18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama. Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia. Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian- penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena Page | 1

sosiologi kesehatan kel 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

y

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIstilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapidalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan istilah tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat.Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama. Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku ataupatternsosial manusia.Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat darisifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kakunamun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisitentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat).Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan olehmasyarakat terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah dianggapbenar dan nyaman dalam tatanan kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai ketika masyarakat mulai mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang mereka pegang, atau threats to the taken-for-granted world, Berger dan Berger.

1.2 RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana sejarah sosiologi?2. Apa arti sosiologi?3. Apa saja konsep dasar sosiologi? 4. Apa saja yang mendasari terjadinya lapisan masyarakat?

1.3 TUJUAN1. Untuk mengetahui sejarah sosiologi2. Memaparkan dari pengetian sosiologi3. Memaparkan konsep dasar sosiologi4. Memaparkan faktor-faktor yang mendasari terjadinya lapisan masyarakat

1.4 MANFAAT PENULISANPenulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan bagi yang membutuhkan.Penulis mengaharapkantulisaninibisamenjadisuatupemaparanyangdapatmenjelaskan konsep dasar sosiologi dan bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Sejarah SosiologiSosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang penulis kebanyakan konsep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :1. Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.2. Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi.3. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.4. Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut.Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan, metafisika atau abstrak dan saintifik atau positif.Arti Sosiologi.Istilah sosiologi berasal dari katasociusyang berarti kawan danlogosyang berarti ilmu Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Selain itu terdapat juga pengertian sosiologi menurut beberapa ahli, antara lain: Auguste Comte (Bapak Sosiologi), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat (antara ndividu dengan individu, antar individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok). Bierens De Haan, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia dalam masyarakat. Pitirim A.Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbale balik antara aneka macam gejala sosial, hubungan, dan pengaruh gejala sosial dengan non sosial, dan cirri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial. Brown & Brown, sosiologi adalah studi ilmiah tentang interaksi antar manusia.Interaksi bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama (bermasyarakat). Pengertian dari masyarakat itu sendiri menurut beberapa ahli antara lain: Prof.Selo Soemardjan, masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Prof.Koentjaranigrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh rasa identitas bersama, yaitu kebudayaan. Jadi, sekumpulan orang yang terjadi hanya sebentar dan tidak terikat oleh adat, mereka belum bisa disebut masyarakat. Contohnya kerumunan penonton sepak bola.Adapun ciri-ciri sebuah masyarakat sebagai berikut:a. Kesatuan sosial itu telah hidup bersama cukup lama.b. Terjadi interaksi aktif antar individu dan kelompok.c. Dalam berinteraksi berpedoman pada sistem adat istiadat tertentu.d. Kehidupan bersama tersebut berlangsung terus-menerus.e. Mereka merasa terikat oleh sara identitas bersama (yaitu kebudayaan).f. Setiap anggota merasa menjadi bagian dari kelompoknya.g. Mereka saling membutuhkan,saling bergantung, dan perlu kerjasama.h. Kehidupan bersama itu bersifat dinamis, mengalami perkembangan dan perubahan.

2.2 Manusia sebagai Mahluk SosialManusia merupakan mahluk multidimensional, yaitu dapat bersifat sebagai individu/personal/dirinya sendiri, sosial-komunal yaitu warga masyarakat, spritual-kosmological yaitu memiliki aspek rohani dan memiliki aspek material sebagai bagian dari semesta. Dari kehidupan tersebut muncul konteks mikrokosmos (pribadi) dan makrokosmos (alam semesta).Sesungguhnya manusia terdiri dari aspek jasmaniah dan rohaniah. Dengan kata lain, manusia sebagai insan merupakan mahluk yang berdimensi rohaniah dan memiliki aktivitas. Sedangkan sebagai lahiriah, manusia memiliki kebutuhan jasmaniah seperti: makan, rohaniah (emosi, spritual) dan lingkungan.Sejak dilahirkan, manusia telah memiliki dua keinginan pokok, yaitu:1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat).2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.Dalam menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut, manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Misalnya dalam menghadapi suasana dingin, kekejaman alam, maka manusia membuat rumah dan pakaian. Untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya manusia harus makan, serta mendapatkan bahan makanan dengan mengunakan akal. Misalnya manusia yang ada di sekitar pantai akan mencari makan sebagai nelayan, di sekitar persawahan akan mencari makan sebagai petanii, dan lain-lain.

