Upload
yudhi-dwi-cahyo
View
286
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Judul : Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi InformasiBAB 2Landasan Teori
Citation preview
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Dasar atau Umum
2.1.1. Pengerian Perencanaan
Menururt George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009, p9), perencanaan
adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang
akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan
itu.
Menurut H.B. Siswanto (2007, p42) perencanaan adalah proses dasar
yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan
pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan
penggunaan sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam
(natural resources), dan sumber daya lainnya (other resources) untuk
mencapai tujuan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
perencanaan merupakan sebuah proses yang harus dilakukan manager dalam
menganalisis, memikirkan, menetapkan sasaran, dan mengembangkan sebuah
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Suatu
perencanaan juga menerangkan kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari
sejumlah pilihan mengenail sasaran dan cara-cara yang akan dilakukan di masa
depan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di dalam perencanaan juga
terdapat pemantauan dan penilaian suatu perkembangan yang dilakukan secara
berkesinambungan.
2.1.2. Pengertian Strategi
Menurut David (2006, p16), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan
jangka panjang, strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya organisasi dalam jumlah
yang besar. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran organisasi dalam jangka
panjang. Strategi memilih konsekuensi yang multi fungsi dan multi dimensi
serta perlu mempertimbangkan faktor – faktor eksternal dan internal yang
dihadapi organisasi.
5
Menurut Freddy Rangkuti (2006, p183), strategi adalah perencanaan
induk yang komprenhensif yang menjelaskan tentang bagaimana perusahaan
akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi adalah suatu tindakan
yang terstruktur dan terencana yang dilakukan oleh organisasi dalam
meningkatkan kinerja, keuntungan, dan keunggulan kompetitif organisasi
untuk jangka waktu yang panjang. Suatu strategi dapat meningkatkan nilai
kompetitif perusahaan, karena jika strategi dapat terealisasikan dengan baik
dapat menutupi atau menghilangkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
2.1.3. Pengertian Bisnis
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian bisnis, antara lain :
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan
dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber
daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. (Allan
Afuah, 2004).
Menurut Jeff Madura (2001, p2) bisnis atau organisasi adalah suatu badan
hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, bisnis juga dapat dikatakan
sebagai suatu kegiatan yang terorganisir dengan baik yang mempunyai
produk berupa barang dan jasa. Produk yang ada dalam suatu bisnis akan
ditawarkan kepada para pelanggan. Bisnis yang sekarang ada di
lingkungan masyarakat dapat membantu masyarakat dalam memenuhi
keinginan dan kebutuhan mereka sehari-hari.
2.1.4. Pengertian Teknologi
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian teknologi, antara lain:
• Menurut O’Brien (2006, p9) teknologi merupakan konsep-konsep utama,
pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yang
meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi
berbasis internet.
6
• Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso (2007,
p131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat, atau mebuat lebih ampuh anggota tubuh,
pancaindra, dan otak manusia.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, teknologi merupakan suatu
alat yang dapat membantu manusia dalam melakukan hal-hal tertentu di dalam
kehidupan sehari-hari. Bentuk dari teknologi dapat berupa hardware, software,
jaringan, internet, dan lain-lain. Pada masa sekarang teknologi terus semakin
berkembang dan di dalam perusahaan, suatu teknologi sangat dibutuhkan
untuk memperlancar proses bisnis perusahaan. Jika teknologi yang digunakan
di suatu perusahaan semakin baik, maka nilai kompetitif perusahaan dengan
pesaing pun semakin meningkat.
2.1.5. Pengertian Sistem
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian sistem, antara lain:
• Menurut O’Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang
saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama
dengan menerima input, serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur.
• Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowdict, sistem adalah suatu seri atau
rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung
sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian
akan mempengaruhi keseluruhan.
Sistem memiliki tiga komponen atau fungsi yang berinteraksi :
1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang
memasuki sistem untuk diproses.
2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input
menjadi output.
3. Output melibatkan pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh
proses transformasi ketujuan akhir.
7
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah sekumpulan atau sekelompok komponen yang saling
berkaitan dan bekerja sama meneriman input serta menghasilkan output dalam
proses transformasi yang teratur. Suatu sistem juga mempunyai boundary
(batasan sistem) yang merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari
sistem tersebut. Suatu sistem juga pasti mempunyai tujuan atau sasaran, suatu
sistem dapat dikatakan berhasil jika berhasil mencapai tujuan atau sasarannya.
2.1.6. Pengertian Informasi
Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan
dalam suatu organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu
organisasi, para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa
tersedianya informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan
dengan cepat dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sehingga bisa
dibilang bahwa informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat
untuk para pengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian informasi, antara lain:
• Menurut O’Brien (2005,p38) informasi adalah data yang telah di ubah
menjadi konteks yang lebih berarti dan berguna bagi para pemakai akhir
tertentu.
• Menurut Ismail Solihin (2009, p164) informasi merupakan sekumpulan
data yang telah di organisasi dan memberikan makna tertentu bagi para
penggunanya untuk melakukan pengambilan keputusan.
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
informasi adalah semua data yang berguna untuk manajer dalam mengambil
keputusan. Informasi yang beguna memiliki karateristik seperti mudah dan
aman diperoleh/diakses, relevan, akurat, dan terorganisir dengan baik. Sebuah
informasi saat ini sangat mudah untuk diperoleh atau diakses oleh user, selain
itu informasi yang diambil oleh user juga dapat membantu dalam pengambilan
keputusan. Sebuah informasi bersifat akurat karena informasi sudah diolah
secara tepat sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Suatu informasi yang
didapatkan oleh user sudah pasti terorganisir dengan baik sehingga user dapat
8
dengan mudah menemukan informasi yang diinginkan dan dapat langsung
digunakan oleh user.
