Upload
amirullah-daeng
View
10
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Spesifikasi
Citation preview
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 1
SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 01JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN
A. Jenis Pekerjaan Program : Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Kegiatan : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Perkebunan, Produk Pertanian Pekerjaan : - Pembangunan Gudang Pestisida Molingkapoto Sumber Dana : DAK/DAU Tahun Anggaran 2015 Pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang belum disebut disini.
B. Lingkup PekerjaanPelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh Penyedia Jasa yangtelah berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan kapasitasperalatan yang memadai serta kualitas personil yang melaksanakanpekerjaan yang telah berpengalaman, sehingga Pekerjaan dapatdilaksanakan dengan lancar, seperti yang disyaratkan dalam RKS danspesifikasi ini.Lingkup dari pekerjaan ini meliputi semua penyediaan tenaga, peralatandan bahan, sehubungan dengan pekerjaan Pembangunan ini, yangsecara garis besar meliputi sebagai berikut:1. Pekerjaan Persiapan2. Pekerjaan Galian Tanah dan Pondasi3. Pekerjaan Beton4. Pekerjaan Atap5. Pekerjaan Lantai dan Pengecatan6. Pekerjaan Saluran7. Pekerjaan Lain-lain
C. LokasiLokasi pekerjaan di desa molingkapoto Kecamatan kwandang diKabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 2
Pasal 02BAHAN-BAHAN DASAR BANGUNAN
1. Semen Portland
a. Memenuhi persyaratan-persyaratan SII dan NI-8
b. Yang digunakan harus terdiri dengan satu jenis merek dari mutu
yang baik dan atas persetujuan Direksi.
c. Penyimpanan semen harus ditempat yang kering dengan lantai
terangkat, bebas pengaruh air dari tanah dan menurut urutan
pengiriman. Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan,
mengeras ataupun tercampur dengan bahan yang dapat merusak
struktur bangunan, tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari
tempat pekerjaan.
2. Pasir
a. Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari
jenis yang baik serta bersih dan tidak bercampur dengan tanah liat
atau kotoran/bahan organis lainnya.
b. Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar bersih dari
lumpur dan bahan organis lainnya.
3. Cipping/Batu Pecah
a. Cipping/Batu Pecah dapat berupa batu alam atau batu-batuan yang
diperoleh dari pemecahan batu dengan gradasi yang tertentu dan
cocok untuk penggunaan campuran beton, cipping tersebut adalah
hasil dari mesin batu pecah/stone cruiser.
b. Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,
bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap
konstruksi.
c. Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan
dalam PBI 1971.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 3
4. Batua. Batu gunung:
Bahan untuk batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harussesuai dengan PUBB 1977 NI-3.
Batu gunung yang digunakan berukuran sesuai standarkebutuhan untuk pondasi dan untk pasangan batu kosongbahwa pondasi, berstruktur cukup kuat dan awet serta tidakforeus.
Batu gunung yang berdiameter lebih dari 20 cm harus dipecahdan yang dalam keadaan bulat tidak dapat dipergunakan.
b. Batu bataSemua batu bata yang dipergunakan harus berkualitas baik yangberwarna merata, sisi-sisinya tegak lurus satu sama lain dan rapiserta mempunyai ukuran/bentuk yang sama pejal dan utuh, matangdalam pembakaran.
5. Air Kerjaa. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak asam, alkali,
garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusakmutu beton, bersih dan dapat diminum.
b. Selama air dilokasi pekerjaan belum mendapat persetujuan untukdipergunakan sebagai air kerja, maka pihak pemborong harusdapat mengadakan air dari sumber lain yang disetujui.
6. Besi Betona. Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai
dengan yang ditentukan dalam SII dan PBI 71.b. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan
bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, sertaberpenampang bulat.
c. Dimensi dan ukuran penampang bulat besi beton/baja tulanganharus sesuai dengan petunjuk gambar kerja (memenuhi batastoleransi minimal) seperti yang disyaratkan dalam PBI 1971.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 4
d. Besi beton/baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
e. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm dan tidak bersepuh seng.
7. Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri dan
Kwalitas KW 1, serta material yang digunakan harus mendapat
persetujuan dari Direksi.
