49
PT PLN (PERSERO) PROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN JARINGAN SUMATERA UTARA, ACEH DAN RIAU

Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

PT PLN (PERSERO)

PROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN JARINGAN

SUMATERA UTARA, ACEH DAN RIAU

Page 2: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Sumut

Riau

Tapanuli

Palembang

Bengkulu

Sumbar

Jambi

SumselLampung

TanjungKarang

Sutami

SeputihBanyak

Gumawang

Muara EnimLahat

L. Linggau

Bangko

M. Bungo

Kiliranjao

Payakumbuh

Pd. SidempuanG. Sakti

Sarulla

Simangkok

GalangBinjai

Keramasan

RENCANA PENGEMBANGAN T/L DAN GI 275 kV SISTEM SUMATERA

114141

87

90

132

200

140

116,7

117,2

200

195

163

161

120

220

PLTU New Tarahan : 4 x 100 MW (2007/2008/2009)

PLTU Baturaja : 2 x 100 MW (2009/2010)

PLTU Sungai Lilin : 2 x 100 MW (2009/2010)PLTG Keramasan : 2 x 50 MW (2009)

PLTA Musi : 3 x 70 MW(2006)

PLTU Banjarsari 2 x 100 MW (2011)

PLTU Cerenti : 2 x 200 MW (2012)PLTGU Pekanbaru : 2 x 75 MW (2008)

PLTU Labuhan Angin : 2 x 115 MW (2008/2009)PLTU Sibolga Baru : 2 x 100 MW (2009)PLTA Asahan I : 2 x 90 MW (2010)

PLTU Medan Baru : 2 x 100 MW (2009/2010)PLTU Sumut : 2 x 200 MW (2010/2011)PLTG Medan : 3 x 50 MW (2009)

PLTP Sarulla : 330 MW (2010/2011/2012)

PLTU Sumbar Pesisir : 2 x 100 MW (2009/2010)

PLTA Merangin : 350 MW (2013)

53

NAD

PLTU Nagan Raya : 2x100 MW

Page 3: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

PETA TRANSMISIPROYEK INDUK PEMBANGKIT DAN JARINGAN

SUMATERA UTARA, ACEH & RIAU

Keterangan :

Batas ProvinsiTransmisi 150 kV eksistingTransmisi 150 kV Dalam PelaksanaanRencana Transmisi 150 kV Rencana Transmisi 275 kV GI. EksistingRencana Gardu Induk IBTRencana Gardu IndukPembangkit EksistingPembangkit Dalam PelaksanaanRencana Pembangkit

Maninjau HPP

Lubuk Alung

Pauh Limo

Singkarak HPP

Paya Kumbuh

Pasir Pangarayan

Bangkinang

Indarung Solok

Salak

Batu Sangkar

Ombilin

S Haru

Pd. Luar

Page 4: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 5: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

BAGIAN BAWAH-Pondasi-Stub-Grounding-Urugan pondasi-patok batas tanah

TOWER- member- baut- plate- anti climbing device- step bolt

KONDUKTOR GROUP :- konduktor- fitting- isolator

GSW/OPGW

NEXT

TOWER 150 kV

4.5M

4.5M

33.8M

4.5M

20M

Page 6: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

BAGIAN BAWAH-Pondasi-Stub-Grounding-Urugan pondasi-patok batas tanah

TOWER- member- baut- plate- anti climbing device- step bolt

KONDUKTOR GROUP :- konduktor- fitting- isolator

GSW/OPGWTOWER 275 kV

6.5M

6.5M

50.4M

5.4M

35M

Page 7: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

DASAR HUKUM PEMBANGUNAN SUTT/SUTETUU NO.15 TAHUN 1985

TENTANG KETENAGALISTRIKAN

PASAL 6

USAHA KETENAGALISTRIKAN

- PEMBANGKIT

- TRANSMISI (SUTET)

- DISTRIBUSI

PASAL 11 S/D 14

- Wewenang Melintasi

- Ganti rugi

- Tatacara Ganti Rugi Diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku

PASAL 17

Penyediaan, Pemanfaatan Instalasi dan Standarisasi diatur Oleh Pemerintah

Termasuk Transmisi (SUTET)

Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan

SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik

Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975 K/47/MPE/1999 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.

