119
i SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI POST SECTIO CAESAREA (Studi diRuang Melati RSUD Jombang) CICI INTAN ANJAR SARI 14.321.0008 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2018

SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

i

SKRIPSI

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI

POST SECTIO CAESAREA

(Studi diRuang Melati RSUD Jombang)

CICI INTAN ANJAR SARI

14.321.0008

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

ii

Page 3: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

iii

Page 4: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

iv

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI

POST SECTIO CAESAREA

(Studi di Ruang Melati RSUD Jombang)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

pada Program Studi S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

CICI INTAN ANJAR SARI

14.321.0008

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2018

Page 5: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

v

Page 6: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

vi

Page 7: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

vii

Page 8: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

viii

Page 9: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

ix

MOTTO

“Tetaplah berusaha”

“Jangan pernah menyerah dalam melakukan sesuatu yang sulit karena ALLAH

selalu bersama kita dan jangan lupa berdoa”

Page 10: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

x

Page 11: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xi

Page 12: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xii

ABSTRAK

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI

HARI 1 POSC SECTIO CAESAREA

(Studi di Ruang Melati RSUD Jombang)

CICI INTAN ANJAR SARI

14. 321.0008

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat

subjektif karena perasaan nyeri berbeda dari setiap orang dalam hal skala atau tingkatnya,

dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang

dialami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ambulasi dini terhadap

intensitas nyeri post sectio caesarea studi di ruang Melati RSUD Jombang.

Desain penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen one group pra-post

test design, populasinya seluruh pasien post sectio caesarea yaitu 25 responden, besar

sample 25 responden, metode yang digunakan dalam pengambilan sample yaitu

consecutiv sampling, variabel penelitian ini ada variabel independent yaitu ambulasi dini,

dan variabel dependent post sc. Analisa data yang digunakan adalah uji wilcoxon dengan

αlpa < 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian ambulasi dini ada 6

responden dengan nyeri ringan, 19 post sectio caesarea dengan nyeri sedang, dan. Nyeri

ringan pada lansia bertambah menjadi 18 dengan presentase 72%, dikarenakan nyeri

sedang yang dialami responden menurun menjadi nyeri ringan. Dari hasil SPSS dengan

uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari alpha (0,05), H1 diterima.

Artinya ada pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea .

Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan sebelum dan

sesudah dilakukan ambulasi dini, dari hasil penelitian ini peneliti berpendapat bahwa

ambulasi dini efektif dapat meringankan nyeri akibat tindakan post sectio caesarea.

Kata kunci :Ambulasi Dini, Intensitas Nyeri, Sectio Caesarea

Page 13: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xiii

ABSTRACT

EFFECT OF EARLY AMBULATION ON POWER INTENSITY

DAY 1POSC SC

(Study at the room Melati RSUD Jombang)

CICI INTAN ANJAR SARI

14. 321.0008

Pain is a condition of unpleasant feeling that is very subjective because the

pain is different from everyone in terms of scale or level, and only the person can explain

or evaluate the pain experienced. The purpose of this study was to determine the effect of

early ambulation on the intensity of pain the post sectio caesarea study in the room

Jasmine RSUD Jombang.

The design of this study used pre-experimental design of one group pre-post

test design, the population of all patients post sectio caesarea that is 25 respondents,

sample 25 respondents, the method used in sampling that is consecutiv sampling, variable

of this research there are independent variable that is early ambulation , and the post sc's

dependent variable. The data analysis used is wilcoxon test with αlpa <0,05.

The results showed that prior to early ambulation there were 6 respondents

with mild pain, 19 post of caesarea with moderate pain, and. Mild pain in the elderly

increased to 18 with 72%, due to moderate pain experienced by the respondent decreased

to mild pain. From result of SPSS with Wilcoxon test got value p = 0.000 which less than

alpha (0,05), H1 accepted. This means that there is influence of early ambulation to the

intensity of pain post-sectio caesarea day

The conclusion of this study is that there is a significant influence before and

after the early ambulation, the results of this study researchers believe that early

ambulation can effectively ease the pain due to post sectio caesarea action.

Keywords: Early Ambulation, Pain Intensity, Sectio Caesarea

Page 14: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

Sampul Luar...................................................................................................... i

Sampul Dalam................................................................................................... ii

Surat Pernyataan................................................................................................ iii

Lembar Persetujuan Skripsi.............................................................................. iv

Lembar Pengesahan.......................................................................................... v

Riwayat Hidup.................................................................................................. vi

Motto................................................................................................................. vii

Persembahan………………………………………………………………....... viii

Kata Pengantar………………………………………………………………… ix

Abstrak……….................……………………………………………………… x

Abstrak...........………………………………………………………………… xi

Daftar Isi........................................................................................................... . xii

Daftar Tabel....................................................................................................... xiii

Daftar Gambar................................................................................................... xv

Daftar Lampiran................................................................................................ . xvi

Daftar Lambang................................................................................................ xvii

Daftar Singkatan............................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep ambulasi dini.................................................................................. 6

2.2 Konsep Nyeri............................................................................................. 17

2.3 Konsep sectio caesarea............................................................................. 24

2.4 Konsep masa nifas...................................................................................... 30

BAB3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual.................................................................................. 34

3.2 Hipotesis..................................................................................................... 35

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian........................................................................................ 36

4.2 Rencana Penelitian...................................................................................... 36

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................... 37

4.4 Populasi, Sampel, dan Sampling................................................................ 37

4.5 Kerangka Kerja........................................................................................... 41

4.6 Identifikasi Variabel................................................................................... 42

4.7 Definisi Operasional................................................................................... 42

4.8 Pengumpulan Data...................................................................................... 44

4.9 Analisa Data............................................................................................... 47

4.10 Etika Penelitian......................................................................................... 48

4.11Keterbatasan Peneliti ……………………………………………………. 49

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian........................................................................................... 50

5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Data Umum................................... 50

Page 15: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xv

5.3 Data Khusus............................................................................................ 52

5.4 Pembahasan............................................................................................. 55

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan.............................................................................................. 62

6.2 Saran........................................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 64

LAMPIRAN

Page 16: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Rancangan penelitian ..................................................................... 35

Tabel 4.2 Definisi operasional pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas

nyeri post sectio caesarea.............................................................. 41

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ........................... 51

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ................. 51

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan .................... 52

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden sebelum ambulasi dini.................... 53

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden sesudah ambulasi dini .................... 53

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden sebelum ambulasi dini.................... 54

Tabel 5.7 Hasil tabulasi Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Intensitas

Nyeri post sectio caesarea ............................................................... 55

Page 17: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.2 Skala nyeri numeric ...................................................................... 22

Gambar 3.1 Kerangka konseptual pengaruh ambulasi dini terhadap

intensitas post sectio caesarea ..................................................... 32

Gambar 4.5 Kerangka kerja penelitian pengaruh ambulasi sini terhadap

intensitas nyeri post sectio caesarea ............................................. 39

Page 18: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal penyusunan skripsi ........................................................... 66

Lampiran 2 Permohonan menjadi responden ................................................... 67

Lampiran 3 Lembar persetujuan menjadi responden ....................................... 68

Lampiran 4 Lembar data demografi ................................................................. 69

Lampiran 5 SOP ambulasi dini ....................................................................... 70

Lampiran 6 lembar skala nyeri ......................................................................... 71

Lampiran 7 lembar observasi nyeri .................................................................. 72

Lampiran 8 surat persetujuan perpustakaan .................................................... 73

Lampiran 9 lembar persetujuan dari stikes icme jombang ............................... 74

Lampiran 10 Surat Pre survey data, studi pendahuluan dari

kabupaten jombang ................................................................... 75

Lampiran 11 Surat selesai penelitian ............................................................... 76

Lampiran 12 Lembar konsultasi bimbingan skripsi ......................................... 77

Lampiran 13 Lembar konsultasi bimbingan skripsi ......................................... 78

Lampiran 14 Lembar konsultasi bimbingan skripsi ......................................... 79

Lampiran 15 Lembar demografi ...................................................................... 81

Lampiran 16 Statistik ....................................................................................... 82

Page 19: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xix

DAFTAR LAMBANG

1. ≥ : lebih besar dari sama dengan

2. ≤ : kurang dari sama dengan

3. “ “ : petik

4. % : prosentase

5. ( ) : dalam kurung

6. = : sama dengan

7. / : atau

8. < : kurang dari

9. > : lebih dari

10. : : titik dua

11. - : sampai dengan

12. & : dan

Page 20: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

xx

DAFTAR SINGKATAN

SC : Sectio Caesarea

WHO : World Health Organizatio

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

ICME : Insan Cendekia Medika

Page 21: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasien dengan tindakan post op akan mengalami nyeri dan hal ini

merupakan pengalaman pribadi seseorang yang diekspresikan secara berbeda

tindakan medis yang sering menimbulkan nyeri adalah pembedahan

laparotomi salah satunya adalah sectio caesarea (SC), pasien dengan post

operasi memerlukan perawatan maksimal untuk mempercepat pengembalian

fungsi tubuh, ambulasi dini pasca operasi dapat dilakukan sejak di ruang

pulih sadar (recovery room) dengan miring kanan kiri, latihan ambulasi dini

dapat meningkatkan sirkulasi darah yang akan memicu penurunan nyeri

(Kasdu 2005 :1)

Nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri

dan terjadi kapan saja saat merasa nyeri. Nyeri merupakan tanda peringatan

bahwa terjadi kerusakan jaringan, yang harus menjadi pertimbangan utama

keperawatan saat mengkaji nyeri (Susanti, 2014:1). Kerusakan jaringan yang

di maksud adalah pasien dengan tindakan pembedahan salah satunya pasien

dengan post section caesarea (SC). sectio caesarea adalah suatu pembedahan

guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus

persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut

dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat

(Harnawatiaj, 2008:1).

Page 22: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

2

Data WHO (World Health Organization) tahun 2014 standar rata-rata

operasi SC sekitar 10-15%, tahun 2015 meningkat sebanyak 22,5% bahkan

data WHO global survey on maternal and perinatal healf menunjukan 46,1%

dari seluruh kelahiran SC 3.509 kasus SC (Marlina 2016:58). Data

RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan tingkat persalinan sectio caesarea

sebanyak 49.603 (Novianti 2017:64). Jawa timur, RSUD Dr.soetomo sebagai

rumah sakit rujukan terbesar di jawa timur dengan tindakan SC sebanyak

1.141 orang.tahun 2017, Pada tahun 2017 data dari RSUD kabupaten

Jombang didapatkan jumlah pasien sectio caesarea sebanyak 906. Menurut

studi pendahuluan diruang melati RSUD jombang pada bulan februari 2018

terdapat 68 pasien post sc.

Tindakan operasi sectio caesarea menyebabkan nyeri dan

mengakibatkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karena adanya

pembedahan. Pada proses operasi digunakan anestesi agar pasien tidak nyeri

pada saat dibedah. Namun setelah operasi selesai dan pasien mulai sadar,

akan merasakan nyeri didaerah sayatan yang membuat sangat terganggu

(Whalley, 2008:2).Ambulasi dini mempunyai peranan penting dalam

mengurangi rasa nyeri dengan cara menghilangkan konsentrasi pasien pada

lokasi nyeri atau daerah operasi, mengurangi aktivasi mediator kimiawi pada

proses peradangan yang meningkatkan respon nyeri serta meminimalkan

transmisi saraf nyeri menuju saraf pusat. Melalui mekanisme tersebut,

ambulasi dini efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pasca operasi

(Nugroho, 2010 hal 5).

Page 23: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

3

Pada pasien sectio caesarea sering terjadi keluhan nyeri dan dapat

diatasi dengan ambulasi dini untuk mengurangi intensitas nyeri salah satunya

dengan menggunakan ambulasi dini. Intervensi keperawatan untuk

meningkatkan pengembalian fungsi tubuh dan mengurangi nyeri, pasien

dianjurkan melakukan ambulasi dini, yaitu latihan gerak sendi, gaya berjalan,

toleransi aktivitas sesuai kemampuan dan kesejajaran tubuh. Ambulasi dini

pasca operasi SC dapat dilakukan sejak di ruang pulih sadar (recovery room)

dengan miring kanan/kiri dan memberikan tindakan rentang gerak secara

pasif. Dan dilakukan secara bertahap untuk mengurangi intensitas nyeri yang

dirasakan oleh pasien dengan melakukan ambulasi dini yang dipandu oleh

perawat dan bidan ambulasi dilakukan secara bertahap dari 6 jam pertama dan

10 jam pertama diruang nifas. (Kasdu 2005 :1).

Metode non farmakologi ambulasi dini bukan merupakan penganti

untuk obat-obatan, tindakan tersebut diperlukan untuk mempersingkat

episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Dalam hal

ini, terutama saat nyeri hebat yang berlangsung selama berjam-jam atau

berhari-hari, mengkombinasikan metode non farmakologi dengan obat-obatan

mungkin cara yang paling efektif untuk mengontrol nyeri. Pengendalian nyeri

non-farmakologi menjadi lebih murah, simpel, efektif dan tanpa efek yang

merugikan (Potter, 2005). Salah satu konsep dasar perawatan pada masa

nifas atau pascasalin pasien pasca sectio caesraea yaitu ambulasi dini yang

diberikan setelah sectio caesarea. Ambulasi dini post partum adalah suatu

pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa

jam melahirkan dengan persalinan sectio caesarea. Dengan tujuan mencegah

Page 24: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

4

komplikasi post Sectio Caesarea dan supaya ibu merasa lebih sehat juga

memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan. Namun ambulasi harus

tetap dilakukan secara hati-hati (Harnawatiaj, 2008:1).

