110
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI BUMIPUTERA YOGYAKARTA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN Oleh ANITA DAMAYANTI H24104094 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

  • Upload
    hadat

  • View
    255

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

ASURANSI BUMIPUTERA YOGYAKARTA

DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN

Oleh

ANITA DAMAYANTI

H24104094

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Page 2: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

ASURANSI BUMIPUTERA CABANG YOGYAKARTA DALAM

MENGHADAPI PERSAINGAN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ANITA DAMAYANTI

H24104094

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Page 3: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

ASURANSI BUMIPUTERA CABANG YOGYAKARTA DALAM

MENGHADAPI PERSAINGAN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ANITA DAMAYANTI

H24104094

Menyetujui, Januari 2008

Prof. Dr. Ir. H. MUSA HUBEIS, MS, Dipl, Ing, DEA EKO RUDDY CAHYADI, S.HUT, MM

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M. Sc Ketua Departemen

Tanggal Ujian : 31 Januari 2008 Tanggal Lulus:

ABSTRAK

Page 4: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

ANITA DAMAYANTI. H24104094. Analisis Strategi Pemasaran Asuransi Bumiputera Yogyakarta dalam Menghadapi Persaingan. Di bawah bimbingan H. MUSA HUBEIS dan EKO RUDDY CAHYADI. Perkembangan industri asuransi jiwa di Indonesia cukup pesat. Jumlah premi meningkat dan klaim yang dibayar sebagai manfaat semakin banyak. Masyarakat yang berasuransi secara berkelompok atau individual bertambah banyak, maka penduduk berjumlah 220 juta jiwa merupakan pasar potensial industri asuransi, baik perusahaan asuransi domestik maupun perusahaan asing. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan), (2) mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi oleh Asuransi Bumiputera Yogyakarta dan (3) merumuskan alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi Asuransi Bumiputera Yogyakarta dalam menghadapi persaingan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dalam hal ini, digunakan 30 responden yang terdiri dari pihak manajemen asuransi dan nasabah. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara langsung dengan pihak manajemen perusahaan dan kuesioner kepada nasabah. Metode pengolahan dan analisis data diawali dengan mengidentifikasi peta persaingan, lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan yang selanjutnya dinyatakan dalam matriks External Factor Evaluation (EFE), Internal Factor Evaluation (IFE), Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan analisis matriks EFE yang mengacu pada peta persaingan menunjukkan bahwa keseluruhan faktor strategis eksternal menghasilkan skor 3,141 yang merupakan jumlah dari skor peluang (0,916) dan skor ancaman (2,225). Hal ini menunjukkan tingkat persaingan yang tinggi. Berdasarkan analisis matriks QSP, strategi WT memiliki total nilai yang paling besar (7,29), sehingga strategi WT merupakan strategi yang tepat untuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi persaingan industri asuransi. Strategi WT yaitu meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi persaingan, melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif untuk mematahkan brand image pesaing, menambah fasilitas perusahaan untuk menghadapi persaingan dan meningkatkan mutu melalui pelatihan. Keempat atribut ini merupakan atribut yang sangat penting, tetapi pihak perusahaan belum melaksanakan sesuai dengan harapan nasabah sehingga nasabah merasa kurang puas dan beralih pada alternatif lain. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus meningkatkan mutu bersaingnya pada keempat atribut tersebut.

RIWAYAT HIDUP

Page 5: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 25 Januari 1986. Penulis

merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan (alm.) Sukirdja Iswahono

dan Sugi Rahayu.

Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar IKIP Yogyakarta, lalu

melanjutkan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 14 Yogyakarta.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 4

Yogyakarta dan masuk dalam program IPA pada tahun 2003. Pada tahun 2004,

penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk

Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen.

Selama menyelesaikan jenjang S1 penulis bekerja sebagai tim kreatif di PT.

Transcorporation, Jakarta. Selain itu, penulis aktif di berbagai kegiatan

kemahasiswaan sebagai staf Departemen Komunikasi dan Informasi BEM

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Periode 2006/2007, anggota Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI), Konsultan Bisnis di Dr. Business dan sebagai reporter di

Koran Kampus IPB.

KATA PENGANTAR

Page 6: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Dengan mengucap Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji syukur

senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ”Analisis Strategi Pemasaran Asuransi Bumiputera Yogyakarta dalam

Menghadapi Persaingan” dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan oleh

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

sebesarnya kepada :

1. Ibunda tersayang, Mama terhebat di dunia, yang menjadi inspirasi utama dan

tujuan hidup penulis, yang dengan setia memberikan suntikan semangat, do’a,

masukan dan kasih sayang. Without u i’m nothing!!!

2. (Alm.) Sukirdja Iswahono, terima kasih telah memilih perempuan terbaik di

dunia untuk melahirkan, mendidik dan suporter utama dalam hidup penulis.

Love U, Pop!!!

3. Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA, sebagai pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran,

motivasi, tips dan pengarahan kepada penulis di tengah kesibukannya.

4. Eko Ruddy Cahyadi, S. Hut, MM, atas kesediaannya memberikan masukan

dan meluangkan waktu menjadi dosen pembimbing kedua.

5. Prof. W. H. Limbong, yang bermurah hati memberikan nilai Perilaku

Konsumen lebih awal.

6. Staf dan karyawan PT. Asuransi Bumiputera Yogyakarta yang telah banyak

membantu dalam skripsi ini.

7. Dyah Purwaningsih dan Suami sebagai kakak terbaik yang selalu membalas

email dengan kata-kata semangat dan memberikan keponakan terlucu sedunia.

8. Riska ’Cimenx’ sahabatku tercinta yang tidak segan memberikan kritik,

teman bermain tapi bukan teman belajar. Dina ‘Koprol’, ukhti tercinta

pembawa hidayah. Nurul ‘Nyonyot’, yang selalu memberikan banyak petuah

Page 7: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

bijak tapi kurang konsisten, Bar-bar yang selalu merasa imut, Icha ’Ichot’,

yang memberi informasi teraktual dan menemani proses menunggu dosen, Effi

‘Kuncup’ yang semoga lebih mencintai Indonesia dengan meninggalkan style

Harajuku dan menyimpan topi-topinya di lemari. I Love U, especially for our

friendship!!!

9. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen manajemen, FEM

IPB. Mas Adi, Mas Yadi, Pak Acep dan mbak-mbak.

10. Icha-Opick, Pepen, Mbok, Kiki, Ikha-Yoedha, Anggie, Anis, Iqoh, Gita,

Windai, Citra-Shiera dan paketnya, Rajiv, Putros, Fifi-ii dan Mas Irwan

sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan

memberi support keluh kesah penulis.

11. Sahabat-sahabat di Trans TV yang selalu membantu dan mendukung,

terutama Bang ‘Ndit.

12. Esa Adhi Pradhana, u’re still the best guy!!!

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah

SWT memberikan pahala atas kebaikannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi penyempurnaannya di masa mendatang.

Bogor, Januari 2008

Penulis

DAFTAR ISI

Page 8: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Halaman

ABSTRAK.............................................................................................................iii

RIWAYAT HIDUP...............................................................................................iv

KATA PENGANTAR...........................................................................................v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................x

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................3 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pemasaran .....................................................................................5 2.2. Konsep Strategi Pemasaran ........................................................................5 2.3. Lingkungan Pemasaran ..............................................................................6 2.4. Analisis Lingkungan Perusahaan .............................................................18 2.5. Penelitian Terdahulu.................................................................................20

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................22 3.2 Penentuan Lokasi Penelitian ....................................................................23 3.3 Pengumpulan Data....................................................................................24 3.4 Pengolahan dan Analisis Data ..................................................................25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Asuransi di Indonesia dan Yogyakarta .......................32 4.2 Gambaran Umum Asuransi Bumiputera ..................................................32

4.2.1 Sejarah, Visi dan Misi Perusahaan ................................................32 4.2.2 Jenis Usaha ....................................................................................34 4.2.3 Struktur Organisasi AJB Bumiputera ............................................34

4.3 Analisis peta persaingan ...........................................................................36 4.4 Analisis Eksternal ......................................................................................38

4.4.1 Lingkungan Mikro.........................................................................38 4.4.2 Lingkungan Makro ........................................................................41

4.5 Analisis Internal........................................................................................ .41 4.5.1 Produksi dan Operasi.....................................................................42 4.5.2 Sumber Daya Manusia...................................................................42 4.5.3 Keuangan .......................................................................................43 4.5.4 Pemasaran ......................................................................................43 4.5.5 Sistem Informasi Manajemen........................................................46

4.6 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Page 9: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Ancaman...................................................................................................48 4.6.1 Kekuatan ........................................................................................48 4.6.2 Kelemahan .....................................................................................50 4.6.3 Peluang ..........................................................................................51 4.6.4 Ancaman........................................................................................52

4.7 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran...................................................53 4.7.1 Tahap Masukan..............................................................................53 4.7.2 Tahap Perumusan ..........................................................................56 4.7.3 Tahap Keputusan ...........................................................................64

4.8 Analisis Penilaian Nasabah .......................................................................64 4.8.1 Karakteristik Responden................................................................65 4.8.2 Penilaian Nasabah..........................................................................67

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan................................................................................................71

5.2 Saran ..........................................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................74

LAMPIRAN .........................................................................................................76

DAFTAR TABEL

Page 10: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

No. Halaman

1. Matriks faktor strategi internal ........................................................................26 2. Matriks faktor strategi eksternal ......................................................................28 3. Matriks SWOT ................................................................................................30 4. Matriks QSP ....................................................................................................31 5. Tabel peta persaingan ......................................................................................36 6. Jumlah penduduk kota Yogyakarta menurut jenis kelamin pada tahun 2007 .38 7. Produk Asuransi Bumiputera ..........................................................................43 8. Harga premi Asuransi Bumiputera ..................................................................44 9. Matriks EFE AJB Bumiputera Yogyakarta .....................................................54 10. Matriks IFE AJB Bumiputera Yogyakarta ......................................................55 11. Analisis matriks SWOT AJB Bumiputera Yogyakarta ...................................62 12. Karakteristik respoden AJB Bumiputera Yogyakarta .....................................66 13. Penilaian responden terhadap produk..............................................................67 14. Penilaian responden tehadap harga. ................................................................68 15. Penilaian responden terhadap promosi ............................................................69 16. Penilaian responden terhadap distribusi ......................................................... .70

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman 1. Strategi bersaing ................................................................................................7 2. Kerangka pemikiran penelitian .......................................................................23 3. Matriks IE .......................................................................................................29 4. Struktur organisasi AJB Bumiputera...............................................................35 5. Strategi bersaing Asuransi Bumiputera ...........................................................37

DAFTAR LAMPIRAN No Halaman

Page 11: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

1. Pertanyaan wawancara kepada pihak perusahaan ............................... 2. Kuesioner kepada nasabah .................................................................. 3. Kuesioner penelitian ............................................................................ 4. Penentuan rating ................................................................................. 5. Penentuan QSPM................................................................................. 6. Hasil pengisian kuesioner pembobotan faktor strategis internal

perusahaan ........................................................................................... 7. Hasil pengisian kuesioner pembobotan faktor strategis eksternal

perusahaan ........................................................................................... 8. Hasil pengisian kuesioner penilaian rating faktor strategis

Internal perusahaan.............................................................................. 9. Hasil pengisian kuesioner penilaian rating faktor strategis

Eksternal perusahaan ........................................................................... 10. Hasil analisis matriks EFE................................................................... 11. Hasil analisis matriks IFE.................................................................... 12. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan attractive score

pada strategi SO................................................................................... 13. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan attractive score

pada strategi ST ................................................................................... 14. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan attractive score

pada strategi WO ................................................................................. 15. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan attractive score

pada strategi WT.................................................................................. 16. Hasil analisis matriks QSPM...............................................................

76 80 83 86 89

92

93

94

95 96 97

98

99

100

101 102

Page 12: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri asuransi jiwa di Indonesia menurut data Asosiasi

Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), selama triwulan I-2007 tumbuh menjadi 61,56%

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (www.aaji.co.id,

2007). Jumlah premi meningkat tajam, klaim yang dibayar sebagai manfaat

asuransi semakin nyata. Masyarakat yang berasuransi secara individual ataupun

berkelompok bertambah banyak. Paradigma asuransi yang terbangun selama ini

adalah asuransi identik dengan kemalangan, seperti meninggal dan kecelakaan,

serta kemungkinan penipuan kontrak.

Apabila paradigma tersebut dianggap sebagai suatu patokan yang dipercaya

masyarakat, maka perkembangan asuransi akan tetap lambat dibandingkan dengan

besarnya harapan dan potensi pasar asuransi nasional. Indonesia merupakan

negara berkembang, pendapatan per kapita penduduk tidak merata, sehingga

hanya kurang lebih 110 juta jiwa dari 220 juta jiwa penduduk Indonesia yang

mampu membeli polis asuransi, 110 juta jiwa bukanlah pasar kecil bagi asuransi di

tengah semakin meningkatnya pendapatan per kapita penduduk.

Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), penetrasi pasar asuransi

baru mencakup 3,2 juta jiwa dari 110 juta penduduk Indonesia. Berbeda apabila

dibandingkan dengan Jepang yang persentasenya mencapai 300% , artinya satu

orang bisa memiliki tiga sampai empat polis asuransi. Di Amerika Serikat sudah

98% dan Singapura 78% (www.aaji.co.id, 2007).

Padahal, implementasi berasuransi tidak sesederhana itu. Asuransi

merupakan salah satu instrumen kesejahteraan suatu bangsa. Oleh karena itu,

pesan ”proteksi” dengan konotasi kemalangan yang masih sering ”dijual”

kalangan asuransi, perusahaan, agen, sudah harus diganti menjadi pesan

”kesejahteraan”.

Pada prinsipnya, kesadaran berasuransi pada masyarakat, yaitu dengan

memberikan pengertian bahwa asuransi merupakan salah satu jalan menuju

kesejahteraan, lebih dari sekedar menabung. Menabung juga sebagai cara menuju

sejahtera, namun menabung secara konvensional saja tidak cukup. Alasannya

Page 13: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

adalah banyak orang menabung setelah memenuhi semua kebutuhannya. Artinya,

menabung jika sisa penghasilan dari belanja kebutuhannya. Padahal, cara

menabung yang terbaik adalah terlebih dahulu menyisihkan sebagian penghasilan

untuk tabungan, baru kemudian dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari atau bulanan.

Dengan cara ini, berarti perlu ada perencanaan keuangan yang matang untuk

jangka panjang. Dalam perencanaan keuangan jangka panjang dan sehat itulah,

asuransi digunakan sebagai katup pengaman. Apalagi, perkembangan produk

asuransi yang semakin kreatif saat ini memungkinkan setiap orang membeli

produk asuransi sesuai kebutuhan dan kemampuannya, bukan berdasarkan

keinginan saja.

Melihat pasar potensial dari industri asuransi yang besar, maka banyaknya

perusahaan asuransi bermunculan di Indonesia, baik perusahaan asuransi domestik

maupun perusahaan asuransi asing yang berlomba-lomba menarik banyak nasabah

yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam industri asuransi. Masing-

masing perusahaan menerapkan strategi dan sistem manajemen yang berbeda.

Bisnis Asuransi ini mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia.

Selain perusahaan asuransi asing, seperti Life, Commonwealth Life, Manulife

Financial AXA, PRUDENTIAL dan AIG Life. Bisnis asuransi juga diramaikan

oleh perusahaan asuransi domestik salah satunya adalah Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912 atau lebih dikenal sebagai AJB Bumiputera 1912. Asuransi Jiwa

Bersama (AJB) Bumiputera merupakan pelopor perusahaan asuransi jiwa nasional

yang pertama dan tertua di Indonesia. Walaupun sudah mempunyai brand image

di masyarakat, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera tetap mempertahankan

mutu pelayanan pada nasabah, sehingga siap bersaing hingga setara dengan

perusahaan asuransi asing.

Potensi dari bisnis ini menarik perusahaan asuransi asing untuk turut

berpartisipasi dan menambah alternatif pilihan masyarakat dalam memilih

asuransi. Masuknya perusahaan asuransi asing menimbulkan persaingan yang

semakin ketat dalam industri asuransi. Kemampuan suatu perusahaan untuk

menghadapi persaingan kompetitif merupakan faktor yang paling dasar yang akan

menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan tersebut dalam dunia bisnis.

Page 14: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Perusahaan yang mampu mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasaran dan lebih unggul dibandingkan

pesaingnya akan berhasil menguasai pasar, sebaliknya yang kurang berhasil

mengembangkan keunggulan bersaing baik dalam menyediakan produk dan

pelayanan, serta program pemasaran yang stagnan akan mengalami seleksi alam.

pasar.

Berdasarkan uraian di atas, dibutuhkan strategi bersaing yang tepat

merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis,

apabila konsep strategi tidak jelas, keputusan yang diambil akan bersifat subyektif

dan berdasar pada intuisi dan mengabaikan keputusan yang lain. Oleh karena itu,

setiap bisnis dituntut untuk menentukan strategi-strategi yang tepat, aktif dan

rasional untuk mencapai tujuan perusahaan, mengimplementasikan misinya dan

unggul dalam menghadapi persaingan kompetitif dibandingkan dengan strategi-

strategi pesaingnya.

1.2 Rumusan Masalah

Pertumbuhan industri asuransi di Daerah Istimewa Yogyakarta cenderung

meningkat, terutama setelah krisis moneter 1997. Dalam kondisi ekonomi

Indonesia yang terpuruk, sejak 1998 dan belum normal sampai sekarang, dan

belum adanya tatanan yang rapi, ternyata pertumbuhan bisnis asuransi dari tahun

ke tahun di atas 20%. Bahkan, pada tahun 2004, pertumbuhan industri asuransi

mencapai 25,5% dari total aset tahun 2003 (www.aaji.co.id, 2007). Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera merupakan salah satu perusahaan asuransi yang mengikuti

persaingan industri asuransi di Yogyakarta. Namun, untuk memenangkan

persaingan, diperlukan dukungan teknologi informasi yang kuat, inovatif dalam

produk, serta pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat.

Bumiputera masih tergolong sangat konservatif dalam penyediaan produk.

Produk yang ada sekarang, masih berada pada jalur murni asuransi, yaitu

mengutamakan unsur proteksi, serta minimalnya promosi melalui media cetak dan

elektronik, sehingga masyarakat kurang terprovokasi untuk mengikuti asuransi.

Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang cocok dengan

Page 15: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

kondisi perusahaan, agar dapat mencapai target dan memenangkan premi nasabah

dari pesaingnya.

Dari uraian yang dikemukakan di atas, permasalahan yang akan diteliti

adalah :

1. Faktor-faktor internal apakah yang menjadi kekuatan dan kelemahan Asuransi

Bumiputera ?

2. Faktor-faktor eksternal apakah yang menjadi peluang dan ancaman bagi

Asuransi Bumiputera ?

3. Bagaimana menyusun strategi pemasaran yang tepat dan efektif bagi Asuransi

Bumiputera dalam menghadapi persaingan maupun pesaing potensial ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)

yang dimiliki oleh perusahaan asuransi Bumiputera.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)

yang dihadapi oleh perusahaan asuransi Bumiputera.

3. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi Asuransi

Bumiputera dalam menghadapi persaingan maupun pesaing potensial.

Page 16: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pemasaran.

Menurut Kotler (2005a) pemasaran adalah suatu proses sosial dimana melalui

proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan

diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, serta secara bebas mempertukarkan

produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut Rangkuti

(2005a), pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi berbagai faktor

sosial, politik, ekonomi dan manajerial.

2.2 Konsep Strategi Pemasaran.

Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratos = militer dan ag =

memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep

ini relevan dengan situasi zaman dulu yang diwarnai perang, sehingga

membutuhkan jenderal tangguh untuk memperoleh kemenangan. Konsep strategi

militer seringkali diadaptasi dalam dunia bisnis, misalnya konsep Sun Tzu,

Hannibal dan Carl von Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi

menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan

merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu

organisasi untuk menghadapi berbagai situasi (Tjiptono, 1997). Menurut Rangkuti

(2005b), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert, Jr. dalam Tjiptono (1997), konsep

strategi pemasaran dalam bisnis dapat didefinisikan sebagai dua perspektif yang

berbeda, yaitu (1) dari perspektif apa yang perusahaan ingin lakukan (intends to

do), dan (2) dari perspektif apa yang perusahaan akhirnya lakukan (eventually

does) untuk mencapai misi dan menghadapi lingkungan bisnis masa depan.

2.3 Lingkungan Pemasaran.

Menurut Tjiptono (1997), lingkungan pemasaran adalah para pemain bisnis

dan segala input di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen

Page 17: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

pemasaran untuk mengembangkan transaksi-transaksi yang berhasil dengan

customer yang dituju. Pada dasarnya, struktur lingkungan pemasaran dapat dibagi

atau dibedakan menjadi dua elemen utama, yaitu :

a. Lingkungan eksternal

b. Lingkungan internal

a. Lingkungan Eksternal.

Menurut Budiarto dalam Angipora (2002) lingkungan eksternal

pemasaran adalah faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung

yang berada di luar kekuasaan atau kendali pemasar. Lingkungan eksternal

pemasaran terbagi menjadi dua, yaitu (1) lingkungan mikro dan (2)

lingkungan makro.

1) Lingkungan Mikro.

Menurut Angipora (2002), lingkungan mikro adalah faktor-faktor

yang berasal dari luar perusahaan yang memiliki pengaruh yang sangat

dekat dengan perusahaan sehingga seluruh aktivitas yang dilakukan akan

berpengaruh langsung terhadap kegiatan perusahaan. Sedangkan menurut

Kotler (2005b), lingkungan mikro adalah kekuatan-kekuatan dekat

perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya melayani para

pelanggannya. Lingkungan mikro merupakan lingkungan yang

membentuk model atau strategi bersaing (Porter dalam Umar, 2003b)

seperti pada Gambar 1.

