Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SKRIPSI
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKERIN DALAM RANGKA
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA KURIKULUM
KELOMPOK PRODUKTIF
(Studi Kasus Di Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta)
DISUSUN OLEH:
NANANG INDARYANTO K 1506040
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/BANGUNAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKERIN DALAM RANGKA
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA KURIKULUM
KELOMPOK PRODUKTIF
(Studi Kasus Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta)
Oleh:
NANANG INDARYANTO K 1506040
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan
Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN
Skipsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I,
Drs. AG.Thamrin , M.Pd, M.Si NIP. 19670819 199303 1 002
Pembimbing II,
Sri Sumarni ST, MT NIP. 19790721 200212 2 001
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Rabu
Tanggal : 30 Maret 2011
Tim penguji Skripsi :
Nama terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Sutrisno, S.T., M.Pd. ___________
Sekretaris : Drs. Bambang Sulistyo Budi ___________
Anggota 1 : Drs. A.G. Tamrin, M.P.d, M.Si. ___________
Anggota 2 : Sri Sumarni, S.T, M.T. ___________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Nanang Indaryanto. K1506040. ANALISIS PELAKSANAAN PRAKERIN DALAM RANGKA PENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KURIKULUM KELOMPOK PRODUKTIF (STUDI KASUS DI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 5 SURAKARTA) Skripsi. 2011 Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan prakerin oleh SMK N 5 Surakarta Program Keahlian Teknik Bangunan. (2) Mengetahui apakah kemampuan produktif siswa telah relevan dengan dunia industri. (3) Mengetahui faktor penghambat pelaksanaan Prakerin di Program Keahlian Bangunan SMK N 5 Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, tempat atau lokasi penelitian, arsip dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan wawancara, observasi langsung, dan mencatat dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi data. Analisis data yang digunakan berupa analisis interaktif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Langkah yang di tempuh oleh Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta pada pelaksanaan Prakerin dengan menggunakan beberapa tahapan yaitu: (a) Tahap pra prakerin yang meliputi kegiatan: analisis kebutuhan industri, penetapan industri baru, singkronisasi industri baru, MoU, sosialisasi program Prakerin ke guru pembimbing telah berjalan dengan baik (b) Tahap pelaksanaan prakerin yang meliputi kegiatan: tahap persiapan prakerin, tahap penyerahan peserta prakerin telah berjalan baik, tahap pembimbingan/ monitoring kurang berjalan dengan baik, tahap penarikan siswa dari industri telah berjalan dengan baik (c) Laporan pelaksanaan prakerin telah berjalan dengan lancar (2) Kemampuan siswa pada kurikulum produktif sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan dunia Industri meskipun masih hanya kemampuan dasarnya saja. Hal tersebut dapat terlihat pada tabel angket kemampuan siswa terhadap pekerjaan yang ada di industri yang menunjukkan tingkat relevansi kemampuan siswa TGB sebesar 68%, siswa TKB sebesar 80,95%, siswa TKK sebesar 60 %. (3) Hambatan yang dihadapi oleh SMK N 5 Surakarta khususnya Program Keahlian Teknik Bangunan antara lain: (a) Jenis pekerjaan yang diberikan kepada siswa Prakerin kurang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki (b) Tempat Prakerin yang jauh dari tempat tinggal siswa mengakibatkan siswa kesulitan menuju tempat Prakerin (c) Kurang optimalnya pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT Nanang Indaryanto. K1506040. ANALYSIS OF INDUSTRIAL APPRENTICESHIP IMPLEMENTATION IN ATTEMPTS OF ENHANCING STUDENT’S SKILL IN PRODUCTIVE GROUP CURRICULUM (A CASE STUDY OF BUILDING TECHNIQUE SKILL DEPARTMENT IN SMK N 5 OF SURAKARTA). Thesis. 2011 Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta.
Purposes of the research are: (1) To know steps conducted in implementation of industrial apprenticeship by Building Technique Skill Department of SMK N 5 of Surakarta; (2) To know if productive skill of student is relevant with industrial world; (3) To know factors hampering the implementation of industrial apprenticeship of Building Technique Department of SMK N 5 of Surakarta.
The research uses descriptive-qualitative method. Data sources of the research are informant, place or location of research, archives and documents. The research takes sample by using a purposive sampling technique. Data is collected by using interview, direct observation and making record of documents techniques. The data is validated by using data triangulation. Interactive analysis is used to analyze the data.
Conclusions of the research are: (1) Steps performed by Construction Technique Skill Program of SMK N 5 of Surakarta in implementation of industrial apprenticeship were using several phases, namely: (a) Industrial apprenticeship phase consists of analysis of industrial needs, new industrial establishment, new industrial synchronization, MoU, socialization of industrial apprenticeship program to counseling teachers went well (b) Phase of industrial apprenticeship implementation consists of preparation stage of industrial apprenticeship, stage of referral of industrial apprenticeship participants has been going well, stage of guidance/monitoring monitoring less goes well, stage of redeployment of industrial apprenticeship participants from industry has been going well, (c) reports of industrial apprenticeship implementation that are consisting of counselor journals collection, recapitulation of order breaking in part of students, evaluation of industrial feasibility, certification, and analysis of industrial satisfaction. (2) Student’s skills of productive curriculum could be said as relevant with industrial demand, although they were only skilled in basic competences. It could be seen from the table of student’s skill questionnaire describing student’s skills in jobs of industrial world. The student’s skill indicated that relevance level of skill of TGB students was 68%, TKB students was 80.95%, TKK students was 60%. (3) Barriers facing SMK N 5 of Surakarta in general and Construction Technique Skill Program in particular in implementation of the industrial apprenticeship were: (a) type of job provided to student was not suitable with student’s competence, (b) location of the industrial apprenticeship was far from student’s residence and it caused some difficulty for student in attending his working place in assigned apprenticeship location, (c) guidance provided by school was less optimal.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“ Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah
selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) ”
(QS. Al-Insyirah : 6-7)
Pergunakanlah kesempatan yang lima dengan sebaik-baiknya sebelum datang
lima perkara yang lain, yaitu hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum
sakitmu, waktu senggangmu sebelum datang kesibukanmu, masa mudamu
sebelum masa tuamu dan masa kayamu (berkecukupan) sebelum datang masa
fakirmu
(H.R. Ahmad, Hakim dan Baihaqi).
Orang yang tidak pernah membuat kekeliruan adalah orang yang tidak pernah melakukan apapun (Einstein)
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada:
Ayah dan ibu tercinta
Kakak dan keluarga yang aku
sayangi
Keluarga besarku yang selalu
memberi dukungan buatku
Rekan-rekan seperjuangan PTS/B
06’
Almamater
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan
yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang
terhormat:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta.
4. Bapak Drs. A.G. Tamrin, M.P.d, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I.
5. Ibu Sri Sumarni, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing II.
6. Warga SMK Negeri 5 Surakarta sebagai tempat penelitian.
7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang telah
diberikan selama ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa PTS/B angkatan 2006.
9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan
dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini dan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Terakhir, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pemabaca. Amien.
Surakarta, Maret 2011
Penulis
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
JUDUL ............................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
MOTTO ........................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 3
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
D. Manfaaat Penelitian ........................................................................ 3
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 5
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 5
1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ................................. 5
2. Praktek Kerja Industri.......................................................... 10
3. Kemampuan Produktif Pada SMK .................................... 19
B. Kerangka Berpikir .......................................................................... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 22
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 22
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ....................................................... 22
C. Sumber Data .................................................................................... 23
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman
D. Teknik Sampling ............................................................................ 24
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 24
F. Validitas Data .................................................................................. 26
G. Analisis Data .................................................................................. 27
H. Prosedur Penelitian ......................................................................... 28
BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 30
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................ 30
B. Deskripsi Temuan Studi Penelitian ................................................ 38
C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori .............. 65
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 70
A. Kesimpulan ..................................................................................... 70
B. Implikasi ......................................................................................... 71
C. Saran ................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73
LAMPIRAN ..................................................................................................... 75
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Waktu Penelitian. ............................................................................ 22
Tabel 2. Susunan Jabatan Di SMK N 5 Surakarta ......................................... 33
Tabel 3. Tata Tertib dan Sanksi Prakerin Siswa ........................................... 42
Tabel 4. Tindakan Yang Diambil ................................................................. 43
Tabel 5. Kriteria Penilaian Prakerin .............................................................. 48
Tabel 6. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi
Teknik Gambar Bangunan ................................................................... 51
Tabel 7. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi
Teknik Konstruksi Bangunan .............................................................. 52
Tabel 8. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi
Teknik Konstruksi Kayu ...................................................................... 54
Tabel 9. Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan
Di Industri Anak TGB ......................................................................... 58
Tabel 10. Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan
Pekerjaan Di Industri Anak TKB ......................................................... 60
Tabel 11. Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan
Pekerjaan Di Industri Anak TKK ........................................................ 62
Tabel 12. Hasil Penelitian ,Wawancara Dan Analisis Dokumen Di SMK N
5 Surakarta ...................................................................................... 67
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir .............................................................. 21
Gambar 2. Teknik Validitas Data ................................................................ 27
Gambar 3. Model Analisis Interaktif ............................................................ 28
Gambar 4. Denah Lokasi Penalitian ............................................................. 31
Gambar 5. Struktur Organisasi Program Keahlian Teknik Bangunan ....... 38
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman wawancara .................................................................. 75
Lampiran 2. Hasil Wawancara ........................................................................ 79
Lampiran 3. Dokumen Prakerin SMK N 5 Surakarta ..................................... 101
Lampiran 4. Dokumen Observasi ................................................................... 130
Lampiran 5. Surat Perijinan ............................................................................ 133
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu
negara karena berperan menghasilkan sumber daya manusia (SDM). Sebagai
pencetak sumber daya manusia (SDM) dunia pendidikan memiliki peranan yang
terpenting, karena melalui dunia pendidikan manusia sebagai input akan diproses
atau dididik sehingga menjadi output yang diharapkan siap kerja, cerdas, serta
kompetitif.
Ada beberapa macam pendidikan di Indonesia, seperti tercantum
Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 15
menyatakan: jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik,
vokasi keagamaan dan khusus. Jenis pendidikan kejuruan adalah Sekolah
Menengan Kejuruan (SMK). SMK adalah sebagai tempat pendidikan di Indonesia
yang mencetak SDM dalam hal ini adalah lulusan yang siap pakai yang
mempunyai keahlian dan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
SMK harus meyiapkan siswanya untuk memiliki pengetahuan
(knowlage), ketrampilan (skill), serta sikap (attitude). Sebagai landasanya adalah
Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 1990: tentang pendidikan kejuruan yang
menyatakan bahwa, “Tujuan pendidikan kejuruan mengutamakan penyiapan
siswa memasuki lapangan kerja serta mengembangakan sikap profesional”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SMK bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja di tingkat menengah
yang mempunyai jiwa profesional yang mampu bersaing di dunia industri.
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan
melaksanakan pendidikan sistem ganda (PSG). PSG merupakan suatu bentuk
pelatihan profesional yang secara sistemik mengkombinasikan dan menyatukan
program pendidikan di sekolah dan program keahlian yang diperoleh melalui
aktivitas kerja langsung ditempat kerja atau dunia industri. Hal ini diarahkan dan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
ditujukan untuk mendapatkan ketrampilan profesional tertentu sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
Pelaksanaan pendidikan sistem ganda akan menjadi salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada
Undang-Undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, Peraturan
Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan Masyarakat Dalam Pendidikan
Nasional, dan Kepmendikbud Nomor 080/ U/ 1993 tentang Kurikulum SMK.
Melalui PSG diharapkan adanya kesesuaian antara kemampuan yang
dimiliki lulusan SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan produktif sesuai dengan bidang
keahlian yang dipilih.
Prakerin merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda (PSG) pada
SMK. Prakerin adalah praktek keahlian produktif yang dilaksanakan di dunia
industri, yang berupa penerapan ilmu-ilmu pada kurikulum produktif yang telah
diberikan di sekolah. Pelaksanaan prakerin adalah merupakan upaya untuk
mencapai tujuan dari penyelenggaraan pendidikan sistem ganda (PSG). Agar
tujuan tersebut dapat tercapai maka diperlukan suatu kerjasama antara pihak
sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai institusi pasangan. Jadi
keberhasilan program pendidikan sistem ganda sangat dipengaruhi oleh peran
serta dunia usaha dan dunia industri.
Berdasarkam pemaparan di atas dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauhmana pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) di SMK
Negeri 5 Surakarta pada program keahlian teknik bangunan. Untuk mengkaji
permasalahan tersebut maka penulis tuangkan melalui penelitian dengan judul:
“ANALISIS PELAKSANAAN PRAKERIN DALAM RANGKA
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA KURIKULUM KELOMPOK
PRODUKTIF ”(Studi Kasus di Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5
Surakarta).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan oleh SMK Program Keahlian
Teknik Bangunan untuk pelaksanaan prakerin dalam rangka peningkatan
kemampuan siswa dalam kurikulum kelompok produktif ?
2. Bagaimanakah relevansi kemampuan produktif yang telah dimiliki siswa di
sekolah dengan tuntutan dunia industri dalam melaksanakan prakerin?
3. Faktor penghambat apa sajakah yang dihadapi oleh SMK dalam pelaksanaan
prakerin?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan prakerin
oleh SMK N 5 Surakarta Program Keahlian Teknik Bangunan.
2. Mengetahui apakah kemampuan produktif siswa telah relevan dengan dunia
industri.
3. Mengetahui faktor-faktor penghambat pada pelaksanaan program Prakerin di
Program Keahlian Bangunan SMK N 5 Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka dengan penelitian ini diharapkan
memperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka, yang dapat
dijadikan sebagai tambahan informasi dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa
Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan serta sebagai acuan bagi penelitian yang ada
kaitannya dengan penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Secara Praktis
a. Sebagai masukan pelaksanaan program prakerin bagi program keahlian teknik
bangunan SMK N 5 Surakarta.
b. Sebagai masukan bagi program keahlian teknik bangunan SMK N 5 Surakarta
untuk dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan produktif
siswa sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
c. Sebagai masukan untuk Program Studi Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
a. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
Berdasar UU No.20 Tahun 2003 yang memuat Sistem Pendidikan
Nasional bahwasannya “ Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu“.
Sedangkan Oemar Hamalik ( 1990 : 24 ) berpendapat bahwa :
“ Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat pendidikan dasar trampil dan kebiasaan-kebiasaan yang mengara pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan ketrampilan, bukan program terminal siswa kepada pilahan maksimal untuk melanjutkan studi dan atau mendapat pekerjaan“
Sementara itu Suharsimi Arikunto ( 1990 : 1 ) berpendapat bahwa :
“ Pendidikan kejuruan dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pendidikan khusus ( specialized education ) karena kelompok pelajaran atau program yang disediakan hanya dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk mempersiapkan dirinya bagi lapangan pekerjaan di masa mendatang. Agar lapangan kerja khusus ini dapat sukses maka pendidikan kejuruan dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga terampil yang dibutuhkan di masyarakat “
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya
pendidikan kejuruan merupakan suatu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk
mempersiapkan tenaga-tenaga terampil di dalam memasuki dunia kerja sesuai
dengan bidang-bidang keahlian tertentu.
Berdasar keputusan Dirjen Mandikdasmen nomor 251/C/KEP/MN/2008
tentang spectrum keahlian pendidikan menengah kejuruan membagi pendidikan
menengah kejuruan menjadi 6 bidang studi keahlian. Bidang studi keahlian
tersebut adalah:
1) Teknologi dan Rekayasa yang meliputi program keahlian : teknik bangunan, teknik plumbing dan sanitasi, tekni survey dan pemetaan, teknik ketenagalistrikan, teknik pendingin dan tata udara, teknik mesin, teknik otomotif, teknik pesawat udara, teknik perkapalan,
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
teknologi tekstil, teknik grafika, geologi dan pertambangan, instrumen industri, teknik kimia, pelayaran, teknik indutri, teknik perminyakan, dan teknik elektronika.
2) Teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi program keahlian : tekni komunikasi, teknik computer dan informatika, dan teknik broadcasting.
3) Kesehatan yang meliputi program keahlian : kesehatan serta perawatan sosial.
4) Seni, kerajinan dan pariwisata yang meliputi program keahlian : seni rupa, desain dan produksi kria, seni pertunjukan, pariwisata, tata boga, dan teknik kecantikan.
5) Agribisnis dan agroteknologi yang meliputi program kealian : agribisnis produksi tanaman, agribisnis produksi ternak, agribisnis produksi sumberdaya perairan, mekanisasi pertanian, agribisnis hasil pertanian, dan penyuluhan pertanian.
6) Bisnis dan manajemen yang meliputi program keahlian : administrasi, keuangan, dan tata niaga.
Dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada SMK kelompok bidang
studikeahlian teknologi dan rekayasa khususnya pada program studi kealian
teknik banguan.
Untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, maka pengembangan
program pendidikan kejuruan (Oemar Hamalik, 1990: 93), didasarkan pada
kriteria sebagai berikut:
a) Program Pendidikan Kejuruan harus mempersiapkan siswa untuk memasuki
pekerjaan piihan tanpa mengabaikan aspek pendidikan umum.
b) Kualitas program bersifat luwes, memudakan siswa untuk mengikuti program
latihan bila mereka sudah siap dan mampu melaksanakan dan
mengerjakannya.
c) Kualitas program melayani dan mengorientasikan orang-orang dewasa pada
kesempatan kerja.
Kriteria diatas menunjukkan bahwa program kejuruan bukan hanya
memberikan pelajaran ketrampilan kepada individu untuk mendapatkan
kehidupan yang layak, tetapi juga menjadikan pedidikan relevan dengan kebuthan
masyarakat. Pendidikan kejuruan harus berorientasi kerja. Jadi pendidikan
kejuruan bukan hanya memberikan ketrampilan kerja, tetapi juga memberikan
bekal bagaimana bekerja yang efektif dan efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
Agar dapat menjadi institusi yang baik dalam memberikan pelayanan
pendidikan bagi masyarakat, SMK mempunyai tujuan yang akan dicapai dalam
meningkatkan kemampuan para siswanya. Menurut Rupert Evans dalam Rudi
Setyo H ( 2008: 9 ) tujuan SMK adalah :
1) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja
2) Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu
3) Mendorong motivasi untuk terus belajar.
Sedangkan tujuan pendidikan SMK yang tercantum dalam kurikulum
SMK edisi 2006 adalah:
a) Tujuan Umum
(1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peseta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan mandiri.
(3) Mengembangkan potensi peserta didik agar mereka memiliki kepedulian wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keaneka ragaman budaya bangsa Indonesia.
(4) Mengembangkan potensi peserta didik agar mereka memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan , serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif .
. b) Tujuan Khusus
(1) Menyiapkan pesrta didik agar menjadi manusia produktif, mandiri mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan di dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan tingkat kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
(2) Menyiapkan pesrta didik agar mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam berkompetisi, mampu beradaptasi di linkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional yang ada dalam bidang keahlian yang diminatinya.