Pasal 03PERALATAN
1. Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja
dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan
2. Disamping peralatan kerja utama, Penyedia Jasa juga harus
memyediakan peralatan kerja bantu yang cocok dan lazim digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini, serta jumlahnya cukup
Pasal 04PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pembersihan
a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor sudah
harus membersihkan lapangan berupa Penebangan
pohon/pembersihan yang harus tuntas sampai pada akar-akarnya
sehingga tidak merusak struktur tanah, namun jika masih ada pohon
atau tanaman yang tidak menggangu perletakan bangunan harus
tetap dipertahankan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
2. Pengukuran dan Pemasangan Papan Bouwplank
a. Kontraktor melakukan pengukuran Elevasi titik nol bangunan gedung
Kantor Pertanahan yang ditentukan berdasarkan titik Benchmark
yang ada pada lokasi pembangunan, atau sesuai petunjuk
Direksi/Konsultan Pengawas .
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 5
b. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh
pemborong dilapangan dengan alat ukur optik yang sudah ditera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga pokok
(titik nol).
c. Pemasangan patok dan papan bauwplank boleh menggunakan
kayu/papan kelas III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
d. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki
lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan Direksi.
e. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya
dilaksanakan.
3. Bangunan Sementara
Gudang dan Los Kerja
Guna pengamanan bahan bangunan dan keperluan kerja
diperlukan gudang dan los kerja yang cukup untuk dipergunakan
selama berlangsungnya pekerjaan.
Gudang material harus dibuat dengan dinding yang kuat dan
aman dari resiko hilang/rusaknya material sehingga terhindar dari
kotoran, minyak, karat dan pengaruh luar yang dapat
mempengaruhi mutunya.
4. Papan Nama Proyek
a. Kontraktor harus membuat Papan Nama Proyek yang dipasang pada
tempat bagian depan lokasi pekerjaan dimana dapat terlihat dengan
jelas.
b. Papan Nama Proyek terbuat dari patok kayu yang kuat dan ditancap
diatas tanah dengan tinggi sekurang-kurangnya 2 meter.
5. Dokumentasi dan Pelaporan
a. Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dalam tahapan
pekerjaan sebagai berikut :
- Sebelum pekerjaan dimulai 0 %
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 6
- Pelaksanaan lapangan mencapai 50 %
- Pekerjaan mencapai 100 %.
b. Tata cara pengambilan foto dokumentasi diambil dalam arah dan
tempat yang sama setiap tahapan sehingga dapat menggambarakan
kemajuan secara kronologis dan jelas, khususnya yang dianggap
penting disusun dalam album dan diserahkan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas sebanyak 3 (tiga) rangkap beserta
negatif filmnya dan selanjutnya menjadi dokumen proyek.
c. Untuk kepentingan pengendalian pekerjaan dan pengawasan
pekerjaan dilapangan, Penyedia jasa wajib membuat laporan harian,
laporan mingguan dan laporan bulanan.
d. Semua laporan pelaksanaan yang dibuat oleh Penyedia jasa, harus
diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, dibuat
dalam rangkap 3 (tiga) untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas
melalui Direksi/Konsultan Pengawas.
e. Laporan harian, harus berisi: Kuantitas dan macam bahan yang ada
di lapangan; penempatan tenaga untuk setiap macam tugas; jumlah,
jenis dan kondisi peralatan; Kuantitas dan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan; dan Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan.
f. Laporan Mingguan, dibuat setiap minggu, yang terdiri dari
rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan
dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
g. Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman
laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam
satu bulan.
6. Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Penyelesaian izin-izin lain yang terkait dengan pelaksanaan
pembangunan berupa Izin Mendirikan bangunan Bangunan (IMB)
dengan pihak Pemerintah daerah setempat.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 7
Pasal 05PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah
a. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti
tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas lapangan.
b. Penggalian tanah untuk pondasi dapat dimulai setelah pemasangan
bouwplank dan patok-patok disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
c. Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan
bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini
harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi
dengan pasir urug lapis demi lapis dan apabila dimungkinkan
dipadatkan dengan menyiram air sampai jenuh, sehingga mencapai
peramukaan yang diinginkan.
d. Urutan kerja penggalian harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak/bangunan ataupun
menyebabkan timbulnya genangan air.
e. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang
yang sudah siap segera dilanjutkan dengan pemasangan pasir urug
dan batu kosong.
