72
SKRIPSI 2019 KARAKTERISTIK ANEMIA PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2018 Dibuat oleh: Winardi Sudirman C 111 16 562 Dosen Pembimbing: Dr. dr. Tutik Harjianti, Sp.PD, K-HOM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019

SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

SKRIPSI

2019

KARAKTERISTIK ANEMIA PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU

DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

TAHUN 2018

Dibuat oleh:

Winardi Sudirman

C 111 16 562

Dosen Pembimbing:

Dr. dr. Tutik Harjianti, Sp.PD, K-HOM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019

Page 2: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

ii

KARAKTERISTIK ANEMIA PADA PENDERITA TUBERKULOSIS

PARU DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

TAHUN 2018

Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran

Winardi Sudirman

C111 16 562

Dokter Pembimbing :

Dr. dr. Tutik Harjianti, Sp.PD, K-HOM

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019

Page 3: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

iii

Page 4: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

iv

Page 5: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

v

Page 6: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

vi

Makassar, 8 Desember 2019

Winardi Sudirman

C111 16 562

LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh skripsi ini adalah hasil karya saya.

Apabila ada kutipan atau pemakaian dari hasil karya orang lain baik berupa

tulisan, data, gambar, atau ilustrasi baik yang telah dipublikasi atau belum

dipublikasi, telah direferensi sesuai dengan ketentuan akademis.

Saya menyadari plagiarism adalah kejahatan akademik, dan melakukannya akan

menyebabkan sanksi yang berat berupa pembatalan skripsi dan sanksi akademik

yang lain.

Page 7: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

vii

SKRIPSI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Desember, 2019

Winardi Sudirman, C111 16 562

Dr. dr. Tutik Harjianti, Sp.PD, K-HOM

KARAKTERISTIK ANEMIA PADA PENDERITA TUBERKULOSIS

PARU DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

TAHUN 2018

ABSTRAK

Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi yang

disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui

percikan dahak. Lima negara dengan insiden kasus tuberkulosis tertinggi yaitu

India, Indonesia, China, Philipina, dan Pakistan. Anemia dilaporkan terjadi pada

16-94% pasien dengan tuberkulosis paru. Karakteristik anemia pasien

tuberkulosis ini dapat dinilai melalui berbagi pemeriksaan laboratorium seperti

pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit, dan indeks sel darah merah

yaitu Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH),

dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC).

Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik anemia pada penderita tuberkulosis paru

di RSUP Wahidin Sudirohusodo periode Oktober – Desember tahun 2018.

Metode: Penelitian deskriptif dengan metode total sampling pada pasien

tuberkulosis paru yang mengalami anemia di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo

periode Oktober – Desember tahun 2018.

Hasil : Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 42 sampel. Anemia pada pasien

tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%)

dengan karakteristik paling banyak yaitu anemia ringan dan anemia normositik

normokrom. Kelompok umur kurang dari sepuluh tahun adalah kelompok umur

yang paling banyak menderita anemia sebanyak 12 orang (28.5%) dengan

karakteristik terbanyak yaitu anemia ringan dan anemia normositik normokrom.

Pasien tuberkulosis paru yang tidak pernah sekolah memiliki frekuensi tertinggi

mengalami anemia sebanyak 12 orang (28.6%) dengan karakteristik terbanyak

yaitu anemia ringan dan anemia normositik normokrom. Anemia juga paling

banyak terjadi pada pasien tuberkulosis paru yang tidak bekerja sebanyak 11

orang (26.2%) dengan karakteristik terbanyak yaitu anemia ringan dan anemia

normositik normokrom.

Kata Kunci: Karakterisitik Anemia, Tuberkulosis Paru

Page 8: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

viii

THESIS

MEDICAL FACULTY

HASANUDDIN UNIVERSITY MAKASSAR

December , 2019

Winardi Sudirman, C111 16 562

Dr. dr. Tutik Harjianti, Sp.PD, K-HOM

CHARACTERISTICS OF ANEMIA IN LUNG TUBERCULOSIS

PATIENTS IN RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

2018

ABSTRACT

Background: Tuberculosis is an infectious disease caused by the bacterium

Mycobacterium tuberculosis which can be transmitted through sputum splash.

Five countries with the highest incidence of tuberculosis cases are India,

Indonesia, China, the Philippines and Pakistan. Anemia is reported in 16-94% of

patients with pulmonary tuberculosis. The anemia characteristic of tuberculosis

patients can be assessed through sharing laboratory tests such as hemoglobin

(Hb), hematocrit, and red blood cell index namely Mean Corpuscular Volume

(MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), and Mean Corpuscular

Hemoglobin Concentration (MCHC).

Objective: To determine the characteristics of anemia in patients with pulmonary

tuberculosis in RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo, October - December 2018.

Method: Descriptive research with total sampling method in pulmonary

tuberculosis patients who have anemia in RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo from

October to December 2018.

Results: The number of samples obtained was 42 samples. Anemia in patients

with pulmonary tuberculosis most occurs in men as many as 22 people (52.4%)

with the most characteristic, namely mild anemia and normocytic normochromic

anemia. The age group of less than ten years is the age group that most suffer

from anemia as many as 12 people (28.5%) with the most characteristic namely

mild anemia and normocytic normochromic anemia. Pulmonary tuberculosis

patients who had never attended school had the highest frequency of anemia as

many as 12 people (28.6%) with the most characteristic, namely mild anemia and

normocytic normochromic anemia. Anemia also occurs most frequently in

pulmonary tuberculosis patients who do not work as many as 11 people (26.2%)

with the most characteristic namely mild anemia and normocytic normochromic

anemia.

Keywords: Anemia Characteristics, Lung Tuberculosis

Page 9: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak terhingga penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Karakteristik Anemia Pada Penderita

Tuberkulosis Paru di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2018”

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi

pendidikan dokter fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Skripsi

ini juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya

untuk menambah pengetahuan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan,

bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis ingin menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua dan saudara penulis, Sudirman, Yaliwanti, Wahyudi

Sudirman serta Keluarga penulis yang telah memberikan doa dan

dukungan selama ini;

2. Dr. dr. Tutik Harjianti, Sp.PD, K-HOM selaku dosen pembimbing serta

penasehat akademik penulis yang telah membimbing penulis mulai dari

awal penyusunan hingga selesai;

3. Dr. dr. Andi Makbul Aman, Sp.PD, K-EMD dan Dr. dr. Femi

Syahriani, Sp.PD, K-R selaku penguji skripsi penulis yang telah

memberikan banyak masukan dan saran bagi penulis mulai dari awal

penyusunan hingga selesai;

Page 10: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

x

4. Teman-teman Immunoglobulin atas dukungan, kebersamaan,

persahabatan yang terus diberikan kepada penulis dalam penelitan skripsi.

5. Para Staff Bagian Rekam Medik RS Wahidin Sudirohusodo yang telah

membantu dan memberikan izin terhadap pengambilan sampel rekam

medik.

6. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah

terlibat dalam penyelesaian skipsi ini. Skripsi ini tidak terlapas dari kekurangan.

Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis

terima dengan senang hati. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan

Ilmu Kedokteran ke depannya.

Makassar, 8 Desember 2019

Winardi Sudirman

Page 11: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PANITIA SIDANG UJIAN ....................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN CETAK ........................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN ANTI PLAGIARISME ....................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISTILAH .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan penelitian ................................................................................. 3

1.4 Manfaat penelitian ............................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anemia ................................................................................................ 5

2.1.1 Definisi Anemia ................................................................... 5

2.1.2 Faktor Risiko Anemia ........................................................... 5

2.1.3 Klasifikasi Anemia ................................................................ 6

Page 12: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

xii

2.1.4 Derajat Anemia .................................................................... 7

2.2 Tuberkulosis ....................................................................................... 7

2.2.1 Definisi Tuberkulosis ........................................................... 7

2.2.2 Epidemiologi Tuberkulosis.................................................... 7

2.2.3 Etiopatofisiologi Tuberkulosis ............................................... 8

2.2.4 Gejala klinis Tuberkulosis .................................................... 10

2.2.5 Diagnosis Tuberkulosis ........................................................ 10

2.3 Anemia pada penyakit tuberkulosis paru ............................................. 11

2.3.1 Hubungan anemia dan penyakit tuberkulosis paru ............... 11

2.3.2 Anemia penyakit kronis ....................................................... 12

2.3.3 Anemia defisiensi besi ......................................................... 14

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Teori ................................................................................... 17

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Tipe dan Desain Penelitian ................................................................. 18

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 18

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 18

4.3.1 Populasi Penelitian .............................................................. 18

4.3.2 Sampel Penelitian ................................................................. 18

4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................................... 18

4.4.1 Kriteria Inklusi ..................................................................... 18

4.4.2 Kriteria Eksklusi .................................................................. 18

4.5 Definisi Operasional ......................................................................... 19

4.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 21

Page 13: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

xiii

4.7 Instrumen Penelitian ........................................................................... 21

4.8 Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 21

4.9 Alur penelitian .................................................................................... 22

4.9.1 Tahap Persiapan ....................................................................... 22

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ................................................................... 22

4.9.3 Tahap Pelaporan ...................................................................... 22

4.10 Etika penelitian ................................................................................. 23

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Karakteristik Sampel Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru ........ 24

5.2 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan

Jenis Kelamin ............................................................................................ 25

5.3 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan

Umur ......................................................................................................... 27

5.4 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ................................................................................... 30

5.5 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan

Pekerjaan ................................................................................................... 33

BAB VI PEMBAHASAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ........................................................................................ 40