2.1.7. Pengertian Perencanaan Strategi
Menurut David (2006, p5) perencanaan strategi dapat didefinisikan
sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat
mencapai tujuannya.
Menurut Amrullah (2010, p4) perencanaan strategi adalah proses yang
dilakukan oleh suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta
mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya untuk mencapai
tujuan dari organisasi tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa perencanaan strategi adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan, mengidentifikasi, menimplementasi, mengevaluasi tujuan-
tujuan yang akan memberikan organisasi posisi yang paling menguntungkan
dalam lingkungan organisasi itu sendiri. Selain itu, perencanaan strategi juga
merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat menyeluruh serta
memberikan rumusan kemana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana
sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu
dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian sistem informasi, antara lain:
Menurut O’Brien (2005,p5) sistem informasi adalah merupakan kombinasi
teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan
informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Kenneth C. dan Jane Price Laudon (2007, p14), dapat
didefinisikan secara teknikal sebagai sekumpulan komponen yang saling
terhubung yang mengumpulkan atau mendapatkan, proses, penyimpanan,
dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan,
koordinasi dan kontrol dalam organisasi. Selain itu, dapat juga membantu
manajer dan karyawan lainnya untuk menganalisa masalah,
9
memvisualisasikan subyek yang kompleks, dan membuat suatu produk
baru.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa
sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Hal tersebut
dikarenakan dengan adanya sistem informasi yang terimplementasi dengan
baik, maka perusahaan dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan
informasi yang diinginkan oleh perusahaan. Selain itu sistem informasi
juga dapat membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan.
2.1.9. Pengertian Strategi Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p17), Strategi Sistem Informasi adalah Sistem
Informasi yang menyediakan perusahaan dengan produk yang kompetitif dan
layanan yang memberikan suatu keuntungan strategis dari para pesaingnya di
pasar. Selain itu, sistem informasi juga dapat mempromosikan inovasi bisnis,
meningkatkan proses bisnis dan membangun sumber informasi strategi bagi
organisasi.
Menurut Ward and Peppard (2003), Strategi Sistem Informasi adalah
proses mengidentifikasi portofolio aplikasi komputer yang akan
diimplementasikan dan selaras dengan strategi organisasi dan mampu
menciptakan keunggulan kompetitif organisasi.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi sistem informasi
merupakan sekumpulan langkah-langkah jangka panjang yang memperlihatkan
kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Strategi sistem informasi ini sangatlah penting bagi perusahaan,
karena sistem informasi merupakan komponen perusahaan yang sangat
penting. Untuk itu dibutuhkan suatu strategi untuk sistem informasi perusahaan
agar sistem dan arsitektur teknologi informasi dapat membantu untuk
mencapai tujuan dari perusahaan.
2.1.10. Pengertian Teknologi Informasi
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian teknologi informasi, antara lain:
Menurut Brian, Sawyer dan Stacey (2007, p3), teknologi informasi adalah
10
istilah yang umum untuk mendeskripsikan teknologi yang membantu
menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau
menyebarkan informasi.
• Menurut O’Brien (2005, p9), teknologi informasi adalah konsep- konsep
utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi
berbasis internet.
Menurut Miftahul Maulana dan Dana Indra Sensuse (2011, p1),
pengembangan manajemen dan keorganisasian yang didukung dengan sistem
informasi berbasis komputer merupakan instrumen strategis yang dibutuhkan
dalam menghadapi era globalisasi. Hal ini karena dukungan teknologi
informasi (TI) dapat memudahkan mekanisme pengambilan keputusan yang
akurat, dapat dipercaya, cepat, dan ekonomis.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, teknologi informasi
merupakan pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data yang didapat dari
mengkombinasikan teknologi komputer dengan telekomunikasi.
Perkembangan teknologi informasi saat ini memberikan pengaruh yang cukup
besar bagi kebutuhan masyarakat akan informasi. Dampak bagi perusahaan
tentu saja dengan berkembangnya teknologi informasi dapat membantu
perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya dan mempermudah
perusahaan dalam mendapatkan informasi yang berguna bagi perusahaan.
2.1.11. Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi informasi
berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi permintaan organisai
dengan menggunakan teknologi. Strategi teknologi informasi mengarah pada
perlengkapan kemampuan teknologi informasi dan sumber daya serta layanan
seperti operasi teknologi informasi, pembangunan sistem dan dukungan
terhadap pengguna.
Menurut Ward dan Peppard (2003, p167), strategi teknologi informasi
seharusnya tidak hanya meliputi tanggung jawab dari pusat fungsi sistem
informasi tetapi juga tanggung jawab terhadap pengguna. Tujuan utamanya
adalah untuk mendefinisikan bagaimana sumber daya dan teknologi akan
diperoleh, diatur dan dibangun untuk memuaskan bisnis strategi-strategi sistem
11
informasi.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka strategi teknologi
informasi dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan oleh perusahaan tentang bagaimana teknologi informasi perusahaan
dapat memenuhi permintaan perusahaan akan dukungan teknologi informasi.
Jika tujuan dari strategi teknologi informasi dapat tercapai maka hal tersebut
dapat meningkatkan operasi teknologi informasi perusahaan, meningkatkan
pembangunan sistem dan terciptanya dukungan terhadap pengguna sistem.
2.1.12. Pengertian Perencanaan Strategi dan Teknologi Informasi
Menurut Martin, perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi
adalah suatu proses membangun kesesuaian yang cocok antara sarana-sarana
organisasi dan sumber-sumber dayanya dan perubahan pasarnya dan peluang-
peluang dari pemanfaatan teknologi.
