Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS XI SEMESTER
GENAP SMA NEGERI 1 ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG
UTARA TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh :
SUCI KURNIA WARDANI
NPM.1501010299
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO (IAIN)
1439 H /2018 M
PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS XI SEMESTER
GENAP SMA NEGERI 1 ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG
UTARA TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Persyaratan Dalam Rangka Menyelesaikan
Pendidikan Program Strata Satu (S1)
Oleh:
SUCI KURNIA WARDANI
NPM. 1501010299
Pembimbing I: Dr. Zainal Abidin, M.Ag
Pembimbing II: Buyung Syukron, S.Ag. SS. MA
Jurusan: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H/2018 M
NIP. 19670531 199303 2 003
NOTA DINAS
Nomor :
Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Perihal : Permohonan Dimunaqosyahkan
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Metro
di-
Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah kami mengadakan pemeriksaan dan bimbingan seperlunya, maka skripsi
penelitian yang telah disusun oleh :
Nama : Suci Kurnia Wardani
NPM : 1501010299
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Yang berjudul : PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS
XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 ABUNG
SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
Sudah kami setujui dan dapat diajukan ke Fakultas Institut Agama Islam
Negeri Metro untuk dimunaqosyahkan.
Demikian harapan kami dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Metro, Mei 2019
Pembimbing I
Dr. Zainal Abidin, M.Ag
NIP. 197003161998031003
Pembimbing II
Buyung Syukron, S.Ag. SS. A
NIP. 19721112200003100
PERSETUJUAN
Judul : PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS XI
SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 ABUNG SELATAN
KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN
2018/2019
Nama : Suci Kurnia Wardani
NPM : 1501010299
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
DI SETUJUI
Untuk dimunaqosyah dalam sidang munaqosyah Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Metro.
Metro, Mei 2019
Pembimbing I
Dr. Zainal Abidin, M.Ag
NIP. 197003161998031003
Pembimbing II
Buyung Syukron, S.Ag. SS. A
NIP. 197211122000031004
Mengetahui
Ketua Jurusan PAI
Muhammad Ali, M.Pd.I.
NIP. 19780314 200710 1 003
PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS XI
SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 ABUNG SELATAN
KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
ABSTRAK
OLEH :
SUCI KURNIA WARDANI
Berdasarkan hasil prasurvey yang telah dilakukan di SMA Negeri 1
Abung Selatan dan menurut keterangan dari bapak Tono Rahmadi pada
tanggal 31 oktober 2018 yang diperoleh hasil belajar yang dicapai siswa SMA
Negeri 1 Abung Selatan belum mencapai hasil yang optimal, karena belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang disepakati pihak SMA
Negeri 1 Abung Selatan tahun pelajaran 2018/2019. Sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 1 Abung Selatan Siswa dikatakan
tuntas jika memiliki nilai ≥ 75, dari data tersebut dapat dilihat bahwa dari 23
Siswa hanya 10 Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan maksimal
(KKM) dan 13 Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan maksimal
(KKM). Bentuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif lapangan
“penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasil”. Kemudian penelitian juga dilakukan terjun langsung
di lapangan yaitu di SMA Negeri 1 Abung Selatan.
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode tes digunakan untuk memperoleh nilai
hasil belajar menggunakan LKS. LKS digunakan sebagai sumber belajar bagi
siswa, peneliti akan menggunakan LKS yang ada disekolah dengan materi
sesuai pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan ada pengaruh yang signifikan
antara penggunaan lembar kerja siswa (LKS) terhadap hasil belajar
pendidikan agama islam siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Abung Selatan,
ini dapat dilihat dari perhitungan analisis Person Product Moment yang
kemudian dihitung dengan uji t. Berdasarkan pengolahan data yang diperoleh
harga thitung= 3,0938 dan ttabel = 2,0141 dengan taraf signifikansi 5%
menunjukan bahwa thitung (3,0938) ≠ ttabel(2,0141). Rata-rata hasil belajar
dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) pada siswa kelas XI IPS 1
semester genap SMA Negeri 1 Abung Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019.
Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji hipotesis hasil belajar peserta didik
yaitu uji perbedaan dua rata-rata dimana thitung= 3,0938 dan ttabel= 2,0141
dengan taraf signifikansi 5% menunjukan bahwa thitung (3,0938) > ttabel
(2,0141). Sehingga rata-rata hasil belajar pendidikan agama islam kelas XI
IPS 1 lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar pendidikan agama islam kelas XI
2.
ORISINILITAS PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Suci Kurnia Wardani
NPM : 1501010299
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas : Tarbiyah
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya,
kecuali bagian bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Metro, Juni 2019
Penulis
Suci Kurnia Wardani
NPM. 1501010299
MOTTO
Sesungguhnya allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan
(QS. Ar Ra’d: 11)
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang
tua tercinta, Ayahanda Imam Subeki dan Ibunda Sumiati yang senantiasa
mendukung dan mendoakan saya, sehingga menjadi alasan saya untuk segara
menyelesaikan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik hidayah
dan inayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. .
Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan dalam
rangka menyelesaikan pendidikan Program Strata Satu (S1) FakultasTarbiyah dan
Ilmu Keguruan IAIN Metro guna memperoleh gelar S.Pd.
1. Alhamdulilah kupanjatkan keada Allah SWT, atas segala rahmat dan juga
kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi saya dengan segala
kekurangannya. Segala syukur kuucapkan kepadamu YaAllah karena sudah
menghadirkan orang-orang yang sangat berarti disekeliling saya. Yang selalu
memberikan saya semangat dan doa, sehingga skripsi saya ini dapat
diselesaikan dengan baik.
2. Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tua saya. Terima
kasih atas kasih sayang yang berlimpah dari mulai saya lahir hingga saya
sudah sebesar ini. Teruntuk ibu, terima kasih juga atas limpahan doa yang tak
berkesudahan. Serta segala hal yang ibu lakukan untuk saya, semua yang ibu
lakukan itu yang terbaik.
3. Selanjutnya terima kasih untuk teman-teman saya yang luar biasa dalam
memberi dukungan dan doa yang tanpa henti. Ucapan terima kasih ini juga
saya persembahkan untuk seluruh teman-teman saya di jurusan pendidikan
agama islam terutama kelas A angkatan 2015. Terima kasih untuk memori
yang kita rajut setiap harinya, atas canda tawa yang setiap hari kita lakukan,
dan atas solidaritas kalian. Sehingga masa kuliah selama 4 tahun ini menjadi
lebih berarti. Semoga saat-saat indah itu akan selalu menjadi kenangan indah.
4. Terima kasih juga teruntuk orang yang selalu ada disaat susah maupun
senang yang tidak pernah meninggalkan saya disaat saya sendiri, yang selalu
meluangkan waktunya untuk saya, yang selalu ada disaat saya butuh, dia
orang spesial yang sampai detik ini masih memberikan saya semangat dan
doa Aprilio Arie Sputra.
5. Terima kasih juga yang tak terhingga untuk para dosen pembimbing saya.
Bapak yang selalu sabar membimbing saya sehingga saya sampai pada detik
ini. Untuk bapak Dr. Zainal Abidin, M.Ag selaku pembimbing 1, dan bapak
Buyung Syukron, S.Ag. SS. A selaku pembing dua. Terima kasih juga untuk
semua pihak yang mendukung keberhasilan skripsi saya yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
6. Untuk semua pihak yang saya sebutkan, terima kasih atas semuanya. Semoga
Allah SWT senantiasa membalas setiap kebaikkan kalian. Serta kehidupan
kalian semua juga dimudahkan dan diberkahi selalu oleh Allah SWT.
Saya menyadari bahwa hasil karya skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
tetapi saya harap isinya tetap dapat memberikan manfaat sebagai ilmu dan
pengetahuan bagi para pembacanya
Metro, Mei 2019
Suci Kurnia Wardani
NPM.1501010299
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................ iii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iv
PENGESAHAN .............................................................................................. v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ORISINALITAS PENELITIAN ................................................................... vii
MOTTO .......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Indentifikasi Masalah ..................................................................... 7
C. Batasan Masalah ............................................................................. 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
E. Tujuaan Dan Manfaat Penelitian .................................................... 8
F. Penelitian Relevan .......................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 13
A. Hasil Belajar .............................................................................. 13
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 13
2. Jenis-jenis Hasil Belajar .......................................................... 14
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................... 15
B. Pendidikan Agama Islam ........................................................... 16
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ....................................... 16
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................. 17
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................. 17
C. Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................ 18
1. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS).................................... 18
2. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS) ......................................... 22
3. Kegunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................... 23
4. Kriteria Pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) ..................... 24
D. Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terhadap
Hasil Belajar PAI ........................................................................ 25
E. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................. 26
F. Hipotesis Penelitian ................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 28
A. Rancangan Penelitian ................................................................. 28
B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ............................... 28
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................. 31
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 33
E. Instrumen Penelitian .................................................................. 34
F. Teknik Analisis Data ................................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 42
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................ 42
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA NEGERI 1 Abung Selatan
Kabupaten Lampung Utara .................................................... 42
2. Visi dan Misi SMA NEGERI 1 Abung Selatan Kabupaten
Lampung Utara ...................................................................... 44
3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA NEGERI 1
Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara ........................... 45
B. Deskripsi Data Variabel Penelitian ........................................... 47
1. Data Tentang Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa
(LKS) .................................................................................... 47
2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa ....................................... 48
C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 49
D. Pembahasan ............................................................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 61
B. Saran .......................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Data Hasil Belajar PAI Semester Ganjil Siswa Kelas XI IPS.1
SMA Negeri 1 Abung Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019 ............... 5
2. Data Jumlah Siswa kelas XI IPA dan IPS SMA Negeri 1
Abung Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019 ........................................ 31
3. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA NEGERI 1
Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara.......................................... 44
4. Nilai penggunaan kembar kerja siswa (LKS) pada materi hormat
dan patuh kepada orangtua dan guru .................................................... 46
5. Nilai Siswa yang tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
pada materi Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru ................... 47
DAFTAR LAMPIRAN
1. Izin Prasurvey ............................................................................................. 65
2. Balasan Prasurvey ..................................................................................... 66
3. SK Bimbingan Skripsi ............................................................................... 67
4. Surat Tugas ................................................................................................ 68
5. Izin Research ............................................................................................. 69
6. Balasan Research ...................................................................................... 70
7. Bebas Pustaka............................................................................................. 71
8. Bebas Jurusan PAI ..................................................................................... 72
9. Kartu Konsultasi ........................................................................................ 73
10. Outline ....................................................................................................... 91
11. Alat Pengumpul Data (APD) ..................................................................... 95
12. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 96
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan syarat terbentuknya manusia Indonesia
seutuhnya sehingga dalam melaksanakan pendidikan nasional aspek
pendidikan memegang peranan yang sangat penting sebagai rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah telah berusaha secara maksimal
untuk meningkatkan mutu pendidikan suatu bangsa pada masa yang akan
datang.
“Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Pendidikan memiliki peran penting dalam usaha mengembangkan dan
membina potensi yang dimiliki Siswa. Siswa tidak hanya diberikan pelajaran
ilmu pengetahuan umum tapi juga diberikan pelajaran pengetahuan agama
agar siswa menjadi individu yang intelektual, beriman dan bertaqwa. Belajar
hendaknya menjadi priotas karena belajar adalah istilah kunci yang paling
utama dalam jenjang pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak
pernah ada pendidikan.
Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah program pembelajaran, yang
di arahkan pada menjaga aqidah, berakhlak mulia, serta memiliki
pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Islam.1 Begitu juga dengan
proses pembelajaran.
Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila didukung
tersedianya bahan ajar dan LKS untuk mata pelajaran PAI yang memiliki
pengetahuan luas dan mendalam tentang agama Islam. Kualitas pembelajaran
tercapai apabila siswa menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap
tugas-tugas disekolah sesuai dengan kebutuhannya dalam kehidupan. Agar
pendidikan melalui sistem persekolahan memiliki kualitas yang tinggi dan
menghasilkan lulusan yang memenuhi kriteria.2
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembar yang berisi pedoman bagi
siswa untuk melaksanakan tugas yang terprogram. Lembar Kerja Siswa
(LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat berupa panduan untuk
latihan pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen atau demonstrasi.3
Keberadaan LKS sangat berperan untuk mengarahkan siswa dalam
mempelajari dan menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau
dalam kelompok karena dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan yang semakin pesat tidak mungkin seorang guru dapat
menyampaikan seluruh pengetahuannya kepada siswa. Oleh sebab itu dengan
menggunakan LKS maka penyampaian materi akan lebih rinci. karena LKS
adalah sumber belajar yang bisa untuk segera dipelajari dan dikerjakan.
Salah satunya untuk mata pelajaran PAI yang sangat luas
pengetahuan nya tentang ilmu agama maka perlu ada sumber belajar LKS
1 Amri Darwis,”Redifinisi Pendidikan Agama Islam Dalam Terang Pendidikan Karakter”,
(Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R Subrantas Km 17 Panam
Pekanbaru Riau), Vol.XVII,No.3, h. 386.
2 Endang Mulyani, “Penerapannya dalam Bahan Ajar dan LKS” Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, (Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta 28 Mei 2005 Kurikulum 2004),
Vol.2,No.3, h. 29.
3 Pitriya Ningtiyas dan Heri Peserta didikya, “Penggunaan Metode Kooperatif Tipe TGT
Dilengkapi Modul dan LKS Ditinjau Dari Aktivitas Peserta didik”penggunaan metode, (IKIP
PGRI Madiun: Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407), Vol. 3 No. 1 April 2012,
h. 54.
dalam proses pembelajaran akan membuka kesempatan seluas-luasnya
kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Sedangkan di SMA
Negeri 1 Abung Selatan guru belum memanfaatkan secara baik tentang
penggunaan LKS, siswa hanya diberikan buku cetak yang sudah disediakan
disekolah. Buku cetak tersebut disediakan saat sedang proses belajar
mengajar berlangsung, sesudah itu buku cetak dikembalikan lagi
keperpustakaan sekolah. Oleh sebab itu saat proses pembelajaran sedang
berlangsung masih ada beberapa siswa mengikuti proses pembelajaran tetapi
tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan tidak memanfaatkan
fasilitas yang sudah diberikan dan disediakan oleh SMA Negeri 1 Abung
Selatan padahal ketersediaan buku pembelajaran PAI sudah tersedia tetapi
siswa masih kurang memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan karena
siswa malas membaca buku cetak dengan alasan materi nya terlalu banyak,
dan ketersediaan buku cetak itupun terbatas. Maka dari itu satu kelas hanya
terdapat beberapa siswa saja yang aktif dalam proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Oleh karena itu siswa yang aktif hasil belajarnya
mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) dan siswa yang kurang aktif
lainnya cenderung mendapatkan nilai yang belum mencukupi KKM. Oleh
karena itu perlu adanya bahan ajar LKS agar proses belajar mengajar dapat
berjalan secara optimal dan prestasi belajar dapat meningkat.
Berdasarkan hasil prasurvey yang telah dilakukan oleh peneliti di
SMA Negeri 1 Abung Selatan pada tanggal 31 Oktober 2018 bahwa kondisi
sekolah dan fasilitas yang ada sudah cukup baik. Kegiatan pembelajaran PAI
yang disampaikan oleh bapak Tono Rahmadi, S.Pd.I selama ini telah
ditanggapi secara baik oleh siswa, namun jika diperhatikan dari hasil
pembelajaran siswa umumnya belum memuaskan, dimungkinkan terdapat
kecenderungan siswa melaksanakan tugas hanya sekedar memenuhi tugas
dari guru tanpa memahami pelajaran PAI seperti yang diharapkan dalam
setiap pemberian tugas.
Berdasarkan hasil prasurvey yang telah dilakukan di SMA Negeri 1
Abung Selatan dan menurut keterangan dari bapak Tono Rahmadi yang
diperoleh hasil belajar yang dicapai siswa SMA Negeri 1 Abung Selatan
belum mencapai hasil yang optimal, karena belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang disepakati pihak SMA Negeri 1 Abung
Selatan tahun pelajaran 2018/2019 adalah:
1. Hasil belajar tuntas jika Siswa mendapatkan nilai ≥ 75
2. Hasil belajar belum tuntas jika Siswa mendapatkan nilai < 75
Cara menentukan KKM tersebut dengan melihat daya dukung,
kompleksitas dan intaq. Kriteria keberhasilan pembelajaran pada mata
pelajaran PAI kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan dapat dikatakan
berhasil apabila hasil belajar siswa atau KKM dalam mata pelajaran PAI
mencapai nilai ≥75. Namun kenyataan yang terjadi, masih ada beberapa siswa
yang kurang optimal. Pernyataan tesebut di dukung oleh adanya data hasil
ulangan harian siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan di SMA Negeri 1 Abung Selatan adalah ≥ 75 didapat data sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Data Hasil Belajar PAI Semester Ganjil Siswa Kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1
Abung Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019
NO NAMA KELAS NILAI
1 ANITA NURBALQIS XI IPS 1 86
2 ARDIANSYAH XI IPS 1 76
3 DETA ANGGUN SARI XI IPS 1 83
4 DIKA DWI CAHYONO XI IPS 1 76
5 DWI LESTARI XI IPS 1 86
6 FIKRI INDRA JAYA XI IPS 1 40
7 HAIRUL SALEH XI IPS 1 70
8 INDAH WINARNI XI IPS 1 66
9 JAKA PRATAMA XI IPS 1 53
10 JULIA SAFITRI XI IPS 1 80
11 MERI SUSANTI XI IPS 1 73
12 MILLA AL FAZRI XI IPS 1 66
13 NOFRI NUR DIANSYAH XI IPS 1 80
14 NOFRISA LINDRI FITRI XI IPS 1 73
15 FEBRI ARIANSAH XI IPS 1 80
16 RANDI DIAN SANJAYA XI IPS 1 53
17 REGITA NOVITA SARI XI IPS 1 66
18 RIO RAMADHAN XI IPS 1 76
19 SEPTIANI WULAN DARI XI IPS 1 63
20 SLAMET ANDIKA XI IPS 1 76
21 TANIA ANJANI XI IPS 1 66
22 TOMI PRATAMA XI IPS 1 50
23 UDI PRATAMA XI IPS 1 63
Sumber : Hasil prasurvey mata pelajaran PAI kelas XI IPS.1 Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2018/2019.
Dari data pada tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa hasil belajar PAI
siswa kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan masih banyak yang
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sesuai dengan
Kriteria Ketuntatsan Minimal (KKM) SMA Negeri 1 Abung Selatan Siswa
dikatakan tuntas jika memiliki nilai ≥ 75, dari data tersebut dapat dilihat
bahwa dari 23 Siswa hanya 10 Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan
maksimal (KKM) dan 13 Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan
maksimal (KKM).
Gambar1.3 diagram hasil belajar
0
5
10
15
20
25
Jumlahsiswa
SiswaLulus
SiswaTidakLulus
23
10 13
Diagram hasil belajar PAI
Sales
Diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa kelas XI IPS 1
yaitu 23 siswa, siswa yang lulus dan nilainya mencapai kkm yaitu 10 siswa,
dan siswa yang nilainya tidak mencapai kkm yaitu 13 siswa.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diambil
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar pendidikan agama Islam masih rendah.
2. Kurang nya pemahaman siswa tentang materi pendidikan agama Islam
yang cukup luas pengetahuannya.
3. Siswa malas untuk membaca.
4. Guru belum memanfaatkan LKS dengan baik.
5. Tetersediaan buku cetak yang ada disekolah terbatas.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka
permasalahan dalam penelitian ini dibatasi. Adapun pembatasan dalam
penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam peserta didik kelas
XI IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan Tahun pelajaran 2018/2019.
2. Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar yang di
ambil dari nilai ulangan harian pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah dalam penelitian
ini dapat dirumuskan :
“Apakah ada pengaruh penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)
terhadap hasil belajar PAI siswa kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan
Tahun Pelajaran 2018/2019”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar PAI apakah dengan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAI Siswa Kelas XI
IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan pada Tahun 2018/2019.
2. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi :
a. Peneliti
1) Dengan mengetahui pengaruh penggunaan LKS siswa terhadap
hasil belajar siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan
penulis.
2) Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada
penggunaan LKS.
b. Guru
Guru dapat mengoptimalkan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dalam pembelajaran PAI terkait dengan hasil belajar.
c. Siswa
Bagi Siswa hasil penelitian ini dapat menumbuhkan minat belajar
mandiri dan mendorong siswa agar lebih termotivasi dalam
mempelajari mata pelajaran PAI.
d. Sekolah
Dapat memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya peningkatan
mutu pembelajaran PAI di sekolah yang bersangkutan.
F. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Wulandari, Wulandari (2009) “Pengaruh
penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap daya serap siswa Pada
bidang studi PAI di SD Negeri Made II Surabaya”. Undergraduate thesis,
UIN Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui
tentang pengaruh Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap daya serap siswa pada
bidang studi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Made II
Surabaya. Penelitian ini membahas secara umum siswa dalam setiap kelas itu
terbagi atas tiga kelompok, yaitu kelompok pandai atau cepat belajar,
kelompok sedang serta kelompok kurang atau lambat belajar. Dengan kata
lain menurut penulis bahwa ada siswa yang cepat dapat menyerap dan
memahami materi pembelajaran yang diajarkan, ada yang biasa-biasa atau
sedang dan bahkan ada pula yang lambat atau susah sekali mengerti dan
memahami materi yang diajarkan, dan yang terbanyak dalam kelas adalah
kelompok yang sedang.4
Hasil penelitian Tya Puspita Dewi, “Pengaruh penggunaan LKS
terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VII semester genap SMP
Negeri 5 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2011/2012”. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Metro 2012. yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah “masih banyak siswa yang belum
tuntas pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 5
Terbanggi besar tahun pelajaran 2011/2012”. Pada penelitian ini hasil belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 5 Tebanggi Besar belum memenuhi tujuan yang
diharapkan. Proses belajar dapat dilaksanakan dengan baik jika peran guru
sebagai motivator dalam kegiatan pembelajaran dikelas selalu dilakukan dan
optimal.5
Hasil penelitian Ida Septi Ekosari “Penerapan media Lembar
Kerja Siswa (LKS) dalam meningkatkan efektifitas belajar siswa bidang studi
pendidikan Agama Islam kelas VII”, (Studi Kasus di SMP Negeri 2
Sidoharjo, Sragen, Tahun Ajaran 2008/2009), Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini untuk mengetahui
efektifitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
menggunakan Media Lembar Kerja Siswa (LKS) di SMP Negeri 2 Sidoharjo
Sragen Tahun ajaran 2008/2009. Penelitian ini membahas tentang kurangnya
4 Wulandari, Pengaruh penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap daya serap siswa
Pada bidang studi PAI, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2009)
5 Tya Puspita Dewi, Pengaruh penggunaan LKS terhadap hasil belajar IPS terpadu,
(Terbanggi Besar:Universitas Muhammadiyah Metro, 2012)
referensi buku paket sebagai buku pegangan Siswadari setiap mata pelajaran
yang ada, kurangnya sikap disiplin siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar, dan sikap “nerimo” dari sebagian siswa membuat siswa di SMP
Negeri 2 Sidoharjo, Sragen menjadi malas belajar. Khusus untuk pelajaran
agama Islam Siswa beranggapan bahwa pelajaran Agama Islam adalah
pelajaran yang sulit sehingga siswa malas untuk belajar.6
Dari ketiga penelitian diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
terdapat beberapa perbedaan yaitu peneliti :
1. Wulandari, Wulandari SD Negeri Made II Surabaya meneliti tentang
pengaruh LKS terhadap daya serap. Adanya siswa yang cepat dapat
menyerap dan memahami materi pembelajaran yang diajarkan, ada yang
biasa-biasa atau sedang dan bahkan ada pula yang lambat atau susah
sekali mengerti dan memahami materi yang diajarkan.
2. Tya Puspita Dewi, peneliti ini membahas tentang pengaruh penggunaan
LKS terhadap hasil belajar dengan peran guru sebagai motivator. Dalam
hal ini masih banyaknya siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran IPS
Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Terbanggi Besar. proses belajar
dapat dilaksanakan dengan baik jika peran guru sebagai motivator dalam
kegiatan pembelajaran dikelas selalu dilakukan dan optimal.
3. Ida Septi Ekosari SMP Negeri 2 Sidoharjo, Sragen, penelitian ini tentang
penerapan LKS dalam meningkatkan efektivitas siswa pada mata
pelajaran PAI.
6 Ida Septi Ekosari, Penerapan media Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam meningkatkan
efektifitas belajar siswa bidang studi pendidikan Agama Islam, (Sragen: Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2012)
Sedangkan penelitian yang penulis teliti yaitu tentang pengaruh
penggunaan lembar kerjasiswa (LKS) terhadap hasil belajar pendidikan
agama Islam yang belum mencapai kriteria ketuntasan maksimal (KKM)
siswa kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan. Hal ini dikarenakan
kurangnya pemahaman siswa tentang materi pembelajaran pendidikan agama
Islam yang cukup sulit di pahami, terlebih dalam aspek meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah agama, dan dimungkinkan terdapat
kecenderungan siswa malas untuk membaca, dan ketersediaan buku cetak
disekolah terbatas.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. HASIL BELAJAR
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan dan pengalaman
yang diperoleh.
Hasil meliputi perubahan psikomotorik, sehingga hasil belajar adalah
kemampuan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang dicapai dalam belajar setelah ia melakukan kegiatan
belajar.7
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari
kemampuan-kemampuan atau kecakapan-kecakapan potensial (kapasitas)
yang dimiliki seseorang, penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat
dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
maupun keterampilan berfikir. 8 Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.9 Hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan.10 Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa
7 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2006), h.296
8 Syaodah Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), h.102
9 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pebelajaran, (jakarta : PT Rineka Cipta, 2010), h.3
10 Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar & Pembelajaran Pengembangan Wacana
dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013),
h.22
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungan. 11
Berdasarkan pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa pengertian
hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah
dilakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pengajaran
disekolah. Hasil ini bisa dilihat dari penguasaan siswa terhadap mata
pelajaran yang ditempuhnya. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan, sikap
pemahaman dan keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan dan program
belajar dalam bidang tertentu.
2. Jenis-Jenis Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang diperoleh siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar memiliki tipe-tipe atau
klasifikasi yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Adapun Jenis-jenis hasil
belajar diantaranya adalah :
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi, kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya disebut
kognitif tingkat tinggi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Jenis hasil belajar
afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti
11 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003)
perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan
sosial.
c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampun bertindak.12
Berdasarkan kutipan diatas dapat penulis simpulkan bahwa, hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mencakup tiga ranah
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik, dimana ketiga ranah
tersebut seharusnya mampu dicapai oleh siswa setelah ia mengikuti proses
belajar mengajar di sekolah.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dalam setiap proses belajar mengajar, keberhasilan dan kegagalan tidak
dapat dilihat dari satu faktor yang menghambat proses belajar mengajar
siswa, hasil belajar adalah kemampuan dan perubahan tingkah laku yang
diperoleh melalui kegiatan belajar. Untuk mencapai keberhasilan belajar
tersebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, seperti
pendapat di bawah ini :
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan secara terperinci
mengenai faktor-faktor yang berpengarh terhadap hasil belajar siswa baik
yang bersifat intern maupun ekstern sebagai berikut :
a. Faktor Intern, terdiri dari:
1) Faktor Jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh)
12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdikarya, 2011), h.22-29
2) Faktor Psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,
kematangan, dan kesiapan)
3) Faktor Kelelahan
b. Faktorn Ekstern, terdiri dari:
1) Faktor Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, dan latar belakang kebudayaan)
2) Faktor Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, metode belajar, dan waktu sekolah
3) Faktor Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan di masyarakat)13
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran pendidikan
agama Islam antara lain faktorn intern dan faktor ekstern. Keberhasilan
belajar mata pelajaran pendidikan agama islam dapat dilihat dari hasil belajar
yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa
suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
13 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
h.60-71.
mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam
dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan al-Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengaran latihan, serta penggunaan pengalaman.14 Pendidikan
Agama Islam juga berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak
agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati dan
mengamalkan agama Islam serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan,
baik pribadi maupun kehidupan masyarakat.15
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.16 Tujuan Pendidikan Agama Islam juga ialah
sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan
selesai.17
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam disekolah berfungsi :
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta
didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan
keluarga.
b. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki
bakat khusus dibidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang
14 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2014), 21
15 Aat Syafaat dan Sohari Sahrani, Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah
Kenakalan Remaja (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), 16
16 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam., 22.
17 Aat Syafaat dan Sohari Sahrani, Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah
Kenakalan Remaja.,33.
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan
dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
c. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau
dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
e. Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
f. Sumber lain, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai
kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
C. Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Pengertian LKS
Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu
pembelajaran.18 Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa
informasi, soal-soal, dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh
siswa. LKS sangat baik dipakai untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam
belajar, baik dipergunakan dalam strategi heuristik maupun strategi
ekspositorik. Dalam strategi heuristik, LKS dipakai dalam penerapan metode
terbimbing, sedangkan strategi ekspositorik, LKS dipakai untuk memberikan
latihan pengembangan.
LKS ini sebaiknya dirancang oleh guru sesuai dengan pokok bahasan
dan tujuan pembelajaran.19 LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat
dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep karena LKS dirancang untuk
membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran.
18 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : CV Pustaka Setia 2011), h. 74
19 Ibid, h. 75
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Keuntungan adanya lembar kegiatan
adalah memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi
siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan
menjelaskan suatu tugas tertulis. 20
Lembar kerja siswa (LKS) merupakan suatu lembar kerja yang berisi
petunjuk atau arahan dari guru kepada siswa supaya siswa dapat
melaksanakan kegiatan guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.21
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan salah satu sumber
pembelajaran, secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai
pelengkap atau saran pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Lembar Kegiatan Siswa berupa lembaran kertas yang
berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus
dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk memberikan
latihan pengembangan dalam pelajaran pendidikan agama Islam (PAI)
Kata Lembar Kegiatan Siswa (LKS) terdiri dari tiga bagian yaitu
lembar, kegiatan, dan siswa. Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata lembar
berarti helai, kegiatan berarti melakukan suatu kegiatan, dan siswa berarti
murid atau pelajar untuk tingkat sekolah dasar sampai dengan sekolah
20 Majid, abdul, “Perencanaan Pembelajaran”. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya 2008),
h.176
21 Lestari, Wahyuning, Endang Susilowati, and Lina Mahardiani. "Pembelajaran Kimia
Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dengan Metode Praktikum Yang
Dilengkapi Dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dan Diagram Vee Ditinjau Dari Sikap Ilmiah
Siswa Pada Materi Pokok Perubahan Materi Kelas VII Semester GenapMTsN 1 SURAKARTA
Tahun Ajaran 2011/2012”Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),(Universitas Sebelas Maret) Vol. 1, No.
1 April 2012, h.
menengah atas. Jadi dapat dikatakan bahwa Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
adalah sumber pembelajaran bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar
disekolah. Dengan menggunakan LKS dalam pembelajaran akan membuka
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam
pembelajaran. Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam
memantau siswa dalam proses belajar mengajar.
Dalam pemanfaatan suatu sumber belajar hal yang utama diketahui
oleh tenaga pengajar yaitu fungsi dari sumber belajar itu sendiri,
fungsinya sebagai berikut: sumber belajar dapat meningkatkan
produktivitas pendidikan, memberikan kemungkinan pendidikan yang
sifatnya lebih individual, memberikan jalan yang lebih ilmiah, dapat
digunakan langsung dalam pembelajaran, dan pemberikan keluasan
materi yang disajikan. 22
Selain bagian dari sumber belajar bagi siswa, LKS juga merupakan
bagian dari media pembelajaran dalam bentuk media cetak. Siswa akan
merasa lebih fokus dalam belajar bila diberikan sebuah LKS, apalagi pada
kurikulum 2013 saat ini banyak materi pelajaran yang tersaji sangat sulit
sehingga tidak dapat terselesaikan dengan baik oleh siswa.
