24
 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat ra hmat dan hidayah-Nya Skripsi ini dapat terselesaikan. Tulisan yang bersifat telaah pustaka yang  berjudul “Faktor Faktor Pembentuk !umlah Folikel Pada Program In Vi tro  Fertilization "#$F%& disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Seminar pada Fakultas 'iologi (ni)ersitas Nasional. *alam penyusunan skripsi ini telah banyak mendapatkan dukungan dari berbagai  pihak. +leh karena itu penulis mengu,apkan terimakasih kepada . 'apak *r s. / e remiah 0 1amin2 3.S. s elaku Pembimbi ng Pertama yang telah memberikan petunjuk2 saran dan bimbingan dari a4al sampai dengan terselesaikannya skripsi ini. 5. #bu Noortiningsi h2 3.'iomed . selak u Pemb imbin g 6edu a yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan demi terselesaikannya skripsi ini. 7. 'apak #mran S.8. To bing2 3.Si. sela ku *ekan F akult as 'iolo gi (ni)e rsitas  Nasional. 9. #bu #r . #da Wirya nti2 3.S i. selaku P embimb ing A kademi k yang tel ah memberikan perhatian dan nasihat selama penulis mengikuti pendidikan di Fakultas 'iologi (ni)ersitas Nasional. :. +rang t ua beser ta semua ke luarg a besar y ang suda h memb eri duk ungan s erta do;a untuk kelan,aran penyusunan skripsi ini. <. S36 '#NA =(SA*A 3AN*#0# yan g telah mem berikan t oleran si 4aktu kepada penulis dalam menyelasaikan skripsi ini. >. 6linik 3orul a #$F 3en teng !ak arta yan g telah mengijin kan pro ses peng ambilan data. ?. 0andy Wan paton y ang telah m emberik an moti )asi pen ulis hi ngga terselesaikannya skripsi ini. @. Neni A rshita2 S hinta =a ndaya ni2 )a Fari hah dan #jf ina Amalia yan g telah memberikan moti)asi dalam menyelesaikan skripsi ini. B. Te man-teman semua yang telah memberikan bantuan dan dukungannya hingg a terselesaikannya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pemba,a pada khususnya. 5

Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 1/24

  KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya Skripsi ini dapat terselesaikan. Tulisan yang bersifat telaah pustaka yang

 berjudul “Faktor Faktor Pembentuk !umlah Folikel Pada Program In Vitro

 Fertilization "#$F%& disusun guna memenuhi persyaratan mata kuliah Seminar pada

Fakultas 'iologi (ni)ersitas Nasional.

*alam penyusunan skripsi ini telah banyak mendapatkan dukungan dari berbagai

 pihak. +leh karena itu penulis mengu,apkan terimakasih kepada

. 'apak *rs. /eremiah 0 1amin2 3.S. selaku Pembimbing Pertama yang telah

memberikan petunjuk2 saran dan bimbingan dari a4al sampai dengan

terselesaikannya skripsi ini.

5. #bu Noortiningsih2 3.'iomed. selaku Pembimbing 6edua yang telah

memberikan banyak masukan dan bimbingan demi terselesaikannya skripsi ini.

7. 'apak #mran S.8. Tobing2 3.Si. selaku *ekan Fakultas 'iologi (ni)ersitas

 Nasional.9. #bu #r. #da Wiryanti2 3.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan perhatian dan nasihat selama penulis mengikuti pendidikan di

Fakultas 'iologi (ni)ersitas Nasional.

:. +rang tua beserta semua keluarga besar yang sudah memberi dukungan serta

do;a untuk kelan,aran penyusunan skripsi ini.

<. S36 '#NA =(SA*A 3AN*#0# yang telah memberikan toleransi 4aktu

kepada penulis dalam menyelasaikan skripsi ini.

>. 6linik 3orula #$F 3enteng !akarta yang telah mengijinkan proses pengambilan

data.

?. 0andy Wanpaton yang telah memberikan moti)asi penulis hingga

terselesaikannya skripsi ini.

@. Neni Arshita2 Shinta =andayani2 )a Farihah dan #jfina Amalia yang telah

memberikan moti)asi dalam menyelesaikan skripsi ini.

B. Teman-teman semua yang telah memberikan bantuan dan dukungannya hingga

terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada

umumnya dan pemba,a pada khususnya.

5

Page 2: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 2/24

Page 3: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 3/24

 

*AFTA0 CA3'A0........................................................................................................

'A' #.................................................................................................................................

PN*A=(8(AN.............................................................................................................

'A' ##...............................................................................................................................

3T+*+8+C# PN8#T#AN........................................................................................

A. Tempat dan 4aktu penelitian......................................................................................

'. Populasi dan sampel...................................................................................................

1. Teknik Pengambilan Sampel......................................................................................

*. *efinisi operasional )ariabel penelitian.....................................................................

. 'ahan Penelitian.........................................................................................................

F. Teknik Analisis *ata...................................................................................................

'A' ###..............................................................................................................................