7.2 Saran .................................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 42

LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

xiv

DAFTAR ISTILAH

ACD : Anemia Chronic Disease

HB : Hemoglobin

TB : Tuberkulosis

MCV : Mean Corpuscular Volume

MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin

MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration

Page 15: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

xv

DAFTAR GAMBAR

5.2.1 Grafik Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 26

5.2.2 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 27

5.3.1 Grafik Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Umur ................................ 29

5.3.2 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Umur ........................... 29

5.4.1 Grafik Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......... 32

5.4.2 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 32

5.5.1 Grafik Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Pekerjaan .......................... 35

5.5.2 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Pekerjaan ..................... 35

Page 16: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

xvi

DAFTAR TABEL

5.1 Karakteristik Sampel Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru .................... 24

5.2 Distribusi Anemia Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 25

5.3 Distribusi Anemia Berdasarkan Umur ............................................................ 27

5.4 Distribusi Anemia Berdasarkan Pendidikan Terakhir...................................... 30

5.5 Distribusi Anemia Berdasarkan Pekerjaan ...................................................... 33

Page 17: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin permohonan penelitian

Lampiran 2. Surat rekomendasi persetujuan etik

Lampiran 3. Data penderita tuberkulosis paru yang disertai dengan anemia di

RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2018

Lampiran 4. Analisis data

Lampiran 5. Biodata diri penulis

Page 18: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh

bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui percikan

dahak. Sebagian besar kuman tuberculosis menyerang paru tetapi juga dapat

menyerang organ tubuh lainnya (Depkes RI, 2015). Manifestasi klinis yang

muncul yaitu batuk > 2 minggu, hemoptisis, sesak napas, nyeri dada, demam,

keringat malam, dan penurunan berat badan (tanto C et al, 2014).

Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC ( 8,8

juta – 12, juta) yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima

negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina,

dan Pakistan (Depkes RI, 2017).

Kasus tuberkulosis sedang meningkat di negara-negara berkembang.

Menurut Davies (2003) dan Dye (2006), TB adalah yang paling utama di

antara penyakit yang menyebabkan kematian di seluruh dunia. Statistik

menunjukkan bahwa 8,6 juta orang terinfeksi penyakit ini pada tahun 2012

dan kematian akibat penyakit itu sekitar 8,6 juta di antaranya sekitar

seperempatnya adalah orang yang didiagnosis positif HIV. Banyak dari

kematian ini bisa dihindari melalui perawatan (Shanmuganathan R, 2015).

Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun

2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru

Page 19: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

2

TB tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada

perempuan. Bahkan berdasarkan Survei Prevalensi Tuberkulosis prevalensi

pada laki-laki 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada perempuan. Menurut

WHO Global TB Report 2018 memperkirakan insiden TBC di Indonesia

mencapai 842.000 kasus dengan mortalitas 107.000 kasus. Berdasarkan data

tersebut, sekarang Indonesia merupakan negara dengan kasus Tuberkulosis

tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan Tiongkok.

Menurut Soedarto dalam Fauziah I dan Siahaan GE (2013), pengobatan

tuberkulosis paru menyebakan berbagai komplikasi terhadap status

hematologis pasien yang menyebabkan terjadinya anemia (Fauziah I dan

Siahaan GE, 2013). Anemia merupakan suatu keadaan di mana kadar

hemoglobin dalam darah di bawah normal (Proverawati, 2011). Penyakit

tuberkulosis menginduksi keadaan inflamasi sistemik yang mempengaruhi

keseimbangan besi. Hella Jerry et al (2018) dalam penelitiannya mengatakan

bahwa pasien dengan tuberkulosis sering memiliki komorbiditas tambahan

seperti anemia yang dapat mengakibatkan hasil pengobatan yang lebih buruk.

Prevalensi tinggi anemia pada penyakit tuberkulosis telah banyak

disebutkan dalam berbagai penelitian dan dikaitkan dengan risiko kematian.

Anemia dilaporkan terjadi pada 16-94% pasien dengan tuberkulosis paru.

Karakteristik anemia pasien tuberkulosis ini dapat dinilai melalui berbagi

pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb),

hematokrit, dan indeks sel darah merah yaitu volume sel rata-rata atau Mean

Corpuscular Volume (MCV), hemoglobin sel rata-rata atau Mean Corpuscular

Hemoglobin (MCH), dan rata-rata konsentrasi hemoglobin per volume sel

Page 20: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

3

darah atau Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) (Sadewo

SW et al, 2016).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan pengamatan

karakteristik anemia pada penderita tuberkulosis paru di RSUP DR. Wahidin

Sudirohusodo.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana karakteristik anemia pada

penderita tuberkulosis paru di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo tahun

2018?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui karakteristik anemia pada penderita tuberkulosis paru

di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo tahun 2018

1.3.2 Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui karakteristik anemia pada penderita tuberkulosis paru

berdasarkan jenis kelamin

2. Mengetahui karakteristik anemia pada penderita tuberkulosis paru

berdasarkan umur

3. Mengetahui karakteristik anemia pada penderita tuberkulosis paru

berdasarkan pendidikan terakhir

4. Mengetahui karakteristik anemia pada penderita tuberkulosis paru

berdasarkan pekerjaan

Page 21: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

4

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Petugas Kesehatan

Manfaat penelitian ini bagi petugas kesehatan adalah dapat

dijadikan sebagai referensi, rujukan, dan pengetahuan keilmuan.

1.4.2 Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah memberikan

informasi yang lebih rinci mengenai karakteristik anemia pada penderita

tuberkulosis paru di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo tahun 2018

1.4.3 Bagi Peneliti

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai rujukan untuk

penelitian lebih lanjut.

Page 22: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anemia

2.1.1 Definisi Anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana menurunnya hemoglobin

(Hb), hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal

(Masthalina H et al, 2015).

Anemia berarti kekurangan sel darah merah, yang dapat

disebabkan oleh hilangnya darah yang terlalu cepat atau karena terlalu

lambatnya produksi sel darah merah (Guyton dan Hall, 1997).

2.1.2 Faktor Risiko Anemia

Risiko terjadinya anemia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti usia, jenis kelamin, status pendidikan, maupun pekerjaan.

Umumnya seseorang dengan usia tua memiliki risiko yang tinggi

mengalami anemia terutama anemia penyakit kronis. Hal itu disebabkan

pada usia tua, terjadi peningkatan kadar IL-6 yang merupakan mediator

untuk menstimulasi penyimpanan besi dalam makrofag dan berkaitan

dengan anemia penyakit kronis (Smith, 2000).

Selain itu, jenis kelamin juga memiliki pengaruh terhadap

terjadinya anemia. Pada kasus tuberkulosis, wanita lebih rentan mengalami

anemia daripada laki-laki (Lee SW, 2006).

Status pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

seseorang tentang pemilihan makanan sehari-hari. Asupan makanan yang

sesuai bagi tubuh dapat mencegah terjadinya anemia terutama

Page 23: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

6

anemia defisiensi besi. Seseorang dengan status pendidikan yang lebih

rendah memiliki risiko anemia yang lebih tinggi dibandingkan dengan

seseorang dengan status pendidikan yang lebih tinggi. Semakin tinggi

status pendidikan seseorang, maka akan mempengaruhi respon atau

persepsi yang lebih rasional dibandingkan mereka yang memiliki status

pendidikan yang lebih rendah (Priyanto LD, 2014).

Pekerjaan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia.

Prawirohardjo mengatakan bahwa semakin tinggi beban kerja yang

dimiliki seseorang, maka risiko mengalami anemia juga akan semakin

meningkat (Prawirohardjo, 2009).

2.1.3 Klasifikasi Anemia

Klasifikasi Anemia berdasarkan morfologi eritrositnya yaitu:

a. Anemia normositik normokrom.

Anemia normositik normokrom disebabkan oleh karena perdarahan

akut, hemolisis, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada

sumsum tulang. Terjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai

dengan perubahan konsentrasi hemoglobin (Indeks eritrosit normal :

(MCV 80 -94 fl), (MCH 26 – 32 pg), (MCHC 32 – 36 %), bentuk dan

ukuran eritrosit (Mahon CR and Fowler DG, 2004).

b. Anemia makrositik hiperkrom

Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih besar dari normal dan

hiperkrom karena konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal.

(Indeks eritrosit pada (MCV > 94 fl,) (MCH > 32 pg,), (MCHC > 36

%). Ditemukan pada anemia megaloblastik (defisiensi vitamin B12,

Page 24: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

7

asam folat), serta anemia makrositik non-megaloblastik (penyakit hati,

dan myelodisplasia) (Mahon CR and Fowler DG, 2004).

c. Anemia mikrositik hipokrom

Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan

mengandung konsentrasi hemoglobin yang kurang dari normal.

(Indeks eritrosit : (MCV < 80 fl), (MCH < 26 pg), (MCHC 32 %)

(Mahon CR and Fowler DG, 2004) .

2.1.4 Derajat Anemia

Menurut World Health Organization (WHO) anemia dibagi

menjadi beberapa derajat yaitu :

a. Kadar HB > 13 gr% (Laki-laki), > 12 gr% (Perempuan) : tidak anemia

b. Kadar HB 11-12,9 gr% (Laki-laki), 11-11,9 gr% (Perempuan) :

anemia ringan

c. Kadar HB 8-10,9 gr%: anemia sedang

d. Kadar HB < 8 gr%: anemia berat

2.2 Tuberkulosis

2.2.1 Definisi Tuberkulosis

Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan

oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui

percikan dahak. (Depkes RI, 2017).

2.2.2 Epidemiologi Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada

tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah

kasus baru TB tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan

Page 25: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

8

pada perempuan. Bahkan berdasarkan Survei Prevalensi Tuberkulosis

prevalensi pada laki-laki 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada perempuan.

