67
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat, terutama teknologi internet mempengaruhi semua aspek kehidupan. Kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme pembelajaran berbasis TIK menjadi tidak terelakan lagi. Konsep yang kemudian dikenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvesional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industry (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dsb). Dalam implementasi e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Teknologi internet dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Namun pemanfaatan teknologi internet dalam pembelajaran belumlah optimal. Hal ini terlihat, masih sedikitnya sekolah yang memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran, walaupun sekolah tersebut telah memiliki jaringan internet. Kondisi ini disebabkan kebanyakan guru belum menguasai teknologi internet. Teknologi internet telah menyediakan situs pembelajaran yang menyajikan bahan ajar tetapi masih terbatas, belum interaktif dan kurang dikelola dengan baik sehingga tidak lagi up to date. Masih sedikitnya bahan ajar yang dimanfaatkan siswa mengakibatkan belum optimalnya pemanfaatan internet oleh siswa. Hal ini 1

Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Media Pembelajaran

Citation preview

Page 1: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat

pesat, terutama teknologi internet mempengaruhi semua aspek kehidupan.

Kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme pembelajaran berbasis TIK menjadi

tidak terelakan lagi. Konsep yang kemudian dikenal dengan sebutan e-learning ini

membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvesional

ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep

e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan

maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan

universitas) maupun industry (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dsb). Dalam

implementasi e-learning tidak terlepas dari jasa internet.

Teknologi internet dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan media

pembelajaran. Namun pemanfaatan teknologi internet dalam pembelajaran

belumlah optimal. Hal ini terlihat, masih sedikitnya sekolah yang memanfaatkan

internet sebagai media pembelajaran, walaupun sekolah tersebut telah memiliki

jaringan internet. Kondisi ini disebabkan kebanyakan guru belum menguasai

teknologi internet.

Teknologi internet telah menyediakan situs pembelajaran yang menyajikan

bahan ajar tetapi masih terbatas, belum interaktif dan kurang dikelola dengan baik

sehingga tidak lagi up to date. Masih sedikitnya bahan ajar yang dimanfaatkan

siswa mengakibatkan belum optimalnya pemanfaatan internet oleh siswa. Hal ini

1

Page 2: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

2

terlihat dengan belum adanya web pembelajaran yang dilengkapi sistem

penugasan dan penilaian, dan belum adanya ruang interaksi antara guru dengan

siswa dan siswa dengan siswa. Selain itu, materi yang ada pada web pembelajaran

belum dirancang secara khusus untuk setiap pertemuan di kelas.

Pemanfaatan internet untuk proses pembelajaran saat ini berdampak

negatif terhadap siswa. Apalagi dengan banyaknya jejaring sosial di internet

seperti facebook, friendster, twitter dan games on-line yang sangat diminati oleh

siswa yang dapat diakses melalui komputer, laptop maupun handphone.

Mengakses internet sudah menjadi rutinitas dan menjadi kebutuhan siswa. Siswa

menghabiskan waktu untuk membuka situs jejaring sosial yang kurang

bermanfaat sehingga waktu untuk belajar semakin terabaikan. Untuk itu, perlu

inovasi pembelajaran yang memanfaatkan internet sehingga pembelajaran dapat

diminati oleh siswa.

Kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Peratuarn Pemerintah (PP)

dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas):

a. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Proses,

Pasal 19 ayat 1, bahwa “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”

b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun

2006 Tentang Isi Kurikulum, yang salah satu prinsip pelaksanaanya melalui

pendekatan multistrategi, multimedia sumber belajar dan teknologi yang

Page 3: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

3

memadai serta memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

Peraturan Pemerintah dan Permendiknas tesebut menuntut setiap satuan

pendidikan melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk

mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh peserta didik secara optimal.

Dengan demikian Peraturan ini mengharuskan para guru agar lebih terampil,

memiliki motivasi dan kreatifitas yang tinggi untuk mampu merancang model

pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat guna yang didukung oleh

pemanfaatan media dan teknologi yang memadai sebagai sumber belajar guna

menciptakan proses pembelajaran yang interaktif dan dapat memotivasi peserta

didik sehingga pada akhirnya berimplikasi pada peningkatan kualitas pendidikan.

Dalam hal ini, Guru dituntut menguasai Information and Communication

Technology (ICT) dan mengaplikasikannya dalam pengembangan media

pembelajaran berbasis internet yang dikenal dengan pembelajaran berbasis web,

khususnya pada pembelajaran matematika.

Matematika sebagai ilmu dasar merupakan suatu alasan pembelajaran

matematika dikemas sebaik mungkin agar mudah dipahami siswa. Siswa

diharapkan dapat memahami hubungan matematika dengan berbagai bidang ilmu

lain. Menurut Erman Suherman (dalam Fitra Mayasari, 2009:4), tujuan umum

pembelajaran matematika dituangkan dalam Garis-Garis Besar Program

Pengajaran (GBPP) matematika yaitu mempersiapkan siswa agar sanggup

menghadapi perkembangan dunia dengan adanya dasar pemikiran secara logis,

rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien. Tujuan pembelajaran matematika

sebagai pembentukan sifat, pola berpikir kritis dan kreatif tersebut menuntut siswa

mengikuti perkembangan kehidupan dan teknologi.

Pembelajaran matematika selama ini hanya terpusat pada guru dengan

Page 4: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

4

siswa cenderung sebagai objek dan guru sebagai subjek sehingga pola berpikir

kritis siswa kurang terasah dan kurangnya motivasi belajar siswa. Untuk

mengatasi hal tersebut, tentunya dibutuhkan suatu peningkatan kemampuan dan

kesadaran guru untuk mengenal dan menguasai teknologi informasi, termasuk

dalam penggunaan internet yang merupakan hal positif sekaligus peningkatan

mutu dengan cara membuat system pembelajaran berbasis web, sehingga

pembelajaran menjadi lebih menarik, komunikatif dan siswa dapat belajar

dimanapun dan kapanpun tanpa bertatap muka langsung dengan pengajar/guru.

Pembelajaran matematika mamanfaatkan komputer dan internet yang lebih

dikenal dengan pembelajaran berbasis web merupakan wujud dari pembelajaran

e-learning (electronic learning). Darin E. Hartley (dalam Asmi, 2011:4)

menyatakan: “e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media

Internet, Intranet atau media jaringan komputer lainnya”. Lebih lanjut Thompson,

Ganxglass dan Simon (dalam Fitra Mayasari 2009:4) menjelaskan "e-learning is

instructional content or learning experiences delivered or enabled by electronic

technology". Sistem e-learning merupakan bentuk implementasi pembelajaran

yang memanfaatkan teknologi dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Pembelajaran matematika berbasis web akan mempunyai kelebihan yang dapat

memberikan fleksibilitas, interaktifitas, kecepatan dan visualisasi dalam proses

pembelajaran. Pembelajaran melalui web akan menjadi pembelajaran yang

bermakna karena siswa berinteraksi dengan sumber dan media belajar. Hal ini

sesuai dengan pendapat Darmansyah (dalam Asmi, 2011:10) yang

mengemukakan bahwa manfaat internet untuk pembelajaran antara lain:

Page 5: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

5

(1) sebagai sumber belajar, (2) pengembangan profesional, (3) belajar sendiri

secara cepat, dan (4) menambah wawasan, pergaulan, pengetahuan, dan

pengembangan karier. Pembelajaran melalui web memberikan kesempatan kepada

siswa untuk belajar mandiri, pembelajaran tidak hanya di kelas tetapi juga di luar

kelas tanpa adanya batasan waktu dan tempat. Selain itu, pembelajaran melalui

web akan menambah wawasan siswa tidak hanya untuk pembelajaran tetapi

wawasan dan pengetahuan umum lainnya.

SMA Negeri 4 Kendari dan SMA Negeri 3 Kendari adalah sekolah yang

memiliki jaringan internet yang memadai untuk digunakan sebagai media

pembelajaran dan guru bisa menyajikan materi pelajaran khususnya matematika

dengan menggunakan internet. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara

peneliti dengan guru mata pelajaran Matematika Kelas X kedua SMA tersebut,

diperoleh keterangan bahwa meskipun telah memiliki jaringan internet, tetapi

guru belum mengembangkan media pembelajaran berbasis internet khususnya

website, dimana proses pembelajarannya dilakukan secara on-line serta fenomena

yang terjadi pada saat pembelajaran matematika adalah siswa kurang termotivasi

dan kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru, pemahaman konsep dan

penalaran peserta didik kelas X terhadap materi pokok Logaritma karena proses

belajar mengajar pada mata pelajaran tersebut masih menggunakan bahan ajar

cetak dan dalam menyampaikan materi guru lebih sering menggunakan media

pembelajaran tradisional. Peserta didik lebih cenderung menghafal daripada

memahami materi logaritma dan masih ada juga peserta didik yang menganggap

Logaritma itu sulit sehingga motivasi belajarnya kurang.

Page 6: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

6

Pengembangan media pembelajaran matematika berbasis Web menjadi

inovasi pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada

pelaksanaannya siswa mengakses web pembelajaran matematika yang telah

dirancang untuk berbagai layanan seperti: materi pelajaran, contoh soal, latihan

dan kuis. Web pembelajaran tersebut juga dilengkapi dengan sistem informasi

untuk hasil pembelajaran yang terdiri dari : nilai tugas, nilai kuis, dan nilai akhir

yang dapat diakses secara online. Hal ini akan memudahkan siswa untuk

mengetahui hasil tes belajar secara cepat. Selain itu, pembelajaran berbasis web

memiliki forum diskusi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa agar

terjadi interaksi yang baik. Ruang ini memungkinkan tanya jawab guru dengan

siswa maupun siswa dengan siswa mengenai materi yang dipelajari atau mengenai

kesulitan yang dialami siswa. Kondisi ini diharapkan mengalihkan dampak

negatif pemanfaatan teknologi internet bagi siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul: ”Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Web

(e-learning) pada Materi Logaritma Kelas X SMA”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1) Bagaimanakah desain/rancangan media pembelajaran matematika berbasis web

pada materi Logaritma Kelas X SMA?

2) Bagaimanakah sikap siswa terhadap media pembelajaran matematika berbasis

web pada materi logaritma selama pembelajaran?

Page 7: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1) Dapat menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis web yang layak

digunakan sebagai media belajar siswa.

2) Dapat mengetahui sikap belajar siswa pada mata pelajaran matematika

khususnya logaritma dengan menggunakan media pembelajaran matematika

berbasis web.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah:

1) Bagi siswa, pembelajaran matematika berbasis web diharapkan dapat

digunakan sebagai media belajar bagi siswa, baik secara mandiri maupun

kooperatif.

2) Bagi guru, sebagai pendorong bagi guru untuk melakukan inovasi terhadap

pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran matematika

berbasis web.

3) Bagi peneliti, sebagai bahan informasi untuk melakukan penelitian yang lebih

mendalam dari permasalahan penelitian ini.

Page 8: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan materi pembelajaran yang disusun secara

sistematis yang digunakan oleh guru dalam proses proses pembelajaran, bahan

ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan

instruksional yang akan dicapai dan memotivasi siswa untuk belajar

mamahami konsep dasar materi dengan benar, serta mengantisipasi kesukaran

belajar siswa dalam bentuk penyediaan bimbingan bagi siswa untuk

mempelajari bahan tersebut.

