122
i WHATSAPP MESSENGER SEBAGAI MEDIA DAKWAH PADA MAHASISWA KPI IAIN SALATIGA TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Sosial Oleh: DIRA NOERMALA 117-14-002 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2018

SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

i

WHATSAPP MESSENGER SEBAGAI MEDIA DAKWAH

PADA MAHASISWA KPI IAIN SALATIGA TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Gelar

Sarjana Sosial

Oleh:

DIRA NOERMALA

117-14-002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

iii

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

v

Motto

Saat keinginan menunda muncul, ganti segera dengan sikap tegas untuk

menyelesaikan pekerjaan. Dan jika jenuh datang, usir dengan tindak nyata

(Instagram: Test Psikologi)

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

Allah SWT, tuhan semesta alam

Kedua orang, Bapak Setiyo Abadi, Ibu Jumini yang telah membesarkan

dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara

lahir dan batin. Dan juga telah mensuport, membimbing, dan selalu

mendoakanku hingga dapat menyelesaikan sarjana.

Nenek Saminah yang telah merawat, membesarkan, sekaligus

mendoakanku sampai saat ini.

Mas Heri Purwoko yang selalu menyemangati dalam pembuatan

penelitianku

Prada Yuni Dwi Rusmiyanto yang telah mendoakan, memberi motivasi,

membantu dalam administrasi, memberikan kebahagiaan serta

menemaniku dari awal semester hingga saat ini.

Ibu Sri Suparwi M.A, selaku pembimbing skripsi sekaligus pemberi

motivasi, dukungan serta pengarahan sampai selesainya penulisan

skrispsi ini.

Teman teman seperjuangan keluarga besar Bidikmisi Angkatan 2014

yang telah menemani.

Teman terbaikku dirumah

Teman – teman jurusan Komunikasi Penyiaran Islam angkatan 2014

yang selau memberikan pembelajaran baru.

Staff Starnet yang selalu membantu dan menyuport.

Teman Teman Posko 14 KKN IAIN Salatiga

Seluruh straff IAIN Salatiga yang membantu dalam administrasi maupun

yang lainnya.

Keluarga besar Progdi Komunikasi Penyiaran Islam.

Para pembaca yang budiman.

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

vii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الر حمن الرحىم

Alhamdulilahirabil ‘ alamin segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia Nya

sehingga penulis dapat melewati proses dalam penyusunan skripsi, dan

berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “WhatsApp Messenger Sebagai

Media Dakwah pada Mahasiswa KPI IAIN Salatiga tahun 2018” guna

memenuhi tugas untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Fakultas

Dakwah IAIN Salatiga.

Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Agung

Nabing Muhammad SAW yang telah membawa dari zaman Jahiliyah

hingga sekarang ini serta membimbing ke jalan yang lurus, yakni agama

Islam.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan, motivasi

dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis

untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dra. Sri Suparwi, M.A, selaku pembimbing skripsi.

3. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen KPI IAIN Salatiga yang telah bersedia

memberikan ilmu, membimbing dan terus memotivasi.

4. Seluruh staff IAIN Salatiga yang membantu dalam melancarkan urusan

administrasi maupun yang lainnya.

Kepada semuanya, kupersembahkan terimakasih yang tiada terhingga.

Besar harapan penulis semoga semua perbuatan baik diterima dan diridhoi

Allah SWT. Akhir kata, Wassalamualaikum Wr.Wb.

Salatiga, 07 Maret 2018

Penulis

Dira Noermala

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

viii

ABSTRAK

Noermala, Dira, 2018. WhatsApp Messenger Sebagai Media Dakwah pada

Mahasiswa KPI IAIN Salatiga Tahun 2018. Skripsi. Fakultas

Dakwah. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Sri Suparwi,

M.A.

Kata Kunci: WhatsApp Messenger, Media Dakwah Islam.

Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah: 1) Untuk

mengetahui penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah pada

mahasiswa KPI IAIN Salatiga tahun 2018. 2) Untuk mengetahui

kekurangan dan kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga tahun 2018. 3) Untuk mengetahui

efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa

KPI IAIN Salatiga tahun 2018.

Penelitian ini menggunakan strategi deskriptif kualitatif pendekatan

fenomenologis dengan teori User and Gratification atau teori penggunaan

dan pemenuhan kebutuhan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,

wawancara, dokumentasi, analisis data serta validitas data meliputi Uji

Validitas, Uji Keteralihan dan Uji Ketergantungan kemudian penulis

menarik kesimpulan dari hasil informasi yang relevan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa KPI IAIN Salatiga

menerapkan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah melalui personal,

grub, video, broadcast, dan status WhatsApp Messenger. Kekurangan

dakwah melalui WhatsApp Messenger berupa pesan dakwah hoax, cakupan

dakwah terbatas, pesan teks terlalu panjang penerima mayoritas pasif,

profokatif dan dakwah harus diimbangi dengan tindakan langsung.

Sedangkan kelebihan dakwah berupa pesan dakwah menyeluruh, efisien

waktu dan tenaga serta bisa di review kembali. WhatsApp Messenger tidak

efektif digunakan sebagai media dakwah melaikan penggunaan WhatsApp

Messenger hanya digunakan untuk kebutuhan hidup mahasiswa, interaksi

kalangan, hiburan dan kesenangan semata.

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR BERLOGO

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

E. Kerangka Berfikir ........................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI ...................................................... 9

A. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 9

B. LANDASAN TEORI ........................................................................................ 11

1. WhatsApp Messenger .............................................................................. 11

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

x

a. Pengertian WhatsApp Messenger ...................................................... 11

b. Sejarah WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ...................... 12

c. Fitur - Fitur WhatsApp Messenger ...................................................... 13

d. WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah .................................. 19

2.Ruang Lingkup Dakwah ............................................................................. 21

a. Pengertian Dakwah ............................................................................. 21

b. Dasar Hukum Dakwah ......................................................................... 23

c. Metode Dakwah .................................................................................. 23

c. Media Dakwah ..................................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 27

A. Pendekatan dan Jenis Pendekatan .............................................................. 27

B. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 28

C. Sumber dan Jenis Data ................................................................................. 30

1. Data Primer ......................................................................................... 30

2. Data Sekunder ..................................................................................... 30

D. Fokus Penelitian ........................................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 31

F. Validitas Data ................................................................................................ 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 35

A. HASIL ............................................................................................................ 35

1. Gambaran Umum Progdi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga

................................................................................................................. 35

2. Visi dan Misi Progdi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga ...... 35

3. Tujuan Progdi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga ............... 36

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

xi

4. Jajaran Pimpinan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga ................................... 36

5. Sarana dan Prasarana Progdi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN

Salatiga .................................................................................................... 37

6. Mahasiswa Progdi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga ......... 37

7. Temuan Penelitian ................................................................................... 40

a. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ................. 40

b. Kekurangan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ............... 43

c. Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah .................. 45

c. Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah .................. 46

B. Pembahasan ................................................................................................. 48

1. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ..................... 48

2. Kekurangan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah .................... 53

3. Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ....................... 57

3. Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ...................... 62

BAB V Penutup ...................................................................................................... 66

A. Kesimpulan ............................................................................................. 66

B. Saran ....................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa aktif KPI IAIN Salatiga Tahun 2018

Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa (Bidang Konsentrasi )aktif KPI IAIN Salatiga

Tahun 2018

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

xiii

Daftar Lampiran

1. Foto Pesan Dakwah melalui WhatsApp Messenger

2. Daftar Nilai SKK.

3. Riwayat Hidup Penulis

4. Persetujuan Pembimbing

5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

6. Lembar Konsultasi

7. Pedoman Wawancara

8. Hasil Wawancara

9. Foto Penelitian

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah SWT kepada

Nabi Muhammad SAW untuk membina umat manusia agar berpegang

teguh kepada ajaran yang benar dan diridhaiNya. Islam juga merupakan

agama rahamatan lilalamin artinya Islam membawa rahmat dan

kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Alam semesta yang dimaksud

adalah semua perbedaan yang terdapat di alam semesta. Dengan

demikian watak ajaran Islam bukan hanya mengakui perbedaan, tapi

bahkan menghormatinya (Amin S, 2009: 16).

Keberadaan Islam tidak lepas dari aktivitas dakwah. Tanpa

dakwah, Islam tidak akan terealisir nilai – nilai ajaranNya kepada

masyarakat sebagai rahmatan lilalamin. Dakwah dan Islam saling

berkaitan, dimana dakwah merupakan usaha membujuk, mengajak,

menyeru dan mempengaruhi umat Islam melaksanakan perintah Allah

SWT dan menjauhi laranganNya agar memperoleh kebahagiaan serta

kemuliaan di dunia dan akhirat atau dalam pengertian lain adalah usaha

usaha yang dilakukan guna mempengaruhi manusia agar taat oleh ajaran

Allah SWT.

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

2

Hal ini berdasarkan Hadits:

روا وال روا، وبش وا وال تعس وقال النبي صلى هللا عليه وعلى آله وسلم وهو يبعث الناس: )يسر

رين( )رواه مسلم( رين ولم تبعثوا معس (تنفروا، فإنما بعثتم ميس

Artinya: “Hendaklah kalian bersikap memudahkan dan jangan

menyulitkan. Hendaklah kalian menyampaikan kabar gembira dan

jangan membuat mereka lari, karena sesungguhnya kalian diutus untuk

memudahkan dan bukan untuk menyulitkan.” (HR. Muslim).

Menghadapai era globalisasi dan perkembangan teknologi akhir –

akhir ini, dunia dihadapkan kepada cepatnya arus informasi. Hal ini

menyebabkan terbentuknya pola pikir manusia untuk dapat menggunakan

teknologi komunikasi modern untuk memperoleh informasi secara cepat,

akurat, dan dapat dipercaya.

Semarak dakwah dan aktivitas-aktivitas keagamaan Islam

menurut Pudiyono (2008:247) merupakan hal yang sangat strategis. Oleh

karena itu, aktivitas-aktivitas tersebut tidak luput dari hasil

perkembangan teknologi dan liputan media massa, baik cetak maupun

eletronik, baik offline maupun online (Bahroni 2016: 117)

Internet sebagai salah satu media teknologi informasi dan

komunikasi memberi berbagai dampak bagi masyarakat, diantaranya

memberi kemudahan dalam memperoleh informasi, memperdekat jarak

serta menambah relasi sosial (Kadir A, 2003: 444).

Perkembangan teknologi internet sangat pesat sehingga

menciptakan berbagai kemudahan pekerjaan dalam kehidupan

masyarakat modern.

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

3

WhatsApp Messenger merupakan salah satu aplikasi internet

dalam bentuk perpesanan instan yang dapat digunakan untuk mengirim

file, tulisan, gambar, video dan obrolan online. WhatsApp Messenger

dapat difungsikan dimanapun dan kapanpun dengan orang yang juga

mempunyai aplikasi tersebut serta selama handpone tersambung dengan

jaringan data internet.

Logo WhatsApp Messenger

Dewasa ini, WhatsApp Messenger juga kerap dimanfaatkan

berbagai kalangan sebagai media komunikasi dakwah. Diantaranya

dengan memberi kemudahan penyampaian kajian Islam dengan

memberikan ruang pembaca untuk berkomentar sehingga komunikasi

dakwah Islam berjalan baik dan efektif.

Mahasiwa merupakan generasi penerus yang diharapkan selalu

mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi secara positif

dan bijaksana, apalagi sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Agama

Islam Negeri khususnya mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

IAIN Salatiga selayaknya harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

4

sebagai sarana komunikasi, penyebar informasi positif juga sebagai

media komunikasi dakwah.

Jurusan KPI pada IAIN Salatiga diselenggarakan sebagai upaya

untuk merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semakin meningkat di era revolusi global, sehingga kehidupan manusia

di masa depan akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang

semakin canggih (Ali, 2016: 205).

WhatsApp Messenger merupakan salah satu media sosial yang

tepat digunakan oleh mahasiswa untuk menginformasikan informasi

positif dan bermanfaat. Namun faktanya, sebagian mahasiswa hanya

menggunakan WhatsApp Messenger sebagai gaya hidup sehari hari.

Sudah selayaknya mahasiswa yang memanfaatkan WhatsApp Messenger

dengan bijaksana yakni sebagai media dakwah Islam.

Pemanfaatan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah untuk

menambah wawasan dan pengetahuan kajian Islam. Namun pada

kenyataannya, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN

Salatiga rasanya belum mengetahui lebih banyak tentang manfaat

WhatsApp Messenger.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat

judul “WhatsApp Messenger Sebagai Media Dakwah pada Mahasiswa

KPI IAIN Salatiga Tahun 2018”

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga?

2. Apa saja kekurangan dan kelebihan WhatsApp Messenger sebagai

media dakwah pada Mahasiswa KPI IAIN Salatiga?

3. Bagaimana efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

pada Mahasiswa KPI IAIN Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga.

2. Untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan WhatsApp

Messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa KPI IAIN

Salatiga.

3. Untuk mengetahui efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media

dakwah pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai guna pada

berbagai pihak, yaitu :

1. Secara teoristis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

dalam pemikiran ilmu dakwah terutama di bidang penyiaran dakwah

melalui internet khususnya lewat WhatsApp Messenger.

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

6

2. Secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan

peneliti tentang ilmu dakwah dan pemanfaatan teknologi informasi

WhatsApp Messenger sebagai media dakwah serta bermanfaat bagi

pembaca dan pengguna WhatsApp Messenger agar memanfaatkannya

sebagai penyebar kebaikan dakwah Islam.

E. Kerangka Berfikir

Internet merupakan salah satu media teknologi informasi dan

komunikasi yang berkembang sangat pesat. Perkembangan internet

menciptakan berbagai fenomena publik yang menyebabkan terbentuknya

pola pikir manusia untuk memperoleh informasi secara cepat, akurat dan

dapat dipercaya.

Hal ini mengakibatkan dakwah Islam juga dipengaruhi perubahan

sosial dan problematika secara komplek baik dibidang teknologi,

ekonomi, pendidikan dan keagamaan.

WhatsApp Messenger adalah salah satu aplikasi internet dalam

bentuk perpesanan instan yang dapat digunakan untuk mengirim file,

tulisan, gambar, video, obrolan online menggunakan jaringan data

internet. WhatsApp Messenger berfungsi memberi kemudahan

penyampaian pesan dan informasi berbagai kalagan karna sifatnya

menyeluruh.

WhatsApp Messenger jug dimanfaatkan berbagai kalangan sebagai

media dakwah karena efisien waktu, tenaga dan biaya. Penyebaran

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

7

dakwah melalui aplikasi ini bisa berupa artikel keagamaan, cerita kajian

Islam dan informasi terbaru tentang Islam.

Mahasiswa khususnya mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

sudah selayaknya memanfaatkan perkembangan teknologi yang seperti

WhatsApp Messenger untuk hal yang positif dan bijaksana. Berdasarkan

uraian diatas, peneliti mencoba mencari informasi dari mahasiswa KPI

IAIN Salatiga tentang “WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah”.

Disini peneliti menggunakan teori User and Gratification atau teori

tentang penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam teori ini

menjelaskan tentang pemberian kekuasaan pada khalayak untuk

menentukan media mana yang dipilihnya.