Para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang
LKS salah satunya yaitu : Dalam kegiatan pembelajaran media LKS
merupakan salah satu kelompok media cetak. Penggunaan LKS sebagai alat
bantu pengajaran akan dapat mengaktifkan siswa. Dalam hal ini, sesuai
dengan pendapat Tim Instruktur Pemantapan Kerja (PKG) Sudiati
menyatakan secara tegas “salah satu cara membuat siswa aktif adalah dengan
22 Karwono dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, (Depok: PT Raja Grafindo Persada,
2017), h. 3
menggunakan LKS”. Lembar Kerja bagi Siswa dalam kegiatan intrakurikuler
untuk mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat.
LKS berisi tentang ringkasan materi tugas-tugas dan evaluasi.
Ringkasan dimaksudkan untuk menyelenggarakan ingatan siswa terhadap
materi pokok yang disampaikan. Tugas dimaksudkan untuk memantapkan
penguasaan terhadap materi pokok yang dipelajari dan untuk menguji tingkat
penguasaan siswa terhadap materi bahasan“. Berdasarkan pengertian dan
penjelasan awal mengenai LKS, berikut komponen yang harus ada dalam
sebuah LKS sebagai berikut: “judul eksperimen, teori singkat tentang materi,
alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan
kesimpulan untuk bahan diskusi”.
LKS tidak dibuat secara asal tetapi memerlukan pemahaman khusus
dari unsur-unsur dalam penyusunan sebuah LKS yang terdiri dari, judul
eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur
eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan
diskusi.23
Menurut Depdikbud Fungsi Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai berikut :
a. Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar
b. Membantu siswa dalam mengembangkan konsep
c. Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan keterampilan
proses
d. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran
e. Membantu siswa dalam memperoleh catatan tentang materi yang
dipelajari melalui kegiatan belajar mengajar. 24
23 Trianto, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif”.Jakarta:Prenada Media
2010”, h. 223
24 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hlm. 27
LKS juga bisa disebut sebagai metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. 25
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa LKS adalah lembar yang berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa
petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diperintahkan dalam
lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Adapun
beberapa kelebihan dari LKS yaitu :
a. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual
ataupun kelompok.
b. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
c. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
d. Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
e. Meningkatkan aktivitas belajar.
f. Mendorong siswa mampu bekerja sendiri.
g. Membimbing siswa secara baik ke arah pengembangan konsep.
2. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah :
a. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki
oleh peserta didik.
b. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap matri yang telah
disajikan.
c. Mengembangkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.
25 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung; Refika Aditama, 2007), h.64
LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan
yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berfikir yang akan
ditumbuhkan Pada diri siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai urutan kerja
yang diberikan dalam kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
terhadap pemahaman materi yang telah diberikan.
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bertujuan untuk :
a. Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar mengajar
b. Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru lebih
sistematis, berwarna, serta bergambar untuk menarik perhatian dalam
mempelajari LKS
3. Kegunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
LKS dalam kegiatan pembelajaran dapat dimanfaatkan pada tahap
penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap
pemahaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep) karena LKS
dirancang untuk membimbing siswa dalam mempelajari topik. Pada tahap
pemahaman konsep, LKS dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik
dengan maksud memperdalaam pengetahuan tantang topik yang telah
dipelajari sebelumnya yaitu penanaman konsep.
Menurut tim instruktur PKG Sudiati Kegunaan atau manfaat LKS
antara lain :
a. Merupakan alternatif bagi guru mengarahkan pengajaran atau
memperkenalkan kegiatan tertentu sebagai variasi kegiatan belajar
mengajar.
b. Dapat mempercepat proses pengajaran atau menghemat waktu
penyajian suatu topik pelajaran, sebab dapat disiapkan sewaktu jam
bebas mengajar sebelum memasuki kelas. Serta dapat dibagikan
secara cepat pada siswa untuk segera dipelajari dan dikerjakan.
c. Dapaat memudahkan penyelesaian tugas perorangan atau kelompok
karena siswa dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan kecepatannya.
d. Meringankan kerja guru dalam memberi bantuan perorangan atau
meremidi terutama untuk mengelola kelas.
e. Dapat mengoptimalkan penggunaan alat bantu pengajaran yang
terbatas, oleh karena itu siswa atau kelompok dapat menggunakan alat
bantu itu secara bergilir dari bahan yang tersedia.
f. Dapat membuktikan minat siswa, jika lembar kerja siswa disusun
secara menarik.
Dapat penulis simpulkan bahwa kegunaan lembar kerja siswa (LKS)
yaitu sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau dapat
mempercepat proses belajar mengajar.
4. Kriteria Pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS yang digunakan siswa harus dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat dikerjakan siswa dengan baik dan dapat memotivasi belajar siswa.
Menurut Tim penatar Provinsi Dati I Jawa Tengah, hal-hal yang
diperlukan dalam penyusunan LKS adalah:
a. Mengutamakan bahan yang penting.
b. Menyesuaikan tingkat kematangan berpikir siswa.26
26 Hamdani, Strategi Belajar,h.75
D. Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terhadap Hasil
Belajar PAI.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat berpengaruh terhadap daya
serap siswa jika LKS tersebut dikerjakan oleh siswa dengan baik.
Suatu pembiasaan sebab dengan adanya kebiasaan untuk mengerjakan
soal-soal latihan LKS maka dengan tidak disadari pengetahuan yang
ada dalam LKS tersebut akan tertanam dalam ingatan siswa. Sebab
pembiasaan akan terus berpengaruh dalam pembentukan watak
sampai hari tua.27
Jika pelaku (perubahan hasil belajar) sering dilatih atau digunakan
maka eksistensinya perilaku tersebut akan semakin kuat, sebaliknya jika
perilaku tersebut tidak sering digunakan maka akan terlupakan atau sekurang-
kurangnya akan menurun.28
Begitu juga dengan pengetahuan siswa apabila selalu dipergunakan
yakni dengan mengisi soal-soal latihan LKS, maka dengan kebiasaan tersebut
akan menambah kuat pengetahuan serta pemahaman siswa sehingga pada
waktu ulangan akan dengan mudah untuk mengulang kembali pelajaran yang
ada. Tetapi agar kebiasaan mengerjakan LKS tersebut dapat dilaksanakan
dengan baik, maka perlu suatu pengajaran atau penguatan dan ganjaran atau
penguatan sebagai faktor yang penting dalam proses belajar. Oleh karena itu
agar siswa mau untuk mengerjakan LKS maka perlu diberikan suatu pujian
dan bagi siswa yang tidak mau mengerjakannya diberikan suatu hukuman.
Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana Lembar Kerja Siswa (LKS)
dapat berpengaruh terhadap daya serap siswa pada pendidikan agama Islam,
di sini penulis akan mengkaji tentang apa yang dimaksud dengan LKS,
27 Ngaling Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1994), h. 115
28 A. Muzakkir, Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 42
seperti apa yang telah diuraikan pada bab dua tentang pengertian LKS adalah
salah satu jenis alat bantu pembelajaran Dan sekarang LKS sudah dibukukan
menjadi sebuah buku berisi soal-soal latihan. Dengan seringnya siswa
mempelajari soal-soal yang ada, maka pemahaman siswa terhadap materi
yang diberikan akan cukup baik. Dan hal ini berpengaruh juga terhadap hasil
belajarnya.
E. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting.29
Kerangka pikir merupakan dasar yang mendukung hubungan antara konsep
dalam variabel penelitian. Kerangka pikir adalah merupakan konsep berisikan
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam rangka memberikan
jawaban sementara.
Dari pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kerangka berpikir
atau hubungan sebab akibat dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X) yaitu
penggunaan LKS terhadap variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban terhadap
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 30 Hipotesis adalah
hubungan suatu konsep sebab akibat yang menghubungkan antara dua
29 Sugiono, Metode penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2012), h.60 30 Arikunto Suharsimi, Prosedure Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 11
variabel. maka penulis merumuskan hipotesis terhadap permasalahan pokok
agar dapat digunakan untuk menguji benar atau tidaknya hipotesis tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, hipotesis dalam penelitian ini
adalah “ Ada Pengaruh Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Terhadap
Hasil Belajar PAI Siswa Kelas XI IPS.1 Semester Genap SMA Negeri 1
Abung Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis
sebgai berikut :
1. Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada pengaruh antara penggunaan
lembar kerja siswa (LKS) terhadap hasil belajar PAI siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Abung Selatan 2018/2019.
2. Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada pengaruh antara penggunaan
lembar kerja siswa (LKS) terhadap hasil belajar PAI siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Abung Selatan 2018/2019.
Hipotesis yang diajukan sebagai asumsi dalam penelitian ini
adalah “Ada pengaruh penggunaan lembar kerja siswa (LKS)
terhadap hasil belajar PAI siswa kelas XI SMA Negeri 1 Abung
Selatan 2018/2019.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (kuasi
eksperimen). Quasi eksperimen didefinisikan sebagai eksperimen yang
memiliki perlakuan, pengukuran dampak, unit eksperimen namun tidak
menggunakan penugasan acak untuk menciptakan perbandingan dalam
rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan.31 Kemudian
penelitian juga dilakukan terjun langsung di lapangan yaitu di SMA Negeri 1
Abung Selatan.
Penelitian ini bersifat eksperimen, karena penelitian ini membahas
ada tidaknya pengaruh antar dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri, yaitu “mengetahui
tingkat hubungan antara dua variabel, tanpa melakukan perubahan, tambahan,
atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada”.32
Wilayah penelitian atau lokasi penelitian ini di SMA Negeri 1 Abung
Selatan pada Tahun Pelajaran 2018/2019. Adapun desain dalam penelitian ini
yaitu :
O1 X O2
O3 X O4
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh penggunaan lembar
kerja siswa terhadap hasil belajar PAI. Desain penelitian dipilih dua kelas
yaitu kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Selanjutnya dari kedua kelas tersebut,
31 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta,2010), h.27
32 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian, h.4
kelas XI IPS 1 diberikan pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa
(LKS) dan kelas XI IPS 2 tidak menggunakan lembar kerja siswa (LKS). O1
dan O3 merupakan hasil belajar siswa sebelum menggunakan lembar kerja
siswa (LKS). O2 adalah hasil belajar siswa yang menggunakan lembar kerja
siswa (LKS). O4, adalah hasil belajar siswa yang tidak menggunakan lembar
kerja siswa (LKS).
B. Variabel Dan Definisi Operasinal Variabel
1. Variabel Terikat
Variabel terikat disebut juga variabel tergantung. Variabel
tergantung adalah variabel penelitian yang di ukur untuk mengetahui
besarnya efek atau pengaruh variabel lain.33 Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas
XI IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan yang diambil dari tes siswa kelas
XI IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat.34 Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa variabel bebas
adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain yang ingin
diketahui. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Lembar Kerja Siswa (LKS). Yang merupakan suatu alat bantu atau media
dalam usaha meningkatkan hasil belajar.
