kolinergik sehingga sistem ekstrapiramidal terganggu.
Paling sering disebabkan antipsikotik tipikal potensi tinggi. Gejala ini dibagi dalam beberapa kategori,
yaitu:
a. Reaksi Distonia Akut (ADR)
Terjadi spasme atau kontraksi involunter akut dari satu atau lebih kelompok otot skelet. Kelompok otot
yang paling sering terlibat adalah otot wajah, leher, lidah atau otot ekstraokuler, bermanifestasi sebagai
tortikolis, disastria bicara, krisis okulogirik dan sikap badan yang tidak biasa. Reaksi distonia akut sering
sekali terjadi dalam satu atau dua hari setelah pengobatan antipsikosis dimulai, tetapi dapat terjadi
kapan saja. Keadaan ini terjadi pada kira-kira 10% pasien, lebih lazim pada pria muda, dan lebih sering
dengan neuroleptik dosis tinggi yang berpotensi tinggi, seperti haloperidol dan flufenazine. Reaksi
distonia akut dapat menjadi penyebab utama dari ketidakpatuhan pemakaian obat.
b. Akatisia
Akatisia merupakan gejala ekstrapiramidal yang paling sering terjadi akibat antipsikotik. Kemungkinan
terjadi pada sebagian besar pasien terutama pada populasi pasien lebih muda. Terdiri dari perasaan
dalam yang gelisah, gugup, keinginan untuk tetap bergerak dan sulit tidur. Akatisia dapat menyebabkan
eksaserbasi gejala psikotik akibat perasaan tidak nyaman yang ekstrim. Hal ini menjadi salah satu
penyebab ketidakpatuhan pengobatan.
c. Sindrom Parkinson
Merupakan gejala ekstrapiramidal yang dapat dimulai berjam-jam setelah dosis pertama antipsikosi atau
dimulai secara berangsur-angsur setelah pengobatan bertahun-tahun. Manifestasinya meliputi gaya
berjalan membungkuk, hilangnya ayunan lengan, akinesia, tremor dan rigiditas. Akinesia menyebabkan
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 44/55
Faradiba Febriani | 1102011096
44
penurunan spontanitas, apati dan kesukaran untuk memulai aktifitas normal. Terkadang, gejala ini
dikelirukan dengan gejala negatif skizofrenia.
d. Tardive Diskinesia
Manifestasi gejala ini berupa gerakan dalam bentuk koreoatetoid abnormal, gerakan otot abnormal,
involunter, mioklonus, balistik, atau seperti tik. Ini merupakan efek yang tidak dikehendaki dari obat
antipsikotik. Hal ini disebabkan defisiensi kolinergik yang relatif akibat supersensitif reseptor dopamine
di puntamen kaudatus. Prevalensi tardive diskinesia diperkirakan terjadi 20-40% pada pasien yang
berobat lama. Sebagian kasus sangat ringan dan hanya sekitar 5% pasien memperlihatkan gerakan berat
nyata. Faktor predisposisi meliputi umur lanjut, jenis kelamin wanita, dan pengobatan berdosis tinggi
atau jangka panjang.
2. Neuroleptic Malignant
Neuroleptic malignant adalah suatu sindrom yang terjadi akibat komplikasi serius dari penggunaan obat
antipsikotik. Sindrom ini merupakan reaksi idiosinkratik yang tidak tergantung pada kadar awal obatdalam darah. Sindrom tersebut dapat terjadi pada dosis tunggal antipsikotik (phenotiazine,
thioxanthene, atau neuroleptikal atipikal). Biasanya berkembang dalam 4 minggu pertama setelah
dimulainya pengobatan. SNM sebagian besar berkembang dalam 24-72 jam setelah pemberian
antipsikotik atau perubahan dosis (biasanya karena peningkatan). Sindroma neuroleptik maligna dapat
menunjukkan gambaran klinis yang luas dari ringan sampai dengan berat. Gejala disregulasi otonom
mencakup demam, diaphoresis, tachipnea, takikardi dan tekanan darah meningkat atau labil. Gejala ek,d
strapiramidal meliputi rigiditas, disfagia, tremor pada waktu tidur, distonia dan diskinesia. Tremor dan
aktivitas motorik berlebihan dapat mencerminkan agitasi psikomotorik. Konfusi, koma, mutisme,
inkotinensia dan delirium mencerminkan terjadinya perubahan tingkat kesadaran.
