Click here to load reader

Skripsi Hanako

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sukses

Citation preview

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK

PAGE

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYAH III XXXXXXXXXXXXXXTUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu KeperawatanOLEH

XXXXXXXXXXXXXXX W

0910722011JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS XXX2010

HALAMAN PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA

DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING

PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYAH III XXXXXXXXXXXXXXUntuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Keperawatan

Oleh:

Xxxxxxxxxxxxxxx W

NIM.0910722011Menyetujui untuk diuji:

Pembimbing I

Fauzi Abidin, SKM.Mkes

NIP.132.058.321Pembimbing II

Yosephin Esther, SKp, M.KepNIP.132 321 341

LEMBAR PENGESAHANTUGAS AKHIR

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA

DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN TOILET TRAINING

PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AISYAH III XXXXXXXXXXXXXXOleh:

Xxxxxxxxxxxxxxx W

NIM: 0910722011Telah diuji

Pada

Hari : Selasa

Tanggal : 31 Januari 2008

Dan dinyatakan lulus oleh:

Penguji I

Yulian Wiji Utami, SKp.M.Kes

NIP.132.300.040

Penguji II

Fauzi Abidin, SKM.Mkes

NIP. 132.058.321Penguji III

Yosephin Esther, SKp, M.KepNIP. 132 321 341

LEMBAR PERSEMBAHAN

MOTTO

Sesungguhnya sesuatu yang berharga

Bukan berasal dari kekayaan yang didapat

Tapi berasal dari melakukan sesuatu yang berguna

Kita tak akan pernah tau makna&hakekat keberhasilan

Bilamana kita tidak pernah mau mencoba

Kegagalan adalah ketika kita memutuskan menyerah sebelum mencoba

Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah mengalami kegagalan

Akan tetapi orang yang bangkit&berusaha setelah menemui kegagalan

Keberhasilan butuh banyak pengorbanan waktu, materi, perasaan

Jangan berputus asa meski lama tercapai

Bila ditopang kesabaran akan terlihat jalan keluar

Siapa sabar akan berhasil mencapai tujuannya

Sujud ku pada Mu Ya Allah

Atas semua karunia yang kau berikan

Salawat dan salam untuk rasulullah

Yang telah membawa ku pada dinul islam

TUGAS AKHIR INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK

Ayah tercinta (Alm). Pujaan, pelita&semangat hidup ku sepanjang masa atas dukungan, dorongan, pengorbanan&perhatian yang tak terhingga sampai akhir masa&yang telah memilihkan ku perawat sebagai profesi yang ku tekuni. Yang menyerahkan & merelakan seluruh hidupnya hanya untuk keluarga yang teramat dicintainya. Akhirnya harus berpulang ke hadirat Yang Maha Kuasa tanpa hadirku di sisinya&belum sempat ku balas jasa&pengorbanannya. Trima kasih untuk semuanya ayah. Ya Allah..., trimalah ayah ku disisi-Mu dan berikanlah tempat yang terbaik baginya.

Bunda tercinta. Pujaan, pelita & semangat hidup ku sepanjang masa atas dukungan, dorongan, kasih sayang & restu yang telah kau berikan untuk ku, pengorbanan&perhatian yang tak terhingga sampai akhir masa.

Kakak-kakakku (mas bambang, mbak lis, mas nanang, mbak elok). Trima kasih atas perhatian, support, perlindungan & bantuannya. Selama ini adik bangga punya kakak kalian

Keponakan yang imut (niar, lala, fahmi). Kalian nakal tapi lucu membuat ku terhibur saat pulang

Dosen-dosen yang telah membimbingku selama study

Teman-teman PSIK-B angkatan 2006 KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Aisyiah III Xxxxxxxxxxxxxx.

Dengan terselesainya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. XXXX selaku Rektor Universitas XXX.2. Dr. dr. XXXXX, M.Kes, Sp.MK selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas XXX.

3. dr. XXXXXXX, M.Kes. DAHK selaku Ketua Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas XXX.4. Ibu Fauzi Abidin, SKM.Mkes. selaku dosen pembimbing I

5. Ibu Yosephin Esther, SKp, M.Kep. selaku dosen pembimbing II

6. Ibu Kurniati selaku kepala sekolah TK Aisyiah III Xxxxxxxxxxxxxx.7. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil.

8. Teman-teman mahasiswa jurusan Keperawatan-B Universitas XXX angkatan 2006.

9. Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini, sehingga kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Akhirnya, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, Januari 2008

(Penulis)

ABSTRAKS

Wahyuningrum, Xxxxxxxxxxxxxxx. 2008. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas XXX, Pembimbing: (I) Fauzi Abidin, SKM.MKes. (II) Yosephin Esther, SKp, M.Kep.

Pada studi pendahuluan di TK Aisyah diketahui kejadian enuresis sebanyak 10% dari 60 anak. Untuk itu perlu pembinaan orang tua pada anak untuk kemandirian yang diwujudkan melalui toilet training. Kegagalan toilet training mengakibatkan anak tidak percaya diri, rendah diri, malu berhubungan sosial dengan temannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra-sekolah di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx. Desain penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan study cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposif sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 40 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan korelasi spearman rank. Dari hasil penelitian didapatkan responden yang menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 30%, pola asuh otoriter sebanyak 52,5%, pola asuh permisif sebanyak 12,5%, pola asuh penelantar sebanyak 5%. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan yang berhasil sebanyak 25%, cukup berhasil sebanyak 67,5%, kurang berhasil sebanyak 7,5%. Setelah dianalisis dengan korelasi spearman rank diperoleh hasil nilai korelasi positif 0,789 dengan pvalue=0.000 (p ttabel berarti valid demikian sebaliknya, jika nilai thitung nya < ttabel tidak valid, apabila instrumen valid maka indeks korelasinya (r) adalah sebagai berikut:

Dari hasil pengujian di dapatkan hasil semua item pertanyaan mempunyai nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel (0.5139) dengan nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0.05, sehingga item instrumen tersebut tergolong valid dan tidak perlu dikeluarkan dari pengujian. 4.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas untuk mengetahui hasil pengukuran tetap konsisten apabila digunakan untuk mengukur variabel secara berulangkali serta menghasilkan informasi atau data yang sama atau sedikit sekali bervariasi. Dengan kata lain, instrumen tersebut mampu menunjukkan ke akuratan, kestabilan, dan kekonsistenan dalam mengukur variabel-variabel yang hendak diteliti (Sekaran, 1992:13). Alat ukur disebut mempunyai alat reliabilitas atau dapat dipercaya jika alat ukur tersebut stabil dapat diandalkan dan diramal (Singarimbun,1995). Teknik pengujian adalah dengan menggunakan koefisien alpha cronbach, dengan taraf nyata sebesar 5%. Pengujian reliabilitas ini menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS Release 10.05 for windows. Metode yang digunakan adalah metode Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:r11 = reliabilitas item pertanyaan

k = banyaknya item((2 = jumlah variabel item(2 = Varian total

Dengan kriteria apabila koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis atau apabila nilai alpha cronbach > 0,6, maka instrumen tersebut dinyatakan reliable/handal (Singarimbun, 1995).

Hasil uji reliabilitas menunjukkan hasil perhitungan standardized item alpha (SIA) lebih besar dari nilai reliabilitas yang diperbolehkan menurut Singarimbun, 1995) yaitu 0.6. Dengan demikian, maka tiap item di atas yang digunakan sebagai pengukur variabel yang akan diuji adalah valid dan reliable. Dengan kata lain, berapa kali pun pertanyaan pada kuesioner ditanyakan kepada responden yang berbeda, maka hasilnya tidak akan terlalu jauh berbeda

4.5 Definisi Operasional Variabel

NoVariabelDefinisi Opera-

sionalParameterAlat ukurSkalaSkor

1Independen:

Pola asuh orang tuaPerilaku orang tua dalam interaksi dengan anak yang meliputi mendidik, membimbing dalam penerapan toilet training ada anak Pola asuh orang tua meliputi:

Pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, tidak ragu-ragu mengendalikan mereka yang berdasarkan tindakan rasio. Orang tua tipe ini bersikap realistis terhadap kemampuan anak

Pola asuh otoriter yaitu menetapkan standar mutlak harus dipenuhi anak disertai ancaman-ancaman

Pola asuh permissive yaitu orang tua memberikan pengawasan sangat longgar, memberikan kesempatan anak melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup

Pola asuh penelantar yaitu memberikan waktu dan biaya yang sangat minimum pada anak.Pola Asuh Orang Tua Menurut D. Baumrind