Ancaman masuk pendatang baru

*KEKUATAN PEMASOK

Daya Tawar Pemasok *KEKUATAN PEMBELI

Pendatang Baru

Para Pesaing Industri

Persaingan antar Perusahaan yang Ada

Pemasok

Page 18: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Daya tawar pembeli

Ancaman Jasa Substitusi

Gambar 1. Strategi bersaing (Porter, 1993)

i. Kekuatan Pembeli

Menurut Porter dalam Hutabarat (2006), Pembeli mempunyai kekuatan

tawar terhadap perusahaan yang sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti :

jumlah pembeli, biaya alih dan kemungkinan atau kemampuan untuk

melakukan integrasi dan lain-lain.

Kekuatan tawar pembeli yang besar tidak diinginkan dan akan

menyulitkan perusahaan, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk meniadakan

atau mengurangi kekuatan yang dapat menurunkan daya tarik industri di

perusahaan yang akan beroperasi. Uraian mengenai faktor-faktor yang

menjadikan kekuatan tawar pembeli menjadi besar dan menyebabkan bahwa

daya tarik industri menjadi rendah dari perspektif perusahaan yang sudah

beroperasi . Beberapa hal yang menyebabkan kekuatan tawar menjadi besar

adalah :

i) Jumlah pembeli yang berpengaruh sangat sedikit

ii) Tersedia produk substitusi dalam jumlah/ragam yang banyak

iii) Biaya pembeli cukup rendah

iv) Kemungkinan/kemampuan pembeli untuk melaksanakan integrasi balik

cukup tinggi/besar

v) Kemungkinan/kemampuan pemain di industri untuk melaksanakan

integrasi ke depan cukup rendah

vi) Kontribusi mutu produk kepada pembeli kecil

vii) Kontribusi biaya pembeli ke industri cukup besar

Substitusi

Pembeli

Stakeholder

Page 19: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

viii) Profitabilitas pembeli cukup rendah

ii. Kekuatan Pesaing Industri

Menurut Porter dalam Hutabarat (2006), kekuatan tawar pemain dalam

industri dipengaruhi oleh dua hal, yaitu persaingan di dalam industri dan

hambatan keluar dari industri. Hal-hal yang menyangkut persaingan dalam

industri meliputi pertumbuhan industri, konsentrasi dan keseimbangan dalam

industri, diferensiasi produk, biaya tetap, biaya alih dari pemain dan berbagai

hal lainnya.

Dalam hal pesaing industri, beberapa hal yang dapat menyebabkan

kekuatan tawar pembeli dalam industri menjadi besar, jika :

i) Pertumbuhan industri relatif lambat/rendah

ii) Konsentrasi dan keseimbangan cukup besar

iii) Biaya tetap dari pemain cukup tinggi

iv) Diferensiasi produk sangat kecil/sedikit

v) Peningkatan kapasitas intermitten melonjak sangat tinggi/besar

vi) Biaya alih pemain cukup tinggi

vii) Taruhan strategik korporasi cukup penting

Sedangkan khusus yang menyangkut hambatan keluar, kekuatan tawar

pemain di dalam industri menjadi besar, jika :

i) Aset khusus yang dimiliki cukup besar/tinggi

ii) Biaya keluar cukup besar/tinggi

iii) Hubungan strategik dengan industri lainnya cukup tinggi

iv) Hambatan emosional perusahaan untuk keluar cukup tinggi/besar

v) Kendala sosial dan pemerintah cukup tinggi/besar

iii. Kekuatan Pemasok

Porter dalam Hutabarat (2006) mengemukakan bahwa hal yang

mempengaruhi kekuatan tawar pemasok adalah jumlah, biaya alih,

kemungkinan untuk melakukan integrasi, profitabilitas dan lain-lain.

Beberapa hal yang menyebabkan kekuatan tawar pemasok menjadi besar

adalah:

i) Jumlah pemasok yang cukup sedikit

ii) Ketersediaan pasokan substitusi cukup rendah

Page 20: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

iii) Biaya alih produk tinggi

iv) Kemungkinan/kemampuan pemasok untuk integrasi ke depan cukup

tinggi/besar

v) Kemungkinan/kemampuan pemain di industri untuk melaksanakan

integrasi balik cukup rendah/kecil

vi) Mutu produk mempunyai kontribusi tinggi/besar kepada industri

vii) Kontribusi biaya pasok pada biaya total cukup besar

iv. Kekuatan Pendatang Baru

Porter dalam Hutabarat (2006) mengemukakan bahwa kekuatan tawar

pendatang baru dipengaruhi oleh dua hal, yaitu regulasi pemerintah dan

hambatan masuk industri. Beberapa hal yang menyebabkan kekuatan

pendatang baru menjadi besar adalah :

i) Skala ekonomi yang dibutuhkan sangat kecil

ii) Diferensiasi produk sangat sedikit

iii) Identitas merek rendah

iv) Biaya alih untuk pendatang baru cukup rendah/kecil

v) Akses ke jaringan distribusi cukup banyak/besar

vi) Kebutuhan modal sangat rendah/kecil

vii) Akses ke teknologi cukup besar/banyak

viii) Kurva pengalaman tidak/kurang penting untuk masuk ke industri

ix) Kurva belajar tidak/kurang penting untuk masuk ke industri

Sedangkan dari sisi regulasi pemerintah, beberapa hal yang dapat

menyebabkan kekuatan tawar pendatang baru menjadi besar adalah :

i) Proteksi pemerintah terhadap industri tidak diinginkan/tidak ada

ii) Regulasi pemerintah mengenai industri tidak diinginkan/tidak ketat

iii) Konsistensi kebijakan pemerintah rendah

iv) Pergerakan kapital antarnegara sangat terbatas

v) Bea cukai (masuk) sangat terbatas

vi) Nilai tukar mata uang asing sangat terbatas

vii) Bantuan pada pesaing cukup besar

v. Kekuatan Produk Substitusi

Page 21: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Porter dalam Hutabarat (2006) mengemukakan bahwa produk substitusi

merupakan produk yang dapat menggantikan produk yang dihasilkan di

dalam industri. Kehadiran produk substitusi menjadi ancaman bagi

perusahaan yang sudah beroperasi di dalam industri. Oleh karena itu,

perusahaan dituntut untuk inovatif dan berusaha mengurangi atau

meniadakan posisi tawar produk substitusi. Beberapa hal yang dapat

menyebabkan kekuatan tawar substitusi menjadi besar adalah ;

i) Ketersediaan produk substitusi yang cukup banyak/beragam

ii) Biaya alih pemakai cukup rendah

iii) Profitabilitas/keaktifan substitusi cukup tinggi

iv) Harga-nilai produk substitusi cukup tinggi

b. Lingkungan Internal

Menurut Angipora (2002), lingkungan internal adalah suatu pengaruh

lingkungan yang bersumber dari dalam perusahaan yang secara langsung

akan berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Analisis

terhadap lingkungan internal dilakukan dengan mengkaji dan menilai

kemampuan perusahaan dalam mengelola bidang (1) produksi dan operasi,

(2) keuangan, (3) sumber daya manusia, (4) pemasaran dan (5) Sistem

Informasi Manajemen (SIM).

1. Produksi dan Operasi

Aspek produksi dan operasi pada sektor asuransi lebih tertuju

produk-produk premi dan sistem penyampaian. Dengan demikian, hal-

hal pokok yang perlu diperhatikan adalah :

a. Produk Asuransi/premi : Hasil kegiatan operasional yang berkaitan

dengan pengelolaan portofolio berupa premi dan kredit.

b. Sistem Penyampaian : Sistem penyampaian asuransi sangat

dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Semaki maju teknologi,

seperti teknologi sistem informasi berbasis komputer dan

telekomunikasi, semakin berkembang pula sistem penyampaian itu.

2. Keuangan

Page 22: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Manajemen keuangan merupakan bagian keuangan yang bertugas

untuk mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutuhkan bagi

perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dana yang telah

diperolehnya itu. Sumber dana diperoleh dari berbagai sumber, baik

sumber dana internal yang berasal dari perusahaan itu sendiri maupun

sumber dana eksternal yang bersal dari luar perusahaan itu.

Peubah keuangan berkenaan dengan bagaimana perusahaan

mendapatkan modal usaha, menginvestasikan dalam usaha,

menggunakannya untuk tujuan-tujuan perusahaan, termasuk tujuan

keuntungan tertentu dan permasalahan perimbangan biaya dan

keuntungan yang ingin diraihnya. Kajian atau analisis terhadap sumber

daya keuangan perusahaan diperlukan untuk mengetahui kinerja

keuangan perusahaan, baik situasi yang terjadi saat ini maupun prediksi

kondisi keuangan di masa mendatang. Kondisi keuangan suatu

perusahaan seringkali digunakan sebagai ukuran posisi bersaing

perusahaan dan dapat juga digunakan sebagai daya tarik bagi para

investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan.

3. Sumber Daya Manusia

Manajemen SDM adalah manusia yang merealisasikan tujuan

dengan bakat, kemampuan etos kerja dan kreativitas agar tercapai

(Gitosudarmo dalam Tjiptono, 1997). Manajemen SDM yang mencakup

kegiatan perencanaan, rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan,

serta penilaian prestasi kerja yang dapat membantu organisasi dalam

mencapai sasarannya. Dalam mengembangkan manajemen SDM, perlu

diingat bahwa obyek pengelolaannya adalah manusia, berarti baik yang

dikelola maupun yang mengelola adalah manusia. Perlu diperhatikan

bahwa manusia mempunyai cipta, rasa dan karsa sendiri-sendiri.

4. Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan menjual

barang/jasa yang diproduksi perusahaan ke pasar (Umar, 2003a).

Aktivitas pemasaran berhubungan dengan pemberian sarana yang dapat

digunakan oleh pembeli untuk membeli produk dan mempengaruhinya

Page 23: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

untuk membeli, seperti iklan, promosi, tenaga penjual, penetapan kuota,

seleksi penyalur, hubungan penyalur dan penetapan harga. Analisis

pemasaran berhubungan dengan analisis bauran pemasaran.

Menurut Kotler (2005a), bauran pemasaran (marketing mix) adalah

seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai

tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Menurut McCarthy, bauran

pemasaran adalah peubah-peubah terkontrol yang dilaksanakan oleh

perusahaan untuk memuaskan kelompok sasaran. E. Jerome McCarthy

mengklasifikasikan variabel-variabel tersebut menjadi empat kelompok

yang luas yang disebut 4P pemasaran yang terdiri dari produk (product),

harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Untuk pemasaran

jasa, Payne (1993) mengemukakan perluasan bauran pemasaran, yaitu 4

P ditambah 4 P lainnya (People, Processes, Provision of Customer

Service dan Processes of Information)

a. Produk (Product)

Secara konseptual produk adalah pemahaman ‘subyektif’ dari

produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas

organisasi, serta daya beli pasar (Kasali, 2007). Menurut Kotler

(2005b), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke

suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Klasifikasi produk dapat dilakukan atas berbagai macam sudut

pandang. Berdasarkan berwujud atau tidaknya, produk dapat

diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama yang pertama, yaitu

Barang yang merupakan produk berwujud fisik, sehingga dapat

dikenali panca indera sedangkan kelompok yang kedua, yaitu Jasa

(services) yang merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual. Manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

hendaknya dipenuhi oleh atribut produk.

Atribut produk adalah unsur- unsur produk yang dipandang

penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

Page 24: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

pembelian, Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan

(garansi), dan pelayanan. Merek merupakan identitas dan diferensiasi

terhadap produk pesaing, kemasan memberikan manfaat komunikasi,

manfaat fungsional dan manfaat perseptual (Berkowitz et al.,1992

dalam Tjiptono 1997), jaminan (garansi) merupakan kewajiban

produsen terhadap produknya kepada konsumen apabila produk

ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau

dijanjikan, sedangkan yang harus dipenuhi oleh suatu produk

meliputi mutu, ciri dan desain.

Mutu produk menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk

menjalankan fungsinya, ciri produk merupakan sarana kompetitif

untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing,

sedangkan desain dapat menyumbangkan kegunaan atau manfaat

produk dan coraknya.

b. Harga (Price)

Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk

barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memiliki hak

kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono,

1997). Menurut Kasali (2007), pada tingkat harga tertentu, nilai suatu

barang atau jasa akan meningkat seiring dengan manfaat yang

dirasakan. Secara umum ada dua faktor utama yang perlu

dipertimbangkan dalam menetapkan harga (Kotler dan Armstrong,

2005b), yaitu faktor internal perusahaan dan lingkungan eksternal.

Faktor internal perusahaan, yaitu tujuan pemasaran perusahaan,

strategi bauran pemasaran, biaya, dan organisasi. Sedangkan sifat

pasar dan permintaan, Persaingan (jumlah perusahaan dalam industri,

ukuran, diferensiasi produk, kemudahan masuk dalam industri) dan

unsur-unsur eksternal lainnya (kondisi ekonomi, kebijakan, peraturan

pemerintah dan aspek sosial) terakumulasi sebagai faktor eksternal

perusahaan. antara lain sasaran pemasaran perusahaan, strategi

bauran pemasaran dan pertimbangan organisasi.

c. Distribusi (Place)

Page 25: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Saluran pemasaran adalah rute atau rangkaian perantara, baik

yang dikelola pemasar maupun yang independen, dalam

menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Jumlah perantara

yang terlibat dalam suatu saluran distribusi sangat bervariasi. Kotler,

et al, (2005b) membuat tingkatan-tingkatan dalam saluran distribusi

berdasarkan jumlah perantara di dalamnya. Zero-level channel

menunjukkan bahwa pemasar tidak menggunakan perantara dalam

memasarkan produknya. One-level channel menunjukkan pemasar

menggunakan satu tipe perantara, sedangkan Two-level channel

berarti memakai dua tipe perantara, dan seterusnya.

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemasaran. Betapapun berkualitrasnya suatu produk, bila

konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa

produk itu akan berguna baginya, maka tidak akan pernah

membelinya (Kasali, 2007). Menurut Tjiptono (1997), promosi

adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar

bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,

mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan

sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya (Abraham,

2002). Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki

bentuk-bentuk sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan

menurut tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu disebut

dengan bauran promosi (promotion mix, promotion blend dan

communication mix) adalah :

1) Personal Selling : komunikasi langsung antara penjual dan calon

pelanggan untuk memberikan pemahaman produk. Kelebihannya

antara lain operasinya lebih fleksibel, karena penjual dapat

Page 26: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

mengamati reaksi pelanggan atau calon pelanggan dan penjual

dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya.

2) Mass Selling : Terdiri atas periklanan dan publisitas. Metode ini

memang tidak sefleksibel Personal selling, namun merupakan

alternatif yang lebih murah.

3) Promosi Penjualan : Bentuk persuasi langsung melalui

penggunaan insentif yang diatur untuk merangsang pembelian

produk untuk meningkatkan jumlah barang yang dibeli

pelanggan. Akan tetapi, promosi penjualan bukan merupakan

teknik promosi yang stabil.

4) Public Relations (PR) : merupakan fungsi manajemen yang

menilai sikap publik, menentukan kebijaksanaan seseorang atau

organisasi demi kepentingan publik dan merencanakan, serta

melaksanakan program untuk meraih dukungan publik. PR kerap

kali disamakan dengan propaganda, akan tetapi propaganda

kebanyakan bersifat tidak jujur dan menyesatkan. Oleh karena

itu, PR perlu mengembangkan citra melalui komunikasi dua arah

untuk mencapai kepentingan bersama.

5) Direct Marketing : Bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu

atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang

terukur atau transaksi di sembarang lokasi. Teknik ini

berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi pasar, dimana

semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan

dan pilihan yang sangat individual.

e. People (Orang)

Orang, meliputi tindakan yang berwujud pada tubuh manusia.

Pelanggan perlu hadir secara fisik dalam seluruh proses penyerahan

jasa untuk menerima manfaat yang diharapkan

f. Process (Pemrosesan barang milik)

Process, meliputi tindakan yang berwujud pada barang dan

benda fisik lain yang menjadi milik pelanggan. Dalam hal ini, obyek

yang diproses harus hadir, tetapi pelanggan tidak perlu.

Page 27: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

g. Provision of Customer Service (Proses Perangsangan Pikiran) Merujuk pada tindakan tidak berwujud yang ditujukan pada

pemikiran manusia. Jasa dalam kategori ini mencakup hiburan,

pendidikan dan teater, dimana pelanggan dapat berada dengan baik

dalam suatu fasilitas jasa tertentu.

h. Processes of Information (Pemrosesan Informasi)

Menggambarkan tindakan tidak berwujud yang ditujukan untuk

aset pelanggan. Contoh jasa pemrosesan informasi meliputi asuransi,

perbankan dan konsultasi.

5. SIM

SIM mencakup aspek software, hardware dan brainware. Sistem

informasi mengarahkan kinerja sistem secara terintegrasi untuk

menghasilkan informasi sebagai input untuk pengambilan keputusan

manajerial. Tujuan dari informasi komputer adalah memperbaiki

prestasi perusahaan dengan memperbaiki mutu keputusan manajerial.

2) Lingkungan Makro

Lingkungan makro merupakan kekuatan-kekuatan masyarakat yang lebih

luas yang mempengaruhi keseluruhan lingkungan mikro. Lingkungan makro ini

dapat memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus

dapat menjadi hambatan dan ancaman untuk maju (Kotler, 2005a). Beberapa

faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam lingkungan ini adalah kondisi

ekonomi, teknologi dan sosial budaya.

Sistem ekonomi dapat mempengaruhi perusahaan melalui kebijakan umum

dalam perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah, misalnya munculnya

peraturan-peraturan baru yang mengatur dan berpengaruh terhadap harga.

Perkembangan teknologi sangat membantu dan memberi kemudahan dalam

produksi dan teknis kegiatan pemasaran, seperti menggunakan alat komunikasi

canggih, menggunakan sistem komputer untuk pengolahan data perusahaan dan

sebagainya.

Iklim sosial budaya sangat mempengaruhi kehidupan dunia usaha dan

hendaknya perubahan-perubahan sosial yang terjadi mempengaruhi perusahaan

dapat diantisipasi oleh perusahaan. Kondisi sosial budaya ini banyak aspeknya,

Page 28: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

misalnya sikap, gaya hidup, adat istiadat dan kebiasaan dari orang-orang di

lingkungan eksternal perusahaan, sebagai yang dikembangkan, misalnya kondisi

kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan dan etnis. Sedangkan

menurut Angipora (2002), lingkungan makro adalah kekuatan fundamental

berskala besar yang membentuk peluang dan ancaman terhadap perusahaan.

2.1.4 Analisis Lingkungan Perusahaan.

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan upaya penelusuran dan pengungkapan

informasi relevan yang terkandung dalam data dan penyajian hasilnya dalam

bentuk lebih ringkas dan sederhana, yang pada akhirnya mengarah pada

keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Simamora, 2004).

b. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dapat dilakukan dengan menggunakan alat

analisis berupa matriks Internal Factor Evaluation (IFE) untuk mengetahui

kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting (Umar, 2003b).

c. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal perusahaan dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis matriks External Factor Evaluation (EFE) (Umar,

2003)b, sehingga faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman

bagi perusahaan dapat diketahui.

d. Matriks Internal Eksternal (IE)

Matriks IE ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).

Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan

dan pengaruh eksternal yang dihadapi. IE bermanfaat untuk memposisikan

suatu SBU perusahaan ke dalam matriks yang terdiri dari 9 sel. Matriks IE

terdiri dari dua dimensi, yaitu :

1) Dimensi X : total skor dari matriks IFE

2) Dimensi Y : total skor dari matriks EFE

Sumbu X dari matriks IE, skornya ada tiga, yaitu skor 1,0-1,99 menyatakan

bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0-2,99 menyatakan posisinya

adalah rataan dan skor 3,0-4,0 adalah kuat. Dengan cara yang sama, pada

Page 29: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

sumbu Y yang dipakai untuk matriks IFE, skor 1,0-1,99 adalah rendah, skor

2,0-2,99 adalah sedang dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi (David, 2004).

Strategi penetrasi pasar (market penetration) adalah meningkatkan pangsa

pasar melalui usaha pemasaran lebih intensif atau maksimal. Strategi

pengembangan pasar (market development) adalah strategi meningkatkan

pangsa pasar produk atau jasa ke daerah baru. Strategi pengembangan produk

(product development) adalah strategi meningkatkan penjualan dengan

mengembangkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada.

Strategi integrasi ke depan adalah pengendalian atau pengawasan lebih

terhadap distributor atau pengecer. Strategi integrasi ke belakang adalah

strategi pengendalian dan pengawasan lebih terhadap pemasok. Strategi

integrasi horizontal adalah strategi pengawasan lebih terhadap pesaing.

e. Matriks SWOT.

Analisis Stengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT)

merupakan evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman perusahaan untuk merumuskan strategi perusahaan (Kottler, 2005a).

Matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor

strategik perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

f. Matriks Quantitative Strategic Planning (QSPM)

Matriks QSP digunakan untuk menentukan alternatif strategi pemasaran

yang paling baik atau yang menjadi prioritas untuk dijalankan oleh

perusahaan.

Secara konseptual, tujuan QSPM adalah menetapkan kemenarikan

relatif (relative attractiveness) dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah

dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk

diimplementasikan.

2.2 Penelitian Terdahulu.

Menurut Herachwati (2003) yang dikutip dari jurnal mengenai analisis

strategi dan service quality pada asuransi kesehatan di Indonesia. Perusahaan

Page 30: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

asuransi nasional saat ini tengah menghadapi persaingan ketat dengan

membanjirnya perusahaan asuransi asing di Indonesia, yang datang dengan modal

jauh lebih besar, ditunjang dengan teknologi dan SDM cukup memadai, sehingga

dibutuhkan alternatif strategi pemasaran dan service quality yang efektif dengan

meningkatkan daya saing, memberikan kemudahan dalam pembayaran premi,

pelayanan terbaik, peningkatan mutu produk dan promosi untuk memperkenalkan

produk pada masyarakat.

