Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANALISIS KELAYAKANKREDIT PADA PT. BANK SULSELBAR CABANG UTAMA MAKASSAR
OLEH:
RAHMI AMELIA10572 03676 12
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR2016
v
KATA PENGANTAR
Tidak ada kata lain yang lebih baik diucapkan selain puji dan syukur kehadirat
Allah swt. Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan pertolongan kepada
hambanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Begitu pula shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad saw. serta keluarga-Nya dan para sahabat-sahabat-Nya dan orang-orang
yang mengikuti beliau. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai
hambatan dan kesulitan. Namun hal tersebut dapat teratasi berkat kerja keras dan
tekad yang bulat serta adanya bantuan dari semua pihak.
Penulis telah berusaha untuk menjadikan skripsi ini sebagai sebuah karya
yang bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Namun dibalik semua itu,
kesempurnaan tiada milik manusia kecuali milik yang Maha Sempurna. Untuk itu,
saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan
menuju kesempurnaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa melangkah untuk mencapai suatu tujuan, hambatan
dan rintangan menemani silih berganti. Namun, berkat rahmat dan hidayah-Nya
disertai usaha dan do’a serta ikhtiar sehingga semua itu dapat dijalani dengan ikhlas
dan tawadhu.
vi
Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
serta salam penuh hormat dengan segenap cinta, Ananda haturkan kepada Ayahanda
Sadik Andri dan Ibunda Nurjamia yang selalu mencurahkan cinta dan kasih
sayangnya serta keikhlasan dalam mendidik dan mengiringi do’a restu yang tulus
demi tercapainya cita-cita.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih
disampaikan dengan hormat kepada :
Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah menyetujui dan menerima skripsi penulis.
Moh. Aris Pasigai, SE.MM., Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Makassar
Nur Rasyid SE.MM., Sekretaris Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah banyak memberikan arahan, petunjuk dan
bimbingan selama kuliah hingga proses penyelesaian studi.
Dr. Andi Jam’an, SE.MM., pembimbing I dan Bapak Safaruddin, SE.MM.,
pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela kesibukan beliau untuk
memberikan bimbingan, arahan dan perhatiannya dalam penyempurnaan skripsi ini.
Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Manajemen yang telah memberikan
banyak ilmu dan berbagi pengalaman selama penulis menimba ilmu di Jurusan
Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar.
vii
Muh. Daenur Hafsir., selaku Pimpinan PT. Bank Sulselbar Cabang Utama
Makassar. Bapak Andi Arsyan selaku kepala seksi Administrasi dan Kredit, serta
Staf-staf yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian
di PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.
Saudaraku Rendi Sandri yang tulus mengorbankan waktu, tenaga, materi, doa
dan dukungan kepada penulis demi terselesainya skripsi ini.
Buat Chaerul, SE., Senab Rauf, S.Pd., Suhaemi Usman, S.Pd., Sang Putri Sidik
S.Pd., Andika Nugraha, SE., Rosmawati, Ramdani sidik, Retno Resky, Dyah Aqsari
Hilal, Rini Sasmita Sari, Aswar, yang selalu sabar dan setia menemani dalam suka
dan duka.
Sahabat-sahabatku seperjuangan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Unismuh Makassar khususnya angkatan 12 kelas Man 3, terima kasih atas
kebersamaan dan kekompakan kita selama ini yang penuh keceriaan dan saling
membantu.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak sempat disebutkan satu-persatu terima kasih atas bantuannya.
Mengiringi penghargaan dan ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak
yang turut membantu secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis selama
penyelesaian skripsi ini. Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis
mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah swt. Mudah-mudahan kita semua
senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Amin.
viii
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkannya.
Makassar, Mei 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
ABSTRAK.................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL......................................................................................... xi
DAFTAR SKEMA........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tijauan Teori............................................................................... 61. Bank ...................................................................................... 62. Kredit .................................................................................... 143. Analisis Kredit ...................................................................... 204. Kelayakan kredit ................................................................... 22
B. Kerangka Pikir ............................................................................ 24C. Hipotesis ..................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 26B. Populasi dan Sampel ................................................................... 26C. Definisi Operasional Variabel..................................................... 27D. Jenis dan Sumber Data................................................................ 29E. Metode Pengumpulan Data......................................................... 30
x
F. Metode Analisis Data.................................................................. 31G. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas ................................................ 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah singkat PT. Bank Sulselbar ............................................ 33B. Visi PT. Bank Sulselbar .............................................................. 35C. Misi PT. Bank Sulselbar ............................................................. 36D. Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar ..................................... 37E. Uraian Tugas ............................................................................... 39
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ............................................................. 51B. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penelitian .. 54C. Analisis Hasil Penelitian ............................................................. 61D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 64
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 70B. Saran-saran.................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 51
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ................. 52
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.......................... 53
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan . 54
Tabel 5.5 Jawaban Responden Berdasarkan variabel watak................. 55
Tabel 5.6 Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kemampuan........ 56
Tabel 5.7 Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Modal .................. 57
Tabel 5.8 Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Jaminan ............... 58
Tabel 5.9 Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kondisi................ 59
Tabel 5.10 Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kelayakan Kredit.. 60
Tabel 5.11 Hasil Olahan Data Regresi dengan SPSS 20 ........................... 61
Tabel 5.12 Hasil Uji Simultan.................................................................... 62
Tabel 5.13 Hasil Koefisien Determinasi .................................................... 64
xii
DAFTAR SKEMA
Skema 1 Kerangka Pikir ......................................................................... 24
Skema 2 Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar .................................. 38
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang sangat komplek karena
mencakup berbagai bidang baik, hukum, ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan
masyarakat, seringkali dapat dilihat bahwa aktivitas manusia dalam dunia bisnis
tidak lepas dari peran Bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.
Dalam pembicaraan sehari-hari, Bank dikenal sebagai lembaga keuangan
yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito.
Kemudian Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi
masyarakat yang membutuhkannya . Di samping itu Bank juga dikenal sebagai
tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam
bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak,
uang kuliah, dan pembayaran lainnya (kasmir:2000).
Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dana dan
penyalur dana masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya perbankan di Indonesia
haruslah berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-
hatian. Fungsi Perbankan tidak hanya sekedar sebagai wadah penghimpun dan
penyalur dana masyarakat atau perantara penabung dan investor, tetapi fungsinya
akan diarahkan kepada peningkatan taraf hidup rakyat banyak, agar masyarakat
menjadi lebih baik dan lebih sejahtera daripada sebelumnya.
2
PT. Bank Sulselbar adalah sebagai salah satu alat kelengkapan otonomi
daerah pada bidang keuangan/perbankan dalam menjalankan usahanya sebagai
bank umum dengan memenuhi segala ketentuan. PT. Bank Sulselbar terdapat
berbagai macam bentuk usaha Bank dan termasuk didalamnya usaha memberikan
kredit. Perkreditan merupakan usaha utama perbankan (Financial Depening),
dimana rata-rata jumlah harta Bank di banyak negara ekonomi maju dan
berkembang yang terikat dalam bentuk kredit. Tingginya angka kredit yang
tersalurkan dari suatu bank dikarenakan dua alasan, yaitu dilihat dari sisi internal
dan eksternal Bank. Dari sisi internal, permodalan bank masih cukup kuat dan
portofolio kredit meningkat, sedangkan alasan eksternal bank adalah membaiknya
prospek usaha nasabah.
Dengan semakin meningkatnya penyaluran kredit , biasanya disertai pula
dengan meningkatnya kredit yang bermasalah atau kredit macet atas kredit yang
diberikan. Bahaya yang timbul dari kredit macet adalah tidak terbayarnya kembali
kredit tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya.
Apabila kredit macet itu di akibatkan oleh faktor – faktor diluar kekuasaan
bank dan debitur seperti bencana alam,perubahan regulasi pemerintah maka kredit
macet mungkin menjadi suatu yang dapat di terima. Persoalan kredit macet
sebenarnya persoalan perbankan yang umum terjadi. Sepanjang kredit macet
diberi cadangan yang cukup maka kredit macet tidak akan merisaukan perbankan.
Namun, banyak kejadian-kejadian yang terjadi membuktikan bahwa kredit
yang bermasalah atau kredit macet banyak terjadi sebagai akibat pemberian
persetujuan kredit yang tidak begitu ketat. Di Indonesia masalah kredit macet,
3
yang dalam istilah perbankan disebut dengan Non-Performing Loan (NPL),
menduduki posisi tertinggi, yakni 55 %. Persentase ini adalah perbandingan antara
kredit macet atau bermasalah dengan total pemberian kredit perbankan. Rasio
NPL terhadap total loans tersebut di Korea Selatan 16%, Malaysia 24% dan
Thailand 52%. Tingginya NPL di Indonesia tidak terlepas kurang patuhnya Bank-
Bank Indonesia terhadap prinsip-prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit
(Widjanarto:2003).
Setiap bank tidak lepas dari permasalahan kredit, bahkan menjadi hal yang
janggal apabila bank tanpa permasalahan kredit kecuali bank tersebut baru berdiri.
PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar memiliki pandangan yang demikian,
namun dalam kenyataannya ada kredit yang lancar dan ada kredit yang kurang
lancar bahkan macet. Kemacetan kredit adalah suatu hal yang merupakan
penyebab kesulitan terhadap bank itu sendiri yaitu berupa kesulitan terutama yang
menyangkut tingkat kesehatan bank, karena bank wajib menghindar diri dari
kredit macet (Djumhana, 1996:263). Untuk mencegah kemungkinan terjadinya
resiko kredit UU Perbankan mengharuskan bank untuk menerapkan asas – asas
perkreditan yang sehat. Salah satunya dengan melakukan analisis kelayakan kredit
(5 C atau Five C ‘s of Credit) yaitu menilai watak (character), kemampuan
(capability), modal (capital), jaminan (collateral) dan kondisi (condition) dari
debitur. Character dalam hal ini berhubungan dengan suatu keyakinan bahwa
suatu sifat atau watak dari orang – orang yang akan diberikan kredit benar – benar
dapat dipercaya, Capacity berhubungan dengan nasabah dalam kemampuannya
dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikanya, Capital
4
berhubungan dengan faktor penggunaan modal apakah efektif, dilihat dari laporan
keuangan ( neraca dan laporan laba rugi ) dengan melakukan pengukuran seperti
dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya, Collateral
berhubungan dengan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat
fisik maupun non fisik, Condition dinilai dengan melihat kondisi ekonomi dan
politik sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing - masing, serta
prospek dari usaha yang dijalankan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian
dengan judul : “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Analisis Kelayakan Kredit
pada PT. Bank Sulselbar cabang Utama Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengemukakan
rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah faktor-faktor yang meliputi watak, kemampuan, modal, jaminan, dan
kondisi berpengaruh terhadap kelayakan kredit pada PT. Bank Sulselbar
cabang Utama Makassar?
2. Faktor manakah yang lebih dominan mempengaruhi kelayakan kredit pada
PT. Bank Sulselbar cabang Utama Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
5
1. Untuk mengetahui pengaruh watak, kemampuan, modal, jaminan, dan kondisi
terhadap kelayakan kredit pada PT. Bank Sulselbar cabang Utama Makassar.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh dominan terhadap
kelayakan kredit pada PT. Bank Sulselbar cabang Utama Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran pada
perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan secara tepat di masa yang akan
dating. Khususnya mengenai faktor yang mempengaruhi kelayakan kredit.