Kode

Perilaku

Kendali Orang Tua

Sikap Demokrasi

Tuntutan Berprestasi

Kasih Sayang

Tinggi

Rendah

Tinggi

Rendah

Tinggi

Rendah

Ting-

gi

Rendah

1

Penelantar

((((2

Permisif

((((3

Otoriter

((((4

Demokratis

((((

Ang

ket yang di isi sendiri oleh responden

Ordinal

Ada 10 pertanyaan pilihan jawaban 4=sangat setuju (SS), 3=setuju (S), 2=tidak setuju (TS), 1=Sangat tidak setuju (STS) kemudian di kategorikan dalam rentang tinggi atau rendah selanjutnya di cocokan dengan tabel pola asuh orang tua menurut D. Baumrind

Prilaku Ortu dalam pola asuh

Rentang nilai angket

Rendah

Tinggi

a). kendali orang tua

5-20

5-12

13-20

b). sikap demokr-atis

1-4

1-2

3-4

c). tuntutan berprestasi

2-8

2-4

5-8

d). kasih sayang

2-8

2-4

5-8

NoVariabelDefinisi Opera-

sionalParameterAlat ukurSkalaSkor

2

Depen-

den :

Tingkat keberhasilan toilet training Derajat keberhasilan anak dalam mengendalikan control berkemih dan berakAnak dapat mengontrol fungsi berkemih dan defekasi secara mandiri : Anak mampu mengkomunikasikan jika berkeinginan berkemih

Anak mampu mengkomunikasikan jika berkeinginan berak

Anak tidak berkemih di celana

Anak tidak berak di celana

Anak mampu menggunakan toilet dengan baik saat ingin berak

Anak mampu menggunakan toilet dengan baik saat ingin berkemihAng-

ket yang di isi sendiri oleh responden

Ordinal

Ada 10 pertanyaan yang dikategorikan dari hasil prosentase kode skor sbb :

1).< 40% tidak berhasil

2).40-49% kurang berhasil

3).50-75% cukup berhasil

4).76-100% berhasil

(Alimul, 2007)

4.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data peneliti akan menggunakan metode angket yang berisi pertanyaan tertutup (Closed Ended Question) yang telah dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada kepustakaan yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk pola asuh dan 10 pertanyaan untuk tingkat keberhasilan toilet training. Untuk data pola asuh orang tua dan tingkat keberhasilan toilet training menggunakan skala Likert. Dari hasil penyajian kuesioner dijelaskan secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi berupa tabel yang dikonfirmasikan kedalam bentuk prosentase dan narasi. 4.7 Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan untuk menilai hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah digunakan perhitungan statistik analisis inferensial. Setelah data terkumpul akan dilakukan pengolahan data dengan tahap:

1. Editing: memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh yang dilakukan setelah data terkumpul

2. Coding: mengklasifikasikan jawaban dengan memberi kode pada masing-masing jawaban sesuai dengan kuesioner.

Jumlah item dalam angket sebanyak 20 item, dimana responden akan diminta untuk memilih pilihan dan diberi skor sebagai berikut:4 = sangat setuju (SS), 3 = setuju (S), 2 = tidak setuju (TS), 1= Sangat tidak setuju (STS)

4.7.1 Analisis Untuk Data Pola Asuh

Penilaian pola asuh menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban berupa sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS) dengan scoring sangat setuju bernilai 4, setuju bernilai 3, tidak setuju bernilai 2 dan sangat tidak setuju bernilai 1. Selanjutnya skor yang didapatkan responden secara individual di jumlah kemudian dikategorikan dalam jenis perilaku orang tua dengan kategori rendah atau tinggi, kemudian dicocokkan dengan tabel menurut pola asuh orang tua menurut D. Baumrind. Kemudian hasilnya dimasukkan dalam kriteria standar dalam jenis pola asuh. Yang dapat dikategorikan pola asuh otoriter (kendali orang tua tinggi, sikap demokratis rendah, tuntutan berprestasi tinggi, kasih sayang rendah), pola asuh penelantar (kendali orang tua rendah, sikap demokratis rendah, tuntutan berprestasi rendah, kasih sayang rendah), pola asuh permissive (kendali orang tua rendah, sikap demokratis tinggi, tuntutan berprestasi rendah, kasih sayang tinggi), pola asuh demokratis (kendali orang tua tinggi, sikap demokrasi tinggi, tuntutan berprestasi tinggi, kasih sayang tinggi). Kriteria tersebut ditetapkan sebagai berikut:

Prilaku OrtuRentang nilai angketRendah Tinggi

a). kendali orang tua5-205-1213-20

b). sikap demokr-atis1-41-23-4

c). tuntutan berpres- tasi2-82-45-8

d). kasih sayang2-82-45-8

KodePerilakuKendali Orang TuaSikap DemokrasiTuntutan BerprestasiKasih Sayang

TinggiRendahTinggiRendahTinggiRendahTinggiRendah

1Penelantar((((

2Permisif((((

3Otoriter((((

4Demokratis((((

4.7.2 Analisis Untuk Data Keberhasilan Toilet TrainingPenilaian tingkat keberhasilan toilet training menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban berupa sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS) dengan skoring sangat setuju ber-

nilai 4, setuju bernilai 3, tidak setuju bernilai 2 dan sangat tidak setuju bernilai 1. Selanjutnya skor yang didapatkan responden secara individual ditambahkan, dibandingkan dengan skor maksimal dikalikan 100%. Rumus yang digunakan:

Keterangan :

N: Prosentase nilai

Sm: Jumlah skor tertinggi

Sp: Jumlah skor yang didapat

Kemudian hasil dimasukkan dalam kriteria standar penelitian dan dapat dikategorikan dari mulai baik sampai kurang serta ditetapkan masing-masing kriteria mewakili kriteria tingkat keberhasilan toilet training yang ditetapkan diatas.

Kriteria tersebut ditetapkan sebagai berikut:

76-100%= berhasil

50-75%= cukup berhasil

40-49%= kurang berhasil

< 40%= tidak berhasil (Alimul, 2007)

4.7.3 Analisis Untuk Mencari Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training

Mencari hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah. Dengan menggunakan metode analisa korelasi spearman rank dengan uji independensi dapat diketahui apakah kedua variabel saling berhubungan atau tidak dengan tingkat kepercayaan 0.05. Langkah uji sebagai berikut:1 Merumuskan hipotesis 2 Membuat tabel penolong untuk membuat rangking

3 Menentukan rs hitung dengan rumus

Korelasi spearman rank bekerja dengan data ordinal maka data tersebut terlebih dahulu dirubah menjadi data ordinal dalam bentuk rangking

Keterangan :

rs = nilai korelasi Spearman Rank

d2= selisih setiap pasangan Rankn = jumlah pasangan Rank untuk Spearman (5 < n < 30)

a. Menentukan nilai rs tabel Spearman

Tujuan analisa uji di atas untuk mengetahui signifikansi ada atau tidaknya hubungan antara pola asuh orang tua terhadap tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx. Teknik pengolahan data statistik dilakukan dengan menggunakan software produk service solution 10.05 PS (SPSS 10.05).

Bila jumlah sampel (n) lebih dari 30, dimana dalam tabel tidak ada maka pengujian signifikansi nya menggunakan rumus:

Zhitung=

b. Keputusan analisis

Bila pada taraf signifikansi 0.05 diinterpretasikan sebagai berikut: Apabila Zhitung > Ztabel, maka Ho ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan. Apabila Zhitung < Ztabel, maka Ho diterima artinya tidak ada perbedaan yang signifikan. Taraf signifikansi 5% harga Ztabel : Z0,475: 1,96. Interpretasi tinggi rendahnya korelasi dapat diketahui dari besar kecilnya angka dalam indeks korelasi (Riduwan dan Akdon, 2007:118).

Tabel 4.1. Derajat Hubungan Berdasarkan Nilai Koefisien Korelasi

NoNilai Koefisien KorelasiDerajat Hubungan

10.8-1.0kuat

20.5-0.8Sedang

30.2-0.5Lemah

40.0-0.2Dapat diabaikan

(Tim Metodologi FKXXX.2002:hal 76).

4.8 Ethical Penelitian

4.8.1 Informed Consent

Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada responden, yaitu orang tua anak tujuannya supaya responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti, harus menandatangani lembar persetujuan jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai hak responden untuk diteliti

4.8.2 AnonymityUntuk menjaga kerahasiaan identitas responden pada lembar pengumpulan (kuesioner) yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi inisial atau kode tertentu.4.8.3 Confidentiality

Kejujuran informasi yang diberikan oleh responden akan berguna bagi peneliti dalam mencapai penelitian yang baik.4.9 Keterbatasan Penelitian

4.9.1 Instrument/alat ukur

Instrument atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup langsung. Keterbatasan dari kuesioner ini adalah:

1. Jika informasi instrumen tidak jelas maka para peserta tidak berespon secara tepat dan informasi yang diberikan tidak akurat

2. Responden seringkali tidak teliti dalam menjawab pertanyaan sehingga ada pertanyaan yang terlewati atau tidak terjawab, padahal sukar diulangi.