Begitu juga yang terjadi di negara-negara lain. Hal ini terjadi

kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada fakto risiko TB

misalnya merokok dan kurangnya kepatuhan minum obat. Survei ini

menemukan bahwa dari seluruh partisipan laki-laki yang merokok

sebanyak 68,5% dan hanya 3,7% partisipan perempuan yang merokok

(Depkes RI, 2018).

Namun pada tahun 2018 Global TB Report WHO mengeluarkan

data bahwa Indonesia merupakan negara dengan kasus Tuberkulosis

tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan Tiongkok. Diperkirakan insiden

TB di Indonesia mencapai 842.000 kasus dengan mortalitas 107.000

kasus.

2.2.3 Etiopatofisiologi Tuberkulosis

Tuberkulosis paru merupakan penyakit radang parenkim paru yang

disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui

udara. Droplet nuclei yang dibersinkan atau dibatukkan oleh penderita TB

dapat menetap 1-2 jam di udara bebas bergantung pada ada tidaknya sinar

ultraviolet, ventilasi yang buruk dan kelembaban. Bila dalam suasana

gelap dan lembab, kuman ini dapat bertahan berhari-hari hingga berbulan-

bulan. Oleh karena itu, penularan Mycobacterium tuberculosis terutama

terjadi pada malam hari (Djojodibroto, 2009; Rab, 2010; Setiati, 2014).

Bila agen penyebab TB dihirup oleh orang yang sehat, maka akan

menempel pada saluran pernapasan atau jaringan paru. Karena ukurannya

Page 26: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

9

yang sangat kecil, kuman TB dapat mencapai alveolus. Masuknya kuman

TB akan segera diatasi oleh mekanisme imunologik non spesifik.

Makrofag alveolar akan memfagosit kuman TB (Setiati, 2014; Rab, 2010)

Sebagian orang yang terinfeksi kuman TB akan menjadi sakit

primer (infeksi primer) yang biasanya terlokalisir di paru dan limfonodi

regional dalam rongga thorax. Pada infeksi primer, biasanya pasien tidak

mengeluh, namun hasil tes tuberkulinnya positif. Pada sebagian kasus,

makrofag tidak mampu menghancurkan kuman TB dan kuman akan

bereplikasi dalam makrofag dan terus berkembang biak hingga akhirnya

membentuk koloni pertama di tempat tersebut yang disebut sebagai fokus

primer GOHN (Setiati, 2014). Dari fokus primer, kuman TB menyebar

melalui saluran limfe menuju kelenjar limfe regional. Penyebaran ini

menyebabkan inflamasi pada saluran limfe (limfangitis) dan kelenjar limfe

(limfadenitis) yang terkena. Kompleks primer merupakan gabungan fokus

primer, limfangitis dan limfadenitis. Waktu yang diperlukan hingga

terbentuk kompleks primer disebut masa inkubasi yang memerlukan waktu

4-8 minggu dengan rentang waktu antara 2-12 minggu. Dalam masa

inkubasi tersebut, kuman tumbuh hingga mencapai jumlah >100 kuman,

yaitu jumlah yang cukup untuk merangsang respon imun seluler (Setiati,

2014).

Setelah respon imun seluler terbentuk, fokus primer di jaringan

paru biasanya mengalami resolusi secara sempurna menjadi fibrosis atau

kalsifikasi setelah mengalami nekrosis dan enkapsulasi. Kelenjar limfe

regional juga akan mengalami fibrosis dan enkapsulasi, tetapi

Page 27: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

10

penyembuhannya tidak sesempurna fokus primer di jaringan paru. Kuman

TB dapat tetap hidup dan menetap selama bertahun-tahun di dalam

kelenjar ini (Setiati, 2014).

Kuman yang bersifat dorman pada TB primer akan muncul

bertahun tahun kemudian sebagai infeksi endogen menjadi TB dewasa

(TB sekunder / TB pasca primer). Mayoritas reinfeksi mencapai 90%

karena imunitas tubuh yang menurun seperti pada penyakit malnutrisi,

DM, HIV, kanker, gagal ginjal, alkoholism dan lain-lain. TB sekunder ini

dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di region atas paru. Invasinya

adalah ke daerah parenkim paru dan tidak ke nodul hilus paru. Dalam 3-10

minggu, sarang ini menjadi tuberkel yaitu suatu granuloma yang terdiri

dari sel-sel Histiosit dan sel Datia-Langhans yang dikelilingi oleh sel-sel

limfosit dan berbagai jaringan ikat (Setiati, 2014).

2.2.4 Gejala Klinis Tuberkulosis

Gejala TB pada umumnya penderita mengalami batuk dan

berdahak terus-menerus selama > 2 minggu, disertai dengan gejala

pernafasan lain, seperti sesak nafas, batuk darah nyeri dada, badan lemah,

nafsu makan atau pernah batuk darah, berat badan menurun, berkeringat

malam walaupun tanpa kegiatan, dan demam meriang lebih dari sebulan

(WHO, 2009).

2.2.5 Diagnosis Tuberkulosis

2.2.5.1 Pemeriksaan Mikroskopik

Pemeriksaan sputum sangat penting untuk diagnosis TB yaitu

dengan ditemukannya Basil Tahan Asam (BTA). Disamping itu,

Page 28: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

11

pemeriksaan ini juga mudah dan murah sehingga dapat dilakukan di

tingkat perifer (puskesmas). Pemeriksaan secara mikroskopi dilakukan

3 kali dengan menggunakan sputum sewaktu-pagi-sewaktu. Untuk

menemukan BTA, pembuatan apusan dilakukan dengan pewarnaan

tahan asam dengan metode Ziehl-Neelsen. Pembacaan hasil

pemeriksaan sediaan sputum untuk BTA dilakukan dengan skala

International Union Against Tuberculosis and Lung Disease

(IUALTD), yakni (Setiati, 2014) :

a. BTA (-) : BTA tidak ditemukan (0/100 LP)

b. Meragukan : 1-9/100 LP

c. + : 10-99/100 LP

d. ++ : 1-10/LP

e. +++ : >10/LP (periksa minimal 20 LP)

2.2.5.2 Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi (foto thorax) untuk menegakkan diagnosis

TB paru dilakukan bila pemeriksaan sputum hampir selalu negatif.

Gambaran radiologik berupa bercak-bercak seperti awan dan batas-batas

yang tidak tegas umumnya pada apeks paru. Bila lesi telah diliputi

jaringan ikat maka bayangan akan terlihat berupa bulatan dengan batas

yang tegas disebut tuberkuloma (Setiati, 2014).

2.3 Anemia pada penyakit tuberkulosis paru

2.3.1 Hubungan anemia dan penyakit tuberkulosis paru

Banyak pasien dengan TB paru aktif menunjukkan penurunan

kadar hemoglobin, yang dapat berdampak langsung pada morbiditas (TB-

Page 29: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

12

associated morbidity). Anemia dapat didefinisikan sebagai kadar

hemoglobin (Hb) di bawah 12 g / dL untuk wanita dan13 g / dL untuk pria.

Anemia pada tuberkulosis dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu defisiensi

besi dan peradangan kronis. Ini dua mekanisme anemia yang berbeda

menyajikan definisi laboratorium yang berbeda pula. Anemia disebabkan

oleh defisiensi besi akan memperlihatkan kadar feritin <30 ng / mL

sedangkan yang disebabkan oleh penyakit kronis akan memperlihatkan

kadar feritin> 100ng / mL. Selain itu, konsentrasi serum feritin dilaporkan

meningkat dalam kondisi inflamasi seperti penyakit autoimun, infeksi,

keganasan dan penyakit lainnya.

2.3.2 Anemia Penyakit Kronis

2.3.2.1 Definisi Anemia Penyakit Kronis

Anemia penyakit kronis atau sering dikatakan Anemia chronic

disease (ACD) adalah anemia yang dijumpai pada pasien dengan infeksi,

inflamasi kronis, maupun keganasan. Anemia ini umumnya bersifat ringan

atau sedang Tanto C et al, 2014).

2.3.2.2 Etiopatofisiolofi Anemia Penyakit Kronis

Anemia penyakit kronis merupakan jenis anemia yang paling sering

terjadi pada pasien penderita tuberkulosis paru. Mekanisme terjadinya

anemia pada penyakit tuberkulosis paru atau penyakit kronis lainnya

secara garis besar dititikberatkan pada 3 abnormalitas utama: ketahanan

hidup eritrosit yang memendek akibat terjadinya lisis eritrosit lebih dini,

respon sumsum tulang karena respon eritropoetin yang terganggu atau

Page 30: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

13

menurun, dan gangguan metabolisme berupa gangguan reutilisasi besi

(Adang M dan Osman S, 2005)

Setiati S et al (2014) mengatakan bahwa anemia penyakit kronis

disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah dan kegagalan

tubuh mengkompensasi penurunan massa hidup eritrosit. Jumlah sel besi

yang subnormal dalam eritroblast, walaupun simpanan besi berlebihan,

mengisyaratkan adanya gangguan pemindahan besi ke sel eritroid yang

sedang berekembang. Mungkin sitokin peradangan seperti IL-1,

menginduksi peningkatan translasi transferrin, sehingga besi terperangkap

dan tidak dapat dilepaskan ke transferrin. Sel-sel yang terbentuk berada

dalam keadaan defisiensi besi sehingga berukuran kecil dan pucat.

Penekanan ringan pada produksi sel darah merah disebabkan

sebagian oleh penurunan ketersediaan besi. Selain itu, kadar eritropoetin

cenderung lebih rendah daripada perkiraan berdasarkan derajat anemia

(Setiati S et al, 2014).