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh ambulasi dini terhadap penurunan nyeri post

Sectio Caesarea (SC) di Ruang Melati RSUD Jombang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Menganalisis pengaruh ambulasi dini terhadap penurunan nyeri

post sectio caesarea (sc) Di Ruang Melati RSUD Jombang.

1.3.2 Tujuan khusus

1 Mengidentifikasi intensitas nyeri pada pasien post sc sebelum di

lakukan ambulasi dini.

2 Mengidentifikasi intensitas nyeri pada pasien post sc sesudah di

lakukan ambulasi dini.

3 Mengidentifikasi perbedaan intensitas nyeri pada pasien post sc yang

dilakukan ambulasi dini.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah

untuk penelitian selanjutnya dengan masalah dan judul yang berbeda.

Serta memberikan pengetahuan penurunan intensitas nyeri post Sectio

Caesarea (sc) dengan ambulasi dini.

Page 25: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

5

1.4.2 Praktis

1. Bagi perawat RSUD Jombang

Diharapkan dapat meningkatkan keluasan ilmu teknologi dalam

keperawatan maternitas dalam pemenuhan kemandirian pasien sectio

caesarea melalui ambulasi

2. Bagi dosen

Diharapkan dapat mengaplikasikan dalam bentuk pengabdian

masyarakat dan mengadakan pelatihan dalam pemenuhan kemandirian

pasien sectio caesarea melalui ambulasi

3. Peneliti

Dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan bagi

mahasiswa serta dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian

selanjutnya

Page 26: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Ambulasi Dini

2.1.1 Pengertian Ambulasi Dini

Ambulasi adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan

melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, ambulasi merupakan

kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas dan merupakan

faktor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan pasca bedah

ambulasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi

fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian.

Dengan demikian ambulasi dini adalah suatu upaya mempertahankan

kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk

mempertahankan fungsi fisiologi. Ambulasi dini adalah kebijakan untuk

secepat mungkin berjalan. (Ambarwati&wulandari, 2010:24-25).

Ambulasi sangat penting dalam percepatan hari rawat dan

mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti terjadinya

dekubitus, kekuatan atau peneganggan otot-otot diseluruh tubuh dan

sirkulasi darah serta pernafasan terganggu, juga adanya gangguan

peristaltik maupun berkemih.Seringkali dengan keluhan nyeri, klien tidak

mau melakukan ambulasi dini ataupun tidak berani merubah

posisi.Disinilah peran perawat sebagai edukator dan motivator kepada

pasien sehingga pasien tidak mengalami suatu komplikasi yang tidak

diinginkan (Walyani.E.S&Purwostuti.E, 2015:25).

Page 27: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

7

2.1.2 Tujuan Ambulasi Dini

Ambulasi dini sangat penting dalam mencegah trombosis

vena.Tujuan dari ambulasi dini adalah membantu untuk menguatkan

otot-otot perut dan dengan demikian menghasilkan bentuk tubuh yang

baik. Mengencangkan otot dasar panggul sehingga mencegah atau

memperbaiki sirkulasi darah keseluruhan tubuh (Rukiyah, 2011:25).

Untuk mencegah atropi otot-otot kekakuan dan kontraktur sendi bahu,

untuk mencegah kelainan bentuk (diformity) lainnya, maka latihan harus

seimbang dengan menggunakan secara bersamaan (Sugeng Jetowijoyo

&Weni kristiyanasari, 2012:26) dengan melakukan mobilisasi

pembengkakan yang terjadi pada urat dan sirkulasi darah dapat normal

kembali. Tujuan lain adalah:

1. Mempertahankan fungsi tubuh

2. Mempercapat peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan

luka

3. Membantu pernafasan lebih baik

4. Memprtahankan tonius otot

5. Memperlancaar eliminasi alvi dan urin

6. Mengembalikan aktifitas tertentu sehingga pasien kembali normal

dan dapat memenuhi kebutuhan gerak harian

7. Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi dan

berkomunikasi

Page 28: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

8

8. Meningkatkan fungsi paru-paru dan sirkulasi darah, hal tersebut

memperkecil resiko pengumpalan darah, meningkatkan fungsi

pencernaan.

Tujuan ambulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar

sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan dapat

mempertahankan diri dengan melindungi diri dari trauma

mempertahankan konsep diri.

2.1.3 Manfaat Ambulasi Dini

1. Pada sistem kardiovaskuler : memperbaiki curah jantung,

memperbaiki kontraksi miokardial, menguatkan otot jantung,

menurunkan tekanan darah memperbaiki aliran vena.

2. Pada sistem respiratori : meningkatkan frekuensi dan kedalam

pernafasan, meningkatkan ventilasi alveolar, menurunkan kerja

pernafasan, meningkatkan pengembangan diafragma,

3. Pada sistem metabolik : meningkatkan laju metabolisme basal,

meningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemak, pemecahan

trigiseril, meningkatkan mobilitas lambung , meningkatkan produksi

panas tubuh,

4. Pada sistem muskuloskletal : memperbaiki tonus otot, meningkatkan

mobilisasi sendiri, memperbaiki toleransi otot, meningkatkan

toleransi, mengurangi kelemahan, meningkatkan toleransi terhadap

stress, perasaan lebih baik dan berkurangnya penyakit (Wahid Ikbal

M & Nurul C, 2007 :26).

Page 29: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

9

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ambulasisi Dini

Ambulasi sangat dipengaruhi oleh sistem neuromuscular,

Meliputi sistem otot, Skeletal, Sendi, ligament, tendon, kartilago dan

sistem saraf (Handayani, 2009:26). Ambulasi dipengaruhi oleh faktor

fisiologis yaitu: frekuensi penyakit atau operasi dalam 12 bulan terakhir,

tipe penyakit, status kardiopulmonar, status musculo skeletal, pola tidur,

keberadaan nyeri, frekuensi aktivitas dan kelainan hasil laborat. Faktor

emosional yaitu faktor yang mempengaruhi suasana hati, depresi, cemas,

motivasi, ketergantungan zat kimia dan gambaran diri. Faktor

perkembangan yaitu: usia, jenis kelamin, perubahan masa otot karena

perkrmbangan, perubahan sistem skeletal. Faktor-faktor yang

mempengaruhi ambulasi:

1. Gaya hidup

Ambulasi seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budaya,

nilai-nilai yang dianut, serta lingkungan tempat ia tinggal

(masyarakat) (Wahib ikbal & Nurul C, 2007:27). Gaya hidup

seseorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya makin tinggi

pendidikan seseorang akan diikuti perilaku yang meningkatkan

kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan

tentang ambulasi seseorang akan senantiasa melakukan ambulasi

dengan cara yang sehat.

Page 30: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

10

2. Proses penyakit dan injury

Adanya penyakit tertentu yang diterima seseorang akan

mempengaruhi ambulasinya misalnya: seseorang yang patah tulang

akan kesulitan untuk ambulasi secara bebas. Demikian pula dengan

orang yang baru menjalani operasi, karena adanya rasa takut sakit atau

nyeri yang menjadi alasan mereka cenderung untuk bergerak lebih

lamban. Ada kalanya klien harus istirahat ditempat tidur karena

menderita penyakit tertentu.

3. Kebudayaan

Kebudayaan dapat menpengaruhi pola dan sikap dalam

melakukan aktivitas misalnya, pasien setelah operasi dilarang

bergerak karena kepercayaan kalau banyak bergerak nanti luka atau

jahitan tidak jadi sembuh.

4. Tingkat energi

Energi dibutuhkan untuk banyak hal, slah satunya ambulasi

Dalam hal ini cadangan energi yang dimiliki masing- masing

individu bervariasi. Disamping itu ada kecenderungan seseorang

untuk menghindari stresor guna mempertahankan kesehatan fisik

dan psikologis (Wahib ikbal & Nurul C, 2007:27). Seseorang

melakukan ambulasi jelas membutuhkan energi atau tenaga, orang

yang sedang sakit akan berbeda ambulasinya dengan orang dalam

keadaan sehat.

Page 31: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

11

5. Usia dan status perkembangan

Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan ambulasinya

dibandingkan dengan seorang remaja. Usia berpengaruh terhadap

kemampuan seseorang dalam melakukan ambulasi. Pada indivdu

lansia, kemampuan untuk melakukan aktivitas dari ambulasi

menurun sejalan sengan penuaan (Wahib ikbal & Nurul C, 2007:27).

2.1.5 Tahapan Ambulasi Dini

Tahap ambulasi pada ibu post sectio caesarea dari waktu kewaktu:

1. 6 jam pertama

Ibu post sectio caesarea istirahat baring, ambulasi dini yang

dapat dilakukan adalah menggerakan lengan, tangan, menggerakan

ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit,

menegangkan otot betis serta menekuk dan menggesar kaki.

2. 6-10 jam

Ibu diharuskan untuk dapat miring kiri miring kanan untuk

mencegah trombosit dan trombo emboli. Makan dan minum dibantu

mengangkat tangan mengangkat kaki, menekuk lutut, menggeser

badan.

3. Setelah 24 jam

Ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar duduk, dapat

mengangkat tangan setinggi mungkin balik kekiri dan kenanan tanpa

bantuan latihan pernafasan serta makan dan minum tanpa bantuan.

4. Setelah ibu dapat duduk dianjurkan ibu belajar berjalan.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

12

2.1.6 Pelaksanaan Ambulasi Dini

Aliahani, 2010:25 pelaksanaan ambulasi dini pada ibu post

partum secsio caesarea terdiri dari:

1. Hari ke 1:

a. Berbaring miring kekanan dan kekiri yang dapat dimulai sejak 6-10

jam setelah ibu sadar.

b. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang

sedini mungkin setelah sadar.

2. Hari ke 2 :

a. Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam-dalam

lalu menghembuskannya disertai batuk-batuk kecil yang gunanya

untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan

kepercayaan pada diri ibu bahwa ibu mulai pulih.

b. Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk

c. Selanjunya secara berturut-turut,hari demi hari ibu yang sudah

melahirkan dianjurkan belajar duduk selama sehari.

3. Hari ke 3 sampai ke 5

a. Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari setelah operasi

b. Ambulasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat

dapat membantu penyembuhan luka.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

13

(Handiyani, 2009:26) prosedur pelaksanaan ambulasi terdiri dari :1.

1. Hari 1–4

a. Membentuk lingkaran dan meregangkan telapak tangan

Ibu berbaring di tempat tidur, kemudian bentuk gerak

lingkaran dengan telapak tangan kaki satu demi satu. Gerakan ini

seperti sedang menggambar sebuah lingkaran dengan ibu jari kaki

ke satu arah,lalu kearah lainnya. Kemudian regangkan masing-

masing telapak kaki dengan cara menarik jari-jari kaki ibu ke arah

betis,lalu balikkan ujung telapak kaki kearah sebaliknya sehingga

ibu merasakan otot betisnya berkontraksi. Lakukan gerakan ini dua

atau tiga kali sehari.

b. Bernafas dalam-dalam Berbaring dan tekukkan kaki sedikit.

Tempatkan kedua tangan ibu di bagian dada atas dan tarik

nafas. Arahkan nafas ke arah tangan ibu, lalu tekanlah dada saat

ibu menghembus nafas. Kemudian tarik nafas sedikit lebih dalam.

Tempatkan kedua tangan diatas tulang rusuk, Sehingga ibu dapat

merasakan paru-paru mengembang, lalu hembuskan nafas seperti

sebelumnya. Cobalah untuk bernafas lebih dalam sehingga

mencapai perut. Hal ini akan merangsang jaringan-jaringan

disekitar bekas luka. Sanggah insisi ibu dengan cara menempatkan

kedua tangan secara lembut diatas daerah tersebut. Kemudian, tarik

dan hembuskan nafas yang lebih dalam lagi beberapa kali. Ulangi

sebanyak tiga atau empat kali (Handiyani, 2009:27).

Page 34: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

14

c. Duduk tegak

Tekuk lutut dan miring kesamping, putar kepala ibu dan

gunakan tangan-tangan ibu untuk membantu dirinya ke posisi

duduk. Saat melakukan gerakan yang pertama, luka akan tertarik

dan terasa sangat tidak nyaman,namun teruslah berusaha dengan

bantuan lengan sampai ibu berhasil duduk. Pertahankan posisi itu

selama beberapa saat. Kemudian, mulailah memindahkan berat

tubuh ke tangan, sehingga ibu dapat menggoyangkan pinggul

kearah belakang. Duduk setegak mungkin dan tarik nafas dalam-

dalam beberapa kali. Luruskan tulang punggung dengan cara

mengangkat tulang-tulang rusuk. Gunakan tangan ibu untuk

menyangga insisi. Cobalah batuk 2 atau 3 kali (Handiyani,

2009:28).

d. Bangkit dari tempat tidur

Gerakkan tubuh ke posisi duduk, kemudian gerakkan kaki

pelan-pelan kesisi tempat tidur. Gunakan tangan ibu untuk

mendorong kedepan dan perlahan turunkan telapak kaki ke lantai.

Tekanlah sebuah bantal dengan ketat diatas bekas luka ibu untuk

menyangga. Kemudian cobalah bagian atas tubuh ibu. Cobalah

meluruskan seluruh tubuh lalu luruskan kaki-kaki ibu (Aliahani,

2010:28).

Page 35: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

15

e. Berjalan dengan bantal tetap tertekan diatas bekas luka, berjalanlah

kedepan.

