17
Standard Operational Procedure Project Himpunan Mahasiwa Psikologi (HIMAPSI) STANDARD OPERATING PROCEDURE PROJECT HIMPUNAN MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMAJAYA 0

SOP+Project+-+Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SOP+Project+-+Revisi

Citation preview

STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE

Standard Operational Procedure Project Himpunan Mahasiwa Psikologi (HIMAPSI)

STANDARD OPERATING PROCEDURE

PROJECT

HIMPUNAN MAHASISWA PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMAJAYA

2009BAGIAN PERTAMA

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

HIMAPSI dibentuk sebagai Organisasi yang menyalurkan minat-minat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang belum tertampung di UKMFP. Dengan fungsi ini, HIMAPSI kemudian mengadakan project project yang sesuai dengan minat-minat tersebut.

Dalam tiap project, HIMAPSI menempuh serangkaian langkah tertentu guna mewujudkannya. Tiap langkah yang dilakukan menentukan apakah nantinya project ini dapat dieksekusi dengan baik. HIMAPSI 2007 2008 memutuskan untuk membentuk suatu draft standar operasional, hasil dari serangkaian proses belajar dari 3 kepengurusan HIMAPSI (2005 2007).

Draft standar operasional tersebut telah diuji cobakan pada HIMAPSI periode 2008/2009 melalui 5 project yang dilaksanakan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, ada beberapa hal dalam draft standar operasional yang telah dilengkapi dan disesuaikan dengan kondisi dilapangan.

Diharapkan standar operasional yang telah disempurnakan ini dapat menjadi acuan bagi para Project Leader dalam merencanakan dan menjalankan projectnya, supaya benar-benar terlaksana dengan baik dan dengan demikian dapat menjawab minat mahasiswa psikologi dengan maksimal.

II. Sistematika Penggunaan

Bagian Pertama berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dibuatnya S.O.P ini, dan juga bagaimana cara untuk menggunakannya.

Bagian Kedua berisi tahapan proses yang akan dilalui oleh para Project Leader, beserta keterangannya. Proses proses yang akan dijabarkan biasanya dilalui oleh tiap Project Leader secara berurutan, hanya saja dalam situasi-situasi tertentu ada juga proses yang dapat dijalankan bersamaan atau bahkan urutannya berubah. Namun yang perlu menjadi catatan adalah perubahan urutan proses dapat dilakukan hanya apabila ada situasi-situasi khusus. Situasi khusus yang dapat merubah urutan proses pelaksanaan adalah sebagai berikut :

1. Ada hambatan dari pihak birokrat berkaitan dengan pengesahan dokumen penting dari project.2. Ada situasi-situasi yang membuat aktivitas di UNIKA Atma Jaya menjadi tidak dapat berjalan (misal : banjir, kebakaran, hari libur yang telah ditetapkan, dsb).

Apabila situasi-situasi tersebut di atas tidak terjadi, maka disarankan project leader mengikuti urutan langkah langkah yang telah ditetapkan.

Bagian Ketiga berisi template dokumen dan berkas berkas yang akan digunakan oleh Project Leader yaitu : Proposal, Laporan Pertanggung Jawaban, Kuesioner Assessment of Need, Format pemberian SKP, Form evaluasi panitia. Tabel Rancangan Kegiatan. Semua template akan diberikan juga dalam bentuk soft copy untuk memudahkan Project Leader.Bagian Keempat berisi kalimat penutup dari ketua HIMAPSI periode 2007 2008 dan 2008 - 2009Bagian Kelima berisi tabel checklist rangkuman proses yang akan dilalui oleh Project Leader. Tabel check list ini berfungsi sebagai pengingat dan alat konfirmasi untuk project leader dan supporting group. BAGIAN KEDUA

PROSES DALAM PROJECT HIMAPSI

1. Need Assessment dan Situational Analysis

Tujuan Need Assessment : Mengetahui bidang bidang yang paling banyak diminati oleh mahasiswa/i Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya. Selain itu, need assessment dapat digunakan untuk mengetahui bidang minat yang belum muncul sebelumnya.

