SMAW Lanjut « Gurulas’s Weblog

Embed Size (px)

Citation preview

Gurulass WeblogIlmu adalah senjata.Agama adalah perisai..Beranda Download GMAW Lanjut GTAW Lanjut OAW Lanjut SMAW Lanjut TUGAS-TUGAS

SMAW LanjutKompetensi : Mengelas Tingkat Lanjut dengan Proses Las Busur Manual Kode Kompetensi : M5.16A Unit Kompetensi : Menyiapkan material untuk pengelasan Indikator : 1. 2. 3. 4. 5. Gambar dan simbol las dipahami dengan baik Teknik Pengoperasian alat utama, alat bantu dan alat keselamatan kerja sesuai dengan ketentuan Jenis bahan/material untuk pengelasan dipahami dengan benar Teknik menyiapkan material sesuai kriteria yang disyaratkan Posisi penempatan material pada meja kerja sesuai permintaan/spesifikasi

PENJELASAN 1. Gambar dan Simbol Las Dipahami dengan Baik Gambar dan simbol las wajib dipahami oleh seorang juru las (welder). Juru las dalam kegiatan kerjanya harus mengacu pada ketentuan yang telah diatur pada gambar atau bagan konstruksi. Jika hal ini tidak dilakukan maka dampak yang mengiringinya adalah sangat besar, misal : terjadinya kesalahan konstruksi yang mengakibatkan gagal produk dan tidak dapat digunakan. Kesalahan dalam hal proses yang mengakibatkan terjadinya cacat pada

Berdasarkan gambar dan simbol las di atas, seorang welder harus mampu menterjelahkan dalam hasil pengelasan. Contoh gambar dan simbol las dapat ditunjukkan di bawah ini : bahasa pekerjaan (teknis) apa yang dimaksud dari gambar tersebut. Dengan demikian welder akan dapat mempersiapakan segala sesuatunya untuk proses pengelasan. Arti dari gambar dan symbol di atas adalah : Pekerjaan pengelasan pipa menggunakan proses las SMAW, pipa ditempatkan pada meja las posisi miring 45 derajat, kampuh pengelasan yang harus disiapkan adalah menggunakan kampuh V, dengan ketentuan :

Proses pengelasan dilakukan dari bawah ke atas, benda yang dilas diam (tidak boleh dipindah atau diputar) dilepas dari tempatnya, hasil pengelasan cembung dan pengujian hasil lasan dilakukan

secara visual (visual test). Hasil dari pengelasan tersebut seperti berikut : Alat-alat las SMAW dibedakan menjadi 3 kelompok, 1. alat utama 2. alat bantu dan 3. alat keselamatan kerja Alat utama las SMAW yaitu : Kabel tenaga Trafo las (generator) Kabel massa Kabel elektroda Pemegang elektroda Penjepit massa Alat batu las SMAW antara lain : Meja las Palu terak Palu konde Gerinda tangan Mistar baja Sikat baja Ragum Kikir Penjepit benda kerja alat keselamatan kerja las antara lain : Helm las (topeng las) Kaca las hitam Kaca las putih Apron (pelindung dada) Baju kerja Sarung tangan Sepatu kulit kapasitas 2ton Masker

2. Teknik pengoperasian alat utama, alat bantu dan alat keselamatan kerja sesuai dengan ketentuan

Alat utama las busur manual dalam pengoperasiannya harus sesuai SOP yang berlaku. 1. Kabel tenaga Pemilihan kabel tenaga yang digunakan untuk menginstal disesuaikan dengan bebannya (trafo las nya) berupa ampere dan tegangan input trafo las. Hal ini menyangkut ukuran kawat, panjang kabel, dan jenis kawatnya (serabut/tidak). Selanjutnya dalam menginstall harus kuat dan tidak mudah lepas, sehingga aliran listrik dapat mengalir maksimal dan tidak panas. 2. Trafo las Pemilihan trafo las pada saat akan membeli, harus dipertimbangkan tentang kebutuhan maksimal (beban pekerjaan yang akan dikenakan kepada trafo las tersebut. Apabila beban pekerjaannya besar maka langkah pemilihannya adalah dapat dipertimbangkan tentang tegangan input: 3PH, 2PH atau 1PH; Ampere output, dipertimbangkan dari diameter elektroda yang akan digunakan. dan yang paling penting adalah duty cycle dari trafo tersebut. dalam hal ini pilihlah trafo las yang memiliki duty cycle yang tinggi untuk ampere yang tinggi, misal duty cycle 100% untuk arus sampai dengan 200 A. langkah berikutnya gunakan tang ampere untuk mengecek kesesuaian out put arus pengelasan pada indikator dengan kenyataannya yang terlihat pada tang ampere. Jenis trafo las juga perlu dipertimbangkan apakah trafi AC atau DC. hal ini terkait dengan jenis elektroda yang akan digunakan. jika menggunakan multi electrode, pilihlah trafo DC. Cara mengoperasikan trafo las terlebih dahulu harus dilihat instalasinya. kabel tenaga ke trafo las, kabel massa, kabel elektroda dan kondisi trafo sendiri, apakah pada tempat yang kering atau basah. setelah diketahui instalasinya baik, maka saklar utama pada kabel tenaga di on kan, selanjutnya saklar pada trafo las di on kan. pastikan kabel massa dan kabel elektroda tidak dalam kondisi saling berhubungan. atur arus pengelasan yang dibutuhkan dan selanjutnya gunakan untuk mengelas. Apabila proses pengelasan telah selesai, trafo las dimatikan kembali. 3. Kabel elektroda dan kabel massa Kabel elektroda dan kabel massa harus menggunakan kabel serabut sehingga lentur dengan ukuran disesuaikan dengan ampere maksimum trafo las (lihat ketentuan pada tabel) kabel las. Kabel elektroda dan kabel massa harus terkoneksi )terinstall dengan kuat dengan trafo las agar aliran arus pengelasan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam indikator ampere pada trafo las. Penggunaan kabel elektroda dan kabel massa pada saat pengelasan harus disiapkan dengan benar, yaitu dalam kondisi terurai, tidak tertekuk dan saling berlilitan. Dengan kondisi semacam ini maka aliran arus pengelasan akan maksimal. Jika sudah tidak dipakai, trafo las dimatikan dan kabel las digulung dan diletakkan dengan benar tidak saling berbelit agar mudah dalam penggunaan di waktu yang lain. 4. Pemegang elektroda dan penjepit massa Penjepit elektroda dan penjepit massa dibuat dari bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. bahan yang biasa digunakan adalah tembaha. Pada pemegang elektroda pada mulutnya sudah dibentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan tukang las memasang/menjepit pada pemegang elektroda. Dalam penggunaannya elektroda harus ditempat pada sela-sela yang ada, dapat diposisikan dengan sudut 180 derajat, 90 derajat atau 45 derajat terhadap pemegang elektroda. Sedang pada penjepit massa dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mencengkeram dengan kuat pada benda kerja. Penjepit elektroda maupun penjepit massa tidak diperkenankan terkena busur las. Pada penjepit elektroda, penggunaan elektroda disisakan 1 inch sehingga tidak sampai habis menyentuh pemegang elektroda. Sedangkan pemegang massa tidak diperkenankan untuk menjadi tempat mencopa elektroda/menyalaka elektroda agar tidak rusak. Penjepit benda kerja ditempatkan pada dekat benda kerja atau meja las dengan kuat agar aliran listrik dapat maksimal/tidak banyak arus yang terbuang. Alat-alat bantu las Alat-alat bantu las harus digunakan dengan benar sesuai fungsinya dan dengan teknik yang benar pula. Di samping itu cara penyimpanannya harulah ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak saling bertumpukan dan saling bergesekan satu sama lain.