Berdasarkan sub bab - sub bab diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan membutuhkan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi
untuk:
1. Menyediakan pemahaman mengenai sistem dan teknologi informasi agar
dapat digunakan secara efektif dan efisien kepada manajemen tingkat tinggi
dan ahli-ahli dalam bidang teknologi informasi.
2. Dapat mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada pihak- pihak
yang berada dalam perusahaan tersebut.
3. Membantu para manajer tingkat atas dan para ahli dalam bidang teknologi
informasi dalam perusahaan untuk membuat keputusan yang mendasar
mengenai bagaimana sistem dan teknologi informasi akan diarahkan untuk
membantu bisnis perusahaan.
4. Dapat membantu mengalokasikan sumber daya dan menentukan prioritas
untuk proyek-proyek sistem dan teknologi informasi yang penting dan
bermanfaat bagi organisasi.
2.1.13. Pengertian Strategi Bisnis
12
Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai
pengertian strategi bisnis, antara lain:
Menurut Wheelen dan Hunger (2006, p15), strategi bisnis biasanya terjadi
di setiap unit bisnis atau tingkatan produk. Strategi bisnis ini juga
menekankan peningkatan posisi produk atau jasa perusahaan dalam industri
khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.
Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang
berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi dan strategi- strategi yang berhubungan dengan keuangan suatu
bisnis.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi bisnis
merupakanperencanaan yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan dari
kegiatan-kegiatan manajemen perusahaan. Di dalam strategi bisnis juga
berisi mengenai kebijakan-kebijakan tentang bagaimana perusahaan
bersaing dengan para kompetitor dan juga untuk membentuk keunggulan
bersaing perusahaan. Mengembangkan strategi bisnis harus bersifat efektif
dan menggunakan pendekatan alternatif untul menanggapi event yang tidak
pasti.
2.1.14. DFD (Data Flow Diagram)
Menurut Whitten (2004, p344), data flow diagram (DFD) merupakan
alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan pekerjaannya atau
proses yang dilakukan oleh sistem.
Dalam pembuatan DFD, terdapat levelisasi yang bertujuan untuk
menghindari aliran data yang rumit. Levelisasi dimulai dari dengan tingkatan
tertinggi dan kemudian diuraikan ke dalam bentuk yang lebih rinci.
Tingkatan tersebut terdiri dari
a) Diagram konteks (Context Data Flow Diagram) Menurut Whitten
(2004, p372), context data flow diagram merupakan sebuah model
proses yang digunakan untuk mendokumentasikan ruang lingkup dari
sebuah sistem.
b) Diagram nol (Level-0 Diagram)Menurut Hoffer (1996, p318), level-0
diagram merupakan diagram aliran data yang menggambarkan sebuah
13
major processes, data flow, dan data stores dari sebuah sistem yang
berada pada tingkatan tertinggi untuk detailnya.
c) Diagram rinciDiagram ini menggambarkan rincian dari proses yang
terdapat pada tingkatan sebelumnya.
Terdapat dua simbol yang umumnya digunakan pada pembuatan DFD,
akan tetapi keduanya tetap menjelaskan hal yang sama yaitu data flows,
processes, data stores, dan source/sink (entitas eksternal). Simbol-simbol
tersebut adalah:
De Marco dan Yourdon Gane dan Sarson
Process
Data Store
Source/Sink
Data Flow
Tabel 2.1 Simbol-simbol pada DFD
Setiap simbol memiliki aturan tersendiri dalam penggunaannya, adapun
aturan tersebut adalah:
Process
Tidak ada proses yang hanya memiliki output. Jika objek hanya
memiliki output, maka itu adalah source.
14
Tidak ada proses yang hanya memiliki input. Jika objek hanya
memliki input, maka itu adalah sink.
Proses dilabeli dengan sebuah frase kata kerja.
Data Store
Data tidak dapat bergerak langsung dari satu data store menuju
data store yang lain. Data harus bergerak melalui proses.
Data tidak dapat bergerak langsung dari source menuju data store.
Data harus bergerak melalui proses dimana data diterima dari
source untuk ditaruh di data store.
Data tidak dapat bergerak langsung menuju sink dari data store.
Data harus bergerak melalui proses.
Data store dilabeli dengan sebuah frase kata benda.
Source/Sink
Data tidak dapat bergerak langsung dari source menuju sink . Data
harus bergerak melalui proses, selama data tersebut berhubungan
dengan sistem. Jika data tidak berhubungan dengan proses, maka aliran
data tidak perlu ditampilkan pada DFD.
Source/sink dilabeli dengan sebuah frase kata benda.
Data Flow
Data flow hanya memiliki satu arah antar simbol.
Sebuah cabang pada data flow berarti data yang sama dari satu lokasi
menuju dua atau lebih proces, data store, source/sink.
Sebuah penggabungan berarti data yang sama berasal dari dua atau
lebih proces, data store, source/sink menuju lokasi yangsama.
Data flow tidak dapat bergerak ke proses asalnya (rekursif). Harus ada
satu proses yang menangani data flow, menghasilkan data flow, dan
mengembalikan data flow ke proses asal.
Data flow menuju data store berarti memperbarui (menghapus atau
mengubah).
Data flow dari data store berarti mengambil atau menggunakan.
15
Data flow dilabeli dengan sebuah frase kata benda. Lebih dari satu
frase kata benda dapat muncul pada sebuah panah data flow, selama
semuanya bergerak dalam satu paket.
2.1.15. Class Diagram
Class diagram adalah model grafis yang digunakan dalam pendekatan
berorientasi objek untuk menunjukkan kelas objek dalam sistem. diagram yang
menunjukan class-class yang ada dari sebuah sistem dan hubungannya secara
logika. Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem.