2.3 Manusia dan Masyarakat Manusia apabila dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya, seperti hewan, maka manusia tampak tidak akan dapat hidup sendiri seperti hewan/binatang. Seekor anak ayam apabila ditinggal oleh induknya, apabila ditinggal oleh induknya, maka ayam tersebut akan dapat mencari makanan sendiri, demikian juga bintang-bintang lain. Manusia tanpa manusia lain, akan mati, misalnya bayi harus diajarkan cara makan, berjalan dan hal lainnya. Dalam hubungannya dengan manusia lain, yang paling penting adalah reaksi yang timbul akibat hubungan tersebut. Reaksi tersebutlah selanjutnya akan menentukan tindakan-tindakan dan kegiatan seseorang. Misalnya apabila seseorang melantunkan sebuah lagu (menyanyi), maka orang tersebut memerlukan reaksi dari orang lain, baik berupa pujian ataupun hinaan. Reaksi inilah yang selanjutnya akan memotivasi orang tersebut untuk menentukan sikap. Demikian pentingnya arti orang lain dalam kehidupan seseorang, sehingga manusia selalu hidup bermasyarakat.Masyarakat merupakan suatu organisasi manusia yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Bentuk hubungan tersebut dapat bersifat formal dan fungsional. Hubungan yang bersifat formal seperti: organisasi social (karang taruna, dharma wanita, dan lain-lain), sedangkan hubungan yang bersifat fungsional, seperti: masyarakat sunda, Jawa, dan lain-lain.Kelompok individu dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki unsur-unsur sebagai berikut:1. Adanya hubungan timbal balik antara satu orang dengan orang lain, dapat ditunjukkan dengan adanya tindakan yang saling terkait. Misalnya seorang perawat dengan masyarakat.2. Terjadinya hubungan independensi atau saling ketergantungan, dalam berkomunikasi antar individu.3. Menempati sebuah wilayah, baik kecil maupun besar.4. Kemampuan adaptasi budaya, dalam hal ini terjadi kekuatan internal masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, atau perubahan-perubahan sosial yang terjadi.5. Memiliki identitas, komunitas atau golongan yang mungkin diikat oleh identitas budaya.6. Adanya kelompok perkumpulan formal, seperti: posyandu, karang taruna, kelurahan, dan lain-lain.

Menurut Soejono Soekanto (2010), lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya, akan tetapi ada pula yang dibentuk secara sengaja dalam rangka mencapai sebuah tujuan yang telah disepakati. Beberapa hal yang melatarbelakangi terbentuknya lapisan masyarakat dengan sendirinya, antara lain karena: keahlian, sifat-sifat, kekerabatan, dan mungkin juga karena harta. Seperti yang telah disebutkan lapisan masyarakat juga dapat dibentuk secara sengaja untuk mencapai tujuan bersama, hal ini biasanya terjadi pada organisasi-organisasi formal.Sifat sistem laipsan masyarakat dapat berupa sifat tertutup (closed social stratification), dan dapat pula terbuka (open social stratification). Sistem lapisan yang bersifat yang bersifat tertutup membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik ke atas maupun ke bawah. Satu-satunya jalan untuk menjadi lapisan masyarakat tertutup adalah kelahiran. Pada sistem lapisan terbuka, setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha pindah ke lapisan yang lain melalui keterampilan yang dimilikinya. Beberapa hal yang mendasari terjadinya lapisan masyarakat, antara lain:1. Ukuran kekayaan, dalam hal ini lapisan masyarakat terjadi seperti: barang siapa yang memilki harta terbanyak, maka orang-orang tersebut menjadi lapisan teratas. Wujud nyata dari lapisan ini misalnya: bentuk rumah, jenis kendaraan, kebiasaan berbelanja, dan lain-lain. 2. Ukuran kekuasaan, dalam lapisan ini yang dilihat adalah barang siapa yang mempunyai kekuasaan/ wewenang lebih banyak, maka orang tersebutlah menduduki lapisan yang lebih tinggi.3. Ukuran kehormatan, hal ini terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan, ornag yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat teratas. Ukuran semacam ini sering dijumpai pada masyarakat atau orang-orang yang berjasa, dan lain-lain. 4. Ukuran ilmu pengetahuan, ukuran ini digunakan bagi orang-orang yang menghargai ilmu penegetahuan. Ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan terjadinya hal-hal yang negatif, karena sering yang dijadikan patokan bukan mutu ilmu yang dimilikinya melainkan glear yang digunakan. Hal ini menyebabkan orang mengejar gelar keserjanaan dengan berbagai cara.

