Upload
kyle-wilson
View
19
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi ini
semakin pesat, terutama pada bidang Teknologi Informasi.Indonesia
sebagai negara berkembang mempunyai kepentingan terhadap ilmu pengetahuan
dan teknologi supaya tidak tertinggal dari negara-negara maju. Penguasaan ilmu
dan teknologi sebagai sarana bagi bangsa Indonesia untuk bangkit dari
keterpurukan di banyak bidang. Seperti salah satunya adalah IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi). Di dalam sebuah perusahaan harus selalu menjaga
konsistensinya, karena persaingan didalamnya sangat berat. Dengan
perkembangan jaman yang sangat pesat dan munculnya perusahaan–perusahaan
atau kompetitor dalam jumlah yang tidak sedikit.
Oleh karena itu bila sebuah perusahaan tidak dapat mengikuti
perkembangan jaman akan dengan mudah akan tersisihkan dalam dunia bisnis.
Untuk menjaga konsistensi dalam dunia bisinis, hal yang paling penting adalah
kepercayaan, ketepatan dan kualitas dari barang yang dipesan.Perkembangan
teknologi informasi dipengaruhi oleh tingginya kebutuhan akan teknologi dan
sistem informasi yang akurat, efektif dan efisien.Berkembangnya teknologi
komputer mempengaruhi kinerja manusia sebagai operasional sistem sehingga
peralihan kearah sistem informasi yang berbasiskan komputer semakin
meningkat.Sebagai contoh setiap perusahaan, departemen yang melakukan
kegiatan pengelolaan material yang baik dituntut untuk memiliki sistem informasi
yang baik pula untuk memilih pemasok yang bagus pada perusahaan tersebut.
Salah satu bagian sistem informasi yang menjadi pokok perhatian pada
perusahaan adalah sistem Purchasing.Departemen purchasing merupakan bagian
penting dari organisasi perusahaan manufakturing yang bertanggung jawab
terhadap pengadaan dan pengelolaan material yang baik.Disini kita akan membuat
sebuah sistem pembelian material botol di sebuah perusahaan yang memproduksi
botol untuk perusahaan yang memproduksi deterjen kemasan botol ukuran
1
500ml.Pemilihan pemasok ditentukan dari kualitas yang baik, harga yang murah,
pelayanan yang baik dan pengiriman yang tepat waktu.
2. Analisis
Jika laba terletak dalam biaya-biaya, maka peran purchasing menjadi
sangat besar artinya dalam kegiatan perusahaan khususnya dalam usaha mencapai
target profit yang ditetapkan manajemen. Strategi pengadaan dan pengelolaan
material, yang meliputi proses pemesanan, peramalan, pemilihan pemasok,
pengendalian persediaan, kalkulasi dan penetapan harga serta usaha-usaha yang
dapat dilakukan untuk menekan biaya adalah tugas bagian purchasing.
perusahaan.Dikatakan fungsi dasar karena perusahaan tidak dapat beroperasi
dengan baik tanpanya.Dari sifatnya, pembelian adalah bagian dasar dan integral
dari manajemen bisnis.
Departemen pembelian bukan lagi sekedar bagian yang memproses
pemesanan material dan bersifat administratif "Pembelian" yang efektif juga
mencakup kegiatan seperti mewawancara penjual, negosiasi dengan pemasok
potensial, menganalisa tawaran dan menentukan pilihan, memilih pemasok,
mengeluarkan perintah pembelian (purchase order), menangani masalah dengan
pemasok, dan menyimpan rekaman informasi yang diperlukan. Memampukan
pemahaman yang baik di dalam mencapai sasaran pembelian berupa kemampuan
pembelian :
Mutu yang tepat
Dalam jumlah yang tepat
Dari pemasok yang tepat
Dengan harga yang tepat
Dengan layanan pengiriman yang tepat
Untuk memudahkan pemilihan pemasok material, maka dibutuhkan sebuah sistem
yang bertujuan untuk mempermudah memberikan pilihan pemasok material yang
cocok bagi konsumen dan diharapkan dapat membantu masalah-masalah yang ada
pada perusahaan.