33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h.162
34 Muhchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif, (Semarang: Walisongo Press, 2009), h.
149
3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas
sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati dan diobservasi serta
dapat diukur.35 Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diamati atau diteliti informasi
tersebut kemudian ditarik kesimpulan.36 Definisi operasional variabel
merupakan petunjuk bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Definisi operasional juga merupakan suatu definisi yang diberikan
kepada variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikan
kegiatan yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas
sifat-sifat yang didefinisikan serta diukur dan diamati. Definisi
operasional variabel merupakan unsur penting didalam penelitian, karena
melalui definisi operasional variabel, maka seorang peneliti dapat
menyusun atau membuat alat ukur data yang cepat dan akurat.
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif,
ranah psikomotorik, dimana ketiga ranah tersebut seharusnya
mampu dicapai oleh siswa setelah ia mengikuti proses belajar
mengajar di sekolah. Hasil belajar mata pelajaran agama Islam
35 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grafindo, 2013), h. 75
36 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan R&D, (Bandung; Alfabeta,
2009), h. 60
kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1 Abung Selatan yang diperoleh
dari nilai tes.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah : Lembar kerja siswa (LKS)
merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran Lembar
kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi,
soal-soal, dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh
siswa. LKS ini sebaiknya dirancang oleh guru sesuai dengan
pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.37 LKS dalam
kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap
penanaman konsep karena LKS dirancang untuk membimbing
siswa dalam kegiatan pembelajaran
C. Populasi dan Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas penelitian dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.38
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA, dan
XI IPS. di SMA Negeri 1 Abung Selatan tahun pelajaran 2018/2019
sebanyak 6 kelas dengan jumlah siswa 158 siswa.
37 Ibid, h. 75
38 Sugiyono, “ Metode Penelitian Pendidikan”, (Bandung: Alfabeta 2011), h.117
Tabel 3.1
Data Jumlah Siswa kelas XI IPA dan IPS SMA Negeri 1 Abung Selatan
Tahun Pelajaran 2018/2019
No Kelas Jumlah Siswa Yang Menjadi Populasi
1 XI IPA.1 29
2 XI IPA.2 28
3 XI IPA.3 23
4 XI IPS.1 23
5 XI IPS.2 28
6 XI IPS.3 27
Jumlah 158
Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 1 Abung Selatan Tahun Pelajaran
2018/2019.
2. Sampel
Cara pengambilan sampel penelitian ini dengan teknik Purposive
Sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja
sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.39
Sehingga sampel dalam penelitian ini diambil yaitu 1 kelas. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS.1 semester genap SMA Negeri 1
Abung Selatan sebanyak 1 kelas. Kelas perbandingan dalam penelitian ini
39 Ibid, h. 118
yaitu diambil kelas XI IPS 2 karena kelas XI IPS 2 memiliki kemampuan
belajar yang hampir sama dengan kelas XI IPS 1.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang akan penulis gunakan adalah
teknik purposive sampling. Jadi dapat dijelaskan bahwa penggunaan
teknik purposive sampling ini yaitu pengambilan sampel secara sengaja
yang sudah ditentukan oleh guru mata pelajaran PAI, dan sudah
mendapatkan persetujuan karena kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Abung
selatan. Teknik pengambilan sampel ini bersifat homogen atau sama.
Sampel yang diambil disini yaitu siswa kelas XI IPS.1 SMA Negeri 1
Abung Selatan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode atau tekhnik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Tes
Tes adalah cara yang dapat dipergunakan dalam rangka pengukuran
dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau
serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab,
atau perintah-perintah yang harus dikerjakan.40 Dalam penelitian ini
metode tes digunakan untuk memperoleh nilai hasil belajar menggunakan
LKS, test yang digunakan yaitu bersifat objektif siswa tinggal memilih
beberapa opsi sesuai dengan pertanyaan yang disediakan. LKS digunakan
40 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2015),
h.67
sebagai sumber belajar bagi siswa, peneliti akan menggunakan LKS yang
ada disekolah sesuai dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran.
2. Metode Angket
Kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang diketahui.41
Penulis selain menggunakan metode tes juga menggunakan metode
angket untuk mengetahui seberapa sering lembar kerja siswa (LKS)
digunakan di SMA Negeri 1 Abung Selatan.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen, baik
berupa buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian dan sebagainya.42
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data terkait sejarah
berdirinya sekolah, jumlah guru, dan jumlah siswa di SMA Negeri 1
Abung Selatan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
41 Suharsimi Arikunto, h. 194
42 Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, (Metro: Ramayana Pers dan STAIN Metro, 2008), h.
93
lebih mudah diolah.43 Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu soal
untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan soal pilihan ganda
dan dokumentasi dengan indikator soal pada materi “Menghormati dan
Menyayangi Orang Tua dan Guru” . Setelah diakhir proses pembelajaran
penulis menyebarkan angket kepada siswa kelas XI IPS 1 untuk mengetaui
seberapa sering lembar kerja siswa (LKS) digunakan di SMA Negeri 1 Abung
Selatan.
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui keseimbangan kelas
yang menggunakan LKS yaitu kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2. Tujuan
pengujian ini, kelas yang akan dibandingkan dan digunakan dalam
penelitian memiliki kemampuan yang sama. Data yang digunakan untuk uji
keseimbangan ini adalah data hasil penggunaan LKS pada kelas XI IPS 1
dan kelas XI IPS 2 yang akan diuji dengan uji normalitas dan uji
homogenitas, kemudian di uji dengan uji t.44 Langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Hipotesis
H0 21: (kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang
sama)
H1 21: (kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang
berbeda)
43 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 160
44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 183-184.
2) Statistik Uji
2121
2
22
2
11
21
11
2
11
nnnn
SnSn
xxthitung
)2,( 21 nntabel tt
Dimana:
1
2
1
1
n
xxS
n
xx
i1
Keterangan :
t = harga statistik yang diuji t
1x = rata-rata kelas XI IPS 1
2x = rata-rata kelas XI IPS 2
1n = jumlah anggota kelas XI IPS 1
2n = jumlah anggota kelas XI IPS 2
1S = simpangan baku kelas XI IPS 1
2S = simpangan baku kelas XI IPS 2
3) Kriteria Uji
Jika, tabelhitung tt maka H0 diterima, dimana tabelt didapat dari daftar
distribusi t dengan taraf keabsahan α = 5%.
4) Kesimpulan
a) kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama jika H0
diterima.
b) kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang berbeda jika
H0 ditolak.
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan
uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengatahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas
digunakan untuk menguji apakah sampel-sampel tersebut berasal dari
n
fzS kum
i
populasi yang homogen atau tidak. Uji normalitas yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan metode liliefors dan uji homogenitas yang
digunakan adalah uji Bartlet.
a. Uji Normalitas
Setelah data tentang hasil belajar siswa didapatkan, maka akan
diuji kenormalannya dari data tersebut. “Uji normalitas digunakan untuk
menguji kenormalan data”. Teknik pengujian normalitas dalam penelitian
ini menggunakan metode Liliefors yaitu:
1) Hipotesis
H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2) Statistik uji Liliefors sebagai berikut :
Lobs = Max |f(z) – S(z)| dengan )1,0(~);( NZzZPzF ii dan
S(Zi)= proporsi cacah z ≤ zi terhadap seluruh zi.
3) Langkah-langkah dalam uji Liliefors :
Tabel 6. Tabel Uji Liliefors
Xi Zi F(zi) S(zi) )()( ii zSzF
a. Mengurutkan data (Xi)
b. Menentukan nilai Zi dimana
s
xxZ i
i
, dengan
n
xx
i .
c. Menentukan, dan
)1(
2
nn
xxnS
ii
d. Nilai Lobs = Max |f(z) – S(z)|
4) Daerah Kritik
DK = nLLL ,| dengan n adalah ukuran sampel. Dimana nL ,
diperoleh dari tabel Liliefors.
5) Keputusan Uji
H0 ditolak jika harga statistik uji berada di daerah kritik
6) Kesimpulan
a. Populasinya berdistribusi normal jika H0 diterima.
b. Populasinya tidak berdistribusi normal H0 ditolak.
b. Uji Homogenitas
Jika data yang diperoleh sudah normal, selanjutnya diuji dengan
uji homogenitas. “Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai
seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi
yang sama”. Rumus yang digunakan untuk pengujian homogenitas dua
variabel dalam penelitian ini menggunakan uji Bartlett, yaitu:
1) Hipotesis
H0 :2
2
2
1 (kedua populasi mempunyai varians yang homogen)
H1 :2
2
2
1 (kedua populasi tidak mempunyai varians yang
homogen)
2) Statistik Uji
k
k
jj sfRKGfc
x1
22 loglog303,2
dengan:
k = banyaknya sampel
f = N – k =
k
j jf1
= derajat kebebasan untuk RKG
N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)
fj = nj - 1 = derajat kebebasan untuk 2
jS ; j = 1, 2, ...., k
jn = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
j
i
f
SSRKG
j
j
jf
SSS
2
j
j
jjn
XXSS
2
2
ffkc
j
11
13
11
3) Taraf Signifikansi
α = 0,05
4) Daerah Kritik
1;222
kxxxDK , dengan k adalah banyak kelompok. Dimana
1;2
kx diperoleh dari tabel Chi Square.
5) Keputusan Uji
H0 ditolak jika harga statistik uji berada di daerah kritik.
6) Kesimpulan
a. Populasi-populasi homogen jika H0 diterima.
b. Populasi-populasi tidak homogen jika H0 ditolak.
3. Uji Data Hasil Belajar
Uji yang digunakan untuk data tersebut dalam penelitian ini yaitu uji
kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata. Uji data ini
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua buah perlakuan di
dalam pembelajaran, yaitu data hasil belajar dengan menggunakan lembar
kerja siswa (LKS) dan data hasil belajar yang tidak menggunakan LKS
yang digunakan di SMA Negeri 1 Abung Selatan.
a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua
buah perlakuan dalam penelitian. Langkah-langkah pengujian kesamaan
dua rata-rata adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar yang
menggunakan lembar kerja siswa (LKS dengan rata-
rata hasil belajar yang tidak menggunakan lembar kerja
siswa (LKS).
H1 :µ1≠µ2 (Ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara yang
menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dengan rata-
rata hasil belajar yang tidak menggunakan lembar kerja
siswa (LKS).
2) Rumus statistik yang digunakan
2121
2
22
2
11
21
11
2
11
nnnn
SnSn
xxthitung
)2,( 21 nntabel tt
Dimana:
1
2
1
1
n
xxS
n
xx
i1
3) Kriteria Uji
Jika , tabelhitung tt maka H0 diterima, dimana tabelt didapat dari daftar
distribusi t dengan taraf keabsahan α = 5%.