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

8

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Sebelum diadakan penelitian tentang “Efektifitas WhatsApp

Messenger Sebagai Media Dakwah pada Mahasiswa Komunikasi dan

Penyiaran Islam Tahun 2018”. Beberapa penelusuran dan telaah terhadap

berbagai hasil kajian yang terkait dengan hal yang berkaitan dengan

penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Hanik Malihatin (UIN Walisongo Semarang, 2012) yang

berjudul “Persepsi Fakultas Dakwah UIN Walisongo tentang Blog

Sebagai Media Dakwah”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis dengan

spesifikasi penelitian deskriptif. Hasil penelitian tentang 15 informan

yang berpendapat blog sebagai suatu kebutuhan bahkan gaya hidup

hanya bagi orang-orang mengerti tentang blog. Blog sebagai media

dakwah merupakan inovasi baru untuk memajukan dakwah Islamiah

dan Sebagian besar mahasiswa menganggap blog sebagai media

dakwah kurang efektif digunakan karena hanya kalangan tertentu yang

mempunyai blog. Blog dakwah yang dianggap ideal adalah blog yang

di dalamnya tetap berdasar pada Al-Qur’an dan Hadits.

2. Penelitian Misbahul Khoiri (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014)

yang berjudul “Dakwah Melalui Jejaring Sosial Facebook K.H

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

10

Abdullah Gymnastiar (Studi Teori Efektifitas oleh Stewart . L Tubbs

dan Silvia Moss)”. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif yaitu dengan prosedur penelitian yang bertujuan untuk

mendeskripsikan objek penelitian yaitu halaman facebook K.H

Abdullah Gymnastiar dengan teori efektifitas yang ditulis oleh Stewart

L Tubbs dan Silvia Moss. Hasil penelitian ini adalah dakwah melalui

facebook dapat memperoleh kesenangan, mempengaruhi sikap

komunikan, dan menimbulkan hubungan baik antara komunikan dan

komunikator.

3. Penelitian Anditiyas Pranowo (UIN Walisongo Semarang, 2006) yang

berjudul “Internet Sebagai Media Dakwah (Studi Analisis Format dan

Materi Dakwah Situs www.aldakwah.org Tahun 2003-12004)”.

Penelitian ini menggunakan menggunakan jenis dan pendekatan

kualitatif yaitu berusaha memahami dan menemukan gagasan,

tanggapan dan studi analisis format pada dakwah serta materi dakwah

situs www.aldakwah.org. Hasil penelitian ini adalah pertama, Situs

www.aldakwah.org sebagai bagian dari media dakwah lewat internet,

memakai format program kompleks dan berisi 3 aspek materi dakwah,

yakni aspek akidah, dan syariah, kedua Diantara materi yang terdapat

dalam Situs www.aldakwah.org adalah materi akidah, materi syari’ah,

beberapa materi yang di publikasi menampilkan aplikasi dari ibadah

dan bidang akhlak. Diantara kelebihan dan kekurangan internet

sebagai media dakwah yakni Internet mempunyai jangkauan yang luas

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

11

dan meliputi segmen dakwah yang banyak dalam waktu relatif cepat,

dengan memanfaatkan jalur telekomunikasi, internet dapat

menjangkau semua kalangan, tidak tergantung waktu dan tempat,

cakupan yang luas, pendistribusian yang cepat dan keragaman cara

penyampaiaan. Adapun kekurangan internet sebagai media dakwah

adalah mad'u tidak bisa bertatap muka dengan narasumber, sepanjang

perangkat komputer tersebut tidak dilengkapi dengan web cam.

Berdasarkan penelitian diatas, pada dasarnya peneliti sama meneliti

tentang pendapat mahasiswa tentang media sosial sebagai media dakwah

perbedaanya peneliti disini mengkaji tengtang “WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah pada mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

IAIN Salatiga Tahun 2018”, dengan menggunakan teori User and

Gratification dalam membuktikanya.

B. Landasan Teori

A. WhatsApp Messenger

a. Pengertian WhatsApp Messenger

WhatsApp Messenger merupakan salah aplikasi instant

messanging yang memiliki fitur gallery, contact, camera, audio,

location, file, document bahkan video. Aplikasi ini mempermudah

interaksi sosial dengan orang terdekat yang diinginkan dan menjadi

sarana bertukar pengetahuan serta wawasan antar pengguna

WhatsApp Messenger.

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

12

b. Sejarah Perkembangan WhatsAapp Messenger sebagai Media

Dakwah

WhatsApp Messenger didirikan pada tahun 2009 oleh dua

orang pria bernama Brian Acton dan Jan Koum. Keduanya

merupakan mantan karyawan di Yahoo yang sudah bekerja kurang

lebih 20 tahun.

Awalnya Jan Koum adalah orang pertama yang memiliki ide

dalam menciptakan aplikasi yang bisa broadcasting status ketika

seseorang tidak dapat dihubungi karena suatu alasan. Kemudian

Jan Koum mengajak Brian Acton untuk bekerja sama dalam

menciptakan perusahaan start up teknologi bernama WhatsApp.Inc

yang berlokasi di Santa Clara, California atau sekarang dikenal

dengan WhatsApp Messenger.

Perkembangan WhatsApp Messenger sangat pesat sehingga

menimbulkan pemanfaatan yang beragam. Berawal hanya untuk

perpesanan menjadi penyebaran dakwah Islam.

Penyampaian dakwah Islam disebar pertama kali oleh

seorang pemuda Muslim Kashmir yang tinggal di wilayah utama

sub benua India. Beberapa pemuda Kashmir memanfaatkan waktu

satu tahun dengan menyebarkan sunnah dalam kehiduapan di setiap

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

13

paginya. Cara ini dilakukan guna mengubah hidup mereka menjadi

lebih baik.

Para pemuda Kashmir rutin menyebarkan dakwah Islam

hingga sekitar ada lima puluh sunnah setiap hari untuk saudara

saudara muslim lain yang dikirim dari ponsel masing – masing.

Selain pemuda, aplikasi WhatsApp Messenger juga membantu

gadis ikut berperan dalam penyebaran dakwah Islam.

Cara penyebaran dakwah di Kashmir dengan rutin berbagai

satu hadits dan khutbah setiap hari untuk menambah ilmu agama

serta menyebarkan syariat Islam agar muslim tetap dijalan Allah

Swt.

Dari uraian diatas, dapat ditarik disimpulkan bahwa sejarah

perkembangan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

melalui berbagai tahapan. Dimulai dari penemu WhatsApp incc

yang awalnya hanya untuk media broadcasting atau memberitahu

keadaan terus berkembang menjadi media perpesanan kemudian

dimanfaatkan sebagai media komunikasi dakwah Islam di

berbagai kalangan masyarakat.

c. Fitur – Fitur WhatsApp Messenger

Fitur – fitur yang ada pada WhatsApp Messenger antara lain:

1. Kirim Foto Langsung dari Kamera

Fitur Photo dalam WhatsApp Messenger digunakan untuk

megirim foto atau gambar secara langsung dari camera dan

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

14

gallery kepada penerima yang dituju oleh pengirim WhatsApp

Messenger.

2. Kirim Kontak dan Nomor Telefon

Fitur Contact pada WhatsApp Messenger digunakan untuk

mengirimkan kontak dan nomer telefon secara cepat kepada

sesama pengguna WhatsApp Messenger.

3. Kirim Video dari Gallery

Fitur gallery digunakan untuk mengirim video dan foto

dalam gallery atau langsung direkam.

4. Kirim Video Langsung dari Kamera Smartphone

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

15

Fitur Video pada WhatsApp Messenger digunakan untuk

mengirim vidieo langsung kepada penerima pesan. Video yang

dikirim bisa video yang direkam, lalu mengeditnya kembali

untuk memilih durasi waktu yang ingin ditentukan.

5. Kirim Lokasi GPS

Kirim lokasi GPS dapat dilakukan untuk mengirim lokasi

keberasaan pengirim untuk penerima.

6. Update Status

Fitur “Status” pada WhatsApp Messenger digunakan untuk

menginformasikan keadaannya saat ini tanpa harus

memberitahukan ke semua orang.

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

16

7. Profile

Fitur profile pada WhatsApp Messenger digunakan untuk

mengganti nama, foto profil dan setting tentang pengguna

aplikasi ini.

8. Blokir Kontak

WhatsApp Messenger memiliki fitur untuk memblokir

nomor kontak yang mengganggu dan setelah di blokir pengguna

tidak bisa mengirim pesan maupun menelepon melalui fitur

WhatsApp Messenger dengan kontak yang di blokir hingga

kontak tersebut dibuka blokiran.

9. Kirim File Music

WhatsApp Messenger tersedia fitur yang dapat mengirim

file music, mp3 atau recording yang sudah di save menjadi file

dokumen.

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

17

10. Atur Privasi

WhatsApp Messenger terdapat fitur privasi yang berfungsi

mengatur privasi status yang dibuat, dimana fitur ini dapat

menyembunyikan status dari orang orang yang tidak ingin dapat

melihat status dalam WhatsApp Messenger.

11. Membuat Group Chat

WhatsApp Messenger tersedia fitur group chat yang

berfungi mempermudah komunikasi dengan banyak orang .

12. Info Group chat

Info group chat digunakan untuk mengetahui dan

mengenali siapa saja yang ada dalam grup chat WhatsApp

Messenger.

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

18

13. File Media pada Group Chat

File media pada group chat digunakan mengirim file

gambar atau foto untuk banyak orang dalam group chat pada

WhatsApp Messenger.

14. Obrolan Online dengan WhatsApp Messenger.

WhatsApp Messenger menyediakan obrolan online dengan

sesama pengguna menggunakan jaringan data internet.

15. Mengirim Broadcast Ucapan atau Undangan

WhatsApp Messenger tersedia fitur new broadchasting

guna memberikan informasi seluruh kontak telefon yang ada

dalam aplikasi ini.

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

19

d. WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

WhatsApp Messenger dimanfaatkan pengguna untuk media

komunikasi, kepentingan pribadi karena efesien, efektif,

memperkuat eksistensi informasi, bersifat persuasi, menghibur,

kontrol sosial serta sebagai media komunikasi dakwah

Media dakwah merupakan sebuah alat yang digunakan

individu untuk menyampaikan pesan dakwah dengan tujuan dan

maksud tertentu. Pesan dakwah disini berupa ajakan kepada

seluruh umat muslim agar menjalankan perintah Allah Swt dan

menjahui laranganNya (Ilaihi W 2010 : 26). WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah dapat memperoleh berbagai pencapaian,

diantaranya:

1. Pendidikan (to Educate)

Dakwah Islam melalui WhatsApp Messeger sebagai sarana

pendidikan, karena penyampaianya memuat informasi –

informasi positif tentang ajaran Islam.

2. Menghibur (to Entertain)

Dakwah Islam melalui WhatsApp Messenger bersifat

menghibur khalayak pembaca. Pengirim informasi Islam yang

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

20

diimbangi dengan intermezo atau kajian simple tentang Islam

membuat penerima dakwah tidak bosan untuk membacanya.

3. Menyiarkan Informasi (to Information)

WhatsApp Messenger digunakan untuk menyiarkan

informasi melalui broadchast atau group chat tentang ajaran

ajaran Islam, sehingga pembaca sedikit demi sedikit mengetahui

pengetahuan tentang Islam.

4. Mempengaruhi Massa (to influence)

Dakwah melalui WhatsApp Messenger dapat lebih cepat

mempengaruhi massa, karena penyebaran pesan bersifat cepat

dan menyeluruh kepada semua kalangan.

Adapun bentuk dakwah Islam dapat dilakukan melalui

WhatsApp Messenger antara lain sebagai berikut:

1. Artikel seputar keagamaan Islam.

Artikel merupakan karangan prosa yang membahas sesuatu

pokok secara lugas dan menyeluruh. Penyampaian dakwah melalui

artikel membuat seorang da’I dapat menggunakan kalimat yang

tepat dalam membuat rangkaian informasi dengan topik tertentu.

2. Tanya jawab tentang Islam

Tanya jawab dapat dilakukan dalam group chat WhatsApp

Messenger atau dengan cara membroadchast infromasi kajian

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

21

Islam kemudian akan dibalas personal yang akan menimbulkan

tanya jawab antar da’i dan mad’u secara intens.

3. Memberikan Cerita yang Bernafaskan Islam

Penyampaian dakwah dapat berupa cerita – cerita yang

bernafaskan Islam dan mempunyai nilai – nilai keislaman

didalamya (Amin S 2009: 260).

WhatsApp Messenger sebagai media dakwah dapat memberi

informasi pengetahuan tentang kajian – kajian Islam,

mempengaruhi penerima dakwah agar teladan dalam

kebijaksanaan, melakukan ma’ruf sesuai ajaran Islam menjahui

mungkar serta dapat menjadi pendidikan penerima dakwah dimana

yang sebelumnya belum tau menjadi tau akan syariat Islam.

B. Ruang Lingkup Dakwah

a. Pengertian Dakwah

Berdasarkan makna secara bahasa tersebut, dakwah berarti

upaya memanggil, menyeru, dan mengajak manusia menuju Allah.

Sedangkan yang dimaksud ajakan kepada Allah berarti ajakan

kepada agama-Nya, yaitu al-Islam (M. Rozikan 2017: 80).

Dakwah secara istilah merupakan suatu aktivitas yang

bersifat menyeru, mengajak, mengundang, memanggil orang lain

agar melaksanakan perintah Allah Swt, menjahui laranganNya serta

untuk mengamalkan ajaran Islam dan proses penyampaianpun

sadar dan disengaja.

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

22

Dakwah juga Berperan mengubah kondisi buruk yang

dialami kaum muslimin menuju kondisi yang lebih baik dan lebih

dekat dengan Islam agar bahagia dunia dan akhirat (Ali Abdul HM

2007 : 12-14).

Secara terminologi, para ahli dakwah mengemukakan

beberapa definisi dakwah dalam bahasa yang berbeda-beda,

namun intinya sama, sebagai berikut:

1. Ali Mahfudz, dakwah ialah mempengaruhi manusia melakukan

kebaikan atau berbuat ma’ruf dan melarang melakukan

kelejekan atau munkar agar mad’u mendapat kebahagiaan di

dunia dan akhirat (Budiharjo 2007: 1).

2. Drs. H. M. Masyur Amin, dakwah adalah aktvitas yang

membujuk manusia untuk memeluk Islam melalui cara yang

bijak melalui materi Islam agar penerima mendapatkan

kesejahteraan di dunia dan akhirat (Fathul Bahri 2008: 21).

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa

dakwah merupakan usaha atau aktivitas mendorong manusia untuk

melakukan kebajikan, melaksanakan makruf menjauhi mungkar

dan mengubah situasi lebih baik yang dilakukan dengan bijaksana

agar mendapat ridho Allah Swt, tetap dijalanNya serta bahagia

dunia dan akhirat.

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

23

b. Dasar Hukum Dakwah

Dakwah merupakan suatu proses motifasi agar manusia

melakukan kebaikan dan melarang manusia berbuat kemungkaran,

agar mereka mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat masyarakat

Makkah memelihara kedudukan tata nilai yang tinggi dan

istimewa, karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang

makmur (Hayati, 2017: 179). Dasar hukum dakwah berdasarkan

hadits:

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلب ه و ذلك أضعف

يمان. وراه صحيح مسلم ال

“Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat

kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum

bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa,

cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati

adalah pertanda selemah-lemah iman” (HR. Shahih Muslim).

c. Metode Dakwah

Metode dakwah merupakan cara cara tertentu yang dilakukan

seorang Da’I kepada Mad’u untuk mengajak manusia mengerjakan

kebaikan dan mengikuti petunjuk Allah SWT atas dasar hikmah

dan kasih sayang (Harjani, dkk 2003: 07).

Landasan umum mengenai metode dakwah adalah Al-Qur’an

Surah An Nahl ayat 125. Pada ayat tersebut terdapat metode

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

24

dakwah yang akurat. Kerangka dasar tentang metode dakwah yang

terdapat pada ayat tersebut adalah:

1. Al - Hikmah

Al - Hikmah merupakan metode dengan perkataan lembut,

memberi semangat, sabar, ramah, dan lapang dada, serta tidak

melebihi ukuran atau menempatkan sesuatu pada tempatnya

(Samsul Munir A, 2009: 98)

2. Al Mau’idzatil Hasanah

Maui’zah hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya

adalah memberikan nasihat kepada orang lain secara baik

dengan mengarahkan petunjuk petunjuk kebaikan dengan

bahasa yang baik, santun, dapat diterima serta tidak menyebut

kesalahan mad’u.