Widodo (dalam Jasmadi, 2008:40) menyatakan bahwa bahan ajar

adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi

pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang di desain

secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai kompetensi atau sub

kompetensi dengan segala kompleksitasnya. Sedangkan menurut menurut

Pannen dan Purwanto (1997:7) Bahan ajar merupakan bahan-bahan atau

materi yang disusun secara sistematis yang digunakan pendidik atau peserta

didik dalam proses belajar. Adapun menurut Puskur, 2009 dalam Sosialisasi

KTSP bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis

baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang

memungkinkan siswa untuk belajar.

8

Page 9: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

9

Pengertian bahan ajar diatas dapat disimpulkan oleh peneliti, bahwa

bahan ajar merupakan bahan-bahan atau materi yang disusun secara sistematis

baik tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan pendidik pada peserta didik

dalam proses pembelajaran.

Bahan ajar yang disusun akan menyesuaikan dengan kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi. Semakin berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi tanpa batas membuat bahan ajar berbasis web yang

dilengkapi dengan materi, teks, gambar, video atau tutorial dan soal-soal

latihan, hyperlink sehingga mempermudah siswa dalam belajar dan menambah

wawasan dan pengetahuan. Kemajuan teknologi tersebut mendorong

pengembangan bahan ajar untuk mengubah bahan ajar cetak menjadi layanan

yang dapat diakses dalam sebuah halaman web (Pardosi, 2008:45).

Pemilihan bahan ajar terdapat beberapa prinsip: a) prinsip relevansi, b)

konsistensi dan c) kecakupan. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran

hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya

kesesuaian antara bahan ajar dengan kompentensi dasar yang harus dikuasai

siswa. Prinsip kecakupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup

memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.

Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu

sedikit akan kurang membantu mecapai standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan

tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Page 10: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

10

2. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan

sistematis. Dalam peristiwa tersebut terjadi interaksi guru dan siswa dalam

rangka perubahan sikap dan pola pikir yang menjadi kebiasaan bagi siswa

yang bersangkutan. Guru berperan sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar

(Djamarah, 1997: 10).

Nasution (dalam Syah, 2005:182) menyatakan bahwa pembelajaran

pada hakekatnya adalah suatu proses yakni proses mengatur,

mengorganisasikan lingkungannya dan menghubungkannya dengan anak

didik sehingga terjadi proses belajar.

Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam

agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa

dengan siswa (Suyitno, 2004: 1).

Proses pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk

memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki

dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abtraksi). Melalui pengamatan

terhadap contoh-contoh dan bukan contoh diharapkan siswa mampu

menangkap pengertian suatu konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa

dilatih untuk membuat perkiraan, terkaan, atau kecenderungan berdasarkan

kepada pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-

contoh khusus (generalisasi) (Suherman, 2003: 57).

Page 11: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

11

Belajar matematika tidak sekedar learning to know (belajar untuk

mengetahui), melainkan harus ditingkatkan menjadi learning to do (belajar

untuk berbuat), learning to be (belajar untuk menjadi), hingga learning to live

together (belajar untuk hidup bersama). Menurut Suhito, filosofi pengajaran

matematika perlu diperbarui menjadi pembelajaran matematika sehingga

terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran matematika, yaitu:

a. dari teacher centered (berpusat pada guru) menjadi learner centered

(berpusat pada pembelajar)

b. dari teaching centered (pusat mengajar) menjadi learning centered (pusat

pembelajaran)

c. dari content based (berbasis isi) menjadi competency based (berbasis

kompetensi)

d. dari product of learning (hasil pembelajaran) menjadi process of learning

(proses pembelajaran)

e. dari summative evaluation (evaluasi sumatif) menjadi (evaluasi formatif),

(Suhito, 2003:5)

Berdasarkan pendapat para ahli maka disimpulkan bahwa

pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar

dan terarah dalam upaya pembentukan pola pikir, kemampuan mengkonstruksi

konsep matematika, daya nalar, keterampilan dan kemampuan

menghubungkan konsep matematika.

Page 12: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

12

3. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah

berarti tengah, perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar

sumber pesan dengan penerima pesan. Jadi media merupakan sebuah alat

yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Menurut Gerlach dan Ely

(dalam Zaenudin, 2005:20), menyatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun

kondisi yang membuat mahasiswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau sikap.

Sadiman (dalam Kris, 2009:16), media pembelajaran mempunyai

kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.

c) Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi

dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini, media pembelajaran

berguna untuk:

1) Menimbulkan kegairahan belajar.

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan.

3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan

dan minatnya.

Page 13: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

13

Latuheru (dalam Wijaya, 2010:15) menyatakan bahwa peranan media

dalam pembelajaran adalah sebagai beriktu:

a) Membangkitkan motivasi proses pembelajaran

b) Mengulang apa yang telah dipelajari dari pembelajar.

c) Merangsang peserta didik untuk belajar penuh semangat.

d) Mengaktifkan respon peserta didik.

e) Segera diperoleh umpan balik dari pembelajar.

Peran media dalam proses pembelajaran berdasarkan dari uraian

tersebut, bahwa media dalam pembelajaran sangat penting dan bermanfaat

untuk mengatasi masalah-masalah dalam proses pembelajaran.

4. Pembelajaran Berbasis Web atau E-Learning

Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web-based

training (WBT) atau kadang disebut Web-Based Education (WBE) dapat

didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk

sebuah proses pendidikan. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan

oleh siswa kapan saja dan di mana saja dirasakan aman oleh siswa tersebut.

Batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk

dipecahkan.

Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakan

materi belajar pada web untuk kemudian diakses melalui komputer web

digunakan bukan hanya sebagai media alternatif pengganti kertas untuk

menyimpan berbagai dokumentasi atau informasi. Web digunakan untuk

Page 14: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

14

mendapatkan sisi unggul yang tadi telah diungkap. Keunggulan yang tidak

dimiliki media kertas ataupun media lain.

Pembelajaran berbasis Web, dapat berupa objek-ajar, yaitu:

a) Teks, yang dapat dibuat dengan berbagai program pengolah naskah,

tetapi yang terterima penuh pada berbagai program pengelola

pembelajaran berbasis Internet, termasuk Hylite, adalah teks dengan

format HTML. Diterima penuh artinya dapat ditampilkan langsung tanpa

perlu memanggil program-program penampil teks yang sesuai. Bila teks

dibuat dengan Microsoft Word (dan disimpan sebagai dokumen Word),

maka teks akan ditampilkan setelah komputer memanggil program

pembaca dokumen Word (Word viewer atau Microsoft Word). Demikian

juga dokumen format lain, misalnya: portable document format/pdf, slide

presentasi powerpoint, lembar kerja excel, dan sebagainya

b) Gambar, baik yang berupa foto digital (dihasilkan oleh kamera atau

scanner) atau grafik (dihasilkan oleh program penggambar atau pengolah

data). Terdapat berbagai format gambar yang dapat diterima oleh

program pengelola pembelajaran berbasis Internet, yaitu format JPG

(ekstensi .jpg atau .jpeg), GIF (eksetensi .gif), PNG (ekstensi .png),

format BMP (ekstensi .bmp). Format BMP kurang disukai karena

ukurannya yang relatif besar (untuk kualitas gambar yang sama)

dibandingkan dengan format lainnya.

c) Audio. Pada komputer dengan sistem operasi Windows, format audio

yang diterima penuh adalah WAV (ekstensi .wav). Format lain dapat

Page 15: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

15

diterima dan dimainkan hanya jika komputer pengakses telah dipasangi

program tambahan yang sesuai. Format audio umum yang saat ini telah

didukung (atau program pendukungnya dapat dipasang) oleh Windows

adalah: .mp3, .midi, dan .wma.

d) Video. Sama seperti gambar maupun audio, terdapat berbagai format file

video yang dapat dimainkan oleh sistem komputer. Pada komputer

dengan sistem operasi Windows, format video yang diterima penuh

adalah format AVI (ekstensi *.avi). Format lain, misalnya .mpg (atau

.mpeg), *.qt (Quicktime), *.mp4, dan sebagainya hanya bisa dimainkan

apabila player untuk format tersebut dipasangkan pada sistem operasi

Windows

e) Animasi. File animasi multimedia interaktif pada umumnya berisi teks,

grafik, gambar, video, animasi, dan tombol-tombol atau kode-kode

navigasi. Saat ini, multimedia interaktif berformat flash (yang antara lain

dihasilkan oleh perangkat lunak Macromedia Flash dan SwishMax) secara

defacto menjadi standar format multimedia interaktif.

Jenis Media berbasis web dapat dibuat dengan menggunakan software

seperti CMS Wordpress, Macromedia Authorware, Macromedia Flash,

Macromedia Dreamwever, Macromedia Director. Bisa juga Kita gunakan

software yang mudah seperti Open Office Impress atau Microsoft PowerPoint

dijadikan ovis flash. Pembelajaran berbasis web yang baik harus

didasarkan pada syarat-syarat sebagai berikut: 1) Syarat Isi pembelajaran

yang meliputi; a) Sasaran Kelas dan Semester, b) Standar kompetensi,

Page 16: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

16

c) Komptensi Dasar, d) Indikator, e) Petunjuk belajar, f) Sajian materi, g)

Topik/Pokok Bahasan. 2) Materi pembelajaran, berisi uraian materi pokok,

dalam menyususun materi harus memperhatikan aspek; a) kesesuaian

topik/pokok bahasan dengan isi materi, b) Kebenaran teori dan

konsep materi, c) Ketepatan penggunaan istilah sesuai bidang keilmuan,

d) Kedalaman materi, e) Aktualitas. 3) Evaluasi/Penilaian, mencakup; a)

latihan soal dan pembahasan, b) evaluasi akhir, c) kunci Jawaban d)

pembahasan. 4) Referensi meliputi; a) Sumber bahan cuplikan, b) Daftar

Pustaka.

Syarat perangkat lunak meliputi: 1) Efektif dan efisien dalam

pengembangan maupun penggunaan, 2) Reliabilitas (kehandalan),

3) Maintainabilitas (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah), 4) Usabilitas

(mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasian), 5) Ketepatan

pemilihan jenis aplikasi/multimedia/tool untuk pengembangan,

6) Kompatibilitas (dapat diinstalasi dan dijalankan diberbagai hardware dan

software yang ada), 7) Perangkat website pembelajaran secara terpadu dan

mudah dalam eksekusi, 8) Dokumentasi web pembelajaran yang lengkap

meliputi: a) petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), b) penggunaan,

c) trouble shooting (jelas, d) terstruktur, dan antisipatif), e) desain program

(jelas dan menggambarkan alur kerja program), f) Reusabilitas (sebagian atau

seluruh format pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk

mengembangkan mata pelajaran lain.