4) Kesimpulan
a) Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar jika H0 diterima.
b) Ada perbedaan rata-rata hasil belajar jika H0 ditolak.
b. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji ini bertujuan untuk mengatahui manakah yang lebih tinggi
hasil belajar PAI antara dua buah perlakuan dalam penelitian. Langkah-
langkah uji perbedaan dua rata-rata sebagai berikut:
1) Merumuskan Hipotesis
H0 : µ1 µ2 (rata-rata hasil belajar yang menggunakan lembar kerja
siswa (LKS) lebih kecil atau sama dengan rata-rata
hasil belajar yang tidak menggunakan lembar kerja
siswa (LKS).
H1 :µ1>µ2 (rata-rata hasil belajar yang menggunakan lembar kerja
siswa (LKS) lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar
yang tidak menggunakan lembar kerja siswa (LKS).
2) Rumus statistik yang digunakan
2121
2
22
2
11
21
11
2
11
nnnn
SnSn
xxthitung
)2,( 21 nntabel tt
Dimana:
1
2
1
1
n
xxS
n
xx
i1
3) Kriteria Uji
Jika , tabelhitung tt maka H0 diterima, dimana tabelt didapat dari daftar
distribusi t dengan taraf keabsahan α = 5%.
4) Kesimpulan
a) Rata-rata hasil belajar kelas XI IPS 1 lebih kecil atau sama
dengan rata-rata hasil belajar pada kelas XI IPS 2 jika H0
diterima.
b) Rata-rata hasil belajar kelas XI IPS 1 lebih tinggi dari rata-rata
hasil belajar kelas XI IPS 2 jika H0 ditolak.
Keterangan :
1x : rata-rata hasil belajar dengan pembelajaran menggunakan
lembar kerja siswa (LKS)
2x : rata-rata hasil belajar yang tidak menggunakan LKS.
n1 : banyaknya siswa yang diajar dengan pembelajaran
menggunakan lembar kerja siswa (LKS).
n2 : banyaknya siswa yang diajar tidak menggunakan LKS.
S1 : simpangan baku lembar kerja siswa (LKS)
S2 : simpangan baku yang tidak menggunakan lembar kerja
siswa (LKS)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
4. Sejarah Singkat Berdirinya SMA NEGERI 1 Abung Selatan
Kabupaten Lampung Utara
SMAN 1 Abung Selatan merupakan satu-satunya SMA Negeri di
Kecamatan Abung Selatan Lampung Utara, berada di jalan Lintas
Sumatera Simpang Propau Desa Bandar Kagungan Raya Kecamatan
Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung. Menempati
lahan seluas 32.250 M2. Berdiri sejak tahun 2007 dan mulai beroperasi
pada tahun pelajaran 2008/2009. Asal mula perintisan sekolah ini diawali
dari keinginan masyarakat Desa Bandar Kagungan Raya Kecamatan
Abung Selatan akan kehadiran sebuah sekolah SMA di kecamatan ini,
mengingat dari 2 kecamatan yang berdekatan yaitu Abung Selatan dan
Blambangan Pagar belum memiliki SMA Negeri.
Berkat kerja keras tim pendirian antara lain didalamnya Chairil A
Djasiun, Camat Abung Selatan (Ansyori Rasyid, SH.,MM), Kepala KCD
Pendidikan Kec. Abung Selatan (Agus Wahyudi, S.Pd), Kades Bandar
Kagungan Raya (M. Yusuf Lahufi, Hi. Saleh Sulain dan beberapa tokoh
masyarakat lainnya, maka dibangunlah gedung SMAN 1 Abung Selatan
yang berjumlah 4 ruang kelas dan beberapa ruang kantor melalui APBD
Provinsi Lampung Tahun 2007. Satu tahun lamanya gedung ini menjadi
gedung tak berfungsi, sehingga masyarakat kuatir takut gedung ini disalah
gunakan. Maka tim perintis kembali berupaya keras untuk mengupayakan
izin operasional sekolah ini.
Pada pertengahan Juli 2008, dimana sekolah lain sudah
mengumumkan hasil seleksi penerimaan siswa baru (PSB), maka makin
deraslah desakan masyarakat Desa Bandar Kagungan Raya untuk segera
mengoperasikan SMAN 1 Abung Selatan. Kemudian tim perintis bekerja
keras kembali dengan menghadap kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Lampung, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara serta
Bupati Lampung Utara. Dari hasil pertemuan pertemuan tersebut, tim
perintis berhasil mengantongi persetujuan dari Bupati Lampung Utara
untuk segera mengoperasikan SMAN 1 Abung Selatan. Kemudian Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara menetapkan Drs. H. Jenta
Nurdin, S.Pd sebagai pelaksana tugas kepala sekolah disamping tugas
wajib beliau kala itu sebagai pengawas SMP/SMA Kabupaten Lampung
Utara.
Tepat pada tanggal 14 s/d 16 Juli 2008, dilaksanakanlah Penerimaan
Siswa Baru (PSB) untuk pertama kalinya. Berbagai kecemasan
terjawablah sudah, bahwa jumlah pendaftar yang pada awalnya
dikhawatirkan kurang peminatnya ternyata tidak terbukti. Pada tahun awal
tercatat 305 pendaftar, sementara daya tampung hanya 4 kelas, sehingga
panitia memutuskan untuk melakukan seleksi. Alhasil pelaksanaan PSB
berjalan lancar dan pada 21 Juli 2008 kegiatan belajar mengajar di SMAN
1 Abung Selatan secara resmi dilaksanakan, meski pelaksanaanya pada
sore hari dan masih menumpang pada SDN 4 Kalibalangan.
Sampai tahun ini jumlah gedung dan sarana prasarana semakin
bertambah dan berusaha untuk terus disempurnakan.
5. Visi dan Misi SMA NEGERI 1 Abung Selatan Kabupaten Lampung
Utara
a. VISI SMA Negeri 1 Abung Selatan
“Menciptakan SMAN 1 Abung Selatan sebagai sekolah
unggulan di Kabupaten Lampung Utara dan berprestasi desegala
bidang dalam rangka percepatan terwujudnya generasi Indonesia yang
cerdas, kreatif, inovatif dan berwawasan iman dan taqwa sebagai
upaya turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa”
b. MISI SMA Negeri 1 Abung Selatan
1. Menciptakan SMA Negeri 1 Abung Selatan menjadi sekolah
unggulan di Kabupaten Lampung Utara
2. Menciptakan proses belajar mengajar di SMA N 1 Abung Selatan
yang nyaman dan kondusif
3. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan SMAN 1 Abung Selatan
4. Meningkatkan kualitas lulusan SMAN 1 Abung Selatan agar
mampu bersaing secara kompetitif di lingkungan kerja dan
perguruan tinggi
5. Melengkapi sarana dan prasarana yng mendukung tercapainya
peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1 Abung Selatan
6. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan
lingkungan sekitar sekolah dalam upaya peningkatan kemitraan
agar tercapainya peningkatan mutu pendidikan di SMAN 1
Abung Selatan
7. Mengedepankan profesionalisme yang efektif dan efisien dalam
setiap upaya penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
8. Melaksanakan seleksi secara utuh dan menyeluruh dalam
penerimaan siswa baru agar dapat menerima siswa yang
berpotensi untuk di didik di SMAN 1 Abung Selatan
9. Meningkatkan kedisiplinan siswa dan guru dalam upaya
efektifitas proses belajar mengajar di SMAN 1 Abung Selatan
6. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA NEGERI 1 Abung
Selatan Kabupaten Lampung Utara
Tabel4.1
No Nama Jenis PTK
1 Agus Ristianto Guru Mapel
2 Agustin Wulandari, S.pd Guru Mapel
3 Alex Chandra Guru Mapel
4 Aptorina Guru Mapel
5 Ari Susanti Guru Mapel
6 Asni Jayawati Guru Mapel
7 Budi Irawan Guru Mapel
8 Budi Santoso Guru Mapel
9 Christian Hadinata Guru BK
10 Christina Rita Kusnandari Guru Mapel
11 Dwi Ani Mardiani Guru TIK
12 Elia Santi Guru Mapel
13 Evayanti Turisia Guru Mapel
14 Evi Oktavia Sub'i Guru Mapel
15 Evone Damayanti Guru Mapel
16 Fauziatul Iva Guru Mapel
17 Intan Suryandari Guru Mapel
18 Joko Maulana Riski Guru Mapel
19 Lisa Estiana Guru Mapel
20 Lisa Metria Guru Mapel
21 Marleni Sepria Guru Mapel
22 Marsdaria Ratna Syari Guru Mapel
23 Marthina Rokhmawati Guru Mapel
24 Mira Aprilya Guru Mapel
25 Nofi Hidayati Guru Mapel
26 Peni Zakia Guru Mapel
27 Ratna Dewi Guru Mapel
28 Renny Ariyanti Guru Mapel
29 Rialita Guru Mapel
30 Rita Meri Guru Mapel
31 Rita Widiastuti Guru Mapel
32 Saprida Agustin Guru Mapel
33 Sobirin Guru Mapel
34 Sri Muryati Guru Mapel
35 Sukarini Guru Mapel
36 Supriyatun Guru TIK
37 Tono Rahmadi Guru Mapel
38 Tri Sunarsih Guru Mapel
39 Tri Suwarni Guru Mapel
40 Tuti Handayani Guru Mapel
41 Wahyu Nurdiyanto Guru Mapel
42 Widodo Guru Mapel
B. Deskripsi Data Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas mengenai data dari penelitian yang telah
diperoleh oleh peneliti ketika di lapangan. Data yang akan dijelaskan yaitu data
hasil belajar penggunaan LKS Pendidikan Agama Islam . Adapun datanya
yaitu sebagai berikut:
3. Data Tentang Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Tabel4.2
Nilai penggunaan kembar kerja siswa (LKS) pada materi hormat dan patuh
kepada orangtua dan guru
NO NAMA NILAI
1 ADELIA PRATIWI 100
2 ALBENI 93
3 ALDI AGUS SETIAWAN 100
4 ANDIKA SAPUTRA 89
5 DESI SRI HANDAYANI 100
6 DEVANI SEFTIANI 76
7 FEBRINA EKA SALDILA 77
8 GUSTA DHEO DWI RAKA 73
9 IHWAN FITRIAN 75
10 MARDIAH 88
11 MUHAMMAD FARHAN 77
12 MUHAMMAD IRFAN SUGIARDI 10
13 MUTIARA ANANDA AS 18
14 NUR APRIYANI 75
15 OKTA BUDI PRASETIA 100
16 OKTAVIANDO 70
17 RAMA ADE MAULANA 70
18 RENITA AGUSTINA 85
19 RICKI EKA CHANDRA 58
20 RIZKI RAMADAN 75
21 SAHRUL GUNAWAN 74
22 SEFRI 40
23 SELLA APRIA 65
4. Data Tentang Hasil Belajar Siswa
Tabel4.2
Nilai Siswa yang tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada materi
Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
NO NAMA NILAI
1 ANITA NURBALQIS 100
2 ARDIANSYAH 94
3 DETA ANGGUN SARI 95
4 DIKA DWI CAHYONO 94
5 DWI LESTARI 5
6 FIKRI INDRA JAYA 6
7 HAIRUL SALEH 8
8 INDAH WINARNI 14
9 JAKA PRATAMA 84
10 JULIA SAFITRI 80
11 MERI SUSANTI 72
12 MILLA AL FAZRI 58
13 NOFRI NUR DIANSYAH 17
14 NOFRISA LINDRI FITRI 24
15 FEBRI ARIANSAH 25
16 RANDI DIAN SANJAYA 30
17 REGITA NOVITA SARI 32
18 RIO RAMADHAN 35
19 SEPTIANI WULAN DARI 35
20 SLAMET ANDIKA 47
21 TANIA ANJANI 50
22 TOMI PRATAMA 51
23 UDI PRATAMA 54
24 YOVIE AGNESYA 56
C. Pengujian Hipotesis
Untuk dapat menguji hipotesis yang Penulis ajukan dalam penelitian
ini yaitu “Apakah ada pengaruh penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)
terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Abung Selatan tahun
pelajaran 2018/2019,” maka data tersebut dimasukkan ke dalam tabel kerja
untuk mencari korelasinya.