2. Sebagai bahan informasi atau referensi yang diharapkan dapat berguna untuk
memperkaya pembendaharaan bacaan kepustakaan dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Bank
a. Pengertian Umum tentang Perbankan
Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara
keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam
bentuk kredit.
Menurut UU RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang di
maksud dengan bank adalah Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.
Menurut Kasmir (2010:11), mengatakan pengertian bank adalah lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank
lainnya.
Berdasarkan definisi bank tersebut dapat di jelaskan bahwa bank dalam
memberikan usaha terutama dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber
dana Bank, demikian juga dengan sisi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak
semata-mata memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi pemilik Bank tetapi
juga kegiatannya itu harus pula di arahkan pada taraf hidup rakyat banyak. Dan
7
Bank menjalankan fungsinya yang terkait dengan pengumpulan dana,
pengalokasian dana, serta penyedian jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Jenis-Jenis Bank
Kegiatan utama Bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana
dan menyalurkan dana dari masyarakat tidak terlalu beda satu sama lain.
Menurut Kasmir (2010:20), jenis-jenis Bank dapat dibagi menjadi:
1. Dilihat dari segi fungsinya Bank Umum :
a) Bank Pembangunan
b) Bank Tabungan
c) Bank Pasar
d) Bank Desa
e) Lumbung Desa
f) Bank pegawai
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
a) Bank Milik Pemerintah adalah dimana baik akta pendirian
maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh
keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula
b) Bank Milik Swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau
sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta
pendirinya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian
keuntungannya diambil oleh swasta pula.
8
c) Bank Milik Asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar
negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu
Negara.
d) Bank Milik Campuran merupakan bank yang kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.
Dimana kepemilikan saham secara mayoritas di pegang oleh
warga Negara Indonesia .
3. Dilihat dari segi status
a) Bank Devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi
keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing
secara keseluruhan.
b) Bank Non Devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin
untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak
dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga
a) Bank yang berdasarkan Prinsip Konvesional menetapkan bunga
sebagai harga jual, menggunakan atau menerapkan berbagai
biaya-biaya dalam nominal atau presentase tertentu
b) Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah menerpkan aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak
lain.
9
c. Usaha-Usaha Bank
Menurut Syamsu Iskandar (2008:29), usaha-usaha bank umum meliputi :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit modal kerja,
kredit investasi, dan kredit konsumtif.
3. Memberikan jasa lainnya dalam bentuk transfer atau pengiriman uang,
kliring, jual beli valuta asing, menerbitkan referensi bank, bank
garansi, L/C dan surat kredit berdokumenter, inkaso, safe deposit box,
dan jualbeli surat-surat berharga.
4. Menerima setoran pembayaran dari instansi/perusahaan seperti
pembayaran listrik, uang kuliah, telepon, air, dan pembayaran pajak.
5. Melayani pembayaran seperti pembayaran gaji/pensiun pegawai dan
pembayaran deviden, kupon.
6. Menempatkan dana, meminjam dana baik dengan menggunakan surat,
sarana komunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana
lainnya. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.
7. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek,
melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan
wali amanat.
10
8. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan
lainberdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh bank Indonesia.
9. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Berdasarkan usaha-usaha bank umum tersebut dapat dijelaskan bahwa
bank umum dapat melakukan sebagian atau seluruh kegiatan usahanya dan
masing-masing bank dapat memilih jenis usaha yang sesuai dengan keahlian dan
bidang usaha yang ingin dikembangkannya. Dengan cara demikian kebutuhan
masyarakat terhadap berbagai jenis jasa bank dapat dipenuhi oleh dunia
perbankan tanpa mengabaikan prinsip kesehatan dan efisiensi.
d. Sumber Dana Bank
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana
untuk membiayai operasinya. Menurut Ismail (2010:40), dana bank yang
digunakan sebagai alat untuk melakukan aktivitas usaha dapat digolongkan
menjadi tiga, yaitu:
1. Dana Sendiri
a) Modal Disetor Modal disetor merupakan dana awal yang
disetorkan oleh pemilik pada saat awal bank didirikan.
b) Cadangan yaitu sebagian dari laba yang disisihkan dalam bentuk
cadanganmodal dan lainnya yang akan digunakan untuk menutup
timbulnya resiko di kemudian hari.
11
c) Sisa Laba merupakan akumulasi dari keuntungan yang diperoleh
oleh bank setiap tahun.
2. Dana Pinjaman
a) Pinjaman dari Bank Lain di Dalam Negeri
b) Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan di Luar Negeri
c) Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank
3. Dana Pihak Ketiga
a) Simpanan Giro merupakan simpanan yang diperoleh dari
masyarakat atau pihak ketiga yang sifat penarikannya adalah dapat
ditarik setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro atau
sarana perintah bayar lainnya atau pemindah bukuan.
b) Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak
ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
sesuai perjanjian antara bank dan pihak nasabah.
c) Deposito merupakan jenis simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah
diperjanjikan antara bank dengan nasabah.
Menurut Syamsu Iskandar (2008:89) penggunaan dana bank dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Aktiva Produktif
Penggunaan dana dalam aktiva produktif atau earning assets
memiliki tujuan untuk memperoleh penghasilan bagi bank, yang berasal
dari :
12
a) Pemberian Pinjaman
Pemberian pinjaman atau yang biasa disebut dengan kredit adalah
penyediaan uang atau dana sejumlah tertentu sesuai dengan
kesepakatan yang telah disetujui yang akan dilunasi setelah jangka
waktunya berakhir. Dengan diberikannya jasa berupa pinjaman ini
maka kepada nasabah (debitur) akan dikenakan biaya jasa oleh
bankyaitu yang dinamakan “bunga pinjaman”.
b) Penempatan Dana pada Bank Lain
Penempatan dana pada bank lain baik didalam negeri maupun
diluarnegeri dapat berupa : call money, deposito berjangka, deposit
on call, sertifikat deposito dan tabungan. Biasanya penempatan
dana pada banklain ini dilihat dari skala prioritasnya dengan
kepentingan bank sendiri dalam hal memenuhi kewajiban jangka
pendeknya atau likuiditasnya.
c) Surat-Surat Berharga
Penempatan dana pada surat-surat berharga dapat berupa surat-
suratberharga jangka pendek atau jangka panjang baik dalam nilai
rupiahmaupun dalam valuta asing, seperti pembelian surat-surat
berhargapasar uang dan pasar modal, Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), reksa dana, saham-
saham bank lain dibursa efek, dan lain-lain.
13
d) Penyertaan
Penyertaan adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham
perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang, baik dalam
rangka pendirian, ikut serta dalam lembaga keuangan
lain,penyelamatan kredit atau lainnya.
2. Aktiva Tidak Produktif
Disebut aktiva tidak produktif karena tidak dapat memberikan
penghasilan bagi bank. Yang termasuk dalam pos-pos ini adalah :
a) Kas merupakan alat yang paling likuid dalam operasional bank
yang dapat dipergunakan setiap saat untuk menunjang operasional
bank.
b) Rekening Giro pada Bank Indonesia merupakan penempatan dana
pada rekening giro Bank Indonesia dimaksudka nuntuk memenuhi
ketentuan likuiditas wajib minimum yang ditentukan oleh Bank
Indonesia. Disamping itu, rekening giro pada Bank Indonesia
selain untuk transaksi kliring, dapat juga berfungsi untuk transaksi
antar bank.
c) Giro pada Bank lain yaitu dana yang dimiliki yang disimpan pada
rekening giro pada banklain, baik dalam nilai rupiah maupun
dalam valuta asing dari seluruh kantornya didalam negeri ataupun
diluar negeri yang sewaktu-waktu dapat ditarik jika
memerlukannya
.
14
2. Kredit
a. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Italia yaitu credere, yang artinya percaya
atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan
pemberian kredit oleh bank pada seseorang atau badan usaha adalah kepercayaan.
Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan
nilai ekonomi (economic value) kepada seseorang atau badan usaha yang
berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan
dikembalikan pada kreditur (bank) setelah jangka waktu sesuai dengan
kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dan debitur.
Pengertian kredit menurut Syamsu Iskandar (2008:93), kredit merupakan
piutang bagi Bank, maka pelunasannya (repayment) merupakan kewajiban yang
harus dilakukan oleh debitur terhadap utangnya, sehingga resiko kredit macet
dapat dihindarkan. Adapun menurut Pedomam Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI) Tahun 2008 mendefinisikan kredit sebagai penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
(debitur) untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah
bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Berdasarkan pengertian kredit tersebut dapat dijelaskan bahwa kredit dapat
berupa uang atau tagihan yang nilainya di ukur dengan uang. Kemudian adanya
kesepakatan antara bank (kreditur) dengan nasabah penerima kredit (debitur),
bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam
15
perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk
jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan
masalah sangsi apabila debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat
bersama.
b. Unsur-unsur kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
menurut Kasmir (2010:75) adalah sebagai berikut :
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang
diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar
diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini
diberikan oleh bank karena sebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan
penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan
kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan.
2. Kesepakatan
Kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit
dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan
penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak, yaitu pihak bank dan nasabah.
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu
jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah
16
disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak
memiliki jangka waktu.
4. Risiko
Faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal, yaitu risiko kerugian
yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya
padahal mampu dan risiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah
tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam.
Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu
tenggang waktu pengembalian (jangka waktu).
5. Balas Jasa
Akibat dari pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu
keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu
kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank
prinsip konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi
dan komisi, serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan
utama bank, sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah
balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
c. Tujuan Kredit
Yang dimaksudkan dengan tujuan kredit adalah tujuan ditinjau dari
berbagai pihak. Bank sebagai kreditur dan nasabah sebagai debitur serta oleh
pemerintah atau masyarakat umum. Menurut Syamsu Iskandar (2008:94), tujuan
kredit adalah sebagai berikut :
17
1. Bagi Bank
Aset bank yang dominan dan sumber utama pendapatan bank yang
menjamin kelangsungan hidup bank dan sebagai instrumen bank dalam
persaingan dan pemasaran produk perbankan lainnya. Mendorong
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi sehingga menciptakan
lapangan kerja.Kredit yang sehat menjadi instrumen untuk memelihara
likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitas bank.
2. Bagi Pengusaha
Kegiatan usaha bertambah lancar dan performance perusahaan
bertambah baik. Dengan mendapatkan fasilitas kredit, maka akan
meningkatkan volume usaha dan hasil usaha agar terjamin
kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan motivasi berusaha.
3. Bagi Masyarakat/Pemerintah
Berfungsi sebagai instrumen untuk kebijakan ekonomi dan moneter.
Meningkatkan arus dan daya guna uang serta menghidupkan ekonomi
pasar, meningkatkan kegiatan produksi, perdagangan, distribusi, dan
konsumsi secara nasional (makro) dan membantu efisiensi penggunaan
sumber alam.
d. Fungsi Kredit
Kehidupan perekonomian bank sebagai lembaga keuangan memegang
peranan penting dalam membantu pemerintah untuk mencapai kemakmuran.
Menurut Iswi Hariyani (2010:11), fungsi kredit bagi masyarakat adalah untuk :
18
1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan
perdagangandan perekonomian.
