15
Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 1 SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 01 JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN A. Jenis Pekerjaan Program : Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Kegiatan : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian Pekerjaan : - Pembangunan Gudang Pestisida Molingkapoto Sumber Dana : DAK/DAU Tahun Anggaran 2015 Pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang belum disebut disini. B. Lingkup Pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh Penyedia Jasa yang telah berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan kapasitas peralatan yang memadai serta kualitas personil yang melaksanakan pekerjaan yang telah berpengalaman, sehingga Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar, seperti yang disyaratkan dalam RKS dan spesifikasi ini. Lingkup dari pekerjaan ini meliputi semua penyediaan tenaga, peralatan dan bahan, sehubungan dengan pekerjaan Pembangunan ini, yang secara garis besar meliputi sebagai berikut: 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Galian Tanah dan Pondasi 3. Pekerjaan Beton 4. Pekerjaan Atap 5. Pekerjaan Lantai dan Pengecatan 6. Pekerjaan Saluran 7. Pekerjaan Lain-lain C. Lokasi Lokasi pekerjaan di desa molingkapoto Kecamatan kwandang di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo.

Spesifikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Spesifikasi

Citation preview

Page 1: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 1

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 01JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN

A. Jenis Pekerjaan Program : Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Kegiatan : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk

Perkebunan, Produk Pertanian Pekerjaan : - Pembangunan Gudang Pestisida Molingkapoto Sumber Dana : DAK/DAU Tahun Anggaran 2015 Pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang belum disebut disini.

B. Lingkup PekerjaanPelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh Penyedia Jasa yangtelah berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan kapasitasperalatan yang memadai serta kualitas personil yang melaksanakanpekerjaan yang telah berpengalaman, sehingga Pekerjaan dapatdilaksanakan dengan lancar, seperti yang disyaratkan dalam RKS danspesifikasi ini.Lingkup dari pekerjaan ini meliputi semua penyediaan tenaga, peralatandan bahan, sehubungan dengan pekerjaan Pembangunan ini, yangsecara garis besar meliputi sebagai berikut:1. Pekerjaan Persiapan2. Pekerjaan Galian Tanah dan Pondasi3. Pekerjaan Beton4. Pekerjaan Atap5. Pekerjaan Lantai dan Pengecatan6. Pekerjaan Saluran7. Pekerjaan Lain-lain

C. LokasiLokasi pekerjaan di desa molingkapoto Kecamatan kwandang diKabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo.

Page 2: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 2

Pasal 02BAHAN-BAHAN DASAR BANGUNAN

1. Semen Portland

a. Memenuhi persyaratan-persyaratan SII dan NI-8

b. Yang digunakan harus terdiri dengan satu jenis merek dari mutu

yang baik dan atas persetujuan Direksi.

c. Penyimpanan semen harus ditempat yang kering dengan lantai

terangkat, bebas pengaruh air dari tanah dan menurut urutan

pengiriman. Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan,

mengeras ataupun tercampur dengan bahan yang dapat merusak

struktur bangunan, tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari

tempat pekerjaan.

2. Pasir

a. Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari

jenis yang baik serta bersih dan tidak bercampur dengan tanah liat

atau kotoran/bahan organis lainnya.

b. Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar bersih dari

lumpur dan bahan organis lainnya.

3. Cipping/Batu Pecah

a. Cipping/Batu Pecah dapat berupa batu alam atau batu-batuan yang

diperoleh dari pemecahan batu dengan gradasi yang tertentu dan

cocok untuk penggunaan campuran beton, cipping tersebut adalah

hasil dari mesin batu pecah/stone cruiser.

b. Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,

bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap

konstruksi.

c. Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan

dalam PBI 1971.

Page 3: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 3

4. Batua. Batu gunung:

Bahan untuk batu gunung kecuali dipersyaratkan lain, harussesuai dengan PUBB 1977 NI-3.

Batu gunung yang digunakan berukuran sesuai standarkebutuhan untuk pondasi dan untk pasangan batu kosongbahwa pondasi, berstruktur cukup kuat dan awet serta tidakforeus.

Batu gunung yang berdiameter lebih dari 20 cm harus dipecahdan yang dalam keadaan bulat tidak dapat dipergunakan.

b. Batu bataSemua batu bata yang dipergunakan harus berkualitas baik yangberwarna merata, sisi-sisinya tegak lurus satu sama lain dan rapiserta mempunyai ukuran/bentuk yang sama pejal dan utuh, matangdalam pembakaran.

5. Air Kerjaa. Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak asam, alkali,

garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusakmutu beton, bersih dan dapat diminum.

b. Selama air dilokasi pekerjaan belum mendapat persetujuan untukdipergunakan sebagai air kerja, maka pihak pemborong harusdapat mengadakan air dari sumber lain yang disetujui.