Dalam Jurnal yang ditulis oleh Basuki (2006) ide mengenai strategi

pemasaran asuransi yang menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui

kelemahan dan kekuatan pesaing, serta peluang dan ancaman. Hal ini dilakukan

agar perusahaan asuransi dapat meninjau kembali apa yang harus ditingkatkan,

baik dalam produk, life style calon pelanggan, besarnya pasar dan banyaknya

pesaing dalam bisnis ini. Identifikasi lingkungan internal dianalisis dengan

menggunakan matriks IFE dan dan hasil identifikasi lingkungan eksternal akan

dianalisis dengan menggunakan matriks EFE.

Page 31: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian.

Perumusan strategi pemasaran dilakukan setelah gambaran umum perusahaan

yang mencakup visi, misi, budaya perusahaan dan lingkungan pemasaran

diketahui (Gambar 2).

Lingkungan pemasaran meliputi lingkungan internal dan lingkungan

eksternal. Identifikasi terhadap lingkungan internal menunjukkan kekuatan dan

kelemahan perusahaan, dan identifikasi terhadap lingkungan eksternal untuk

mengetahui peluang dan ancaman perusahaan.

Hasil identifikasi lingkungan internal akan dianalisis dengan menggunakan

matriks IFE dan dan hasil identifikasi lingkungan eksternal akan dianalisis dengan

menggunakan matriks EFE. Hasil analisis dengan menggunakan matriks IFE dan

EFE dimasukkkan ke dalam matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan.

Analisis dengan matriks SWOT bertujuan untuk mengetahui daya tarik dan

kemungkinan berhasilnya peluang yang dimiliki perusahaan, serta melakukan

perbandingan dengan daya tarik dan kemungkinan yang dimiliki pesaing. Dengan

evaluasi tersebut didapatkan berbagai alternatif strategi yang dapat digunakan

perusahaan untuk meningkatkan mutunya dalam persaingan yang dihadapi dengan

cara meningkatkan kekuatan dan meminimalisir kelemahan. Langkah terakhir

yang harus dilakukan adalah menentukan strategi pemasaran terbaik dengan

menggunakan matriks QSP, sehingga dihasilkan satu strategi yang menjadi

prioritas perusahaan.

Page 32: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian

ASURANSI BUMIPUTERA

Lingkungan Pemasaran

Strategi Pemasaran Terbaik

Analisis Lingkungan Internal

Analisis Lingkungan Eksternal

Matriks IFE Matriks EFE

Alternatif Strategi Pemasaran

QSPM

Matriks IE

Matriks SWOT

Page 33: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

3.2 Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2007 di Asuransi

Bumiputera, Jalan Magelang Yogyakarta. Penentuan lokasi dilakukan secara

sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena Asuransi Bumiputera merupakan

salah satu perusahaan asuransi terkemuka dan merupakan pemain asuransi jiwa

tertua, dengan premi terbesar dan market share terbesar (19%).

3.3 Pengumpulan Data.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari pihak manajemen asuransi dan nasabah.

Sedangkan data sekunder dapat diperoleh dari sumber eksternal dan internal.

Sumber data eksternal diperoleh dari Badan Pusat Statistik, studi literatur, buku-

buku, majalah, internet dan lain-lain. Sedangkan sumber data internal berasal dari

pihak manajemen asuransi dan nasabah asuransi tersebut.

Menurut Setiadi dalam Umar (2003b), ide responden berjumlah 30 orang

mengacu pada konsep teorema batas sentral yang menyatakan bahwa jumlah

contoh yang besar (n ≥ 30) akan menyebar secara normal. Responden dalam

penelitian ini terbagi dua, yaitu pihak manajemen asuransi dan nasabah.

Teknik pengambilan contoh untuk pihak manajemen asuransi adalah metode

judgement sampling, yaitu memilih sampel yang dinilai dapat memberikan

informasi paling lengkap. Responden yang dipilih adalah kepala cabang, kepala

operasi dan supervisor, karena dianggap mengetahui informasi mengenai faktor-

faktor strategis internal dan eksternal perusahaan asuransi. Sedangkan teknik

pengambilan contoh yang digunakan untuk nasabah adalah non probability

sampling dengan teknik Quota sampling. Responden dalam penelitian ini adalah

nasabah yang juga menjadi karyawan, nasabah yang berkunjung ke kantor dan

kunjungan langsung ke nasabah sebanyak 30 orang.

Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara terstruktur dengan

penyebaran kuesioner, wawancara langsung dengan pihak manajemen asuransi

yang terdiri dari kepala cabang, kepala operasi dan supervisor, serta penyebaran

kuesioner kepada nasabah yang kebetulan sedang berkunjung ke kantor dan

mendatangi nasabah secara langsung pada saat pembayaran premi. Pengumpulan

Page 34: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

data juga dilakukan dengan melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti.

3.4 Pengolahan dan Analisis Data.

Data yang telah dikumpulkan dari perusahaan dan kuesioner dari nasabah

akan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel. Data yang telah diolah akan

dianalisis dengan tahapan berikut :

a. Mengidentifikasi lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan lingkungan

internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan.

b. Menganalisis lingkungan internal dengan menggunakan matriks IFE untuk

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan.

Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam membuat matriks IFE adalah :

1) Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada

kolom pertama.

2) Memberikan bobot untuk masing-masing faktor pada kolom kedua

dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (paling penting).

Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada

responden dengan menggunakan skala ordinal adalah 1 (tidak penting), 2

(kurang penting), 3 (biasa), 4 (penting) dan 5 (sangat penting). Bobot

pada masing-masing faktor berfungsi untuk menunjukkan kepentingan

relatif setiap faktor agar berhasil dalam industri. Selanjutnya dari hasil

tersebut diambil rataannya dan dibagi dengan total rataan untuk

mendapatkan nilai bobot (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh

melebihi skor total 1,0).

3) Menghitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan.

Rating diperoleh dengan mengajukan pertanyaan kepada responden

dengan skala ordinal yang digunakan adalah 4 (kekuatan utama), 3

(kekuatan kecil), 2 (kelemahan kecil) dan 1 (kelemahan utama).

Kemudian dari hasilnya diambil rataannya.

Page 35: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

4) Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk

memperoleh skor pada kolom 4.

5) Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai rataan adalah 2,5, jika nilainya

di bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan adalah

lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan posisi

internal kuat.

Tabel 1. Matriks faktor strategi internal

Sumber : Rangkuti, 2005.

c. Menganalisis lingkungan eksternal dengan menggunakan matriks EFE untuk

mengidentifikasi peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan.

Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam membuat matrik EFE adalah :

1. Menyusun daftar peluang dan ancaman pada kolom pertama.

2. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor mulai dari 0,0 (tidak

penting) sampai 1,0 (sangat penting) pada kolom kedua. Bobot ditentukan

dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dengan menggunakan

skala ordinal. Skala ordinal yang digunakan adalah 1 (tidak penting), 2

(kurang penting), 3 (biasa saja), 4 (penting) dan 5 (sangat penting). Bobot

pada masing-masing faktor berfungsi untuk menunjukkan kepentingan

relatif setiap faktor agar berhasil dalam industri. Selanjutnya, hasil dari

Faktor-faktor

Strategi Internal

Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(a x b)

Kekuatan

1

2

Kelemahan

1

2

Total 1,00

Page 36: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

pertanyaan dengan skala ordinal, diambil rataannya dan dibagi dengan

total rataan untuk mendapatkan nilai bobot.

3. Menghitung rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (respon superior), 3 (respon di atas rataan),

2 (respon rataan) dan 1 (respon di bawah rataan). Rating yang diberikan

mengindikasikan seberapa efektif perusahaan dalam merespon peluang dan

ancaman yang timbul. Rating diperoleh dengan mengajukan pertanyaan

kepada responden. Hasil dari pertanyaan tersebut diambil rataannya, yang

nantinya digunakan pada matriks EFE.

4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk

memperoleh skor pada kolom 4.

5. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai 1 pada matriks EFE menunjukkan

bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang-peluang untuk

menghindari ancaman-ancaman. Sedangkan nilai 4 menunjukkan bahwa

perusahaan telah mampu memanfaatkan peluang dengan baik untuk

menghindari ancaman. Nilai 2,5 menunjukkan perusahaan mampu

merespon situasi eksternal secara rataan.

Tabel 2. Matriks faktor strategi eksternal

Sumber : Rangkuti, 2005.

d. Memasukkan hasil analisis matriks IFE dan EFE ke dalam matriks IE untuk

menentukan posisi perusahaan.

Faktor-faktor

Strategi Eksternal

Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor

(a x b)

Peluang

1

2

Ancaman

1

2

Total 1,00

Page 37: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Matriks IE terdiri dari dua dimensi, yaitu :

3) Dimensi X : total skor dari matriks IFE

4) Dimensi Y : total skor dari matriks EFE

Sumbu X dari matriks IE, skornya ada tiga, yaitu skor 1,0-1,99 menyatakan

bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0-2,99 menyatakan posisinya

adalah rataan dan skor 3,0-4,0 adalah kuat. Dengan cara yang sama, pada

sumbu Y yang dipakai untuk matriks IFE, skor 1,0-1,99 adalah rendah, skor

2,0-2,99 adalah sedang dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi (David, 2004).

IE Matriks memiliki tiga implikasi strategi yang berbeda, yaitu :

1) Sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai Tumbuh dan Membangun

(Grow and Build). Strategi-strategi yang cocok adalah Strategi Intensif

(Market Penetration, Market Development, dan Product Development)

atau Strategi Terintegrasi (Backward Integration, Forward Integration

dan Horizontal Integration)

2) Sel III, IV, atau VI paling baik dikendalikan dengan strategi-strategi

Pertahankan dan Pelihara (Hold and Maintain). Strategi-strategi yang

umum dipakai adalah strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration) dan

Pengembangan Produk (Product Development).

3) Sel VI, VII atau IX dapat menggunakan strategi Panen atau Divesture

(Harvest or Divesture). Matriks IE disajikan pada Gambar 3.

SKOR TOTAL IFE

Kuat Rata-rata Lemah

I

Grow and Build

II

Grow and Build

III

Hold and Maintain

IV

Grow and Build

V

Hold and Maintain

VI

Harvest and

Divestiture

SKO

R T

OT

AL

EFE

4,0

Tinggi

3,0

Rata-

rata

Page 38: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

4,0-3,0 2,0-2,99 1,00-1,99

1,0

Gambar 3. Matriks IE (Umar, 2003b).

e. Melakukan analisis dengan matriks SWOT untuk mendapatkan alternatif-

alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan berdasarkan

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

Matrik SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi, yaitu :

1) Strategi SO (Strenght-Opportunity) adalah strategi yang menggunakan

kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di

luar perusahaan.

2) Strategi ST (Strenght-Threat) adalah strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3) Strategi WO (Weakness-Opportunity) merupakan strategi yang

diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan.

4) Strategi WT (Weakness-Threat) merupakan strategi yang didasarkan pada

usaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.

Tabel 3. Matriks SWOT

Sumber : Rangkuti, 2005

Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT adalah :

1. Membuat daftar peluang eksternal perusahaan.

2,0

Rendah

VII

Hold and Maintain

VIII

Harvest and

Divestiture

IX

Harvest and

Divestiture

IFE

EFE

Strenghts (S)

Weaknesses (W)

Opportunities (O)

Strategi SO

Strategi WO

Threats (T)

Strategi ST

Strategi WT

Page 39: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

2. Membuat daftar ancaman eksternal perusahaan.

3. Membuat daftar kekuatan internal perusahaan.

4. Membuat daftar kelemahan internal perusahaan.

5. Mencocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal, serta mencatat hasilnya

dalam strategi SO.

6. Mencocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal, serta mencatat

hasilnya dalam strategi WO.

7. Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, serta mencatat

hasilnya dalam strategi ST.

8. Mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal, serta mencatat

hasilnya dalam strategi WT.

f. Menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan dengan

menggunakan matriks QSP. Contoh matrik QSP dapat dilihat pada Tabel 4.

Penjelasan mengenai langkah-langkah pengembangan suatu QSPM :

1) Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan

di kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari matriks IFE dan

EFE.

2) Memberi bobot pada masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot

ini sama dengan yang ada di matriks EFE dan matriks IFE.

3) Mengidentifikasi strategi alternatif yang diperoleh dari analisis SWOT.

Kemudian mencatat strategi-strategi ini di bagian atas baris QSPM.

4) Menetapkan Attractiveness Score (AS) untuk setiap strategi berdasarkan

peran faktor tersebut terhadap setiap alternatif strategi. Batasan nilai

Attractiveness Scores adalah : 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 =

secara logis menarik, 4 = sangat menarik.

5) Menghitung Total Attractiveness Scores (TAS) dengan mengalikan bobot

dengan Attractiveness Score (AS).

6) Menghitung jumlah seluruh Total Alternativeness Score (TAS) untuk

setiap alternatif strategi. Dari beberapa nilai TAS yang didapatkan, nilai

TAS dari alternatif strategi tertinggi menunjukkan bahwa alternatif strategi

Page 40: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

itu menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa

alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir.

Tabel 4. Matriks QSP Alternatif Strategi

Strategi I Strategi II Strategi III Faktor-Faktor Sukses Kritis

Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

Peluang -

Ancaman -

Kekuatan -

Kelemahan -

Jumlah Total Nilai Daya

Tarik

Sumber : David, 2004.

Page 41: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Asuransi di Indonesia dan Yogyakarta

Industri asuransi di Indonesia semakin berkembang pesat ketika perusahaan

asuransi asing mulai masuk ke Indonesia. Asuransi di Indonesia terus berkembang

karena investasi asuransi yang sebagian menuju pada produk-produk pasar modal

yang berkontribusi pada kinerja pasar modal. Total pendapatan premi asuransi

jiwa selama triwulan I-2007 mencapai Rp. 8,66 triliun, tumbuh drastis 61,56 %

dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006. Saat ini penetrasi asuransi di

Indonesia tergolong rendah. Dengan total jumlah tertanggung sebesar 16,5 juta,

rasionya terhadap jumlah penduduk (110 juta) hanya sekitar 15% (www.aaji.co.id,

2007). Melihat angka di atas, pasar asuransi di Indonesia jelas terbuka lebar.

Pasar asuransi di Indonesia tergolong besar sehingga menarik banyak

Perusahaan asuransi asing seperti Manulife, Prudencial dan Zurich Insurance

untuk ikut berpartisipasi dengan menerapkan pengelolaan yang berbeda dan lebih

modern. Masuknya Perusahaan Asuransi asing di Indonesia semakin menambah

persaingan yang cukup ketat sehingga Perusahaan Asuransi lokal seperti

Bumiputera semakin meningkatkan mutunya. Oleh karena itu, Asuransi

Bumiputera dikenal sebagai asuransi bangsa Indonesia pertama yang berkomitmen

tinggi.

Pertumbuhan Perusahaan Asuransi di Yogyakarta juga semakin berkembang

pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya Perusahaan Asuransi yang berdiri yang

menawarkan produk asuransi jiwa dan produk asuransi kerugian. Sebagai

Perusahaan yang bergerak pada produk asuransi jiwa, AJB Bumiputera

meningkatkan kualitas agar mampu bersaing merebut pasar.

4.2 Gambaran Umum Asuransi Bumiputera

4.2.1 Sejarah, Visi, dan Misi Perusahaan

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 atau lebih dikenal sebagai AJB

Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa nasional milik bangsa

Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di

Magelang Jawa Tengah atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M.Ng.

Page 42: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Dwidjosewojo-Sekretaris Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) sekaligus

Sekretaris Pengurus Besar Budi Utomo

Gagasan pendirian perusahaan asuransi jiwa ini, terdorong oleh keprihatinan

mendalam terhadap nasib para guru bumiputera (pribumi). Dalam pendirian

M.Ng. Dwidjosewojo tersebut dibantu bersama dua orang guru lainnya yaitu

MKH. Soebroto dan M. Adimidjojo.

Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang

kepemilikannya hanya pada pemodal tertentu, sejak awal pendiriannya

Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan penguasaan yang unik, yakni

bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua pemegang polis

adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil- wakil mereka di Badan

Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannnya perusahaan.

Perjalanan Bumiputera kini menapai 9 dasawarsa (95 tahun), perjalanan

panjang tersebut tentu saja tidak lepas dari pasang surut. Memasuki milenium

ketiga, Bumiputera mempunyai jaringan lebih dari 600 kantor yang tersebar di

seluruh pelosok Indonesia

Visi AJB Bumiputera adalah menjadi asuransi milik bangsa Indonesia dengan

memberikan banyak variasi produk dan pelayanan memuaskan.

Misi AJB Bumiputera yaitu menjadikan Bumiputera senantiasa berada di

benak dan hati masyarakat Indonesia, dengan :

1. Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan bangsa

Indonesia

2. Mengembangkan korporasi dan kooperasi yang menerapkan prinsip dasar

gotong royong

3. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat optimal

bagi komunitas Bumiputera

4. Mewujudkan perusahaan yang berhasil secara ekonomi dan sosial

4.2.2 Jenis Usaha

Bentuk usaha dari Asuransi Bumiputera adalah perseroan terbatas yang

kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu. Bidang usaha jasa perasuransian

Page 43: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

adalah bidang usaha yang berupaya menanggulangi resiko kerugian finansial yang

dihadapi oleh anggota masyarakat sekaligus sebagai penghimpun dana

masyarakat, sehingga berpotensi sebagai sarana penunjang dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. AJB Bumiputera sebagai

perseroan terbatas memiliki Badan Perwakilan Anggota (BPA) sebagai lembaga

tertinggi yang mengesahkan perubahan Anggaran Dasar AJB Bumiputera yang

diharapkan memenuhi tuntutan zaman dan menjadi landasan penyelenggaraan

usaha dan mewajibkan adanya Rapat Anggota untuk mengevaluasi kinerja dan

melakukan perbaikan.

4.2.3 Struktur Organisasi

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera Yogyakarta memiliki 31

karyawan tetap, 136 karyawan sebagai agen yang terdiri 122 wanita dan 14 pria

dan 2 pria sebagai staf keamanan dan kebersihan. Struktur organisasi dapat dilihat

pada Gambar 4.

Gambar 4. Struktur organisasi AJB Bumiputera

Page 44: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

4.3. Analisis Peta Persaingan

Peta persaingan merupakan gambaran lingkungan eksternal Asuransi

Bumiputera untuk memetakan lingkungan mikro dan makro perusahaan.

Penentuan bobot dilakukan oleh expert berdasarkan informasi yang dimiliki

mengenai perusahaan, data akumulatif perusahaan dan data yang diperoleh

dari lembaga asuransi seperti Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang

menerbitkan arsitektur perasuransian Indonesia. Peta persaingan Asuransi

Bumiputera dapat dilihat pada Tabel 5.

Dewan Komisaris

Direksi

Kepala Cabang

Supervisor

Agen / staff

Kepala Urusan Operasional

Accounting dan Kepala Administrasi

dan SDM

Keamanan dan kebersihan

Badan Perwakilan Anggota(BPA)

Gambar 4. Struktur organisasi AJB Bumiputera

Page 45: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Tabel 5. Peta persaingan Asuransi Bumiputera

NO FAKTOR EKSTERNAL BOBOT SKOR TOTAL

(a) (b) (a x b)

1 HAMBATAN MASUK 0,155

Diferensiasi produk asuransi 0,025 3 0,075

Kekuatan merek perusahaan 0,100 5 0,500

Biaya alih untuk masuk industri asuransi 0,015 2 0,030

Kebutuhan modal mendirikan asuransi 0,015 4 0,060

2 TINDAKAN PEMERINTAH 0,100

Proteksi industri asuransi 0,050 3 0,150

Konsistensi kebijakan pemerintah 0,025 4 0,100

Nilai tukar mata uang asing akibat inflasi 0,075 5 0,375

Kemudahan kepemilikan orang asing oleh pemerintah 0,025 4 0,100

3 RIVALITAS PERSAINGAN 0,200

Pertumbuhan industri asuransi 0,075 4 0,300

Diferensiasi produk asuransi dengan kemasan yang

berbeda 0,025 3 0,075

Kekuatan pemain lama 0,100 5 0,500

4 HAMBATAN KELUAR 0,070

Aset khusus asuransi 0,025 2 0,050

Biaya keluar dari industri asuransi 0,025 3 0,075

Hambatan emosional untuk keluar 0,010 1 0,010

Kendala sosial dan pemerintah 0,010 1 0,010

5 KEKUATAN NASABAH 0,275

Jumlah nasabah yang berpengaruh karena memiliki

edukasi asuransi yang memadai 0,025 3 0,075

Ketersediaan produk substitusi 0,050 5 0,250

Konversi harga yang diusulkan nasabah 0,025 2 0,050

kontribusi biaya nasabah ke industri 0,150 5 0,750

Kontribusi kualitas produk kepada nasabah 0,025 3 0,075

6 KETERSEDIAAN SUBSTITUSI 0,200

Ketersediaan produk substitusi 0,100 5 0,500

Biaya alih nasabah 0,015 2 0,030

Kemampuan mendapat laba produk substitusi 0,025 3 0,075

Harga nilai produk substitusi 0,025 3 0,075

Keaktifan substitusi 0,035 4 0,140

TOTAL 1,000 4,430

Page 46: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Berdasarkan peta persaingan di atas, dapat disimpulkan bahwa posisi yang paling

dominan dalam persaingan asuransi adalah kontribusi biaya nasabah ke industri (0,750),

dimana premi merupakan faktor utama agar industri asuransi mampu bertahan. Dari

bagan peta persaingan di atas, posisi persaingan Asuransi Bumiputera sangat tinggi

(4,430).

4.4. Analisis Eksternal

Analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan merupakan tahap untuk

mengeahui peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Aspek eksternal yang

dianalisis yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro.

