74
SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT. BANK SULSELBAR CABANG MAKASSAR FARDIANSYAH 10572 03602 12 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2016

SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

SKRIPSI

ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

PROFITABILITAS PADA PT. BANK SULSELBAR CABANG

MAKASSAR

FARDIANSYAH

10572 03602 12

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 2: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

SKRIPSI

ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

PROFITABILITAS PADA PT. BANK SULSELBAR CABANG

MAKASSAR

FARDIANSYAH

10572 03602 12

Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan

Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 3: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN
Page 4: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN
Page 5: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Fardiansyah

Stambuk : 105720360212

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Manajemen Perkreditan Untuk

Meningkatkan Profitabilitas Pada PT. Bank

Sulselbar Cabang Makassar

Dengan ini menyatakanan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orng lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan tidak benar.

Makassar, Agustus 2016

Yang membuat pernyataan

Fardiansyah

Nim : 10572 0360212

Page 6: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Keberhasilan adalah sebuah proses

Niatmu adalah awal keberhasilan

Peluh keringatmu adalah penyedapnya

Tetesan air matamu adalah pewarnanya

Doamu dan doa orang-orang disekitarmu adalah bara api yang mematangkanya

Kegagalan disetiap langkahmu adalah pengawetnya

Akan dari itu bersabarlah

Allah selalu menyertai orang-orng yang penuh kesabaran

Dalam proses menuju keberhasilan

Sesungguhnya kesabaran akan membuatmu mengerti

Bagaimana cara mensyukuri arti sebuah keberhasilan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

1. Kedua orang tuaku tercinta (ayah Hasanuddin dan ibu Fatmawati)

2. Teman seperjuanganku yang selalu mensupport yang memberi motivasi

(Herman, Andi, Risman, Ikrar, dkk)

3. Seluruh keluarga besarku yang selalu memberi arahan dan ta, henti

hentinya memberi masukan, dan almamaterku..

Page 7: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

ABSTRAK

Fardiansyah, 2016. Analisis Manajemen Perkreditan Untuk

Meningkatkan Profitabilitas Pada PT. Bank Sulselbar Cabang Makassar,

Dibimbing Oleh Andi Mappatompo Dan Ismail Badollahi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah

manajemen perkreditan dapat meningkatkan profitabilitas pada PT. Bank

Sulselbar cabang Makassar, dan untuk mengetahui seberapa besar profitabilitas

pada PT. Bank Sulselbar cabang Makassar, Penelitian ini bertempat Di Jl. Dr.

Ratulangi No.16 Makassar.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu Data

kuantitatif, data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka dan

Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

penjelasan.

Berdasarkan hasil penelitihan maka dapat disimpulkan Profitabilitas yang

dicapai berdasarkan Rate Of Return On Loan ,Interest Margin, dan Return On

assets setiap tahun penurunan secara prosentase, akan tetapi meningkatkan laba

secara kuantitas. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi manajemen pada

Bank Sulselbar Cabang Makassar tidak dapat meningkatkan profitabilitas

sehingga hipotesis yang dilakukan sebelumnya ditolak (tidak terbukti).

Kata kunci : Manajemen perkreditan, profitabilitas

Page 8: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb

Suatu kata telah patah sebelum di tulis, patah bukan tiada asa untuk

mewujudkan ataupun memimpikanya, namun ada beda dalam setiap langkah

perbedaan yang membuat manusia menuju mata angin berlainan untuk kemudian

saling bersinggungan.

Akal dan pikiran berubah seiring waktu yang berjalan dan memberikan

pencerahan, serta melahirkan karya sederhana yang merupakan titik awal

perjalanan. Sebuah keinginan untuk menyatukan langkah meraih masa depan,

mewujudkan cita-cita dan merangkul angan dan menggapai tujuan.

Proses yang panjang dan sangat melelahkan membawa sebuah hikmah dan

kemudian mengajarkan untuk bersyukur kepada-Nya. Puji dan syukur penulis

panjatkan kepada penguasa langit dan bumi, pemilik segala kesempurnaan, Allah

SWT yang maha dahsyat dan tak pernah henti memberikan kemudahan dan

melimpahkan kasih-Nya. Demikian juga salam dan shalawat penulis kirimkan

kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membuat umatnya menuju

kehidupan yang penuh kecerahan.

Dengan rasa hormat, cinta, kasih sayang, sembah sujud dan teriring doa

yang kupersembahklan untuk kedua orang tuaku Ayahanda Hasanuddin dan

Ibunda Fatmawati yang telah memberikan segala pengorbanan, nafas kehidupan,

jeri payah, kasih sayang yang tulus dalam membesarkanku dengan penuh

Page 9: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

kesabaran. Pengorbanan begitu mulia dan tulus hingga tidak bisa terbalaskan oleh

siapapun.

Dalam proses menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas dukungan dan

bantuan dari beberapa pihak. Tak terbayangkan tanpa bantuan mereka, mustahil

tugas akhirini dapat terselesaikan. Maka dalam kesempatan ini perkenangkanlah

penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya

kepada

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE, MM Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Dr. Mahmud Nuhung , MA. Selaku dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., MM. Selaku ketua jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak Dr. Andi Mappatompo, SE, MM selaku pembimbing I dan

Bapak Ismail Badollahi, SE., M. Si.Ak selaku pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktunyan untuk membimbing, mengarahkan, serta

memberikan saran dan dorongan dalam proses penyelesaian tugas akhir ini

5. Para Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Makassar atas segala jerih payahnya membimbing penulis selama di

bangku perkuliahan

6. Pimpinan PT. Bank Sulselbar yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melaksanakan penelitian serta kesediaan memberikan data-

data sebagai bahan untuk penyusunan tugas akhir ini

Page 10: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

7. Kepada Sahabat dan Teman-temanku yang selalu memberikan bantuan

motivasi, dorongan dan semangat selama penulis menempuh dan

mengenal dunia pendidikan

Akhirnya penulis doakan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan Hidayah-

NYa kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian tugas

akhir ini. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, olehnya penulis menyadari

bahwa apa yag penulis sajikan dalam Skripsi ini sesungguhnya masih jauh dalam

kesempurnaan.

Akhir kata, tiada kata yang patut di ucapkan selain rasa syukur kehadirat

Allah SWT. Yang senantiasa melindungi, melimpahkan ridha dan berkah-Nya

atas amalan kita.

Assalamu alaikum Wr. Wb

Makassar, 2016

Penulis

Page 11: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ………………………………………………… i

Sampul Dalam ………………………………………………… ii

Halaman Persetujuan ………………………………………………... iii

Halaman Pengesahan ………………………………………………… iv

Surat Pernyataan ………………………………………………… v

Motto Dan Persembahan ……………………………………………… vi

Abstrak ………………………………………………… vii

Kata Pengantar ………………………………………………… viii

Daftar isi ………………………………………………… xi

Daftar Tabel ………………………………………………… xiii

Daftar Gambar ………………………………………………… xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………… 1

B. Masalah Pokok …………………………………………. 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……….………………… 4

BAB II. TINJUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank …………………………………………. 5

B. Pengertian Manajemen …………………………………. 8

C. Pengertian Kredit …………………………………………. 9

D. Pengertian manajemen perkreditan …………………. 14

E. Pengertian Profitabilitas Perbankan ………………….. 21

F. Kerangka bergikir ………………………………………….. 21

G. Hipotesis ………………………………………………….. 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Penelitian ………………………….. 23

B. Teknik pengumpulan data ………………………...... 23

C. Jenis dan sumber data ……………………………..….... 24

D. Definisi operasion .................................................................. 24

Page 12: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

E. Metode Analisis ………………………………………….. 25

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Bank Sulselbar ………………………….. 27

B. Struktur organisasi …………………………………... 29

C. Job Deskription …………………………………………… 31

D. Analisis manajemen perkreditan …………………………… 33

E. Analisis Profatibilitas …………………………………… 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………

A. Kesimpulan …………………………………………… 50

B. Saran …………………………………………………… 50

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… 51

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1. Devenisi Operasional Variabel (DOV) ……………………. 25

2. Tabel 2. Realisasi Kredit Bank Sulselbar Cabang Makassar ………. 37

3. Tabel 3. Kolektibiltas Kredit Bank Sulselbar Cabang Makassar ….. 41

4. Tabel 4. Data-Data Bank Sulselbar Cabang Makassar ………..…… 43

5. Tabel 5. Rekapitulasi Profitabilitas …………………………… 46

Page 14: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 1 Skema Kerangka Pikir ………………..………………… 22

2. Gambar 2. Struktur Organisasi ……………………………………. 30

Page 15: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era pembangunan dewasa ini menunjukkan perkembangan yang

berarti terutama dalam bidang perekonomian dimana terdapat keterlibatan

antara berbagai pihak dalam upaya pembangunan perekonomian yang

menimbulkan sinergi positif. Perbankan misalnya menjadi salah satu sektor

yang memegang peranan penting karena berfungsi sebagai lembaga

penghimpun dan penyalur dana melalui penciptaan produk yang beraneka

ragam untuk ditawarkan kepada masyarakat yang ingin menggunakan jasa

perbankan.