3. Al Mujadalah

Mujadalah adalah cara terakhir yang digunakan untuk

berdakwah, apabila kedua cara terakhir yang digunakan untuk

orang orang yang taraf berfikirnya maju dan kritis seperti ahli

kitab yang memang telah memiliki bekal keagamaan dari para

utusan sebelumnya (Samsul Munir A, 2009: 100).

d. Media Dakwah

Media berasal dari bahasa latin yaitu median yang merupakan

bentuk jamak dari medium, secara etimologi media berarti alat

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

25

perantara. Secara spesifik, yang dimaksud media adalah alat – alat

fisik yang digunakan untuk menjelaskan pesan dalam pengajaran,

seperti buku, film, video, slide, dan lain sebagainya.

Media dakwah, adalah peralatan yang digunakan untuk

berkomunikasi atau menyampaikan pesan dan materi dakwah dari

subjek dakwah (da’i) dan objek dakwah (mad’u). Media yang

digunakan pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi,

internet, sosial media (Bbm, WhatsApp Messenger, Facebook,

Instagram, Blog, Path, Snapchat, Twiter), video, rekaman, majalan,

radio, dan surat kabar.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa

WhatsApp Messenger sebagai media dakwah adalah suatu

pemberian kontribusi (usaha) lebih untuk mencapai tujuan dalam

menyebarkan informasi Islam berupa artikel, bacaan – bacaan

pendek, cerita pendek serta problematika Islam saat ini dengan

menggunakan media WhatsApp Messenger sebagai pelengkap

dalam mempermudah penyampainya. Disini peneliti menggunakan

teori User and Gratification guna membuktikan permasalahan

kedalam realita yang ada.

1. Teori Uses and Gratification (Penggunaan dan Pemenuhan

Kebutuhan)

Teori User and Gratification atau teori tentang

penggunaan dan pemenuhan kebutuhan merupakan teori yang

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

26

memberi kekusaan pada khalayak untuk menentukan media

mana yang dipilih dan dikonsumsi. Disini khalayak berperan

aktif dalam melaksanakan intepretasi dan mengintegrasikan

media ke dalam kehidupanya. Pada teori User and Gratification

ini khalayak bertanggung jawab untuk memilih media sebagai

pemenuhan kehidupan.

Menurut Elihu Katz, Michael Gurevitch, dan Haddassah

Hass (1973) mengembangkan 35 macam kebutuhan yang

diperoleh dari fungsi sosial dan psikologis media massa

kemudian megelompokkannya menjadi 5 kategori, yakni:

a. Kognitif (Cognitive) yang meliputi informasi atau

pengetahuan.

b. Afektif (Affective) yang meliputi perasaan, emosi dan

kesenangan.

c. Integrasi Pribadi (Personal Integrative) meliputi kredibilitas

atau peningkatan status.

d. Integrasi Sosial (Social Integrative), misalnya integrasi antar

keluarga dan teman.

e. Melepaskan Tegangan (Tension release), misal pelarian.

Dari teori diatas, peneliti mengkaji tentang penggunaan

media WhatsApp Messenger sebagai pemenuhan kebutuhan hidup

oleh khalayak. Khalayak pada penelitian disini adalah mahasiswa

KPI IAIN Salatiga.

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Demi mendapatkan penelitian yang valid, peneliti menggunakan

metode yang tepat dan sesuai dengan pengolahan data serta subjek yang

akan dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data

yang berkaitan dengan penelitian yaitu :

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni

pendekatan yang menghasilkan data – data berupa kalimat maupun lisan

dari perilaku orang – orang yang diamati sesuai dengan fakta yang ada

serta bertujuan untuk menggambarkan fenomena dari data – data obyek

penelitian (J.Moleong, 2002: 3).

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian fenomenologi,

dimana peneliti mencoba menjabarkan makna fenomena pengalaman

berdasarkan kesadaran yang terjadi pada individu.

Johan Heinrich Lambert berpendapat istilah fenomologi dalam

bahasa Jerman dengan nama Phanomenologia pada abad 18,

fenomenologi yang dimaksud sebagai teori dasar penampakan guna

mengkaji secara empiris mengenai pengetahuan penampakan sensori.

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang

berdasarkan filsafat postpositivisme, digunakan meneliti kondisi obyek

secara alami, disini peneliti sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

28

bersifat induktif/kualitatif, kemudian hasil penelitian kualitatif

menekankan makna (Sugiyono, 2006: 9-10).

Dari uraian diatas, maka peneliti akan menggunakan penelitian

deskriptif kualitatif melalui pendekatan fenomenologis untuk meneliti

secara langsung mahasiswa KPI IAIN Salatiga dari semester 2, 4, 6 dan 8

agar memperoleh data – data yang lengkap dan akurat mengenahi

pendapat mereka tentang “WhatsApp Messenger Sebagai Media

Dakwah”.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Dakwah program studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga karena di bidang studi

ini mahasiswa dituntut untuk selalu menyebarkan informasi berisi

tentang kajian kajian Islam dengan memanfaatkan teknologi informasi

tanpa meninggalkan tradisi lama.

C. Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang dimaksud adalah semua informasi baik yang

berupa benda nyata, sesuatu abstrak, peristiwa / gejala baik, yang

nantinya disuguhkan dalam bentuk dua parameter “abstrak”.

(Sukandarrumidi 2002: 44-45). Data dalam penelitian ini sumber data

yang diperoleh, diantaranya melalui:

a. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2006: 253).

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

29

Sumber data primer dapat diperoleh langsung dari lapangan yang

dapat memberikan gambaran keadaan, mengidentifikasi permasalahan,

dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian. Data primer dalam

penelitian ini adalah mahasiwa KPI IAIN Salatiga yang masih aktif

dalam perkuliahan.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder dapat diperoleh dari buku, jurnal,

internet, artikel, majalah atau koran, serta hasil penelitian lainnya.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa foto, catatan,

dan informasi mengenai penelitian pada pendapat mahasiswa KPI

IAIN Salatiga tentang WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah.

Catatan dan arsip yang dimaksud adalah semua yang berkaitan ruang

lingkup dakwah. Dalam skripsi Bahrin (IAIN Salatiga 2015: 24)

D. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah WhatsApp Messenger sebagai

media dakwah pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga. Guna mendalami

fokus tersebut, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif

dengan pendekatan fenomenologis.

Penelitian ini menggunakan pengamatan yang terbuka, berhadapan

dengan fenomena realitas dan kedekatan emosional antara peneliti dan

informan didapatkan secara mendalam dan relevan.

Penelitian ini menggunakan teori komunikasi laswell, dimana

Harold Lasswell mengungkap model komunikasi sederhana dapat

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

30

diterapkan sebagai media komunikasi dasar serta konteks yang dikaji

peneliti berupa landasan teori tentang WhatsApp Messenger dan media

dakwah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik

yang dianggap relevan yaitu meliputi:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek

dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi melibatkan

dua komponen yaitu perlaku observasi atau observer dan obyek

observasi atau observe (Sukandarrumidi 2002: 69).

Observasi dalam penelitian ini berfungsi untuk mencari data

tentang pendapat mahasiswa KPI IAIN Salatiga mengenai WhatsApp

Messenger sebagai media dakwah guna memperoleh data yang

berhubungan dengan gambaran yang relevan.

b. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu (Moleong, 1988: 186).

Wawancara disini digunakan untuk mencari data informan

tentang pendapat mahasiswa KPI IAIN Salatiga mengenai WhatsApp

Messenger sebagai media dakwah. Penelitian disini juga didasarkan

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

31

pada catatan kemudian dokumen-dokumen yang digunakan untuk

melengkapi sebuah data yang diperlukan dalam penelitian.

Dokumen bisa berupa foto dan hasil wawancara yang didapat

dari informan. Dokumentasi digunakan untuk bukti bahwa peneliti

terjun langsung kepada mahasiswa KPI IAIN Salatiga untuk

melangsungkan penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi terdiri dari beberapa hal diantaranya dokumentasi

dari tulisan pribadi seperti buku harian, surat – surat dan dokumen

resmi yang ada (Nasution, 2003: 85).

d. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, memilih data, memilah – milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensistensikan, mencari dan memutuskan

apa yang dapat dikelola (Bogdan & Biklen 1982).

Menurut Miles dan Huberman analisis data kualitatif yang

dilakukan oleh peneliti melakukan langkah – langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal – hal penting,

serta mencari pola dan tema. Dengan demikian data yang direduksi

akan memberi gambaran yang jelas.

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

32

2. Display Data (Penyajian Data)

Setelah direduksi, peneliti menyajikan data yang dengan

menggunakan tabel. Ini digunakan untuk memudahkan memahami

yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan yang

telah dialami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Setelah tahap penyajian data selesai, selanjutnya adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dimana peneliti mencari

makna dalam data yang dikumpulkan, kemudian disimpulkan untuk

menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

F. Validitas Data

Validitas merupakan derajat derajat ketetapan antara data yang

sedang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan

oleh peneliti (Sugiyono, 2010: 117).

Validitas data penting dilakukan agar memperoleh data yang akurat

dan memperoleh keabsahan data hasil penelitian. Pengecekan keabsahan

data dalam penelitian kualitatif didasarkan oleh empat kriteria yaitu uji

validitas (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (comfrimability).

1. Uji Validitas (Credibility)

Uji validitas dilakukan dengan triangulasi data hasil penelitian

yaitu dengan dikonsultasikan kembali data yang telah dianalisis

kepada informan, pembimbing dan expert opinion / practisioner

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

33

(Sugiyono, 2008: 274). Uji validitas data penelitian kulitatif ini dapat

digambarkan pada diagram berikut.

2. Uji Kebergantungan (dependability)

Uji Kebergantungan merupakan kegiatan audit terhadap prosess

yang dilakukan dalam penelitian kualitatif. Prosess ini dimulai dari

menentukan masalah atau fokus penelitian, tahap lapangan, analisis

data, uji keabsahan data, kemudian membuat kesimpulan yang dapat

dibuktikan oleh peneliti (Sugiyono, 2008: 277).

3. Uji Kepastian (Comfrimability).

Uji kepastian atau comfrimability berhubungan daengan

penegasan dan pengesahan data yang diperoleh dari para informan

dalam penelitian, dimana data penelitian kualitatif dikatakan obyektif

apabila data hasil penelitian telah ditegaskan dan disahkan oleh

beberapa pihak. Uji kepastian ini sangat penting karena menjadi dasar

penelitian yang disertai oleh kebenaran informasi informan.

Validasi data melalui expert jugment, diharapkan instrumen

penelitian mampu memperoleh data yang tepat. Proses triangulasi yang

dilakukan peneliti, mulai dari merancang alat bantu pengumpul data

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

34

penelitian, proses ke lapangan, proses pengumpulan data, proses analisis

data, dan perumusan kesimpulan (Sugiyono, 2008:273).

Dengan demikian, melalui proses triangulasi yang diperoleh dari

fokus penelitian ini, kemudian dilanjutkan dengan credibality dan

confirmability, serta expert opinion dari informan dalam penelitian ini

diharapkan relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam IAIN Salatiga

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sebagai institusi

yang baru dibuka pada tahun 2013 telah memiliki sejumlah

mahasiswa baru berjumlah 27 orang pada tahun yang sama.

Penyelenggaraan Jurusan KPI IAIN Salatiga dapat mempercepat

pengadaan tenaga-tenaga ahli guna meningkatkan kualitas

pembangunan sumber daya manusia terlebih dengan adanya

penerapan otonomi daerah (Mukti Ali 2006:204).

2. Visi dan Misi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran IAIN

Salatiga

Progdi KPI IAIN Salatiga memiliki visi: Unggul dalam

pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu komunikasi dan penyiaran

yang berparadigma Islam.

Sementara misi Progdi KPI berupa: Pertama, menyelenggarakan

pendidikan akademik dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

36

untuk membentuk sarjana yang berkualitas, profesional dan berakhlak

mulia; Kedua, Mengembangkan penelitian di bidang komunikasi dan

penyiaran Islam; Ketiga, Meningkatkan peran serta pada pengabdian

masyarakat dalam aktivitas dakwah; Keempat, Memperluas jaringan

kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan Tri dharma

Perguruan Tinggi; Kelima, Menyelenggarakan pengabdian pada

masyarakat dan meningkatkan kemampuan tenaga dakwah untuk

mengamalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi kehidupan

masyarakat baik di bidang dakwah, maupun bidang-bidang kehidupan

sosial secara umum (Mukti Ali, 2016: 205).

3. Tujuan Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN

Salatiga

Tujuan progdi KPI berupa; Pertama. Menguasai,

mengembangkan, dan mengamalkan ilmu KPI dijiwai oleh nilai-nilai

Islam yang relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa; Kedua,

melahirkan sarjana yang profesional dalam bidang komunikasi dan

penyiaran Islam; Ketiga, melahirkan sarjana yang memiliki wawasan

dan keterampilan dalam bidang pers, penyiaran, dan retorika;

Keempat, Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk

mengoptimalkan tridharma perguruan tinggi (Mukti Ali, 2016: 206).

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

37

4. Jajaran pimpinan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Tahun 2015-

2019

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

38

5. Sarana dan Prasarana Serta Sistem Informasi Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga

Saran dan prasarana yang dimiliki program studi Komunikasi

dan Penyiaran Islam adalah gedung perkuliahan, kantor program studi,

satu unit perpustakaan, studio (kerjasama dengan radio dan TV) dan

gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa. Di samping gedung perkantoran

serta perkuliahan, terdapat sarana penunjang lainnya, lapangan olah

raga, areal parkir, dan prasarana pendukung lainya.

Program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam memiliki sistem

informasi yang modern, seperti telephone, faximile, dan internet.

Semua ini dalam rangka memperlancar dan mempermudah

komunikasi dengan pihak lain. Di samping itu, Program Studi juga

menggunakan sistem informasi melalui brosur dan iklan dalam rangka

perekrutan mahasiswa baru.

Untuk keperluan akademik, telah memiliki SIA (Sistem

Informasi Akademik) dengan sistem LAN (Local Area Network). Dan

untuk pelayanan perpustakaan digunakan SIMPUS (Sistem

manajemen perpustakaan) yang berbasis IT.

5. Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

IAIN Salatiga

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

39

Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

diajarkan tentang berbagai dasar ilmu keislaman, komunikasi dan

kebahasaan guna menciptakan suasana akademis.

Mahasiwa, dosen dan karyawan disediakan fasilitas internet

(area WiFi) di seluruh ruangan perkuliahan kampus. yang digunakan

untuk berbagai kepentingan di setiap harinya. Seperti, untuk mencari

tugas, email, website, facebook, blog, Instagram, WhatsApp

Messenger, BBM, dan sebagainya.

Survey Jumiatmono menunjukkan, 90% mahasiswa maupun

dosen menggunakan aplikasi WhatsApp Messenger dalam kehidupan

seharihari. maupun dalam kegiatan perkuliahan (Jumiatmoko 2016:

52).

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam merupakan

mahasiswa yang memilik kemampuan dalam berbagai bidang,

diantaranya bidang penyiaran Islam, teknologi informasi dan

komunikasi, broadchasting dan hubungan masyarakat.