2. Urugan
a. Pengurugan tanah untuk pondasi dilakukan berdasarkan petunjuk
Direksi, dimana macam pekerjaannya tergantung pada bentuk
pondasi bangunan.
b. Sebelum dipasang pondasi, galian pondasi dilapis dengan pasir urug
dengan ketebalan seperti keterangan dalam gambar.
c. Setelah pasangan pondasi cukup kuat, atas izin Direksi lubang-
lubang galian dapat diurug kembali.
d. Untuk pasir urugan bawah lantai menggunakan pasir urug yang
dipadatkan mulai atas pondasi hingga bawah lantai.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 8
e. Tanah bekas galian yang berlebihan dapat dipakai untuk meratakanhalaman atau diangkut ke luar halaman atas biaya kontraktor.
f. Pasir yang digunakan seperti yang dijelaskan pada pasal terdahulu(bahan dasar) .
Pasal 06PEKERJAAN PONDASI
1. Pasangan Batu Kosonga. Ukuran ketebalan dan lebar pasangan batu kosong disesuaikan
dengan gambar kerja/detail.b. Pada bagian sisi/celah pasangan batu kosong diisi dengan pasir
urug yang dipadatkan dengan menyiram air hingga sisi atau celahpasangan batu telah padat betul.
2. Pekerjaan Pondasi Batu Gununga. Pelaksanaan pekerjaan dan syarat bahan yang digunakan harus
memenuhi seperti yang dipersyaratkan dalam pasal terdahulu.b. Sebelum pemasangan dilaksanakan, kontraktor harus mempelajari
letak-letak jalur pondasi garis peperti dalam gambar.c. Demikian halnya dengan letak-letak dari saluran yang menembus
pasangan pondasi harus disediakan agar pekerjaan bongkar pasangtidak terjadi.
d. Spesi campuran untuk pondasi batu gunung dipasang dan disusundengan rapi sehingga duduk kokoh dengan adukan 1 pc : 4 ps
e. Pada bagian sisi luar pondasi yang nampak harus diplaster dengancampuran 1 : 4 ps.
f. Celah-celah yang besar antara pasangan batu pondasi harus diisidengan batu pasak atau batu kricak.
g. Bentuk dan ukuran pondasi dan disesuaikan dengan gambarkerja/detail.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 9
Pasal 07PEKERJAAN BETON
1. Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan sloef, kolom, poer plat danringbalk.
2. Konstruksi beton bertulang untuk seluruh bagian harus mencapaimutu beton yang ditentukan.
3. Konstruksi beton dibuat sesuai dengan ukuran-ukuran, termasuk besipenulangan dan beugel/sengkang yang tertera dalam gambar-gambarrencana dan detail.
4. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidakmengalami perubahan bentuk maupun tempat selama pengecoranberlangsung.
5. Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk BetonMolen, atau alat lain yang disetujui Direksi.
6. Alat penggetar harus digunakan berdiri 90 derajat, hanya dalamkeadaan khusus diperkenangkan menyentuh tulangan. Penghentianpengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang disetujuiDireksi/Pengawas Lapangan di dalam pola rencana pengecoran.
7. Untuk melaksanakan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuan-ketentuan dan persyaratan-perysaratan dalam PBI 1971, dan tak adasatu bagian pekerjaan beton yang dapat di cor tanpa persetujuanDireksi/Pengawas Lapangan.
8. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat-syarat, seperti sudahmengeras sebagian, tercampur dengan bahan-bahan asing atauterlalu encer tidak boleh dipergunakan.
9. Bahan Penggunaan bahan, seperti dipersyaratkan dalam pasal bahan
dasar dan sesuai syarat-syarat serta aturan-aturan dalam PBI1971, terdiri dari: Besi beton, Semen, Pasir beton, krikil/batu pecahdan air kerja.
Semua bahan dasar dan pekerjaan beton harus mendapatkanpersetujuan Direksi sebelum dilaksanakan.
10. Pekerjaan Maal Beton (Becasting)
a. Becasting harus dibuat dan direncanakan sedemikian rupa
sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup kuat,
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 10
kaku untuk menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima
tanpa perubahan bentuk selama berlangsungnya pengecoran.