6. Besi Betona. Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai

dengan yang ditentukan dalam SII dan PBI 71.b. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan

bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, sertaberpenampang bulat.

c. Dimensi dan ukuran penampang bulat besi beton/baja tulanganharus sesuai dengan petunjuk gambar kerja (memenuhi batastoleransi minimal) seperti yang disyaratkan dalam PBI 1971.

Page 4: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 4

d. Besi beton/baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera

dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada

perintah tertulis dari Direksi.

e. Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter

minimum 1 mm dan tidak bersepuh seng.

7. Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri dan

Kwalitas KW 1, serta material yang digunakan harus mendapat

persetujuan dari Direksi.

Pasal 03PERALATAN

1. Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan kerja

dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jenis dan volume pekerjaan

2. Disamping peralatan kerja utama, Penyedia Jasa juga harus

memyediakan peralatan kerja bantu yang cocok dan lazim digunakan

dalam pelaksanaan pekerjaan ini, serta jumlahnya cukup

Pasal 04PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan Pembersihan

a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor sudah

harus membersihkan lapangan berupa Penebangan

pohon/pembersihan yang harus tuntas sampai pada akar-akarnya

sehingga tidak merusak struktur tanah, namun jika masih ada pohon

atau tanaman yang tidak menggangu perletakan bangunan harus

tetap dipertahankan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

2. Pengukuran dan Pemasangan Papan Bouwplank

a. Kontraktor melakukan pengukuran Elevasi titik nol bangunan gedung

Kantor Pertanahan yang ditentukan berdasarkan titik Benchmark

yang ada pada lokasi pembangunan, atau sesuai petunjuk

Direksi/Konsultan Pengawas .

Page 5: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 5

b. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh

pemborong dilapangan dengan alat ukur optik yang sudah ditera

kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga pokok

(titik nol).

c. Pemasangan patok dan papan bauwplank boleh menggunakan

kayu/papan kelas III yang diketam rata pada sisi kerjanya.

d. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki

lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan Direksi.

e. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi

untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya

dilaksanakan.

3. Bangunan Sementara

Gudang dan Los Kerja

Guna pengamanan bahan bangunan dan keperluan kerja

diperlukan gudang dan los kerja yang cukup untuk dipergunakan

selama berlangsungnya pekerjaan.

Gudang material harus dibuat dengan dinding yang kuat dan

aman dari resiko hilang/rusaknya material sehingga terhindar dari

kotoran, minyak, karat dan pengaruh luar yang dapat

mempengaruhi mutunya.

4. Papan Nama Proyek

a. Kontraktor harus membuat Papan Nama Proyek yang dipasang pada

tempat bagian depan lokasi pekerjaan dimana dapat terlihat dengan

jelas.

b. Papan Nama Proyek terbuat dari patok kayu yang kuat dan ditancap

diatas tanah dengan tinggi sekurang-kurangnya 2 meter.

5. Dokumentasi dan Pelaporan

a. Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dalam tahapan

pekerjaan sebagai berikut :

- Sebelum pekerjaan dimulai 0 %

Page 6: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 6

- Pelaksanaan lapangan mencapai 50 %

- Pekerjaan mencapai 100 %.

b. Tata cara pengambilan foto dokumentasi diambil dalam arah dan

tempat yang sama setiap tahapan sehingga dapat menggambarakan

kemajuan secara kronologis dan jelas, khususnya yang dianggap

penting disusun dalam album dan diserahkan kepada

Direksi/Konsultan Pengawas sebanyak 3 (tiga) rangkap beserta

negatif filmnya dan selanjutnya menjadi dokumen proyek.

c. Untuk kepentingan pengendalian pekerjaan dan pengawasan

pekerjaan dilapangan, Penyedia jasa wajib membuat laporan harian,

laporan mingguan dan laporan bulanan.

d. Semua laporan pelaksanaan yang dibuat oleh Penyedia jasa, harus

diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas, dibuat

dalam rangkap 3 (tiga) untuk diserahkan kepada Pemberi Tugas

melalui Direksi/Konsultan Pengawas.

e. Laporan harian, harus berisi: Kuantitas dan macam bahan yang ada

di lapangan; penempatan tenaga untuk setiap macam tugas; jumlah,

jenis dan kondisi peralatan; Kuantitas dan jenis pekerjaan yang

dilaksanakan; dan Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan

peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran

pekerjaan.

f. Laporan Mingguan, dibuat setiap minggu, yang terdiri dari

rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan

dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang timbul atau

berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

g. Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman

laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam

satu bulan.

6. Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Penyelesaian izin-izin lain yang terkait dengan pelaksanaan

pembangunan berupa Izin Mendirikan bangunan Bangunan (IMB)

dengan pihak Pemerintah daerah setempat.

Page 7: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 7

Pasal 05PEKERJAAN TANAH

1. Galian Tanah

a. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti

tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat

persetujuan Direksi/Pengawas lapangan.

b. Penggalian tanah untuk pondasi dapat dimulai setelah pemasangan

bouwplank dan patok-patok disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.

c. Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan

bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini

harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi

dengan pasir urug lapis demi lapis dan apabila dimungkinkan

dipadatkan dengan menyiram air sampai jenuh, sehingga mencapai

peramukaan yang diinginkan.

d. Urutan kerja penggalian harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak

menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak/bangunan ataupun

menyebabkan timbulnya genangan air.

e. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang

yang sudah siap segera dilanjutkan dengan pemasangan pasir urug

dan batu kosong.

2. Urugan

a. Pengurugan tanah untuk pondasi dilakukan berdasarkan petunjuk

Direksi, dimana macam pekerjaannya tergantung pada bentuk

pondasi bangunan.

b. Sebelum dipasang pondasi, galian pondasi dilapis dengan pasir urug

dengan ketebalan seperti keterangan dalam gambar.

c. Setelah pasangan pondasi cukup kuat, atas izin Direksi lubang-

lubang galian dapat diurug kembali.

d. Untuk pasir urugan bawah lantai menggunakan pasir urug yang

dipadatkan mulai atas pondasi hingga bawah lantai.

Page 8: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 8

e. Tanah bekas galian yang berlebihan dapat dipakai untuk meratakanhalaman atau diangkut ke luar halaman atas biaya kontraktor.

f. Pasir yang digunakan seperti yang dijelaskan pada pasal terdahulu(bahan dasar) .

Pasal 06PEKERJAAN PONDASI

1. Pasangan Batu Kosonga. Ukuran ketebalan dan lebar pasangan batu kosong disesuaikan

dengan gambar kerja/detail.b. Pada bagian sisi/celah pasangan batu kosong diisi dengan pasir

urug yang dipadatkan dengan menyiram air hingga sisi atau celahpasangan batu telah padat betul.

2. Pekerjaan Pondasi Batu Gununga. Pelaksanaan pekerjaan dan syarat bahan yang digunakan harus

memenuhi seperti yang dipersyaratkan dalam pasal terdahulu.b. Sebelum pemasangan dilaksanakan, kontraktor harus mempelajari

letak-letak jalur pondasi garis peperti dalam gambar.c. Demikian halnya dengan letak-letak dari saluran yang menembus

pasangan pondasi harus disediakan agar pekerjaan bongkar pasangtidak terjadi.

d. Spesi campuran untuk pondasi batu gunung dipasang dan disusundengan rapi sehingga duduk kokoh dengan adukan 1 pc : 4 ps

e. Pada bagian sisi luar pondasi yang nampak harus diplaster dengancampuran 1 : 4 ps.

f. Celah-celah yang besar antara pasangan batu pondasi harus diisidengan batu pasak atau batu kricak.

g. Bentuk dan ukuran pondasi dan disesuaikan dengan gambarkerja/detail.

Page 9: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 9

Pasal 07PEKERJAAN BETON

1. Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan sloef, kolom, poer plat danringbalk.

2. Konstruksi beton bertulang untuk seluruh bagian harus mencapaimutu beton yang ditentukan.

3. Konstruksi beton dibuat sesuai dengan ukuran-ukuran, termasuk besipenulangan dan beugel/sengkang yang tertera dalam gambar-gambarrencana dan detail.

4. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidakmengalami perubahan bentuk maupun tempat selama pengecoranberlangsung.

5. Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk BetonMolen, atau alat lain yang disetujui Direksi.

6. Alat penggetar harus digunakan berdiri 90 derajat, hanya dalamkeadaan khusus diperkenangkan menyentuh tulangan. Penghentianpengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang disetujuiDireksi/Pengawas Lapangan di dalam pola rencana pengecoran.

7. Untuk melaksanakan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuan-ketentuan dan persyaratan-perysaratan dalam PBI 1971, dan tak adasatu bagian pekerjaan beton yang dapat di cor tanpa persetujuanDireksi/Pengawas Lapangan.

8. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat-syarat, seperti sudahmengeras sebagian, tercampur dengan bahan-bahan asing atauterlalu encer tidak boleh dipergunakan.