Karena itu class diagram merupakan tulang punggung atau kekuatan dasar dari
hampir setiap metode berorientasi objek termasuk UML (Henderi, 2008).
Sementara menurut (Whitten L. Jeffery et al 2004:432) class diagram adalah
gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu sistem, menunjukan
class-class objek yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara
class objek tersebut.
Gambar 2.1 Class diagram
Sumber: (Satzinger, Jackson dan Burd, 2009, p244)
2.1.16. Pengertian Packaging
Menurut Angipora (2003, p151) packaging atau kemasan adalah
seluruh kegiatan merancang dan memproduksi pembungkus suatu produk.
16
Ada beberapa alasan mengapa kemasan sangat diperlukan antara lain :
a. Pengemasan sebagai alat untuk melindungi produk
Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke
konsumen. Kemasan dirancang dengan tepat akan melindungi
produk dari hal-hal yang dapat mengurangi mutu, jumlah dan
penampilan.
b. Pengemasan sebagai sarana yang dapat memberikan kemudahan
penggunaan
Kemasan harus dapat memberikan kemudahan dalam penggunaan
produk. Misalnya kemasan harus mudah dibuka dan ditutup, tidak
boleh terlalu berat.
c. Kemasan berguna dalam melaksanakan program pemasaran
perusahaan
Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif sehingga
produk dapat dibedakan dari produk pesaing. Beberapa kemasan
dapat menjadi daya tarik sendiri dalam penjualan sehingga
sekaligus menjadi media promosi.
2.1.17. Fungsi Packaging
Packaging atau kemasan memiliki fungsi yang sangat penting, Setiadi
(2005, 46) memberikan beberapa prinsip bagi perancang kemasan agar
memahami proses kemasan antara lain :
Kemasan berfungsi sebagai informasi, sehingga desain kemasan harus
jujur dan memberikan informasi tentang produk. Artinya kemasan
harus sesuai dengan desain yang tertera pada kemasan dengan isinya.
Kemasan memiliki fungsi sebagai pelindung produk serta memiliki
fungsi kepraktisan yang harus sesuai dengan pandangan konsumen.
Kemasan memilki fungsi branding/merek sebagai sarana komunikasi
citra dan posisi produk dipasar.Peranan fungsi kemasan dalam
pemasaran juga ditimbulkan oleh beberapa
17
faktor antara lain :
1. Meningkatkan standar kesehatan dan sanitasi yang dituntut oleh
masyarakat.
2. Mahalnya harga tempat untuk peragaan produk yang diperlukan oleh
pihak produsen dan sulitnya memperoleh tempat ditoko-toko eceran.
3. Susahnya menghadapi pengecer yang hanya mau menjual produk
dengan kemasan yang efektif saja.
2.2. Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas
Sub bab ini berisi teori pendukung yang di ambil dari buku Enterprise
Architecture EA oleh Scott A.Bernard dalam penulisan skripsi perencanaan strategi
sistem dan teknologi informasi. Sub bab ini berisikan tentang teori pendukung dalam
penulisan penulisan skripsi perencanaan strategi dan teknologi informasi.
2.2.1. Pengertian Enterprise
Menurut Scott A. Bernard (2005, p31), Enterprise adalah suatu area
dari aktifitas dan tujuan di dalam suatu organisasi atau di antara beberapa
organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya ditukar.
Menurut Lankhorst et al (2005), Enterprise adalah merupakan
keseluruhan komponen pada suatu organisasi di bawah kepemilikan dan
kontrol organisasi tunggal.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, enterprise merupakan suatu
organisasi dimana di dalamnya terdapat aktifitas tukar-menukar informasi dan
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, di dalam enterprise
juga terdapat aktifitas proses bisnis perusahaan yang didukung oleh
perencanaan-perencanaan untuk mencapai tujuan dari proses bisnis
perusahaan.
2.2.1.1. Enterprise Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p31-36), Enterprise
Architecture merupakan bagaimana cara membuat penglihatan abstrak
sebuah organisasi (perusahaan) yang membantu orang di dalam
perusahaan tersebut untuk membuat perencanaan dan pengambilan
keputusan yang lebih baik. Enterprise architecture melebihi
perencanaan teknologi, dengan menambahkan perencanaan strategis
18
sebagai pendorong utama dari perusahaan.
Menurut Gronlund (2009), Enterprise Architecture (EA) adalah
satu praktek manajemen untuk memaksimalkan kontribusi dari sumber
daya perusahaan, investasi TI, dan aktivitas pembangunan sistem untuk
mencapai tujuan kinerjanya.
Menurut Ali Ibrahim (2011), Enterprise Architecture adalah
sebuah paradigma dalam merencanakan, merancang, dan mengelola
sistem informasi.
2.2.1.2. Menghubungkan EA dan Strategi
EA menyediakan strategi dan pendekatan bisnis kepada
kebijakan, perencanaan, pengambilan keputusan dan pengembangan
sumber daya yang berguna untuk para eksekutif, line manager dan
support staff. Framework EA dan dokumentasi metodologi mengukur
EA dengan cara mengizinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan
perencanaan teknologi, pembuatan keputusan tersebut penting
khususnya dalam pendokumentasian EA dimasa depan. Dokumentasi
strategi melibatkan identifikasi, tujuan, inisiatif, dan pengukuran
outcome.