Data dari need assessment digunakan sebagai acuan* untuk membuat project selama 1 periode kepengurusan HIMAPSI

* : Keputusan untuk minat yang akan diwujudkan dalam project tergantung dari keputusan ketua HIMAPSI yang sedang menjabat.

Tujuan Situational Analysis Mengetahui keadaan lingkungan fisik* maupun non fisik** yang dapat mendukung berjalannya suatu project Sebaiknya kuesioner ini dibuat dengan situasi saat itu. Hal-hal yang sebaiknya ada di dalam kuesioner : Alasan di balik munculnya kebutuhan atas kegiatan tersebut Bentuk kegiatan yang diinginkan Waktu kegiatan diadakan Bentuk partisipasi yang diinginkan dalam kegiatan, misal ingin jadi peserta atau panitia (jika panitia, ingin ada di divisi mana) Kuesioner ini sifatnya hanya sebagai data tambahan, ada baiknya Project Leader melakukan analisis berdasarkan wawancara (dibantu oleh tim himapsi yang lain). Baik dari sisi mahasiswa maupun kebutuhan HIMAPSI*** pada tahun tersebut.

Untuk menggali data dari mahasiswa, bisa menggunakan FGD atau wawancara kelompok

Sedangkan untuk kebutuhan HIMAPSI, bisa dilakukan pada saat rapat program kerja

*:Fasilitas yang tersedia di kampus, inventaris yang dimiliki HIMAPSI, Kuantitas SDM, dsb

**:Kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Universitas, AD/ART dan MainFrame KOMPSI, kualitas SDM, hubungan dengan pihak luar yang terkait (sponsor, dan lain lain).***:Kebutuhan HIMAPSI adalah apa target yang ingin dicapai oleh organisasi pada tahun tersebut. Prosedur Need Assessment: HIMAPSI akan menyebarkan form Need Assessment dengan format yang sudah tertera pada bagian ketiga dari S.O.P ini.

Ketentuan untuk menyebarkan Need Assessment adalah sebagai berikut :

1. Kuota penyebaran untuk mahasiswa :

Tingkat pertama : 50%

Tingkat kedua : 50%

Tingkat Ketiga : 50%

Tingkat 4 ++ : 20%

2.Sebelum meminta responden untuk mengisi form Need Assessment, pengambil data harus menjelaskan tujuan dari Need Assessment yang sedang dilakukan.

3.Pengambil data harus mencatat responden yang telah mengisi form agar yang bersangkutan tidak mengisi lebih dari satu kali

Setelah kuota untuk masing masing angkatan terpenuhi, maka Need Assessment diolah sesuai dengan template yang ada pada softcopy. Dari hasil Need Assessment, akan dipilih beberapa bidang minat yang terbesar, dengan catatan tidak mengabaikan* bidang minat yang mendapat suara minoritas.* :Bidang minat yang lebih sedikit dipilih, dapat menjadi salah satu content acara dari project yang akan dijalankan. Prosedur Situational Analysis Project Leader melakukan FGD atau wawancara kelompok dengan karakter subjek yang beragam dan representatif sesuai dengan angkatan. Kriteria subjek, tergantung dari kebutuhan setiap project dan hasil dari kuesioner Situational Analysis.

Sebaiknya FGD segera dilakukan setelah hasil need assessment telah diproses. 2. Perumusan Konsep Awal Tujuan : Agar para Project Leader memiliki kerangka berpikir yang menyeluruh dan sistematis tentang project yang akan dijalankan

Prosedur : Project leader mendapatkan Tabel Rancangan Project segera setelah terpilih pada HIMAPSI periode yang bersangkutan. Project Leader diharapkan sudah mencari BPH untuk membantu menyusun konsep dasar dan latar belakang yang kuat mengenai project yang akan diadakan Project leader mengisi tabel rancangan project secara bersama sama berdasarkan hasil Need Assessment dan Situational Analysis dengan didampingi oleh BPH (jika sudah ada), supporting group dan ketua HIMAPSI yang sedang menjabat.

Project leader mempresentasikan tabel rancangan project yang telah diisi pada rapat kerja HIMAPSI tahap I (brainstorming) jika sudah melakukan situational analysis, dan akan didiskusikan dengan anggota HIMAPSI yang lain pada saat rapat kerja HIMAPSI tahap II.