Saat berjalan usahakan kepala tetap tegak, bernafas lewat

mulut. Teruslah berjalan selama beberapa menit sebelum kembali

ke tempat tidur (Handiyani, 2009:28).

f. Berdiri dan meraih

Duduklah dibagian tepi tempat tidur, angkat tubuh hingga

berdiri. Pertimbangkanlah untuk mengontraksikan otot-otot

punggung agar dada mengembang dan merenggang, cobalah untuk

mengangkat tubuh, mulai dari pinggang perlahan-lahan, melawan

dorongan alamiah untuk membungkuk, lemaskan tubuh kedepan

selama satu menit (Handiyani, 2009:28).

g. Menarik perut

Berbaringlah ditempat tidur dan kontraksikan otot-otot,

dasar pelvis, dan cobalah untuk menarik perut. Perlahan-lahan

letakkan kedua tangan diatas bekas luka dan berkontraksilah untuk

menarik perut menjauhi tangan ibu, lakukan 5 kali tarikan dan

lakukan 2 kali sehari.

h. Saat menyusui

Tarik perut sembari menyusui. Kontraksikan otot-otot perut

selama beberapa detik lalu lemaskan.lakukan 5 sampai 10 kali

setiap kali ibu menyusui (Alihani, 2010:29).

Page 36: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

16

2. Hari 4-7

a. Menekuk pelvis

Kontraksikan abdomen dan tekan punggung bagian bawah

ketempat tidur. Jika dilakukan dengan benar pelvis akan menekuk.

Lakukan 4 hingga 8 tekukkan selama 2 detik.

b. Meluncurkan kaki

Berbaring dengan lutut ditekuk dan bernafaslah secara

normal. Lalu luncurkan kaki diatas tempat tidur,menjauhi tubuh .

Seraya mendorong tumit, ulurkan kaki, sehingga ibu akan

merasakan sedikit denyutan disekitar insisi. Lakukan 4 kali

dorongan untuk satu kaki.

c. Sentakan pinggul

Berbaringlah di atas tempat tidur, tekukkan kaki keatas dan

rentangkan kaki yang satu lagi. Lakukan gerakan menunjuk ke arah

jari-jari kaki. Dorong pinggul pada sisi yang sama dengan kaki

yang tertekuk ke arah bahu, lalu lemaskan. Dorong kaki menjauhi

kaki menjauhi tubuh dengan lurus. Lakukan 6 hingga 8

pengulangan untuk masing-masing tubuh.

d. Menggulingkan lutut

Berbaring ditempat tidur, kemudian letakkan tangan

disamping tubuh untuk menjaga keseimbangan. Perlahan-lahan

gerakkan kedua lutut ke satu sisi. Gerakkan lutut hingga bisa

merasakan tubuh ikut berputar. Lakukan 3 kali ayunan lutut

kemasing -masing sisi. Akhiri dengan meluruskan kaki.

Page 37: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

17

e. Posisi jembatan

Berbaringlah diatas tempat tidur dengan kedua lutut

tertekuk. Bentangkan kedua tangan ke bagian samping untuk

keseimbangan. Tekan telapak kaki kebawah dan perlahan-lahan

angkat pinggul dari tempat tidur. Rasakan tulang tungging

terangkat. Lakukan gerakan ini lima kali sehari.

f. Posisi merangkak

Perlahan-lahan angkat tubuh dengan bertopang kedua

tangan dan kaki diatas tempat tidur. Saat ibu mempertahankan

posisi merangkak tanpa merasa tidak nyaman sedikitpun ibu dapat

menambah beberapa gerakan dalam rangkaian ini. Tekan tangan

dan kaki di tempat tidur dan cobalah untuk melakukan gerakan

yang sama dengan sentakan pinggul, sehingga pinggul terdorong

kearah bahu. Jika melakukan gerakan ini dengan benar, ibu akan

merasa seolah-olah menggoyang-goyangkan ekor. Lakukan

gerakan ini 5 kali sehari.

2.2 Konsep Nyeri

2.2.1 Definisi nyeri

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan

bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda dari setiap orang

dalam hal skala atau tingkatnya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat

menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Alimul,

2009:10). Menurut Kozier & Erb (2008:10). Nyeri adalah sensasi yang

tidak nyaman yang dimanifestasikan sebagai penderitaan yang diakibatkan

Page 38: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

18

oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman dan fantasi luka. Nyeri adalah

segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi

kapan saja mengatakan bahwa ia merasa nyeri. Nyeri merupakan tanda

peringatan bahaya terjadi kerusakan jaringan, yang harus menjadi

pertimbangan utama keperawatan saat mengkaji nyeri (Susanti, 2014:10).

Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat

individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain (Kozier Erb, 2008:10).

Nyeri bersifat universal, berbeda persepsi dan bersifat individual. Nyeri

merupakan mekanisme fisiologis bertujuan untuk melindungi diri dan

disebabkan oleh stimulus tertentu(Suryono, 2011:10).

2.2.2 Macam-macam nyeri

Macam-macam nyeri menurut (Suryono, 2011:10-11), antara lain :

1. Nyeri akut : nyeri yang dirasakan selama periode yang diharapkan.

2. Nyeri kronis : berlangsung berkepanjangan, berulang menetap selama 6

bulan atau lebih dan mengganggu fisiologis.

3. Nyeri kutaneus : berasal dari kulit atau jaringan subkutan.

4. Nyeri somatic : berasal dari tendon, tulang, saraf dan pembuluh darah.

5. Nyeri visceral : nyeri berasal dari stimulus bagian

visceral(abdomen,thorax,dan cranial).

6. Nyeri radiasi : nyeri menyebar dirasakan ditempat sumber yang

menyebabkan nyeri.

7. Nyeri alih : dirasakan pada bagian tubuh yang jauh dari jaringan yang

menyebabkan nyeri.

8. Nyeri yang tidak dapat dilacak : nyeri yang sulit diatasi.

Page 39: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

19

9. Nyeri neuropatik : disebabkan kerusakan sistem saraf pusat dan sistem

saraf tepi yang mungkin tidak memiliki stimulus nyeri.

10. Nyeri phantom : nyeri yang dirasa pada bagian tubuh yang hilang.

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi nyeri

Menurut (Suryono, 2011:11-12) adapun beberapa faktor yang

mempengaruhi antara lain :

1. Usia

Perbedaan usia dalam berespon terhadap nyeri. Anak kecil

memiliki kesulitan untuk memahami dan mengekspresikan nyeri. Pada

lansia mereka lebih untuk melapor nyeri karena : persepsi nyeri yang

harus mereka terima, menyangkal merasakan nyeri karena takut akan

konskensi atau tindakan medis yang dilakukan dan takut akan penyakit

dari rasa nyeri itu.

2. Jenis kelamin

Seorang lelaki harus lebih berani sehingga tertanamkan yang

menyebabkan mereka lebih tahan terhadap nyeri disbanding wanita.

3. Kebudayaan

Beberapa kebudayaan meyakini bahwa memperlihatkan nyeri

adalah sesuatu yang wajar namun ada kebudayaan yang mengajarkan

untuk menutup perilaku untuk tidak memperlihatkan nyeri.

4. Makna nyeri

Makna nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri dan adaptasi

terhadap nyeri.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

20

5. Perhatian

Seseorang yang mampu mengalihkan perhatian, sensasi nyeri akan

berkurang. Karena upaya pengalihan dihubungkan dengan respon nyeri

yang menurun.

6. Ansietas

Ansietas sering meningkatkan persepsi nyeri dan nyeri dapat

menimbulkan ansietas.

7. Keletihan

Keletihan meningkatkan persepsi nyeri yang menurunkan

kemampuan.

8. Pengalaman sebelumnya

Seseorang dengan pengalaman nyeri akan lebih terbentuk koping

yang baik dibanding orang yang pertama kali dikena nyeri.

9. Gaya koping

Klien sering menemukan cara mengembangkan koping terhadap

efek fisiologis. Gaya koping ini berhubungan dengan pengalaman nyeri.

10. Dukungan keluarga dan social

Kehadiran keluarga atau orang yang dicintai akan meminimalkan

persepsi nyeri.

2.2.4 Pengkajian nyeri

Komponen pengkajian nyeri menurut (Suryono, 2011:13-14), antara lain :

1. Lokasi

Nyeri superficial biasanya dapat secara akurat ditunjukkan oleh

klien. Sedangkan nyeri yang timbul dari bagian dalam lebih dirasakan

Page 41: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

21

secara umum. Nyeri dapat pula dijelaskan menjadi 4 kategori yang

berhubungan dengan lokasi :

1) Nyeri terlokalisir : nyeri jelas terlihat pada area asalnya.

2) Nyeri terproyeksi : nyeri sepanjang saraf atau serabut saraf spesifik.

3) Nyeri radiasi : penyebaran nyeri sepanjang area asal yang tidak dapat

dilokalisir.

4) Reffered pain (nyeri alih) : nyeri dipersepsikan pada area yang jauh

dari area terangsang nyeri.

2. Intensitas

Beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri :

a. Distraksi atau konsentrasi dari klien pada suatu kejadian.

b. Status kesadaran klien.

c. Harapan klien : nyeri dapat berupa (ringan, sedang, berat atau tak

tertahankan). Perubahan intensitas nyeri dapat menandakan adanya

perubahan kondisi patologis klien.

d. Waktu dan lama (time & duration).

Perawat perlu mengetahui atauy mencatat kapan nyeri mulai

timbul, berapa lama, bagaimana timbulnya dan juga interval tanpa

nyeri dan nyeri terakhir timbul.

3. Kualitas

Mengkomunikasikan kualitas dari nyeri. Anjurkan pasien

menggunakan bahasa yang dia ketahui; nyeri kepala mungkin dikatakan

“ada yang membentur kepalanya”, nyeri abdominal dikatakan “seperti

teriris pisau”.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

22

4. Perilaku nonverbal

Perilaku nonverbal yang dapat kita amati antara lain : ekspresi

wajah, gemeretak gigi, menggigit bibi bawah dll.

5. Faktor presipitasi

Beberapa faktor presipitasi yang akan meningkatkan nyeri :

lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba, stressor fisik dan

emosi.

2.2.5 Skala dan Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri dapat dilakukan dengan cara, salah satunya adalah

bertanya pada pasien tentang nyeri atau ketidaknyamanan. Menurut Anas

Tamsuri (2012:14), pengukuran intensitas nyeri dapat menggunakan skala

sebagai berikut :

1. Skala identitas nyeri numeric

Gambar 2.2 skala nyeri numeric

Keterangan :

0 Tidak nyeri

1-3 Nyeri ringan : klien dapat berkomunikasi dengan baik

Page 43: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

23

4-6 Nyeri sedang : klien mendesis menyeringai, dapat menunjukkan

lokasi nyeri, dapat mendeskripsikan, dapat mengikuti perintah

dengan baik

7-9 Nyeri berat : klien kadang tidak dapat mengikuti perintah tapi

masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri,

tidak dapat mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,

dan nafas panjang.

10 Nyeri sangat berat : tidak mampu berkomunikasi, memukul.

Penggunaan skala nyeri tertulis untuk mengukur nyeri tidak

mungkin dilakukan jika klien mengalami sakit serius atau nyeri

hebat atau baru saja mengalami pembedahan. Untuk melakukan

pengkajian, misalnya menggunakan skala intensitas nyeri numeric

0-10, klien dapat ditanya :“pada skala nyeri nol sampai sepuluh, nol

berarti tidak nyeri dan sepuluh adalah nyeri paling hebat yang

pernah terjadi, seberapa berat nyeri yang anda rasakan saat ini?”.

Hasil yang diharapkan dari pasien menyatakan kenyamanan

menjadi baik, perilaku atau gejala-gejala yeng berhubungan dengan

nyeri berkurang atau hilang.

2. Alat pengukur nyeri

Gambar 2.3 alat pengukur nyeri (Suryono, 2011)

Page 44: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

24

2.3 Konsep Sectio Caesarea (SC)

2.3.1 Pengertian sectio caesarea (sc)

Sectio caesarea suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat

insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan. Sehingga janin di

lahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir

dengan keadaan utuh dan sehat (Sugeng Jitawiyono &Kristiyanasari, 2012).

Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan

melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat

rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Rantauprapat,

2015:19)

2.3.2 Jenis-jenis sectio caesarea (sc)

Jenis-jenis sectio caesarea menurut (Rantaurapat, 2015:19)

1. Sectio caesarea klasik (corporal) dengan sayatan memanang pada

korpus uteri kira-kira sepanang 10cm

2. Sectio caesarea ismika (profunda) dengan sayatan melintang konkaf

pada segmen bawah rahim kira-kira 10cm

3. Sectio caesarea transperitonialis yang terdiri dari sectio ekstra

peritonelis, yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan

demikian tidak membuka kavum abdominal (Sugeng Jitowiyono,

2012:19)

Kontraindikasi sectio caesarea, pada umumnya sectio caesarea

tidak dilakukan pada janin mati, syok anemia berat, sebelum diatasi,

kelainan kongenital berat ( SugengJitowiyono, 2012:20).

Page 45: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

25

2.3.3 Etiologi sectio caesarea

(Rantaurapat, 2015) dalam kutipan hasmirah mira (indikasi yang

berasal dari ibu yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primipara

tua disertai kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelfik (janin atau

panngul). Sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat

kesempitan panggul, plasenta previa terutama pada primigravida,

kehamilan yang dissertai penyakit jantung dan dm.Indikasi yang berasal

dari janin yaitu: fetal distres atau gawat janin, malpresentase dan mal

posisi kedudukan janin,. Prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil,

kegagalan persalinan vakum (Sugeng Jitowiyono, 2012:20)

2.3.4 Patofisiologi sectio caesarea

Sectio Caesarea merupakan tindakan untuk melahirkan bayi

dengan berat diatas 500gram dengan sayatan pada dinding uterus yang

masih utuh. Indikasi dilakukan tindakan ini yaitu distorsi kepala pangul,

disfungsi uterus, distorsia jaringan lunak. Plasenta previa dan lain-lain.