2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
3. Memperlancar arus barang dan arus uang.
4. Meningkatkan hubungan internasional.
5. Meningkatkan produktivitas yang ada.
6. Meningkatkan daya guna barang.
7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat.
8. Memperbesar modal kerja perusahaan.
9. Meningkatkan “income per capita” masyarakat.
10. Mengubah cara berpikir atau cara bertindak masyarakat untuk lebih
ekonomis.
e. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Praktek pemberian kredit, bank pada dasarnya harus berpegang kepada
pola umum pemberian kredit yang baik yaitu antara lain dengan cara
memperhatikan prinsip-prinsip pemberian kredit, dengan tanpa mengabaikan
kualitas pelayanan serta memperhatikan usaha kearah peningkatan efisiensi.
Prinsip-prinsip pemberian kredit menurut Kasmir (2010:91), dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau
tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga
mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam
19
menghadapi suatu masalah. Personality hampir sama dengan character
dari 5C.
2. Party yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu
ataugolongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta
karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu
dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
3. Purpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan
pengambilan kredit dapat bermacam-macam apakah untuk tujuan
konsumtif, produktif, atau perdagangan.
4. Prospect yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang
apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai
prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas
kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank
yang rugi, tetapi juga nasabah.
5. Payment merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber
penghasilan debitur, akan semakin baik sehingga jika salah satu
usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.
6. Profitability untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah
dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode
20
apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan
tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank.
7. Protection tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang
dikucurkan oleh bank, tetapi melalui suatu perlindungan. Perlindungan
dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
3. Analisis Kredit
Analisis kredit menurut Ismail (2010:111), analisis kredit adalah suatu
proses analisis kredit yang dilakukan oleh bank untuk menilai suatu permohonan
kredit yang telah diajukan oleh calon debitur. Sedangkan menurut Syamsu
Iskandar (2008:120), analisis kredit di artikan sebagai penilaian terhadap nasabah
dan usahanya untuk diperoleh alternatif sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa rangkaian dalam
proses pengelolaan kredit adalah analisis kredit. Analisis kredit dapat diartikan
sebagai suatu usaha penilaian terhadap kelayakan usaha calon debitur, apakah ia
mempunyai kemampuan dan kesanggupan untuk membayar kembali
kewajibannya, sehingga setiap kredit yang diberikan akhirnya akan memperoleh
keuntungan dan aman. Tujuan ini tidak saja penting bagi debitur dan usahanya,
bahkan bagi bank pun dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur dalam
menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuannya.
Analisis kredit diberikan, untuk meyakinkan bahwa debitur benar-benar
dipercaya, maka sebelum kredit diberikan bank terlebih dahulu mengadakan
21
analisis kredit. Analisis kredit merupakan suatu proses analisis yang dilakukan
oleh bank untuk menilai suatu permohonan kredit yang telah diajukan oleh calon
debitur. Dengan melakukan analisis terhadap permohonan kredit tersebut bank
ingin mendapat keyakinan bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit
tersebut layak (feasible). Bank melakukan analisis kredit dengan tujuan untuk
mencegah secara dini kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Analisis
yang baik akan menghasilkan keputusan yang tepat, sehingga analisis kredit
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam keputusan kredit.
Analisis kredit merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan sebagai
acuan bank apakah permohonan kredit dari nasabah dapat disetujui atau ditolak.
Disamping itu, bank perlu melakukan analisis yang mendalam agar bank terhindar
dari masalah kredit yang timbul di kemudian hari.
Penilaian atau analisis kredit adalah semacam studi kelayakan (feasibility
Study) atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus & Ariyanti 2009:184). Penilaian
kredit adalah Suatu kegiatan pemeriksaan, penelitian, dan analisa terhadap
kelengkapan, keabsahan, dan kelayakan berkas/surat/data permohonan kredit
calon debitur hingga dikeluarkannya suatu keputusan apakah kredit tersebut
diterima atau ditolak (Djohan 2000:97). Menurut Thomas Suyatno, dkk (2003:70)
yang dimaksud dengan analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi:
a. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek,
baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan
dapat/tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit.
22
b. Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian
dan kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari
permohonan kredit nasabah.
5. Kelayakan kredit
Analisa kelayakan kredit pun bisa menjadi hal yang sangat penting bagi
bank untuk mencegah berbagai macam kemacetan dan resiko lain karena kredit.
Jadi, sekalipun manajer bank yang meminjam dana di bank bersangkutan, dia pun
juga harus dilakukan analisa kredit.
Menurut kamus bisnis, kelayakan kredit adalah penilaian terhadap
kemampuan dan kesediaan peminjam untuk melunasi kewajiban utangnya.
Kelayakan kredit di tentukan oleh kombinasi faktor kuatitatif dan kualitatif,
termasuk ketersediaan agunan, leverage ratio, interest coverage, dan keragaman
dan stabilitas aliran pendapatan, dll.
Untuk menganalisa kelayakan kredit yang diajukan calon debitur
merupakan tahap pengamatan dan penelitian dengan tepat yang didasarkan pada
prinsip 5C. Prinsip 5C yang diterapkan oleh bank tersebut bisa menjadi alat untuk
pertimbangan kelayakan kredit calon nasabah yang meliputi:
a. Character (watak)
Mencari tahu sifat-sifat calon debitur, mengguanakan analisis yang lebih
cenderung merupakan analisis kualitatif yang tidak terbaca di angka-angka yang
disajikan untuk mengetahui itikad baik dari debitur. Menurut Kasmir (2012: 95)
23
karakter merupakan suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang
yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya.
b. Capacity (kapasitas/kemampuan)
Menurut Kasmir (2012: 95) capacity digunakan untuk melihat kemampuan
nasabah yang mengajukan kredit dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan
kemampuannya untuk menjalankan usaha. Penilaian ini digunakan untuk melihat
“Kemampuan” nasabah dalam mengembalikan kredit yang diberikan.
c. Capital (modal)
Analisis aspek capital ini meliputi struktur modal yang disetor, cadangan-
cadangan dan laba yang ditahan dalam struktur keuangan perusahaan. Menurut
Kasmir (2012: 95) penilaian Capital ini digunakan untuk melihat penggunaan
modal yang dipunyai nasabah apakah efektif atau tidak. Keefektifan
penggunaannya dapat dilihat melalui laporan keuangan (neraca dan laporan laba
rugi) dengan menghitung likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya.
Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja yang ada sekarang ini.
d. Collateral (jaminan)
Collateral adalah jaminan berupa harta benda milik debitur yang diikat
sebagai agunan (Kasmir,2012:96). Barang yang dijaminkan hendaknya melebihi
jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga
jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan dapat dipergunakan
secepat mungkin.
24
e. Condition (kondisi)
Variabel yang diperhatikan terutama adalah variabel ekonomi (walaupun
tidak terlepas juga bank perlu memperhatikan variabel lainnya seperti kondisi
politik, perundang-undangan, dan lainnya). Penilaian prospek bidang usaha yang
dibiayai hendaknya benar-benar memilki prospek yang baik sehingga
kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil (Kasmir,2012:96).
B. Kerangka Pikir
Proses pelaksanaan penelitian dan penulisan ini merupakan suatu
rangkaian pemikiran yang diarahkan secara sistematis sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Kerangka dalam penulisan ini dapat dilihat pada bagan berikut:
Watak (X1)
Kemampuan (X2)
Modal (X3)
Jaminan (X4)
Kondisi (X5) :
Kelayakan kredit (Y)
25
B. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Diduga terdapat pengaruh antara watak, kemampuan, modal, jaminan, dan
kondisi terhadap kelayakan kredit pada PT. Bank Sulselbar cabang Utama
Makassar.
2. Di duga bahwa faktor yang dominan berpengaruh terhadap kelayakan kredit
PT. Bank Sulselbar cabang Utama Makassar adalah Watak.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Sulselbar berlokasi di jalan DR.
Ratulangi No.16. Sedangkan jangka waktu penelitian dan masa penggarapannya
diperkirakan kurang lebih dua bulan dimulai dari bulan April sampai dengan
bulan Mei tahun 2016.
B. Populasi Dan Sampel
Menurut sugiyono (2006:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah kredit pada PT. Bank
Sulselbar Cabang Utama di Makassar, menurut data PT. Sulselbar Cabang Utama
di Makassar bahwa nasabah kredit PT. Sulselbar Cabang Utama di Makassar
sebesar 80.022 orang sehingga sampel penelitian dapat ditentukan dengan rumus
sloving yaitu :
N 80.022
n = --------------- = -------------------------
1 + N (e)2 1 + 80.022 (0,10)2
= 99,99 atau dibulatkan menjadi 100 responden
Adapun yang dimaksud sampel, sampel adalah sebagian proses dari
27
populasi dan dilakukan secara acak yang akan di teliti yang cirri-ciri dan
keberadaanyaa diharapkan mampu mewakili dan menggambarkan cirri-ciri dari
keberadabaan populasi yang sebenarnya (sugiarto,2003:13)
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variable yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Character (watak)
Menurut kasmir (2012 : 95) menyatakan bahwa karakter merupakan suatu
keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan di berikan
kredit benar-benar dapat dipercya indikatornya meliputi :
a. itikad dan tanggung jawab
b. sifat atau watak,gaya hidup
c. komitmen pembayaran
2. Capacity (kapasitas)
Menurut kamsir (2012 :95 ) capacity digunakan untuk melihat kemampuan
nasabah yang mengajukan kredit dalam bidang bisnis yang dihubungkan
dengan kemampuannya untuk menjalakan usaha. Penilaian ini digunakan
untuk melihat “kemampuan “ nasabah dalam mengambalikan kredit ysng di
berikan . indikatornya meliputi :
a. pendapatan nasabah
b. kemampuan dalam membayar anggusran
c. kemampuan dalam menyelesaikan kredit tepat waktu
28
3. Capital (modal)
Menurut kamsir (2012 :95 ) penilaian capital ini digunakan untuk melihat
penggunaan modal yang dipunyai nasabah apakah efektif atau tidak.
Keefektifianya penggunanya dapat dilihat melalui laporan keuangan (neraca
dan laporan laba rugi ). Indikatornya meliputi
a. sumber penghasilan tetap
b. memiliki bidang usaha lain sebagian sumber penghasilan
c. memiliki tabungan atau simpanan bank
4. Callateral (jaminan )
Menurut kamsir (2012 :96 ) hendaknya melibih jumlah kredit yang di berikan.
Jaminan juga harus diteliti kebebasannya sehingga jika terjadi suatu maslah,
maka jaminan yang di berikan maka jaminan yang di tetpkan dapat di
pergunakan secepat mungkin. Indiktornya meliputi :
a. nilai jual barang jaminan yang digunakan sebanding/melebihi plafond
kredit (bila terjadi one prestasi,agunan mudah dijual)
b. jaminan bersifat (sertifikat/bpkb/deposito) atau non fisik (kartu jamsostek
sk pengawai referensi juru bayar dan lain-lain.
c. Kepemilikan barang jaminan dan keaslian dokumen
5. Condition (kondisi )
Analisis terhadap aspek ini meliputi analisa terhadap variable makro yang
melingkupi perusahaan baik variable regional,nasioanl, maupun internasional.
