Spek Tros Kopi

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Judul praktikum : SpektroskopiB. Tujuan praktikum : Menentukan panjang gelombang optimum suatu zat Membuat kurve standart hubungan kadar dan absorbansi Menentukan konsentrasi dasar suatu larutan

BAB IITINJAUAN PUSTAKASpektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.(Anonym,2009)Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, pnjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif adalah : Dapat digunakan secara luas Memiliki kepekaan yang tinggi Keseletifannya cukup baik Tingkat ketelitian tinggi

Syarat larutan yang dapat digunakan untuk analisis campuran dua komponen adalah Komponen-komponen dalam larutan tidak boleh saling bereaksi Penyerapan komponen-komponen tersebut tiak sama Komponen harus menyerap pada panjang gelombang tertentu

Senyawa-senyawa yang diukur dengan metoda spektrofotometri harus memenuhi hukum Lambert-Beer, yaitu Bila suatu sinar monokromatis dilewatkan pada medium pengabsorbsi,maka berkurangnya intensitas cahaya per unit tebal medium sebanding dengan intensitas cahaya tersebut. Berkurangnya intensitas cahaya per unit konsentrasi akan berbanding lurus dengan intensitas cahaya.Dari hukum Lambert Beer didapat rumus sebagai berikutA = a.b.c A = -log TRumus yang digunakan untuk analisis dua komponen adalah :A1 = ax1. b. cx + ay1 . b . cy A2 = ax2 . b. cx + ay2 . b . cy Dimana : A1 = serapan campuran pada panjang gelombang maksimum pertamaA2 = serapan campuran pada panjang gelombang maksimum keduaC = konsentrasi larutan(Anonim,2009)Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200-650 nm ( 650-1100 nm ) agar daerah yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup nol galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buk fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blanko dan nol galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakn tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100 %. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.(Anonim,2009)

Spektrofotometer Uv-VisSpektrum UV-Vis merupakam hasil interaksi antara radiasi elektromagentik (REM) dengan molekul. REM merupakan bentuk energy radiasi yang mempunyai sifat gelombang dan partikel (foton). Karena bersifat sebagai gelombang maka beberapa parameter perlu diketahui, misalnya panjang gelombang, frekuensi, bilngan gelombang, dan serapan. REm mempunyai vector listrik dan vector magnet yang bergetar dalam-dalam bidang-bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada arah perambatan radiasi.

Spektrum absorbsiSpectrofotometer dapat digunakan untuk mengukur besarnya energy yang diabsorbsi/diteruskan. Jika radiasi yang monokromatik melewati larutan yang mengandung zat yang dapat menyerap, maka radiasi ini akan dipantulkan, diabsorbsi oleh zatnya dan sisanya ditransmisikan.

Penggunaan Spektrofotometer UV-Vis Spektro UV-Vis digunakan terutama untuk analisa kualitatif, tetapi dapat juga untuk analisa kualitatif. Untuk analisa kualitatif yang diperhatikan adalah :1. Membandingkan serapan, daya serap 2. Membandingkan panjang gelombang3. Membandingkan spectrum serapannya.(Anonym,2009)

Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.(Anonim,2009)Cara Kerja Alat Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red. Sistim optik Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red seperti pada gambar disamping ini dilengkapi dengan cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam. Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut sebagai retardasi ( ). Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistim optik dari Spektrofotometer Infra Red yang didasarkan atas bekerjanya interferometer disebut sebagai sistim optik Fourier Transform Infra Red.(Anonim,2009)Pada sistim optik Fourier Transform Infra Red digunakan radiasi LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) yang berfungsi sebagai radiasi yang diinterferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik. Detektor yang digunakan dalam Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red adalah Tetra Glycerine Sulphate (disingkat TGS) atau Mercury Cadmium Telluride (disingkat MCT). Detektor MCT lebih banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang lebih baik pada frekwensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi infra merah.(Anonim,2009)Sudah lama ahli kimia menggunakan warna sebagai suatu pembantu dalam mengidentifikasi zat kimia. Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagi suatu perpanjangan penilikan visual dimana studi yang lebih rinci mengenai penyerapan energy cahaya oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam pencirian dan pengukuran kuantitatif. Dalam penggunaan dewasa ini, istilah spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energy cahaya oleh suatu system kimia itu sebagai fungsi dari panjang gelombang tertentu. Untuk memahami spektrofotometri, kita perlu meninjau ulang peristilahan yang digunakan dalam mencirikan energy cahaya, memperhatikan antareaksi radiasi dengan spesies kimia dengan cara yang erlementer, dan secara umum mengurus apa kerja instrument-instrumen. (Underwood, 1981).Perubahan warna mencerminkan suatu perubahan dalam pengabsorpsian cahaya oleh larutan, yang menyertai perubahan konsentrasi dari spesies yang menyerap. Dalam suatu titrasi visual, seenarnya orang menggunakan semua segi titrator fotometrik yang automatic, cahaya dilewatkan larutan menuju mata, yang merupakan transduser peka cahaya yang berespon dengan isyrat dan kalau tidak, membuatnya tepat untuk diteruskan ke system penyetopan aliran yang bersifat elektromekanis (Khopkar, 1990).

Kadang-kadang suatu zat yang terlihat langsung dalam reaksi titrasi menyerap cukup anyak pada suatu panjang gelombang yang dapat dicapai, dan titrasi itu diikuti secara spektrofotometri tanpa menambahkan suatu indicator. Bentuk kurva titrasi dapat diramalkan dari nilai spesies kimia yang diperhatikan. Beberapa kurva titrasi fotometrik yang khas diperagakan, jika reaksi titrasi itu cukup tidak lengkap disekitar titik kesetaraan, kurva itu akan jadi membundar. Titik akhir itu kemudian dicari letaknya dengan titik potong garis-garis lurus yang diekstrapolasi, yang ditarik lewat titik-titik yang diambil secukupnya sebelum dan sesudah bagian yang membundar. Kurva titrasi semacam itu mudah dihitung, orang semata-mata menghitung konsentrasi spesies yang menyerap titik dimana saja, dengan menggunakan tetapan keseimbangan reaksi itu, kemudian menghitung sumbangan tiap spesies pada absorbans dari larutan menurut Hukum Beer (Underwood, 1981).

Kadang-kadang dimungkinkan untuk melengkapi sebuah spektrofotometri dengan suatu ruangan sel yang diubah sehingga suatu bejana titrasi seperti sebuah gelas piala dapat ditaruh dalam berkas cahaya. Lebih nyaman bila pengaduk yang digunakan adalah pengaduk magnetic yang diletakkan dibawah ruangan harus dijaga agar penataan itu kedap cahaya. Menurut hukum Bouguer-Beer, suatu alur absorbans dengan konsentrasi molar akan berupa garis lurus dengan arah lereng b. Tetapi sering kali pengukuran terhadap system kimia riil menghasilkan alur Hukum Beer yang tidak linear sepanjang seluruh jangka konsentrasi untuk system-sistem semacam itu, namun pemahaman yang lebih mendalam menimbulkan suatu pandangan yang agak lebih canggih (Underwood, 1981).

BAB IIIMETODE

A. Alat dan bahan1. Alat : Spektrofotometer Vortex Tabung reaksi Gelas beker Propipet Rak tabung reaksi Labu ukur Pipet ukur Pipet tetes2. Bahan : NH4Fe(SO4)2 KCNS 10% Aquadest Larutan cuplikan

B. Cara kerja

1. NH4Fe(SO4)2 diambil sebanyak 10 mL, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukurPembuatan larutan standart

Kemudian larutan ditambah dengan aquadest hingga mencapai batas

Larutan standart telah dapat digunakan

2. Pembuatan larutan blangko

H2O sebanyak 15 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan ditambahkan dengan KCNS 10% sebanyak 5mL