3. Peningkatan berat badan
Paling sering karena pengobatan antipsikotik atipikal. Nafsu makan yang meningkat erat kaitannya
dengan blokade reseptor alpha1- adrenergic dan Histaminergic.
4. Peningkatan prolactin
Blokade reseptor dopamine 2 di hipotalamus menyebabkan berkurangnya pembentukan prolactin
release factor . Akibatnya, faktor inhibitor prolaktin ke hipofisis berkurang sehingga terjadi peningkatan
kadar prolaktin. Pada perempuan didapati sekresi payudara, sedangkan pada pria didapati ginekomasti.
5. Efek blokade reseptor kolinergik
- Pandangan kabur
- Mulut kering (kecuali klozapin yang meningkatkan salvasi)
- Penurunan kontraksi smooth muscle sehingga terjadi konstipasi dan retensi urin.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 45/55
Faradiba Febriani | 1102011096
45
6. Efek blokade reseptor adrenergik : hipotensi ortostatik
2. Terapi Psikososial
a. Terapi perilaku
Teknik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan ketrampilan sosial untuk meningkatkan
kemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal.
Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat ditebus untuk hal-hal yang
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 46/55
Faradiba Febriani | 1102011096
46
diharapkan, seperti hak istimewa dan pas jalan di rumah sakit. Dengan demikian, frekuensi perilaku
maladaptif atau menyimpang seperti berbicara lantang, berbicara sendirian di masyarakat, dan postur
tubuh aneh dapat diturunkan.
b. Terapi berorientasi-keluarga
Terapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali dipulangkan dalam keadaan remisi parsial,
keluraga dimana pasien skizofrenia kembali seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang
singkat namun intensif (setiap hari). Setelah periode pemulangan segera, topik penting yang dibahas
didalam terapi keluarga adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya. Seringkali,
anggota keluarga, didalam cara yang jelas mendorong sanak saudaranya yang terkena skizofrenia untuk
melakukan aktivitas teratur terlalu cepat. Rencana yang terlalu optimistik tersebut berasal dari
ketidaktahuan tentang sifat skizofrenia dan dari penyangkalan tentang keparahan penyakitnya.----
Ahli terapi harus membantu keluarga dan pasien mengerti skizofrenia tanpa menjadi terlalu
mengecilkan hati. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa terapi keluarga adalah efektif dalam
menurunkan relaps. Didalam penelitian terkontrol, penurunan angka relaps adalah dramatik. Angka
relaps tahunan tanpa terapi keluarga sebesar 25-50 % dan 5 - 10 % dengan terapi keluarga.
c. Terapi kelompok
Terapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada rencana, masalah, dan hubungan dalam
kehidupan nyata. Kelompok mungkin terorientasi secara perilaku, terorientasi secara psikodinamika
atau tilikan, atau suportif. Terapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa
persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia. Kelompok yang memimpin dengan
cara suportif, bukannya dalam cara interpretatif, tampaknya paling membantu bagi pasien skizofrenia.
d. Psikoterapi individual
Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi individual dalam pengobatan skizofrenia telah
memberikan data bahwa terapi alah membantu dan menambah efek terapi farmakologis. Suatu konsep
penting di dalam psikoterapi bagi pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu hubungan terapetik
yang dialami pasien sebagai aman. Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat dipercayanya ahli
terapi, jarak emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yang
diinterpretasikan oleh pasien.
Hubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang ditemukan di dalam pengobatan pasien
non-psikotik. Menegakkan hubungan seringkali sulit dilakukan; pasien skizofrenia seringkali kesepiandan menolak terhadap keakraban dan kepercayaan dan kemungkinan sikap curiga, cemas, bermusuhan,
atau teregresi jika seseorang mendekati. Pengamatan yang cermat dari jauh dan rahasia, perintah
sederhana, kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap kaidah sosial adalah lebih disukai
daripada informalitas yang prematur dan penggunaan nama pertama yang merendahkan diri.