2.3.2.3 Diagnosis anemia penyakit kronis

Diagnosis berdasarkan temuan profil hematologik berikut dengan

penyakit kronis yang menyertai.

a. Anemia ringa n sampai sedang (7-11 g/dl)

b. Morfologi eritrosit umumnya normositik normokrom, walaupun

banyak pasien anemia mikrositik hipokrom

c. Nilai retikulosit absolut dalam batas normal atau sedikit meningkat

d. Kadar besi serum menurun, terjadi setelah awitan suatu infeksi atau

inflamasi, mendahului terjadinya anemia. Kadar Total iron binding

Page 31: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

14

capacity (TIBC) rendah. Kadar besi pada sumsum tulang normal

atau meningkat, kadar ferritin normal atau meningkat, serta kadar

transferrin menurun (Tanto C et al, 2014).

2.3.2.4 Penanganan anemia penyakit kronis

Anemia pada peradangan kronik tidak responsif terhadap

pemberian obat hematinic seperti besi, asam folat atau vitamin B12.

Karena anemia yang terjadi jarang parah, maka jarang diindikasikan

transfuse darah. Usaha harus ditujukan untuk mengoreksi penyakit yang

mendasari. Selain itu bila anemianya lebih parah dari perkiraan, maka

harus dicari faktor lain seperti hilangnya darah atau mielosupresi akibat

obat yang dapat ikut berperan mengurangi masa sel darah merah.

Walaupun terapi eritropoetin dapat meningkatkan hematokrit, peningkatan

tersebut sedang dan ini saja tidak banyak memperbaiki status fungsional

pasien (Setiati S et al, 2014)

2.3.3 Anemia defisiensi besi

2.3.3.1 Definisi Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang terjadi akbiat

berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis karena cadangan besi

kosong. Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya pembentukan

hemoglobin (Tanto C et al, 2014)

2.3.3.2 Etiopatofisiologi Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi disebabkan dapat disebabkan karena

kurangnya asupan zat besi yang dikonsumsi sehari-hari. Namun, anemia ini

juga dapat disebabkan karena kehilangan zat besi akibat perdarahan. Gejala

Page 32: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

15

penurunan nafsu makan dan hemoptisi pada penyakit tuberkulosis paru

memiliki dampak terhadap status hemologik pasien yang menyebabkan

terjadinya anemia.

Pada Anemia defisiensi besi, terdapat kekurangan zat besi di tempat-

tempat cadangan besi atau terjadi perubahan kosentrasi besi dalam serum.

Hal ini menyebabkan kadar ferritin berkurang. Kemudian jika hal ini terus

berlanjut, maka akan menyebabkan gangguan eritropoesis. Proses

pembentukan sel darah merah dengan kondisi besi yang kurang akan

menyebabkan sel darah yang dihasilkan menjadi lebih kecil (Mikrositik

Hipokrom) (Bakta IM, 2007).

2.3.3.3 Diagnosis Anemia defisiensi besi

Diagnosis anemia defisiensi besi ditegakkan apabila ditemukan

penurunan HB dan penurunan Fe serum. Profil hematatologik pada pasien

anemia defisiensi besi yaitu (Tanto C et al, 2014) :

a. Kadar HB, MCV, MCH, dan MCHC menurun

b.Besi serum menurun <50 ug/dl

c. TIBC meningkat >350 ug/dl

d.Transferin <15 %

e. Penurunan kadar ferritin serum

2.3.3.4 Penanganan anemia defisiensi besi

a. Terapi kausal, dengan mengatasi penyebab perdarahan

b. Pemberian preparat besi (Fe) 3x200 mg selama 3-6 bulan per oral

dalam kondisi perut kosong

Page 33: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

16

c. Terapi besi parenteral dengan Iron dextran complex 50 mg/ml)

subkutan atau intravena (Tanto C et al, 2014).

Page 34: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

17

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Teori

Tuberkulosis Paru

Infeksi Mycobacterium

tuberculosis

Penyerapan zat besi

terhambat

Hemoptisis Nafsu Makan

menurun

Asupan zat besi

berkurang

Anemia

Kehilangan

darah

Pelepasan Sitokin

Hepcidin Meningkat

Besi serum menurun

Penurunan Hemoglobin

Page 35: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

18

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Tipe dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tipe observasional deskriptif.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo, Kota

Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan September – Oktober tahun

2019.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh penderita Tuberkulosis paru yang mengalami

anemia di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo pada bulan Oktober - Desember

tahun 2018.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan

tidak termasuk dalam kriteria eksklusi.

4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.4.1 Kriteria Inklusi

Pasien tuberkulosis paru disertai anemia di RSUP DR. Wahidin

Sudirohusodo yang telah tercatat dalam berkas rekam medik.

4.4.2 Kriteria Eksklusi

Pasien tuberkulosis paru disertai anemia yang tidak memiliki data sesuai

penelitian yang akan dilakukan dalam berkas rekam medik.

Page 36: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

19

4.5 Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasonal

Alat

Ukur

Skala

Ukur Hasil Ukur

Karakteristik

Anemia

Gambaran

anemia menurut

derajat dan

morfologi

eritrositnya

Rekam

Medis Rasio

Derajat Anemia

Anak usia 6 bulan – 59

bulan (gr/dl)

- Anemia ringan HB 10 –

10,9

- Anemia sedang : HB 7 –

9,9

- Anemia berat :HB < 7

Anak usia 5 – 11 tahun

(gr/dl)

- Anemia ringan : HB 11 –

11,4

- Anemia sedang : HB 8 –

10,9

- Anemia berat : HB < 8

Laki -laki dan perempuan

usia > 12 tahun (gr/dl)

- Anemia ringan : HB 11-

12,9 (Laki-laki), 11-11,9

gr% (Perempuan dan anak

usia 12-14 tahun)

- Anemia sedang : HB 8-

10,9

- Anemia berat : HB < 8

Page 37: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

20

Morfologi Eritrosit

Anak usia 6 – 11 bulan

(MCV : 78-102 fl, MCH :

23-31 pg, MCHC : 32-36%)

Anak usia 1-3 tahun

(MCV : 76-92 fl, MCH : 23-

31 pg, MCHC : 32-36%)

Anak usia 4-7 tahun

(MCV : 78-94 fl, MCH : 23-

31, MCHC : 32-36%)

Laki-laki dan perempuan

usia > 8 tahun

(MCV : 80-94 fl, MCH ; 26-

32 pg, MCHC : 32-36%)

- Mikrositik Hipokrom : Di

bawah nilai rujukan

- Normositik Normokrom :

Sesuai dengan nilai rujukan

- Makrositik Hiperkrom : Di

atas nilai rujukan

Jenis

Kelamin

Dikatakan laki-

laki / Perempuan

Rekam

Medis Nominal

- Laki-Laki

- Perempuan

Umur

Tahun sejak

dilahirkan sampai

didiagnosis

Tuberkulosis

Paru

Rekam

Medis Rasio

< 10 tahun

11-20 tahun

21-30 tahun

31- 40 tahun

41-50 tahun

51 – 60 tahun

> 60 tahun

Pendidikan

terakhir

Jenis pendidikan

formal yang

terakhir yang

Rekam

Medis Nominal

- Tidak pernah sekolah

- SD

- SMP

Page 38: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

21

diselesaikan. - SMP

- SMA

- Diploma

- S1

- S2

Pekerjaan

Pencaharian,

barang apa yang

dijadikan pokok

penghidupan /

sesuatu yang

dilakukan untuk

mendapatkan

nafkah

Rekam

Medis Nominal

- PNS

- Pelajar

- Wiraswasta

- Petani

- Ibu Rumah

Tangga

- Tidak

bekerja

- Lainnya

4.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data sekunder

berupa rekam medik penderita tuberkulosis paru disertai anemia di RSUP DR.

Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2018.

4.7 Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Surat izin etik penelitian

b. Rekam medik

c. Laptop

4.8 Teknik Pengolahan Data

Analisis data hasil penelitian akan menggunakan program Microsoft Excel

2016 dan SPSS.

Page 39: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

22

4.9 Alur Penelitian

4.9.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian, dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Peneliti menyusun proposal penelitian dan mengajukannya kepada

pembimbing

2. Peneliti melakukan izin etik di Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin

3. Peneliti mendapatkan perizinan dari rumah sakit umum pusat DR.

Wahidin Sudirohusodo

4. Peneliti melakukan pendataan individu dalam populasi yang

memenuhi kriteria sampel yang diinginkan dalam penelitian

4.9.2 Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Peneliti akan berkunjung ke tempat (lokasi) penelitian yang telah

ditetapkan

2. Peneliti menelusuri hasil rekam medik pasien menderita

tuberkulosis paru disertai anemia

3. Peneliti melakukan pengumpulan dan analisis data

4. Peneliti melakukan pengolahan dan penyajian data hasil penelitian

5. Penarikan kesimpulan dari penelitian

4.9.3 Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan penelitian, dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Penulisan hasil analisis dan kesimpulan penelitian

2. Evaluasi hasil data bersama pembimbing

Page 40: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

23

3. Pencetakan hasil penelitian

4. Publikasi penelitian

4.10 Etika Penelitian

1. Peneliti akan mengajukan persetujuan etik sebelum melakukan

penelitian.

2. Menjaga kerahasiaan sampel agar tidak ada pihak yang dirugikan pada

penelitian ini.

Page 41: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

24

BAB V

HASIL PENILITIAN

5.1 Karakteristik sampel anemia pada penderita tuberkulosis paru

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2019 di

RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, untuk mengetahui karakteristik

anemia pada pasien tuberkulosis paru periode Oktober – Desember 2018. Hasil

penelitian didapatkan dari data sekunder berupa data yang ada di dalam rekam

medis pasien. Pada periode Oktober - Desember 2018, jumlah pasien yang

terdiagnosis tuberkulosis paru di RSUP Wahidin Sudirohusodo adalah 73 orang.