Setelah data hasil belajar penggunaan Lembar Kerja Siswa XI IPS 1
dan data hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 pendidikan agama islam SMA
Negeri 1 Abung Selatan Penulis kumpulkan, maka selanjutnya dilakukan
analisis terhadap data-data tersebut. Data tersebut masing-masing berdistribusi
normal.
1. Normalitas
Teknik pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Liliefors yaitu sebagai berikut:
a. Perumusan Hipotesis
H0 =Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
b. Tingkat Signifikansi
𝛼 = 0,05
c. StatistikUji
𝐿 = 𝑚𝑎𝑘𝑠|𝐹(𝑧𝑖) − 𝑆(𝑧𝑖)|
(𝑧𝑖) =𝑋𝑖−𝑋
𝑠dengans adalah standar deviasi
Dengan :
L = Koefisien Liliefors dari pengamatan
𝑧𝑖 = Skor standar
𝐹(𝑧𝑖) = 𝑃(𝑍 ≤ 𝑧𝑖) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑍~𝑁 (0,1)
𝑆(𝑧𝑖)= Proporsicacah𝑧 ≤ (𝑧𝑖) terhadap seluruh (𝑧𝑖)
d. Daerah Kritik
𝐷𝑘 = {𝐿|𝐿 > 𝐿𝛼,𝑛}dengan n adalah ukuran sampel.
e. Keputusan Uji
H0ditolak jika harga statistik uji berada di daerah kritik(𝐿 ∈ 𝐷𝐾).
1) Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelas XI IPS 1
Berdasarkan hasil tes dan perhitungan normalitas hasil
belajar kelas XI IPS 1 diperolehLobs = 0,1823dan Ltabel= 0,1847.
Karena Lhitung<Ltabel, maka H0 diterima, artinya sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas Data Hasil Belajar Kelas XI IPS 2
Berdasakan hasil tes dan perhitungan uji normalitas hasil
belajar kelas XI IPS 2 diperolehLobs= 0,1295dan Ltabel =
0,1809.Karena Lhitung<Ltabel, maka H0 diterima, artinya sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Teknik pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Bartlet yaitu sebagai berikut:
a. Rumusan Hipotesis
H0:𝜎12 = 𝜎2
2(kedua populasi mempunyai varians yang homogen)
H1:𝜎12 ≠ 𝜎2
2(kedua populasi tidak mempunyai varians yang homogen)
b. Statistik Uji
k
k
jj sfRKGfc
x1
22 loglog303,2
dengan:
k = banyaknya sampel
f = N – k =
k
j jf1
= derajat kebebasan untuk RKG
N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)
fj = nj - 1 = derajat kebebasan untuk 𝑠𝑗2;𝑗 = 1, 2, ...., k
𝑛𝑗 = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
j
i
f
SSRKG
j
j
jf
SSs
2
j
j
jjn
XXSS
2
2
ffkc
j
11
13
11
c. Tingkat Signifikansi
𝛼 = 0,05
d. Daerah Kritik
1;222
kxxxDK , dengan k adalah banyak kelompok. Dimana
1;2
kx diperoleh dari tabel Chi Square.
e. Keputusan Uji
H0 ditolak jika harga statistik uji berada di daerah kritik.
Berdasarkan hasil tes dan perhitungan homogenitas diketahui
pada α = 0,05 diperoleh 𝑥obs2 (1,4212) <𝑥tabel
2 (3,8415) maka H0 diterima.
Artinya untuk kedua populasi mempunyai varians yang homogen.
3. Uji -t
Setelah data hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa telah
dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka langkah selanjutnya
adalah pengujian hipotesis akhir dengan menggunakan Uji -t.
a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Hasil Belajar PAI
1) Hipotesis
H0 :µ1 = µ2 (Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar yang
menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan rata-rata hasil
belajar yang tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa).
H1 :µ1≠µ2 (Ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara yang
menggunakan Lembar Kerja Siswa dengan rata-rata hasil
belajar yang tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa)
Statistik Uji
2121
2
22
2
11
21
11
2
11
nnnn
SnSn
xxthitung
)2,( 21 nntabel tt
Dimana:
1
2
1
1
n
xxS
n
xx
i1
2) Kriteria Uji
Jika ,tabelhitung tt maka H0 diterima, dimana tabelt didapat dari daftar
distribusi t dengan taraf keabsahan α = 5%.
3) Keputusan Uji
Berdasarkan perhitungan rata-rata hasil belajar siswa, dengan taraf
signifikansi sebesar 5% menunjukan bahwa thitung (3,0938) ≠ ttabel
(2,0141), dengan demikian hipotesis H0 ditolak. Ini berarti ada
perbedaan rata-rata hasil belajar pendidikan agama islam yang
menggunakan Lembar Kerja Siswa yaitu kelas XI IPS 1 dengan rata-
rata hasil belajar pendidikan agama islam yang tidak menggunakan
Lemar Kerja Siswa yaitu kelas XI IPS 2.
b. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam
Setelah diketahui terdapat perbedaan antara rata-rata nilai siswa
kelas XI IPS 1 sama dengan rata-rata nilai siswa kelas XI IPS 2, maka
dilanjutkan dengan uji perbedaan dua rata-rata, yakni sebagai berikut.
1) Hipotesis
H0 :µ1µ2 (rata-rata hasil belajar yang menggunakan Lembar
Kerja Siswa lebih kecil atau sama dengan rata-rata hasil
belajar yang tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa).
H1 :µ1>µ2 (rata-rata hasil belajar yang menggunakan Lembar Kerja
Siswa lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar yang tidak
menggunakan Lembar Kerja Siswa).
5) Statistik Uji
2121
2
22
2
11
21
11
2
11
nnnn
SnSn
xxthitung
)2,( 21 nntabel tt
Dimana:
1
2
1
1
n
xxS
n
xx
i1
6) Kriteria Uji
Jika ,tabelhitung tt maka H0 diterima, dimana tabelt
didapat dari daftar
distribusi t dengan taraf keabsahan α = 5%.
7) Keputusan Uji
Dari perhitungan data hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa nilai
thitung = 3,0938 dan ttabel=2,0141. Ini berarti thitung >ttabel, dengan
demikian hipotesis H0 ditolak. Sehingga diketahui rata-rata hasil
belajar PAI siswa yang menggunakan Lembar Kerja Siswa yaitu
kelas XI IPS 1 lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa yang
tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa yaitu kelas XI IPS 2.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian di SMA Negeri 1 Abung
Selatan yaitu hasil dari penggunaan LKS terlihat bahwa pada kelas XI IPS 1
diperoleh rata-rata hasil belajar Pendidikan Agama Islam yaitu 73,39
sedangkan kelas XI IPS 2 yaitu 48,58. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada
perbedaan hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang pembelajarannnya
menggunakan lembar kerja siswa Siswa yaitu kelas XI IPS 1 lebih tinggi dari
rata-rata hasil belajar siswa yang tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa
yaitu kelas XI IPS 2
1. Ada Perbedaan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang
Pembelajarannnya Menggunakan Lembar Kerja Siswa Kelas XI IPS
1 SMA Negeri 1 Abung Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019. Pelajaran
2018/2019.
Penggunaan lembar kerja siswa (LKS) dalam penelitian ini
menggunakan bahan ajar yang diberikan kepada setiap siswa. Pada kelas
XI IPS 1 siswa diarahkan untuk mempelajari bahan ajar tentang hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru. Bahan ajar yang diberikan tersebut telah
dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan pembelajaran
menggunakan lembar kerja siswa (LKS).
Setelah siswa mendapatkan bahan ajar masing-masing, mereka
diberikan waktu untuk membaca kemudian memilih salah satu topik yang
bisa didiskusikan dan bisa ditanyakan kepada guru. Dengan demikian
setiap siswa dapat dengan mudah mempelajari topik yang dipilihnya.
Setiap siswa dituntut berpartisipasi aktif untuk memahami sendiri
mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan ajar yang
tersedia. Hal tersebut dapat melatih sikap tanggung jawab terhadap materi
yang telah dipilihnya. Dalam pembelajaran guru hanya mengarahkan siswa
dan sebagai vasilitator.
Kemudian setelah memahami materi, setiap siswa melakukan tanya
jawab kepada guru. Tetapi untuk langkah tersebut pada saat penelitian
terkadang terlaksana dan terkadang tidak karena keterbatasan waktu.
Lembar kerja siswa (LKS) memberi kesempatan kepada siswa
untuk bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil, pertama untuk
meningkatkan pemahaman mereka tentang diri mereka, dan selanjutnya
memberikan mereka kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru itu
dengan teman-teman sekelasnya.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebutlah yang menjadikan hasil
belajar siswa pada materi hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
dapat optimal, karena selain bekerjasama dengan kelompoknya siswa juga
dituntut untuk mandiri dalam setiap pembelajaran.
Pada kelas XI IPS 1, model yang digunakan yaitu pembelajaran
menggunakan lembar kerja siswa. Tetapi metode yang digunakan sama
yaitu penugasan dan tanya jawab. Pada model pembelajaran menggunakan
lembar kerja siswa (LKS), siswa tidak hanya berpikir abstrak saja, di awal
pembelajaran mereka diberikan masalah nyata yang akan dipelajari pada
bahan ajar. Melalui masalah-masalah nyata yang diberikan, siswa
diberikan waktu untuk mengamati, mencermati, dan memecahkan masalah
tersebut kemudian guru mengkonfirmasi dengan tanya jawab. .