Sebagai Lembaga Keuangan, bank sangat dibutuhkan masyarakat

dalam melancarkan arus dari satu pihak ke pihak lain. Oleh karena itu,

peranan bank tidaklah terlepas dari kegiatannya dalam pengaturan lalu lintas

pembayaran dari waktu ke waktu, bahkan setiap saat dikala bank itu

beroperasi. Dari aktivitas bank tersebut tesalurlah berbagai produk bank sesuai

dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.

Salah satu dari produk bank tersebut adalah kredit dimana hingga saat

ini masih merupakan aktiva produktif yang memberikan pendapatan utama

kegagalan suatu bank karena mengandung resiko tinggi yang dapat

mempengaruhi tingkat kesehatan dan kelangsungan hidup suatu bank.Untuk

Page 16: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

itu sebelum realisasi kredit dilaksanakan, pengelola bank haruslah mampu

mengestimasikan kelancaran pengembalian kredit dan pembayaran bunganya.

Di samping itu perlu dilakukan penilitian terhadap kelayakan usaha

calon debitur untuk mengetahui besarnya pendapatan atau penghasilan agar

bank dapat terhindar atau menekan sekecil mungkin terjadinya resiko kredit

macet. Suatu bank tidak lagi dapat dipercaya oleh masyarakat maka sudah

dapat diperkirakan bahwa bank tersebut tidak akan bertahan lebih lama. Hal

ini karena bank merupakan lembaga keuangan yang berlandaskan

kepercayaan. Oleh karenanya pengelolah bank haruslah dibekali

profesionalisme dan integritas yang tinggi dan didukung oleh adanya suatu

transfaransi serta informasi perbankan yang dapat diakses oleh seluruh

masyarakat.

Bank di samping bertujuan memperoleh laba yang optimal juga

bertujuan untuk mempertahankan kontinuitas bisnis yang dijalankan. Salah

satu pengelolaan yang paling penting dilakukan untuk mendukung tujuan

tersebut adalah pengelolah sumber daya manusia, sebagai tulang punggung

dalam menjalankan aktivitas perbankan sehingga diperoleh sumber daya

manusia yang berkualitas, terampil dan dapat diandalkan.

Dalam mencapai tujuan utama bank yakni mendapatkan profit yang

optimal maka sudah selayaknya kredit sebagai sumber pendapatan terbesar

bagi bank diatur sedemikian rupa mulai pada saat adanya permohonan kredit

sampai kepada pelunasannya, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip

perkreditan.Dapat dibayangkan jika suatu bank tidak mampu menyalurkan

Page 17: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

kredit, sementara dana yang terhimpun dari simpanan jumlahnya besar maka

sudah dapat dipastikan bahwa bank tersebut akan mengalami kerugian karena

harus membayar bunga atas simpanan. Ini berarti bahwa bank tidak hanya

berfungsi sebagai lembaga penghimpun dana saja tetapi harus berfungsi

sebagai lembaga penyalur dana pula. Kesalahan dalam penyaluran dana lebih

merugikan lagi iika tidak diproses dengan baik. Karena itu perlu adanya

pengelolaan khusus mengenai kredit atau yang diistilahkan dengan

manajemen perkreditan. Secara umum fungsi dari manajemen perkreditan ini

antara lain meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Fungsi-

fungsi ini harus dilaksanakan dengan baik dan sistematis agar tujuan

pemberian kredit dapat tercapai.

Dalam kegiatan perkreditan Bank Sulselbar melakukan manajemen

perkreditan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

terhadap kredit yang disalurkan. Untuk mengetahui besarnya laba/profit yang

diperoleh maka dilakukan analisis profitabilitas terhadap laporan keuangan

Bank (Neraca dan Laporan rugi laba). Agar hasil analisis dapat diketahui

profit meningkat atau tidak meningkat.

Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan

yang diperoleh. Akan tetapi tidak berarti bahwa jumah kredit yang disalurkan

besar akan memberikan keuntungan yang besar pula. Terkadang jumlah kredit

yang disalurkan kecil tetapi keuntungan yang diperoleh besar. Hal ini

tergantung dari manajemen perkreditan bank yang bersangkutan.

Page 18: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis berkeinginan untuk

melakukan penelitian ini dengan judul: “Analisis Manajemen Perkreditan

untuk Meningkatkan Profitabilitas pada PT. Bank Sulselbar Cab. Makassar”.

B. Masalah Pokok

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi masalah pokok

didalam penelitian ini: “Apakah implementasi manajemen perkreditan dapat

meningkatkan profitabilitas?”.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen perkreditan dalam

meningkatkan profitabilitas.

2. Kegunaan Penelitian

1) Sebagai bahan masukan bagi bank yang bersangkutan dalam

melaksanakan manajemen kredit untuk dapat meningkatkan

profitabilitas.

2) Sebagai bahan pustaka bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian

lanjutan

Page 19: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank

Istilah bank merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi kita. Bank

sering kali dikaitkan dengan uang karena kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Kegiatan menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan

ataumencari dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro,tabungan, dan

deposito. Untuk mendapatkan dana tersebut bank harus menggunakan

berbagai strategi, dengan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang

menarik dan menguntungkan misalnya pemberian bunga, cendramata, hadiah,

pelayanan atau balas jasa lainnya.

Selanjutnya pengertian menyalurkan dana adalah melemparkan kembali

dana yang diperoleh dari simpanan dalam bentuk simpanan dalam bentuk

pinjaman atau kredit. Dalam pemberian kredit, peminjam dikenakan biaya

bunga yang disebut bunga kredit. Besar kecilnya bunga kredit sangat

dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan, keuntungan yang

diinginkan, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan resiko kredit macet,

pajak, dan pengaruh lainnya.Jasa bank lainnya yang juga menjadi kegiatan

bank antara lain seperti jasa pengiriman uang (transfer), inkaso, kliring, kartu

kedit, dan sebagainya. Jasa-jasa ini diberikan oleh bank hanya sebagai

Page 20: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

penunjang dari kegiatan utama (mengumpulkan dan menyalurkan dana), untuk

menambah pendapatan dari bank.

Berdasarkan uraian diatas sangat jelas bahwa peranan bank dalam

masyarakat itu sangat penting. Peranan ini sangat berkembang dan bidang

usahanya sangat luas, sejalan dengan kemajuan peradaban, teknologi

informasi dan globalisasi informasi internasional.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

mengemukakan pengertian bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dari uraian di atas dapat di jelaskan bahwa ban merupakan perusahaan

yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu

berkaitan masalah bidang keuangan. Jadi dapat di simpulkan bahwa usaha

perbankan meliputi tiga kegiatan utama ,yaitu : 1. Menghimpun data 2.

Mrnyalurkan dana dan 3. Memberikan jasa bank lainnya.

Kasmir (2011:2) berpendapat bahwa bank merupakan lembaga

keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan kemudian menyalurkn kembali ke masyarakat, serta memberikan

jasa-jasa bank lainnya.

Dendawijaya (2010:25) Bank adalah suatu badan usaha yang tugas

utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries),

yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana (surplus unit)

Page 21: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit)

pada waktu yang ditentukan.

Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan

dana pada waktu yang ditentukan (Augustinus Sipahutar 2010).

Selanjutnya Setiyaningrum dan farah (2011) bank adalah lembaga

kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu

kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai

lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah.

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau

bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak

Booklet (2012).

Dari beberapa pengertian bank diatas sudah dijelaskan bahwa

keberadaan bank ditengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan terutama bagi

masyarakat yang mengalami kelebihan dana maupun yang kekurangan dana.

Dalam hal ini masyarakat sangat berperan penting dalam proses kinerja bank

dan berpengaruh atas keberadaan bank itu sendiri. Oleh karena itu, keberadaan

bank sangatlah dibutuhkan pula oleh masyarakat yang digunakan untuk

menyimpan atau penitipan sebagian harta yang mereka miliki dan tempat

untuk meminjam (kredit), jadi tanpa adanya masyarakat sebagai nasabah maka

bank tidak dapat beroperasi sesuai fungsinya sebagai pemilik modal.

Page 22: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Jenis-jenis bank yang terkait dalam sistem kinerja perbankan yang

membedakan antara bank yang satu dengan yang lain dalam menjalankan

fungsinya terdapat beberapa perbedaan.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, dibagi dalam dua

jenis

bank yaitu :

1. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayarannya. Dalam arti dapat memberikan seluruh jasa

perbankan yang ada.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip

syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan

menghimpunan dan penyalura dana saja, bahkan dalam menghimpun

dana BPR dilarang untuk menerima simpanan giro.

B. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam

menganalisa dan mendesain pengambilan keputusan. Akan tetapi, untuk

memberikan batasan yang mencakup permasalahannya adalah suatu masalah

yang rumit. Karena itu beberapa ahli hanya bisa memberikan batasan

manajemen berdasarkan keyakinan dan sudut pandang yang berlainan.

Page 23: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Menurut Appley dan Oey Liang Lee (2010:16) manajemen adalah seni

dan ilmu, dalam manajemen terdapat strategi memanfaatkan tenaga dan

fikiran orang lain untuk melaksanakan suatu aktifitas yang di arahkan pada

pencapaian tujuan yang telah di tentukan sebelumnya. Dalam manajemen

terdapat teknik teknik yang kaya dengan nilai-nilai estetika kepemimpinan

dalam mengarahkan, mempengaruhi, mengawasi, mengorganisasikan semua

komponen yang saling menunjang untuk tercapainya tujuan yang di

maksudkan.