Page 17: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

17

Syarat Komunikasi Visual, 1) Komunikatif meliputi, unsur visual dan

audio mendukung materi ajar, agar mudah dicerna oleh siswa, 2) Kreatif;

visualisasi diharapkan disajikan secara unik dan tidak klise (sering

digunakan), agar menarik perhatian, 3) Sederhana; visualisasi tidak rumit,

agar tidak mengurangi kejelasan isi materi ajar dan mudah diingat, 4) Unity;

menggunakan bahasa visual dan audio yang harmonis, utuh, dan senada, agar

materi ajar dipersepsi secara utuh (komprehensif), 5) Penggambaran objek

dalam bentuk image (citra) baik realistik maupun simbolik, 6) Pemilihan

warna yang sesuai, agar mendukung kesesuaian antara konsep kreatif dan

topik yang dipilih, 7) Tipografi (font dan susunan huruf); untuk

memvisualisasikan bahasa verbal agar mendukung isi pesan, baik secara

fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya, 8) Tata letak (lay-out);

peletakan dan susunan unsur-unsur visual terkendali dengan baik, agar

memperjelas peran dan hirarki masing-masing unsur tersebut, 9) Unsur visual

bergerak (animasi dan/atau movie); animasi dapat dimanfaatkan untuk

mensimulasikan materi ajar dan movie untuk mengilustrasikan materi secara

nyata, 10) Navigasi yang familiar dan konsisten; agar efektif dalam

penggunaannya, 11) Unsur audio (dialog, monolog, narasi, ilustrasi

musik, dan sound/special effect, ringan) sesuai dengan karakter topik

(Sudarmanto, 2011:23).

Website yang tipikal, sering kita temui “Welcome to my homepage,”

animasi e-mail, background dengan tulisan miring (diagonal), animasi garis

pembatas, tabel dengan border tigadimesi dan lain-lain. Hal ini terjadi akibat

Page 18: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

18

dari fasilitas template yang disediakan oleh software pembuat web seperti:

Frontpage, Corel Web Designer, flash player, java, sockwacer, adobe. Selain

itu juga pertimbangan oleh desainer agar web yang desain lebih baik dan

lebih menarik, tidak berat di download. Maka perlu diperhatikan hal berikut :

a) Unik

Dalam membuat karya apapun seorang designer mempunyai kesadaran

untuk tidak meniru atau menggunakan karya orang lain. Begitu pula seorang

Web Designer harus mempunyai budaya malu untuk menggunakan icon,

animasi, button, dll, yang telah digunakan atau dibuat oleh orang lain.

b) Komposisi

Seorang Web Designer selalu memperhatikan komposisi warna yang

akan digunakan dalam website yang dibuatnya. Pergunakan WebColor, yang

dapat diperoleh dari Adobe.com, hal ini untuk mencegah terjadinya dither

pada image yang berformat GIF. Dalam membangun website suatu

perusahaan, Web Designer selalu menyesuaikan warna yang digunakan

dengan Corporate Color perusahaan tersebut. Sebagai contoh: Telkom

Corporate Color adalah biru, merah dan putih, Standard-Chartered , hijau

dan biru, dsb. Untuk kemudian warna-warna tadi digunakan sebagai warna

dominan atau sebagai elemen pendukung (garis, background, button, dsb).

c) Simple

Web Designer banyak yang menggunakan prinsip “Keep it Simple”,

hal ini ditujukan agar tampilan website tersebut terlihat rapi, bersih dan juga

informatif

Page 19: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

19

d) Semiotik

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda. Dalam

hal ini diharapkan dengan melihat tanda atau gambar, user/audience dapat

dengan mudah dan cepat mengerti. Sebagai contoh: Jangan membuat

gambar/image yang berkesan tombol, padahal itu bukan tombol/link.

e) Ergonomis

Web Designer selalu memperhatikan aspek ergonomi. Ergonomi

disini adalah dalam hal kenyamanan user dalam membaca dan kecepatan user

dalam menelusuri website tersebut. Web Designer memilih ukuran Fonts

yang tepat sehingga mudah dibaca, Web Designer menempatkan link

sedemikian rupa sehingga mudah dan cepat untuk di akses dan lebih penting

lagi adalah Informatif.

f) Fokus

Tentukan hirarki prioritas dari pesan yang akan disampaikan,

misalnya: Judul harus besar, tetapi jangan sampai akhirnya akan konflik

dengan subjudul yang berukuran hampir sama. Hal ini akan membingungkan

user/audience untuk menentukan pesan mana yang harus lebih dahulu

dibaca/dilihat.

g) Konsisten

Tentukan font apa yang akan digunakan sebagai Bodytext, header,

Judul, Sub Judul dan sebagainya, sehingga website tersebut akan terlihat

disiplin dan rapi. Sesuaikan jenis huruf yang digunakan dengan misi dan visi

Page 20: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

20

website tersebut, misalnya, hindari menggunakan font Comic dalam

membangun website suatu perusahaan resmi.

Demikian beberapa aspek dan prinsip yang digunakan Web Designer

dalam membuat website, selebihnya merupakan ekspresi dari pembuat

website itu sendiri yang terwujud dalam penggayaan penyusunan website.

Khusus mengenai bentuk-bentuk pembelajaran berbasis media

internet, Pusat Teknologi dan komunikasi departemen pendidikan nasional,

memperinci 3 jenis pembelajaran yang berbasis internet/web sebagai berikut.

a) Web Course : Penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana

seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian,

sepenuhnya disampaikan melalui internet. Pembelajaran dengan bentuk

web course tidak memerlukan tatap muka antara peserta didik dengan

pengajar.

b) Web Centric Course : Dimana sebagian bahan pembelajaran, kegiatan

diskusi, konsultasi dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan

ujian dilakukan tatap muka.

c) Web Enhanced Course : Dimana peranan internet sebagai penyedia

sumber belajar dan juga memberikan fasislitas link ke berbagai sumber

belajar, sedangkan kegiatan pembelajaran utama dilakukan dalam bentuk

tatap muka di kelas.

Word Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan web merupakan

salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi

web didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu

Page 21: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

21

teks, gambar ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka

halaman web yang lain dengan pendekatan hyperlink ini. Seseorang dapat

memperoleh informasi dengan meloncat suatu halaman ke halaman yang

lain. Halaman-halaman yang diakses dapat tersebar diberbagai mesin dan

bahkan di berbagai Negara (Pramono, 2005).

Word Wide Web (WWW) menurut Suyanto (2005) adalah sebuah

jaringan global situs internet multimedia untuk informasi, hiburan,

pendidikan dan bisnis. WWW merupakan system hypertext yang terangkai

menjadi jaringan, yang memungkinkan dokumen dibaca banyak orang

melalui internet.

Website terdiri dari dua jenis jika dianalisis berdasarkan perubahan

kontennya, yakni yang website statis dan website dinamis. Website statis

(Statik Website) adalah website yang kontennya statis/tidak berubah-rubah.

Website statis ini persis seperti brosur. Bedanya, brosur di cetak dan

disebarkan, sedangkan website statis di host dan diakses melalui internet.

Sekali website statis di online kan di internet, umumnya jarang sekali website

tersebut merubah kontennya. Seringkali website statis ini disusun dari html

polos yang antar halamannya dihubungkan dengan hyperlink di tanpa

pemrograman disisi server karena tujuannya adalah ‘sebatas’ menampilkan

informasi di internet. Aplikasi dari website statis sering kali kita temukan di

website company profile, personal profile, website penawaran produk, dan

semua website yang bertujuan melakukan komunikasi satu arah dari pemilik

website ke pengunjung tanpa diperlukan interaksi. Sementara itu, website

Page 22: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

22

dinamis (Dynamic Site) merupakan website yang kontennya berubah-ubah.

Aplikasi dari website dinamis ini sering kali kita temukan di internet dewasa

ini: Portal berita, blog, situs social networking, dll. Website dinamis selalu

memiliki program yang bekerja di sisi server karena dalam rentang waktu

tertentu konten dari website tersebut berubah. Jadi, salah satu ciri dari website

dinamis adalah adanya program yang berjalan disisi server untuk

memanage perubahan data yang ditampilkan oleh website dinamis tersebut

(Fikri, 2012:2)

Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman

yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data

animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat

statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling

terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan

halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang

berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat

dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi

informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.

Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website

dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi

pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja,

sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.

Mencari informasi dari internet, pengguna akan menuju ke sebuah

alamat unik internet (misal:www,namawebsite.com) yang disebut nama

Page 23: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

23

domain (Domain Name/URL–Uniform Resource Locator) dan menemukan

informasi berbentuk teks, gambar diam atau bergerak, animasi bergerak,

suara ataupun video dalam sebuah media, yang disebut dengan website atau

situs. Website ini dibuka melalui sebuah program penjelajah (Browser) yang

berada di sebuah komputer. Program penjelajah yang bisa digunakan dalam

komputer diantaranya: IE (Internet Explorer), Mozilla, Firefox, Netscape,

Opera

Dari judulnya, pembelajaran berbasis web sudah jelas menggunakan

internet, sehingga pembelajaran berbasis web biasa juga disebut dengan

pembelajaran berbasis e-learning. Istilah e-learning mengandung pengertian

yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan definisi tentang

e-learning dari berbagai sudut. Salah satu definisi dari E.Hartley (Hartley,

2001) menyatakan bahwa e-learning merupakan suatu jenis pembelajaran

yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan

menggunakan media internet atau media jaringan komputer lain.

Allan J. Henderson (dalam Sembel, 2008:25), e-learning adalah

pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau

biasanya Internet. Henderson menambahkan juga bahwa e-learning

memungkinkan pembelajaran untuk belajar melalui komputer di tempat

mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di

kelas. Setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan

lainnya. Oleh karena itu siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun

dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan

Page 24: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

24

TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus

menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan

memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi

informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah

peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi

melainkan hanya salah satu sumber informasi.

Munir (2009:170), mengungkapkan beberapa karakteristik e-learning,

yakni: “Memanfaatkan teknologi, menggunakan media komputer, pendekatan

mandiri, tersimpan di media komputer, otomatisasi proses pembelajaran”.

Masing-masing karakteristik diuraikan sebagai berikut:

a) Memanfaatkan jasa teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi yang

digunakan dapat berupa internet sehingga penyampaian pesan dan

komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan guru

dengan guru dapat dilakukan secara mudah dan cepat.

b) Memanfaatkan media komputer seperti jaringan komputer (computer

networks atau digital media).

c) Menggunakan pendekatan pembelajaran mandiri. Dengan menggunakan

e-learning, siswa dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap

guru karena pembelajaran tidak dilakukan secara langsung.

d) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer.

e) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga mengetahui

hasil kemajuan belajar, administrasi pendidikan, serta untuk mengetahui

informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.

Page 25: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

25

Pembelajaran berbasis web, dapat disimpulkan berdasarkan uraian

diatas, bahwa merupakan pembelajaran interaktif dengan segala sesuatu baik

hardware maupun software yang mampu mengkondisikan siswa berinteraksi

secara aktif dan mandiri dengan seperangkat pesan-pesan pembelajaran yang

terkemas secara harmonis baik teks, maupun hypertext, terpadu dengan

gambar-gambar, suara, video/film, dan animasi untuk kepentingan

pencapaian tujuan pembelajaran.

Zainal Abidin (dalam Adinda, 2011: 38), mengungkapkan bahwa

prinsip pembelajaran berbasis e-learning yang dihasilkan sesuai dengan

tuntutan KTSP, adalah sebagai berikut:

a) Berpusat pada siswa agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Siswa

menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam

pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain pembelajaran agar

tersedia ruang dan waktu bagi siswa belajar secara aktif dalam mencapai

kompetensinya.

b) Pembelajaran terpadu agar kompetensinya yang dirumuskan dalam KD

dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap,

pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.

c) Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan

individual setiap siswa. Siswa memiliki karakteristik, potensi dan

kecepatan belajar yang beragam. oleh karena itu dalam kelas dengan

jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat

mengenal mengembangkan siswanya.