3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak benar atau tidak jujur

4.9.2 Faktor Feasibility

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan antara lain: pertama keterbatasan waktu, lokasi penelitian yang jauh. Kedua karena menggunakan desain studi cross sectional maka pola asuh dan keberhasilan toilet training hanya diketahui pada saat ini saja. Ketiga jumlah pertanyaan yang tidak sama pada masing-masing dimensi pola asuh sehingga mempengaruhi hasil yang di peroleh. Pada variabel tingkat keberhasilan toilet training hendaknya memakai skala guttman dengan pilihan jawaban ya dan tidak untuk lebih mudah menginterpretasikan jawaban dari pertanyaan yang mewakili tingkat keberhasilan toilet training.Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai dasar pemikiran dan pengembangan konsep keperawatan yang berhubungan dengan tahapan proses tumbuh kembang anak tentang toilet training. BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Dalam Bab ini dijabarkan hasil yang diperoleh selama melaksanakan penelitian di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx dari tanggal 28-31 Desember 2007. Sampel pada penelitian ini adalah anak yang bersekolah di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 40 orang responden.

5.1 Karakteristik Orang TuaTabel 5.1 Distribusi frekwensi karakteristik orang tua berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penghasilan, pekerjaan, jumlah anak NoKarakteristik respondenJumlahPersentase

1Umur

a. 26-30 th

b. 31-35 th

c. 36-40 th

d. 41 th16

11

8

540

27,5

20

12,5

Total 40100

2Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan 18

2245

55

Total 40100

3Tingkat Pendidikan

a. SLTP

b. SLTA

c. Diploma

d. Sarjana 2

20

8

105

50

20

25

Total 40100

4Tingkat Penghasilan

a. < 1000.000

b. 1000.000 - 1.500.000

c. > 1.500.00010

14

1625

35

40

Total 40100

5Pekerjaan

a. IRT

b. Swasta

c. PNS16

18

640

45

15

Total 40100

NoKarakteristik respondenJumlahPersentase

6Jumlah anak

a. 1

b. 2

c. 3

d. >37

18

11

417,5

45

27,5

10

Total 40100

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 5.1 di atas diperoleh data bahwa frekwensi responden berdasarkan umur diperoleh frekwensi tertinggi pada umur 26-30 tahun sebanyak 40% dan frekwensi terendah pada umur 41 th sebanyak 12,5%. Berdasarkan jenis kelamin diperoleh frekwensi tertinggi pada perempuan sebanyak 55% dan frekwensi terendah pada laki-laki sebanyak 45%. Berdasarkan tingkat pendidikan diperoleh frekwensi tertinggi pada pendidikan SLTA sebanyak 50% dan frekwensi terendah pada pendidikan SLTP sebanyak 5%. Berdasarkan tingkat penghasilan diperoleh frekwensi tertinggi pada penghasilan > 1.500.000 sebanyak 40% dan frekwensi terendah pada penghasilan < 1000.000 sebanyak 25%. Berdasarkan pekerjaan frekwensi tertinggi pada pekerjaan swasta sebanyak 45% dan frekwensi terendah pada pekerjaan PNS sebanyak 15%. Berdasarkan jumlah anak frekwensi tertinggi pada jumlah anak dua sebanyak 45% dan frekwensi terendah pada jumlah anak lebih dari 3 sebanyak 10%.5.2 Karakteristik Anak

Tabel 5.2 Distribusi frekwensi karakteristik anak berdasarkan umur, jenis kelamin, urutan anak, kondisi kesehatan NoKarakteristik respondenJumlahPersentase (%)

1Umur

a. 4-4,5 th

b. 5-5,5 th

c. 6 th20

17

350

42,5

7,5

Total 40100

2Jenis kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan 19

2147,5

52,5

Total 40100

NoKarakteristik respondenJumlahPersentase (%)

3Urutan anak

a. Sulung

b. Tengah

c. Ragil 14

16

1035

40

25

Total 40100

4Kondisi kesehatan

a. Tidak sakit

b. Sakit 39

197,5

2,5

Total 40100

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 5.2 di atas diperoleh data bahwa frekwensi responden anak berdasarkan umur diperoleh frekwensi tertinggi pada umur 4-4,5 th sebanyak 50% dan frekwensi terendah pada umur 6 th sebanyak 7,5%. Berdasarkan jenis kelamin diperoleh frekwensi tertinggi pada perempuan sebanyak 52,5% dan frekwensi terendah pada laki-laki sebanyak 47,5%. Berdasarkan urutan anak diperoleh frekwensi tertinggi pada urutan anak tengah sebanyak 40% dan frekwensi terendah pada urutan anak ragil sebanyak 25%. Berdasarkan kondisi kesehatan frekwensi tertinggi pada kondisi tidak sakit sebanyak 97,5% dan frekwensi terendah pada kondisi sakit sebanyak 2,5%.

5.3 Karakteristik Jenis Pola AsuhTabel 5.3 Distribusi frekwensi karakteristik orang tua berdasarkan jenis pola asuh

No Karakteristik respondenFrekwensiPersentase (%)

1Demokratis 1230

2Otoriter 2152,5

3Permisif 512,5

4Penelantar25

Total 40100

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 5.3 di atas diperoleh data bahwa frekwensi responden berdasarkan jenis pola asuh diperoleh frekwensi tertinggi pada jenis pola asuh otoriter sebanyak 52,5% dan frekwensi terendah pada jenis pola asuh penelantar sebanyak 5%. 5.4 Karakteristik Tingkat Keberhasilan Toilet Training

Tabel 5.4 Distribusi frekwensi karakteristik anak berdasarkan keberhasilan toilet training

No Karakteristik respondenFrekwensiProsentase (%)

1Berhasil 1025

2Cukup berhasil2767,5

3Kurang berhasil 37,5

4Tidak berhasil00

Jumlah40100

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 5.4 di atas diperoleh data bahwa frekwensi responden berdasarkan keberhasilan toilet training diperoleh frekwensi tertinggi pada kategori cukup berhasil sebanyak 67,5% dan frekwensi terendah pada kategori kurang berhasil sebanyak 7,5%.5.5 Karakteristik Hubungan Jenis Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Keberhasilan Toilet TrainingTabel 5.5 Distribusi frekwensi responden berdasarkan jenis pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah

Sumber: data primer

Berdasarkan tabel 5.5 di atas diperoleh data bahwa frekwensi responden berdasarkan jenis pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak diperoleh frekwensi tertinggi pada jenis pola asuh otoriter dalam penerapan toilet training cukup berhasil sebanyak 20 orang dan frekwensi terendah pada jenis pola asuh penelantar dalam penerapan toilet training sebanyak cukup berhasil dan kurang berhasil sebanyak 1 orang.

Tabel 5.8 Hasil Uji Spearman di atas sebagai berikut:

Dari data di atas kemudian dicari hubungan antara pola asuh dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah dengan menggunakan korelasi Spearman Rank. Diperoleh nilai korelasi positif sebesar 0.789 dengan signifikansi sebesar 0.000 (p Ztabel (1.96), serta p < 0.05, maka Ho di tolak dan dapat ditarik kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training yang mereka terapkan pada anak usia prasekolahBAB VI

PEMBAHASAN6.1 Pola Asuh Orang TuaBerdasarkan hasil dari tabulasi data dari tabel 5.3 dalam bab V didapatkan sebanyak 21 responden menggunakan pola asuh otoriter (52,5%), 12 responden menggunakan pola asuh demokratis (30%), 5 responden menggunakan pola asuh permissive (12,5%), 2 responden menggunakan pola asuh penelantar (5%). Dimana responden mempunyai jumlah anak mayoritas 2 orang anak (45%). Dengan adanya tingkat perekonomian yang semakin sulit sebagian besar orang tua memprogram 2 anak cukup, dengan harapan seluruh anaknya tidak terdapat masalah dalam proses tumbuh kembangnya. Dimana orang tua beranggapan dengan penggunaan pola asuh otoriter dapat tercipta suasana disiplin dengan harapan anak tersebut patuh terhadap semua perintah orang tua yang dapat terwujud dalam proses pola pengasuhan. Hal ini didukung oleh teori dari Watson (1970) bahwa orang tua yang mempunyai dua atau tiga anak cenderung menggunakan pola asuh otoriter. Dengan digunakannya pola asuh ini orang tua beranggapan akan tercipta ketertiban rumah tangga.