Sedangkan menurut G. R. Terry (2010:16) menjelaskan bahwa

manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian untuk

menentukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber daya lainnya.

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber

daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan tertentu (athoillah. 2010)

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwamanajemen

mempunyai batasan yang berbeda-beda. Akan tetapi, pada dasarnya

manajemen itu bermakna sebagai suatu kegiatan bekerja dengan orang-orang

untuk mencapai tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan

Page 24: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

personalia (staffing), pengarahan / kepemimpinan (leading), dan pengawasan

(controlling).

C. Pengertian Kredit

Kehidupan sehari-hari kita sudah mengenal kata kredit, yang muncul

sebagai akibat dari sifat manusia yang selalu berusaha untuk memenuhi

kebutuhannya namun tidak diimbangi oleh kemampuan yang dimilikinya atau

penghasilan yang diperolehnya.Istilah kredit itu sendiri berasal dari kata

Yunani yaitu “Credere” yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu, dasar dari

pemberian kredit adalah kepercayaan.

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, kredit

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antar bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Dari pengertian tersebut, dapatlah dijelaskan bahwa kredit tersebut

berupa uang atau tagihan yag nilainya dapat disamakan dengan uang.

Kemudian ada kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima

kredit (debitur).

Pengertian kredit menurut Rivai (2013:197) bahwa istilah kredit

berasal dari bahasa latin, credo, yang berarti I believe, I trust, saya percaya

atau saya menaruh kepercayaan

Page 25: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Menurut (Teguh, Pudjo Muljono. 2011) kemampuan bank dalam

memenuhi permintaan kredit melalui jaminan sejumlah aset yang dimiliki.

Sedangkan menurut kasmir (2011:72) kredit berasal dari bahasa yunani

Credere yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin Creditium yang

berarti kepercayaan atau kebenaran.

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas

kredit menurut Kasmir (2011:103) adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa

kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang, atau jasa) benar-benar

diterima di masa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit.

2. Kesepakatan

Kesepakatan ini di tuangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-

masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu

ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah di sepakati

4. Resiko

Akibat adnya tenggang waktu maka pengembalian kredit akan

memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu

kredit

5. Balas jasa

Page 26: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas

pemberian suatu kredit yang kita kenal dengan nama bunga.

Adapun 3 masa pemberian jangka waktu kredit menurut Kasmir (2012:87)

sebagai berikut :

1. Kredit jangka pendek

Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu

tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan

modal kerja

2. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga

tahun, kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal kerja. Beberapa bank

mengklasifikasikan kredit menengah menjadi kredit jangka panjang.

3. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang, yaitu di

atas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini digunakan untuk investasi

jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit, atau manufaktur

dan untuk juga kredit konsumtif seperti kredit perumahaan.

Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam

perekonomian, secara garis besar fungsi kredit menurut Rivai (2013:200)

di dalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat di kemukakan

sebagai berikut : 1. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang, 2.

Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang, 3. Meningkatkan

Page 27: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

peredaran dan lalu lintas uang, 4. Menimbulkan gairah berusaha

masyarakat

Menurut kasmir(2012:86) kredit jenis ini diliat dari tujuan pemakaian

suatu kredit, apakah bertujuan untuk diusahakan kembali atau di pakai

untuk keperluan pribadi, jenis kredit diliat dari segi tujuan adalah sebagai

berikut :

1. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau

investasi.kredit ini diberikan untuk menghasil barang dan jasa.

Artinya, kredit ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan

sesuatu baik berupa barang maupun jasa.

2. Kredit konsumtif

Merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai

secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa

yang dihasilkan karena memang untuk digunakan atau dipakai

seseorang atau badan usaha.

3. Kredit perdagangan

Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan

perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang

pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan

tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen

perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu.

Page 28: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Menurut (kasmir, 2012:88) diliat dari segi jaminan maksudnya adalah

setiap pemberian suatu fasilitas kredit harus dilindungi dengan suatu barang

atau surat-surat berharga minimal senilai kredit yang di berikan. Jenis kredit

diliat dari segi jaminan adalah sebagai berikut :

1. Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu. Jaminan

tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud. Artinya,

setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang

diberikan si calon debitur.

2. Kredit tanpa jaminan

Yaitu kredit yang di berikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.

Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta

loyalitas si calon debitur selama berhubungan dengan bank yang

bersangkutan.

D. Pengertian Manajemen Perkreditan

Secara sederhana istilah manajemen perkreditan sering diartikan sebagai

pengelolaan pemberian kredit mulai dari kredit tersebut diberikan sampai pada

pelunasannya.

Kasmir, (2012:101) Jaminan kredit yang diberikan nasabah kepada bank

hanyalah merupakan tambahan, terutama untuk melindungi kredit yang macet

akibat suatu musibah. Akan tetapi, apabila suatu kredit diberikan telah

dilakukan penelitihan secara mendalam sehingga nasabah sudah dikatakan

Page 29: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

layak untuk memperoleh kredit, fungsi jaminan kredit hanyalah untuk berjaga-

jaga. Oleh karena itu, dalam pemberian kreditnya bank harus memperhatikan

prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar.

Artinya, sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus

merasa yakin terlebih dahulu bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan

kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum

kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh bank dapat di lakukan dengan

berbagai prinsip untuk mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya.

Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5C kredit menurut kasmir

(2012:102) dijelaskan sebagai berikut :dapat

1. Character

Pengertian character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon

debitur. Tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada bank bahwa

sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar

dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang si nasabah,

baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi

seperti, cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga,

hobi, dan sosial standingnya. Character merupakan ukuran untuk menilai

kemauan nasabah membayar kreditnya. Orang yang memiliki karakter

yang baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan berbagai cara.

2. Capacity (capability)

Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang

dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta

Page 30: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

kemampuannya mencari laba. Sehingga akan terlihat kemampuannya

dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin banyak sumber

pendapatan seseorang, semakin besar kemampuannya untuk membayar

kredit.

3. Capital

Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha 100%,

artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula

menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri dengan kata

lain, capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang

dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan di biayai oleh bank.

4. Colleteral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik

maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang

diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga terjadi suatu

masalah, jaminan yang di titipkan akan dapat dipergunakan secepat

mungkin fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari resiko

kerugian.

5. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang

dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Dalam

kondisi perekonomian yang kurang stabil, sebaiknya pemberian kredit

untuk sektor tertentu jangan diberikan terlenih dahulu dan kalaupun jadi

Page 31: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha usaha tersebut di

masa yang akan datang.

Selain itu, penilaian dengan 7P kredit menurut kasmir (2012:104) adalah

sebagai berikut :

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya

sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap,

emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu

masalah.

2. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta

karakternya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu

dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

Kredit untuk pengusaha lemah sangat berbeda dengan kredit untuk

pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga, dan

persyaratan lainnya.

3. Perpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan

kredit dapat bermacam-macam apakah untuk tujuan konsumtif, produktif,

atau perdagangan.

4. Prospect

Page 32: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek

atau sebaliknya. Hal inipenting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang

dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi, tetapi

juga nasabah

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang

telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit

yang di perolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur, akan

semakin baik sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat

ditutupi oleh sektor lainnya.

6. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau

akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan

diperolehnya dari bank.

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank,

tetapi melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan

barang atau orang atau jaminan asuransi.

Manajemen perkreditan bank ini dapat dilakukan dengan baik jika

didasarkan pada perhitungan yang matang dan terpadu, mulai dari perencanaan

Page 33: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

kredit, analisis pemberian kredit, persetujuan kredit, administrasi kredit dan

pengawasan kredit.

a. Perencanaan Kredit

Kegiatan perkreditan merupakan kegiatan yang cukup rumit sehingga

perlu adanya perencanaan yang lebih seksama. Sebelum menetapkan

perencanaan kredit, terlebih dahulu diketahui apa obyek atau tujuan yang

ingin dicapai oleh suatu bank. Setelah itu diketahui pula kendala/resiko

yang akan dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.

Agar rencana kredit dapat berjalan sebagaimana mestinya, maka

bank harus memiliki policy kredit atau kebijaksanaan pekreditan yang

berfungsi sebagai pedoman dalam segala kegiatan yang terkait dengan

perkreditan yang sehat dan menguntungkan.

Dalam menyusun rencana perkreditan harus dianalisa berbagai

aspek yaitu mengenai kondisi perekonomian, kondisi nasabah, kondisi

bank yang bersangkutan dan sebagainya. Hasil analisis inilah yang akan

menentukan bagaimana bank untuk masa yang akan datang.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan salah satu fungsi manajemen perkreditan

yang dilakukan setelah perencanaan kredit ditetapkan. Secara umum

pelaksanaan ini terdiri atas proses analisis kredit, persetujuan kredit dan

administrsi/dokumentasi kredit.

Analisis kredit bertujuan untuk mengetahui calon debitur layak atau

tidak diberikan kredit dengan melakukan penilaian mulai dari kelengkapan

Page 34: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

dokumen, keabsahan dan keaslian dokumen serta berbagai penilaian agar

tidak terjadi kredit bermasalah (kredit macet) di kemudian hari, maka harus

memperhatikan prinsip-prinsip perkreditan yang sehat. Secara umum ada

lima hal atau yang lebih dikenal 5C yaitu character (watak/kepribadian),

capacity (kemampuan), capital (modal), condition of economy (kondisi

perekonomian), collateral (jaminan/agunan).

