7
Skenario B Blok 27 1 jam sebelum masuk RS, Bujang dianiaya oleh tetangganya dengan menggunakan sepotong kayu. Bujang pingsan kurang lebih 5 menit kemudian sadar kembali dan melaporkan kejadian ini ke kantor polisis terdekat. Polisi mengantar Bujang ke RSUD untuk dibuatkan visum et repertum, di RSUD Bujang mengeluh luka dan memar di kepala sebelah kanan disertai nyeri kepala hebat dan muntah. Dari hasil pemeriksaan didapatkan: RR: 28x/menit, Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi: 50x/menit, GCS: E4 M6 V5, pupil isokor, reflex cahaya: pupil kanan reaktif, pupil kiri reaktif. Regio Orbita: Dextra et Sinistra tampak hematom, sub-conjunctival bleeding (-) Regio Temporal Dextra: Tampak luka ukuran 6x1 cm, tepi rata, sudut tumpul dengan dasar fraktur tulang. Regio Nasal: Tampak darah segar mengalir dari kedua lubang hidung Tak lama setelah selesai dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri. Dari hasil pemeriksaan pada saat terjadi penurunan kesadaran didapatkan: Pasien mengorok, RR 24x/menit, Nadi 50x/menit, Tekanan Darah 140/90 mmHg,

Skenario B Blok 27

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SKENARIO B BLOK 27

Citation preview

Page 1: Skenario B Blok 27

Skenario B Blok 27

1 jam sebelum masuk RS, Bujang dianiaya oleh tetangganya dengan menggunakan sepotong

kayu. Bujang pingsan kurang lebih 5 menit kemudian sadar kembali dan melaporkan kejadian ini

ke kantor polisis terdekat. Polisi mengantar Bujang ke RSUD untuk dibuatkan visum et

repertum, di RSUD Bujang mengeluh luka dan memar di kepala sebelah kanan disertai nyeri

kepala hebat dan muntah.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan:

RR: 28x/menit, Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi: 50x/menit, GCS: E4 M6 V5, pupil isokor,

reflex cahaya: pupil kanan reaktif, pupil kiri reaktif.

Regio Orbita: Dextra et Sinistra tampak hematom, sub-conjunctival bleeding (-)

Regio Temporal Dextra: Tampak luka ukuran 6x1 cm, tepi rata, sudut tumpul dengan dasar

fraktur tulang.

Regio Nasal: Tampak darah segar mengalir dari kedua lubang hidung

Tak lama setelah selesai dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri.

Dari hasil pemeriksaan pada saat terjadi penurunan kesadaran didapatkan:

Pasien mengorok, RR 24x/menit, Nadi 50x/menit, Tekanan Darah 140/90 mmHg,

Pasien membuka mata dengan rangsang nyeri, melokalisir nyeri, dan mengerang dalam bentuk

kata-kata. Pupil anisokor, reflex cahaya pupil kanan negatif, reflex cahaya pupil kiri

reaktif/normal.

Pada saat itu Anda merupakan Dokter jaga UGD di RSUD tersebut dibantu oleh 3 orang

perawat.

Klarifikasi Istilah

1. Pingsan: Suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak dan biasanya sementara

yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

2. Visum et Repertum: Keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter dalam ilmu kedokteran

forensic atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik

terhadap manusia baik hidup ataupun mati, atau diduga bagian tubuh manusia.

Page 2: Skenario B Blok 27

3. Memar: Jenis cedera pada jaringan tubuh yang menyebabkan aliran darah mengendap

pada jaringan sekitar.

4. Luka: Suatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh karena suatu paksaan karena

tekanan fisik maupun kimiawi.

5. Hematom: Pengumpulan darah setempat, umunya mengumpul dalam organ, rongga,

jaringan, akibat pecahnya dinding pembuluh darah.

6. Isoko: Kesamaan ukuran pupil di kedua mata.

7. Subkonjunctival Bleeding: Perdarahan di bawah konjungtiva.

8. Ngorok: Pernapasan yang kasar dan ramai selama tidur disebabkan oleh vibrasi uvula dan

palatum mole atau menghasilkan suara selama tidur.

9. Pupil Reaktif: Respon terhadap rangsangan cahaya pada pupil.

Identifikasi Masalah

1. Bujang dianiaya menggunakan sepotong kayu di bagian kepala 1 jam sebelum masuk

rumah sakit.