=AS#8 *AN P3'A=ASAN.........................................................................................

A. =ubungan usia pasien dengan pertumbuhan folikel de graaf....................................

'. =ubungan jumlah folikel de graaf dengan jenis infertilitas.......................................

1. =ubungan stimulan yang digunakan dengan pembentukan folikel de graaf............

*. =ubungan folikel de graaf dengan dosis stimulan...................................................

. =ubungan folikel de graaf dengan konsentrasi estrogen.........................................

F. =ubungan folikel de graaf dengan konsentrasi progesteron...................................

'A' #$............................................................................................................................

6S#3P(8AN...............................................................................................................

A. 6esimpulan.............................................................................................................

'. Saran.........................................................................................................................

7

Page 4: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 4/24

 

DAFTAR TABEL

Tabel =alaman

  Naskah

. 6arakterisitik Sampel Pasien #$F.................................................................................

8

Page 5: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 5/24

 

5. Faktor yang 'erhubungan dengan Folikel *e Craaf.....................................................

7. 6lasifikasi W=+ (ntuk Cangguan +)ulasi...............................................................

9. *istribusi !enis Stimulan pada Pasien #$F.................................................................

:. *istribusi *osis Stimulan 6lomifen Sitrat pada Pasien #$F......................................

  DAFTAR GAMBAR 

 

Cambar =alaman

  Naskah

. Persentase !enis #nfertilitas..........................................................................................

5. 6lasifikasi W=+ 3engenai Cangguan +)ulasiDDDDDDDD..DDD..

DD...@

  BAB I

PENDAHULUAN

3enurut World Health Organization "W=+% infertilitas merupakan

 permasalahan global yang kompleks di bidang kesehatan reproduksi2 dibutuhkan

 penataan yang rasional dan terpadu dalam mengatasinya "'ulletin2 5BB%. Saat

9

Page 6: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 6/24

 

ini diperkirakan terdapat 5 E atau kurang lebih tiga juta pasangan infertilitas

di #ndonesia "Nurfita2 5BB?%.

 #nfertilitas dalam arti klinis didefinisikan sebagai ketidakmampuan

 pasangan untuk menghasilkan konsepsi "kehamilan% setelah satu tahun

melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi "*ju4antono2

5B%. #nfertlitas dibedakan menjadi dua kondisi yaitu infertilitas primer dan

sekunder. #nfertilitas primer terjadi pada pasangan yang tidak pernah mengalami

konsepsi2 sedangkan infertilitas sekunder terrjadi pada pasangan yang pernah

mengalami konsepsi sebelumnya "Andriani2 5B%.

 Nurfita "5BB?% menyatakan penderita infertilitas <B E dialami oleh

 perempuan dan 9B E oleh pria. #nfertilitas pada perempuan dapat disebabkan

oleh beberapa faktor di antaranya usia2 penderita penyakit organ reproduksi2

faktor gaya hidup dan penyebab lain yang belum diketahui sebabnya "Saragih2

5B9%. 'erdasarkan data penelitian di 0umah Sakit !ejaring *epartemen +bgin

tahun 5B5 penderita gangguan reproduksi perempuan terjadi pada beberapa

 bagian seperti tuba fallopi "saluran telur% 7< E2 gangguan o)ulasi 77 E2 dan

endometriosis 7 E. Cangguan organ reproduksi dapat menghambat siklus

reproduksi dan siklus lainnya dalam membentuk folikel2 sehingga

mempengaruhi angka infertilitas pada perempuan di #ndonesia meningkat.

Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kesehatan reproduksi2

infertilitas dapat diatasi dengan In vitro Fertilization "#$F% "rgun2 5B7%.

Program #$F adalah proses fertilisasi sel telur dan spermatooa yang terjadi di

luar tubuh. Program #$F di #ndonesia dapat dilakukan di 0umah Sakit tertentu

salah satunya klinik 3orula #$F 3enteng2 !akarta.

Program #$F terdiri atas beberapa proses yang harus dijalani. Proses

 pertama adalah seleksi pasien2 pada tahap ini pasien menjalani pemeriksaan

Ultrasonography "(SC% untuk mengetahui jumlah folikel yang mengandung

oogonium se,ara basal dan fungsi organ reproduksi. +ogonium adalah sel

reproduksi yang dikelilingi oleh sel folikel dan akan berkembang menjadi sel

telur "o)um% melalui pembelahan mitosis. Sedangkan folikel adalah struktur

 berisi ,airan yang berfungsi sebagai tempat perkembangan oogonium. Se,ara

10

Page 7: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 7/24

 

alami2 dalam setiap siklus reproduksi perempuan hanya menghasilkan satu o)um

untuk fertilisasi "Alfian2 5B% tetapi dalam program #$F dibutuhkan lebih dari

satu o)um untuk fertilisasi. +leh sebab itu dilakukan stimulasi pada hormon

reproduksi seperti Gonadotropin Releashing Hormone "Cn0=% yang diproduksi

oleh hipotalamus2 Folicle Stimulating Hormone "FS=% dan Luteinizing Hormone

"8=% yang diproduksi oleh hipofisis2 serta estrogen dan progesterone yang

diproduksi oleh korpus luteum2 "1andra2 5B%. Tujuan stimulasi hormon adalah

untuk menginduksi perkembangan lebih dari satu folikel dominan dan

mematangkan lebih dari satu oosit yang berguna untuk meningkatkan

keberhasilan konsepsi.