4.4.1 Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro yang memiliki pengaruh terhadap asuransi meliputi

ancaman pendatang baru, pesaing industri yang sama, substitusi dan kekuatan

tawar nasabah.

Ancaman masuk pendatang baru

Daya Tawar Nasabah

Ancaman Jasa Substitusi

Gambar 5. Strategi bersaing Asuransi Bumiputera

1. Pendatang Baru

Mengacu dari peta persaingan dapat disimpulkan pertumbuhan penduduk

yang tinggi di Indonesia merupakan penarik minat utama bagi pendatang baru

Pendatang Baru

Para Pesaing Industri

Persaingan antar Perusahaan yang ada

Substitusi

Nasabah Agen

Page 47: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

untuk turut meramaikan industri ini. Pendatang baru relatif mudah untuk

memasuki bisnis ini akan tetapi untuk untuk diferensiasi produk pada dasarnya

tidak terlalu berbeda dengan produk yang sudah ada.

Mengacu pada data kuantitatif sekunder yang didapat dari data Asosiasi

Asuransi Jiwa Indonesia (www.aaji.co.id, 2007), muncul sejumlah 35 pemain

baru industri asuransi jiwa dan 92 perusahaan pendatang baru industri asuransi

kerugian mengingat pasar yang besar di Indonesia khususnya kota Yogyakarta,

seperti dijelaskan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah penduduk kota Yogyakarta menurut jenis kelamin pada tahun 2007

Sumber : Gudeg City Online, 2007.

2. Pesaing antar perusahaan yang ada

Asuransi Bumiputera dalam menjalankan usahanya menghadapi

persaingan yang ketat terutama dengan asuransi sejenis seperti Prudential,

Jiwasraya, AIA, AIG, Jasindo dan pemain lama lainnya yang sudah berdiri

dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun. Kekuatan pemain lama rata-rata

memiliki brand image yang sangat kuat, hal ini didukung dengan data yang

terlihat dari peta persaingan yang pendapatnya diperoleh dari expert (staf ahli

perusahaan).

Pertumbuhan perusahaan sejenis yang menawarkan produk asuransi sangat

besar. Hal ini disebabkan karena kualitas agen dan brand image dapat

dikembangkan setiap perusahaan asuransi, sehingga ancaman pesaing lama

untuk bisnis ini sangat tinggi. Persaingan dengan asuransi-asuransi di

Kabupaten Laki-laki Perempuan Jumlah

Kotamadya 57.254 103.881 161.135

Sleman 60.304 75.958 136.262

Bantul 44.148 51.710 95.858

Kulon Progo 36.476 54.148 90.624

Gunung Kidul 27.006 55.487 82.493

Jumlah 225.188 341.184 566.372

Page 48: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Yogyakarta pada umumnya juga sangat tinggi karena banyak sekali perusahaan

asuransi yang telah berdiri dan menawarkan produk-produk yang berbeda, unik

dan terjangkau untuk menarik minat nasabah.

3. Kekuatan Tawar Nasabah

Mengacu pada peta persaingan, kekuatan tawar nasabah merupakan faktor

yang dominan. Pada dasarnya segmen pasar yang ingin dituju oleh AJB

Bumiputera adalah keluarga (family), kalangan eksekutif dan masyarakat yang

mempunyai dana untuk investasi. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya produk

premi AJB Bumiputera. Dari segi psikografi, nasabah sasaran, yaitu pada kelas

sosial menengah ke atas, sebab, harga premi yang ditawarkan oleh AJB

Bumiputera yang cukup mahal.

Nasabah yang mengikuti premi asuransi yang rata-rata berasal dari

kalangan yang berpendidikan, karena sudah mengetahui manfaat mengikuti

asuransi. Dalam industri asuransi, banyaknya nasabah bukanlah faktor utama

perusahaan asuransi memiliki premi masukan yang tinggi, sehingga ukuran

berhasilnya perusahaan asuransi, yaitu dengan banyaknya jumlah premi yang

diikuti oleh nasabah.

Pada dasarnya, nasabah mempengaruhi produk premi yang akan

ditawarkan AJB Bumiputera khususnya dari segi harga. Permintaan nasabah

akan premi yang lebih terjangkau mendorong AJB Bumiputera mengeluarkan

produk berkualitas dengan premi yang ekonomis namun bermanfaat. Apabila

ekpektasi harga atau produk yang sesuai dengan yang diinginkan nasabah tidak

terpenuhi kemungkinan yang akan timbul yaitu beralihnya nasabah kepada

produk substitusi.

4. Produk Substitusi

Produk asuransi memiliki cukup banyak substitusi, seperti bank,

pegadaian atau lembaga kredit yang mempunyai fungsi kurang lebih sama yaitu

menghimpun dana dan meminjamkan dana seperti fasilitas kredit dan deposito,

bahkan baru-baru ini bank juga menyediakan fasilitas investasi asuransi.

Page 49: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Mengacu pada peta persaingan, ketersediaan produk substitusi ansuransi ini

memiliki total skor terbesar.

Faktor penarik minat nasabah dari produk substitusi juga ditentukan oleh

stabilnya produk substitusi dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan

tidak hanya kalangan dengan kelas sosial menengah ke atas yang cukup

memberikan kompensasi tiap bulannya.

4.4.2 Lingkungan Makro

Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin sadar untuk memproteksi

hidupnya dengan asuransi mengingat kejadian tidak terduga yang tidak diharapkan

dapat menguras hartanya, walaupun makna dari asuransi sendiri tidak sesederhana

itu akan tetapi berfungsi sebagai investasi jangka panjang juga. Masyarakat yang

memiliki tingkat kehidupan menengah ke atas mulai memiliki awareness untuk

menginvestasikan hartanya dalam bentuk premi asuransi.

Hambatan dari majunya industri asuransi kurang lebih akibat inflasi yang

setiap tahunnya meningkat yang menyebabkan industri asuransi kurang

berkembang. Pengaruhnya langsung pada premi yang menggunakan US$.

Pemerintah hanya menggunakan undang-undang yang sudah lama dan belum

diperbaharui lagi sehingga implementasinya kurang konsisten, begitu pula yang

terjadi akibat pemerintah kurang memberikan proteksi terhadap asuransi lokal dan

lebih memperhatikan perusahaan asing, karena dianggap lebih menguntungkan

karena memberikan pajak dalam jumlah besar.

4.5 Analisis Internal

Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan merupakan tahap untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaaan untuk

menghadapi persaingan. Aspek lingkungan internal yang diamati menggunakan

pendekatan fungsional yang terdiri dari produksi dan operasi, sumber daya

manusia, keuangan, pemasaran dan sistem informasi manajemen.

Page 50: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

4.5.1 Produksi dan Operasi

Produksi AJB Bumiputera yaitu produk-produk premi asuransi jiwa sesuai

dengan yang ditetapkan oleh kantor pusat dengan operasi perusahaan tergantung

dari kebijakan cabang di seluruh Indonesia.

4.5.2 Sumber Daya Manusia

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera Yogyakarta memiliki 31

karyawan tetap, 136 karyawan sebagai agen yang terdiri 122 wanita dan 14 pria

dan 2 pria sebagai staf keamanan dan kebersihan.

Tingkat pendidikan karyawan sebagian besar berpendidikan Sarjana dan

Master. Dengan tingkat pendidikan karyawan di atas pekerjaaan yang dilakukan

sudah memiliki standar SOP karena syarat yang paling utama adalah pengetahuan

mengenai produk yang ditawarkan. Usia karyawan berada pada usia produktif dan

didominasi oleh wanita. Karyawan wanita terdiri dari 2 orang yang bertugas

sebagai counter staff dan Customer Service, 7 orang Supervisor yang

bertanggungjawab terhadap kinerja agen. Sedangkan karyawan pria terdiri Kepala

Cabang, Kepala Urusan Operasional, Kepala Administrasi dan Sumber Daya

Manusia yang merangkap divisi Accounting.

Tujuan kerja tercapai apabila suasana kerja kondusif sehingga hubungan

yang baik antar karyawan perlu dioptimalkan. Hubungan kerja karyawan AJB

Bumiputera sangat baik, karena memahami job description masing-masing dan

mengadakan rekreasi sebulan sekali untuk mempererat hubungan antar karyawan.

Hubungan Kepala Cabang, Kepala Urusan Operasional dengan karyawan dan

agen juga terjalin baik dengan rapat rutin setiap hari Senin juga berkontribusi

dalam penciptaan transparansi dengan menyampaikan laporan, kemajuan kerja,

rencana kerja, evaluasi hasil yang tercapai, hambatan mendapatkan nasabah, dan

hadiah untuk karyawan yang memiliki progress report terbaik sebagai motivator.

Perekrutan tenaga kerja dilakukan untuk menambah agen, dan saat posisi

karyawan mengalami kekosongan. Perekrutan dilakukan oleh kantor cabang

sendiri dimana test dan pengambilan keputusan akhir dilakukan oleh Kepala

Cabang dengan melihat kualifikasi dari calon yang dinilai kejanya selama 2 bulan

Page 51: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

dalam mendapatkan nasabah. Agen yang telah diterima akan melewati seleksi

alam dengan sesama agen dalam mendapatkan nasabah.

Pelatihan dilakukan oleh kantor cabang dengan memberikan pendidikan

khusus dan pelatihan lapangan yang dikoordinasikan secara internal agar Agen

memiliki product knowledge dan keterampilan dalam mendapatkan kepercayaan

calon nasabah. Pelatihan dilakukan hanya pada Agen baru dengan waktu

pelatihan intensif selama 2 minggu. Jam kerja karyawan jam 7.30-16.30 berbeda

dengan agen yang tidak wajib datang ke kantor kecuali pada saat rapat rutin hari

Senin untuk memberikan laporan hasil dan mengevaluasi kinerja.

4.5.3 Keuangan

AJB Bumiputera menggunakan sistem akuntansi dalam pencatatan keuangan

dengan menggunakan tenaga profesional. Pencatatan laporan keuangan dilakukan

pada setiap kegiatan seperti penerimaan premi, pengeluaran rutin dan lain-lain.

Staff accounting memberikan laporan kepada Kepala Cabang pada rapat rutin hari

Senin dan menyetor premi langsung ke rekening kantor pusat. Sedangkan laporan

ke pusat dilakukan sebulan sekali. AJB Bumiputera merupakan perusahaan yang

didirikan tanpa modal awal, sehingga pemasukan didapat murni dari premi

nasabah karena jasa perasuransian jiwa merupakan lembaga penghimpun dana

masyarakat.

4.5.4 Pemasaran.

a. Produk

Produk utama yang ditawarkan AJB Bumiputera adalah pelayanan premi

asuransi, selain itu AJB Bumiputera menyediakan jasa peminjaman uang dan

kredit pemilikan rumah (KPR).

Tabel 7. Produk Asuransi Bumiputera Jenis Produk Uraian

Ilustrasi Mitra Oetama (PC)

Semi Unit Link, Nilai tunai dapat diambil setelah umur polis 1 tahun, dengan saldo minimal US $100 dan Premi dalam bentuk US $

Mitra Poesaka Jika tertanggung berumur panjang hingga premi berakhir, pemegang

Page 52: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Jenis Produk Uraian polis dibayarkan akumulasi dana yang besarnya sesuai perhitungan pada saat habis kontrak. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka ahli waris menerima santunan 100% UP + akumulasi dana saat meninggal. Produk ini ditambah dengan rider resiko ”A”. Besarnya penambahan minimal US$ 100

Mitra Pelangi Fixed Link, Melindungi nilai tertanggung selama kontrak, menyediakan dana jika tertanggung sebagai dana hidup hari tua

Mitra Beasiswa Berencana

Bila tertanggung meninggal ahliwaris menjadi bebas premi beasiswa tetap sesuai rencana, apabila meninggal karena kecelakaan memperoleh santunan 200% dan biaya rawat inap 10% UP ditambah premi rider

Mitra Permata Jika tertanggung berumur panjang hingga premi berakhir, pemegang polis dibayarkan akumulasi dana yang besarnya sesuai perhitungan pada saat habis kontrak. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka ahli waris menerima santunan 100% UP + akumulasi dana saat meninggal. Sifatnya tidak mengikat

Mitra Melati Jika tertanggung berumur panjang hingga premi berakhir, pemegang polis dibayarkan akumulasi dana yang besarnya 110% UP. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka ahli waris menerima santunan 100% UP + akumulasi dana saat meninggal.

Mitra Sehat Jika tertanggung berumur panjang hingga berakhirnya masa asuransi, maka akan dibayar UP + Selisih dana bila melebihi hasil yang dijamin. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka ahli waris menerima santunan 100% UP + akumulasi dana saat meninggal.

Mitra Cerdas 1. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi akan dibayarkan:

a. Santunan 100% UP b. Akumulasi dana tabungan tertanggung c. Bebas premi d. Dana kelangsungan belajar saat jatuh tempo sesuai tahapan e. Dana kelangsungan belajar dapat diambil sekaligus

2. Jika Tertanggung hidup sampai berakhirnya masa asuransi a. Dana kelangsungan belajar sesuai tahapan b. Selisih antara realisasi hasil pengembangan dana jika hasil

melebihi dijamin Sumber : www.bumiputera.com, 2007.

b. Harga

Harga produk premi asuransi ditentukan oleh kantor pusat. Harga premi

asuransi bervariasi, seperti yang disajikan pada tabel 8.

Page 53: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Tabel 8. Harga premi Asuransi Bumiputera Jenis Produk Harga

Ilustrasi Mitra Oetama (PC) Minimal US$ 10.000 dan jangka waktu minimal 15 tahun, dengan nilai tunai digaransi minimal dan mendapatkan bunga 1,25% setahun.

Mitra Poesaka Minimal Rp. 100.000.000 dan jangka waktu minimal 10 tahun. Pembayaran premi dapat dilakukan secara tahunan atau semesteran.

Mitra Pelangi Minimal Rp. 25.000.000 dan jangka waktu minimal 10 tahun. Pembayaran premi dapat dilakukan secara tahunan, semesteran atau premi sekaligus.

Mitra Beasiswa Berencana Minimal Rp. 25.000.000 dan jangka waktu minimal 17 tahun. Pembayaran premi dapat dilakukan secara tahunan, semesteran, tri wulan atau premi sekaligus

Mitra Permata Minimal Rp. 10.000.000 dan tidak ada persyaratan jangka waktu. Pembayaran premi dapat dilakukan secara tahunan atau semesteran.

Mitra Melati Minimal Rp. 10.000.000 dan jangka waktu minimal 10 tahun. Premi dapat dibayar secara tahunan, semesteran dan tri wulan.

Mitra Sehat Minimal Rp. 5.000.000 dan jangka waktu minimal 5 tahun. Premi dibayar secara sekaligus atau tahunan.

Mitra Cerdas Minimal Rp. 100.000.000 dan jangka waktu minimal 10 tahun. Pembayaran premi dapat dilakukan secara tahunan, semesteran, tri wulan atau premi sekaligus.

Sumber : www.bumiputera.com, 2007.

c. Distribusi

Distribusi dalam industri asuransi bergantung pada peran agen sebagai

penyalur. Nasabah mendapatkan pengenalan mendalam mengenai hal-ihwal

asuransi, perekonomian, produk yang akan dijual dan teknik-teknik

pemasarannya melalui penjelasan agen. Produk-produk tersebut disampaikan

kepada nasabah dengan saluran distribusi fisik dan elektronik. Untuk dapat

mengikuti premi asuransi, nasabah dapat datang langsung ke kantor atau dapat

menggunakan layanan telepon untuk menerima penjelasan langsung dengan

meminta kantor mengirimkan agen untuk menjelaskan secara rinci.

Selain itu, AJB Bumiputera juga menyampaikan produknya melalui

fasilitas kumulatif, yaitu penawaran produk untuk calon nasabah yang berada

Page 54: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

dalam satu instansi, perusahaan dan keluarga dengan persyaratan pembayaran

premi yang lebih rendah.

d. Promosi

AJB Bumiputera melaksanakan berbagai macam kegiatan yang berkaitan

dengan promosi produk. Kegiatan promosi yang pernah dilaksanakan AJB

Bumiputera melalui iklan di majalah bisnis, penyebaran brosur, penyebaran

proposal premi untuk instansi atau perusahaan, menjadi sponsor suatu event dan

promosi melalui pendekatan nasabah untuk mendapatkan calon nasabah baru.

Penyebaran brosur dan proposal premi dilakukan dengan mendatangi

kantor-kantor perusahaan dan instansi-instansi yang terdapat di Yogyakarta.

AJB Bumiputera menjadi sponsor dan membuka stand untuk acara-acara yang

diadakan oleh kampus atau instansi dan yang paling gencar dilakukan, yaitu

melalui pendekatan nasabah yang memiliki jaringan agar mendapatkan

informasi calon nasabah baru seperti keluarga dan teman.

Sayangnya promosi yang dilakukan tidak semuanya efektif, karena

tanggapan signifikan yang didapat berasal dari promosi melalui pendekatan

nasabah dan pengajuan proposal untuk perusahaan dan instansi. Hal ini dapat

dilihat masuknya nasabah baru bersal dari pendekatan personal dan pengajuan

proposal, sedangkan data masuknya nasabah baru dari kegiatan promosi lainnya

belum memenuhi target. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang asuransi

jiwa, Asuransi Bumiputera membutuhkan promosi yang lebih gencar dari pusat

misalnya melalui media televisi untuk menjangkau seluruh kalangan

masyarakat. Rencananya, pertengahan tahun 2008, AJB Bumiputera akan

membuat iklan mengenai produk asuransi melalui media elektronik yaitu iklan

televisi dan radio di seluruh Indonesia.

e. People (Orang)

Asuransi merupakan industri yang bergerak dalam bisnis jasa, maka

nasabah harus melakukan interaksi tatap muka. Hal ini dilakukan untuk jangka

Page 55: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

waktu yang cukup lama agar timbul rasa percaya kepada agen dan diharapkan

mampu meningkatkan loyalitas nasabah.

f. Process (Pemrosesan Barang Milik)

Dalam asuransi, nasabah hanya diharuskan untuk datang langsung ke

kantor pada saat administrasi pertama kali sedangkan untuk pembayaran

premi, pengajuan klaim dan prosedural selanjutnya nasabah akan dilayani

secara langsung oleh agen.

g. Provision of Customer Service ( Proses Perangsangan Pikiran)

Perlunya apresiasi nasabah terhadap produk dan memiliki pengetahuan

yang cukup mengenai manfaat asuransi.

h. Processes of Information (Pemrosesan Informasi)

Aset pelanggan yaitu pembayaran premi untuk investasi perlu

mendapatkan pelayanan maksimal agar perusahaan memiliki nama baik dalam

industri.

4.5.5 Sistem Informasi Manajemen

Asuransi Bumiputera dalam kegiatan manajerialnya sudah didukung dengan

SIM yang berbasis komputer. Fasilitas SIM yang digunakan adalah 4 unit

komputer di bagian office dan 2 unit di bagian pemasaran. Fasilitas komputer

masih tergolong sederhana dan tidak semua unit dilengkapi dengan fasilitas

internet. Pencatatan seluruh pemasukan premi, pengeluaran seperti biaya listrik,

telepon dan lain-lain dilakukan secara manual di Asuransi Bumiputera dan dicatat

secara komputerisasi di bagian office.

4.6. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman.

4.6.1 Kekuatan

Page 56: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Asuransi Bumiputera memiliki beberapa kekuatan yaitu memiliki merek yang

dikenal masyarakat, berskala nasional, memiliki standar SDM, pekerjaan

terspesialisasi, lokasi kantor strategis, budaya kerja yang baik, kebutuhan

masyarakat akan asuransi, diferensiasi produk asuransi, kemudahan untuk keluar

dari industri.

1. Memiliki merek yang dikenal masyarakat

Sebagai perusahaan asuransi jiwa pertama di Indonesia, nama AJB

Bumiputera sudah dikenal masyarakat sebagai perusahaan asuransi yang

kompeten dan bertanggungjawab. Perjalanan Bumiputera yang semula

bernama Onderlinge Levensverzekering Maatschappij PGHB (O.L. Mij.

PGHB) kini mencapai 9 dasawarsa. Sepanjang itu, tentu saja, tidak lepas dari

pasang surut. Sejarah Bumiputera sekaligus mencatat perjalanan Bangsa

Indonesia. Termasuk, misalnya, peristiwa sanering mata uang rupiah di tahun

1965-yang memangkas aset perusahaan ini dan bencana paling hangat-

multikrisis di penghujung millenium kedua. Namun berbekal pengalaman

panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir seabad, menjadikan

Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri,

menjadi asuransi bangsa Indonesia-sebagaimana visi awal pendirinya.

Bumiputera ingin senantiasa berada di benak dan di hati rakyat Indonesia.

2. Berskala nasional

AJB Bumiputera merupakan perusahaan asuransi pribumi yang mampu

bersaing dalam skala nasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya

cabang AJB Bumiputera di Indonesia. Walaupun AJB Bumiputera merupakan

perusahaan asuransi lokal, akan tetapi produk premi yang ditawarkan

mencakup mata uang internasional, yaitu US$. Mutu nasional menjadi salah

satu kekuatan bagi AJB Bumiputera dalam menghadapi persaingan industri

asuransi baik dari perusahaan asuransi lokal maupun perusahaan asuransi

asing.

3. Memiliki standar SDM

Fungsi agen sebagai akses awal terbukanya transaksi awal pembelian

polis aleh nasabah, agen asuransi harus mampu berposisi sebagai konsultan

Page 57: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

perencanaan jangka panjang, termasuk di dalamnya alternatif investasi jangka

panjang untuk nasabah. Oleh karena itu, pengembangan dan pelatihan agen

merupakan perhatian utama manajemen. Pendidikan dan pelatihan (diklat)

dilakukan secara intensif dan sistematis.