Kehangatan atau profesi persahabatan yang berlebihan adalah tidak tepat dan kemungkinan dirasakan
sebagai usaha untuk suapan, manipulasi, atau eksploitasi.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 47/55
Faradiba Febriani | 1102011096
47
3. Perawatan di Rumah Sakit (Hospitalization)
Indikasi utama perawatan rumah sakit adalah untuk tujuan diagnostik, menstabilkan medikasi,
keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau membunuh, prilaku yang sangat kacau termasuk
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Tujuan utama perawatan dirumah sakit yang harus ditegakkan adalah ikatan efektif antara pasien dan
sistem pendukung masyarakat. Rehabilitasi dan penyesuaian yang dilakukan pada perawatan
rumahsakit harus direncanakan. Dokter harus juga mengajarkan pasien dan pengasuh serta keluarga
pasien tentang skizofrenia.----
Perawatan di rumah sakit menurunkan stres pada pasien dan membantu mereka menyusun aktivitas
harian mereka. Lamanya perawatan rumah sakit tergantung dari keparahan penyakit pasien dan
tersedianya fasilitas pengobatan rawat jalan. Rencana pengobatan di rumah sakit harus memiliki
orientasi praktis ke arah masalah kehidupan, perawatan diri, kualitas hidup, pekerjaan, dan hubungan
sosial. Perawatan di rumah sakit harus diarahkan untuk mengikat pasien dengan fasilitas perawatan
termasuk keluarga pasien. Pusat perawatan dan kunjungan keluarga pasien kadang membantu pasien
dalam memperbaiki kualitas hidup.----
Selain anti psikosis, terapi psikososial ada juga terapi lainnya yang dilakukan di rumah sakit yaitu Elektro
Konvulsif Terapi (ECT). Terapi ini diperkenalkan oleh Ugo cerleti(1887-1963). Mekanisme penyembuhan
penderita dengan terapi ini belum diketahui secara pasti. Alat yang digunakan adalah alat yang
mengeluarkan aliran listrik sinusoid sehingga penderita menerima aliran listrik yang terputus putus.
Tegangan yang digunakan 100-150 Volt dan waktu yang digunakan 2-3 detik.
Pada pelaksanaan Terapi ini dibutuhkan persiapan sebagai berikut:
Pemeriksaan jantung, paru, dan tulang punggung.
Penderita harus puasa
Kandung kemih dan rektum perlu dikosongkan
Gigi palsu , dan benda benda metal perlu dilepaskan.
Penderita berbaring telentang lurus di atas permukaan yang datar dan agak keras.
Bagian kepala yang akan dipasang elektroda ( antara os prontal dan os temporalis) dibersihkan.
Diantara kedua rahang di beri bahan lunak dan di suruh agar pasien menggigitnya.
Frekuensi dilakukannya terapi ini tergantung dari keadaan penderita dapat diberi:
2-4 hari berturut - turut 1-2 kali sehari
2-3 kali seminggu pada keadaan yang lebih ringan
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 48/55
Faradiba Febriani | 1102011096
48
Maintenance tiap 2-4 minggu
Dahulu sebelum jaman psikotropik dilakukan 12-20 kali tetapi sekarang tidak dianut lagi.
Indikasi pemberian terapi ini adalah pasien skizofrenia katatonik dan bagi pasien karena alasan tertentu
karena tidak dapat menggunakan antipsikotik atau tidak adanya perbaikan setelah pemberianantipsikotik.
Kontra indikasi Elektro konvulsiv terapi adalah Dekompensasio kordis, aneurisma aorta, penyakit tulang
dengan bahaya fraktur tetapi dengan pemberian obat pelemas otot pada pasien dengan keadaan diatas
boleh dilakukan. Kontra indikasi mutlak adalah tumor otak.
Sebagai komplikasi terapi ini dapat terjadi luksasio pada rahang, fraktur pada vertebra, Robekan otot-
otot, dapat juga terjadi apnue, amnesia dan terjadi degenerasi sel-sel otak.