Jumlah data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk

dalam kriteria eksklusi yaitu sebanyak 42 sampel. Karakteristik sampel penderita

tuberkulosis paru yang mengalami anemia dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.1 Karakteristik sampel anemia pada penderita tuberkulosis paru

No Variabel Frekuensi (N) Persentasi (%)

1. Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

22

20

52.4

47.6

2. Umur

a. < 10 Tahun

b. 11-20 Tahun

c. 21-30 Tahun

d. 31-40 Tahun

e. 41-50 Tahun

f. 51-60 Tahun

g. > 60 Tahun

12

4

2

6

1

8

9

28.5

9.5

4.7

14.2

2.3

19.0

21.4

Page 42: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

25

3. Pendidikan

a. Tidak Sekolah

b. SD

c. SMP

d. SMA

e. Diploma

f. S1

g. S2

12

8

5

11

3

2

1

28.6

19.0

11.9

26.2

7.1

4.8

2.4

4. Pekerjaan

a. PNS

b. Pelajar

c. Wiraswasta

d. Petani

e. IRT

f. Tidak Bekerja

g. Lainnya

7

5

6

3

8

11

2

16.7

11.9

14.3

7.1

19.0

26.2

4.8

Total 42 100

5.2 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan Jenis

Kelamin

Tabel 5.2 Distribusi anemia berdasarkan jenis kelamin

Jenis

Kelamin

Derajat

Anemia To

tal %

Morfologi Eritrosit To

tal %

R S B Mikrositik

Hipokrom

Normositik

Normokrom

Makrositik

Hiperkrom

Laki- Laki 16 3 3 22 52.4 4 18 0 22 52.4

Perempuan 10 9 1 20 47.6 5 15 0 20 47.6

Tabel 5.2 menampilkan distribusi frekuensi pasien tuberkulosis paru

disertai anemia yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin. Tabel di atas

menunjukkan jumlah pasien dengan jenis kelamin laki-laki yang mengalami

* R : Anemia Ringan * S : Anemia Sedang * B : Anemia Berat

Page 43: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

26

anemia yaitu sebanyak 22 orang (52.4%) dengan derajat anemia ringan sebanyak

16 orang, anemia sedang 3 orang, dan anemia berat sebanyak 3 orang. Jika

ditinjau dari morfologi eritrositnya, pasien mengalami anemia mikrositik

hipokrom sebanyak 4 orang, anemia normositik normokrom sebanyak 18 orang

dan tidak ada pasien yang mengalami anemia makrositik hiperkrom. Pada pasien

tuberkulosis paru perempuan terjadi anemia sebanyak 20 orang (47.6%) dengan

derajat anemia ringan sebanyak 10 orang, anemia sedang sebanyak 9 orang, dan

anemia berat sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi

anemia mikrositik hipokrom sebanyak 5 orang, anemia normositik normokrom

sebanyak 15 orang, dan tidak ada pasien yang mengalami anemia makrositik

hiperkrom. Sehingga total keseluruhan sampel yang diamati sebanyak 42 sampel.

Berdasarkan distribusi di atas terlihat bahwa pasien tuberkulosis paru disertai

anemia dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan

perempuan. Berikut grafik sampel yang mengalami anemia berdasarkan jenis

kelamin pada pasien tuberkulosis paru di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo

Periode Oktober – Desember 2018.

Gambar 5.2.1 Grafik Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Jenis Kelamin

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin

Anemia Ringan Anemia Sedang Anemia Berat

Page 44: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

27

Gambar 5.2.2 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Jenis Kelamin

5.3 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan Umur

Tabel 5.3 Distribusi anemia berdasarkan umur

Tabel 5.3 menampilkan distribusi frekuensi pasien tuberkulosis paru

disertai anemia yang dikelompokkan berdasarkan umur. Tabel di atas

menunjukkan jumlah pasien yang mengalami anemia dengan umur kurang dari 10

tahun yaitu sebanyak 12 orang (28.5%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 9

0

5

10

15

20

Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin

Mikrositik Hipokrom Normositik Normokrom Makrositik Hiperkrom

Umur

(Tahun)

Derajat

Anemia To

tal %

Morfologi Eritrosit To

tal %

R S B Mikrositik

Hipokrom

Normositik

Normokrom

Makrositik

Hiperkrom

< 10 9 2 1 12 28.5 6 6 0 12 28.5

11 - 20 3 1 0 4 9.5 1 3 0 4 9.5

21 - 30 1 1 0 2 4.7 0 2 0 2 4.7

31 - 40 4 2 0 6 14.2 0 6 0 6 14.2

41 – 50 0 1 0 1 2.3 1 0 0 1 2.3

51- 60 3 4 1 8 19.0 0 8 0 8 19.0

> 60 6 1 2 9 21.4 1 8 0 9 21.4

* R : Anemia Ringan * S : Anemia Sedang * B : Anemia Berat

Page 45: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

28

orang, anemia sedang sebanyak 2 orang, anemia berat sebanyak 1 orang. Jika

ditinjau dari morfologi eritrosit, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 6

orang, anemia normositik normokrom sebanyak 6 orang. Pada kelompok umur

10-20 tahun terjadi anemia sebanyak 4 orang (9.5%) dengan anemia ringan

sebanyak 3 orang, anemia sedang sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari morfologi

eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 1 orang, dan anemia

normositik normokrom sebanyak 3 orang. Pada kelompok umur 21-30 tahun

terjadi anemia sebanyak 2 orang (4.7%) dengan derajat anemia ringan sebanyak

sebanyak 1 orang, dan anemia sedang sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari

morfologi eritrositnya, terjadi anemia normositik normokrom pada kedua pasien

tersebut. Pada kelompok umur 31-40 tahun terjadi anemia sebanyak 6 orang

(14.2%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 4 orang dan anemia sedang

sebanyak 6 orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia

normositik normokrom pada keenam pasien tersebut. Pada kelompok umur 41-

50 tahun terjadi anemia sebanyak 1 orang dengan persentasi 2.3% dengan derajat

yang sedang dan jika ditinjau dari morfologi eritrosit, pasien mengalami anemia

mikrositik hipokrom. Pada kelompok umur 51-60 tahun terjadi anemia sebanyak 8

orang (19.0%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 3 orang, anemia sedang

sebanyak 4 orang, dan anemia berat sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari morfologi

eritrositnya, terjadi anemia normositik normokrom pada kedelapan pasien

tersebut. Pada kelompok umur lebih dari 60 tahun terjadi anemia sebanyak 9

orang (21.4%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 6 orang, anemia sedang

sebanyak 1 orang, dan anemia berat sebanyak 2 orang. Ditinjau dari morfologi

eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 1 orang dan anemia

Page 46: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

29

normositik normokrom sebanyak 8 orang. Sehingga total keseluruhan sampel

yang diamati sebanyak 42 sampel. Berdasarkan distribusi di atas, terlihat bahwa

pasien tuberkulosis paru disertai anemia yang berumur kurang dari 10 tahun

merupakan sampel dengan persentasi anemia tertinggi yaitu 28.5% sedangkan

sampel dengan persentasi terendah adalah pasien berumur 41-50 tahun yaitu

2.3%. Berikut grafik sampel yang mengalami anemia berdasarkan umur pada

pasien tuberkulosis paru di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Periode Oktober –

Desember 2018.

Gambar 5.3.1 Grafik Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Umur

Gambar 5.3.2 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Umur

0

2

4

6

8

10

<10 11 - 20 21 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 60 >60

Umur

Anemia Ringan Anemia Sedang Anemia Berat

0

2

4

6

8

10

<10 11 - 20 21 - 30 31 - 40 41 - 50 51 - 60 >60

Umur

Mikrositik Hipokrom Normositik Normokrom Makrositik Hiperkrom

Page 47: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

30

5.4 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan

Pendidikan Terakhir

Tabel 5.4 Distribusi anemia berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 5.4 menampilkan distribusi frekuensi pasien tuberkulosis paru

disertai anemia yang dikelompokkan berdasarkan pendidikan terakhir. Tabel di

atas menunjukkan jumlah pasien yang tidak pernah sekolah dan mengalami

anemia sebanyak 12 orang (28.6%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 10

orang, anemia sedang 1 orang, dan anemia berat sebanyak 1 orang. Jika ditinjau

dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 5 orang,

anemia normositik normokrom sebanyak 7 orang. Pasien dengan pendidikan

terakhir SD, terjadi anemia sebanyak 8 orang (19.%) dengan derajat anemia

ringan sebanyak 5 orang dan anemia sedang sebanyak 3 orang. Jika ditinjau dari

morfologi eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 1 orang dan

Pendidik

an

Terakhir

Derajat

Anemia To

tal %

Morfologi Eritrosit To

tal %

R S B Mikrositik

Hipokrom

Normositik

Normokrom

Makrositik

Hiperkrom

Tidak

Sekolah 10 1 1 12 28.6 5 7 0 12 28.6

SD 5 3 0 8 19.0 1 7 0 8 19.0

SMP 2 3 0 5 11.9 1 4 0 5 11.9

SMA 6 4 1 11 26.2 1 10 0 11 26.2

Diploma 2 1 0 3 7.1 1 2 0 3 7.1

S1 0 0 2 2 4.8 0 2 0 2 4.8

S2 1 0 0 1 2.4 0 1 0 1 2.4

* R : Anemia Ringan * S : Anemia Sedang * B : Anemia Berat

Page 48: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

31

anemia normositik normokrom sebanyak 7 orang. Pada pasien dengan pendidikan

terakhir SMP, terjadi anemia sebanyak 5 orang (11.9%) dengan derajat ringan

sebanyak 2 orang dan anemia sedang sebanyak 3 orang. Jika ditinjau dari

morfologi eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 1 orang dan

anemia normositik normokrom sebnayak 4 orang. Pada pasien dengan pendidikan

terakhir SMA, terjadi anemia sebanyak 11 orang (26.2%) dengan derajat anemia

ringan sebanyak 6 orang, anemia sedang sebanyak 4 orang, dan anemia berat

sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia

mikrositik hipokrom 1 orang dan anemia normositik normokrom sebanyak 10

orang. Pada pasien dengan pendidikan terakhir Diploma, terjadi anemia sebanyak

3 orang (7.1%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 2 orang dan anemia