4. Pekerjaan terspesialisasi

Job Description karyawan dan agen di AJB Bumiputera sudah ditetapkan

oleh pusat dan memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing sesuai

tugasnya.

5. Lokasi kantor strategis

Lokasi kantor AJB Bumiputera dikatakan strategis, karena letak setiap

kantornya selalu berada di pinggir jalan besar, sehingga memudahkan nasabah

yang berkunjung ke kantor, baik dengan menggunakan transportasi umum atau

kendaraan pribadi.

6. Budaya kerja yang baik

Budaya kerja yang diterapkan AJB Bumiputera, yaitu disiplin waktu,

jujur, bersahaja, komitmen tinggi, kerapian, keramahan dan integritas.

Pengaruh dari penerapan budaya kerja ini terlihat dari kompaknya karyawan

dan adanya hubungan dua arah dengan atasan.

7. Kemudahan untuk keluar dari industri.

AJB Bumiputera memiliki kemudahan untuk keluar dari industri asuransi

karena aset utama yang dimiliki perusahaan, yaitu skill dari manajemen serta

inovasi produk.

8. Diferensiasi produk asuransi.

Produk asuransi Bumiputera bervariasi dengan harga bersaing dan

memberikan rentang harga sesuai kemampuan baik berupa mata uang asing

maupun mata uang rupiah.

4.3.2 Kelemahan

Kelemahan utama AJB Bumiputera adalah teknologi yang digunakan standar,

promosi kurang efektif, tidak ada inovasi produk oleh kantor cabang, kurangnya

Page 58: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

fasilitas, rumitnya pengajuan klaim, kemampuan mengakses pasar terbatas dan

kurangnya pelatihan.

1. Teknologi yang digunakan standar

Era globalisasi yang menuntut modernitas dengan munculnya

perkembangan teknologi yang maju kurang dimanfaatkan secara maksimal

oleh AJB Bumiputera, karena teknologi yang digunakan tergolong standar

(medium technologi application). Contohnya, tidak ada mesin fotokopi,

penggunaan cleaning equipment manual dan tidak maksimalnya penggunaan

web atau internet, karena tidak semua unit komputer memiliki koneksi internet.

2. Promosi kurang efektif

AJB Bumiputera telah melakukan berbagai macam kegiatan promosi akan

tetapi promosi yang dilakukan belum maksimal dan belum memberikan hasil

yang signifikan. Hal ini bisa dilihat dari penjualan premi yang belum mencapai

target yang diharapkan. Kurangnya promosi melalui media televisi, radio dan

media cetak adalah faktor yang krusial, karena pesaing industri ini gencar

melakukan promosi di media televisi dan media cetak yang peran dalam

mempengaruhi masyarakat cukup kuat.

3. Tidak ada inovasi produk oleh kantor cabang

Pengembangan produk premi baru merupakan hak veto kantor pusat

sehingga kantor cabang tidak memiliki wewenang untuk menghasilkan produk

premi baru.

4. Kurangnya fasilitas

Fasilitas kantor AJB Bumiputera cabang Yogyakarta kurang dilengkapi

dengan fasilitas komputer, sehingga saat pencatatan atau saat rekapitulasi

penggunaan komputer dilakukan secara bergantian yang menyebabkan waktu

tidak efektif.

5. Rumitnya pengajuan klaim

Keluhan utama nasabah yaitu birokrasi pengajuan klaim yang berbelit-

belit. Cukup banyak nasabah yang memberikan keluhan mencairkan Uang

Pertanggungan (UP) pada saat jangka waktu habis, sehingga perusahaan

mendapat kritik melalui rubrik surat pembaca pada media cetak dan website

Page 59: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Asuransi Bumiputera sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan citra buruk

perusahaan.

6. Kemampuan mengakses pasar terbatas

Kemampuan mengakses pasar yang terbatas pada daerah yang rataan

penduduknya memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas dan mengetahui

pentingnya mengikuti premi asuransi. Padahal warga di desa memiliki aset

yang dapat diasuransikan, namun pengetahuan mengenai manfaat asuransi

sangat minim.

7. Kurangnya pelatihan

Pelatihan yang dilakukan sebenarnya efektif, namun karena kurangnya

waktu yang disediakan dan tidak adanya program pelatihan yang berkelanjutan

mengakibatkan stagnan pada mutu SDM.

4.4.3 Peluang

Peluang AJB Bumiputera yaitu pasar yang besar, perubahan gaya hidup dan

perkembangan teknologi yang semakin modern.

1. Pasar yang besar

Rasio pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta tergolong tinggi, yang

secara otomatis menciptakan pasar besar. Oleh karena itu, peluang untuk

mendapatkan nasabah semakin terbuka. Selain itu, terdapat pasar yang belum

dimasuki secara maksimal seperti petani dan pedagang yang akan menambah

peluang penjualan premi.

2. Perubahan gaya hidup masyarakat

Perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya pentingnya akan investasi

masa depan yang aman dan kesadaran kemungkinan terburuk manusia

menyebabkan banyaknya masyarakat yang akan memilih asuransi.

3. Perkembangan teknologi yang semakin modern

Perkembangan teknologi yang pesat dapat menyediakan kebutuhan akan

kepraktisan dan penghematan waktu, sehingga proses kerja menjadi maksimal

dan efektif.

4. Kebutuhan masyarakat akan asuransi

Page 60: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Produk utama industri asuransi jiwa yaitu polis asuransi. Polis tersebut

memiliki Uang Pertanggungan (UP) yang berbeda-beda. Polis yang paling

diminati dan menjangkau semua lapisan yaitu pendidikan dan investasi

pertanggungan kematian, sehingga peluang pemasaran AJB Bumiputera sangat

besar.

4.4.4 Ancaman

Selain terdapat peluang yang besar, AJB Bumiputera juga menghadapi

ancaman dari luar perusahaan yang dapat menghambat jalannya perusahaan, yaitu

tingkat persaingan yang tinggi, brand image pesaing yang kuat, kekuatan tawar

menawar nasabah, Meningkatnya biaya produksi, keraguan masyarakat akan

asuransi

1. Tingkat persaingan tinggi

AJB Bumiputera Yogyakarta memiliki banyak pesaing dari pendatang

baru, perusahaan asuransi sejenis maupun substitusi. Pesaing AJB Bumiputera

yang paling potensial adalah Prudential karena sudah memiliki citra di mata

masyarakat dan sudah memiliki jam terbang tinggi, namun, pesaing sejenis

lainnya, yaitu AXA Mandiri, AIG Life, Jiwasraya dan Adira Insurance.

2. Brand image pesaing

Brand image pesaing paling potensial yang sangat kuat, yaitu Prudencial

dapat menjadi ancaman bagi AJB Bumiputera. Alasan utamanya adalah

promosi yang gencar dilakukan oleh Prudencial dan citra bahwa Prudential

merupakan “Asuransi Terbesar” dalam benak masyarakat.

3. Kekuatan tawar menawar nasabah

Kekuatan tawar nasabah dalam produk premi dan harga premi dengan

membandingkan dengan produk pesaing turut menjadi ancaman, sehingga,

apabila perusahaan tidak menawarkan produk yang unik, inovatif dan tidak

terjangkau, maka nasabah akan berpaling pada pesaing atau produk substitusi.

4. Meningkatnya biaya produksi

Page 61: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Meningkatnya biaya produksi akibat kenaikan BBM atau listrik akan

mengakibatkan penurunan laba bagi perusahaan. Pengeluaran atau budget yang

dikeluarkan untuk transportasi dan kepentingan kantor akan membengkak,

sehingga perlu menerapkan strategi menambah target penjualan premi agar

menutupi ancaman dari kenaikan biaya produksi.

5. Keraguan masyarakat akan asuransi

Masalah utama industri asuransi adalah kepercayaan masyarakat pada

asuransi yang sangat rendah. Tingkat kesadaran berasuransi masih lemah.

Kondisi itu disebabkan banyak praktik-praktik yang merugikan nasabah oleh

oknum perusahaan asuransi, terutama di masa lalu. Akibatnya sangat buruk,

tidak mudah memperbaiki keraguan masyarakat sulit akan asuransi.

4.7. Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran

Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang,

selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga

tahapan, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan

keputusan.

4.7.1.Tahap Masukan

Tahap masukan yaitu tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi

terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan

identifikasi kondisi lingkungan internal yaitu kekuatan dan kelemahan akan

disusun ke dalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi

internal dan eksternal, yaitu peluang dan ancaman akan disusun ke dalam matriks

EFE.

1. Matriks EFE

Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari

faktor-faktor eksternal perusahaan, yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan. Langkah-langkah dalam penyusunan matriks EFE hampir sama

dengan penyusunan matriks IFE. Namun pada matriks EFE, faktor-faktor strategis

Page 62: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

yang digunakan adalah peluang dan ancaman. Hasil perhitungan matriks EFE

dapat dilihat pada Tabel 9.

Hasil analisis matriks EFE memperlihatkan bahwa peluang utama yang

dihadapi perusahaan adalah pasar yang besar dengan skor terbobot 0,416. Hasil

analisis matriks EFE juga memperlihatkan faktor eksternal yang menjadi ancaman

utama bagi AJB Bumiputera yaitu tingkat persaingan yang tinggi (skor 1,100).

Hasil perhitungan keseluruhan faktor strategis eksternal menghasilkan skor

sebesar 3,141 (jumlah dari skor peluang ditambah skor ancaman). Hal ini

menunjukkan bahwa situasi eksternal perusahaan di atas rataan yaitu perusahaan

mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk

mengatasi ancaman. Dari total nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan

berada dalam posisi tinggi dalam menghadapi peluang dan ancaman dengan nilai

total skor terbobot lebih tinggi dari nilai rataan 3,00.

Page 63: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Tabel 9. Matriks EFE Asuransi Bumiputera

No Faktor Strategis Eksternal Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor Terbobot

(a×b) Peluang

1 Pasar yang besar 0,125 3,33 0,416 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 0,100 3,00 0,300 3 Perkembangan teknologi 0,050 2,00 0,100 4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi 0,050 2,00 0,100 Jumlah 0,325 0,916 Ancaman

1 Tingkat persaingan tinggi

a. Pendatang baru b. Pemain lama industri asuransi c. Produk Substitusi

0,275

0,075

0,100

0,100

4,00 1,100

2 Kekuatan tawar nasabah

a. Potensi nasabah untuk memilih b. Persepsi nasabah (ragu)

0,225

0,150

0,075

2,67

0,600

3 Intervensi Pemerintah

a. Proteksi industri asuransi b. Konsistensi kebijakan pemerintah c. Kemudahan kepemilikan orang asing

oleh pemerintah

0,100

0,050

0,025

0,025

3,00

0,300

4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya produksi

0,075 3,00 0,225

Jumlah 0,675 2,225

2. Matriks IFE

Matriks IFE menggambarkan dan mengetahui peran kondisi internal

perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung dengan

rating dan bobot.

Hasil analisis matriks IFE pada Tabel 10 menunjukkan bahwa faktor

strategis yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah sebagai memiliki

perusahaan berskala nasional dengan skor terbobot paling besar, yaitu 0,440.

Hasil analisis matriks IFE juga memperlihatkan faktor strategis internal yang

Page 64: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

menjadi kelemahan utama perusahaan, yaitu promosi kurang efektif dengan

skor terbobot paling besar, yaitu 0,375.

Dari hasil perhitungan matriks IFE secara menyeluruh diperoleh total skor

sebesar 3,065 yang menunjukkan bahwa posisi internal perusahaan kuat.

Perusahaan telah mampu memanfaatkan kekuatannya dan mengatasi

kelemahan yang dimiliki dengan cukup baik.

Tabel 10. Matriks IFE AJB Bumiputera

No Faktor Strategis Internal Bobot (a)

Rating (b)

Skor Terbobot

(a×b) Kekuatan

1 Merek yang dikenal masyarakat 0,100 4,00 0.400 2 Berskala nasional 0,120 3,67 0,440 3 Memiliki standar SDM berkualitas 0,058 3,00 0,174 4 Pekerjaan terspesialisasi 0,049 3,00 0,147 5 Lokasi kantor strategis 0,051 2,33 0,119 6 Budaya kerja yang baik 0,067 2,67 0,179 7 Kemudahan untuk keluar dari industri 0,055 3,00 0,165 8 Produk Bervariasi 0,036 2,00 0,072 Jumlah 0,536 1,696

Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 0,060 3,00 0,180 2 Promosi kurang efektif 0,125 3,00 0,375 3 Tidak ada inovasi produk 0,075 2,00 0,150 4 Kurangnya fasilitas 0,068 2,00 0,136 5 Rumitnya pengajuan klaim 0,075 3,00 0,225 6 Kemampuan mengakses pasar terbatas 0,071 2,00 0,142 7 Kurangnya pelatihan 0,065 2,67 0,161

Jumlah 0,539 1,369

4.7.2. Tahap Perumusan.

Tahap perumusan strategi merupakan tahap untuk perumusan strategi

didasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan

eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap perumusan model yang

akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks SWOT.

1. Matriks SWOT

Berdasarkan kekuatan, kelemahan peluang, dan ancaman yang

diperoleh melalui audit lingkungan internal dan eksternal, dapat

diformulasikan alternatif strategi yang dapat diambil. Perumusan strategi ini

dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada

Tabel 11. Alternatif strategi yang diperoleh adalah :

Page 65: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

a. Strategi S-O (Strength-Opportunity)

Strategi SO adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan

untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat digunakan

adalah meningkatkan kualitas standar SDM agar cepat tanggap

melakukan identifikasi pasar, meningkatkan budaya perusahaan dengan

kontrol terpadu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi,

meningkatkan Meningkatkan kekuatan merek dengan memanfaatkan

awareness kebutuhan berasuransi masyarakat dan perubahan gaya hidup

masyarakat.

1) Meningkatkan mutu standar SDM agar cepat tanggap melakukan

identifikasi pasar.

SDM yang bermutu seperti tenaga pemasaran profesional perlu

melakukan seleksi ketat karena berperan sebagai perumus utama,

sehingga sensitivitas tenaga profesional perlu diasah, agar tanggap

dalam mengambil keputusan. Contohnya, keputusan tenaga

profesional untuk melakukan door to door sales pada

perusahaan/instansi di sekitar kantor. Perusahaan/instansi yang

berada di sekitar kantor merupakan calon pasar yang potensial,

dimana kegiatan bisnis yang digelar memiliki potensi menyerap

banyak masyarakat yang diharapkan melihat AJB Bumiputera

sebagai sponsor dan akan lebih baik lagi apabila membuka stand dan

informasi, sehingga masyarakat yang berminat dapat dilayani.

2) Meningkatkan budaya perusahaan dengan kontrol terpadu dengan

memanfaatkan perkembangan teknologi.

Pencapaian kinerja terbaik perusahaan didukung oleh budaya

yang mendukung keefektifan kinerja. Cara untuk menjaga budaya

perusahaan adalah dengan menginformasikan kepada seluruh SDM

yang bekerja di perusahaan. Kemudian dalam pelaksanaannya

diperlukan kontrol dari pusat dengan menggunakan transfer

informasi dalam bentuk laporan keuangan melalui fasilitas internet

dan mobile banking, sehingga pusat dapat menilai pencapaian target

tiap bulan.

Page 66: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

3) Meningkatkan awareness kebutuhan berasuransi masyarakat dengan

memanfaatkan pasar yang besar dan perubahan gaya hidup

masyarakat.

Gaya hidup masyarakat yang semakin modern memacu untuk

menggali informasi dan kesadaran berasuransi, sehingga perubahan

gaya hidup masyarakat ini merupakan peluang yang perlu diasah dan

dimaksimalkan, terutama dengan data bahwa pasar asuransi di

Indonesia sangat besar.

b. Strategi S-T (Strenght-Treath)

Strategi ST adalah strategi dimana perusahaan dapat menggunakan

kekuatan untuk menghindari ancaman. Strategi yang dapat diterapkan

adalah meningkatkan merek sebagai kekuatan perusahaan mengingat

tingkat persaingan tinggi, meningkatkan pelayanan pelanggan melalui

internalisasi budaya korporat, mengurangi tahapan operasi yang tidak

efektif dan menghapus keraguan nasabah akan asuransi dan menurunkan

biaya produksi dan pengembangan produk-produk yang kompetitif.

1) Meningkatkan merek sebagai kekuatan perusahaan mengingat tingkat

persaingan tinggi dan brand image pesaing yang kuat.

Kekuatan perusahaan asuransi berada pada merek perusahaan itu

sendiri. Merek ini digunakan untuk meningkatkan kesan dalam benak

masyarakat tentang perusahaan. Peningkatan kekuatan merek

merupakan hal yang dilakukan mengingat tingkat persaingan yang

tinggi dan brand image pesaing yang kuat.

2) Meningkatkan pelayanan pelanggan melalui internalisasi budaya

korporat.

Asuransi merupakan industri jasa dimana hubungan dengan

nasabah harus diutamakan. Sehingga, mempertahankan mutu agen

dan karyawan sebagai SDM berkmutu agar nasabah merasa nyaman

saat bertransaksi atau berinteraksi. Hubungan secara personal juga

perlu ditingkatkan dengan keep in touch baik melalui telepon atau

Page 67: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

kunjungan informal. Hal ini dilakukan dengan kontrol budaya

korporat internal secara intensif.

3) Mengurangi tahapan operasi yang tidak efektif dan menghapus

keraguan nasabah akan asuransi dan menurunkan biaya produksi.

Efisiensi biaya operasi dapat meminimalkan biaya operasional.

Efisiensi perlu dilakukan pada semua tahapan operasi agar dapat

menekan biaya seminimal mungkin, sehingga mengurangi

pengeluaran perusahaan. Efisiensi dapat dilakukan dengan

penghematan fasilitas telepon, listrik, distribusi, dan transportasi,

sehingga keraguan nasabah akan mutu asuransi akan berkurang,

sehingga biaya-biaya yang tidak efisien dapat ditekan.

4) Pengembangan produk-produk yang kompetitif.

Diferensiasi produk yang dimiliki perusahaan cukup variatif,

akan tetapi premi yang ditawarkan tidak murah, sehingga

memunculkan daya tawar pasar, yaitu perusahaan perlu memikirkan

produk yang dapat terjangkau oleh semua kalangan.

c. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

Strategi WO adalah stategi dimana perusahaan dapat mengatasi

kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang

dihasilkan adalah meningkatkan teknologi dengan memanfaatkan

pengembangan teknologi modern, melakukan promosi gencar agar

mencakup pasar yang besar dengan bantuan teknologi, menciptakan

produk-produk baru yang mengikuti selera pasar, menambah fasilitas

agar mampu melayani pasar dengan efektif dan efisien, meningkatkan

volume penjualan melalui peningkatan target penjualan dan perluasan

pasar sasaran menggunakan teknologi dan meningkatkan pelatihan

karyawan agar mampu mengikuti selera pasar. Rinciannya sebagai

berikut :

1) Meningkatkan teknologi dengan pengembangan teknologi modern.

Agar mampu bertahan dalam industri asuransi maka

mengembangkan teknologi agar tidak ketinggalan zaman perlu

Page 68: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

dilakukan. Teknologi yang digunakan mencakup teknologi informasi

dan komunikasi.

2) Melakukan promosi gencar agar mencakup pasar yang besar dengan

bantuan teknologi.

Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam

kegiatan promosi. Penggunaan teknologi dalam kegiatan promosi

berupa promosi on line di internet. Promosi on line dapat dilakukan

dengan berpartisipasi dalam forum, news group, buletin boards, atau

dengan cara membuat website sendiri. Promosi on line dapat

menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya rendah

3) Menciptakan produk-produk baru yang mengikuti selera pasar.

Dalam industri asuransi, penciptaan produk-produk baru yang

sesuai dengan keinginan pasar itu penting seperti produk baru yang

pembayaran preminya murah namun tetap bermutu.

4) Menambah fasilitas agar mampu melayani pasar dengan efektif dan

efisien.

Loyalitas pelanggan juga ditentukan oleh tanggapnya

pelayanan perusahaan, seperti kemudahan untuk mengajukan

komplain, kritik, saran atau kemudahan pengajuan klaim. Oleh

karena itu, fasilitas perusahaan seperti website untuk melayani

keluhan nasabah on-line dan pembayaran melalui Automatic Teller

Machine (ATM) untuk nasabah yang memiliki mobilitas tinggi perlu

dimaksimalkan.

5) Meningkatkan volume penjualan melalui peningkatan target

penjualan dan perluasan pasar sasaran menggunakan teknologi.

Perluasan pasar dapat dilakukan dengan menambah saluran

distribusi, misalnya dengan memberikan seminar di daerah pedesaan

atau instansi pemerintah, dimana masyarakatnya kurang mengetahui

manfaat asuransi. Presentasi yang diberikan menggunakan alat bantu

seperti laptop, proyektor dan microphone untuk membantu

merepresentasikan perusahaan dan produk yang dimiliki perusahaan,

serta manfaat yang diperoleh.

Page 69: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

6) Meningkatkan pelatihan karyawan agar mampu mengikuti selera

pasar.

Selera pasar yang selalu berubah mengikuti perkembangan

zaman harus diimbangi dengan up-date ilmu-ilmu pemasaran

terbaru, sehingga mutu perusahaan dapat bersaing.

d. Strategi W-T (Weaknesses-Threaths)

Strategi WT adalah strategi dimana perusahaan dapat

meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi yang

dapat digunakan dengan meningkatkan teknologi informasi untuk

mengantisipasi persaingan, melakukan kegiatan promosi yang intensif

dan efektif untuk mematahkan brand image pesaing, menambah fasilitas

perusahaan untuk menghadapi persaingan, kemudahan pengajuan klaim

untuk meminimalisir keraguan masyarakat akan asuransi, meningkatkan

mutu melalui pelatihan.

1) Meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi persaingan.