Page 26: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

26

d) pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan

prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai

ketuntasan yang ditetapkan. Siswa yang belum tuntas diberikan layanan

remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau

melanjutkan pada kompetensi berikutnya.

e) pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga

siswa menjadi pembelajar yang kritis, kreatif dan mampu memecahkan

masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain

pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau

konteks kehidupan siswa dan lingkungan.

f) Pembalajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga

memberikan pengalaman belajar beragam bagi siswa.

g) Peran guru sebagai fasilitator, motivator dan narasumber.

Syarat yang dapat dijadikan rambu-rambu dalam merencanakan dan

mendesain pembelajaran berbasis e-learning, adalah sebagai berikut:

a) Berpusat pada isi (content); content dari materi yang akan dikembangkan

dalam merancang pembelajaran e-learning harus menjadi prioritas utama.

b) Kesederhanaan; desain e-Learning yang bagus lebih menunjukan bentuk

yang sederhana dan tidak penuh dengan dekorasi yang hanya heading, gif,

animasi dan visual yang tidak diperlukan.

c) Ketercernaan (legibility); perancang maupun pengembang E-Learning

harus mengevaluasi sendiri apakah e-learning yang dikembangkan mudah

dibaca dan isinya secara keseluruhan mudah dipahami peserta didik.

Page 27: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

27

d) Kejelasan menu navigasi; navigator yang jelas membuat pengunjung

mengetahui dalam konteks mana sedang beroperasi dan bangaimana

mereka bisa terhubung materi yang diinginkan.

e) Konsistensi; e-learning yang ditampilkan secara keseluruhan

memungkinkan pengguna familiar dengan prilaku menu navigator

sehingga tidak membingungkan.

f) Unik; e-learning yang mempunyai tampilan dan nuansa yang unik,

memudahkan pengguna untuk melakukan identifikasi ketika mereka

masuk meninggalkan domainya.

5. Pemanfaatan Website sebagai Media Pembelajaran

Ahli-ahli pendidikan dan ahli internet menyarankan beberapa hal

yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih website sebagai

media dalam pembelajaran Hartanto dan Purbo (dalan Fadli, 2009:20) antara

lain:

a) Analisis Kebutuhan (Need Analysis). Dalam tahapan awal, satu hal

yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan

e-learning. Pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau

dijawab berdasarkan atas saran orang lain. Setiap lembaga menentukan

teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk

itu perlu diadakan analisis kebutuhan atau need analysis yang mencakup

studi kelayakan baik secara teknis, ekonomis, maupun sosial.

b) Rancangan Instruksional yang berisi tentang isi pelajaran, topik,

satuan kredit, bahan ajar/kurikulum.

Page 28: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

28

c) Evaluasi yaitu sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan

dengan mengambil beberapa sampel orang untuk ikut mengevaluasi.

6. Sikap Siswa

Louis Thurstone (dalam Fadli, 2009:11-12) menyatakan bahwa sikap

adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap

suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan

tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek

tersebut.Secara lebih spesifik, Thurstone memformulasikan sikap sebagai

derajat efek positif atau efek negatif terhadap suatu objek psikologi.

Muhadjir (dalam Fadli, 2009:11-12) juga menyatakan Suatu sikap

mengandung tiga komponen, yakni 1) komponen kognitif, 2) komponen

afektif, dan 3) komponen perilaku. Komponen kognitif merupakan

representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Komponen

afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, sedangkan

komponen perilaku atau konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Sikap menentukan

apakah seseorang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu, menentukan

apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan, dan mengenyampingkan apa

yang tidak diinginkan dan apa yang harus dihindari. Sikap mengandung aspek

evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan.

Sikap timbul dari pengalaman dan merupakan hasil belajar serta sikap juga

mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan

Page 29: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

29

7. Aplikasi Pendukung Website sebagai Media Pembelajaran

a) CMS (Content Management System) WordPress

CMS WordPress adalah suatu cms yang sangat populer selain dari

pada cms sejenis lainnya seperti : joomla, drupal dan lain-lainnya. Selain

menggunakan CMS website juga membutukan domain dan hosting yang

digunakan untuk menjelaskan alamat website dan data penyimpanan di

internet.

Berikut tampilan CMS WordPress serta penjelasan dari menu

dashboard wordpress. Berikut adalah tampilan dan menu-menu dyang

terdapat pada wordpress. Setelah login, maka akan muncul tampilan sebagai

berikut:

Setelah Log in ke wp-admin, kita akan melihat semua menu yang

tersedia pada Dashboard CMS WordPress :

Page 30: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

30

Penjelasan dari Menu dan sub menu yang ada di Dashboard..

1. Post All Post – Pada menu ini kita bisa melihat semua Post (artikel)

yang telah di Publish dan yang tersimpan di Draft. Add New – Menu tempat akan membuat Artikel atau Postingan

baru. Categories – Daftar Kategori yang telah kita gunakan pada artikel. Tags – Daftar Tag yang telah kita gunakan pada artikel.

2. Media Library – List media seperti Gambar/Image yang telah di upload ke

Blog, baik yang terlampir atau tidak. Add New – Menu tempat kita menambahkan media (gambar) baru

secara terpisah dari sebuah artikel. 3. Links.

All Links - Daftar Link Default (bawaan tema) pada widget Blogroll

Add New – Anda bisa menambahkan Link yang akan di letakkan pada Blogroll

Link Categories – Membuat kategori baru untuk link. 4. Pages.

All Pages – Daftar Page / Halaman yang telah di Publish serta yang masih tersimpan di Draft.

Add new – Menu tempat membuat Page / Halaman baru.

5. Comment – List komentar yang masuk ke blog, pada menu ini kita bisa melihat, menerima, edit, reply semua komentar yang telah masuk.

Page 31: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

31

6. Appearance. Theme – Tempat melihat serta mengganti Theme (tema) Widgets – Masuk pada menu ini untuk mengatur Widget yang akan

digunakan pada header,sidebar dan footer. Menus – Mengatur dan menambah tampilan pada menu utama

(header). Header – Anda bisa mengganti header dengan gambar/image yang

anda suka. Background – Mengatur warna background theme atau anda juga

bisa meng- upload gambar untuk background pada menu ini. Editor – Tempat mengedit theme lebih spesifik lagi, yaitu dengan

meng-edit html dan css. Bagi yang belum mengerti sebaiknya tidak dulu melakukan pengeditan karena bisa berakibat fatal dan error pada Theme.

7. Plugins Installed Plugins – Daftar Plugin yang telah kita gunakan, anda

juga bisa meng-nonaktifkan atau menghapus plugin pada menu ini. Add New – Masuk ke menu ini apabila anda akan menambahkan

plugin baru dari wordpress.org atau mengupload plugin yang telah anda download sebelumnya.

Editor. 8. Users

All Users – Daftar user/pengguna yang menjadi admin pada website atau blog tersebut.

Add New – Anda bisa menggundang menambahkan orang lain sebagai administrator, editor, author dan contributor pada blog.

Your Profile – Biodata profile anda, serta tempat mengganti password untuk log in ke wp-admin.

9. Tools. Available Tools – Peralatan yang bisa digunakan. Import - Tempat anda bisa meng- Impor post atau komentar pada

sistem yang lain, wordpress bisa memindahkannya ke blog anda. Anda tinggal pilih sistem yang akan digunakan dengan memilih pada list yang ada.

Export - Pada menu ini anda bisa melakukan pemindahan (export) file dari blog ini yang akan di akan rubah (disimpan) dalam format XML, dari file post, page, kategori, tag serta file yang lainnya.

10. Settings. General. Writing. Reading. Discussion. Media. Privacy. Permalinks.

Page 32: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

32

b) Quiz Evaluasi

Program untuk membuat kuisnya menggunakan wondershare quiz

creator yang bisa digunakan untuk membuat soal evaluasi secara online

Berikut tampilan awal dari Quiz Evaluasi:

Selanjutnya klik Multiple Choice

Klik

Klik

Page 33: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

33

Maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Selanjutnya diisi soal-soal yang akan ditampilkan.

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran pada dasarnya dipengaruhi oleh tiga komunikasi yaitu:

komunikasi antara guru dengan siswa, komunikasi siswa dengan sumber belajar

dan komunikasi siswa dengan siswa. Optimalnya ketiga komunikasi tersebut

membuat pembelajaran menjadi efektif. Salah satu peran guru adalah menciptakan

pembelajaran yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan perkembangan

teknologi dan informasi. Guru dituntut mengembangkan bahan ajar yang dapat

melibatkan seluruh indra siswa dalam mempelajarinya sehingga pola berpikir

siswa menjadi lebih terasah dan optimal.

Kemp & Dayton (dalam Fadli, 2009:10) menyatakan bahwa media

pembelajaran berbasis web mempunyai keunggulan: (1) penyampaian

pembelajaran menjadi lebih baku. Setiap siswa yang melihat atau mendengar

penyajian melalui media menerima pesan yang sama, (2) pengajaran bisa lebih

menarik, (3) pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) lama waktu pembelajaran

Page 34: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

34

yang diperlukan dapat dipersingkat, (5) kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan,

(6) sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap

proses belajar dapat ditingkatkan.

Media Pembelajaran matematika berbasis web yang dilengkapi dengan

layanan sistem informasi yang memungkinkan pembelajaran tidak sebatas di

kelas. Pembelajaran berbasis web dapat membuat siswa beraktivitas secara

interaktif sehingga akan memungkinkan siswa belajar mandiri dimanapun tidak

terbatas oleh waktu. Pembelajaran matematika berbasis web ini dilengkapi dengan

materi, contoh soal, kuis, tugas dan latihan. Web pembelajaran matematika yang

telah dirancang memungkinkan siswa belajar mandiri tanpa adanya keterpaksaan

tetapi menjadi kebutuhan.

C. Penelitian Relevan

Hasil-hasil penelitian yang relevan dengan peneletian pembelajaran

berbasis web adalah sebagai berikut:

1) Hasil penelitian Asmi Yuriana Dewi (2011), yang berjudul “Pengembangan

Perangkat Pembelajaran Berbasis Web pada Materi Trigonometri” SMA

Negeri 1 Sijunjung kelas X.4 menyimpulkan bahwa a) perangkat

pembelajaran matematika berbasis web untuk materi perbandingan

trigonometri sudah valid, b) perangkat pembelajaran matematika berbasis web

untuk materi perbandingan trigonometri cukup praktis berdasarkan hasil

observasi dan wawancara dengan siswa, c) perangkat pembelajaran

matematika berbasis web sudah efektif yang ditunjukan oleh motivasi yang

Page 35: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

35

tinggi sewaktu pembelajaran matematika berbasis web dengan persentase

motivasi adalah 74,24%.

2) Hasil penelitian Fitra Mayasari (2009), yang berjudul “Pendesaianan LKS

Matematika Interaktif Model e-Learning Berbasis Web di Kelas X SMA

Negeri 3 Palembang”, berdasarkan hasil belajar siswa menunjukan untuk

indikator pertama terdapat 93,55% siswa telah mencapai KKM (efektif)

dengan rata-rata 83,19 dan indikator kedua ada 74,19% siswa telah mencapai

KKM (tidak efektif) dengan rata-rata 76,14. Dari hasil tersebut

mengidentifikasi bahwa penggunaan LKS Interaktif berbasis web memiliki

potensial efek pada pembelajaran matematik.