Setelah proses analisis dilakukan maka ada keputusan kredit untuk

menentukan apakah kredit layak atau tidak diberikan. Iika layak maka

keluarlah akar kredit yang harus ditanda tangani oleh kedua belah pihak

(pihak bank dan pemohon). Dengan demikian debitur sudah dapat

membuka rekening giro dan tabungan di bank yang bersangkutan sehingga

penarikan dana kredit dapat dilakukan melalui rekening tersebut.

Pencarian atau pengembalian uang dari rekening inilah yang disebut

dengan realisasi kredit.

Realisasi kredit sudah dapat dilaksanakan maka mulailah bank

melakukan kegiatan dokumentasi dan administrasi. Melihat peranan

administrasi kredit cukup besar maka dapat dikatakan bahwa pada tahap

inilah administrasi dibutuhkan.

Kegiatan dokumen ini dimaksudkan sebagai kegiatan dalam rangka

pengelolaan file dokumen kredit yang terdiri dari penyimpanan,

pemeliharaan dan penyegaran dokumen, sedangkan kegiatan administrasi

kredit dimaksudkan sebagai kegiatan dalam rangka penilaian

perkembangan dan kualitas kredit, pengawasan kredit, perlindungan

Page 35: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

kepentingan bank, bahan masukan untuk penyusunan Kebijakan Perkredian

Bank (KPB) dan sebagai laporan kepada Bank Indonesia.

c. Pengawasan

Pengawasan kredit merupakan salah satu fungsi manajemen dalam

upaya penjagaan dan pengamanan terhadap kekayaan bank yang disalurkan

dalam bentuk kredit. Pengawasan dapat dibagi atas dua kategori yaitu :

1. Pengawasan dalam arti sempit yaitu berupa pengawasan administratif

yang bertujuan mengetahui data-data administratif.

2. pengawasan dalam arti luas yaitu merupakan kegiatan pengendalian

dalam suatu perusahaan yang sering dikenal dengan istilah manajemen

control yang meliputi bidang :

a. Financial, didalam pelaksanaannya disebut financial audit

b. Operational (operational audit) dan Management/policy

Setiap bank harus menerapkan dan melaksanakan fungsi pengawasan

kredit yang bersifat menyeluruh dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang

ditetapkan oleh bank yang bersangkutan.

E. Pengertian Profitabilitas Perbankan

Tujuan akhir yang ingin di capai suatu perusahaan yang terpenting

adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, digunakan rasio

keuntungan atau rasio profitabilitas.

Menurut R. Agus Sartono (2010:122), Profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva mauoun modal sendiri

Page 36: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Menurut Kasmir (2011:196), yang menyatakan bahwa Rasio

profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan.

Berdasarkan para ahli di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa rasio

profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat efektifitas pengelolaan

(manajemen) erusahaan yang di tunjukkan oleh jumlah keuntungan yang di

hasilkan dari penjualan dan investasi.

F. Kerangka Pikir

Dalam kegiatan perkreditan Bank Sulselbar melakukan manajemen

perkreditan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

terhadap kredit yang disalurkan.

Untuk mengetahui besarnya laba/profit yang diperoleh maka dilakukan

analisis profitabilitas terhadap laporan keuangan Bank (Neraca dan Laporan

rugi laba). Dari hasil analisis inilah dapat diketahui profit meningkat atau tidak

meningkat.

Page 37: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Gambar 1

Skema Kerangka Pikir Sebagai Berikut :

G. Hipotesis

Berdasarkan masalah pokok dan tujuan yang telah dikemukakan

sebelumnya maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut “

implementasi manajemen perkreditan Bank Sulselbar Cab. Makassar dapat

meningkatkan profitabilitas.”

MANAJEMEN PERKREDITAN

- Perencanaan

- Pelaksanaan

- Pengawasan

PROFITABILITAS

- ROA

PT. BANK SULSELBAR CABANG MAKASSAR

Page 38: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam wilayah pemerintahan Kota makassar PT.

Bank Sulselbar Cab. makassar yang beralamat jl. Dr. Ratulangi No.16 Makassar.

Sedangkan waktu penelitian sampai pada penyusunan laporan diperkirakan dua

bulan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data teoritis

dengan cara menelaah berbagai buku literature dan bahan pustaka

lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2. Penelitian Lapang (Field Research), yaitu pengumpulan data lapangan

dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi, yaitu mengadakan kunjungan langsung pada objek

penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan.

b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab dengan pimpinan dan

karyawan Bank Pembangunan Daerah Sulselbar untuk

mendapatkan data yang diperlukan.

Page 39: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang diperlukan penulis adalah :

Data Kuantitatif, data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-

angka.

2. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

penjelasan.

Sumber data yang dipergunakan penulis adalah :

1.) Data Primer, yaitu data yang bersumber dari hasil observasi dan

wawancara dengan kepala biro perkreditan serta karyawan Bank

Sulselbar Cab Makassar.

2.) Data Sekunder, yaitu data yang bersumber dari dokumentasi dan

laporan tertulis yang meliputi data struktur organisasi, sejarah

berdirinya bank, perkembangan neraca dan laba rugi.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah aspek penelitihan yang memberikan

informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi

operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagaimana caranya

mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan informasi ilmiah

yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan

mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran nterhadap variabel

yang di bangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat

Page 40: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau

di perlukan pengukuran yang baru.

Tabel 1. Devenisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi operasional Indikator

1

Manajemen

perkreditan

Manajemen perkreditan

bank dapat dilakukan

dengan baik jika di dasarkan

pada perhitungan yang

matang dan terpadu Kasmir

(2012)

- perencanaan

- pelaksanaan.

- pengawasan

2

Profitabilitas

Profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam

hubungan nya dengan

penjualan, total aktiva

maupun modal sendiri R.

Agus Sartono (2010)

- ROA

E. Metode Analisis

Untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan

diatas maka penulis menggunakan metode analisis sebagai berikut :

1. Metode Analisis Kualitatif

Page 41: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Metode digunakan untuk melihat sejauh mana bank melakukan

manajemen perkreditan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan kredit guna meningkatkan profitabilitas.

2. Metode Analisis Kuantitatif

Metode ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank yang

bersangkutan dalam memperoleh laba/profit, dengan menggunakan alat

analisis yaitu analisis rasio profitabilitas (rentabilitas). Rumus yang

digunakan menurut Rahmat-Ariyanti (2004:49) antara lain :

a. Rate of Return On Loan = Interest and Fees On Loan

Total Loans

Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

dalam mengelola kegiatan perkreditannya berdasarkan pendapatan bunga

dalam memperoleh laba.

b. Interest Margin = Interest Income – Interest Expense

Total Loans

Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

memperoleh laba ditinjau dari sudut pendapatan bunga bersih

dibandingkan total kredit yang telah dicairkan.

c. Return On Assets = Net Income

Assets

Rumus ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

memperoleh laba bersih.

Page 42: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Bank Sulselbar

Bank Sulselbar Cab. Makassar ini didirikan atas dasar surat keputusan

daerah Sulawesi selatan tenggara No.004 / KPTS / Paperda / 61. Tertanggal

13 januari 1961 dan ditandatangani oleh panglima komando Daerah Militir

(KODAM) XIV Hasanuddin, Yakni Kol. Inf. M. Yusuf.

Bank Sulselbar Cab. Makassar semula berbentuk perseroan terbatas

dengan nama PT. Bank pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara

berdasarkan akte notaries A. Raden Kardiman di Jakarta No. 95 tanggal 23

januari 1961 berkedukan di Makassar.

Selajutnya berdasarkan akte notaris A. Raden Kardiman di Jakarta

No. 67 tanggal 13 juli 1961, Nama PT. Bank pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan Tenggara statusnya dirubah menjadi Bank Pembangunan Daerah

Sulselbar Cab Makassar. Selajutnya dengan peraturan daerah TK 1 Sulawesi

Selatan Tenggara No. 002 tahun 1964 tanggal 12 Februari nama Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah Menjadi Bank

Sulselbar Cab. Makassar, yang memiliki modal dasar Rp. 250.000.000,00

(dua ratus lima puluh juta rupiah).

Peraturan Daerah No. 002 tahun 1964 untuk pertama kalinya diadakan

perubahan dengan peraturan daerah No. 0002 Tahun 1964 dengan isi

perubahan:

Page 43: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

1. Nama Bank Pembagunan Daerah TK. 1 Sulawesi selatan Tenggara

Menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulselbar.

2. Modal Dasar sebesar Rp. 250.000.000,00(dua ratus lima puluh juta

rupih) diubah menjadi Rp. 1000.000.000.00 (satu milyar rupiah).

Hal ini Sebagi akibat pemisahan antara Provinsi TK. 1 Sulawesi

Selatan dengan Daerah TK. ! Sulawesi Tenggara.