Semua becasting harus dibuat penguat datar dan silang sehingga
kemungkinan bergetarnya (bergeser) becasting selama
pelaksanaan dapat dihindarkan. Juga harus cukup rapat untuk
menghindarkan keluarnya adukan campuran beton selama
berlangsungnya pengecoran.
b. Kerapihan dan ketelitian pemasangan becasting harus
diperhatikan agar setelah becasting dibongkar/dilepas
memberikan bidang-bidang yang rata.
c. Kayu becasting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran.
d. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat
mencegah difleksi bahan-bahan becasting.
e. Seluruh pekerjaan menyangkut pekerjaan becasting harus
mengikuti persyaratan dalam normalisasi NI-2 dan NI-3.
11. Pubrikasi Besi Beton
a. Kontraktor harus mengusahakan agar besi yang dipasang sesuai
diameter yang ada dalam gambar.
b. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan pergantian
ukuran diameter besi yang terdekat dengan ketentuan :
Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas atau Direksi.
Jumlah besi persatuan panjang atau persatuan yang terpasang
dijamin secara konstruksi dapat menyamai/setara dengan besi
yang dibutuhkan.
12. Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi (jarakantara dua permukaan yangberlawanan
Variasi dlm beratyangdiperbolehkan
Toleransi
diameter
< 0,10 mm0,10 mm – 0,15 mm0,16 mm – 0,28 mm
± 7 %± 5 %± 5 %
± 0,4 mm± 0,4 mm± 0,4 mm
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 11
13. Pemasangan Pipa-pipa
Pemasangan pipa-pipa dalam beton tidak boleh sampai merusak
kekuatan konstruksi, untuk itu dipersyaratkan aturan-aturan dalam PBI
1971.
14. Pengangkeran pada kolom beton
Pada semua sambungan-sambungan vertical dari kolom beton dan
dinding, harus diberi batang tulangan, dari baja lunak/besi beton Φ 8
mm panjang 50 cm ujung dibengkokkan yang masing-masing ujungnya
saling mengikat pada bidangnya.
15. Kualitas/Mutu Beton
a. Spesifikasi campuran:
Untuk pekerjaan beton bertulang menggunakan adukan/takaran 1
pc : 2 ps : 3 Kr, untuk : sloef, kolom, ringbalok, dan meja beton
serta beton lain yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Untuk beton tidak bertulang, beton tumbuk/rabat beton
menggunakan campuran 1 pc : 3 ps : 5 Kr.
c. Untuk menjaga konsistensi (kekentalan) adukan beton, kontraktor
diwajibkan membuat pengujian slump, sesuai ketentuan yang
berlaku (PBI-71). Nilai slump dianjuran antara 8-10 cm.
16. Perawatan Beton
a. Perawatan beton harus memperhatikan pengaruh penguapan yang
cepat dari beton dan dibasahi paling sedikit 10 hari setelah
pengecoran. Pada umur 24 jam harus dijaga dari air hujan yang
deras, air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.
b. Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu
lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau
menyiram dengan air secara rutin, hingga beton berumur satu
minggu.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 12
Pasal 08PLASTERAN DAN ACIAN
1. Pekerjaan Plasteran dan Aus PC Licin
a. Pekerjaan plasteran untuk semua bidang dinding tembok eksterior
bangunan, dimana terdapat pekerjaan pasangan dinding. Sebelum
melaksanakan pekerjaan pelasteran, bidang dinding yang akan
diplaster harus dibasahi terlebih dahulu dan dipastikan bahwa
permukaan dinding tersebut telah rata.
b. Untuk mendapatkan hasil plasteran yang lurus dan rata, diharuskan
menggunakan alat waterpass, benang atau alat lain atas anjuran
Direksi.
c. Jenis spesifikasi campuran plasteran dan aus pc licin sebagai
berikut:
1. Plasteran dan Acian
semua struktur beton sloof, kolom, balok, ringbalk dan beton
lain yang ditunjukkan dalam gambar.
