Click here to load reader
Upload
muhammadguntur-basyarah-st
View
95
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SDP adalah dokumen yang disediakan oleh konsultan perencana sebagai acuan pekerjaan penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan sehingga pekerjaan diselesaikan sesuai kontrak pekerjaan dan spesifikasi perencana
Citation preview
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
STANDAR DOKUMEN PENGADAAN TEKNIS
1. SYARAT-
SYARAT
TEKNIS UMUM
1.1. Persyaratan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
harus mempelajari dengan benar dan berpedoman kepada
ketentuan-ketentuan yang tertulis pada Gambar Kerja dan
Dokumen Pengadaan ini beserta lampirannya.
a. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melapor kepada
Konsultan Pengawas setiap akan melakukan kegiatan
pekerjaan di lapangan.
b. Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan-kelainan antara
Gambar Kerja dan Dokumen PengadaanTeknis serta
kesesuaiannya di lapangan antara gambar arsitek dan struktur,
gambar arsitek dan struktur dengan detail, perbedaan gambar
dengan SDP, dan perbedaan BQ dengan gambar,maka
Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan melapor kepada
Konsultan Pengawas untuk segera mendapatkan keputusan
dalam waktu paling lama 1 x 24 jam sejak diinformasikan secara
tertulis dan dibuatkan berita acara oleh Konsultan Pengawas
yang ditandatangani oleh Konsultan Pengawas, Tim Teknis dan
diketahui oleh Konsultan Perencana. Penyedia Jasa Konstruksi
tidak dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan tersebut.
Akibat dari kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi dalam hal ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
c. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada
Penyedia Jasa Konstruksi selama waktu pelaksanaan
pekerjaan dalam keadaan seperti pada saat penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing) dan dianggap bahwa Penyedia Jasa
Konstruksi telah benar-benar mengetahui tentang:
- Letak bangunan yang akan dikerjakan.
- Batas persil/ lahan maupun kondisi pada saat itu.
- Keadaan permukaan tanah/kontur tanah eksisting.
d. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyediakan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) set lengkap Gambar Kerja dan Dokumen
Pengadaan di tempat pelaksanaan pekerjaan untuk dapat
dipergunakan setiap saat oleh Konsultan Pengawas.
e. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan membuat gambar Shop
Drawing untuk setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
1
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
yang disetujui Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
1.2. Penyedia Jasa Konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan, tenaga
kerja harus menggunakan peralatan K3 (Safety Equipment) dan
seragam/indentitas/atribut perusahaan, agar menjaga keamanan
dalam lingkungan lokasi pekerjaan.
1.3. Peraturan Hak Paten
Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi pemilik (Owner/User)
terhadap semua claim atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga
karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau
nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang
digunakan dalam proyek ini.
1.4. Iklan
Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan membuat iklan dalam
bentuk apapun di dalam sempadan site (batas) atau di tanah yang
berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
1.5. Petunjuk-petunjuk/Instruksi Konsultan Pengawas
a. Semua instruksi dari Konsultan Pengawas harus dilaksanakan
secara baik oleh Penyedia Jasa Konstruksi, jika Penyedia Jasa
Konstruksi keberatan menerima petunjuk/instruksi Konsultan
Pengawas tersebut, maka harus mengajukan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam.
b. Apabila dalam batas waktu tersebut di atas Penyedia Jasa
Konstruksi tidak mengajukan keberatan maka dianggap telah
menyetujui dan menerima petunjuk Konsultan Pengawas untuk
segera dilaksanakan. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan
merekam atau dalam kata lain mencatat setiap
petunjuk/instruksi Konsultan Pengawas dalam buku harian
lapangan/pelaksanaan dan memintakan tanda tangan atau
persetujuan Konsultan Pengawas.
1.6. Hasil Pekerjaan
Untuk menjamin mutu/kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia Jasa Konstruksi
diharuskan menyediakan:
a. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
2
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
tentang gambar kerja dan cara-cara pelaksanaan.
b. Alat bantu kerja, pompa air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat
ukur waterpass, penyekat tegak dan alat bantu pekerjaan
lainnya.
c. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat
kerja, maka sebelum melakukan pekerjaan pembersihan,
Penyedia Jasa Konstruksi maupun pelaksana pembangunan,
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan memasang alat-alat
pengaman/pelindung/ penyangga seperti jaring/lori/katrol.
d. Semua bahan material import dan material lokal lainya
Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberikan resume data
spesifikasi teknis kepada pemberi tugas dan Konsultan
Pengawas. Data tersebut harus disertakan pada saat
penyerahan As Built Drawing.
1.7. Penetapan Ukuran
a. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas tepatnya
pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak boleh menambah ukuran
tanpa seijin Konsultan Pengawas. Setiap ada perbedaan
dengan ukuran-ukuran yang ada harus segera memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk
segera ditetapkan sebagaimana mestinya.
b. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan senantiasa mencocokkan
ukuran satu dengan yang lain dalam setiap bagian pekerjaan
dan segera melapor kepada Konsultan Pengawas setiap
terdapat selisih/perbedaan ukuran untuk diberikan keputusan
pembetulannya.
c. Kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi terhadap hal ini tidak dapat
diterima dan Konsultan Pengawas berhak untuk membongkar
pekerjaan dan memerintahkan untuk menepati ukuran sesuai
ketentuan.
d. Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh Penyedia Jasa
Konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
1.8. Laporan-laporan
a. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan.
1) Penyedia Jasa Konstruksi beserta Konsultan Pengawas
wajib membuat laporan Harian, laporan Mingguan, dan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
3
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
laporan Bulanan yang memberikan gambaran mengenai:
a) Kegiatan fisik.
b) Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang
disampaikan secara lisan maupun tertulis.
c) Jumlah material masuk/ditolak.
d) Jumlah tenaga kerja dan keahliannya.
e) Keadaan cuaca.
f) Pekerjaan tambah apabila ada.
g) Prestasi rencana dan yang terpasang.
h) Hambatan-hambatan selama pelaksanaan.
i) Foto-foto progres pekerjaan fisik.
2) Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian
dan setelah ditandatangani oleh Konsultan Pengawas harus
diserahkan kepada Tim Teknis untuk diketahui/disetujui.
1.9. Kebersihan dan Ketertiban
a. Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan berlangsung,
Penyedia Jasa Konstruksi harus memelihara kebersihan lokasi
pembangunan maupun lingkunganya terutama jalan-jalan di
sekitar lokasi kegiatan, direksi keet, gudang, los kerja dan
bagian dalam bangunan yang akan dikerjakan harus bebas dari
bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.
b. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan di sekitar
lokasi kegiatan yang harus dibersihkan adalah kotoran yang
diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan kegiatan.
Kelalaian dalam hal ini dapat membuat Pemberi Tugas memberi
perintah penghentian pekerjaan yang segala akibatnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun di
halaman luar gudang harus diatur sedemikian rupa agar tidak
mengganggu kelancaran dan keamanan umum serta untuk
memudahkan penelitian yang dilakukan oleh Konsultan
Pengawas.
d. Pada Penyerahan Pekerjaan Pertama, situasi bangunan serta
halamannya harus bersih dari sisa-sisa kotoran kerja.
1.10. Kecelakaan dan Kesehatan
a. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan
menimpa pekerja maupun orang yang terlibat dalam pekerjaan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
4
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
b. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan untuk menyediakan alat
kesehatan/kotak PPPK yang terisi dengan obat-obatan yang
sesuai dengan kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas
yang mengerti dalam soal-soal penyelamatan pertama dan
kesehatan.
c. Sejauh tidak disebutkan dalam Dokumen Pengadaan ini, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengikuti semua ketentuan
umum yang berlaku dan dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah
terutama tentang Undang-undang Keselamatan Kerja termasuk
segala kelengkapan dan perubahannya.
1.11. Keamanan
a. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh atas
segala sesuatu yang ada dan terjadi didaerah kerjanya terutama
mengenai:
1) Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat
kelalaian/kecerobohan baik disengaja maupun tidak
disengaja.
2) Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/salah.
3) Kehilangan-kehilangan bahan, peralatan kerja.
4) Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainnya.
b. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut di atas,
Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas dalam waktu paling lambat 24 (dua puluh empat) jam
untuk diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.
c. Untuk mencegah kejadian-kejadian seperti tersebut di atas,
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan pengamanan
antara lain penjagaan, penerangan yang cukup di waktu malam
hari, pemagaran sementara di lokasi kerja dan lain sebagainya.
1.12. Penyediaan Material/Bahan Bangunan
a. Bila dalam Dokumen ini disebutkan nama dan pabrik pembuat
bahan/material, maka hal ini dimaksudkan menunjukan standar
minimal mutu/kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan.
b. Setiap bahan/material yang akan digunakan harus disampaikan
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.
Waktu penyampaian contoh bahan harus sedemikian rupa
sehingga Konsultan Pengawas dapat menilainya.
c. Contoh bahan/material yang akan digunakan harus diadakan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
5
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
atas tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi, setelah disetujui
oleh Konsultan Pengawas maka bahan/material tersebut harus
ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam pekerjaan nantinya.
d. Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpan oleh
Konsultan Pengawas untuk dijadikan dasar penolakan bila
ternyata bahan/material yang dipakai tidak sesuai dengan
contoh.
e. Dalam pengajuan harga penawaran, Penyedia Jasa Konstruksi
harus menyertakan biaya untuk pengujian berbagai
bahan/material. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Penyedia
Jasa Konstruksi tetap bertanggung jawab pula atas biaya
pengujian bahan/material yang tidak memenuhi syarat atas
perintah Konsultan Pengawas.
f. Apabila ternyata jenis dan macam bahan/material yang
tercantum dalam Dokumen ini atau melalui contoh yang telah
diberikan ternyata dalam pengadaannya tidak mencukupi dalam
jumlahnya (persediaan terbatas) maka penggantian
bahan/material hanya dapat diberikan dengan ijin dari Konsultan
Pengawas.
g. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi dalam penggunaan
bahan/material tidak sesuai dengan ketentuan tanpa
persetujuan Konsultan Pengawas maka Konsultan Pengawas
berhak untuk meminta mengganti/membongkar bagian
pekerjaan yang menggunakan bahan/material tersebut untuk
diganti dengan yang sesuai ketentuan kecuali terdapat alasan
tertentu yang diketahui dan disetujui Konsultan Pengawas.
h. Bahan/Material yang dikirim tidak sesuai spesifikasi harus
dikeluarkan dari lokasi proyek paling lambat 2 x 24 jam.
i. Semua kejadian dari point (a) Sampai dengan (h). Dibuat Berita
Acara dan ditandatangani oleh Penyedia Jasa Konstruksi,
Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.
1.13. Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan
tahap pertama:
a. Semua bangunan sementara harus dibongkar dan dibersihkan
bekas-bekasnya.
b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh,
tanpa cacat.
c. Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan dan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
6
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
membuang sisa-sisa bahan/material, sampah, kotoran bekas
kerja dan barang lain yang tidak berguna akibat pekerjaan.
d. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Jasa Konstruksi wajib
melakukan check list menjelang Serah Terima Hasil Pekerjaan
Pertama atas dasar permintaan check listtertulis dari Penyedia
Jasa Konstruksi.
e. Hasil check list dituangkan dalam berita acara.
f. Penyedia Jasa Konstruksi menyerahkan gambar As Built
Drawing, jaminan anti rayap, jaminan water proofing, IMB,
ritribusi galian C, Jamsostek dan dokumen lain yang dianggap
penting.
g. Pada akhir masa pemeliharaan menjelang Penyerahan
Pekerjaan Tahap kedua:
a. Semua pekerjaan yang rusak akibat dari ketidak sempurnaan
pekerjaan telah di perbaiki.
b. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Jasa Konstruksi
wajib melakukan check list menjelang Serah Terima Hasil
Pekerjaan Kedua atas dasar permintaan tertulis dari
Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Hasil check list dituangkan dalam Berita Acara.
1.14. Foto Tahapan Pekerjaan
a. Foto kegiatan harus dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
sesuai arahan dari Konsultan Pengawas.
b. Foto kegiatan pada setiap tahap tersebut dibuat sebanyak 3
(tiga) set dilampirkan bersama dengan laporan bulanan sesuai
pencapaian bobot pekerjaan dan penagihan angsuran.
c. Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap
tahap dan sesuai dengan pengarahan dari Konsultan Pengawas
di lapangan.
d. Foto setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan
keterangan singkat dan penempatan dalam album harus
disetujui Pemberi Tugas serta teknis penempelannya dalam
album ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
e. Untuk foto kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali
rekaman yang berbeda dengan mencantumkan keterangan
kejadian.
f. Semua hasil rekaman di lampirkan dalam laporan harian atau
mingguan dan atau akhir.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
7
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
1.15. Bouwkeet (Bangunan Sementara)
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan dan mendirikan
semua bangunan sementara (bouwkeet) untuk digunakan sebagai
gudang penyimpan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah
berakhirnya pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi dan wajib
membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut
dari lokasi.
1.16. Pembangkit Tenaga Sementara
Setiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan
yang dipergunakan untuk pekerjaan harus disediakan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi, termasuk pemasangan sementara
kabel-kabel, meteran dan sebagainya. Setelah pekerjaan selesai
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyingkirkan semua barang
tersebut dari lokasi pekerjaan, yang semua beban menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
1.17. Air Kerja
Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin
didapat dari sumber yang sudah ada ditiap lokasi Kegiatan dan
sebelumnya harus dikoordinasikan kepada user melalui Konsultan
Pengawas secara tertulis.
1.18. Tambah Daya
Semua hal yang terkait dengan pengurusan tambah daya beserta
biaya yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi sepenuhnya.
1.19. IMB
Semua hal yang terkait dengan pengurusan IMB beserta biaya
yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi sepenuhnya.
1.20. Jalan Masuk
Tempat pekerjaan dan jalan sementara atau jalan masuk ke tempat
pekerjaan harus diadakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi bilamana
diperlukan atau di sesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan
lokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
8
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
sebagainya yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian
pekerjaan dan menyingkirkan atau membersihkan kembali pada
waktu selesainya pekerjaan.
Segala kerusakan jalan masuk akibat kegiatan proyek sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi. Penyedia Jasa
Konstruksi harus membuat rambu-rambu proyek pada akses jalan
masuk proyek, dan memberi tanda lampu peringatan.
1.21. Orang-orang yang tidak berkepentingan
Penyedia Jasa Konstruksi harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah demikian kepada staf pelaksana yang
bertugas dan para penjaga.
1.22. Perlindungan Terhadap Milik Umum
Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga agar jalan umum, dan
hak memakai jalan, bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan
bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas,
baik bagi kendaraan umum maupun pejalan kaki, selama kontrak
berlangsung. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab
atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas seperti
saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh
kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi.
1.23. Perlindungan Terhadap Bangunan yang Ada
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia Jasa
Konstruksi harus melindungi bangunan yang ada dari gangguan
dan kerusakan yang terjadi.
1.24. Penjagaan dan Pemagaran Sementara
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas penjagaan,
penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan kontrak, siang malam. Pemberi Tugas
tidak bertanggung jawab kepada Penyedia Jasa Konstruksi , dan
sub Penyedia Jasa Konstruksi, atas kehilangan dan kerusakan
bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan. Penyedia Jasa Konstruksi wajib
mengadakan, mendirikan dan memelihara pagar sementara yang
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
9
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
mungkin diperlukan untuk pengamanan terhadap pekerjaan.
1.25. Penyedia jasa kontruksi harus bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan lingkungan sekitar baik itu jalan, bangunan,
maupun hal lainnya (eksisting), baik karena aktivitas pengerjaan
pelaksanaan pekerjaan atau karena pengerjaan pembongkaran.
1.26. Perlindungan Pekerjaan
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas keamanan
seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan
perlengkapan instalasi ditempat pekerjaan, hingga kontrak selesai
dan diterima oleh Pemberi Tugas.
1.27. Gangguan pada Tetangga
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan sesuai pengarahan Pemberi Tugas, dan
semua resiko akibat gangguan ini menjadi beban Penyedia Jasa
Konstruksi.
1.28. Pelaksanaan Pekerjaan di Luar Jam Kerja Normal
Penyedia Jasa Konstruksi harus mendapatkan ijin tertulis dari
Konsultan Pengawas untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera
dalam kontrak ini di luar jam-jam kerja biasa.
1.29. Pelaksanaan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan
Apabila Penyedia Jasa Konstruksi melaksanakan pekerjaan di luar
lokasi pekerjaan supaya memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas untuk diadakan pemeriksaan.
1.30. Standar yang Dipakai
1) Dalam melaksanakan pekerjaan, bila ditentukan lain dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat, berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan
dan tambahannya:
1) Perpres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, beserta petunjuk teknisnya dan
perubahan-perubahannya.
2) Perpres No.70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
10
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3) Peraturan Umum dari Dinas Tenaga Kerja tentang
Keselamatan Kerja.
4) Standar Industri Indonesia (SII) yang berlaku.
5) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982.
6) SNI 03-1727-1989 - Tata Cara Perencanaan Pembebanan
Untuk Rumah dan Gedung.
7) SNI Nomor: 03 – 1726 – 2002. Tentang: Pedoman
Perencanaan Tahan Gempa untuk Rumah dan Gedung.
8) Peta Hazard Gempa 2010.
9) SNI 03-2847-2002 - Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung.
10) SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung.
11) SNI Nomor: 03 – 1734 – 1989. Tentang: Pedoman
Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding
Bertulang untuk Rumah & Gedung.
12) SNI 15-2049-2004 - Semen Portland.
13) SNI 15-7064-2004 - Semen Portland Komposit (Portland
Composite Cement, PCC).
14) SNI Nomor: 03 – 2834 – 1992. Tentang: Tata cara
pembuatan rencana Campuran Beton Normal.
15) SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji
Kekuatan Beton.
16) SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan
Beton.
17) SNI 07-2052-2002. Tentang: Baja Tulangan Beton
18) SNI Nomor: 03 – 3527 – 1994. Tentang: Mutu kayu
bangunan
19) SNI Nomor: 03 – 0106 – 1987. Ubin lantai Keramik, Mutu
dan cara uji.
20) SNI Nomor: 03 – 2396 – 1991. Tentang: Tata cara dan
Perancangan penerangan alami siang hari untuk Rumah
dan Gedung.
21) SNI Nomor: 03 – 2407 – 1991. Tentang: Tata cara
pengecatan kayu untuk rumah dan gedung.