1. Meja las Meja las adalah tempat untuk menempatkan benda kerja pada posisi yang dipersyaratkan. Meja las harus diletakkan sedemikian rupa dan tidak mudah bergerak saat tersenggol atau saat welder melakukan pengelasan. Gunakan benda kerja lain saat mencoba penyalaan elektroda dan jangan dilakukan di meja las. 2. Palu terak Palu terak adalah alat untuk membersihkan terak dari hasil pengelasan. Dalam menggunakan palu terak ini jangan sampai membuat luka pada hasil pengelasan maupun pada base metalnya. karena luka bekas pukulan adalah merupakan cacat pengelasan. Palu terak sebelum digunakan dicek ketajamannya dan kondisinya. apabila sudah tumpul, maka harus ditajamkan dengan menggerindanya. Setelah selesai menggunakannya, tempatkan palu terak pada tempatnya secara rapi. 3. Palu konde Palu konde secara standar yang digunakan adalah berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan, meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung, untuk membentuk sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan distorsi. atau ditunakan untuk tujuan membantu persiapan pengelasan. Palu konde juga harus dikontrol kondisinya agar tidak kocak serta dalam penyimpananya harus tertata rapi dan tidak saling bertumpukan atau bergesekan dengan alat lainnya. 4. Gerinda tangan Gerinda tangan ini berfungsi untuk menyiapkan material yang akan di las berupa penyiapan kampuh las. Gerinda ini juga digunakan untuk membantu dalam proses pengelasan khususnya dalam pembersihan lasan sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan lasan lapis berikutnya. gerinda tangan ini juga digunakan untuk membantu dalam memperbaiki cacat las yang memerlukan penggerindaan dalam persiapannya sebelum diperbaiki cacat pengelasan tadi. Dalam penggunaannya : Periksa kabel gerinda apakah ada yang terkelupas atau tidak, jika ada segera diisolasi agar operator tidak tersengat listrik. Pastikan saklar dalam kondisi OFF sebelum kabel dihubungkan pada sumber listrik. Pastikan batu gerinda terpasang dengan kuat dan tepat dan kemudian peganglah geridan pada tangkai gerinda dengan kuat. Hubungkan kabel gerinda pada listrik dan kemudian hidupkan dengan menekan tombol ON. Gunakan kaca mata putih saat menggerinda. Setelah selesai saklar OFF dan lepas kembali kabel dari sumber arus. Gulung kabel sedemikian rupa dan simpanlah pada tempatnya dengan aman dan tidak saling bertindih dengan alat lain. Alat keselamatan kerja las Alat keselamatan kerja las adalah sangat fital untuk digunakan. Penggunaan alat keselamatan kerja las ini akan memberikan jamiman keselamatan kepada juru las maupun lingkungan. Pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kwalitas hasil lasan.

Helm Las

sarung tangan las

Apron (pelindung dada)

Sepatu kerja (kapasitas 2ton) macam-macam alat keselamatan kerja las antara lain: 1. Pakaian kerja

Alat keselamatan kerja lengkap

Dengan menggunakan pakaian kerja, juru las akan merasa nyaman dalam bekerja karena tidak berfikir tentang lingkungan yang dapat mengotori pakaiannya. di samping itu pula dengan menggunakan pakaian kerja juru las memiliki keleluasaan untuk bergerak mengahadapi pekerjaannya. pakaian kerja dapat terbuat dari bahan katoon, kulit atau levis. pakaian kerja jurulas dibuat lengan panjang dan bercelana panjang. 2. Helm las/topeng las Helm las/topeng las digunakan untuk melindungi muka dari sinar las (sinar ultraviolet, infra red), radiasi panas las serta percikan bunga api las. apabila muka juru las tidak dilindungi maka kulit muka akan terbakar dan sel-sel kulit maupun daging akan rusak. Pada helm las tertentu didesain dilengkapi dengan masker hidung, yang fungsinya adalah melindungi diri dari asap las dan debu pengelasan. asap las dan debu ini akan mengganggu pernapasan dan dapat mengakipatkan penyakit paru-paru (pernapasan) serta ginjal. 3. Kaca las Kaca las akan melindungi mata dari sinar las yang menyilaukan, sinar ultra violet, dan infra red. nyala-nyala ini akan mampu merusak penglihatan mata juru las, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan. pemilihan kaca las disesuaikan dengan besar kecilnya arus pengelasan yang digunakan juru las (lihat tabel) pada buku-buku referensi pengelasan. contohnya adalah untuk pengelasan sampai 150 ampere menggunakan kaca las NO 10.

4.Apron (pelindung dada) Apron berfungsi untuk melindungi dada dari sinar ultra violet, infra red, percikan bunga api las dan panas pengelasan. pelindung dada ini terbuat dari kulit yang lentur. 5. Sarung tangan Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari sengatan listrik, panas lasan, dan bend-benda yang tajam. 6. Sepatu kulit kapasitas 2 ton sepatu ini terbuat dari kulit yang pada ujungnya terjadap logam pelindung dengan kapasitas 2ton. sepatu ini akan melindungi juru las dari sengatan listrik, kejatuhan benda, benda-benda yang panas dan benda-benda yang tajam. 3. Jenis bahan/material untuk pengelasan dipahami dengan benar Seorang juru las harus memahami jenis bahan/material yang akan di las. Apakah bahan tersebut mengandung besi (bahan ferro) ataukah bahan tersebut adalah bahan yang tidak mengandung besi (bahan non ferro). Di samping itu pula, seorang juru las harus memperhatikan apakah bahan tersebut bahan paduan ataukah bahan murni. Dengan mengetahui jenis bahan dan paduannya, maka akan dapat menentukan bagaimana proses pengelasan dilakukan, baik persiapan, pelaksanaan/proses, maupun finishing. Pada tahap persiapan, akan ditetapkan proses las yang digunakan (SMAW, GTAW, GMAW, OAW, SAW) berikut gas pelindungnya, jenis elektroda yang digunakan, adanya pre heating/post heating, jenis polaritas yang digunakan (AC/DC+/DC-), besar kecilnya arus pengelasan, jenis nyala las untuk OAW atau tindakan-tindakan lain sehingga mengasilkan pengelasan yang baik yang memiliki kekuatan mekanis, kimiawi, maupun yang lainnya relatif sama dengan bahan dasar yang dilas. Pada proses pengelasan. Hasil dari pengelasan yang baik ini akan memberikan jaminan bagi pengguna/lingkungan akan keselamatan kerja dan umur konstruksi. Ihtisar bahan teknik dapat dilihat pada bagan berikut.