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada kelas XI
IPS 1, hasil belajar siswa pada materi hormat dan patuh kepada orangtua
dan guru banyak yang tidak mencapai KKM. Ternyata dengan
memberikan perlakuan yang berbeda kepada sempel menghasilkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam yang berbeda pula di antara keduanya.
Selain menggunakan metode tes penulis juga menggunakan metode
angket untuk mengetahui seberapa sering penggunaan lembar kerja siswa
(LKS) di SMA Negeri 1 Abung Selatan, setelah diketahui hasilnya penulis
mengetahui bahwa penggunaaan lembar kerja siswa (LKS) di SMA itu
belum efektif dikarenakan masih banyak alasan siswa untuk membeli
lembar kerja siswa (LKS).
2. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam yang Menggunakan Lembar
Kerja Siswa SMA Negeri 1 Abung Selatan Tahun Pelajaran
2018/2019.
Pemberian perlakuan kepada siswa dalam hal ini untuk
mengoptimalkan hasil belajar siswa pada materi yang sedang dipelajari
yaitu hormat dan patuh kepada orang tua dan guru. Pada kenyataannya ada
berbagai faktor diluar model pembelajaran yang mempengaruhi hasil
belajar siswa XI IPS 2 yang tidak dapat di tetapi pada penelitian ini hanya
mengontrol dan fokus pada satu variabel bebas saja yaitu model
pembelajaran. Perlakuan yang diberikan pada kelas XI IPS 1 yaitu siswa
secara mandiri memahami topik menarik yang dipilih sendiri oleh mereka
sehingga membuat lebih membekas pada ingatan masing-masing dengan
menemukan sendiri materi yang dipelajari. Pada Perlakuan-perlakuan
tersebut menyebabkan aktivitas siswa meningkat dan siswa menjadi lebih
berani berargumen, sehinggga hal tersebut mengakibakan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam dapat lebih optimal. Selain itu, perlakuan yang
sudah diberikan dapat juga melatih sikap sosial dan keterampilan pada diri
siswa melalui pencarian informasi, bertanggung jawab terhadap topik kecil
yang dipilihnya.
Ketika penelitian, ada beberapa langkah dalam media pembelajaran
menggunakan lembar kerja siswa yang terkadang terlaksana dan terkadang
juga tidak. Seperti pada kegiatan tanya jawab. Hal tersebut dapat terjadi
karena selain keterbatasan waktu, terkadang dalam mengelola waktu saat
pembelajaran masih kurang baik. Sehingga langkah-langkah dalam
pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa tidak terlaksana dengan
sempurna. Selain itu pada saat pembelajaran, sebagian siswa kesulitan
pada submateri tentang hormat dan patuh pada orang tua dan guru. Hal
tersebut dapat terjadi karena kurangnya menegaskan poin-poin penting
saat pembelajaran sehingga hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada
kelas XI IPS 1 tersebut sebagian kecil siswa ada yang belum mencapai
KKM.
Pada kelas XI IPS 2 setiap pertemuan guru selalu memberikan
permasalahan yang harus diselesaikan dan dalam penyelesaiannya secara
individu agar mereka dapat bertukar pikiran dalam memahami materi
pelajaran, terkecuali mengerjakan tes evaluasi. Tetapi Hal tersebut
menyebabkan ada siswa yang mengandalkan teman sebangkunya untuk
menyelesaikan masalah dan siswa yang tidak aktif tersebut hanya
mengobrol serta bermain-main, sehingga yang terjadi sebagian siswa tidak
mau mencermati, tidak mau mengamati, tidak mau bertanya ketika diberi
kesempatan untuk bertanya dan tidak mau menanggapi pertanyaan
temannya saat sedang diskusi tanya jawab.
Sedangkan pada langkah-langkahnya, ada sebagian yang tidak
terlaksana karena keterbatasan waktu. Siswa sering meminta untuk
dijelaskan kembali, sehingga waktu yang tersedia setiap pertemuan tidak
cukup karena oada saat pembelajaran berlangsung ada siswa yang tidak
fokus pada apa yang di bahas dan tidak berpartisipasi pada saat guru
menjelaskan. Selain itu, ketika siswa diberikan masalah, mereka sulit
untuk memahami materi karena kemauan dalam bekerja sama belum
tercipta dan lebih cenderung individu serta mengandalkan temannya
sehingga materi yang dipelajari tidak mencapai maksimal.
Dipenghujung pertemuan guru selalu memberikan PR pada setiap
akhir pertemuan untuk memperkuat pemahaman siswa. Ternyata sebagian
siswa masih saja ada yang tidak mengerjakan PR yang diberikan dengan
alasan yang bermacam-macam. Hal-hal tersebut yang menjadi hambatan-
hambatan pada kelas XI IPS 2 yang menyebabkan banyak siswa yang
tidak mencapai KKM yang ditentukan setelah diberikan tes.
Berdasarkan pemaparan di atas, keunggulan-keunggulan yang
terdapat pada model pembelajaran menggunakan lembar kerja siswa dapat
mengoptimalkan hasil belajar siswa pada materi hormat dan patuh kepada
orang tua dan guru, sehingga pembelajaran yang menggunakan lembar
kerja siswa (LKS) lebih tinggi dari pembelajaran yang tidak menggunakan
lembar kerja siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan hasil belajar antara penggunaan lembar kerja siswa
pada siswa kelas XI IPS 1 semester genap SMA Negeri 1 Abung Selatan
Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji
hipotesis hasil belajar pendidikan agama islam yaitu uji kesamaan dua rata-
rata dimana thitung= 3,0938 dan ttabel = 2,0141 dengan taraf signifikansi 5%
menunjukan bahwa thitung (3,0938) ≠ ttabel(2,0141).
Rata-rata hasil belajar dengan menggunakan lembar kerja siswa
(LKS) pada siswa kelas XI IPS 1 semester genap SMA Negeri 1 Abung
Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji
hipotesis hasil belajar peserta didik yaitu uji perbedaan dua rata-rata dimana
thitung= 3,0938 dan ttabel= 2,0141 dengan taraf signifikansi 5% menunjukan
bahwa thitung (3,0938) > ttabel (2,0141). Sehingga rata-rata hasil belajar
pendidikan agama islam kelas XI IPS 1 lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar
pendidikan agama islam kelas XI IPS 2. Inilah yang merupakan hasil
eksperimentasi dari perlakuan yang diberikan oleh guru model terhadap
masing-masing kelas.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut.
1. Bagi pembaca, pihak terkait atau peneliti berikutnya hendaknya
penelitian ini dapat menjadi informasi berharga bagi para peneliti di
bidang pendidikan agama islam, khusus nya pada penggunaan lembar
kerja siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam.
2. Bagi guru, sebaiknya penggunaan lembar kerja siswa (LKS) dalam
pembelajaran pendidikan agama islam. Lembar kerja siswa digunakan
pada mata pelajaran pendidikan agama islam. Karena dapat
memaksimalkan hasil belajar peserta didik melalui langkah-langkah yang
sistematis. Yang perlu diperhatikan dalam menggunaan lembar kerja
siswa (LKS) dalam pembelajaran pendidikan agama islam yaitu:
a. Jika sarana seperti buku peserta didik tidak tersedia di sekolah, maka
dapat diatasi dengan memberikan bahan ajar kepada peserta didik.
b. Jika jumlah peserta didik dalam kelas terlalu banyak, maka dapat
diatasi dengan pengelolaan kelas yang baik yaitu dengan
mengkondisikan peserta didik agar tetap fokus dalam kegiatan
pembelajaran, mengelola waktu dengan baik selama pembelajaran,
serta memahami materi pembelajaran secara mendalam dan
mengaitkan dengan kehidupan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
A . Muzakkir, Joko Sutrisno, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,
1997.
Aat Syafaat dan Sohari Sahrani, Peranan Pendidikan Agama Islam dalam
Mencegah Kenakalan Remaja Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.
Abdul Majid, “Perencanaan Pembelajaran”, Bandung:PT Remaja Rosdakarya
2008.
Amri Darwis,”Redifinisi Pendidikan Agama Islam Dalam Terang Pendidikan
Karakter”, (Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau Jl.
H.R Subrantas Km 17 Panam Pekanbaru Riau), Vol.XVII,No.3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada,2015.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pebelajaran, Jakarta : PT Rineka Cipta,
2010.
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, Metro: Ramayana Pers dan STAIN Metro,
2008.
Endang Mulyani, “Penerapannya dalam Bahan Ajar dan LKS” Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, (Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta 28 Mei
2005 Kurikulum 2004), Vol.2,No.3
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : CV Pustaka Setia 2011.
Ida Septi Ekosari, Penerapan media Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam
meningkatkan efektifitas belajar siswa bidang studi pendidikan Agama
Islam, (Sragen: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012)
Karwono dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, Depok: PT Raja Grafindo
Persada, 2017.
Lestari, Wahyuning, Endang Susilowati, and Lina Mahardiani. "Pembelajaran
Kimia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL)
Dengan Metode Praktikum Yang Dilengkapi Dengan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Dan Diagram Vee Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi
Pokok Perubahan Materi Kelas VII Semester GenapMTsN 1
SURAKARTA Tahun Ajaran 2011/2012”Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK),(Universitas Sebelas Maret) Vol. 1, No. 1 April 2012,
Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar & Pembelajaran Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional,
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Muhchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif, Semarang: Walisongo Press,
2009.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994.
Pitriya Ningtiyas dan Heri Peserta didikya, “Penggunaan Metode Kooperatif Tipe
TGT Dilengkapi Modul dan LKS Ditinjau Dari Aktivitas Peserta
didik”penggunaan metode, (IKIP PGRI Madiun: Jurnal Penelitian
Pembelajaran Fisika ISSN : 2086-2407), Vol. 3 No. 1 April 2012.
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung; Refika Aditama,
2007.
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam Jakarta: Kalam Mulia, 2014.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003.
Sugiyono, “ Metode Penelitian Pendidikan”, Bandung: Alfabeta 2011.
Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan R&D, Bandung;
Alfabeta, 2009.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta,2010.
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2006.
Syaodah Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009.
Tim Penyusun, Sekolah Agama Islam Negeri, Buku Pedoman Karya Ilmiah,
STAIN, Edisi Revisi 2016.
Trianto, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif”, Jakarta:Prenada
Media 2010.
Tya Puspita Dewi, Pengaruh penggunaan LKS terhadap hasil belajar IPS
terpadu, (Terbanggi Besar:Universitas Muhammadiyah Metro, 2012)
W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Grafindo, 2013.
Wulandari, Pengaruh penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap daya
serap siswa Pada bidang studi PAI, (Surabaya: UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2009)