Untuk ibu sedangkan untuk gawat janin, janin besar dan letak lintang

setelah dilakukan sectio caesarea ibu akan mengalami adaptasi post

partum (Rahmawati.T, 2012:20). Sebelum dilakukan operasi pasien perlu

anestesi bisa bersifat regional dan umum. Namun anastesi lebih banyak

pangaruhnya terhadap janin maupun ibu, sehingga kadang-kadang bayi

lahir dalam keadaan tidak dapat diatasi dengan mudah (Nilka, y.s,

2013:21). Akibatnya janin bisa mati, sedangkan pengaruh anestesi bagi

ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri sehingga darah banyak yang keluar.

Untuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat

Page 46: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

26

secret yang berlebihan karena kerja otot nafas silia yang menutup anastesi

ini juga mempengaruhi saluran pencernaan dengan menurunkan

morbilitas usus. (Rantauprapat, 2015:21)

2.3.5 Faktor- faktor yang mempengaruhi tindakan Sectio Caesarea (sc)

1. Umur ibu

Umur ibu turut menentukan kesehatan maternal dan sangat

berhubungan erat dengan kondisi kehamilan, Persalinan dan nifas serta

bayinya. Usia ibu hamil yang terlalu muda dan terlalu tua (20 tahun dan

35 tahun) merupakan faktor penyulit kehamilan, sebab ibu yang hamil

terlalu muda, Keadaan tubuhnya belum siap menghadapi kehamilan,

persalinan dan nifas serta merawat bayinya. Sedangkan ibu yang usianya

35 tahun atau lebih akan menghadapi resiko seperti kelainan bawaan dan

penyakit pada waktu persalinan yang disebabkan oleh jaringan otot

rahim kurang baik untuk menerima kehamilan. Proses reproduksi

sebaiknya berlangsung paada ibu berumur antara 20 hingga 34 tahun

karena jarang terjadi penyulit kehamilan dan juga persalinan

(Prawirohardjo, 2010:28)

2. Paritas ibu

Paritas menunjukan jumlah kehamilan terdahulu yang telah

mencapai batas viabilitas dan tidak melihat janinnya hidup atau mati

saat dilahirkan serta tanpa mengingat jumlah anaknya. Artinya kelahiran

kembar tiga hanya dihitung satu paritas (Oxom, 2010:29). Paritas tinggi

yaitu jum lah anak lebih dari empat berpotensi untuk timbulnya kelainan

Page 47: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

27

ginekologis dan non obsterik serta mempunyai angka kematian maternal

lebih tinggi (Prawirohardjo, 2008:29)

2.3.6 Kelainan janin yang berisiko dilakukan tindakan sectio caesarea (sc)

1. Janin kembar melekat (Double Monster) adalah keadaan perlekatan

antara dua janin pada kehamilan kembar.

2. Letak sungsang merupakan letak janin yang memanjang dengan bokong

sebagai bagian yang terendah (presentasi bokong).

3. Letak lintang dimana sumbu panjang janin tegak lurus atau hampir tegak

lurus pada sumbu panjang ibu (bahu janin akan akan menjadu bagian

terendah).

4. Letak majemuk letak dimana disamping bagian terendah teraba anggota

badan, (tangan yang menumbung pada letak bahu atau adanya kaki

disamping bokong).

5. Kehamilan gemeli (kembar 2 atau lebih)

6. Rupture uterus robekan lapisan otot uterus, (lengkap atau parsial) rasa

sakit yang amat sangat, menghilangnya kontraksi, perdarahan internal

massif, kematian janin

7. Cincin retraksi uterus merupakan tipe patologis yang

umumnyan(penyumbat persalinan menyumbat turunya janin)

2.3.7 Resiko persalinan Sectio Caesarea (sc)

Menurut suwignyo siswosuharjo 2010 dalan kutipan (Rantauprapat, 2015)

1. Resiko bagi ibu (untuk waktu pendek) : mual muntah dan menggigil,

merasa kehilangan emosi, gangguan pada sistem pernafasan, kejang-

kejang dan pusing

Page 48: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

28

2. Resiko bagi ibu (untuk waktu panjang): komplikasi sistem saraf, sakit

pada bagian belakang tubuh (bisa menahun), kehilangan kontrol untuk

buang air kecil maupun air besar, dan kehilangan sensasi pada bagian

perineum (daerah antara vagina dan anus) (Rahmawati.T, 2012:21)

3. Resiko bagi bayi : kekuatan dan kemampuan gerak otot tubuhnya

kurang baik pada jam-jam pertama setelah dilahirkan dan demam

karena mengalami penurunan suhu tubuh (Bahiyatun, 2009:21).

2.3.8 Keuntungan sectio caesarea (sc)

Sebelum keputusan untuk melakukan tindakan sectio caesarea

diambil, harus dipertimbangkan secara teliti dengan resiko yang mungkin

terjadi. Pertimbangan tersebut harus berdasarkan penilaian pra bedah secara

lengkap yang mengacu pada syarat-syarat pembedahan dan pembiusan

dalam menghadapi kasus gawat darurat (Saifuddin, 2009:21).Tindakan

sectio caesarea memang memiliki keuntungan dan kerugian.

Keuntungannya diantara lain adalah:

1. Proses melahirkan memakai waktu yang lebih singkat.

2. Rasa sakit minimal dan.

3. Tidak mengganggu atau melukai jalan lahir.

2.3.9 Kerugian Sectio Caesarea (sc)

1. Kerugian yang dapat menimpa ibu antara lain:

1) Resiko kematian empat kali lebih besar dibanding persalinan

normal.

2) Darah yang dikeluarkan dua kali lipat dibanding persalinan normal.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

29

3) Rasa nyeri dan penyembuhan luka pascaoperasi lebih lama

dibandingkan persalinan normal.

4) Jahitan bekas operasi beresiko terkena infeksi sebab jahitan itu

berlapis-lapis dan proses keringnya bisa tidak merata.

5) Perlekatan organ bagian dalam karena noda darah tidak bersih.

6) Kehamilan dibatasi dua tahun setelah operasi.

7) Harus di caesaria lagi saat melahirkan kedua dan seterusnya.

8) Pembuluh darah dan kandung kemih bisa tersayat pisau bedah.

9) Air ketuban masuk pembuluh darah yang bisa mengakibatkan

kematian mendadak saat mencapai paru-paru dan jantung (Sunaryo,

2008:22).

2. Sedangkan kerugian yang dapat menimpa bayi antara lain :

1) Resiko kematian 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi

yang lahir melalui proses persalinan biasa.

2) Cenderung mengalami sesak nafas karena cairan dalam paru–

parunya tidak keluar. Pada bayi yang lahir normal, cairan itu keluar

saat terjadi tekanan.

3) Sering mengantuk karena obat penangkal nyeri yang diberikan

kepada sang ibu juga mengenai bayi. (Widjarnako, 2008:22).

2.3.10 Nasihat post Sectio Caesarea (sc)

1. Dianjurkan jangan hamil selama kurang lebih setahun dengan memakai

kontrasepsi

2. Kehamilan berikutnya hendaknya diawasi dengan pemeriksaan

antenatal yang baik.

Page 50: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

30

3. Dianjurkan untuk bersalin dirumah sakit yang besar.

4. Apakah kelahiran selanjutnya harus ditolong dengan sectio caesarea

bergantung pada indikasi sectio caesarea dan keadaan pada kehamilan

berikutnya (amru sofyan) dalam kutipan rantaurapat 2015.

2.3.11 Strategi penatalaksanaan nyeri nonfarmakologi nyeri pada post sc

1. Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien dari nyeri. Teknik

distraksi yang dapat dilakukan antara lain: bernafas lambat dan

beriramasecara teratur, menyanyi berirama dan menghitung

ketukannya, mendengarkan musik, mendorong untuk menghayal

melakukan bimbingan yang baik untuk menghayal (Asmadi.2008)

2.4 Konsep Masa Nifas

2.4.1 Pengertian masa nifas

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan

sampai alat alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Nifas

(peurperium) berasal dari bahasa latin. Peurpenium berasal dari 2 dua suku

kata yakni peur bayi dan parous berarti melahirkan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa peurperium merupakan masa setelah meahirkan. Masa

nifas peurperium adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan

berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Buku Acuan

Nasional Yankes Maternal dan Neonatal, 2006:2).

(Dyanti dan Muki) masa nifas adalah periode 6 minggu pasca

persalinan, disebut juga masa involusi (periode dimana sistem reproduksi

wanita post partum /pasca persalnan kembali ke keadaannya sepeerti

Page 51: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

31

sebelum hamil). Wanita yang melalui priode peurperium. Batasan waktu

nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada batasan waktunya, bahkan

dalam waktu yang relative pendek darah sudah keluar, sedangkan batasan

maksimumnnya adalah 40 hari. Dimasyarakat Indonesia, masa nifas

merupakan periode sejak selesainya proses persalinan sampai 40 hari

setelah itu.

2.4.2 Tujuan asuhan masa nifas

Asuhan masa nifas diperlukan karena pada periode nifas

merupakan masa kritis bagi ibu dan bayinya. Tujuan dari perawatan masa

nifas adalah :

2. Memulihkan kesehatan klien

3. Mempertahankan kesehatan fisik dan psikologis

4. Mencegah infeksi dan komplikasi

5. Memperlancar pembentukan dan pemberian Air Susu Ibu (ASI)

6. Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai

masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi

dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

7. Memberikan pendidikan kesehatan dan memastikan pemahaman serta

kepentingan tentang peraatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan

manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehat

pada ibu dan keluarganya melalui KIE

8. Memberikan pelayanan Keluarga Berencana.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

32

2.4.3 Tata laksana atau prosedur asuhan ibu nifas

Meliputi:

1. Periksa 6-8 jam setelah persalinan (sebelum pulang)

2. Mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri

3. Pemantauan keadaan umum ibu

4. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi (Bounding Attachment)

5. ASI Eksklusif

6. Menjaga bayi tetap sehat dengan mencegah hypotermi.

2.4.4 Tahapan masa nifas

Masa nifas terbagi menjadi 3 periode (Kemenkes RI, 2015:5). Yaitu:

1. Periode pasca salin segera (immediate postpartum) 0-24 jam. Masa

segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam.

2. Periode pasca salin awal (early post partum) 24-1 minggu. Pada

periode ini tenaga kesehatan memastikan involusi uteri dalam keadaan

normal.

3. Periode pasca salin lanjut (late postpartum) 1-6 minggu. Pada periode

ini tenaga kesehatab tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan

sehari-hari serta konseling KB (saleha, 2009:5)

2.4.5 Perawatan pada masa nifas

1. Ambulasi dini (Early ambulation )

Ibu merasa lebih sehat dab lebih kuat, fungsi usus dan kandung

kencing lebih baik.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

33

2. Diet

Bagi ibu lebih mudah dan cepat untuk kembali ke berat badan

ideal, pemilihan asupan makanan ibu ketika hamil dan menyusui dapat

berpengaruh terhadap kesehatan bayi.

3. Miksi dan defekasi

Buang air kecil secepatnya dilakukan sendiri. Wanita sulit

kencing karena pada persalinan kandung kemih mengalami tekanan

oleh kepala bayi

4. Perawatan payudara

Perawatan payudara dimulai sejak anita hamil supaya putting

susu lemas, tidak keras dan kering. Laktasi adalah proses produksi,

sekresi, dan pengeluaran ASI. Faktor yang mempengaruhi ASI adalah

motivasi diri dan dukungan suami atau keluarga untuk menyusui

bayinya.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

34

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pemikiran yang diturunkan dari beberapa

teori maupun konsep yang sesuai masalah penelitian, sehingga memunculkan

asumsi-asumsi yang berbentuk bagan alur pemikiran, yang dapat dirumuskan

kedalam hipotesis yang dapat diuji (Sujarweni, 2014).

Keterangan

: Yang Diteliti

: Tidak Diteliti

Gambar 3.1 : Kerangka konsep pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas

nyeri hari 1 post SC di ruang melati RSUD Jombang.

2. Ambulasi dini

Intervensi untuk

menurunkan nyeri sectio

caesarea

Terapi farmakologi

1. Pemberian analgesik

Terapi nonfarmakologi

1. distraksi Faktor- Faktor indikasi

sectio caesarea

1. Janin kembar

2. Letak sungsang

3. Letak lintang

4. Letak majemuk

5. Kehamilangemeli

6. Rupture utrus

7. Cincin retraksi uterus

8. Umur ibu

9. Paritas ibu

Ibu post sc Nyeri

Tidak Nyeri

ringan

Nyeri ringan

Nyeri sedang

Nyeri berat

Nyeri sangat

berat

Page 55: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

35

Penjelasan kerangka konsep:

Ibu yang hamil dengan tindakan sc dipengaruhi oleh Janin kembar,

Letak sungsanng, Letak lintang, Letak majemuk, Kehamilan gemeli, Rupture

uterus, Cincin retraksi uterus, ibu sc akan mengalami nyeri pada luka jahitan

dengan pemberian terapi farmakologi pemberian analgesik dan terapi

farmakologi dengan dilakukannya ambulasi dini. Ambulasi dini dapat

dilakukan pada ibu post sc untuk mengetahui intensitas nyeri apakah Tidak

nyeri, Nyeri ringan, Nyeri sedang, Nyeri berat, Nyeri sangat berat

3.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari 2 kemungkinan jawaban,

yang disimbolkan dengan H. Kemungkinan jawaban tersebut dipilih

berdasarkan teori dan penelitian terdahulu (Sujarweni, 2014). Adapun

hipotesis dari penelitian ini yaitu:

H1 : Ada pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas nyeri post SC di ruang

melati RSUD Jombang

Page 56: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

36

BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah metode atau cara yang akan digunakan dalam

penelitian yang tercermin melalui langkah-langkah teknis dan operasional

penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2017). Pada bagian ini akan

diuraikan mengenai: desain penelitian, rencana penelitian, waktu dan tempat

penelitian, populasi, sampel dan sampling, kerangka kerja penelitian, identifikasi

variabel, definisi operasional, pengumpulan dan analisa data, dan etika

penelitian.