Penilaian prospek bidang usha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki
prospek yang baik sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relative
29
kecil ( kasmir ,2012 : 96 ) indikatornya meliputi :
a. pengembangan bisnis/usaha,investasi
b. fluktuasi perekonomian
c. kondisi social ekonomi/problematika keluarga
6. Kelayakan kredit adalah penilaian terhadap kemampuan dan kesediaan
peminjaman untuk melunasi kewajiban utangnya, indikatornya meliputi :
a. Memenuhi syarat untuk kredit
b. Layak untuk diberikan kredit
D. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka seperti:
jumlah nasabah, volume penjualan serta data lainnya yang ada hubungannya
dengan penelitian ini.
2. Data Kualitatif
Yaitu data mengenai keadaan perusahaan, struktur organisasi, serta uraian
tugas masing-masing bagian dalam perusahaan.
Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari:
1. Data Primer
Yaitu data yang bersumber dari perusahaan berupa hasil pengamatan dengan
mewawancarai pimpinan dan karyawan perusahaan serta data-data tertulis
30
lainnya yang ada dalam perusahaan yang dibutuhkan oleh penulis.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan
perusahaan serta laporan-laporan lainnya yang ada hubungannya dengan
penelitian ini.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data atau keterangan yang diperlukan dalam
penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang
relevan untuk memecahkan dan menganalisa masalah tersebut, maka cara yang
ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada
perusahaan yakni dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan
penyusunan proposal ini.
2. Interview
Interview dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan pihak yang
diperlukan dalam penyusunan proposal ini.
3. Kuesioner
Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang dibuat untuk memperoleh tanggapan
atau persepsi responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
31
F. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
sekaligus untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Analisis descriptive yakni suatu analisis untuk melihat bagaimana pengaruh
faktor-faktor yang terdiri dari: watak, kemampuan, modal, jaminan,kondisi
mempengaruhi kelayakan kredit.
2. Analisis regresi linier berganda yaitu suatu analisis untuk mengetahui
pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan kredit dengan
menggunakan rumus Riduan dan Akdon (2007 : 142)
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Di mana :
Y = Kelayakan kredit
b0, b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi
X1 = Watak (Character)
X2 = Kemampuan (Capacity)
X3 = Modal (Capital)
X4 = Jaminan (Colleteral)
X5 = Kondisi (Condition)
e = Error
32
G. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas
1. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah kemampuan suatu instrumen untuk diuji kembali dengan
memberikan hasil yang relatif konstan. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika
memberikan hasil yang relatif sama jika diuji secara berulang-ulang, yakni
nilai cronbach’s alpha di atas 0,60.
2. Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian kemampuan suatu instrumen pengukur untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut yakni nilai
korelasi diatas 0,30.
3. Uji parsial (Uji T)
Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat bermakna atau tidak. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan antara nilai Thitung masing-masing variabel bebas
dengan nilai Ttabel dengan derajat kesalahan 5 % (ά=0.05). apabila nilai
Thitung > Ttabel, maka variabel bebasnya memberikan pengaruh bermakna
terhadap variabel terikat.
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT. Bank Sulselbar
Didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan
Tenggara dan berkedudukan di Makassar. Berdasarkan akte notaris Raden
Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 25 Januari 1961, PT. Bank Pembangunan
Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah statusnya menjadi Bank Pembangunan
Daerah (BPD) Sulawesi Selatan.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara
No. 02 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah
(BPD) Sulawesi Selatan diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat I
Sulawesi Selatan Tenggara Berdasarkan status Bank milik Pemerintah Daerah.
Pada tahun 1979 Perda NO. 02 tahun 1964 mengalami perubahan, di mana nama
Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara menjadi Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan provinsi Daerah Tingkat I
Sulawesi Tenggara.
Perda NO. 02 tahun 1964 kembali mengalami perubahan dengan Perda
No. 11 tahun 1984 tentang Modal Dasar. Berdasarkan Perda No. 01 tahun 1993
diadakan perubahan modal dasar menjadi Rp 25,000,000,000,- kemudian
perubahan modal dasar ditetapakan pada Perda No. 08 tahun 1999.
Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD)
menjadi Perseroan Terbatas (PT) , pada tanggal 20 Agustus 1993 dicetuskan
34
Perda No. 13 tahun 2003, tentang perubahan bentuk badan hukum Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan modal dasar Rp 650,000,000,- .
Pada tanggal 27 mei 2004, dikeluarkan akte pendirian peseroan terbatas
berdasarkan akte notaris Menstrariani Habie, SH No. 19 tahun 2004. Di mana PT.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (disingkat Bank Sulsel) telah
ditetapkan bukan lagi sebagai Perusahaan Daerah melainkan menjadi Perseroan
Terbatas, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Februari 2005, tambahan
No.1655/2005.
Perubahan status Bank Sulsel dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan
Terbatas juga diikuti dengan perubahan logo Bank Sulsel, hal ini dilakukan
melalui pelaksanaan sayembara logo yang diikuti oleh ribuan karya. Dan pada
tanggal 22 Desember 2005, logo baru Bank Sulsel diluncurkan ke publik.
Selanjutnya pada tahun 2011 PT. Bank Sulsel memperluas kiprahnya
dengan mengambil bagian barat Sulawesi Selatan sehingga berubah nama dari PT.
Bank Sulsel menjadi PT. Bank Sulselbar.
Tugas pokok PT. Bank Sulselbar adalah sebagai salah satu alat
kelengkapan otonomi daerah pada bidang keuangan/perbankan dalam
menjalankan usahanya sebagai bank umum dengan memenuhi segala ketentuan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, PT. Bank sulselbar mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. Pendorong terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan pembangunan
daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.
35
2. Pemegang kas daerah dan pengelola uang daerah dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat.
3. Pemegang kas daerah dan pengelola uang daerah.
4. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Perkembangan produk dan penyempuraan layanan perbankan tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan Teknologi Informasi (TI) hampir semua produk
dan jasa PT. Bank Sulselbar telah menerapkan dan memanfaatkan penggunaan
Teknologi Informasi, antara lain:
1. Sistem Sentralisasi database dengan jaringan layanan online real time terus
dikembangkan, terutama dalam mendukung efisiensi dan efektifitas proses
rekonsiliasi pembukuan atas jutaan rekening yang dikelolanya. Jaringan
layanan online real time tersebut telah mencakup seluruh kantor cabang,kantor
cabang pembantu dan kantor kas diseluruh wilayah Sulawesi Selatan dan
Barat.
2. Layanan Delivery Channel yang sudah dikembangkan di Bank Sulsel saat ini,
antara lain: menyediakan layanan ATM Bersama dan Phone Banking atau
SMS
Banking.
B. Visi PT. Bank Sulselbar
Menjadi Bank terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan dukungan
manajemen dan Sumber Daya Manusia yang profesional serta memberikan nilai
tambah kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
36
C. Misi PT. Bank Sulselbar
1. Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah.
2. Pemegang kas daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah.
3. Menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah khususnya Sulawesi Selatan.
Dalam menjalankan visi dan misinya, PT. Bank Sulselbar melakukan
aktivitas penghimpunan dan penggunaan dana sebagai berikut :
1. Penghimpunan dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan Pemdaberupa
a. Giro
b. Deposito
c. Tabungan
d. SIMPEDA (Simpanan Pembangunan Daerah)
e. TAPEMDA (Tabungan Pembangunan Daerah)
f. Tabungan Haji dan Umroh
2. Penggunaan Dana disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat dengan
berbagai jenis dan sektor ekonomi yang terdiri dari :
a. Jenis Kredit
1) KIB (Kredit investasi Biasa)
2) KMK (Kredit Modal Kerja)
3) Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
4) KUL (Kredit Umum Lainnya)
b. Sektor Ekonomi
1) Pertanian
2) Industri
37
3) Konstruksi
4) Perdagangan
5) Jasa-jasa
Disamping aktivitas penghimpunan dan penggunaan dana, PT. Bank
Sulselbar juga memberikan jasa-jasa perbankan lainnya antara lain:
1. Kiriman uang
2. Inkasso
3. Jaminan Bank (Garansi Bank)
4. Penerimaan pembayaran rekening telepon, PDAM, listrik,pajak,dll.
5. Pembayaran gaji/pensiunan
6. Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan IbadahHaji (BPS-BPIH)
7. Perdagangan Valuta asing (money Changer)
8. Mobile Banking
D. Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar
Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan mengisi serta
membina sesuai dengan peraturan organisasi atau struktur organisasi dalam
rangka mendukung tercapainya tujuan organisasi, umumnya setiap organisasi
dalam menempatkan kerja sama sesuai dengan kemampuan, maka paling tidak
semua organisasi membutuhkan sebuah perangkat organisasi antara lain struktur
organisasi disertai deskripsi yang dilengkapi dengan spesifikasi serta penyertaan
jabatan pekerjaan. Struktur organisasi perusahaan dibuat agar karyawan dapat
melaksanakan tugas dan wewenang dengan baik dan bertanggung jawab. Adapun
Struktur organisasi PT. Bank Sulselbar Makassar sebagai berikut :
38
39
E. Uraian Tugas
Penetapan Struktur Organisasi Bank Sulselbar yang menjadi dasar
penetapan wewenang, tanggung jawab dan tugas serta tata kerja dalam lingkungan
perusahaan, dituangkan melalui surat keputusan Direksi Bank Sulselbar dalam
SK/047/DIR pada tanggal 31 Oktober 1966. Untuk lebih jelasnya struktur
organisasi Bank Sulselbar adalah sebagai berikut :
1. Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris memastikan terselenggarakannya pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank pada seluruh tingkatan dan
jenjang organisasi.
b. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
dan tanggungjawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta
memberikan nasihat kepada Direksi.
c. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi Perseroan telah menindak-
lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Grup Audit Intern Bank,
auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia.
d. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah
menjalankan tugasnya secara efektif.
2. Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah menetapkan kebijaksanaan umum, dan menjalankan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap Bank Sulselbar Unit
Usaha Syariah, dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah TK. I
Sulawesi Selatan. Cara menjalankan pekerjaan Dewan Pengawas ditetapkan
oleh Gubernur Kepala Daerah TK. I Sulawesi Selatan dengan memperhatikan
40
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Direksi
Bank dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama,
Direktur Kepatuhan, Direktur Pemasaran dan Direktur Umum yang bidang
tugas dan hubungan kerjanya dilakukan berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan oleh Dewan Pengawas dan bertanggung jawab kepada Gubernur
Kepala Daerah TK.I Sulawesi Selatan melalui Dewan Pengawas.
Tata tertib dan tata cara menjalankan fungsi, tugas dan wewenang Direksi
diatur dan ditetapkan oleh Dewan Pengawas yang berpedoman kepada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun tugas dan tanggungjawab Direksi yaitu :
a. Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepentingan bank.
b. Direksi mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan
tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari
satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, dan hasil pengawasan
Bank Indonesia.
4. Komite
a. Komite Audit
1) Melakukan evaluasi kesesuaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
41
GAI (Umum dan Khusus), dengan standar penyusunan laporan audit.
2) Melakukan evaluasi dan membandingkan realisasi pelaksanaan audit
GAI pada cabang-cabang dan kantor pusat dengan perencanaan audit
GAI sebagaimana yang tercantum dalam Program Kerja Audit
Tahunan (PKAT) yang telah disetuji Direktur Utama dan Dewan
Komisaris.
3) Merekomendasikan penunjukkan Akuntan Independen untuk
melakukan audit laporan keuangan tahunan tahun buku 2010.