Page 36: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah Penelitian Pengembangan (Research and

Development). Borg and Gall (dalam Fitriani 2010:31-32) menyatakan bahwa

yang dimaksud dengan model penelitian pengembangan adalah “a process used

develop and validate education product”. Penelitian ini juga sering disebut

“Research Based Development”, yang muncul sebagai strategi dan bertujuan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selanjutnya, Sugiyono (2006:311)

menyatakan bahwa penelitian pengembangan produk berupa desain, materi

pembelajaran, media, alat atau strategi pembelajaran untuk mengatasi masalah di

kelas. Penelitian pengembangan bukan untuk menguji teori namun menguji dan

menyempurnakan produk.

Penelitian pengembangan (Research and Development) yang akan

digunakan dalam pengembangan media pembelajaran matematika berbasis

website (e-Learning) pada materi logaritma kelas X SMA. Metode yang

digunakan dalam penelitian pengembangan (Research and Development), adalah

sebagai berikut.

1) Metode Deskriptif; khususnya survey (pengumpulan data) untuk menghimpun

data tentang kondisi yang ada, mencakup:

a) Kondisi produk-produk yang sudah sebagai bahan perbandingan atau

bahan dasar untuk produk yang akan dikembangkan.

36

Page 37: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

37

b) Kondisi pihak pengguna, seperti sekolah, kepala sekolah, guru, siswa serta

pengguna lainya.

c) Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan

penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur manusia,

sarana-prasarana, biaya, pengelolaan dan lingkungan.

2) Metode Evaluatif; digunakan untuk mengevaluasi produk melalui ujicoba.

Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba, dan setiap kegiatan uji

coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses.

Berdasarkan temuan-temuan hasil ujicoba diadakan penyempurnaan

B. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2012 semester

ganjil tahun ajaran 2012/2013 di kelas X-7 SMA Negeri 4 Kendari sebagai kelas

uji coba I dan X-5 SMA Negeri 3 Kendari sebagai uji coba II

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah media website pada materi Logaritma

dengan siswa kelas X-7 SMA Negeri 4 Kendari sebagai uji coba I dan siswa kelas

X-5 SMA Negeri 3 Kendari sebagai uji coba II pada semester ganjil tahun ajaran

2012/2013.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan (Research

and Development), seperti yang dirumuskan oleh Borg & Gall (1989:781),

langkah-langkah pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 38: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

38

Gambar 3.1 Desain penelitian pengembangan (Research & Development)

Masing-masing dari tahapan di atas, akan diuraikan sebagai berikut:

1) Research and information collecting (penyelidikan dan pengumpulan

informasi); Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah studi yang

berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dan persiapan untuk

merumuskan kerangka kerja penelitian.

2) Planning (perencanaan); dalam langkah ini, akan dibuat perencanaan atau

rancangan produk yang antara lain mencakup: a) tujuan dari perencanaan

produk; b) siapa pengguna dari produk tersebut; c) deskripsi dari

komponen-komponen produk dan penggunaannya.

3) Develop preliminary form of product (pengembangan bentuk awal

produk), yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk sesuai

dengan diagram alir yang telah dibuat.

4) Operational field testing (pengujian cara kerja), yaitu melakukan uji

validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan dengan

melibatkan ahli media

5) Main field testing (pengujian masalah), ini dimaksudkan pengujian utama

yang melibatkan ahli materi pembelajaran.

Research and information collecting

Main poduct revision

Planning

Main Field testing

Operational product revision

Preliminary field testing

Develop preliminary form of product

Final poduct revision

Operational field testing

Dissemination and implementation

Page 39: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

39

6) Main product revision (perbaikan produk), yaitu melakukan perbaikan

(jika ada) berdasarkan saran ahli media dan ahli materi pembelajaran.

7) Preliminary field testing (pengujian awal), yaitu melakukan uji coba awal.

Pada tahap ini dilakukan uji coba lapangan dalam skala terbatas.

8) Operational product revision (perbaikan produk), yaitu melakukan

perbaikan/penyempurnaan (jika ada) akan dilakukan setelah dilakukan uji

coba lapangan dalam skala terbatas.

9) Final product revision (perbaikan akhir produk atau penyempurnaan),

yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna

menghasilkan produk akhir (final).

10) Dissemination and implementation (penyebaran dan penerapan), yaitu

menyebarluaskan produk yang dikembangkan.

Berdasarkan desain penelitian tersebut, maka dibuat langkah-langkah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Observasi

Tahap ini meliputi studi literatur dan studi lapangan berdasarkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dilakukan dengan guru

mata pelajaran.

2) Perencanaan

Pada tahap ini, akan dibuat perencanaan atau rancangan media ajar

yang dimulai dari memilih aplikasi yang akan digunakan. Aplikasi yang

digunaakan dalam media ajar ini adalah CMS WordPress.

3) Desain Produk

Pada tahap ini, peneliti mendesain web tempat bahan ajar. Peneliti

mengembangkan web dengan menggunakan CMS (Content Management

Page 40: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

40

System) wordpress yang dapat memudahkan mengelolah, memodifikasi isi

dari situs web. Web yang dihasilkan dengan domain atau alamat web adalah

http://www.pembelajaranmatematika.com

4) Uji Ahli Media

Bahan ajar matematika berbasis web yang sudah didesain

divalidasi oleh ahli media terkait dengan model operasional produk.

Validasi media dilakukan sebanyak dua kali. Ahli media terdiri dari tiga

orang yaitu a) Latief Sahidin, S.Pd.,M.Pd, b) Dra. Hj. Arvyaty, M.Si., M.Pd.

dan c) Alimudin.

5) Uji Ahli Materi Pembelajaran

Selanjutnya bahan ajar matematika berbasis web divalidasi oleh ahli

materi pembelajaran yang terkait dengan materi. Validasi media dilakukan

sebanyak dua kali. Ahli materi pembelajaran yang merupakan guru

mata pelajaran matematikan yaitu a) Liyu, S.Pd. b) Ahmad Mustafa, S.Pd.

c) Waode Listiani, S.Pd dan guru TIK yaitu a) Hasniar Sanawing, S.Pd

6) Revisi

Untuk mendapatkan bahan ajar matematika berbasis web yang layak,

peneliti melakukan revisi-revisi sesuai dengan saran-saran ahli media, ahli

materi pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil dari tahap ini

dianggap sebagai hasil akhir yang dianggap sebagai bahan ajar matematika

berbasis web yang sudah layak.

7) Uji coba I

Pada tahap ini bahan ajar matematika berbasis web dicobakan terhadap

siswa kelas X-7 SMA Negeri 4 Kendari. Hal ini bertujuan untuk melihat

kelayakan media sebelum dilakukan uji coba produk.

Page 41: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

41

8) Uji Coba Produk (Field test)

Pada tahap ini merupakan tahap implementasi yang dilakukan pada

siswa kelas X-5 SMA Negeri 3 Kendari dengan menggunakan bahan ajar

matematika berbasis web. Pada tahap ini juga dilakukan pengukuran pada

siswa dengan menggunakan angket, untuk melihat penilaian siswa terhadap

pembelajaran yang menggunakan bahan ajar matematika berbasis web.

9) Perbaikan Akhir Produk

Pada tahap ini, setelah melakukan uji coba akan dilakukan perbaikan

secara keseluruhan.

Selengkapnya disajikan dalam gambar 3.2, berikut

Page 42: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

42

Gambar 3.2. Langkah-langkah penelitian

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam pengembangan media ajar berbasis

website ini adalah berupa angket penelitian. Angket ini berisikan tanggapan-

tanggapan baik ahli media, ahli materi pembelajaran dan siswa sebagai user. Hal

Observasi Studi literatur Studi lapangan

Merancang media pembelajaran berbasis website

Validasi Ahli (ahli media dan ahli materi

pembelajaran)

Revisi

Validasi Akhir Ahli (ahli media dan ahli materi

pembelajaran)

Layak Tidak

Revisi

Ya

Uji Coba Tahap I

Perlu perbaikan? Revisi

Tidak

Ya

Uji Coba Produk (Field Test)

Hasil Penelitian

Media Pembelajaran Matematika Berbasis Web layak digunakan

Perencanaan

Perbaikan Akhir

Page 43: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

43

ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dikembangkan

yang dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas atau media pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi data hasil informasi dari

uji publik (ahli media, ahli materi pembelajaran, dan siswa). Dalam uji kelayakan

media melibatkan tiga ahli validator untuk ahli media, dan empat ahli untuk ahli

materi pembelajaran. Sesuai dengan karakteristik penelitian yang dilakukan, maka

data yang dihasilkan akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif untuk menguji kelayakan media. Untuk uji coba menggunakan

kategori hasil pengukuran skala Likert. Tiap butir dibagi lima skala, yaitu sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Konversi skor ke nilai pada skala 5

Interval Skor Skor Niliai Kategori

SBiXX i 80,1

4 A Sangat baik

SBiXXSBiX ii 80,160,0

3 B Baik

SBiXXSBiX ii 60,060,0

2 C Cukup

SBiXXSBiX ii 60,080,1

1 D Kurang

SBiXX i 80,1

0 E Sangat Kurang

Keterangan: Xi = Rata-rata ideal = 2

1 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SBi = Simpangan baku ideal = 61 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

X = rata-rata skor (idris, 2008:54)

Page 44: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi di SMA Negeri 3

Kendari sebagai sekolah penelitian pada hari kamis tanggal 12 Juni 2012. Dari

hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran

Matematika Kelas X SMA Negeri 3 Kendari, diperoleh keterangan bahwa

meskipun SMA Negeri 3 Kendari telah memiliki jaringan internet, tetapi guru

belum mengembangkan media pembelajaran berbasis internet/web, dimana

proses pembelajarannya akan dilakukan secara on-line. Sedangkan proses

pembelajaran dalam melakukan penelitian media pembelajaran berbasis

internet dilaksanakan di Laboratorium Komputer karena SMA Negeri 3

Kendari sedang melakukan rehabilitas gedung. Peneliti menyimpulkan bahwa

laboratorium komputer dapat berfungsi dengan baik dalam mengakses

internet.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Agustus 2012. Siswa yang

menjadi kelompok uji coba I dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-7 SMA

Negeri 4 Kendari dengan jumlah siswa 36 orang yang dilakukan satu kali

pertemuan pada tanggal 20 September 2012 dan uji coba II dalam penelitian

ini adalah siswa kelas X-5 SMA Negeri 3 Kendari sebanyak 24 orang

yang dilakukan selama empat kali pertemuan yaitu pada tanggal 3–16

Oktober 2012.

44

Page 45: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

45

2. Deskripsi Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis

Website pada Materi Logaritma

a) Persiapan

Kegiatan ini meliputi studi literatur yaitu menentukan materi dan

pengguna. Pemilihan materi merupakan kegiatan menentukan topik atau

materi yang akan disampaikan kepada pengguna. Pemilihan materi meliputi

kegiatan mengetahui kurikulum yang berlaku, membuat peta materi

berdasarkan kurikulum yang berlaku. Selanjutnya perlu ditetapkan siapa

pengguna (user). Dalam penelitian ini, materi yang dipilih adalah pokok

bahasan logaritma pada mata pelajaran matematika. Pengguna (user) dari

media pembelajaran ini adalah siswa kelas kelas X SMA Negeri 3 Kendari.