Bahan-bahan di atas akan sangat baik jika dilakukan pengelasan dengan bahan tambah yang memiliki sifat kimia maupun mekanik yang sama dengan bahan dasarnya. Pemilihan jenis mesin las, polaritas, besar kecilnya arus pengelasan, jenis nyala las untuk las OAW dan pengadaan pre heating dan post heating akan mempengaruhi sifat-sifat kimia maupun mekanis dari bahan tersebut. Untuk itu perlu ada referensi pengaruh hal-hal tersebut di atas terhadap hasil lasan, terutama pengaruh kalor terhadap struktur logam dan sifat-sifatnya. 4. Teknik menyiapkan material sesuai kriteria yang disyaratkan Meterial untuk pengelasan harus disiapkan dengan sebaik mungkin sebelum dilakukan pengelasan. Persiapan pengelasan yang baik 80% akan memberikan jaminan keberhasilan dalam pengelasan. Hal-hal yang dapat terjadi jika penyiapan material tidak baik yaitu : penetrasi tidak baik (terjadi penetrasi yang berlebihan) karena root face terlalu tipis, root gap terlalu lebar; atau (tidak terjadi penetrasi) karena root face terlalu tebal, dan root gap terlalu sempit. Penyempitan jalur pengelasan (akibat las cacat yang tidak kuat) misaligment (ketidakrataan benda kerja) karena penempatan material sebelum di las cacat tidak rata/sejajar. distorsi (perubahan bentuk) karena pengaruh panas porosity (karena benda tidak dibersihkan dari karat atau bahan lain) Penyiapan material harus disesuaikan dengan WPS (Welder Prosedure Spesification) atau gambar kerja yang digunakan. WPS adalah sebuah prosedur standar persiapan material yang dirancang sedemikian rupa melalui pengujian-pengujian di laboratorium dan dilas oleh juru las yang profesional. pengujian-pengujian tersebut dapat berupa Radiography test, Bend Test, uji tarik atau bahkan structure/micro. Contoh penyiapan benda kerja adalah sebagai berikut :

hasil yang ingin dicapai penyiapannya adalah: material pertama (sisi samping) dibersihkan dari karat atau bahan lain. material kedua sisi yang berhubungan digerinda rata sehingga pada saat dihubungkan dan ketika diterawang tidak terdapat celah di antaranya.

Jika di antara benda tersebut masih terdapat celah, maka akan mengakibatkan penetrasi yang tidak baik . Jika diuji etsa, pada bagian celah tersebut tidak akan terjadi fusi atau tidak terjadi perpaduan logam tambah dengan material las, tetapi pada bagian tersebut akan terisi oleh terak dan disebut cacat slack inclution (terak terperangkap). karena bagian tersebut terisi terak (bukan logam) maka pada bagian tersebut akan menjadi titik lemah dari konstruksi. 5. Posisi penempatan material pada meja kerja sesuai permintaan/spesifikasi Penempatan benda kerja disesuaikan dengan permintaan, dalam hal ini adalah menyesuaikan posisi pengelasan. Penempatannya apakah posisi 1F, 2F, 3F, 4F, 5F, 6F 1G, 2G, 3G, 4G plate 1G, 2G, 5G, 6G, 6GR (pipa) contoh posisi-posisi pengelasan seperti gambar berikut :

fillet joint (T-joint)

butt joint

Posisi pengelasan 1G pipa, pada pengelasan pipa 1G ini, pipa diputar dan pengelasan tetap memposisikan elektroda di atas material.

Pengelasan 2G pipa, Pipa diam, juru las mengelas mengitari pipa

Pengelasan 5G pipa, pipa diam, juru las mengelas diawali dari bagian bawah terus melingkan berhenti di pipa bagian atas pada sisi sebelahnya. pada sisi lain dilakukan dengan cara yang sama yaitu diawali dari bawah terus melingkar dan berhenti di atas. pengelasan ini disebut dengan posisi pengelasan 5G up Hill.

Posisi pengelasan di atas adalah posisi 6G. pemasangan pipa dimiringkan 45 derajat terhadap sumbu horizontal. pengelasan dilakukan dari pipa bagian bawah terus melingkar ke arah kanan/kiri dan berhenti di atas. dilanjutkan dengan pengelasan sebaliknya diawali dari bawah dan terus melingkar berhenti di bagian atas. Cara pengelasan seperti ini disebut 6G up hill. Angka-angka pada posisi-posisi pengelasan tersebut di atas menunjukkan tingkatan-tingkatan posisi pengelasan. Angka yang semakin tinggi berarti menujukkan kwalifikasi yang tinggi pula. Posisi-posisi pengelasan di atas menunjukkan kwalifikasi juru las yang berhak mengelasnya. jika juru las memiliki sertifikat kwalifikasi 6G, maka juru las tersebut diperbolehkan untuk mengelas semua posisi. Tetapi jika juru las tersebut memiliki sertifikat 4G plate, maka juru las tersebut tidak boleh menglas pipa posisi apapun, tetapi bileh mengelas posisi pengelasan 1F, 2F, 3F, 4F maupun 1G, 2G, 3G dan 4G. ======================================= Unit Kompetensi : Mengeset Mesin Las dan Elektroda 1. 2. 3. 4. Teknik perangkaian peralatan las busur metal manual dipahami dengan benar baik (AC/DC) Peralatan las busur manual dirangkai sesuai prosedur dengan kuat dan aman Penentuan polaritas (AC/DC+/DC-) ditetapkan sesuai kebutuhan tujuan pengelasan Penentuan elektroda dan arus disesuaikan dengan kegunaan pengelasan