22) SNI Nomor: 03 – 2410 – 1994. Tentang: Tata cara
pengecatan dinding tembok dengan cat Emulsion.
23) Keputusan Menteri PU Nomor: 468/KPTS/1998 tanggal 1
Maret 1998 Tentang: Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
11
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Bangunan Umum dan Lingkungan.
24) SNI Nomor: 03 – 1736 – 1989. Tentang: Struktur bangunan
untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan
rumah dan gedung, Petunjuk perencanaan.
25) Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) Tahun
2000 dan ketentuan – ketentuan setempat.
26) Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang penggunaan
Tenaga Kerja harian, Mingguan dan Bulanan/Borongan).
27) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
28) Peraturan Gubernur atau peraturan dan ketentuan lain
daerah yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat yang bersangkutan dengan permasalahan
Gedung Pemerintah.
29) American Society of Testing Material (ASTM).
2) Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum
pada Dokumen ini, berlaku dan mengikat pula:
1) Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang
sudah disahkan oleh Pemberi Tugas serta unsur teknisnya.
2) Gambar-gambar detail pelaksanaan (Shop Drawing) yang
sudah disahkan/disetujui Konsultan Pengawas.
3) Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
4) Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
5) Bilamana dalam Dokumen ini telah ditentukan patokan
kualitas bahan-bahan bangunan, maka ketentuan yang
berasal dari standar-standar atau peraturan tersebut bersifat
melengkapi, sejauh tidak bertentangan.
1.31. Penggunaan Persyaratan Teknis
a. Persyaratan teknis ini disiapkan untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan. Syarat seluruh bangunan-bangunan
dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sebagai kesatuan yang tidak
dapat terpisahkan, kecuali disebutkan lain. Maka setiap pasal
dalam persyaratan ini, disesuaikan dengan yang dinyatakan
dalam gambar kerja. Keterangan-keterangan tambahan tertulis
dan perintah dari Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana
ataupun Tim Teknis.
b. Standar-standar yang dipakai terutama adalah standar-standar
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
12
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
yang berlaku, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
standarnya belum dibuat dan diberlakukan di negara ini,
maka harus digunakan standar-standar internasional yang
berlaku atau setidak-tidaknya standar dari negara-negara
produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebut.
1.32. Penjelasan Dokumen dan Gambar
a. Penyedia Jasa Konstruksi wajib meneliti semua gambar dan
Dokumen termasuk tambahan dan perubahannya yang
dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
b. Bila gambar tidak sesuai dengan Dokumen dan atau tidak ada,
maka Penyedia Jasa Konstruksi segera berkoordinasi dengan
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana serta Tim
Teknis, sehingga keputusan yang diambil adalah sepakatan
antara pihak-pihak yang terkait.
c. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan
sehingga dalam pelaksanaan akan menimbulkan kesalahan,
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menanyakan kepada
Konsultan Pengawas dan atau Konsultan Perencana.
2. PERSIAPAN
TEKNIS
PELAKSANAAN
2.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan Pembangunan Gedung
Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo. Secara lengkap jenis
pekerjaan tersebut dapat dilihat pada gambar, dokumen
pengadaan dan tercantum pada Bill Of Quantity (BQ).
2.2. Lokasi Proyek
Lokasi ini terletak di Kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta.
2.3. Tenaga dan Sarana Kerja
Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan:
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu kerja seperti: alat-alat pengangkut, alat
pekerjaan kayu, alat pekerjaan pipa dan peralatan lain untuk
memperlancar pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
13
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya.
2.4. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti
petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.
3. PEMERIKSAAN
DAN
PENGUJIAN
3.1. Dalam kaitannya dengan harga penawaran, Penyedia Jasa
Konstruksi harus sudah memperhitungkan dan memasukkan
segala keperluan biaya-biaya pemeriksaan, pengujian dan lain-lain.
3.2. Apabila pekerjaan yang sudah terpasang diperlukan pemeriksaan
pengujian mutu, maka Penyedia Jasa Konstruksi wajib
melaksanakan pemeriksaan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas
atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.
3.3. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan kepada Konsultan
Pengawas dalam rangkap 3 (tiga) mengenai pelaporan hasil
pengujian atau pengetesan, diantaranya sebagai berikut:
1) Hasil pengetesan bahan beton dan rancangan campuran
beton.
2) Hasil pengetesan hasil uji laboratorium mengenai kuat tekan
beton.
3) Hasil pengetesan dimensi kuat leleh dan kuat tarik baja
tulangan.
4) Hasil pengetesan tanah untuk urugan.
5) Hasil pengetesan mesin atau peralatan.
6) Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan
harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan dibuat Berita
Acara.
3.4. Pemeriksaan Rutin dan Khusus
Pemeriksaan rutin atau khusus dalam masa pemeliharaan harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi secara periodik dan
tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu, atau ditentukan lain oleh
Konsultan Pengawas.
4. BAHAN DAN 4.1. Sebelum mendatangkan bahan-bahan di lapangan Penyedia Jasa
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
14
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
CONTOH
BAHAN
Konstruksi terlebih dahulu mengajukan 3 (tiga) contoh
bahan/brosur kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan Pengguna Jasa yang akan disesuaikan dengan syarat-
syarat teknis.
4.2. Contoh bahan-bahan yang telah disetujui harus selalu ada di
lapangan dalam kantor sementara Konsultan Pengawas. Semua
bahan yang dikirim ke lapangan dan tidak sesuai dengan contoh
bahan-bahan yang disetujui, harus segera dikeluarkan dari
lapangan atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi dalam kurun waktu
selambat-lambatnya 2 x 24 jam.
4.3. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan
lebih lanjut, karena keragu-raguan maka Konsultan Pengawas
berhak mengirimkan bahan tersebut ke Laboratorium
Konstruksi/Bahan Bangunan yang ditunjuk oleh pengguna Jasa
dengan disesuaikan kebutuhan pekerjaan.
4.4. Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepada Penyedia
Jasa Konstruksi untuk mengadakan/melengkapi/menambah jumlah
peralatan bila dirasa peralatan yang tersedia kurang memadai
dalam usaha mencapai target prestasi.
4.5. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh tidak adanya atau
kekurangan peralatan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
4.6. Semua biaya pengadaan dan pemeliharaan peralatan tersebut
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi dan dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak.
4.7. Jaminan Kualitas
a. Penyedia Jasa Konstruksi menjamin pada Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan
untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan
lain, serta Penyedia Jasa Konstruksi menyetujui bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis
dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
b. Apabila diminta, Penyedia Jasa Konstruksi sanggup
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
15
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir a.
c. Semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi sepenuhnya, sampai mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
4.8. Nama Pabrik/Merk yang Ditentukan
a. Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan beberapa nama
pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen, maka Penyedia
Jasa Konstruksi menawarkan dan memasang sesuai dengan
urutan nama merek yang telah disebutkan. Tidak ada alasan
bagi Penyedia Jasa Konstruksi pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi
dipasaran ataupun sukar didapat di pasaran, kecuali Penyedia
Jasa Konstruksi dapat menyertakan bukti tertulis dari
pabrik/merk bahan/komponen mengenai hal tersebut.
b. Untuk barang-barang yang harus diimpor, setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Penyedia Jasa Konstruksi harus sesegera
mungkin memesan pada agen/distributornya di Indonesia.
c. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi telah berusaha untuk
memesan namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut
tidak/sukar diperoleh, yang dibuktikan oleh surat dari
distributor/supplier, maka Penyedia Jasa Konstruksi
mengajukan alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum
yang sama ke Konsultan Pengawas untuk diberi persetujuan.
Setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotokopi
dari pemesanan material yang diimpor pada agen/distributor
resmi, yang menyatakan bahwa material-material tersebut
telah dipesan (import order) yang dilampiri jadwal kedatangan
di lokasi proyek (on the site).
5. PELAKSANAAN 5.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat
Perintah Kerja (SPK) oleh kedua belah pihak, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas
sebuah “Network Planning” dan “Time Schedule” mengenai
seluruh kegiatan yang akan dilakukan serta kaitan/hubungan
antara seluruh kegiatan-kegiatan tesebut.
b. Kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi untuk/selama masa
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
16
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
pengadaan/pembelian serta waktu pengiriman/pengangkutan
dari:
1) Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun
pekerjaan persiapan/pembantu.
2) Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
c. Kegiatan kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi untuk/selama
waktu fabrikasi, pemasangan dan pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.
e. Permintaaan persetujuan material atau bahan serta gambar
kerja maupun rencana kerja.
f. Harga borongan dari masing masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Konsultan Pengawas akan memeriksa rencana kerja Penyedia
Jasa Konstruksi dan memberikan tanggapan dalam waktu 1
(satu) minggu.
i. Penyedia Jasa Konstruksi harus memasukkan kembali
perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja kepada
Konsultan Pengawas dan meminta diadakannya
perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling
lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya pelaksanaan.
j. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai suatu
pelaksanaan pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari
Konsultan Pengawas atas rencana kerja ini.
k. Jadwal Pelaksanaan
Dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelah Penyedia
Jasa Konstruksi dinyatakan sebagai pemenang lelang, atau
dengan lain cara ditunjuk oleh Pemberi Tugas sebagai
pelaksana pembangunan, Penyedia Jasa Konstruksi harus
segera membuat :
1) Site development statement and traffic management
layout.
2) Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci
yang digambarkan secara Diagram Balok (Bar Chart) dan
S-Curve.
3) Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja.
4) Jadwal Pengadaan Bahan/Material Bangunan.
5) Jadwal Pengadaan Alat.
Bagan/diagram tersebut di atas harus mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas sebagai
dasar/pedoman Penyedia Jasa Konstruksi dalam
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
17
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
melaksanakan pekerjaanya dan Penyedia Jasa Konstruksi
wajib mematuhi dan menepatinya.
5.2. Gambar-gambar Kerja (Shop Drawings)
Yang dimaksud dengan Gambar Kerja adalah gambar yang dibuat
Penyedia Jasa Konstruksi (termasuk gambar perubahan) yang
sudah disyahkan oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana
dan Tim Teknis:
- Pekerjaan belum dapat dimulai sebelum gambar kerja
mendapat persetujuan.
- Persetujuan terhadap Gambar Kerja bukan berarti
menghilangkan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi
terhadap pelaksanaan pekerjaan. Keterlambatan atas proses
pembuatan Shop Drawings ini tidak berarti Penyedia Jasa
Konstruksi mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.
- Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga) berikut
aslinya dan semua biaya menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi.
a. Perubahan Gambar Kerja hanya dapat dilakukan atas dasar
perintah tertulis Pemberi Tugas berdasar pertimbangan
Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Tim Teknis
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Perubahan rancangan ini harus digambar oleh Penyedia
Jasa Konstruksi sesuai dengan yang diperintahkan Pemberi
Tugas dengan memperlihatkan perbedaan antara gambar
pelaksanaan dan gambar perubahan rencananya.
- Gambar Perubahan dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
atas pengarahan Konsultan Perencana, kemudian
dilampirkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang
dibuat oleh Konsultan Pengawas.
b. Gambar Sesuai Terlaksana (As Built Drawing), harus dibuat
oleh Penyedia Jasa Konstruksi bersama-sama dengan
Konsultan Pengawas dengan ketentuan sebagai berikut:
- Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada
akhir pekerjaan harus sesuai dengan hasil pekerjaan
terpasang.
- Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas , dan diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut
hard copy-nya dengan biaya keseluruhan ditanggung oleh
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
18
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Penyedia Jasa Konstruksi.
c. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan
(Construction Drawings) belum cukup memberikan petunjuk
mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Penyedia
Jasa Konstruksi wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang
secara terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan
tersebut.
d. Format dari Gambar Kerja harus sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh Konsultan Pengawas.
e. Pengajuan Gambar Kerja tersebut paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum pemesanan bahan atau Pelaksanaan
pekerjaan dimulai.
5.3. Ijin Pelaksanaan
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk mengajukan ijin
pelaksanaan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas
selambatnya 1 (satu) hari sebelum pekerjaan yang akan dikerjakan
dimulai dengan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui dan
dijadikan sebagai gambar As Built Drawing. Ijin pelaksanaan yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas sebagai pegangan Penyedia
Jasa Konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan pada bagian
tersebut.
5.4. Contoh Pekejaan (Mock Up)
Bila contoh pekerjaan (Mock Up) dikehendaki oleh Konsultan
Pengawas dan atau Tim Teknis maka Penyedia Jasa Konstruksi
wajib menyediakannya sebelum pekerjaan dimulai.
5.5. Rencana Mingguan dan Bulanan
a. Selambat lambatnya pada setiap harisabtu dalam masa dimana
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Penyedia Jasa Konstruksi
wajib untuk menyerahkan kepada Konsultan Pengawas suatu
rencana mingguan yang berisi rencana pelaksanaan bahan, alat
dan tenaga dari berbagai bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan dalam minggu berikutnya.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari tiap bulan,
Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas suatu rencana bulanan yang
menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana
pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
19
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.
c. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Penyedia
Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memberitahu Konsultan
Pengawas mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x 24 jam
sebelumnya.
5.6. Kualitas Pekerjaan
Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang
terbaik untuk semua jenis pekerjaan.
5.7. Pengujian Hasil Pekerjaan
a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua
pekerjaan yang diuji dengan cara dan tolok ukur pengujian
yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan dalam
Persyaratan Teknis Umum ini.
b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka
Badan/Lembaga yang akan melakukan pengujian dipilih atas
persetujuan Konsultan Pengawas dari Lembaga/Badan Penguji
milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah atau Badan lain
yang oleh Konsultan Pengawas dianggap memiliki obyektifitas
dan Integritas yang meyakinkan.
c. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang
dipersyaratkan menjadi beban Penyedia Jasa Konstruksi, yang
tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang
digunakan.
d. Dalam hal dimana Penyedia Jasa Konstruksi tidak dapat
menyetujui hasil pengujian dari bahan penguji yang ditunjuk
oleh Tim Teknis, Penyedia Jasa Konstruksi berhak
mengadakan pengujian tambahan pada lembaga/Badan lain
yang memenuhi persyaratan Badan Penguji seperti tersebut di
atas dan seluruh pembiayaannya ditanggung oleh Penyedia
Jasa Konstruksi.
e. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua
Badan tersebut memberikan kesimpulan yang berbeda, maka
dapat dipilih untuk:
1) Memilih Badan/Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan
bersama.
2) Melakukan pengujian ulang pada bahan/lembaga Penguji
pertama atau kedua dengan ketentuan tambahan sebagai
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
20
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
berikut:
a) Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh
Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa Konstruksi
maupun wakil-wakilnya.
b) Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan
penerapan dari alat penguji kepada Konsultan
Pengawas dan Penyedia Jasa Konstruksi.
c) Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali
bilamana kedua belah pihak tidak sepakat untuk
menganggapnya demikian.
d) Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan
kesimpulan dari hasil pengujian yang pertama, maka
semua akibat langsung maupun tidak langsung dari
adanya semua pengulangan pengujian menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
e) Apabila hasil pengujian ulang menunjukan ketidak
tepatan kesimpulan dari hasil pengujian yang kedua,
maka:
- 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan,
atas pilihan Penyedia Jasa Konstruksi akan
diperlakukan sebagai pekerjaan tambah.
f) Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya
penambahan/pengulangan pengujian akan diberikan
tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan
bersangkutan dan bagian bagian lain yang terkena
akibatnya, penambahan mana besarnya adalah sesuai
dengan penundaan yang terjadi.
5.8. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dangan bagian
pekerjaan yang lain, yang secara visual menghalangi
Konsultan Pengawas untuk memeriksa bagian pekerjaan yang
terdahulu, Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaporkan secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas mengenai rencananya
untuk melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi
bagian pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga
Konsultan Pengawas berkesempatan secara wajar melakukan
pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan untuk dapat
disetujui kelanjutan pengerjaannya.
b. Kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi untuk menyampaikan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
21
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
laporan di atas, memberikan hak kepada Konsultan Pengawas
untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran yang menutupi
tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan yang terdahulu yang
akibatnya sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa
Konstruksi.
c. Dalam hal laporan telah disampaikan pada Konsultan
Pengawas, apabila Konsultan Pengawas tidak mengambil
langkah-langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang
dimaksudkan di atas, maka setelah lewat 2 (dua) hari sejak
laporan disampaikan, Penyedia Jasa Konstruksi berhak
melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan menganggap bahwa
Konsultan Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan yang
ditutup tersebut.
d. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Konsultan Pengawas atas
suatu pekerjaan tidak melepaskan Penyedia Jasa Konstruksi
dari kewajiban nya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Surat Perjanjian Penyedia Jasa Konstruksi (SPP).
e. Walaupun telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas, Penyedia Jasa Konstruksi masih dapat
diperintahkan oleh PPK untuk membongkar bagian pekerjaan
yang menutupi bagian pekerjaan lain guna pemeriksaan
bagian pekerjaan yang ditutupi.
5.9. Kebersihan dan Keamanan
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab untuk menjaga agar
area kerja senantiasa berada dalam keadaan rapi dan bersih.
Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas keamanan
diarea kerja, termasuk apabila diperlukan tenaga, peralatan, atau
tanda-tanda khusus.
6. PENYELESAIAN
DAN
PENYERAHAN
6.1. Dokumen Terlaksana (As Built Documents)
a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Penyedia Jasa
Konstruksi wajib menyusun Dokumen Terlaksana yang terdiri
dari:
1) Gambar-gambar terlaksana (As Built Drawing)
2) Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana
yang telah dilaksanakan.
b. Dikecualikan dari kewajiban di atas adalah Penyedia Jasa
Konstruksi untuk pekerjaan:
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
22
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
1) Pekerjaan Persiapan.
2) Supply bahan, perlengkapan/peralatan kerja.
c. Dokumen terlaksana bisa diukur dari:
1) Dokumen pelaksanaan.
2) Gambar-gambar perubahan.
3) Perubahan persyaratan teknis.
4) Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran
banyak, utilitas dan pekerjaan-pekerjaan lain dengan sistem
jaringan bersaluran banyak secara operasional membutuhkan
identifikasi yang bersifat lokatif, dokumen terlaksana ini harus
dilengkapi dengan daftar pesawat/instalasi/peralatan/
perlengkapan yang mengidentifikasi lokasi dari masing-masing
barang tersebut.
f. Kecuali dengan ijin khusus dari Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat
dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Pemberi
Tugas. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan
membuat/menyimpan salinan ataupun copy dari dokumen
terlaksana tanpa ijin khusus tersebut.