Peraturan daerah No. 002 tahun 1964 untuk ketiga kalinya diadakan

perubahan dengan peraturan daerah provinsi TK. I Sulawesi selatan No.11

tahun 1963 dengan perubahan tersebut, modal dasar Rp. 6.000.000.000,00 (

enam milyar rupiah ) menjadi sebesar Rp. 25.000.000.000,00 ( dua puluh

lima milyar ).

Sejalan dengan berlakunya Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

perbankan, telah merubah ruang gerak Bank BPD Sulselbar umum. Bahwa

dengan berlakunya Undang-Undang No. 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok

pemerintah di daerah, maka Bank Sulselbar Cab. Makassar ditunjuk oleh

Menteri Dalam Negeri untuk bertindak sebagi pemegang kas daerah atau

menyimpan uang milik pemerintah daerah TK. I dan TK. II Sulawesi Selatan

Page 44: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

B. Struktur organisasi

Setiap organisasi, baik organisasi yang sangat luas dan kompleks

masalah penyusunan arganisasi yang jelas sangat diperlukan untuk

menunjukkan wewenang antara dengan yang lain dalam organisasi yang

bersangkutan.

Suatu organisasi yang jelas struktur penyusunannya biasanya

digolongkan organisasi formil, sedangkan keorganisasian informasi terjadi

dengan adanya jalinan hubungan kerja dan kegiatan yang tidak ditetapkan

dengan resmi dalam organisasi tersebut:

Page 45: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN
Page 46: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

C. Job Deskription

Berdasarkan sturuktur organisasi bank Sulselbar cabang Makassar maka

untuk melaksanakan kegiatan bank masing masing komponen mempunyai

tugas dan tanggung jawab. Susunan fungsi dan uraian Kerja Bank Sulselbar

cabang Makassar adalah :

1. Pimpinan Cabang

Merupakan pengabilan kebijakan tertinggi pada tingkat cabang serta

pemegang otoritas operasional di wilayah Makassar dan sekitarnya.

2. Pembina

Yang bertugas memantau segala aktivitas perusahaan dan kinerja pimpinan

cabang. Dalam hal ini, hubungan antara Pembina dengan pimpinan cabang

bersifat koordinatif.

3. Wakil Pimpinan

Merupakan pembantu khusus pimpinan cabang dalam menerima dan

mempersiapkan segala proses administrasi, baik yang bersifat eksternal

maupun internal. Dalam oprasional wakil pimpinan cabang bertanggung

jawab pada pimpinan cabang.

4. kasie kasie terdiri dari :

a. kasie perkreditan

biro perkreditan mempunyai tugas lebih dahulu mengamati

peluang pasar untuk menyelenggarakan tugas tersebut biro pokok

menyalurkan dana dalam bentuk kredit dengan perkreditan yang

mempunyai fungsi :

Page 47: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

1. Mengatur penyaluran dana dalam bentuk kredit program maupun

non program untuk pembiayaan sector usaha produtif.

2. Melakukan administrasi kredit yang disalurkan dan membuat

laporannya.

3. Melakukan kegiatan supervise kredit.

4. Mengusulakn program dan langkah-langkah pengembangan

kegiatan biro.

5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan direksi.

b. kasie akuntansi dan pengelohan data Elektronik

( PDE ).

Biro Administrasi keuangan dan PDE mempuyai tugas-

tugas merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi, mengelolah

akuntasi serta melaporkan kebijakan teknik komputerisasi dalam

mendukung pelaksana system informasi manajemen dan

pelaporannya.

Untuk meyelenggarakan tugas terdebut, biro administrasi

keuangan dan PDE mempunyai fungsi :

1. Melakukan pencatatan terhadap transaksi keuangan secara teratur

dan sistematis.

2. Menyusun laporan keuangan bank.

3. Mengalisis proses perkembangan bank serta pembuatan laporannya

dalam meningkatkan produktivitas dan efisien bank.

Page 48: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

4. menyusun pedoman dan tata laksana aministrasi keuangan bank

untuk mendukung sytem control yang melekat.

5. Mengusulkan program dan langkah-langkah pengembangan serta

kegiatan biro.

c. Kasie dana dan jasa

Kasie dana dan jasa mempunyai tugas pokok, yaitu

menkoordinir, menghimpun dan mengatur penggunaan dana dan

jasa guna mendukung oprasional bank.

d. Kasie umum dan personalia

Kasie umum dan personaliamempunyai tugas pokok dalam

bidang logistik dan rumah tangga, kebersihan kantor dan

keamanan,pengadaan dan mengawasi kebutuhan bank.

D. Analisis manajemen perkreditan

Bank Sulselbar didirikan dengan maksud membantu dan mendorong

pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan daerah di segala bidang serta

sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat. Sebagai salah satu bank umum, bank Sulselbar berperan

aktif dalam memberikan fasilitas pinjaman (kredit), baik untuk keperluan

investasi, modal kerja maupun kredit lainnya dengan tetap berpegang pada

prinsip kehati-hatian.

Pemberian kredit oleh bank mengandung resiko, sehingga dalam

pelaksanaannya bank memerlukan manajemen perkreditan yang secara umum

dibagi atas :

Page 49: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

1. Fungsi perencanaan

Pada tahap ini bank Sulselbar perlu menetapkan perencanaan yang

matang sehingga dapat melengkapi penentuan kebijakan perkreditan.

Diberlakukannya kebijakan perkreditan ini diharapkan bank dapat

beroperasi secara sehat dan dinamis, sehingga merupakan salah satu

lembaga keuangan yang dipercaya oleh masyarakat.

Dalam menyusun rencana perkreditan ada beberapa aspek yang

harus dipertmbangkan seperti kondisi perekonomian, keadaan nasabah

yang ada, keadaan bank sul-sel meliputi organisasi dan personel-personel

kredit, kondisi politik dan sebagainya. Dari penilaian aspek-aspek inilah

dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai seberapa besar leonable funds

yang akan di operasikan.

Bank Sulselbar sebagai kantor pusat dari bank pemerintah

daerah akan menahan sejumlah dana tertentu yang akan digunakan

pada keadaan yang dianggap aman berdasarkan forcasting, maka dana

yang dicadangkan tadi akan dioperasikan untuk memperbesar

keuntungan. Sedangkan untuk masing-masing cabang Bank Sulselbar

yang tersebar di beberapa daerah plafond akan ditetapkan oleh kantor

pusat berdasarkan data atau fakta yang direncanakan oleh cabang yang

bersangkutan. Penentuan plafond untuk tiap cabang tersebut disertai

dengan perincian arah kredit ke sektor-sektor ekonomi yang

diprioritaskan.

Page 50: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

2. Fungsi pelaksanaan

Dalam mencapai perannya sebagai agent of development Bank Sulselbar

melakukan fungsi pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara

lain:

a. Analisis kredit

Analisis dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya

calon debitor memperoleh kredit. sebagai langkah pertama yang

dilakukan adalah mengumpulkan informasi sebaknyak-banyaknya

mengenai calon debitur, yang diperoleh dari berbagai sumber

kemudian informasi tersebut dicocokkan dengan dokumen-dokumen

yang diserahkan oleh pemohon pada saat mengajukan permohonan

kredit.

Setiap permohonan kredit yang telah memenuhi syarat

yang harus dianalisis secara tertulis, dengan prinsip sebagai berikut :

1. Bentuk, format dan kedalaman analisis kredit ditetapkan oleh

Bank Sulselbar yang disesuaikan dengan jumlah dan jenis kredit.

2. Analisis kredit harus menggambarkan konsep hubungan total

permohonaan kredit

3. Analisis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat dan obyektif

yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Menggambarkan secara informasi yang berkaitan dengan

usaha dan data pemohon, termasuk hasil penelitian pada daftar

Page 51: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

kredit macet dan hitam lokal yang dikeluarkan dari Bank

indonesia.

b.Penelitian atas kelayakan jumlah pemohon kredit dengan

proyek atau kegiatan usaha yang dibiayai dengan sasaran

menghindari terjadinya praktek mark up yang dapat merugikan

bank.

c. Menyajikan penilaian yang obyektif dan tidak dipengaruhi oleh

pihak pihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit.

4. Analisis kredit harus mencakup penilaian atas watak,

kemampuan modal, agunan / jaminan dan prosfek usaha

pemohon atau lebih dikenal dengan 5C dan penilaian terhadap

sumber pelunasan kredit yang dititik beratkan pada hasil pada

usaha yang dilakukan pemohon serta menyajikan evaluasi aspek

yuridis perkreditan dengan tujuan untuk melindungi bank atas

resiko yang mungkin timbul.

b. Persetujuan kredit

Persetujuan kredit harus direkomendasikan secara tertulis

berdasarkan hasil analisis kredit yang telah dilakukan. Isi

rekomendasi kredit harus sejalan dengan kesimpulan analisis

kredit.

Kredit yang telah disetujui harus dituangkan dalam

perjanjian kredit ( akad Kredit ) secara tertulis. Jika perjanjian

kredit yang memuat hak dan kewajiban kedua belah pihak (bank

Page 52: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

dan pemohon) sudah dibuat maka pencairan kredit dapat dilakukan

dengan ketentuan bahwa bank hanya menyutujui pencairan kredit

apabila seluruh syarat yang ditetapkan dalam persetujuan dan

pencairan kredit telah dipenuhi oleh pemohon kredit. namun

sebelum pencairan kredit dilakukan bank harus memastikan

seluruh aspek yuridis yang berkaitan dengan kredit yang telah

diselesaikan dan telah memberikan perlindungan yang memadai

bagi bank. Berikut adalah data realisasi kredit bank Sulselbar cab.