Stimulasi hormon dilakukan dengan pemberian sediaan klomifen sitrat

atau gonadotropin yang memiliki senya4a anti estrogen sehingga

mempengaruhi siklus reproduksi dengan ,ara menekan konsentrasi estrogen di

dalam tubuh. 6onsentrasi estrogen yang rendah menyebabkan terjadinya umpan

 balik negatif terhadap Cn0= hipotalamus sehingga Cn0= meningkat dan

merangsang sekresi hormon gonadotropin "FS= dan 8=% di hipofisis. FS= yang

dikeluarkan akan mempengaruhi pembentukan folikel di o)arium yang terdiri

atas2 folikel primer2 sekunder dan folikel de graaf "matang% yang akan berlanjut

 pada tahap o)ulasi dan pas,a o)ulasi "fase luteal% "3,Cee dan =us,h2 5BBB%.

Fase pembentukan folikel dimulai dari folikel primer yang ditandai dengan satu

lapis sel folikel di sekitar oogonium. +ogonium kemudian berkembang

membentuk folikel sekunder yang ditandai dengan lapisan sel folikel bertambah

 banyak2 terbentuknya ona pelusida dan antrum yang berisi ,airan oli!uli.

1airan oli!uli terus membesar seiring dengan pembentukan folikel sekunder

menjadi folikel de graaf "matang% yang ditandai dengan terbentuknya membran

granulosa dan rongga diantara sel sel folikel. Selama pertumbuhan folikel2

terjadi pengeluaran hormon estrogen yang menyebabkan umpan balik positif

sehingga menghambat pengeluaran FS=2 dan meningkatkan sekresi 8= oleh

hipofisis. 6onsentrasi 8= yang meningkat memi,u pe,ahnya folikel de graaf

sehingga o)um terlepas yang disebut o)ulasi "0usda2 5B9%. Pas,a o)ulasi2

 perkembangan folikel berada pada fase luteal. Folikel de graaf yang ditinggalkan

11

Page 8: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 8/24

 

oleh o)um mengalami regresi menjadi korpus luteum. 6orpus luteum

mensekresikan hormon progesterone dan estrogen yang mempengaruhi siklus

endometrium2 siklus kelenjar mamae2 dan siklus sel sel epitel )agina dalam

mempersiapkan kehamilan "0usda2 5B9%.

Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan folikel dalam program

#$F diantaranya usia yang menyebabkan penurunan jumlah oogonium karena

atresia2 sehingga seiring bertambahnya usia perempuan kemampuan folikel

untuk berkembang akan menurun "d4ard2 5BB%. Selain usia2 perkembangan

folikel juga dapat dipengaruhi oleh jenis infertilitas seperti pada penderita

infertilitas primer yang disebabkan oleh gangguan hormon Cn0=2 FS=2 8=

 pada hipotalamus dan hipGfisis. Pada infertilitas sekunder pembentukan folikel

dapat dipengaruhi oleh pas,a pemakaian alat kontrasepsi yang mengakibatkan

siklus reproduksi tidak langsung berfungsi se,ara fisiologis. Faktor lain yang

mempengaruhi pembentukan folikel adalah faktor gaya hidup meliputi "ody

 #assa Inde$ "'3#%2 penyalahgunaan at adiktif2 dan penggunaan at kimia

 berbahaya.

Setelah proses pembentukan folikel selesai2 tahap selanjutnya dalam

 program #$F adalah pengambilan o)um dari folikel melalui tindakan minor

+)um Pi,k (p "+P(% yang dilakukan menggunakan jarum melalui )agina

diba4ah monitoring (SC2 kemudian dilanjutkan dengan proses fertilisasi o)um

dengan spermatooa di medium yang telah disesuaikan dengan keadaan rahim.

!ika terjadi fertilisasi dilanjutkan dengan kultur igot pada medium  %utologous

 &ndometrical 'ocultur  "Soegiharto2 5BB%. 6ualitas igot yang baik dari hasil

kultur akan diimplantasikan ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan terjadinyakehamilan "6ennedy2 5BB@%. 'erdasarkan uraian di atas permasalahan dalam

 penelitian ini adalah apakah faktor faktor yang dapat mempengaruhi

 pembentukan folikel pada pasien program #$F tahun 5B9 di klinik 3orula

3enteng.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor usia2

 jenis infertilitas2 jenis stiumlan2 dosis stimulan2 serta kadar estrogen dan

 progesterone dalam mempengaruhi pembentukan jumlah folikel pada pasien

12

Page 9: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 9/24

 

 program #$F di 6linik 3orula 3enteng. Adapun manfaat penelitian bagi 6linik

yang bersangkutan adalah dapat mengetahui keefektifan jenis stimulan dan dosis

yang digunakan2 serta dapat lebih memperhatikan faktor faktor yang

mempengaruhi pembentukan folikel. Sedangkan manfaat peneilitian untuk

masyarakat dapat menginformasikan faktor - faktor yang mempengaruhi

 pembentukan folikel dan program #$F.