2.2.1.3. Menghubungkan EA dan Perencanaan Bisnis
EA menyediakan strategi dan pendekatan bisnis kepada
kebijakan, perencanaan, pengambilan keputusan dan pengembangan
sumber daya yang berguna untuk para eksekutif, line manager dan
support staff. Framework EA dan dokumentasi metodologi mengukur
EA dengan cara mengizinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan
perencanaan teknologi, pembuatan keputusan tersebut penting
khususnya dalam pendokumentasian EA dimasa depan. Dokumentasi
strategi melibatkan identifikasi, tujuan, inisiatif, dan pengukuran
outcome
2.2.2. EA Current Architecture
Menurut (Bernard, 2005, p135), Current Architecture adalah arsitektur
yang sedang dijalankan saat ini pada sebuah perusahaan, dan gambaran
19
arsitektur ini digunakan sebagai dasar untuk dibandingkan dengan rancangan
masa depan.
2.2.3. EA Future Architecture
Menurut (Bernard, 2005, p158), Future Architecture menggambarkan
komponen enterprise architecture yang baru yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja yang sudah ada, mendukung inisiatuf
strategi yang baru, kebutuhan operasional maupun solusi teknologi yang akan
digunakan.
Gambar 2.2 Current-Future Architecture View
EA Future Architecture menggerakkan strategi dan level taktikal
kedalam 3 cara yaitu new direction and goal, changing business priorities dan
emerging technogy. EA tidak bisa merefleksikan perubahan diatas pada
arsitektur masa depan kecuali:
Tim kepemimpinan perusahan menyediakan perubahan pada strategic
direction and goal
Line of business of manager dan program manager menyediakan
perubahan pada bisnis proses dan prioritas yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan yang baru
Support staff/delivery staff mengidentifikasi teknologi yang berjalan
dan solusi untuk kebutuhan bisnis baru.
20
Gambar 2.3 Driver of Change
2.2.4. EA Goals & Initiatives
Gambar 2.4 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Goals & Initiatives)
S – 1 Strategic Plan
Perencanaan Strategi yang membutuhkan kebijakan tingkat
tinggi dan dokumen perencanaan perusahaan yang menggunakan arah
strategi kompetitif, dan tujuan terpenting mengadakan program-
program proyek (inisiatif strategis) yang menjadi rencana strategis
dalam mencakup periode masa depan perusahaan untuk 3-5 tahun
mendatang.
Description :
Rencana strategi dibutuhkan artefak EA komposit yang saling
berkaitan dan mengarahkan tujuan (goals) perusahaan selama periode
3-5 tahun di masa datang dengan membuat beberapa perencanaan
seperti :
S-1 strategic planS-2 SWOT analysisS-3 CONOPS scenarioS-4 operation diagramS-5 balanced scorecard
21
• Memberikan pernyataan visi dan misi yang singkat yang
mengarah pada tujuan dan arah perusahaan.
• Mengembangkan pernyataan arah strategis yang sesuai dengan
tujuan perusahaan, memastikan perusahaan dapat bertahan
dalam persaingan bisnis, memungkinkan untuk fleksiblitas
dalam menjalankan bisnis, dan mempromosikan keberhasilan
kompetitif.
• Merangkum hasil dari analisis SWOT yang didasarkan pada
pernyataan arah tujuan strategis dan mengidentifikasi kekuatan
perusahaan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Hal ini akan
lebih rinci dibahas pada S-2 SWOT analysis.
• Merangkum asumsi situasi dan perencanaan untuk “konsep
operasi” yang terdapat di dalam skenario CONOPS yang
mendukung pada arah strategi perusahaan. Ringkasan ini harus
mencakup kegiatan perusahaan saat ini yang menggambarkan
pada tingkat tinggi koordinasi kegiatan yang sedang
berlangsung.
S – 2 SWOT Analysis
Menurut Freddy Rangkuti (2006, p18), Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada faktor- faktor
kekuatan (strengths), kelemahan (weakness) perusahaan serta
meminimalkan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam
lingkungan yang dihadapi perusahaan.
Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan
dengan para pesaingnya atau kompetensi khusus yang terdapat
dalam organisasi berakibat pada pemilikan keunggulan atau
kelebihan komperatif.Dikatakan demikian karena satuan
organisasi memiliki sumber, ketrampilan, produk andalan dan
sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pesaing dalam
memuaskan kebutuhan. Contoh: kekuatan pada sumber
keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan, lembaga dengan
22
unit pemasok input, loyalitas pengguna produk dan kepercayaan
berbagai pihak yang berkepentingan.
Kelemahan (weakness)
Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain. Dengan mengetahui ini
maka disusun suatu strategi untuk menutupi / menghilangkan
kelemahan perusahaan. Keterbatasan / kekurangan dalam hal
sumber, ketrampilan dan kemampuan menjadi penghalang
serius bagi penampilan kinerja organisasi. Berbagai
keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat
dari sarana prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial
yang rendah, produk yang tidak/kurang diminati, perolehan
keuntungan kurang memadai.
Peluang (opportunities)
Kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk membuat lebih
banyak pelanggan dibandingkan dengan pesaingnya. Berbagai
situasi lingkungan yang menguntungkan bagi satuan organisasi.
Yang dimaksud dengan berbagai situasi disini antara lain
kecenderungan penting terjadi di kalangan pengguna produk,
perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalam
peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai
kesempatan baru dalam kegiatan organisasi.
Ancaman (threats)
Threats merupakan kebalikan dari pengertian peluang yakni
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
organisasi. Jika tidak segera diatasi akan menjadi
ganjalan/halangan/hambatan laju aktivitas satuan organisasi
baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Berbagai
contoh antara lain: masuknya pesaing baru, pertumbuhan yang
lamban, meningkatnya posisi tawar pemakai produk yang
dihasilkan, menguatnya posisi tawar input yang diperlukan
untuk proses menjadi output/produk tertentu, perkembangan
dan teknologi yang belum dikuasai.