(3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
(4) Membekali peserta didik dengan kopetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang di pilih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Sedangkan menurut Peraturan Pemerinntah Republik Indonesia Nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 26 ayat (3) menyatakan
bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut diatas, SMK melaksanakan
kegiatan-kegiatan belajar dengan Pedidikan Sistem Ganda (PSG). Pedidikan
Sistem Ganda adalah suatu suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
professional yang memadukan secara sistemik dan sinkron program pendidikan di
sekolah dan program penguasaan kehlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
langsung di dunia kerja secara terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesi
tertentu.
c. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
Kurikulum adalah substansi pembelajaran yang dirancang secara
terstruktur dan dikemas dalam berbagai mata diklat yang dikelompokkan dalam
program normatif, adaptif dan produktif. Pengorganisasian materi program
normatif dan adaptif mengacu pada UU Sidiknas No.20 Th. 2003 pasal 37, berupa
nama mata diklat, sedangkan program produktif mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
1) Program Normatif
Program normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki
norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun
makhluk sosial anggota masyarakat baik sebagai warga Negara
Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif
diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras
dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Program ini berisi
mata diklat yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap dan
perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada
peserta didik, disamping kandungan pengetahuan dan keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
yang ada di dalamnya. Mata diklat pada kelompok normatif
berlaku sama untuk semua program keahlian.
2) Program Adaptif
Program adaptif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar
pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyelesaikan diri atau
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial,
lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program
adaptif berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada
pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan
menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat
diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi
kompetensi untuk bekerja. Program adaptif diberikan agar peserta
didik tidak hanya memahami dan menguasai “ apa “ dan “
bagaimana “ suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga
pemahaman dan penguasaan tentang “ mengapa “ hal tersebut
harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata diklat
yang berlaku sama bagi semua program keahlian dan mata diklat
yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai dengan
kebutuhan masing-masing program keahlian.
3) Program Produktif
Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam
hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang
disepakati oleh forum yang di anggap mewakili dunia
usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat
melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak
ditentukan oleh dunia usaha / industri atau asosiasi profesi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Program produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan
kebutuhan tiap program keahlian.
2. Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Prakerin adalah bagian dari pendidikan sistem ganda (PSG) pada sekolah
menengah kejuruan. Prakerin merupakan salah satu bagian dari program bersama
antara SMK dan industri yang dilaksanakan di dunia usaha/ indutri (Du/Di).
a. Pendidikan Sistem Ganda
1) Latar Belakang Pendidikan Sistem Ganda
Implementasi dari SMK yang berorientasi pada dunia kerja, didasarkan
pada kebijakan link and match (keterkaitan dan kesepadanan). Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan bahwa secara filosofis link and match
merupakan cara pandang bahwa pendidikan adalah bagian integral dari kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan dalam
kaitan yang harmonis dan selaras dengan aspirasi dan kebutuhan yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat, sehingga hasilnya akan benar-benar sesuai dengan
tuntutan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat.
Secara harfiah link berarti ada pertautan, keterkaitan, atau hubungan
interaktif, dan match berarti cocok, sesuai, serasi, atau sepadan (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1995: 25). Dalam kaitan link and match diartikan
sebagai proses pendidikan yang seharusnya sesuai dan terkait langsung dengan
kebutuhan pembangunan, sehingga hasilnya sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tersebut, baik jumlah, mutu, jenis, maupun waktunya.
Tujuan link and match adalah untuk mendekatkan antara supply dan
demand mutu SDM, terutama yang berhubungan dengan kualitas ketenagakerjaan,
dimana dunia pendidikan sebagai penyedia SDM dan dunia kerja serta masyarakat
sebagai pihak yang membutuhkan. Link and match pada dasarnya menyangkut
upaya peningkatan sistem pendidikan agar benar-benar berfungsi sebagai wahana
atau instrumen bagi pembangunan dan perubahan sosial, sekaligus bermanfaat
sebagai investasi untuk pembangunan masa depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Secara konseptual dimensi link and match dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal
menyangkut tiga aspek, yaitu : (1) Secara vertikal, dimana program pembangunan
pendidikan dan pengembangan kebudayaan harus benar-benar terpadu dan terkait
dengan implementasinya di lapangan; (2) Secara horizontal yaitu upaya
meningkatkan keterkaitan secara terpadu dan selaras dengan program
pembangunan pendidikan dan pengembangan kebudayaan pada berbagai unit
kerja di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan (3) Secara
spesial, yaitu upaya untuk meningkatkan keterkaitan secara terpadu dan selaras
antara program dengan pelaksanaan pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang
pendidikan.
PSG dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
professional dibidangnya. PSG merupakan perkembangan dari magang yaitu
belajar sambil bekerja atau bekerja sambil belajar langsung dari sumber belajar
dengan aspek meniru sebagai unsur utamanya dan hasil belajar/ bekerja itu
merupakan ukuran keberhasilannya.
2) Pengertian Pendidikan Sistem Ganda
Secara teoritis, PSG ini merupakan suatu proses pendidikan keahlian
profesional yang memadukan secara sistematik antara program pendidikan pada
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja langsung pada dunia kerja dan secara terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional tertentu.
Secara teknis, siswa SMK dalam jangka waktu tertentu akan dikirim ke
dunia usaha /dunia industri (Du/Di) untuk bekerja pada jenis profesi tertentu yang
sesuai dengan bidang studinya. Dengan modal ini, maka siswa akan lebih familiar
dan paham terhadap dunia kerja, sehingga setelah lulus akan lebih mudah
beradaptasi karena berbekal keahlian profesi yang pernah didapatkan dari dunia
kerja. Selain itu lulusan SMK kelak lebih profesional menekuni profesinya di
Du/Di.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Menurut Schippers dan Patriana dalam Sasi Agustus S (2005: 10 ) “sistem
ganda (dual sistem) dalam hal ini merupakan model penyelenggaraan pendidikan
kejuruan dimana perencanaan dan pelaksanaan pendidikan diwujudkan melalui
kemitraan antara dunia kerja dengan sekolah, dan penyelenggaraan pendidikan
berlangsung sebagian di sekolah dan sebagian lagi di dunia usaha atau industri“.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa PSG mempunyai dua tempat
kegiatan pembelajaran dilaksanakan berbasis sekolah (school based learning) dan
berbasis kerja (work based learning). PSG dapat diartikan sebagai system
pendidikan kejuruan yang melaksanakan pembelajaran di sekolah dan industri,
yang mana pembelajaran di sekolah dan pelatihan di industri merupakan dua
komponen yang berasal dari program yang tidak terpisahkan.
Peran dunia usaha/industri menurut Surunuddin dalam Sasi Agustus S
(2005: 11) adalah mengoptimalkan SDM yang berkualitas melalui PSG. Di
sekolah mereka diberi teori dan sebagian diajarkan melalui magang di dunia kerja
sehingga lebih mengenal lapangan. Mereka bekerja praktik di perusahaan selama
jangka waktu tertentu sehingga dalam jangka waktu tiga tahun akan menjadi
tenaga siap pakai dengan pola pikir yang profesional. Secara harfiah, PSG
diadopsi dari kata bahasa Jerman yaitu link and match yang berarti cara pandang
bahwa pendidikan merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membuat batasan PSG sebagai suatu
bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara
sistematik dan sinkron program pendidikan sekolah dan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah
untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu.
3) Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda
Pelaksanaan PSG akan menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang
Nomor 2 / 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dan Kepmendikbud Nomor 080 / U / 1993 tentang kurikulum SMK, sebagai
berikut : (1) “ penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur
yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah”. [ UUSPN, Bab
IV, pasal 10, ayat ( 1 ) ]; (2) “ penyelenggaraan sekolah menengah dapat
bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk
memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan”. [ PP 29, Bab XI, pasal 29, ayat ( 1 ) ]; (3)“pengadaan
dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh Pemerintah,
masyarakat, dan atau keluarga peserta didik”. [UUSPN, Bab VIII, pasal 33 ];
(4)“masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya
untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional “. [UUSPN, Bab
XIII, pasal 47, ayat ( 1 ) ]; (5) “ peran serta masyarakat dapat berbentuk
pemberian kesempatan untuk magang dan atau latihan kerja “. [ PP 39, Bab III,
pasal 4, butir ( 8 ) ]; (6) “ pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang
lebih besar untuk meningkatkan peran serta masayarakat dalam Sistem Pendidikan
Nasional “. [ PP 39, Bab VI, pasal 8, ayat(2)]; (7) “ pada sekolah menengah dapat
dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan dalam rangka pengembangan
pendidikan menengah “. ( PP 29, Bab XIII, pasal 32, ayat ( 2 ) ).
Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan
pengajaran sebagai berikut : (1) menggunakan unit produksi sekolah yang
beroperasi secara profesional sebagai wahana pelatihan kejuruan; (2)
melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah,
dan lainnya di dunia usaha atau industri; (3) melaksanakan kelompok mata
pelajaran keahlian sepenuhnya di masyarakat, dunia usaha dan industri.
(Kepmendikbud, No : 080 / U / 1993, Bab IV, butir C.I kurikulum 1994, SMK).
4) Tujuan Pendidikan Sistem Ganda
Penyelenggaraan pendidikan dengan sistem ganda bertujuan untuk;
(1)menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja ); (2) memperkokoh “link and match” antara sekolah dengan dunia kerja;
(3) meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
berkualitas profesional; (4) memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
5) Komponen Pendidikan Sistem Ganda
Menurut Anwar dalam Rina Rahayu (2008: 18), Pendidikan Sistem Ganda
memiliki tiga komponen utama yaitu:
1. Dunia Usaha dan Dunia Industri (Du/Di)
2. Guru
3. Siswa
Sedangkan menurut Ahmad Sonhadji (1998: 24) Pendidikan Sistem
Ganda sebagai suatu sistem pendidikan dan pelatihan memilik komponen-
komponen sebagai berikut:
1. Program Pendidikan dan Latihan Kerja
2. Sumber Daya Manusia
3. Fasilitas pendidikan
4. Manajemen pendidikan
5. Siswa
6. Biaya
7. Institusi pasangan
6) Pelaksanaan Pendidikan Sitem Ganda
Program Pendidikan Sistem Ganda adalah program bersama antara
Sekolah Menengah Kejuruan dengan dunia usaha/industri dan dilaksanakan di dua
tempat, yaitu yang pertama adalah di sekolah yang bertujuan untuk membkali
peserta diklat mengembangkan kepribadian, potensi akademik, dan dasar-dasar
keahlian yang benar dan tepat melalui pembelajaran program adaptif, normatif
dan produktif. Yang kedua adalah pelatihan didunia usaha/industri yang bertujuan
untuk memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta didik
menguasai kompetensi keahlian produktif, mengembangkan sikap profesionalisme
sebagai tenaga kerja yang berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) hanya dapat dilaksanakan apabila ada
kesediaan dan kemauan dunia usaha/industri dalam hal ini dapat berupa
perusahaan, intansi pemerintahan, maupun intansi swasta untuk menjadi mitra dari
SMK dalam melaksanakan bersama program PSG, oleh karena itu dituntut
kemauan dan kemampuan untuk berinisiatif mendekati serta mendapatkan dunia
usaha/industri untuk menjadi pasangannya.
b. Prakerin
1) Pengertian Prakerin
Menurut http://www.dikmenjur.freehosting.net/info-prakerin.html:
Prakerin adalah bagian dari PSG pada SMK. Prakerin merupakan program
bersama antara SMK dan industri yang dilaksanakan di dunia usaha/indutri.
Sedangkan menurut Dekdikbud (1999: 26) “Pembelajaran di dunia kerja adalah
suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses belajar mengajar melalui
bekerja langsung (learning by doing) pada pekerjaan sesungguhnya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prakerin adalah proses
pembelajaran yang dilaksanakan pada dunia usaha/industri secara terarah dan
mendapat bimbingan orang yang berpengalaman untuk mencapai tingkat keahlian
tertentu.
2) Tujuan Prakerin
Penyelenggaraan Prakerin sebagai salah satu bagian dari program
Pendidikan Sistem Ganda bertujuan untuk :
a. Menumbuhkan sikap kerja yang tinggi
b. Siswa mendapatkan kompetensi yang tidak didapatkan di sekolah
c. Siswa dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di perusahaan
d. Memberikan motivasi dan meningkatkan etos kerja siswa
e. Mempererat hubungan kerja sama antara sekolah dengan institusi
pasangan
f. Sebagai promosi tamatan siswa SMK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3) Pelaksanaan Prakerin
Perancangan program prakerin tidak terlepas dari implementasi
silabus ke dalam pembelajaran, yang membutuhkan metode, strategi dan
evaluasi pelaksanaan yang sesuai. Rancangan prakerin sebagai bagian
pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan dunia kerja mitra dalam
melaksanakan pembelajaran kompetensi tersebut. Hal ini diperlukan agar
dalam pelaksanaannya, penempatan peserta didik untuk prakerin tepat
sasaran sesuai dengan kompetensi yang akan dipelajari.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Analisis Pencapaian Kompetensi Hasil Pembelajaran di Sekolah
Dalam perancangan program prakerin perlu dilakukan analisis
terhadap kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
berdasarkan tuntutan standar kompetensi/ kompetensi dasar yang
tertera dalam silabus. Analisis dimaksudkan untuk mendapatkan
informasi kompetensi apa saja yang dapat dipelajari di sekolah dengan
fasilitas yang tersedia dan kompetensi apa saja yang dipelajari di dunia
kerja. Keseluruhan kompetensi dalam Kurikulum menjadi target utama
yang harus dikuasai oleh peserta didik selama waktu pembelajaran di
SMK.
Untuk kepentingan tersebut perlu dilakukan analisis terhadap
keseluruhan kompetensi yang didasarkan kepada fasilitas pembelajaran
yang dibutuhkan. Dengan langkah ini akan dapat diketahui apakah
keseluruhan fasilitas sudah tersedia di sekolah atau tidak. Berdasarkan
inventarisasi kemampuan-kemampuan yang dapat dibelajarkan di
sekolah, maka akan terlihat dengan jelas kemampuan apa saja yang
harus dibelajarkan kepada peserta didik melalui prakerin.
Data-data yang dihasilkan ini dijadikan bahan untuk
disingkronisasikan dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri
(Du/Di).
b) Pemetaan Dunia Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Pemetaan dunia kerja sangat penting dilakukan sebelum program
prakerin dirancang. Hal ini dimaksudkan agar dunia kerja yang
dijadikan mitra benar-benar sesuai dengan program keahlian yang
sedang ditekuni oleh peserta didik sehingga tujuan prakerin tercapai
dengan baik. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi
dunia kerja melalui media masa/brosur yang dilanjutkan dengan
kunjungan langsung/survei, atau dengan cara lain yang dianggap tepat.
Secara umum dunia kerja yang dapat dilibatkan dalam program
prakerin adalah dunia kerja dengan skala regional, nasional bahkan
perusahaan kecil sekalipun. Karena dalam kenyataannya justru
perusahaan berskala kecil lebih memberikan perhatian pada
pembelajaran. Dengan kata lain perusahaan berskala kecil cenderung
lebih terbuka dibandingkan dengan perusahaan besar.
c) Menyusun Program Prakerin
Dalam penyusunan program prakerin sebaiknya memperhatikan
karakteristik. Adapun karakteristik tersebut adalah sebagi berikut:
program menunjukkan asumsi bahwa situasi belajar adalah di tempat
kerja, program dapat menerima konteks berbagai perbedaan, mencakup
perbedaan individu sebagai peserta didik yang berbeda inspirasi,
termasuk di dalamnya perbedaan kultur dan perbedaan pengetahuan.
Program harus fleksibel tidak hanya pada satu situasi, akan tetapi
mempertimbangkan perbedaan. Karena setiap hari pekerjaan
mengalami perubahan dan peserta didik dapat menyesuaikan
perubahan yang terjadi, program akan selalu memiliki perbedaan
dengan berbagai tingkatan atau level, seperti perbedaan tuntutan dunia
kerja dengan tuntutan sekolah.
Berdasarkan karakteristik program di atas dan hasil analisis,
kesenjangan antara kemampuan-kemampuan yang didapatkan peserta
didik di sekolah dan dunia kerja, dimasukkan ke dalam sebuah format
untuk mengidentifikasi kemampuan-kemampuan tersebut sesuai
kompetensi kerja yang dimiliki oleh masing-masing dunia kerja mitra.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
d) Implementasi
(1) Waktu Pelaksanaan
Prakerin dapat dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran
kompetensi yang direncanakan akan diberikan di dunia kerja. Di
samping itu perlu juga mengadakan komunikasi dengan dunia
kerja, dengan tujuan untuk memastikan kesiapan dunia kerja dan
pembimbing, menerima peserta prakerin sesuai kompetensi yang
diharapkan.
(2) Pembekalan Peserta Didik
Peserta didik yang akan melaksanakan prakerin harus
diberikan pembekalan terlebih dahulu tentang program yang akan
dilaksanakan sehingga betul-betul memahami apa yang harus
mereka lakukan di dunia kerja. Hal-hal yang menjadi fokus
pembekalan antara lain:
(a) Pelaksanaan program prakerin yang dituangkan di dalam jurnal
yang mereka bawa.
(b) Tata tertib atau aturan yang berlaku di dunia kerja dimana
mereka berada.
(c) Menjaga/memelihara nama baik sekolah.
(3) Pembimbingan
Pembimbingan terdiri dari pembimbing internal yaitu guru
produktif yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran
kompetensi, dan pembimbing eksternal yaitu staf dari dunia kerja
yang sekaligus bertindak selaku instruktur pembimbing yang
mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya.
(4) Laporan
Semua kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik selama
di dunia kerja baik yang ada dalam jurnal ataupun pekerjaan lain
yang diberikan oleh instruktor pembimbing eksternal harus dicatat
dan didokumentasikan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
terhadap program prakerin. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
peserta prakerin harus diketahui oleh pembimbing.
.
3. Kemampuan Produktif Pada SMK
Pengertian produktif menurut Arianto (2009: 48), “ Produktif berasal
dari bahasa Inggris “product” yang berarti hasil. Productive berarti menghasilkan
kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia yaitu produktif yang berarti
kemauan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak yang mendatangkan hasil.
Produktif juga dapat diartikan dengan menghasilkan atau berkarya “.
Karena SMK mencetak tenaga-tenaga terampil bukannya sesuatu barang
atau jasa, maka kaitannya dengan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwasannya kemauan untuk menghasilkan atau berkarya harus dimiliki oleh
setiap siswa SMK. Jadi jiwa produktif harus tertanam pada diri siswa SMK.
Oleh sebab itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus membekali
para siswanya berbagai macam keahlian – keahlian produktif yang dikemas
dalam suatu materi Dasar Kompetensi Kejuruan. Dan keahlian tersebut harus
berdasarkan permintaan industri dan disesuaikan dengan standar kompetensi kerja
baik nasional maupun internasional.
Maka dari itu untuk membekali para siswanya berbagai macam keahlian
produktif ini, pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus menempuh
beberapa langkah – langkah yang berorientasi pada tercapaianya suatu hasil yang
maksimal yaitu mencetak tenaga-tenaga terampil di tingkat menengah sesuai
dengan bidangnya masing – masing.
Berdasarkan hal tersebut maka Badeni (2002: 20) mengemukakan
bahwasannya lulusan pendidikan kejuruan dapat dikatakan relevan dengan
kebutuhan industri jika :
1. Masa tunggu lulusan sampai memperoleh pekerjaan yang relevan dengan pendidikannya relatif singkat.
2. Lulusan bekerja sesuai dengan program atau bidang keahlian yang dididik.
3. Tingkat partisipasi lulusan di industri tinggi atau persentase lulusan yang terserap di lembaga dan perusahaan pasangan tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Mengingat adanya kerjasama antara SMK dan institusi pasangan maka
secara teoritik ketiga indikator relevansi tersebut diatas seharusnya terpenuhi oleh
para lulusan pendidikan kejuruan.
B. Kerangka Berfikir
Dunia usaha dan dunia industri yang semakin berkembang sangat
membutuhkan tenaga terampil yang siap kerja sesuai dengan keahlian tertentu.