KOMPLIKASI
Percobaan bunuh diri yang bisa menyebabkan kecacatan atau kematian
PENCEGAHAN
Menurut Prof. Tuti, terdapat tiga bentuk pencegahan primer. Pertama, pencegahan universal, ditujukan
kepada populasi umum agar tidak terjadi faktor risiko. Caranya adalah mencegah komplikasi kehamilan
dan persalinan. Kedua, pencegahan selektif, ditujukan kepada kelompok yang mempunyai risiko tinggi
dengan cara, orang tua menciptakan keluarga yang harmonis, hangat, dan stabil. Ketiga, pencegahan
terindikasi, yaitu mencegah mereka yang baru memperlihatkan tanda-tanda fase prodromal tidak
menjadi skizofrenia yang nyata, dengan cara memberikan obat antipsikotik dan suasana keluarga yang
kondusif.
Skizofrenia sendiri merupakan gangguan jiwa yang paling berat, menyerang bagian yang sangat inti dari
manusia yaitu persepsi, pikiran, emosi dan perilaku, sehingga gejalanya sangat kompleks dan bercampur
baur. Pada penderita skizofrenia yang terganggu adalah sirkuit saraf otaknya, sehingga kadang-kadang
disebut misconnection syndrome. Kemampuan berpikir dan merasakan yang tidak terorganisasi, tidak
berkaitan atau salah mengaitkan, terjadi karena adanya gangguan pada sirkuit saraf pada iregion-regio
otak terkait untuk mengirimkan dan menerima pesan secara efisien dan tepat.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 49/55
Faradiba Febriani | 1102011096
49
PROGNOSIS
Prognosis Baik Prognosis Buruk
1. Onset lambat
2.
Faktor pencetus jelas
3. Onset akut
4. Riwayat seksual, sosial, dan pekerjaan
pramorbid yang baik.
5. Gejala gangguan mood (terutama
gangguan depresif
6. Menikah
7. Riwayat keluarga gangguan mood
8. Sistem pendukung yang baik
9. Gejala positif
1. Onset muda
2.
Tidak ada faktor pencetus
3. Onset tidak jelas
4. Riwayat sksual, sosial dan perkerjaan
pramorbid yang buruk.
5. Perilaku menarik diri dan autistic
6. Sistem pendukung yang buruk
7.
Gejala negatif
8. Tanda dan gejala neurologis
9. Riwayat trauma perinatal
10. Tidak ada remisi dalam tiga tahun
11. Sering relaps
4. Memahami dan menjelaskan Psikotik
Penyebab Gangguan Jiwa
Gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan, tetapi
penyebab utamanya mungkin di badan (somatogenik), di lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis
(psikogenik), (Maramis, 1994). Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa
penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi
bersamaan, lalu timbulah gangguan badan ataupun jiwa.
1.Faktor - Faktor Somatik
a. Neuroanatomi.
b. Neurofisologi.
c. Neurokimia.
d. Tingkat kematangan & perkembangan organik.
e. Faktor-faktor pre dan perinatal.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 50/55
Faradiba Febriani | 1102011096
50
2.Faktor – Faktor Psikogenik
a. Interaksi ibu dan anak
b. Peranan ayah.
c. Persaiangan antar saudara kandung.
d.
Intelegensi.e. Persaiangan dalam keluarga, pekerjaan, permainan & masyarakat.
f. Kehilangan → kecemasan, depresi, rasa salah/ maluu.
g. Konsep dini : identitas diri.
h. Keterampilan, bakat, & kreativitas.
i. Pola adaptasi & pembelaan.
j. Tingkat perkembangan emosi.
3.Faktor- Faktor Sosio – Budaya (Sosiogenik).
a. Kestabilan keluarga.
b.
Pola mengasuh anak.
c. Tingkat ekonomi.
d. Perumahan : kota >< desa.
e. Masalah kelompok minoritas.
f. Pengaruh rasial dan keagamaan.
g. Nilai-nilai.