4.1. Desain Penelitian

Desain atau rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting

dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2017). Dalam

penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pra Eksperimental Design

dengan pendekatan One Group Pre Test Post Test Design.

4.2 Rencana Penelitian

Tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat

dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek

diobservasi sebelum dilakukan intervensi kemudian diobservasi lagi

setelah intervensi (Nursalam, 2017).

Page 57: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

37

Tabel 4.1: Rancangan penelitian

Subjek Pra test Perlakuan Post test

K O I Oi

Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Sumber : Nursalam, 2017

Keterangan :

K : Subjek

O : Pengukuran tingkat nyeri sebelum perlakuan

I : Perlakuan ambulasi dini

Oi : Pengukuran tingkat nyeri setelah perlakuan

4.3 Waktu dan Tempat penelitian

4.3.1 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai perencanaan (penyusunan

proposal) sampai dengan penyusunan laporan akhir dari bulan Februari

sampai bulan Agustus 2018

4.3.2 Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang melati RSUD Jombang

4.4 Populasi, Sampel dan Sampling

4.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau

subjek, yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni,

2014). Populasi pada penelitian ini adalahseluruh pasien post sc di ruang

melati RSUD Jombangsebanyak 68 orang.

Page 58: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

38

4.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2017). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien post sc. Untuk

menentukan sampel pada penelitian ini maka akan digunakan teori yang

dikemukakan (Nursalam, 2017:91) penentuan besar sampel jika populasi

<100 maka :

Keterangan:

n :jumlahsanpel

N :jumlahpopulasi

D :tingkatsignifikansi (p)

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk

mengurangi bias hasil penelitian, khususnya terdapat variabel-variabel

kontrol ternyata mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti.

Page 59: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

39

Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu inklusi dan

eksklusi (Nursalam, 2017) :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakterisktik umum subjek penelitian suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2014).

Kriteria inklusi yang diambil :

1) Pasien yang melakukan sc pada hari 1 menggunakan spinal anasesi

(Subaracnoid Blok) 6 jam pertama jan 10 jam pertama post sc

2) Pasien dengan masalah persalinan maupun letak janin yang

diharuskan melakukan tindakan sc

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria Ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2014). Yang termasuk kriteria ekslusi adalah :

1) Mengundurkan diri selama atau dalam penelitian

2) Pasien post sc dengan komplikasi.

4.4.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dan populasi untuk

dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang

benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam,

2003). Tekhnik sampling dalam penelitian ini adalah nonprobability

Sampling dengan metode consecutive sampling (berurutan) adalah

pemilihan sampel dengan menentukan subjek yang memenuhi kriteria

Page 60: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

40

penelitian dimasukan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu,

sehingga jumlah klien yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro&ismail,

1995:49). Jenis sampling ini merupakan jenis non-probability sampling,

yang terbaik dan cara yang agak mudah (Nursalam, 2017).

Page 61: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

41

4.5 Kerangka Kerja Penelitian (frame work)

Kerangka Kerja adalah langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian

(Azis, 2003)

Gambar 4.1 Kerangka Kerja penelitianpengaruh ambulasi dini terhadap intensitas

nyeri pasien post sc diruang melati RSUD Jombang.

Identifikasi Masalah

Design Penelitian

pra eksperimen dengan one group pra-post test

Populasi : seluruh pasien post sc di ruang melati RSUD Jombangsebanyak68 orang

Sampel : sebagian pasien post sc di ruang melati RSUD Jombang sebanyak 25 orang

Pengambilan data

Perlakuan : ambulasi dini

Pengelolahan data: editing, cording, scoring, tabulating.

Penyajian

Pra :pengukuran

tingkat nyeri

pasien sc sebelum

dilakukan ambulasi

dini

Post: pengukuran

tingkat nyeri pasien

sc setelah dilakukan

ambulasi dini

Consecutive sampling

Analisa Data : uji wilcoxon

Penyusunan laporan akhir

Page 62: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

42

4.6 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Variabel juga

merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang di definisikan sebagai

suatu fasilitas untuk pengukuran dan manipulasi suatu penelitian (Nursalam,

2017). Pada penelitian ini menggunakan 2 variabel meliputi:

4.6.1 Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi penyebab timbulnya variabel

dependen. Variabel independen dalam penelitian ini ambulasi dini.

4.6.2 Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Adapun variabel dependen

dalam penelitian ini adalah intensitas nyeri.

4.7 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

dapat diamati atau diukur yang memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2017).

Page 63: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

43

Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas nyeri

post sc diruang melati RSUD jombang Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat Ukur Skala Skor

Variabel

independ

en :

ambulasi

dini

Ambulasi dini

adalah suatu

pergerakan

dan

perubahan

posisi untuk

mengurangi

nyeri

dilakukan

dengan

tahapan

langkah

standar

operasional

prosedur

selama terapi

responden

dalam

posisi

terbaring atau

semi flowler

1. 1 hari 2x

2. 15-20

menit//pertem

uan

SOP - -

Variabel

dependen

:

intensitas

nyeri

Merupakan

kondisi

berupa

perasaan

tidak

menyenangka

n dalam hal

skala dan

tingkatannya

Nyeri yang

dirasakan

pada pasien

post sc dapat

diukur

dengan skala

identitas

nyeri

numeric

Skala VAS

1-10 dan

Lembar

observasi

Interval

Skore :

0 : tidak nyeri

1-3 : nyeri

ringan

4-6 : nyeri

sedang

7-9 : nyeri berat

10 : nyeri sangat

berat

Sumber : Anas

Tamsuri (2012)

4.8 Pengumpulan dan Analisa Data

4.8.1 Instrumen

Untuk membuat data yang relevan dngan tujuan penelitian, maka

peneliti menggunakan instrument pengumpulan data berupa VAS (Visual

Analog Scale). Jenis pengukuran ini dengan menggunakan suatu garis

paling awal (paling ringan) sampai garis paling akhir (paling berat).

Page 64: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

44

Menurut Nursalam (2011) garis lurus secara horizontal berukuran 10 cm

dari mulai titik nol berupa tidak ada nyeri sampai nyeri hebat pada titik 10.

4.8.2 Prosedur penelitian

Dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan

hasil dari objek yang diteliti, terdapat prosedur-prosedur yang perlu

dilakukan, sebagai berikut:

1. Tahap persiapan admistrasi

a. Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada Stikes Icme

Jombang.

b. Mengajukan permohonan ijin penelitian dan permintaan data

kepada paviliun melati RSUD Jombang.

c. Menentukan responden penelitian.

d. Mengajukan ijin dan kesepakatan kepada responden untuk menjadi

sampel dan mendatangani lembar persetujuan menjadi responden

bagi responden yang menjadi sampel penelitian.

2. Tahap penelitian

Setelah calon responden menyetujui untuk ikut penelitian,

peneliti memberi penjelasan tentang manfaat dari ambulasi dini untuk

intensitas nyeri pasien post Setelah calon responden menyetujui untuk

ikut penelitian, peneliti memberi penjelasan tentang manfaat dari

ambulasi dini untuk intensitas nyeri pasien post sectiocaesarea.

Setelah diberikan latihan ambulasi dini responden diukur untuk

intensitas nyerinya.

Page 65: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

45

4.8.3 Pengumpulan data

Pengolahan data dilakukan meliputi tahapan-tahapan sebagai

berikut:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan (Hidayat, 2010). Editing

bertujuan untuk mengevaluasi kelengkapan, konsistensi, dan

kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk menguji

hipotesis atau menjawab tujuan penelitian.

2. Coding

Coding yaitu tahap pengklasifikasian data atau pemberian

kode-kode pada tiap data yang termasuk dalam kategori sama,

diperoleh dari sumber data yang diperiksa kelengkapannya. Kode

adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka.

Pengolahan data bisa lebih mudah dengan sistem Coding,

penelitian ini menjadi data umum sebagai berikut:

1. Data umum

1) Umur

a. <20 (U1)

b. 21-35 (U2)

c. >35 (U3)

2) Pendidikan

a. Tidak Sekolah diberi kode (P1)

b. SD diberi kode (P2)

Page 66: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

46

c. SMP diberi kode (P3)

d. SMA diberi kode (P4)

e. Perguruan Tinggi diberi kode (P5)

3) Pekerjaan

a. Petani diberi kode (P1)

b. Buruh diberi kode (P2)

c. Wiraswasta diberi kode (P3)

d. Swasta diberi kode (P4)

e. PNS diberi kode (P5)

f. IRT diberi kode (P6)

2. Data khusus meliputi :

a. Tingkat intensitas nyeri pre test diberi kode (S1)

b. Tingkat intensitas nyeri post test diberi kode (S2)

3. Scoring

Scoring adalah kegiatan menyekor hasil jawaban dari responden.

Untuk menganalisa intensitas nyeri post sectio caesarea, alat ukur yang

digunakan dalam pebelitian ini adalah Visual Analog Scale dengan cara

menyatakan sejauh mana nyeri yang dirasakan klien. Yang dapat

digambarkan dibawah ini.

Page 67: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

47

Gambar 4.3 rentang nyeri

Keterangan :

0 Tidak nyeri

1-3 Nyeri ringan : klien dapat berkomunikasi dengan baik

4-6 Nyeri sedang : klien mendesis menyeringai, dapat menunjukkan lokasi

nyeri, dapat mendeskripsikan, dapat mengikuti perintah

dengan baik

7-9 Nyeri berat : klien kadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih

respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri,

tidak dapatmendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih

posisi, dan nafas panjang.

10 Nyeri sangat berat : tidak mampu berkomunikasi, memukul.

3. Tabulating

Tabulating merupakan tahapan mencatat atau mengelompokkan data

yang sudah lengkap, dan sesuai variabel yang diteliti ke dalam tabel induk

penelitian (Sujarweni, 2014). Hasil yang diperoleh dari pengecekan hasil

dimasukkan dalam tabel induk penelitian. Seluruh hasil pengecekan tingkat

nyeri, dimasukkan ke dalam tabel tabulasi untuk mengetahui jumlah yang ada

perubahan dan tidak ada perubahan.

Page 68: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

48

4.9 Analisa data

Analisa data merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis

terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya mudah di deteksi

(Nursalam, 2017).

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmojo,

2010). Penelitian ini terdapat dua data, yaitu data umum dan data khusus.

Data umum dari penelitian ini adalah responden, umur, pendidikan,

pekerjaan. Data khusus dari penelitian ini adalah variabel independent

tentang intensitas nyeri pasien post sc pre test dan post test.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi yang dapat dilakukan

dengan pengujian statistik (Notoatmojo, 2010). Analisis bivariat dalam

penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ambulasi dini terhadap

intensitas nyeri pada pasien post sc.

Analisis bivariat menggunakan sebelum dan sesudah perlakuan

dengan menggunakan uji wilcoxon dengan bantuna salah satu sofware dari

komputer.

Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis dengan tingkat

kepercayaan 95% yaitu sebagai berikut (Ghozali, 2011).

1. Jika nilai sig p ≤α (0,05), maka Ho ditolak, yang artinya ada pengaruh

ambulasi dini terhadap intensitas nyeri pasien post sc.

Page 69: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

49

2. Jika nilai sig ≥α (0,05) maka Ho gagal tolak, yang artinya tidak ada

pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas nyeri pasien post sc

4.10 Etika penelitian

1. Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden. Informed Consent tersebut diberikan sebelum

penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk

menjadi responden. Tujuan Informed Consent adalah agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian, dengan cara tidak memberikan

atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

4.11 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneliti saat penelitian adalah dalam pengambilan

dokumentasi (poto pasien).

Page 70: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

50

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil dari penelitian pemberian pengaruh

ambulasi dini terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea. Data dihasilkan

dari analisa dan pengukuran intensitas nyeri menggunakan menggunakan

lembar VAS (Visual Analog Scale) yaitu melihat tingkatan nyeri pasien

dengan menggunakan skala angka 0 sampai dengan 10 yang dipilih

responden serta peneliti melihat ekspresi wajah responden. Pengumpulan data

dilaksanakan pada tanggal 21 Mei 2018 sampai 28 mei 2018 didapatkan

responden sebanyak 25 responden diruang Melati RSUD Jombang.

5.1 Hasil penelitian

5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Melati RSUD Kabupaten

Jombang terletak didaerah Jombang Jawa Timur.

5.1.2 Karakteristik responden

Data karakteristik responden ini menguraikan tentang karakteristik

responden yang meliputi: 1) Umur, 2) Pendidikan, 3) Pekerjaan

5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Data Umum

5.2.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur diruang Melati RSUD

Jombang pada bulan Mei 2018 terdiri dari 3 kategori.

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur diruang melati

RSUD Jombang pada 21 Mei 2018 – 29 Mei 2018

No Umur Jumlah Persentase

1. < 21 0 0

2. 21-35 24 96

3. >35 1 4

Jumlah 25 100

Sumber : Data primer 2018

Page 71: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

51

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui sebagian besar dari responden berusia

20-35 tahun sejumlah 24 responden dengan persentase (96%) dan

responden berusia >35 tahun sejumlah 1 responden dengan persentase (4%).