Makassar :

Tabel 2

Realisasi Kredit Bank Sulselbar Cabang makassar

Tahun 2013-2015

(Jutaan Rupiah)

Sumber : Bank Sulselbar cabang Makassar

NO

Uraian

2013 2014 2015

Rp % Rp % Rp %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pertanian

Industri

Konstruksi

Perdagangan

Jasa

Lain-lain

1.694

133

14.833

13.790

3.143

159.811

0,9

0,1

7,7

7,1

1,6

82,6

2.229

116

1.978

20.534

4.332

239.138

0,8

0,1

0,7

7,7

1,6

89,1

13.393

2.422

8.275

62.048

9.043

334.461

3,1

0,5

1,9

14,4

2,1

78,0

Jumlah 193.404 100,0 268.377 100,0 429.642 100,0

Page 53: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Dari tabel realisasi kredit Bank Sulselbar cab. Makassar terlihat bahwa

total kredit yang disalurkan mengalami peningkatan setiap tahun yaitu dari

tahun 2013 sebesar Rp.193.404.000.000 meningkat pada tahun 2014 menjadi

Rp.268.377.000.000 dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi

Rp.429.642.000.000.

Total kredit yang disalurkan tersebut dibagi atas beberapa sector yaitu

sector pertanian, industri, konstruksi, perdagangan, jasa dan lain-lain.

c. Dokumen dan administrasi kredit

mengingat pentingnya dokumentasi kredit sebagai penunjang

pelaksanaan perkreditan yang sehat, maka bank wajib melakukan

pengelolahan dokumentasi kredit mencakup kegiatan penyimpanan

pemeliharaan dan penyegaran dokumen.

Jenis-jenis dokumen yang diperlukan disesuaikan dengan

jenis kredit yang diberikan dan ditetapkan oleh bank, yang akan

diatur lebih lanjut dalam pedoman pelaksanaan kredit (PPK).

Setiap dokumen kredit harus disimpan dengan aman dalam

file masing-masing untuk memudahkan pihak unit perkreditan

dalam pemeriksaan yang dilakukan secara periodik untuk

memastikan kelengkapan dan kebenaran dokumen.

Selain dokumentasi, bank juga harus melakukan administrasi

kredit secara baik dan sistematis mengingat administrasi kredit sangat

diperlukan dalam rangka penilaian perkembangan dan kualitas kredit,

pengawasan kredit, perlindungan kepentingan bank, bahan masukan

Page 54: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

untuk penyusunan kebijaksananaan perkreditan dan sebagai laporan

kepada Bank indonesia.

3. Fungsi Pengawasan

Mengingat perkreditan merupakan salah satu kegiatan usaha bank

yang mengandung kerawanan dan dapat merugikan bank yang pada

gilirannya dapat berakibat pada kepentingan masyarakat penyimpan dana

dan pengguna jasa perbankan, maka Bank Sulselbar menetapkan dan

melaksanakan fungsi pengawasan kredit yang bersifat menyeluruh

dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Fungsi pengawasan kredit harus diawali dari upaya yang bersifat

pencegahan sedini mungkin terjadinya hal-hal yang dapat

merugikan bank dalam perkreditan atau terjadinya prektek

pemberian kredit yang tidak sehat.

b. Pengawasan kredit harus meliputi pengawasan sehari-hari oleh

manejemen bank atas setiap pelaksanaan pemberian kredit atau

lazim dikenal dengan istilah pengawasan melekat.

c. Pengawasan kredit juga harus mencakup audit intem terhadap

semua aspek perkreditan yang dilakukan oleh satuan kerja audit

intem (SKAI).

Pengawasan kredit harus meliputi semua aspek perkrditan dan

obyek pengawasan yang terdiri dari semua pejabat bank yang terkait

dengan bank dan debitur tertentu.

Fungsi pengawasan kredit adalah sebagai berikut :

Page 55: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

a. Mengawasi apakah pemberian kredit telah dilaksanakan sesuai

dengan kebijaksanaan perkreditan bank (KPB), prosedur

pemberian kredit dan ketentuan intem bank yang berlaku.

b. Mengawasi apakah pemberian kredit telah memenuhi ketentuan

perbankan yang berlaku dan peraturan perundangan lainnya.

c. Melakukan penilaian terhadap kolektibilitas kredit.

d. Melakukan pembinaan kepada debitur agar debitur dapat

memenuhi kewajibannya kepada bank.

e. Memantau dan mengawasi secara khusus kebenaran pemberian

kredit kepada pihak yang terkait dengan bank dan debitur-debitur

besar tertentu apakah telah sesuai dengan KPB.

f. Memantau pelaksanaan pengadministrasian dokumen perkreditan

apakah telah sesuai dengan yang ditetapkan.

g. Memantau kecukupan jumlah penyisihan penghapusan kredit.

h. Memantau pelaksanaan penagihan dan penyelasaian kredit.

Disamping melakukan pengawasan Bank Sulselbar cabang

Makassar juga melakukan pengendalian berupa pengendalian intem

(manajemen) guna menjamin bahwa dalam pelaksanaan perkreditan

dapat dicegah terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh berbagai pihak

yang dapat merugikan bank dan terjadinya praktek pemberian kredit

yang tidak sehat. Pengendalian intem (manajemen) dalam perkreditan

harus diterapkan pada semua tahap proses perkreditan mulai saat adanya

permohonan kredit sampai adanya pelunasan / penyelesaian kredit. Agar

Page 56: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

pengendalian kredit lebih mudah dilakukan maka kredit harus

diklasifikasikan berdasarkan kelancaran pembayarannya atau dikenal

dengan istilah kolektibilitas kredit.berikut adalah data kolektibilitas

kredit Bank Sulselbar cabang Makassar selama tiga tahun :

Tabel 3

Kolektibiltas Kredit Bank Sulselbar cabang Makassar

Tahun 2013-2015

(Jutaan Rupiah)

Sumber : Bank Sulselbar cabang Makassar

Berdasakan tabel kolektibilitas Bank Sulselbar terlihat kredit dengan

kategori lancar setiap tahun mengalami peningkatan yaitu dari tahun 2013

sebesar 97,5 % meningkat pada tahun 2014 menjadi 99,3 % dan pada tahun

2015 meningkat menjadi 99,3 % untuk kategori kredit dalam perhatian khusus

pada tahun 2013 sebesar 0,9 % turun pada tahun 2014 menjadi 0,5 % dan pada

tahun 2015 turun menjadi 0,3 %untuk kategori kredit kurang lancar pada

tahun 2013 sebesar 0,6 % turun pada tahun 2014 menjadi 0,2 %. Untuk

kategori kredit yang diragukan pada tahun 2013 sebesar 0,3 % turun pada

NO

Uraian 2013 2014 2015

Rp % Rp % Rp %

1.

2.

3.

4.

5.

Lancar

DPK

KKL

KYD

Macet

118.670

1.708

1.094

639

1.293

97,5

0,9

0,6

0,3

0,7

265.335

1.354

419

385

884

98,9

0,5

0,2

0,1

0,3

426.884

1.079

406

225

1.048

99,3

0,3

0,1

0,1

0,2

Jumlah 193.404 100,0 268.377 100,0 429.642 100,0

Page 57: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

tahun 2014 menjadi 0,1 % dan tetap 0,1 % pada tahun 2015. Untuk kredit

macet pada tahun 2014 turun menjadi 0,2 %.

E. Analisis profatibilitas

Seperti halnya bank pemerintah dan swasta lainnya. Bank Sulselbar

juga tetap berorientasi pada pencapaian profit yang optimal. oleh karena itu

Bank Sulselbar dalam menjalankan kegiatan oprasionalnya senantiasa

memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi dan prudential banking, terutama

dalam penyaluran dana kredit sehingga di samping fungsinya sebagai

lembaga komersial untuk memperoleh profit debaga agent of development.

Sebagai tolak ukur untuk mengetahui tercapainya tujuan Bank

Sulselbar dalam memperoleh laba maka dilakukan analisis terhadap laporan

keuangan yang terdiri dari laporan laba dan rugi dan neraca Bank Sulselbar

selama tahun 2013, 2014 dan 2015

Dalam proses perhitungan tingkat profibilitas dari Bank Sulselbar

cabang utama Makassar dengan menggunakan tiga rumus, yaitu rate of

return on loan, interest margin dan return of assets. Sehngga memerlukan

data-data tambahan yang diperlukan untuk menghitung rasio profitabilitas

yang disesuaikan dengan rumus yang digunakan. berikut data-data

tambahan yang diperlukan :

Page 58: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Tabel 4

Data-Data Bank Sulselbar Cabang Makassar

Yang Perlu Diketahui Tahun 2013-2015

(Jutaan Rupiah)

Sumber : Bank Sulselbar cabang Makassar

Untuk melihat tingkat profabilitas dari Bank Sulselbar maka dilakukan

perhitungan dengan menggunakan ratio profitabilitas.