Secara umum penyebab gangguan jiwa dibedakan menjadi 2; yaitu:
1. faktor predisposisi ( dari dalam )
a.
Genetik Xsom (kromosom) x erat hubungannya dengan gangguan afektif, sehingga gangguan afektif
lebih sering pada wanita
Kromosom Y erat kaitannya dengan kenakalan
Kepribadian: domestik pada perempuan ; liar pada laki-laki
b. vulnerabilitas otak / stress diathesis (mudah terluka)
Stres, yang menyerang otak merupakan stimuli dari luar yg dapat berupa reaksi fisik,
psikis atau sosial
c.
Faktor perkembangan (psikodinamik)
Perkembangan, badaniah yang salah maksudnya adalah setiap faktor yang mengganggu
perkembangan fisik dapat menyebabkan gangguan mental. Dapat berasal dari keturunan atau
lingkungan (kelainan Xsom, konstitusi, cacat kongenital, gangguan otak)
Perkembangan psikologik yang salah mungkin disebabkan oleh berbagai jenis deprivasi dini,
pola keluarga yang patogenik dan masa remaja yang dilalui secara tidak baik.
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 51/55
Faradiba Febriani | 1102011096
51
Faktor sosilogik dalam perkembangan yang salah contohnya adat istiadat
dan kebudayaan yang kaku ataupun perubahan-perubahan yang cepat dalam dunia modern,
sehingga menimbulkan stres pada individu.
2. faktor pencetus (peristiwa yg langsung baik fisik / psikososial yg menyebabkan timbulnya gejala2
sakit jiwa)
Stres fisik. Hal ini menyebabkan penyakit jiwa lewat fungsi otak dan berupa sindrom otak organik.
Contoh ensefalitis, infeksi virus sistemik,perubahan-perubahan hormon, kimia, zat racun dan
obat-obatan.
Stres psikososial. Terutama berakibat sebagai depresi. Contoh: putus hubungan dengan saudara
atau renggangnya persahabatan.
Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang psikologik dari unsur psikis
(Maramis, 1994). Macam-macam gangguan jiwa (Rusdi Maslim, 1998): Gangguan mental organik dan
simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham, gangguan suasana perasaan,
gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan
fisiologis dan faktor fisik, Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa, retardasi mental, gangguan
perkembangan psikologis, gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja.
1). Skizofrenia.
Skizofrenia merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan disorganisasi
personalitas yang terbesar. Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai
dimana-mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentang sebab-musabab dan
patogenisanya sangat kurang (Maramis, 1994). Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak
dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap
akan menuju kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi pemulihan
sempurna dengan spontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir dengan personalitas yang rusak ”
cacat ” (Ingram et al.,1995).
2). Depresi
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang
sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan, 1998). Depresi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai
dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain
sebagainya (Hawari, 1997). Depresi adalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan dengan
penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang
mendalam (Nugroho, 2000). Depresi adalah gangguan patologis terhadap mood mempunyai
karakteristik berupa bermacam-macam perasaan, sikap dan kepercayaan bahwa seseorang hidup
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 52/55
Faradiba Febriani | 1102011096
52
menyendiri, pesimis, putus asa, ketidak berdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negatif
dan takut pada bahaya yang akan datang. Depresi menyerupai kesedihan yang merupakan perasaan
normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya kematian orang yang dicintai. Sebagai
ganti rasa ketidaktahuan akan kehilangan seseorang akan menolak kehilangan dan menunjukkan
kesedihan dengan tanda depresi (Rawlins et al., 1993). Individu yang menderita suasana perasaan
(mood) yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang
menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya aktiftas (Depkes, 1993). Depresi dianggap normal
terhadap banyak stress kehidupan dan abnormal hanya jika ia tidak sebanding dengan peristiwa
penyebabnya dan terus berlangsung sampai titik dimana sebagian besar orang mulai pulih (Atkinson,
2000).
3). Kecemasan
Kecemasan sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap orang
dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-baiknya, Maslim (1991).
Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidakspesifik (Rawlins 1993). Penyebabnya maupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali.
Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkat berat. Menurut Sundeen
(1995) mengidentifikasi rentang respon kecemasan kedalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasn
ringan, sedang, berat dan kecemasan panik.
4). Gangguan Kepribadian
Klinik menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-gejala nerosa
berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensi tinggi ataupun rendah. Jadi boleh
dikatakan bahwa gangguan kepribadian, nerosa dan gangguan intelegensi sebagaian besar tidak
tergantung pada satu dan lain atau tidak berkorelasi. Klasifikasi gangguan kepribadian: kepribadian
paranoid, kepribadian afektif atau siklotemik, kepribadian skizoid, kepribadian axplosif, kepribadian
anankastik atau obsesif-konpulsif, kepridian histerik, kepribadian astenik, kepribadian antisosial,
Kepribadian pasif agresif, kepribadian inadequat, Maslim (1998).
5). Gangguan Mental Organik
Merupakan gangguan jiwa yang psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi
jaringan otak (Maramis,1994). Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakit
badaniah yang terutama mengenai otak atau yang terutama diluar otak. Bila bagian otak yang terganggu
itu luas , maka gangguan dasar mengenai fungsi mental sama saja, tidak tergantung pada penyakit yang
menyebabkannya bila hanya bagian otak dengan fungsi tertentu saja yang terganggu, maka lokasi inilah
yang menentukan gejala dan sindroma, bukan penyakit yang menyebabkannya. Pembagian menjadi
psikotik dan tidak psikotik lebih menunjukkan kepada berat gangguan otak pada suatu penyakit tertentu
daripada pembagian akut dan menahun.
6). Gangguan Psikosomatik
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 53/55
Faradiba Febriani | 1102011096
53
Merupakan komponen psikologik yang diikuti gangguan fungsi badaniah (Maramis, 1994). Sering terjadi
perkembangan neurotik yang memperlihatkan sebagian besar atau semata-mata karena gangguan
fungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetatif. Gangguan psikosomatik dapat
disamakan dengan apa yang dinamakan dahulu neurosa organ. Karena biasanya hanya fungsi faaliah
yang terganggu, maka sering disebut juga gangguan psikofisiologik.
7). Retardasi Mental
Retardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang
terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga
berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa,
motorik dan sosial (Maslim,1998).
8). Gangguan Perilaku Masa Anak dan Remaja.
Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan permintaan, kebiasaan
atau norma-norma masyarakat (Maramis, 1994). Anak dengan gangguan perilaku dapat menimbulkankesukaran dalam asuhan dan pendidikan. Gangguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin
dari lingkungannya, akan tetapi akhirnya kedua faktor ini saling mempengaruhi. Diketahui bahwa ciri
dan bentuk anggota tubuh serta sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang tua kepada
anaknya. Pada gangguan otak seperti trauma kepala, ensepalitis, neoplasma dapat mengakibatkan
perubahan kepribadian. Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi perilaku anak, dan sering lebih
menentukan oleh karena lingkungan itu dapat diubah, maka dengan demikian gangguan perilaku itu
dapat dipengaruhi atau dicegah.
5. Memahami dan Menjelaskan Ibadah Mahdhoh
Pengertian Ibadah
Secara etomologis diambil dari kata ‘ abada, ya’budu, ‘abdan, fahuwa ‘aabidun. ‘Abid, berarti hamba
atau budak, yakni seseorang yang tidak memiliki apa-apa, hatta dirinya sendiri milik tuannya, sehingga
karenanya seluruh aktifitas hidup hamba hanya untuk memperoleh keridhaan tuannya dan
menghindarkan murkanya.
Manusia adalah hamba Allah “‘Ibaadullaah” jiwa raga haya milik Allah, hidup matinya di tangan Allah,
rizki miskin kayanya ketentuan Allah, dan diciptakan hanya untuk ibadah atau menghamba kepada-Nya:
ت ر ذ ا 56 و ت خ ن ج ا س ا و ا نو
Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu (QS.51(al-Dzariyat ): 56).