PENJELASAN : Teknik dalam merangkai peralatan las busur manual ini harus dipahami oleh juru las. Tujuannya adalah agar pada saat melaksanakan perangkaian tidak menimbulkan kecelakaan atau kesulitan. Hal-hal yang perlu dipahami adalah : Alat keselamatan kerja yang dibutuhkan untuk merangkai peralatan las dan cara penggunaannya Bagian-bagian yang harus dikontrol sebelum perangkaian dilakukan Posisi tubuh (sikap kerja) pada saat merangkai Hal-hal yang harus dikontrol setelah proses merangkai selesai dilaksanakan Kegiatan ini harus dapat diketahui dan dilakukan oleh juru las, agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Jika kegiatan ini tidak dapat dilakukan oleh seorang juru las, maka disaat proses produksi harus berlangsung juru las harus menunggu teknisi untuk merangkaikan peralatan lasnya. Keadaan seperti ini dapat menurunkan produktivitas perusahaan. Pemahaman tentang polaritas pengelasan wajib diketahui oleh juru las. Polaritas akan menentukan hasil pengelasan yang dilakukannya, misalkan penembusan dangkal, sedang atau dalam. Berdasarkan pengetahuan tersebut, juru las akan dapat menentukan polaritas apa yang dipakai untuk melakukan pengelasan pada logam ketabalan, jenis bahan dan posisi pengelasan tertentu. berikut data tentang polaritas dan pengaruhnya terhadap pengelasan.

Ketentuan di atas akan memberikan petunjuk bagi juru las untuk mempersiapkan peralatan las untuk pengelasan dengan tujuan tertentu. Peralatan las busur manual harus dilaksanakan dengan benar, kuat dan aman. keadaan semacam ini akan memberikan jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. keselamatan yang dimaksud di sini adalah selamat bendanya (tidak rusak) selamat orangnya dan selamat lingkungannya. Kabel-kabel dihubungkan dengan teknik yang benar dan kuat sesuai dengan SOP. pemilihan jenis elektroda dan arus pengelasan disesuaikan dengan kebutuhan pengelasan. jenis elektroda dapat dilihat dari kode aws nya. misalnya AWS E 6010. di mana AWS kepanjangan dari American Welding Society. E= Electrode 60 = kekuatan tarik minimum 60000 psi, 1 = kode yang menunjukkan elektroda tersebut dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan dan 0 = adalah jenis salutan elektroda (cellulose) dan arus yang digunakan (DC+). untuk kode-kode jenis elektroda yang lain akan mempunyai spesifikasi penggunaan yang berbeda-benda. jenis elektroda ini secara berturut-turut adalah AWS E XX10, AWS E XX10, AWS E XX11, AWS E XX12, AWS E XX13, AWS E XX14, AWS E XX15, AWS E XX16, AWS E XX17, AWS E XX18. di samping berdasarkan jenisnya, pemilihan elektroda juga didasarkan pada ukuran diameter kawat elektroda. diameter kawat elektroda ini akan menentukan besar kecilnya arus pengelasan. besar kecilnya elektroda ini dipilih berdasarkan tebal atau tipisnya benda yang akan dilas.