Adapun jumlah mahasiswa KPI IAIN Salatiga sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Aktif KPI IAIN Salatiga Tahun 2018

No Mahasiswa

Angkatan

2013

Mahasiswa

Angkatan

2014

Mahasiswa

Angkatan

2015

Mahasiswa

Angkatan

2016

Mahasiswa

Angkatan

2017

1. 6

Mahasiswa

26

Mahasiswa

76

Mahasiswa

106

Mahasiswa

186

Mahasiswa

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

40

Sumber: Dokumen Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa Aktif KPI IAIN Salatiga Tahun 2018

Mahasiswa Angkatan 2015

Mahasiswa

Public Relations

Mahasiswa Broadcasting Mahasiswa Jurnalis

34 Mahasiswa 19 Mahasiswa 12 Mahasiswa

Sumber: Dokumen Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi seperti

WhatsApp Messenger sudah menjadi tugas mahasiswa Komunikasi

dan Penyiaran Islam sebagai calon da’I untuk terus menyebarkan

Kajian Islam.

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam yang hampir

seluruhnya memiliki aplikasi WhatsApp Messenger, namun

mahasiswa cenderung hanya menggunakan aplikasi ini untuk rutinitas

chathingan biasa. Masih jarang yang memanfaatkan dengan

menyebarkan ajaran ajaran Islam kepada teman teman atau kerabat.

Seharusnya mahasiswa yang basiknya pada ilmu dakwah terus

mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dengan

memanfaatkannya untuk hal yang positif seperti sebagai media

dakwah

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

41

6. Temuan Penelitian

a. Penerapan WhatsApp Messenger Sebagai Media Dakwah pada

Mahasiswa KPI IAIN Salatiga.

Begitu banyaknya penggunaan WhatsApp Messenger di

kalangan mahasiswa, maka penulis mencoba menggali informasi

dengan strategi penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan

fenomenologis melalui teori User and Gratification atau teori

penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Lokasi penelitian ini

berada di fakultas dakwah program studi Komunikasi dan

Penyiaran Islam IAIN Salatiga.

Penulis mencari data dimulai dengan Uji validitas, uji

keteralihan lanjut uji kebergantungan. Penulis menerapkan uji

validitas dengan mencari data pada perwakilan mahasiswa KPI

semester 2, 4, 6, dan 8 yang berjumlah 20 informan kemudian

dicek kebenaranya lagi dengan metode berbeda yakni melalui chat

personal menggunakan WhatsApp Messenger.

Penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah oleh

beberapa uraian 20 informan mahasiswa KPI IAIN Salatiga, 6

informan berpendapat bahwa WhatsApp Messenger lebih baik

diterapkan sebagai media dakwah secara personal agar pesan lebih

intens, 8 informan berpendapat WhatsApp Messenger akan lebih

efektif diterapkan melalui grub, 1 informan berpendapat WhatsApp

Messenger lebih dapat diterima jika penyampaiannya dengan

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

42

cuplikan video – video, 1 informan berpendapat jika WhatsApp

Messenger tidak efektif sama sekali untuk berdakwah karena

dakwah akan mudah dipahami jika dengan contoh atau tindakan

langsung kepada mad’u, 2 informan berpendapat penyampaian

dakwah melalui WhatsApp Messenger bisa secara personal ataupun

grub, 1 informan berpendapat bahwa penerapan dakwah melalui

WhatsApp Messenger lebih baik melalui broadcast , dan yang

terakhir 1 informan berpendapat bahwa penerapan WhatsApp

Messenger lebih baik jika rutin menulis kajian Islam melalui status

WhatsApp Messenger.

Mahasiswa KPI menggunakan WhatsApp Messenger sebagai

media komunikasi dakwah secara personal mengemas pesan

dakwah dengan kalimat – kalimat menarik, bacaan tidak terlalu

panjang dan disesuaikan dengan penerima.

Sebagian mahasiswa lain cenderung lebih memilih

penerapkan WhatsApp Messenger sebagai media komunikasi

dakwah melalui grub chat karena penyampaian pesan dakwah

melalui grub chat lebih efektif , efisien waktu dan biaya.

Keterangan lain tentang oleh mahasiswa KPI tentang

penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ialah

mengemas penyampaian pesan dakwah Islam dengan cuplikan –

cuplikan video bernafas Islam atau lebih intens lagi dengan video

call secara personal.

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

43

Sebagian lagi mahasiswa menerapkan WhatsApp Messenger

sebagai media komunikasi dakwah dengan rutin melalui

menuliskan status pada WhatsApp Messenger tentang kajian –

kajian pendek tentang Islam. Namun juga ada mahasiswa yang

beranggapan bahwa dakwah lewat WhatsApp Messenger sangat

tidak efektif karna hanya melalui media saja, seharunya dakwah

harus disertai dengan tindakan langsung.

Sebagaimana hasil wawancara dengan mahasasiswa semester

6 NR mengungkap bahwa:

“Bagi saya, aplikasi WhatsApp merupakan kebutuhan yang

bersifat tidak permanen, karena aplikasi merupakan komunikasi

penguhubung yang mana mampu memberikan kemudahan dalam

berkomunikasi jarak jauh. Aplikasi ini bisa juga digunakan buat

dakwah karena aplikasi ini bisa mempermudah alur dalam

penyampaian dakwahnya. Penerapan WhatsApp Messenger untuk

dakwa bisa melalui grub dan ditambah dengan pencantuman

sumber yang jelas dan pembahasanya harus sesuai dengan

kalangan yang menerima pesan” (01-1-2018).

Berdasarkan uraian diatas, mahasiswa KPI IAIN Salatiga

banyak yang menerapkan WhatsApp Messenger sebagai media

dakwah melalui grub chat karena tidak tergantung tempat dan

waktu atau pesan dakwah dapat dikirim kapan saja dan dimana

saja, dengan grub chat cakupan dakwah lebih luas karena tidak

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

44

terbatas kalangan – kalangan tertentu serta informasi bersifat

universal. Ungkapan lain diungkapkan:

“Menurut saya aplikasi ini juga bisa digunakan buat

dakwah melalui personal atau grub dengan teks yang tidak

panjang – panjang karena penerima bosan membacanya termasuk

saya. Harusnya dakwah lewat tulisan singkat, tidak berbelit tapi

memberi isi didalamnya” (YF, Semester 8).

b. Kekurangan dan Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai

Media Dakwah.

1. Kekurangan WhatsApp Messenger Sebagai Media Dakwah

Kekurangan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga adalah sebagai berikut:

a) Dakwah Melalui WhatsApp Messenger Tidak Bisa Face to

Face.

Kekurangan dakwah menggunakan media sosial seperti

WhatsApp Messenger yaitu, dakwah melalui aplikasi ini tidak

bisa tatap muka atau face to face.

Sebagaimana hasil wawancara dengan mahasiswa semester 8

NJ menyatakan bahwa:

“Kekurangannya dakwah lewat WhatsApp Messenger tidak

bisa face to face untuk melakukan komunikasi secara

langsung, tidak bisa secara kongkrit untuk memahami pesan

dakwah yang diterimanya, kepastian pesan belum bisa

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

45

dipertanggungjawabkan secara langsung kepada penerima,

kurangnya konsisten dalam memahami pesan dakwah

melalui media.”

b) Malas membaca pesan broadcast

Rasa malas merupakan kekurangan atau hambatan

dalam membaca dakwah melalui WhatsApp Messenger

karena pesan yang terlalu panjang dan bertele – tele sehingga

mad’u malas untuk membacanya. Hal yang seperti dirasakan

oleh mahasiswa semester 8 KPI IAIN Salatiga yaitu DW:

“Sebenarnya banyak kekurangan ketimbang kelebihan,

seperti orang yang menangkap pesan itu akan malas

membaca karena pesan terlalu baca, pesan kurang jeli

berbeda dengan face to face. Contoh berita Palestina, itu kan

ada yang hanya menyampaikan keadaannya saja tidak

menuliskan bagaimana doa untuk Palestina sendiri” (01-1-

2018).

c) Sumber yang belum pasti kejelasanya.

Pesan dakwah yang disampaikan melalui WhatsApp

Messenger baik melalui personal atau grub chat terkadang

isinya hoax atau palsu dan belum pasti kejelasanya.

Sebagaimana pernyataan yang diungkap oleh mahasiswa

semester 8 IN :

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

46

“Kekurangannya tentang penerimaan audience seperti pesan

bertele – tele, tidak langsung ke intinya, menyebar kabar

bohongan atau hoax serta tidak jelas dari segi sanad, matan,

dan keaslianya” (27-12-2017).

2. Kelebihan WhatsApp Messenger Sebagai Media Dakwah

Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

antara lain sebagai berikut:

a. Mendapat informasi Baru tentang kajian Islam

Penyampaian dakwah melalui WhatsApp Messenger

seorang mad’u dapat memperoleh informasi baru tentang

kajian kajian dan informasi Islam. Sebagaimana hasil

wawancara dengan mahasiswa semester 6 DR :

“Kelebihannya dakwah melalui WhatsApp

Messenger dari situ saya bisa tau informasi baru, bisa komen

kalau tidak sesuai dengan pemikiran dan bisa juga sharing –

sharing dengan pengirimnya” ( 24-12-2017).

b. Menghemat waktu, biaya, dan mempermudah

penyampaian dakwah kepada banyak orang.

Penyampaian dakwah melalui WhatsApp Messenger

relatif cepat dan dan mengjangkau banyak orang sehingga

dapat menghemat waktu, biaya dan mempermudah berbagi

ilmu pengetahuan khususnya tentang Islam. Seperti hasil

wawancara dengan mahasiswa semester 6 DRY:

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

47

“Kalau kelebihanya tentu efektif, efisien kan hemat pulsa

maupun kota dan juga tentunya penyampaian pesan cepat”

(01-1-2018).

c. Dapat dibaca lagi dikemudian hari

Penerimaan pesan dakwah melalui WhatsApp

Messenger dapat di review atau baca lagi kemudian hari jika

lupa tentang bacaan tersebut sehingga bisa dipahami ulang

oleh masing – masing individu dan kemudian bisa diterapkan

dalam tindakan atau kehidupan nyata.

Seperti yang dinyatakan oleh mahasiswa semester 6 IF:

“Kalau dari segi kelebihannya, dakwah lewat aplikasi ini

bisa dibaca ulang dan dipahami kemudan hari” (02-1-2018).

d. Dapat sharing – sharing atau Tanya Jawab dengan

Pengirim Pesan Dakwah

Media sosial semacam Whatsapp Messenger dapat

dimanfaatkan sebagai media sharing atau tanya jawab antara

da’i dengan mad’u.

3. Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

dapat dilihat sebagai berikut:

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

48

a. WhatsApp Messenger Efektif Digunakan karena Mengikuti

Zaman yang Sudah Canggih.

Sekarang ini, WhatsApp Messenger merupakan aplikasi

instant messenging yang banyak digunakan dari berbagai

kalangan. Penggunaan WhatsApp Messenger sebagai dakwah

Islam bisa melalui status, broadcast, dan grub chat.

Sebagaimana ungkapan dari mahasiswa semester 6 DR:

“Dakwah lewat WhatsApp Messenger efektif digunakan karena

di zaman sekarang banyak orang yang mempunyai gadget dan

bisa buat internet. Dengan internet sekarang ini kita bebas

melakukan apa saja dalam bermedsos, memposting, membaca

atau sekedar berbagi informasi antara satu dengan lainya” (24-

12-2017).

b. WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah Efektif dan

Menyeluruh

Penggunaan WhatsApp Messenger efektif digunakan

sebagai media komunikasi dakwah karena sifatnya menyeluruh

kepada semua kalangan.

Sebagaimana yang diungkap oleh mahasiswa semester 6 NR:

“Berdakwah lewat WhatsApp menurut saya sangat efektif, akan

tetapi akan lebih efektif lagi jika penyampaian secara japri,

agar lebih efektif dan mudah di respon, jarak waktu yang di

share sekitar 2-3 hari sekali, dan pukul nya kalau nggak pagi

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

49

jam 7, ya sore setelah maghrib dan sebelum broadchast tentang

dakwah ada perlunya menambahi kata – kata sapaan dan

perijinan untuk membroadchast dakwah” (01-1-2018).

c. WhatsApp Messenger tidak efektif sama sekali digunakan

sebagai media dakwah.

Dakwah melalui WhatsApp Messenger dinilai kurang pas

karena penyampaian dakwah hanya melalui media atau tidak

diimbangi dengan tindakan nyata.

Sebagaimana pernyataan yang diungkap oleh mahasiswa

semester 2 dan semester 4 NA, AY:

“Dakwah lewat aplikasi WhatsApp Messenger tidak efektif sama

sekali, karna pembahasan dakwah panjang dan itu – itu saja.

Seharusnya dakwah tidak hanya menggunakan aplikasi di hp,

tapi juga memberi pelajaran pelajaran kecil pada teman atau

juga lewat video pendek lucu yang didalamnya berisi informasi

– informasi tentang syariat Islam” (24-12-2017.

B. Pembahasan

1. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

Mahasiswa KPI IAIN Salatiga cenderung menggunakan

WhatsApp Messenger sebagai kebutuhan dan gaya hidup dibanding

sebagai media komunikasi dakwah Islam.

Namun, ada beberapa mahasiswa yang memanfaatkan kemudian

menerapkan WhatsApp Messenger sebagai penyebaran dakwah Islam.

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

50

Mahasiswa mengirim pesan dakwah Islam dengan berbagai cara,

diantaranya mengirim pesan Islam melalui chat peronal, grub,

broadcast, dan juga status WhatsApp Messenger.

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan WhatsApp Messenger sebagai

media komunikasi dakwah ada 6 cara yaitu:

a. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

melalui Personal chat

Penyampaian dakwah melalui WhatsApp Messenger secara

personal chat dilakukan mahasiswa untuk memberi ruang mad’u

agar pecakapan lebih intens sharing tentang pesan dakwah yang

diberikan. Mahasiswa mengemas pesan dakwah dengan kalimat

yang menarik, tidak terlalu panjang dan tentunya kalimat sesuai

dengan kemampuan mad’u.

Beberapa informan yang menerapkan WhatsApp Messenger

sebagai media komunikasi dakwah melalui Personal Chat.

Hal ini peneliti temukan dalam wawancara berikut:

“WhatsApp Messenger adalah aplikasi chating yang paling enak,

selain praktis, cepat , simple, aplikasi ini bisa digunakan sebagai

penyebaran informasi kebaikan tentang Islam atau berdakwah,

cara berdakwah lewat aplikasi ini alangkah baiknya jika tidak

melalui grub tapi personal chat di kontak yang ada. Ditambah

dengan kata kata sambutan seperti “Hallo kakak buat kamu yang

pengen dakwah caranya begini”, seperti itu. Jadi dikasih nama

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

51

pengirim kemudian kata kata lebih menarik, tidak terlalu panjang,

bahasa kekinian biar pembaca menarik membacanya” (RS, 24-12-

2017).

b. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

melalui grub chat.

Penyampaian dakwah dengan WhatsApp Messenger melalui

grub chat oleh mahasiswa KPI dilakukan untuk mempermudah

pengiriman pesan dakwah Islam kepada banyak orang atau mad’u.

Seperti ungkapan informan berikut ini:

“Aplikasi WhatsApp Messenger adalah sarana komunikasi yang

cepat dan instan. Aplikasi ini bisa digunakan sebagai media

komunikasi dakwah karna melihat sekarang banyak muncul

golongan terntentu atau organisasi yang update mempunyai

informasi tentang Islam dan pasti di share groub masing – masing.

Penerapanya kalau bisa dakwah lewat aplikasi ini tidak saklek

atau memahami dari berbagai golongan kata lain tidak kaku” (IN,

27-12-2017).

c. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai Media Komunikasi

Dakwah Melalui Cuplikan Video.

Penyampaian dakwah melalui WhatsApp Messenger dengan

cuplikan video diterapkan mahasiswa agar konten dakwah yang

diberikan kepada mad’u tidak membosankan dan unik dari pesan

dakwah lainya. Seperti ungkapan informan berikut ini:

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

52

“Aplikasi WhatsApp Messenger punya banyak fungsi, bisa buat

mengirim informasi di perkuliahan, bisnis online dan saat ini bisa

juga dimanfaatkan ke hal yang positif seperti berdakwah.