6.2. Penyerahan.
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas:
a. 3 (tiga) dokumen terlaksana (As Built Documents).
b. Dokumen-dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran
cukai, surat fiskal pajak, dan lain-lain).
c. Bahan finishing cat minimal 3 (tiga) kaleng, masing-masing 2
(dua) kg (untuk semua jenis cat).
d. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee/Warranty
sesuai yang dipersyaratkan.
e. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.
7. KEAMANAN
DAN
KESELAMATAN
7.1. Untuk keamanan Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan
penjagaan, tidak hanya terhadap pekerjaannya, tetapi juga
bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunan-
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
23
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
KERJA bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon dan taman-taman yang
telah ada.
7.2. Penyedia Jasa Konstruksi berkewajiban menyelamatkan bangunan
yang telah ada, apabila kerusakan terjadi pada bangunan yang
telah ada akibat pekerjaan ini, maka Penyedia Jasa Konstruksi
berkewajiban untuk memperbaiki/membetulkan sebagaimana
mestinya.
7.3. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan penerangan yang
cukup di lapangan, terutama pada waktu lembur, jika Penyedia
Jasa Konstruksi menggunakan aliran listrik dari bangunan/komplek,
diwajibkan bagi Penyedia Jasa Konstruksi untuk memasang meter
sendiri untuk menetapkan sewa listrik yang dipakai.
7.4. Penyedia Jasa Konstruksi harus berusaha menanggulangi kotoran-
kotoran debu agar tidak mengganggu kebersihan dan keindahan
bangunan-bangunan yang sudah ada.
7.5. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan rambu-rambu
proyek untuk menjamin keselamatan kerja dalam masa Konstruksi,
rambu-rambu tersebut dibuat dari bahan yang kuat sehingga
bertahan sampai dengan berakhirnya masa konstruksi. Biaya dari
rambu-rambu tersebut termasuk dalam penawaran.
7.6. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
untuk Pembangunan pekerjaan sementara sesuai dengan
ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan gangguan terhadap ketentraman penduduk
atau jalan-jalan yang harus digunakan baik jalan perorangan atau
umum, milik pemberi tugas atau milik pihak lain. Penyedia Jasa
Konstruksi harus membebaskan Pemberi Tugas dari segala
tuntutan ganti rugi sehubungan dengan hal tersebut di atas.
7.7. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab atas
kerusakan-kerusakan yang berada di sekitar lokasi proyek dan
pada jalan raya atau jembatan yang menghubungkan proyek
sebagai akibat dari lalu lintas peralatan maupun kendaraan yang
dipergunakan untuk mengangkut bahan bahan/material guna
keperluan proyek.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
24
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
7.8. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi memindahkan alat-alat
pelaksanaan, mesin-mesin berat atau unit-unit alat berat lainnya
dari bagian pekerjaan, melalui jalan raya atau jembatan yang
mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan seandainya
Penyedia Jasa Konstruksi akan membuat perkuatan-perkuatan di
atasnya, maka hal tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu
kepada Pemberi Tugas dan Instansi yang berwenang. Biaya untuk
perkuatan tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi.
8. URAIAN
PEKERJAAN
8.1. Uraian Pekerjaaan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN STRUKTUR
a. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
b. PEKERJAAN ANTI RAYAP
c. PEKERJAAN BETON
d. PEKERJAAN ATAP
3. PEKERJAAN ARSITEKTUR
a. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
b. PEKERJAAN BETON PRAKTIS
c. PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN
d. PEKERJAAN FINISHING LANTAI DAN DINDING
e. PEKERJAAN PINTU JENDELA
f. PEKERJAAN PARTISI
g. PEKERJAAN PLAFOND
h. PEKERJAAN PENGECATAN
i. PEKERJAAN FINISHING EKSTERIOR
j. PEKERJAAN RAILLING
4. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
a. PEKERJAAN PANEL
b. PEKERJAAN PENARIKAN KABEL
c. PEKERJAAN INSTALASI LAMPU & KOTAK KONTAK
d. PEKERJAAN TELEPON
e. PEKERJAAN LAN
f. PEKERJAAN CCTV
g. PAKERJAAN TATA SUARA
h. PEKERJAAN SAMBUNG DAYA
5. PEKERJAAN MEKANIKAL
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
25
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
a. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
b. PEKERJAAN INSTALASI AIR BEKAS DAN AIR KOTOR
c. PEKERJAAN PERALATAN SANITER
d. PEKERJAAN SALURAN KELILING
e. PEKERJAAN TATA UDARA
6. PEKERJAAN LANSEKAP
a. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
b. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
c. PEKERJAAN BETON
d. PEKERJAAN PINTU GERBANG
e. PEKERJAAN HARDSCAPE
f. PEKERJAAN SOFTSCAPE
9. PEKERJAAN
PERSIAPAN
9.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi:
Papan nama proyek
Rambu-rambu proyek
Pagar sementara dari seng gelombang tinggi 2 meter (sewa)
Uitzet & Bowplank gedung
Direksi keet/kantor sementara (sewa) ukuran 10.8 x 4.8 m
Gudang bahan (sewa) ukuran 4.2 x 4.8 m
Pembersihan Lokasi
Administrasi dan dokumentasi
9.2. Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan hal-hal yang harus
diperhatikan oleh Penyedia Jasa Konstruksi adalah sebagai
berikut:
Sebelum melaksanakan persiapan Penyedia Jasa Konstruksi
harus berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas, mengenai:
a. Papan nama proyek
Papan nama proyek memuat segala informasi proyek dari mulai
judul pekerjaan, nilai kontrak, nama perusahaan baik Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas, dan Penyedia Jasa
Konstruksi, serta hal-hal lainnya yang dianggap perlu. Dan
untuk tulisan informasi tersebut harus jelas dapat terbaca,
diprint out door dengan ukuran minimal 100 x 60 cm. Bahan-
bahan lainnya yang diperlukan diantaranya: kayu, multiplek,
serta dudukan tiang papan nama. Ukuran papan nama proyek
minimal 100 x 60 cm menggunakan multiplek tebal 9 mm dan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
26
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
diberi rangka papan nama menggunakan kayu usuk ukuran 5/7
cm menggunakan kayu bengkirai mutu B.
b. Air dan listrik kerja
Air dan listrik kerja selama pelaksanaan pekerjaan jika
menggunakan milik pemberi pekerjaan maka harus dengan
seijin pemberi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
menyediakan perlengkapan untuk penyambungan instalasi air
maupun listrik.
c. Pagar pengaman proyek
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat pagar halaman
di sekeliling site untuk menjaga keamanan dan ketenangan
kegiatan pelaksanaan.
1) Pagar dari seng gelombang dengan tebal 3 mm dipasang
tegak setinggi kira-kira 180 cm dicat dengan warna
ditentukan kemudian.
2) Rangka kayu sekualitas kayu mutu B, dengan penguat
mendatar 3 baris (atas, tengah dan bawah) dan penguat
tegak jarak maksimum 250 cm.
d. Uji Material
Beberapa yang harus dilakukan uji material:
1) Pengujian Beton
2) Pengujian Besi
3) Pengujian Baja
4) Pengujian Beban dan Ketahanan pada Elektrikal
e. Fasilitas-Fasilitas Lapangan
1) Listrik penerangan dan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan
serta air kerjamenggunakan milik pemberi pekerjaan, seijin
pemberi pekerjaan, untuk biaya pemakaian dengan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
2) Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan.
3) Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan semua petugas-
petugas yang ada di Proyek.
4) Alat-alat pemadam kebakaran ringan.
5) Alat-alat PPPK.
6) Direksi keet dan gudang
a) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat
bangunan sementara guna kepentingan Penyedia Jasa
Konstruksi sendiri (sebagai kantor Proyek lengkap
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
27
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
dengan perabotnya, dan los/barak Pekerja), yang
lokasinya akan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
b) Bentuk dan ukuran Kantor Proyek, Gudang dan Los
Pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhannya, dilengkapi
ruang toilet dan tidak mengabaikan keamanan dan
kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan
lokasi yang tersedia sehingga tidak mengganggu
kelancaran.
c) Selesai proyek, seluruh bangunan sementara (bangunan
saja) menjadi milik Penyedia Jasa Konstruksi, dan
Penyedia Jasa Konstruksi wajib membongkar serta
memindahkan bongkaran bangunan sementara tersebut
setelah mendapat instruksi dari Konsultan Pengawas.
d) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan merawat peralatan
seperti Pompa dan lain sebagainya milik Owner/User
(bila ada) serta menanggung biaya perawatan peralatan
selama berlangsungnya pekerjaan.
e) Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat gudang
sementara tempat penimbunan material seperti pasir,
koral, besi beton dan lain-lain. Material harus terlindung
dengan baik. Gudang dilengkapi dengan pintu serta
kunci secukupnya. Gudang semen, lantainya dibuat
bebas dari kelembaban udara minimal 30 cm di atas
permukaan lantai plesteran. Gudang dibongkar setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
f) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk
menempatkan barang-barang dan material pelaksanaan
baik diluar (terbuka) ataupun didalam gudang sesuai
dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan
persetujuan Konsultan Pengawas, sehingga akan
menjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan-
kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan
yang salah.
g) Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan
untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang
bersangkutan tidak diperkenankan untuk disimpan di
dalam site.
7) Penyedia Jasa Konstruksi harus memperbaiki jalan
eksisting atau lingkungan yang rusak akibat aktifitas
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
28
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
kontruksi pekerjaan bangunan.
8) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Penyedia Jasa Konstruksi harus memperhatikan
keselamatan saat berlangsungnya pekerjaan, diantaranya
menyediakan:
a) Pemasangan rambu-rambu K3 (rambu peringatan,
rambu informasi, rambu anjuran, rambu khusus
pemadaman api, dan rambu larangan)
b) APD (Alat Pelindung Diri), seperti:
1. Helm pelindung (standar ANSI Z89.1-1986)
2. Pelindung mata (standar ANSI Z87.1-2003)
3. Pelindung telinga
- Tutup telinga (standar EN352-1 Ear Muffs)
digunakan untuk tingkat kebisingan > 85 dB
- Sumbat telinga (standar ANSI S12.6-1997 Ear
Plugs)
c) Masker Pernafasan
d) Rompi
e) Sabuk Pengaman dan harness (standar EN361)
f) Sarung Tangan (SNI 06-0652-2005)
g) Sepatu (SNI 12-1848-2006)
10. PEKERJAAN
STRUKTUR
10.1. Pekerjaan Galian dan Urugan
1. Lingkup Pekerjaan
a. Galian footplat + balok.
b. Galian footplat.
c. Urug pasir bawah pondasi footplat + balok.
d. Urug pasir bawah pondasi footplat.
e. Urug tanah kembali bekas galian footplat + balok
dipadatkan.
f. Urug tanah kembali bekas galian footplat dipadatkan.
g. Pekerjaan dewatering pengoperasian pompa diesel per
hari selama 24 jam.
h. Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
memadai, bahan-bahan, tenaga kerja yang cukup untuk
menyelesaikan semua pekerjaan.
i. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semua
pekerjaan yang membutuhkan galian dan atau urugan
kembali.
j. Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
29
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
memenuhi persyaratan ke suatu tempat pembuangan
yang telah ditentukan.
k. Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari
suatu tempat galian.
l. Melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
2. Standar/Rujukan
- American Association of State Highway and
Transportation Officials (AASHTO)
- American Society for Testing and Materials (ASTM)
- Semua peraturan dan standar lokal yang berlaku.
3. Prosedur Umum
- Penggalian
1) Lebar galian harus dibuat cukup lebar sesuai dengan
gambar kerja untuk memberikan ruang gerak dalam
melaksanakan pekerjaan.
2) Setiap kali pekerjaan galian selesai, Penyedia Jasa
Konstruksi wajib melaporkannya kepada Konsultan
Pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan
pekerjaan selanjutnya.
3) Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya
yang digali harus bebas dari bahan lepas, bersih dan
dipotong mendatar atau miring sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas sebelum menempatkan bahan
urugan.
4) Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi
penggalian rencana, Penyedia Jasa Konstruksi harus
melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas, sampai kedalaman dimana
daya dukung yang sesuai tercapai.
5) Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak
boleh diselesaikan sebelum pekerjaan berikutnya siap
dilaksanakan, sehingga air hujan atau air permukaan
lainnya tidak merusak permukaan galian.
Untuk menggali tanah lunak, Penyedia Jasa Konstruksi
harus memasang dinding penahan tanah sementara
untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
30
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
galian.
Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi galian dari
genangan air atau air hujan dengan menyediakan
saluran pengeringan sementara atau pompa.
6) Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan
kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi harus diperbaiki
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas tanpa tambahan
biaya dari owner/user.
Diasumsikan bahwa penggalian pada lokasi kerja
dapat dilakukan dengan peralatan standar seperti
mini backhoe.
Bila ditemukan batu-batuan, Penyedia Jasa Konstruksi
harus memberitahukannya kepada Konsultan
Pengawas yang akan mengambil keputusan, sebelum
penggalian dilanjutkan. Sesudah setiap pekerjaan
penggalian selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus
memberitahu Konsultan Pengawas, dan pekerjaan
dapat dilanjutkan kembali setelah Konsultan Pengawas
menyetujui kedalaman penggalian dan sifat lapisan
tanah pada dasar penggalian tersebut.
- Urugan dan Timbunan
1) Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat
dimulai bila bahan urugan dan lokasi pengerjaan
urugan/timbunan telah disetujui Konsultan Pengawas.
2) Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan melanjutkan
pekerjaan pengurugan sebelum pekerjaan terdahulu
disetujui Konsultan Pengawas.
3) Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan
timbunan dapat disimpan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi di tempat penumpukan pada lokasi yang
memudahkan pengangkutan selama pekerjaan
pengurugan dan penimbunan berlangsung. Lokasi
penumpukan harus disetujui Konsultan Pengawas.
4) Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan
ketika umur beton minimal 14 hari, dan ketika
pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau
setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
- Pemadatan
1) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
31
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
peralatan pemadatan yang memadai untuk
memadatkan urugan maupun daerah galian. Untuk
pemadatan tanah kohesif digunakan stamper untuk
memadatkan bahan urugan berbutir. Pemadatan
dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan.
2) Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi, perbaikan
harus dilakukan sampai tercapai nilai pemadatan
yang disyaratkan.
3) Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang
tidak dipadatkan dengan baik harus disingkirkan
dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas.
4. Spesifikasi Bahan
- Pasir urug, sirtu, dan tanah urug. Khusus untuk tanah urug
tidak menggunakan tanah lempung.
- Bahan urugan harus bebas dari bahan organik,
gumpalan besar, kayu, bahan-bahan lain yang
mengganggu dan butiran batu lebih besar dari 100
mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar
pemadatan berjalan lancar.
- Bila menurut pendapat Konsultan Pengawas, suatu bahan
tidak dapat diperoleh, penggunaan batu-batuan atau kerikil
yang dicampur dengan tanah dapat diijinkan, dalam hal ini,
bahan yang lebih besar dari 150 mm dan lebih kecil dari
50 mm tidak diijinkan digunakan, dan persentase pasir
harus berjumlah cukup untuk mengisi celah dan
membentuk kepadatan tanah yang seragam dengan nilai
kepadatan yang sesuai.
- Semua bahan galian kecuali tanah tidak dijinkan
digunakan sebagai bahan urugan kecuali disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
- Bahan urugan yang disimpan di dekat tempat kerja untuk
waktu lebih dari 12 jam harus dilindungi dengan lembaran
plastik agar tidak terjadi penyimpangan pada bahan urugan
yang telah disetujui tersebut.
- Setiap lapisan bahan urugan, bila kering, harus
dibasahi merata sampai tercapai kadar air tertentu untuk
mendapatkan kepadatan yang disyaratkan.
- Sisa-sisa galian dari lokasi area kerja harus dikeluarkan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
32
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
oleh Penyedia Jasa Konstruksi, dengan biaya dan
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
-Galian
1) Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian
telah mencapai elevasi yang ditentukan atau telah
disetujui Konsultan Pengawas.
2) Semua bahan galian harus dikumpulkan dan atau
ditumpuk pada tempat tertentu sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas. Bila disetujui Konsultan Pengawas, bahan
galian tersebut dapat digunakan untuk bahan urugan atau
dibuang dari lokasi proyek.
3) Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan
elevasi yang ditentukan atau petunjuk Konsultan
Pengawas, yang disebabkan karena kesalahan Penyedia
Jasa Konstruksi, kelebihan penggalian tersebut tidak
dapat dibayar dan Penyedia Jasa Konstruksi harus
memperbaiki daerah tersebut atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.
4) Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa
agar tidak merusak patok-patok pengukuran atau
pekerjaan lain yang telah selesai. Semua kerusakan
yang disebabkan karena pekerjaan penggalian menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi dan harus
diperbaiki oleh Penyedia Jasa Konstruksi tanpa biaya
tambahan atau waktu.
5) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyingkirkan setiap
batuan yang ditemukan pada daerah elevasi akhir pada
kedalaman minimal 150 mm di bawah elevasi akhir
rencana. Batuan dapat berupa batu atau serpihan keras
dalam batuan dasar asli, dan batu besar dengan volume
lebih dari 0.5 cm3 atau berukuran lebih besar dari 100
cm, yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan atau
diledakkan.
- Urugan
1) Penempatan Bahan Urugan
a) Bahan urugan tidak boleh dihampar atau dipadatkan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
33
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
pada waktu hujan.
b) Bahan urugan di dalam atau di luar lokasi timbunan
harus ditempatkan lapis demi lapis dengan ketebalan
maksimal 200 mm (keadaan lepas) dan harus
dipadatkan dengan baik.
c) Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urugan harus
dipadatkan sampai kepadatan yang sebanding
dengan daerah sekitarnya.
d) Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urugan
harus dipadatkan sesuai nilai kepadatan yang
ditentukan.
e) Kecuali ditentukan syarat khusus, alat pemadat
tangan tidak diijinkan sebagai pengganti alat
pemadat mekanis.
f) Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh menempatkan
lapisan baru bahan urugan sebelum pemadatan
lapisan terdahulu disetujui Konsultan Pengawas.
g) Pengurugan tidak boleh dikerjakan tanpa persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
- Pemadatan
1) Umum
a) Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan
harus memiliki kadar air yang sesuai dengan
ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai
kepadatan yang sesuai. Bahan harus memiliki kadar
air yang seragam pada seluruh lapisan bahan yang
akan dipadatkan.
Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata
menggunakan stamper atau alat pemadatan lain yang
disetujui.
b) Penggilasan harus dilakukan pada arah
memanjang sepanjang timbunan dan biasanya
dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah
dengan cara sedemikian rupa agar setiap bagian
menerima tingkat pemadatan yang sama.
c) Minimal sebuah mesin gilas harus dioperasikan
secara terus-menerus untuk setiap 600 m3 atau
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
34
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
penempatan bahan setiap jam. Bila beberapa
timbunan kecil berada di beberapa tempat sehingga
sebuah mesin gilas tidak dapat memadatkan dengan
baik, harus disediakan mesin gilas tambahan.
d) Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar
setiap lapisan sedemikian rupa agar efisien.
2) Kepadatan Kering Maksimal dan Kadar Air Optimal
Kepadatan kering maksimal dan kadar air optimal harus
ditentukan berdasarkan metoda ASTM D1557 (AASHTO
T180) yang umum dikenal sebagai Modified Proctor Test.
3) Pengawasan Kelembaban
Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai
kepadatan tinggi, bahan urugan dan permukaan yang
akan menerima bahan urugan harus memiliki kadar air
yang disyaratkan. Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan
melakukan pemadatan sampai dicapai kadar air sesuai
dengan yang disyaratkan. Penyedia Jasa Konstruksi harus
melembabkan bahan urugan atau permukaan yang akan
diurug bila kondisinya terlalu kering. Bahan urugan yang
terlalu basah harus dikeringkan sampai dicapai kadar air
yang sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan
mekanis.
4) Pemadatan
a) Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan pekerjaan
penggilasan daerah yang dikupas atau dipotong
sesuai petunjuk Tim Teknis, untuk memastikan
adanya tanah lunak yang ada di lokasi tersebut.
Penyedia Jasa Konstruksi harus menggunakan truk
bermuatan, mesin gilas atau peralatan pemadatan
lainnya yang disetujui. Jenis ukuran dan berat
peralatan harus sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
b) Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan dan
memadatkan bahan urugan pada tempat rendah. Bila
ditemui tempat basah, Penyedia Jasa Konstruksi harus
memberitahukannya kepada Konsultan Pengawas
agar dapat ditentukan perbaikannya. Lokasi yang
mendukung struktur/konstruksi harus diawasi selama
pelaksanaan penggilasan dan harus disetujui Tim
Teknis sebelum pekerjaan dilanjutkan.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
35
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
5) Kepadatan Tanah Kohesif
Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih berat
partikel yang melalui saringan No. 200, yang
membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan
ASTM D1557 (AASHTO T180), dan dinyatakan dalam
persentase kepadatan kering maksimal dan kadar air,
pada saat pemadatan harus memenuhi ketentuan berikut:
DAERAH PEMADATANKEPADATAN
RELATIF%
KADAR AIR%
Pemadatan Umum 90 -3 Wo +3Jalan Utama dan Daerah Parkir Kendaraan Berat
95 -4 Wo +2
Jalan Penghubung dan Daerah Parkir Kendaraan Ringan
95 -4 Wo +3
Pemadatan Saluran (kecuali ditentukan lain)
90 -3 Wo +3
* Wo = Kadar Air Optimal
6) Kepadatan Tanah Tidak Kohesif
Tanah yang mengandung kurang dari 30% berat partikel
yang melalui saringan No. 200, yang membutuhkan
pemadatan relatif, seperti ditentukan ASTM D1557
(AASHTO T180), dan dinyatakan dalam persentase
kepadatan kering maksimal dan kadar air, pada saat
pemadatan harus memenuhi ketentuan berikut:
DAERAH PEMADATAN KEPADATAN RELATIF (%)
Timbunan di bawah lapisan drainase
Tidak ada persyaratan khusus. Cukup digilas mini backhoe.
Timbunan pengisi di bawah pelat lantai
95Bisa juga diperiksa dengan beberapa kali lintasan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas
Dasar jalan 95Pemadatan saluran 92Saluran Tidak ada persyaratan khusus
- Pembuangan Bahan Galian
Semua bahan galian yang memenuhi persyaratan harus
digunakan untuk urugan. Bahan yang tidak sesuai untuk
pengurugan harus dibuang pada tempat yang ditentukan.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
36
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
10.2. Pekerjaan Anti Rayap
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan alat,
serta pelaksanaan pekerjaan anti rayap. Pekerjaan ini akan
mencakup:
Anti rayap galian footplat + balok menerus
Anti rayap galian footplat
Anti rayap galian pondasi batu kali
Anti rayap bawah lantai
2. Standar/Rujukan
- Standar Nasional Indonesia (SNI):
SNI 03-2404-2000 - Tata Cara Pencegahan Serangan
Rayap pada Bangunan Rumah dan Gedung.
SNI 03-2405-1991 - Tata Cara Penanggulangan
Rayap pada Bangunan Rumah dan Gedung dengan
Termisida.
SNI 03-3233-1992 - Panduan Pengawetan Kayu
dengan Cara Pemulasan, Pencelupan dan
Perendaman.
- Peraturan setempat yang diberlakukan.
3. Prosedur Umum
- Data Teknis
1) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan detail
data teknis bahan-bahan dari pabrik pembuat berikut
petunjuk pelaksanaannya.
2) Setelah penyelesaian pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyerahkan sertifikat pelaksana
pekerjaan yang menyatakan bahwa pekerjaan telah
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuat dan ketentuan spesifikasi yang ditetapkan.
- Kualitas Pekerjaan
1) Pekerjaan harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi yang berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan bidang ini secara memuaskan, untuk tipe
dan skala/besaran yang sama.
2) Hanya pekerja yang berpengalaman dan yang benar-
benar terbiasa dengan persyaratan yang ditentukan
yang boleh dipekerjakan. Penyedia Jasa Konstruksi
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
37
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
harus menyediakan Konsultan Pengawas yang
cakap/ahli yang akan selalu berada di lapangan
selama pekerjaan ini berlangsung.
3) Data dan kualifikasi perusahaan harus sebagai
berikut:
a) Data perusahaan yang berlaku dan resmi.
b) Ijin pemerintah yang berlaku untuk pelaksanaan
pekerjaan pengendalian rayap.
c) Daftar referensi pengaplikasian anti rayap yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan.
d) Ijin yang berlaku untuk penggunaan obat anti
rayap tertentu yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan.
e) Referensi kemampuan pelaksanaan pengendalian
rayap dan pengalaman lapangan.
f) Daftar referensi pendukung dari konsultan resmi
pengendalian rayap.
g) Nomor pajak perusahaan
Perusahaan pelaksana pengendalian rayap yang
terpilih harus disetujui Konsultan Pengawas.
4) Perusahaan tersebut harus mampu menunjukkan
rancangan berikut proposal pengaplikasian dan
biaya pengendalian rayap pada bangunan.
5) Tanah bangunan yang akan diberi anti rayap
harus berada minimal 800 cm dari sumber air yang
akan dibor.
- Kondisi Lingkungan
1) Tidak diijinkan memberikan racun tanah bila terdapat
air permukaan.
2) Bila tanah terganggu setelah pengaplikasian, perbaiki
bagian yang rusak tersebut.
3) Lakukan tindakan pencegahan untuk melindungi
orang-orang yang berada di lokasi dari bahaya
bahan-bahan beracun.
4. Spesifikasi Bahan
- Bahan Anti Rayap
1) Bahan yang digunakan adalah cairan yang
mengandung bahan aktif cypermnathrium. Setiap
bahan anti rayap memiliki kemampuan dan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
38
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
karakteristik masing-masing, tingkat keracunan dan
harga. Bahan anti rayap yang terpilih untuk pekerjaan
ini harus berada dalam kemasan asli, dan dapat
diperiksa.
2) Setiap bahan anti rayap memiliki kemampuan dan
karakteristik masing-masing, tingkat keracunan dan
harga. Bahan anti rayap yang terpilih untuk
pekerjaan ini harus berada dalam kemasan asli, dan
dapat diperiksa.
- Peralatan
Persyaratan minimal untuk peralatan pengendalian rayap
terdiri dari:
1) Penyemprot bertenaga, termasuk wadah air dan
aksesori.
2) Penyemprot dan alat penyuntik.
3) Kompresor termasuk wadah dan aksesori.
4) Peralatan keselamatan kerja untuk setiap pekerja.
5) Kotak P3K.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
- Peraturan Pemerintah
Dalam proses aplikasi, peraturan/regulasi pemerintah
harus ditaati, sesuai dengan tersebut berikut:
1) Peraturan keselamatan kerja pekerja yang diterbitkan
oleh Departemen Tenaga Kerja.
2) Peraturan transportasi dan penggunaan pestisida dan
pembuangan wadah kosong bekas pestisida, yang
diterbitkan Departemen Pertanian.
3) Peraturan perlindungan lingkungan dari polusi,
dikeluarkan oleh Departemen Lingkungan Hidup.
- Pengolahan Tanah
1) Selama persiapan, langkah-langkah berikut harus
diambil:
a) Bersihkan tanah dari akar-akar dan kayu-kayu
yang tidak terpakai.
b) Tanah landai harus dikerjakan dengan cara yang
berbeda agar limpahan cairan anti rayap tidak
jatuh ke dalam tanah.
2) Pengaplikasian tidak diijinkan bila:
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
39
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
a) Tanah tergenang air yang mengalir.
b) Hujan lebat akan turun.
c) Tanah sekitar tertutup untuk rencana sumur air
atau bak penyimpan air, atau sumur air dari
bangunan sebelah-menyebelah.
d) Tanah mudah pecah/retak selama musim kering.
3) Persiapan pemberian anti rayap, antara lain harus
sebagai berikut:
a) Wadah cairan anti rayap harus siap dan bersih,
setelah penggunaan regular.
b) Air bersih harus diisikan ke dalam wadah dan
dicampur dengan cairan anti rayap yang
dibutuhkan dalam perbandingan jumlah yang
sesuai dengan petunjuk penggunaan.
- Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia
Barang/Jasa berkoordinasi dengan Konsultan
Pengawas.
- Area yang akan dilaksanakan pekerjaan anti rayap
harus dilokalisir dan teridentifikasi dengan jelas.
- Pekerjaan anti rayap harus dilakukan oleh sub
Penyedia Jasa Konstruksi.
- Subkon penyedia pekerjaan anti rayap harus
menyerahkan surat garansi untuk pekerjaan anti rayap.
- Metoda Kimiawi-Mekanis
Metoda ini diaplikasikan pada bangunan yang
memiliki balok beton bertulang dan lantai beton di
atas struktur pondasi.
Perlakuan terdiri sebagai berikut:
1) Tanah Pondasi
a) Setelah rongga sepanjang dua sisi
pondasi telah diisi dengan tanah, tanah
pengisi tersebut diberi cairan anti rayap
sebanyak 5 liter/meter² dan dengan
kedalaman 300 mm.
b) Tempat-tempat atau titik-titik yang mudah
ditembus rayap harus diolah dengan cairan
yang sama sebanyak 4-7.5 liter per meter
persegi, tergantung pada kepadatan dan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
40
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
kondisi masing-masing tampat atau titik.
c) Perlakuan yang sama harus dilakukan pada
lubang masuk pipa dan kabel ke dalam
bangunan.
d) Banyaknya jumlah titik yang harus
disuntik/inject per m² pada kedalaman 300
mm adalah 2 (dua) titik, apabila ditemukan
kedalaman tanah yang lebih besar maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus
menggunakan alat bantu untuk memenuhi
persyaratan untuk kondisi kedalaman 300
mm.
e) Untuk kondisi kedalaman tanah dua kali atau
lebih besar, dengan kelipatan kedalaman 300
mm. Dilakukan metode berlapis, jadi alat
suntik/inject dilakukan tiap 300 mm,
kemudian alat suntik tersebut dilakukan yang
sama untuk kedalaman setelahnya pada
lapis tanah di atasnya.
2) Tanah Lantai
a) Sebelum penebaran lapisan pasir pada
pemasangan ubin untuk lantai, tanah lantai
harus disemprot secara merata dengan cairan
anti rayap dalam jumlah sebanyak 5 liter/m².
b) Pada jarak 100 cm dari bagian luar dinding
sekeliling bangunan, perlakuan yang sama
harus dilakukan.
c) Waktu pelaksanaan harus disiapkan dan
direncanakan dan dijadwalkan sesuai dengan
pelaksanaan konstruksi.
- Metode anti rayap untuk galian (pada dasar dan
dinding galian) menggunakan metode spray,
sedangkan pada tanah urug menggunakan metode
inject atau suntik.
- Perlakuan Tanah Pertamanan
Walaupun tanah pertamanan tidak termasuk dalam
perlakuan struktur bangunan, bila penempatan tanah
berdekatan/bersisian dengan bangunan, perlakuan
yang sama harus dilaksanakan dengan cara yang
sama dengan prosedur perlakuan tanah lantai. Bagian
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
41
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
lain tidak perlu diolah dengan anti rayap khusus.
- Perlakuan Kayu
Struktur kayu harus secara kimiawi diperlakukan
sesuai dengan SNI 03-3233-1992. Metoda lain
adalah aplikasi cairan anti rayap dengan
penyemprot bertenaga ke struktur kayu sesuai
petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat sebelum
kayu dicat.
10.3. Pekerjaan Beton
1. Ketentuan Umum
- Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik
dan atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton
secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan
teknis ini. Di dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan
beton dan struktur beton harus sesuai dengan standar-
standar yang sesuai syarat-syarat teknik umum di atas.
- Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan
ini dengan ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana
tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar-gambar
rencana, dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh
Konsultan Pengawas.
- Semua material yang digunakan di dalam Pekerjaan ini
harus merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau
dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
- Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan pengujian
beton yang akan digunakan di dalam pekerjaan ini.
Termasuk dalam hal ini membuat (Mix Design/Trial Mix),
sampel beton dan slump. Mix design yang pernah
dilakukan pada proyek sebelumnya yang mutunya sesuai
mutu pekerjaan proyek ini dapat dilampirkan/dimasukkan
dalam brosur usulan penawaran dokumen teknis.
- Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas
dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi kegiatan dan tidak diperkenankan
untuk digunakan kembali.
- Jika tidak dijelaskan dalam gambar kerja (termasuk
standar detail tulangan), maka Gambar Kerja (Shop
Drawing) untuk detail penulangan, pembengkokan, dan
pemasangan penulangan beton harus sesuai SNI 03-6916-
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
42
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
2002 dan atau ACI 315 "Manual of Standard Practice for
Detailing Reinforced Concrete Structures" memperlihatkan
bar schedule, jarak sengkang, diagram pembengkokan
batang tulangan, dan pengaturan penulanganbeton.
Termasuk penulangan khusus yang diperlukan untuk
lubang pada struktur beton.
- Sambungan tulangan tidak diijinkan berada pada daerah
(SNI 03-2847-2002, 23.3.2.3 dan 23.4.3.2):
Pada daerah hubungan balok-kolom
Pada daerah hingga jarak dua kali tinggi balok dari
muka kolom
Pada daerah tumpuan kolom
- Test Batang Tulangan dan Beton: Ditunjuk
agen/laboratorium pengujian yang independen dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas, untuk melakukan test
evaluasi bahan dan untuk merencanakan campuran beton.
- Bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan dapat
membutuhkan test dan test ulang setiap saat selama
pelaksanaan pekerjaan. Test, termasuk test ulang atas
bahan yang ditolak yang telah terpasang dilakukan atas
biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
2. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis ini
meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai
dengan gambar rencana:
a. Pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan
gambar rencana, termasuk di dalamnya pengadaan
bahan, upah, pengujian dan peralatan-bantu yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut.
b. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua
penulangan (reinforcement) dan bagian-bagian dari
pekerjaan lain yang tertanam di dalam beton.
c. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran bekisting
beton, penyelesaian dan perawatan beton dan semua
jenis pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan beton.
d. Lantai 1
Cor rabat bawah pondasi footplat + balok menerus
tebal = 100 mm, 1 pc : 3 ps : 5 sp
Cor rabat bawah pondasi footplat tebal = 100 mm, 1
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
43
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
pc : 3 ps : 5 sp
Cor rabat bawah lantai tebal = 100 mm, 1 pc : 3 ps : 5
sp
Cor rabat bawah ramp tebal = 100 mm, 1 pc : 3 ps : 5
sp
Cor footplat menerus + balok f'c = 20 MPa
Cor footplat uk. 1200 x 1200 mm f'c = 20 MPa
Cor kolom mutu beton f'c 20 MPa
Cor sloof mutu beton f'c 20 MPa
Cor balok tangga f'c = 20 MPa
Cor balok f'c = 20 MPa
Cor plat tangga f'c =20 MPa
Cor plat lantai f'c = 20 Mpa
Cor beton meja zink 1pc : 3 ps : 5sp
Cor beton meja wastafel 1pc: 3ps : 5sp
e. Lantai 2
Cor kolom mutu beton f'c 20 MPa
Cor balok f'c = 20 MPa
Cor plat lantai f'c = 20 Mpa
Cor beton meja wastafel 1pc:3 ps: 5sp
Cor beton plat topi 1pc : 3 ps : 5sp
3. Spesifikasi Bahan
- Semen
Semen yang digunakan dibagi menjadi 2 (dua) bagian:
1) Struktur atas
Semen yang digunakan adalah Semen Portland
Komposit (Portland Composite Cement, PCC), sesuai
SNI 15-7064-2004. Jumlah semen minimum adalah
325 kg/m3, sesuai SK SNI T -15 – 1990 – 03.
2) Beton struktur harus menggunakan beton Ready Mix.
3) Semen yang digunakan merupakan hasil produksi
dalam negeri satu merk (tidak diperkenankan
menggunakan bermacam-macam jenis/merk). Semen
harus disimpan sedemikian rupa hingga mencegah
terjadinya kerusakan bahan atau pengotoran oleh
bahan lain. Penyimpanan semen harus dilakukan di
dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga
semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab,
terjamin tidak tercampur dengan bahan lain. Urutan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
44
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
penggunaan semen harus sesuai dengan kedatangan
semen tersebut di lokasi pekerjaan. Semen yang akan
digunakan harus disertakan brosurnya.
- Agregat Kasar (Split/Batu Pecah)
Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan
berikut ini:
Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan
dari SII 0052-80 tentang “Mutu dan Cara Uji Agregat
Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka
agregat tersebut harus memenuhi ketentuan ASTM C33
“Specification for Concrete Aggregates”.
Agregat kasar yang digunakan untuk beton struktur adalah
batu pecah dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Batu pecah adalah butiran mineral hasil pecahan batu
alam yang dapat melalui ayakan berlubang persegi 25
mm dan tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2
mm.