01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik

Pasal 5 ayat (3)

Tanah tempat untuk mendirikan tapak penyangga termasuk bangunan dan tanaman yang berada diatas tanah tersebut harus dibebaskan dan diberikan ganti

rugi. (belum mengatur kompensasi)

Tanah, bangunan yang telah ada sebelumnya yang berada dibawah proyeksi ruang bebas SUTT/SUTET

diberikan kompensasi

Page 8: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Masalah SUTET DD TRS 8

UU No.15/1985 PerMen P&E 01.P/47/MPE/92 KepMen No.975 K/47/MPE/1999

Pasal 12(1) Untuk kepentingan umum, mereka yang berhak

atas tanah, bangunan, dan tumbuh-tumbuhan mengizinkan Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum melaksanakan kewenangannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), dengan mendapatkan imbalan ganti rugi kecuali tanah Negara, bagi Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan.

(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibebankan kepada Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum.

(3) Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum baru dapat melakukan pekerjaannya setelah ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diselesaikan.

Pasal 13 Kewajiban untuk memberi ganti rugi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 12 tidak berlaku terhadap mereka yang mendirikan bangunan, menanam tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain di atas tanah yang akan atau sudah digunakan untuk usaha penyediaan tenaga listrik dengan tujuan untuk memperoleh ganti rugi.

Pasal 14 Penetapan, tata cara, dan pembayaran ganti rugi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Pasal 5(1) Tanah yang terletak dibawah SUTT atau SUTET tidak

dibebaskan dan tidak diberikan ganti rugi.(2) Tanaman dan bangunan yang terletak dibawah SUTT

atau SUTET dan tidak memasuki Ruang Bebas tidak dibebaskan dan tidak diberikan ganti rugi.

(3) Tanah tempat untuk mendirikan Tapak Penyangga termasuk bangunan dan tanaman yang berada diatas tanah tersebut harus dibebaskan dan diberikan ganti rugi.

(4) Tanaman dan bangunan baik seluruh maupun sebagian yang berada pada Ruang Bebas harus dibebaskan dan diberikan ganti rugi.

(5) Besar ganti rugi atas tanah ditetapkan berdasarkan musyawarah antara Pengusaha dengan pemilik tanah serta berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harga dasar tanah yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.

(6) Besar ganti rugi atas tanaman dan bangunan ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

(7) Tanaman dan bangunan yang telah diberikan ganti rugi seluruhnya, harus ditebang dan dibongkar seluruhnya oleh pemiliknya.

Pasal 1 ayat 4 Ketentuan Pasal 5 PerMen P&E 01/92 diubah sebagai berikut:

(1) Tanah tempat untuk mendirikan Tapak Penyangga termasuk bangunan dan tanaman yang berada diatas tanah tersebut harus dibebaskan dan diberikan ganti rugi.

(2) Besar ganti rugi atas tanah, bangunan dan tumbuh-tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan berdasarkan musyawarah antara Pengusaha dengan pemilik tanah serta berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Bangunan dan tumbuh-tumbuhan baik seluruhnya maupun sebagian yang telah ada sebelumnya dan berada pada proyeksi Ruang Bebas SUTT/SUTET atau yang dapat membahayakan SUTT/SUTET harus dibebaskan dan diberikan ganti rugi.

(4) Besarnya ganti rugi atas bangunan dan tumbuh-tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ditetapkan berdasarkan musyawarah serta berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Bangunan dan tumbuh-tumbuhan yang telah diberikan ganti rugi seluruhnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan ayat (4), harus dibongkar dan ditebang seluruhnya oleh pemiliknya.

(6) Tanah dan bangunan yang telah ada sebelumnya yang berada dibawah proyeksi Ruang Bebas SUTT/SUTET di luar penggunaan untuk mendirikan Tapak Penyangga sebagimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan kompensasi.

(7) Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) diberikan untuk satu kali sehingga bila terjadi pengalihan atau peralihan hak atas tanah dan bangunan tidak menimbulkan hak untuk memperoleh kompensasi bagi pemilik baru.