4) Melakukan evaluasi atas temuan-temuan audit GAI tahun sebelumnya
(audit intern dan ekstern) yang belum ditindaklanjuti.
5) Melakukan evaluasi terhadap temuan hasil pemeriksaan tahun ini
(tahun berjalan).
b. Komite Remunerasi dan Nominasi
1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi
2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
a) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan dalam RUPS.
b) Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
3) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta
prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewa Komisaris
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
4) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris
dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris uintuk disampaikan kepada
42
RUPS.
5) Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan
menjadi anggota komite.
c. Komite Pemantau Resiko
1) Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen
risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
2) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas komite
manajemen risiko.
3) Memberikan rekomendasi atas hasil pemantauan dan evaluasi pada point
(1) dan (2) diatas, kepada Dewan Komisaris.
4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris
sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris
berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Staff Ahli
Staf Ahli diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan Gubernur KDH
TK. I Sulawesi Selatan. Anggota Staf Ahli terdiri dari satu orang atau lebih
sesuai kebutuhan yang ditetapkan oleh Gubernur KDH TK.I Sulawesi Selatan
dan tugas wewenangnya adalah memberikan pandangan, saran atau
pertimbangan Kepada Dewan Pengawas diminta atau tidak diminta.
6. Divisi-Divisi
a. Grup Perencanaan dan Pengembangan
Grup Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas menyusun
perencanaan, merevisi, mengembangkan, mengusulkan dan
merekomendasikan kepada Direktur Utama mengenai pemikiran-pemikiran
43
strategis pengembangan bank secara umum, dan melakukan riset dan promosi
dalam rangka pengembangan bank.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Divisi Perencanaan dan
Pengembangan mempunyai fungsi :
1) Menyusun rencana kerja bank, baik jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang.
2) Melakukan penelitian mengenai perkembangan bank dan perkembangan
struktur ekonomi dan keuangan.
3) Melakukan penelitian terhadap rencana pembangunan daerah dalam
rangka mengikut sertakan peranan bank didalamnya. Mengumpulkan,
menyusun dan mengikuti pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi pemerintah
terutama dibidang moneter dan perbankan.
4) Menyelenggarakan survey dan mengadakan analisa pasar secara umum
untuk membantu penilaian cara promosi survey.
5) Mengupayakan langkah-langkah kerjasama dengan pihak lain dalam
bidang riset dan promosi.
6) Melaksanakan study banding dalam bidang perencanaan dan
pengembangan bank.
7) Mengusulkan perbaikan sistem dan prosedur serta tata kerja bank dari
unit-unit organisasi dengan memperhatikan kondisi dan peraturan
perundangan yang berlaku.
8) Mengusulkan program dan langkah-langkah pengembangan kegiatan biro
sesuai kebutuhan.
9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Perencanaan dan Pengembangan
44
dilengkapi dengan :
1) Dept. Perencanaan dan Anggaran
2) Dept. Pengelolaan Organisasi
3) Dept. Pengembangan Bisnis dan Jaringan
b. Grup Audit Intern
Memonitoring terhadap tindakan perbaikan yang telah disetujui bersama
antara tim audit dengan audite. Melakukan audit follow untuk memastikan
bahwa tindakan-tindakan perbaikan tersebut telah benar-benar dilaksanakan
sesuai dengan kesepakatan dan target waktu yang ditetapkan
Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Audit Intern dilengkapi dengan :
1) Dept. Audit Intern I
2) Dept. Audit Intern II
3) Dept. Audit Syariah
c. Grup Manajemen Risiko
1) Menginventarisir dan memastikan seluruh aktivitas bank didukung oleh
sistem dan prosedur pelaksanaan.
2) Mengawasi, mengarahkan dan memastikan kebijakan, sistem dan
prosedur bank telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik
intern maupun esktern.
3) Mengevaluasi dan mengkaji perjanjian/kontrak antara bank dengan pihak
lainnya dan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi bank.
4) Melakukan sosialisasi kepada seluruh unit kerja kantor pusat dan kantor
cabang terhadap ketentuan, peraturan dan perundang-undangan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Manajemen Risiko dilengkapi
45
dengan :
1) Dept. Pengendalian Risiko
2) Dept. Adm. Pelaporan
d. Grup Kepatuhan
1) Grup Kepatuhan mempunyai tugas mendistribusikan peraturan-peraturan
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan atau otoritas lainnya sekaligus
melakukan sosialisasi kepada group terkait.
2) Melaksanakan kajian terhadap kebijakan dan atau peraturan-peraturan
internal.
3) Mengumpulkan dan menyediakan peraturan-peraturan internal Bank
Sulselbar.
4) Melakukan kajian terhadap setiap perjanjian-perjanjian yang dilakukan
Bank Sulselbar dengan pihak ketiga.
5) Membuat laporan atas hasil uji kepatuhan dan melakukan analisis atas
pengimplementasian kepatuhan.
6) Pengenalan nasabah dalam rangka mengamankan kegiatan operasional
khususnya terkait program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme (PPT).
7) Membuat laporan setiap bulannya kepada Direktur Utama dengan
tembusan Dewan Komisaris terkait pelaksanaan tugas-tugas grup
kepatuhan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Group Kepatuhan dilengkapidengan :
1) Dept. Hukum dan Kepatuhan
46
2) Dept. Pengenalan Nasabah
e. Grup Pengendalian Keuangan
1) Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi
2) Menyampaikan laporan bulanan ke Bank Indonesia
3) Menjaga keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal.
Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Pengendalian Keuangan
dilengkapi dengan :
1) Dept. Akuntansi
2) Seksi Pelaporan Pajak
3) Dept. MIS dan Pelaporan
f. Grup Informasi Teknologi
Grup Informasi Teknologi mempunyai tugas melakukan pengembangan
jaringan komunikasi IT, dengan melakukan mekanisme online ke seluruh
satuan kerja operasional Bank Sulselbar. Untuk melaksanakan tugasnya, Grup
Informasi Teknologi dilengkapi dengan :
1) Dept. Pengembangan IT
2) Dept. Operasional IT
3) Dept. Pengendalian IT
4) Dept. Librarian dan Administrasi
g. Grup Sekretariat dan Umum
Divisi Sekretariat dan Umum mempunyai tugas dalam bidang
kesekretariatan, surat menyurat bidang hukum dan hubungan masyarakat.
Untuk melaksnakan tugas tersebut Divisi Sekretariat dan Umum mempunyai
fungsi sebagai berikut :
47
1) Mempersiapkan dan menyelenggarakan Rapat Direksi.
2) Menyelenggarakan administrasi surat-surat keluar masuk.
3) Melakukan pembinaan kearsipan baik di Kantor Pusat maupun di cabang-
cabang.
4) Melakukan tugas-tugas protokoler dan upacara-upacara resmi.
5) Mengurus tamu-tamu bank termasuk keperluan-keperluan yang
berhubungan dengan itu.
6) Menyiapkan, mengatur, dan menyelenggarakan dokumentasi berkenaan
dengan tugas-tugas protokoler.
7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, Divisi Sekretariat dan Umum
dilengkapi dengan :
1) Dept. Logistik
2) Dept. Rumah Tangga
3) Dept. Sekretariat dan Humas
4) Seksi Protokoler
h. Grup Sumber Daya Manusia
Grup Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok melaksanakan
kebijaksanaan kepegawaian yang ditetapkan oleh Direksi baik dari segi
rekrutmen, pengembangan maupun kesejahteraannya guna mendukung
kelancaran operasional bank. Untuk melaksanakan tugas tersebut Grup
Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :
1) Menyusun program kerja di bidang Sumber Daya Manusia dan mengatur
pelaksanaannya.
48
2) Menyelenggarakan pendidikan, latihan dan pengembangan dalam rangka
meningkatkan keahlian/keterampilan pegawai.
3) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian dan hubungan kerja.
4) Melakukan rekrutmen dan penempatan pegawai.
5) Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan pembayaran gaji
tunjangan-tunjangan dan kesejahteraan pegawai lainnya.
6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, Grup Sumber Daya Manusia dilengkapi
dengan :
1) Dept. Pengembangan Pegawai
2) Dept. Administrasi Kepegawaian
i. Grup Treasury
Divisi Treasury mempunyai tugas pokok mengelola dan mengendalikan
dana yang bersumber dari modal sendiri, dana masyarakat, kas daerah,
likuiditas Bank Indonesia maupun dana-dana lain yang, untuk didayagunakan
secara optimal dalam kegiatan pembiayaan dan pengembangan bank serta
peningkatan usaha-usaha pelayanan jasa perbankan lainnya.
Untuk menyelenggarakan tugasnya Divisi Treasury mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1) Melakukan analisa pasar yang mencakup account management dan asset
liability management.
2) Memonitor aktivitas penarikan dana yang meliputi modal sendiri, dana
masyarakat, kas daerah, likuiditas Bank Indonesia, maupun dana-dana lain
yang dihimpun.
49
3) Mengusahakan hubungan kerjasama bidang dana/surat-surat berharga
antar Bank dan lembaga keuangan lainnya.
4) Memonitor dan mengembangkan usaha-usaha pelayanan jasa perbankan
lainnya dalam rangka meningkatkan aktivitas dan produktivitas Bank.
5) Mengelola dan mengadministrasikan dana-dana Pemerintah Daerah TK.I
dan Pemerintah Daerah TK.II, dan dana-dana pihak lainnya sesuai kontrak
dan ketentuan yang berlaku.
6) Mengusulkan program dan langkah-langkah pengembangan kegiatan
divisi.
7) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Treasury dilengkapi dengan :
1) Dept. Pengelolaan Dana dan Likuiditas
2) Dept. ALMA
3) Dept. Settlement
j. Grup Pemasaran
1) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pembiayaan dan target-
target operasional lainnya yang telah ditetapkan.
2) Menerima berkas permohonan pembiayaan. Melakukan sosialisasi
terhadap permohonan yang masuk.
3) Membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas
pembiayaan.
4) Membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah
disalurkan.
5) Menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank
Indonesia.
50
6) Membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target funding.
7) Bertanggung jawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk pembiayaan
Bank Sulselbar.
Untuk melaksanakan tugasnya, grup pemasaran dilengkapi dengan :
1) Dept. Dana Pihak Ketiga
2) Dept. Kredit
3) Sub. Dept. Kredit Mikro
4) Sub. Dept. Kredit Program
5) Sub. Dept. Kredit Konsumer
6) Sub. Dept. Kredit Komersil
7) Dept. Supervisi Kredit
8) Dept. Kredit Khusus
9) Sub. Dept. Penyelematan dan Penyelesaian Kredit
10) Dept. Administrasi Pelaporan
k. Grup Unit Usaha Syariah
Grup Unit Usaha Syariah mempunyai tugas melakukan evaluasi untuk
memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undagan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan
prinsip kehati-hatian.
Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Unit Usaha Syariah dilengkapidengan :
1) Dept. Akuntansi dan Pelaporan
2) Dept. Treasury dan Pemasaran
51
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Penelitian dilakukan terhadap 100 responden Nasabah PT. Bank
SULSELBAR Cabang Utama Makassar. Objek utama penelitian adalah mengukur
pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Watak (X1), Kemampuan (X2), Modal
(X3), Jaminan (X4) dan Kondisi (X5) terhadap variabel terikat yaitu Kelayakan
Kredit (Y). Deskripsi responden ini, diketahui bahwa sampel yang terlibat
langsung dalam pengisian kuesioner ditentukan sebesar 100 orang responden,
sehingga karakteristik responden dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Jenis Kelamin
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. JenisKelamin
Jumlah(Orang)
Persen(%)
1 Laki-laki 60 60
2 Perempuan 40 40
Total 100 100,0
Sumber : Data primer setelah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.1 diatas jenis kelamin dapat digambarkan bahwa 60
% responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin Laki-laki yaitu 60
orang, lebih banyak dari responden perempuan yang hanya 40 orang atau 40 %
saja.
52
2. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang dapat menjadi ukuran Bagi seorang nasabah,
pekerjaan merupakan hal yang penting karena dapat berhubungan dengan
golongan dan kepangkatan, maka secara teoritik semakin bagus pekerjaan
seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerjanya, semakin tinggi tanggung
jawabnya terhadap pekerjaan, semakin tinggi nilai-nilai yang dianut, dan tentu
semakin tinggi pula pendapatan yang dihasilkan. Hasil penelitian mengenai
pekerjaan responden ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah(orang)
Persen(%)
1 Wiraswasta 24 24
2 Pegawai negri sipil 45 45
3 Pegawai swasta 25 25
4 ABRI 6 6
Total 100 100,0
Sumber : Data primer diolah, 2016
Data yang ditunjukkan pada tabel 5.2 tersebut di atas menunjukkan bahwa
umumnya responden penelitian ini memiliki Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil yaitu
sebanyak 45 orang responden (45%) kemudian responden yang bekerja sebagai
Pegawai swasta sebanyak 25 orang (25%), selanjutnya Wiraswasta dan ABRI
masing-masing 24 orang (24%) dan 6 orang (6%).
3. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia yakni memberikan gambaran
usia responden yang dijadikan sampel penelitian, sehingga dalam deskripsi usia
53
responden dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok usia responden yakni
dibawah 25 tahun, 25 – 35 tahun, 35 – 50 tahun dan di atas 55 tahun. Oleh karena
itulah akan disajikan deskripsi umur responden yang dapat dilihat pada tabel I
yaitu sebagai berikut :
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No.Usia Responden Tanggapan Responden
Jumlah (Orang) Persen (%)
1 Dibawah 25 tahun 8 8,0
2 25 – 35 23 23,0
3 35 – 50 47 47,5
4 > 55 22 22,0
100 100
Sumber : Data primer diolah, 2016
Dari data tersebut di atas, nampak bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur, didominasi oleh umur responden yakni antara 35 – 50 tahun
yakni sebesar 47 orang atau 47,5%, sehingga dapat dikatakan bahwa bahwa
sebagian besar nasabah PT. Bank Sulselbar di Makassar adalah berumur antara
35 – 50 tahun.
4. Pendapatan
Adapun karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan dapat
dilihat melalui tabel berikut ini :
54
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan
No.Tingkat Pendapatan Tanggapan Responden
PerbulanJumlah(Orang) Persen (%)
1 Dibawah Rp. 5 juta 14 14,0
2 Rp. 5 juta – Rp.10 juta 25 25,0
3 Rp. 10 juta – Rp. 15 juta 40 40,0
4 Diatas Rp.15 juta 21 21,0
100 100
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.4 mengenai karakteristik responden yang
berdasarkan tingkat pendapatan responden, maka sebagian besar responden
memiliki tingkat pendapatan antara 10 juta s/d 15 juta yakni sebesar 40 orang
atau sebesar 40,0%, kemudian disusul oleh responden yang memiliki tingkat
pendapatan antara Rp. 5 s/d 10 juta yakni sebesar 25 orang atau sebesar 25,3%,
Di atas Rp.15 juta sebesar 21 orang atau 21,2%, dan yang terakhir adalah
responden yang mempunyai pendapatan dibawah dari Rp.5 juta yakni sebesar 14
orang atau 14,0%. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa rata-rata
pendapatan nasabah perbulan adalah sebesar Rp. 10 juta s/d 15 juta.
B. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti terdiri dari lima variabel independen dan 1 (satu)
variabel dependen. Guna mengungkapkan hasil penelitian berdasarkan variabel-
variabel yang diperhatikan, maka penulis akan menggambarkan data-data hasil
55
penelitian untuk tiap variabel yang terdiri dari variabel X1 (Watak), X2
(Kemampuan), X3 (Modal), X4 (jaminan) dan X5 (Kondisi) sebagai variabel
independent sementara variabel bebas (dependent variable) adalah Y (Kelayakan
kredit).
1. Watak
Watak merupakan gambaran dari sifat dan sikap dari seorang nasabah
dalam melakukan suatu permohonan kredit. Hasil jawaban responden terhadap
Watak dapat dijelaskan pada tabel 5.5 berikut ini :
Tabel 5.5 Jawaban Responden Berdasarkan variabel Watak
No Klasifikasi Jumlah(orang)
Persentase(%)
1.
2.
3.
4.
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
13
45
31
11
13.0
45.0
31.0
11.0
Jumlah 100 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.5 tersebut dapat diketahui secara umum nasabah
memberi Jawaban bahwa Watak yang mereka miliki dalam proses kelayakan
kredit pada PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar berada pada
kategori Setuju. Hal ini terlihat dari penyebaran responden, yaitu sebanyak 45
orang atau 45% menyatakan bahwa Watak mendukung terhadap Kelayakan
kredit, 31 orang atau 31% juga menyatakan kurang setuju, selanjutnya 13 orang
(13%) berada pada kategori sangat setuju dan terdapat 11 orang (11%) pada
56
kategori tidak setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Watak dari
nasabah efektif dalam penentuan Kelayakan kredit.
2. Kemampuan
Kemampuan adalah tingkat penghasilan dan kemampuan dalam
menyelesaikan pembayaran kredit yang dimiliki nasabah. Kemampuan yang
dimiliki akan menentukan layak atau tidak perusahaan memberikan kredit.
Berikut adalah jawaban responden terhadap variabel Kemampuan.
Tabel 5.6 Jawaban Responden Berdasarkan variabel Kemampuan
No Klasifikasi Jumlah(orang)
Persentase(%)
1.
2.
3.
4.
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
13
40
39
8
13.0
40.0
39.0
8.0
Jumlah 100 100,00Sumber : Data primer setelah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.6 tersebut dapat di interpretasikan bahwa secara
umum nasabah PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar memberi
tanggapan Kemampuan terhadap Kelayakan kredit berada pada kategori Setuju.
Hal ini terlihat dari penyebaran responden, yaitu sebanyak 40 orang atau 40%
menyatakan setuju bahwa Kemampuan mendukung terhadap Kelayakan kredit, 39
orang atau 39% menyatakan Kurang setuju, 13 orang (13%) berada pada kategori
sangat setuju dan terdapat 8 orang (8%) pada kategori tidak setuju. Dengan
57
demikian dapat dikatakan bahwa Kemampuan yang dimiliki oleh nasabah
menentukan kelayakan kredit.
3. Modal
Analisis aspek capital ini meliputi struktur modal yang disetor, cadangan-
cadangan dan laba yang ditahan dalam struktur keuangan perusahaan. Modal
atau Kapital sangat penting dalam menentukan kelayakan kredit dari seorang
nasabah. Sebab Modal adalah sumber penghasilan dari bidang pekerjaan yang
dijalankan ataupun investasi yang dimiliki nasabah, tanpa penghasilan tetap atau
kekayaan yang terjamin maka Kelayakan kredit tidak terpenuhi tentunya.
Berikut adalah jawaban responden terhadap variabel Modal
Tabel 5.7 Jawaban Responden terhadap variabel Modal
No Klasifikasi Jumlah(orang)
Persentase(%)
1.
2.
3.
4.
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
15
44
36
5
15.0
44.0
36.0
5.0
Jumlah 100 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.7 diatas dapat di artikan bahwa umumnya nasabah
PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar memberi jawaban untuk
variable Modal berada pada kategori Setuju. Hal ini terlihat dari penyebaran
responden, yaitu sebanyak 44 orang atau 44% menyatakan setuju bahwa Modal
mendukung terhadap Kelayakan kredit, 36 orang atau 36 % menyatakan Kurang
58
setuju, 15 orang (15%) berada pada kategori sangat setuju dan terdapat 5 orang
(5%) pada kategori tidak setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Modal
yang dimiliki oleh nasabah sangat menetukan pihak PT. Bank SULSELBAR
Cabang Utama Makassar dalam penentuan Kelayakan kredit.
4. Jaminan
Jaminan adalah barang yang di agunkan dengan memiliki nilai sebanding
atau melebihi platfond kredit. Jaminan bisa bersifat fisik, atau bersifat non fisik
yang tentunya adalah milik sendiri dari nasabah yang menggunakan kredit.
Berikut adalah jawaban responden terhadap variabel Jaminan.
Tabel 5.8 Jawaban Responden terhadap variabel Jaminan
No Klasifikasi Jumlah(orang)
Persentase(%)
1.
2.
3.
4.
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
14
46
33
7
14.0
46.0
33.0
7.0
Jumlah 100 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.8 diatas dapat di artikan bahwa umumnya nasabah
PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar memberi jawaban Jaminan
berada pada kategori Setuju. Hal ini terlihat dari penyebaran responden, yaitu
sebanyak 46 orang atau 46% menyatakan setuju bahwa Jaminan mendukung
terhadap Kelayakan kredit, 33 orang atau 33% menyatakan Kurang setuju, 14
orang (14%) berada pada kategori sangat setuju dan terdapat 7 orang (7%) pada
59
kategori tidak setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Jaminan yang
dimiliki oleh nasabah sangat mempengaruhi Kelayakan kredit.
5. Kondisi
Kondisi merupakan bagian dari kemampuan dari nasabah, kondisi meliputi
usaha yang sedang berjalan dan tentunya memiliki tren perkembangan yang baik
dan tidak memiliki masalah ekonomi atau problem non teknis lainnya. Berikut
adalah jawaban responden terhadap variabel Kondisi.
Tabel 5.9 Jawaban Responden terhadap variabel Kondisi
No Klasifikasi Jumlah(orang)
Persentase(%)
1.
2.
3.
4.
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
21
41
33
5
21.0
41.0
33.0
5.0
Jumlah 100 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.9 diatas menunjukkan bahwa umumnya nasabah PT.
Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar memberi jawaban pada variable
Kondisi berada pada kategori Setuju. Hal ini terlihat dari penyebaran responden,
yaitu sebanyak 41 orang atau 41% menyatakan setuju bahwa Kondisi bisnis yang
dijalankan mendukung Kelayakan kredit, 33 orang atau 33 % menyatakan Kurang
Setuju, 21 orang (21%) berada pada kategori sangat setuju dan terdapat 5 orang
(5%) pada kategori tidak setuju.
60
6. Kelayakan kredit
Kelayakan kredit merupakan hal yang di inginkan dari setiap kreditur atau
nasabah. Jika Kelayakan kredit terpenuhi maka nasabah sudah memenuhi semua
persyaratan dan layak untuk mendapatkan kredit dari perusahaan atau bank.
jawaban rensponden terhadap variabel Kelayakan kredit dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.10 Modal Responden Berdasarkan variabel Kelayakan kredit
No Klasifikasi Jumlah(orang)
Persentas.0e(%)
1.