2
BAB II
IDENTIFIKASI SISTEM
Dalam suatu sistem terdapat beberapa subsistem yang menghasilkan input,
proses, dan output. Adapun pembahasan singkat sebagai berikut:
Masukkan (Input).
Sesuatu yang dimasukkan kedalam sebuah sistem untuk diproses dan
menghasilkan sebuah informasi,input berupa data (numerik/karakter).
Proses
Suatu kegiatan yang mengolah input (berupa data) menjadi output (informasi yang
berguna bagi pemakainya) kegiatan dalam proses meliputi : mencatat,
mengklasifikasi, menghitung, menganalisa.
Keluaran (Output).
Segala sesuatu hasil dari sebuah proses,dapat berupa informasi, laporan, gambar,
grafik, dan lain sebagainya.
Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Pengendalian dan umpan balik / feedback berfungsi sebagai kontrol pengendali
berfungsi untuk mengendalikan proses yang sedang berjalan.
Beberapa subsistem yang digunakan dalam sistem ini antara lain :
1. Quality
Mengetahui kualitas dari supplier berdasarkan minimum jumlah
2. Delivery
Ketepatan waktu kedatangan material yang dilakukan oleh supplier.
Delivery sangat berkaitan dengan departemen lain seperti departemen
produksi dan perencanaan karena membantu mereka dalam perhitungan
pengadaan barang yang diperlukan dalam proses produksi.
3
3. Service
Ketersediaan material dan kemampuan customize material sesuai
permintaan.
4. Cost
Membandingkan harga beli material berdasarkan supplier/vendor.
4
BAB III
TAHAPAN PENGEMBANGAN
Keputusan memilih supplier bukanlah sebuah hal yang mudah, pada
kenyataannya ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih
supplier yang berkualitas. Dahulu, pembelian barang cenderung dilakukan hanya
untuk mendapatkan harga serendah mungkin, yaitu dengan menggunakan
banyak supplier dengan perjanjian jangka pendek. Seiring dengan berkembangnya
sistem produksi, misalnya dengan adanya just in time (JIT), kecenderungan
tersebut sekarang berubah dengan memberikan penekanan lebih pada beberapa
kriteria, daripada hanya menggunakan atribut harga.
Ada banyak kriteria yang muncul dalam masalah pemilihan supplier ,
namun dari sekianbanyak kriteria, ternyata harga yang ditawarkan oleh supplier ,
kualitas supplier , dan waktu pengiriman selalu muncul dalam masalah ini. Selain
itu, resiko dapat menjadi faktor utama yang mempengaruhi pemilihan supplier .
Resiko disini dapat berupa resiko penolakan barang pesanan, maupun resiko
keterlambatan pengiriman barang. Sementara harga yang ditawarkan oleh tiap-tiap
supplier juga sering kali berubah-ubah secara fluktuatif akibat dari kebijakan
supplier sendiri maupun dari perubahan harga bahanbaku di pasar global.
Untuk membuat sistem pemilihan supplier, melibatkan para pengembang
maupun pakar dalam bidang jaringan teknologi informasi, procurement, strategic
buyer, QA manager, warehouse manager, analisis bisnis, dan PPIC.
Data dan informasi yang diperlukan dalam submodel ini antara lain adalah
data peramalan produksi, rencana produksi, kapasitas produksi, data incoming
material, data reject produk botol karena cacat pada botol.
5
BAB IV
RANCANG BANGUN SISTEM
a. Kerangka Model
Sub model ini terdiri dari tiga komponen yaitu sistem manajemen
inventory, sistem manajemen basis data, dan sistem penjadwalan produksi.
Subsistem ini dipegang secara langsung di bawah kendali bagian procurement
yang diketahui oleh bagian procurement setiap pabrik. Sehingga informasi
langsung diterima oleh bagian yang berhubungan langsung dengan konsumen.