Oleh karena itu sekolah menengah kejuruan sebagai sarana pendidikan menengah
kejuruan selalu dituntut untuk berupaya sebaik mungkin untuk dapat memenuhi
kebutuhan dunia industri tersebut dengan mencetak tenaga terampil yang siap
bekerja sesuai dengan keahlian.
Untuk merealisasikan hal tersebut, maka sekolah menengah kejuruan
(SMK) harus mempunyai program-program yang diselenggarakan untuk
menghasilkan lulusan yang siap kerja sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Program-program tersebut dikelola dengan sebaik mungkin agar dapat mencapai
tujuan dari program tersebut sesuai dengan visi dan misi dari sekolah itu sendiri.
Salah satu program yang sesuai dengan tujuan mencetak lulusan yang
siap kerja sesuai dengan keahlian tertentu adalah program praktek kerja industri
(Prakerin). Salah satu alasan melaksanakan prakerin adalah program ini
diselenggarakan di dunia industri langsung, sehingga siswa mendapatkan
pengalaman secara nyata di dunia kerja.
Pelaksanaan prakerin dilakukan oleh pihak sekolah dan dunia industri.
Prakerin dilaksankan di dunia industri yang sesungguhnya sehingga diperlukan
kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak dunia industri. Dalam pelaksanaan
prakerin terdapat tahap pelaksanaan yaitu antara lain tahap praprakerin, tahap
pelaksanaan yang meliputi kegiatan persiapan, penyerahan siswa ke indstri,
monitoring atau pembimbingan dan penarikan siswa dari tempat industri, serta
tahap laporan pelaksanaan prakerin.
Dalam pelaksanaan prakerin siswa diharapkan dapat melaksankan
pekerjaan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Kemampuan siswa yang dimaksud adalah kemampuan yang sesuai dengan bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
keahliannya masing-masing yang didapat selama proses belajar mengajar di
sekolah yang berupa penerapan kurikulum produktif. Dengan adanya prakerin
dapat mengetahui relevansi kemampuan siswa dengan pekerjaan yang ada di
dunia industri.
Selama pelaksanaan prakerin ada beberapa masalah atau hambatan yang
dihadapi oleh pihak sekolah. Hambatan tersebut dapat berasal dari proses
pelaksanaannya, pesertanya, maupun selama proses pembimbingannya.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui tentang pelaksanaan
Prakerin, relevansi kemempuan siswa dengan tuntutan dunia industri, dan faktor
penghambat dari peleksanaan Prakerin. Peneliti mendapatkan data penelitian
dengan cara wawancara, observasi langsung, dan analisis dokumen atau arsip.
Setelah data terkumpul kemudian data dianalisis. Cara menganalisis data yaitu
dengan menggunakan analisis interaktif.
Setelah data dianalisis dan menghasilkan suatu hasil analisis kemudian
hasil analisis tersebut dikembalikan lagi ke SMK dan DU/DI untuk
ditindaklanjuti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bagan alur kerangka berfikir
sebagai berikut:
Gambar 1. Alur Kerangka Berfikir
PRAKERIN DU/DI SMK
ANALISIS
Hasil Analisis
Pelaksanaan Relevansi Kemampuan Siswa
Faktor Penghambat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK N 5 Surakarta
yang beralamat di Jl. LU Adi Sucipto No. 42 Surakarta. Adapun alasannya adalah
tersedianya data-data yang dimiliki oleh SMK tersebut terkait dengan
permasalahan dalam penelitian ini. Selain itu SMK tersebut mempunyai potensi
dalam mempersiapkan tenaga-tenaga terampil.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan pada bulan Januari 2010 – Maret 2011.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Waktu Penelitian
Jenis Kegiatan Waktu
Pengajuan Judul
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Izin Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penyusunan Laporan
Bulan Januari 2010
Bulan Februari-bulan Juni 2010
Bulan Juni 2010
Bulan Juli 2010
Bulan Agustus- Bulan September 2010
Bulan Agustus- Bulan September 2010
Bulan Agustus- Bulan September 2010
Bulan September 2010-Bulan Maret 2011
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang
menekankan pada masalah pelaksanaan prakerin, maka bentuk penelitian ini
adalah penelitian kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 60)
mengemukakan bahwa, “Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok”. Sedang menurut Kirk dan Miller dalam Lexy J.Moleong (2001: 3),
“Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan dangan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan
dalam peristilahannya.
2. Strategi Penelitian
Untuk mengkaji suatu permasalahan penelitian secara mendetail
diperlukan suatu pendekatan melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat.
Menurt H.B Sutopo (2002: 110) “Penelitian kualitatif terdapat tiga tingkatan
penelitian yang meliputi penelitian eksploratif, diskriptif, dan eksplanatif”.
Penelitian Eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-
hal baru, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan dengan kata-kata tentang permasalahan yang ada pada masa
sekarang, sedangkan penelitian eksplantif merupakan penelitian yang mengarah
pada studi analisis sebab akibat.
Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti maka, strategi yang
digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah melalui strategi
penelitian deskriptif.
C. Sumber Data.
Menurut Lofland yang dikutip oleh Moleong (2001: 75), “sumber data
utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sedangkan menurut H.B Sutopo
(2002: 50) “sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah
laku, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip, serta berbagai benda lain”. Sumber
data dalam penelitian ini adalah :
1. Informan
Dalam penelitian ini informan yang diambil yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a) Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 5 Surakarta.
b) Guru-guru Program Keahlian Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
5 Surakarta.
c) Siswa kelas XII tahun ajaran 2010/2011 Program Keahlian Teknik Banguan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta.
d) Institusi atau perusahaan yang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan prekerin.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 5 Surakarta dan institusi atau
perusahaan yang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan prakerin.
3. Dokumen dan Arsip
Dokumen dan arsip yang diperlukan dalam penelitian ini berupa rekaman
hasil wawancara, data pelaksanaan prakerin SMK Negeri 5 Surakarta, dan data
lain yang berhubungan dengan penelitian.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menyeleksi
atau memfokuskan permasalahan yang akan diteliti agar pemilihan sampel lebih
mengarah pada tujuan penelitian. Lexy J. Moleong (2001: 165) menerangkan
bahwa: ”Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan
(purposive sample)”. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan purposive
sampling. Peneliti lebih cenderung untuk memilih informan yang dianggap
mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya
untuk menjadi sumber, bahkan didalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan
informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peneliti
dalam mengelola data.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis sumber data yang dipergunakan dalam penelitian
ini, maka teknik pengumpulan data terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
1. Wawancara
Menurut Lexy J. Moleong (2001: 186) ”Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Pecakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Dalam teknik ini
peneliti sudah mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada interviewee
sehingga wawancara dapat berjalan lancar.
Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak yang berhubungan dengan
pelaksanaaan prakerin. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan
wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai :
a) Pelaksanaan prakerin program keahlian teknik bangunan SMK N 5 Surakarta.
b) Relevansi kemampuan siswa.
c) Masalah atau hambatan yang dihadapi oleh pihak sekolah dalam pelaksanaan
Prakerin.
2. Pengamatan (Observasi)
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang
berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Menurut
Suharsimi Arikunto (2006: 156), ”Observasi atau pengamatan yaitu meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh
alat indera.
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data mengenai kegiatan
praktek kerja industri (Prakerin) sekolah menengah kejuruan melalui teknik
observasi yang dilakukan secara langsung pada tempat dan obyek yang diamati
yaitu di SMK N 5 Surakarta dan instansi yang dijadikan tempat pelaksanaan
Prakerin. Peneliti mengamati, memahami, dan mencatat segala sesuatu yang
berhubungan dengan obyek penelitian yang meliputi berbagai kegiatan dan
peristiwa yang terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3. Analisis Dokumen
Suharsimi Arikunto (2006: 158) menerangkan bahwa: ”Di dalam
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis,
seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengumpulan data
dengan menganalisis dokumen, arsip, dan benda tertulis yang berhubungan
dengan obyek penelitian yaitu pelaksanaan Prakerin SMK N 5 Surakarta.
F. Validitas Data
Untuk memperoleh kebenaran data agar hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan, maka diperlukan teknik pemeriksaan data yang tepat.
Menurut H B Sutopo (2002: 78) “Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan
simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian”.
Dalam penelitian ini teknik validitas data yang digunakan adalah
trianggulasi. Trianggulasi merupakan cara paling umum yang digunakan dalam
penelitian kualitatif. Menurut Patton dalam Lexy J Moleong (2006: 330) ’Ada
empat teknik trianggulasi yaitu trianggulasi data (sumber), trianggulasi metode,
trianggulasi peneliti, dan trianggulasi teori”. Dari empat teknik trianggulasi data
peneliti menggunakan trianggulasi data (sumber). Dalam teknik trianggulasi data
(sumber) lebih menekankan pada sumber data, bukan pada teknik pengumpulan
data atau yang lain.
Peneliti mengumpulkan data mengenai pelaksanaan Prakerin dari
berbagai sumber. Data yang berasal dari berbagai sumber kemudian diuji
validitasnya menggunakan trianggulasi data. Untuk lebih jelasnya, proses
trianggulasi data (sumber) dapat dilihat pada gambar berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Gambar 2. Teknik Validitas Data (Sumber H.B Sutopo, 2002)
G. Analisis Data
Analisis penelitian kualitatif biasanya dilakukan bersamaan dengan
proses pengumpulan data. Model analisis data yang digunakan oleh peneliti
adalah analisis interaktif, yaitu model analisis dimana tiga komponen pokok
dalam penelitian kualitatif yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan
kesimpulan dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponennya, maupun
dengan proses pengumpulan data yang berbentuk siklus. Analisa data dilakukan
dengan meggunakan cara:
1. Pengumpulan Data Prakerin
Pengumpulan data Prakerin terdiri dari wawancara, pengamatan atau
observasi, dan analisa dokumen.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyerderhanaan,
dan abstraksi data kasar yang berasal dari catatan-catatan saat di
Wawancara
Informan 1
Informan 2
Informan 3
Data
Data
Wawancara
Observasi
Content analisys
Aktivitas
Dokumen/ arsip
Informan
Atau :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan
penelitian.
3. Penyajian Data
Sajian data adalah suatu rakitan informasi, deskripsi dalam bentuk
narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan.
4. Pemeriksaan Kesimpulan
Simpulan perlu diverifikasi agar mantap dan benar serta bisa
dipertanggungjawabkan. Apabila data yang diperoleh belum valid,
maka proses analisis diulang sampai diperoleh data yang benar-benar
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat gambar sebagai berikut:
Gambar 3. Model Analisis Interaktif (Sumber : H.B Sutopo, 2002)
H. Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini seluruhnya direncanakan sebagai berikut :
1. Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi kegiatan perijinan, penyusunan strategi
pengumpulan data, strategi penelitian dan persiapan yang menyangkut alat-alat
bantu pengumpulan data.
Pengumpulan Data
Reduksi Data Sajian Data
Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Untuk lebih jelasnya, kegiatan persiapan adalah sebagai berikut :
a) Penyusunan jadwal penelitian.
b) Penyusunan alat-alat bantu pengumpulan data. Hal ini termasuk pedoman
pertanyaan dalam kegiatan wawancara.
c) Pengurusan perijinan ke Pembantu Dekan III FKIP Universitas Sebelas Maret.
d) Pengurusan perijinan penelitian ke SMK Negeri 5 Surakarta.
2. Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data ini meliputi pengumpulan data yang
diperoleh melalui wawancara, arsip dan dokumen serta observasi langsung.
Kemudian melakukan pembahasan data yang telah terkumpul. Setelah itu
mengelompokkan data sesuai dengan kelompok data masing-masing. Hal ini
memudahkan untuk analisis data dan pengolahan data.
3. Analisis Pengolahan Data
Kegiatan analisis dan pengolahan data ini meliputi pengujian data,
analisis dan pengolahan data yang telah dikumpulkan melalui hasil wawancara ,
dokumen/arsip dan observasi langsung.
4. Penyajian Simpulan/Hasil
Simpulan data yang disajikan berupa laporan yang bersifat deskriptif
kualitatif dari data yang memiliki jumlah kesamaan paling banyak mengenai
pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah SMK Negeri 5 Surakarta
Sekolah Menengah Kejuruan 5 Surakarta, dirintis sejak tahun 1962.
Sekolah Menengah Kejuruan 5 Surakarta mula-mula berstatus Swasta dan terletak
di Purwanegaran, dulu Sekolah Teknik Negeri 1 yang sekarang Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Negeri 15 Surakarta. Pada saat itu Sekolah Teknologi Menengah
merupakan Sekolah Teknologi Menengah Persiapan Negeri di Purwanegaran
berdasarkan SK Menteri Pendidikan RI No.8065/Dirpt/RI tanggal 7 Agustus 65
Statusnya di Negerikan terdiri dari Dua Jurusan, yaitu Mesin dan Bangunan
Gedung.
Dengan adanya pemberontakan G.30 S/PKI maka pada tahun 1965
Sekolah Tinggi Menengah Negeri Purwanegaran pindah ke Jayanegaran,
kemudian pada tahun 1966 Sekolah Teknologi Menengah Negeri Purwanegaran
diubah namanya menjadi Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta yang
terletak dijalan LU. Adi Sucipto No.10 Surakarta .
Dengan adanya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia tentang perubahan Nomenklatur SMKTA menjadi SMK serta
Organisasi dan Tata Kerja SMK, Nomor : 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 yang
dulunya Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta menjadi Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta dan Jalannya berubah nomor menjadi 42.
2. Lokasi Gedung SMK Negeri 5 Surakarta
Gedung SMK Negeri 5 Surakarta terletak di Jln LU. Adi Sucipto no.42
Surakarta. Dilihat dari keberadaannya, lokasi SMK Negeri 5 Surakarta dekat
dengan Lembaga Pendidikan lainnya, sehingga dapat dikatakan terletak di
lingkungan komplek sekolah, baik negeri maupun swasta. Hal ini dapat menjadi
motivasi tersendiri bagi siswa karena letak dipinggir jalan raya, maka transportasi
mudah dijangkau, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
SMK Negeri 5 Surakarta menempati areal tanah seluas 22530 m2 yang
terdiri dari gedung dan halaman. Karena luasnya yang mencukupi maka sangat
menunjang kegiatan belajar mengajar.
Gambar 4 . Denah Lokasi Penelitian
(Sumber hasil gambar pribadi)
3. Profil Sekolah
PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMK N 5 Surakarta
2. Nomor Statistik Sekolah : 321036101002
3. Propinsi : Jawa Tengah
4. Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta
5. Kecamatan : Laweyan
6. Desa/Kelurahan : Kerten
7. Jalan & Nomor : L.U Adisucipto
Nomor : 42
8. Kode Pos : 57143
9. Telepon :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Kode Wilayah : 0271
Nomor :713916
10. Faximile :
Kode Wilayah : 0271
Nomor :727068
11. Daerah : Perkotaan
12. Status Sekolah : Negeri
13. Kelompok Sekolah : Teknologi & Industri
14. Akreditas : A
Surat Keputusan BAS : No: 018/BASPROP/TU1/2006
Tgl:28-01-2006
15. Penerbit SK BAS ditandatangani oleh: Drs.Sudharto M.A
16. Tahun Berdiri : 1965
17. Tahun Perubahan : 1997
18. Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi
19. Bangunan Sekolah : Dinding Batu bata (Permanen)
20. Lokasi Sekolah : Dalam Kota
21. Jarak ke pusat Kecamatan : 2 Km
22. Jarak ke pusat Otoda : 8 Km
23. Terletak pada lintasan : Kabupaten/Kota
24. Perubahan Sekolah :
STM N 2 Surakarta, tgl. 7-8-1965 No.88-65/ Dirpt/Bl
SMK N 5 Surakarta, tgl. 7-3-1997 No.036/ O /1997
25. Kepala Sekolah : Drs. Sudarto, MM
NIP : 19520607 197903 1 012
Pejabat yang Mengangkat : Walikota Surakarta
26. Email dan Website : [email protected]
www.smkn5solo.sch.id
27. Program Keahlian :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1. Teknik Konstruksi Beton
2. Teknik Konstruksi Kayu
3. Teknik Gambar Bangunan
4. Teknik Listrik Industri
5. Teknik Listrik Pemakaian
6. Teknik Elektronika Industri
7. Teknik Pemanfaatan Tenaga
Listrik
8. Teknik Permesinan
9. Teknik Mesin Otomotif
28. Sertifikasi ISO 9001-2000
Status : Sudah bersertifikasi
No : 01 100 065
Tanggal : 26 Juni 2006
Lembaga yg mengeluarkan : TUV Rheinland Group
4. Struktur Organisasi
Tabel 2. Susunan Jabatan di SMK N 5 Surakarta
No. J a b a t a n N a m a
1
2
3
Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah,
a. Waka Kurikulum
b. Waka Kesiswaan
c. Waka Ketenagaan
d. Waka Hub. Industri
TIM SMM ISO 9001 : 2008
a. QMR
b. DQMR
c. Anggota
Drs. Sudarto, MM
Drs. Widodo
Drs. Supartin
Drs. Sunartono, MM
Drs. Sriyadi, MM
Drs. Yulisto
Drs. Nuryanto
Karseno, SPd
Zaenal Arifin,S.Sos I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
4
5
6
7
8
9
Koordinator TU
Perencanaan dan Pengembangan
a. Koordinator
b. Anggota
Ketua Program Keahlian
a. Kaprog. Bangunan
b. Kaprog TEI
c. Kaprog. TITL
d. Kaprog. Pemesinan
e. Kaprog. Otomotif
f. Koordinator GNA
g. Koordinator BP
Ketua Kompetensi Keahlian
a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng
b. Kompetensi TKB/Kabeng
c. Kompetensi TGB/Kabeng
Staf Kurikulum
a. Urusan KBM Praktek
b. Urusan KBM Teori
c. Urusan Evaluasi Pendidikan
d. Urusan Pengembangan KBM
e. Urusan Administrasi
f. Perpustakaan
- Koordinator
- Anggota
g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB
Koordinator
Anggota
Staf Kesiswaan
Sri Handayani
Drs. Rahmad Darmono
Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd.
Suhari, SPd
Drs. Purwanto, ST
Edy Mugiyono, SST
Drs. Sri Wahono
Drs. Heru Purnanto
Sarman, SPd
Drs. Jarot Mardiyanto
Drs. Hermanto
Drs. Sukamto
Drs. Suprapto
Drs. Sri Hardoyo
Lari, S.Pd
Sugiyoto, S.Pd
Drs. Agus Imam AP
Drs. Cening Budiada
Drs. Haryanto
Natalia Kadarini, S.Pd
Dra. Nining Sumarsih
Agus Maryanto, S.Kom
Fendi Prihantono, SPd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
10
11
12
a. Pembina OSIS
b. Pembina STP2K
c. Bendahara Kesiswaan
d. Pembina Pramuka
e. Urusan Upacara Bendera
f. Pembina PMR dan UKS
g. Pembina Kesenian
h. Pembina Koperasi Siswa
- Ketua
- Bendahara
- Sie Usaha
Staf Ketenagaan
a. Urusan Sarpras
b. Urusan SDM
c. Adminstrasi
Staf Hubungan Industri
a. Sekretaris Hub. Industri
b. Bendahara Hub. Industri
c. Ketua Pokja PSG
d. Bursa Kerja Khusus
- Koordinator
- Sekretaris
- Bendahara
- Anggota
e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching
Factory
f. Koordinator UPS
Ketua Bengkel
a. Bengkel Elektronika
b. Bengkel Listrik
Sukidi, SPd
Drs. Suharyono
Ti Wahyuni Lelono, SSi
Dra. Umi Wahidatun
Sumardi, SPd
Agus Satyawan, S.PAk
Dra. JD. Dewi Tri U.