sedang sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia

mikrositik hipokrom sebanyak 1 orang dan anemia normositik normokrom

sebanyak 2 orang. Pada pasien dengan pendidikan terakhir S1, terjadi anemia

sebanyak 2 orang (4.8%) dengan derajat anemia berat sebanyak 2 orang dan jika

ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia normositik normokrom

sebanyak 2 orang. Pada pasien dengan pendidikan terakhir S2, terjadi anemia

sebanyak 1 orang (2.4%) dengan derajat anemia ringan dan jika ditinjau dari

morfologi eritrositnya, terjadi anemia normositik normokrom. Sehingga total

keseluruhan sampel yang diamati sebanyak 42 sampel. Berdasarkan distribusi di

atas terlihat bahwa pasien tuberkulosis paru disertai anemia yang tidak pernah

sekolah merupakan sampel dengan persentasi tertinggi yaitu 28.6% sedangkan

sampel dengan persentasi terendah adalah pasien dengan pendidikan terakhir S2

2.4%. Berikut grafik sampel yang mengalami anemia berdasarkan pendidikan

Page 49: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

32

terakhir pada pasien tuberkulosis paru di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo

Periode Oktober – Desember 2018.

Gambar 5.4.1 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

Gambar 5.4.2 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

0

2

4

6

8

10

12

Tidak Sekolah SD SMP SMA Diploma S1 S2

Pendidikan Terakhir

Anemia Ringan Anemia Sedang Anemia Berat

0

2

4

6

8

10

12

Tidak Sekolah SD SMP SMA Diploma S1 S2

Pendidikan Terakhir

Mikrositik Hipokrom Normositik Normokrom Makrositik Hiperkrom

Page 50: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

33

5.5 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan

Pekerjaan

Tabel 5.5 Distribusi anemia berdasarkan pekerjaan

Tabel 5.5 menampilkan distribusi frekuensi pasien tuberkulosis paru

disertai anemia yang dikelompokkan berdasarkan pekerjaan. Tabel di atas

menunjukkan jumlah pasien dengan anemia yang bekerja sebagai PNS sebanyak 7

orang (16.7%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 3 orang, anemia sedang

sebanyak 1 orang, dan anemia berat sebanyak 3 orang. Jika ditinjau dari

morfologi eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 1 orang dan

anemia normositik normokrom sebanyak 6 orang. Pada Pelajar, terjadi anemia

sebanyak 5 orang (11.9.%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 3 orang dan

anemia sedang sebanyak 2 orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi

anemia mikrositik hipokrom sebanyak 2 orang dan anemia normositik normokrom

sebanyak 3 orang. Pada pasien yang bekerja sebagai wiraswasta terjadi anemia

Pekerjaan

Derajat

Anemia To

tal %

Morfologi Eritrosit To

tal %

R S B Mikrositik

Hipokrom

Normositik

Normokrom

Makrositik

Hiperkrom

PNS 3 1 3 7 16.7 1 6 0 7 16.7

Pelajar 3 2 0 5 11.9 2 3 0 5 11.9

Wiraswas

ta 4 2 0 6 14.3 0 6 0 6 14.3

Petani 3 0 0 3 7.1 0 3 0 3 7.1

IRT 2 6 0 8 19.0 1 7 0 8 19.0

Tidak

Bekerja 9 1 1 11 26.2 5 6 0 11 26.2

Lainnya 2 0 0 2 4.8 0 2 0 2 4.8

* R : Anemia Ringan * S : Anemia Sedang * B : Anemia Berat

Page 51: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

34

sebanyak 6 orang (14.3%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 4 orang dan

anemia sedang sebanyak 2 orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi

anemia normositik normokrom pada keenam pasien tersebut. Pada pasien yang

bekerja sebagai Petani terjadi anemia sebanyak 3 orang (7.1%) dengan derajat

anemia yang ringan dan jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia

normositik normokrom pada ketiga pasien tersebut. Pada pasien yang bekerja

sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) terjadi anemia sebanyak 8 orang (19%) dengan

derajat anemia ringan sebanyak 2 orang dan anemia sedang sebanyak 6 orang.

Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom

sebanyak 1 orang dan anemia normositik normokrom sebanyak 7 orang. Pada

pasien yang tidak bekerja terjadi anemia sebanyak 11 orang (26.2%) dengan

derajat anemia ringan sebanyak 9 orang, anemia sedang sebanyak 1 orang, dan

anemia berat sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi

anemia mikrositik hipokrom sebanyak 5 orang dan anemia normositik normokrom

sebanyak 6 orang. Pada pasien yang memiliki pekerjaan selain di atas (Lainnya)

terjadi anemia sebanyak 2 orang (4.8 %) dengan derajat anemia yang ringan dan

jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia normositik normokrom

pada kedua pasien tersebut. Sehingga total keseluruhan sampel yang diamati

sebanyak 42 sampel. Berdasarkan distribusi di atas terlihat bahwa pasien

tuberkulosis paru disertai anemia yang tidak bekerja merupakan sampel dengan

persentasi tertinggi yaitu 26.2% sedangkan sampel dengan persentasi terendah

adalah pasien yang memiliki pekerjaan selain dari pekerjaan di atas (Lainnya)

yaitu 4.8%. Berikut grafik sampel yang mengalami anemia berdasarkan pekerjaan

Page 52: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

35

pada pasien tuberkulosis paru di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Periode

Oktober – Desember 2018.

Gambar 5.5.1 Grafik Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Pekerjaan

Gambar 5.5.2 Grafik Distribusi Morfologi Eritrosit Berdasarkan Pekerjaan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

PNS Pelajar Wiraswasta Petani IRT Tidak Bekerja Lainnya

Pekerjaan

Anemia Ringan Anemia Sedang Anemia Berat

0

1

2

3

4

5

6

7

8

PNS Pelajar Wiraswasta Petani IRT Tidak Bekerja Lainnya

Pekerjaan

Mikrositik Hipokrom Normositik Normokrom Makrositik Hiperkrom

Page 53: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

36

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan Jenis

Kelamin

Distribusi anemia pada penderita tuberkulosis paru berdasarkan jenis

kelamin seperti yang diuraikan pada tabel 5.2, dapat dilihat bahwa proporsi

tertinggi anemia pada penderita tuberkulosis paru dijumpai pada laki-laki yaitu

sebanyak 22 orang (52.4%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 16 orang,

anemia sedang 3 orang, dan anemia berat sebanyak 3 orang. Jika ditinjau dari

morfologi eritrositnya, pasien mengalami anemia mikrositik hipokrom sebanyak 4

orang dan anemia normositik normokrom sebanyak 18 orang.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Little Matthew

et al (2018) yang mengatakan bahwa proporsi anemia atau penurunan kadar

hemoglobin pada perempuan lebih banyak dibandingkan dengan pria. Hal itu

disebabkan karena cadangan besi pada perempuan cenderung lebih sedikit

dibanding pria. Namun menurut Wibowo DV et al (2017), ada beberapa risiko

yang dapat menyebabkan laki-laki lebih cenderung mengalami anemia dibanding

perempuan yaitu merokok dan konsumsi alkohol. Merokok dan perilaku

mengonsumsi alkohol merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

parameter hematologi seseorang. Toksisitas yang dihasilkan oleh rokok dan

alkohol dapat mempengaruhi proses eritropoesis tubuh. Secara morfologi eritrosit,

anemia normositik normokrom merupakan frekeunsi paling tinggi baik pada laki-

laki maupun perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hella J et al (2018) yang mengatakan bahwa anemia yang sering terjadi pada

Page 54: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

37

penderita tuberkulosis paru adalah Anemia of Chronic Disease (ACD) yang

merupakan kelompok anemia normositik normokrom jika ditinjau dari morfologi

eritrositnya. Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi pasien akan

menyebabkan kadar hepcidin meningkat. Peningkatan kadar hepcidin

menyebabkan gangguan metabolisme besi, pembentukan sel darah merah

menurun, dan umur eritrosit memendek. Ketiga hal tersebut akan menghasilkan

anemia pada pasien tuberkulosis paru.

6.2 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan Umur

Distribusi anemia pada penderita tuberkulosis paru berdasarkan umur

seperti yang diuraikan pada tabel 5.3, dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi

anemia penderita tuberkulosis paru dijumpai pada umur kurang dari sepuluh tahun

yaitu sebanyak 12 orang (28.5%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 9 orang,

anemia sedang sebanyak 2 orang, anemia berat sebanyak 1 orang. Jika ditinjau

dari morfologi eritrosit, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 6 orang,

anemia normositik normokrom sebanyak 6 orang.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alvarez-Uria G et al

(2014) yang mengatakan bahwa anak umur kurang dari sepuluh tahun memiliki

risiko yang sangat tinggi untuk mengalami anemia. Hal itu bisa terjadi karena

asupan gizi yang sangat krusial untuk anak tidak terpenuhi terutama jika usia anak

masih di bawah lima tahun. Selain itu, Wahtini S (2019) mengatakan bahwa pada

bayi umur di atas enam bulan, terjadi peningkatan kebutuhan zat besi di mana jika

hal tersebut tidak terpenuhi, maka angka kejadian anemia akan meningkat.

Namun, menurut Alvarez -Uria G et al ( 2014) pada anak umur kurang dari

Page 55: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

38

sepuluh tahun, anemia yang sering terjadi adalah anemia mikrositik hipokrom

(Alvarez-Uria G et al, 2014).