Hal hal yang dilakukan dalam rapat kerja tahap II :

1. Setelah mendapatkan feedback dari anggota lain, para Project leader akan melakukan pembahasan lebih lanjut, agar project yang akan dilaksanakan dapat mempunyai dasar yang kuat.2. Mengetahui individu individu yang akan menjadi support system dalam project mereka. Support System terdiri dari : 1 orang dari divisi Supporting Group yang sudah mendampingi Project leader sejak membuat tabel rancangan kegiatan, 1 orang dari divisi Human Resource Development, dan 1 orang dari divisi Dana Usaha.

3. Para Project leader siap untuk memasukkan jadwal project mereka ke dalam timeline besar HIMAPSI. Dengan memperhitungkan :

a. Waktu persiapan (perekrutan, pencarian dana, perumusan konsep acara, dan lain lain)

b. Data data yang didapatkan oleh divisi humas berkenaan dengan waktu pelaksanaan program program yang akan dilaksanakan oleh unit kegiatan yang lain.

c. Program dari divisi lain yang ada di HIMAPSI. Setelah rapat kerja tahap II, Project Leader akan diberikan waktu untuk mematangkan konsep dasar dan latar belakang bersama dengan BPH dan didampingi oleh support system. Setelah konsep dasar selesai, Project Leader dan BPH mempresentasikan hasil rancangan tersebut di depan HIMAPSI.

Setelah rancangan dasar disetujui, Project Leader dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.3. Proses Perekrutan Tujuan :Mendapatkan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan kebutuhan project Prosedur: Ada beberapa tahap dalam proses perekrutan, yaitu :

1. Perekrutan BPH (dilakukan segera setelah Project Leader terpilih):

( Pertimbangan memilih BPH,

Tidak melanggar AD/ART dan Main Frame KOMPSI

Berasal dari angkatan yang beragam

Disarankan untuk menghindari orang orang yang memiliki kesibukan yang sama. Misal : satu kelompok dalam mengerjakan tugas kuliah, dan lain lain.

Mempunyai pengalaman berorganisasi

Mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengerjakan tugas harian project.

(Setelah BPH terpilih, maka Project leader menentukkan waktu untuk melakukan rapat BPH pertama bersama dengan supporting group, rapat BPH pertama membahas :

Timeline project, terdiri dari : waktu perekrutan dan seleksi panitia, serta rapat pleno pertama Job description

Menentukan jumlah panitia dan seksi apa saja yang dibutuhkan Menyusun kriteria panitia berdasarkan Job description dan value kepanitiaan yang tercantum dalam tabel rancangan project. Menjadwalkan koordinasi dengan support system.

(Koordinasi dengan support system + Humas:

Membahas teknis assessment, yang terdiri dari : Metode, Alat, Tempat, Assessor dan Waktu Teknis publikasi rekrutmen 2. Perekrutan Panitia. Terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut : a. Open Recruitment : Melakukan publikasi mengenai rekrutmen yang akan diadakan, waktu publikasi yang disarankan : 2 minggu

Cara publikasi yang baik :

HIMAPSI News lewat SMS

Mendatangi Peer Group - Peer Group untuk memberitahukan secara langsung. Membuat booth informasi untuk assessment Menempel pengumuman :

Senat

BKS tangga, WC

C Lt. 4, 5, 6

Didepan Lift gedung C

Mengumpulkan CV melalui Email atau memasukkan ke dalam kotak yang telah disediakan di senat dan sekretariat Fakultas Psikologi, dalam CV calon panitia harus melampirkan jadwal hidup dan pas foto 3 x 4.

BPH menyusun jadwal assessment berdasarkan jadwal hidup.

BPH mengumuman jadwal assessment melalui sms atau telfon

b. Seleksi, Prosedurnya adalah sebagai berikut :1. Memastikan tempat dan waktu pelaksanaan

2. Menyiapkan perlengkapan assessment3. Briefing assessor sebelum seleksi dilaksanakan, membahas model kompetensi, panduan wawancara dan observasi.