(8) Pemilik tanah dan bangunan yang telah menerima kompensasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), dapat memanfaatkan lahan dan mendirikan bangunan sepanjang tidak masuk atau tidak akan masuk ke Ruang Bebas SUTT/SUTET

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT MASALAH GANTI RUGI & KOMPENSASI DIBAWAH SUTT/SUTET

Page 9: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

UU NO. 15 TAHUN 1985 & PERMEN NO. 1.P/47/MPE/1992, KEPMEN NO. 975.P/47/MPE/1999

UU NO. 15 THN 1985Pasal 12 (1) Untuk kepentingan umum, mereka yang berhak atas tanah, bangunan, dan

tumbuh-tumbuhan mengijinkan Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum melaksanakan kewenangannya sebagai dimaksud dalam pasal 11 ayat (2), dengan mendapatkan imbalan ganti rugi kecuali tanah Negara, bagi Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan.

(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibebankan kepada Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Ketenagalisrikan Untuk Kepentingan Umum.

(3) Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan dan Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum baru dapat melakukan pekeraannya setelah ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diselesaikan.

Page 10: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

L H I

36

Page 11: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 12: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

No. Lokasi SUTT66 kV

(m)

SUTT150 kV

(m)

SUTET275 kV

(m)

SUTET500 kV

Sirkit Ganda(m)

Sirkit Ganda(m)

Sirkit Tunggal(m)

1.

2.3.4.5.

6.7.

8.9.

10.

Lapangan terbuka atau daerah terbuka

Bangunan tidak tahan apiBangunan tahan apiLalu lintas jalan/jalan rayaPohon-pohon pada umumnya, hutan perkebunanLapangan olah ragaSUTT lainnya, penghantar udara tegangan rendah, jaringan telekomunikasi, antena radio, antena televisi dan kereta gantung.Rel kereta biasaJembatan besi, rangka besi penahan penghantar, kereta listrik terdekat dan sebagainyaTitik tertinggi tiang kapal pada kedudukan air pasang/tertinggi pada lalulintas air

6.5

12.53.58

3.5

12.53

83

3

7.5

13.54.59

4.5

13.54

94

4

10,5

13,77,5

11.07,5

155

117,5

6

10

148.5158.5

148.5

158.5

8.5

11

158.5158.5

158.5

158.5

8.5

Keterangan : *) Besaran niai untuk tegangan 275 kV berdasarkan hasil perhitungan interpolasiSumber: PP. Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992 tentang ruang bebas SUTT dan SUTET

Jarak Bebas Minimum Antara Penghantar SUTT dan SUTET dengan Tanah dan Benda Lain

Page 13: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Batas Pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet

(berdasarkan Rekomendasi IRPA, INIRC dan WHO 1990)

Sumber : Rekomendasi IRPA, INIRC dan WHO 1990

Page 14: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 15: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 16: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 17: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 18: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 19: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 20: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 21: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 22: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 23: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 24: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 25: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Kenapa ada medan magnet dan medan listrik bumi?

50km

Terre

Electrosphère

Cumulo- nimbus

effetcouronne

pluie

beautemps

beautemps 300kV

Sirkuit listrik global

Page 26: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Medan Listrik Alam

- Pada udara cerah, terdapat medan listrik akibat adanya lapisan ionosfir dengan nilai medan sebesar 0,1 - 0,5 kV/meter.

- Pada saat terdapat awan mendung, akan muncul medan listrik dengan nilai medan sebesar 3 - 30 kV/meter.

Medan Magnet Alam

- Medan magnet alam selalu terjadi, karena bumi menyerupai sebuah batang magnet raksasa yang menimbulkan medan dengan nilai sebesar 0,04 - 0,07 mili Tesla

NILAI MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET ALAM

Page 27: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Medan Listrik Alami

Lapisan Ionosfir Bermuatan listrik

Pada udara cerah medan listrik yang terjadi 0,1 - 0,5 kV/m

Awan

Pada saat mendung

Medan Listrik yang

terjadi 3 - 30 kV/m

BUMIAwan

Page 28: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Bumi

Magnet Bumi

0,04 - 0,07 mili Tesla

Medan Magnet Alami :Medan Magnet Alami :

Page 29: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 30: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Spektrum elektromaknetik

Page 31: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 32: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 33: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

Konfirmasi Badan Penelitian Dan PengembanganDepkes RI (Surat tertanggal 19 September 1992)

1. Konstruksi SUTET 500 kV telah memenuhi persyaratan keamanan yang berpedoman pada IRPA (International Radiation Protection Association), International Non-ionizing Radiation Committee dan WHO. dengan demikian bertempat tinggal dibawah SUTET tidak berbahaya bagi kesehatan.