Berdasarkan tabel 5.1 tingkat penghasilan orang tua sebagian besar >1.500.000 (40%) dengan adanya tingkat sosial ekonomi yang tinggi maka orang tua dapat memfasilitasi semua kebutuhan anak. Menurut Hetherington dan Parke (1979) bahwa orang tua yang berasal dari kelas sosial ekonomi menengah ke atas cenderung lebih bersifat hangat dibandingkan orang tua yang berasal dari sosial ekonomi rendah. Lebih menekankan pada perkembangan keingintahuan anak, kontrol dalam diri anak, lebih bersikap terbuka terhadap hal-hal yang baru. Tingkat pendidikan orang tua sebagian besar SLTA (50%) hal ini mempengaruhi seseorang dalam penerapan pola asuh pada kehidupan sehari-hari, bahwa salah satu bertambahnya tingkat pengetahuan seseorang berasal dari proses formal yang telah di tempuh melalui jenjang pendidikan. Menurut Hetherington dan Parke (1979) orang tua dengan latar belakang pendidikan yang tinggi dalam praktek pola asuhnya tampak sering membaca artikel ataupun mengikuti kemajuan mengenai perkembangan anak dalam mengasuh anak mereka menjadi lebih siap dalam memiliki latar belakang pengetahuan luas, sedangkan orang tua dengan latar belakang pendidikan rendah memiliki pengetahuan dan pengertian yang terbatas tentang kebutuhan perkembangan anak, kurang menunjukkan pengertian dan cenderung mendominasi anak.

6.2 Tingkat Keberhasilan Toilet Training

Berdasarkan tabel 5.5 tingkat keberhasilan toilet training didapatkan hasil sebanyak 27 responden menyatakan cukup berhasil (67,5%), 10 responden menyatakan berhasil (25%), 3 responden menyatakan kurang berhasil (7,5%), sedangkan tidak berhasil dalam toilet training tidak ditemukan pada responden. Berdasarkan tabel 5.2 bahwa urutan anak dalam keluarga yang terbanyak urutan tengah (40%) hal ini kemungkinan dilatar belakangi oleh urutan anak dalam keluarga bahwa dengan adanya mempunyai adik baru maka perhatian orang tua pada anak pertama berkurang sehingga mekanisme anak kurang tertarik dalam latihan toilet training yang bertujuan untuk menarik perhatian orang tua. Didukung oleh Harjaningrum bahwa enuresis dapat disebabkan ketika anak tiba-tiba mengalami stres kejiwaan seperti pelecehan seksual, kematian dalam keluarga, kepindahan, mempunyai adik baru, perceraian orang tua. Menurut (Alimul, 2005:66) toilet training tergantung pada kesiapan pada diri anak maupun orang tua.

6.3. Hubungan Pola Asuh Dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training

Berdasarkan tabel 5.7 didapatkan responden yang menggunakan pola asuh otoriter mempunyai tingkat keberhasilan toilet training cukup berhasil 95,2% sedangkan yang kurang berhasil sebanyak 4,76%. Pola asuh demokratis mempunyai tingkat keberhasilan toilet training berhasil 83,3% sedangkan 16,6% cukup berhasil. Pola asuh permisif mempunyai tingkat keberhasilan toilet training cukup berhasil 80%, sedangkan yang kurang berhasil sebanyak 20%. Pola asuh penelantar mempunyai tingkat keberhasilan toilet training cukup berhasil sebanyak 50%, namun yang kurang berhasil sebanyak 50%.Seperti kita ketahui lingkungan paling dekat dengan anak dan tempat dimana anak berinteraksi pertama kali adalah dengan lingkungan keluarganya. Terdapat banyak faktor dalam keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Salah satu faktor tersebut adalah pola asuh orang tua yang diterapkan pada anaknya. Dalam menerapkan pola asuh yang sukses berbeda dengan pola asuh yang efektif. Pola asuh yang sukses adalah jika orang tua tertarik pada kesuksesan, mereka cenderung menekan pada power mereka sebagai orang tua dan hanya peduli pada apa yang dilakukan anak dimana hal tersebut merupakan sesuatu yang diinginkan orang tua untuk dikerjakan anak segera. Sedangkan pola asuh efektif adalah dimana orang tua mendapatkan prilaku yang diinginkan dan juga dalam hubungan dengan anaknya terdapat rasa hormat dan saling percaya.

Dalam proses penerapan pola asuh pada anak tidak terlepas dari berbagai unsur antara lain kendali orang tua, aturan, reinforcement, serta kasih sayang. Dari analisis dengan menggunakan rumus korelasi spearman rank diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training. Penerapan pola asuh tipe otoriter didasarkan atas pemberian aturan-aturan orang tua yang harus dilaksanakan oleh anak sehingga mekanisme kompensasi anak cukup berhasil dalam toilet training di karenakan anak mengalami tekanan dengan diberikannya aturanaturan dan jika tidak melakukan sesuai dengan aturan akan diberikan hukuman. Anak bukan miniatur orang dewasa melainkan adalah individu yang nantinya akan menjadi dewasa. Anak perlu adanya rasa nyaman, kasih sayang dari orang tuanya dalam proses pengasuhan dengan bersikap realistis terhadap kemampuan yang dimiliki anak, tidak berharap yang berlebihan dan melampaui batas kemampuan anak yang ditunjukkan dengan memberi kebebasan untuk memilih dan mengendalikan mereka disertai dengan melakukan pendekatan yang bersifat hangat sehingga anak tidak merasa dikekang, adanya kasih sayang dan perhatian dari orang tua akan meningkatkan motivasi serta kemandirian anak.

Hal tersebut didukung oleh teori Baumrind dimana orang tua dengan pola asuh otoriter menetapkan kendali dan tuntutan yang tinggi pada anak sedangkan sikap demokrasi dan kasih sayangnya rendah. Sedangkan pada pola asuh demokratis, orang tua menerapkan sikap demokratis, kasih sayang, adanya tuntutan serta mengendalikan anak.

Prilaku orang tua yang menggunakan pola asuh demokratis bilamana orang tua menunjukkan adanya kasih sayang, di sertai aturan-aturan dengan menetapkan batas dan kontrol yang mendukung anak pada tindakan konstruktif sehingga tercipta kemandirian pada anak. Contoh prilaku orang tua yang menggunakan pola asuh demokratis bila saat melatih anak untuk mengontrol buang air kecil anak terlalu asyik bermain maka saya biarkan dulu anak bermain sepuasnya baru berlatih. Untuk prilaku orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter bilamana orang tua menetapkan aturan-aturan yang harus dilaksanakan anak dalam proses pengasuhan tidak di sertai dengan kasih sayang orang tua pada anak. Untuk prilaku orang tua yang menggunakan pola asuh permisif bilamana orang tua sangat memanjakan anak yang ditandai dengan adanya kasih sayang yang berlebihan tanpa adanya aturan dalam proses pengasuhan. Untuk prilaku orang tua yang menggunakan pola asuh penelantar bilamana orang tua tidak menetapkan aturan yang jelas, kasih sayang yang rendah pada anak, tidak adanya sikap demokratis dan tuntutan berprestasi sehingga anak tidak terbimbing dibiarkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemauan anak sendiri. Hal ini biasa terjadi pada orang tua yang terlalu sibuk lebih mementingkan pekerjaannya dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang cara pengasuhan.

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan antara lain: pertama keterbatasan waktu, lokasi penelitian yang jauh. Kedua karena menggunakan desain studi cross sectional maka pola asuh dan keberhasilan toilet training hanya diketahui pada saat ini saja. Ketiga jumlah pertanyaan yang tidak sama pada masing-masing dimensi pola asuh sehingga mempengaruhi hasil yang di peroleh. Pada variabel tingkat keberhasilan toilet training hendaknya memakai skala guttman dengan pilihan jawaban ya dan tidak untuk lebih mudah menginterpretasikan jawaban dari pertanyaan yang mewakili tingkat keberhasilan toilet training.Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai dasar pemikiran dan pengembangan konsep keperawatan yang berhubungan dengan tahapan proses tumbuh kembang anak tentang toilet training.

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 28-31 Desember 2007 yang berjudul hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx dengan menggunakan 40 orang responden. Diperoleh hasil sebagai berikut:

7.1.1 Pola asuh orang tuaSebanyak 21 responden menggunakan pola asuh otoriter (52,5%), 12 responden menggunakan pola asuh demokratis (30%), 5 responden menggunakan pola asuh permisif (12,5%), 2 responden menggunakan pola asuh penelantar (5%).

7.1.2 Tingkat keberhasilan toilet training

Dari hasil penelitian sebanyak 27 responden menyatakan cukup berhasil (67,5%), 10 responden menyatakan berhasil (25%), 3 responden menyatakan kurang berhasil (7,5%), sedangkan untuk toilet training tidak berhasil tidak ditemukan pada responden. Tetapi saat peneliti melakukan studi pendahuluan didapatkan angka kejadian enuresis sebesar 10% dari 60 anak yang seharusnya mampu mengontrol buang air secara mandiri tetapi mengalami permasalahan dengan toilet trainingnya7.1.3 Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training

Setelah dilakukan analisis di atas dengan menggunakan rumus Korelasi spearman rank diperoleh hasil sebagai berikut nilai korelasi positif sebesar 0,789 dengan signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) Zhitung (6.2449) > Ztabel (1.96), serta p < 0.05. Dimana semakin ke arah pola asuh demokratis maka penerapan toilet training akan berhasil sedangkan semakin ke arah pola asuh penelantar maka penerapan toilet training kurang berhasil. Sehingga diperoleh kesimpulan Ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx.