9. Bahan Penggunaan bahan, seperti dipersyaratkan dalam pasal bahan

dasar dan sesuai syarat-syarat serta aturan-aturan dalam PBI1971, terdiri dari: Besi beton, Semen, Pasir beton, krikil/batu pecahdan air kerja.

Semua bahan dasar dan pekerjaan beton harus mendapatkanpersetujuan Direksi sebelum dilaksanakan.

10. Pekerjaan Maal Beton (Becasting)

a. Becasting harus dibuat dan direncanakan sedemikian rupa

sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup kuat,

Page 10: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 10

kaku untuk menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima

tanpa perubahan bentuk selama berlangsungnya pengecoran.

Semua becasting harus dibuat penguat datar dan silang sehingga

kemungkinan bergetarnya (bergeser) becasting selama

pelaksanaan dapat dihindarkan. Juga harus cukup rapat untuk

menghindarkan keluarnya adukan campuran beton selama

berlangsungnya pengecoran.

b. Kerapihan dan ketelitian pemasangan becasting harus

diperhatikan agar setelah becasting dibongkar/dilepas

memberikan bidang-bidang yang rata.

c. Kayu becasting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum

pengecoran.

d. Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat

mencegah difleksi bahan-bahan becasting.

e. Seluruh pekerjaan menyangkut pekerjaan becasting harus

mengikuti persyaratan dalam normalisasi NI-2 dan NI-3.

11. Pubrikasi Besi Beton

a. Kontraktor harus mengusahakan agar besi yang dipasang sesuai

diameter yang ada dalam gambar.

b. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang

ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan pergantian

ukuran diameter besi yang terdekat dengan ketentuan :

Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas atau Direksi.

Jumlah besi persatuan panjang atau persatuan yang terpasang

dijamin secara konstruksi dapat menyamai/setara dengan besi

yang dibutuhkan.

12. Toleransi Besi

Diameter, ukuran sisi (jarakantara dua permukaan yangberlawanan

Variasi dlm beratyangdiperbolehkan

Toleransi

diameter

< 0,10 mm0,10 mm – 0,15 mm0,16 mm – 0,28 mm

± 7 %± 5 %± 5 %

± 0,4 mm± 0,4 mm± 0,4 mm

Page 11: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 11

13. Pemasangan Pipa-pipa

Pemasangan pipa-pipa dalam beton tidak boleh sampai merusak

kekuatan konstruksi, untuk itu dipersyaratkan aturan-aturan dalam PBI

1971.

14. Pengangkeran pada kolom beton

Pada semua sambungan-sambungan vertical dari kolom beton dan

dinding, harus diberi batang tulangan, dari baja lunak/besi beton Φ 8

mm panjang 50 cm ujung dibengkokkan yang masing-masing ujungnya

saling mengikat pada bidangnya.

15. Kualitas/Mutu Beton

a. Spesifikasi campuran:

Untuk pekerjaan beton bertulang menggunakan adukan/takaran 1

pc : 2 ps : 3 Kr, untuk : sloef, kolom, ringbalok, dan meja beton

serta beton lain yang ditunjukkan dalam gambar.

b. Untuk beton tidak bertulang, beton tumbuk/rabat beton

menggunakan campuran 1 pc : 3 ps : 5 Kr.

c. Untuk menjaga konsistensi (kekentalan) adukan beton, kontraktor

diwajibkan membuat pengujian slump, sesuai ketentuan yang

berlaku (PBI-71). Nilai slump dianjuran antara 8-10 cm.

16. Perawatan Beton

a. Perawatan beton harus memperhatikan pengaruh penguapan yang

cepat dari beton dan dibasahi paling sedikit 10 hari setelah

pengecoran. Pada umur 24 jam harus dijaga dari air hujan yang

deras, air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.

b. Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu

lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau

menyiram dengan air secara rutin, hingga beton berumur satu

minggu.

Page 12: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 12

Pasal 08PLASTERAN DAN ACIAN

1. Pekerjaan Plasteran dan Aus PC Licin

a. Pekerjaan plasteran untuk semua bidang dinding tembok eksterior

bangunan, dimana terdapat pekerjaan pasangan dinding. Sebelum

melaksanakan pekerjaan pelasteran, bidang dinding yang akan

diplaster harus dibasahi terlebih dahulu dan dipastikan bahwa

permukaan dinding tersebut telah rata.

b. Untuk mendapatkan hasil plasteran yang lurus dan rata, diharuskan

menggunakan alat waterpass, benang atau alat lain atas anjuran

Direksi.

c. Jenis spesifikasi campuran plasteran dan aus pc licin sebagai

berikut:

1. Plasteran dan Acian

semua struktur beton sloof, kolom, balok, ringbalk dan beton

lain yang ditunjukkan dalam gambar.