2) Batu pecah harus keras, bersih serta besar butirannya
dan gradasinya tergantung pada penggunaannya.
3) Batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
1%.
4) Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari
batu butiran, batu pecah atau bahan lainnya yang
disetujui yang memiliki karakteristik serupa yang
keras, tahan lama dan bebas dari bahan-bahan yang
tidak diinginkan. Agregat kasar harus bebas dari
bahan-bahan yang merusak dan harus memenuhi
ketentuan berikut:
BAHANMETODE UJI
AASHTOBERAT %
MAKSIMAL
Gumpalan tanah liat T112 0,25 %Bahan lolos saringan no. 200 T11 1 %Bahan tipis panjang lebih dari 5x ketebalan maksimal
- 10 %
Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari
batas persentase yang ditentukan dalam Spesifikasi
Teknis ini dan atau disetujui Konsultan Pengawas.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
45
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi
ketentuan ASTM A 33:
UKURAN MAKSIMAL
BATU PECAH (cm)
PRESENTASE BERAT LOLOS SARINGAN %
UKURAN SARINGAN
5,08 2,54 1,905 1,27 0,952No. 4
No. 8
No. 16
3,8195 – 100
- - -10 – 30
0 – 5
- -
1,905 - 10090 – 100
-20 – 55
0 – 10
0 – 5
-
0,952 - - - 10085 – 100
10 - 30
0 - 10
0 - 5
Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus
digabung dengan ukuran lain dengan perbandingan
berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang
memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.
- Agregat Halus
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-3 diantaranya yang
paling penting:
1) Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan
dengan jari dan pengaruh cuaca.
2) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
3) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka
ragam besarnya, apabila diayak dengan ayakan 150,
maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2% dari berat
sisa butiran-butiran di atas ayakan 1 mm minimal 10%
dari berat sisa butiran-butiran di atas ayakan 0.25 mm,
berkisar antara 80% sampai 90% dari berat.
4) Pasir laut tidak boleh digunakan.
5) Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan
pengujian di laboratorium.
6) Kadar warna zat organik tidak lebih dari grid 3 (diuji
dengan NaOH 3%).
7) Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir
keras dan harus disetujui Konsultan Pengawas.
Agregat halus harus memenuhi ketentuan berikut:
JENIS BAHANMETODE UJI
AASHTOBERAT %
MAKSIMAL
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
46
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Gumpalan tanah liatBahan lolos saringan no. 200
T 112T11
0,5 %3 %
8) Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan
anorganik, asam, alkali dan bahan lain yang merusak.
Agregat halus harus merata digradasi dan harus
memenuhi ketentuan gradasi berikut:
UKURAN SARINGAN% BERAT YANG LOLOS
(AASHTO T27)3/8”No. 4No. 16No. 50No. 100
(9,5 mm)(4,75 mm)(1,18 mm)
(0,300 mm)(0,150 mm)
10095 – 10045- 8010 – 302 - 10
- Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus
memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini:
1) Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan
benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara
visual.
2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan
dapat merusak beton (asam-asam, zat organic, dan
sebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Kandungan
clorida (Cl) tidak lebih dari 500 ppm dan senyawa
sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.
3) Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya
harus bersih dan bebas dari unsur- unsur yang
merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan
anorganik lainnya.
Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi
manusia tidak perlu diuji. Bagaimanapun, bila hal ini
terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di
atas, harus diuji dan memenuhi ketentuan AASHTO
T26 dan atau disetujui Konsultan Pengawas.
- Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-
ketentuan berikut ini:
1) Sesuai dengan SNI 07-2052-2002, mengenai baja
tulangan beton.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
47
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
2) Baja batangan untuk keperluan umum (BjKU) tidak
diijinkan digunakan untuk keperluan penulangan
konstruksi beton (SNI 7614-2010).
3) Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan,
retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang
dalam, atau berlapis-lapis.
4) Permukaan batang baja tulangan beton deform harus
bersirip teratur.
5) Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan
beton deform harus terletak pada jarak yang teratur.
6) Untuk tulangan utama harus digunakan baja tulangan
deform (BJTS), dengan jarak antara dua sirip
melintang tidak boleh lebih dari 70% diameter
nominalnya dan tinggi siripnya tidak boleh kurang dari
5% diameter nominalnya.
7) Tulangan ulir menggunakan BJTS/BJTD 40 dan
tulangan polos menggunakan BJTP 24.
8) Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang
digunakan harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian
laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai
kuat leleh, berat per meter panjang, diameter, dan
regangan dari bahan tulangan dimaksud. Penyedia
Jasa Konstruksi Penyedia Jasa Konstruksi harus
mengajukan brosur dan hasil tes tulangan pada proyek
sebelumnya yang memenuhi syarat dan dapat
digunakan pada pekerjaan ini dan dimasukkan dalam
usulan penawaran data teknis.
9) Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian di pabrik tidak
melampaui kuat leleh yang ditentukan sebesar lebih
dari 120 MPa (uji ulang tidak boleh memberikan hasil
yang melampaui harga ini sebesar lebih dari 30 MPa)
(SNI 03-2847-2002, pasal 23.2.5).
10) Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual
(batas ulur) tidak kurang dari 1,25 (SNI 03-2847-2002,
pasal 23.2.5).
11) Diameter nominal baja tulangan (baik deform/BJTS)
yang digunakan harus ditentukan dari sertifikat
pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus:
atau
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
48
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Dimana :
d = diameter nominal dalam mm
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)
12) Toleransi Ukuran Diameter adalah sebagai berikut:
DIAMETER TULANGAN
BAJA TULANGAN
TOLERANSI DIAMETER
YANG DIIJINKAN
Ø 6 mm ± 0.3 mmØ 8 < d < D 14 mm ± 0.4 mmD 16 < d < D 25 mm ± 0.5 mmD 28 < d < D 34 mm
d < D 35± 0.6 mm± 0.8 mm
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 3)
13) Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam
pasal ini sebagai berikut:
DIAMETER TULANGANBAJA TULANGAN
TOLERANSI BERATYANG DIIJINKAN
Ø 6 < d < Ø 8 mm ± 7 %Ø 10 < d < D16 mm ± 6 %D 16 < d < D 28 mm ± 5 %
Ø > D 28 mm ± 4 %
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 4)
14) Toleransi tarik mínimum dan regangan mínimum
sebagai berikut:
SIMBOL
BATAS ULUR
MINIMUM (kg/mm2)
KUAT TARIK MINIMUM (kg/mm2)
REGANGAN MINIMUM
(%)
BJTP 24 24 39 20BJTP 30 30 45 18BJTD 30 30 45 18BJTD 35 35 50 18BJTD 40 40 57 16BJTD 50 50 63 12
(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel sifat mekanis)
15) Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan,
Penyedia Jasa Konstruksi harus menunjukan sample,
hasil uji tarik, berat dan diameter yang akan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
49
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
digunakan. Hal ini akan mempermudah dan dapat
menjaga kualitas. Di lokasi proyek Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan alat calliper untuk
mengukur diameter tulangan polos, dan timbangan
harus disediakan untuk menimbang berat tulangan ulir.
16) Tulangan yang sudah berada di lokasi proyek tetap
dilakukan pengujian di Laboratorium bahan dan
pekerjaan pembesian belum bisa dilaksanakan
sebelum hasil pengujian memenuhi persyaratan.
17) Pengambilan dan pengiriman sampel uji
kelaboratorium di lakukan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi dan Konsultan Pengawas.
18) Baja tulangan yang didatangkan harus dalam bentuk
lonjoran/tidak boleh ditekuk, kecuali untuk baja
tulangan polos dibawah Ø 12 mm.
19) Sebagai akibat dari baja tulangan polos yang ditekuk
pada pasal sebelumnya, maka tulangan sepanjang
500 mm di daerah tekukan tidak boleh digunakan.
20) Ujung bawah tulangan pokok yang bertemu pondasi
ditekuk kerah dalam sepanjang lebar kolom
ditambahkan 30 cm.
-Penggunaan bahan tambah pada campuran beton
(admixtures) harus seijin Konsultan Pengawas.
-Bekisting
Bekisting menggunakan balok kayu kalimantan kelas III,
multiplek tebal minimal 9 mm (untuk beton struktur), paku
dan lain-lain. Semua bahan harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Jika tidak ditetapkan lain, waktu pembongkaran bekisting
adalah sesuai SNI 03-2847-2002 & S-2002 (ACI 347-04).
Tanggung jawab pembongkaran bekisting tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.
Kolom: 12 jam
Sisi samping balok induk & balok anak: 12 jam
Pelat: ketika kuat tekan beton mencapai min 75% f’c
pada 7 hari, jika di-curing dalam suhu maksimum 32oC
(90oF).
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
50
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
- Perancah
Untuk perancah/steak werk harus menggunakan
scafolding.
4. Evaluasi dan Pengujian Beton
- Frekuensi pengambilan sample beton:
1) Pengujian kekuatan minimum masing-masing mutu
beton yang dicor setiap harinya adalah:
satu pasang benda uji per hari.
satu pasang benda uji untuk setiap 120 m3
beton.
satu pasang benda uji untuk setiap 500 m2
luasan permukaan lantai atau dinding.
2) Pada suatu pekerjaan pengecoran, jika volume total
adalah sedemikian hingga frekuensi pengujian yang
disyaratkan SNI 03 – 2847 – 2002 hanya akan
menghasilkan jumlah uji kekuatan beton kurang dari 5
untuk suatu mutu beton, maka satu pasang benda uji
harus diambil dari paling sedikit 5 adukan yang dipilih
secara acak atau dari masing-masing adukan
bilamana jumlah adukan yang digunakan adalah
kurang dari lima.
3) Jika volume total dari suatu mutu beton yang
digunakan kurang dari 40 m3, maka pengujian kuat
tekan tidak perlu dilakukan bila bukti terpenuhinya kuat
tekan diserahkan dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
4) Suatu uji kuat tekan harus merupakan nilai kuat tekan
rata-rata dari dua contoh (satu pasang) uji silinder
yang berasal dari adukan beton yang sama dan diuji
pada umur beton 28 hari atau pada umur uji yang
ditetapkan.
(Sumber: SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.2).
5) Jumlah benda uji boleh ditambahkan sesuai kebutuhan
Konsultan Pengawas yang telah disetujui oleh Tim
Teknis.
6) Benda uji tidak diperkenankan terkena sinar matahari
langsung.
7) Pengujian kuat tekan beton sesuai SNI 03-1974-1990,
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
51
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
- Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m3 (1 truck readymix)
adukan beton harus dibuat pengujian slump, dengan
ketentuan sebagai berikut:
BAGIAN KONSTRUKSI NILAI SLUMP (MM)
a. Plat Lantai 100 ± 20b. Balok 100 ± 20c. Kolom 100 ± 20d. Pondasi 100 ± 20
Benda Uji Beton harus teridentifikasi, dan
dikelompokan berdasar waktu pemakaian saat
penuangan mortar pada Formwork/Bekisting. Untuk
pekerjaan ini di lokasi proyek Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan alat slump test minimal
5 unit untuk uji workability.
- Uji slump harus dilakukan pada setiap truck ready mix dan
pembuatan sampel uji beton. Metoda harus memenuhi
standar ASTM C 143 dan SNI 03-1972-1990, Metode
Pengujian Slump Beton.
- Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam
persyaratan teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada
seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab 5, Tata
Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI
03 – 2834 – 1993).
- Campuran beton yang digunakan dalam pekerjaan ini
adalah sebagai berikut:
BAGIAN KONSTRUKSI CAMPURAN BETON
a. Cor rabat 1PCC : 3Pasir : 5Splitb. Cor plat meja beton 1PCC : 2Pasir : 3Split
- Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah
kuat tekan pada umur 28 hari sebagai berikut:
BAGIAN KONSTRUKSIMUTU BETON (f’C)
a. Footplat 20 MPa b. Balok 20 MPa
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
52
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
c. Kolom 20 MPa d. Tangga 20 MPa
- Selimut beton sesuai Gambar Kerja, jika tidak disebutkan
dalam gambar kerja, maka selimut beton yang digunakan
adalah:
ITEMTEBAL SELIMUT BETON
(mm)Pondasi 75
Sloof 50
Pelat 20
Balok 40
Kolom 40
Tangga 20
- Benda uji kuat tekan beton adalah silinder diameter 150
mm dengan tinggi 300 mm.
- Instansi penguji kuat tekan beton ditentukan oleh
Konsultan Pengawas dimana instansi yang dipilih adalah
instansi yang terakreditasi.
- Kuat tekan suatu mutu beton dapat dikategorikan
memenuhi syarat apabila:
o Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuat tekan yang
berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih besar
dari f’c.
o Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai
nilai rata-rata dari dua hasil uji contoh silider
mempunyai nilai dibawah f’c melebihi dari 3.5 MPa (f’c
– 3.5 MPa).
(sumber : SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.3).(3))
- Apabila hasil pengujian silinder beton memberikan hasil di
bawah persyaratan, maka harus ditindak lanjuti uji
langsung di lapangan.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
- Pekerjaan Pembesian
1) Kait dan Pembengkokkan
a) Penulangan harus dilengkapi dengan
kait/bengkokan minimal sesuai ketentuan SNI
03-6816-2002, atau sesuai petunjuk Konsultan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
53
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Pengawas.
b) Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau
diluruskan dengan cara-cara yang merusak
tulangan itu.
c) Batang tulangan yang diprofilkan, setelah
dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh
dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari
bengkokan sebelumnya.
d) Batang tulangan yang tertanam sebagian di
dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau
diluruskan dilapangan, kecuali apabila
ditentukan di dalam gambar-gambar rencana
atau disetujui oleh Konsultan Perencana.
e) Membengkokkan dan meluruskan batang
tulangan harus dilakukan dalam keadaan
dingin.
f) Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan
dari baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat
dipanaskan sampai kelihatan merah padam
tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih dari
850˚C.
g) Apabila batang tulangan dari baja lunak yang
mengalami pengerjaan dingin dalam
pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan
di atas 100˚C yang bukan pada waktu las,
maka dalam perhitungan-perhitungan sebagai
kekuatan baja harus diambil kekuatan baja
tersebut yang tidak mengalami pengerjaan
dingin.
h) Batang tulangan dari baja keras tidak boleh
dipanaskan, kecuali diijinkan oleh perencana.
i) Batang tulangan yang dibengkok dengan
pemanasan tidak boleh didinginkan dengan
jalan disiram dengan air.
2) Pemotongan
Panjang baja tulangan beton yang melebihi ketentuan
(kecuali lewatan) harus dipotong dengan alat
pemotong besi atau alat pemotong yang disetujui
Konsultan Pengawas.
Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
54
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
dudukan mesin, peralatan dan alat utilitas lainnya,
tulangan beton harus dipotong sesuai dengan besar
atau ukuran bukaan.
3) Pasak Besi/Dowel
Pasak besi harus digunakan untuk meningkatkan
kekuatan sambungan. Untuk lantai beton dengan tebal
sampai dengan 130 mm digunakan pasak besi
diameter 12 mm panjang 600 mm setiap jarak 250
mm.
Untuk lantai beton tebal 150 mm sampai 200 mm
digunakan pasak besi diameter 12 mm panjang 800
mm setiap jarak 200 mm.
4) Penempatan dan Pengencangan
a) Sebelum pemasangan, tulangan beton harus
bebas dari debu, karat, kerak lepas, oli, cat dan
bahan asing lainnya.
b) Semua tulangan beton harus dipasang dengan
baik, sesuai dengan mutu, dimensi dan lokasi.
Penahan jarak dengan bentuk balok persegi atau
gelang- gelang harus dipasang pada setiap m²
atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan
User. Batu, bata atau kayu tidak diijinkan
digunakan sebagai penahan jarak atau sisipan.
Semua penahan jarak atau sisipan harus diikat
dengan kawat no. AWG 16 (φ 1.62 mm) atau
yang setara. Las titik dapat dilakukan pada baja
lunak pada tempat-tempat yang disetujui
Konsultan Pengawas.
- Cetakan Beton
Acuan yang dibuat dari kayu balok dan multiplek tebal
minimum 9 mm dan harus memenuhi syarat-syarat
kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang
baik untuk pekerjaan finishing. Penyedia Jasa Konstruksi
harus memberikan contoh (sample) bahan yang akan
dipergunakan sabagai acuan untuk disetujui Konsultan
Pengawas, cetakan beton (bekisting) harus benar-benar
kuat dan kokoh sehingga tidak terjadi kegagalan pada
bekisting yang dapat mengubah baik bentuk maupun
ukuran elemen struktur.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
55
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
- Pengadukan dan Alat Aduk
1) Dalam pekerjaan ini Penyedia Jasa Konstruksi beton
yang digunakan harus menggunakan beton ready mix
dengan mutu beton sesuai yang dijelasakan dalam
SDP ini di atas.
Perusahaan yang sudah direkomendasikan, Penyedia
Jasa Konstruksi harus membuat surat pernyataan
kerjasama dengan sub Penyedia Jasa Konstruksi
ready mix. Sub Penyedia Jasa Konstruksi sebelum
pembuatan beton harus menyampaikan rancangan
campuran beton dengan mutu beton seperti yang
sudah disebutkan pada bagian lain pada dokumen ini.
Surat kerja sama dan rancangan campuran
dilampirkan dalam penawaran dokumen teknis.
2) Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang
dilakukan, harus mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas Seluruh operasi harus dikontrol/diawasi
secara kontinyu oleh Konsultan Pengawas.
- Pengangkutan Adukan
1) Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke
tempat penyimpanan akhir (sebelum dituang), harus
sedemikian hingga tercegah terjadinya pemisahan
(segregasi) atau kehilangan material.
2) Alat angkut yang digunakan harus mampu
menyediakan beton di tempat penyimpanan akhir
dengan lancar, tanpa mengakibatkan pemisahan
bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang
dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton
antara pengangkutan yang berurutan.
3) Pengangkutan beton dari ready mix ke lokasi proyek
menggunakan truk molen dengan jumlah yang cukup.
4) Penggunakan bahan aditif harus seijin Konsultan
Pengawas.
- Penuangan Beton
1)Beton yang akan dituang harus sedekat mungkin ke
cetakan akhir (maksimum 1 meter) untuk mencegah
terjadinya segregasi karena penuangan kembali atau
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
56
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
pengaliran adukan.
2)Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan
dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian
hingga beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat
mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara
tulangan.
3)Beton yang telah mengeras sebagian dan atau telah
dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang ke
dalam cetakan.