2. Masyarakat yang bertempat tinggal dibawah SUTET tidak perlu khawatir, apabila dirasakan adanya gangguan kesehatan supaya segera memeriksakan diri pada puskesmas atau instansi/petugas kesehatan setempat.

Page 34: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 35: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

BANGUNAN DI ROW T.36 - T. 37 SUTET BEKASI - CAWANG

BANGUNAN DI ROW T. 72 - T. 73 SUTET CIBINONG - BEKASI

KOMPENSASI TANAH DAN BANGUNAN

Page 36: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 37: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 38: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 39: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 40: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 41: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 42: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 43: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 44: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 45: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi
Page 46: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

NILAI MEDAN LISTRIKNILAI MEDAN LISTRIK

DISEKITAR PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGADISEKITAR PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA

- Selimut listrik : 0,25 kV/meter

- Stereo set : 0,09 kV/meter

- Lemari pendingin : 0,06 kV/meter

- Setrika Listrik : 0,04 kV/meter

- Pengering rambut : 0,03 kV/meter

- TV berwarna : 0,03 kV/meter

- Penyedot debu : 0,016 kV/meter

Catatan :

Pada Peralatan berjarak 30 cm

Page 47: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

NILAI MEDAN MAGNET DISEKITAR PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA

- Pengering rambut : 0,007 mili Tesla

- Alat cukur : 0,005 mili Tesla

- Bor listrik : 0,003 mili Tesla

- Mixer : 0,01 mili Tesla

- TV berwarna : 0,002 mili Tesla

- Setrika Listrik : 0,0003 mili Tesla

- Lemari Pendingin : 0,0002 mili Tesla

Catatan :

Pada Peralatan berjarak 30 cm

Page 48: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

KOMPENSASI(berdasarkan Keputusan Menteri P & E No. 975.K/47/MPE/1999)

• Tanah dan bangunan yang telah ada sebelumnya yang berada di bawah proyeksi Ruang Bebas SUTT/SUTET di luar penggunaan untuk mendirikan Tapak Penyangga diberikan kompensasi

• Kompensasi diberikan untuk satu kali sehingga bila terjadi pengalihan hak atau peralihan hak atas tanah dan bangunan tidak menimbulkan hak untuk memperoleh kompensasi bagi pemilik baru

• Pemilik tanah dan bangunan yang telah menerima kompensasi dapat memanfaatkan lahan dan mendirikan bangunan sepanjang tidak masuk atau tidak akan masuk ke Ruang Bebas SUTT/SUTET

Page 49: Sosialisasi Pembangunan Jaringan Transmisi

RUMUS PEMBERIAN KOMPENSASI TANAH & BANGUNANBERDASARKAN KEPMEN 975.P/47/MPE/1999

NILAI KOMPENSASI = OPTIMALISASI LAHAN x INDEK FUNGSI x STATUS TANAH x NJOP

1. OPTIMALISASI LAHAN DIPERHITUNGKAN = 10 %

2. INDEKS FUNGSI TANAH DAN BANGUNAN

TANAH UNTUK MENDIRIKAN BANGUNAN: 1

BANGUNAN : 1

TANAH PEKARANGAN : 0.5

LADANG, KEBUN : 0.3

TANAH SAWAH : 0.1

3. SATUS TANAH

• TANAH HAK MILIK : 100 %

• TANAH HAK MILIK ADAT : 90 %

• TANAH HAK GUNA BANGUNAN : 80 %

• TANAH HAK GUNA USAHA : 80 %

• TANAH HAK PAKAI : 70 %

• TANAH WAKAP : 100 %