Selanjutnya membuat skenario kegiatan belajar yaitu langkah–langkah

kegiatan yang akan dilakukan oleh pengguna ketika menggunakan program

ini.

b) Membuat Desain Tampilan Media Pembelajaran

Untuk membuat desain tampilan dari media pembelajaran dilakukan

sesuai dengan flowchart atau diagram alir yang telah dibuat. Tampilan media

pembelajaran di desain peneliti dengan menggunakan aplikasi CMS wordpress

dan Quiz Creator yang merupakan salah satu perangkat lunak yang biasa

digunakan dalam mengembangkan website pembelajaran secara interaktif

dengan menggunakan HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan

sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web,

menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan

formating hypertext sederhana agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang

Page 46: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

46

terintegerasi. Dengan HTML kita bisa men-set judul, garis, table, gambar dan

lain- lain yang disebut tag atau kode-kode yang dimengerti oleh web browser

yang dapat ditampilkan di layar monitor. Selanjutnya media pembelajaran ini

ditampilkan di internet dengan link “http://pembelajaranmatematika.com”

c) Uji Ahli

Kegiatan ini dilakukan untuk memvalidasi media yang telah dirancang

dengan tujuan untuk mendapatkan hasil media pembelajaran yang layak

digunakan sebagai media belajar siswa berbasis web yang dilakukan dengan

perbaikan atas saran-saran dari validator.

d) Uji Coba

Pengujian (testing) dilakukan setelah selesai tahap pembuatan desain

dan seluruh data telah dimasukan serta telah dilakukan uji ahli media dan ahli

materi pembelajaran. Uji coba dilakukan dengan dua tahap, sekaligus akan

dilihat apakah tombol atau menu yang telah dibuat dapat berfungsi dengan

baik. Pengujian ini juga bertujuan agar media pembelajaran yang telah di

desain layak atau tidak untuk dijadikan sebagai media belajar siswa.

3. Hasil Rancangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Website

Media Pembelajaran matematika berbasis web yang dihasilkan

berjudul pembelajaran matematika dengan materi logaritma yang merupakan

mata pelajaran matematika kelas X SMA. Dalam tampilan media

pembelajaran ini terdiri dari beberapa menu yang tersedia pada tampilan

media pembelajaran matematika tersebut. tampilan dari media yang telah di

desain sebelum direvisi dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 47: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

47

4. Validasi Media Pembelajaran Matematika Berbasis Website

Setelah media pembelajaran berbasis web di desain, maka dilakukan

uji validasi terhadap media pembelajaran berbasis website yang di validasi

oleh tiga orang ahli media dan lima orang ahli materi pembelajaran yang

merupakan guru mata pelajaran matematika dan guru TIK.

Validasi ini bertujuan untuk melihat kelayakan dari media

pembelajaran yang peneliti desain untuk dijadikan sebagai media

pembelajaran matematika berbasis website. Berikut adalah hasil validasi dari

ahli media dan ahli materi pembelajaran. Hasil validasi ahli media sebelum

revisi terlihat pada Tabel 4.1. Selengkapnya pada lampiran 7.

Tebel 4.1. Hasil Validasi Ahli Media Sebelum Revisi

Kualifikasi Penilaian Tingkat Kelayakan Komentar Reviewer

No Deskripsi Keputusan Catatan Aspek Tampilan 1 Tampilan menu Layak Menu profil perlu ada

2 Penggunaan tombol/button Layak Cukup baik

3 Jenis dan ukuran teks Cukup baik Huruf terlalu kecil, sulit terbaca

4 Komposisi warna Cukup Layak Warna terlalu kalem, sebaiknya pilih yang ceria

5 Kualitas foto, gambar, grafis Cukup Layak Tampilan gambar perlu diganti

6 Kualitas video Cukup Layak Tambahkan file video

7 Kemudahan pemahaman bahasa Cukup Layak Revisi

8 Kualitas interaksi Cukup Layak Online user chat tidak perlu

9 Daya tarik dan motivasi Cukup Layak Aspek Program

10 Navigasi Cukup Layak 11 Konsistensi tombol/button Cukup Layak

Page 48: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

48

12 Kejelasan pentunjuk penggunaan Cukup Layak

Sebaiknya perjelas bahwa siswa mengerti prosedurnya

13 Efisiensi penggunaan layar Cukup Layak Revisi 14 Efisiensi teks Cukup Layak Revisi

Berdasarkan hasil validasi, maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran matematika berbasis web yang di desain masih memiliki

kekurangan yang akan mengganggu konsentrasi belajar siswa. Oleh karena

itu, peneliti sangat mengharapkan saran-saran dari validator ahli media untuk

dijadikan sebagai bahan acuan peneliti untuk perbaikan. Selanjutnya validasi

Ahli materi pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran

matematika dan guru TIK dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Hasil Validasi Ahli Materi Pembelajaran Sebelum Revisi

Kualifikasi Penilaian Tingkat Kelayakan

Komentar Reviewer

No Aspek Pembelajaran Keputusan Catatan

1 Ketetapan materi dengan standar kompetensi yang termuat pada kurikulum yang berlaku

Belum layak Materi belum sesuai SK pada kurikulum

2

kesesuaian materi dengan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum yang berlaku Belum layak

Materi belum sesuai dengan kurikulum yang berlaku

3 Kesesuaian urutan materi yang termuat pada media pembelajaran berbasis web dengan konsep keilmuan

Belum layak Belum sesuai indikator pembelajaran

4 Kejelasan target pengguna web Cukup layak

5 Kecukupan uraian materi dalam menjelaskan konsep keilmuan Cukup layak Perlu diperbaiki

6 Kecukupan contoh yang diberikan untuk penjelasan Cukup layak Contoh yang

diberikan cukup

7 Kecukupan latihan yang diberikan dalam pembelajaran Cukup Layak Latihan cukup tapi

ditambahkan Aspek Isi/Materi

8 Kebenaran substansi materi Belum layak Perlu perbaikan 9 Penggunaan bahasa Cukup Layak

10 Kedalaman materi Cukup layak Materi yang diberikan cukup

Page 49: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

49

11 Ketepatan contoh Belum Layak Contoh yang diberikan belum sesuai

12 Kebenaran respon atau kunci jawaban Cukup Layak

13 Kesesuaian teks dengan kompetensi dasar dan indikator yang termuat pada kurikulum yang berlaku

Beluk Layak Belum sesuai dengan KD dan Indikator

14 Kesesuain teks dengan kunci jawaban Layak Aspek Penyajian materi

15 ketercapaian indikator dan kompetensi dasar

Cukup layak Perbaiki lagi

16 Kesesuaian materi dengan tujuan/indikator Cukup Layak Materi sesuaikan

dengan indikator 17 Kejelasan Petunjuk Belajar Layak

18 Kemudahan pemahaman kalimat pada teks/tulisan Layak

19 Kemudahan pemahaman materi (isi) pelajaran Cukup Layak

Materi cukup dipahami, diperbaiki lagi

20 Ketepatan urutan penyajian Belum layak Urutan materi belum tepat

21 Kecukupan latihan Cukup layak

22 Kejelasan umpan balik/respon Cukup Layak

23 Kesesuaian materi dengan karakteristik siswa

Cukup layak

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh Ahli materi

pembelajaran dalam hal ini guru mata pelajaran matematika dan guru TIK,

memberikan keputusan bahwa media pembelajaran matematika berbasis web

yang telah di desain perlu dilakukan revisi untuk memperbaikinya. Oleh

karena itu, saran-saran dari validator Ahli materi pembelajaran menjadi bahan

acuan untuk melakukan revisi.

Setelah melukakan revisi, peneliti melanjutkan validasi media

pembelajaran matematika berbasis web, berikut hasil validasi ahli media

setelah revisi pada tabel 4.3. selengkapnya pada lampiran 9.

Page 50: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

50

Taebel 4.3. Hasil Validasi Ahli Media Setelah Revisi

Kualifikasi Penilaian Tingkat Kelayakan

Komentar Reviewer

No Deskripsi Keputusan Catatan Aspek Tampilan 1 Tampilan menu Sangat Layak 2 Penggunaan tombol/button Sangat Layak 3 Jenis dan ukuran teks Layak 4 Komposisi warna Layak 5 Kualitas foto, gambar, grafis Sangat Layak 6 Kualitas video Layak

7 Kemudahan pemahaman bahasa Layak

8 Kualitas interaksi Sangat Layak 9 daya tarik dan motivasi Layak

Aspek Program 10 Navigasi Sangat Layak 11 Konsistensi tombol/button Sangat Layak

12 Kejelasan pentunjuk penggunaan Cukup Layak

13 Efisiensi penggunaan layar Cukup Layak 14 Efisiensi teks Layak

Berdasarkan hasil validasi ahli media pada setelah revisi memberikan

keputusan bahwa tampilan media pembelajaran matematika berbasis website

yang peneliti desain layak untuk digunakan. Selanjutnya, peneliti melakukan

validasi terhadap materi pembelajaran matematika berbasi web pada ahli

materi pembelajaran. Hasil validasi ahli materi pembelajaran setelah revisi,

dapat dilihat pada tabel 4.4. selengkapnya pada lampiran 9.

Tabel 4.4. Hasil Validasi Ahli Materi Pembelajaran Setelah Revisi

Kualifikasi Penilaian Tingkat Kelayakan

Komentar Reviwer

No Deskripsi Keputusan Catatan Aspek Pembelajaran

1 Ketetapan materi dengan standar kompetensi yang termuat pada kurikulum yang berlaku

Layak

Page 51: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

51

2 kesesuaian materi dengan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum yang berlaku

Layak

3 Kesesuaian urutan materi yang termuat pada media pembelajaran berbasis web dengan konsep keilmuan

Layak

4 Kejelasan target pengguna web Layak

5 Kecukupan uraian materi dalam menjelaskan konsep keilmuan Layak

6 Kecukupan contoh yang diberikan untuk penjelasan Cukup layak

7 Kecukupan latihan yang diberikan dalam pembelajaran Cukup layak

Aspek Isi/ Materi 8 Kebenaran substansi materi Layak 9 Penggunaan bahasa Layak

10 Kedalaman materi Cukup layak 11 Ketepatan contoh Layak 12 Kebenaran respon atau kunci jawaban Layak

13 Kesesuaian teks dengan kompetensi dasar dan indikator yang termuat pada kurikulum yang berlaku

Layak

14 Kesesuain teks dengan kunci jawaban Layak Aspek Penyajian materi

15 ketercapaian indikator dan kompetensi dasar

Layak

16 Kesesuaian materi dengan tujuan/indikator Layak

17 Kejelasan Petunjuk Belajar Layak

18 Kemudahan pemahaman kalimat pada teks/tulisan Layak

19 Kemudahan pemahaman materi (isi) pelajaran Layak

20 Ketepatan urutan penyajian Layak 21 Kecukupan latihan Layak 22 Kejelasan umpan balik/respon Layak

23 Kesesuaian materi dengan karakteristik siswa Layak

Hasil validasi media pembelajaran matematika berbasis web untuk

aspek materi pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran

matematika dan guru TIK, memberikan keputusan bahwa media pembelajaran

Page 52: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

52

matematikan yang telah di desain layak digunakan sebagai media

pembelajaran matematika berbasis website.

Hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi pembelajaran secara

umum terhadap web pembelajaran matematika memberikan keputusan bahwa

media pembelajaran matematika berbasis website dapat layak digunakan

sebagai alternatif media belajar siswa.

5. Uji Coba Media Pembelajaran Matematika Berbasis Website

Uji Coba ini dilaksanakan melalui uji coba I dilaksanakan di SMA

Negeri 4 Kendari dan uji coba II dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kendari.

a) Uji Coba I

Setelah media pembelajaran dikonsultasikan dengan validator dan

direvisi sesuai saran-saran dari validator media pembelajaran matematika

sudah bisa diujicobakan. Tahap pertama pada tanggal 20 September 2012.