102 Komentar 1. thanks for materi-materi las-lasannya. singkat padat dan mudah dipahami, kept fight anak muda Indonesia Komentar oleh asep | Desember 15, 2008 2. Salam kenal Pak Guru,, kebetulan saya juga orNG pati nyari2 artikel tentang las..eh ktemu orang pati. pak, klo boleh minta artikelnya dong..yang komplit gtu.. tnx Komentar oleh samsul "he commander"| Desember 24, 2008 t 3. akan saya coba untuk yang lebih baik lagi ulasan materi-materi las nya Komentar oleh gurulas | Desember 25, 2008 4. bagus artikelnya pak, apa bisa info kalo ada pelatihan murah dan sertifikasi,ya sertifikat internal dulu gpp lah, buat pemula? mungkin kalo ada video peragaan lebih bagus lagi pak, hehe,kalo ada video boleh donk dibagi..makasih Komentar oleh manusama | Januari 8, 2009 5. terimakasih komentarnya. untuk info pelatihan dan sertifikasi dapat dibuka di http://weldingsmkthpati.wordpress.com atau di http://www.pusdiklatmigas.com untuk vidio akan saya coba upload ya. sekali lagi terima kasih Komentar oleh gurulas | Januari 14, 2009 6. bagaimana cara mengelas pita gergaji band saw? sudah pernah coba pakai las baja dan alumunium. tapi baru dipakai 30 detik langsung putus lagi. trims infonya! Komentar oleh deni hilman | Januari 24, 2009 7. pakai las argon (tig) dengan bahan tambah ss (stainless steel). arus pegelasan 5-10A. lima sampai sepuluh ampere DC. pengelasan dilakukan dari satu sisi saja sudah tembus. selanjutnya diratakan menggunakan gerinda (cutting disc 2mm agar halus) hingga sama dengan daun gergajinya. Komentar oleh gurulas | Januari 25, 2009 8. saya sudah baca e-Mailnya, saya akan coba. kalau belum berhasil akan saya konsultasikan lagi n kalau berhasil akan saya beritahukan ke Mas Baud Masterlas, Makasih Mas atas bantuannya. Komentar oleh deni hilman | Januari 26, 2009 9. Artikelnya bagus tp kalo bisa yang komplit.. kebetulan juga saya orang baru diLas jadi saya minta yg komplit artikel,nya biar bisa buat nambah pengetahuan saya tentang Las terima kasih sebelumnya Komentar oleh Iman heriyadi | Februari 5, 2009 10. terimakasih atas kunjungan dan himbauannya. dalam 3 hari ke depan akan saya coba untuk menambah informasi tentang las. saat ini sy sedang menyiapkan anak untuk mengikuti kompetisi dalam bidang pengelasan. Komentar oleh gurulas | Februari 6, 2009 11. artikelnya menarik, dan saya beri apresiasi thd sekolah smk tunas harapan pati, kalau boleh saya kirimi kurikulum pendidikan di smk tunas harapan pati, mulai dari kelas 1 s.d klas 3, terima kasih Komentar oleh munir | Mei 12, 2009 12. mohon kalau diperkenankan saya dikirimi kurikulum pendidikan teknik las, karena saya sangat tertarik, terima kasih Komentar oleh munir | Mei 12, 2009 13. insya4JJI kurikulum sedang dikembangkan (direvisi) mohon bersabar ya. salam Mas Ba Komentar oleh gurulas | Mei 16, 2009 14. trimakasih atas info nya, ini sangat bermanfaat untuk saya, smoga kedepannya informasinya lebih detail, dan smoga kita smua lebih sukses salam, Palembang. Komentar oleh reddyhindawan | Mei 23, 2009 15. terimakasih masukkannya, doakan kami agar dapat memiliki waktu untuk mengeksplore materi pengelasan. Komentar oleh gurulas | Mei 27, 2009 16. salam sukses pak..ternyata da pindah rumah ya samal sukses juga sampai sekarang kami masih mondok di mertualum pindah. emang pindah dimana ya?.hehehe wassalamualaikum wr wb Baud Widodo Komentar oleh neehal | Juni 29, 2009 17. bagi pengetahuanya yang lebih banyak lagi saya siswa prakerin di pt palindo surabaya Komentar oleh wiwim | September 11, 2009 18. makasih ya kunjungannya lihat di http://www.weldingsmkthpati.wordpress.com atau di http://www.baudngeblog.blogspot.com Komentar oleh gurulas | September 14, 2009 19. Bagus artikelnya. Berguna bagi saya yang saat ini sedang kuliah magister ked. kerja. Kalau boleh tahu berapa micoWatt/cm2 radiasi UV las SMAW standar yang ada di pasaran? Bila tanpa kaca pelindung, berapa lama durasi expossure maksimum yang diperkenankan? Komentar oleh dr. Fredy | September 23, 2009 20. sangat berguna bagi praktisi pengelasan Komentar oleh alamsyah | Oktober 11, 2009 21. saya mahasiswa di BBLKI serang, saya mau tanya kekuaTan pada prosrs pengelasan SMAW dan GMAW,mana yang lebih kuat?? terimakasih Komentar oleh oliver | Desember 7, 2009 22. Tulisannya bagus pak, sangat berguna bagi orang seperti saya. Komentar oleh eko uny | Desember 9, 2009 23. hasil pengelasan yang tidak kuat adalah pengelasan yang tidak standard (hasil pengelasan terdapat cacat yang melebihi batas toleransi). baik diuji scr NDT (non destructive test) ataupun destructive test (DT). perlu dibaca masalah cacat-cacat las (defect weld), penyebab dan cara mengatasi. semoga bermanfaat. Komentar oleh gurulas | Desember 11, 2009 24. terima kasih. dan semoga bermanfaat. maaf sekali sy tidak pernah update. semoga saya diberi kelapangan waktu untuk mengupdatenya. senang rasanya berbagi. semoga bermanfaat untuk semua. amiin. Komentar oleh gurulas | Desember 11, 2009 25. Pak Baud, selamat pagi saya jodi dari jakarta, sekarang ini saya sedang tertarik untuk membuat sepeda, yang jadi permasalahan adalah jenis las apa yang harus saya pakai, dengan jasa yang banyak tersedia di jalanan seperti las listrik dan las karbit jenis logam yang akan saya pakai adalah besi biasa terima kasih jodi Komentar oleh jodi rinaldi m | Desember 30, 2009 26. keterangannya bagus banget. tolong dong terangin masalah las dengan kekuatan battery. trim Komentar oleh aleksander | Januari 2, 2010 27. untuk ketelitian yang tinggi dan relatif lebih cepat dan bagus gunakan las TIG (Las Argon). pengelasan dengan las TIG (las argon) dapat digunakan untuk bahan Alumunium (TIG AC dengan HF), bahan lainnya (stainless, besi/baja karbon, tembaga, kuningan dll dengan TIG DC. jika menggunakan las karbit/acetylene (OAW) kemungkinan distorsi besar dan proses menjadi lebih lama. dengan menggunakan las listrik (SMAW/MMA) untuk pengelasan di bawah tebal 3mm akan menjadi lebih sulit dan cenderung tidak rapi. apalagi rangka sepeda kebanyakan pengelasan sudut/fillet/T-joint. semoga bermanfaat. Komentar oleh gurulas | Januari 4, 2010 28. kalau mengelas dengan kekuatan battery pengelasan ini adalah dengan menggunakan arus DC (DC+/DC-) DC+ jika kabel elektroda dihubungkan pada kutub +, ini mengakibatkan penembusan