6.3 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan

Pendidikan Terakhir

Distribusi anemia pada penderita tuberkulosis paru berdasarkan

pendidikan terakhir seperti yang diuraikan pada tabel 5.4, dapat dilihat bahwa

proporsi tertinggi anemia penderita tuberkulosis paru dijumpai pada orang yang

tidak pernah sekolah yaitu sebanyak 12 orang (28.6%) dengan derajat anemia

ringan sebanyak 10 orang, anemia sedang 1 orang, dan anemia berat sebanyak 1

orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia mikrositik

hipokrom sebanyak 5 orang, anemia normositik normokrom sebanyak 7 orang.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Effendy (1998) yang

mengatakan bahwa tingkat pendidikan berhubungan dengan tingkat pengetahuan

dan perilaku hidup seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

tingkat pengetahuan dan perilaku hidup yang sehat juga akan meningkat.

Nutritional information sangat penting bagi penderita tuberkulosis paru. Semakin

tinggi nutritional information atau nutritional education, maka perilaku untuk

menkonsumsi makanan tinggi zat besi juga akan meningkat serta akan membantu

mengoptimalkan pengobatan tuberkulosis dan mencegah terjadinya anemia

(Africas Health, 2008). Selain itu, teori perilaku Precede Proceed Lawrence

Green (1980) mengatakan bahwa predisposing factor atau faktor yang

mempengaruhi seseorang untuk bertindak dan berperilaku adalah tingkat

pengatuhan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai, dan persepsi. Wulandari DH

(2015) mengatakan semakin rendah latar pendidikan seseorang, maka akan

Page 56: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

39

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Semakin rendah tingkat

pengetahuan seseorang, maka akan mempengaruhi kepatuhan seseorang untuk

mengonsumsi obat. Rendahnya tingkat kepatuhan berobat pasien tuberkulosis

akan meningkatkan risiko terjadinya anemia penyakit kronis (Pramono Ardi,

2003).

6.4 Karakteristik Anemia Pada Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan

Pekerjaan

Distribusi anemia pada penderita tuberkulosis paru yang tidak bekerja

memiliki frekuensi tertinggi yaitu 11 orang (26.2%) dengan derajat anemia ringan

sebanyak 9 orang, anemia sedang sebanyak 1 orang, dan anemia berat sebanyak 1

orang. Jika ditinjau dari morfologi eritrositnya, terjadi anemia mikrositik

hipokrom sebanyak 5 orang dan anemia normositik normokrom sebanyak 6 orang.

Menurut Dimyati (1990) pekerjaan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi status sosio ekonomi seseorang. Pekerjaan memiliki peran utama

terhadap pendapatan yang dihasilkan. Tingkat pendapatan seseorang juga

mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Asupan gizi yang kurang terutama asupan besi, memiliki pengaruh terhadap

terjadinya anemia (Citrakesumasari, 2012). Selain itu, asupan gizi yang kurang

dapat mempengaruhi sistem imunitas tubuh untuk melawan penyakit seperti

tuberkulosis paru (Unawekla, JV et al, 2018).

Page 57: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

40

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai karakteristik

anemia pada penderita tuberkulosis paru di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo

periode Oktober 2018 – Desember 2018, maka disimpulkan bahwa:

1. Distribusi pasien laki – laki yang mengalami anemia pada penyakit

tuberkulosis paru memiliki frekuensi tertinggi yaitu 22 orang (52.4%)

dengan derajat anemia ringan sebanyak 16 orang, anemia sedang 3 orang,

dan anemia berat sebanyak 3 orang. Jika ditinjau dari morfologi

eritrositnya, pasien mengalami anemia mikrositik hipokrom sebanyak 4

orang, anemia normositik normokrom sebanyak 18 orang.

2. Distribusi pasien kelompok umur < 10 tahun yang mengalami anemia pada

penyakit tuberkulosis paru memiliki frekuensi tertinggi yaitu 12 orang

(28.5%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 9 orang, anemia sedang

sebanyak 2 orang, anemia berat sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari

morfologi eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 6

orang, anemia normositik normokrom sebanyak 6 orang.

3. Distribusi pasien yang tidak pernah sekolah dan mengalami anemia pada

penyakit tuberkulosis paru memiliki frekuensi tertinggi yaitu 12 orang

(28.6%) dengan derajat anemia ringan sebanyak 10 orang, anemia sedang

1 orang, dan anemia berat sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari morfologi

eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 5 orang, anemia

normositik normokrom sebanyak 7 orang.

Page 58: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

41

4. Distribusi pasien yang tidak bekerja dan mengalami anemia pada penyakit

tuberkulosis paru memiliki frekuensi tertinggi yaitu 11 orang (26.2%)

dengan derajat anemia ringan sebanyak 9 orang, anemia sedang sebanyak

1 orang, dan anemia berat sebanyak 1 orang. Jika ditinjau dari morfologi

eritrositnya, terjadi anemia mikrositik hipokrom sebanyak 5 orang dan

anemia normositik normokrom sebanyak 6 orang.

7.2 Saran

Adapun saran-saran dari peneliti setelah melakukan penelitian ini yaitu :

1. Angka kejadian anemia masih sangat tinggi pada penyakit tuberkulosis

paru, sehingga sangat diharapkan edukasi atau konseling mengenai upaya

pencegahan anemia pada kasus tuberkulosis paru salah satunya dengan

melakukan konseling gizi.

2. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti faktor risiko lainnya

yang dapat mempengaruhi kejadian anemia pada penderita tuberkulosis

paru serta menambahkan variabel lain seperti pemeriksaan kadar ferritin

dan TIBC untuk memastikan diagnosis anemia penyakit kronis.

Page 59: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

42

DAFTAR PUSTAKA

Adang M dan Osman S. (2005). Penentuan defisiensi besi anemia penyakit kronis

menggunakan peran indeks sTfr-f. Indonesian journal of clinical pathology

and medical laboratory, Volume 12, Nomor 1, 9-14

Alvarez-Uria G et al. (2014). Prevalence and Severity of Anaemia Stratified by

Age and Gender in Rural India. Hindawi Publishing Corporation, 1-4

Africas’s Health. (2010). Nutrition and Tuberculosis. United States America.

USAID, 26-28

Bakta, IM. (2007). Hematologi klinis ringkas. Jakarta: EGC

Citrakesumasari. (2012). Anemia Gizi, Masalah dan Pencegahannya. Yogyakarta

: Kalika.

Chris tanto, et al. (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Ed IV. Jakarta : Media

Aeskulapius.

Dimyati, Mahmud. (1990). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan.

Yogyakarta: BPFE

Djojodibroto D. (2009). Respirology (Respiratory Medicine). Jakarta: EGC

Effendy N. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2.

Jakarta :EGC

Fauziah, I dan Siahaan GE. (2013). Kadar Hemoglobin (Hb) penderita tb paru

dalam masa terapi OAT (obat anti tuberkulosis) di Puskesmas Haji Abdul

Page 60: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

43

Halim Hasan Binjai. Jurnal Biologi lingkungan, Industri, dan Kesehatan.

Volume 1, Nomor 1, 13-16

Green, Lawrence, (1980). Health Education: A Diagnosis Approach, The John

Hopkins University. Mayfield Publishing Co.

Guyton A. C., Hall J. E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta :

EGC

Hella J et al. (2018). Anemia in tuberculosis cases and household controls from

Tanzania: Contribution of disease, coinfections, and the role of hepcidin.

Tanzania. Plos On, 1-14

Ismail Y. (2004). Pulmonary Tuberculosis - A Review of Clinical Features and

Diagnosis in 232 Cases. Med J Malaysia , Volume 59, Nomor 1, 56-64

Kemenkes RI. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014.

Jakarta; Kementerian Kesehatan RI. 2011

Kementerian Kesehatan RI, (2015). Survei Prevalensi Tuberkulosis 2013-2014,

Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67

Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, (2016). National Strategic Plan of Tuberculosis

Control 2016-2020, Jakarta.

Little, Matthew et al. (2018). Burden and Determinants of Anemia in a Rural

Population in South India: A Cross-Sectional Study.South India: PMC, 4-7

Page 61: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

44

Lee, SW et al. (2006). The prevalence and evolution of anemia associated with

tuberculosis. J Korean Med Sci 2006: 21: 1028-30

Mahon, CR and Fowler, DG. (2004). Diagnostic Skills In Clinical Laboratory

Science. USA. 369

Masthalina, H et al. (2015). Pola konsumsi (faktor inhibitor dan enhancer fe)

terhadap status anemia remaja putri. Jurnal kesehatan masyrakat, Volume

11, Nomor 1. 80-86

Pramono, Ardi dan Meida NS. (2003). Anemia pada tuberkulosis paru. Jurnal

Kedokteran dan Kesehatan Mutiara Medika, Volume 3, Nomor 1, 10-14

Prawirohardjo, S. (2010). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Priyanto, LD. (2014). Hubungan umur, tingkat pendidikan, dan aktivitas fisik

satriwati husada dengan anemia. Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 6,

Nomor 2, 139-146

Proverawati, A dan Wati, E K. (2011). Ilmu Gizi untuk Perawat dan Gizi

Kesehatan. Yulia Medika. Yogyakarta.

Rab T. (2010). Ilmu penyakit paru. Jakarta : Trans Info Media hal.

Sadewo, SW et al. (2016). Gambaran Status Anemia pada Pasien Tuberkulosis

Paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2010-2012. Jurnal Cerebellum, Volume 2. Nomor 3. Agustus 2016,

9-12

Page 62: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

45

Santana, LG et al. (2019). Tuberculosis-associated anemia is linked to a distinct

infammatory profle that persists after initiation of antitubercular therapy.