23
Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis ini memungkinkan perencana
perusahaan dapat menata kembali informasi yang ada dan merumuskan
masalah yang nantinya akan mendasari penentuan strategi alternatif dan
rencana yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut dan
membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan
faktor internal kekuatan dan kelemahan. Umumnya yang sering
digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam
diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi
pertimbangan perusahaan.
S – 3 CONOPS Scenario
Menurut Scott A. Bernard (2005, p294) CONOPS Scenario atau
Konsep Skenario Operasi berisikan narasi dokumen yang menjelaskan
bagaimana kegiatan perusahaan beroperasi saat ini atau kegiatan
operasi beberapa tahun yang akan datang dengan beberapa faktor-
faktor tertentu internal dan eksternal yang di identifikasi dalam analisis
SWOT dengan asumsi perencanaan.
S – 3 CONOPS Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p295) CONOPS Diagram
merupakan penggambaran secara grafikal dengan gambaran tingkat
tinggi yang mendetail tentang bagaimana perusahaan tersebut
menjalankan bisnisnya atau beroperasi, baik itu secara menyeluruh
ataupun hanya dari beberapa wilayah tertentu.
Di dalam CONOPS diagram kita dapat melihat keseluruhan
aktifitas dari CONOPS scenario. Selain itu, CONOPS diagram juga
dapat menggambarkan bagaimana sistem digunakan dan bagaimana
proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan pada masa sekarang.
24
Gambar 2.5 Contoh CONOPS Diagram
2.2.5. Processes & Services
Gambar 2.6 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Process & Services)
B-1 Swim Lane Process Diagram
Stakeholder menunjukkan bagaimana diagram aktivitas para
bagian divisi (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan)
yang terlibat dengan lini proses bisnis, dan waktu interaksi yang
diperlihatkan pada diagram dengan menggunakan format “swim lanes”
untuk mengatur barisan stakeholder, dan jangka waktu menurut kolom
serta overlay kegiatan dengan simbology flowchart.
B-1 business planB-2 node connectivity diagramB-3 swim lane process diagramB-4 business process diagramB-5 product matrixB-6 use case narrative B-7 investment business case
25
B-2 Business Process Diagram
Diagram proses bisnis yang menunjukkan rincian dari suatu
kegiatan dan saling berhubungan dengan orang lain. Diagram D-4
mengikuti IDEF-0 yaitu teknik pemodelan untuk menunjukkan data
inputs, kontrol, output, dan mekanisme untuk setiap langkah dalam
proses kegiatan bisnis.
B-3 Use case narrative & diagram
Sebuah narasi use case dengan pemodelan terpadu langauge
(UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks,
stakeholder (Actor), dan aturan bisnis di dalam interaksi mereka
dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi
teknologi pengembangan dan perencanaan.
2.2.6. Data & Information
Gambar 2.7 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Data & Information)
D-1 Logical Data Model
Model data semantik dapat dikembangkan dengan menggunakan
metode terstruktur tradisional dan simbology (diagram hubungan entitas) atau
dapat menggunakan metode object-oriented dan simbology dari bahasa
pemodelan (UML) yang menghasilkan diagram kelas atau diagram object.
D-2 Activity/Entity Matrix
Matriks kegiatan entitas adalah pemetaan yang dikembangkan oleh
entitas data yang terkait dengan kegiatan usaha. Sering disebut “CRUD”
D-1 knowledge management planD-2 information exchange matrixD-3 object state transition diagramD-4 object event trace diagramD-5 logical data modelD-6 physical data model D-7 activity/entity matrixD-8 data dictionary
26
Matrix karena mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang dilakukan
pada data (create, read, update, delete) melalui proses bisnis.
D-3 Data Dictionary
Database menyediakan daftar komprehensif dari entitas data yang
dikumpulkan oleh perusahaan, termasuk standard bidang atribut, kunci, dan
hubungan. Database juga mencakup “perpustakaan” dari obyek data dapat
digunakan kembali yang menggunakan metode UML.
2.2.7. System & Applications
Gambar 2.8 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Systems and Applications)
SA-1 System Communication Description
Artefak S-2 tampilan diagram pada S-1 Sistem dengan
memberikan deskripsi tentang bagaimana data dikomunikasikan antara
sistem di seluruh perusahaan, dan termasuk spesifik tentang link, jalan,
jaringan, dan media.
SA-2 System Data Flow Diagram
Data Flow Diagram Sistem ini lebih dikenal sebagai "Diagram
Data Flow" dan dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam suatu
sistem pertukaran data, dan bagaimana pertukaran terjadi. Artefak SA-4
menunjukkan Diagram-4 B Proses Bisnis, dan untuk menunjukkan
detail tambahan.
SA-1 : System Interface DiagramSA-2 : System Communication DescriptionSA-3 : System Interface MatrixSA-4 : System Data Flow DiagramSA-5 : System/Operations MatrixSA-6 : System Data Exchange MatrixSA-7 : System Performance MatrixSA-8 : System Evolution Diagram
27
2.2.8. Networks and Infrastructure
Gambar 2.9 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Networks and Infrastructure)
NI-1 Network Connectivity Diagram
Konektivitas Jaringan Diagram menunjukkan koneksi fisik antara suara
perusahaan, data, dan jaringan video .. termasuk eksternal Wide Area Network
(WAN) dan Local Area Network (LAN) juga disebut "extranet" dan "intranet".
2.2.9. Security Plan
Rencana keamanan menyediakan baik deskripsi tingkat tinggi dan rinci
program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Ini termasuk fisik,
data, personel, dan unsur-unsur keamanan operasional dan prosedur.