Perkembangan teknologi yang memberikan informasi global

yang dimanfaatkan untuk menginspirasi ide-ide yang dapat

digunakan untuk menghadapi persaingan

2) Melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif untuk

mematahkan brand image pesaing.

Melakukan promosi gencar melalui iklan di media elektronik

terutama televisi untuk mematahkan brand image pesaing. Brand

image pesaing sangat kuat, terutama Prudencial. Oleh karena itu, AJB

Bumiputera perlu melakukan promosi melalui iklan televisi secara

kontinu untuk memperkuat brand image di mata konsumen dan

memperkenalkan atau mengingatkan kembali produk, sehingga

konsumen memiliki keinginan untuk mencoba dan terus melakukan

pembelian secara berulang.

3) Menambah fasilitas perusahaan untuk menghadapi persaingan.

Fasilitas-fasilitas perusahaan seperti komputer dan internet yang

hanya ada pada beberapa unit dan telepon yang kurang memadai

Page 70: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

harus ditambah untuk meningkatkan kompetensi perusahaan untuk

menghadapi persaingan.

4) Kemudahan pengajuan klaim untuk meminimalisir keraguan

masyarakat akan asuransi.

Praktik-praktik pengelabuan oleh oknum perusahaan asuransi,

terutama di masa lalu, mengakibatkan kepercayaan masyarakat sulit

mempercayai asuransi. Keraguan tersebut diatasi dengan kemudahan

pencairan dana, pengajuan Uang Pertanggungan yang tidak berbelit-

belit dan meminimalisir kesalahan penulisan administratif oleh agen

yang merugikan nasabah.

5) Meningkatkan mutu melalui pelatihan.

Memperbaiki sistem manajemen pemasaran dengan merekrut

manajer pemasaran bermutu, berpengalaman dan memberikan

pelatihan terpadu merupakan cara efektif, agar mutu perusahaan

meningkat dan mampu bersaing seperti yang tergambar dalam peta

persaingan, dimana tingkat persaingan industri asuransi termasuk

tinggi, sehingga perlu beradaptasi dengan atmosfir perkembangan

zaman yang terus berubah.

Page 71: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Tabel 11. Analisis Matriks SWOT Asuransi Bumiputera Faktor Internal Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Memiliki merek yang dikenal masyarakat

2. Berskala Nasional 3. Memiliki standar SDM bermutu 4. Pekerjaan terspesialisasi 5. Lokasi kantor strategis 6. Budaya kerja yang baik 7. Kemudahan untuk keluar dari

industri 8. Diferensiasi produk asuransi

Kelemahan (W)

1. Teknologi yang digunakan standar 2. Kurang menjalankan promosi 3. Harga dan jangka waktu yang

kurang kompetitif 4. Kurangnya fasilitas 5. Rumitnya pengajuan klaim 6. Kemampuan mengakses pasar

terbatas 7. Kurangnya pelatihan

Peluang (O)

1. Pasar yang besar 2. Perubahan gaya

hidup masyarakat 3. Perkembangan

teknologi 4. Kebutuhan

masyarakat akan asuransi

Strategi S-O

1. Meningkatkan mutu standar SDM agar tanggap mengidentifikasi pasar (S1, O1)

2. Meningkatkan budaya perusahaan dengan kontrol terpadu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi (S6, O3)

3. Meningkatkan kekuatan merek dengan memanfaatkan awareness kebutuhan berasuransi masyarakat dan perubahan gaya hidupnya (S1, O4)

Strategi W-O

1. Meningkatkan teknologi dengan

memanfaatkan pengembangan teknologi modern (W1, O1)

2. Melakukan promosi gencar agar mencakup pasar yang besar dengan bantuan teknologi (W2, O3)

3. Menciptakan produk-produk baru yang mengikuti selera pasar (W3, O1)

4. Menambah fasilitas agar mampu melayani pasar dengan efektif dan efisien (W4, O1)

5. Meningkatkan volume penjualan melalui peningkatan target penjualan dan perluasan pasar sasaran dengan teknologi (W6, O1, O3)

6. Meningkatkan pelatihan karyawan agar mampu mengikuti selera pasar (W7, O1)

Ancaman (T)

1. Tingkat persaingan tinggi

2. Kekuatan tawar menawar nasabah

3. Kenaikan biaya produksi

4. Keraguan

Strategi S-T 1. Meningkatkan merek sebagai

kekuatan perusahaan mengingat tingkat persaingan tinggi (S1, T1)

2. Meningkatkan pelayanan pelanggan melalui internalisasi budaya korporat (S6, T1, T2)

3. Mengurangi tahapan operasi yang tidak efektif dan

Strategi W-T 1. Meningkatkan teknologi informasi

untuk mengantisipasi persaingan (W1, T1)

2. Melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif untuk mematahkan brand image pesaing. (W2, T1)

3. Menambah fasilitas perusahaan untuk menghadapi persaingan

Page 72: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Faktor Internal Faktor Eksternal

Kekuatan (S)

1. Memiliki merek yang dikenal masyarakat

2. Berskala Nasional 3. Memiliki standar SDM bermutu 4. Pekerjaan terspesialisasi 5. Lokasi kantor strategis 6. Budaya kerja yang baik 7. Kemudahan untuk keluar dari

industri 8. Diferensiasi produk asuransi

Kelemahan (W)

1. Teknologi yang digunakan standar 2. Kurang menjalankan promosi 3. Harga dan jangka waktu yang

kurang kompetitif 4. Kurangnya fasilitas 5. Rumitnya pengajuan klaim 6. Kemampuan mengakses pasar

terbatas 7. Kurangnya pelatihan

masyarakat akan asuransi

5. Birokrasi yang rumit dari pemerintah

menghapus keraguan nasabah akan asuransi dan menurunkan biaya produksi (S6, W4, W3)

4. Pengembangan produk-produk yang kompetitif (S8, T3)

(W4, T1) 4. Memberikan kemudahan

pengajuan klaim untuk meminimalisisr keraguan masyarakat akan asuransi (W5, T4)

5. Meningkatkan mutu melalui pelatihan (W7, T3)

4.7.3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap untuk menentukan strategi terbaik yang

dapat dijalankan perusahaan dari alternatif-alternatif strategi yang diperoleh dari

hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan

alat analisis QSPM.

Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi yaitu

strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Namun, dari keempat

alternatif strategi tersebut yang dimasukkan ke dalam matriks QSPM hanya

strategi ST dan WT.

Berdasarkan hasil penentuan strategi terbaik untuk persaingan dengan

QSPM, diperoleh strategi WT yaitu meningkatkan teknologi informasi untuk

mengantisipasi persaingan, melakukan kegiatan promosi yang intensif dan

efektif untuk mematahkan brand image pesaing, menambah fasilitas perusahaan

untuk menghadapi persaingan, meningkatkan mutu melalui pelatihan memiliki

TAS tertinggi (7,290).

Strategi ST menempati prioritas kedua adalah peningkatan merek sebagai

kekuatan perusahaan, mengingat tingkat persaingan tinggi, meningkatkan

pelayanan pelanggan melalui internalisasi budaya korporat, mengurangi tahapan

operasi yang tidak efektif dan menghapus keraguan nasabah akan asuransi dan

Page 73: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

menurunkan biaya produksi dan pengembangan produk-produk yang kompetitif

dengan nilai TAS terkecil (4,700).

4.8. Analisis Penilaian Nasabah

Kuesioner diberikan kepada 30 responden untuk mengetahui pendapat

nasabah yang didasarkan pertanyaan tertutup. Kuesioner yang menjelaskan

karakteristik perusahaan yang didasarkan staf ahli perusahaaan (24) dan

komponen bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk, variabel harga,

variabel promosi, dan variabel distribusi dan nasabah (6). Staf ahli perusahaan

yaitu Madjdi Ali (Direktur Utama), Kepala Cabang (Kacab), Kepala Urusan

Operasional (KUO), Kepala Accounting dan keuangan, Kepala Administrasi,

Kepala Sumber Daya Manusia (SDM), Supervisor (10 wanita dan 9 laki-laki).

Sedangkan, nasabah di luar perusahaan yaitu Toshi Santiano, Sulistiyowati

Anggraini, Tatag Suryariadi, Achdiyat Duta Modjo, Wakhdi Mulyokarto dan Sri

Sutanti.

4.8.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi : usia,

alamat, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan dan

sumber informasi mengenai perusahaan,. Berdasarkan 30 kuesioner yang diolah

menunjukkan bahwa responden berasal dari Yogyakarta, Sleman, Bantul, Gunung

Kidul dan Kulon Progo. Usia responden terendah berusia di bawah 40 tahun dan

yang tertinggi berusia 65 tahun dengan rataan usia 38 tahun. Sebagian besar

contoh berusia 36-55 tahun (60%).

Responden yang berjenis kelamin pria 63% dan yang berjenis kelamin wanita

sebesar 37%. Dengan kata lain perusahaan asuransi ini memiliki segmen pasar

keluarga (family). Tingkat pendidikan responden bervariasi dari S1-S3. Persentase

responden terbesar telah menempuh pendidikan master (S2) sebesar 50%.

Pendapatan keluarga per bulan responden lebih dari Rp.5.000.000 sebesar 43%.

Bumiputera memiliki segmen pasar keluarga, hal ini dapat dilihat dari mayoritas

responden yang memberikan tujuan premi untuk anggota keluarga 95% dan 5%

untuk disumbangkan.

Page 74: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Sumber informasi memegang peranan penting dalam mempengaruhi

masyarakat mengikuti asuransi. Sumber informasi yang diperoleh responden

melalui kunjungan atau penjelasan agen asuransi (76,7%), keluarga (6,7%), teman

(10%), dan sumber lainnya (6,7%). Sumber informasi konsumen terbesar berasal

dari kemampuan persuasif agen asuransi, maka dari itu pelatihan, workshop,

penilaian kinerja terpadu harus diperhatikan. Pemilihan agen asuransi sebagai

nyawa pertumbuhan perusahaan perlu melalui seleksi yang intensif, karena untuk

menjadi agen bukan hal yang mudah, yaitu membutuhkan kepercayaan diri yang

tinggi, maka rekruitmen agen tidak dapat dilakukan secara instan.

Mayoritas responden (nasabah) mengunjungi kantor Bumiputera dalam

sebulan rataannya 1 kali (13,2%). Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan

responden tidak sering atau jarang mengunjungi restoran. Dapat dikatakan bahwa

tingkat awareness terhadap kantor kurang tinggi. nasabah Bumiputera yang

disurvei mengikuti asuransi untuk investasi masa depan (305) dan memiliki cover

akan kejadian tidak terduga sebesar 46,7%. Selain di AJB Bumiputera Yogyakarta

sebagian besar responden (terutama nasabah) memiliki premi asuransi di

perusahaan asuransi Prudential (60%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa

pesaing potensial Bumiputera adalah Prudential. Responden (dalam hal ini staf

ahli) melakukan kontrol arus premi dan kinerja karyawan kantor 5-10 kali dalam

sebulan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyimpangan.

Premi yang seharusnya menjadi faktor utama yang menarik calon nasabah

untuk mengikuti premi asuransi dengan kesadaran sendiri sangat kecil

persentasenya, karena banyaknya produk yang mirip dari perusahaan asuransi

sejenis, banyaknya produk substitusi dan produk Bumiputera kurang memiliki ciri

khas yang nyata dalam penyampaian, sehingga calon nasabah lebih tertarik

berasuransi ditempat lain. Dari sini dapat dilihat bahwa perlunya Bumiputera

untuk melakukan inovasi produk, sehingga diperoleh produk yang unik yang dapat

menarik nasabah. Kenyamanan dan pelayanan karyawan harus dipertahankan dan

ditingkatkan sehingga nasabah tidak beralih ke perusahaan lain. Berikut ini

disajikan lebih lengkap data karakteristik responden pada Tabel 12.

Page 75: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Tabel 12. Karakteristik Responden AJB Bumiputera Yogyakarta

Karakteristik Responden

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

Karakteristik Responden Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1. Usia a. 21-35 b. 36-50 c. 51-65 d. >65

4 20 5 1

13,2 66

16,5 4,3

7. Rataan kunjungan dalam sebulan (kali) a. 1 b. 2 c. 3

4 1 1

13,2 3,3 3,3

20

66

2. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Wanita

20 10

63 37

8. Rataan kontrol kantor (kali) a. 5-10 b. 15-29

4 13,2 3. Pendidikan

terakhir a. SMU b. Diploma c. Sarjana d. Master (S2) e. S3

2 4 11 15 2

6,7 26,4 36,3 50 6.7

9. Waktu pembayaran premi a. Triwulan b. 6 bulan c. Tahunan/langsung

16 4

10

52,8 13,2 33

4. Pekerjaan (Khusus nasabah) a. Pegawai

Negeri b. Pegawai

Swasta c. Wiraswasta d. Ibu Rumah

Tangga

1

2

3 1

3,3

6,7

10 3,3

10. Asuransi lain yang diikuti a. Prudencial b. JiwaSraya c. AXA Mandiri d. Adira Insurance e. Lainnya

18 2 8 1 1

60 6.7 26.7 3.3 3,3

5. Pendapatan (Rp) a. 1000.000-

2.500.000 b. >2.500.000-

5.000.000

5

12

16.7

39,6

11. Alasan mengikuti asuransi Bumiputera a. Harga terjangkau dan

bervariasi b. Cover kejadian tidak

1

14

3,3

46,7

Page 76: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Karakteristik Responden

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

Karakteristik Responden Jumlah (Orang)

Persentase (%)

c. >5.000.000

13

43

terduga c. Investasi d. Merek terkenal e. Pelayanan memuaskan f. Lainnya

9 2 2 2

30 6,7 6,7 6,7

6. Sumber Informasi a. Agen b. Teman c. Keluarga d. Lainnya

23 2 3 2

76.7 6,7 10 6,7

12. Harga premi yang biasanya dikeluarkan (Rp) a. 100.000-500.000 b. >500.000-1.000.000 c. >1000.000-5.000.000 d. >5.000.000

3 5 8 4

10 16,5 26.7 13,2

4.8.2. Penilaian Nasabah

1. Produk

Penilaian responden pada produk (Tabel 13) meliputi diferensiasi

produk, toleransi rentang harga, rentang waktu pembayaran premi dan

pelayanan. Sebagian besar responden (60%) setuju produk asuransi yang

disediakan Bumiputera bervariasi, yaitu 62,7% setuju dengan toleransi

rentang harga premi minimal yang dibayar dan sisanya 39,6% setuju bahwa

paket produk yang disediakan menarik. Sayangnya menariknya produk yang

ditawarkan memicu cukup banyak keluhan dari segi kelambatan pencairan

dana pengajuan klaim nasabah yang mengakibatkan nasabah menjadi sangsi

akan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perlunya memperbaiki dan

peningkatan sistem, peningkatan mutu dan mengurangi rumitnya birokrasi

perusahaan.

Tabel 13. Penilaian terhadap produk

Keterangan : TS = Tidak

Setuju, KS = Kurang

Setuju, AS = Agak Setuju,

S = Setuju dan SS = Sangat setuju.

No Uraian TS KS AS S SS

1 Diferensiasi

produk

0

(0%)

1

(3,3%)

11

(36,3%)

18

(60%)

0

(0%)

2 Toleransi

rentang harga

produk

0

(0%)

2

(6,7%)

9

(30%)

19

(62,7%)

0

(0%)

3 Paket produk

menarik 1

(3%)

2

(6,7%)

5

(16,5%)

12

(39,6%)

0

(0%)

Page 77: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

2. Harga

Sebanyak 62,7% responden setuju bahwa harga produk AJB Bumiputera

terjangkau. Menurut 49,5% responden bahwa harga produk asuransi dengan

mata uang asing mendapat intervensi dari pemerintah, sehingga perlu

mengadakan negosiasi dan tawar-menawar dengan kebijakan pemerintah,

agar pertumbuhan asuransi lokal dapat berkembang dan 30% responden

menyatakan setuju bahwa perlunya pemberian insentif baik dalam bentuk

merchandise atau bunga untuk meningkatkan loyalitas nasabah. Dari data

tersebut dapat dilihat bahwa harga premi AJB Bumiputera sebenarnya tidak

jauh bebeda dengan harga produk sejenis merek lain dan bahkan lebih murah.

Sebagian besar nasabah (16,3%) sangat setuju perlu ada potongan harga bila

membeli dalam jumlah besar. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 14.

Saran nasabah mengenai harga, yaitu agar harga produk AJB Bumiputera

lebih terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah, tidak terlalu terbawa

arus naik turunnya inflasi, terutama untuk premi dengan mata uang asing atau

stabilitas harga dan lebih sering memberikan reward kepada nasabah.

Tabel 14. Penilaian terhadap harga

Keterangan : TS = Tidak Setuju, KS = Kurang Setuju, AS = Agak Setuju, S = Setuju dan SS = Sangat setuju

3. Promosi

Mayoritas Responden setuju (69,3%) bahwa merek Bumiputera

merupakan merek yang terkenal. Akan tetapi tetap perlu dilakukan promosi

terhadap produk-produk Bumiputera, dengan pertimbangan pertumbuhan

perusahaan asuransi sejenis, baik asing maupun lokal yang berlomba-lomba

No Uraian TS KS AS S SS 1 Harga terjangkau

0 (0%)

3 (10%)

4 (13,2%)

19 (62,7%)

4 (13,2%)

2 Harga premi mata uang asing mendapat intervensi pemerintah

3 (10%

) 6

(20%)

4 (13,2%)

15 (49,5%)

2 (6,7%)

3 Perlu ada insentif bila membeli premi dalam jumlah besar

3 (10%

)

4 (13,2%)

9 (16,5%)

9 (30%)

5 (53,3%)

Page 78: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

mendapatkan nasabah. dan sebanyak 63,3% responden setuju akan perlunya

promosi. Sebanyak 63,3% responden setuju perlu memasang iklan pada

media cetak maupun elektronik. Selama ini Bumiputera telah melakukan

berbagai kegiatan promosi dan sayangnya promosi yang telah dilakukan

kurang mendapatkan apresiasi (29,7%), maka dari itu strategi promosi dan

intensitasnya perlu ditingkatkan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel

15. Responden menyarankan agar kegiatan promosi lebih diperbanyak atau

ditingkatkan untuk produk yang telah ada dan terutama untuk setiap produk

baru, promosi dilakukan secara langsung ke lokasi sekitar, aktif berpromosi

dan menggelar seminar-seminar pada acara-acara bisnis atau presentasi untuk

menawarkan produk pada instansi pemerintah dan memperbanyak promosi

pada televisi dengan format yang menarik.

Tabel 15. Penilaian terhadap promosi

Keterangan : TS = Tidak Setuju, KS = Kurang Setuju, AS = Agak Setuju,

S = Setuju dan SS = Sangat setuju

4. Distribusi

Sebanyak 69,3% responden setuju bahwa lokasi kantor Bumiputera

strategis. Lokasi Bumiputera memang mudah dijangkau karena berada di

pinggir jalan yang dilalui oleh transportasi umum dan mudah dijangkau

dengan kendaraan pribadi dengan lahan parkir memadai, aman dan bersih.

Penilaian terhadap akomodasi sebanyak 79,2% setuju bahwa mobil dan

sepeda motor sebagai alat mobilitas agen yang hampir 90% kegiatannya

No Uraian TS KS AS S SS 1 Merek Bumiputera

merupakan merek yang terkenal

0 (0%)

3 (10%)

6 (20%)

21 (69,3%)

0 (0%)

2 Perlu adanya promosi terhadap produk-produk Bumiputera

0 (0%)

0 (0%)

7 (23,3%)

19 (63,3%)

4 (13,3%)

3 Perlu memasang iklan pada media cetak maupun elektronik

0 (0%)

1 (3,3%)

6 (20%)

19 (63,3%)

4 (13,3%)

4 Promosi yang dilakukan menarik

0 (0%)

10 (33%)

11 (36,3%)

9 (29,7%)

0 (0%)

Page 79: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

berada di luar kantor untuk berhubungan langsung dengan nasabah..

Sebanyak 66% responden setuju bahwa fasilitas pembayaran elektronik

menggunakan ATM atau cek yang dikembangkan oleh Bumiputera 2 tahun

terakhir mulai berfungsi optimal akan tetapi yang perlu dipertimbangkan

adalah keamanan dana yang ditransfer melalui pemindahan buku mendapat

jaminan dari perusahaan dari oknum yang ingin memanfaatkan keuntungan

dari kemudahan teknologi, sehingga teknologi yang canggih perlu

ditingkatkan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Penilaian terhadap distribusi No Uraian TS KS AS S SS

1 Lokasi

strategis

0

(0%)

0

(0%)

5

(16,5%)

21

(69,3%)

2

(6,7%)

2 Akomodasi

memadai

0

(0%)

0

(0%)

2

(6,7%)

24

(79,2%)

4

(13,2%)

3 Fasilitas

pembayaran

elektronik

0

(0%)

3

(10%)

5

(16,5%)

20

(66%)

2

(6,7%)

Keterangan : TS = Tidak Setuju, KS = Kurang Setuju, AS = Agak Setuju, S = Setuju dan SS = Sangat setuju

Page 80: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil analisis lingkungan internal menunjukkan bahwa faktor internal yang

menjadi kekuatan dari AJB Bumiputera Yogyakarta adalah memiliki merek

yang dikenal masyarakat, berskala nasional, memiliki standar SDM,

pekerjaan terspesialisasi, lokasi kantor strategis, budaya kerja yang baik,

kebutuhan masyarakat akan asuransi, diferensiasi produk asuransi,

kemudahan untuk keluar dari industri. Sedangkan faktor-faktor internal yang

menjadi kelemahan dari AJB Bumiputera Yogyakarta adalah teknologi

yang digunakan standar, promosi yang kurang efektif, tidak ada inovasi

produk oleh kantor cabang, kurangnya fasilitas, rumitnya pengajuan klaim,

kemampuan mengakses pasar terbatas dan kurangnya pelatihan.