*ari uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis yang

mempengaruhi pembentukan folikel.

. Terdapat hubungan antara jenis dan dosis stimulan dengan

 pembentukan folikel de graaf 

5. Terdapat hubungan usia pasien dengan pembentukan folikel de graaf 

 pasien

7. Terdapat hubungan antara konsentrasi estrogen dengan pembentukan

folikel de graaf

9. Terdapat hubungan antara konsentrasi progesteon dengan

 pembentukan folikel de graaf

:. Terdapat hubungan antara jenis infertilitas dengan folikel de graaf 

 

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

13

Page 10: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 10/24

 

A. Tempat dan waktu peneltan

  Penelitian dilakukan di laboratorium 6linik 3orula #$F !l. Teuku 1ik

*itiro no. 52 3enteng2 !akarta Pusat B7:B. Pada bulan September sampai

*esember 5B9.

B. P!pula" dan "ampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan yang melakukan program

#$F. Sampel dalam penelitian ini adalah perempuan yang mengikuti program

#$F di klinik 3orula #$F2 3enteng !akarta Pusat. Terdapat :>7 sampel yang

diperoleh selama bulan !anuari sampai Agustus 5B9.

#. Teknk Pen$am%lan Sampel

*ata yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. 8angkah-

langkah yang dilakukan adalah men,ari informasi mengenai 0umah Sakit atau

6linik yang mengadakan program #$F2 kemudian meminta surat keterangan dari

 pihak uni)ersitas untuk mengajukan proposal kepada 6linik 3orula #$F2

selanjutnya melakukan pengambilan data pasien yang dibutuhkan pada bagian

rekam medis meliputi2 pemeriksaan hormon estrogen2 progesteron2 dan jumlah

folikel de graaf pada proses #$F. Setelah itu melakukan pengolahan data

terhadap data yang telah diperoleh menggunakan uji statistik regresi.

D. De&n" !pe'a"!nal (a'a%el peneltan

() Pasien merupakan seorang perempuan yang mengikuti program  InVitro Fertilization "#$F%)

5. Stimulan merupakan suatu at yang digunakan dalam stimulasi

hormon program #$F yang berbentuk ,air2 padat atau kapsul.

7. *osis merupakan jumlah stimulan yang diberikan kepada pasien dalam satuan

 berat " g2 mg2 ug % atau satuan isi " liter2 ml2 ui "unit internasional%%

9. =ormon progesteron dan estrogen merupakan hormon yang diperiksa

 pada perempuan yang mengikuti program #$F dengan satuan pgHm82

setelah dilakukan stimulasi hormon.

14

Page 11: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 11/24

 

:. Folikel de graaf merupakan jumlah folikel de graaf "matang% yang

ditemukan saat dilakukan pemeriksaan menggunakan (SC.

<. (sia merupakan usia pasien yang menjalani program In Vitro

 Fertilization "#$F% yang diukur dalam satan tahun.

>. !enis infertilitas merupakan ri4ayat pasien mengandung sebelum

menjalankan program #$F yang dibedakan menjadi ifertilitas primer 

dan infertilitas sekunder.

E. Ba)an Peneltan

  Penelitian ini membutuhkan data hasil pemeriksaan hormon estrogen dan progesteron2 usia2 ri4ayat penyakit gangguan reproduksi2 nama stimulan2 dosis

 penggunaan stimulan2 lama infertil dan jumlah folikel de graaf.

F. Teknk Anal"" Data

*ata yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan uji

regresi dengan tingkat keper,ayaan @:E dan Nilai P I B2B:.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

15

Page 12: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 12/24

 

Selama bulan !anuari sampai dengan Agustus 5B9 diperoleh :>7 pasien

yang melakukan program #$F2 berikut ini disajikan tabel . karakteristik sampel

yang diperoleh.

  Ta%el *. Ka'akte'"tk Sampel Pa"en I+F

$ariabel !enis !umlah

!enis #nfertil Primer 97?

Sekunder 7:

8ama #nfertil I B th 9>

  JB th B5

  *ari hasil pengujian statistik terhadap pasien program #$F2 diperoleh jenis

infertil primer sebanyak 97?2 sedangkan sekunder berjumlah 7:2 dan sebagian

 besar pasien mengalami lama infertil kurang dari sepuluh tahun dengan jumlah

9> pasien dan lama infertil lebih dari sepuluh tahun sebanyak B5 pasien2 dari

sampel pasien tersebut dilakukan pengujian menggunakan uji regresi untuk

melihat hubungan faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan folkel de

graaf. =asil yang diperoleh seperti yang disajikan pada tabel 5.