5.2.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan diruang Melati

RSUD Jombang pada bulan Mei 2018 terdiri dari 5 kategori.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan diruang

melati RSUD Jombang pada 21 Mei 2018 – 29 Mei 2018.

No Pendidikan Jumlah Persentase

1. Tidak Sekolah 0 0 %

2. SD 0 0 %

3. SMP 9 36 %

4. SMA 15 60 %

5. Perguruan Tinggi 1 4 %

Jumlah 25 100 %

Sumber : Data primer 2018

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui sebagian besar dari responden

berpendidikan SMA sebanyak 15 responden dengan persentase (60%) dan

responden yang berpendidikan SMP sebanyak 9 responden dengan

persentase (36%) sedangkan responden dengan pendidikan terakhir di

Perguruan Tinggi sebanyak 1 responden dengan persentase (4%)

5.2.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan diruang Melati RSUD

Jombang pada bulan Mei 2018 terdiri dari 6 kategori.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan diruang

melati RSUD Jombang pada 21 Mei 2018 – 29 Mei 2018.

No Tingkat Intensitas Nyeri Jumlah Persentase

1. Petani 0 0

2. Buruh 0 0

3. Wiraswasta 6 24

4. Swasta 3 12

5. PNS 0 0

6. IRT 16 64

Jumlah 25 100

Sumber : Data primer 2018

Page 72: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

52

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui sebagian besar dari responden

yang bekerja sebagai IRT sebanyak 16 responden dengan persentase

(64%) dan responden yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 6

responden dengan persentase (24%) sedangkan yang bekerja sebagai

Swasta sebanyak 3 responden dengan persentase (12%).

5.3 Data Khusus

Data khusus ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dari

variabel yaitu Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Post

Sectio Casesarea Di Ruang Melati RSUD Jombang pada bulan Mei 2018,

serta analisis data dengan uji Wicolxon yang menggambarkan Pengaruh

Ambulasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Post Sectio Casesarea.

5.3.1 Intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan ambulasi dini

a. Intensitas nyeri sebelum ambulasi dini

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden sebelum ambulasi dini diruang

melati RSUD Jombang pada 21 Mei 2018 – 29 Mei 2018.

No Tingkat Intensitas Nyeri Jumlah Presentase

1. Tidak nyeri (0) 0 0

2. Nyeri ringan (1-3) 6 24

3. Nyeri sedang (4-6) 19 76

4. Nyeri berat (7-9) 0 0

5. Nyeri sangat berat (10) 0 0

Jumlah 25 100

Sumber : Data primer 2018

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui sebagian besar darari responden

sebelum diberikan ambulasi diri rata-rata mengalami nyeri sedang

sebanyak 19 responden dengan persentase (76 %) dan yang mengalami nyeri

ringan sebanyak 6 responden dengan persentase (24 %).

Page 73: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

53

b. Intensitas nyeri setelah dilakukan ambulasi dini

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden sesudah ambulasi dini diruang

melati RSUD Jombang pada 21 Mei 2018 – 29 Mei 2018.

No. Tingkat Intensitas Nyeri Jumlah Persentase

1. Tidak nyeri (0) 0 0

2. Nyeri ringan (1-3) 24 96

3. Nyeri sedang (4-6) 1 4

4. Nyeri berat (7-9) 0 0

5. Nyeri sangat berat (10) 0 0

Jumlah 25 100

Sumber : Data primer 2018

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui sebagian besar dari responden

sesudah diberikan ambulasi diri rata-rata mengalami nyeri ringan sebanyak

20 reponden dengan persentase (80 %) dan nyeri sedang sebanyak 5 responden

dengan persentase (20 %).

c. Pengaruh ambulasi dini terhadap nyeri sebelum dan sesudah dilakukan

ambulasi dini

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden sebelum ambulasi dini diruang

melati RSUD Jombang pada 21 Mei 2018 – 29 Mei 2018.

No. Tingkat Intensitas

Nyeri

Sebelum Sesudah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Tidak nyeri (0) 0 0 0 0

2. Nyeri ringan (1-3) 6 24 24 96

3. Nyeri sedang (4-6) 19 76 1 4

4. Nyeri berat (7-9) 0 0 0 0

5. Nyeri sangat berat

(10)

0 0 0 0

Jumlah 25 100 25 100

Hasil Uji Statistic

Wicolxon

P = 0,000

Sumber : Data primer 2018

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui sebagian besar dari responden

sebelum dilakukan ambulasi dini, responden mengalami nyeri sedang post

section caesarea sebanyak 19 responden dengan persentase (76%).

Page 74: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

54

Setelah dilakukan ambulasi dini sebagian besar responden mengalami

nyeri ringan sebanyak 20 responden dengan presentase (80%).

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui hasil uji Wicolxon didapatkan nilai

p = 0,000 yang lebih kecil dari alpha (0,05), maka H0 ditolak dan H1

diterima. Artinya ada Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri

Post Sectio Caesarea di Ruang Melati RSUD Jombang. Hasil ini juga

menunjukkan kekuatan pengaruh yang kuat.

Tabel 5.6 Hasil tabulasi Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Intensitas

Nyeri post sectio caesarea di Ruang Melati RSUD Jombang

pada bulan Mei 2018

No. Intensitas Nyeri Jumlah Presentase

1. Menurun 18 72

2. Menetap 7 28

3. Bertambah 0 0

Jumlah 100

Sumber : Data primer 2018

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui hampir seluruh responden

menyatakan nyeri yang dialami setelah dilakukan ambulasi menurun

sejumlah 18 responden dengan persentase (72 %).Dikarenakan pada saat

melakukan ambulasi dini banyak responden yang mengakatan tingkat

nyeri yang dirasakan berkurang dengan bimbingan dan pengawasan dari

perawat yang bertugas sehingga responden tidak takut dalam melakukan

ambulasi dan lebih terarah dalam melakukan ambulasi.

Page 75: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

55

5.4 Pembahasan

5.4.1 Mengidentifikasi nyeri post sectio caesarea sebelum dilakukan ambulasi

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan sebelum

dilakukan ambulasi dini, sebagian besar dari responden mengalami nyeri

dengan intensitas sedang sejumlah 19 responden dengan presentase (76 %).

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan

bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang

dalam hal skala atau tingkatannya dan hanya orang tersebut yang bisa

menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Alimul,2009)

Menurut peneliti hal ini terlihat bahwa selama penelitian

berlangsung responden sering mengeluh nyeri post sectio caesarea yang

sangat mengganggu aktivitas responden sehari-hari. Nyeri sedang sendiri

yaitu klien mendesis menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat

mendeskripsikan, dapat mengikuti perintah dengan baik dan responden

mengalami perubahan fisik, perubahan mental dan perubahan psikososial

yang dapat mempengaruhi intensitas nyeri dapat dijelaskan pula nyeri yang

dirasakan oleh responden bersifat individual, sehingga intensitas nyeri

seseorang bervariasi dan mempunyai ambang nyeri masing-masing

responden.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.1diketahui hampir seluruh

responden berumur 21-35 sebanyak 24 responden dengan persentase 96 %.

Perbedaan usia dalam berespon terhadap nyeri, Pada usia dewasa

mereka lebih untuk melapor nyeri karena persepsi nyeri yang harus mereka

terima dapat menyangkal merasakan nyeri karena takut akan konsekuensi

Page 76: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

56

atau tindakan medis yang dilakukan dan takut akan penyakit dari rasa nyeri

(Suryono, 2011:11-12). Usia berpengaruh terhadap kemampuan seseorang

dalam melakukan ambulasi. Pada individu kemampuan untuk melakukan

aktivitas dari ambulasi menurun sejalan dengan penuaan (Wahib ikbal &

Nurul C, 2007:27).

Faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri seseorang diantaranya

adalah usia umumnya semakin bertambah usia semakin bertambah

toleransinya terhadap nyeri. Hal ini terlihat bahwa selama penelitian

berlangsung responden paling banyak yang berumur 21-35 tahun karena

umur ibu sangat menentukan kesehatan maternal dan pada saat ibu berumur

21-35 itu adalah usia dewasa dan merupakan batas usia yang aman bagi ibu

hamil karena jika kehamilah ibu yang berumur antara 21-35 akan lebih

mudah memahami dan mengikuti beberapa langkah-langkah ambulasi yang

diberikan untuk mengontrol nyeri, dikarenakan kemampuan seseorang

untuk melakukan ambulasi akan menurun dengan bertambahnya umur

seseorang.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 diketahui sebagian besar

dari responden yang berpendidikan terakhir SMA sebanyak 15 resonden

dengan persentase 60 % dari 25 responden.

Salah satu faktor yang mempengaruhi ambulasi dini untuk mengontrol

tigkat nyeri adalah gaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat

pendidikannya makin tinggi pendidikan seseorang akan diikuti perilaku

yang meningkatkan kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan

Page 77: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

57

kesehatan tentang ambulasi seseorang akan senantiasa melakukan ambulasi

dengan cara yang sehat (Wahib ikbal & Nurul C, 2007:27).

Menurut peneliti hal ini terlihat bahwa selama penelitian berlangsung

responden paling banyak yang berpendidikan terakhir diSMA sebanyak 15

resonden dengan persentase 60 %. Perbedaan jenis pendidikan dan wawasan

dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dalam mengontrol

tingkat nyeri dan juga mampu malakukan ambulasi dini yang sesuai dengan

langkah-langkah yang tepat dalam pelaksanaan ambulasi dini untuk

mengontrol tingkat nyeri seseorang.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 diketahui sebagian besar

dari responden yang bekerja sebagai IRT sebanyak 16 responden dengan

persentase 64 % dari 25 responden.

Tingkat energy seseorang dapat berpengaruh dalam pelaksanaan

ambulasi dalam mengontrol tingkat nyeri. Disamping itu ada kecenderungan

seseorang untuk menghindari stresor guna mempertahankan kesehatan fisik

dan psikologis (Wahib ikbal & Nurul C, 2007:27). Perhatian dari keluarga

juga dapat membantu seseorang dalam meminimalkan nyeri seseorang,

perhatian mampu mengalihkan sensasi nyeri, dapat berkurang dengan upaya

pengalihan dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun, dukungan

keluarga juga dapat meminimalkan persepsi seseorang terhadap nyeri

(Suryono, 2011:11-12)

Menurut peneliti hal ini terlihat bahwa selama penelitian berlangsung

responden paling banyak yang bekerja sebagai IRT sebanyak 16 responden

dengan persentase 64 % pekerjaan juga dapat mempengaruhi seseorang

Page 78: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

58

dalam mengontrol tingkat nyeri dengan melakukan ambulasi dini karena

IRT merupakan pekerjaan yang tidak terlalu membebani seseorang dalam

melakukan pekerjaan berbeda dengan mereka yang bekerja selain IRT

karena mereka mempunyai tuntutan pekerjaan dan dapat menyebabkan

stressor dan gangguan psikologi yang dirasakan ibu dalam masa pemulihan

untuk mengontrol ringkat nyeri dengan ambulasi dini, dukungan dari

keluarga dan perhatian dari keluarga dapat meminimalkan persepsi nyeri

seseorang.

5.4.2 Mengidentifikasi nyeri setelah dilakukan ambulasi dini

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 menujukan bahwa setelah

dilakukan ambulasi dini diketahui sebagian dari responden mengalami

intensitas nyeri ringan 24 responden dengan persentase 96%.

Pada pasien post sectio caesarea ambulasi merupakan suatu

pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan,

ambulasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas

dan merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan pasca

bedah ambulasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi

fisiologis karena hal itu efektif untuk mempertahankan kemandirian.

Dengan demikian ambulasi dini adalah suatu upaya mempertahankan

kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk

mempertahankan fungsi fisiologi. Ambulasi dini adalah kebijakan untuk

secepat mungkin berjalan. (Ambarwati&wulandari, 2010:24-25).

Ambulasi sangat penting dalam percepatan hari rawat dan

mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti terjadinya

Page 79: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

59

dekubitus, kekuatan atau peneganggan otot-otot diseluruh tubuh dan

sirkulasi darah serta pernafasan terganggu, juga adanya gangguan peristaltik

maupun berkemih seringkali dengan keluhan nyeri, klien tidak mau

melakukan ambulasi dini ataupun tidak berani merubah posisi. Disinilah

peran perawat sebagai edukator dan motivator kepada pasien sehingga

pasien tidak mengalami suatu komplikasi yang tidak diinginkan

(Walyani.E.S&Purwostuti.E, 2015:25).

Menurut peneliti setelah dilakukannya ambulasi dengan benar dan

tepat mereka dapat mengontrol tingkat nyeri yang dirasakan dan mereka

mampu bergerak dengan bimbinggan dari perawat yang benar mereka juga

akan mandiri dalam beraktitivitas melakukan kegiatan ditempat tidur

dengan sendiri dan tidak sepenuhnya tergantung dengan keluarga maupun

perawat selain itu juga dapat mempercepat hari rawat inap, mengurangi

kekakuan sendi dan otot yang disebabkan oleh tirah baring yang lama dan

tidak adanya pergerakan ditempat tidur

5.4.3 Menganalisis Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Post Sc.

Dari analisa data yang menggunakan program komputerisasi dengan

uji Wilcoxon pada tabel 5.5 didapatkan nilai p = 0,000 yang lebih kecil

dari alpha (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada Pengaruh

Ambulasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Post sectio caesarea diruang

Melati RSUD Jombang. Hasil ini juga menunjukkan kekuatan pengaruh

yang kuat yaitu 0,950.

Page 80: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

60

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui hampir seluruh dari responden

setelah dilakukan ambulasi dini mengalami intensitas nyeri menurun

sebanyak 24 responden dengan presentase (96 %).