4)Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton
yang diaduk kembali setelah mengalami pengerasan
tidak boleh dipergunakan kembali.
5)Waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak boleh
lebih dari 1 jam. Pengecoran harus dilakukan
sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya
pemisahan material dan perubahan letak tulangan.
6)Pengangkutan/pengecoran pada plat lantai dan balok
harus menggunakan concrete pump. Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan alat concrete pump
kerjasama dengan ready mix.
7)Pelaksana harus memberitahukan Konsultan Pengawas
selambat-lambatnya 2 hari sebelum pengecoran beton
dilaksanakan.
8)Untuk setiap pelaksanaan pengecoran harus mendapat
ijin dari Konsultan Pengawas.
9)Campuran beton yang sudah ditakar termasuk beton
ready mix yang dikirim ke lokasi proyek tidak
diperkenankan ditambah air diluar proporsi
campurannya.
- Pemadatan Beton
1) Pemadatan beton harus dilakukan dengan penggetar
mekanis/mechanical vibrator dan tidak diperkenankan
melakukan penggetaran dengan maksud untuk
mengalirkan beton.
2) Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa
hingga beton yang dihasilkan merupakan massa yang
utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi atau
keropos.
3) Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
57
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai
frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan
pemadatan yang baik.
4) Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan
terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton
yang telah mulai mengeras.
- Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor terutama plat, lantai dan luifel
harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan
kelembaban (curing) minimum 14 hari dengan cara:
1) Pembasahan terus-menerus dilakukan dengan cara
merendam air.
2) Cara-cara perawatan lainnya harus senantiasa
diketahui dan disetujui Konsultan Pengawas.
- Pengerjaan Akhir
1) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
a) Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton
harus dikerjakan segera setelah pembongkaran
acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang
telah digunakan untuk memegang cetakan, dan
cetakan yang melewati badan beton, harus
dibuang dan dipotong kembali paling sedikit 2.5 cm
di bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan
ketidak rataan lainnya yang disebabkan oleh
sambungan cetakan harus dibersihkan.
b) Konsultan Pengawas harus memeriksa permukaan
beton segera setelah pembongkaran acuan dan
dapat memerintahkan penambalan atas kekurang
sempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi
struktur atau fungsi lain dari pekerjaan beton.
Penambalan harus meliputi pengisian lubang-
lubang kecil dan lekukan dengan adukan semen.
Sedang untuk keropos yang masuk dan dilewati
yang merusak struktur harus di grouting. Mutu
grouting harus memiliki kuat tekan 2 (dua) kali kuat
tekan beton struktur.
c) Bilamana Konsultan Pengawas menyetujui
pengisian lubang besar akibat keropos, pekerjaan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
58
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
harus dipahat sampai ke bagian yang utuh,
membentuk permukaan yang tegak lurus terhadap
permukaan beton. Lubang harus dibasahi dengan
air dan adukan semen acian (semen dan air, tanpa
pasir) harus dioleskan pada permukaan lubang.
Lubang harus selanjutnya diisi dan ditumbuk
dengan adukan yang kental yang terdiri dari satu
bagian semen dan dua bagian pasir, yang harus
dibuat menyusut sebelumnya dengan
mencampurnya kira-kira 30 menit sebelum dipakai.
2) Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)
Permukaan yang terekspos harus diselesaikan dengan
pekerjaan akhir berikut ini, atau seperti yang
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas:
a) Bagian atas pelat, dan permukaan horizontal
lainnya sebagaimana yang diperintahkan
Konsultan Pengawas, harus digaruk dengan mistar
bersudut untuk memberikan bentuk serta
ketinggian yang diperlukan segera setelah
pengecoran beton dan harus diselesaikan secara
manual sampai halus dan rata dengan
menggerakkan perata kayu secara memanjang
dan melintang, atau oleh cara lain yang cocok,
sebelum beton mulai mengeras.
b) Perataan permukaan horizontal tidak boleh
menjadi licin misalnya pada RAM, harus sedikit
kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara
lain sebagaimana yang diperintahkan Konsultan
Pengawas, sebelum beton mulai mengeras.
c) Permukaan bukan horizontal yang nampak, yang
telah ditambal atau yang masih belum rata harus
digosok dengan batu gurinda yang agak kasar
(medium), dengan menempatkan sedikit adukan
semen pada permukaannya. Adukan harus terdiri
dari semen dan pasir halus yang dicampur dengan
proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir
beton. Penggosokan harus dilaksanakan sampai
seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan
hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh
permukaan yang rata. Pasta yang dihasilkan dari
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
59
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
penggosokan ini harus dibiarkan tertinggal di
tempat.
- Perbaikan Beton
1) Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta Konsultan
Pengawas untuk memeriksa permukaan beton segera
setelah pembongkaran acuan.
2) Penyedia Barang/Jasa, atas biayanya harus
mengganti beton yang tidak sesuai dengan garis, detail
atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya
berlebihan. (Jangan menambal, mengisi, memulas,
memperbaiki atau mengganti beton ekspos kecuali
atas petunjuk Konsultan Pengawas).
3) Keropos, lubang atau sambungan dingin harus
diperbaiki segera setelah pembongkaran bekisting.
Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan
melebihi kekuatan beton. Beton keropos tidak boleh
ditambal manual, menambalan harus digrouting
dengan mesin tekanan hydrolis.
4) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang
luntur warnanya atau beton yang akan dicat dengan:
a) Semprotan pasir ringan.
b) Pembersihan dengan larutan lembut sabun
deterjen dan air yang diaplikasikan dengan
menggosok secara keras dengan sikat lembut,
kemudian disiram dengan air.
c) Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan
pasta asam oksalid, biarkan sejenak, dan sikat
dengan kikir yang disetujui.
d) Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau
lainnya yang dapat rusak karena asam.
e) Tambalan semen.
f) Mengikir dan menggerinda.
10.4. Pekerjaan Atap
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, jurai,
gording, rangka atap dan penutup atap.
2. Spesifikasi Bahan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
60
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :
a. Kuda-kuda
Baja IWF 200 x 100 x 5.5 x 8
Hounce Baja IWF 200 x 100 x 5.5 x 8
Plat sambung tebal 10 mm (hitam)
Plat plendes 20 mm (hitam)
Plat rib 8 mm (hitam)
Plat dudukan gording tebal 6 mm (hitam)
Baut Ø 16 mm (A325)
Baut Ø 13 mm
Angkur HILTI HAS-E M20 + HIT - RE 500
Cor grouting tebal = 30 mm
b. Jurai
Double Lipped channel 200 x 75 x 20 x 3.2 mm
Kolom double Lipped channel 200 x 75 x 20 x 3.2 mm
Plat plendes 20 mm (hitam)
Angkur HILTI HAS-E M20 + HIT - RE 500
Cor grouting tebal = 30 mm
c. Gording, Rangka dan Penutup Atap
Gording Lipped channel 200 x 75 x 20 x 3.2 mm
Nok Lipped channel 200 x 75 x 20 x 3.2 mm
Sagrod Ø 12 mm (jarak 1200 mm)
Tierod Ø 12 mm (jarak 1200 mm)
Trekstang Ø 16 mm
Spanskrof Ø 16 mm
Besi siku pengapit papan ruiter, 30 x 30 x 3 mm
(Equal angle)
Usuk (C75 – tebal 0.75 mm ) dan reng (Profil U 35 x
45 tebal 0.45 mm) baja ringan mutu G-550
Penutup atap genteng keramik
Bubungan genteng keramik
Bubungan 3 arah
Bubungan penutup
Ruiter kayu 20/200
Lisplang woodplank 2 x 10/200 mm + Finishing cat
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Fabrikasi
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
61
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
1) Sebelum memulai dengan pemotongan,
penyambungan dan pemasangan, Penyedia Jasa
Konstruksi harus memberitahukan secara tertulis
tentang tempat, sistim pengerjaan dan pemasangan
kepada Direksi/Pengawas untuk mendapat
persetujuan.
2) Penyedia Jasa Konstruksi harus terlebih dahulu
menunjukkan kualitas pengelasan dan penghalusan
untuk dijadikan standar dalam pekerjaan tersebut.
3) Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai
dengan gambar rencana dan harus mengikuti
prosedur yang berlaku seperti AWC atau AISC
Spesification.
4) Kecuali ditunjukkan sistim lain, maka dalam hal
menghubungkan profil-profil, plat-plat pengaku
digunakan las listrik dengan alat pembakar yang
standart dengan ketentuan sebagai berikut:
Batang las (bahan untuk las) harus dibuat dari
bahan yang campurannya sama dengan bahan
yang akan disambung.
Kekuatan sambungan dengan las (hasil
pengelasan) harus sama kuat dengan batang
yang disambung.
Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan
dengan persetujuan pengawas bila dianggap
perlu dan dapat dilakukan di laboratorium.
Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di
las harus menjamin situasi yang paling aman bagi
pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang
dilakukan.
Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan
las ulangan, baik bekas lapisan pertama, maupun
bidang-bidang benda kerja harus dibersihkan dari
kerak (slag) dan kotoran lainnya.
Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak
lapisan las, maka lapisan yang terdahulu harus
dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-
percikan logam sebelum memulai dengan lapisan
as yang baru. Lapisan las yang berpori-berpori,
rusak atau retak harus dibuang sama sekali.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
62
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi
yang dilas, harus terlindung dari hujan dan angin
kencang.
5) Lubang-lubang baut
Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan
bor. Lubang baut harus lebih besar 2 mm dari pada
diameter luar baut. Pembuatan lubang baut harus
dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan
alat bor.
6) Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang
tidak dapat dihindarkan berlaku ketentuan sebagai
berikut:
Hanya diperkenankan satu sambungan
Semua penyambungan profil baja harus
dilaksanakan dengan las tumpul/full penetration
butt weld.
7) Pemasangan percobaan/Trial erection.
Bila dipandang perlu oleh Direksi/Pengawas,
Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan
pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh
pekerjaan kontruksi. Komponen yang tidak cocok atau
yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi
dapat ditolak oleh Direksi/Pengawas dan
pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa
persetujuan Direksi/Pengawas.
b. Pemasangan/Erection
Baja dipasangkan, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi/Pengawas 28 hari setelah pengecoran.
1) Penguat sementara
Baja harus dipasang mati setelah sebagian besar
struktur baja terpasang dan disetujui ketepatan
garis, vertikal dan horisontal.
Kontraktor supaya menyediakan penunjang-
penunjang sementara (pembautan-pembautan)
bilamana diperlukan sampai pemasangan mati
sesuai keputusan Direksi/Pengawas.
2) Pembautan
Ulir harus bebas setidak-tidaknya dua setengah
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
63
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
putaran dari muka mur dalam keadaan terpasang
mati.
Kontraktor supaya menggunakan setidak-tidaknya
satu cincin pada setiap mur dan menyiapkan
daftar mur, baut dan cincin.
Kontraktor supaya menggunakan cincin baja
keras untuk baut tegangan tinggi (HBS).
3) Adukan Pengisi (Grouting)
Kontraktor supaya memasang adukan pengisi
dibawah plat-plat kolom dan lain-lain tempat sesuai
dengan gambar-gambar.
c. Pengecatan
1) Semua bahan kontruksi baja harus di cat.
2) Cat dasar adalah cat zink chromate buatan
Danapaints atau setara, dan pengecatan dilakukan
satu kali di pabrik dan satu kali dilapangan. Baja yang
akan ditanam di dalam beton tidak boleh dicat.
3) Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt
permukaan baja tidak boleh dicat.
4) Cat akhir dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila
dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi
arsitektur.
5) Di bagian bawah dari base plate dan/atau seperti
yang tertera pada gambar harus digrout dengan tebal
minimum 30 mm. Cara pemakaian harus sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
d. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
1) Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari
hujan dan lain-lain.
2) Baja yang sudah terpasang dilindungi dari
kemungkinan cacat/rusak yang diakibatkan oleh
pekerjaan-pekerjaan lain.
3) Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu
pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
11. PEKERJAAN 11.1. Pekerjaan Galian dan Urugan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
64
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
ARSITEKTUR 1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan galian dan urugan pada pekerjaan
arsitektur ini meliputi :
a. Galian pondasi batu kali
b. Urugan pasir bawah pondasi batu kali
c. Urugan pasir bawah lantai
d. Urugan kembali tanah galian pondasi dipadatkan
e. Urugan tanah baru peninggian peil bangunan +
pemadatan
2. Spesifikasi Bahan
Tanah dan pasir urug
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Galian
1) Semua bahan galian harus dikumpulkan dan atau
ditumpuk pada tempat tertentu sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas. Bila disetujui Konsultan
Pengawas, bahan galian tersebut dapat digunakan
untuk bahan urugan atau dibuang dari lokasi proyek.
2) Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas
dan elevasi yang ditentukan atau petunjuk Konsultan
Pengawas, yang disebabkan karena kesalahan
Penyedia Jasa Konstruksi, kelebihan penggalian
tersebut tidak dapat dibayar dan Penyedia Jasa
Konstruksi harus memperbaiki daerah tersebut atas
biaya Penyedia Jasa Konstruksi.
3) Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian
rupa agar tidak merusak patok-patok pengukuran
atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua
kerusakan yang disebabkan karena pekerjaan
penggalian menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa
Konstruksidan harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa
Konstruksi tanpa biaya tambahan atau waktu.
4) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyingkirkan setiap
batuan yang ditemukan pada daerah elevasi akhir
pada kedalaman minimal 150 (seratus lima puluh)
mm dibawah elevasi akhir rencana. Batuan dapat
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
65
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
berupa batu atau serpihan keras dalam batuan dasar
asli, dan batu besar dengan volume lebih dari 0.5
cm3 atau berukuran lebih besar dari 100 (seratus)
cm, yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan
atau diledakkan.
b. Urugan
1) Lokasi yang akan diberi bahan urugan/timbunan
harus dikeringkan dahulu dari genangan air
menggunakan pompa atau alat lain yang disetujui
Konsultan Pengawas.
2) Bahan urugan di dalam atau di luar lokasi timbunan
harus ditempatkan lapis demi lapis dengan ketebalan
maksimal 250 (dua ratus lima puluh) mm
(keadaanlepas) dan harus dipadatkan harus sesuai
dengan standar pemadatan.
3) Untuk timbunan diluar lokasi timbunan, urugan harus
dipadatkan sampai kepadatan yang sebanding
dengan daerah sekitarnya.
4) Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urugan
harus dipadatkan sesuai nilai kepadatan yang
ditentukan.
5) Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh menempatkan
lapisan baru bahan urugan sebelum pemadatan
lapisan terdahulu disetujui Konsultan Pengawas
c. Pemadatan
1) Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata
menggunakan stamper atau alat pemadatan lain
yang disetujui.
2) Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang
sepanjang timbunan dan biasanya dimulai dari sisi
terluar dan menuju 66 relativ tengah dengan cara
sedemikian rupa agar setiap bagian menerima
tingkat pemadatan yang sama.
3) Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar
setiap lapisan sedemikian rupa agar efisien.
11.2. Pekerjaan Beton Praktis
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan :
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
66
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
a. Pekerjaan Sloof Praktis
b. Pekerjaan Kolom Praktis
c. Pekerjaan Ring Balok Praktis
d. Pekerjaan Balok lateiu
2. Spesifikasi Bahan
a. Semen
1) Semen yang dipakai adalah semen jenis PC tipe I.
2) Semen harus didatangkan dalam zak/kemasan yang
tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan berat
dari apa yang tercantum pada zak/kemasan.
3) Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum
mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut masih harus dapat
ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat)
dan jumlah tidak lebih dari 10% berat. Jika ada
bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan
tangan bebas, maka jumlahnya tidak boleh melebihi
5% berat dan kepada campuran tersebut diberi
tambahan semen baik dalam jumlah yang sama.
b. Pasir
Untuk pekerjaan beton praktis ini harus memenuhi
persyaratan PUBB-N.I.3
1) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat
dan bersudut.
2) Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah
lempung dan sebagainya, jumlah kandungan bahan
ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.
3) Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik
dengan ditunjukkan dengan nilai Modulus halus butir
antara 1,50-3,80.
c. Agregat Kasar (kerikil)
Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan
persyaratan dari SII 0052-80 tentang “Mutu dan Cara Uji
Agregat Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80,
maka agregat tersebut harus memenuhi ketentuan
ASTM C23 “Specification for Concrete Aggregates”.
d. Besi Tulangan
Besi yang digunakan pada pekerjaan beton praktis ini
adalah besi diameter P10 mm polos berisi 4 (empat)
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
67
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
untuk tulangan pokok, dan sengkang/begel diameter P8
mm jarak dengan 150 mm.
e. Begesting
Bahan begesting terdiri dari rangka siku besi, balok kayu,
multiplek 12 mm dilapis tegofilm, paku, baut dan lain-lain.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan beton praktis ini dilaksanakan pada bagian
sloof, kolom, ring balok, dan juga balok lateui, dan
komponen-komponen detail lain sesuai dengan Gambar
Kerja.
b. Tulangan pokok yang terpasangan pada pekerjaan ini
baik sloof, kolom, ring balok, dan balok lateui adalah besi
P10 dengan jumlah tulangan 4, sedangkan tulangan
sengkang (begel) menggunakan besi P8 dengan jarak
150 mm.
c. Pengadukan campuran beton harus sesuai dengan
komposisi yang ditentukan dan pengadukan harus
menggunakan mesin molen.
11.3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi pasangan dan plesteran untuk
pekerjaan:
Pasangan pondasi batu kali 1pcc : 8ps
Pasangan dinding 1/2 bata 1pcc : 6ps
Pasangan dinding trasram 1/2 bata 1pcc : 3ps
Plesteran dinding 1 pcc : 6 ps
Plesteran dinding 1 pcc : 3 ps
Plester dan acian beton 1 Pcc : 3 Ps (kolom dan balok)
Plesteran tali air 1 pcc : 3ps
Plesteran skoning 1 pcc : 2 ps
Plesteran ban-banan
Pasangan batu alam
Plesteran compound plat tangga
Plesteran compound plat dak
Acian dinding
2. Spesifikasi Bahan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
68
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
a. Semen
Semen yang dipakai untuk pekerjaan plesteran ini harus
mempunyai kualitas yang sama seperti semen untuk
pekerjaan beton, atau harus memenuhi PUBB - NI. 8.
1) Semen yang dipakai adalah semen jenis PC.
2) Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum
mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai
mengeras, bagian tersebut masih harus dapat
ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat)
dan jumlah tidak lebih dari 10% berat. Jika ada
bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan
tangan bebas, maka jumlahnya tidak boleh melebihi
5% berat dan kepada campuran tersebut diberi
tambahan semen baik dalam jumlah yang sama.
3) Semen yang sudah disimpan lebih dari 6 bulan sejak
dibuat atau semen dalam kantong dipenyimpanan
lokal (di penyalur) lebih dari 3 bulan perlu diuji
sebelum digunakan, jika sudah rusak harus ditolak.
4) Finishing plesteran dinding beton ringan harus
menggunakan bahan mortar sesuai spesifikasi teknis
pabrik.
b. Pasir
Untuk pekerjaan pasangan dan plesteran ini harus
memenuhi persyaratan PUBB-N.I.3
1) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat
dan bersudut.
2) Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah
lempung dan sebagainya, jumlah kandungan bahan
ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.
3) Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik
dengan ditunjukkan dengan nilai Modulus halus butir
antara 1,50-3,80.
4) Pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka.
c. Air
1) Tidak mengandung lumpur atau benda melayang
lainnya lebih dari 2 gram/liter.
2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat
merusak beton (asam, zat organik lainnya) lebih dari
15 gram/liter.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
69
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
3) Tidak mengandung khlorida (CI) lebih dari 0,5
gram/liter dan senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.
d. Bata Merah
1) Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran
yang standar sesuai Peraturan Bahan Bangunan
yang berlaku.
2) Batu bata mempunyai dimensi seperti berikut: lebar
5 cm, panjang 20 cm, dan tebal 5 cm kecuali
ditentukan lain dalam Peraturan Bahan Bangunan.
3) Batu bata adalah dari hasil pembakaran yang
sempurna dari pabrik batu bata dimana kondisinya
tidak rapuh dan tidak mudah hancur ketika diangkut
dan diturunkan pada lokasi pekerjaan.
4) Batu bata bentuknya harus sempurna tidak
melengkung dan permukaanya benar-benar rata
untuk semua sisinya.
5) Batu bata mempunyai Kuat Tekan minimal 30
kg/cm2.
6) Perubahan-perubahan pada dimensi dan ukuran
batu bata karena mengikuti dimensi dan ukuran yang
berlaku pada daerah tertentu harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
7) Toleransi hanya diperbolehkan untuk dimensi dan
bukan untuk kualitas.
e. Batu kali
Spesifikasi bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini
salah satunya adalah batu kali. Batu kali harus memiliki
sisi terpanjang maksimal 150 cm, dan memiliki minimal 3
(tiga) bidang kotak, batu kali bulat tidak boleh digunakan
untuk pasangan. Batu kali harus keras dan hitam,
bersifat kekal dan tidak boleh mengandung bahan yang
dapat merusak.
f. Batu alam
Batu alam yang digunakan ukuran 200 x 400 mm,
menggunakan batu andesit.
3. Campuran
Komposisi campuran untuk pekerjaan plesteran dan acian
dengan kompsisi sebagai berikut:
NOURAIAN
PEKERJAANPCC PASIR KET
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
70
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
1.
2.
3.
4.
5.6.7.
Plesteran dinding
Plesteran trasram
Plesteran beton
Plesteran sponenganPlesteran tali airPlesteran ban - banan
1
1
1
1
1
11
6
3
3
2
2
22
Seluruh permukaan dindingUntuk bata ringan diplester dengan mortar sesuai aturan pabrik.Permukaan dinding 30 cm dari muka tanahPermukaan dinding KM/WC setinggi 150 cm dari dasarPermukaan dinding sesuai gambar
Kolom, balok, plat, lisplank beton
Sesuai gambar
Sesuai gambarSesuai gambar
4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pelaksanaan pekerjaan batu kali
1) Sebelum dipasang semua batu harus dibersihkan
secara menyeluruh dan dibasahi sebelum dipasang.
2) Batu-batu harus diletakkan dengan bagian
terpanjang menghadap kearah horizontal dengan
adukan penuh, dan sambungan-sambungan harus
ditutup dengan adukan.
3) Adukan harus dilaksanakan dengan molen adukan
yang mulai mengeras tidak boleh digunakan lagi.
4) Selama konstruksi, batu batu kali harus diperlakukan
sedemikian rupa agar tidak mengganggu atau
merusak batu kali yang telah terpasang.
5) Ukuran dan dimensi sesuai dengan Gambar Kerja.
b. Pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian
1) Pembuatan campuran plesteran harus
menggunakan mesin pengaduk (molen) dan
peralatan yang memadai. Membuat campuran
plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada ijin dari Konsultan Pengawas.
2) Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
71
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
siar sebelumnya harus dikerok sedalam 1 cm untuk
memberikan pegangan pada plesteran.
3) Seluruh permukaan untuk plesteran harus cukup
basah, namun tidak sampai jenuh. Plesteran dapat
dilakukan apabila permukaan air yang terlihat sudah
lenyap/kering kembali, barulah plesteran lapis
pertama dapat dikerjakan.
4) Plesteran lapis ke dua berupa acian semen
5) Untuk bidang yang kedap air dan pasangan dinding
batu bata yang dimungkinkan terkena air hujan dan
semua pasangan dinding bata 30 cm dari
permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai
untuk kamar mandi, WC dan toilet, permukaan plat
dak dengan screeding dengan waterproofing dan
syarat kemiringan dan daerah basah lainnya.
6) Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan
ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan, maka
dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat
‘kepala plesteran’.
7) Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak
memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau
bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos,
maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk
diperbaiki atas biaya Penyedia Barang/Jasa.
8) Pelaksanaan plesteran dilaksanakan minimal setelah
pasangan dinding/beton berumur 2 (dua) minggu.
9) Penyedia Barang/Jasa harus memperlihatkan serta
menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan lain misalnya bekas bobokan pekerjaan
ME dan seterusnya, jika terjadi kerusakan akibat
kelalaiannya, maka Penyedia Barang/Jasa harus
mengganti tanpa biaya tambahan dan dikerjakan
secara baik.
c. Pelaksanaan pekerjaan bata merah
1) Adukan harus diaduk dengan mesin pengaduk
seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.
2) Semua pasangan harus diletakkan tegak lurus, datar
dalam satu garis lurus dan berjarak sama. Sebelum
dipasang batu-bata tersebut harus dibasahi dengan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
72
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
air. Bata yang kurang dari ukuran 10 cm tidak boleh
dipergunakan. Tebal spesi adalah 1 cm - 2 cm.
3) Benda-benda yang tertanam, dipasang semua,
penulangan, baut-baut, angker dan barang-barang
lain yang diperlukan untuk pekerjaan lain ditempat
yang telah ditentukan.
4) Perawatan Pasangan bata adalah dengan cara
menghindari dari beban-beban dari samping, seperti
menyandarkan balok kayu yang besar, terkena
siraman residu, bahan lain dari jenis minyak.
5) Contoh:
Berikan contoh dari batu bata untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas dan Direksi.
d. Pekerjaan Pasangan batu alam
1) Sebelum dipasang pastikan batu alam sesuai
dengan spek
2) Pada area yang akan dipasang batu alam pastikan
bersih dan rata.
3) Pemasangan batu alam menggunakan perekat
semen yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.
11.4. Pekerjaan Finishing Lantai dan Dinding
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan finishing lantai dan dinding meliputi penyediaan
tenaga kerja, alat‐alat yang diperlukan untuk semua
pekerjaan pemasangan hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna sesuai yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Spesifikasi Bahan
Lantai keramik tile ukuran 400 x 400 mm
Lantai keramik tile 400 x 400 mm (tekstur)
Plint keramik tile 100 x 400 mm
Lantai km/wc keramik tile 300 x 300 mm
Dinding km/wc keramik tile 300 x 300 mm
Pasangan keramik meja wastafel dan pantry 300 x 300
mm
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
73
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Lantai keramik tile 400 x 400 mm tangga
Plint keramik tile 100 x 400 mm tangga
Stepnosing 100 x 400 mm (tangga dan teras)
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan keramik harus menunggu sampai semua
pekerjaan pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan
lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah pasangan
ubin ini telah diselesaikan terlebih dahulu.
b. Sebelum pemasangan keramik pada lantai maupun
dinding dimulai, plesteran harus dalam keadaan kering,
padat, rat dan bersih. Adukan untuk pasangan keramik
pada lantai, dinding luar dan bagian lain yang harus
kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir
dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila ditentukan
lain dalam Gambar Kerja.
c. Adukan untuk pasangan keramik pada tempat-tempat
lainnya menggunakan campuran 1 semen dan 6 pasir.
Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari
25 mm, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
d. Keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak
boleh berongga. Harus dilakukan pemeriksaan untuk
menjaga agar bidang keramik yang terpasang tetap lurus
dan rat. keramik yang salah letaknya, cacat atau pecah
harus dibongkar dan diganti.
e. Sambungan atau celah-celah antar keramik harus lurus,
rat dan seragam, saling tegak lurus. Lebar celah tidak
boleh lebih dari 1,6 mm, kecuali bila ditentukan lain.
Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.
f. Pemotongan keramik harus dikerjakan dengan keahlian
dan dilakukan hanya pada satu sisi, bila tidak
terhindarkan. Pada pemasangan khusus seperti pada
sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk
yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempuna
mungkin.
g. Siar antar keramik dicor dengan semen pengisi/ grout
yang berwarna sama dengan warna keramiknya dan
disetujui Konsultan Pengawas . Pengecoran dilakukan
sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis
siar. Setelah semen mengisi cukup mengeras, bekas-
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
74
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
bekas pengecoran segera dibersihkan dengan kain lunak
yang baru dan bersih.
h. Setiap pemasangan keramik seluas 8m2 harus diberi
celah mulai yang terdiri dari penutup celah yang ditumpu
dengan batang penyangga berupa polystyrene atau
polyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja atau sesuai pengarahan dari
Konsultan Pengawas . Bahan berikut cara pemasangan
penutup celah dan penyangganya harus sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis dan gambar kerja.
11.5. Pekerjaan Pintu Jendela
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan
pemasangan kusen pintu dan jendela, daun pintu dan daun
jendela serta pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan
profil alumunium sesuai katalog pabrik dan kayu kualitas
baik, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.
2. Spesifikasi Bahan
Bahan yang digunakan pada pekerjaan pintu jendela ini
meliputi:
a. Pintu Utama
Kaca tempered 12 mm
Patch fitting PT 10
Patch fitting PT 20
Patch fitting PT 40
Floor hinges FH 84
Patch fitting US 10
Hendel stainless steel
Jendela:
Profil aluminium "U", tebal 1mm
Kaca tempered 12 mm
Sealant
b. Pintu 01
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun pintu enginnering door flush core panel:
Lebar : 1400 mm
Tebal : 35 mm
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
75
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Tinggi : 2060 mm
Finishing : Lapis Playwood 3 mm
Skin Wood Veneer 0.6 mm, Finishing NC
Warna : Tentukan Kemudian
Kaca : Kaca Bening 5 mm
Engsel ek 2
Hendel almunium
Lockcase LC 101 WL 40
Cylinder CYL HC DL
Door closer D 20 SLD
Kaca bening t: 5 mm
Karet
Kayu perkuatan
Flus bolt FB 050 8"
Daun boven:
Frame jendela/boven: Alumunium
Ukuran : 35 mm
Tebal : 1.15 mm
Warna : Coklat
Kaca : Kaca Rayban 5 mm 60 %
Casement 8"
Rambuncis RMB 613 B
Karet
c. Pintu 02
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun pintu enginnering wood door flush core panel:
Lebar : 800 mm
Tebal : 35 mm
Tinggi : 2060 mm
Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood
Veneer 0.6 mm, Finishing NC
Warna : Tentukan Kemudian
Kaca : Kaca Bening 5 mm
Engsel ek 2
Hendel almunium
Lockcase LC 101 WL 40
Cylinder CYL HC DL
Door closer D 20 SLD
Kaca bening t: 5 mm
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
76
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Karet
Kayu perkuatan
Daun boven:
Frame jendela/boven: Alumunium
Ukuran : 35 mm
Tebal : 1.15 mm
Warna : Coklat
Kaca : Kaca Rayban 5 mm 60 %
Casement 8"
Rambuncis RMB 613 B
Karet
d. Pintu 03
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun pintu enginnering wood door flush core panel:
Lebar : 700 mm
Tebal : 35 mm
Tinggi : 2060 mm
Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood
Veneer 0.6 mm, Finishing NC, bagian belakang
dipasang Acrylic 3 mm
Warna : Tentukan Kemudian
Engsel ek 2
Hendel almunium
Lockcase LC 101 WL 40
Cylinder CYL HC DL
Door closer D 20 SLD
Kayu perkuatan
e. Pintu 04
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun pintu enginnering wood door flush core panel:
Lebar : 900 mm
Tebal : 35 mm
Tinggi : 2060 mm
Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood
Veneer 0.6 mm, Finishing NC, Bagian Dalam
Dipasang Acrylic 3 mm
Warna : Tentukan Kemudian
Engsel ek 2
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
77
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Hendel almunium
Lockcase LC 101 WL 40
Cylinder CYL HC DL
Door closer D 20 SLD
Kayu perkuatan
f. PBV 01
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun pintu enginnering wood door flush core panel:
Lebar : 800 mm
Tebal : 35 mm
Tinggi : 2060 mm
Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood
Veneer 0.6 mm, Finishing NC
Warna : Tentukan Kemudian
Kaca : Kaca Bening 5 mm
Engsel ek 2
Hendel almunium
Lockcase LC 101 WL 40
Cylinder CYL HC DL
Door closer D 20 SLD
Kaca bening t: 5 mm
Karet
Kayu perkuatan
Boven:
Kaca bening t: 5 mm
Karet
g. PBV 02
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun pintu enginnering wood door flush core panel:
Lebar : 1400 mm
Tebal : 35 mm
Tinggi : 2060 mm
Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood
Veneer 0.6 mm, Finishing NC
Warna : Tentukan Kemudian
Kaca : Kaca Bening 5 mm
Engsel ek 2
Hendel almunium
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
78
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Lockcase LC 101 WL 40
Cylinder CYL HC DL
Door closer D 20 SLD
Kaca bening t: 5 mm
Karet
Kayu perkuatan
Flus bolt FB 050 8"
Boven:
Kaca bening t: 5 mm
Karet
h. PBV 03
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun pintu enginnering wood door flush core panel:
Lebar : 800 mm
Tebal : 35 mm
Tinggi : 2060 mm
Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood
Veneer 0.6 mm, Finishing NC
Warna : Tentukan Kemudian
Kaca : Kaca Bening 5 mm
Engsel ek 2
Hendel almunium
Lockcase LC 101 WL 40
Cylinder CYL HC DL
Door closer D 20 SLD
Kaca bening t: 5 mm
Karet
Kayu perkuatan
Boven:
Kaca bening t: 5 mm
Karet
i. PBV 04
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun pintu enginnering wood door flush core panel:
Lebar : 1400 mm
Tebal : 35 mm
Tinggi : 2060 mm
Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
79
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Veneer 0.6 mm, Finishing NC
Warna : Tentukan Kemudian
Kaca : Kaca Bening 5 mm
Engsel ek 2
Hendel almunium
Lockcase LC 101 WL 40
Cylinder CYL HC DL
Door closer D 20 SLD
Kaca bening t: 5 mm
Karet
Kayu perkuatan
Flus bolt FB 050 8"
Boven:
Kaca bening t: 5 mm
Karet
j. J 01, J 02, J 03
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun jendela:
Alumunium
Ukuran : 35 mm
Tebal : 1.15 mm
Warna : Coklat
Kaca : Kaca Rayban 5 mm 60 %
Casement 12"
Karet
Rambuncis RMB 613 B
Sealant
Daun Boven:
Frame jendela/boven Aluminium
Kaca rayband t: 5 mm
Casement 8"
Rambuncis RMB 613 B
Karet
k. J04, J 05
Kusen alumunium
Kaca tempered 12 mm
Finishing sunblasting (bagian luar)
Karet
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
80
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Sealant
l. BV 01, BV 02
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Daun Boven:
Alumunium
Ukuran : 35 mm
Tebal : 1.15 mm
Warna : Coklat
Kaca : Kaca Rayban 5 mm 60 %
Casement 8"
Rambuncis RMB 613 B
Karet
Sealant
m. BV 03
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Kaca rayband t: 5 mm
Karet
sealant
n. BV 04, BV 05
Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat
Kaca bening t: 5 mm
Karet
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Kusen Aluminium
1) Sebelum memulai pelaksanaan Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang
bukaan dinding. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan
membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail
sambungan dan profil yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Perencana.
2) Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu
sebelum pekerjaan lapangan dimulai. Proses ini sudah
didahului dengan pembuatan Shop Drawing atas
petunjuk Perencana, meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk, ukuran. Penyedia Jasa Konstruksi
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
81
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-perhitungan
yang mendasari sistem dan dimensi profil aluminium
terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang
diminta/berlaku. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung
jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
3) Semua frame/kusen baik untuk jendela, pintu dan
dinding partisi, dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti
sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
4) Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan
teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok.
5) Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar
dengan sekrup anti karat, sedemikian rupa sehingga hair
line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi
syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2.
Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus
ditutup oleh sealant.
6) Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang
mana kusen aluminium akan bertemu dengan besi,
tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk
menghindari timbulnya korosi.
7) Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak
jangkauan tangan.
4. Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Pintu – Jendela
1) Penyedia Jasa Konstruksi harus memastikan dalam
pengerjaan pintu jenis Engineering Wood Door Flush
Core Panel, detail dan desain harus disesuaikan Gambar
Kerja.
2) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-
out/penempatan, cara pemasangan/mekanisme dan
detail-detail sesuai Gambar Kerja.
3) Sebelum pekerjaan dimulai. Penyedia Jasa Konstruksi
wajib mengajukan contoh dari semua bahan yang
digunakan dalam pekerjaan ini kepada Konsultan
Pengawas.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
82
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
4) Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat Shop Drawing
yang mencantumkan semua data produk, ukuran dan
cara pemasangan dari pekerjaan tersebut. Gambar Shop
Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu
oleh Konsultan Pengawas.
5) Penimbunan bahan-bahan pintu di lokasi pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi
udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindungi dari kerusakan dan kelembaban.
6) Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka
pintu/jendela dan penguat lain serta pemasangan kaca,
agar tetap terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh terjadi
noda-noda atau cacat bekas penyetelan.
7) Bentuk/pola dan ukuran harus sesuai gambar dan
merupakan ukuran jadi.