Larutan digojog dengan menggunakan vortex

Larutan blangko telah dibuat

3. Pembuatan larutan cuplikan

Larutan standart diambil sebanyak 1,2,4,6,8,10 mL, masing-masing larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Masing-masing tabung reaksi ditambah KCNS 10% sebanyak 5mL

Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan aquadest hingga volume nya menjadi 20mL , kemudian larutan digojog dengan menggunakan vortex

Kemudian warna larutan dibandingkan dengan warna cuplikan (X1 dan X2

Catat hasil yang mendekati cuplikan

Tiap larutan ditera dengan menggunakan spektrofotometer dengan = 475nm

Kurva standart dibuat

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil percobaanTabel hasil absorbansi larutan standartLarutan standartAdsorbansi (A)

1 mL0,021 A

2 mL0,061 A

4 mL0,129 A

6 mL0,190 A

8 mL0,237 A

10 mL0,331 A

LarutanAbsorbansi (A)

Blangko0,000 A

Cuplikan X10,097A

Cuplikan X20,218 A

Pembahasan :Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya,suara atau partikel yang dipancarkan,diserap,dipantulkan oleh materi tersebut.Spektroskopi merupakan metode yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi.Dalam spektroskopi cahaya tampak digunakan dalam teori - teori struktur materi dalam struktur kimia analisa kualitatif dan analisa kuantitatif.Perkembangan jaman yang modern ini,spektroskopi tidak hanya memenfaatkan cahaya tampak tapi juga bentuk lain dari radiasi gelombang elektromagnetik dan non elektromagnetik seperti gelombang mikro,gelombang radio,gelombang electron,gelombang fenon,gelombang suara dan sinar X.Spektroskopi biasanya digunakan dalam kimia fisik dan analisis untuk identifikasi substansi melalaui spectrum yang dipancarkan.Prinsip dasarnya adalah suatu sinar melalui larutan senyawa tertentu, maka senyawa tersebut akan menyerap sinar dengan panjang gelombang tertentu. Warna senyawa ( larutan ) tergantung pada jenis sinar yang dipancarkan yang tertangkap oleh mata kita sehingga senyawa kimia ada yang berwarna ataupun tidak berwarna.Spektrofotometer, sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spectrometer dan fotometer. Spectrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu. Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang terabsorbsi. Jadi, spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relative, dan energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, dan diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spectrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sample/blanko, dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sample dan blanko maupun pembanding. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis.Kegunaan larutan blanko adalah sebagai larutan pembanding dengan pusat 0 pada suatu sinar. Kegunaan larutan KSCN adalah sebagai pereaksi atau aktivator.dan larutan NH4Fe(SO4)2 sebagai sample.Diagram alat spektrofotometer menurut Khopkar 2003, seperti dibawah ini Keterangan :A.Sumber yang biasa digunakan adalah lampu wolfram. Untuk memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan transformator.B.Monokromator digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis.C.Sel absorbsi,wadah untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer.Pengukuran di daerah tampak kuvet kaca dapat digunakan tetapi pengukuran pada daerah UV digunakan sel kuarsa kar6ena gelas tidak tembus cahaya.D.Detektor, berperan untuk memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai gelombang.E.Pencatat, menghasilkan data berupa absorbansi/transmitansi.Pada percobaan yang telah dilakukan, digunakan 2 metode yaitu dengan menggunakan metode deret standart dan metode spektroskopi. Pada metode deret standart metode yang digunakan dengan cara membuat larutan cuplikan dengan volume yang berurutan 1,2,4,6,8,10 (mL) yang nantinya akan dicari kesamaan warna pada larutan yang telah disediakan dengan absorbansi yang di inginkan. Pada metode spektofotometri digunakan metode dengan menggunakan alat spektrofotometer yang diperlakukan dengan mencari nialai absorbansi yang mendekati dengan larutan yang telah disediakan. Antara kedua metode ini yang paling menguntungkan ialah dengan mengunakan metode spektrofotometri dikarenakan memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi sedangkan metode deret standart metode yang digunakan dikarenakan lebih simple dan sederhana.Berdasarkan tabel hasil pada percobaan ini larutan standar dengan volume 1 mL nilai absorbansinya 0,021 A. Pada larutan standar dengan volume 2 mL nilai absorbansinya 0,061 A. Pada larutan standar dengan volume 4 mL nilai absorbansinya 0,129 A. Pada larutan standard dengan volume 6 mL nilai absorbansinya 0,190 A. Pada larutan standar dengan volume 8 ml nilai absorbansinya 0,237 A. Pada larutan standar dengan volume 10 ml nilai absorbansinya 0,331 A. Sedang larutan blanko memiliki nilai absorbansinya 0,00, nilai absorbasi larutan cuplikan X1 adalah 0,097 dan X2 adalah 0,218 A.Berdasarkan hasil pada tabel dapat disimpulkan larutan cuplikan yang sama dengan larutan standart adalah pada larutan standard antara 2-4 mL dengan X1 dan larutan standard 8 mL dengan X2. Karena pada pengukuran didapatkan kasil absorbansi yang mendekati pada 2mL didapat 0,061 A, 4mL didapat 0,129 dan pada X1 didapatkan 0,097. Sedangkan pada cuplikan ke 2 didapat absorbansi 0,218 dan pada larutan standard 8mL didapat 0,237 A.

