52
Divisi Pulmonologi Ilmu Penyakit Dalam FK UNSRI / RSMH Palembang 2013

Slide Labskill Pf Paru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medical

Citation preview

Divisi PulmonologiIlmu Penyakit Dalam FK UNSRI / RSMH Palembang

2013

Topografi Dinding Dada

Linea midsternalis

Linea sternalis

Linea parasternalis

Linea midclavicularis

Linea axillaries

Linea scapularis

Angulus sterni ludovici

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Paru : Anterior & posterior

InspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi

Pemeriksaan Ekstra ParuSianosisJari TabuhTekanan vena jugularis

Ukuran dan bentuk dada

Normal ThoraxBentuk payudara (wanita)Venektasi, spider naevi, massa dllBarrel chestParalisisKyphosis; ScoliosisPectus excavatum; Pectus carinatumGibbus

• Diameter AP= Diameter Transversal

• Thoracic index – Rasio diameter anteroposterior : lateral Normal 0.70 – 0.75

• Pada dewasa > 0.9 = abnormal

• contoh: PPOK

Blue bloater

Pink puffers

•Simetris

•Sela iga

•Inspirasi aktif, ekspirasi pasif•Adakah bagian toraks yang tertinggal saat bernapas

Respiratory Rate

Normal : 16-24 x / menitBradypnea: < 16 / menitTachypnea: > 24 / menit

Pola pernapasan

Normal : abdominotorakal-torakoabdominalKussmaulCheyne stokesBiot’sApneaEkspansi dada asimetris

Pola pernapasan abnormal

PalpasiMemeriksa apa yang ditemukan pada inspeksiMerasakan dengan telapak tangan & ujung jariTekstureDimensiKonsistensiTemperature

Palpasi

• Merasakan thrill atau vibrasi ditelapak tangan pada dinding dada pasien sambil pasien menyebut tujuh tujuh

• Normal : simetris

• Bila asimetris : abnormal area dijelaskan, dibandingkan kanan & kiri

• Stem fremitus meningkat pada pneumonia

• Stem fremitus menurun pada pneumothorax, effusi pleura, PPOK

Palpasi dinding dada

Perkusi

Dua teknik :Langsung – jari diketukan langsung pada dinding dadaTidak langsung – menggunakan jari tengah sebagai bantalan

Metode perkusi

Langsung Tidak langsung

Suara perkusiResonansi normal (sonor)Hiper resonansi

Asma, emfisema, bula, pneumothorax

Redup Resonansi menu pada efusi pleura dan penyakit paru lainnya

Pekak

Peranjakan hatiPekak hati normal saat istirahat di sela iga 6Lakukan perkusi utk melihat penurunan

pekak hati pada saat inspirasi

Auskultasi anterior

• stetoskop diletakkan di dinding dada anterior

• Suara yang ekuivalen dapat didengar pada area paru yang sama

• Suara yang asimetris menunjukkan proses penyakit

Auskultasi posterior

• stetoskop diletakkan di dinding dada posterior

• Suara yang ekuivalen dapat didengar pada area paru yang sama

• Suara yang asimetris menunjukkan proses penyakit

AuskultasiSuara napas normal : vesikuler & bronkialVesikuler

Suara napas normal yang diproduksi alveoli Suara napas menurun pada emfisema Penyakit pleura ataupun parenkim paru dapa meningkatkan

ataupun menurunkan intensitas suara napasBila intensitas meningkat terjadi ventilasi lebih

BronkialVesikulo-bronkialBronko-vesikularTrakeal

VesikulerBerpusarnya udara dalam alveolusBernada halus, rendahBagian periferTerdengar pada inspirasi

BronkialAkibat turbulensi udara dalam bronkusNada lebih tinggi dari pada vesikuler, kasarSecara normal suara napas bronkial dapat didengar di trakea

dan ruang inter-skapulaTidak terdengar di periferAda komponen inspirasi dan ekspirasiPada cavitas, suara napas terdengar high pitched (cavernous

breathing) seperti suara tiupan melalui botol kosong.

Bronkovesikuler CampuranAda bronkus yang ditutupi alveolusterdengar di infraklavikula kanan dekat

sternum

Panjang suara napas

Karateristik Trakeal Bronkial BV Vesikular

Intensitas Sangat keras keras Cukup keras rendah

I:E Ratio 1:1 1:3 1:1 3:1

Suara napas tambahanRonki basahWheezingRonki keringGesekan pleuraStridor

Ronki basahRonki adalah bunyi napas tambahan yang panjang kontinu yang

disebabkan oleh adanya obstruksi jalan napasBila terdengar ronki, perhatikan apakah terlokalisir atau

menyeluruh, pada fase inspirasi atau ekspirasi dan apakah nyaring.

