56
SKULL RADIOGRAPHY dr. Sianny Suryawati, Sp.Rad Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Skull Radiography

Embed Size (px)

DESCRIPTION

slide ini berisikan pemeriksaan radiogragi pada tengkorak

Citation preview

Page 1: Skull Radiography

SKULL RADIOGRAPHY

dr. Sianny Suryawati, Sp.Rad

Bagian Radiologi Fakultas KedokteranUniversitas Wijaya Kusuma Surabaya

Page 2: Skull Radiography

PENDAHULUAN Skull (tulang kepala) struktur yang

sangat kompleks Tdd > 20 tulang yang berbeda Evaluasi rutin 4 proyeksi standar

› Lateral view› Posteroanterior/anteroposteriorview› Towne’s view› Basal view (submentovertical)

Page 3: Skull Radiography

AP Projection

Page 4: Skull Radiography
Page 5: Skull Radiography

PA Projection

Pada posisi PA, X-ray masuk dari belakang kepala tegak lurus film, dan posisi ini memungkinkan visualisasi petrous pyramids, yang terproyeksi melalui orbita.

Page 6: Skull Radiography

Lateral Projection

Page 7: Skull Radiography

Tampak gambaran seluruh calvaria dan sella turcica serta tulang belakang cervical

Page 8: Skull Radiography

Towne Projection

Posisi ini digunakan untuk evaluasi tulang occipital bone dan foramen magnum, dan merupakan posisi terbaik untuk evaluasi fraktur basis kranii.

Page 9: Skull Radiography

Submentovertical Projection

Page 10: Skull Radiography

Facial Bones

Page 11: Skull Radiography
Page 12: Skull Radiography

INDIKASI PEMERIKSAAN RO SKULL

Trauma Peningkatan tekanan intrakranial atau

pembesaran lingkar kepala Abnormalitas bentuk dan ukuran

kepala

Page 13: Skull Radiography

TRAUMA >50% hematoma epidural & subdural

fraktur skull (-) Foto polos skull :

a) depressed fractureb) diastatic fracture atau fraktur pada growing

skullc) fraktur melalui sinus paranasalisd) fraktur yang melalui perjalanan arteri

meningea media CT deteksi luasnya kerusakan intrakranial

Page 14: Skull Radiography
Page 15: Skull Radiography

Nasal Bones

Page 16: Skull Radiography

Left lateral radiograph of the skull reveals a sharply marginated, angular, linear lucency in the posterior parietal-occipital region at the site of a previous linear skull fracture.

Page 17: Skull Radiography
Page 18: Skull Radiography
Page 19: Skull Radiography

Fraktur Le Fort tipe III

Page 20: Skull Radiography

Peningkatan TIK & Lingkar KepalaTanda radiologis peh TIK a.l : Increased vascular markings Widening of the sella turcica Erosion of the sella turcica Gyri make prominent markings on the

skull The pineal gland is displaced from the

midline

Page 21: Skull Radiography
Page 22: Skull Radiography

Abnormalitas Bentuk / Ukuran Kepala

Konfigurasi kepala abnormal Rö penutupan dini sutura (craniosynostosis)

Sutura yang paling umum menutup dini sutura sagitalis

Page 23: Skull Radiography

Caldwell view penutupan dini sutura sagitalis

Lateral view scaphocephaly

Page 24: Skull Radiography

Axial CT trigonocephaly 3D CT metopic craniosynostosis & cleft lip and palate (panah)

Page 25: Skull Radiography

Pada anak dengan pembesaran kepala, foto polos skull tidak spesifik.

Fontanella masih terbuka USG kelainan kongenital dan hidrosefalus

Anak yang lebih besar CT scan.

Page 26: Skull Radiography

Lacunar skull

Page 27: Skull Radiography

PROYEKSI LAIN

Page 28: Skull Radiography

Schuller projection

Page 29: Skull Radiography

TMJ : lateral 25° caudad

Page 30: Skull Radiography

Mouth open Mouth closed

Page 31: Skull Radiography

PARANASAL SINUSES

Page 32: Skull Radiography
Page 33: Skull Radiography
Page 34: Skull Radiography

PENGANTAR NEURORADIOLOGIModalitas Pemeriksaan :Foto polosUltrasonografiCT ScanMRIArteriografiMielografi

Page 35: Skull Radiography

Foto Polos Saat ini tidak digunakan untuk

mendiagnosa kelainan intracranial. Dapat menunjukkan:

* Calsifikasi : Tumor, AVM, post inf.* Pelebaran fossa pituitaria.* Lesi2 pada tulang: Fraktur, tumor primer, metastase, infeksi, kelainan congenital.

Pada spine: Untuk evaluasi trauma.

Page 36: Skull Radiography
Page 37: Skull Radiography
Page 38: Skull Radiography

ULTRASONOGRAFI Digunakan pada neonatus. Imejing bisa dilakukan melalui

fontanella anterior , fontanella posterior, temporal window, mastoid fontanella atau daerah dengan sutura yang masih terbuka.

Untuk melihat :› ICH, IVH.› Hydrocephalus.› Patologi intracranial lainnya.

Page 39: Skull Radiography
Page 40: Skull Radiography
Page 41: Skull Radiography

CT (Computed Tomography)

Semua dugaan kelainan intracranial : Trauma Capitis. Cerebro Vascular Disease (CVD). Kelainan Vascular : Aneurysma, AVM. Tumor. Infeksi. Cerebral Atrophy, degenerative

disease. Kelainan Congenital.

Page 42: Skull Radiography
Page 43: Skull Radiography

Dilakukan Pemeriksaan Tanpa kontras Media Trauma Capitis. Cerebro Vascular Disease (CVD). Cerebral Atrophy. Hydrocephalus, bukan mencari tumor. Kontrol VP Shunt.

Page 44: Skull Radiography
Page 45: Skull Radiography

Dilakukan Pemeriksaan dengan Kontras Media Tumor. Infeksi. Kelainan Vascular :

* Aneurysma.* AVM.

Page 46: Skull Radiography
Page 47: Skull Radiography
Page 48: Skull Radiography

MRI

Page 49: Skull Radiography

Perbedaan CT scan dan MRI

CT Scan X Ray. Irisan : Axial & Cor. Bisa Rekonstruksi. Tissue characteristic

dengan menentukan densitas.

Baik untuk melihat kelainan tulang.

MRI Medan magnit. Multiplanar imaging. Perbedaan sequence

membantu menentukan tissue characterization.

Soft tissue contrast .

Page 50: Skull Radiography

CT Scan MRI Diffusion

Page 51: Skull Radiography

T1WI T2WI

Page 52: Skull Radiography

AVM

Page 53: Skull Radiography

MRA

Page 54: Skull Radiography

Myelography

Pemeriksaan dengan menggunakan injeksi kontras intrathecal.

Dibuat foto dengan proyeksi: AP, lateral dan oblique.

Untuk melihat kelainan: Spinal cord dan nerve root.

Sejak ditemukan MRI, myelography tidak banyak digunakan.

Digunakan untuk penderita dengan kontraindikasi MRI.

Page 55: Skull Radiography
Page 56: Skull Radiography

Thank You