Pasal 09PEKERJAAN LANTAI

1. Penjelasan Umum

a. Sebelum pemasangan lantai dilaksanakan sudah dipastikan

kepadatan pasir alas bawah lantai sudah benar-benar bersih, serta

semua saluran bawah lantai sudah terpasang.

b. Pemakaian bahan lantai dan ubin untuk setiap bagian pekerjaan

harus dalam produksi yang sama.

c. Pemasangan saluran ubin harus rata air.

d. Adukan terisi padat serta lot, siku dan waterpassnya baik.

e. Tebal siar harus kontinyu sehingga setiap perpotongan siar

membentuk garis lurus dan saling tegak lurus sesamanya.

f. Untuk alas lantai keramik menggunakan lantai rabat beton tebal 7

cm.

Page 13: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 13

2. Lantai Tegel/Ubin

a. Semua lantai ruangan menggunakan Keramik Kw1 setara ukuran

40 x 40 cm warna polos.

b. Setelah pemasangan keramik, nat-nat tegel diisi dengan pasta

semen warna sama dengan warna keramik dan sebelum pasta

semen mengering dipermukaan lantai dibersihkan sampai tidak ada

noda semen pada lantai.

Pasal 10PEKERJAAN KAYU

(KUSEN & KUDA-KUDA)1. Bahan kayu yang digunakan harus memenuhi persyaratan bahan

seperti yang dijelaskan dalam pasal terdahulu (bahan dasar).

2. Jenis dan Penggunaan kayu.

a. Jenis kayu

Jenis kayu yang digunakan adalah jenis kayu (balok/papan) kls II

lokal atau setara dengan kualitas terbaik.

3. Jenis dan Kelengkapan

a. Ukuran-ukuran mutlak mengikuti ukuran dalam gambar

rencana/detail

b. Kayu untuk Pekerjaan Kuda – Kuda Kayu Klas II

c. Kayu untuk Pekerjaan Kusen Pintu adalah Kayu Klas II

Pasal 11PEKERJAAN PENGECATAN

1. Bahan

a. Pengertian cat meliputi /termasuk emulsi, enamel, vernis, sealer,

cement emulsion filler dan pelapis-pelapis lain yang dipakai

sebagai cat dasar, cat perantara, cat akhir.

b. Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan

Direksi.

Page 14: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 14

2. a. Cat Papan Lisplank

Pengecatan Lisplank diulang sampai rata dan tidak belang

dengan menggunakan cat Metrolite.

Untuk memudahkan pelaksanaan pengecatan Lisplank, dapat

dilaksanakan pengecatan pertama sebelum pemasangan bahan

plafon yang dilanjutkan dengan pengecatan berikutnya pada saat

bahan Lisplank sudah dipasang.

b. Cat Beton Kolom & Balok

Pengecatan Beton menggunakan Komilex.

Pasal 13PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. Atap pada bangunan ini semuanya menggunakan rangka Kayu 5/10

Kayu Klas II yang dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman

dalam pekerjaan tersebut.

2. Rangka atap dibuat dari Rangka Kayu kls II.

3. Bahan penutup atap menggunakan Seng Gelombang BJLS 20 untuk

Gudang Pestisida dan Atap Genteng Metal untuk Rehabilitasi

4. Pemasangan harus rapi dan rapat sehingga terhindar dari kebocoran

akibat kesalahan pemasangan.

Pasal 14PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Pekerjaan pembersihan baik noda-noda yang masih tersisa karenahasil pekerjaan dalam pembangunan maupun pembersihan halamanharus dilaksanakan sebagai bagian pekerjaan sampai masapemeliharaan berakhir. Dan pelaksanaanya mengikuti petunjuk Direksi.

2. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidakdinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi menyangkutpekerjaan bangunan ini, maka wajib pemborong menyelesaikan sesuaipetunjuk Direksi

Page 15: Spesifikasi

Spesifikasi Teknis Pekerjaan - halaman 15

Pasal 15PEKERJAAN LAIN-LAIN

a. Apabila terdapat perbedaan ukuran atau keterangan antara gambardengan dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar, namunperbedaan ini disampaikan tertulis kepada Direksi/Pengawas.

b. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidakdinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi menyangkutpekerjaan bangunan ini, maka Penyedia Jasa wajib menyelesaikansesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.

c. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis ini, akanditentukan dalam Surat Perintah Kerja atau Direksi/Pengawas.

Kwandang, 13 April 2015KEPALA DINAS

ttd

Hi. IDRUS LABANTU, S.Ag, M.SiNIP. 19600908 198103 1 009