Penerapan berdakwah lewat WhatsApp Messenger seharusnya

tidak tulisan saja, karena bikin bosan. Harusnya dakwah lewat

aplikasi ini ditambah dengan cuplikan cuplikan vidieo pendek agar

penerima dakwah tidak bosan dan pasif” (DR, 24-12-2017).

d. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

Disertai Tindakan Nyata.

Mahasiswa lain beranggapan bahwa penerapan WhatsApp

Messenger sebagai media dakwah kurang efektif dimana dakwah

akan berjalan lancar jika hanya diterapkan melalui media tetapi

juga disertai dengan tindakan nyata.

Seperti yang diungkap informan berikut ini:

“Sebenarnya saya punya WhatsApp Messenger cuma pajangan di

hp saja karna tuntutan kuliah di Jawa tapi walaupun demikian,

WhatsApp sebagai wadah sosial di zaman modern saat ini atau

memberikan tawaran sosialisasi antar individu yang tidak dapat

didapatkan di dunia nyata. Akan lebih baik kalau WhatsApp

dimanfaatkan sebagai hal yang positif seperti berdakwah.

Berdakwah lewat sosial media WhatsApp tidak akan efektif seperti

dunia nyata. Penerapan berdakwah seharusnya tidak hanya

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

53

melalui media sosial melainkan diimbangi dakwah di tindakan

langsung kepada individu – individu” (AY, 27-12-2017).

e. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

Melalui Personal Chat dan Groub Chat

Sebagian mahasiswa KPI juga menggunakan WhatsApp

Messenger sebagai media dakwah melalui personal chat dan groub

chat agar pesan dakwah lebih intens dan mudah dipahami oleh

mad’u.

Berikut ungkapan informan:

“Kalau aku, WhatsApp Messenger itu kebutuhan sehari hari dan

bukan hanya lifestyle saja. Aplikasi ini juga bisa sarana dakwah

soalnya contohnya broadcast seperti “Jangan lupa makan sebelum

berdoa” dll. Aplikasi ini praktis dan hemat karena ga pakai pulsa.

Penerapan aplikasi ini buat sarana dakwah ya lewat lewat video,

ilustrasi gambar agar isi dakwah bisa gampang dipahami dan

menyerap yang dikirim personal bisa juga grub” (DRY, O1-01-

2018).

f. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

Melalui Broadcast dan Status

Mahasiswa KPI juga rutin menggunakan fitur broadcast dan

status untuk menyebarkan dakwah dengan aplikasi ini.

Penyebaraan dakwah Islam dimulai dari penulisan status kemudian

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

54

disertai dengan pengiriman pesan dakwah atau kajian Islam melalui

broadcast untuk semua kontak yang ada di WhatsApp Messengger.

1. Pembahasan

a. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai Media Komunikasi

Dakwah pada Mahasiswa KPI IAIN Salatiga.

BI (Semester 2)

“Kalau aku, WhatsApp Messenger itu kebutuhan sehari hari

dan bukan hanya lifestyle saja. Aplikasi ini juga bisa sarana

dakwah soalnya contohnya broadcast seperti “Jangan lupa

makan sebelum berdoa” dll. Aplikasi ini praktis dan hemat

karena ga pakai pulsa. Penerapan aplikasi ini buat sarana

dakwah ya lewat lewat video, ilustrasi gambar agar isi dakwah

bisa gampang dipahami dan menyerap yang dikirim personal

bisa juga grub” (02-01-2018).

Dari hasil wawancara diatas dan hasil pengamatan lapangan

penulis dapat disimpulkan, bahwa terdapat 6 penyampaian dakwah

pada mahasiswa KPI. Diantaranya penerapan WhatsApp Messenger

melalui personal chat, groub chat, personal dan groub chat,

broadcast, status WhatsApp Messenger, video cuplikan dan dakwah

media yang diimbangi dengan tindakan langsung di dunia nyataa.

b. Kekurangan dan Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai

Media Dakwah

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

55

Kekurangan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ada 6

kekurangan sebagai berikut:

a. Belum Pasti Kebenaranya / Hoax

Pesan dakwah yang belum pasti sumber dan kebenarannya

atau hoax biasanya disebar dengan tujuan memancing emosi

masyarakat sosial media.

Sebagaimana salah satu hasil wawancara dengan mahasiswa

semester 6 berikut:

“Kekurangan dalam penyampaian itu: Sumber yang belum pasti

kejelasanya, kebanyakan asal – asalaan share tanpa dipahami,

kadang ada yang menanggapi tentang hal itu, tapi yang nge share

tidak bisa menjawab, kalau penyampaiannya di share lewat groub,

kurang efektif karena kebanyakan tidak merespon” (NR, 01-01-

2018).

b. Sasaran Penerima Dakwah Terbatas

Ruang lingkup penerima dakwah melalui WhatsApp

Messenger terbatas, dimana penerima atau mad’u hanya kalangan

masyarakat yang mengetahui internet saja.

Sebagaimana salah satu hasil wawancara berikut ini:

“Kekurangan dakwah lewat WhatsApp paling ya terbatas atau

hanya bisa diberikan oleh kalangan kalangan yang mengerti

aplikasi ini” (DK, 02-01-2018).

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

56

c. Pesan Teks Terlalu Panjang

Pesan dakwah yang terlalu panjang dan bertele – tele

membuat mad’u malas untuk membaca dan mengabaikan pesan

dakwah Islam tersebut.

Sebagaimana salah satu hasil wawancara berikut ini:

“Kekurangan dakwah lewat aplikasi ini paling bahasanya panjang

jadi penerima malas membaca, terus pembahasan kurang

menarik” (NA, 24-12-2017).

d. Penerima Pesan Manyoritas Pasif

Dakwah Islam melalui WhatsApp Messenger dinilai kurang

menarik sehingga membuat penerima pesan atau mad’u menjadi

pasif atau tidak menghiraukan.

Seperti ungkapan berikut ini:

“Kekurangan dakwah lewat WhatsApp itu terkadang penyampaian

kurang efektif, karena gak semua bakal pesan dibaca oleh

penerima” (KD, 06-01-2018).

e. Pesan Dakwah Cenderung Profokatif

Pesan dakwah melalui sosial media terutama WhatsApp

Messenger saat ini terkadang masih ada yang tidak memberikan

pandangan dan pemahaman tentang kajian Islam melainkan pesan

dakwah cenderung profokatif dan bertolak belakang dengan Islam

yang sebenarnya. Seperti ungkapan berikut:

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

57

“Melihat kecenderungan berdakwah melalui media WhatsApp

Messenger, bisa dikatakan bahwa kekurang dalam berdakwah jika

membagikan informasi tidak melihat dulu isi pesan nya namun

hanya di copy paste saja sehingga sulit dibedakan persuasif dan

profokatifnya” (AY, 27-12-2017).

f. Penyampaian Dakwah Disertai Tindakan nyata.

Penyampaian dakwah tidak cukup apabila hanya disampaikan

melalui media WhatsApp Messenger tetap juga disertai dengan

tindakan nyata.

Seperti ungkapan berikut ini:

“Semua media dakwah memiliki kekurangan termasuk subjek

dakwah sendiri. Akan tetapi tidak bisa dihindari pula pasti

memiliki kelebihan. Dari kekurangannya dakwah lewat WhatsApp

tidak bisa face to face untuk melakukan komunikasi secara

langsung, tidak bisa secara kongkrit untuk memahami pesan

dakwah yang diterimanya, kepastian pesan belum bisa

dipertanggungjawabkan secara langsung kepada penerima,

kurangnya konsisten dalam memahami pesan dakwah melalui

media” (NJ, 05-01-2018).

Dari hasil wawancara diatas dan hasil pengamatan lapangan

peneliti dapat disimpulkan bahwa, terdapat 6 kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media dakwah diantaranya dakwah dengan

aplikasi ini belum diketahui pasti sumber dan kebenaranya atau hoax,

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

58

cakupan dakwah terbatas, pesan teks terlalu panjang sehingga

membuat mad’u enggan membaca, penerima pesan dakwah

manyoritas pasif, pesan dakwah cenderung melebih lebihkan atau

profokatif dan penyampaian dakwah tidak hanya berhenti di media

melainkan juga diimbangi dengan tindakan nyata.

Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah meliputi

apa saja pendukung, manfaat atau kelebihan dakwah melalui aplikasi

WhatsApp Messenger. Adapun kelebihanya berikut ini:

1. Menambah Wawasan tentang Kajian Islam

Penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

merupakan kesempatan mad’u untuk menambah pengetahuan,

wawasan dan menjadi tempat berdiskusi tentang pengalaman

spritirual atau problematika Islam saat ini. Seperti ungkapan

berikut ini:

“Kelebihannya dari pesan itu saya bisa tau informasi baru, bisa

komen kalau tidak sesuai dengan pemikiran dan bisa juga sharing

– sharing dengan pengirimnya” (DR, 24-12-2017).

2. Pesan Dakwah Menyeluruh

Penyampaian dakwah melalui WhatsApp Messenger

berfungsi menambah keunikan dan relasi antara agama dengan

media. Dimana, semakin sering menyampaikan dakwah melalui

media sosial WhatsApp Messenger maka semakin luas pula

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

59

jaringan relasi yang didapat oleh da’I dan mad’u karena sifatnya

global atau menyeluruh. Sebagaimana ungkapan berikut ini:

“Kalau dari segi kelebihanya itu gak menghabiskan waktu banyak,

tidak ribet dan menyeluruh” (KD, 06-01-2018).

3. Memberi Kemudahan, Kecepatan dan Menyediakan

Kebutuhan Informasi tentang Kajian Islam.

Penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

memberi kemudahan dan kecepatan penyampaian dakwah Islam.

Selain itu sifat aplikasi ini tidak terbatas ruang, waktu dan materi

keIslaman dapat terima dengan mudah serta efisien.

Seperti ungkapan berikut ini:

“Untuk kelebihannya sendiri adalah terletak dari efisiensi waktu,

uang, tenaga dan pikiran. Selain itu aksesnya mudah dijangkau ke

semua orang yang dituju” (AY, 27-12-2017).

4. Bisa Review Kembali

WhatsApp Messenger merupakan media sosial yang mudah

dijangkau oleh individu pada umumnya, sehingga dalam proses

dakwah baik oleh da’I atau mad’u tidak perlu datang ketempat

mejelis, pengajian atau sebagainya sebab pengetahuan dari

WhatsApp Messenger bisa lebih detail mengulas problematika

Islam dan bisa dibaca berulang – ulang atau di review kembali

dikemudian hari.

Seperti ungkapan berikut ini:

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

60

“Kalau dari segi kelebihannya, dakwah lewat aplikasi ini bisa

dibaca ulang dan dipahami kemudan hari” (IF, 02-01-2018).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dan hasil pengamatan

lapangan peneliti dapat disimpulkan bahwa, terdapat 4 kelebihan

WhatsApp Messenger sebagai media dakwah diantaranya dakwah

melalui aplikasi ini dapat menambah pengatahuan dan wawasan

tentang Islam atau uptodate, dapat sharing – sharing tentang kajian

Islam, bisa tau tentang problematika – problematika yang sedang

dihadapi Islam saat ini, pesan dakwah menyeluruh karena sekali

pengiriman pesan langsung diterima oleh banyak orang, efisien waktu,

tempat, tenaga dan biaya serta bacaan yang sudah diterima bisa di

review kembali agar paham betul isi dan pesan didalamnya.

a. Pembahasan

1. Kekurangan WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

a. Belum Pasti Kebenaranya / Hoax

“Kekurangannya tentang penerimaan audience seperti pesan

bertele – tele, tidak langsung ke intinya, menyebar kabar

bohongan atau hoax serta tidak jelas dari segi sanad, matan,

dan keaslianya” (IN, 27-12-2017).

b. Sasaran Penerima Dakwah Terbatas.

“Kalau menurut saya, kekurangannya seperti penyampaian

dakwah lebih tidak sopan karena tidak secara langsung, jadi

seharusnya secara langsung kan kontak yang ada di WhatsApp

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

61

tidak hanya sepantaran tapi juga banyak yang lebih tua jadi

harus langsung penyampaianya dan juga tidak besifat

menyeluruh” (VD, 30-12-2017).

c. Pesan Teks Terlalu Panjang

“Kurangan dalam penyampaian dari segi broadchasat,

biasanya banyak orang yang mengabaikan apalagi lewat

aplikasi ini kebanyakan kan lewat tulisan dan tulisanya

panjang, otomatis orang orang akan malas membaca seperti

saya ini” (IM, 28-12-2017).

d. Penerima Pesan Manyoritas Pasif

“Kekurangan dakwah lewat WhatsApp itu terkadang

penyampaian kurang efektif, karena gak semua bakal pesan

dibaca oleh penerima” (KD, 06-01-2018).

e. Pesan Dakwah Cenderung Profokatif

“Melihat kecenderungan berdakwah melalui media WhatsApp

Messenger, bisa dikatakan bahwa kekurang dalam berdakwah

jika membagikan informasi tidak melihat dulu isi pesan nya

namun hanya di copy paste saja sehingga sulit dibedakan

persuasif dan profokatifnya” (AY, 27-12-2017).

f. Penyampaian Dakwah Disertai Tindakan nyata.

“Sebenarnya banyak kekurangan ketimbang kelebihan, seperti

orang yang menangkap pesan itu akan malas membaca karena

pesan terlalu baca, pesan kurang jeli berbeda dengan face to

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

62

face. Contoh berita Palestina, itu kan ada yang hanya

menyampaikan keadaannya saja tidak menuliskan bagaimana

doa untuk Palestina sendiri” (DW, 01-01-2018).

2. Kelebihan WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

a. Menambah Wawasan tentang Kajian Islam

“Kelebihannya dari pesan itu saya bisa tau informasi baru, bisa

komen kalau tidak sesuai dengan pemikiran dan bisa juga

sharing – sharing dengan pengirimnya” (DR, 24-12-2017).

b. Pesan Dakwah Menyeluruh

“Kalau dari segi kelebihan menurut saya pesan lebih

menyeluruh kepada mad’u” (SD, 02-01-2018).

c. Memberi Kemudahan, Kecepatan dan Menyediakan

Kebutuhan Informasi tentang Islam.

“Untuk kelebihannya sendiri adalah terletak dari efisiensi

waktu, uang, tenaga dan pikiran. Selain itu aksesnya mudah

dijangkau ke semua orang yang dituju” (AY, 24-12-2017 ).

“Kalau dari segi kelebihannya, saya lebih suka pesan dakwah

melalui video pendek atau informasi dengan pengemasanya

berbeda dari yang lain” (YF, 01-01-2018).

d. Bisa Review Ulang.

“Kalau dari segi kelebihannya, dakwah lewat aplikasi ini bisa

dibaca ulang dan dipahami kemudan hari” (IF, 02-01-2018).

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

63

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa,

terdapat berbagai kekurangan dan kelebihan WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah menurut mahasiswa KPI IAIN Salatiga. Untuk

kekurangan meliputi, sumber dakwah belum benar kepastianya atau

hoax, cakupan dakwah terbatas (tidak semua kalangan mengetahui

WhatsApp Messenger), pesan teks terlalu panjang sehingga membuat

mad’u malas membaca, penerima manyoritas pasif akan pesan

dakwah lewat WhatsApp Messenger, pesan dakwah cenderung

profokatif tidak persuasif, serta seharusnya penyampaian dakwah

harus diimbangi dengan tindakan nyata.