Pasal 09PEKERJAAN LANTAI
1. Penjelasan Umum
a. Sebelum pemasangan lantai dilaksanakan sudah dipastikan
kepadatan pasir alas bawah lantai sudah benar-benar bersih, serta
semua saluran bawah lantai sudah terpasang.
b. Pemakaian bahan lantai dan ubin untuk setiap bagian pekerjaan
harus dalam produksi yang sama.
c. Pemasangan saluran ubin harus rata air.
d. Adukan terisi padat serta lot, siku dan waterpassnya baik.
e. Tebal siar harus kontinyu sehingga setiap perpotongan siar
membentuk garis lurus dan saling tegak lurus sesamanya.
f. Untuk alas lantai keramik menggunakan lantai rabat beton tebal 7
cm.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 13
2. Lantai Tegel/Ubin
a. Semua lantai ruangan menggunakan Keramik Kw1 setara ukuran
40 x 40 cm warna polos.
b. Setelah pemasangan keramik, nat-nat tegel diisi dengan pasta
semen warna sama dengan warna keramik dan sebelum pasta
semen mengering dipermukaan lantai dibersihkan sampai tidak ada
noda semen pada lantai.
Pasal 10PEKERJAAN KAYU
(KUSEN & KUDA-KUDA)1. Bahan kayu yang digunakan harus memenuhi persyaratan bahan
seperti yang dijelaskan dalam pasal terdahulu (bahan dasar).
2. Jenis dan Penggunaan kayu.
a. Jenis kayu
Jenis kayu yang digunakan adalah jenis kayu (balok/papan) kls II
lokal atau setara dengan kualitas terbaik.
3. Jenis dan Kelengkapan
a. Ukuran-ukuran mutlak mengikuti ukuran dalam gambar
rencana/detail
b. Kayu untuk Pekerjaan Kuda – Kuda Kayu Klas II
c. Kayu untuk Pekerjaan Kusen Pintu adalah Kayu Klas II
Pasal 11PEKERJAAN PENGECATAN
1. Bahan
a. Pengertian cat meliputi /termasuk emulsi, enamel, vernis, sealer,
cement emulsion filler dan pelapis-pelapis lain yang dipakai
sebagai cat dasar, cat perantara, cat akhir.
b. Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan
Direksi.
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 14
2. a. Cat Papan Lisplank
Pengecatan Lisplank diulang sampai rata dan tidak belang
dengan menggunakan cat Metrolite.
Untuk memudahkan pelaksanaan pengecatan Lisplank, dapat
dilaksanakan pengecatan pertama sebelum pemasangan bahan
plafon yang dilanjutkan dengan pengecatan berikutnya pada saat
bahan Lisplank sudah dipasang.
b. Cat Beton Kolom & Balok
Pengecatan Beton menggunakan Komilex.
Pasal 13PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Atap pada bangunan ini semuanya menggunakan rangka Kayu 5/10
Kayu Klas II yang dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman
dalam pekerjaan tersebut.
2. Rangka atap dibuat dari Rangka Kayu kls II.
3. Bahan penutup atap menggunakan Seng Gelombang BJLS 20 untuk
Gudang Pestisida dan Atap Genteng Metal untuk Rehabilitasi
4. Pemasangan harus rapi dan rapat sehingga terhindar dari kebocoran
akibat kesalahan pemasangan.
Pasal 14PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Pekerjaan pembersihan baik noda-noda yang masih tersisa karenahasil pekerjaan dalam pembangunan maupun pembersihan halamanharus dilaksanakan sebagai bagian pekerjaan sampai masapemeliharaan berakhir. Dan pelaksanaanya mengikuti petunjuk Direksi.
2. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidakdinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi menyangkutpekerjaan bangunan ini, maka wajib pemborong menyelesaikan sesuaipetunjuk Direksi
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 15
Pasal 15PEKERJAAN LAIN-LAIN
a. Apabila terdapat perbedaan ukuran atau keterangan antara gambardengan dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar, namunperbedaan ini disampaikan tertulis kepada Direksi/Pengawas.
b. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidakdinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi menyangkutpekerjaan bangunan ini, maka Penyedia Jasa wajib menyelesaikansesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
c. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis ini, akanditentukan dalam Surat Perintah Kerja atau Direksi/Pengawas.
Kwandang, 13 April 2015KEPALA DINAS
ttd
Hi. IDRUS LABANTU, S.Ag, M.SiNIP. 19600908 198103 1 009