Drs. Slamet, PD
Dra. Endah Nuningsih
Dra. Siti Nuriyah
Drs. Sudarsono
Ma’sumah S Suci, SSi, MPd
Joko Susilo, SPd
Eko Sapto Nugroho, S.Pd
Slamet Priyadi, S.Pd.
Tri Susilowati, S.Pd.
Nanang Supriyanto, S.Pd.
Candra Denny KD, SPd
Setyo Adi , SPd
Drs. Suteng Supriyantoro, ST
Retnowatik, S.Pd.
Drs. Rahmad Darmono
Drs. Suparjono, MM
Drs. Suprapto
Joko Wahyu Riyadi, S.Pd
Drs. Suharyatno
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
13
14
c. Bengkel Mesin Perkakas
d. Bengkel KB dan Lafalo
e. Bengkel Mekanik Otomotif
Ketua Laboratorium
a. Lab. Bahasa
b. Lab Komputer
Bendahara Sekolah
a. Bendahara Pemegang Kas dan RAP
b. Bendahara Pembantu Komite
Drs. Djoko Santoso
Slamet, S.Pd
Mukri Hartanto, S.Pd
Dra. Sri Lasmini
Drs. Agus Supratman
Annah Dwi Koriawati
Drs. Catur Jatmiko
5. Kurikulum yang Pernah Diberlakukan Di SMK Negeri 5 Surakarta
SMK Negeri 5 Surakarta telah memberlakukan beberapa kurikulum
selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum
yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain :
- Kurikulum 1964
- Kurikulum 1976
- Kurikulum 1984
- Kurikulum 1994
- Kurikulum 1999
- Kurikulum 2004 (hanya untuk program studi mesin)
- Kurikulum Berbasis Kompotensi (KBK)
- Pengemangan KBK dengan model KTSP
- KTSP yang disesuaikan dengan spectrum keahlian di
SMK
6. Bidang Studi Keahlian , Program Studi Keahlian Dan Kompetensi Keahlian Di
SMK Negeri 5 Surakarta
Program studi yang ada pada bdang studi keahlian teknologi dan
rekayasa di SMK Negeri 5 Surakarta adalah :
a. Program Studi Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Program Studi Keahlian : Teknik Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan
c. Program Studi Keahlian : Teknik Bangunan
(1) Kompetensi Keahlian : Teknik Konstruksi Batu Dan Beton
(2) Kompetensi Keahlian : Teknologi Kontruksi Kayu
(3) Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
d. Program Studi Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian : Teknik Instalasi Tenaga Listrik
e. Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
7. Program Studi Teknik Bangunan
a. Keadaan umum
Pada program keahlian teknik bangunan secara keseluruhan terdapat 9
kelas, masing-masing terdapat 3 kelas dengan jumlah murid tiap kelas ± 30
siswa dan dari masing-masing kelas dipimpin oleh seorang wali kelas.
b. Pembelajaran
Secara umum perbandingan antara teori dan praktek untuk kelas 1
adalah 40% teori dan 60% praktek, untuk 2 dan 3 adalah 30% teori dan 70%
praktek, tiap bidang studi praktek minimal dipegang oleh 2 orang guru.
Jumlah jam dalam 1 minggu adalah 16 jam untuk praktek, jumlah siswanya
30 orang yang dibimbing 2 orang guru (lokal). Praktek disesuaikan dengan
fasilitas yang ada. Alat dan sarana yang dimiliki oleh jurusan teknik
bangunan sudah memenuhi syarat karena sudah dikategorikan sebagai
sekolah unggulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
8. Struktur Organisasi
Struktur organisasi program keahlian teknik bangunan SMK N 5
Surakarta dapat dilihat seperti gambar 5.
Gambar. 5 Struktur Organisasi Program Keahlian Teknik Bangunan
(Sumber dokumen SMK N 5 Surakarta)
B. Diskripsi Temuan Studi Penelitian
1. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pelaksanaan Prakerin
Praktek kerja industri atau Prakerin merupakan salah satu usaha yang
dilakukan oleh sekolah dalam upaya meningkatkan kemampuan produktif
Ketua Program Drs. Purwanto, ST.
Bisnis Center Drs. Sujadi
Sekretaris Margono S.Pd
Unit Prakerin/BKK Suwarno, S.Pd
Kepala Bengkel Drs. Suteng. S, ST. Drs. Suprapto Drs. Sukamto
Unit Kurikulum Drs. Sri Hardoyo
Unit Kesiswaan
Sukisno, S.Pd
Toolman Sutanto
Wali Kelas Guru
Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
siswa. Adapun langkah yang ditempuh oleh SMK N 5 Surakarta khususnya
pada Program keahlian Teknik Bangunan pada pelaksanaan Prakerin adalah
sebagai berikut:
a. Praprakerin
Kegiatan Praprakerin di SMK N 5 Surakarta merupakan tahapan
sebelum pelaksanaan Prakerin. Kegiatan ini berisi kegiatan tentang
penetapan industri tempat prakerin. Berdasarkan hasil wawancara dengan
WKS 4 pada tanggal 18 Agustus 2010 pelaksanaan praprakerin antara lain:
analisis industri, pemetaan, mengadakan singkronisasi dengan industri,
mengadakan MoU. Hal tersebut dipertegas dengan dokumen rencana
Operasi WKS 4, dalam dokumen itu penetapan industri tempat prakerin
meliputi kegiatan analisis kebutuhan industri, penetapan industri baru,
singkronisasi industri baru, MoU, sosialisasi program prakerin dengan
DU/DI, sosialisasi program prakerin ke guru pembimbing, penetapan
industri tempat prakerin, dan pembekalan siswa Prakerin.
Berdasarkan hasil wawancra dan hasil observasi peneliti
menganalisis tahap praprakerin di SMK N 5 Surakarta sudah berjalan
dengan baik sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan oleh WKS 4.
b. Pelaksanaan Prakerin
Pelaksanaan kegiatan praktek kerja industri di Program Teknik
Bangunan SMK N 5 Surakarta meliputi tahap persiapan, tahap
pellaksanaan prakerin, dan laporan pelaksanaan prakerin. Adapun
penjelasan tentang tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan Pelaksanaan Prakerin
Tahap persiapan merupakan tahap dimana siswa dibekali
ketrampilan sesuai dengan kompetensinya yang mana hal ini telah
didapatkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam
pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta ada beberapa hal yang
dipertimbangkan oleh pihak sekolah, antra lain : Peserta Prakerin,
Syarat-syarat yang harus di penuhi oleh peserta Prakerin.
a) Peserta Prakerin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tujuan Prakerin adalah melatih calon tenaga kerja yang
mempunyai kompetensi atau ketrampilan yang sesuai dengan
bidangnya, maka hal dasar yang harus ada pada peserta Prakerin
yaitu mampu menguasai dasar- dasar kejuruan dan telah menguasai
program keahlian sesuai dengan program diklat masing-masing,
khususnya program keahlian bangunan.
Dengan demikian peserta Prakerin di SMK N 5 Surakarta
khususnya di program keahlian teknik bangunan dilaksanakan oleh
siswa yang telah mendapatkan pembelajaran program keahlian
tersebut yaitu kelas XII. Hal tersebut dipertegas dari pernyataan
WKS 4 (informan 1) (18 Agustus 2010), yang menyatakan bahwa
“Disini ya mas, peserta prakerin adalah siswa kelas XII dimana
siswa tersebut telah mendapat pelajaran tentang keahlian bagunan
selama dua tahun yaitu mulai darai kelas X sampai XI dan
diharapkan ketrampilan yang sudah didapat oleh siswa dapat
diaplikasikan di industri”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh
informan 2 (30 Agustus 2010), yang menyatakan bahwa “seluruh
peserta Prakerin telah mendapat pembelajaran selama di kelas X
dan XI, sehingga sudah mempunyai keahlian yang biasa
diterapkan di industri”.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peserta
Prakerin adalah siswa yang telah menguasai dasar-dasar kejuruan
dan telah menguasai program diklat sesuai dengan program
keahlian masing-masing.
b) Syarat Peserta Prakerin
Untuk menunjang kelancaran kegiatan Prakerin, siswa yang
diikutsertakan dalam program Prakerin harus memenuhi syarat-
syarat. Syarat tersebut antaralain:
(1) Siswa SMK N 5 Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Siswa yang mengikuti Prakerin adalah semua siswa kelas
XII SMK N 5 Surakarta. Adapun jumlah siswa untuk program
keahlian teknik bangunan berjumlah 64 siswa.
(2) Sehat Jasmani Rohani
Siswa yang melaksanakan prakerin harus dalam keadaan
sehat hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan Prakerin dapat
berjalan lancar. Hal tersebut dijelaskan oleh informan 1 (18
Agustus 2010) yang menyatakan bahwa “siswa yang
melaksanakan prakerin harus sehat artinya tidak dalam keadaan
sakit jadi saat berada di industri dapat melaksanakan
pekerjaaan yang ada di sana”. Dari pernyataan diatas dapat
disimpulkan bahwa peserta prakerin harus dalam keadaan sehat
dalam arti harus sehat badannya sehingga dapat melaksanakan
prakerin dengan baik.
(3) Menyelesaikan Administrasi Prakerin
Siswa yang akan melaksanakan Prakerin harus
menyelesaikan administrasinya, agar dalam pelaksanaannya
nanti dapat berjalan lancar. Lebih lanjut hal tersebut dijelaskan
oleh informan 1 “siswa yang akan prakerin itu harus
menyelesaikan administrasi seperti lunas SPP, dll”.
(4) Mengikuti Pembekalan Prakerin Yang Diadakan Sekolah
Pembekalan Prakerin dilaksanakan sebelum peserta
prakerin diterjunkan ke industri. Dalam pembekalan ini siswa
diberi pengarahan dan petunjuk agar para siswa peserta
Prakerin siap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada di
industri, dan agar siswa mengerti keadaan yang sebenarnya di
lingkungan kerja.
Lebih lanjut diungkapkan oleh informan 3 (14 Agustus
2010) :“jadi ada pembekalan, perjurusan, ada yang
dikumpulkan secara massal, untuk pembekalan perjurusan kita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
membatasi siswa apa-apa yang harus dilakukan dan apa yang
harus diikuti di industri, jadi anak harus mengikuti di industri”.
Berdasarkan pernyataan diatas maka penulis menyimpulkan
bahwa peserta prakerin harus mengikuti pembekalan yang
diadakan oleh pihak sekolah agar selama di industri peserta
prakerin dapat melaksanakan dengan baik.
(5) Melaksanakan tata tertib baik di sekolah maupun di Industri.
Peraturan atau tata tertib yang diberikan kepada peserta
Prakerin bertujuan agar pelaksanaan Prakerin dapat
berlangsung dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan
Adapun tata tertib yang harus dipatuhi peserta Prakerin dan
tindakan yang diambil adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Tata tertib dan Sanksi Siswa Prakerin
KATAGORI JENIS PELANGGARAN JUMLAH POIN
RINGAN - Terlambat setelah 10 menit jam kerja industri.
- Rambut panjang. - Rambut dicat.
3 3 3
SEDANG - Tidak memakai seragam sesuai - Berkata tidak sopan. - Corat-coret fasilitas industri. - Tidak masuk praktek tanpa ijin. - Membolos.
5 5 5 5 5
BERAT - Tidak masuk tanpa ijin 4 hari berturut-turut.
- Merokok di lingkungan industri. - Merusak fasilitas industri. - Membawa/membaca buku porno, VCD
porno di industri. - Membawa senjata tajam, minuman
beralkohol. - Berkelahi, mencuri atau melakukan
tindakan kriminal lainnya dan mencemarkan nama baik industri.
- Membawa senjata api, bahan peledak dan narkoba atau zat adiktif.
30
10 30 30
50
30-100
Dikembalikan ke orang tua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel. 4 . Tindakan yang diambil
(Dokumen dari SMK N 5 Surakarta)
Berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumen peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa dalam tahap persiapan pelaksanaan
prakerin di SMK N 5 Surakarta Khususnya pada Program Keahlian
Teknik Bangunan sudah berjalan dengan baik.
2) Tahap Penyerahan Siswa Ke Industri
a) Proses Penyerahan
Pada tahap ini peserta Prakerin mulai diterjunkan di
institusi pasangan atau dunia industri. Penyerahan siswa ke dunia
industri dilakukan oleh guru pembimbing ke tempat industri yang
sudah mengadakan MoU dengan sekolah.
Dalam proses penyerahan ini guru pembimbing
menyerahkan semua pengawasan siswa peserta Prakerin ke pihak
industri yang menjadi institusi pasangan. Selama di dunia industri
siswa peserta prakerin harus mematuhi semua peraturan yang ada
di tempat tersebut, serta harus dapat mengaplikasikan ilmu yang
telah didapat di sekolah untuk diterapkan di industri sesuai dengan
bidang keahliannya masing-masing. Di sini siswa mempraktekkan
ketrampilan dasar kejuruan sesuai dengan bidang keahlian yang
telah didapat di sekolah. Hal senada juga diungkapkan informan 2
(14 Agustus 2010), yang menyatakan “penerjunan disini
disesuaikan dengan program kealiannya masing-masing, misalnya
untuk anak TKB dan TGB itu diterjunkan di proyek bangunan
seperti ikut di konsultan proyek seperti di Candrakirana Design,
JUMLAH POIN JENIS TINDAKAN 20 Teguran dan pembinaan 1 30 Teguran dan pembinaan 2 40 Panggilan orang tua/wali siswa ke-1 60 Panggilan orang tua/wali siswa ke-2
> 60 Dibina di sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
ada juga yang langsung di proyeknya yaitu seperti di PT. Cipta
Graha Putra itu langsung di perumahannya. Sementara untuk anak
TKK itu ditempatkan di perusahaan kayu yang sudah besar seperti
di CV Karya Jati di daerah sentra industri mebel di Gemolong
Sragen”. Lebih lanjut informan 1 (18 Agustus 2010) menambahkan
" penerjunan siswa itu sesuai dengan bidang keahliannya masing-
masing, untuk teknik bangunan itu yang TKB dan TGB itu ada
yang ditempatkan di industri yang sama yaitu langsung di lokasi
proyeknya sesuai dengan industri yang dipilih siswa tersebut untuk
melakukan Prakerin, sedangkan untuk anak TKK itu ditempatkan
industri perkayuan seperti mebeler di daerah dekat Gemolong”.
Dari dua pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
penyerahan peserta Prakerin di SMK N 5 Surakarta pada jurusan
teknik bangunan disesuaikan dengan program keahlian dan
kompetensinya masing-masing. Untuk program keahlian teknik
konstruksi bagunan ditempatkan di perusahaan pelaksana proyek,
untuk program keahlian teknik gambar bangunan ditempatkan di
konsultan perencana bangunan, sedangkan untuk program keahlian
teknik konstruksi kayu ditempatkan di perusahaan perkayuan
seperti perusahaan mebel.
b) Waktu
Waktu pelaksanaan Prakerin adalah 2 bulan yaitu terhitung
dari tanggal 21 Juni 2010 s/d 21 Agustus 2010. Hal tersebut senada
dengan pernyataan informan 1 (18 Agustus 2010) yang
menyatakan bahwa “Pelaksanaannya itu kita mengambil antara
waktu luang liburan , yaitu tanggal 21 juni s/d 21 agustus 2010,
kenapa pas itu kan liburan jadi tidak menggangu proses belajar
mengajar, untuk waktu pelaksanaan itu sendiri disini dua bulan
karena mengacu pada tuntutan akreditasinya yaitu minimal 500
jam pelajaran sekolah, itu kalau dihitung kira-kira hanya 2 bulan
sudah cukup, jadi disini hanya mengambil jam yang minimal”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan maka
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa waktu pelaksanaan
prakerin di SMK N 5 Surakarta adalah dua bulan yaitu pada
tanggal 21 Juni 2010 sampai 21 Agustus 2010.
c) Pekerjaan Yang Dilakukan Peserta Prakerin
Pekerjaan yang dilakukan oleh peserta Prakerin selama
berada di industri harus sesuai dengan kompetensi yang diajarkan
di sekolah yaitu sesuai dengan kurikulum kelompok produktif.
Misalnya untuk anak TKB selama di industri disuruh membuat
menghitung RAB, mengerjakan pekerjaan pembesian, pemasangan
batu, dan lain-lain, untuk anak TGB selama di industri di suruh
menghitung RAB, menggambar bangunan, dll, Hal tersebut
dipertegas dengan pernyataan informan 7 (31 Agustus 2010) yang
menyatakan bahwa “Saya disana Cuma di suruh menggambar
dengan menggunakan Auto Cad “ hal senada juga diungkapkan
informan 8 (31 Agustus 2010), yang menyatakan “Disana saya
disuruh memelester, mengaci, mengecat, mengukur atau membuat
bouplank “. Hal tersebut dipertegas dari pernyataan informan 4 (13
Agustus 2010) dia mengatakan bahwa ” Kalau disini ya mas, para
siswa saya suruh untuk melakukan pengukuran tanah, jadi saya
suruh mencoba menggunakan teodolit, saya suruh membuat
plesteran, mengaci, dan juga mengecat. Selain itu siswa juga saya
suruh untuk menghitung RAB, merencanakan bangunan, gitu
mas”. Dari pernyataan berikut dapat disimpulkan bahwa peserta
Prakerin selama di industri memang disuruh mengerjakan
pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang sudah diberikan di
sekolah, namun ada juga yang tidak sesuai dengan kompetensi
disekolahan misalnya anak TGB disuruh mengerjakan pekerjaan
mengecat.
Sementara itu untuk anak TKK selama di industri
melakukan pekerjaan finishing kayu seperti mengamplas, memeni,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
dll. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 9 ( 30 Agustus
2010) yang menyatakan bahwa” Disana saya melakukan pekerjaan
pembuatan sambungan, perakitan, finishing”. Hal senada juga
diungkapkan oleh informan 5 (19 Agustus 2010) yang menyatakan
bahwa” ya kalau ditempat saya ya saya suruh untuk merakit mebel
dan finishing”. Dari pernyataan diatas peneliti menganalisis dan
menyimpulkan bahwa anak TKK selama di tempat Prakerin
disuruh mengerjakan pekerjaan perakitan mebel dan juga finishing
mebel. Hal tersebut berarti pekerjaan yang dilakukan peserta
Prakerin di industri sudah sesuai dengan pelajaran yang diberikan
di sekolah.
Dalam tahap penyerahan siswa ke tempat prakerin peneliti
menganalisis bahwa proses penyerahan siswa ke tempat prakerin
telah berjalan dengan baik, dan untuk waktu penyerahan siswa ke
tempat prakerin sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat
oleh WKS 4. Sedangkan untuk jenis pekerjaan yang dilakukan
siswa di tempat prakerin sebagian besar sudah sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran hasil singkronosasi dengan
dunia industri, namun adapula jenis pekerjaan yang tidak sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki oleh siswa.
3) Tahap monitoring / pembimbingan
a) Sistem Pembimbingan
Dalam pelaksanaan Prakerin perlu adanya pembimbingan.
Pembimbingan dimaksudkan agar dapat mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan yang biasa terjadi pada saat
pelaksanaan Prakerin. Pembimbingan yang dilakukan pada
pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta ada 2 yaitu
pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan
pembimbingan yang dilakukan oleh pihak industri. Hal ini sesuai
dengan pernyataan informan 1 (18 Agustus 2010) yang
menyatakan “Untuk pembimbingan dibimbing oleh guru yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
mengajar misal bangunan yang membimbing ya guru bangunan ,
kalau di industri ada guru pembimbing sendiri disana ada
pembimbing dari industri”.
Pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah
dilakukan oleh guru pembimbing yaitu guru yang mengajar pada
program keahlian. Proses pembimbingan yang dilakukan oleh
pihak sekolah seperti yang dikemukakan oleh informan 2 ( 14
Agustus 2010) yang menyatakan “untuk proses pembimbingannya
itu sendiri seperti yang sudah-sudah kita mengantar, mengarahkan,
siswa agar tidak bikin malu sekolah berbuatlah sebaik mungkin
disana dengan harapan besok itu bisa diterima kembali disana
seandainya besok itu anda bekerja disana, jadi kita itu memberi
pengarahan seperti itu , mewanti-wanti anak jangan sampai terjadi
yang tidak diinginkan”. Lebih lanjut tugas pembimbing seperti
yang tertuang dalam dokumen uraian tugas dan wewenang di lini
WKS 4 antara lain: (1.) guru pembimbing menyerahkan siswa
prakerin, memonitoring serta menarik siswa Prakerin dari industri
dengan surat tugas yang disahkan oleh kepala sekolah, (2.) guru
pembimbing mencatat permasalahan dan saran dari Du/Di pada
kolom permasalahn dan saran, (3.) Guru pembimbing mencatat
pelanggaran siswa berdasarkan data dari Du/Di, (4.) Pembimbing
menyerahkan bukti berkas surat tugas penyerahan, monitoring serta
penarikan siswa prakerin ke ketua program keahlian.
Proses pembimbingan siswa prakerin yang lain dilakukan
oleh pihak industri. Dalam hal ini pihak industri menyiapkan
pembimbing untuk membantu siswa prakerin selama berada di
industri. Pelaksanaan pembimbingan selama di industri antara lain
pembimbing selalu mengarahkan siswa untuk dapat melakukan
semua pekerjaan yang ada di industri. Lebih lanjut informan 4 (13
Agustus 2010) menjelaskan bahwa ” Pembimbingan yang
dilakukan di tempat ini adalah kepada peserta prakerin diberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
bimbingan setiap akan melakukan pekerjaan dan setiap peserta
prakerin diikutkan bekerja dengan mandor”.
Dari beberapa pernyataan diatas penulis dapat menganalisis
dan menyimpulkan bahwa proses pembimbingan untuk peserta
Prakerin SMK N 5 Surakarta dilakukan 2 pihak yaitu pihak dari
sekolah dan dari industri sendiri.
b) Evaluasi
Selama pembimbingan pembimbing mengadakan evaluasi
kepada setiap peserta prakerin. Evaluasi yang diberikan oleh
pembimbing adalah berupa penilaian terhadap pekerjaan yang telah
dilakukan oleh peserta prakerin. Hal tersebut dijelaskan oleh
informan 4 (13 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa ”Bentuk
evaluasi dilakukan setelah peserta prakerin melaksanakan
pekerjaan yaitu dengan melihat hasil pekejaan yang dilakukan dan
memberikan penilaian setelah itu pengarahan jika masih ada
kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut”.
Dalam melaksanakan penilaian terhadap pekerjaan yang
telah dilakukan oleh peserta prakerin pembimbing
mempertimbangkan kriteria penilaian . kriteria penilaian ini berasal
dari sekolah yang berisi antara lain : aspek nonteknis dan aspek
produktif atau jenis pekerjaan. Adapun aspek nonteknis yang di
nilai adalah disiplin waktu, kemauan kerja dan motivasi, kualitas
kerja, inisiatif dan kreativitas, dan perilaku. Sedangkan untuk aspek
jenis pekerjaan kriteria penilaiaanya adalah sebagai berikut:
Tabel.5. Kriteria Penilaian Prakerin
No
Nilai
Prakerin
Indikator
1 8,6 – 10 Semua tugas dibebankan berhasil dengan baik, mutu hasil sempurna, mutu paling tinggi dalam standart produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2 6,6 – 8,5 Semua tugas yang dibebankan dilaksanakan dengan lancar hanya terdapat kesalahan-kesalahan kecil, mutu tinggi dalam pekerjaan.
3 5,6 – 6,5 Hanya mencukupi untuk persyaratan minimal yang diharapkan dari tenaga kerja atau sesuai dengan standart rata-rata dari tenaga kerja
4 4,0 – 5,5 Tidak mencukupi untuk memenuhi persyaratan minimal yang diharapkan dari tenaga kerja
Dalam tahap pembimbingan peneliti menganalisis bahwa proses
pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah masih kurang
optimal, hal tersebut mengakibatkan siswa malas-malasan saat berada
di tempat prakerin.
4) Tahap Penarikan Siswa Dari Industri
Setelah siswa selesai melaksanakan Prakerin di dunia industri
selama 2 bulan, maka semua siswa peserta prakerin ditarik kembali
dari dunia industri oleh pihak sekolah untuk melanjutkan pembelajaran
di sekolah sesuai dengan jurusannya masing-masing. Penarikan siswa
dari tempat industri dilakukan oleh guru pembimbing sesuai dengan
salah satu tugas mereka yaitu menarik peserta prakerin dari dunia
industri.
Dalam proses penarikan tersebut guru pembimbing yang akan
menarik siswa memberikan surat yang berisi tentang form kepuasan
pihak industri terhadap pelaksanaan prakerin. Hal tersebut diperjelas
oleh informan 3 (14 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa” Lalu
untuk tahap penarikan itu kami selaku guru pembimbing yang
melakukan, bersamaan dengan penarikan pihak sekolah memberikan
form kepuasan pelaksanaan prakerin kepada pihak industri untuk diisi
sebagai bahan evaluasi pelaksanaan prakerin secara keseluruhan”.
Dari pernyataan diatas peneliti menganalisis dan
menyimpulkan bahwa penarikan peserta prakerin dilakukan oleh guru
pembimbing disertai evaluasi kepuasan industri terhadap pelaksanaan
prakerin sudah berjalan dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
c. Laporan Pelaksanaan Prakerin
Setelah pelaksanaan prakerin selesai pihak sekolah mengadakan
laporan pelaksanaan Prakerin. Lebih lanjut informan 1 (18 Agustus 2010)
menjelaskan bahwa ” Pelaporan prakerin berupa analisis pelaksanaan dalam
hal ini ketercapaian sasaran materi dan kepuasan pelanggan”. Dalam
pelaporan prakerin kegiatan yang dilakukan seperti yang tercantum dalam
dokumen rencana operasi WKS 4 adalah pengumpulan jurnal pembimbing,
rekap pelanggaran tata tertib siswa, evaluasi kelayakan industri, sertifikasi,
dan analisis kepuasan industri.
Berdasar hasil observasi semua kegiatan yang ada dalam rencana
operasi WKS 4 tentang pelaporan pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta
khususnya pada Program Keahlian Teknik Bangunan sudah berjalan dengan
baik.
2. Relevansi Kemampuan Siswa Pada Kurikulum Kelompok Produktif Dengan
Tuntutan Dunia Industri
Kemampuan siswa pada kurikulum kelompok produktif merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menangkap semua pembelajaran
produktif di sekolah. Kemampuan siswa disini dapat dilihat apabila siswa
melakukan pekerjaan langsung di industri. Salah satu program yang
dilaksanakan oleh SMK N 5 Surakarta yaitu dengan melaksanakan praktek
kerja industri atau Prakerin.
Dalam pelaksanaan prakerin salah satu manfaatnya untuk mengetahui
apakah kemampuan yang sudah didapat siswa di sekolah relevan atau tidak
dengan dunia industri. Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk
merelevansi kompetensi dengan tuntutan dunia industri adalah dengan
mengadakan singkronisasi kurikulum antara dunia usaha /dunia industri
dengan SMK 5 Surakarta. Hasil singkronisasi dengan dunia industri adalah
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tabel 6. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi Teknik
Gambar Bangunan
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
A Menggambar Bangunan Gedung
1 Membuat analisa perencanaan bangunan
gedung (rumah tinggal dan umum)
Membuat analisa perencanaan bangunan
gedung (rumah tinggal dan umum)
Membuat analisa perencanaan bangunan
umum
2 Menggambar bangunan gedung tidak
bertingkat
Membuat gambar perencanaan bangunan
Membuat gambar pelaksanaan bangunan.
Menggambar detail konstruksi
3 Menggambar bangunan gedung
bertingkat
Mengambar gambar perencanaan.
Menggambar gambar pelaksanaan
Menggambar detail/konstruksi
4 Memahami dasar-dasar program Auto
Cad
Menguasai teknik menginstal software
Auto Cad
5 Menerapkan perintah-perintah dasar
menggambar dengan program Auto Cad
Menerapkan perintah-perintah dasar
menggunakan program Auto Cad
6 Membuat gambar bangunan gedung
dengan program Auto Cad
Mencetak hasil gambar dengan printer.
Membuat gambar perencanaan bangunan
gedung dengan program Auto Cad.
Membuat gambar pelaksanaan bangunan
gedung dengan program Auto Cad
B Menyusun Rencana Anggaran Biaya
Bangunan Gedung
1 Menyiapkan prosedur pelelangan Menyiapkan prosedur pelelangan
2 Menghitung anggaran biaya bangunan
gedung.
Menghitung volume pekerjaan.
Menghitung harga satuan pekerjaan.
Menyusun rincian RAB.
Menyusun rekapitulasi RAB.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3 Menyusun RKS bangunan gedung Menyusun syarat-syarat administrasi.
Menyusun syarat-syarat tekniks.
C Melaksanakan Pembuatan Maket
Bangunan
1 Merencanakan pembuatan maket interior
bangunan
Membuat gambar kerja maket interior.
Membuar gambar kerja maket eksterior.
2 Membat maket interior bangunan Membuat maket interior.
Membuat maket eksterior.
3 Merencanakan pembuatan maket
eksterior bangunan
Membuat gambar kerja maket eksterior.
4 Membuat maket eksterior bangunan Membuat maket eksterior banguna
gedung.
Table 7. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi Teknik
Konstruksi Bangunan.
PROFIL KOMPETENSI
DI SEKOLAH
JENIS PEKERJAAN DI
INDUSTRI
JAM
PEMBELAJARAN
DI INDUSTRI (450)
JAM
Pem
etaa
n/Pe
nguk
uran
Pasa
ngan
Bat
a
Peke
rjaa
n K
ayu
Peke
rjaa
n B
eton
RA
B
Mat
os
Men
ggam
bar
Kon
stru
ksi B
aja
A MERENCANAKAN LETAK
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
1 Menjelaskan dasar-dasar perencanaan
konstruksi bangunan gedung. V 22
2 Membuat rencana kerja dan syarat
untuk pelaksanaan konstruksi
bangunan
V 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
3 Membuat gambar bestek untuk
konstruksi bangunan gedung V 22
4 Membuat gambar penjelasan pada
perencanaan konstruksi bangunan
gedung
V 22
B MENGUJI BAHAN BANGUNAN
1 Mengidentifikasi berbagai jenis bahan
bangunan V 22
2 Mengidentifikasi berbagai tanah di
lapangan V 22
3 Menguji kualitas berbagai bahan
bangunan V 22
4 Pemeriksaan kualitas tanah V 22
C PENGUKURAN LOKASI BANGUNAN
1 Penjelasan dasar-dasar pengukuran
tanah V 22
2 Pemasangan papan bouplank
bangunan gedung V 22
D MERENCANAKAN BIAYA
PELAKSANAAN PEKERJAAN
BANGUNAN GEDUNG
1 Penjelasan dasar-dasar rencana
anggaran biaya suatu pekerjaan V 22
2 Menghitung volume pekerjaan V 22
E MERENCANAKAN DIMENSI
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
1 Merencanakan dimensi konstruksi
batu/beton V 22
2 Merencanakan dimensi kayu V 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
3 Merencanakan dimensi konstruksi
baja V 22
4 MR berbagai konstruksi bangunan
gedung V V V 22
F MELAKSANAKAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI
1 Melaksanakan konstruksi batu dan
beton bertulang V V 44
2 Melaksanakan pekerjaan kayu dan
plambing V 22
Tabel 8. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Teknik Konstruksi Kayu.
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
A Melaksanakan Pekerjaan Rangka
Bangunan Dan Tangga Kayu
1 Merencanakan rangka bangunan
kayu
Menggambar konstruksi rangka bangunan
kayu
2 Membuat sambungan konstruksi
rangka bangunan kayu
Membuat sambungan konstruksi rangka
bangunan kayu
3 Merakit konstruksi rangka bangunan
kayu
Merakit konstruksi rangka bangunan kayu
4 Merencanakan konstruksi tangga
kayu
Membuat dan membaca gambar kerja
konstruksi gambar kayu
5 Membuat konstruksi tangga kayu Membuat konstruksi tangga kayu
B Melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Atap Dan Plafon
1 Merencanakan pekerjaan konstruksi
atap
Membuat gambar kerja konstruksi atap.
Membuat daftar kebutuhan bahan konstruksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
atap.
2 Membuat konstruksi kuda-kuda Membuat konstruksi kuda-kuda
3 Memasang konstruksi kuda-kuda Memasang konstruksi kuda-kuda
4 Memasang konstruksi rangka atap Memasang balok tembok.
Memasang balok nok.
Memasang balok gording.
Memasang balok jurai.
Memasang papan ruter.
Memasang kasau.
Memasang reng.
5 Memasang konstruksi tulang dan
lisplank
Memasang konstruksi tulang dan lisplank
6 Memasang penutup atap Memasang penutup atap
7 Merencanakan konstruksi plafon Membuat gambar dan daftar kebutuhan
konstruksi plafon
8 Memasang rangka plafon Memasang rangka plafon
9 Memasang penutup plafon Memasang penutup plafon
C Melaksanakan Pekerjaan
Kontruksi Dan Ukir Perabot Kayu
1 Menggambar konstruksi perabot Menggambar konstruksi perabot
2 Menghitung anggaran biaya pembuatan
perabot kayu
Menghitung anggaran biaya pembuatan
perabot kayu
3 Membuat konstruksi perabot Membuat konstruksi perabot
4 Merencanakan motif ukiran kayu Menggambar motif ukiran kayu
5 Menggunakan alat ukir kayu Menggunakan alat ukir kayu
6 Membuat berbagai jenis ukiran perabot
kayu
Membuat berbagai jenis ukiran
D Melaksanakan Pekerjaan Jok
Perabot Kayu
1 Merencanakan bentuk jok perabot kayu Menggambar jok.
Membuat daftar kebutuhan bahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
2 Membuat jok perabot kayu Membuat jok perabot kayu
E Melaksanakan Pekerjaan Politur
Dan Melamik
1 Merencanakan kebutuhan bahan politer Merencanakan kebutuhan bahan politer
2 Mempolitur Mempolitur permukaan kayu
3 Menghitung anggaran biaya pekerjaan
politur
Menghitung anggaran biaya pekerjaan politur
4 Merencanakan kenutuhan bahan
melamik
Merencanakan kenutuhan bahan melamik
5 Melaksanakan finishing kayu dengan
melamik
Melaksanakan finishing kayu dengan
melamik
6 Menghitung anggaran biaya pekerjaan
melamik
Menghitung anggaran biaya pekerjaan
melamik
F Melaksanakan Pekerjaan
Pengecatan Kayu
1 Merencanakan kebutuhan bahan cat
kayu
Merencanakan kebutuhan bahan politer
2 Mengecat kayu Mengecat permukaan kayu
3 Menghitung anggaran biaya pekerjaan
pengecatan kayu
Menghitung anggaran biaya pengecatan kayu
(sumber: Dokumen SMK N 5 Surakarta)
Dalam pelaksanaan prakerin siswa diharapan melaksanakan pekerjaan
seperti yang ada pada rencana pembelajaran praktek kerja industri. Berdasar
hasil observasi pada tanggal 13 Agustus 2010 terlihat memang siswa peserta
prakerin mengerjakan pekerjaan seperti yang ada di rencana pembelajaran
Praktek kerja industri. Lebih lanjut informan 4 (13 Agustus 2010)
menjelaskan bahwa ” Kalau disini ya mas, para siswa saya suruh untuk
melakukan pengukuran tanah, jadi saya suruh mencoba menggunakan
teodolit, saya suruh membuat plesteran, mengaci, dan juga mengecat. Selain
itu siswa juga saya suruh untuk menghitung RAB, merencanakan bangunan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
gitu mas”. Lebih lanjut Informan 6 (20 Agustus 2010) menyatakan bahwa
“Ya yang praktek di sini kan ada 2 jurusan ya mas, untuk yang anak
konstruksi ya saya suruh memlester, melakukan pembesian , membuat
bekeisting, dll, sedangkan untuk anak gambar saya suruh buat gambar depan
bangunan yang sedang dibangun ini, dan hasilnya pun dapat kita terima, jadi
untuk depan bangunan ini yang menggambarnya adalah anak praktek itu”.
Dari beberapa pernyataan di atas peneliti menganalisis dan
mengambil kesimpulan bahwa siswa prakerin sudah melaksanakan prakerin
sesuai dengan rencana pembelajaran praktek kerja industri. Pelaksanaan
prakerin yang sudah sesuai dengan rencana pembelajaran diharapkan dapat
untuk mengetahui relevansi kemampuan siswa. Menurut informan 1 (18
Agustus 2010) yang menyatakan bahwa” Ya harapannya link and match itu
relevan, masalahnya itu didepan sudah ada singkronisasi, kalaupun ada itu
hanya perkecualian”. Lebih lanjut informan 3 (14 Agustus 2010) mejelaskan
bahwa “Menurut saya kemampuannya sudah bisa dikatakan 80% bisa
mengikuti karena kelas yang di industri dari kelas 2 ke kelas 3”. Sedangkan
pendapat yang lain dikemukakan oleh informan 4 (13 agustus 2010) yang
menyatakan bahwa” Kemampuan siswa pada dasarnya sudah bisa diterapkan
di dunia industri yaitu untuk kemampuan dasar, namun masih diperlukan
pengembangan dari kemampuan tersebut, contohnya peserta didik sudah bisa
mengaci, mengecat, dan lain-lain”. Hal senada juga di sampaikan oleh
informan 6 (20 agustus 2010) yang menjelaskan bahwa “Secara keseluruhan
kemampuan siswa sudah bisa mengikuti semua pekerjaan yang diberikan di
industri, misal saya coba suruh memlester sudah bisa, saya suruh menghitung
pun juga sudah bisa, saya suruh melakukan pekerjaan pembesian dia juga
bisa mengerjakan jadi kalau dikatakan apakah kempuan siswa atau si anak
praktek itu relevan ya bisa, meskipun dia baru paham yang dasar-dasar saja”.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa kemampuan yang dimiliki siswa sudah dapat
dikatakan relevan dengan tuntutan dunia industri meskipun hanya
kemampuan dasarnya saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat tabel angket untuk mengetahui
kemampuan siswa dengan pekerjaan di industri sebagai berikut:
Tabel.9. Angket untuk mengetahui kemampuan siswa dengan pekerjaan di
industri anak TGB.
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR RELAVAN DENGAN
INDUSTRI
YA TIDAK
A Menggambar Bangunan
Gedung
1 Membuat analisa
perencanaan bangunan
gedung (rumah tinggal dan
umum)
Membuat analisa perencanaan
bangunan gedung (rumah tinggal dan
umum)
Membuat analisa perencanaan
bangunan umum
2 Menggambar bangunan
gedung tidak bertingkat
Membuat gambar perencanaan
bangunan
Membuat gambar pelaksanaan
bangunan.