7.2 Saran

1. Dalam melakukan penelitian sejenis hendaknya dibuat jumlah pertanyaan yang sama pada tiap dimensi perilaku orang tua dalam pola asuh.

2. Dapat dilakukan pelatihan toilet training bagi orang tua dengan melakukan kerja sama antara institusi kesehatan dan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Administrator. 2006.3 Pola Asuh Anak.

http://www.halalguide.info/component/option,com-banners/task,click/bid7/htm. Di askses tanggal 24-4-2007.

Alimul Hidayat, Aziz. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta:Salemba Medika.

Alimul Hidayat, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Ayahbunda.2001.Dari A Sampai Z Tentang Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gaya Favorit Press.

Family doctor. org editorial staff.2006.Toilet Training Your Childhttp://www. Familydoctor. Org/about.xml. Di askses tanggal 1-4-2007.

Hawari, Dadang. 2007. Our Children Our Future Dimensi Psikoloreligi Pada Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hansakunachai T. 2005. Epidemiologi of enuresis among pre-schools age

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/pubmed.htm. Di askses tanggal 24-4-2007.Harjaningrum Tri, Agnes. 2005. Sudah Besar Masih Ngompol, Bolehkah Dibiarkan? http://wrm-indonesia.htm. di akses tanggal 3-11-2007.

Mediastore. 2005.Apotek Online&Media Informasi Obat Penyakithttp://www. mediastore.com. Di askses tanggal 24-4-2007.

Mom&baby room. 2005.Menu Untuk Balita Yang Sedang Sakithttp://www.achiza.blogsome.com. Di askses tanggal 24-4-2007.Nursalam. 2003.Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nurwidianingtyas,Wiwit. 2006.Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prilaku Asertif Pada Remaja. Skripsi Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas XXX. Petranto, Ira. 2006. Rasa Percaya Diri Adalah Pantulan Pola Asuh Orang Tuanya

http://dwpptri jenewa.issuisse.com/buletin/wp-tracck back.php?p=32. Diaskses tanggal 1-4-2007.

Prasetyo, Eko. 2003. Gambaran Pola Asuh Orang Tua Dengan Anak Penyandang Autisme Dan Anak Dengan Kebutuhan Nutrisi Khusus Rumah Sakit Universitas Islam Malang. Skripsi Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas XXX. Puji, Dian. 2004.Gambaran Toilet Training Pada Ibu Bekerja. Tugas Akhir Program Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Riduwan dan Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika Untuk Penelitian (Administrasi Pendidikan-Bisnis-Pemerintahan-Sosial Kebijakan- Ekonomi-Hukum-Manajemen-Kesehatan). Bandung:Alfabeta.

Sekartini, Rini. 2006.Toilet Training.http://www.halal guide.info/content/blogsestion. Di askses tanggal 24-4-2007.

Sekaran, Uma. 1992. Research Methdos For Business: A Skill-Building Approach. 2nd edition.John Wiley & Sons, Inc. Singapore.Singarimbun, M. 1995. Metode Penelitian Survei. Edisi revisi. Cetakan ke-2. Jakarta:PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Sherk, Stepnanie. 2006.Gale Enclopedia Of Childrens Healthhttp://www.healthline.com/directory/disease-and-conditions. Diaskses tanggal 1-4-2007.

Sugiono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung :CV ALFABETA.

Tarmudji, Tarsis. 2001.Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Agresitivitas Remaja. http://www.pdk.go.id/balibang. Di akses tanggal 9-3-2007.

Tim Metodologi FKXXX. 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Keperawatan. Malang: FKXXX (tidak dipublikasikan:hal 76).

Yusuf, Syamsu. 2005.Psikologi Perkembangan Anak&Remaja. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

KISI-KISI ANGKET

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx

VariabelSub VariabelButir PertanyaanJumlah SoalNo Item Instrumen

`Pola asuh

a) Sikap Demokratis

b) Kasih Sayang

c) Kendali Orang Tua

Bila saat melatih anak untuk mengontrol buang air kecil anak terlalu asyik bermain maka saya biarkan dulu anak bermain sepuasnya baru berlatih

Saya memiliki waktu khusus mengantarkan anak ke kamar mandi untuk buang air besar

Selama ini saya menuruti kemauan anak, bila akan tidur anak tidak berkemih dahulu

Selama ini saya mengamati pola berkemih anak tiap 2 jam sekali

Saya telah mengajari anak menggunakan kamar kecil pada usia diatas 18 bulan

Saya membiasakan anak pada malam hari untuk mengenakan popok plastik sewaktu anak sudah tidur

Selama ini saya dan anggota keluarga membiasakan anak menggunakan kamar kecil saat buang air kecil

Anak akan saya batasi untuk minum ketika menjelang malam hari1

2

5

9

6

3

1

2

4

7

10

VariabelSub VariabelButir PertanyaanJumlah SoalNo Item Instrumen

d) Tuntutan Berprestasi Bila pada pagi hari menjumpai si kecil mengompol saya memberi si kecil tugas membersihkan kamar tidurnya setiap kali mengompol

Dalam waktu 1-2 minggu setelah latihan tetapi anak masih belum berhasil maka saya mengarahkannya untuk berlatih kembali

2

5

8

`Toilet training

a) Buang Air Kecil

Anak saya merasa nyaman setelah kencing sedikit di celana dan saat ini anak saya masih sering mengompol

Saat kencing anak saya menunjukkan keinginan dengan cara anak bilang mau kencing tapi sudah kencing terlebih dahulu di celana

Anak saya bisa jongkok tanpa mengeluh dan bersedia latihan jongkok tetapi setelah 3 menit anak mengeluh lelah

Anak saya sudah bisa melepas celana sendiri bila celana tali, untuk celana yang menggunakan resleting belum bisa membuka sendiri

Saat ini anak saya pada tempatnya ketika buang kecil

Anak sudah berani ke kamar mandi sendiri tanpa didampingi

9

1

2

3

4

6

7

VariabelSub VariabelButir PertanyaanJumlah SoalNo Item Instrumen

b) Buang Air Besar Ketika di kamar mandi anak saya sudah bisa menggunakan kamar kecil dengan benar (misalnya berak di kloset lalu menyiramnya sampai bersih ketika selesai)

Saat ini anak saya jarang mengompol

Pada usia 1 tahun anak saya mulai dilatih untuk kencing

Anak saya sudah rutin berak setiap hari

18

9

10

5

Jumlah soal20

LEMBAR PERMOHONAN PERSETUJUAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Jurusan Keperawatan Universitas XXX :

Nama : Xxxxxxxxxxxxxxx W

Nim : 0910722011Alamat : Jl.Bendungan sutami 2b No 38 Malang

Dengan ini saya mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Prasekolah di Tk Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra-sekolah.

Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan rujukan bagi orang tua dan masyarakat dalam menerapkan pola asuh tentang toilet training yang dapat diajarkan sedini mungkin sehingga anak dapat mengontrol toilet trainingnya sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya.

Prosedur penelitian ini adalah dengan cara menyebarkan angket pada orang tua yang menjadi sampel dan bersedia menjadi responden serta menandatangani informed consent selanjutnya meminta mengisi mengisi angket yang memerlukan waktu 15-20 menit.

Penelitian ini tidak mengakibatkan yang membahayakan bagi responden yang bersangkutan. Informasi yang diberikan di jamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu keperawatan serta tidak dipergunakan untuk maksud lain.

Apabila bapak/ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, maka saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang disertakan bersama surat ini, namun bila tidak berkenan maka peneliti menghormati keputusan tersebut dan tidak ada sangsi apapun.

Atas partisipasi bapak/ibu saya ucapkan terima kasih.

Malang, Desember 2007

Peneliti

(Xxxxxxxxxxxxxxx W)PENGANTAR KUESIONER

Judul penelitian:Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah di TK Aisyiah III Xxxxxxxxxxxxxx.

Peneliti: Xxxxxxxxxxxxxxx W

(nomor telepon yang dapat dihubungi bila ada pertanyaan 081330305056-0321325531)

PembimbingI : Fauzi Abidin, SKM.Mkes.

II : Yosephin Esther, SKp, M.Kep.

Wali Murid Yang Terhormat,

Saya adalah mahasiswa semester III pada Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas XXX dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir, saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah di TK Aisyiah III Xxxxxxxxxxxxxx.

Saya berkeyakinan bahwa penelitian ini memiliki manfaat yang luas, baik untuk bapak/ibu wali murid, institusi pendidikan TK Aisyiah III, maupun untuk keperawatan dalam menerapkan pola asuh tentang toilet training yang dapat diajarkan sedini mungkin terhadap anak sehingga anak dapat mengontrol toilet trainingnya sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya.

Apabila bapak/ibu wali murid bersedia untuk jadi responden dalam penelitian ini, silahkan menandatangani persetujuan menjadi subjek penelitian.