2.2.10. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal
NI-1 : Network Connectivity DiagramNI-2 : Network InventoryNI-3 : Capital Equipment InventoryNI-4 : Building BlueprintsNI-5 : Network Center DiagramNI-6 : Cable Plant DiagramNI-7 : Rack Elevation Diagram
28
2.2.10.1. Analisis 5 Model Persaingan menurut Porter
Menurut Ward (2006, p62) persaingan yang ada bergantung
pada lima kekuatan. Kekuatan tersebut digunakan untuk memahami
dan mengevaluasi struktur dari lingkungan. Bisnis industri dan
ancaman kompetisi terhadap perusahaan serta menentukan potensi
keuntungan dalam indutri yang diukur berdasarkan pengendalian
jangka panjang tehadap modal yang diinvestasikan dalam penentuan
kinerja perusahaan.
Kelima kekuatan pesaing tersebut bersamaan menentukan
intensitas persaingan dan kemampuan dalam industri. Kekuatan yang
paling besar akan sangat menentukan sesuatu yang sangat penting.
Gambar 2.10 Lima Daya Saing Porter
Model ini merupakan metode analisis yang digunakan oleh
orang-orang yang menjalankan bisnis atau fungsi-fungsi utama bisnis,
untuk mendapatkan posisi kompetitif. Paradigma seperti ini sangat
penting untuk mendapatkan peran kompetitif sistem informasi, dimana
strategi yang menentukan bagaimana sistem informasi harus
dijalankan. Pada waktu yang sama, sistem informasi membuat strategi
dan cara baru untuk dapat berkompetisi dalam industri.Lima kekuatan
persaingan tersebut antara lain:
a) The threat of the entry of new competitors
29
Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang
baru, keinginan untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber
daya yang substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru
tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing
yang ada pada pendatang baru agar dapat diperkirakan.
b) The bargaining power of suppliers
Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk
peserta dalam industri dengan meningkatkan harga atau
mengurangi mutu barang atau jasa yang dibeli. Dengan
demikian, pemasok yang berpengaruh dapat menekan suatu
industri yang tidak dapat menuntut kenaikan biaya melalui
harga jualnya.
c) The bargaining power of customers
Kekuatan pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga
menurut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak dan
mengadu domba semua anggota industri. Faktor yang
mempengaruhi kekuatan daya saing pembeli apabila :
Pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang
besar. Denngan adanya pembelian dalam jumlah besar
yang dilakukan oleh pelanggan , hal ini membuktikan
bahwa produk dan pelayanan yang di miliki sangat
berkualitas dan dapat meingkatkan daya saing
perusahaan.
Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang
menciptakan insentif yang besar untuk mengurangi
biaya pembelian. Karena pelanggan melakukan
pembelian maka dapat meciptakan insentive sehingga
mengurangi biaya pembelian bahan baku
Produk industri tidak menghemat uang pembeliDengan
menciptakan produk yang bekualitas sehingga
perushaan menjual dengan harga tinggi yang sesuai
dengan kualitas produk sehingga pembeli harus
30
mengeluarkan nominal yang besar.
d) The threat of a substitute product
Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat
dengan produk dari industri lain yang dapat menjadi alternatif
bagi konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi
substitusi atau pengganti bagi produk lain jika konsumen
menganggap produk-produk tersebut mempunyai fungsi yang
serupa. Tekanan persaingan dari produk substitusi akan
mendorong suatu perusahaan menjalankan strategi untuk
meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda daripada
produk substitusi melalui berbagai bentuk strategi diferensiasi
seperti harga yang bersaing, kualitas yang berbeda, pelayanan
yang lebih baik, dan kinerja yang lebih sesuai dengan keinginan
konsumen atau kombinasi.
e) The intensity of competitive rivalry
Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama antara
perusahaan yang memiliki pengaruh besar terhadap para
pesaingnya yang dapat mendorong perlawanan untuk menjadi
lebih baik. Untuk mendalami persaingan industri ini, diperlukan
adanya suatu pemahaman. Pemahaman yang dimaksud antara
lain:
Ukuran industri
o Mengetahui siklus perkembangan dunia industri saat
ini.
Pasar dan kinerja keuangan
o Mengetahui pangsa pasar dan kinerja keuangan
untuk dapat mengurangi terjadinya resiko kegagalan
dalam persaingan bisnis.
Perusahaan yang dominan
o Perusahaan Harus memiliki keahlian dan kreatifitas
agar produk atau jasa dikenal selalu diingat dan yang
pertama dipilih oleh para pelanggan.
Strategi kompetitif yang bisa digunakan
31
o Perusahan harus memiliki sasaran strategy yang
kompetitif agar meningkatkan daya saing
perusahaan didalam persaingan industri.
Kompetisi yang diperlukan
o Perusahaan harus mengetahui cara berkompetisi
didalam dunia persaingan yang baik.
Implikasi global
o Dengan dikenalnya perusahaan secara global dapat
meningktakan daya saing perusahaan.
Trend saat ini atau yang akan datang
o Perusahaan harus mengelurkan produk sesuai
dengan tren saat ini.
Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang
sama dalam memperebutkan posisi dengan menggunakan cara
seperti kompetisi harga, pengenalan produk, dan persaingan.
2.2.10.2. Analisa PEST (Political, Economy, Social, Technology)
Menurut Ward dan Preppard (2002, p70-72) analisis PEST
adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang
meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. PEST
digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit
organisasi. Arah PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi,
dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran
atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman
baru bagi perusahaan.
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah
hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari
lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya
pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis
suatu perusahaan.
c. Faktor Sosial
32
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya
pangsa pasar yang ada.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses
bisnis.
Politik
Pajak/Tarif
Perundang-undangan
Tekanan atau adanya
lobby group tertentu.