1. Analisis ratio profabilitas

a. Date of Return On Loan

Yaitu di gunakan untuk melihat kemampuan manajemen dalam

mengelola kegiatan perkreditannya berdasarkan pendapatan bunga

dalam memperoleh laba, perhitungannya adalah sebagai berikut :

2013 = 62.038.000.000 x 100 % = 18 %

345.103.000.000

2014 = 76.173.000.000 x 100 % = 14 %

561.142.000.000

2015 =162.654.000.000 x 100 % = 15 %

1.089.008.000.000

NO

URAIAN

JUMLAH

2013 2014 2015

1 Pendapatan Bunga 62.038 76.173 162.654

2 Biaya Dana 15.859 15.890 48.367

3 Laba Bersih 17.852 22.049 40.239

4 Total Kredit 345.103 561.142 1.089.008

5 Asset 407.778 619.804 1.230.948

Page 59: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Berdasarkan perhitungan ratio profatibilitas menunjukkan

bahwa Rate of Return Loan pada tahun 2013 sebesar 18

% hal ini di artikan setiap Rp. 100,- pinjaman yang disalurkan akan

memperoleh laba sebesar Rp. 14,- dan untuk tahun 2015 sebesar 15 %

hal ini dapat diartikan setiap Rp.15,-. Dari perhitungan ini menunjukkan

penurunan akan tetapi masih dalam keadaan yang baik.

b. Interest margin

Yakni untuk melihat kemampuan bank dalam memperoleh laba dari

sudut pendapatan bunga dibandingkan total kredit yang dicairkan

2013 = 62.038.000.000-15.859.000.000 x 100 % = 13 %

345.103.000.000

2014 = 76.173.000.000-15.890.000.000 x 100 % = 11 %

561.142.000.000

2015 = 162.654.000.000-48.367.000.000 x 100 % = 11 %

1.089.008.000.000

Berdasarkan perhitungan profibilitas menunjukkan bahwa interest

margin pada tahun 2013 sebesar 13 % hal ini diartikan setiap Rp.100,-

pinjaman yang disalurkan akan diperoleh laba bersih sebesar Rp.13,-

sedangkan untuk tahun 2014 sebear 11 % hal ini diartikan setiap Rp

100,- pinjaman yang disalurkan akan diperoleh laba bersih sebesar

Rp.11,- dan untuk 2006 sebesar 10 %. Hal ini diartikan setiap Rp.100,-

pinjaman yang disalurkan akan diperoleh laba bersih sebesar Rp.10,-

berdasarkan interst margin tahun 2013, 2014 dan 2015. menunjukkan

adanya penurunan tetapi masih dalam keadaan yang wajar.

Page 60: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

c. Return of Asset

Yaitu mengetahui kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih dari

seluruh aktifitas bank, perhitungan adalah sebagi berikut :

2013 = 17.852.000.000 x 100 % = 4,4 %

407.778.000.000

2014 = 22.049.000.000 x 100 % = 3,6 %

619.804.000.000

2015 = 40.239.000.000 x 100 % = 3,3 %

1.230.948.000.000

Berdasarkan perhitungan profibilitas menunjukkan bahwa Return of

Assets pada tahun 2013 sebesar 4,4 %. Hal ini diartikan setiap Rp. 100,-

aktiva diperoleh laba bersih sebesar Rp. 4.4 sedangkan untuk 2014 sebesar

3,6 % hal ini diartikan setiap Rp. 100,- aktiva diperoleh laba bersih

sebesar Rp.3.3,- dari perhitungan ini terlihat bahwa setiap tahun terjadi

penurunan laba,akan tetapi masih wajar karena penurunan ini tetap diatas

ketentuan bank indonesia yaitu sebesar 1,5 %.

2. Analisis Perbandingan Rasio Profabilitas

Analisis ratio profatibilitas dimaksudkan untuk mengetahui

perkembangan profit bank yang bersangkutan dari tahun 2013 sampai

2015. Hal ini perlu untuk mengetahui dengan jelas berapa persen

kenaikan dan penurunan laba dari tahun ke tahun sehingga dapat dilihat

gambaran perhitungan secara keseluruhan adapun rekapitulasi tersebut

akan nampak dalam tabel 4 berikut:

Page 61: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Tabel 5

Rekapitulasi Profitabilitas

Bank Sulselbar Cabang Makassar

Tahun 2013-2015

Sumber : Bank Sulselbar Cabang Makassar

Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan sebagi berikut :

Tingkat ratio profatibilitas yang dicapai Bank Sulselbar untuk Rate of

Retun On Loan tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 4 % dibandingkan

tahun 2013, sedangkan untuk tahun 2015 meningkat sebesar 1 %

dibandingkan tahun 2014. Jika dibandingkan tahun 2013 maka pada tahun

2014 dan 2015 terjadi penurunan secara presentase tetapi bila dilihat secara

kuantitas maka bank tetap mengalami peningkatan laba.

Tingkat ratio profabilitas yang dicapai Bank Sulselbar untuk Interest

Margin tahun 2014 mengalami penurunan 2 % dibandingkan tahun 2013

sedangkan untuk tahun 2015 turun sebesar 1 % dibandingkan tahun 2014.

Interest Margin setiap tahun mengalami penurunan secara presentase akan

tetapi meningkat secara kuantitas.

Rasio Profibilitas Tahun Ber (+) / Ber (-)

2013 2014 2015 2013atas201

5

2013atas201

5

Rate Of Return On

Loan 18 % 14 % 15% 4 % 1 %

Interest Margin 13 % 11 % 10 % 2 % 1 %

Return of Assets 4,4

% 3,6 % 0,8 % 0,8 % 1 %

Page 62: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Tingkat ratio profabilitas yang dicapai Bank Sulselbar untuk Return On

Assets setiap tahun mengalami penurunan yaitu tahun 2014 turun sebesar 0,8

% dibandingkan tahun 2013 sedangkan untuk tahun 2015 turun sebesar 0,3 %

dibandingkan tahun 2014. Penurunan Return On Assets. Terjadi setiap tahun

tetapi masih dalam keadaan yang wajar, karena bank tetap mengalami

peningkatan laba.

3. Analisis pelaksanaan manajemen perkreditan dengan profitabilitas

Berdasarkan tabel 2 dan 3 menunjukkan bahwa kredit dengan kategori

lancar pada tahun 2013 sebesar 97.5 % meningkat pada tahun 2014 menjadi

98.5 % dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 99,3 %. Hal ini menunjukkan

pelaksanaan manajemen pengkreditan semakin baik. Sedangkan untuk

profitabilitas terlihat Rate Of Return On Loan pada tahun 2013 sebesar 18 %

turun pada tahun 2014 menjadi 14 % dan pada tahun 2015 meningkat menjadi

15 %. Interest Margin pada tahun 2013 sebesar 13 % turun pada tahun 2014

menjadi 11 % dan pada tahun 2015 turun menjadi 10 %, Return On Assets

pada tahun 2013 sebesar 4,4 % turun pada tahun 2014 menjadi 3,6 % dan pada

tahun 2015 turun menjadi 3,3 %. Turunnya profitabilitas secara presentase

disebabkan karena adanya adanya perubahan tingkat suku bunga kredit, akan

tetapi secara kuantitas laba mengalami peningkatan.

Kredit dengan kategori kurang lancar pada tahun 2013 sebesar 0,6 %

turun pada tahun 2014 menjadi 0,2 % dan pada tahun 2015 turun menjadi 0,1

%. Hal ini menunjukkan pelaksanaan manajemen perkreditan semakin baik.

Sedangkan untuk profitablitas terlihat Rate Of Return On Loan pada tahun

Page 63: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

2013 sebesar 13 % turun pada tahun 2014 menjadi 11 % dan pada tahun 2015

turun menjadi 10 %, Return On Assets pada tahun 2013 sebesar 4,4 % turun

menjadi 3,3 %. Turunnya profitabilitas secara prosentasi disebabkan karena

adanya perubahan tingkat suku bunga kredit, akan tetapi secara kuantitas laba

mengalami peningkatan.

Kredit dengan kategori yang diragukan pada tahun 2013 sebesar 0,3 %

turun menjadi 0,1 % dan tetap sebesar 0,1 % pada tahun 2015. Hal ini

menunjukkan pelaksanaan manajemen perkreditan semakin baik. Sedangkan

untuk profitabilitas terlihat Rate Of Return On Loan pada tahun 2013 sebesar

18 % turun pada tahun 2014 menjadi 14 % dan pada tahun 2015 15 %, Interest

Margin pada tahun 2013 sebesar 13 % turun pada tahun 2014 menjadi 11 %

dan pada tahun 2015 turun menjadi 10 %, Return On Assets pada tahun 2013

sebesar 4,4 % turun pada tahun 2014 menjadi 3,6 % dan pada tahun 2015

turun menjadi 3,3 %. Turunnya profitabilitas secara prosentase disebabkan

karena adanya perubahan tingkat suku bunga kredit, akan tetapi secara

kuantitas laba mengalami peningkatan.

kredit dengan kategori macet pada tahun 2013 sebesar 0,7 % turun

pada tahun 2014 menjadi 0,3 % dan pada tahun 2015 turun menjadi 0,2 %. Hal

ini menunjukkan manajemen perkreditan semakin baik sedangkan untuk

profitabilitas terlihat Rate Of Return On Loan pada tahun 2013 sebesar 18 %

turun pada tahun 2014 menjadi 14 % dan pada tahun 2015 meningkat

menajadi 15 %, Interest Margin pada tahun 2013 sebesar 13 % turun pada

tahun 2014 menjadi 1,1 % dan pada tahun 2015 menjadi 10 %,Return On

Page 64: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Assets pada tahun 2013 sebesar 4,4 % turun pada tahun 2014 menjadi 3,6 %

dan pada tahun 2015 menjadi 3,3 %. Turunnya profitabilitas secara prosentase

disebabkan karena adanya perubahan tingkat suku bunga kredit, akan tetapi

secara kuantitas laba mengalami peningkatan.