Uji coba pembelajaran matematika menggunakan web pembelajaran

matematika kepada siswa kelas X-7 SMA Negeri 4 Kendari tahun ajaran

2012/2013. Uji coba tahap pertama dilakukan untuk melihat tingkat respon

siswa atau keyalayakan media pembelajaran berbasis web pada saat

pembelajaran. indikator yang dilihat adalah berpusat pada isi,

kesederhanaan, ketercernaan, kejelasan menu navigasi, konsistensi dan

keunikan media pembelajaran berbasis web.

Media pembelajaran yang diujicobakan adalah media

pembelajaran matematika berbasis web. Siswa diminta untuk mengakses

alamat web “http://pembelajaranmatematika.com”, selanjutnya siswa

Page 53: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

53

mengamati tampilan keseluruhan web pembelajaran matematika dan

mempelajari materi logaritma. Selama kegiatan pembelajaran, peneliti

dibantu oleh observer untuk mengamati kegiatan siswa dan untuk melihat

respon siswa terhadap web pembelajaran matematika. Dari hasil

pengamatan selama pembelajaran berlangsung siswa cukup tertarik dengan

media pembelajaran matematika berbasis website. Untuk melihat tingkat

respon siswa terhadap media pembelajaran matematika berbasis web

tersebut, maka siswa dibagikan angket evaluasi program, dan selanjutnya

siswa mengisi angket yang telah dibagikan sesuai dengan petunjuk.

Adapun skor perolehan dari 36 responden terhadap media pembelajaran

berbasis web, dapat dilihat pada lampiran 16.

Berdasarkan hasil analisis responden yang dilaksanakan di kelas

X-7 SMA Negeri 4 Kendari dengan jumlah 36 siswa tentang media

pembelajaran berbasis web dengan materi ajar logaritma menunjukan

bahwa hanya 1 responden atau 4% mengatakan sangat baik, 6 responden

atau 21% mengatakan baik, 18 responden atau 50% mengatakan cukup

baik, 11 responden atau 20% mengatakan kurang baik dan 0% atau tidak

ada siswa mengatakan sangat kurang baik. Persentase responden tersebut

dapat dilihat pada gambar 4.1, berikut.

Page 54: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

54

Gambar 4.1. Diagram Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran

b) Uji Coba Tahap II

Tahap uji coba kedua merupakan tahap praktikalitas yang

dilakukan pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 3 Kendari dengan jumlah

siswa 24 orang. Pembelajaran dilakukan di laboratorium komputer.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama empat kali pertemuan dari

tanggal 3–16 Oktober 2012. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti

dibantu oleh observer, hal ini dilakukan dengan tujuan membimbing siswa

dalam mengoperasikan komputer. Berikut ini diuraikan pelaksanaan

pembelajaran matematika berbasis web.

Pertemuan pertama diikuti oleh 20 siswa karena ada 4 siswa yang

tidak hadir. Selanjutnya Siswa diminta untuk mengakses alamat link

“http://pembelajaranmatematika.com”, dan diminta mengamati tampilan

keseluruhan web pembelajaran matematika dengan mempelajari materi

tentang definisi logaritma, mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma

dan sebaliknya, dan dilanjutkan dengan sifat-sifat logaritma (1-3). Guru

menjelaskan materi dan setelah itu siswa diminta mengerjakan soal LKS I

0%

10%

20%

30%

40%

50%

1%

21%

50%

20%

0%

Persentase

Respon Siswa Terhadap Media

sangat baikbaikcukup baikkurang baiksangat kurang baik

Page 55: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

55

yang ada pada web pembelajaran matematika. Selajutnya hasil dari

jawaban siswa dipresentasikan didepan kelas, namun karena waktu tidak

mencukupi sehingga presentasi tidak maksimal dan suasana kelas tidak

tenang dan tidak terkontrol karena pembelajaran matematika melalui web

merupakan pengalaman baru bagi siswa. Sebelum peneliti menutup

pelajaran, pertemuan tidak dibagikan angket tetapi peneliti hanya

menanyakan kepada siswa tentang pembelajaran matematika berbasis web.

Berikut tanggapan siswa:

Siswa 1 : Webnya menarik dan mudah digunakan. Siswa 2 : mudah digunakan, materinya singkat dan mudah

dimengerti Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2012,

materi yang diajarkan tentang sifat–sifat logaritma (sifat 4–6). Siswa

diarahkan mengakses web pembelajarn. Guru menjelaskan materi yang

ada di web pembelajaran dan siswa terlihat aktif dan memahami materi

yang dijelaskan. Siswa diminta mendownload LKS II yang ada diweb dan

menyelesaikannya. Selanjutnya salah seorang siswa mempresentasikan

hasil pekerjaanya di depan kelas dan siswa lain menanggapi. Pembelajaran

berlangsung dengan baik dengan koneksi internet yang mendukung.

Dengan waktu yang tersisa kurang lebih 30 menit siswa diarahkan untuk

membuka menu evaluasi I dan menyelesaikan soal tersebut. Kegiatan ini

tidak lepas dari pengamatan guru dan teman observer. Hasil pengamatan

menunjukan bahwa ada beberapa siswa yang tidak menyelesaikan soal

evaluasi tersebut dan siswa langsung bisa melihat hasil pekerjaanya.

Sebelum menutup pelajaran, peneliti bertanya kepada siswa tentang soal-

Page 56: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

56

soal yang di web, Menurut siswa soal-soal yang ada pada web

pembelajaran bervariasi, ada soal yang mudah dan ada yang sukar.

Akibatnya tidak semua soal dapat diselesaikan. Tetapi siswa dapat

mengulanginya dirumah atau diwarnet yang terkoneksi dengan internet.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2012,

materi yang diajarkan tentang sifat–sifat logaritma (sifat 7–9) dan

menentukan nilai logaritma dengan mengunakan tabel. Siswa diarahkan

mengakses web pembelajarn. Guru menjelaskan materi yang ada di web

pembelajaran dan siswa terlihat antusias, aktif dan aktivitas kelas yang

serius. Siswa diminta mendownload LKS III yang ada diweb dan

menyelesaikannya. Selanjutnya salah seorang siswa mempresentasikan

hasil pekerjaanya di depan kelas dan siswa lain menanggapi. Pembelajaran

berlangsung dengan baik dengan koneksi internet yang mendukung.

Sebelum mengakhiri pelajaran, peneliti menanyakan ketertarikan siswa

belajar matematika menggunakan web pembelajaran. Berikut tanggapan

siswa.

Siswa 1 : Belajar matematika melalui web adalah pengalaman yang sangat berharga

Siswa 2 : Ini pertama kalinya saya belajar matematika melalui web dan saya sangat tertarik.

Siswa 3 : Belajar matematika melalui web membuat saya senang dan tertarik untuk belajar.

Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2012,

materi yang diajarkan tentang menentukan nilai logaritma dengan

mengunakan tabel antilogaritma dan penerapan logaritma dalam

kehidupan dalam sehari-hari. Siswa diarahkan mengakses web

Page 57: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

57

pembelajarn. Guru menjelaskan materi yang ada di web pembelajaran

dan siswa terlihat antusias, aktif dan terlihat aktivitas kelas yang serius.

Siswa diminta mendownload LKS IV yang ada diweb dan

menyelesaikannya. Selanjutnya salah seorang siswa mempresentasikan

hasil pekerjaanya di depan kelas dan siswa lain menanggapi. Pembelajaran

berlangsung dengan baik dengan koneksi internet yang mendukung.

Diakhir kegiatan pembelajaran ini, siswa dibagikan angket evaluasi

media untuk melihat respon siswa terhadap media pembelajaran

matematika berbasis website diberikan 13 pertanyaan dengan responden

sebanyak 24 siswa. Adapun hasil respon dari angket yang telah diisi

dapat dilihat pada lampiran 18.

Berdasarkan hasil angket tentang respon siswa terhadap media

pembelajaran matematika berbasis web yang diberikan pada akhir

pertemuan menunjukan bahwa 5% atau 1 siswa termasuk Sangat Baik,

84% atau 20 siswa termasuk Baik, 11% atau 3 siswa termasuk Cukup Baik

dan tidak ada siswa yang termasuk Kurang Baik dan Sangat Kurang Baik.

Persentase respon siswa dapat dilihat pada gambar 4.2, berikut.

Gambar 4.2. Diagram Respon Siswa Terhadap Media Pembelajara

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

5%

84%

11%0% 0%

Persentase

Respon Siswa Terhadap Media

sangat baikbaikcukup baikkurang baiksangat kurang baik

Page 58: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

58

Berdasarkan uraian diatas, secara umun dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis web

terlaksana dengan baik.

6. Deskripsi Analisis Indikator Evaluasi Program

a. Berpusat pada Isi

Indikator soal yang berpusat pada isi terdiri atas 1 item yaitu soal

nomor 7. Dari item saol nomor 7 yang diisi oleh 24 responden, persentase

responden memilih opsi a sebesar 4%, persentase responden memilih opsi

b sebesar 92%, persentase responden memilih opsi c sebesar 4%,

sedangkan responden yang memilih opsi d dan e tidak ada. Berdasarkan

data tersebut diperoleh skor total responden yaitu 72 dari skor total ideal

92 dari data tesebut diperoleh persentase minat siswa terhadap penyajian

materi melalui media pembelajaran berbasis web sebesar 75%. Hasil ini

ditunjukan pada gambar 4.3, berikut.

Gambar 4.3. Diagram Hasil Analisis Deskriptif Indikator Berpusat pada Isi

0%

20%

40%

60%

80%

100%

4%

92%

4% 0% 0%

Persentase

Berpusat Pada Isi

sangat membantumembantucukup membantutidak membantuSangat tidak membantu

Page 59: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

59

b. Kesederhanaan

Indikator soal kesederhanaa terdiri atas 2 item yaitu soal nomor 4

dan nomor 5. Dari item saol tersebut yang diisi oleh 24 responden,

persentase responden memilih opsi a sebesar 23%, persentase responden

memilih opsi b sebesar 67%, persentase responden memilih opsi c sebesar

10%, sedangkan responden yang memilih opsi d dan e tidak ada.

Berdasarkan data tersebut diperoleh skor total responden yaitu 150 dari

skor total ideal 192 dari data tesebut diperoleh persentase minat siswa

terhadap penyajian materi melalui media pembelajaran berbasis web

sebersar 72%. Hasil persentase ini ditunjukan pada gambar 4.4, berikut.

Gambar 4.4. Diagram Hasil Analisis Deskriptif Indikator Kesederhanaan

c. Ketercernaan

Indikator soal Ketercernaan terdiri atas 4 item yaitu soal nomor 6,

nomor 7, nomor 8 dan nomor 9. Dari item saol tersebut yang diisi oleh 24

responden, persentase responden memilih opsi a sebesar 10%, persentase

responden memilih opsi b sebesar 81%, persentase responden memilih

opsi c sebesar 8%, sedangkan responden yang memilih opsi d dan e tidak

ada. Berdasarkan data tersebut diperoleh skor total responden yaitu 290

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

23%

67%

10%0% 0%

Persentase

Kesederhanaan

sangat baikbaikcukup baiktidak baiksangat tidak baik

Page 60: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

60

dari skor total ideal 384 dari data tesebut diperoleh persentase minat siswa

terhadap penyajian materi melalui media pembelajaran berbasis web

sebersar 76%. Hasil persentase ini ditunjukan pada gambar 4.5, berikut.