Scientific Reports, Volume 2019, Nomor 9, 1-7

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku ajar ilmu

penyakit dalam Jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing

Shanmuganathan R. (2015). Clinical Manifestation and Risk Factors of

Tuberculosis Infection in Malaysia: Case Study of a Community Clinic.

Selangor. Global Journal of Health Science, Volume 7, Nomor 4, 110-117

Siregar, PA et al. (2018). Analysis of Factors Related to The Incidence of

Pediatric Pulmonary Tuberculosis in Sibuhuan General Hospital. Jurnal

berkala epidemiologi, Volume 6, Nomor 3, 268-275

Smith, DL. (2000). Anemia in elderly. Am Fam Physician

Sundari, Rini et al. (2017). Perbedaan Parameter Hematologi pada Penderita

Tuberkulosis Paru Terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis Galur Beijing

dengan Galur NonBeijing. MKB, Volume 49, Nomor 1, Maret 2017, 35-41

Unawekla, JV et al. (2018). Hubungan antara Status Gizi dan Sistem Imun Seluler

pada Subyek Penyakit Ginjal Kronik Stadium V Hemodialisis di Instalasi

Tindakan Hemodialisis RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-

Clinic (eCl), Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2018, 16-20

Wahtini, Sri. (2019). Faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadian anemia

pada bayi. Journal Health of Studies. Volume 3, Nomor 1. 21-27

Page 63: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

46

World Health Organization (WHO). (2011). Haemoglobin concentrations for the

diagnosis of anaemia and assessment of severity. VMNIS

World Health Organization (WHO). (2017). Global Tuberculosis Report 2017.

Jenewa

World Health Organization (WHO). (2018). Global Tuberculosis Report 2018.

Switzerland.

Wibowo, EV et al. (2017). Hubungan Merokok dengan Kadar Hemoglobin dan

Trombosit pada Perokok Dewasa . Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5,

Nomor 2, 4-5

Wulandari, DH. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru Tahap Lanjutan Untuk Minum Obat di

RS Rumah Sehat Terpadu Tahun 2015. Jurnal ARSI, Volume 2, Nomor 1,

17-27

Page 64: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin permohonan penelitian

Page 65: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

Lampiran 2. Surat rekomendasi persetujuan etik

Page 66: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

Lampiran 3. Data penderita tuberkulosis paru yang disertai dengan anemia di

RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode oktober – desember 2018

No. JK Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan Derajat Anemia

Morfologi Eritrosit

1 L 17 SMP PELAJAR Anemia

ringan Mikrositik Hipokrom

2 L 38 SMA PNS Anemia sedang

Normositik Normokrom

3 P 2 TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA

Anemia

ringan Normositik Normokrom

4 L 66 SMA PNS Anemia

berat Normositik Normokrom

5 P 48 SMA IRT Anemia

sedang Mikrositik Hipokrom

6 L 63 DIPLOMA PNS Anemia

ringan Mikrositik Hipokrom

7 P 2 TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA

Anemia

ringan Normositik Normokrom

8 L 62 S1 PNS Anemia

berat Normositik Normokrom

9 L 53 SMA WIRASWASTA Anemia

sedang Normositik Normokrom

10 L 66 SMA PETANI Anemia

ringan Normositik Normokrom

11 P 65 DIPLOMA IRT Anemia

sedang Normositik Normokrom

12 P 5 TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA

Anemia

berat Normositik Normokrom

13 L 56 SD PETANI Anemia

ringan Normositik Normokrom

14 P 1 TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA

Anemia

sedang Mikrositik Hipokrom

15 L 53 SMA WIRASWASTA Anemia

sedang Normositik Normokrom

16 P 2 TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA

Anemia

ringan Mikrositik Hipokrom

17 L 6 BLN TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA

Anemia

ringan Mikrositik Hipokrom

18 L 16 SMP PELAJAR Anemia

ringan Normositik Normokrom

19 P 59 SD IRT Anemia

ringan Normositik Normokrom

20 P 33 SD IRT Anemia

sedang Normositik Normokrom

21 L 3 TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA

Anemia

ringan Mikrositik Hipokrom

22 L 35 TIDAK SEKOLAH WIRASWASTA Anemia

ringan Normositik Normokrom

23 P 8 BLN TIDAK SEKOLAH TIDAK Anemia Mikrositik Hipokrom

Page 67: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

BEKERJA ringan

24 P 26 SMP IRT Anemia sedang

Normositik Normokrom

25 L 64 SD PETANI Anemia

ringan Normositik Normokrom

26 P 78 SD IRT Anemia ringan

Normositik Normokrom

27 P 16 SMP PELAJAR Anemia

sedang Normositik Normokrom

28 L 59 S2 PNS Anemia ringan

Normositik Normokrom

29 L 36 SMA LAINNYA Anemia

ringan Normositik Normokrom

30 L 18 SMA PELAJAR Anemia ringan

Normositik Normokrom

31 P 7 SD PELAJAR Anemia

sedang Mikrositik Hipokrom

32 P 2 TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA Anemia ringan

Normositik Normokrom

33 L 33 SMA WIRASWASTA Anemia

ringan Normositik Normokrom

34 L 30 SMA WIRASWASTA Anemia

ringan Normositik Normokrom

35 L 54 S1 PNS Anemia

berat Normositik Normokrom

36 L 69 SD WIRASWASTA Anemia

ringan Normositik Normokrom

37 P 3 TIDAK SEKOLAH TIDAK

BEKERJA

Anemia

ringan Normositik Normokrom

38 P 10

BLN TIDAK SEKOLAH

TIDAK

BEKERJA

Anemia

ringan Normositik Normokrom

39 P 56 SD IRT Anemia

sedang Normositik Normokrom

40 P 39 SMA BURUH Anemia

ringan Normositik Normokrom

41 P 51 SMP IRT Anemia

sedang Normositik Normokrom

42 L 61 DIPLOMA PNS Anemia

ringan Normositik Normokrom

Page 68: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

Lampiran 4. Analisis data

Jenis Kelamin * Derajat Anemia Crosstabulation

Count

Derajat Anemia

Total 1 2 3

Jenis Kelamin Laki laki 16 3 3 22

Perempuan 10 9 1 20

Total 26 12 4 42

Jenis Kelamin * Morfologi Eritrosit Crosstabulation

Count

Morfologi Eritrosit

Total 1 2

Jenis Kelamin Laki laki 4 18 22

Perempuan 5 15 20

Total 9 33 42

Umur * Derajat Anemia Crosstabulation

Count

Derajat Anemia

Total 1 2 3

Umur <10 9 2 1 12

11-20 3 1 0 4

21-30 1 1 0 2

31-40 4 2 0 6

41-50 0 1 0 1

51-60 3 4 1 8

>60 6 1 2 9

Total 26 12 4 42

Umur * Morfologi Eritrosit Crosstabulation

Count

Morfologi Eritrosit

Total 1 2

Page 69: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

Umur <10 6 6 12

11-20 1 3 4

21-30 0 2 2

31-40 0 6 6

41-50 1 0 1

51-60 0 8 8

>60 1 8 9

Total 9 33 42

Pendidikan Terakhir * Derajat Anemia Crosstabulation

Count

Derajat Anemia

Total 1 2 3

Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah 10 1 1 12

SD 5 3 0 8

SMP 2 3 0 5

SMA 6 4 1 11

DIPLOMA 2 1 0 3

S1 0 0 2 2

S2 1 0 0 1

Total 26 12 4 42

Pendidikan Terakhir * Morfologi Eritrosit Crosstabulation

Count

Morfologi Eritrosit

Total 1 2

Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah 5 7 12

SD 1 7 8

SMP 1 4 5

SMA 1 10 11

DIPLOMA 1 2 3

S1 0 2 2

S2 0 1 1

Total 9 33 42

Page 70: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

Pekerjaan * Derajat Anemia Crosstabulation

Count

Derajat Anemia

Total 1 2 3

Pekerjaan PNS 3 1 3 7

Pelajar 3 2 0 5

Wiraswasta 4 2 0 6

Petani 3 0 0 3

IRT 2 6 0 8

Tidak Bekerja 9 1 1 11

Lainnya 2 0 0 2

Total 26 12 4 42

Pekerjaan * Morfologi Eritrosit Crosstabulation

Count

Morfologi Eritrosit

Total 1 2

Pekerjaan PNS 1 6 7

Pelajar 2 3 5

Wiraswasta 0 6 6

Petani 0 3 3

IRT 1 7 8

Tidak Bekerja 5 6 11

Lainnya 0 2 2

Total 9 33 42

Page 71: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

Lampiran 5. Biodata diri penulis

Data Pribadi :

Nama Lengkap : Winardi Sudirman

Nama Panggilan : Nadi

Tempat/Tanggal Lahir : Jeneponto, 7 April 1999

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gol. Darah : O

Nama Orang Tua

Ayah : Sudirman, S.Pd.

Ibu : Yaliwanti, S.Pd.

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : PNS

Ibu : PNS

Anak ke : 2

Alamat saat ini : Jl. Sahabat 1 No. 72

No. Hp : 08111611113

Page 72: SKRIPSI 2019digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2020. 9. 8. · tuberkulosis paru paling banyak terjadi pada laki-laki sebanyak 22 orang (52.4%) ... Manifestasi

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal

Riwayat Organisasi

Periode Organisasi Jabatan

2017 – 2019 PB MEDIC Anggota

Periode Sekolah / Institusi / Universitas Jurusan

2004 – 2010 SDN No. 64 Tanatoa -

2010 – 2013 SMPN 2 Bangkala -

2013 – 2016 SMAN 9 Makassar IPA

2016 - sekarang Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Pendidikan Dokter