2. Pingsan kurang lebih 5 menit, kemudian sadar kembali.

3. Pasien mengeluh luka dan memar di kepala sebelah kanan, nyeri kepala hebat dan

muntah. Akan dibuatkan visum et repertum.

4. Hasil pemeriksaan: Vital Sign.

Orbita: Hematom dextra et sinistra.

Temporal Dextra: Luka ukuran 6x1 cm, tepi tidak rata, sudut tumpul dengan dasar fraktur

tulang.

Nasal: Epistaksis.

5. Pasien tiba-tiba tidak sadar, diperiksa:

Snoring, Nadi 50x/menit, TD: 140/90 mmHg, GCS: 10, Pupil anisokor dextra, reflex

cahaya pupil kanan (-).

Analisis Masalah

1. Bujang dianiaya menggunakan sepotong kayu di bagian kepala 1 jam sebelum masuk

rumah sakit.

a. Jenis-jenis trauma pada kepala 1

Page 3: Skenario B Blok 27

b. Mekanisme trauma kepala pada kasus 2

c. Kemungkinan trauma yang dialami Bujang 3

2. Pingsan kurang lebih 5 menit, kemudian sadar kembali 4

a. Fisiologi kesadaran 5

b. Makna klinis pingsan pada kasus 6

c. Mekanisme pingsan pertama hingga bangun kembali 7

3. Pasien mengeluh luka dan memar di kepala sebelah kanan, nyeri kepala hebat dan

muntah. Akan dibuatkan visum et repertum.

a. Jenis-jenis luka 1

b. Derajat luka 2

c. Penyebab dan mekanisme

i. Memar 3

ii. Nyeri kepala hebat 4

iii. Muntah 5

d. Syarat visum 6

e. Prosedur melakukan visum 7

f. Kebijakan yang berhubungan dengan visum 1

g. Jenis-jenis visum 2

4. Hasil pemeriksaan:

Vital Sign: RR: 28x/menit, TD: 130/90 mmHg, Nadi: 50x/menit, GCS: E4 M6 V5, pupil

isokor, reflex cahaya: pupil kanan reaktif, pupil kiri reaktif.

Orbita: Hematom dextra et sinistra.

Temporal Dextra: Luka ukuran 6x1 cm, tepi tidak rata, sudut tumpul dengan dasar fraktur

tulang.

Nasal: Epistaksis.

a. Interpretasi dan mekanisme abnormal hasil pemeriksaan:

i. Vital sign 3

ii. Orbital 4

iii. Temporal 5

iv. Nasal 6

b. Apakah perlu diberikan obat anti hipertensi pada Bujang 7

Page 4: Skenario B Blok 27

5. Pasien tiba-tiba tidak sadar, diperiksa:

Snoring, Nadi 50x/menit, TD: 140/90 mmHg, GCS: 10, Pupil anisokor dextra, reflex

cahaya pupil kanan (-)

a. Mekanisme pingsan kedua 1

b. Interpretasi dan mekanisme abnormal hasil pemeriksaan 2

i. Snoring 3

ii. Nadi 50x/menit 4

iii. TD: 140/90 mmHg 5

iv. GCS: 10 6

v. Pupil anisokor dextra, reflex cahay pupil kanan (-) 7

6. Kasus

a. DD & WD 1

b. Tatalaksana pada kasus 2

c. Pemeriksaan penunjang 3

d. Komplikasi 4

e. Prognosis 5

f. SKDI 6

LI

1. Penganiayaan 1

2. Anatomi Kepala 2

3. Tekanan Intrakranial 3

4. Nervus Cranialis 4

5. Herniasi Otak 5

6. Visum et Repertum 6

7. Fraktur Basis Cranii 7

8. Perdarahan Meningeal 1,2,3,4,5,6,7

Hipotesis

Bujang mengalami perdarahan epidural, fraktur basis cranii, dan herniasi otak et causa trauma

tumpul pada kepala.

Page 5: Skenario B Blok 27

Kelompok

1. Restya, Ramadan

2. Prass, januar

3. Moza, Tri, Arif

4. Hanifah, Diva

5. Rido, Desi

6. Anes, Aulia

7. Anya, Mulyati

MOHON DIKIRIM SELASA BESOK JAM 6, LI MASING2 HARUS DIKIRIM

JANGAN LUPA DAFTAR PUSTAKA

THANKS