B.Jenis ‘Ibadah
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk dan sifat yang
berbeda antara satu dengan lainnya;
1. ‘Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubung an antara hamba
dengan Allah secara langsung. ‘Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:
a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 54/55
Faradiba Febriani | 1102011096
54
merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.
b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh Allah adalah
untuk memberi contoh:
ر ا و ن ل و ر ع ا ط نذ … ا 64
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah …(QS. 4: 64). و م آ ل و ر ا ه و ذ خ ف و م ا و ف …ر ش ح ا 7
Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka
tinggalkanlah…( QS. 59: 7).
Shalat dan haji adalah ibadah mahdhah, maka tatacaranya, Nabi bersabda:
ا و و ا ر ا .هاور يرخ ا . خذوا م .
Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. Ambillah dari padaku tatacara haji kamu
Jika melakukan ibadah bentuk ini tanpa dalil perintah atau tidak sesuai dengan praktek Rasul saw., maka
dikategorikan “Muhdatsatul umur” perkara meng-ada-ada, yang populer disebut bid’ah: Sabda Nabisaw.:
احث ن ف را اذ س و . ر ف ق . م و خ ا ن ش ا ر ا ن ا ن
ى ا و ا و ض و ذ ج ا و م ا و ت حو ن اور ل ف ح ل و ض . رواه
حا واو او ي ذ ر ا و ن او ج ا ن ر ف ث خ ح ا ب ر خ و ي ا ي ح .ص شر اور و
ح ل و ح ل و ض . رواه م
Salah satu penyebab hancurnya agama-agama yang dibawa sebelum Muhammad saw. adalah karena
kebanyakan kaumnya bertanya dan menyalahi perintah Rasul-rasul mereka:
و ر ذ م ر ف ك ن ن م ة ر م ا ؤ م ف خ ا و م ا ا ذ ف م ر ا ئ ش
ا و أ ف م ط اذاو م ن ئ ش وه . ف جرخا م
c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena
bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang
disebut hikmah tasyri’ . Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya
bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan
syari’at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.
d. Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau
ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk
kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasul adalah
untuk dipatuhi:Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
1.Wudhu,
2.Tayammum
3.Mandi_hadats
4.Adzan
5.Iqamat
8/13/2019 Skenario 4 Neuro Print
http://slidepdf.com/reader/full/skenario-4-neuro-print 55/55
Faradiba Febriani | 1102011096
6.Shalat
7.Membaca_al-Quran
8.I’tikaf
9.Shiyam(Puasa)
10.Haji
11.Umrah
12. Tajhiz al- Janazah
Hikmah IbadahMahdhah
Pokok dari semua ajaran Islam adalah “Tawhiedul ilaah” (KeEsaan Allah) , dan ibadah mahdhah itu salah
satu sasarannya adalah untuk mengekpresikan ke Esaan Allah itu, sehingga dalam pelaksanaannya
diwujudkan dengan:
a. Tawhiedul wijhah (menyatukan arah pandang). Shalat semuanya harus menghadap ke arah ka’bah,
itu bukan menyembah Ka’bah, dia adalah batu tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi
madharat, tetapi syarat sah shalat menghadap ke sana untuk menyatukan arah pandang, sebagai
perwujudan Allah yang diibadati itu Esa. Di mana pun orang shalat ke arah sanalah kiblatnya (QS. 2:144).
b. Tawhiedul harakah (Kesatuan gerak). Semua orang yang shalat gerakan pokoknya sama, terdiri dari
berdiri, membungkuk (ruku’), sujud dan duduk. Demikian halnya ketika thawaf dan sa’i , arah putaran
dan gerakannya sama, sebagai perwujudan Allah yang diibadati hanya satu.
c. Tawhiedul lughah (Kesatuan ungkapan atau bahasa). Karena Allah yang disembah (diibadati) itu satu
maka bahasa yang dipakai mengungkapkan ibadah kepadanya hanya satu yakni bacaan shalat, tak peduli
bahasa ibunya apa, apakah dia mengerti atau tidak, harus satu bahasa, demikian juga membaca al-
Quran, dari sejak turunnya hingga kini al-Quran adalah bahasa al-Quran yang membaca terjemahannyabukan membaca al-Quran