4. Calon panitia yang mendaftar dalam bidang yang sama, diwawancara dalam ruangan yang sama.

5. Setelah melakukan seleksi assessor harus mengisi dan melampirkan form berita acara.

6. Calon panitia diminta untuk mengisi lembar persetujuan mendapatkan feedback

7. Penentuan penempatan panitia (diterima/tidak), harus dihadiri oleh : BPH project, HRD, Assessor 8. Panitia yang dipindahkan ke seksi lain atau kepanitiaan lain dari posisi yang diinginkan harus dikonfirmasi sebelum diumumkan

c. Pengumuman PanitiaDiumumkan melalui media poster dan SMS, yang harus disertai dengan informasi rapat pleno pertama (tempat dan waktu)

4. Persiapan Tujuan : Panitia project mampu merancang suatu konsep kegiatan secara menyeluruh dengan lebih matang. Prosedur : BPH Project mengatur jadwal Rapat Koordinator pertama yang hendaknya* berisi :

1. Membuat rancangan anggaran 2. Melakukan sosialisasi mengenai project, berdasarkan tabel rancangan kegiatan project3. Menyusun jarkom secara menyeluruh, termasuk menyertakan nomor telepon seluruh panitia.

Setelah itu, para koordinator harus melakukan rapat divisi untuk membahas hal hal yang didiskusikan dan diputuskan di rapat koordinator

Rapat Pleno 1 hendaknya* berisi hal hal sebagai berikut :

1. Perkenalan seluruh panitia dan jabatannya (sebaiknya BPH project merancang metode perkenalan yang menarik untuk membangkitkan semangat),

2. Pengenalan Support System dari HIMAPSI sekaligus menjelaskan fungsi, job description, dan jalur konsultasi*,3. Membahas kembali tabel rencana kegiatan yang sudah dibuat diawal secara singkat,

4. Setiap divisi harus membuat rancangan anggaran kasar untuk kepentingan pembuatan proposal (deadline akan ditentukan pada timeline). Bila divisi yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam membuat rancangan anggaran, dapat mengkonsultasikannya dengan support system,

5. Mengatur timeline kerja kepanitiaan,

6. Mengumumkan akan ada Performance Appraisal yang menentukan pemberian poin SKP pada panitia yang bersangkutan,

7. Mengingatkan bahwa semua bukti transaksi (bon, kwitansi, nota) jangan sampai ada yang hilang, dan sudah dikoding (Sertakan juga nama toko dan Tanda Tangan).

* : Merupakan fasilitas yang diberikan oleh support system dimana setiap divisi yang ada di kepanitiaan dapat mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang dialami selama berjalannya kepanitiaan. misal : divisi dana mengalami hambatan dalam pencarian sponsor yang berkaitan dengan deadline pencarian dana.

Masa pembuatan proposal, BPH project menyusun berdasarkan template proposal yang terdapat pada bagian ketiga dan softcopy pada CD template dokumen. Masa pembuatan proposal terbagi menjadi :

1. Masa Pra proposal, sebelum proposal diserahkan ke Ketua HIMAPSI, SekJen KOMPSI dan Wakil Dekan III proposal tersebut harus sudah disetujui oleh Sekretaris HIMAPSI. Selambat lambatnya 1 minggu sebelum masa proposal.

2. Masa Proposal, proposal diberi umpan balik oleh Ketua HIMAPSI, Sekjen KOMPSI dan Wakil Dekan III, untuk disetujui dan disahkan. Selambat lambatnya 1 minggu sebelum target proposal disetujui oleh Wakil Dekan III.

3. BPH Project menyerahkan proposal ke pihak yang bersangkutan, yaitu :

1. Jalur Birokrasi Universitas untuk mengesahkan proposal kegiatan dan permohonan dana IKM. Terdiri dari :

a. Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Bimbingan Karir Mahasiswa (BKAK), di depan Taman Frans Seda. Note : Berpenampilan rapi (sepatu)

b. Setelah proposal disetujui oleh Wakil Rektor III, BPH project meminta memo ke Mbak Ria di Sekretariat Fakultas Psikologi Gedung C lt.4.

c. Memo tersebut diserahkan kepada loket Biro Administrasi Umum (BAU) di Gedung B lt. 2 untuk mendapatkan uang IKM dan slip kuning sebagai bukti penerimaan uang IKM. Note : Slip kuning jangan sampai hilang (harus dilampirkan dalam Laporan Pertanggungjawaban Project)