Atas kesediaan dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Malang, Desember 2007

Mengetahui,

Pembimbing I

Peneliti

Fauzi Abidin, SKM.Mkes.

Xxxxxxxxxxxxxxx W

NIP. 132.185.555

NIM. 0910722011

SURAT PERSETUJUAN

SEBAGAI SUBYEK PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Identitas orang tua:

Nama

:................................................................

Umur

:................................................................

Jenis kelamin

:................................................................

Alamat

:................................................................

Pekerjaan

:................................................................

Pendidikan terakhir

:................................................................Penghasilan/bulan

:................................................................

Jumlah anak

:................................................................Identitas anak:

Nama

:................................................................

Umur

:................................................................

Jenis kelamin

:................................................................

Anak ke

:................................................................ Apakah anak anda pernah sakit?

Jika ya, tuliskan sakit apa:...............................................................No responden

:..................................(di isi oleh peneliti)

Saya telah mendapatkan penjelasan dengan baik mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang berjudul Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Pra-Sekolah di TK Aisyiah III Xxxxxxxxxxxxxx

Saya mengerti bahwa saya akan diminta untuk mengisi kuesioner dan menjawab pertanyaan tentang perasaan dan harapan saya, yang memerlukan waktu 15-20 menit. Saya mengerti bahwa resiko yang akan terjadi dari penelitian ini tidak ada. Apabila ada pertanyaan yang menimbulkan respon emosional, maka penelitian ini akan dihentikan dan peneliti akan memberi dukungan.

Saya mengerti bahwa saya berhak menolak untuk berperan serta dalam penelitian ini atau mengundurkan diri dari penelitian setiap saat tanpa adanya sanksi atau kehilangan hak-hak saya.

Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai penelitian ini atau mengenai peran serta saya dalam penelitian ini, dan telah dijawab serta dijelaskan secara memuaskan. Saya secara sukarela dan sadar bersedia berperan serta dalam penelitian ini dengan menandatangani surat persetujuan menjadi responden atau subjek penelitian.

Malang, Desember 2007

Penelti

Tanda Tangan Responden (Xxxxxxxxxxxxxxx W)

(................................)

Tanda Tangan Saksi

(...............................)

KUESIONER

Petunjuk Pengisian:

I. Berilah tanda checklist () pada kolom (Sangat Setuju/Setuju/Tidak Setuju/Sangat Tidak Setuju) yang sesuai dengan pilihan anda

II. Jawaban yang dipilih hanya satu jawaban

III. Jawaban ditulis sendiri dan tidak boleh diwakilkanNoPERNYATAANSSSTSSTS

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pola Asuh Orang Tua

Selama ini saya mengamati pola berkemih anak tiap 2 jam sekali

Saya telah mengajari anak untuk menggunakan kamar kecil pada usia diatas 18 bulan

Selama ini saya menuruti kemauan anak, bila akan tidur anak tidak berkemih dahulu

Saya membiasakan anak pada malam hari untuk mengenakan popok plastik sewaktu anak sudah tidur

Bila pada pagi hari menjumpai si kecil mengompol saya memberi si kecil tugas membersihkan kamar tidurnya setiap kali mengompol

Saya memiliki waktu khusus mengantar anak ke kamar mandi untuk buang air besar

Selama ini saya dan anggota keluarga membiasakan anak menggunakan kamar kecil saat buang air kecil

Bila dalam waktu 1-2 minggu setelah latihan tetapi anak masih belum berhasil maka saya mengarahkannya untuk berlatih kembali

Bila saat melatih anak untuk mengontrol buang air kecil anak terlalu asyik bermain maka saya biarkan dulu anak bermain sepuasnya baru berlatih

NoPERNYATAANSSSTSSTS

10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10Anak akan saya batasi untuk minum ketika menjelang malam hari

Tingkat Keberhasilan Toilet Training

Anak saya merasa nyaman setelah kencing sedikit di celana dan saat ini anak saya masih sering mengompol

Saat kencing anak saya menunjukkan keinginan dengan cara anak bilang mau kencing tapi sudah kencing terlebih dahulu di celana

Anak saya bisa jongkok tanpa mengeluh dan bersedia latihan jongkok tetapi setelah 3 menit anak mengeluh lelah

Anak saya sudah bisa melepas celana sendiri bila celana tali, untuk celana yang menggunakan resleting belum bisa membuka sendiri

Anak saya sudah rutin berak setiap hari

Saat ini anak saya pada tempatnya ketika buang kecil

Anak saya sudah berani ke kamar mandi sendiri tanpa didampingi

Ketika di kamar mandi anak saya sudah bisa menggunakan kamar kecil dengan benar (misalnya berak di kloset lalu menyiramnya sampai bersih ketika selesai)

Saat ini anak saya jarang mengompol

Pada usia 1 tahun anak saya mulai dilatih untuk kencing

Tabel Distribusi frekwensi jawaban responden tentang pola asuhNoPertanyaanJawabanTotal

STSTSSSS

F%F%F%F%F%

1Mengamati pola berkemih anak tiap 2 jam sekali410.0922.51947.5820.010040

2Mengajari anak menggunakan kamar kecil pada usia diatas 18 bulan410.0615.01742.51332.510040

3Menuruti kemauan anak, bila akan tidur anak tidak berkemih dahulu717.51845.0820.0717.510040

4Membiasakan anak pada malam hari mengenakan popok plastik1230.01332.51332.525.010040

5Saat menjumpai si kecil mengompol saya memberi tugas membersihkan kamar tidurnya setiap kali mengompol 410.0820.02767.512.510040

6Memiliki waktu khusus mengantarkan anak ke kamar mandi1025.01537.51127.5410.010040

7Selama ini saya dan anggota keluarga membiasakan anak menggunakan kamar kecil saat buang air kecil25.037.5820.02767.510040

8Dalam waktu 1-2 minggu setelah latihan anak belum berhasil maka saya mengarahkan untuk berlatih kembali37.51845.01640.037.510040

9Saat melatih anak mengontrol buang air kecil anak asyik bermain saya biarkan anak bermain sepuasnya baru berlatih820.01435.01025.0820.010040

10Anak tidak saya batasi minum ketika menjelang malam hari410.0717.52562.5410.010040

Keterangan:

F: frekwensi, S: setujuTS: tidak setuju, STS: sangat tidak setuju SS: sangat setujuPada pertanyaan nomor satu responden paling banyak menjawab pertanyaan setuju sebanyak 19 responden, pertanyaan nomor dua paling banyak menjawab pertanyaan sangat setuju sebanyak 13 responden, pertanyaan nomor tiga paling banyak menjawab pertanyaan tidak setuju sebanyak 18 responden, pertanyaan nomor empat paling banyak menjawab pertanyaan tidak setuju dan setuju sebanyak 13 responden, pertanyaan nomor lima paling banyak menjawab pertanyaan setuju sebanyak 27 responden, pertanyaan nomor enam paling banyak menjawab pertanyaan tidak setuju sebanyak 15 responden, pertanyaan nomor tujuh paling banyak menjawab pertanyaan sangat setuju sebanyak 27 responden, pertanyaan nomor delapan paling banyak menjawab pertanyaan tidak setuju sebanyak 18 responden, pertanyaan nomor sembilan paling banyak menjawab pertanyaan tidak setuju sebanyak 14 responden, pertanyaan nomor sepuluh paling banyak menjawab pertanyaan setuju sebanyak 25 responden.

Tabel Distribusi frekwensi jawaban responden tentang keberhasilan toilet trainingNoPertanyaanJawabanTotal

STSTSSSS

F%F%F%F%F%

1Anak merasa nyaman setelah kencing sedikit di celana, saat ini anak sering mengompol 1640.01640.0820.0--10040

2Saat kencing anak bilang mau kencing tapi sudah kencing terlebih dahulu di celana1025.01537.51230.037.510040

3Anak jongkok tanpa mengeluh dan bersedia latihan jongkok tetapi setelah 3 menit anak mengeluh lelah410.0922.52050.0717.510040

4Anak bisa melepas celana sendiri bila celana tali, celana resleting belum bisa 12.5717.52255.01025.010040

5Anak saya sudah rutin berak setiap hari37.537.52255.01230.010040

6Saat ini anak tidak pada tempatnya ketika buang kecil 1742.51435.0922.5--10040

7Anak berani ke kamar mandi sendiri tanpa didampingi 25.0717.52050.01127.510040

NoPertanyaanJawabanTotal

STSTSSSS

F%F%F%F%F%

8Anak sudah bisa menggunakan kamar kecil dengan benar 25.0512.51845.01537.510040

9Saat ini anak saya jarang mengompol 1127.51332.51537.512.510040

10Pada usia 1 tahun anak mulai dilatih untuk kencing410.02460.01230.0--10040

Keterangan:

F: frekwensi, S: setuju

TS: tidak setuju, STS: sangat tidak setuju

SS: sangat setujuPada pertanyaan nomor satu responden paling banyak menjawab pertanyaan sangat tidak setuju sebanyak 16 responden, pertanyaan nomor dua paling banyak menjawab pertanyaan tidak setuju sebanyak 15 responden, pertanyaan nomor tiga paling banyak menjawab pertanyaan setuju sebanyak 20 responden, pertanyaan nomor empat paling banyak menjawab pertanyaan setuju sebanyak 22 responden, pertanyaan nomor lima paling banyak menjawab pertanyaan setuju sebanyak 22 responden, pertanyaan nomor enam paling banyak menjawab pertanyaan sangat tidak setuju sebanyak 17 responden, pertanyaan nomor tujuh paling banyak menjawab pertanyaan sangat setuju sebanyak 20 responden, pertanyaan nomor delapan paling banyak menjawab pertanyaan tidak setuju sebanyak 18 responden, pertanyaan nomor sembilan paling banyak menjawab pertanyaan setuju sebanyak 15 responden, pertanyaan nomor sepuluh paling banyak menjawab pertanyaan tidak setuju sebanyak 24 responden. LAMPIRAN

KEGIATAN PENELITIAN

No

RespondenHasil Jawaban Soal Pola AsuhJmlh

SkorJmlh

Skor

Max%KategoriPerilaku Orang Tua

12345678910Kendali

OrtuKategoriSikap

DemokratisKategoriTuntutan

BerprestasikategoriKasih

Sayangkategori

14222414111224055Otoriter13Tinggi1Rendah5Tinggi2Rendah

23232314223254063Otoriter14Tinggi2Rendah5Tinggi4Rendah

31441314244284070Demokratis14Tinggi4Tinggi5Tinggi5Tinggi

42421323323254063Otoriter13Tinggi2Rendah6Tinggi4Rendah

52322214324254063Otoriter15Tinggi2Rendah5Tinggi3Rendah

63323324323284070Otoriter16Tinggi2Rendah6Tinggi4Rendah

72322234333274068Demokratis14Tinggi3Tinggi5Tinggi5Tinggi

82231124232224055Permisif11Rendah3Tinggi3Tinggi5Tinggi

92213314213224055Otoriter14Tinggi1Rendah5Tinggi2Rendah

103413224411254063Otoriter15Tinggi1Rendah6Tinggi3Rendah

113422332223264065Otoriter14Tinggi2Rendah5Tinggi5Tinggi

122122224222214053Penelantar11Rendah2Rendah4Rendah4Rendah

133222314213234058Otoriter14Tinggi1Rendah5Tinggi3Rendah

143321214323244060Otoriter14Tinggi2Rendah5Tinggi3Rendah

152322314223244060Otoriter14Tinggi2Rendah5Tinggi3Rendah

164424234334334083Demokratis20Tinggi3Tinggi5Tinggi5Tinggi

173411324223254063Otoriter15Tinggi2Rendah5Tinggi3Rendah

183422324213264065Otoriter16Tinggi1Rendah5Tinggi4Rendah

193431314211234058Otoriter13Tinggi1Rendah5Tinggi4Rendah

204422321322254063Otoriter13Tinggi2Rendah6Tinggi4Rendah

213321313323244060Otoriter13Tinggi2Rendah6Tinggi3Rendah

No

RespondenHasil Jawaban Soal Pola AsuhJmlh

SkorJmlh

Skor

Max%KategoriPerilaku Orang Tua

12345678910Kendali

OrtuKategoriSikap

DemokratisKategoriTuntutan

BerprestasikategoriKasih

Sayangkategori

223413324412274068Otoriter16Tinggi1Rendah7Tinggi3Rendah

233323324233284070Otoriter16Tinggi2Rendah5Tinggi4Rendah

243313224322254063Otoriter15Tinggi2Rendah5Tinggi3Rendah

251411324223234058Otoriter13Tinggi2Rendah5Tinggi3Rendah

262141124244254063Permisif12Rendah4Tinggi3Rendah5Tinggi

271141142131194048Permisif6Rendah3Tinggi2Rendah8Tinggi

283322323223254063Otoriter14Tinggi2Rendah5Tinggi4Rendah

292222233233244060Permisif12Rendah3Tinggi4Rendah4Rendah

301141142343244060Permisif8Rendah4Tinggi4Rendah8Tinggi

314311321112194048Penelantar11Rendah1Rendah4Rendah3Rendah

324343333243324080Demokratis16Tinggi4Tinggi5Tinggi7Tinggi

333324334333314078Demokratis17Tinggi3Tinggi6Tinggi5Tinggi

343333333343314078Demokratis15Tinggi4Tinggi6Tinggi6Tinggi

354433333442334083Demokratis16Tinggi4Tinggi7Tinggi6Tinggi

364342344333334083Demokratis16Tinggi3Tinggi6Tinggi8Tinggi

373433333243314078Demokratis16Tinggi4Tinggi5Tinggi6Tinggi

383343334333324080Demokratis16Tinggi3Tinggi6Tinggi7Tinggi

394333344343344085Demokratis17Tinggi4Tinggi6Tinggi7Tinggi

403333334333314078Demokratis16Tinggi3Tinggi6Tinggi6Tinggi

KEGIATAN PENELITIAN

No

RespondenHasil Jawaban Soal Toilet TrainingJumlah

SkorJumlah Skor

Maximal%Kategori

12345678910

11111312414194047.5kurang berhasil

22124413333264065cukup berhasil

31144114114224055cukup berhasil

42233323324274067.5cukup berhasil

51213323314234057.5cukup berhasil

62233223333264065cukup berhasil

72333323413274067.5cukup berhasil

81122214413214052.5cukup berhasil

91132312433234057.5cukup berhasil

102223314433274067.5cukup berhasil

112223323324264065cukup berhasil

122222122222194047.5cukup berhasil

131233323214244060cukup berhasil

141132414424264065cukup berhasil

151344423313284070cukup berhasil

161444414414314077.5berhasil

171133413414254062.5cukup berhasil

182333313423274067.5cukup berhasil

191113414424254062.5cukup berhasil

202233323323264065cukup berhasil

212223322333254062.5cukup berhasil

221224413333264065cukup berhasil

232232323333264065cukup berhasil

242212333323244060cukup berhasil

252233312423254062.5cukup berhasil

262332322334274067.5cukup berhasil

271223211222184045kurang berhasil

281233313413244060cukup berhasil

293333323323284070cukup berhasil

301123111142174042.5cukup berhasil

311133312212194047.5kurang berhasil

323434434333344085berhasil

332344424423324080berhasil

343333333433314077.5berhasil

353344434233334082.5berhasil

363344333323314077.5berhasil

373333434333324080berhasil

383334433333324080berhasil

392343334434334082.5berhasil

403433333333314077.5berhasil

Karakteristik Orang TuaKarakteristik Anak

No

RespondenUmur

(th)P/LPekerjaanPendidikanPenghasilan

(bulan)Jumlah

anakUmur

(th)P/LUrutan

anakSakit

Tidak

133PPNSS11,500,00024PSTidak

232PIRTSMU2,000,00024PTTidak

331PPNSDiploma850,00024PSTidak

439LSwastaSMU3,000,00025PSTidak

530PIRTSMU2,000,00035PSTidak

632PIRTSMU1,500,00034LTTidak

727PIRTSMU900,00035PTTidak

840LSwastaSMU800,00023PSTidak

928PSwastaSMU1,000,00025PSTidak

1042LSwastaSMU2,000,00044LSTidak

1133LSwastaSMU2,000,00034PSTidak

1237PPNSSMU1,425,00024LSTidak

1333PIRTSMU600,00035LTTidak

1428LSwastaS13,000,00035LTTidak

1530PSwastaSLTP700,00025LTTidak

1637PSwastaDiploma1,000,00034PRTidak

1729LSwastaSMU1,500,00035PRTidak

1837PIRTSMU900,00025PTTidak

1928LPNSSMU1,500,00024LTTidak

2029LSwastaSMU650,00024PTTidak

2137PSwastaS13,500,00024LTTidak

2237LSwastaSLTP600,00025PRTidak

2350LPNSSMU1,500,00044LSTidak

2433LSwastaS13,000,00014LSTidak

2528LSwastaSMU1,700,00025PTTidak

2631PIRTS1800,00024LTTidak

2734PIRTSMU1,000,00024LSAsma

2839LSwastaSMU1,500,00044PTTidak

2928PIRTS12,000,00015PTTidak

3031PIRTDiploma1,000,00024LSTidak

3135PIRTSMU500,00036PSTidak

3227PIRTDiploma1,000,00034.5LRTidak

3341LPNSS11,600,00015.5LRTidak

3428LSwastaDiploma1,800,00016LRTidak

3543LSwastaDiploma1,600,00035PTTidak

3645LSwastaS12,000,00014.5LTTidak

3729LPNSS12,700,00025PRTidak

3825PIRTDiploma1,000,00015.5LRTidak

3927PIRTS11,700,00024.5PRTidak

4026PIRTDiploma1,000,00015.5LRTidak

Keterangan:

S = Sulung

T = Tengah

R = Ragil

P = Perempuan

L = Laki-laki

Hasil Uji Validitas dan reliabilitas

1. Kuesioner Keberhasilan Toilet Training

Reliability

****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

1. KK.1 Kuesioner no.1

2. KK.2 Kuesioner no.2

3. KK.3 Kuesioner no.3

4. KK.4 Kuesioner no.4

5. KK.5 Kuesioner no.5

6. KK.6 Kuesioner no.6

7. KK.7 Kuesioner no.7

8. KK.8 Kuesioner no.8

9. KK.9 Kuesioner no.9

10. KK.10 Kuesioner no.10

Mean Std Dev Cases

1. KK.1 3.2000 .7746 15.0

2. KK.2 3.3333 .4880 15.0

3. KK.3 3.1333 .9155 15.0

4. KK.4 3.2667 .8837 15.0

5. KK.5 3.1333 .9155 15.0

6. KK.6 3.3333 .7237 15.0

7. KK.7 2.9333 1.1629 15.0

8. KK.8 2.9333 1.0998 15.0

9. KK.9 3.1333 .9155 15.0

10. KK.10 3.1333 .8338 15.0

N of Cases = 15.0

N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables

Scale 31.5333 24.8381 4.9838 10

Item Means Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance

3.1533 2.9333 3.3333 .4000 1.1364 .0198

Item Variances Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance

.7914 .2381 1.3524 1.1143 5.6800 .1022

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item

Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

KK.1 28.3333 20.5238 .5292 .6872 .7241

KK.2 28.2000 22.4571 .6634 .7340 .7405

KK.3 28.4000 20.8286 .5795 .8677 .7428

KK.4 28.2667 20.2095 .5843 .6762 .7279

KK.5 28.4000 19.6857 .5311 .7867 .7206

KK.6 28.2000 20.8857 .5183 .7070 .7269

KK.7 28.6000 19.9714 .6381 .5444 .7554

KK.8 28.6000 20.2571 .5406 .6502 .7526

KK.9 28.4000 20.9714 .5612 .6617 .7454

KK.10 28.4000 20.8286 .5355 .7747 .7351

Reliability Coefficients 10 items

Alpha = .8571 Standardized item alpha = .8768

2. Kuesioner Pola Asuh

Reliability

****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

1. KP.1 Kuesioner no.1

2. KP.2 Kuesioner no.2

3. KP.3 Kuesioner no.3

4. KP.4 Kuesioner no.4

5. KP.5 Kuesioner no.5

6. KP.6 Kuesioner no.6

7. KP.7 Kuesioner no.7

8. KP.8 Kuesioner no.8

9. KP.9 Kuesioner no.9

10. KP.10 Kuesioner no.10

Mean Std Dev Cases

1. KP.1 3.0000 1.0000 15.0

2. KP.2 2.8000 .9411 15.0

3. KP.3 3.2000 .7746 15.0

4. KP.4 3.0000 1.0000 15.0

5. KP.5 3.4000 .7368 15.0

6. KP.6 2.8000 .8619 15.0

7. KP.7 2.7333 .9612 15.0

8. KP.8 2.8667 .8338 15.0

9. KP.9 3.0000 .9258 15.0

10. KP.10 2.8000 1.0823 15.0

N of Cases = 15.0

N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables

Scale 29.6000 27.6857 5.2617 10

Item Means Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance

2.9600 2.7333 3.4000 .6667 1.2439 .0437

Item Variances Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance

.8419 .5429 1.1714 .6286 2.1579 .0385

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Squared Alpha

if Item if Item Total Multiple if Item

Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted

KP.1 26.6000 22.6857 .5199 .7353 .7571

KP.2 26.8000 23.0286 .5175 .8335 .7570

KP.3 26.4000 23.2571 .5155 .8084 .7468

KP.4 26.6000 22.6857 .5199 .8541 .7571

KP.5 26.2000 24.1714 .6101 .9010 .7584

KP.6 26.8000 23.4571 .5175 .7184 .7569

KP.7 26.8667 22.2667 .5956 .7852 .7463

KP.8 26.7333 23.0667 .5899 .7686 .7483

KP.9 26.6000 22.9714 .6346 .6709 .7547

KP.10 26.8000 22.3143 .6107 .6678 .7596

Reliability Coefficients 10 items

Alpha = .8732 Standardized item alpha = .8777

TIM ETIKA PENELITIAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KETERANGAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN

(ETHICAL CLEARENCE)

No. /J10.17/AK-TA-PSIK/IX/2007

Setelah Tim Etika Penelitian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mempelajari dengan seksama rancangan penelitian yang diusulkan:

Judul :Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat keberhasilan toilet training pada anak usia pra sekolah di TK Aisyah III Xxxxxxxxxxxxxx.

Peneliti : Xxxxxxxxxxxxxxx W

NIM : 0910722011Unit/Lembaga : Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas XXXTempat Penelitian: TK Aisyiah III XxxxxxxxxxxxxxMaka dengan ini dinyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi atau layak etik.Malang, An. Ketua

Koordinator Divisi I (Mahasiswa SI-FKXXX)

Dr. dr. Abraham Wilopo, DTM&H, MSc, SpPark

NIP. 130 839 133PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN DAN

MEMENUHI ETHICAL CLEARANCE

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Xxxxxxxxxxxxxxx W

NIM

: 0910722011Jurusan: Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Menyatakan bahwa saya telah melaksanakan proses pengambilan data penelitian sesuai dengan yang disetujui pembimbing dan telah memperoleh pernyataan kesediaan dan persetujuan dari responden sebagai sumber data.

Malang,

Pembimbing,

Yang membuat pernyataan

Yosephin Esther, SKp, M.Kep.

Xxxxxxxxxxxxxxx W

NIP. 132 321 341

NIM.0910722011

Mengetahui,

Tim Etik Penelitian Kesehatan

Koordinator Divisi I (Mahasiswa S-1 FKXXX)

Dr.dr. Abraham Wilopo, DTM&H,MSc,SpPark

NIP. 130 839 133

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama: Xxxxxxxxxxxxxxx W

NIM: 0910722011Jurusan: Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas XXX

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain. Yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang,

Yang membuat pernyataan

(Xxxxxxxxxxxxxxx W)

NIM.0910722011CURICULUM VITAE

Nama: Xxxxxxxxxxxxxxx W

Tempat, tanggal lahir: Xxxxxxxxxxxxxx, 23 Desember 1982

Alamat rumah: Jl. Pekayon II No.1 XxxxxxxxxxxxxxAlamat di Malang: Jl. Bendungan Sutami 2b No. 38

Riwayat Pendidikan: 1. MI Nurul Huda I Xxxxxxxxxxxxxx

2. SMP Negeri V Xxxxxxxxxxxxxx

3. SPK Sutomo Surabaya

4.Diploma III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

5.Program Study Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas XXXRiwayat Pekerjaan: Perawat pelaksana RSUD.Prof.Dr.Soekandar Xxxxxxxxxxxxxx

Pola asuh orang tua

Demokratis

Otoriter

Permisif

Penelantar

Faktor yang mempengaruhi pola asuh:

Tingkat sosial ekonomi

Tingkat pendidikan orang tua

Urutan anak dalam keluarga

Tingkat Keberhasilan Toilet Training

Populasi: Anak yang bersekolah di TK Aisyiah III Mojokerto

Penetapan sampel berdasarkan criteria inklusi

Teknik sampling : purposive sampling

Identifikasi tingkat keberhasilan toilet training anak usia pra sekolah

Identifikasi pola asuh orang tua

Management data

Analisa Data

Penyajian Hasil

Kesimpulan

Terdapat Hubungan Tidak Terdapat Hubungan

Pola asuh orang tua Tingkat keberhasilan toilet training Cross tabulation

0,800 1,000: sangat tinggi0,600 0,799: tinggi0,400 0,599: cukup tinggi0,200 0,399: rendah0,000 0,199: sangat rendah atau tidak valid

(Alimul, 2007:83-84).

23

EMBED Equation.3

1

1

2

50%

50%

100%

1

4

5

20%

80%

100%

1

20

21

4.76%

95.2%

100%

2

10

12

16.6%

83.3%

100%

3

27

10

40

7.5%

67.5%

25.0%

100.0%

Frekwensi

Persentase

Frekwensi

Persentase

Frekwensi

Persentase

Frekwensi

Persentase

Frekwensi

Persentase

Penelantar

Permisif

Otoriter

Demokratis

Pola asuh

orang tua

Total

Kurang

berhasil

Cukup

berhasil

Berhasil

Tingkat keberhasilan toilet training

Total

0

0

0

0

PAGE

_1259625580.unknown

_1262850430.unknown

_1262850817.unknown

_1259625685.unknown

_1260316745.unknown

_1242991846.unknown

_1253260286.unknown

_1154322343.unknown