2. Hasil analisis lingkungan eksternal pemasaran menunjukkan bahwa faktor-

faktor eksternal yang menjadi peluang AJB Bumiputera Yogyakarta adalah

pasar yang besar, perubahan gaya hidup dan perkembangan teknologi yang

semakin modern. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman

Page 81: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

bagi AJB Bumiputera Yogyakarta adalah tingkat persaingan yang tinggi,

brand image pesaing yang kuat, kekuatan tawar menawar nasabah,

meningkatnya biaya produksi, keraguan masyarakat akan asuransi.

3. Berdasarkan peta persaingan, dapat disimpulkan bahwa posisi yang paling

dominan dalam persaingan asuransi adalah kontribusi biaya nasabah ke

industri (0,750), dimana premi merupakan faktor utama agar industri

asuransi mampu bertahan.

4. Berdasarkan analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi

pemasaran dalam menghadapi persaingan yang tepat yaitu Strategi S-T :

meningkatkan merek sebagai kekuatan perusahaan mengingat tingkat

persaingan tinggi, meningkatkan pelayanan pelanggan melalui internalisasi

budaya korporat, mengurangi tahapan operasi yang tidak efektif dan

menghapus keraguan nasabah akan asuransi dan menurunkan biaya produksi

dan pengembangan produk-produk yang kompetitif dan Strategi W-T :

meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi persaingan,

melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif untuk mematahkan

brand image pesaing, menambah fasilitas perusahaan untuk menghadapi

persaingan, memberi kemudahan pengajuan klaim untuk meminimalisir

keraguan masyarakat akan asuransi, meningkatkan mutu melalui pelatihan.

5. Berdasarkan analisis QSPM diperoleh prioritas strategi persaingan terbaik

yang dapat diterapkan perusahaan dengan nilai TAS tertinggi (7,29), yaitu

W-T dengan meningkatkan teknologi informasi untuk mengantisipasi

persaingan, melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif untuk

mematahkan brand image pesaing dan pesaing terbesar Bumiputera yaitu

Prudential, menambah fasilitas perusahaan untuk menghadapi persaingan,

meningkatkan kualitas melalui pelatihan.

5.2. Saran

1. Sebagai perusahaan bertaraf nasional, AJB Bumiputera sebaiknya

memaksimalkan kekuatan mereknya dengan melakukan iklan televisi. Pada

tahun 2007 sampai dengan September 2007, total premi mencapai Rp 993

miliar, atau hampir mencapai Rp 1 triliun. Apabila Bumiputera

Page 82: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

memaksimalkan promosi dengan menginvestasikan 5% premi yang

diperoleh, maka kemungkinan memperoleh nasabah baru akan semakin

besar, mengingat gencarnya promosi yang dilakukan oleh pesaing.

2. AJB Bumiputera harus mengejar ketertinggalan di bidang teknologi

informasi. Cara yang dapat dilakukan dengan menempatkan profesionalisme

sebagai upaya untuk memenangkan persaingan, dengan meningkatkan mutu

karyawan melalui pelatihan dan workshop mengenai penggunaan fasilitas

internet dan website.

3. AJB Bumiputera sebaiknya melakukan kontrol secara berkala dan intensif

terhadap kinerja dan etos kerja karyawan/agen agar penyelewengan dana

nasabah dan aset perusahaan dapat diminimalisir sehingga kepercayaan

nasabah terhadap kinerja korporat perusahaan meningkat.

4. Mengurangi kesulitan pengajuan klaim oleh nasabah, transparansi dan

mengantisipasi kesalahan administratif dengan melakukan back-up

pencatatan data nasabah, sehingga nasabah tidak dirugikan.

DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran. Andi, Yogyakarta David, F. 2004. Manajemen Strategi : Konsep-konsep. PT Indeks kelompok Gramedia,

Jakarta. Hutabarat, J. 2006. Operasionalisasi Strategi. PT Elex Media Komputindo, Kelompok

Gramedia, Jakarta. Angipora, M P. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Umar, H. 2003a. Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta. Umar, H. 2003b. Strategic Management in Action. PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta. Kotler, P. 2005a. Manajemen Pemasaran (Jilid 1, Terjemahan). PT Indeks kelompok

Gramedia, Jakarta. Kotler, P. 2005b. Manajemen Pemasaran (Jilid 2, Terjemahan). PT Indeks kelompok

Gramedia, Jakarta.

Page 83: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Rangkuti, F. 2005a. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rangkuti, F. 2005b. Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis. PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta. Kasali, R. 2007. Re – code. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Abraham. 2002. Fungsi Pemasaran. BPFE, Yogyakarta. Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran : Falsafah, Teori, dan Aplikasi. PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta http://public.ut.ac.id/jurnal/peko3302/.indeks.shtml. Basuki. 7 September 2006. Strategi

Pemasaran dengan SWOT Analisis. http://www.addiepartners.com/text/b/jurnal/indeks.shtml. Herachwati. 20 Februari 2003.

Analisis Strategi dan Service Quality pada Asuransi Kesehatan di Indonesia. http://www.aaji.co.id/warkat/details.php?cid=1&id=2310. 13 Juli 2007. Data

Perusahaan dan Indeks Asuransi Indonesia. http://www.bumiputera.com/text/ineks.html. 12 Agustus 2007. Data Perusahaan

Bumiputera. http://gudegcity.com/.indeks.shtml. 7 November 2007. Kota Djogdjakarta Saat Ini.

Page 84: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 1. Pertanyaan wawancara kepada Asuransi Jiwa Bersama (AJB)

Bumiputera.

I. Pertanyaan tentang gambaran umum perusahaan

1. Bagaimana sejarah berdirinya Asuransi Bumiputera ?

2. Mengapa kantor asuransi tersebut didirikan di daerah Yogyakarta ?

3. Apa visi, misi dan tujuan dari Asuransi Bumiputera ?

4. Bagaimana struktur organisasi, tugas dan wewenang setiap jabatan ?

5. Bagaimana status badan hukumnya ?

6. Keuntungan apa saja menggunakan Asuransi Bumiputera ?

7. Dimana saja kantor cabang yang dimiliki Asuransi Bumiputera cabang

Yogyakarta (khususnya di kota Yogyakarta) ?

II. Pertanyaan tentang Lingkungan Internal.

1. Produksi

a. Bagaimana proses produksi ?

b. Bagaimana produk asuransi ditentukan ?

Page 85: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

c. Bagaimana dengan inovasi produk asuransi ?

2. Sumber Daya Manusia

a. Berapa jumlah karyawannya? (rinci menurut jenis pekerjaan, jenis

kelamin, umur, dan pendidikan)

b. Bagaimana jam kerja diberlakukan ?

c. Provisi seperti apa yang diberikan perusahaan kepada karyawan ?

d. Bagaimana cara peningkatan dan pengembangan karyawan ?

e. Apa masalah ketenagakerjaan yang dihadapi ?

3. Keuangan

a. Bagaimana memperoleh modal usaha ?

b. Bagaimana sistem pencatatan keuangan pada perusahaan ?

c. Apa masalah keuangan yang dihadapi perusahaan ?

4. Pemasaran

a. Bauran Produk

1. Produk apakah yang dihasilkan oleh Asuransi Bumiputera cabang

Yogyakarta ? Apa yang menjadi produk utama ?

2. Apakah ada pengklasifikasian produk ?

3. Berapa total omzet penjualan tahunan pada 2 tahun terakhir ?

4. Apa yang membedakan produk Asuransi Bumiputera cabang

Yogyakarta dengan produk asuransi sejenis lainnya? Deskripsikan!

b. Bauran Harga

1. Siapa yang menetapkan harga ?

2. Bagaimana cara penetapan harga tersebut ?

3. Faktor apakah yang mempengaruhi harga tersebut ?

4. Apakah ada keuntungan yang didapatkan nasabah, apabila

memberikan setoran premi dalam jumlah besar ?

c. Bauran Distribusi

1. Bagaimana cara memasarkan produk Asuransi Bumiputera ?

2. Apakah ada agen pemasaran untuk memasarkan produknya ?

d. Bauran Promosi

Page 86: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

1. Kegiatan promosi apa saja yang sudah dilakukan oleh perusahaan ?

2. Media apakah yang digunakan untuk sarana promosi ?

3. Apakah ada fasilitas konsultasi, kritik dan saran untuk konsumen ?

4. Apakah kegiatan promosi yang dilakukan sudah efektif ?

5. Sistem Informasi Manajemen.

1. Apakah asuransi menggunakan sistem informasi manajemen ?

2. Bagaimana penggunaan sistem informasi tersebut ?

III. Pertanyaan tentang lingkungan mikro pemasaran. PENGARUH TERHADAP DAYA

SAING SKOR NO FAKTOR EKSTERNAL BOBOT

1 2 3 4 5

1 HAMBATAN MASUK Skala ekonomi Diferensiasi produk asuransi Kekuatan merk perusahaan Biaya alih Kebutuhan modal mendirikan asuransi …………………………. ………………………….

2 TINDAKAN PEMERINTAH Proteksi industri asuransi Konsistensi kebijakan pemerintah Nilai tukar mata uang asing Kepemilikan orang asing …………………………. ………………………….

3 RIVALITAS PERSAINGAN Pertumbuhan industri asuransi Diferensiasi produk asuransi …………………………. ………………………….

4 HAMBATAN KELUAR

Page 87: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Aset khusus asuransi Biaya keluar dari industri asuransi Hambatan emosional Kendala sosial dan pemerintah …………………………. ………………………….

5 KEKUATAN NASABAH Jumlah nasabah yang berpengaruh Ketersediaan produk substtitusi Biaya alih nasabah kontribusi biaya nasabah ke industri Kontribusi kualitas produk kepada nasabah …………………………. ………………………….

6 KETERSEDIAAN SUBSTITUSI Ketersediaan produk substitusi Biaya alih nasabah Kemampulabaan dan keaktifan substitusi Harga nilai produk substitusi …………………………. …………………………. IV. Lingkungan makro pemasaran.

1. Bagaimana pengaruh inflasi bagi Asuransi Bumiputera ?

2. Apakah perubahan gaya hidup masyarakat mempengaruhi kegiatan

pemasaran Asuransi Bumiputera ?

3. Apakah ada pengaruh isu tidak amannya mengikuti asuransi ?

4. Apakah terdapat teknologi baru yang dapat meningkatkan kualitas Asuransi

Bumiputera ?

Page 88: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 2. Kuesioner untuk nasabah

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan untuk penelitian mengenai “ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI BUMIPUTERA CABANG MENGHADAPI PERSAINGAN” oleh Anita Damayanti (H24104094), Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan.

Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (B/I/S) untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda. Nama Responden : Umur : Alamat : No. TLP/HP : PETUNJUK : Berikan tanda (X) pada pilihan jawaban Bapak/Ibu/Saudara (B/I/S) atau

mengisi pada tempat yang telah disediakan. A. Karakteristik Konsumen

Page 89: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

1. Jenis Kelamin:

a. Laki-laki b. Perempuan 2. Pendidikan terakhir:

a. SD c. SMU/SMK/SLTA e. S1 b. SLTP d. D3 f. Lainnya, sebutkan…

3. Pekerjaan: a. Pelajar/Mahasiswa d. Wiraswasta b. Pegawai Negeri e. Lainnya, sebutkan… c. Pegawai Swasta

4. Pendapatan keluarga per bulan (Bila belum berkeluarga, maka yang dimaksud adalah pendapatan pribadi per bulan): a. Rp. < 1000.000 c. > Rp. 2.000.000 – 4.000.000 b. Rp. 1.000.000 – 2.000.000 d. > Rp. 4.000.000

5. Bapak/Ibu/Saudara mengikuti asuransi untuk siapa? a. Diri sendiri d. Orang tua b. Suami / Istri e. Lainnya, sebutkan…. c. Anak

6. Darimana Bapak/Ibu/Saudara mendapat informasi mengenai Asuransi Bumiputera ini ? a. Surat Kabar d. Keluarga b. Media elektronik e. Lainnya, sebutkan….. c. Petugas (agen) asuransi

7. Sejak kapan Bapak/Ibu/Saudara merasa perlu menggunakan jasa asuransi ? a. Lajang d. sudah mapan b. Baru menikah e. Lainnya, sebutkan… c. Baru mempunyai anak

8. Selain Asuransi Bumiputera, apakah anda mengikuti asuransi di perusahaan lain ?

a. Prudencial d. Jiwasraya b. AIA e. Lainnya, sebutkan….

c. Adira Insurance 9. Alasan Bapak/Ibu/Saudara menjadi nasabah Bumiputera?

a. Banyak pilihan produk d. Nama sudah dikenal b. Pelayanan ramah e. Lainnya, sebutkan... c. Terjamin

10. Berapakah jumlah uang yang anda setorkan setiap waktu penagihan ? a. < Rp. 1.000.000 c. > Rp. 2.000.000 – 3.000.000 b. Rp. 1000.000 – 2.000.000 d. > Rp. 3.000.000

B. Elemen Bauran Pemasaran

PETUNJUK: • Berikan tanda (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

1 : Tidak Setuju 2 : Kurang Setuju 3 : Agak Setuju 4 : Setuju

Page 90: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

5 : Sangat Setuju • Pertanyaan di bawah ini berkaitan dengan pendapat B/I/S sebagai nasabah

Asuransi Bumiputera. No Uraian Kategori

Peubah Produk 1 2 3 4 5 1 Banyak varian produk 2 Agen ramah 3 Agen sopan 4 Jaminan produk

meyakinkan

5 Pelayanan cepat Peubah Harga 1 2 3 4 5

6 Harga terjangkau 7 Harga Premi bervariasi 8 Menguntungkan

No Uraian Kategori Peubah Promosi 1 2 3 4 5

9 Asuransi Bumiputera merupakan asuransi yang sudah dikenal

10 Perlu adanya promosi terhadap produk-produk Asuransi Bumiputera

11 Perlu memasang iklan pada media cetak

12 Perlu memasang iklan pada media elektonik

13 Promosi yang dilakukan menarik

Peubah Distribusi 1 2 3 4 5 14 Lokasi kantor strategis 15 Tempat parkir memadai 16 Suasana kekeluargaan 17 Kebersihan dan kerapihan

kantor terjaga dengan baik

Komentar/Saran:

1. Produk:

Page 91: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

2. Harga:

3. Promosi:

4. Tempat/Distribusi: Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ASURANSI BUMIPUTERA

CABANG YOGYAKARTA

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Pekerjaan/Jabatan :

Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif dan benar

adanya, karena kuesioner ini adalah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah

sehingga diperlukan data yang valid dan akurat.

Peneliti

Anita Damayanti

H24104094

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Page 92: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

Penentuan Bobot

Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategis internal

maupun eksternal pemasaran yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa

besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan pemasaran

Asuransi Bumiputera cabang Yogyakarta

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara

langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidakkonsistenan atas jawaban.

4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang tercantum

dalam kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan responden lainnya atau

dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Khusus :

1. Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor terhadap

keberhasilan perusahaan dalam bisnis asuransi.

2. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategi internal dan eksternal

yang tersedia untuk kuesioner ini adalah:

1 = tidak penting

2 = kurang penting

3 = biasa saja

4 = penting

5 = sangat penting

Pemberian bobot masing-masing faktor strategik dilakukan dengan memberikan

tanda ( X ) pada tingkatan (1-5) yang paling sesuai menurut responden.

Penentuan bobot faktor strategis internal pemasaran Asuransi Bumiputera cabang Yogyakarta

Bobot No Faktor Internal 1 2 3 4 5 Kekuatan

Page 93: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

1 Merek yang dikenal masyarakat 2 Berskala Nasional 3 Memiliki standar SDM berkualitas 4 Pekerjaan terspesialisasi 5 Lokasi kantor strategis 6 Budaya kerja yang baik 7 Kemudahan untuk keluar dari industri 8 Produk Bervariasi

Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 2 Promosi kurang efektif 3 Tidak ada inovasi produk 4 Kurangnya fasilitas 5 Rumitnya pengajuan klaim 6 Kemampuan mengakses pasar terbatas 7 Kurangnya pelatihan

Penentuan Bobot Faktor Strategis Eksternal Pemasaran Asuransi Bumiputera cabang Yogyakarta

Bobot No Faktor Eksternal 1 2 3 4 5 Peluang

1 Pasar yang besar 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 3 Perkembangan teknologi 4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi

Ancaman 1 Tingkat persaingan tinggi

d. Pendatang baru e. Pemain lama industri asuransi f. Produk substitusi

2 Kekuatan tawar nasabah c. potensi nasabah untuk memilih d. persepsi nasabah (ragu)

3 Intervensi Pemerintah d. Proteksi industri asuransi e. Konsistensi kebijakan pemerintah f. Kemudahan kepemilikan orang

asing oleh pemerintah

4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya produksi

Lampiran 4. Penentuan rating

PENENTUAN PERINGKAT

Page 94: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Tujuan :

Mendapatkan penilaian dari para responden mengenai faktor-faktor strategik internal

maupun eksternal pemasaran, yaitu dengan cara pemberian peringkat terhadap seberapa

besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan pemasaran

Asuransi Bumiputera cabang Yogyakarta..

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara

langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidakkonsistenan atas jawaban.

4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang tercantum

dalam kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan responden lainnya atau

dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Khusus :

1. Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor strategik internal (kekuatan

dan kelemahan) adalah sebagai berikut :

1=kelemahan utama, 2=kelemahan kecil, 3=kekuatan kecil, 4=kekuatan utama

2. Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor strategik eksternal (peluang

dan ancaman) adalah sebagai berikut:

1 = respon perusahaan di bawah rataan tehadap faktor-faktor tersebut

2 = respon perusahaan rataan tehadap faktor-faktor tersebut

3 = respon perusahaan di atas rataan tehadap faktor-faktor tersebut

4 = respon perusahaan superior tehadap faktor-faktor tersebut

Pemberian peringkat masing-masing faktor strategik dilakukan dengan memberikan

tanda ( √ ) pada skala likert (1-4) yang paling sesuai menurut responden.

Penentuan Rating Faktor Strategis Internal Pemasaran Asuransi Bumiputera cabang Yogyakarta

Rating No Faktor Internal 1 2 3 4 Kekuatan

1 Merek yang dikenal masyarakat 2 Berskala Nasional 3 Memiliki standar SDM bermutu 4 Pekerjaan terspesialisasi

Page 95: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

5 Lokasi kantor strategis 6 Budaya kerja yang baik 7 Kemudahan untuk keluar dari industri 8 Produk Bervariasi

Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 2 Promosi kurang efektif 3 Tidak ada inovasi produk 4 Kurangnya fasilitas 5 Rumitnya pengajuan klaim 6 Kemampuan mengakses pasar terbatas 7 Kurangnya pelatihan

Penentuan Rating Bobot Faktor Strategis Eksternal Pemasaran Asuransi Bumiputera cabang Yogyakarta

Rating No Faktor Eksternal 1 2 3 4 Peluang

1 Pasar yang besar 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 3 Perkembangan teknologi 4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi

Ancaman 1 Tingkat persaingan tinggi

g. Pendatang baru h. Pemain lama industri asuransi i. Produk Substitusi

2 Kekuatan tawar nasabah e. potensi nasabah untuk memilih f. persepsi nasabah (ragu)

3 Intervensi Pemerintah g. Proteksi industri asuransi h. Konsistensi kebijakan

pemerintah i. Kemudahan kepemilikan orang

asing oleh pemerintah

4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya produksi

Page 96: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 5. Penentuan QSPM

KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN STRATEGI TERPILIH DENGAN

QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)

Tujuan :

Untuk menetapkan kemenarikan relatif dari alternatif-alternatif srategi yang telah

diperoleh melalui analisis matriks SWOT, guna menetapkan strategi yang terbaik untuk

direkomendasikan kepada perusahaan.

Alternatif Strategi :

Strategi 1 : Strategi yang dapat digunakan adalah meningkatkan kualitas standar

SDM agar cepat tanggap melakukan identifikasi pasar, meningkatkan

budaya perusahaan dengan kontrol terpadu dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi, meningkatkan Meningkatkan kekuatan merek

dengan memanfaatkan awareness kebutuhan berasuransi masyarakat dan

perubahan gaya hidup masyarakat.

Strategi 2 : Strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan merek sebagai

kekuatan perusahaan mengingat tingkat persaingan tinggi, meningkatkan

pelayanan pelanggan melalui internalisasi budaya korporat, mengurangi

tahapan operasi yang tidak efektif dan menghapus keraguan nasabah

akan asuransi dan menurunkan biaya produksi dan pengembangan

produk-produk yang kompetitif.

Strategi 3 : Strategi yang dihasilkan adalah meningkatkan teknologi dengan

memanfaatkan pengembangan teknologi modern, melakukan promosi

gencar agar mencakup pasar yang besar dengan bantuan teknologi,

menciptakan produk-produk baru yang mengikuti selera pasar,

menambah fasilitas agar mampu melayani pasar dengan efektif dan

efisien, meningkatkan volume penjualan melalui peningkatan target

penjualan serta perluasan pasar sasaran menggunakan teknologi dan

meningkatkan pelatihan karyawan agar mampu mengikuti selera pasar.

Strategi 4 : Strategi yang dapat digunakan dengan meningkatkan teknologi informasi

untuk mengantisipasi persaingan, melakukan kegiatan promosi yang

intensif dan efektif untuk mematahkan brand image pesaing, menambah

Page 97: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

fasilitas perusahaan untuk menghadapi persaingan, memberi kemudahan

pengajuan klaim untuk meminimalisir keraguan masyarakat akan

asuransi dan meningkatkan mutu melalui pelatihan.

Petunjuk Pengisian :

Tentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor internal

(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk masing-

masing alternatif strategi pemasaran sebagaimana disebut diatas dengan cara

memberikan tanda ( X ) pada pilihan Bapak/Ibu.