Dari segi kelebihannya meliputi, menambah pengetahuan

tentang kajian Islam, pesan bersifat menyeluruh kepada banyak orang,

efisien uang waktu dan tenaga, serta pesan dakwah bisa dibaca atau

review ulang.

g. Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai Media Dakwah

Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah ialah

suatu usaha atau kegiatan menyebarkan kajian dan informasi Islam

menggunakan WhatsApp Messenger sebagai media pelengkap untuk

mempermudah dan melancarkan penyampaian dakwah Islam tersebut.

Berdasarkan penelitian, efektivitas WhatsApp Messenger sebagai

media komunikasi dakwah oleh mahasiswa KPI IAIN Salatiga sebagai

berikut:

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

64

1. WhatsApp Messenger Efektif Digunakan sebagai Media

Dakwah

Efektivitas WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

antara lain: melihat saat ini individu banyak yang mempunyai

WhatsApp Messenger maka semakin luas pula penerimaan

informasi dakwah melalui WhatsApp Messenger.

Akan tetapi, penyampaian dakwah melalui WhatsApp

Messenger lebih efektif lagi jika diimbangi dengan bacaan yang

terdapat sumber vailid, tidak hoax, bacaan tidak bertele – tele serta

ditambah dengan tindakan nyata.

Seperti ungkapan berikut ini:

“Berdakwah lewat WhatsApp menurut saya sangat efektif, akan

tetapi akan lebih efektif lagi jika penyampaian secara japri, agar

lebih efektif dan mudah di respon, jarak waktu yang di share

sekitar 2-3 hari sekali, dan pukul nya kalau nggak pagi jam 7, ya

sore setelah maghrib serta sebelum broadchast tentang dakwah

ada perlunya menambahi kata – kata sapaan dan perijinan untuk

membroadchast dakwah” (NR, 01-01-2018).

2. WhatsApp Messenger Tidak Efektif Digunakan sebagai Media

Dakwah

WhatsApp Messenger kurang efektif sebagai media

komunikasi dakwah karena penyampaian pesan hanya

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

65

menggunakan media tidak face to face atau secara langsung

sehingga terkadang menimbulkan salah persepsi berbagai kalangan.

Sudah seharusnya pesan dakwah melalu media terutama

WhatsApp Messenger dikemas dengan bahasa yang menarik dan

dakwah diimbangi tindakan nyata.

Seperti ungkapan berikut ini:

“Semuanya ada kekurangan dan kelebihan, tapi menurut saya

dakwah lewat WhatsApp Messenger menurut saya kurang efektif,

karena terjadinya penyampaian pesan masih melalui media dan

tidak secara langsung. Seharusnya dakwah lewat media ini perlu

pengemasan yang baik, dimulai dari memperhatikan mad’u nya.

Terlebih ke sholihah dalil yang digunakan implementasi dalil

sesuai dengan kondisi, serta pemberian solusi terhadap

permasalahan yang ada di sekitar. Yang terpenting adalah dakwah

melalui media tidak hanya sekedar dakwah. kita bisa menentukan

kadar materi kita untuk siapa pesan dakwah yang akan diberikan

atau sesuai dengan tahapan usia dan sesuai dengan permasalahan

yang sedang ada disekitar. Semua bisa dikemas dengan lucu dan

unik melalui gambar atau bahkan sekedar tulisan” (NJ, 05-01-

2018).

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

66

a. Pembahasan

1. WhatsApp Messenger Efektif Digunakan sebagai Media

Komunikasi Dakwah

“Menurut saya dakwah lewat WhatsApp Messenger efektif tapi

belum tentu menyeluruh soalnya melihat semua orang belum tau

tentang WhatsApp jadi pastinya tidak semua orang tau informasi

tersebut. Dakwah lewat aplikasi tersebut bisa ditambah efektif lagi

kalau disertai sumber sumber valid misal dari ulama yang

sanadnya jelas kepada Rasulullah yang mengacu dengan ajaran di

Al Qur’an dan hadits” (BI, 02-01-2018).

2. WhatsApp Messenger Tidak Efektif Digunakan sebagai Media

Komunikasi Dakwah

“Dakwah lewat aplikasi WhatsApp Messenger tidak efektif sama

sekali, karna pembahasan dakwah panjang dan itu – itu saja. Jujur

saja, saya tidak suka membaca pesan teks panjang apalagi itu

pesanya sampai tiga, empat pesan pasti langsung saya abaikan.

Seharusnya dakwah tidak hanya menggunakan aplikasi di hp, tapi

juga memberi pelajaran pelajaran kecil pada teman atau juga

lewat video pendek lucu yang didalamnya berisi informasi –

informasi tentang syariat Islam” (NA, 24-12-2017).

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

WhatsApp Messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa KPI IAIN

Salatiga tahun 2018 sebagai berikut:

1. Penerapan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah oleh

mahasiswa KPI IAIN Salatiga diantaranya mahasiswa menyampaikan

dakwah melalui personal chat karena dianggap efektif dan intens,

kemudian mahasiswa juga menyampaikan dakwah melalui grub

karena pesan lebih menyeluruh, ditambah dengan penyampaian

dakwah menggunakan video agar penerima atau mad’u tidak bosan

membacanya. Sebagian mahasiswa juga menyampaikan dakwah

melalui status dan broadcast serta diimbangi dengan tindakan

langsung di dunia nyata.

2. Kekurangan dan kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media

dakwah antara lain, kekuranganya pesan belum pasti kebenaranya atau

hoax, cakupan dakwah terbatas atau hanya kalangan yang mengetahui

WhatsApp Messengger, pesan dakwah terlalu panjang sehingga malas

untuk membaca, penerima dakwah cenderung pasif karena isi pesan

bertele – tele kemudian pesan dakwah lebih profokatif tidak persuasif.

Sedangkan kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media dakwah

antara lain, menambah wawasan tentang Islam, pengiriman pesan

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

68

lebih cepat, hemat waktu, tenaga dan biaya serta bacaan pesan dakwah

bisa dibaca ulang atau di review ulang.

3. WhatsApp Messenger tidak efektif sebagai media dakwah karena

penyampaian dakwah hanya melalui media tidak diimbangi dengan

tindakan nyata. Mahasiswa cenderung menggunakan WhatsApp

Messenger hanya sebagai pemenuhan kebutuhan, hiburan, kesenangan

dan mendapatkan informasi atau pengetahuan baru. Masih jarang

mahasiswa KPI menggunakan WhatsApp Messenger sebagai media

dakwah Islam.

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

69

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada mahasiswa

KPI IAIN Salatiga tahun 2018, maka terdapat beberapa saran berikut ini:

1. Bagi Mahasiswa KPI IAIN Salatiga

Mahasiswa KPI IAIN Salatiga harus lebih baik lagi dalam

memanfaatkan media sosial yang dimiliki terutama WhatsApp

Messenger. Sudah sewajarnya jika mahasiswa yang notabennya di

bidang komunikasi dan penyiaran Islam harus memanfaatkan dan

menerapkan teknologi komunikasi yang semakin berkembang saat ini

untuk hal yang positif seperti menyebarkan dakwah Islam.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk

penelitian berikutnya yang berhubungan dengan pemanfaatan media

sosial sebagai media dakwah.

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

70

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:

Pembaharuan.

Ali, Mukti. 2016. Eager Expectation dan Motivasi Mahasiswa Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga. Inject,

Interdisciplinary Journal of Communication, Vol. 1, No. 2: 203-222

Bahroni. 2016. Analisis Wacana Retorika Dakwah K.H Abdullah Gym

Nastiar. Interdisciplinary Journal of Communication, Vol.1, No.1,

Juni: h. 119-141

Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Usman, Fadly. 2016. Efektifitas Penggunaan Media Online Sebagai Sarana

Dakwah. Malang. Universitas Brawijaya Malang. Vol. 1(01) 1-8

Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah

An Nabiry, Fathul Bahri. 2008. Meneliti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan

Para Da’i. Jakarta: Amzah

Budiharjo. 2007. Dakwah dan Pengetahuan Kemiskinan. Yogyakarta:

Sumbangsih Press.

Faizah dan Muchsin Effendi. 2006. Psikologi Dakwah. Jakarta.

Prenadamedia Group.

Henfi, Harjani dkk. 2003. Metode Dakwah. Jakarta: Prenada Media

Hayati, Umi. 2017. Nilai – Nilai Dakwah Aktivitas Ibadah dan Perilaku

Sosial INJECT: Interdisciplinary Journal of Communication, Vol.2,

No.2, Des.: h. 175-192

Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Jumiatmoko. 2016. WhatsApp Messenger dalam Tinjauan Manfaat dan

Adab. STIT Madina Sragen. Wahana Akademia. Vol. 3, No.1: 52

Kadir Abdul dan Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi.

Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Moleong, L.J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Moleong, L.J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Cet.16

Nasution. 2003. Metode Nuralistik Kualitatif. Bandung: PT Tarsito

Omar Yahya, Toha. 1983. Ilmu Dakwah. Jakarta: Widjaya Jakarta

Rozikan Muhammad, INJECT: Interdisciplinary Journal of

Communication, Vol.2, No.1, Juni 2017: h. 77-98

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

71

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Cetakan VII. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan

R & G. Bandung: Alfabeta

Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk

Peneliti Pemula, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Suwandi dan Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Rineka Cipta

https://www.google.co.id/search?q=LOGO+WA&tbm=isch&source=iu&ict

x=1&fir=Nk77WDS9BXT93M%253A%252C-

VPJotnKoYJJuM%252C_&usg=__oWp_PdTyYP57KtKxYssq54K2E

Ug%3D&sa=X&ved=0ahUKEwjX3ufEnNrZAhUOSo8KHXDzDfM

Q9QEILTAB#imgrc=Nk77WDS9BXT93M: (Ditelusuri pada tanggal

8 Maret 2018)

https://bers ukacitalah.wordpress.com/2011/01/20/tahapan-analisis-

datapenelitian-kualitatif/comment-page-1/#comment-110 (Ditelusuri

pada tanggal 29 Oktober 2017).

http://iainsalatiga.ac.id/web/fakultas/tarbiyah/komunikasi-penyiaran-islam-

kpi/ (Ditelusuri pada tanggal 14 November 2017)

https://dailysocial.id/post/apa-itu-whatsapp (Ditelusuri pada tanggal 14

November 2017).

http://www.mirajnews.com/2015/07/pemuda-muslim-kashmir-gunakan-

whatsapp-sebagai-media-dakwah.html (Ditelusuri pada tanggal 27

November 2017).

http://www.jagatreview.com/2015/07/kumpulan-tips-untuk-whatsapp-di-

android/ (Ditelusuri pada tanggal 27 November 2017).

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

Lampiran

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga
Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga
Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

DAFTAR SKK

Nama : Dira Noermala Jurusan : KPI

NIM : 117-14-002 Dosen PA : Dra. Sri Suparwi, M.A

NO JENIS KEGIATAN TANGGAL

KEIKUTSERTAAN SKOR PELAKSANAAN

1. Pengurus Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah IAIN

Salatiga tahun 2016

01 Maret 2016 BPH Bendahara I 4

2. Pengurus Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah IAIN

Salatiga tahun 2015

03 Juni 2015 Devisi

Pengembangan

Bakat dan Minat

4

3. Anniversary Youth

Association of Bidikmisi

Limardhotillah (Ya Bismillah)

ke 5

12 Agustus 2017 Peserta 2

4. Seminar Nasional Bahas Arab

Ittaqo (Aktualisasi Bahasa

Arab untuk Membentuk

Karakter Bangsa yang

Bermartabat)

10 Juni 2015 Peserta 6

5. Seminar Motivasi

(Menumbahkan Semangat

Berprestasi Sebagai Wadah

Pengabdian Bangsa di Era

Global

24 Desember 2015 Panitia 4

6. Participatio in The Talk Show

(Be Scholarship Hunter of

Home Country (Indonesia)

and Abroad University

29 September 2015 Participant 4

7. Seminar Nasional (Geliat

Masyarakat Urban)

25 Maret 2016 Panitia 6

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

8. Partisipan dalam Pendidikan

Pers Mahasiswa Tingkat Dasar

(Revolusi Presma Tonggak

Kritis Progresif

30 Oktober 2015 Peserta 8

9. Seminar Nasional (Peranan

Technopreneur dalam

Mendukung Program

Pemerintahan Melalui

Ekonomi Kreatif) oleh

KOPMA FATWA IAIN

Salatiga

15 April 2015 Peserta 6

10. SIBA SIBI Training UTS

Semester Genap tahun 2015

yang diselenggarakan oleh

CEC dan ITTAQO

17 & 18 April

2015

Peserta 5

11. Scholarship Seminar

(Unlocking The Future of

Bidikmisi Limardhotillah YA

BISMILAH of state IAIN

Salatiga, Central Java)

23 Mei 2017 Participant 2

12. Program Ma’had Mahasiswa

selama 1 tahun.

01 Juli 2015 – 01

Juli 2016

Mahasantri 30

13. Ramadhan In Campus

(Bersahabat dengan Al-

Qur’an, menjadi keluarga

terdekat Sang Maha Rahman)

15 Juni 2017 Peserta 2

14. Pelatihan Penyusunan

Proposal Penelitian

(Mengembangkan

Kemampuan Menulis sebagai

Aktualisasi Diri dalam Bidang

Penelitian)

14-15 Juni 2017 Peserta 5

15. OPAK jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga 2014

(Aktualisasi Pendidikan

Karakter Sebagai Pembentuk

Genarasi yang Religius,

Educative, dan Humanis)

20-21 Agustus

2014

Peserta 5

16. OPAK STAIN Salatoga 2014 18-19 Agustus Peserta

5

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

(Aktualisasi Gerakan

Mahasiswa yang Beretika,

Disiplin dan Berfikir Terbuka

2014

17. Workshop (Go Recycle

Training)

19 September 2015 Peserta 2

18. Festival Film HMJ KPI IAIN

Salatiga (Menyiarkan Nilai

Islam dan Moral Bangsa

Melalui Pesona Film)

05 November 2016 Panitia 4

19. ESQ Leadership Training

(ESQ Character Building I,

Champion Mentality

Mahasiswa BIDIKMISI)

13 Juni 2016 Parcitipant 2

20. Library User Education

(Pendidikan Pemustaka)

28 Agustus 2014 Peserta 1

21. Pelatihan Menulis Makalah

Bagi Mahasiswa Bidikmisi

Tahun 2014

27 November 2014 Peserta 8

22. Seminar Nasional (Cegah

Kanker Serviks Sebagai

Pembunuh No.1 Wanita

Indonesia)

16 November 2014 Peserta 6

23. Talk Show (Beauty and

Islamic Fashion, Ma’had Putri

STAIN Salatiga)

08 November 2014 Peserta 2

24. Seminar Regional HMI

Salatiga (Membumikan Peran

dan Tantangan Pemuda dalam

Masyarakat Ekonomi

ASEAN)

22 April 2015 Peserta 4

25. Seminar Nasional Anjangsana

Ahwal Al Syakhshiyyah

(Mencegah Generasi Pemuda

Islam dari Pengaruh

Radiklisme ISIS)

06 Mei 2015 Peserta 6

26. Orientasi dasar keislaman

(pemahaman Islam Rahmatan

Lil Alamin sebagai langkah

21 Agustus 2014 Peserta 2

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

awal menjadi mahasiswa

berkarakter)

27. Seminar nasional

Enterpreneurship

16 November 2014 Peserta 6

28. Bedah buku (Metode Tafsir

Kontemporer Model

Pendekatan Hermeneutika

Sosio Tematik dalam Tafsir

Alqur’an Hasan Hanafi

27 November 2014 Peserta 2

29. SIBA SIBI Training UTS

Semester Ganjil Tahun 2014

24 – 25 Oktober

2014

Peserta 5

30. Seminar Nasional

(Perlindungan Hukum

Terhadap Usaha Mikro

Menghadapi Pasar Bebas

ASEAN)

2014 Peserta 6

31. Pengurus Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah IAIN

Salatiga tahun 2016

01 Maret 2016 BPH Bendahara I 4

32. Mapaba Rayon Fakultas

Dakwah PMII Komisariat

Djoko Tingkir Kota Salatiga

tema “Menanamkan Kerangka

Idiologi Gerakan Demi

Terciptanya Jiwa yang Kritis

dan Sosialis”

23 Oktober 2015 Panitia 2

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga
Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Data Pribadi

Nama : Dira Noermala

Tempat/ Tanggal Lahir : Kab Semarang, 27 Februari 1997

NIM : 117-14-002

Fakultas : Dakwah

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Alamat : Dusun Kebonwage Desa Kebumen RT 02 RW 05

Kec Banyubiru Kab Semarang

B. Orang Tua

Ayah : Setiyo Abadi

Ibu : Jumini

Pekerjaan : Swasta

C. Motto : Believe Your Self, You Can Do it Everything

D. Riwayat Pendidikan

No Instansi Pendidikan Masuk (Tahun) Lulus (Tahun)

1. MI ALMA’ARIF KEBUMEN 2002 2008

2. SMP NEGERI 2 BANYUBIRU 2008 2011

3. MAN SALATIGA 2011 2014

4. S1 KPI IAIN Salatiga 2014 2018

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga
Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga
Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga
Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

Pedoman Wawancara

Narasumber : Mahasisw KPI IAIN Salatiga

Judul Penelitian : Efektifitas WhatsApp Messenger Sebagai Media

Komunikasi Dakwah pada Mahasiswa KPI IAIN

Salatiga tahun 2018

1. Bagaimana penerapan WhatsApp Messenger sebagai media komunikasi

dakwah pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga?