2. Pihak Sponsor, hal hal yang harus diperhatikan :

a. Menyajikan proposal dalam bentuk yang menarik dan profesional, yaitu :

Bukan fotokopian baik proposal maupun surat pengantar

Dimasukan ke dalam amplop coklat tertutup

Menuliskan nama orang yang dituju beserta jabatannya

b. Berpenampilan rapi dan bersikap sopan

c. Menyiapkan bentuk presentasi dari proposal, untuk kepentingan sponsor.

d. Selalu melakukan follow up terhadap sponsor yang bersangkutan

e. Mempertimbangkan waktu waktu khusus yang akan mempengaruhi pihak sponsor seperti : waktu tutup buku, libur hari raya, dan lain sebagainya.

f. Saran : Orang yang akan berhubungan langsung dengan sponsor adalah orang orang yang memiliki kemampuan persuasif yang baik.

Dalam tahap persiapan acara, disarankan BPH Project melakukan koordinasi sebagai berikut :

a. Koordinasi dengan support systemb. Koordinasi dengan para koordinator

c. Koordinasi dengan seluruh panitia

Hal hal yang dapat dikoordinasikan, diantaranya :

a. Progress setiap divisi

b. Perubahan yang terjadi

c. Hambatan yang dialami

d. Solusi yang sudah atau akan dilakukan

Setiap 1 bulan sekali, HIMAPSI akan mengadakan rapat pleno yang salah satu agendanya adalah progress report dari setiap Project leader. Modul atau Tabel Operasionalisasi Acara (yang akan terlampir pada bagian III dan CD softcopy) harus sudah disosialisasikan ke panitia maksimal 3 hari sebelum rapat teknis acara, yang biasanya diadakan 1 atau 2 hari sebelum pelaksanaan acara. Saran : sebaiknya panitia menyiapkan rencana cadangan untuk menghadapi kejadian yang tidak diinginkan pada saat pelaksanaan. Contoh kejadian :

a. Cuaca yang tidak mendukung kegiatan, seperti hujan pada acara outdoor.

b. Ada protes atau pemboikotan atau tindakan anarkis dari peserta acara5. Pelaksanaan Project

Tujuan : Memastikan project berjalan sesuai dengan rencana.

Prosedur : Seksi Acara dan BPH project sudah menyiapkan detail operasional rundown acara, yang ada pada bagian III dan CD softcopy.

BPH project harus mengadakan:

a. Briefing untuk memastikan kesiapan panitia yang sebaiknya dihadiri oleh semua panitia dan support system

b. Rapat evaluasi harian yang sebaiknya dihadiri oleh semua panitia dan support system

Setiap detil operasional harus dipantau oleh BPH project dan support system Apabila dalam pelaksanaan acara terdapat hal hal yang menuntut pengambilan keputusan yang cepat maka PIC yang ada di detail operasional yang berhak untuk mengambil keputusan tersebut.

Setelah acara selesai BPH project membagikan form penilaian project yang akan diisi oleh peserta atau pengunjung. Form penilaian project ini akan ada di bagian III dan CD softcopy.6. Evaluasi dan Pertanggung Jawaban Tujuan : 1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari project yang bersangkutan sebagai bahan rekomendasi bagi project serupa pada periode himapsi berikutnya.

2. Mengetahui unjuk kerja panitia secara menyeluruh. Data dari penilaian unjuk kerja ini kemudian akan dimasukkan dalam track record individu yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, misalnya : memberikan saran pengembangan individu dan bahan pertimbangan untuk direkomendasi dalam project lain.

Prosedur: BPH project menjadwalkan rapat pleno terakhir project dan diumumkan pada hari terakhir pelaksanaan project.

Pada rapat pleno akhir tiap divisi harus mebawa laporan pertanggungjawaban masing-masing untuk di rekap menjadi LPJ project.

Sebelum diserahkan di pleno akhir, tiap tiap divisi dapat meminta pendampingan secara khusus kepada BPH dan atau supporting group.