2.4 Manusia Makhluk BerbudayaManusia bersifat kemasyarakatan, individu mempengaruhi masyarakat (teori perjuangan kelas), dan masyarakat mempengaruhi individu (teori strukturisasi). Menurut Teori Perjuangan Kelas oleh Karl Mark, menegaskan bahwa struktur ekonomi memberikan pengaruh terhadap perubahan perilaku seseorang. Anthony Giddnes mengatakan bahawa tidak ada pertentangan dari kedua hal tersebut, sebab kehidupan berupa produksi dan reproduksi. Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang dipelajari dan dialami secara bersama-sama secara sosial oleh anggota masyarakat. Menurut Antropologi, kebudayaan merupakan seluruh sistem atau gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya melalui pelajaran. Kebudayaan merupakan terjemahan dari culture yang sesungguhnya mengandung makna mengolah tanah. Sehingga sesungguhnya pengertian awal kebudayaan adalah segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengolah alam. Kebudayaan sebagai sistem norma terdiri atas kebiasaan (Folkways), tata kelakuan (Mores), lembaga (institution), hukum dan nilai (values).1. Folkways, merupakan sesuatu kewajaran yang dilakukan secara berulang-ulang oleh sekelompk orang, misalanya lari pagi dihari minggu atau senam setiap hari jumat. 2. Mores, merupakan suatu gagasan yanng kuat dan benar yang menuntut seseorang untuk melakukan, atau melarang suatu tindakan. 3. Institution, merupakan sistem hubungan sosial yang terorganisir yang dapat mewujudkan nilai-nilai, serta memenuhi kebutuhan dasar masyarakat tertentu, misalnya dinas kesehatan, dinas kebudayaan, dan lain-lain.4. Values, merupakan gagasan apakah pengalaman dapat berarti atau tidak. Nilai memiliki kemampuan untuk mengarahkan perilaku seseorang. Nilai yang dimiliki seseorang akan berbeda dengan nilai orang lain. Menurut Clyed Kluckhohn dalam (Sudarama, 2009) unsur-unsur kebudayaan terdiri dari:A. Bahasa Merupakan alay atau media komunikasi baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.B. Sistem pengetahuanMerupakan aspek fungsi dan akal pikiran manusia.C. Organisasi sosialMerupakan kelembagaan sosial di masyarakat baik alamiah maupun sengaja dibentukD. Sistem peralatan hidup dan teknologiMerupakan perangkat bantu untuk melanxarkan aktivitas manusia dalam mencapai tujuan hidup.E. Sistem mata pencaharianF. Sistem religi Merupakan aspek keyakinan manusiaG. kesenian

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanSosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Interaksi tersebut bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama. Serta sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya.

3.2 SaranDalam hal bersosialisasi sebaiknya mahasiswa ikut aktif dalam organisasi yang bisa mengasah softskill kita, dan berperan aktif dalam masyarakat, sehingga kita akan peka pada suatu kondisi sosial masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: Bahan Ajar Sosiologi Kesehatan Politeknik Kesehatan TasikmalayaSumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2243752-sejarah-sosiologi-pendidikan/#ixzz27ZPfufEISumber: http://putraandestab.blogspot.com/2010/04/hubungan-sosiologi-dengan-ilmu-sosial.htmlSumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2201673-teori-teori-sosiologi/#ixzz27ZS0y8w1Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2243749-beberapa-konsep-tentang-tujuan-sosiologi/#ixzz27ZR5uyesSumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2183693-kegunaan-manfaat-ilmu-sosiologi/#ixzz27ZTeX0QDSumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2090543-pengertian-sosiologi/#ixzz27ZUBHXqhSumber: https://aprileopgsd.wordpress.com/2013/03/16/makalah-konsep-dasar-sosiologi/

Page | 12