Ta%el ,. Fakt!' -an$ Be')u%un$an den$an Kada' E"t'!$en dan

P'!$e"te'!n

$ariabel Nilai P

8ama #nfertil B2<9

!enis infertil B2??

!enis +bat B2BB

Ta%el . Hu%un$an Kada' E"t'!$en/ P'!$e"te'!n/ dan Ra"! Te')adap

Pem%entukan F!lkel.

+a'a%el Nla P.

strogen B2BB

Progesteron B2B9

0asio strogen dan Progesteron B2<9

16

Page 13: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 13/24

 

E. Hu%un$an k!n"ente'a" e"t'!$en den$an pem%entukan &!lkel

  6onsentrasi estrogen pada pasien yang menjalani #$F sangat rendah

sebelum dilakukan stimulasi hormon2 namun setelah dilakukan stimulasi hormon

menggunakan stimulan terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi

hormon estrogen sebelum dan sesudah melakukan terapi stimulasi hormon.

=ormon estrogen merupakan hormon yang sangat aktif di dalam tubuh2 saat

 pubertas estrogen mendukung perkembangan ,iri kelamin sekunder2 pembesaran

uterus2 penebalan endometium serta perkembangan sistem duktus payudara2 dan

menstruasi. Pada fase pembentukan folikel dalam siklus o)arium2 estrogen

merupakan pertanda kualitas folikel sedangkan pada fase luteal estrogen

merupakan indikator kualitas endometrium. +leh sebab itu pemantauan hormon

estrogen dalam progran #$F sangat diperlukan.

Setelah dilakukan pengujian menggunakan uji regresi linear hipotesis

yang menyatakan terdapat hubungan antara konsentrasi estrogen dengan folikel

de graaf diterima "nilai P I B2B:%. Artinya terdapat hubungan yang bermakna

antara folikel de graaf dengan konsentrasi etrogen2 karena adanya

 perkembangan folikel yang diikuti dengan peningkatan konsentrasi estrogen

 pada fase pembentukan folikel2 hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

=endy "5BB% yang menyatakan adanya hubungan konsentrasi estrogen dan

 jumlah folikel setelah pemberian klomifen sitrat2 dan serupa dengan penelitian

yang pernah dilakukan oleh r4inanto "5BB7% mengenai pembentukan folikel

dengan konsentrasi estrogen2 yang menyatakan selama perkembangan folikel

akan ditandai dengan tingkat poliferasi sel granulosa yang tinggi2 dan pelepasan

hormon estrogen2 estrogen yang dihasilkan pada masa pembentukan folikel akanmenyebabkan umpan balik positif kepada hipotalamus sehingga memi,u sekresi

8=-surge pada pertengahan siklus yang menyebabkan o)ulasi. Setelah o)ulasi

disebut fase luteal dimana folikel yang ditinggalkan sel telur berubah menjadi

korpus luteum2 yang mengeluarkan progesteron serta estrogen. 6orpus luteum

 berregresi dalam 4aktu sekitar dua minggu2 apabila o)um yang dikeluarkan

tidak dibuahi maka akan terjadi penurunan konsentrasi progesteron dan estrogen

17

Page 14: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 14/24

 

yang memi,u FS= dan 8= kembali meningkat sehingga merangsang

 pembentukan folikel-folikel baru "0usda2 5B9%.

F. Hu%un$an k!n"ent'a" p'!$e"te'!n den$an pem%entukan &!lkel

Progesteron adalah hormon steroid yang diproduksi oleh korpus luteum

o)arium pas,a o)ulasi "1he,k2 5BB5%. 6orpus luteum dibentuk dari sel sel

folikel yang ditinggalkan sel telur saat o)ulasi. 'erdasarkan hasil pengujian2

hipotesis yang menyatakan adanya hubungan jumlah folikel dengan konsentrasi

 progesteron diterima2 "Nilai P J B2B:% artinya terdapat hubungan antara

 progesteron dengan jumlah folikel de graaf.

=asil ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh 3uhammad 0usda2

dkk "5BB% yang menyatakan ada korelasi antara aliran darah ,orpus luteum

dengan konsentrasi serum progesterone. 6orpus luteum dibentuk dari folikel

yang ditinggalkan sel telur saat o)ulasi. 1orpus 8uteum membesar dalam

ukurannya dan meningkat dalam kemampuannya untuk mensekresi Progesteron.

Saat 1orpus 8uteum memperoleh ukuran kematangannya dan memiliki potensi

maksimal untuk mensekresi progesteron2 sehingga banyaknya korpus luteum

yang terbentuk akan meningkatkan kadar progesterone.