Hal ini disebabkan karena ambulasi yang dilakukan secara rutin

akan meningkatkan sirkulasi darah pada sendi dapat melancarkan sirkulasi

darah menguatkan otot perut. Ambulasi dini adalah membantu untuk

menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian menghasilkan bentuk

tubuh yang baik, mengencangkan otot dasar panggul sehingga mencegah

atau memperbaiki sirkulasi darah keseluruhan tubuh (Rukiyah, 2011:25).

Peneliti berpendapat bahwa ada pengaruh positif pada pemberian

ambulasi dini terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea, karena

ambulasi dini yang diberikan secara teratur yang dapat membantu dalam

menurunkan respon nyeri pada pasien post sectio caesarea meningkatkan

sirkulasi darah pada sendi dapat melancarkan sirkulasi darah menguatkan

otot perut dan mengencangkan otot dasar panggul sehingga mencegah atau

memperbaiki sirkulasi darah keseluruhan tubuh, mengencangkan otot

dasar panggul sehingga mencegah atau memperbaiki sirkulasi darah

keseluruhan tubuh pada pasiean post sectio caesarea.

Page 81: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

61

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran penelitian

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Ruang Melati RSUD

Jombang pada bulan Mei 2018.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka disimpulkan

sebagai berikut :

1. Nyeri post sectio caesarea sebelum dilakukan ambulasi dini sebagian

besar intensitas nyeri yang dialami responden nyeri sedang.

2. Nyeri post sectio caesarea sesudah dilakukan ambulasi dini intensitas

nyeri yang dialami responden menurun menjadi nyeri ringan.

3. Ada pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea

hari pertama.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi perawat diruang Melati RSUD Jombang

Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan perubahan yang cukup

diharapkan bagi perawat untuk selalu memantau dan menbantu responden

dalam melakukan ambulasi dengan benar sesuai prosedur ditetapkan.

6.2.2 Bagi dosen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ambulasi dini sangat bepengaruh

dalam penurunan intensitas nyeri post sectio caesarea, diharapkan bagi

dosen STIKes ICMe bersama mahasiswa mampu mengaplikasikan dalam

bentuk pengabdian masyarakat dengan mengadakan pelatihan pada pasien

Page 82: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

62

post sectio caesarea tata cara melakukan ambulasi dini untuk menurunkan

nyeri post sectio caesarea

6.2.3 Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian dari pengaruh ambulasi dii terhadap intensitas nyeri post

sectio caesarea ini diharapkan dapat menjadi perbandingan bagi peminat

masalah yang berkenaan dengan pengaruh ambulasi dini terhadap

intensitas nyeri post sectio caesarea, dan diharapkan untuk penelitian

selanjutnya dapat menambah cakupan responden yang lebih banyak, serta

metode penelitian yang lebih komples misalnya menggunakan kelompok

kontrol.

Page 83: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

63

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sulistyawati., 2009, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas,

Yogyakarta: C.V Andi Offset

Asih Yusari., Hj Risneni, 2016., Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Dan

Menyusui, Trans Info Media

Bijalmiah., 2016, Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesarea Tentang

Mobilisasi Dini Di Ruang Kebidanan RSUD Kabupaten Muna, Karya

Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Paramat Raha Kabupaten Muna

Yayasan Pendidikan Sowite Akademi Kebidanan Paramata Kabupaten

Muna.

Devi Sri., 2017, Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri

Rheumatoid Asthritis Di PSTW Kabupaten Jombang, Skripsi S1

Keperawatan Stikes Icme Jombang

Eni, Purwanti., 2012, Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas, Yogyakarta: Cakrawala

Ilmu

Fauza Zahrati., 2013,Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu Postpartum Dengan

Sectio Caesarea Terhadap Proses Percepatan Pemulihan Postpartum

DiRuang Kebidanan RSUDZA Banda Aceh, Karya Tulis Ilmiah,

Program Studi D3 Kebidanan Stikes U’Budiyah Banda Aceh.

Hamilton Persis Mary., 2009, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, Edisi 6 Buku

Kedokteran EGC

Jannah, Nurul., 2011, Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Kusumayanti., Ni Luh Devi., 2014, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Lamanya Perawatan Pada Pasien Pasca Operasi Laparotomi Di

Instalasi Rawat Inap BRSU Tabanan

Notoadmojo., 2012., Metode Penelitian Kesehatan., Jakarta : PT Rineka Cipta

Nursalam., 2017, Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis,

Edisi 4, Jakarta Selatan: Salemba Medika

RSUD Kabupaten Jombang, 2018, Data pasien Sectio Caesarea Di Ruang Melati

RSUD Kabupaten Jombang Pada Bulan Febuari 2018, RSUD

Kabupaten Jombang

Sondakh Jenny J.S., 2013, Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir,

Erlangga.

Page 84: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

64

Suherni., 2008, Perawatan Masa Nifas, Yogyakarta: fitramaya

Wijaya I Putu Artha., 2014,Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Intensitas Nyeri Pasien Pasca Bedah Abdomen Dalam Konteks Asuhan

Keperawatan Di RSUD Bandung Bali, Jurnal Dunia Kesehatan Vol.5,

no.1,Halaman 1-11.

Page 85: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

65

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Cici Intan Anjar Sari

NIM : 143210008

Adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia

Medika Jombang, mengharap partisipasi Ibu dalam penelitian ini yang

berjudul “Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Post Sectio

Caesarea Di Ruang Melati RSUD Kabupaten Jombang”. Penelitian ini

sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan.

Partisipasi Ibu dalam penelitian ini sangat bermanfaat bagi saya

dalam melakukan penelitian. Saya mengharap jawaban Ibu berikan sesuai

dengan pendapat Ibu sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya

menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas Ibu. Informasi yang

diberikan akan digunakan untuk pengembangan Ilmu Keperawatan dan

tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain.

Sebagai bukti kesediaan Ibu menjadi responden dalam penelitian

ini, silahkan menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.

Atas perhatiannya dan partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Cici Intan Anjar Sari

Lampiran 1

Page 86: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

66

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

INFORMED CONSENT

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti, saya yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama :..........................................................

Umur :..........................................................

Jenis kelamin :..........................................................

Pekerjaan :..........................................................

Alamat :..........................................................

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan

saudari Cici Intan Anjar Sari, Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes ICMe

jombang dan telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai

:

1. Penelitian yang berjudul: ““Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap

Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea Di Ruang Melati RSUD

Kabupaten Jombang””

2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subjek

3. Manfaat ikut sebagai objek penelitian

4. Bahaya yang akan timbul

5. Prosedur penelitian

Dan prosedur penelitian mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan

mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut.

Oleh karena itu saya bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela untuk

menjadi subjek penelitian dengan penuh kesadaran serta tanpa

keterpaksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan

dari pihak manapun. Demikian lembar persetujuan ini untuk digunakan

sebagaimana mestinya.

Jombang Mei 2018

Peneliti, Responden

Cici Intan Anjar Sari ....................

*coret salah satu

No Responden :

Lampiran 2

Page 87: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

67

Buruh Petani

Swasta

Tidak sekolah

SMP

SD

SMA

Ibu rumah tangga

LEMBAR DATA DEMOGRAFI

Petunjuk Pengisian :

Berilah Tanda () pada kotak yang tersedia

Nomor Responden : ....................

Tanggal : …………….

1. Data Umum

1. Usia : h...c

2. Pekerjaan :

3. Pendidikan Terakhir :

Wiraswasta

PNS

Perguruan Tinggi

Lampiran 3

Page 88: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

68

SOP AMBULASI DINI

Pengertian:

Ambulasi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan posisi atau adanya

kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

sectio caesarea.

Tujuan

1. Mempercepat penyembuhan luka

2. Mampu memenui kebutuhan personal hygiene ibu dan bayi

3. Mencegah terjadinya trombosis da tromboemboli

4. Mengurangi lama rawat di Rumah Sakit

Indikasi :

1. Pasien post sectio caesarea (sc)

Tahap pra interaksi

1. Menyiapkan sop ambulasi yang akan digunakan

2. Mengkaji kesiapan ibu untuk melakukan ambulasi dini

3. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan untuk membatasi penyebaran

kuman mikroorganisme.

Tahap orientasi :

1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri

2. Menanyakan identitas pasien dan menyepakati kontrak waktu

3. Menjelaskan tujuan dan prosedur

4. Menanyakan kesetujuan dan kesiapan pasien

Tahan kerja :

Pada 6 jam pertama post sc

1. Menjaga privasi pasien

2. Mengatur posisi senyaman mungkin dan berikan lingkungan yang tenang

3. Anjurkan pasien distraksi relaksasi nafas dalam dengan tarik nafas perlahan-

lahan lewat hidung dan keluarkan lewat mulut sambil mengencangkan

dinding perut sebanyak 3 kali kurang lebih selama 1 menit

4. Latihan gerak tangan, lakukan gerakan abduksi dan adduksi pada jari tangan,

lengan dan siku selama 1 menit

Lampiran 4

Page 89: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

69

5. Tetap dalam posisi berbaring, kedua lengan diluruskan diatas kepala dengan

telapak tangan menghadap keatas

6. Lakukan gerakan menarik keatas secara bergantian sebanyak 5-10 kali

7. Latihan gerak kaki yaitu dengan menggerakan abduksi dan adduksi, rotasi

pada seluruh bagian kaki

Pada 10 jam berikutnya

1. Latihan miring kanan dan miring kiri

2. Latihan degan dilakukan miring kesalah satu bagan terlebih dahulu, bagian

lutut fleksi keduanya selama 1 menit, turunkan salah satu kaki, anjurkan ibu

berpegangan pada pelindung tempat tidur dengan menarik badan kearah

berlawanan kaki yang ditekuk. Tahan selama 1 menit dan lakukan hal yang

sama kesisi yang lain

Tahap terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan

2. Menganjurkan pasien untuk melakukan kembali latihan dengan

pengawasan keluarga

3. Mencuci tangan

4. Mencatat dalam lembar catatan tindakan keperawatan

5. Mengundurkan diri dan berpamitan kepada pasien dan keluarga

Sumber : Yulianti (2012)

Page 90: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

70

LEMBAR OBSERVASI

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI POST

SECTIO CAESAREA HARI 1

( diruang melati rsud kab jombang)

Berikan tanda silang (X) pada nomor yang menggambarkan tentang uraian

intensitas nyeri yang anda alami sekarang.

LEMBAR VISUAL ANALOG SCALE (VAS) INTENSITAS NYERI

NUMERIC

Keterangan :

0 Tidak nyeri

1-3 Nyeri ringan : klien dapat berkomunikasi dengan baik

4-6 Nyeri sedang : klien mendesis menyeringai, dapat menunjukkan lokasi

nyeri, dapat mendeskripsikan, dapat mengikuti perintah dengan baik

7-9 Nyeri berat : klien kadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon

terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat

mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, dan nafas panjang.

10 Nyeri sangat berat : tidak mampu berkomunikasi, memukul.

Lampiran 5

Page 91: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

71

LEMBAR OBSERVASI SKALA NYERI SEBELUM DAN

SESUDAH AMBULASI DINI

No

Responden Tanggal

Skala Nyeri Sebelum

ambulasi dini

Skala Nyeri Sesudah

ambulasi dini

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

Lampiran 6

Page 92: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

72

Lampiran 7

Page 93: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

73

Lampiran 8

Page 94: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

74

Lampiran 9

Page 95: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

75

Lampiran 10

Page 96: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

76

Lampiran 11

Page 97: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

77

Lampiran 12

Page 98: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

78

Page 99: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

79

Page 100: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

80

Tabulasi Data Umum

(Umur, Pndidikan, Pekerjaan)

No. Responden Data Umum

Umur Pendidikan Pekerjaan

1 U2 P3 P6

2 U2 P3 P6

3 U2 P4 P6

4 U2 P3 P6

5 U2 P4 P6

6 U2 P3 P3

7 U2 P5 P6

8 U2 P4 P6

9 U2 P4 P3

10 U2 P4 P3

11 U2 P3 P6

12 U2 P4 P6

13 U2 P3 P3

14 U2 P3 P6

15 U2 P3 P3

16 U2 P4 P3

17 U2 P3 P6

18 U2 P4 P6

19 U2 P4 P4

20 U2 P4

P6

21 U3 P4 P4

22 U2 P4 P6

23 U2 P4 P4

24 U2 P4 P6

25 U2 P4 P6

Lampiran 13

Page 101: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

81

Keterangan :

1. Umur

<20 : Kode UI

21-35 : Kode U2

35> : Kode U3

2. Pendidikan

Tidak Sekolah diberi kode (P1)

SD diberi kode (P2)

SMP diberi kode (P3)

SMA diberi kode (P4)

Perguruan Tinggi diberi kode (P5)

3. Pekerjaan

Petani diberi kode (P1)

Buruh diberi kode (P2)

Wiraswasta diberi kode (P3)

Swasta diberi kode (P4)

PNS diberi kode (P5)

IRT diberi kode (P6)

Page 102: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

82

Tabulasi Data Khusus

SebelumdanSesudahKompresHangat

No

IntensitasNyeri

Sebelum Kategori Sesudah Kategori

1. 4 Sedang 3 Ringan

2. 5 Sedang 3 Ringan

3. 4 Sedang 3 Ringan

4. 4 Sedang 4 Sedang

5. 3 Ringan 3 Ringan

6. 3 Ringan 3 Ringan

7. 4 Sedang 3 Ringan

8. 4 Sedang 3 Ringan

9. 6 Sedang 4 Sedang

10. 5 Sedang 3 Ringan

11. 2 Ringan 2 Ringan

12. 3 Ringan 1 Ringan

13. 4 Sedang 3 Ringan

14. 4 Sedang 4 Sedang

15. 5 Sedang 4 Sedang

16. 4 Sedang 3 Ringan

17. 4 Sedang 3 Ringan

18. 5 Sedang 3 Ringan

19. 4 Sedang 3 Ringan

20. 4 Sedang 3 Ringan

21. 5 Sedang 3 Ringan

22. 4 Sedang 3 Ringan

23. 4 Sedang 4 Sedang

24. 3 Ringan 3 Ringan

25. 4 Sedang 3 Ringan

Page 103: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

83

Keterangan :