Ronki yang difus menunjukkan sumbatan jalan napas menyeluruh seperti pada asma dan PPOK

Ronki basahRonki terlokalisir menunjukkan adanya obstruksi, seperti :

tumor, benda asing atau mukusSekresi mukus akan hilang denganMucous batuk Ronki ekspirasi menunjukkan obstruksi jalan napas intratoraksPada asma dijumpai ronki inspirasi yang tidak umum dijumpai

pada PPOK

Ronki kering

Bunyi yang terputusNilai waktu, intensitas, efek respirasi, posisi, batuk dan

karakterRonki kering yang hanya didengar pada akhir inspirasi : fine

crackles karena udara masuk ke alveolus yang kolaps pada akhir inspirasi

Early and mid inspiratory Late inspiratory

Coarse Fine

Low pitched High pitched

Clear with coughing Do not clear with coughing

Scanty Profuse

Gravity in dependent Gravity dependent

Transmitted to the mouth Poorly transmitted to the mouth

Associated with obstruction Associated with restriction

Bronchitis - Bronchiectasis Interstitial fibrosis - Interstitial edema

Crackles

Gesekan pleuraSecara normal pleura parietal dan visceral bergerak mulus

selama respirasi.Bila pleura menjadi kasar akan terdengar bunyi seperti

garukan, gesekan saat respirasiBunyi dapat didengar dengan menekan stetoskop kuat ke

dinding dada dan pasien menarik napas dalam

Stridor

Adalah wheezing pada fase inspirasi yang terdengar keraswheezingi inspirasi menyeluruh menunjukkan obstruksi jalan

napas besar

PosisiTrakea : MediastinumAdanya deviasi mediastinum merupakan hal yg abnormalPergeseran ke lateral : mediastinum dapat tertarik atau

terdorong oleh lesiTertarik : kehilangan volume paru (Atelektasis, fibrosis, agenesis,

reseksi, fibrosis pleura)Terdorong : lesi desak ruang (efusi pleura, pneumothorax, massa

ukuran besar)Massa mediastinum & tumor tiroid

Tracheal shift to right

Sianosis

• Perifer – Tangan & kaki– Penurunan curah jantung

• Sentral

– Bibir, lidah, sublingual– Right to left shunts

Jari tabuhAdanya pelebaran diameter AP dan lateral ujung jari Sudut kuku dan kulit > 180ºKulit periungual meregang dan berkilau

Jari tabuh

Schamroth’s sign Loss of the sublingual angle

Lovibond’s angle The angle between the base of the nail and surrounding skin

Jari tabuh dapat dijumpai padaKeganasan intrathorax : Primer atau sekunder (paru, pleura,

mediastinal)Penyakit paru supuratif : (abses paru, bronkiektasis,

empiema)Diffuse interstitial fibrosisKelainan sistemik (endokarditis, hypertrophic

osteoarthropathy)

Berat badan

kakhesiakeganasanTuberculosis

ObeseSleep apnea syndrome

Pneumonia

I. Pergerakan tertinggal

P. Fremitus meningkat

P. Redup

A. Vesicular meningkat Bronkial Crackles Rhonchi

Pleural effusion

I. Pergerakan paru sakit tertinggal

P. Fremitus melemah sampai hilang

P. Redup atau pekak

A. Suara napas lemah sampai hilang, terkadang Rubb

Pneumothorax

I. S. Cembung sisi sakit D. Tertinggal

P. Fremitus turun sampai hilang

P. Hipersonor

A. Suara napas lemah sampai hilang

ASMA

I. Otot bantu napas, gelisah

P. Fremitus menurun

P. Hipersonor

A. Ekspirasi memanjang, wheezing

Tuberkulosis paruI. Asimetris, bagian paru sakit tertinggal (bila kelainan luas) Dapat terlihat retraksi pada sela igaP Stemfremitus meningkatP Dapat redup pada bagian yang sakitA Suara napas bervarariasi tergantung luasnya kerusakan Dapat vesicular ↑, vesikulobronkial, bronkovesikular,

bronchial atau amporik Dapat juga dijumpai ronkhi basah sedang sampai kasar,

crackles atau wheezing

Anamnesis batuk :

• kuality• Kuantitas• kronologi • Setting• Faktor pencetus• Faktor penghilang• Manifestasi terkait• Lokasi

Menggambarkan batuk

• Produktif – Nonproduktif• Akut - kronis• lamanya• Precipitants = Relief • Bloody – Non bloody

TERIMA KASIH