  *i dalam korpus luteum konsentrasi serum progesteron tergantung pada

 jumlah jaringan steroidogenik2 aliran darah2 dan kapasitas jaringan steroidogenik 

untuk mensintesis progesteron. 'esar jaringan steroidogenik tergantung kepada

 jumlahnya 2ukuran yang sesuai2 dari sel luteal steroidogenik2 keduanya

meningkat selama fase luteal. Substrat steroidogenesis adalah kolesterol

"Siregar2 5B%. *i dalam lapisan sel granulosa dan sel teka interna2 8o4*ensity 8ipoprotein " 8*8 %2 =igh *ensity 8ipoprotein " =*8 % dan idrolisis

,adangan ester kolesterol "oleh enim kolesterol esterase%2 merupakan sumber

utama kolesterol untuk memproduksi hormon steroid oleh korpus luteal "Siregar2

5B%.

 Sintesis semua hormon steroid tergantung pada transport kolesterol

 bebas ke mitokondria. 6olesterol memasuki membran mitokondria luar

kemudian ke dalam2 dimana kompleks enim pembelahan rantaitepi kolesterol

18

Page 15: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 15/24

 

untuk membentuk Pregnenolon. Pregnenolon kemudian ditransport menuju

retikulum endoplasma polos2 yang berdekatan dengan mitokondria2 dan akan

dikon)ersi pregnolon menjadi progesteron. Progesteron kemudian berdifusi dari

sel ke dalam sirkulasi fase luteal "Siregar2 5B%.

Ta%el. 0 Fakt!' -an$ Be')u%un$an den$an Pem%entukan F!lkel

+a'a%el Nla P.

!enis #nfertil B29@

!enis Stimulan B2BBB

8ama #nfertil B2<9

A. Hu%un$an 1en" In&e'tl den$an Pem%entukan F!lkel

  !enis infertilitas pada program #$F dibedakan menjadi dua yaitu jenis

infertilitas primer sebanyak 97? orang dengan persentase >> E2 sedangkan

infertilitas sekunder sebanyak 7: orang dengan persentase 57 E. Seperti yang

disajikan dalam gambar . diba4ah ini.

Pe'"enta"e 1en" In&e'tlta"

primer

sekunder

  Gam%a' *. Da$'am pe'"enta"e 2en" n&e'tlta"

Setelah dilakukan pengujian hipotesis yang menyatakan terdapat

hubungan antara jenis infertilitas dengan jumlah folikel de graaf ditolak " P J

B2B:%. Artinya tidak terdapat hubungan antara jenis infertilitas dengan jumlah

folikel de graaf. =asil ini serupa dengan peneilitan yang dilakukan oleh Putra

Adnyana"5BB<% yang menyatakan tidak ada korelasi antara jenis infertilitas

dengan jumlah folikel. #nfertilitas yang dapat mempengaruhi jumlah folikel

19

Page 16: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 16/24

 

adalah adanya gangguan o)ulasi. 3enurut W=+ "5BB% gangguan o)ulasi terdiri

dari tiga kelompok seperti yang disajikan pada tabel 7. di ba4ah ini.

  Ta%el . Kla"&ka" 3HO untuk Gan$$uan O(ula" 43HO/ ,5*56

 

'erdasarkan klasifikasi gangguan o)ulasi menurut W=+2 kemungkinan

disfungsi stimulasi hipofisis dan hipotalamus merupakan penyebab infertilitas

 pada pasien yang menjalankan program #$F di klinik 3orula2 karena sesuai

dengan kondisi yang dijelaskan2 pasien yang menjalankan program #$F

,enderung mempunyai konsentrasi hormon FS= dan 8= dalam batas normal.

Adanya kesalahan pada neurohormon hipotalamus dan hipofisis yang

disekresikan akan mempengaruhi sistem endokrin o)arium sehingga

mempengaruhi pembentukan folikel dan o)ulasi sel telur. *alam keadaan

fisiologis2 adanya FS= akan merangsang pembentukan folikel yang bera4al dari

folikel primer sampai folikel de graaf2 kemudian dilanjutkan dengan tahap

o)ulasi oleh hormon 8=2 o)um yang mengalami o)ulasi akan bermigrasi ke

dalam tuba fallopi lalu ke uterus jika terjadi fertilisasi2 dan jika tidak dibuahi

maka o)um akan keluar melalui )agina "1he,k2 5BB5%.

Adanya gangguan o)ulasi dapat menyebabkan pasangan mengalami

infertilitas primer karena sel telur tidak diproduksi oleh o)arium sehingga tidak

20

Page 17: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 17/24

 

ada pembuahan oleh spermatooa. Pada infertilitas sekunder dapat disebabkan

oleh bertambahnya usia2 operasi sesar yang dapat menimbulkan masalah

reproduksi2 dan pas,a penggunaan alat kontrasepsi yang mengakibatkan siklus

reproduksi tidak langsung berfungsi se,ara fisiologis. Penyebab lain infertilitas