Menggambar detail konstruksi
3 Menggambar bangunan
gedung bertingkat
Mengambar gambar perencanaan.
Menggambar gambar pelaksanaan
Menggambar detail/konstruksi
4 Memahami dasar-dasar
program Auto Cad
Menguasai teknik menginstal software
Auto Cad
5 Menerapkan perintah-
perintah dasar menggambar
dengan program Auto Cad
Menerapkan perintah-perintah dasar
menggunakan program Auto Cad
6 Membuat gambar bangunan
gedung dengan program
Auto Cad
Mencetak hasil gambar dengan printer.
Membuat gambar perencanaan
bangunan gedung dengan program
Auto Cad.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Membuat gambar pelaksanaan
bangunan gedung dengan program
Auto Cad
B Menyusun Rencana
Anggaran Biaya
Bangunan Gedung
1 Menyiapkan prosedur
pelelangan
Menyiapkan prosedur pelelangan
2 Menghitung anggaran biaya
bangunan gedung.
Menghitung volume pekerjaan.
Menghitung harga satuan pekerjaan.
Menyusun rincian RAB.
Menyusun rekapitulasi RAB.
3 Menyusun RKS bangunan
gedung
Menyusun syarat-syarat administrasi.
Menyusun syarat-syarat tekniks.
C Melaksanakan Pembuatan
Maket Bangunan
1 Merencanakan pembuatan
maket interior bangunan
Membuat gambar kerja maket interior.
Membuar gambar kerja maket
eksterior.
2 Membat maket interior
bangunan
Membuat maket interior.
Membuat maket eksterior.
3 Merencanakan pembuatan
maket eksterior bangunan
Membuat gambar kerja maket
eksterior.
4 Membuat maket eksterior
bangunan
Membuat maket eksterior banguna
gedung.
Jumlah 17 8
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa kemampuan produktif siswa teknik
gambar bangunan dengan pekerjaan di industri adalah sebagai berikut :
%68%1002517
=x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Jadi berdasarkan pernyataan informan di atas dan analisis dokumen
peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa program keahlian teknik
bangunan khususnya pada teknik gambar bangunan sudah dapat dikatakan
relevan dengan tuntutan dunia industri dengan tingkat relevansi mencapai
68%.
Tabel 10. Angket untuk mengetahui kemampuan siswa dengan pekerjaan di
industri anak TKB
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR RELAVANSI
DENGAN INDUSTRI
YA TIDAK
A Perncanaan Konsruksi
Bangunan
1 Merencanakan letak
konstruksi bangunan gedung
Membuat rencana kerja dan syarat untuk
pelaksanaan konstruksi bangunan
Membuat gambar bestek untuk konstruksi
bangunan gedung
B Pemetaan atau Pengukuran
1 Pengukuran Lokasi Proyek Pengukuran Ketinggian Dasar
Bangunan Yang Akan Dibangun
Membuat pemasangan bouplank
bangunan gedung
C Melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi
1 Melaksanakan konstruksi
batu dan beton bertulang
Merencanakan dimensi konstruksi
batu/ beton
Membuat pasangan bata
Membuat plesteran
Mengaci
Membuat begisting
Melakukan pekerjaan pembesian
Melakukan pekerjaan pengecoran beton
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2 Melaksanakan kontruksi
kayu
Merencanakan dimensi konstruksi
kayu
Membuat konstruksi kayu
3 Melaksanakan kontruksi
baja
Merencakan dimensi konstruksi baja
Melakukan pekerjaan konstruksi baja
D Merencanakan Biaya
Kegiatan Pelaksanaan
Banguanan Gedung
1 RAB
Menghitung volume pekerjaan
Menghitung harga satuan pekerjaan
Menyusun rincian RAB.
Menyusun rekapitulasi RAB.
E Menguji Bahan
Banguanan
1 Pengujian bahan bangunan Mengidentifikasi berbagai jenis bahan
bangunan
Menguji kualitas berbagai bahan
bangunan
Jumlah 17 4
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa kemampuan produktif siswa teknik
konstruksi bangunan dengan pekerjaan di industri adalah sebagai berikut :
%95.80%1002117
=x
Jadi berdasarkan pernyataan informan di atas dan analisis dokumen
peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa program keahlian teknik
bangunan khususnya pada teknik konstruksi bangunan sudah dapat dikatakan
relevan dengan tuntutan dunia industri dengan tingkat relevansi mencapai
80,95%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Tabel.11. Angket untuk mengetahui kemampuan siswa dengan pekerjaan di
industri anak TKK
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR RELAVANSI
DENGAN INDUSTRI
YA TIDAK
A Melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Dan Ukir
Perabot Kayu
1 Menggambar konstruksi
perabot
Menggambar konstruksi perabot
2 Menghitung anggaran biaya
pembuatan perabot kayu
Menghitung anggaran biaya
pembuatan perabot kayu
3 Membuat konstruksi perabot Membuat konstruksi perabot
B Melaksnskan Pekerjaan Jok
Perabot Kayu
1 Merencanakan bentuk jok
perabot kayu
Menggambar jok.
Membuat daftar kebutuhan bahan.
2 Membuat jok perabot kayu Membuat jok perabot kayu
C Melaksanakan Pekerjaan
Politur Dan Melamik
1 Merencanakan kebutuhan
bahan politer
Merencanakan kebutuhan bahan politur
2 Mempolitur Mempolitur permukaan kayu
3 Menghitung anggaran biaya
pekerjaan politer
Menghitung anggaran biaya pekerjaan
politer
4 Merencanakan kenutuhan
bahan melamik
Merencanakan kebutuhan bahan
melamik
5 Melaksanakan finishing kayu Melaksanakan finishing kayu dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
dengan melamik melamik
6 Menghitung anggaran biaya
pekerjaan melamik
Menghitung anggaran biaya pekerjaan
melamik
D Melaksanakan Pekerjaan
Pengecatan Kayu
1 Merencanakan kebutuhan
bahan cat kayu
Merencanakan kebutuhan bahan cat
kayu
2 Mengecat kayu Mengecat permukaan kayu
3 Menghitung anggaran biaya
pekerjaan pengecatan kayu
Menghitung anggaran biaya pekerjaan
pengecatan kayu
Jumlah 9 6
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa kemampuan produktif siswa teknik
konstruksi kayu dengan pekerjaan di industri adalah sebagai berikut :
%60%100159
=x
Jadi berdasarkan pernyataan informan di atas dan analisis dokumen
peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa program keahlian teknik
bangunan khususnya pada program keahlian teknik konstruksi kayu sudah
dapat dikatakan relevan dengan tuntutan dunia industri dengan tingkat
relevansi mencapai 60 % .
Berdasarkan data di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
kemampuan siswa pada kurikulum kelompok produktif sudah dapat
dikatakan relevan dengan tuntutan pekerjaan yang ada di dunia usaha/dunia
industri (Du/Di).
3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Prakerin SMK N 5 Surakarta
Dalam melaksanakan Prakerin di SMK N 5 Surakarta khususnya pada
jurusan Teknik Bangunan, ada beberapa masalah atau hambatan yang
membuat pelaksanaan Prakerin kurang maksimal. Adapun hambatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
dialami oleh SMK N 5 Surakarta dalam pelaksanaan Prakerin adalah sebagai
berikut:
1) Kurang sesuainya jenis pekerjaan yang ada di tempat Prakerin.
Kurang sesuainya jenis pekerjaan yang diberikan industri kepada
peserta Prakerin menjadikan suatu masalah dalam pelaksanaan prakerin.
Hal tersebut dipertegas oleh pernyataan informan 2 (14 Agustus 2010)
yang menyatakan bahwa “Hambatannya itu memang banyak sekali, yang
pertama itu tidak relevan pekerjaan yang diberikan kepada siswa prakerin
misalnya untuk anak gambar itu di suruh untuk mengecat itu kan tidak
sesuai dengan kompetensi yang diberikan di sekolah”.
Dari keterangan yang diberikan di atas dapat disimpulkan bahwa
salah satu hambatan dalam pelaksanaan Prakerin adalah adanya
ketidaksesuaian pekerjaan yang ada di industri.
2) Tempat prakerin yang jauh.
Tempat yang jauh dari tempat tinggal juga menghambat
pelaksanaan jalannya prakerin. Menurut informan 8 (31 agustus 2010)
“Untuk hambatan atau masalah ada mas, yaitu tempatnya agak jauh”. Hal
senada juga diungkapkan oleh informan 2 (14 agustus 2010) yang
menerangkan “kesulitannya kalau sejauh ini tempat industrinya itu
berjauhan”. Berdasar hasil observasi lokasi prakerin ada yang terletak di
daerah yang jauh dengan sekolah yaitu di Gemolong yang berjarak ±15
Km dari sekolah, hal itu mengakibatkan peserta agak malas untuk menuju
ke tempat industri.
Berdasarkan hasil observasi dan pernyatan di atas peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa tempat Prakerin yang jauh dari tempat
tinggal menimbulkan hambatan atau masalah dalam pelaksanaan
prakerin.
3) Sistem pembimbingan yang kurang optimal.
Kegiatan monitoring atau pembimbingan pada pelaksanaan
prakerin di SMK N 5 Surakarta masih ada beberapa masalah. Masalah
tersebut adalah berupa sistem pembimbingan yang dilakukan oleh pihak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
sekolah. Sistem pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah kurang
optimal karena hanya dilakukan satu kali. Hal tersebut dijelaskan oleh
informan 8 (31 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa “pembimbingan
dari pihak sekolah hanya meninjau satu kali mas yaitu saat kita berada
disana dapat satu bulan”. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik kurang
mendapatkan pengawasan dari pihak sekolah. Pernyataan senada juga
diungkapkan oleh informan 3 (14 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa:
“Hambatan datang dari anaknya sendiri misalnya di industri karena
pantauannya dari sekolah tidak seperti hari biasa jadi ada siswa yang tidak
masuk artinya selama melaksanakan prakerin siswa malah tidur di rumah”.
Berdasar hasil observasi dan penjelasan dari informan peneliti
dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem pembimbingan yang dilakukan
oleh pihak sekolah masih kurang optimal.
C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori
1. Pelaksanaan Prakerin Program Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta
Pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta terdiri dari beberapa
tahapan. Tahapan yang dilalui oleh SMK N 5 Surakarta khususnya program
keahlian Teknik Bangunan antara lain:
a. Pra Prakerin
Kegiatan Praprakerin di SMK N 5 Surakarta merupakan tahapan
sebelum pelaksanaan Prakerin. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini
antra lain : analisis kebutuhan industri, penetapan industri baru,
singkronisai industri baru, MoU, sosialisasi program Prakerin ke guru
pembimbing. Pada tahap ini telah dilaksanakan dengan baik.
b. Pelaksanaan Prakerin
1) Persiapan Prakerin
Tahap ini merupakan tahap dimana siswa dibekali ketrampilan
sesuai dengan kompetensinya yang didapatkan dalam proses belajar
mengajar di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Selain itu pihak SMK N 5 Surakarta juga mempersiapkan peserta
Prakerin dengan beberapa syarat. Adapun syarat-syarat tersebut antara
lain: mengikuti pembekalan, melaksanakan tata tertib yang ada.
Dalam tahap ini SMK N 5 Surakarta telah melaksanakan dengan
baik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2) Penyerahan Siswa Ke Industri
Penyerahan peserta prakerin di SMK N 5 Surakarta sudah sesuai
dengan kurikulum dan peraturan yang berlaku, pelaksanaannya sudah
berjalan lancar karena adanya kerjasama yang antara pihak sekolah
dengan pihak dunia usaha / dunia industri. Waktu pelaksanaan
Prakerin di SMK N 5 Surakarta adalah 2 bulan.
3) Pembimbingan / Monitoring
Pembimbingan yang dilakukan pada pelaksanaan Prakerin di SMK
N 5 Surakarta ada 2 yaitu pembimbingan oleh pihak sekolah dan
pembimbingan oleh pihak industri. Dalam tahap pembimbingan telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana namun masih kurang optimal
yaitu pembimbingan yang dilakukan dari sekolah.
4) Penarikan Siswa Dari Industri
Penarikan siswa dari tempat prakerin sudah berjalan dengan baik
yaitu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
c. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan pelaporan prakerin telah dilakukan dengan baik yaitu berupa
kegiatan pengumpulan jurnal pembimbing, rekap pelanggaran tata tertib
siswa, evaluasi kelayakan industri, sertifikasi, dan analisis kepuasan industri.
2. Relevansi Kemampuan Siswa Terhadap Tuntutan Dunia Industri
Dari hasil wawancara tentang kemampuan siswa pada kurikulum
produktif, bahwasannya kemampuan siswa pada kurikulum kelompok
produktif Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta dapat
melaksanakan pekerjaan yang ada di industri sesuai dengan rencana program
pembelajaran hasil singkronisasi sekolah dengan dunia usaha/dunia industri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
(Du/Di). Hal tersebut dapat terlihat pada tabel relevansi proses pelaksanaan
prakerin yang menunjukkan tingkat relevansi kemampuan siswa program
keahlian teknik bangunan. Adapun tingkat relevansi siswa terhadap tuntutan
pekerjaan yang ada di industri untuk siswa pada kompetensi keahlian Teknik
Gambar Bangunan adalah sebesar 68%, siswa pada kompetensi keahlian
Teknik Konstruksi Bangunan adalah sebesar 80,95% ,dan siswa pada
kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu adalah sebesar 60%. Dari data
tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan siswa pada program
keahlian teknik bangunan SMK N 5 Surakarta sudah dapat dikatakan relevan
dengan tuntutan pekerjaan di dunia usaha/dunia industri (Du/Di).
3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
Hambatan dan masalah yang terjadi pada pelaksanaan Prakerin SMK
N 5 Surakarta Program Keahlian Teknik Bangunan adalah:
a. Kurang sesuainya jenis pekerjaan yang ada di tempat Prakerin dengan
kompetensi yang dimiliki siswa. Sehingga mengakibatkan siswa kurang
mampu mengembangkan kompetensi yang sudah ia miliki.
b. Tempat prakerin yang jauh mengakibatkan perserta prakerin kesulitan
menuju tempat prakerin.
c. Sistem pembimbingan yang kurang optimal yaitu monitoring yang
dilakukan oleh pihak sekolah hanya satu kali mengakibatkan
pembimbingan terhadap peserta prakerin menjadi kurang optimal.
Tabel.12. Hasil Wawancara dan analisi Dokumen Di SMK N 5 Surakarta
No Aspek Parameter Temuan di Lapangan Kesimpulam
1. Pelaksanaan
Prakerin
Tahap pelaksanaan
prakerin
a. Pra prakerin
a. Analisis kebutuhan
industri
b. Pemetaan industri
baru
Sudah dilaksanakan
dengan baik sesuai
dengan rencana yang
telah ditetapkan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
b. Tahap
pelaksanaan
prakerin
c. Laporan
pelaksanaan
Prakerin
c. Singkronisasi industri
baru
d. Mou
e. Sosialisasi program
prakerin dengan
Du/Di
f. Sosialisasi program
prakerin dengan guru
pembimbing
a. Tahap persiapan
prakerin
b. Tahap penyerahan
siswa ke industri
c. Tahap monitoring
atau pembimbingan
d. Laporan pelaksanaan
prakerin
a. Pengumpulan jurnal
pembimbing
b. Rekap pelanggaran
tata tertib di industri
c. Evaluasi kelayakan
industri
d. Sertifikasi
e. Analisis kepuasan
industri
rencana operasi WKS 4.
Telah berjalan dengan
lancar namun masih
harus ditingkatkan lagi
terutama dalam tahap
pembimbingan.
Telah berjalan dengan
baik sesuai dengan
rencana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
2. Relevansi
kemampuan
siswa pada
kurikulum
kelompok
industri
dengan
tuntutan
dunia industri
Kemampuan
siswa pada
kurikulum
kelompok
produktif
a. Relevansi
kemampuan
siswaTGB dengan
tuntutan dunia
industri adalah
sebesar 68%
b. Relevansi
kemampuan siswa
TKB dengan tuntutan
dunia industri adalah
sebesar 80,95%
c. Relevansi
kemampuan siswa
TKK dengan tuntutan
dunia industri adalah
sebesar 60%
Sudah dapat dikatakan
relevan namun masih
harus ditingkatan lagi
terutama untuk
kompetensi keahlian
TKK
3. Faktor
penghambat
Faktor yang
menghambat
pelaksanaan
prakerin
a. Tidak sesuainya jenis
pekerjaan yang ada di
tempat Prakerin
dengan kompetensi
yang dimilki siswa
b. Tempat prakerin yang
jauh dari tempat
tinggal siswa
c. Sistem
pembimbingan yang
kurang optimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tentang
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N
5 Surakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Langkah yang ditempuh oleh Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5
Surakarta pada pelaksanaan Prakerin dengan menggunakan beberapa tahapan
telah berjalan dengan baik. Adapun tahapan pelaksanaan Prakerin adalah
sebagai berikut:
a. Tahap Praprakerin
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini antra lain : analisis kebutuhan
industri, penetapan industri baru, singkronisai industri baru, MoU,
sosialisasi program Prakerin ke guru pembimbing telah berjalan dengan
baik.
b. Tahap Pelaksanaan Prakerin
1) Tahap Persiapan Prakerin
Dalam tahap ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana
operasional WKS 4.
2) Tahap Penyerahan Peserta Prakerin
Tahap Penyerahan peserta Prakerin di SMK N 5 Surakarta sudah
berjalan lancar karena adanya kerjasama yang antara pihak sekolah
dengan pihak dunia usaha / dunia industri dan waktu pelaksanaannya
yaitu 2 bulan.
3) Tahap Pembimbingan / Monitoring
Dalam tahap pembimbingan kurang berjalan dengan baik hal ini dapat
dilihat dari kurang optimalnya pembimbingan yang dilakukan oleh
pihak sekolah.
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
4) Tahap Penarikan Peserta Prakerin.
Tahap penarikan ini dilakukan setelah siswa selesai melaksanakan
kegiatan Prakerin di dunia Industri. Tahap inipun telah dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan jadwal prakerin yang telah ditetapkan.
c. Laporan Pelaksanaan
Laporan pelaksanaan Prakerin SMK N 5 Surakarta telah dilakukan oleh
pembimbing dengan baik.
2. Kemampuan siswa pada kurikulum produktif sudah dapat dikatakan relevan
dengan tuntutan dunia industri meskipun masih hanya kemampuan dasarnya
saja. Hal tersebut ditunjukkan pada tingkat relevansi kemampuan siswa TGB
sebesar 68%, siswa TKB sebesar 80,95%, siswa TKK sebesar 60 %.
3. Hambatan yang dihadapi oleh SMK N 5 Surakarta khususnya Program
Keahlian Teknik Bangunan antara lain:
a. Jenis pekerjaan yang diberikan kepada siswa Prakerin kurang sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki.
b. Tempat Prakerin yang jauh dari tempat tinggal siswa mengakibatkan siswa
kesulitan menuju tempat Prakerin.
c. Kurang optimalnya pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
B. Implikasi Penelitian Dilihat dari hasil penelitian tentang Analisis Pelaksanaan Praktek Kerja
Industri dalam rangka peningkatan kemampuan siswa dalam kurikulum produktif
(Studi Kasus: Program keahlian Teknik Banguan SMK N 5 Surakarta) adalah
sebagai berikut:
1. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat memberikan gambaran bagaimana
langkah yang diambil pihak sekolah pada pelaksanaan Prakerin.