dangkal. sedang DCjika kabel elektroda dihubungkan pada kutub -. ini mengakibatkan penembusan dalam. elektroda tidak terbatas jenisnya, namun terbatas diameter kawat elektrodanya mengingat kapasitas battery. pemakaian jangan terlalu lama. karena akan mengakibatkan panas pada battery (meledak). Komentar oleh gurulas | Januari 4, 2010 29. Pa Guru, Saya punya masalah yang sama dengan Deni Hilman, mencoba berkali-kali las gergaji Band Saw tapi selalu gagal, kayanya deni hilman dikasi penjelasan lebih detail lewat e-mail tuh kalau ga keberatan saya juga mohon petunjuk lebih detail. terima kasih. Komentar oleh Tomi Miftah Faried | Februari 21, 2010 30. memang pengelasan yang bpk tomi lakukan bagaimana? mohon diceritakan agar sy bisa menganalisisnya. terima kasih. maaf terlambat balas. karena minggu2 kemarin super sibuk.. Komentar oleh gurulas | Maret 7, 2010 31. terima kasih pa, berkat saya mendapatkan tambahan ilmu tentang panglasan Komentar oleh arip | April 26, 2010 32. maksih mas infonya, saya kopi ya . Komentar oleh herian syah | Mei 10, 2010 33. makasaih yasaya lagi menyelaikan LA saya ni Komentar oleh fredy | Mei 20, 2010 34. asslmkm,,, pak,sys mau tanya,saya ni krjany di welding dah 3th,tp mpe skrang ga tau posisi 1G-6G tu yg kaya gimana trs MPA,MPH,.tolong kasih tau dong.makasih sbelumny,klu bisa scepetnya kasih tau,krn sya lg btuh bgt info itu,sya nyari bku pengelasan susah bgt.makasih Komentar oleh aly prasetiyo | Juni 24, 2010 35. pa guru ulasannya bagus sekali, pa saya mau tanYa bgmn cara mengelas agar hasil las dapat berbentuk seperti koin ditumpuk miring, soalnya sy bkn dari org teknik dan selama ini hasilnya cenderung jelek kurang padat, sy mengelas memakai kawat sumico 2,6mm dan trafo las inverter porto PD110A, mohon diberi bimbingan y pak. salam Komentar oleh teguh | Juni 30, 2010 36. Makasih banyak ya,,, atas materi ini, materi ini sangat berharga buat saya. Buat teman2 yang mempunyai RPP tentang pengelasan tolong kirim kan link nya ke saya, atau langsung dikirimkan ke email saya juga boleh. [email protected] Semoga gurulas.wordpress.com tetap jaya dan selalu memberikan materi2 tentang pengelasan buat kita semua. Amien.. Komentar oleh junaidi | Juli 8, 2010 37. pengelasan seperti koin ditumpuk-tumpuk kanan kiri=ayunan zig-zag. pada ujung kanan dan kiri berhenti beberapa ketukan (menyesuaikan kebutuhan pengisian) untuk melakukan pengisian dan pembentukan rigi (seperti koin). lintasan di tengah sedang. biasa gerakan ini biasa digunakan pada pengelasan 3G. tidak terikat oleh jenis elektroda. gerakan ini hanya untuk capping atau pengisian yang lebar. jika ada masalah dapat dikonsultasikan. semoga bermanfaat. salam sukses mas ba Komentar oleh gurulas | Juli 23, 2010 38. 1G = pengelasan pada benda datar. elektroda berada di atas benda kerja. 2G = pengelasan pada benda datar, posisi benda tegak, arah pengelasan horizontal. benda kerja berada di depan pengelas. gerakan ke kanan atau ke kiri. 3G = pengelasan pada benda datar, posisi benda tegak, arah pengelasan vertical up /down. benda kerja ada di depan pengelas 4G = pengelasan pada benda datar, elektroda berada di bawah benda kerja. 1G pipa = pengelasan pipa, pipa diputar. elektroda tetap berada di atas pipa pada saat pengelasan berlangsung. 2G pipa = pengelasan pipa. posisi pipa tegak, pipa diam. arah pengelasan horizontal. pengelas (elektroda) bergerak mengitari pipa. 5G pipa = pengelasan pipa. posisi pipa horizontal, pipa diam. arah pengelasan vertical up/down. pengelas (elektroda) bergerak mengitari 1/2 pipa pengelasan dari bawah ke atas (vertical up). 6G pipa = pengelasan pipa. posisi pipa miring 45 derajat. pipa diam. pengelasan dilakukan 1/2 vertical up/down. arah kanan / kiri. jika kurang jelas dapat dilihat gambar-gambar yang ada. semoga bermanfaat salam sukses. mas ba Komentar oleh gurulas | Juli 23, 2010 39. thANKS BANGET ILMUNY SANGAT MEMBANTU SAYA MENYELESAIKAN TUGAS Komentar oleh HARIS | Juli 27, 2010 40. tugas apa ya? alhamdulillah jika materi ini dapat membantu. namun maaf belum semua dapat teraktualisasikan dalam wordpress ini. Komentar oleh gurulas | Juli 28, 2010 41. alhamdulilah ada pak guru yang bisa ngasih ilmu nya bwat saya tentang tehnik mengelas yang baik, insyaalah saya mau kUrsus di BLK condet ..Doakan saya Pak Komentar oleh Eko Hernowo | Agustus 31, 2010 42. iya semoga sukses ya mr Eko. dan hasil pelatihannya bermanfaat. amin Komentar oleh gurulas | September 4, 2010 43. Mas Widodo, pada saat saya membuka blog smk Tunas Harapan Pati seolah saya mendapat angin segar. Saat ini disekolah kami SMK 2 sedang membuka jurusan baru teknik las. Banyak kendala yang kami hadapi diantaranya silabus. Sudikah kiranya mas Widodo membagikan / share Silabus Teknik Las dari SMK Tunas Harapan Pati. Terima kasih. Salam, Agus Komentar oleh AgusPriyono | September 21, 2010 44. wah artikelnya bagus pak.Pak kalau boleh saran kalau ada info keja tentang welding ya di tambahkan pak n materi tentang sibol welding, biar para welder lebih memahami kerjanya ,trima kasih Komentar oleh zaenudin | Oktober 7, 2010 45. pak nambah lagi klau ada video welding boleh dong di bagi.? Komentar oleh zaenudin | Oktober 7, 2010 46. info kerja welding sy biasa informasikan di http://weldingsmkthpati.wordpress.com atau di face book saya. untuk video, sy memang sudah ada namun belum sempat untuk edit dan upload. semoga ada waktu untuk itu. terima kasih atas sarannya. Komentar oleh gurulas | Oktober 25, 2010 47. sabar ya pak. insya4JJI akan kami bantu. Komentar oleh gurulas | Oktober 25, 2010 48. pak gmn caranya mengelas yang baik dan hasilnya baik ,soalnya saya kalu mengelas hasilnya kurang baik .kadang berlubang,kadang gelembung Komentar oleh miki | November 14, 2010 49. perhatikan berikut ini : 1. Jenis bahan yang di las apa? (sesuaikan dengan elektrodanya) 2. Ketebalan benda kerja berapat ? (sesuaikan dengan arus pengelasanya) 3. Posisi pengelasannya bagaimana? (sesuaikan dengan arus dan sudut-sudut pengelasannya) 4. jenis elektroda yang dipakai apa? (sesuaikan dengan trafonya AC/DC+/DC-) 5. Kecepatan pengelasannya berapa? (sesuaikan karena akan mempengaruhi ketebalan cairan las dan cacat undercut) 6. jarak busur (ujung elektroda dengan benda kerja) berapa? (sesuaikan berada pada 0,8 x diameter elektroda). dekat tapi tidak nempel 7. perhatikan prosedur penggunaan elektroda, ada jenis-jenis elektroda yang membutuhkan perlakuan khusus sebelum digunakan. misalnya AWS E7016/18 harus dipanasi terlebih dahulu dalam suhu tertentu selama waktu tertentu. 