Tidak ada nyeri : 0

Nyeri ringan :1-3

Nyeri sedang : 4-6

Nyeri berat : 7-9

Nyeri berat tidak terkontrol : 10

Page 104: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

84

Tabulasi Data Khusus

( Sebelum dan sesudah ambulasi dini)

No. Ambulasi Dini

IntensitasNyeri Sebelum Sesudah

1. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

2. 5 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

3. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

4. 4 (Sedang) 4 (Sedang) Menetap

5. 3 (Ringan) 3(Ringan) Menetap

6. 3 (Ringan) 3 (Ringan) Menetap

7. 4 (Sedang) 3(Ringan) Menurun

8. 4 (sedang) 3(Ringan) Menurun

9. 6(Sedang) 4 (Sedang) Menurun

10. 5 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

11. 2 (Ringan) 2 (Ringan) Menetap

12. 3(Ringan) 1 (Ringan) Menurun

13. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

14. 4 (Sedang) 4 (Sedang) Menetap

15. 5 (Sedang) 4 (Sedang) Menurun

16. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

17. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

18. 5 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

19. 4 (Sedang) 3 (Sedang) Menurun

20. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

21. 5 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

22. 4 (Sedang) 3 (Sedang) Menurun

23. 4 (Sedang) 4 (Sedang) Menetap

24. 3 (Ringan) 3 (Ringan) Menetap

25. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun

Page 105: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

85

Statistics

UMUR PEKERJAAN PENDIDIKAN

N Valid 25 25 25

Missing 0 0 0

FREQUENCIES VARIABLES=UMUR PEKERJAAN PENDIDIKAN

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

UMUR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 21-35 TAHUN 24 96.0 96.0 96.0

>35 TAHUN 1 4.0 4.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid WIRASWASTA 6 24.0 24.0 24.0

SWASTA 3 12.0 12.0 36.0

IRT 16 64.0 64.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Lampiran 14

Page 106: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

86

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMP 9 36.0 36.0 36.0

SMA 15 60.0 60.0 96.0

PERGURUAN TINGGI 1 4.0 4.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Intensitas_Nyeri_Sebelu

m_Perlakuan_Ambulasi_

Dini

25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

Intensitas_Nyeri_Sesuda

h_Perlakuan_Ambulasi_

Dini

25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Intensitas_Nyeri_Sebelum_P

erlakuan_Ambulasi_Dini

Mean 2.76 .087

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.58

Upper Bound 2.94

5% Trimmed Mean 2.79

Page 107: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

87

Median 3.00

Variance .190

Std. Deviation .436

Minimum 2

Maximum 3

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness -1.297 .464

Kurtosis -.354 .902

Intensitas_Nyeri_Sesudah_P

erlakuan_Ambulasi_Dini

Mean 2.20 .082

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.03

Upper Bound 2.37

5% Trimmed Mean 2.17

Median 2.00

Variance .167

Std. Deviation .408

Minimum 2

Maximum 3

Range 1

Interquartile Range 0

Skewness 1.597 .464

Kurtosis .593 .902

Page 108: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

88

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Intensitas_Nyeri_Sebelum_P

erlakuan_Ambulasi_Dini .469 25 .000 .533 25 .000

Intensitas_Nyeri_Sesudah_P

erlakuan_Ambulasi_Dini .488 25 .000 .493 25 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Npar Test

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

Percentiles

25th

50th

(Median) 75th

Intensitas_Nyeri_Sebelu

m_Perlakuan_Ambulasi_

Dini

25 2.76 .436 2 3 2.50 3.00 3.00

Intensitas_Nyeri_Sesuda

h_Perlakuan_Ambulasi_

Dini

25 2.20 .408 2 3 2.00 2.00 2.00

Page 109: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

89

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Intensitas_Nyeri_Sesudah_Perla

kuan_Ambulasi_Dini -

Intensitas_Nyeri_Sebelum_Perla

kuan_Ambulasi_Dini

Negative Ranks 14a 7,50 105,00

Positive Ranks 0b ,00 ,00

Ties 11c

Total 25

a. Intensitas_Nyeri_Sesudah_Perlakuan_Ambulasi_Dini <

Intensitas_Nyeri_Sebelum_Perlakuan_Ambulasi_Dini

b. Intensitas_Nyeri_Sesudah_Perlakuan_Ambulasi_Dini >

Intensitas_Nyeri_Sebelum_Perlakuan_Ambulasi_Dini

c. Intensitas_Nyeri_Sesudah_Perlakuan_Ambulasi_Dini =

Intensitas_Nyeri_Sebelum_Perlakuan_Ambulasi_Dini

Test Statisticsb

Intensitas_Nyeri_S

esudah_Perlakuan

_Ambulasi_Dini -

Intensitas_Nyeri_S

ebelum_Perlakuan

_Ambulasi_Dini

Z -3,742a

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 110: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

90

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Intansitas_Nyeri_Sebelum_A

mbulasi_Dini * Umur 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Intansitas_Nyeri_Sebelum_A

mbulasi_Dini * Pendidikan 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Intansitas_Nyeri_Sebelum_A

mbulasi_Dini * Pekerjaan 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Page 111: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

91

Intansitas_Nyeri_Sebelum_Ambulasi_Dini * Umur Crosstabulation

Umur

Total 21-35 >35

Intansitas_Nyeri_Sebelum_A

mbulasi_Dini

Nyeri Ringan Count 5 1 6

% within

Intansitas_Nyeri_S

ebelum_Ambulasi

_Dini

83.3% 16.7% 100.0%

% within Umur 20.8% 100.0% 24.0%

% of Total 20.0% 4.0% 24.0%

Nyeri

Sedang

Count 19 0 19

% within

Intansitas_Nyeri_S

ebelum_Ambulasi

_Dini

100.0% .0% 100.0%

% within Umur 79.2% .0% 76.0%

% of Total 76.0% .0% 76.0%

Total Count 24 1 25

% within

Intansitas_Nyeri_S

ebelum_Ambulasi

_Dini

96.0% 4.0% 100.0%

% within Umur 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 96.0% 4.0% 100.0%

Page 112: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

92

Intansitas_Nyeri_Sebelum_Ambulasi_Dini * Pendidikan Crosstabulation

Pendidikan

Total

SMP SMA

Perguruan

Tinggi

Intansitas_Nyeri_Se

belum_Ambulasi_Di

ni

Nyeri

Ringan

Count 2 3 1 6

% within

Intansitas_Nyeri_Sebel

um_Ambulasi_Dini

33.3% 50.0% 16.7% 100.0%

% within Pendidikan 22.2% 20.0% 100.0% 24.0%

% of Total 8.0% 12.0% 4.0% 24.0%

Nyeri

Sedang

Count 7 12 0 19

% within

Intansitas_Nyeri_Sebel

um_Ambulasi_Dini

36.8% 63.2% .0% 100.0%

% within Pendidikan 77.8% 80.0% .0% 76.0%

% of Total 28.0% 48.0% .0% 76.0%

Total Count 9 15 1 25

% within

Intansitas_Nyeri_Sebel

um_Ambulasi_Dini

36.0% 60.0% 4.0% 100.0%

% within Pendidikan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.0% 60.0% 4.0% 100.0%

Page 113: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

93

Intansitas_Nyeri_Sebelum_Ambulasi_Dini * Pekerjaan Crosstabulation

Pekerjaan

Total Wiraswasta Swasta IRT

Intansitas_Nyeri_Seb

elum_Ambulasi_Dini

Nyeri

Ringan

Count 0 1 5 6

% within

Intansitas_

Nyeri_Seb

elum_Amb

ulasi_Dini

.0% 16.7% 83.3% 100.0%

% within

Pekerjaan .0% 33.3% 31.2% 24.0%

% of Total .0% 4.0% 20.0% 24.0%

Nyeri

Sedang

Count 6 2 11 19

% within

Intansitas_

Nyeri_Seb

elum_Amb

ulasi_Dini

31.6% 10.5% 57.9% 100.0%

% within

Pekerjaan 100.0% 66.7% 68.8% 76.0%

% of Total 24.0% 8.0% 44.0% 76.0%

Total Count 6 3 16 25

% within

Intansitas_

Nyeri_Seb

elum_Amb

ulasi_Dini

24.0% 12.0% 64.0% 100.0%

% within

Pekerjaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Page 114: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

94

Intansitas_Nyeri_Sebelum_Ambulasi_Dini * Pekerjaan Crosstabulation

Pekerjaan

Total Wiraswasta Swasta IRT

Intansitas_Nyeri_Seb

elum_Ambulasi_Dini

Nyeri

Ringan

Count 0 1 5 6

% within

Intansitas_

Nyeri_Seb

elum_Amb

ulasi_Dini

.0% 16.7% 83.3% 100.0%

% within

Pekerjaan .0% 33.3% 31.2% 24.0%

% of Total .0% 4.0% 20.0% 24.0%

Nyeri

Sedang

Count 6 2 11 19

% within

Intansitas_

Nyeri_Seb

elum_Amb

ulasi_Dini

31.6% 10.5% 57.9% 100.0%

% within

Pekerjaan 100.0% 66.7% 68.8% 76.0%

% of Total 24.0% 8.0% 44.0% 76.0%

Total Count 6 3 16 25

% within

Intansitas_

Nyeri_Seb

elum_Amb

ulasi_Dini

24.0% 12.0% 64.0% 100.0%

% within

Pekerjaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 24.0% 12.0% 64.0% 100.0%

Page 115: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

95

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Intenitas_Nyeri_Sesudah_A

mbulasi_Dini * Umur 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Intenitas_Nyeri_Sesudah_A

mbulasi_Dini * Pendidikan 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Intenitas_Nyeri_Sesudah_A

mbulasi_Dini * Pekerjaan 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

Page 116: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

96

Intenitas_Nyeri_Sesudah_Ambulasi_Dini * Umur Crosstabulation

Umur

Total 21-35 >35

Intenitas_Nyeri_Sesuda

h_Ambulasi_Dini

Nyeri

Ringan

Count 19 1 20

% within

Intenitas_Nyeri_Sesuda

h_Ambulasi_Dini

95.0% 5.0% 100.0%

% within Umur 79.2% 100.0% 80.0%

% of Total 76.0% 4.0% 80.0%

Nyeri

Sedang

Count 5 0 5

% within

Intenitas_Nyeri_Sesuda

h_Ambulasi_Dini

100.0% .0% 100.0%

% within Umur 20.8% .0% 20.0%

% of Total 20.0% .0% 20.0%

Total Count 24 1 25

% within

Intenitas_Nyeri_Sesuda

h_Ambulasi_Dini

96.0% 4.0% 100.0%

% within Umur 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 96.0% 4.0% 100.0%

Page 117: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

97

Intenitas_Nyeri_Sesudah_Ambulasi_Dini * Pendidikan Crosstabulation

Pendidikan

Total

SMP SMA

Perguruan

Tinggi

Intenitas_Nyeri_Sesu

dah_Ambulasi_Dini

Nyeri

Ringan

Count 8 11 1 20

% within

Intenitas_Ny

eri_Sesudah

_Ambulasi_D

ini

40.0% 55.0% 5.0% 100.0%

% within

Pendidikan 88.9% 73.3% 100.0% 80.0%

% of Total 32.0% 44.0% 4.0% 80.0%

Nyeri

Sedang

Count 1 4 0 5

% within

Intenitas_Ny

eri_Sesudah

_Ambulasi_D

ini

20.0% 80.0% .0% 100.0%

% within

Pendidikan 11.1% 26.7% .0% 20.0%

% of Total 4.0% 16.0% .0% 20.0%

Total Count 9 15 1 25

% within

Intenitas_Ny

eri_Sesudah

_Ambulasi_D

ini

36.0% 60.0% 4.0% 100.0%

Page 118: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

98

% within

Pendidikan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 36.0% 60.0% 4.0% 100.0%

Page 119: SKRIPSI PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP …repo.stikesicme-jbg.ac.id/1637/1/SKRIPSI FULL CICI.pdf · Salah satu konsep dasar perawatan pada masa nifas atau pascasalin pasien pasca

99

Intenitas_Nyeri_Sesudah_Ambulasi_Dini * Pekerjaan Crosstabulation

Pekerjaan

Total Wiraswasta Swasta IRT

Intenitas_Nyeri_Ses

udah_Ambulasi_Din

i

Nyeri

Ringan

Count 4 2 14 20

% within

Intenitas_Nyeri_Ses

udah_Ambulasi_Din

i

20.0% 10.0% 70.0% 100.0%

% within Pekerjaan 66.7% 66.7% 87.5% 80.0%

% of Total 16.0% 8.0% 56.0% 80.0%

Nyeri

Sedang

Count 2 1 2 5

% within

Intenitas_Nyeri_Ses

udah_Ambulasi_Din

i

40.0% 20.0% 40.0% 100.0%

% within Pekerjaan 33.3% 33.3% 12.5% 20.0%

% of Total 8.0% 4.0% 8.0% 20.0%

Total Count 6 3 16 25

% within

Intenitas_Nyeri_Ses

udah_Ambulasi_Din

i

24.0% 12.0% 64.0% 100.0%

% within Pekerjaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 24.0% 12.0% 64.0% 100.0%