Dengan adanya subsistem ini diharapkan adanya informasi tersebut
diharapkan adanya informasi timbal balik dari bagian yang berhubungan langsung
dengan supplier sehingga adanya interaksi yang menciptakan optimalisasi dalam
proses pembelian bahan baku botol.
b. Desain Sistem
1. Input
Input dalam submodel ini antara lain :
1. Data peramalan permintaan
2. Rencana produksi
3. Kapasitas produksi
4. Kapasitas gudang
5. Incoming material
2. Desain Proses
Dengan menggunakan data-data dilakukan analisis desain proses
untuk pemilihan supplier dengan menggunakan metode skoring. Evaluasi
skoring dilakukan terhadap pertimbangan yang telah diberikan. Evaluasi
ini dilakukan dengan mempertimbangkan nilai dari consistency ratio (CR).
Penilaian dapat dikatakan konsisten apabila nilai CR lebih kecil atau sama
dengan 0,10. Bila nilai CR lebih besar dari 0,10 maka mengindikasikan
perlu adanya pemeriksaan terhadap pertimbangan yang telah dibuat.
Timbulnya ketidakkonsistenan sebagian besar karena ide baru yang
mempengaruhi empat fungsi psikologis manusia dalam memecahkan
6
masalah, yaitu intuisi, pikiran, perasaan, dan penginderaan. Hal ini
cenderung menyebabkan pengambilan keputusan mengubah preferensi dan
komitmen yang telah dilakukannya.Consistency ratio dalam penelitian ini
dapat kita lihat pada tabel berikut :
Kode Kriteria(elemen-elemen)
Bobot(%)
Const. Ratio(CR)
A Quality 30 0,3B Cost 20 0,2C Delivery 20 0,2D Service 30 0,3Nilai seluruh sistem 100 1
3. Output
Output yang dihasilkan dari desain sistem adalah data supplier
yang memenuhi kriteria kualitas, distribusi, pelayanan, dan harga
berdasarkan skoring yang diperoleh dari data input.
c. Spesifikasi sistem
Diperlukan komputer berbasis sistem operasi Windows 7, dan aplikasi
Expert Choice.
7
d. Kerangka Sistem
8
Tabel 1. Hasil Akhir Seluruh Bobot Submodel Sistem Purchasing untuk Bahan Baku Botol
Ni la i Konvers i Ni la i Ni la i Konvers i Ni la i Ni la i Konvers i Ni la i
Qual i ty 0.3Del ivery 0.2Service 0.2Cost 0.3
Qual i tyMinimum level penerimaan botol 0.65 0.195 3 70 13.65 90 17.55 90 17.55
Maximum level penolakan botol 0.35 0.105 5 80 8.4 90 9.45 80 8.4
Del ivery
Service
Ketersediaan materia l 0.38 0.076 6 80 6.08 75 5.7 90 6.84
Cost
Harga bel i materia l 1 0.3 1 95 28.5 80 24 70 21
TOTAL 4 1 480 83.07 485 80.62 495 80.71
7.4460 9.92809.92
Assesment Suppl ier A Assesment Suppl ier B Assesment Suppl ier C
0.124
0.2
Target Bobot
1785147019952
4 80
Ranking
ketepatan waktu dari kedatangan materia l
Kemampuan customize materia l sesuai request
0.62
1
Bobot Lokal ElemenGroupLevel
3 Subkri teria
1
Kri teria2
1 Tujuan Sub Model
9
BAB V
KESIMPULAN
Untuk memudahkan pemilihan supplier material, maka dibutuhkan sebuah
sistem pendukung keputusan yang bertujuan untuk mempermudah memberikan
pilihan supplier material yang cocok bagi konsumen dan diharapkan dapat
membantu masalah - masalah yang ada pada perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem
pendukung keputusan yang dirancang merupakan sistem pendukung keputusan
pemilihan suplai material botol yang dapat memberikan informasi yang akurat
terkait dengan kriteria calon supplier. Diperoleh hasil dengan metode skoring
yaitu supplier A yang memiliki nilai tertinggi, sehingga sebaiknya departemen
purchasing memilih supplier A.
10
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi Offset.
[2] Syaifullah (2010). Pengenalan Metode AHP. Syaifullah08.Wordpress.
11