BAB VKESIMPULAN

Berdasar hasil percobaan bisa disimpulkan bahwa :1. Konsentrasi larutan cuplikan yang diketahui absorbansinya dapat diukur melalui kurva standar hubungan kadar dengan absorbansi.2. Metode yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah deret standart dan spektrofotometri3. Fungsi larutan KCNS adalah sebagai pereaksi.4. Absorbansi larutan cuplikan X1 dan X2 adalah 0,097 A dan 0,218 A.5. Konsentrasi larutan cuplikan berdasar kurva adalah .6. Panjang gelombang optimum NH4Fe(SO4)2 adalah 4757. Warna larutan cuplikan sama dengan warna larutan standar dengan volume 2-4 mL dan 8mL.

DAFTAR PUSTAKA

Khopkar,S.M.,1990,Konsep Dasar Kimia Analitik,Penerbit Universitas Indonesia,Jakarta.Khopkar, S. M. , 2003, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta.Day, R.A.,dan Underwood, A.L. , 1996, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.Anonim,2009,Spektroskopi. http://id.wikipedia.org/wiki/Spektroskopi.Anonim,2009,Spektrofotometer.http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer_Inframerah_Transformasi_Fourier.Anonim,2009,Kimia analitik. http://kimiaanalitik.blogspot.com/2009/06/laporan-spektrofotometri.html.

LAMPIRANTabel absorbansiVolumeAbsorbansi

1 ml0,021A

2 ml0,061A

4 ml0,129A

6 ml0,190A

8 ml0,237A

10 ml0,331A

X10,097A

X20,218A

TabelTabungreaksiVolumeLarutanVolume KCNSVolume H2OVolumeTotalC1C2

1234561ml2ml4ml6ml8ml10ml5ml5ml5ml5ml5ml5ml14ml13ml11ml9ml7ml5ml20ml20ml20ml20ml20ml20ml0,1N0,1N0,1N0,1N0,1N0,1N5 x 10-30,010,020,030,040,05

V1.C1 = V2 . C2C2= V1.C1 V2PERHITUNGAN : 1. Larutan 1 : C2 = V1.C1 =1.0,1 V2 20 = 0,0052. Larutan 2 : C2 = V1.C1 = 2.0,1 V2 20 = 0,013. Larutan 3 :C2 = V1.C1 = 4.0,1 V2 20 = 0,024. Larutan 4 : C2 = V1.C1 = 6.01 V2 20 = 0,035. Larutan 5 : C2 = V1.C1 = 8.0,1 V2 20 = 0,04

6. Larutan 6 : C2 =V1.C1 = 10.0,1 V2 20 = 0,05