8. pengelas harus tenang selamat mencoba. Komentar oleh gurulas | November 28, 2010 50. tolong kirim kan alamat & SYARAT2 UNTUK BISA MENGIKUTI PELATIHAN INI. TRIMA KASIH.. Komentar oleh johan beryl | November 29, 2010 51. alamat kami di SMK TUNAS HARAPAN PATI JALAN RAYA PATI-TRANGKIL KM.4 PATI JAWA TENGAH. syarat : datang saja ke tempat kami, dan membayar biaya seperti yang tertera di dalam pengumuman tersebut. terima kasih. Komentar oleh gurulas | November 30, 2010 52. artikelnya bagus banget dan sangat bermanfaat bagi saya yang baru belajar tentang welding inspection. Komentar oleh elana | Desember 1, 2010 53. Kami membutuhkan tenaga juru las klas II SMAW-4G.Pengalaman min 5 tahun,ada srt ket pengalaman.Penempatan lampung Hub 08819377512 Komentar oleh Kodrat Pribadi | Januari 26, 2011 54. salam pak,saya masih kurang ngerti bedanya las smaw dg las mma.karena sy temui di pasaran ada yg jual las mma inverter.kt org las mma untuk las mig saja dan msh butuh gas lain.apakah bener pak spt itu pak?tlg kirim ke email sy sj pak klo bisa.trimakasih. wassalam. Komentar oleh rendra | Januari 26, 2011 55. mma dengan smaw sama saja. mma sebenarnya adalah mmaw (manual metal arc welding) = dg smaw shielded metal arc welding. kalau mig itu metal inert gas (gmaw/gas metal arc welding dengan pelindung gas Ar). gmaw dapat juga disebut mag (metal active gas dengan gas pelindung CO2). salam Baud W Komentar oleh gurulas | Januari 30, 2011 56. terima kasih pak atas kepercayaannya. jika pengalaman 5 tahun kami belum ada. semoga di lain waktu kami siap mengadakannya. Komentar oleh gurulas | Februari 2, 2011 57. ass.. sangat bermanfaat sekali ilmunya tolong lebih banyak infonya ya pak untuk mengingat kembali ilmu2 yang dulu sya pelajari.. terima kasih Komentar oleh fadil | Februari 5, 2011 58. i pakai genset LONCIN 3000 watt bt ngelas pakai trafo OCM 160A kok ga kuat ya,solusinya gm ni mohon saran.thx Komentar oleh joko | Februari 7, 2011 59. Saya ingin training gtaw/gmaw /smaw khususnya pengelasan pipa, dimana saya bisa dapatkan tempat trainingnya ??? Mohon informasinya pak. Komentar oleh Hirwan | Februari 27, 2011 60. p4tk / tedc / vedc bandung pak. 0818209739 p. untung Komentar oleh gurulas | Maret 11, 2011 61. Makasih banyak ilmu yang telah anda berikan sungguh sangat bermanfaat. Komentar oleh samsul arifin | Maret 19, 2011 62. salam hormat pak, saya abdul mau bertanya tentang jenis ayunan, arah dan sudut electroda yg paling efektif untuk masing2 tingkat kesulitan dari 1G-6G plate & pipa serta posisi 1F-6F. terimakasih atas penjelasannya. salam hormat. Komentar oleh abdul rojak | Maret 26, 2011 63. baiknya bpk konsultasi dengan ahli listrik. terkait besar beban dan kapasitas power gensetnya. sementara sy juga akan mencari referensinya. mohonmaaf ya pak jika kurang berkenan. Komentar oleh gurulas | April 4, 2011 64. mo tanya ttg prosedur penggerindaan pd benda kerja yg sdg dilas.ada aturan2 bakunya ngga yaa? Komentar oleh andi affandi | April 28, 2011 65. salam kenal pak dari saya yono jkt , saya bermionat pengen menjadi welder yg propesional dan sy baru mau ikut pelatihan yg diadakan oleh PEMDA ,mohon dibagi artikel \vidio utk mempelajari teknis pengelasan yg bagus n profesional Komentar oleh samiyono | April 30, 2011 66. penggerindaan pada benda kerja yang sedang di las prosedurnya : penggerindaan dilakukan pada sambungan penetrasi (landai dan tipis di ujung); penggerindaan untuk membersihkan percikan terak atau meratakan permukaan lasan sebelum dilas lapisan berikutnya; hasil penggerindaan tetap membentuk kampuh seperti semula (misal pada pengelasan kampuh V, maka hasil penggerindaan tetap membentuk kampuh V dengan ukuran sesuai sedia kala; penggerindaan tidak boleh melukai permukaan benda kerja; hasil pengelasan (pada bagian capping/las jadi) tidak boleh tergores oleh gerinda. usahakan seminimal mungkin menggerinda. hal ini terkait dengan biaya produksi. artinya pengelasan tiap tahap harus selalu sempurna tanpa cacat dan tanpa gerinda. (kecuali pada sambungan penetrasi pasti dilakukan penggerindaan). Komentar oleh gurulas | Mei 3, 2011 67. selamat dan semoga sukses menjadi welder prof. untuk video/artikel buatan saya baru di media ini dan http://weldingsmkthpati.wordpress.com untuk materi las berbentuk video saya belum bisa upload Komentar oleh gurulas | Mei 3, 2011 68. maksh pak sudah berbagi ilmu pd sy, dan insya allah sy dpt kelas GTAW , lass GTAW itu yg bgmn sih pak trus hal apa yg hrs sy pljri mengenai lass GTAW, sy udh dikit2 bisa ngelas tapi yg pingir jln n las listrik tp sy dpt istilh las GTAW itu baru aj stlh ikt BLK, mohon maklum pak sm sex g tau, mksh,, Komentar oleh samiyono | Mei 4, 2011 69. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding). adalah proses pengelasan non consumable electrode dengan gas pelindung Ar/He, yaitu pengelasan di mana elektrodanya tidak ikut mencair dan menyatu dengan banda kerja. elektroda tungsten pada las GTAW ini berfungsi sebagai pembangkit busur nyala. busur nyala yang terjadi selanjutnya dilingungi oleh gas pelindung agar stabil dan busur nyala ini dapat mencairkan benda kerja pada ampere tertentu. cairan yang terjadi akibat busur nyala ini juga dilindungi oleh gas pelindung agar tidak teroksidasi udara luar. Komentar oleh gurulas | Mei 9, 2011 70. [...] SMAW Lanjut (Las Listrik) [...] Ping balik oleh Sukses Mengapai Impian Terus BerInovasi | Juni 22, 2011 71. tidak ada gambar atau contoh pebgelasan pipa 6 GR Komentar oleh walinono | Juli 6, 2011 72. sy gambar dulu ya.. nanti saya upload. Komentar oleh gurulas | Juli 7, 2011 73. maaf pa mu numpang tanya. berapa ukuran kawat yang di gunakan utuk mengelas pipa 4 baik utk rut/caping Komentar oleh cu" NG | Juli 29, 2011 E 74. ukuran kawat ? kawat apa ya pak? Bpk mengelas menggunakan proses apa? SMAW, GMAW, GTAW, FCAW? untuk mengelas pipa 4 yang paling baik menggunakan las GTAW. maka elektroda tungsten yang dipakai bisa menggunakan ukuran diameter 1,6mm atau 2,4mm sedang kawat tambahnya menggunakan ukuran diameter 