Data kolektibilitas kredit Bank Sulselbar Cabang Makassar pada tabel

2 menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah kredit yang disalurkan sebesar

Rp.193.404.000.000 dan kredit dengan kategori lancar sebesar

Rp.188.670.000.000 atau sebesar 97,5 % meningkat. Pada tahun 2014 dimana

jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp.268.377.000.000 dan kredit dengan

kategori lancar sebesar Rp.265.335.000.000 atau sebesar 98,9 % serta pada

tahun 2015 jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp. 429.642.000.000 dan

kredit dengan kategori lancar sebesar Rp.426.884.000.000 atau sebesar 99,3

%.

Peningkatan jumlah kredit yang disalurkan dari tahun 2013 sampai

tahun 2015 dibarengi dengan meningkatnya kredit dengan kategori lancar.

Meskipun peningkatan ini tidak diikuti dengan prosentase profitabilitas akan

tetapi laba yang diperoleh setiap tahun tetap mengalami peningkatan. Hal ini

menunjukkan bahwa implementasi manajemen perkreditan Bank Sulselbar

Cabang Makassar tidak dapat meningkatkan profitabilitas tetapi dapat

meningkatkan laba sehingga hipotesis yang dikemukakan sebelumnya ditolak

(tidak terbukti).

Page 65: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan yang telah dilakukan

sebelumnya maka dapat disimpulkan :

1. Kolektibilitas kredit Bank Sulselbar Cabang Makassar menunjukkan

kredit dengan kategori lancar tiap tahun mengalami peningkatan dan

kredit dengan kategori dalam perhatian khusus, kredit kurang lancar

,kredit yang diragukan dan kredit macet setiap tahun mengalami

penurunan.

2. Profitabilitas yang dicapai berdasarkan Rate Of Return On Loan ,Interest

Margin, dan Return On assets setiap tahun penurunan secara prosentase,

akan tetapi meningkatkan laba secara kuantitas. Hal ini menunjukkan

bahwa implementasi manajemen pada Bank Sulselbar Cabang Makassar

tidak dapat meningkatkan profitabilitas sehingga hipotesis yang

dilakukan sebelumnya ditolak (tidak terbukti).

B. Saran

1. Bank Sulselbar Cabang Makassar dalam menyalurkan kredit perlu

meningkatkan pemberian kredit pada sektor-sektor yang produktif seperti

sektor, pertanian, industri, kontruksi, perdagangan dan jasa agar fungsinya

sebagai Agent Of Development dapat terlaksana.

Page 66: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

2. Peningkatan kredit dengan kategori lancar tidak diimbangi dengan

peningkatan profitabilitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut.

Page 67: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

DAFTAR PUSTAKA

Athoillah, 2010. Dasar-dasar manajemen. Bandung. Pustaka setia

Appley dan Oey Liang Lee, 2010. Pengantar manajemen, jakarta.

Booklet. 2012. Bank indonesia, jakarta.

Denda Wijaya, Lukman. 2010. Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia,

Jakarta.

G. R. Terry. 2010. Dasar-dasar manajemen. Jakarta. Bumi aksara

Kasmir, 2011. Dasar-dasar perbankan, penerbit. PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta

Kasmir, 2012. Manajemen Perbakan, penerbit. PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta

Pudjo Muljono, Teguh. 2011. Manajemen Perkreditan, Bagi Bank Komersil,

BPFE,

Yogyakarta.

R. Agus Sartono, 2010. Manajemen Keuangan, Yogyakarta

Rivai, 2013. Manajemen Perbankan. Rajawali pers. Jakarta

Setiyaningrum dan farah, 2011. Manajemen Keuangan. Grasindo

Sipahutar, Mangasa Augustinus, 2010. Persoalan-Persoalan Perbankan Indonesia,

Cetakan Pertama, Gorga Media, Jakarta

Page 68: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN
Page 69: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Realisasi Kredit Bank Sulselbar Cabang makassar

Tahun 2013-2015

(Jutaan Rupiah)

Dari tabel realisasi kredit Bank Sulselbar cab. Makassar terlihat bahwa

total kredit yang disalurkan mengalami peningkatan setiap tahun yaitu dari

tahun 2013 sebesar Rp.193.404.000.000 meningkat pada tahun 2014 menjadi

Rp.268.377.000.000 dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi

Rp.429.642.000.000.

NO

Uraian

2013 2014 2015

Rp % Rp % Rp %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pertanian

Industri

Konstruksi

Perdagangan

Jasa

Lain-lain

1.694

133

14.833

13.790

3.143

159.811

0,9

0,1

7,7

7,1

1,6

82,6

2.229

116

1.978

20.534

4.332

239.138

0,8

0,1

0,7

7,7

1,6

89,1

13.393

2.422

8.275

62.048

9.043

334.461

3,1

0,5

1,9

14,4

2,1

78,0

Jumlah 193.404 100,0 268.377 100,0 429.642 100,0

Page 70: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Kolektibiltas Kredit Bank Sulselbar cabang Makassar

Tahun 2013-2015

(Jutaan Rupiah)

Berdasakan tabel kolektibilitas Bank Sulselbar terlihat kredit dengan

kategori lancar setiap tahun mengalami peningkatan yaitu dari tahun 2013

sebesar 97,5 % meningkat pada tahun 2014 menjadi 99,3 % dan pada tahun

2015 meningkat menjadi 99,3 % untuk kategori kredit dalam perhatian khusus

pada tahun 2013 sebesar 0,9 % turun pada tahun 2014 menjadi 0,5 % dan pada

tahun 2015 turun menjadi 0,3 %untuk kategori kredit kurang lancar pada

tahun 2013 sebesar 0,6 % turun pada tahun 2014 menjadi 0,2 %. Untuk

kategori kredit yang diragukan pada tahun 2013 sebesar 0,3 % turun pada

tahun 2014 menjadi 0,1 % dan tetap 0,1 % pada tahun 2015. Untuk kredit

macet pada tahun 2014 turun menjadi 0,2 %.

NO

Uraian 2013 2014 2015

Rp % Rp % Rp %

1.

2.

3.

4.

5.

Lancar

DPK

KKL

KYD

Macet

118.670

1.708

1.094

639

1.293

97,5

0,9

0,6

0,3

0,7

265.335

1.354

419

385

884

98,9

0,5

0,2

0,1

0,3

426.884

1.079

406

225

1.048

99,3

0,3

0,1

0,1

0,2

Jumlah 193.404 100,0 268.377 100,0 429.642 100,0

Page 71: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

Data-Data Bank Sulselbar Cabang Makassar

Yang Perlu Diketahui Tahun 2013-2015

(Jutaan Rupiah)

Rekapitulasi Profitabilitas

Bank Sulselbar Cabang Makassar

Tahun 2013-2015

NO

URAIAN

JUMLAH

2013 2014 2015

1 Pendapatan Bunga 62.038 76.173 162.654

2 Biaya Dana 15.859 15.890 48.367

3 Laba Bersih 17.852 22.049 40.239

4 Total Kredit 345.103 561.142 1.089.008

5 Asset 407.778 619.804 1.230.948

Rasio Profibilitas Tahun Ber (+) / Ber (-)

2013 2014 2015 2013atas201

5

2013atas201

5

Rate Of Return On

Loan 18 % 14 % 15% 4 % 1 %

Interest Margin 13 % 11 % 10 % 2 % 1 %

Return of Assets 4,4

% 3,6 % 0,8 % 0,8 % 1 %

Page 72: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN
Page 73: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN
Page 74: SKRIPSI ANALISIS MANAJEMEN PERKREDITAN UNTUK MENINGKATKAN

RIWAYAT HIDUP

Fardiansyah adalah Nama penulis skripsi ini. Penulis

dilahirkan di Ujung Pandang, 14 Maret 1993 dari ayah yang

bernama Hasanuddin dan ibu bernama Fatmawati. Penulis

merupakan anak Ketiga dari tujuh bersaudara, Kemudian

penulis menempuh pendidikan dimulai dari SD/INP

Malengkery II pada tahun 2000 dan ( lulus pada tahun 2006 ), melanjutkan ke

SMP Negeri 26 Makassar tahun 2006 ( lulus pada tahun 2009), kemudian

melanjutkan pendidikan di SMK Bajiminasa Makassar pada tahun 2009( lulus

pada tahun 2012 ). Dan penulis melanjutkan kembali pendidikanya di Universitas

Muhammadiyah Makassar (UNISMUH), hingga akhirnya bisa menempuh masa

kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen. Dengan ketekunan,

motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil

menyelesaikan pekerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas

akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas

terselesaikanya skripsi yang berjudul “Analisi Manajemen Perkreditan Untuk

Meningkatkan Profitabilitas Pada PT. Bank Sulselbar Cabang Makassar”