2. Dengan adanya penelitian ini, maka akan memberikan gambaran bagi SMK
lain dalam pelaksanaan Prakerin. Sehingga akan menjadi dorongan untuk
memperbaiki program Prakerin di SMK tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada sekolah untuk selalu menjalin hubungan baik dengan Du/Di, sehingga
dalam pelaksanaan Prakerin berikutnya dapat berjalan lancar. Selain itu
dengan adanya hubungan yang baik antara sekolah dengan Du/Di, maka akan
mempermudah perkembangan kurikulum produktif yang sesuai dengan
kebutuhan dunia industri.
2. Sekolah sebaiknya selalu meningkatkan usaha untuk mencari institusi
pasangan yang sesuai dengan kompetensi siswa program keahlian teknik
bangunan agar dalam pelaksanaan prakerin ada kesesuaian antara pekerjaan
yang ada di intitusi pasangan dengan kompetensi yang dimiliki siswa dengan
mengadakan observasi ke tempat prakerin sebelum pelaksanaan prakerin, agar
pihak sekolah tahu pekerjaan apasaja yang ada di tempat tersebut.
3. Dalam pelaksanaan prakerin hendaknya pihak sekolah senantiasa mengadakan
monitoring terhadap peserta prakerin secara optimal dengan mengunjungi
tempat prakerin dua minggu sekali sehingga dapat mengetahui aktivitas yang
dilakukan oleh peserta prakerin.
4. Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri diharapkan untuk senantiasa
membantu pelaksanaan Prakerin. Karena dengan adanya Prakerin maka akan
diketahui kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh sekolah menengah
kejuruan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sonhadji, KH.1998. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Badeni. 2002. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan : Relevansi SMK
Berpendidikan Sistem Ganda (PSG) dengan Kebutuhan Pasar Kerja di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas.
Depdikbud. 1994. Konsep Sistem Ganda pada Pendidikan Menengah Kejuruan di
Indonesia . Jakarta: Depdikbud. _______. 1987. Panduan Belajar ke Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas
(SMKTA) . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdikbud. 1995. Pendidikan Sistem Ganda Strategi Operasional Link and match
pada Sekolah Menengah Kejuruan . Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah. FKIP. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press. Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional. 1996. Konsep Pendidikan Sistem Gand Pada
Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: UI Press. Moleong. J . Lexy. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Hanindita. Oemar Hamalik. 1990. Pendidikan Tenaga Kerja Nasional Kejuruan
Kewirausahaan dan Manajemen. Bandung: Citra Aditya Bakti. Peraturan Pemerintah Repuplik Indonesia No.29 tahun 1990. Tentang Pendidikan
Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rina Rahayu. 2008. Analisis Pelaksanaan Prakktek Kerja Dan Industri (Prakerin)
di SMK Murni Surakarta. Surakarta: UNS. Rudy Setyo H. 2009. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Iso 9001 : 2000 Dalam
Rangka Peningkatan Kemampuan Produktif Siswa Serta Daya Serap Di Dunia Industri. Surakarta: UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Sasi Agustus Susiana. 2005. Jurnal : Model Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Magelang Tahun Ajaran 2004/2005. Semarang: UNNES
Suharsimi Arikunto. 2006. ” Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.”.
Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori Dan
Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Bandung: Citra Umbara. Undang-Undang RI No.2 Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: PT Armas Duta Jaya. http://www.dikmenjur.freehosting.net/info-prakerin.html, diakses 8/04/2010 http://www.pusdiknakes.or.id/data/kurikulum/smk.doc, diakses 20/03/2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Pedoman Wawancara Dengan Wakil Kepala Skolah 4 Bidang Hubungan
Industri
1. Apakah Tugas dan Kewajiban WKS 4 bidang Hubungan Industri dalam
pelaksanaan Prakerin?
2. Bagaimana struktur organisasi pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta?
3. Bagaimana pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta , meliputi persiapan,
pelaksanaan?
4. Dalam mencari tempat industri apakah ada syarat tempat industri ?
5. Siapa saja peserta Prakerin?
6. Kapan Prakerin dilaksanakan?
7. Dimana saja Prakerin dilaksanakan?
8. Bagaimana cara memilih tempat untuk Prakerin?
9. Bagaimana tentang sistem pembimbingan baik yang dilakukan oleh pihak
sekolah maupun dari pihak dunia industri?
10. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin?
11. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri?
12. Bagaimana usaha pihak sekolah untuk menyesuaikan kemampuan siswa
sesuai kurikulum produktif dengan tututan indutri?
13. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak sekolah dari pelaksanaan Prakerin?
14. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Pedoman Wawancara Dengan Guru Pembimbing Prakerin
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kurikulum produktif untuk
menunjang kebutuhan dunia industri ?
2. Siapa saja peserta Prakerin?
3. Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan siswa dalam kurikulum
produktif?
4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan Prakerin? (meliputi: persiapan,
penerjunan , dan penarikan peserta)
5. Apa tugas anda selaku guru pembimbing Prakerin?
6. Bagaimana pelaksanaan Pembimbingan Prakerin?
7. Apakah ada kerja sama antara pembimbing dari sekolah dengan
pembimbing dari pihak industri?
8. Adakah hambatan atau masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
9. Jika ada bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
10. Apa manfaat pelaksanaan Prakerin?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Pedoman Wawancara Dengan Pembiming Dunia Industri
1. Bagimana tentang sistem pembimbingan terhadap siswa dalam
pelaksanaan prakerin?
2. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan
Prakerin?
3. Berapa lama jam kerja yang diberikan kepada peserta prakerin?
4. Jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh siswa peserta Prakerin
5. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia
industri?
6. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak dunia industri dari
pelaksanaan Prakerin?
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Pedoman Wawancara Dengan Siswa Peserta Prakerin
1. Anda prakerin dimana?
2. Anda Prakerin ditempat itu dicarikan atau anda mencari sendiri?
3. Bagimana mengenai pelaksanaan Prakerin? (meliputi: persiapan,
pelaksanaan , penempatan, pembimbingan, evaluasi)
4. Jenis pekerjaan apa yang anda lakukan dalam prakerin?
5. Apakah kemampuan anda yang diperoleh di sekolahan sudah relevan
dengan tuntutan dunia industri?
6. Manfaat apa yang anda peroleh dari pelaksanaan Prakerin?
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Data Hasil Wawancara Penelitian di SMK N 5 Surakarta
Narasumber : Drs. Sriyadi , MM. (Informan 1)
Waktu : 18 Agustus 2010.
1. Apakah Tugas dan Kewajiban WKS 4 bidang Hubungan Industri dalam
pelaksanaan Prakerin?
Tugas yang utama ada 2, yang pertama memngokordinir pelaksaan
pembelajaran diindustri yang bertanggung jawab atas pelaksaan praktek kerja
industri, yang kedua adalah pemasaran tamatan, itu adalah dua tugas yang
sangat global yang harus dikerjakan.
2. Bagaimana struktur organisasi pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta?
Ya nanti ada diberikan.
3. Bagaimana pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta , meliputi persiapan,
pelaksanaan?
Yang pertama itu Pra prakerin yaitu kegiatannya pemetaan , analisis industri,
mengadakan singkronsasi industri, mengadakan MoU atas pelaksanaan
prakerin.
Kemudian kegiatan persiapan Prakerin yaitu anak mencari tempat industri,
kemudian setelah mendapat lalu diinventraris dan sustu saat akan diterjunkan
ke tempat industri . dalam mencari tempat industri ada anak mencari sendiri,
adapula dari pihak sekolahan yang mencarikan,yang utama anak mencari
industri sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan yang bangunan ya di
bangunan yang mesin ya di mesin industrinya tersebar di Solo raya. Selain itu
ada tahap pembekalan yang meliputi pembekalan dari sekolahan dan
pembekalan dari pihak industri.
Setelah persiapan selesai kemudian penyerahan siswa ke industri,
pembimbingan atau monitoring dan penarikan siswa dari industri.
Penyerahan siswa ke industri atau penerjunan siswa ya mas, penerjunan siswa
itu sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, untuk teknik bangunan
itu yang TKB dan TGB itu ada yang ditempatkan di industri yang sama yaitu
langsung di lokasi proyeknya sesuai dengan industri yang dipilih siswa
tersebut untuk melakukan Prakerin, sedangkan untuk anak TKK itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
ditempatkan industri perkayuan sepertimebeler di daerah deket Gemolong itu
lho mas.
Monitoring atau pembimbingan yaitu untuk pembimbingan dibimbing oleh
guru yang mengajar misal bangunan yang membimbing ya guru bangunan,
kalau di industri ada guru pembimbing sendiri disana ada pembimbing dari
industri
Penarikaan dilakukan oleh pembimbing setelah siswa selesai melaksanakan
Prakerin.
Pelaporan prakerin: analisis pelaksanaan dalam hal ini ketercapaian sasaran
materi dan kepuasan pelanggan.
4. Dalam mencari tempat industri apakah ada sarat tempat industri ?
Ada, itu kan industri kecil menengah atau sedang, dan besar, kecil itu tenaga
kerjanya dibawah 5, indutri sedang itu tenaga kerjanya 10 dan industri besar
itu tenaga kerjanya di atas itu, dan jam kerjanya itu lebih dari jam 12 siang,
industri yang dipakai minimal yang tenaga kerjanya lebih dari 5 kerjanya satu
hari atau dengan kata lain industri yang dipakai adalah industri menengah
keatas.
5. Siapa saja peserta Prakerin?
Disini ya mas, pesrta prakerin adalah siswa kelas XII dimana siswa tersebut
telah mendapat pelajaran tentang keahlian bagunan selama dua tahun yaitu
mulai darai kelas X sampai XI dan diharapkan ketrampilan yang sudah
didapat oleh siswa dapat diaplikasikan di industri.
6. Kapan Prakerin dilaksanakan?
Pelaksanaannya itu kita mengambil antara waktu luang liburan , yaitu
tanggal 21 juni s/d 21 agustus, kenapa pas itu kan liburan jadi tidak
menggangu proses belajar mengajar, untuk waktu pelaksanaan sendiri disini
dua bulan karena mengacu pada tuntutan akreditasinya minimal 500 jam
pelajaran, itu kalau dihitung Cuma 2 bulan sudah cukup, jadi disni Cuma
mengambil jam minimal.
7. Dimana saja Prakerin dilaksanakan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Ya industrinya terlelak di Solo Raya tidak di batasi, untuk lengkapnya.Ya
nanti ada saya kasih
8. Bagaimana cara memilih tempat untuk Prakerin?
Kalau penentuan tempat itu kita percayakan pada anak. Hanya dari sekolah
memberi saran kepada anak agar mencari tempat industri yang ada
kompetensi dengan kompetensi anda. Missal bangunan yang ada betonnya,
kayunnya., untuk perkayuan
9. Bagimana tentang sistem pembimbingan baik yang dilakukan oleh pihak
sekolah maupun dari pihak dunia industri?
Untuk pembimbingan dibimbing oleh guru yang mengajar misal bangunan
yang membimbing guru bangunan , kalu diindustri ada pembimbing sendiri
disana ada pembimbing dari industri , itu ada panduan, misalnya yang
bangunan harus ada pekerjaan RAB , membuat berita acara pelelangan , kalu
sudah dilakukan dicentang pada jurnal kegiatan siswa.berarti dilakukan sesuai
jurnal
10. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin?
Yaitu dengan penilaian yaitu bentuk penilaiaanya itu dilakukan di industri
langsung nilai itu ditransfer menjadi nilai jadi nanti langsung dimasukkan ke
nilai raport. Ya nanti yang dinilai dari ketertiban, sikap, kemudian dari
kompetensinya dinilai,
11. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri?
Ya harapannya link and match itu relevan, masalahnya itu didepan sudah ada
singkronisasi, kalaupun ada itu hanya perkecualian.
12. Bagaimana usaha pihak sekolah untuk menyesuaikan kemampuan siswa
sesuai kurikulum produktif dengan tututan indutri?
Jadi yang jelas di sekolah diberikan pembelajaran, kan sekarang ada namanya
tugas trstruktur dan tugas nonstruktur , tugas tersruktur itu namanya PR home
work misalnya bangunan kelas 1 ya saya beri tugas hitunglah jumlah bata
yang dibutuhkan untuk membuat suatu dinding tembok ukuran sekian m, itu
tugas terstruktur, kemudian untuk tugas nonstruktur itu contohnya rumahmu
hitung sendiri habisnya berapa, itu tugas diluar sudah agak mengembang itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan kompetensi siswa dalam
bidang menghitung bangunan,yang jelas adalah itu, kemudian memberikan
pengayaan materi , tugas guru kan ada 4 yaitu pertama membuat persiapan,
yang ke-3 melaksanakan pembelajaran, kemudian yang ke-3 menagadakan
eveluasi , dan yang ke-4 mengadakan analisis tindak lanjut
13. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak sekolah dari pelaksanaan Prakerin?
Sebetulnya manfaatnya itu banyak, yang jelas dari kajian materi kita tidak
mengeluarkan biaya operasional pembelajaran itu dari segi finansial,
kemudian yang lebih penting kita bisa memberikan suatu pembelajaran yang
realita karena belajar di industri, lalu termasuk juga promosi tamatan.
14. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
Ya kalau masalah jelas ada tapi masalah-masalah itu bisa kita atasi dan kita
minimalisir yang pertama masalah itu berkaitan dengan bahan praktek,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Hasil Wawancara Penelitian Di SMK N 5 Surakarta
Narasuber : Suwarno, S.Pd. (Informan 2)
Waktu : 14 Agustus 2010
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kurikulum produktif utuk
menunjang kebutuhan dunia industri ?
Pembelajarannya itu menggunakan Praktek mestinya sebelum praktek tu
teori dulu apa yang akan dipraktekkan, baru kemudian praktek.
2. Siapa saja peserta Prakerin?
Seluruh peserta Prakerin telah mendapat pembelajaran selama di kelas X
dan XI, sehingga sudah mempunyai keahlian yang bisa diterapkan di
industri
3. Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan siswa dalam kurikulum
produktif?
Kemampuan secara umum sudah relevan namun ada juga yang tidak
sesuai yang diharapkan oleh pihak sekolah misalnya kemarin itu anak
jurusan gambar disuruh untuk mengecat, jadi tidak relevan dengan
kompetensi yang dia miliki.
4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan Prakerin?(meliputi: persiapan,
penerjunan , dan penarikan peserta)
Pelaksanaannya itu kan prakerin diambil semester genap dilaksanakan 2
bulan sebelum siswa naik kekelas 3, berarti sebelum kenaikan.
Persiapannya saya kira tidak ada persiapan secara khusus tu, karena jauh
hari sebelumnya sudah dikasih pengarahan kalau besuk tu akan diadakan
Prakerin sedini mungkin silakan mencari tempat sesuai yang kamu
harapkan ya tho, yang penting intinya senang, kalau tidak dapat tempat ya
nanti dari pihak sekolah yang akan mengantarkan. Penerjunannya di sana
seperti yang saya katakan tadi pertama kita mencari dulu kemudian sudah
dipastikan bisa di sana baru kemudian minta surat pengantar dari sini,
karena tidak mungkin diberi surat pengantar dulu nanti jangan-jangan
malah nggak bisa, dan penerjunannya itu sendiri, penerjunan disini
disesuaikan dengan program kealiannya masing-masing, misalnya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
anak TKB dan TGB itu diterjunkan di proyek bangunan seperti ikut di
konsultan proyek seperti di candrakirana design, ada juga yang langsung di
pryeknya yaitu seperti di PT. Cipta Graha Putra itu langsung di
perumahannya. Sementara untuk anak TKK itu ditempatkan di perusahaan
kayu yang sudah besar seperti di CV karya Jati di daerah sentra industri
mebel di Gemlong Sragen. Kemudian pembimbingan itu ditunjuk dalam
hal ini sekarang yang menunjuk sekarang saya kalau dulu ketua program
yang menunjuk, kan sekarang saya ditunjuk sebagai ketua Unit Prakerin /
BKK jadi yang menentukan sekarang saya, kamu harus kemana-mana
kalau kemarin ketua program yang menentukan. Untuk proses
pembimbingannya sendiri itu seperti yang sudah-sudah kita mengantar,
mengarahkan, siswa agar tidak bikin malu sekolah berbuatlah sebaik
mungkin disana dengan harapan besuk itu bisa diterima kembali disana
seandainya besuk itu anda bekerja disana, jadi kita itu memberi
pengarahan seperti itu , mewanti-wanti anak jangan sampai terjadi yang
tidak diinginkan.
5. Apa tugas anda selaku guru pembimbing Prakerin?
Tugas saya memang memantau kodisi siswa ya tho, baik kehadirannya,
melalui pembimbing yang dari sana jadi saya tidak tahu persis minta
laporan saja bagaiman pak kondisinya baik-baik kalau memang baik ya
saya rekap baik kalau tidak ya nanti saya atasi.
6. Bagaimana pelaksanaan Pembimbingan Prakerin?
Pelaksanaan pembimbingan dilakukan satu kali yaitu saat siswa sudah
berada di iindustri 1 bulan.
7. Apakah ada kerja sama antara pembibing dari sekolah dengan pembimbing
dari pihak industri?
Pembimbing tu kerjasama ya pada waktu disana saja setelah itu ya sudah
ya tho, ya paling kerjasamanya harapannya besuk itu bisa menerima lagi
siswa dari SMK N 5 Surakarta
8. Adakah hambatan atau masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Hambatannya itu memang banyak sekali, yang pertama itu tidak relevan
pekerjaan yang diberikan kepada siswa prakerin misalnya untuk anak
gambar itu di suruh untuk mengecat itu kan tidak sesuai dengan
kompetensi yang diberikan di sekolah, kemudian kesulitannya kalau
sejauh ini tempat industrinya itu berjauhan tapi jauh-jauh hari sebelumnya
dah saya kasih kesempatan kamu cari tempat prakerin terserah yang paling
dekat, paling baik jadi seperti itu, jadi kalau sudah berjalan jangan
dipermasalahkan tapi kenyataannya masih ada siswa tidak masuk dan lain
sebagainya.
9. Jika ada bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
Cara mengatasinya ya sedini mungkin diberikan pengarahan ya kalau mau
silakan dijalankan ya kalau tidak mau ya cari tempat yang paling mudah tu
kan masih bisa .
10. Adakah faktor pendukung pelaksanaan prakerin?, sebutkan?
Untuk faktor pendukung ya tempat yang digunakan untuk prakerin anak-
anak itu sebagian besar sudah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
tempat industri seperti peralatan yang ada di industri sudah bagus dll.
11. Apa manfaat pelaksanaan Prakerin?
Manfaatnya itu jelas jadi ada perubahan sikap bagi siswa mengetrapkan
kemudian untuk sekolah yaitu untuk promosi tamatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Data Hasil Wawancara di SMK N 5 Surakarta
Narasumber : Sukisno, S.Pd. (Informan 3)
Waktu : 14 Agustus 2010
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran kurikulum produktif utuk
menunjang kebutuhan dunia industri ?
Pembelajaran disini yaitu dengan menggunakan metode praktek,
2. Siapasaja peserta Prakerin?
Pesertanya yaitu siswa kelas 3.
3. Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan siswa dalam kurikulum
produktif?
Menurut saya kemampuannya sudah bisa dikatakan 80% bisa mengikuti
karena kelas yang di industri dari kelas 2 ke kelas 3 kemungkinan itu ada
yang belum pernah disampaikan tapi di industri disampaikan namun
adapula materi yang sudah disampaikan di sekolah tapi tidak diterapkan
diindustri. Jadi saling mengisi antara di sekolah dengan di industri.