dapat dikarenakan kelainan anatomis seperti abnormalitas tuba fallopii dan

 peritoneum2 faktor ser)iks2 faktor endometrium dan faktor lain yang belum

diketahui penyebabnya. Alfian "5B% menyatakan infertilitas yang tidak dapat

dijelaskan merupakan keadaan abnormal dari spermatooa atau oosit2 fertilisasi2

implantasi2 atau perkembangan preembrio yang tidak dapat terdeteksi dengan

metode e)aluasi standard. Pada penderita ini menunjukkan analisis semen yang

normal2 bukti objektif adanya o)ulasi2 dan fungsi organ yang normal. 3enurut

Soegiharto "5BB% penderita infertilitas yang tidak dapat dijelaskan terjadi

karena adanya kelainan spermatooa atau sel telur yang tidak dapat ditemukan

dengan diagnosis standar. *ata pada penelitian ini ri4ayat gangguan kesehatan

yang berhubungan dengan infertilitas tidak dikelompokkan berdasarkan jenis

infertilitas tetapi hanya dikelompokkan berdasarkan pengakuan pasien pernah

mengandung atau tidak2 sehingga penelitian yang menghubungkan jenis

innfertilitas dengan jumlah folikel tidak memperoleh hasil yang signifikan.

#. Hu%un$an "tmulan -an$ d$unakan den$an pem%entukan F!lkel.

*istribusi stimulan digunakan yang dpada pasien #$F disajikan pada

tabel 9. Penggunaan stimulan CF sebanyak 7B pasien dengan persentase :: E2

P0C sebanyak ? pasien dengan persentase 92: E2 C1 sebanyak < pasien

dengan persentase 52? E2 P$ sebanyak :@ pasien dengan persentase B2: E2 $

sebanyak >7 pasien dengan persentase 7 E dan *T sebanyak @ pasien dengan

 persentase 729 E pasien. Setelah dilakukan pengujian hasilnya terdapat

hubungan yang bermakna antara jumlah folikel de graaf dengan jenis stimulan

CF2 $2 *T2 dan C1. 6e empat stimulan tersebut termasuk ke dalam golongan

klomifen sitrat yang mengandung senya4a anti steroid. Total jumlah pengguna

klomifen sitrat pada pasien program #$F sebanyak 997 pasien dari :>7. =asil

ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh ddy "5B% yang menyatakan

21

Page 18: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 18/24

 

klomifen sitrat dapat mengasilkan folikel lebih dari satu. 6lomifen sitrat

diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi hipotalamus dan hipofisis yang

mengakibatkan ano)ulasi. 6lomifen sitrat akan menstimulasi peningkatan

 pelepasan gonadotropin ditingkat hipofisis dan ,ara memiliki struktur yang

hampir sama dengan estrogen kemudian akan berkompetisi untuk menduduki

reseptor estrogen lebih lama di sistem reproduksi yang akan menekan

konsentrasi reseptor estrogen di dalam tubuh. Pada tingkat hipotalamus

 penurunan konsentrasi reseptor estrogen akan menghalangi interprestasi yang

akurat terhadap konsentrasi estrogen di sirkulasi2 sehingga akan terjadi persepsi

yang keliru terhadap konsentrasi estrogen di sirkulasi tersebut. (mpan balik

negatif estrogen akan menurun sehingga memi,u mekanisme kompensasi

normal yang akan merubah pola sekresi Cn0=2 sehingga terjadi perkembangan

folikel di o)arium "Speroff2 5BB:%.

*ata dari penelitian lain menyebutkan bah4a keberhasilan o)ulasi

dengan terapi klomifen sitrat pada perempuan infertilitas kurang lebih ?: E.

6eberhasilan akan menurun pada bertambahnya usia2 tekanan darah2 "ody

 #assa Inde$ "'3#% dan faktor lain yang berhubungan dengan pembentukan

folikel. Selain klomifen sitrat terdapat stimulan hormonal lain yang dapat

merangsang sekresi Cn0= diantaranya gonadotropin dengan kombinasi FS=

dan 8= yang berkerja se,ara langsung merangsang kelenjar hipofisis untuk

sekresi FS= dan 8= dalam konsentrasi yang tinggi2 stimulan ini biasanya

digunakan pada penderita yang gagal distimulasi oleh klomifen sitrat setelah

menggunakan dosis optimal.

BAB I+

KESIMPULAN

22

Page 19: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 19/24

 

A. Ke"mpulan

 'erdasarkan hasil pengujian pada pembentukan folikel2 diperoleh hasil

sebagai berikut

. Terdapat hubungan antara usia pasien dengan pembentukan folikel de

graaf.

5. Terdapat hubungan jenis stimulan yang digunakan terhadap pembentukan

folikel seperti jenis stimulan CF2 $2 *T2dan C1.

7. Terdapat hubungan antara dosis stimulan BB mg2 5BB mg2 dan 7BB mg

terhadap pembentukan folikel de graaf pada tubuh pasien.

9. Terdapat hubungan antara hormon estrogen dengan pembentukan folikel

de graaf.

:. Tidak terdapat hubungan antara jenis infertilitas dengan folikel de graaf.

<. Tidak terdapat hubungan antara konsentrasi progesteron dengan folikel de

graaf.