Gambar 4.5. Diagram Hasil Analisis Deskriptif Indikator Ketercernaan

d. Kejelasan Menu Navigasi

Indikator soal Kejelasan Menu Navigasi terdiri atas 2 item soal

yaitu soal nomor 2 dan nomor 3. Dari item saol tersebut yang diisi oleh 24

responden, persentase responden memilih opsi a sebesar 25%, persentase

responden memilih opsi b sebesar 63%, persentase responden memilih

opsi c sebesar 13%, sedangkan responden yang memilih opsi d dan e tidak

ada. Berdasarkan data tersebut diperoleh skor total responden yaitu 150

dari skor total ideal 192 dari data tesebut diperoleh persentase minat siswa

terhadap penyajian materi melalui media pembelajaran berbasis web

sebersar 78%. Hasil persentase ini ditunjukan pada gambar 4.6, berikut.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

10%

81%

8%0% 0%

Persentase

Ketercernaan

sangat membantumembantucukup membantutidak membantusangat tidak membantu

Page 61: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

61

Gambar 4.6. Diagram Hasil Analisis Deskriptif Indikator Kejelasan

Menu Navigasi

e. Konsistensi

Indikator soal Konsistensi terdiri atas 3 item soal yaitu soal nomor

10, nomor 11 dan nomor 12. Dari item saol tersebut yang diisi oleh 24

responden, persentase responden memilih opsi a sebesar 6%, persentase

responden memilih opsi b sebesar 83%, persentase responden memilih

opsi c sebesar 11%, sedangkan responden yang memilih opsi d dan e tidak

ada. Berdasarkan data tersebut diperoleh skor total responden yaitu 212

dari skor total ideal 288 dari data tesebut diperoleh persentase minat siswa

terhadap penyajian materi melalui media pembelajaran berbasis web

sebersar 74%. Hasil persentase ini ditunjukan pada gambar 4.7, berikut.

Gambar 4.7. Diagram Hasil Analisis Deskriptif Indikator Konsistensi

0%10%20%30%

40%50%60%70%

25%

63%

13%

0% 0%

Persentase

Kejelasan Menu Navigasi

sangat mudahmudahcukup mudahtidak mudahsangat tidak mudah

0%10%20%30%40%50%60%70%

25%

63%

13%

0% 0%

Persentase

Konsistensi

sangat mudahmudahcukup mudahtidak mudahsangat tidak mudah

Page 62: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

62

f. Keunikan

Indikator soal Keunikan terdiri atas 2 item soal yaitu soal nomor 1

dan nomor 13. Dari item saol tersebut yang diisi oleh 24 responden,

persentase responden memilih opsi a sebesar 10%, persentase responden

memilih opsi b sebesar 67% persentase responden memilih opsi c sebesar

23%, sedangkan responden yang memilih opsi d dan e tidak ada.

Berdasarkan data tersebut diperoleh skor total responden yaitu 138 dari

skor total ideal 192 dari data tesebut diperoleh persentase minat siswa

terhadap penyajian materi melalui media pembelajaran berbasis web

sebersar 72%. Hasil persentase ini ditunjukan pada gambar 4.8, berikut.

Gambar 4.8. Diagram Hasil Analisis Deskriptif Keunikan

B. Pembahasan

Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis

website untuk pembelajaran logaritma yang dikembangkan. Berdasarkan hasil

deskriptif dari tahap persiapan, uji validasi ahli media dan ahli materi

pembelajaran menunjukan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran

matematika berbasis web.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

10%

67%

23%

0% 0%

Persentase

Keunikan

sangat menarikmenarikcukup menariktidak menariksangat tidak menarik

Page 63: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

63

Pengembangan media pembelajaran matematika berbasis website

dengan menggunakan CMS (Content Management System) yang

memudahkan untuk menambahkan atau menghapus dan memanipulasi isi dari

suatu situs web. Selain menggunakan CMS website juga menggunakan

domain dan hosting yang digunakan untuk menjelaskan alamat dan data

penyimpanan di internet. Sedangkan program untuk membuat latihan

menggunakan wondershare quiz creator yang bisa digunakan untuk membuat

soal evaluasi secara on-line. Untuk meningkatkan performa website, peneliti

menyedikan ruang diskusi antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa

mengenai materi. Dalam media belajar ini tersedia beberapa macam pilihan

tombol menu. Tombol-tombol ini berfungsi untuk navigasi, untuk berpindah

dari tampilan satu ke tampilan lain. Selain menggunakan tombol, dalam

media belajar web juga menggunakan HTML (Hyper Text Markup Language)

yang memudahkan peneliti menempatkan unsur-unsur teks, gambar (gif,jpg),

video dan suara.

Berdasarkan hasil validasi dari ahli media maupun ahli materi

pembelajaran sebelum revisi mengatakan bahwa masih banyak kekurangan

mengenai tampilan media, menu-menu program, kedalaman materi. Setelah

dilakukan perbaikan berdasarkan saran-saran dari validator yang merupakan

acuan perbaikan, maka dilanjutkan setelah revisi. Hasil revisi menunjukan

bahwa ahli media dan ahli materi pembelajaran menunjukan bahwa media

pembelajaran yang telah “layak” digunakan sebagai media belajar siswa.

Page 64: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

64

Hasil setelah revisi dilanjutkan pada uji coba I yaitu uji coba pada

kelas X-7 SMA Negeri 4 Kendari. Uji coba ini dilakukan satu kali pertemuan

dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang. Dalam memperoleh respon siswa

terhadap media pembelajaran berbasis web, maka diberikan angket evaluasi

program dengan hasil angket menunjukan bahwa 4% atau 1 responden

mengatakan sangat baik, 21% atau 6 responden mengatakan baik, 50% atau 18

responden mengatakan cukup baik, 20% atau 11 responden mengatakan

kurang baik dan 0% atau tidak ada siswa mengatakan sangat kurang baik. Hal

ini disebabkan karena siswa merasa bahwa pembelajaran menggunakan media

pembelajaran berbasis website ini merupakan hal baru sehingga siswa masih

perlu bimbingan.

Selanjutnya dilaksanakan uji coba II di SMA Negeri 3 Kendari selama

empat kali pertemuan dengan jumlah siswa 24 orang. Pada pertemuan pertama

suasana kelas tidak tenang dan tidak terkontrol sehingga siswa kurang

memahami materi yang diberikan karena pembelajaran matematika melalui

internet, khususnya web merupakan pengalaman baru bagi siswa, sehingga

proses pembelajaran kurang efektif tetapi siswa bisa belajar sendiri dengan

menggunakan web pembelajaran yang dilakukan secara on-line. Sebelum

mengakhiri pelajaran peneliti berdiskusi dengan siswa tentang media

pembelajaran matematika berbasis web. Hasil tanggapan siswa menunjukan

bahwa pembelajaran matematika yang dilakukan secara on-line itu menarik

dan mudah digunakan, hanya saja untuk pembelajaran dalam kelas kurang

efektif karena ini merupakan pertemuan pertama dengan model pembelajaran

yang berbeda dari sebelumnya.

Page 65: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

65

Pertemuan kedua, ketiga dan keempat pembelajaran berlangsung

dengan baik dengan terkoneksi jaringan internet yang mendukung. Selama

kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti dibantu oleh observer untuk

mengamati kegiatan siswa dan membantu siswa menjalankan media

pembelajaran secara on-line. Diakhir pembelajaran siswa dibagikan angket

evaluasi program dengan indikator adalah berpusat pada isi, kesederhanaan,

ketercernaan, kejelasan menu navigasi, konsistensi dan keunikan.

Berdasarkan data hasil analisis ketercapaian semua indikator evaluasi program

menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis web layak digunakan

sebagai media pembelajaran.

Siswa beranggapan bahwa media belajar berbasis web yang digunakan

sangat menarik dan membantu siswa memahami materi pelajaran serta

membuat siswa tidak merasa jenuh karena pembelajaran berbasis web di

desain secara interaktif dan menarik dengan menggabungkan unsur teks,

audio, image dan video yang disertai menu-menu pilihan tentang isi materi

yang disajikan.

Rohani (2008:159-161), menyatakan bahwa perpaduan unsur ini dapat

mengakomodasi karakteristik atau gaya belajar siswa beragam, baik siswa

yang memiliki gaya belajar visual, auditori maupun kinestetik. Dengan

terintegrasinya berbagai unsur media ini seluruh potensi siswa melalui indra

pendengar, penglihatan maupun indera lainnya. Lebih lanjut Dale (dalam

Susilana, 2006:154) menyatakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui

indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar berkisar 13% dan melalui

indera lainya sekitar 12%. Gambaran ini menunjukan bahwa optimalnya

Page 66: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

66

pembelajaran berdampak pada peningkatan ketertarikan belajar siswa karena

mendayagunakan semua indera melalui berbagai pengalaman belajar.

Media pembelajaran matematika berbasis web juga sangat membantu

guru dalam memberikan pemahaman konsep dan membuat siswa menjadi

aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Warsita

(2008:156) bahwa model pembelajaran berbasis web memiliki manfaat yaitu :

1) membuat konsep yang abstrak menjadi kongkret, 2) melampaui batas

indera, ruang, dan waktu, 3) membangkitkan motivasi belajar, dan 4) dapat

memberikan pengalaman belajar yang menyeluruh dari yang abstrak hingga

kongkret.

Kejenuhan siswa dalam belajar dapat disebabkan karena kesulitan

mereka dalam memahami konsep-konsep dalam pembelajaran matematika.

Oleh karena itu, dengan adanya media pembelajaran matematika maka

permasalahan tersebut dapat diatasi. Dengan demikian, media pembelajaran

matematika berbasis web berdasarkan tanggapan ahli media, ahli materi

pemelajaran dan tanggapan siswa secara keseluruhan menilai media

pembelajaran matematika berbasis web telah memenuhi indikator kelayakan

untuk dijadikan alternatif media pembelajaran siswa.

Page 67: Skripsi Berbasi Web Pembelajaran

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, yaitu sebagai beriktu:

1) Berdasarkan hasil validasi ahli media dan ahli materi pembelajaran

menunjukan bahwa media pembelajaran matematika berbasis web layak

digunakan sebagai media belajar siswa.

2) Selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media

pembelajaran matematika berbasis web, siswa tertarik dan senang belajar

matematika secara on-line juga merupakan pengalaman yang sangat

berharga bagi siswa.

B. Saran

Perangkat pembelajaran berbasis web ini dapat dimanfaatkan dan

dikembang bagi:

1) Bagi guru. a) pembelajaran matematika berbasis web dapat dijadikan

alternatif pembelajaran bagi guru matematika pada materi lain, b)

perangkat pembelajaran matematika dapat dikembangkan pada mata

pelajaran lain.

2) Bagi sekolah. a) Pihak sekolah dapat mengembangkan media

pembelajaran berbasis web, b) perangkat pembelajaran matematika

berbasis web harus dilengkapi fasilitas yang memadai terutama

laboratorium komputer yang terkoneksi dengan internet.

3) Bagi peneliti. Peneliti selanjutnya dapat mengembangan penelitian serupa

dengan uji coba di kelas atau di sekolah lain dengan kondisi dan

latar belakang siswa yang beragam.

67