2.
3.
4.
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak setuju
13
58
21
8
13.0
58.0
21.0
8.0
Jumlah 50 100,00
Sumber : Data primer setelah diolah, 2016
Berdasarkan tabel 5.10 tersebut dapat di interpretasikan bahwa umumnya
nasabah memberi jawaban untuk variabel kelayakan kredit berada pada kategori
setuju. Hal ini terlihat dari penyebaran responden, yaitu sebanyak 58 orang atau
58% menyatakan bahwa semua indikator prosedur yang diberikan telah memenuhi
syarat untuk kelayakan pemberian kredit, 21 orang atau 21% menyatakan Kurang
Setuju, dan 13 orang (13%) berada pada kategori sangat setuju, dan terdapat 8
orang atau (8%) yang menjawab tidak setuju. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa semua variable dapat mempengaruhi Kelayakan kredit pada PT. Bank
SULSELBAR Cabang Utama Makassar telah sesuai dengan kelayakan.
61
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Regresi Linear Ganda
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan
perhitungan komputer program SPSS diperoleh persamaan regresinya, yaitu :
Tabel 5.11 Hasil Olahan Data Regresi dengan SPSS 20
Coefficientsa
ModelUnstandardized Coefficients
StandardizedCoefficients
T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) .672 .195 3.437 .001
Watak .632 .109 .691 5.775 .000Kemampuan .006 .107 .006 .057 .955Modal .029 .115 .030 .256 .798Jaminan .191 .099 .198 1.934 .056Kondisi .052 .074 .056 .710 .480
Y = 0,672 + 0,632 X1 + 0,006 X2 + 0,029 X3 + 0,191 X4 + 0,052 X5+ e
Di mana persamaan regresi diperoleh a1, a2, a3, a4 dan a5 bertanda
positif, maka dapat diartikan bahwa satu satuan skor Kelayakan kredit akan
dipengaruhi oleh X1 (0,632) X2 (0,006), X3 (0,029), X4 (0,191), dan X5 (0,052)
pada konstanta 0,672. Dengan kata lain, makna dari persamaan di atas yaitu :
1) Koefisien konstanta a = 0,672 yang berarti bahwa jika tidak ada X1 (Watak),
X2 (Kemampuan), X3 (Modal), X4 (jaminan) dan X5 (Kondisi) maka
Kelayakan kredit sebesar 0,672.
2) Koefisien regresi X1 sebesar 0,632 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu satuan, maka Watak akan meningkatkan Kelayakan kredit sebesar 0,632 .
3) Koefisien regresi X2 sebesar 0,006 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu satuan, maka Kemampuan akan meningkatkan Kelayakan kredit sebesar
0,006 .
62
4) Koefisien regresi X3 sebesar 0,029 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu satuan, maka Modal akan meningkatkan Kelayakan kredit sebesar 0,029
5) Koefisien regresi X4 sebesar 0,191 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu satuan, maka Jaminan akan meningkatkan Kelayakan kredit sebesar
0,191
6) Koefisien regresi X5 sebesar 0,052 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu satuan, maka Kondisi akan meningkatkan Kelayakan kredit sebesar
0,052
2. Uji Simultan
Tabel 5.12 Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 46.694 5 9.339 64.808 .000b
Residual 13.546 94 .144
Total 60.240 99
a. Dependent Variable: Kelayakan kredit
b. Predictors: (Constant), Kondisi, Kemampuan, Jaminan, Modal, Watak
Guna menguji signifikansi dari persamaan regresi linear ganda secara
simultan tersebut digunakan uji f yaitu dengan cara Jumlah Fhitung dengan Ftabel.
Dari kelima variabel yang dimasukkan dalam model seperti ditunjukkan pada
persamaan regresi di atas, seluruh variabel memiliki pengaruh yang positif
terhadap Kelayakan kredit. Hal ini berarti bahwa naik turunnya kelima variabel
yang dimasukkan dalam model analisis tersebut akan mempengaruhi naik
turunnya Kelayakan kredit di PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar.
63
Selanjutnya hasil analisis of varians (ANOVA) pada lampiran menunjukkan nilai
F (Value) = 64.808 dengan nilai probability (signifikansi) 0,000a memberikan
informasi tentang signifikansi model pada taraf kepercayaan 95% ( = 0,05), ini
berarti model yang dipakai signifikan secara statistik karena P < = 0,05 (0,000<
0,05). Karena model signifikan, maka penafsiran, peramalan atau inferensi yang
lain dapat dilakukan dengan menggunakan model regresi tersebut. Maka dapat
disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh positif signifikan adalah watak dan
jaminan. Faktor yang tidak berpengaruh signifikan adalah kemampuan, modal,
dan kondisi terhadap kelayakan kredit pada PT. Bank Sulselbar cabang Utama
Makassar.
3. Uji Parsial (Uji t)
Guna menguji signifikansi koefisien regresi dari tiap-tiap variabel yang
dimasukkan dalam penelitian ini yaitu a1 (variabel Watak) diperoleh nilai t1=
5,775 dengan nilai signifikansi = 0,000, dan a2 (variabel Kemampuan) dengan
nilai t2 = 0,057 dengan nilai signifikansi =0,955, kemudian a3 (variabel Modal)
dengan nilai t3= 0,256 dengan nilai signifikansi = 0,798, selanjutnya a4 (variabel
jaminan) dengan nilai t4 = 1,934 dengan nilai signifikansi = 0,056 dan a5
(variabel Kondisi) dengan nilai t5 = 0,710 dengan nilai signifikansi = 0,480. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel t1 (Watak) dan variabel t4 (Jaminan) adalah
variabel yang memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel
dependen yaitu Kelayakan kredit karena lebih besar dari ttabel = 1,625 dan nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Sedangkan variabel t2, t3, dan t5
menerangkan memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap variabel
64
dependen yaitu Kelayakan kredit karena lebih kecil dari ttabel = 1,625 dan nilai
signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
4. Koefisien Determinasi
Tabel 5.13 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the
Estimate1 .880a .775 .763 .37961
a. Predictors: (Constant), Kondisi, Kemampuan, Jaminan, Modal, Watak
b. Dependent Variable: Kelayakan kredit
Besarnya daya ramal model diberikan oleh nilai koefisien determinasi
yang disimbolkan dengan R2 (R-Square) = 0,775 yang berarti model mempunyai
daya ramal sebesar 77,5 % atau sekitar 77 % variasi naik turunnya variabel Y
(Kelayakan kredit) dapat dijelaskan oleh model atau secara bersama-sama
dipengaruhi oleh variabel-variabel Watak, Kemampuan, Modal, Jaminan dan
Kondisi sedang sisanya sebesar 23 % diakibatkan oleh faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam model analisis. Tingkat pengaruh kelima variabel bebas yang
dimasukkan ke dalam model analisis juga cukup kuat yang ditunjukkan oleh nilai
korelasi (R) sebesar 0,880 (lebih mendekati 1).
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan
komputer program SPSS pada diperoleh koefisien variabel Watak (X1) adalah -
0,632 dan koefisien variabel Kemampuan(X2) adalah 0,006, serta X3 sebesar
0,029, X4 sebesar 0,191, dan X5 sebesar 0,052 . Sedangkan konstanta sebesar
65
0,672, dengan demikian dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Y =
0,672 + 0,632 X1 + 0,006 X2 + 0,029 X3 + 0,191 X4 + 0,052 X5.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dapat
diketahui besarnya pengaruh dan sumbangan secara parsial dari masing-masing
variabel independen (X1, X2, X3, X4, dan X5) terhadap variabel dependen (Y),
sebagai berikut:
1. Pengaruh Watak (X1) terhadap Kelayakan kredit
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear berganda diketahui bahwa
besarnya koefisien regresi untuk Watak (X1) sebesar 0,632. Watak yang dimiliki
nasabah pada PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar pada umumnya
sudah terlihat baik, tetapi perlu memperhatikan dan perhatian yang lebih
mengenai Watak ini. Hal ini dilakukan agar nasabah lebih mengerti bahwa dalam
prosedur kelayakan kredit itu yang paling diperhatikan adalah watak dari nasabah,
sehingga Kelayakan kredit bisa diberikan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis
regresi linear berganda dengan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel
Watak (X1)diperoleh thitung sebesar 5,775 lebih besar dari ttabel sebesar 1,625
dengan taraf signifikansi 5% yang berarti jika terdapat peningkatan terhadap
Watak sebesar 5,775 maka akan meningkatkan Kelayakan kredit sebesar satu
satuan skor, ini mengandung makna bahwa setiap ada perubahan atau
penambahan nilai Watak akan menambah Kelayakan kredit. Dapat diartikan
bahwa variabel X1 Watak adalah variabel yang memiliki pengaruh yang paling
signifikan dan paling dominan diantara variabel lainnya. Dengan demikian
hipotesis kedua pada penelitian ini “diterima dengan data empiris”
66
2. Pengaruh Kemampuan (X2) terhadap Kelayakan kredit (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda diketahui
bahwa besarnya koefisien regresi Kemampuan (X2) sebesar 0,006 . Kemampuan
yang diberikan oleh nasabah kepada pihak PT. Bank SULSELBAR Cabang
Utama Makassar sudah sangat baik, hal ini terlihat dari jawaban responden yang
menerangkan bahwa variabel Kemampuan dalam melakukan kredit sangat baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kemampuan yang diberikan akan
berdampak yang positif terhadap Kelayakan kredit di PT. Bank SULSELBAR
Cabang Utama Makassar.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan
pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel Kemampuan (X2) diperoleh
thitung sebesar 0,057 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,625 dengan taraf signifikansi 5
% yang berarti jika terdapat peningkatan terhadap Kemampuan sebesar 0,057
maka akan meningkatkan Kelayakan kredit sebesar satu satuan skor, ini
mengandung makna bahwa setiap ada perubahan atau penambahan nilai
Kemampuan akan meningkatkan Kelayakan kredit.
3. Pengaruh Modal (X3) terhadap Kelayakan kredit (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda diketahui
bahwa besarnya koefisien regresi Modal (X3) sebesar 0,029. Modal yang diajukan
nasabah kepada pihak PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar pada
umumnya sudah baik, hal ini terlihat dari tanggapan responden yang relatif
memuaskan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Modal yang diberikan
67
akan berdampak positif terhadap Kelayakan kredit di PT. Bank SULSELBAR
Cabang Utama Makassar.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan
pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel Modal (X3) diperoleh thitung
sebesar 0,256 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,625 dengan taraf signifikansi 5 %
yang berarti jika terdapat peningkatan terhadap Modal sebesar 0,029 maka akan
meningkatkan Kelayakan kredit sebesar satu satuan skor, ini mengandung makna
bahwa setiap ada perubahan atau penambahan nilai Modal akan meningkatkan
Kelayakan kredit.
4. Pengaruh Jaminan (X4) terhadap Kelayakan kredit (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda diketahui
bahwa besarnya koefisien regresi Jaminan (X4) sebesar 0,191. Jaminan yang
diajukan nasabah kepada pihak PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar
pada umumnya juga sudah memenuhi prosedur, hal ini terlihat dari tanggapan
responden yang relatif baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Jaminan
yang diberikan akan berdampak positif terhadap Kelayakan kredit di PT. Bank
SULSELBAR Cabang Utama Makassar.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan
pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel Jaminan (X4) diperoleh thitung
sebesar 1,934 lebih besar dari ttabel sebesar 1,625 dengan taraf signifikansi 0,05 %
yang berarti jika terdapat peningkatan terhadap Jaminan sebesar 1,934 maka akan
meningkatkan Kelayakan kredit sebesar satu satuan skor, ini mengandung makna
68
bahwa setiap ada perubahan atau penambahan nilai Jaminan akan mempengaruhi
secara positif dan signifikan terhadap Kelayakan kredit.