Situasi politik dan
keamanan
Sosial
Tren gaya hidup
Tingkah laku konsumen
Tingkat pendidikan
Angka kelahiran dan
kematian
Tingkat penghasilan
Pengelompokkan unsur
Ekonomi
Situasi ekonomi
dalam negeri
Bunga pinjaman
Tingkat inflasi
Upah regional
Nilai tukar mata asing
Teknologi
Industri yang menggunakan
R&D
Penemuan teknologi baru
Teknologi informasi
Hak paten teknologi
Transfer teknologi
Tabel 2.2 Analisis PEST
2.2.11. Analisis Lingkungan Bisnis Internal
2.2.11.1. Value Chain
Menurut McLeod (1996, p36) pusat dari teori Porter adalah
33
konsep margin. Margin adalah nilai produk dan jasa perusahaan seperti
yang diyakini oleh pelanggan perusahaan itu dikurangi biayanya.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang
disebut Porter dengan aktivitas utama dan pendukung.
Aktivitas utama merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mencitrakan produk agar tujuan perusahaan sampai
pada konsumen, sedangkan aktivitas pendukung merupakan aktivitas
yang mendukung aktivitas utama. Aktivitas nilai utama dan pendukung
diintegrasikan oleh beberapa pendukung untuk membentuk rantai nilai
(value chain).
o Aktivitas Utama
1. Aktivitas logistik ke dalam
Meliputi proses pemeliharaan barang untuk sampai pada proses
transaksi dengan pelanggan (peminjaman buku dan
pengembalian buku).
2. Aktivitas operasi (Operation)
Proses transaksi peminjaman dan pengembalian buku dengan
pelanggan baik yang terdaftar maupun tidak.
3. Aktivitas logistik keluar (Outbound Logistic)
Mengangkut dan menyimpan produk akhir serta mengatur
jadwal pemesanan dan pengangkutannya.
4. Aktivitas pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales)
Aktivitas pemasaran dan penjualan bertujuan untuk
menyebarluaskan informasi tentang barang dan jasa, sehingga
pelanggan dapat memberikan perhatian lebih pada barang dan
jasa (misalnya: iklan, promosi, pemilihan distributor dan
penentuan harga).
5. Aktivitas jasa (Service)
Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan berbagai
pendekatan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. (misalnya:
pemasangan, perbaikan, pelatihan dan penyesuaian produk).
o Aktivitas Pendukung
34
1. Aktivitas pembelian
Pembelian bahan baku dan peralatan pendukung termasuk
asset perusahaan.
2. Aktivitas pengembangan teknologi
Penyediaan kebutuhan akan teknologi, prosedur dan teknik
terbaru yang dibutuhkan oleh tiap aktivitas dengan tujuan
mendukung kinerja positif proses bisnis.
3. Aktivitas sumber daya manusia
Penyeleksian, promosi, penempatan, penghargaan dan
pengembangan karyawan serta menjaga hubungan antara
karyawan.
4. Aktivitas infrastruktur perusahaan
Mengelolah masalah perencanaan, keuangan, manajemen
umum, akuntansi, hukum dan hubungan dengan pemerintah.
Gambar 2.11 Value Chain
2.2.12. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang
keadaan dan perkembangan SI/TI di luar lingkungan perusahaan, yang
memberikan dampak dan pengaruh bagi perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk
mendapatkan pengetahuan tentang peluang- peluang baru dalam penggunaan
SI/TI, dan ini tidak terbatas hanya pada peluang untuk mengimplementasikan
teknologi yang termutahir namun juga dapat berupa peluang untuk
35
menggunakan teknologi yang sudah ada dengan cara yang lebih hemat dan
tepat dalam penggunaannya atau peluang untuk menggunakan teknologi
dengan cara lain yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Bagian dari analisis ini juga meliputi pengetahuan tentang SI/TI yang
digunakan oleh pihak eksternal seperti pesaing, pemasok, atau perusahaan-
perusahaan lain yang memiliki hubungan dan mempengaruhi bisnis
perusahaan. Salah satu aspek dari analisis ini adalah untuk dapat
mengkategorikan elemen-elemen yang potensial dan berharga dari tekhnologi
untuk dapat dievaluasi dan dimanfaatkan oleh perusahaan. Inti dari analisis ini
adalah untuk dapat menyediakan informasi yang menyeluruh tentang
lingkungan eksternal SI/TI untuk digunakan sebagai salah satu bentuk
masukan dalam proses perencanaan SI/TI (Ward dan Preppard, p203-204).
2.2.13. Analisis Lingkungan Internal SI/TI
Analisis ini akan menyediakan informasi yang menyeluruh tentang
lingkungan internal SI/TI perusahaan saat ini, yang dapat digunakan sebagai
salah satu bentuk masukan dalam proses perencanaan strategi SI/TI (Ward dan
Preppard, 2002, p198).
Analisis lingkungan internal SI/TI memungkinkan untuk mengetahui
pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman
perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis, dan kontribusinya terhadap pasar,
kemampuan perusahaan, sumber daya dalam perusahaan dan infrastruktur
teknologi yang digunakan. Analisis ini bertujuan menghasilkan pengetahuan
tentang jarak antara kondisi SI/TI yang ada saat ini dengan tujuan yang ingin
dicapai. Analisis ini dari lingkungan internal SI/TI meliputi beberapa hal
sebagai berikut:
Evaluasi terhadap portofolio aplikasi saat ini (dari sistem yang berjalan
dan sistem yang sedang dalam pengembangan).
Evaluasi terhadap sumber daya informasi saat ini dan evaluasi terhadap
infrastruktur, pelayanan dan sumber daya TI saat ini.
36
37