2,4mm. gas pelindung 15 cfh. Komentar oleh gurulas | Juli 30, 2011 75. maaf saya ngelasnya SMAW 5G. KAWAT YANG SAYA PAKE LB 52. terus yana saya tanya?standar kawatnya berapa mili yang harus di pake dalam pengelasan pipa 4 inc ? buat rut berapa mili. wat kaping berapa mili. makasih E Komentar oleh cu" NG | Juli 30, 2011 76. maaf pa lum sempet buka blog ya. q nunggu jwbn yg di atas Komentar oleh cu" NG | Juli 31, 2011 E 77. trimaksih atas rincian tentang las smaw/ las busur.mudahan ini bisa menjadi bekal aqu nanti. many thank for welding smaw Komentar oleh fredy ( smk tunas harapan) | Agustus 12, 2011 78. terima kasih pak Komentar oleh anggara_klemens | September 18, 2011 79. wah terima kasih ini sangat berguna sekali Komentar oleh safi'i | September 26, 2011 80. sama-sama semoga bermanfaat. amin Komentar oleh gurulas | September 27, 2011 81. [email protected] untuk las uper head jenis las semi otomatis,berapa kemiringan stang las,dan ayunan(caping)nya bagaimana..trims sebelumnya Komentar oleh ya | September 27, 2011 82. pak guru jenis media/alt pengelasan banyak ada GMAW,SMAW,GTAW,FCAW,SAW,OAW,jenis alat apa saja? Komentar oleh EDI | Oktober 4, 2011 83. salam pak, makasih dah boleh membaca blog bapa, sukses u bapa. Komentar oleh nanang hermana | November 2, 2011 84. brapa harga Meja Las Knock Dwon Meja Las Knock Dwon (Pelat besi 200 x 100 x0,275 xm rangka besi)? Komentar oleh des.prado | November 6, 2011 85. saya belum faham dengan meja las yang Bapak maksudkan. jika berkenan Bpk bisa kirim gambarnya di [email protected] Komentar oleh gurulas | November 7, 2011 86. tlng teori las turun sama perbeda an kawat 7018 dgn 7016 Komentar oleh febri geo jalaludin ahmed | November 12, 2011 87. terima kasih atas infonya sangat baik sukses selalu, saya ingin mencari alat penggulung travo listrik, bukan manual ( automatis ) dan menghilangkan bengkokang pada kawat, supaya gulungan kawatnya padat dan bagus, mohon dimana alamatx hubungi kami hp 08124204146, trims Komentar oleh suhaemi fattah | November 25, 2011 88. Asslmkm. Pak baud yang baik, saya minta referensi dari apa yang telah saya baca pada tabel pengaruh polaritas mesin las DC terhadap dangkal/dalamnya penetrasi dalam proses pengelasan SMAW. Saya tunggu ya pak, trimakasih.. Komentar oleh fahad | November 30, 2011 89. Salam. Saya minta referensi tabel yang telah saya baca, tentang pengaruh polaritas mesin las DC terhadap penetrasi las pada proses SMAW. terimakasih Komentar oleh fahad | Desember 1, 2011 90. Salam.. Mohon referensi tabel pengaruh polaritas pada mesin las DC SMAW terhadap penetrasi, Trimakasih. Komentar oleh fahad | Desember 5, 2011 91. materi nya the best,,,apa ada sertifikasi/pelatihan tuk G6 n bisa brapa lama ya sertikas nya, salam dari Kaltim,,,, Komentar oleh sarif | Desember 11, 2011 92. sebenarnya untuk mencapai 6G harus melalui tahapan-tahapan pengelasan dari 1F, 2F, 3F, 4F, 1G plat, 2G plat, 3G plat, 4G plat, 1G pipa, 2G pipa, 5G pipa baru 6G pipa. nah sekarang kompetensinya sudah pada tahap yang mana? kalau sudah mencapai 4G, untuk mencapai 6G tidak butuh waktu lama. sekitar 3minggu intensif 6G sudah tercapai. Komentar oleh gurulas | Desember 12, 2011 93. sertifikasi kami rencanakan pada bulan April.. bisa sampai posisi 6G. visual test dan bend test. dari LSP LMI Welding Bandung. Komentar oleh gurulas | Desember 12, 2011 94. saya pernah kursus d Galangan kapal thn 1998 ,dan sudah tau 1G_4G dan bkerja sudah lebih 5 thn sbg Welder,waktu masuk kerja sy di tes posisi 6G,dan dinyatakan lulus,,,tapi saya tdk mmiliki sertifikasi 1G_6G,dgn ktrangan di atas,apa sy bisa sertifikasi 6G,terima kasih,, Komentar oleh sarif | Desember 12, 2011 95. DC- (penetrasi dalam); DC+ (penetrasi dangkal). kedalaman penetrasi pada masing-masing polaritas dipengaruhi oleh jenis elektroda, besar kecilnya arus dan jarak busur pengelasan (jarak ujung elektroda dengan benda kerja). jika menginginkan tabel tentunya perlu percobaan dan pengujian sehingga kedalamannya akan termonetor.. Komentar oleh gurulas | Januari 3, 2012 96. sementara kami belum mendapatkan info semoga segera mendapatkan infonya Komentar oleh gurulas | Januari 3, 2012 97. las turun biasanya untuk pengelasan material tipis dan untuk tujuan penetrasi dangkal. las turun kuncinya adalah dapat mempertahankan cairan las dan terak sehingga cairan logam tertata dengan rapi pada benda kerja yang dilas, serta cairan terak tidak mengganggun proses pengelasan tetapi tetap dapat melindungi cairan las dari oksidasi udara luar. las turun dengan proses SMAW sebaiknya dilakukan dengan mengandalkan gerakan untuk menghindarkan terjadinya cacat las. perbedaan 7018 dg 7016, ada pada angka 8 dan 6. kandungan salutan/coating akan meminta kita menggunakan polaritas pengelasan DC+ / DC-. Komentar oleh gurulas | Januari 3, 2012 98. Terima kasih banyak informasinya, sangat bermanfaat. Sukses Slalu!!!!!!!!!!! Komentar oleh Muhammail | Januari 4, 2012 99. Amin, tanks.. Komentar oleh gurulas | Januari 5, 2012 100. sebenarnya di Mbah Google banyak sekali mengulas tentang mesin-mesin las itu.. hehehe jika ada sesuatu yang prinsip dan belum paham dapat kita perbincangkan.. ok Komentar oleh gurulas | Januari 5, 2012 101. bgus lh,tpi cra pengelasanny pda v groove dmn pak? Komentar oleh Aly Hardi Tambuaz | Januari 10, 2012 102. di download Komentar oleh gurulas | Januari 11, 2012

Tinggalkan Balasan

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik.

Kirim Komentar

Tulisan Sebelumnya

Dunia penuh akan kompetisiuntuk itu janganlah lengah dan mudah berputus asa Siapa siap Dia lah yang menang

ArsipAgustus 2008

time is moneyFebruari 2012 S S R K J S M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Agu

Blogrollbaudngeblog.blogspot.com smktunasharapanpati.net weldingsmkthpati.wordpress.com WordPress.com WordPress.org

mau kemana?Daftar Masuk log RSS Entri RSS Komentar WordPress.com

BISA DIAJAK DISKUSI OR TANYA-TANYA

Komentar TerakhirMuhamad Wahyu Eka Sa on Download murdiono on GTAW Lanjut gurulas on SMAW Lanjut Aly Hardi Tambuaz on SMAW Lanjut Hirwan on GTAW Lanjut

Tulisan TeratasSMAW Lanjut GTAW Lanjut Download TUGAS-TUGAS GMAW Lanjut OAW Lanjut

Blog Stats25,929 hits

Site infoGurulass Weblog Theme: Andreas04 by Andreas Viklund. Blog pada WordPress.com.