5. Pengaruh Kondisi (X5) terhadap Kelayakan kredit (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda diketahui
bahwa besarnya koefisien regresi Kondisi (X5) sebesar 0,052. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Kondisi yang dimiliki nasabah akan berdampak positif
terhadap Kelayakan kredit di PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan
pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel Kondisi (X5) diperoleh thitung
sebesar 0,710 lebih kecil dari ttabel sebesar 1,625 dengan taraf signifikansi 5 %
yang berarti jika terdapat peningkatan terhadap Kondisi sebesar 0,710 maka akan
meningkatkan Kelayakan kredit sebesar satu satuan skor, ini mengandung makna
bahwa setiap ada perubahan atau penambahan nilai Kondisi bisnis yang
dijalankan nasabah maka akan meningkatkan Kelayakan kredit.
Melalui uji F diperoleh Fhitung sebesar 64.808 pada taraf signifikansi 0,000a
dan Ftabel sebesar 2,136 pada taraf signifikansi 0,05. Dengan demikian, Fhitung
(64.808) > Ftabel (2,136), berarti regresi linear berganda Y atas X1, X2, X3, X4
dan X5 bersifat nyata atau dengan kata lain ada pengaruh semua variabel terhadap
Kelayakan kredit PT. Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar. Berdasarkan
hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dapat diketahi besarnya
sumbangan yang diberikan oleh kelima variabel terhadap Kelayakan kredit PT.
Bank SULSELBAR Cabang Utama Makassar secara simultan (R2) adalah 0,775
69
atau 77,5%, hal ini berarti Kelayakan kredit sebesar 77% dipengaruhi oleh kelima
variabel dan sisanya sebesar 23% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
atau diluar model penelitian.
70
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi kelayakan kredit, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis regresi, yakni faktor yang berpengaruh positif
signifikan terhadap kelayakan kredit adalah watak dengan nilai thitung (5,775) >
ttabel (1,625) dan jaminan dengan nilai thitung (1,934) > ttabel (1,625). Sedangkan
faktor yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kelayakan kredit adalah
kemampuan dengan nilai thitung (0,057) < ttabel (1,625), modal dengan nilai thitung
(0,256) < ttabel (1,625), dan kondisi dengan nilai thitung (0,710) < ttabel (1,625).
2. Hasil analisis mengenai kelima faktor tersebut maka variabel faktor yang
dominan mempengaruhi kelayakan kredit adalah watak, dimana variabel
watak memiliki nilai beta 0,691. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai beta yang
paling besar diantara variabel lainnya maka makin besar pengaruhnya
terhadap kelayakan kredit.
B. Saran-Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diberikan
saran-saran yaitu sebagai berikut :
71
1. Agar pelaksanaan kredit dapat berjalan dengan lancar, diperlukan adanya
pembinaan dan pengawasan, maka sebelum kredit diberikan kepada debitur
harus dinilai layak atau tidak layak untuk diberikan kredit dengan
mempertimbangkan faktor-faktor kelayakan kredit yaitu: watak dan jaminan,
terutama faktor watak.
2. Peneliti juga menyarankan kepada peneliti lainnya untuk menindaklanjuti
hasil penelitian ini dengan mengembangkannya lebih lanjut baik dari aspek
pengembangan variabel maupun dngan analisis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djohan, Warman, 2000. Kredit Bank, Cetakan Pertama, PT. Mutiara SumberWidya, Jakarta.
Djumhana, Muhamad. 1996. Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung : PT.CitraAditya Bakti
Hadi, Surtisno. 1993. Metodologi penelitian Research I . Yogyakarta: AndiOffset.
H. Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan BankUmum, Bandung: Alfabeta.
Indriantoro dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untukAkuntansi dan Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
Ismail. (2010). Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
______2010. Pengantar manajemen keuangan. Jakarta : Kencana prenada MediaGroup.
_______2012. Bank dan lembaga keuangan lainnya. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Kurniasih, Christin H. Analisis 5C Sebagai Penentu Kelayakan Kredit DenganKeputusan Pemberian Kredit Pada Nasabah PT BPR AmbarawaHartasarana. STIE AMA Salatiga, 2010.
Manula, rumadong. Hubungan Aspek Kelayakan Kredit Dengan KeputusanPemberian Kredit Di Bank Rakyat Indonesia Unit Nanggulan Salatiga.STIE AMA Salatiga, 2009.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 Tentang Batas MaksimumPemberian Kredit Bank Umum.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20.Yogyakarta: Andi Offset.
Riduan dan Akdon, 2007, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik, cetakankedua, Penerbit : Alfabeta, Bandung
Suyatno Thomas, Marala, Djuhaepa, T. Abdulah, Azhar Aponno, Johan Thomas,Ananda, C.Tinonyunianti, Chalik. Kelembagaan Perbankan, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2003.
Syamsu Iskandar. 2008. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta : PTSemesta Asa Bersama.
Widjanarto. 2003. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia. Jakarta:Grafiti.
Internet
http://www.depkop.go.id.index.php?option=com content/pengembangan di aksestanggal 21 februari 2016
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/akuntansi/analisa-sistem-pemberian-serta-pengawasan-kredit-pada-pt-bank-perkreditan-ra., diakses tanggal 21februari 2016
http://konsultasitesisskripsi.blogspot.co.id/2012/01/penggolongan-kualitas-kredit.html. diunduh pada tanggal 23 Februari 2016.
LAMPIRAN
ANGKET/QUESTIONER
PETUNJUK PENGISIAN:1. Dimohon kesediaan anda untuk membaca dengan cermat butir-butir pertanyaan yang terdapat
pada lembaran-lembaran berikut, kemudian pilih salah satu jawaban yang menurut andapaling tepat/sesuai dengan yang anda alami, anda ketahui dan anda yakini denganmemberikan tanda ceklis pada salah satu jawaban pilihan anda.
2. Apapun jawaban anda akan dijamin kerahasiaanya.3. Apabila anda ingin mengubah pilihan yang telah anda tandai, berilah tanda silang (x) pada
pilihan semula, dan kemudian berikan lagi tanda ceklis pada pilihan baru.
DATA RESPONDEN:Bapak/Ibu dimohon menjawab pertanyaan umum berikut ini:1. Usia Responden :
Dibawah 25 tahun25 – 35 tahun35 – 50 tahunDiatas 55 tahun
2. Pendapatan per /bulan< Rp. 5.000.000Rp. 5.000.000 – Rp. 10.000.000Rp. 10.000.000 – Rp. 15.000.000> Rp 15.000.000
3. Jenis KelaminPriaWanita
4. PekerjaanWiraswata/PengusahaKaryawan SwastaPegawai Negri SipilABRI
PENGISIAN KUESIONER:Berikut ini penilaian anda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi analisis kelayakan
kredit pada PT. Bank Sulselbar cabang Utama Makassar. Mohon anda berikan tanda ceklis yangdisediakan sesuai dengan penilaian anda.1 = Tidak Setuju (TS)2 = Kurang Setuju (KS)3 = Setuju (S)4 = Sangat Setuju (SS)
Watak (character)
No.item
Pernyataan TS KS S SS
1. Anda termasuk nasabah yang memiliki tanggungjawab tinggi
2. Anda termasuk nasabah yang memiliki sifat/ gayahidup yang biasa-biasa saja
3. Anda termasuk nasabah yang komitmen terhadappembayaran/ mendahulukan pembayaran
Kemampuan (capacity)
No.item
Pernyataan TS KS S SS
1. Anda memiliki penghasilan/ pendapatan yangmemadai
2. Anda memiliki kemampuan dalam membayarangsuran
3. Anda memiliki kemampuan dalam menyelesaikankredit tepat waktu
Modal (capital)
No.item
Pernyataan TS KS S SS
1. Anda memiliki sumber penghasilan tetap
2. Anda memiliki bidang usaha lain sebagai sumberpenghasilan
3. Anda memiliki tabungan atau simpanan di bank
Jaminan (collateral)
No.item
Pernyataan TS KS S SS
1. Nilai jual barang jaminan yang anda agunkansebanding/ melebihi plafond kredit.
2. Jaminan yang anda miliki bersifat fisik(sertifikat/BPKB/Deposit) atau bersifat non fisik(kartu jamsostek, SK pegawai, referensi jurubayar,dll)
3. Jaminan anda milik sendiri dan dilengkapi dengandokumen asli
Kondisi (condition)
No.item
Pernyataan TS KS S SS
1. Anda memiliki usaha/bisnis/investasi yang sedangberkembang
2. Anda memiliki fluktuasi perekonomian yang baik
3. Anda tidak memiliki masalah social ekonomi/problematika keluarga
Kelayakan kredit
No.item
Pernyataan TS KS S SS
1.Anda sudah memenuhi syarat untuk melakukankredit
2. Anda sudah layak untuk diberikan kredit
Frequency Table
Watak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 11 11.0 11.0 11.0
Kurang Setuju 31 31.0 31.0 42.0
Setuju 45 45.0 45.0 87.0
Sangat setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Kemampuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Kurang Setuju 39 39.0 39.0 47.0
Setuju 40 40.0 40.0 87.0
Sangat setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Modal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Kurang Setuju 36 36.0 36.0 41.0
Setuju 44 44.0 44.0 85.0
Sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Jaminan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 7 7.0 7.0 7.0
Kurang Setuju 33 33.0 33.0 40.0
Setuju 46 46.0 46.0 86.0
Sangat setuju 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Kondisi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5.0 5.0 5.0
Kurang Setuju 33 33.0 33.0 38.0
Setuju 41 41.0 41.0 79.0
Sangat setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Kelayakan kredit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8.0 8.0 8.0
Kurang Setuju 21 21.0 21.0 29.0
Setuju 58 58.0 58.0 87.0
Sangat setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Kondisi,
Kemampuan,
Jaminan, Modal,
Watakb
. Enter
a. Dependent Variable: Kelayakan kredit
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .880a .775 .763 .37961
a. Predictors: (Constant), Kondisi, Kemampuan, Jaminan, Modal, Watak
b. Dependent Variable: Kelayakan kredit
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 46.694 5 9.339 64.808 .000b
Residual 13.546 94 .144
Total 60.240 99
a. Dependent Variable: Kelayakan kredit
b. Predictors: (Constant), Kondisi, Kemampuan, Jaminan, Modal, Watak
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) .672 .195 3.437 .001
Watak .632 .109 .691 5.775 .000
Kemampuan .006 .107 .006 .057 .955
Modal .029 .115 .030 .256 .798
Jaminan .191 .099 .198 1.934 .056
Kondisi .052 .074 .056 .710 .480
a. Dependent Variable: Kelayakan kredit
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2.3763 4.9331 3.7600 .68678 100
Residual .93315 .89628 .00000 .36990 100
Std. Predicted Value 2.015 1.708 .000 1.000 100
Std. Residual 2.458 2.361 .000 .974 100
a. Dependent Variable: Kelayakan kredit
Charts