2. Apa saja kekurangan dan kelebihan WhatsApp Messenger sebagai media

komunikasi dakwah pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga?

3. Bagaimana efektifitas WhatsApp Messenger sebagai media komunikasi

dakwah pada mahasiswa KPI IAIN Salatiga?

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Bina Ida Matul Falah

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Dua

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya aplikasi ini bukan untuk gaya

gaya an tapi juga harus dimanfaatkan buat

penyebaran kajian Islam atau berdakwah.

Melihat Islam kan fleksibel, jadi mudah dan

bisa mengikuti perkembangan zaman.

Penerapannya sih menurut saya menyebar

pesan dakwah ke personal gitu ditambah

dengan sumber sumber yang jelas dan bukan

hoax semata”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Dakwah melalui WhatsApp Messenger

menurut saya bisa jadi sumbernya hoax,

karena itukan sifatnya dari sosial media, jadi

kita tidak tau dari mana sumber tersebut

apakah asli atau hoax saja. Dari segi

kelebihan ya, kita yang dulunya belum tau

menahu tentang kajian Islam jadi tau atau

menambah wawasan kita khususnya di

bidang keIslama”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya dakwah lewat WhatsApp

Messenger efektif tapi belum tentu

menyeluruh soalnya melihat semua orang

belum tau tentang WhatsApp jadi pastinya

tidak semua orang tau informasi tersebut.

Dakwah lewat aplikasi tersebut bisa

ditambah efektif lagi kalau disertai sumber

sumber valid misal dari ulama yang

sanadnya jelas kepada Rasulullah yang

mengacu dengan ajaran di Al Qur’an dan

hadits”.

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Khafifah Arini Putri

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Dua

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Sebelumnya, menurut saya WhatsApp itu

untuk kebutuhan sehari hari karena dengan

aplikasi ini dapat mempermudah kita untuk

berkomunikasi dengan orang lain yang

jaraknya jauh. WhatsApp juga bisa

digunakan sebagai sarana dakwah misal saja

sekarang di grub grub itu banyak yang

menulis tentang kajian keIslaman. Hanya

saja mungkin kalau lewat aplikasi ini ruang

untuk menyampaikan kajian tersebut kurang

luas dan hanya singkat saja. Seharusnya

penerapannya ditambah dengan aksi nyata.

Penerapan lain yakni dengan membuat grub

yang isinya hanya membahas tentang kajian

kajian Islam yang dengan dikemas

semenarik, jelas dan juaga tidak bertele

tele”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dalam penyampaian dakwah

lewat WhatsApp itu ruang untuk

menyampaikan dakwah atau informasi

kurang luas jadi hanya sedikit saja yang

dapat kita sampaikan. Untuk kelebihan,

orang – orang dapat lebih cepat mengetahui

tentang apa yang kita sampaikan karena

sekarang banyak orang yang lebih suka

membaca sosial media dari pada media

lainya”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya bersifat efektif dan

menyeluruh. Karena bisa kita lihat jika ada

seseorang yang mengirim pesan ke grub

tentang suatu informasi, pasti tidak hanya

diterima oleh satu orang, bahkan orang

banyak”.

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Muhammad Naufal Afif

Jenis kelamin : Laki - Laki

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Dua

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“WhatsApp Messenger yang jelas bisa

digunakan untuk mempermudah komunikasi

keluarga dan kerabat dekat. Sekarang, aplikasi

ini juga bisa digunakan sebagai media

berdakwah kok. Namun penerapan aplikasi ini

buat dakwah harus lebih berhati – hati, karena

sekarang ini banyak broadchast yang bersifat

hoax tapi main disebar saja tanpa mengetahui

kebenaranya. Selain berhati – hati, dakwah

lewat WhatsApp Messenger seharusnya

pesannya tidak banyak, jadi membosankan

ketika membaca dan disebarkan melalui

personal”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dakwah lewat aplikasi ini paling

bahasanya panjang jadi penerima malas

membaca, terus pembahasan kurang menarik,

kalau bisa pembahasan isi dakwah dibuat unik

dan berkesan. Sedangkan kelebihanya

menurutku pesanya bisa sampai ke orang

banyak”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Dakwah lewat aplikasi WhatsApp Messenger

tidak efektif sama sekali, karna pembahasan

dakwah panjang dan itu – itu saja. Jujur saja,

saya tidak suka membaca pesan teks panjang

apalagi itu pesanya sampai tiga, empat pesan

pasti langsung saya abaikan. Seharusnya

dakwah tidak hanya menggunakan aplikasi di

hp, tapi juga memberi pelajaran pelajaran kecil

pada teman atau juga lewat video pendek lucu

yang didalamnya berisi informasi – informasi

tentang syariat Islam”.

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Khoirina Dewi Nugrahaini

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Empat

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya WhatsApp itu untuk

kebutuhan, dengan menggunakan aplikasi ini

membuat lebih mudah untuk komunikasi.

WhatsApp juga bisa diterapkan sebagai

sarana media dakwah dimana didalamnya

terdapat banyak grub yang bisa

dimanfaatkan untuk diskusi masalah

keagamaan atau informasi yang lain”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dakwah lewat WhatsApp itu

terkadang penyampaian kurang efektif,

karena gak semua bakal pesan dibaca oleh

penerima. Kalau dari segi kelebihanya itu

gak menghabiskan waktu banyak, tidak ribet

dan menyeluruh”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya, dakwah lewat WhatsApp itu

tidak efektif. Karena manyoritas pengiriman

pesan hanya lewat grub tidak ditambah

dengan personal. Seharusnya pengiriman

pesan dakwah tidak hanya di siarkan di grub

tapi juga di kirim personal dengan gaya

bahasa yang menarik”.

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Syafinah Dewi

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (Junalis)

Semester : Empat

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Sebelumnya menurut saya, WhatsApp itu

punya banyak fungsi. Diantaranya buat

sarana komunikasi kita, sebagai gaya hidup,

dan kebutuhan tertentu juga. Selain itu

aplikasi ini juga bisa digunakan sebagai

media komunikasi dakwah kok karena

terbukti adanya groub groub syiar dakwah

yang tumbuh menjamur kayak ODOJ, WAG

Santri, Jomblo fi sabilillah dll. Dari situ

banyak banget share yang bermanfaat, kita

juga bisa sharing – sharing soal agama

tanpa malu malu. Cuma kendalanya kalo

chat numpuk jadi males bacanya hehe.

Harusnya kalau niat dakwah beneran ya di

video call satu satu, itu lebih intens lagi”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dakwah lewat WhatsApp

menurut saya sih, paling saya malas baca

chat yang panjang panjang dan tidak to de

point. Kalau dari segi kelebihan menurut

saya pesan lebih menyeluruh kepada mad’u”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya dakwah lewat WhatsApp

Messenger kurang efektif karena beberapa

faktor diantaranya ya keterbatasan sinyal,

waktu yang tidak sama disetiap anggota dan

juga bahasa tulisan yang kadang kita salah

penafsiranya. Seharunya dakwah lewat

aplikasi ini diselingi emot emot lucu, tidak

terdiri dari beberapa paragraf, ditambah

dengan tulisan. Nb yang isinya ada sesi

jawabnya, jadi nanti pembaca bisa pc kalau

kurang jelas”.

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Astria Yulizar

Jenis kelamin : Laki - Laki

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Semester : Empat

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Sebenarnya saya punya WhatsApp Messenger

cuma pajangan di hp saja karna tuntutan kuliah

di Jawa tapi walaupun demikian, WhatsApp

sebagai wadah sosial di zaman modern saat ini

atau memberikan tawaran sosialisasi antar

individu yang tidak dapat didapatkan di dunia

nyata. Akan lebih baik kalau WhatsApp

dimanfaatkan sebagai hal yang positif seperti

berdakwah. Berdakwah lewat sosial media

WhatsApp tidak akan efektif seperti dunia nyata.

Penerapan berdakwah seharusnya tidak hanya

melalui media sosial melainkan diimbangi

dakwah di tindakan langsung kepada individu –

individu” .

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Melihat kecenderungan berdakwah melalui

media WhatsApp Messenger, bisa dikatakan

bahwa kekurang dalam berdakwah jika

membagikan informasi tidak melihat dulu isi

pesan nya namun hanya di copy paste saja

sehingga sulit dibedakan persuasif dan

profokatifnya. Untuk kelebihannya sendiri

adalah terletak dari efisiensi waktu, uang,

tenaga dan pikiran. Selain itu aksesnya mudah

dijangkau ke semua orang yang dituju”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Berdakwah lewat WhatsApp menurut saya

sangat tidak efektif dan saya tidak mendukung.

Karena sebaik baiknya sosisalisasi media tidak

akan seperti dunia nyata, dan bahkan efek

samping dari media tersebut akan apatis dan

paragmatis atau menghilangkan kepekaan

sosial. Berdakwah lewat WhatsApp boleh saja

dilakukan namun harus diimbangi tindakan

nyata, menggunakan vidieo dan dikonsep secara

menarik seperti video pendek atau animasi juga

boleh”.

Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Dedi Rismanto

Jenis kelamin : Laki - Laki

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (Broadchasting)

Semester : Enam

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Aplikasi WhatsApp Messenger punya banyak

fungsi, bisa buat mengirim informasi di

perkuliahan, bisnis online dan saat ini bisa juga

dimanfaatkan ke hal yang positif seperti

berdakwah. Penerapan berdakwah lewat

WhatsApp Messenger seharusnya tidak tulisan

saja, karena bikin bosan. Harusnya dakwah

lewat aplikasi ini ditambah dengan cuplikan

cuplikan vidieo pendek agar penerima dakwah

tidak bosan dan pasif”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Menurutku, kekurangan dakwah lewat

WhatsApp Messenger bosan dibaca kalau pesan

nya panjang panjang dan kelebihannya dari

pesan itu saya bisa tau informasi baru, bisa

komen kalau tidak sesuai dengan pemikiran dan

bisa juga sharing – sharing dengan

pengirimnya”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Dakwah lewat WhatsApp Messenger efektif

digunakan karena di zaman sekarang banyak

orang yang mempunyai gadget dan bisa buat

internet. Dengan internet sekarang ini kita

bebas melakukan apa saja dalam bermedsos,

memposting, membaca atau sekedar berbagi

informasi antara satu dengan lainya”.

Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Muhammad Dewangga Kusuma

Jenis kelamin : Laki – Laki

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Enam

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurutku, WhatsApp fungsinya banyak

termasuk bisa untuk Chattingan, belajar,

bangun koneksi dan bisa digunakan sebagai

media dakwah karena melihat dari pengguna

aplikasi ini yang semakin meningkat dari

tahun ke tahun ( target pasar untuk broadcast

konten dakwah ). Kalau dari segi

penerapanya dakwah lewat aplikasi ini bisa

dengan pesan yang diimbuhi segmentasi yang

sesuai dengan penerima secara personal”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dakwah lewat WhatsApp paling

ya terbatas atau hanya bisa diberikan oleh

kalangan kalangan yang mengerti aplikasi

ini. Dari segi kelebihannya, dakwah lewat

aplikasi ini bisa cepat penyampaian

informasi dan murah”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya dakwah lewat aplikasi ini

efektif dan ditambah lagi dengan

pengemasan pesan dibuat konten

berdasarkan segmentasi yang lebih

mengedepankan cerita”.

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Dina Rahayu

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (Jurnalis)

Semester : Enam

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Kalau aku, WhatsApp Messenger itu

kebutuhan sehari hari dan bukan hanya

lifestyle saja. Aplikasi ini juga bisa sarana

dakwah soalnya contohnya broadcast seperti

“Jangan lupa makan sebelum berdoa” dll.

Aplikasi ini praktis dan hemat karena ga

pakai pulsa. Penerapan aplikasi ini buat

sarana dakwah ya lewat lewat video, ilustrasi

gambar agar isi dakwah bisa gampang

dipahami dan menyerap yang dikirim

personal bisa juga grub”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Dari segi kekurangan menurutku rentan

pesan hoax yang tujuannya buat nakut

nakuti, selain itu penyampaian dakwah lewat

WhatsApp sering salah sasaran yang

menjadikan salah pikiran dan penafsiran.

Kalau kelebihanya tentu efektif, efisien kan

hemat pulsa maupun kota dan juga tentunya

penyampaian pesan cepat”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Penyampaian dakwah lewat WhatsApp

sangat efektif apalagi ditambah dengan

pengemasan tulisan yang baik dari segi

bahasa dan tulisannya tidak terlalu formal,

tidak terlalu lebai dan tidak extream atau

standard, ditambah bahasa yang ramah”.

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ica Mistiyana Rosida

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (PR)

Semester : Enam

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Menurut saya fungsi aplikasi ini bisa jadi gaya

hidup, soalnya sekarang jamannya modern dan

teknologi semakin maju intinya semuanya punya

WhatsApp Messenger. Tapi bisa juga

dimanfaatkan di kehidupan sehari hari seperti

media berdakwah, apalagi sekarang aplikasi ini

ada fitur status, otomatis orang lain bisa melihat

status kita. Lah ini bisa dimanfaatkan buat

dakwah dengan rutin menulis status yang

bernafaskan Islam agar dibaca oleh teman –

teman”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Kurangan dalam penyampaian dari segi

broadchasat, biasanya banyak orang yang

mengabaikan apalagi lewat aplikasi ini

kebanyakan kan lewat tulisan dan tulisanya

panjang, otomatis orang orang akan malas

membaca seperti saya ini dan juga nggak pasti

menyeluruh soalnya apa kan kita punya groub

tentunya tidak semua di grub aktif dalam

membaca pesan kebanyakan mensilent groub

tersebut sehingga ada pesan dalam groub

langsug beberapa ratus terus penerima hanya

menyecroll pesan itu, terus kelebihannya mudah

dan cepat”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Berdakwah lewat WhatsApp menurut saya

sangat tidak bergitu efektif karna ya itu, pesan

dakwah panjang panjang jadi penerima malas

membacanya. Seharusnya pengemasan dakwah

biar efektif itu jangan panjang panjang, to de

point, menulis dakwah lewat status atau gambar

yang didesain dengan tulisan misal “ mulailah

harimu dengan Bismillah”, pasti nanti banyak

yang repost gambar itu”.