B. Sa'an

*iharapakan kepada peneliti selanjutnya dapat lebih spesifik membahas

 jenis stimulan dan dosis yang efisien dalam mempengaruhi jumlah folikel de

graaf dari masing masing jenis stimulan yang digunakan2 serta melakukan

 penggolongan indikasi gangguan rerpoduksi ke dalam jenis infertilitas kemudian

dilakukan pengujian berdasarkan jenis infertilitas primer dan sekunder untuk

melihat hubungan dengan pembentukan jumlah folikel de graaf.

DAFTAR PUSTAKA

Alfian2 K.S. 5B. =ubungan (mur Terhadap FS= 'asal *an !umlah Folikel Antral

+)arium *alam Penilaian 1adangan +)arium Pada Pasien #nfertil. *umlah

 oli!el antral ovarium2 $ol.2 =al. 9>

23

Page 20: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 20/24

 

Andriani2 !. 5B. Pengalaman #stri dengan #nfertilitas Primer di 6elurahan Terjun Pasar ##

3arelan 6e,amatan 3edan 3arelan. +engalaman Inertilitas2 $ol.2 =al.5

'ulletin2 W=+. 5BB. 3other or nothing the agony of infertility. se$ual and reproductive

health2 $ol. ??2 =al. 5

1andra2 A. 5B. LAnatomi dan FisiologiL2 'anda A,eh

1he,k2 !. 5BB5. +rogesterone ,erapy versus Folicle mating drugs possi--le

apposite eects on em-ryo implantation. 'lin &$p O-stet Gynecol  

ndo,r2 (SA

*ju4antono2 dkk.5B. / Hari #emahami Inertilitas) 0efika Aditama2 'andung

ddy2 P. 5BB. Perbandingan Pemakaian 6lomifen sitrat dengan Conadotropin. Stimulation

 Hormone2 $ol.2 =al. 9>

d4ard .5BB. Penuaan +gan 0eproduksi. Reproduction o Women2 $ol.2 =al.

97

rgun2 '. 5B7. #mpa,t of the mandatory age-based single-embryo transfer legislation in

Turkey on out,ome of in )itro fertiliationa multi,entre study -  Fertilization in

Vitro2 $ol.@2 =al. >7

r4inanto.5BB7. Pembentukan Folikel dan 6adar strogen Pada Wanita #nferti.

6adar strogen. $ol. ??2 =al. :7.

=endy2 =. 5BB?. Penggunaan 6lomifen Sitrat2 Aromatase #nhibitor dan Conadotropin

sebagai induksi o)ulas. 0esehatan2 $ol.:<2 =al.@

6ennedy2 T. 5BB@. Physy,ology of #mplatation #n $itro Fertiliation. Inertil Report 2 $ol. 72

=al.<9

8ud4ig2 3. =1. 5BB:. Stimulation +rotocols in1 Optimisation o ovarian stimulation

 protocols or assisted reproduction2 97@th edn 13P3edi,a Pa,ifi, 8imited2=ongkong

3,Cee dan =us,h. 5BBB. 'yclic Recrutment o Ovarian Folicle2 9th edn C12 !akarta

 Nurfita2 . 5BB?. 3ekanisme 6oping Pasangan #nfertilitas di 6e,amatan Singkil A,eh.

 +asangan Inertil di Indonesia2 $ol.2 =al. 5

Putra2 A. 5BB<. Sintesis2 fungsi dan #nterprestasi =ormon 0eproduksi. +enelitian dan

 pengem-angan !esehatan masyara!at 2 $ol.2 =al. <7

24

Page 21: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 21/24

 

0usda2 3. dan =alim2 '. 5B9. 6orelasi Antara Aliran *arah 1orpus 8uteum *an

6onsentrasi Serum Progesteron Pada Wanita #nfertil. progesterone 2 $ol.2 =al.

<

Saragih2 1.F. 5B9. Analisa Faktor-Faktor Penyebab #nfertilitas *i 0S !ejaring *epartemen

+bgin F6 (S( Periode !anuari 5B5-*esember 5B7. primer inertility2 $ol.2

=al. :

S,hust2 =.*. 5BB<. At a Clan,e Sistem 0eprodu,tion2$ol. 52 =al. 5>5

Simanjuntak2 3. 5BB7. 'iofarmasi. +harmacology2 $ol.2 =al. ?

Siregar2 '.0.$.5B6orelasi Antara Aliran *arah 1orpus 8uteum *engan 6onsentrasiSerum Progesteron Pada Wanita #nfertil. Progesterone. =al. 727>.

Soegiharto2 S.5BB. 'ayi Tabung di 3asa 6ini dan 3asa 3endatang. 'ayi Tabung2 $ol :92

=al.?

Speroff2 3AF*8. 5BB:. 'linical Gynecologic &ndocrinology and Inertility 8ippin,ott

Williams M Wilkins

25

Page 22: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 22/24

 

26

Page 23: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 23/24

 

27

Page 24: Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

8/17/2019 Skiripsi Revisi Tgl 1601 Baru Bgt

http://slidepdf.com/reader/full/skiripsi-revisi-tgl-1601-baru-bgt 24/24