4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan Prakerin?(meliputi: persiapan,
penerjunan , dan penarikan peserta)
Persiapan : anak dibekali, jadi ada pembekalan, perjurusan, ada yang
dikumpulkan secara massal, untuk pembekalan perjurusan kita membatasi
siswa apa-apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diikuti di industri,
jadi anak harus mengikuti di industri.
Terus untuk mencari tempat prakerin ada yang siswa mencari tempat
industri sendiri dan ada juga yang dicarikan oleh pihak sekolah., menurut
paengamatan saya tempat yang digunakan oleh siswa sudah memenuhi
syarat.
Penerjunanan ke industri tgl 21 juni 2010 s/d 21 agustus jadi pelaksanaan
nya 2 bulan
Lalu untuk tahap penarikan itu kami selaku guru pembimbing yang
melakukan, bersamaan dengan penarikan phak sekolah memberikan form
kepuasan pelaksanaan prakerin kepada pihak industri untuk diisi sebagai
bahan evaluasi pelaksanaan prakerin secara keseluruhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
5. Apa tugas anda selaku guru pembimbing Prakerin?
Tugas saya hanya mengarahkan siswa supaya siswa dapat mengikuti
pekerjaan di industri, sama menyerahkan siswa kenindustri serta
memenarik kembali siswa dari industry
Bagaimana sistem penilaian ?
Sistem penilaian dilakukan oleh pihak industri tapi disini memberi rambu-
rambu penilaian seperti aspek kedisiplinan,ketrampilan dan lain-lain.
6. Bagaimana pelaksanaan Pembimbingan Prakerin?
Pelaksanaan pembimbingan dilakukan satu kali yaitu saat siswa sudah
berada di industri 1 bulan.
7. Apakah ada kerja sama antara pembibing dari sekolah dengan pembimbing
dari pihak industri?
Ada yaitu karena ini sifatnya latihan jadi dari pihak pembimbing dari
sekolah minta agar siswa dibimbing di industri oleh pihak industri, jadi
saling mengarahkan siswa.
8. Adakah hambatan atau masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
Hambatan datang dari anaknya sendiri misalnya di industri karena
pantauannya dari sekolah tidak seperti hari biasa jadi ada siswa yang tida
masuk artinya selama melaksanakan prakerin siswa malah tidur di rumah.
9. Jika ada bagaimana cara mengatasi masalah tersebut
Cara mengatasinya dengan home visit artinya anak dicari kerumahnya.
10. Adakah faktor pendukung pelaksanaan prakerin?, sebutkan?
Ada yaitu sarana yang ada di indutri sangat mendukung.
11. Apa manfaat pelaksanaan Prakerin?
Manfaatnya jadi siswa mengetahui cara kerja, menerapkan disiplin kerja ,
mengetahui yang belum pernah disampaikan disekolah disampaikan
diindustri artinya menambah pengetahuan bagi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Data Hasil Wawancara Dengan Dunia Industri
Narasumber : Bapak Toni (Informan 4)
Waktu : 13 Agustus 2010
Lokasi : PT Cipta Graha Putra
1. Bagimana tentang sistem pembimbingan terhadap siswa dalam pelaksanaan
prakerin?
Pembimbingan yang dilakukan di tempat ini adalah kepada peserta prakerin
diberikan bimbingan setiap akan melakukan pekerjaan dan setiap peserta
prakerin diikutkan bekerja dengan mandor.
2. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin?
Bentuk evaluasi dilakukan setelah peserta prakerin melaksanakan pekerjaan
yaitu dengan melihat hasil pekejaan yang dilakukan dan memberikan penilaian
setelah itu pengarahan jika masih ada kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
3. Berapa lama jam kerja yang diberikan kepada peserta prakerin?
Tiap peserta prakerin diberikan jam kerja yang sama dengan pekerja yang lain
yaitu tiap hari bekerja dari jam 8.00 s/d16.00 atau 8 jam
4. Jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh siswa peserta Prakerin?
Kalau disini ya mas, para siswa saya suruh untuk melakukan pengukuran
tanah, jadi saya suruh mencoba menggunakan tedolit, sya suruh membuat
plesteran, mengaci, dan juga mengecat. Selain itu siswa juga saya suruh untuk
menghitung RAB, merencanakan bangunan, gitu mas
5. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri?
Kemampuan siswa pada dasarnya sudah bisa diterapkan di dunia industri yaitu
untuk kemampuan dasar, namun masih diperlukan pengembangan dari
kemampuan tersebut, contohnya peserta didik sudah bias mengaci, mengecat,
dan lain-lain.
6. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak dunia industri dari pelaksanaan
Prakerin?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Pihak industri sangat terbanntu dengan adanya prakerin ini yaitu dapat
meringankan pekerjaan.
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
Tidak ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Data Hasil Wawancara Dengan Dunia Industri
Narasumber : Bapak Sugeng (Informan 5)
Waktu : 19 Agustus 2010
Lokasi : CV. Wana Jati
1. Bagimana tentang sistem pembimbingan terhadap siswa dalam pelaksanaan
prakerin?
Sitem pembimbingan pertama kita perkenalkan pekerjaan selanjutnya diberi
teori dasar untuk teknik perkayuan setelah itu saya suruh mencoba
mempraktekkan.
2. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin?
Bentuk evaluasi ya kita lihat perkembangan si anak itu dia punya bakat atau
tidak itu Nampak.
3. Berapa lama jam kerja yang diberikan kepada peserta prakerin?
Jam kerja dari jam 8.00 s/d 16.00 atau 8 jam.
4. Jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh siswa peserta Prakerin?
Ya mencoba merakit mebel sama finishing
5. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri?
Karena waktu kita memerkenelkan itu kurang jadi untuk kemampuan siswa
sendiri itu kurang tampak atau terlihat jadi kami kurang bisa menyatakan
apakah kemampuan siswa tersebut sudah relevan apa tidak. Sebenarnya
kemampuannya siswa itu sudah bagus dia sudah bisa mengerjakan apa yang
kita suruh kerjakan.
6. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak dunia industri dari pelaksanaan
Prakerin?
Untuk perusahaan belum begitu ada sedangkan buat siswa yaitu menambah
pengalaman bagi mereka
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
Tidak ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Data Hasil Wawancara Dengan Dunia Industri
Narasumber : Bapak Wagiman (Informan 6)
Waktu : 20 Agustus 2010
Lokasi : CV. Damai
1. Bagimana tentang sistem pembimbingan terhadap siswa dalam pelaksanaan
prakerin?
Pertama itu saya suruh mengikuti bagaimana cara membuat plesteran,
pembesian, itu saya suruh mengikuti terus, untuk anak gambar saya suruh
menggambar dan merencanakan bangunan, menghitung RAB, dll.
2. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin?
Ya kita lihat hasil kerja dari siswa itu, apabila masih salah ya kita suruh untuk
betulkan.
3. Berapa lama jam kerja yang diberikan kepada peserta prakerin?
Jam kerja dari jam 8.00-15.00 WIB , itu hari senin s/d sabtu.
4. Jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh siswa peserta Prakerin?
Ya yang praktek di sini kan ada 2 jurusan ya mas, untuk yang anak konstruksi
ya saya suruh memlester, melakukan pembesian , membuat bekeisting, dll,
sedangkan untuk anak gambar saya suruh buat gambar depan bangunan yang
sedang dibangun ini, dan hasilnya pun dapat kita terima, jadi untuk depan
bangunan ini yang menggambarnya adalah anak praktek itu
5. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri?
Secara keseluruhan kemampuan siswa sudah bisa mengikuti semua pekerjaan
yang diberikan di industri, misal saya coba suruh memlester sudah bisa, saya
suruh menghitung pun juga sudah bisa, saya suruh melakukan pekerjaan
pembesian dia juga bisa mengerjakan jadi kalau dikatakan apakah kempuan
siswa atau si anak praktek itu relevan ya bisa, meskipun dia baru paham yang
dasar-dasar saja.
6. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak dunia industri dari pelaksanaan
Prakerin?
Ya bisa membantu meringankan pekerjaan yang ada di proyek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
Tidak ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Data Hasil Wawancara Dengan siswa
Narasumber : Agus Suprianto (Informan 7)
Waktu : 31 Agustus 2010
Lokasi : SMK N 5 Surakarta
1. Anda prakerin dimana?
Saya prakerin di CV Candra Kirana Surakarta
2. Anda Prakerin ditempat itu dicarikan atau anda mencari sendiri?
Dicarikan mas oleh pihak sekolahan, sebenarnya saya sudah berusaha mencari
sendiri tempat Prakerin tapi belum dapat jadi saya bilang sama pihak sekolah,
kemudian pihak sekolah mencarikan dan akhirnya saya ditempatkan di CV
Candra Kirana, yang bergerak dibidang konsultan.
3. Bagimana mengenai pelaksanaan Prakerin?(meliputi: persiapan, pelaksanaan ,
penempatan, pembimbingan, evaluasi)
Ya secara keseluruhan sudah bagus, untuk tahap persiapan : sekolah mengirim
surat ke sana lalu pihak industri menerima dan memberi balasan kalau tempat
itu boleh untuk digunakan sebagai tempat Prakerin setelah saya mulai
melaksanakan Prakerin di sana, kemudian persiapan yang lain pihak sekolah
mengadakan pembekalan , untuk pembimbingan nya sudah baik dalam arti
disana saya selalu diarahkan dan diberi ilmu baru di industri oleh pembimbing
di industri. Sehingga saya yang mulanya tidak tahu sekarang jadi tahu dan
tambah ilmu saya tentang menggambar auto cad
4. Jenis pekerjaan apa yang anda lakukan dalam prakerin?
Saya disana Cuma di suruh menggambar dengan menggunakan Auto Cad
5. Apakah kemampuan anda yang diperoleh di sekolahan sudah relevan dengan
tuntutan dunia industri?
Menurut saya kemampuan saya masih kurang
6. Manfaat apa yang anda peroleh dari pelaksanaan Prakerin?
Untuk saya ya mas, menambah ilmu, menambah yaitu dapat merencanakan
banguanan, dapat mengetahui detail-detail bangunan, dapat mengetahui dan
memperkirakan biaya atau RAB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
Masalah secara umum disana tida ada masalah mas
Untuk dari saya pribadi adalah kemauan saya untuk lebih maju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Data Hasil Wawancara Dengan siswa
Narasumber : Sulaiman Nurhayati (Informan 8)
Waktu : 31 Agustus 2010
Lokasi : SMK N 5 Surakarta
1. Anda prakerin dimana?
Di Mojosongo yaitu di PT Graha Pratama Putra
2. Anda Prakerin ditempat itu dicarikan atau anda mencari sendiri?
Saya disana mencari sendiri.
3. Bagimana mengenai pelaksanaan Prakerin?(meliputi: persiapan, pelaksanaan ,
penempatan, pembimbingan, evaluasi)
Untuk Persiapan kita mencari sendiri tempat untuk prakerin, untuk penyerahan
sendiri guru mengantarkan saya dan kawan-kawan ke sana dan menyerahkan
surat pembimbingan , presensi dll, kemudian untuk pembimbingan disana
sudah bagus mas, disana saya di ajari, sedangkan untuk pembimbingan dari
pihak sekolah hanya meinjau 1 kali mas yaitu saat kiata berda disana dapat 1
bulan.
4. Jenis pekerjaan apa yang anda lakukan dalam prakerin?
Disana saya disuruh memelester, mengaci, mengecat, mengukur atau membuat
bouplank.
5. Apakah kemampuan anda yang diperoleh di sekolahan sudah relevan dengan
tuntutan dunia industri?
Menurut saya kemampuan saya masih kurang, solusi yang diberikan dari
pihak industri saya disuruh lebih giat belajar dan berlatih.
6. Manfaat apa yang anda peroleh dari pelaksanaan Prakerin?
Menambah pengalaman, bekerja langsung di industri jadi tambah ilmu.
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
Untuk hambatan atau masalah ada mas, yaitu tempatnya agak jauh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Data Hasil Wawancara Dengan siswa
Narasumber : Erdiyanto Wahyunandar (Informan 9)
Waktu : 30 Agustus 2010
Lokasi : SMK N 5 Surakarta
1. Anda prakerin dimana?
Kemarin saya Prakerin di PT. Legenda Bintang Bola di jl. Solo-Purwodadi
Km 11,5 Kaliyoso
2. Anda Prakerin ditempat itu dicarikan atau anda mencari sendiri?
Saya di sana dicarikan oleh guru. Sebernanya saya sudah berusaha mencarikan
sendiri tapi hingga waktunya habis saya mesih belum dapat jadi saya dcarikan
oleh guru dan ditempatkan di PT.LBB di Kaliyoso.
3. Bagimana mengenai pelaksanaan Prakerin?(meliputi: persiapan, pelaksanaan ,
penempatan, pembimbingan, evaluasi)
Untuk tahap Persiapan yaitu persiapan, kemudian untuk pembimbingan yang
dilakukan oleh pihak industri itu sudah baik, misalnya bila tidak ada pekerjaan
selalu diicarikan kemudian diajari cara-cara yang benar
4. Jenis pekerjaan apa yang anda lakukan dalam prakerin?
Disana saya melakukan pekerjaan pembuatan sambungan, perakitan, finishing
dll.
5. Apakah kemampuan anda yang diperoleh di sekolahan sudah relevan dengan
tuntutan dunia industri?
Menurut saya kemampuan saya masih belum, karena yang disekolah masih
dasar-dasarnya sedangkan di tempat saya Prakerin merupakan perusahaan
Eksport jadi untuk kemampuan masih perlu banyak pengembangan.
6. Manfaat apa yang anda peroleh dari pelaksanaan Prakerin?
Tahu bagaimana caranya bekerja diindustri, Menambah pengalaman.
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
Untuk masalah yaitu cara pengoprasian alat disana masih kurang paham jadi
masih banyak bertanya dengan pembimbing di sana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Hasil Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di
Industri Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR RELAVAN DENGAN
INDUSTRI YA TIDAK A Menggambar Bangunan
Gedung
1 Membuat analisa perencanaan bangunan gedung (rumah tinggal dan umum)
Membuat analisa perencanaan bangunan gedung (rumah tinggal dan umum) Membuat analisa perencanaan bangunan umum
2 Menggambar bangunan gedung tidak bertingkat
Membuat gambar perencanaan bangunan Membuat gambar pelaksanaan bangunan. Menggambar detail konstruksi
3 Menggambar bangunan gedung bertingkat
Mengambar gambar perencanaan. Menggambar gambar pelaksanaan Menggambar detail/konstruksi
4 Memahami dasar-dasar program Auto Cad
Menguasai teknik menginstal software Auto Cad
5 Menerapkan perintah-perintah dasar menggambar dengan program Auto Cad
Menerapkan perintah-perintah dasar menggunakan program Auto Cad
6 Membuat gambar bangunan gedung dengan program Auto Cad
Mencetak hasil gambar dengan printer. Membuat gambar perencanaan bangunan gedung dengan program Auto Cad Membuat gambar pelaksanaan bangunan gedung dengan program Auto Cad
B Menyusun Rencana Anggaran Biaya Bangunan Gedung
1 Menyiapkan prosedur pelelangan
Menyiapkan prosedur pelelangan
2 Menghitung anggaran biaya bangunan gedung.
Menghitung volume pekerjaan. Menghitung harga satuan pekerjaan. Menyusun rincian RAB. Menyusun rekapitulasi RAB.
3 Menyusun RKS bangunan gedung
Menyusun syarat-syarat administrasi. Menyusun syarat-syarat tekniks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
C Melaksanakan Pembuatan Maket Bangunan
1 Merencanakan pembuatan maket interior bangunan
Membuat gambar kerja maket interior. Membuar gambar kerja maket eksterior.
2 Membat maket interior bangunan
Membuat maket interior. Membuat maket eksterior.
3 Merencanakan pembuatan maket eksterior bangunan
Membuat gambar kerja maket eksterior.
4 Membuat maket eksterior bangunan
Membuat maket eksterior banguna gedung.
Jumlah 17 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Hasil Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di
Industri Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan.
NO STANDAR
KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR RELAVANSI
DENGAN INDUSTRI YA TIDAK A Perncanaan Konsruksi
Bangunan
1 Merencanakan letak konstruksi bangunan gedung
Membuat rencana kerja dan syarat untuk pelaksanaan konstruksi bangunan Membuat gambar bestek untuk konstruksi bangunan gedung
B Pemetaan atau Pengukuran
1 Pengukuran Lokasi Proyek
Pengukuran Ketinggian Dasar Bangunan Yang Akan Dibangun Membuat pemasangan bouplank bangunan gedung
C Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi
1 Melaksanakan konstruksi batu dan beton bertulang
Merencanakan dimensi konstruksi batu/ beton Membuat pasangan bata Membuat plesteran Mengaci Membuat begisting Melakukan pekerjaan pembesian Melakukan pekerjaan pengecoran beton
2 Melaksanakan kontruksi kayu
Merencanakan dimensi konstruksi kayu Membuat konstruksi kayu
3 Melaksanakan kontruksi baja
Merencakan dimensi konstruksi baja Melakukan pekerjaan konstruksi baja
D Merencanakan Biaya Kegiatan Pelaksanaan Banguanan Gedung
1 RAB
Menghitung volume pekerjaan Menghitung harga satuan pekerjaan Menyusun rincian RAB. Menyusun rekapitulasi RAB.
E Menguji Bahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Banguanan 1 Pengujian bahan
bangunan Mengidentifikasi berbagai jenis bahan bangunan Menguji kualitas berbagai bahan bangunan
Jumlah 17 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Hasil Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di
Industri Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu.
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR RELAVANSI
DENGAN INDUSTRI YA TIDAK A Melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Dan Ukir Perabot Kayu
1 Menggambar konstruksi perabot
Menggambar konstruksi perabot
2 Menghitung anggaran biaya pembuatan perabot kayu
Menghitung anggaran biaya pembuatan perabot kayu
3 Membuat konstruksi perabot
Membuat konstruksi perabot
B Melaksnskan Pekerjaan Jok Perabot Kayu
1 Merencanakan bentuk jok perabot kayu
Menggambar jok. Membuat daftar kebutuhan bahan.
2 Membuat jok perabot kayu Membuat jok perabot kayu C Melaksanakan Pekerjaan
Politur Dan Melamik
1 Merencanakan kebutuhan bahan politer
Merencanakan kebutuhan bahan politer
2 Mempolitur Mempolitur permukaan kayu 3 Menghitung anggaran biaya
pekerjaan politer Menghitung anggaran biaya pekerjaan politer
4 Merencanakan kenutuhan bahan melamik
Merencanakan kebutuhan bahan melamik
5 Melaksanakan finishing kayu dengan melamik
Melaksanakan finishing kayu dengan melamik
6 Menghitung anggaran biaya pekerjaan melamik
Menghitung anggaran biaya pekerjaan melamik
D Melaksanakan Pekerjaan Pengecatan Kayu
1 Merencanakan kebutuhan bahan cat kayu
Merencanakan kebutuhan bahan cat kayu
2 Mengecat kayu Mengecat permukaan kayu 3 Menghitung anggaran biaya
pekerjaan pengecatan kayu Menghitung anggaran biaya pekerjaan pengecatan kayu
Jumlah 9 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Wawancara dengan WKS 4
Wawancara dengan Guru Pembimbing
Wawancara dengan Guru Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Wawancara dengan Dunia Industri
Wawancara dengan Dunia Industri
Suasana di Tempat Prakerin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Suasana di Tempat Prakerin
Wawancara dengan Perserta Prakerin
Wawancara dengan Perserta Prakerin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143