Page 108: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ida Fadilah

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (Jurnalis)

Semester : Enam

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Sebelumnya fungsi WhatsApp adalah sarana

komunikasi baik dalam lingkup kuliah,

pekerjaaan, hubungan sosial, berbagi informasi

dan pernah menggunakan beberapa kali untuk

membagikan kisah nabi, informasi Islam lainya.

Penerapan aplikasi WhatsApp sebagai sarana

dakwah bisa dengan berbagai pesan yang

dikirim personal agar lebih baik dan efektif”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dakwah lewat aplikasi ini adalah

pesan panjang panjang, jadi kurang

diperhatikan oleh penerima atau banyak yang

hanya mengeread saja. Kalau dari segi

kelebihannya, dakwah lewat aplikasi ini bisa

dibaca ulang dan dipahami kemudan hari”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Dakwah lewat WhatsApp menurut saya kurang

efektif, karena sedikitnya yang menanggapi hal

itu. Paling hanya dianggap spam aja meksi

informasinya penting. Seharunya dakwah

dikemas dengan materi dakwah yang menarik

supaya bisa dinikmati, apalagi dieera jaman

now ini, banyak sekali anak anak yang ga

perduli dengan hal hal seperti itu”.

Page 109: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Ifadatul Khabibah

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (PR)

Semester : Enam

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Menurut saya, WhatsApp fungsinya untuk

kebutuhan sehari – hari dan bisa digunakan

sebagai sara komunikasi dakwah karena di

aplikasi ini sendiri ada beberapa fitur grub, dan

disana kita bisa share tentang informasi tentang

Islam. Selain itu, dakwah melalui WhatsApp

juga bisa lewat status tentang informasi Islam

atau mengingatkan tentang informasi informasi

positif dan baik”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dakwah lewat WhatsApp menurut

saya, bisa saja salah persepsi dalam

penerimaan karena pesan dakwah kan lewat

tulisan, jadi cara penerimaan dan persepsi

orang – orang berbeda beda, penerima sering

menghiraukan pesan karena panjang. Dari segi

kelebihan, berdakwah lewat WhatsApp sifatnya

cepat, menyeluruh, mudah dan efisien”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Dakwah lewat WhatsApp Messenger menurut

saya kurang efektif karena mungkin ketika

bertatap muka langsung kita kurang bisa kena

feel nya dan terkadang kalau hanya sekedar

tulisan, suara, video itu tidak sepenuhnya

terpecaya. Seharusnya dakwah tidak hanya di

media sosial saja tetapi ditambah dengan

tindakan nyata”.

Page 110: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Nur Rohman

Jenis kelamin : Laki - Laki

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (Broadchasting)

Semester : Enam

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Aplikasi WhatsApp merupakan kebutuhan yang

bersifat tidak permanen. Aplikasi ini bisa

digunakan buat dakwah karena aplikasi ini bisa

mempermudah alur dalam penyampaian

dakwahnya. Penerapan WhatsApp Messenger

untuk dakwa bisa melalui grub dan ditambah

dengan pencantuman sumber yang jelas”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dalam penyampaian itu:

1. Sumber yang belum pasti kejelasanya

2. Kebanyakan asal – asalaan share tanpa

dipahami, kadang ada yang menanggapi

tentang hal itu, tapi yang nge share tidak

bisa menjawab.

3. Kalau penyampaiannya di share lewat

groub, kurang efektif karena kebanyakan

tidak merespon

Untuk kelebihanya:

1. Mudah diterima banyak orang dari

berbagai kalangan (jarak jauh dan

dekatnya).

2. Kalau di share secara japri, akan mudah

dipahami dan di respon.

3. Tentunya menghemat waktu, biaya, dan

mempermudah penyampaian dakwah

kepada banyak orang”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Berdakwah lewat WhatsApp menurut saya

sangat efektif, akan tetapi akan lebih efektif lagi

jika:

1. Penyampaian secara japri, agar lebih efektif

dan mudah di respon.

2. Jarak waktu yang di share sekitar 2-3 hari

sekali, dan pukul nya kalau nggak pagi jam

7, ya sore setelah maghrib.

3. Sebelum broadchast tentang dakwah ada

perlunya menambahi kata – kata sapaan dan

perijinan untuk membroadchast dakwah”.

Page 111: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Viola Diane de Johnie Putri

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (PR)

Semester : Enam

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Aplikasi WhatsApp Messenger saya gunakan

buat kuliah, kan tugas kuliah sumbernya dari

WhatsApp seperti tiba tiba libur, informasi sama

keluarga saya. Aplikasi ini bisa juga digunain

buat dakwah kok, kan di WhatsApp ada fitur

share status, nah itu bisa dijadiin untuk

berdakwah, bisa juga lewat broardchast dengan

nomor yang berada di kontak. Jadi pesan itu di

broadchast buat berdakwah. Dan menurut saya

WhatsApp adalah aplikasi yang tepat untuk

berdakwah”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Kalau menurut saya, kekurangannya seperti

penyampaian dakwah lebih tidak sopan karena

tidak secara langsung, jadi seharusnya secara

langsung kan kontak yang ada di WhatsApp

tidak hanya sepantaran tapi juga banyak yang

lebih tua jadi harus langsung penyampaianya

dan juga tidak besifat menyeluruh. Kalau

kelebihan lebih ke efisien dan hemat biaya”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Menurut saya dakwah lewat WhatsApp sangat

efektif karena sekarang semua orang punya

aplikasi ini. Dakwah lewat WhatsApp bisa

tambah efektif kalau didalamnya ada cerita

pendek, ada model percakapan yang

didalamnya tersirat amanah dan pesan – pesan

Islam. Lah dari situ kita bisa belajar. Selain itu

dikemas sedemikian rupa agar penerima tidak

bosan membacanya atau cara lain dengan

mengirim gambar lewat story agar orang

senang melihatnya”.

Page 112: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : M. Ashadil Husna

Jenis kelamin : Laki - Laki

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Delapan

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Kalau menurut saya WhatsApp bisa

digunakan untuk kebutuhan sehari hari

terutama untuk orang – orang bekerja.

Aplikasi ini juga jelas bisa digunakan

sebagai sarana dakwah, tergantung kita

menggunakan dan memanfaatkanya.

Penerapannya tidak harus langsung

berdakwah berat – berat tapi memuali

dengan mengingkatkan hal hal kecil yang

berkaitan dengan Islam kepada orang –

orang disekitar atau personal dengan

individu”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Kekurangan dakwah dengan WhatsApp

adalah dari segi penyampaianya kurang

efektif karena pesan dakwah yang

disampaikan hanya lewat tulisan tidak face to

face, setau saya mad’u akan lebih percaya

jika kita tausiyah lewat tatap mka atu

langsung. Kalau kelebihanya ya pesan lebih

cepat, menyeluruh, efisien waktu”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya, penyampaian dakwah lewat

WhatsApp kurang efektif karena bisa dilihat

orang orang yang mempunyai aplikasi ini

hanya orang – orang tertentu. Seharusnya

dakwah tidak hanya lewat media sosial tapi

juga ditambah dengan tindakan langsung”.

Page 113: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Desi Widarwati

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Delapan

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurutku, WhatsApp fungsinya banyak

termasuk buat kehidupan sehari hari yang

sebenarnya bukan orang – orang tertentu

tapi semua kalangan. Aplikasi ini juga bisa

digunakan buat sarana dakwah tergantung

orang orang tertentu. Kalau saya penerapan

dakwah pada aplikasi ini bisa saja di

sebarkan lewat groub atau suatu golongan

organisasi, dari situ kita bisa menyampaikan

dakwah tersebut jadi sangat bisa digunakan

sebagai media dakwah”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Sebenarnya banyak kekurangan ketimbang

kelebihan, seperti orang yang menangkap

pesan itu akan malas membaca karena pesan

terlalu baca, pesan kurang jeli berbeda

dengan face to face. Contoh berita Palestina,

itu kan ada yang hanya menyampaikan

keadaannya saja tidak menuliskan

bagaimana doa untuk Palestina sendiri.

Kalau segi kelebihan dari pesan dakwah

tersebut, kita bisa tau keadaan keadaan yang

terjadi saat ini”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Menurut saya bersifat tidak efektif karena

kebanyakan orang hanya menyecroll, dan

membaca pun jarang dibaca oleh penerima.

Seharusnya pesan singkat langsung ke inti

pembicaraan”.

Page 114: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Intan Nur Vadzila

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Delapan

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Aplikasi WhatsApp Messenger adalah sarana

komunikasi yang cepat dan instan. Aplikasi ini

bisa digunakan sebagai media komunikasi

dakwah karna melihat sekarang banyak muncul

golongan terntentu atau organisasi yang update

mempunyai informasi tentang Islam dan pasti di

share groub masing – masing. Penerapanya

kalau bisa dakwah lewat aplikasi ini tidak

saklek atau memahami dari berbagai golongan

kata lain tidak kaku”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Kekurangannya tentang penerimaan audience

seperti pesan bertele – tele, tidak langsung ke

intinya, menyebar kabar bohongan atau hoax

serta tidak jelas dari segi sanad, matan, dan

keaslianya. Kemudian kelebihan cepat dan

menyeluruh ke semua orang”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Efeketif dan engganya tergantung pada

penggunaanya. Tapi menurut saya bisa efektif

dan akan lebih efektif lagi jika dikirim ke

personal kemudian ditambah dengan lelucon

agar tidak tegang dan bosan saat membaca”.

Page 115: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : M Nasrullah Jamaludin

Jenis kelamin : Laki - Laki

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Delapan

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

menurut saya, WhatsApp Messenger adalah

salah satu sarana jejaring sosial untuk

menghubungkan satu informasi yang lain.

Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai

sarana dakwah, karena dalam Ilmu Dakwah

sendiri telah disampaikan bahwa dakwah

bisa menggunakan media. Menyiarkan

dakwah lewat WhatsApp bisa dari

menyiarkan melalui video, voice, picture,

atau poster, atau hanya sekedar tulisan dan

bisa di share melalui personal atau grub.

Akan tetapi lebih efektif dengan personal”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Dari kekurangannya dakwah lewat

WhatsApp tidak bisa face to face untuk

melakukan komunikasi secara langsung,

tidak bisa secara kongkrit untuk memahami

pesan dakwah yang diterimanya, kepastian

pesan belum bisa dipertanggungjawabkan

secara langsung kepada penerima,

kurangnya konsisten dalam memahami pesan

dakwah melalui media. Sementara

kelebihanya, akses pesan dakwah lebih cepat

dalam jangka waktu yang sama meski tempat

yang berbeda, penggunaan vitur yang

semakin mudah untuk memberikan contoh

secara online, penyebaran informasi pesan

dakwah lebih mudah dan sangat cepat

penyebaranya, penggunaan fitur lebih

objektif”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

menurut saya kurang efektif, karena

terjadinya penyampaian pesan masih melalui

media dan tidak secara langsung. Seharusnya

dakwah lewat media ini perlu pengemasan

yang baik, dimulai dari memperhatikan

mad’u nya”.

Page 116: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Rima Safitri

Jenis kelamin : Perempuan

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Delapan

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“Aplikasi ini bisa digunakan sebagai

penyebaran informasi kebaikan tentang Islam

atau berdakwah, cara berdakwah lewat

aplikasi ini alangkah baiknya jika tidak

melalui grub tapi personal chat di kontak

yang ada. Ditambah dengan kata kata

sambutan seperti “Hallo kakak buat kamu

yang pengen dakwah caranya begini”,

seperti itu. Jadi dikasih nama pengirim

kemudian kata kata lebih menarik, tidak

terlalu panjang, bahasa kekinian biar

pembaca menarik membacanya”.

2. Apa saja kelebihan dan

kekurangan WhatsApp

Messenger sebagai media

dakwah?

“Dakwah melalui WhatsApp Messenger

menurutku kurang efisien dan efektif. Sebab,

manyoritas dakwah disebar di grup, dan

kalau di grub dakwah itu bahasanya panjang

sangat kurang efisien dan efektif sekali terus

banyak yang tidak menghiraukan. Kalau

kelebihan dari WhatsApp Messenger

digunakan media komunikasi dakwah itu,

aplikasi ini pengirimannya menyeluruh, jadi

ketika mengirim satu pesan dakwah bisa

diterima banyak orang”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media dakwah?

“WhatsApp Messenger kurang efektif bila

digunakan sebagai media komunikasi dakwah

karena aplikasi ini enaknya digunakan buat

chat personal bukan grub, apalagi kalau

penyampaian dakwah lewat grub tidak efektif

sekali, nanti pasti anggota di grub itu

langsung menyecroll atau leave dari pesan

itu karna malas membaca kan bahasanya

terlalu panjang. Seharusnya pesan dakwah

tersebut yang dikemas dengan bahasa kita

dan semenarik.

Page 117: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Yogi Firdaus

Jenis kelamin : Laki - Laki

Progdi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Semester : Delapan

No. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana penerapan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Menurut saya aplikasi ini juga bisa digunakan

buat dakwah tergantung dengan dakwahnya

melalui video atau teks. Dakwah bisa disebar

dengan personal atau grub dengan teks yang

tidak panjang – panjang karena penerima bosan

membacanya termasuk saya. Harusnya dakwah

lewat tulisan singkat, tidak berbelit tapi

memberi isi didalamnya”.

2. Apa saja kelebihan

dan kekurangan

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Saya melihat kekurangan dakwah lewat

WhatsApp itu pesan panjang panjang jadi malas

membaca terus tidak langsung ke pokok

pembicaraan. Kalau dari segi kelebihannya,

saya lebih suka pesan dakwah melalui video

pendek atau informasi dengan pengemasanya

berbeda dari yang lain”.

3. Bagaimana efektivitas

WhatsApp Messenger

sebagai media

dakwah?

“Menurut saya kurang efektif, karena minat

pembaca pastinya akan kurang. Orang saya

sendiri ga sempat baca panjang panjang

apalagi oranglain. Kalau bisa ditambah dengan

video pendek”.

Page 118: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

LAMPIRAN

Wawancara dengan Astria Yulizar

Mahasiswa KPI Semester 4

Wawancara dengan Rima Safitri

Mahasiswa KPI Semester 8

Wawancara dengan Desi Widarwati

Mahasiswa KPI Semester 8

Wawancara dengan Viola Mahasiswa

KPI Semester 6

Wawancara dengan Intan

Wawancara dengan Dina Mahasiswa

Page 119: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

Mahasiswa KPI Semester 8

Wawancara dengan Nasrullah

Mahasiswa KPI Semester 8

KPI Semester 6

Wawancara dengan Yogi Firdaus

Mahasiswa KPI Semester 8

Wawancara dengan Ida Fadilah

Mahasiswa KPI Semester 6

Wawancara melalui Chat dengan Nur

Rohman Mahasiswa KPI Semester 6

Page 120: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

Wawancara melalui Chat dengan Nur

Rohman Mahasiswa KPI Semester 6

Wawancara melalui Chat dengan

Nur Rohman Mahasiswa KPI

Semester 6

Wawancara melalui Chat dengan

Nur Rohman Mahasiswa KPI

Semester 6

Wawancara melalui Chat dengan

Nasrullah Jamaludin S

Mahasiswa KPI Semester 8

Page 121: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga

Wawancara melalui Chat dengan

Nasrullah Jamaludin S

Mahasiswa KPI Semester 8

Wawancara melalui Chat dengan

Nasrullah Jamaludin S

Mahasiswa KPI Semester 8

Wawancara melalui Chat dengan

Nasrullah Jamaludin S

Mahasiswa KPI Semester 8

Wawancara melalui Chat dengan

Nasrullah Jamaludin S

Mahasiswa KPI Semester 8

Page 122: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4009/1/SKRIPSI.pdf · whatsapp messenger sebagai media dakwah pada mahasiswa kpi iain salatiga