Masa pembuatan LPJ, BPH project menyusun berdasarkan template LPJ yang terdapat pada bagian ketiga dan softcopy pada CD template dokumen. Masa pembuatan LPJ terbagi menjadi :

1. Masa Pra LPJ, sebelum LPJ diserahkan ke Ketua HIMAPSI, SekJen KOMPSI dan Wakil Dekan III LPJ tersebut harus sudah disetujui oleh Sekretaris HIMAPSI. Selambat lambatnya 1 minggu sebelum masa LPJ.

2. Masa LPJ, LPJ diberi umpan balik oleh Ketua HIMAPSI, Sekjen KOMPSI dan Wakil Dekan III, untuk disetujui dan disahkan. Selambat lambatnya 1 minggu sebelum target LPJ disetujui oleh Wakil Dekan III.

4. BPH Project menyerahkan LPJ ke Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Bimbingan Karir Mahasiswa (BKAK), untuk disahkan. Note : Berpenampilan rapi (sepatu)

Evaluasi kinerja :

Form sosiometri dan refleksi panitia dibagikan pada rapat evaluasi panitia di hari terakhir pelaksanaan project.

HRD yang bertugas sebagai support system project diharuskan memberikan penjelasan tentang tujuan dan cara mengisi form sosiometri dan refleksi panitia.

Form sosiomeri dan refleksi panitia yang telah terisi dikumpulkan pada saat rapat pleno akhir project.

Panita yang belum menyerahkan form sosiometri dan refleksi yang telah terisi pada saat rapat pleno terakhir diwajibkan untuk menyerahkan form tersebut selambat lambatnya 3 hari setelah rapat pleno terakhir ke tim HRD yang bertugas sebagai support system di project tersebut.

BAGIAN TIGA

TEMPLATE DOKUMEN

1. Need Assessment

2. Tabel Rancangan Kegiatan

3. Proposal beserta surat pengantar

4. Tabel Operasionalisasi Rundown Acara

5. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

BAGIAN EMPATPENUTUP

Proses revisi draft S.O.P ini membutuhkan waktu 1 tahun dengan pengaplikasian pada 5 project HIMAPSI 2008/2009. Dengan dibantu oleh teman teman Supporting Group sebagai bagian dari support system project HIMAPSI yang bekerja di lapangan. S.O.P ini diharapkan dapat digunakan dengan lebih optimal pada HIMAPSI di periode periode yang akan datang. S.O.P ini bukanlah sebuah panduan untuk merumuskan sebuah konsep, S.O.P ini lebih memuat hal hal yang bersifat teknis dan dapat digunakan dengan lebih fleksibel. S.O.P ini sesuai dengan tujuan awal penyusunannya, diharapkan dapat menjadi acuan bagi para Project Leader untuk melakukan tahapan dalam pelaksanaan projectnya. Apabila masih terdapat kekurangan dan revisi, S.O.P ini dapat sewaktu waktu diubah melalui rapat pleno HIMAPSI dengan disahkan oleh ketua HIMAPSI yang sedang menjabat. Semoga kualitas Project yang dilaksanakan oleh HIMAPSI dapat semakin baik dan dengan demikian HIMAPSI dapat melaksanakan fungsinya dengan optimal.

Jakarta, 17 Maret 2009Shasha DisyacittaKetua Himpunan Mahasiswa Psikologi 2008 2009BAGIAN LIMATABEL CHECKLIST PROSES PROJECT HIMAPSI

Perumusan Konsep awal

Tabel Rancangan Project

Memasukan project dalam timeline HIMAPSI

Proses Perekrutan

Perekrutan BPH

Rapat BPH pertama dengan Supporting Group

Open Recruitment panitia

Seleksi

Pengumuman panitia

Persiapan

Melakukan Project Survey

Rapat Koordinator I

Rapat Pleno I

Masa pra - proposal

Masa proposal

Menyerahkan proposal ke birokrasi Universitas

Menyebarkan proposal ke pihak sponsor

Rapat teknis acara

Pelaksanaan Project

Detail operasional rundown

Evaluasi dan PertanggungJawaban

Form sosiometri dan refleksi panitia

Rapat pleno terakhir

Masa Pra - LPJ

Masa LPJ

Penyerahan LPJ ke Birokrasi Universitas

Menyerahkan form sosiometri dan refleksi panitia kepada HRD

PAGE 13