Pilihan Attractive Score (AS) pada isian berikut terdiri dari :

1 = tidak menarik

2 = agak menarik

3 = secara logis menarik

4 = sangat menarik

Page 98: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Penentuan Atractive Score dengan QSPM Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4

No Attractive Score 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kekuatan

1 Merek yang dikenal masyarakat

2 Berskala Nasional

3 Memiliki standar SDM bermutu

4 Pekerjaan terspesialisasi

5 Lokasi kantor strategis

6 Budaya kerja yang baik

7 Kemudahan untuk keluar dari industri

8 Produk Bervariasi

Kelemahan

1 Teknologi yang digunakan standar

2 Promosi kurang efektif

3 Tidak ada inovasi produk

4 Kurangnya fasilitas

5 Rumitnya pengajuan klaim

6 Kemampuan mengakses pasar terbatas

7 Kurangnya pelatihan

Peluang

1 Pasar yang besar

2 Perubahan gaya hidup masyarakat

3 Perkembangan teknologi

4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi

Ancaman

1 Tingkat persaingan tinggi a. Pendatang baru b. Pemain lama industri asuransi c. Produk Substitusi

2 Kekuatan tawar nasabah a. potensi nasabah untuk memilih b. persepsi nasabah (ragu)

3 Intervensi Pemerintah a. Proteksi industri asuransi b. Konsistensi kebijakan pemerintah c. Kemudahan kepemilikan orang

asing oleh pemerintah

4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya produksi

Page 99: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 6. Hasil pengisian kuesioner pembobotan faktor strategis internal

perusahaan Bobot

No Faktor Internal R1 R2 R3 Rataan Nilai Bobot

Kekuatan 1 Merek yang dikenal masyarakat 0,100 0,15

0 0,50 0,300 0,100

2 Berskala Nasional 0,150 0,100 0,110 0,360 0,120

3 Memiliki standar SDM bermutu 0,058 0,068 0,048 0,174 0,058

4 Pekerjaan terspesialisasi 0,040 0,058 0,049 0,147 0,049

5 Lokasi kantor strategis 0,055 0,056 0,042 0,153 0,051

6 Budaya kerja yang baik 0,067 0,067 0,067 0,201 0,067

7 Kemudahan untuk keluar dari industri 0,070 0,060 0,035 0,165 0,055

8 Produk Bervariasi 0,033 0,035 0,040 0,108 0,036

Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 0,060 0,04

0 0,080 0,180 0,060

2 Promosi kurang efektif 0,100 0,125 0,150 0,375 0,125

3 Tidak ada inovasi produk 0,050 0,075 0,100 0,225 0,075

4 Kurangnya fasilitas 0,080 0,060 0,064 0,204 0,068

5 Rumitnya pengajuan klaim 0,070 0,080 0,075 0,225 0,075

5 Kemampuan mengakses pasar terbatas 0,037 0,090 0,086 0,213 0,071

6 Kurangnya pelatihan 0,085 0,075 0,035 0,195 0,065

Total 1,000

(Berdasarkan Rataan dari Responden 1, 2, 3)

Page 100: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi
Page 101: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 7. Hasil pengisian kuesioner pembobotan faktor strategis eksternal perusahaan

Bobot No Faktor Eksternal R1 R2 R3 Rataan

Nilai Bobot

Peluang 1 Pasar yang besar 0,125 0,125 0,125 0,375 0,125

2 Perubahan gaya hidup masyarakat 0,125 0,075 0,100 0,300 0,100

3 Perkembangan teknologi 0,050 0,075 0,025 0,150 0,050

4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi 0,050 0,050 0,050 0,150 0,050

Ancaman

1

Tingkat persaingan tinggi g. Pendatang baru h. Pemain lama industri

asuransi i. Produk Substitusi

0,125 0,075

0,150

0,100 0,075

0,050

0,080 0,060

0,085

0,225 0,300

0,300

0,075 0,100

0,100

0,350 0,250 0,225 0,825 0,275 2 Kekuatan tawar nasabah

e. potensi nasabah untuk memilih

f. persepsi nasabah (ragu)

0,175

0,125

0,125

0,075

0,100

0,075

0,450

0,225

0,150

0,075

0,300 0,200 0,175 0,675 0,225 3 Intervensi Pemerintah

d. Proteksi industri asuransi

e. Konsistensi kebijakan pemerintah

f. Kemudahan kepemilikan orang asing oleh pemerintah

0,050

0,025

0,025

0,025

0,025

0,025

0,075

0,025

0,025

0,150

0,075

0,075

0,050

0,025

0,025

0,100 0,075 0,125 0,300 0,100

4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya produksi 0,050 0,125 0,050 0,225 0,075

(Berdasarkan Rataan dari Responden 1, 2, 3)

Page 102: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 8. Hasil pengisian kuesioner penilaian rating faktor strategis internal perusahaan

Rating No Faktor Internal

R1 R2 R3

Rataan Rating

Kekuatan

1 Merek yang dikenal masyarakat 4,00 4,00 4,00 4,00

2 Berskala nasional 4,00 3,33 3,67 3,67

3 Memiliki standar SDM bermutu 3,00 2,67 3,33 3,00

4 Pekerjaan terspesialisasi 3,33 3,00 2,67 3,00

5 Lokasi kantor strategis 2,33 2,67 2,00 2,33

6 Budaya kerja yang baik 3,00 2,67 2,33 2,67

7 Kemudahan untuk keluar dari industri 3,00 2,67 3,33 3,00

8 Produk bervariasi 2,00 1,67 2,33 2,00

Kelemahan

1 Teknologi yang digunakan standar 3,33 3,00 2,67

3,00

2 Promosi kurang efektif 3,00 3,00 3,00

3,00

3 Tidak ada inovasi produk 2,00 1,67 2,33 2,00

4 Kurangnya fasilitas 2,00 2,00 2,00

2,00

5 Rumitnya mengajukan klaim 3,00 2,67 3,33

3,00

6 Kemampuan mengakses pasar terbatas 2,33 2,00 1,67 2,00

7 Kurangnya pelatihan 2,33 3,00 2,67 2,67

(Berdasarkan Rataan dari Responden 1,2 ,3)

Page 103: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 15. Hasil pengisian kuesioner penilaian rating faktor strategis eksternal perusahaan

Rating No Faktor Eksternal R1 R2 R3

Rataan Rating

Peluang 1 Pasar yang besar

3,00 3,33 3,67 3,33 2 Perubahan gaya hidup masyarakat

3,00 3,00 3,00 3,00 3 Perkembangan teknologi

2,00 2,00 2,002,00

4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi 2,00 2,00 2,00

2,00

Ancaman

1 Tingkat persaingan tinggi a. Pendatang baru b. Pemain lama industri asuransi c. Produk Substitusi

1,002,001,00

1,251,751,00

0,751,252,00

4,00

4,00 4,00 4,00

2 Kekuatan tawar nasabah a. potensi nasabah untuk memilih b. persepsi nasabah (ragu)

1,331,33

1,671,00

2,000,67

2,67

2,67 2,67 2,67

3 Intervensi Pemerintah a. Proteksi industri asuransi b. Konsistensi kebijakan pemerintah c. Kemudahan kepemilikan orang

asing oleh pemerintah

0,751,251,00

0,671,001,00

1,001,331,00

3,00

3,00 2,67 3,33

4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya produksi 3,33 3,00 2,67 3,00

(Berdasarkan Rataan dari Responden 1,2 ,3)

Page 104: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 16. Hasil analisis matriks IFE

No Faktor Strategis Internal Bobot (a)

Rating(b)

Skor Terbob

ot (a×b)

Kekuatan 1 Merek yang dikenal masyarakat 0,100 4,00 0.400 2 Berskala nasional 0,120 3,67 0,440 3 Memiliki standar SDM berkualitas 0,058 3,00 0,174 4 Pekerjaan terspesialisasi 0,049 3,00 0,147 5 Lokasi kantor strategis 0,051 2,33 0,119 6 Budaya kerja yang baik 0,067 2,67 0,179 7 Kemudahan untuk keluar dari

industri 0,055 3,00 0,165

8 Produk Bervariasi 0,036 2,00 0,072 Jumlah 0,536 1,696

Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 0,060 3,00 0,180 2 Promosi kurang efektif 0,125 3,00 0,375 3 Tidak ada inovasi produk 0,075 2,00 0,150 4 Kurangnya fasilitas 0,068 2,00 0,136 5 Rumitnya pengajuan klaim 0,075 3,00 0,225 6 Kemampuan mengakses pasar

terbatas 0,071 2,00 0,142

7 Kurangnya pelatihan 0,065 2,67 0,161 Jumlah 0,539 1,369

Page 105: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 17. Hasil analisis matriks EFE

No Faktor Strategis Eksternal

Bobot

(a)

Rating

(b)

Skor Terbobot

(a×b) Peluang 1 Pasar yang besar 0,125 3,33 0,416 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 0,100 3,00 0,300 3 Perkembangan teknologi 0,050 2,00 0,100 4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi

0,050 2,00 0,100

Jumlah 0,325 0,916 Ancaman 1 Tingkat persaingan tinggi

a. Pendatang baru b. Pemain lama industri asuransi c. Produk Substitusi

0,275

0,075

0,100

0,100

4,00 1,100

2 Kekuatan tawar nasabah

a. Potensi nasabah untuk memilih b. Persepsi nasabah (ragu)

0,225

0,150

0,075

2,67

0,600

3 Intervensi Pemerintah

a. Proteksi industri asuransi b. Konsistensi kebijakan pemerintah c. Kemudahan kepemilikan orang

asing oleh pemerintah

0,100

0,050

0,025

0,025

3,00

0,300

4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya produksi

0,075 3,00 0,225

Jumlah 0,675 2,225

Page 106: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 18. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan attractive score pada strategi SO

Attractive Score No Faktor Strategis R1 R2 R3 Rataan

Kekuatan 1 Merek yang dikenal masyarakat 2,33 3,33 3,33 3,00 2 Berskala Nasional 3,00 2,00 2,00 2,33 3 Memiliki standar SDM bermutu 2,00 3,00 3,00 2,67 4 Pekerjaan terspesialisasi 2,00 3,00 2,00 2,33 5 Lokasi kantor strategis 3,00 2,67 2,33 2,67 6 Budaya kerja yang baik 3,00 3,00 3,00 3,00 7 Kemudahan untuk keluar dari industri 2,00 2,67 3,33 2,67 8 Diferensiasi produk 3,00 3,00 3,00 3,00

Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 3,00 2,00 3,00 2,67 2 Promosi kurang efektif 3,33 3,00 2,67 3,00 3 Tidak ada inovasi produk 2,00 1,67 2,33 2,00 4 Kurangnya fasilitas 2,00 2,00 2,00 2,00 5 Rumitnya pengajuan klaim 2,00 2,00 2,00 2,00 5 Kemampuan mengakses pasar terbatas 3,00 2,00 2,00 2,33 6 Kurangnya pelatihan 3,00 2,33 1,67 2,33

Peluang 1 Pasar yang besar 3,67 3,33 3,00 3,33 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 3,33 3,67 4,00 3,67 3 Perkembangan teknologi 3,00 3,00 3,00 3,00 4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi 3,00 3,33 2,67 3,00

Ancaman 1 Tingkat persaingan tinggi

a. Pendatang baru b. Pemain lama industri asuransi c. Produk Substitusi

1,00 1,00 1,00

1,00 1,33 1,00

1,67 1,00 1,00

3,33

3,00 3,33 3,67 2 Kekuatan tawar nasabah

a. potensi nasabah untuk memilih b. persepsi nasabah (ragu)

1,75 1,25

1,00 1,67

1,33 2,00 3,00

3,00 2,67 3,33 3 Intervensi Pemerintah

a. Proteksi industri asuransi b. Konsistensi kebijakan pemerintah c. Kemudahan kepemilikan orang asing

oleh pemerintah

1,00 0,75 1,25

0,67 1,00 1,00

0,67 1,00 0,67

2,67

3,00 2,67 2,33 4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya

produksi 3,33 3,00 2,67 3,00 (Berdasarkan Rataan dari Responden 1, 2, 3)

Page 107: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 19. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan Attractive Score pada Strategi ST

Attractive Score No Faktor Strategis R1 R2 R3 Rataan

Kekuatan 1 Merek yang dikenal masyarakat 2,00 2,33 2,67 2,33 2 Berskala Nasional 2,00 1,67 2,33 2,00 3 Memiliki standar SDM bermutu 1,33 1,67 2,00 1,67 4 Pekerjaan terspesialisasi 1,33 2,00 1,67 1,67 5 Lokasi kantor strategis 1,67 1,67 1,67 1,67 6 Budaya kerja yang baik 2,00 2,00 2,00 2,00 7 Kemudahan untuk keluar dari industri 2,00 2,00 2,00 2,00 8 Produk Bervariasi 1,33 2,00 1,67 1,67 Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 2,00 2,33 2,67 2,33 2 Promosi kurang efektif 2,00 1,67 2,33 2,00 3 Tidak ada inovasi produk 2,00 2,00 2,00 2,00 4 Kurangnya fasilitas 1,33 2,00 1,67 1,67 5 Rumitnya pengajuan klaim 3,00 3,00 3,00 3,00 6 Kemampuan mengakses pasar terbatas 1,33 1,67 2,00 1,67 7 Kurangnya pelatihan 2,67 3,00 3,33 3,00 Peluang 1 Pasar yang besar 2,67 2,33 3,00 2,67 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 3,00 2,33 2,67 2,67 3 Perkembangan teknologi 0,33 0,67 0,33 1,33 4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi 3,33 2,33 2,33 2,67 Ancaman 1 Tingkat persaingan tinggi

a. Pendatang baru b. Pemain lama industri asuransi c. Produk Substitusi

0,67 1,00 1,00

0,75 1,00 0,25

0,67 0,67 0,90

2,67

2,67 3,00 2,33 2 Kekuatan tawar nasabah

a. potensi nasabah untuk memilih b. persepsi nasabah (ragu)

1,33 1,00

1,67 1,00

2,00 1,00 2,67

2,33 2,67 3,00 3 Intervensi Pemerintah

a. Proteksi industri asuransi b. Konsistensi kebijakan pemerintah c. Kemudahan kepemilikan orang asing

oleh pemerintah

0,75 1,25 1,00

0,67 0,67 0,33

1,00 0,67 0,67

2,33

3,00 1,67 2,33 4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya

produksi 1,67 1,67 1,67 1,67 (Berdasarkan Rataan dari Responden 1, 2, 3)

Page 108: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 20. Hasil Pengisian Kuesioner QSPM untuk Menentukan Attractive Score pada Strategi WO

Attractive Score No Faktor Strategis R1 R2 R3 Rataan

Kekuatan 1 Merek yang dikenal masyarakat 3,00 2,67 3,33 3,00 2 Berskala Nasional 2,67 2,33 3,00 2,67 3 Memiliki standar SDM bermutu 2,33 1,67 2,00 2,00 4 Pekerjaan terspesialisasi 2,00 2,33 1,67 2,00 5 Lokasi kantor strategis 2,67 2,00 2,33 2,33 6 Pekerjaan terspesialisasi 2,00 3,33 2,67 2,67 7 Budaya kerja yang terlaksana dengan baik 2,67 2,00 2,33 2,33 8 Produk Bervariasi 3,33 2,67 3,00 3,00

Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 2,33 2,00 2,67 2,33 2 Promosi kurang efektif 2,67 2,00 3,33 2,67 3 Tidak ada inovasi produk 3,00 1,67 2,33 2,33 4 Kurangnya fasilitas 2,00 2,00 2,00 2,00 5 Rumitnya pengajuan klaim 1,67 2,33 2,00 2,00 6 Kemampuan mengakses pasar terbatas 2,33 2,00 2,67 2,33 7 Kurangnya pelatihan 2,33 2,33 2,33 2,33 Peluang 1 Pasar yang besar 3,33 1,67 3,00 3,00 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 3,00 2,33 2,67 2,67 3 Perkembangan teknologi 1,67 2,33 2,00 2,33 4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi 3,00 3,00 3,00 3,00

Ancaman 1 Tingkat persaingan tinggi

a. Pendatang baru b. Pemain lama industri asuransi c. Produk Substitusi

4,00 2,00 2,00

4,00 1,75 2,25

4,00 2,00 2,00

4,00

2 Kekuatan tawar nasabah a. potensi nasabah untuk memilih b. persepsi nasabah (ragu)

3,00 1,75 1,25

2,67 1,33 1,33

3,33 1,67 1,67

3,00

3 Intervensi Pemerintah a. Proteksi industri asuransi b. Konsistensi kebijakan pemerintah c. Kemudahan kepemilikan orang asing

oleh pemerintah

1,25 0,75 1,00

1,25 1,00 0,75

1,00 0,50 0,50

2,67

3,00 3,00 2,00 4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya

produksi 3,00 2,33 2,67 2,67

(Berdasarkan Rataan dari Responden 1, 2, 3)

Page 109: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 21. Hasil pengisian kuesioner QSPM untuk menentukan Attractive Score pada Strategi WT

Attractive Score No Faktor Strategis R1 R2 R3 Rataan

Kekuatan 1 Merek yang dikenal masyarakat 4,00 4,00 4,00 4,00 2 Berskala Nasional 3,00 2,67 3,33 3,00 3 Memiliki standar SDM bermutu 3,33 3,67 3,00 3,33 4 Pekerjaan terspesialisasi 1,67 2,33 3,00 2,33 5 Lokasi kantor strategis 2,00 2,33 2,67 2,33 6 Pekerjaan terspesialisasi 3,33 3,00 3,67 3,33 7 Budaya kerja yang terlaksana dengan baik 2,33 3,00 2,67 2,67 8 Produk Bervariasi 3,33 3,33 3,33 3,33 Kelemahan 1 Teknologi yang digunakan standar 4,00 4,00 3,00 3,67 2 Promosi kurang efektif 4,00 4,00 4,00 4,00 3 Tidak ada inovasi produk 2,67 3,00 3,33 3,00 4 Kurangnya fasilitas 2,33 3,33 3,33 3,00 5 Rumitnya pengajuan klaim 3,67 3,33 3,00 3,33 6 Kemampuan mengakses pasar terbatas 2,67 3,33 2,00 2,67 7 Kurangnya pelatihan 2,67 3,00 3,33 3,00 Peluang 1 Pasar yang besar 4,00 4,00 4,00 4,00 2 Perubahan gaya hidup masyarakat 3,67 3,67 3,67 3,67 3 Perkembangan teknologi 4,00 3,33 3,67 3,67 4 Kebutuhan masyarakat akan asuransi 3,67 2,67 3,67 3,33 Ancaman 1 Tingkat persaingan tinggi

a. Pendatang baru b. Pemain lama industri asuransi c. Produk Substitusi

4,00 2,00 2,00

4,00 1,75 2,25

4,00 2,00 2,00

4,00

2 Kekuatan tawar nasabah a. potensi nasabah untuk memilih b. persepsi nasabah (ragu)

1,75 2,25

2,50 1,50

2,00 2,00

4,00

4,00 4,00 4,00 3 Intervensi Pemerintah

a. Proteksi industri asuransi b. Konsistensi kebijakan pemerintah c. Kemudahan kepemilikan orang asing

oleh pemerintah

1,33 1,00 1,00

1,25 1,00 1,75

1,00 1,67 1,00

3,67

3,33 4,00 3,67 4 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya

produksi 3,67 3,00 3,33 3,33

(Berdasarkan Rataan dari Responden 1, 2, 3)

Page 110: skripsi anita damayanti - repository.ipb.ac.id · ANITA DAMAYANTI H24104094 Menyetujui, Januari 2008 ... sebagai sahabat-sahabat yang baik hati mau membantu, mendengar dan memberi

Lampiran 16. Hasil analisis QSPM

Strategi 1 Strategi 2 No Faktor Strategi Bobot AS TAS AS TAS

KEKUATAN 1 Memiliki merek yang dikenal masyarakat 0,100 3,00 0,30 2,33 0,23 32 Berskala Nasional 0,120 2,33 0,28 2,00 0,24 23 Memiliki standar SDM berkualitas 0,058 2,67 0,15 1,67 0,09 24 Pekerjaan terspesialisasi 0,049 2,33 0,11 1,67 0,08 25 Lokasi kantor strategis 0,051 2,67 0,14 1,67 0,08 26 Budaya kerja yang baik 0,067 3,00 0,20 2,00 0,13 27 Kemudahan untuk keluar dari industri 0,055 2,67 0,15 2,00 0,11 28 Diferensiasi produk asuransi 0,036 3,00 0,10 1,67 0,06 3

KELEMAHAN

1 Teknologi yang digunakan standar 0,060 2,67 0,16 2,33 0,14 22 Kurang menjalankan promosi 0,125 3,00 0,38 2,00 0,25 23 Harga dan jangka waktu yang kurang kompetitif 0,075 2,00 0,15 2,00 0,15 24 Kurangnya fasilitas 0,068 2,00 0,14 1,67 0,11 25 Rumitnya pengajuan klaim 0,075 2,00 0,15 3,00 0,22 25 Kemampuan mengakses pasar 0,071 2,33 0,16 1,67 0,12 26 Kurangnya pelatihan 0,065 2,33 0,15 3,00 0,19 2

PELUANG

1 Pasar yang besar 0,125 3,33 0,42 2,67 0,33 32 Perubahan gaya hidup masyarakat 0,100 3,67 0,37 2,67 0,27 23 Perkembangan teknologi 0,050 3,00 0,15 1,33 0,07 24 Kebutuhan masyarakat akan asuransi 0,050 3,00 0,15 2,67 0,13 3

ANCAMAN

1 Tingkat persaingan tinggi 0,275 3,33 0,91 2,67 0,73 42 Kekuatan tawar menawar nasabah 0,225 3,00 0,67 2,67 0,61 33 Intervensi Pemerintah 0,100 2,67 0,27 2,33 0,23 24 Inflasi yang berpotensi menaikan biaya 0,075 3,00 0,22 1,67 0,13 2

TOTAL 5,86 4,70