Untuk daun pintu/jendela kaca setelah dipasang harus
rata, tidak bergelombang, tidak melincang dan semua
peralatan dapat berfungsi dengan baik.
5. Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Pintu Geser/Lipat
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan untuk meneliti Gambar Kerja yang
ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.
2) Penyedia Jasa Kontruksi harus memeriksa semua
permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan
partisi geser dan memberitahukan Konsultan Pengawas
seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan
dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mendapatkan
pembetulan-pembetulan.
3) Penyedia Jasa Kontruksi harus mengukur setempat
semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.
Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop
drawing harus dikoreksi/diselesaikan bersama dengan
user untuk mendapatkan kepastian.
4) Penyedia Jasa Kontruksi harus memberikan perhitungan
kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan.
5) Pemasangan dan penyetelan pintu geser harus benar-
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
83
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
benar kuat dengan pemasangan yang terjamin lurus dan
tegak lurus, karena pintu geser harus tahan terhadap
dorongan-dorongan/benturan-benturan yang terjadi baik
oleh manusia atau perabotan kantor.
6) Setiap panel harus dapat dibuka, bebas dari merusak
panel yang bersebelahan. Pintu geser yang selesai
terpasang tidak menampakkan skrup-skrup penguat atau
pengikat lainnya (tersembunyi).
7) Pemasangan komponen-komponen pintu geser
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan pemasangan
dari pabrik yang bersangkutan. Apabila ternyata
dibelakang hari terbukti bahwa komponen-komponen
terpasang tidak sesuai dengan jenis yang
diminta/diisyaratkan, Penyedia Jasa Kontruksi wajib
menggantinya atas beban Penyedia Jasa Kontruksi.
8) Penyedia Jasa Kontruksi wajib memelihara pintu geser
dari kotoran-kotoran akibat air, semen, adukan, cat dan
lain-lain serta mengamankannya dari benturan-benturan
yang mengakibatkan cacatnya pintu geser tersebut.
11.6. Pekerjaan Plafond
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan pemasangan plafond gypsum, dan kalsiboard
serta list plafond gypsum sesuai dengan yang
disebutkan/ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
2. Spesifikasi Bahan
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan plafond adalah
sebagai berikut.
Plafond gypsum metalfuring:
Metal furing tebal 0.45 mm
C chanel tebal 0.45 mm
Wall angle tebal 0.45 mm
Channel clamp tebal 0.45 mm
U clamp tebal 0.45 mm
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
84
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Angle clip tebal 0.45 mm
Hanger dia 4 mm
Board 9 mm
kompound + kalsit
Kasa
Skrup
Paku + Mesiu
Plafond kalsiboard metalfuring:
Metal furing tebal 0.45 mm
C chanel tebal 0.45 mm
Wall angle tebal 0.45 mm
Channel clamp tebal 0.45 mm
U clamp tebal 0.45 mm
Angle clip tebal 0.45 mm
Hanger dia 4 mm
Board 6 mm
kompound + kalsit
Kasa
Skrup
Paku + Mesiu
List plafond:
List plafond
Paku + Mesiu
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan untuk membuat shop drawing dan
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.
b. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah
diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang
ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan
memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit
yang dipasangnya.
c. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
85
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila
dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang
miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
d. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh
permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass, tidak
ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang
rangka harus saling tegak lurus.
e. Bahan penutup langit-langit adalah gipsum dengan mutu
bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola
pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
f. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan
dinding dipasang list profil dari gypsum dengan bentuk
dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
g. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board
yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran
masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak,
gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat
persetujuan dari Konsultan pengawas.
h. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan
sesuai dengan gambar untuk itu dan setelah gypsum
board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus
rata, lurus, waterpass dan tidak bergelombang, dan
sambungan antar unit-unit gypsum board tidak terlihat.
11.7. Pekerjaan Partisi
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan partisi ini adalah
pemasangan dinding partisi untuk lantai 1 dan 2.
2. Spesifikasi Bahan
Partisi gypsum rangka metalstud:
Metal C- stud 76 0.45 mm
U runner
Gypsum board 12 mm
Kasa
Kompon
Paku sekrup
Finish cat
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
86
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Plint keramik tile 100 x 400 mm
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Penyedia jasa harus membuat detail shopdrawings,
mock up pekerjaan, menyediakan steger-steger agar
pada waktu pemasangan langit-langit tidak merusak
lantai ataupun pekerjaan lain yang telah selesai.
b. Penyedia jasa harus memperhatikan kerapian
pemasangan partisi terhadap pola plafond, garis-garis
nood lantai, modul dinding pintu jendela kaca dan
sebagainya.
c. Sambungan antar gypsum harus disambung dengan kain
kasa lebar 5 cm, dan di-compound dengan serbuk
gypsum dicampur dengan alkasit, dikerjakan dengan
rapi, rata dan bersih.
d. Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak
nampak adanya sambungan dan tidak mudah retak-retak
dengan kasa.
e. Bagian bawah partisi di beri plint partisi dengan bahan
menggunakan almunium, bentuk dan ukurannya
disesuaikan dengan Gambar Kerja.
f. Pekerjaan rangka partisi harus mengikuti modul ukuran
jarak-jarak horizontal dan vertical 60 cm, 120 cm, 240 cm
dan sambungan kuat di bagian atas dan bawah serta
pada rangka pintu.
g. Pemasangan kabel-kabel listrik, letak saklar dan stop
kontak pada rangka partisi harus diselesaikan dengan
baik sesuai ukuran dan standart.
11.8. Pekerjaan Plafond
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan pemasangan plafond gypsum, dan kalsiboard
serta list plafond gypsum sesuai dengan yang
disebutkan/ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan plafond juga mencakup pekerjaan list plafond.Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
87
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
2. Spesifikasi Bahan
Plafon gypsum t = 9 mm, rangka metal furing
Plafon kalsiboard t = 6 mm, rangka metal furing, tritisan
List plafon
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa
Konstruksi diwajibkan untuk membuat shop drawing dan
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.
b. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah
diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang
ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan
memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit
yang dipasangnya.
c. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus
rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila
dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang
miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
d. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh
permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass, tidak
ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang
rangka harus saling tegak lurus.
e. Bahan penutup langit-langit adalah gipsum dengan mutu
bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola
pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
f. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan
dinding dipasang list profil dari gypsum dengan bentuk
dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
g. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board
yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran
masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak,
gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat
persetujuan dari Konsultan pengawas.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
88
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
h. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan
sesuai dengan gambar untuk itu dan setelah gypsum
board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus
rata, lurus, waterpass dan tidak bergelombang, dan
sambungan antar unit-unit gypsum board tidak terlihat.
11.9. Pekerjaan Pengecatan
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan pengecatan ini meliputi:
Pengecatan dinding dalam (dinding, kolom)
Pengecatan dinding luar (dinding, kolom, balok, listplang
beton)
Pengecatan plafond
Cat compound plat dak dan plat topi
Pengecatan batu alam
Water proofing plat
Water proofing kamar mandi
2. Standar Rujukan
a. Steel Structures Painting Council (SSPC).
b. Swedish Standard Institution (SIS).
c. British Standard (BS).
d. Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.
3. Prosedur Umum
a. Data Teknis dan Kartu Warna
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan data
teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan
digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan
Pengawas. Semua warna ditentukan oleh Konsultan
Pengawas dan akan diterbitkan secara terpisah dalam
suatu Skema Warna.
b. Contoh dan Pengujian
1) Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus
disimpan di lokasi proyek dalam kemasan tertutup,
bertanda merek dagang dan mencantumkan
identitas cat yang ada didalamnya, serta harus
diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum
pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk
memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
89
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
puluh) hari.
2) Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Penyedia Jasa
Konstruksi dan Konsultan Pengawas mengambil 1
liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil
secara acak dari kaleng/kemasan yang masih
tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus
diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh
yang benar-benar dapat mewakili.
3) Untuk pengujian, Penyedia Jasa Konstruksi harus
membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas
2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen
berserat berukuran 300 mm x 300 mm untuk masing-
masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Penyedia
Jasa Konstruksi dan 1 (satu) contoh lagi disimpan
Konsultan Pengawas guna memberikan
kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang
bila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi syarat
setelah dikerjakan.
4) Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan
contoh warna menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa Konstruksi.
4. Spesifikasi Bahan
KEGUNAAN
Cat Dinding LuarCat Dinding DalamCat PlafondCat dasar untuk permukaan plesteran, beton, papan gypsumCat dasar untuk permukaan besi/bajaWater proofing platWater proofing KM
5. Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan
a. Sebelum melakukan pengecatan permukaan dinding
yang akan dicat harus dilakukan uji kelembaban, nilai
dari uji kelembaban harus memenuhi persyaratan nilai
kelembaban yang disyaratkan yaitu maksimal 18%
dengan kadar keasaman pH=8
b. Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan
lainnya, permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu
dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
90
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus
dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan
permukaan dan pengecatan dimulai.
c. Permukaan yang akan dicat atau finishing melamin harus
bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan atau
pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus
dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat
pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan
mempunyai titik nyala diatas 380C.
d. Harus diberi selang waktu yang cukup diantara
pengecatan berikutnya untuk memberikan kesempatan
pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan
kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat
dimaksud.
e. Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan
tanda-tanda mengeras, membentuk selaput yang
berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.
f. Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca
dan metoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan
sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati
petunjuk yang diberikan pembuat cat dan tidak melebihi
jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
g. Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi untuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu
menutup warna lapis di bawahnya).
h. Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka
barang-barang yang dilepas harus dipasang kembali
oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.
6. Pelaksanaan Pekerjaan Water Proofing
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa
Konstruksi harus berkoordinasi dengan Konsultan
Pengawas.
b. Semua material yang dikerjakan harus mengacu pada
spesifikasi teknis yang tertulis dalam dokumen ini.
c. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh aplikator yang
berpengalaman.
d. Permukaan vertikal dan horizontal yang akan di water
proofing harus bebas dari curing coumpound, debu,
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
91
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
partikel-partikel halus yang dapat merusak daya lekat
lainnya.
e. Pengaplikasian bahan water proofing dilaksanakan
dengan 2 kali coating.
f. Setelah pekerjaan water proofing selesai dilakukan
pengetesan perendaman selama 3 hari.
g. Jika terjadi kebocoran, Penyedia Jasa Konstruksi harus
memperbaiki area tersebut dan dilakukan perendaman
ulang sampai tak terjadi kebocoran.
11.10. Pekerjaan Finishing Eksterior
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan title building
DISHUBKOMINFO
Tinggi huruf = 300 mm (huruf arial bold)
LOGO DISHUBKOMINFO
2. Spesifikasi Bahan
Stainlesteel tebal = 0.8 mm, Embose 40 mm
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.
b. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang
resmi, bersertifikat, dan berpengalaman.
c. Pemasangan harus mengikuti
aturan/ketentuan/persyaratan dan mengikuti ketentuan
Gambar Kerja.
d. Bentuk, detail, desain dan ukuran harus sesuai Gambar
Kerja.
11.11. Pekerjaan Railing
1. Lingkup Pekerjaan
Pekejaan railling tangga stainless steel
Pekejaan hand raill tangga stainless steel
Pekejaan railling dinding kaca stainless steel
Pekerjaan grill area wudlu stainless steel
2. Spesifikasi Bahan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
92
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
BAHAN SPESIFIKASI
Pipa stainless Ø 2” tebal 1.2 mmPipa stainless Ø 1” tebal 1.2 mmMaterial bantu
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus
diperlihatkan kepada Konsultan Pengawasuntuk
disetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas
pengelasan dan penghalusan untuk standar dalam
pekerjaan ini.
b. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish
sehingga sama dengan permukaan sekitarnya. Bila
memakai pengikat-pengikat lain seperti clip keling dan
lain-lain yang tampak harus sama dalam finish dan
warna dengan bahan yang diikatnya.
c. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan
cara terbaik yang sesuai dengan maksudnya termasuk
perlengkapannya. Lubang-lubang untuk baut harus dibor
dan di-punch.
d. Pemasangan (penyambungan dan pemasangan
aksesoris) harus dilakukan oleh tukang yang ahli dan
berpengalaman. Semua railling tangga utama harus
terbungkus crome/stainless steel kecuali disebutkan lain.
e. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar
rencana dan detail shop drawings subkon, kecuali
ditentukan lain.
f. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab
memperbaiki segala kesalahan dalam penggambaran,
tata letak dan fabrikasi atas biaya Penyedia Jasa
Konstruksi.
12. PEKERJAAN
ELEKTRIKAL
12.1. Pekerjaan Panel
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan
pemasangan panel, jaringan Instalasi, pengadaan tenaga
kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan berikut
penyerahan sistem elektrikal dalam keadaan baik dan siap
untuk dipergunakan. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan
asesoris pendukungnya, tidak terbatas pada hal-hal berikut:
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
93
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
a. Panel-panel pada tempat-tempat seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
b. Jaringan kabel feeder dari sumber daya yang ada ke
panel-panel atau sub panel seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
c. Meliputi pengadaan dan pemasangan lengkap dengan
asesoris: Panel MDP, SDP Lampu/Daya dan SDP AC.
2. Spesifikasi Bahan
Panel MDP Gedung
Box panel 700 x 500 x 250 mm type wall mounted
MCCB 160 A/ 3 Ph /36 kA
MCCB 75 A/ 3 Ph /18 kA
MCCB 50 A/ 3 Ph /18 kA
MCCB 30 A/ 3ph/18kA
MCCB 20 A/ 3ph/18kA
MCCB 15 A/ 3ph/18kA
Lampu Indikator
Fuse Lamp 2A
Ampere meter (0-500A)
Volt meter Cam Switch
Curent Transformator (CT) 500/5 A
Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)
Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie
Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah
Wiring + Pemasangan
Panel SDP Lantai 1
Box panel 400 x 500 x 200 type wall mounted
MCCB 50 A/ 3ph / 18kA
MCB 16 A/ 1pH / 6 kA
MCB 6 A/ 1pH / 6 kA
MCB 4 A/ 1pH / 6 kA
Lampu Indikator
Fuse Lamp 2A
Curent Transformator (CT) 500/5 A
Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)
Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie
Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
94
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Wiring + Pemasangan
Panel SDP Lantai 2
Box panel 400 x 500 x 200 type wall mounted
MCCB 75 A/ 3ph / 18kA
MCB 16 A/ 1pH / 6 kA
MCB 6 A/ 1pH / 6 kA
MCB 4 A/ 1pH / 6 kA
Lampu Indikator
Fuse Lamp 2A
Curent Transformator (CT) 500/5 A
Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)
Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie
Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah
Wiring + Pemasangan
Panel SDP AC Lantai 1
Box panel 400 x 500 x 200 type wall mounted
MCCB 20A/ 3ph / 18 KA
MCB 6 A / 1ph / 6 KA
Lampu Indikator
Fuse Lamp 2A
Curent Transformator (CT) 500/5 A
Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)
Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie
Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah
Wiring + Pemasangan
Panel SDP AC Lantai 2
Box panel 400x 500 x 200 type wall mounted
MCCB 30A/ 3ph / 18 KA
MCB 4 A / 1ph / 6 KA
MCB 6 A / 1ph / 6 KA
Lampu Indikator
Fuse Lamp 2A
Curent Transformator (CT) 500/5 A
Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)
Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie
Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
95
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Wiring + Pemasangan
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Panel TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220 V,
3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded
b. Panel harus dapat dioperasikan dengan aman oleh
petugas, misalnya pengoperasian sakeler-sakelar daya,
pemutus tenaga, pemasangan kembali indicator-indicator
gangguan, pengecekan tegangan, dan sebagainya
c. Panel terdiri dari lemari-lemari yang akan digunakan
untuk pemasangan peralatan-peralatan dan
penyambungan. Lemari-lemari panel hanya mempunyai
bukaan dari sisi sebelah depan
d. Lemari untuk “panel board” harus mempunyai ukuran
yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk “panel
board” dan sesuai kebutuhan, sehingga untuk sejumlah
komponen panel maupun untuk sejumlah kabel yang
dipakai tidak menjadi terlalu sesak
e. Kabinet panel terbuat dari bahan pelat baja dengan
ketebalan minimum 0.8 mm sebelum dicoating. Panel-
panel floor mounting / free standing harus diberi penguat
rangka dari baja siku atau kanan dengan ketebalan 3
mm, mempunyai ukuran standar sehingga dapat
dipertukarkan dan diperluas dengan mudah
f. Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam,
handle (catch) dan kunci (lock). Kunci panel-panel listrik
harus memakai kunci jenis push button.
g. Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut
semua mur dan baut harus tahan karat. Semua bagian
dari baja harus bersih dan sandblasted setelah
pengelasan, kemudian secepatnya dilindungi terhadap
karat dengan cara galvanisasi atau chromium plating
atau dengan zinc chromate primer. Pengecatan finishing
dilakukan dengan dua lapis cat oven warna abu-abu atau
warna lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
12.2. Pekerjaan Penarikan Kabel
1. Lingkup Pekerjaan
Penarikan kabel dari
PLN ke Panel MDP Gedung
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
96
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Panel MDP ke SDP Penerangan dan Daya Lt.1
Panel MDP ke SDP Penerangan dan Daya Lt.2
Panel MDP ke Pompa air
Panel MDP ke SDP AC Lt.1
Panel MDP ke SDP AC Lt.2 NYY 4 x 6 mm2
2. Spesifikasi Bahan
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:
BAHAN SPESIFIKASI
PLN ke Panel MDP Gedung NYY 4 x 25 mm2
Panel MDP ke SDP Penerangan dan Daya Lt.1
NYY 4 x 10 mm2
Panel MDP ke SDP
Penerangan dan Daya Lt.2
NYY 4 x 16 mm2
Panel MDP ke Pompa air NYY 4 x 4 mm2
Panel MDP ke SDP AC Lt.1 NYY 4 x 4 mm2
Panel MDP ke SDP AC Lt.2 NYY 4 x 6 mm2
3. Pelaksanaan Pekerjaan
Kabel harus dipasang dalam konduit atau rak kabel sesuai
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis. Pengkabelan untuk
mikrofon, pembumian, pengeras suara dan kabel daya harus
dipisahkan satu sama lain dengan isolasi dan pelindung
metal. Pelindung harus diterminasi hanya pada salah satu
ujungnya.
12.3. Pekerjaan Instalasi Lampu & Kotak Kontak
1. Lingkup Pekerjaan
Dalam pekerjaan instalasi lampu dan kotak kontak terdapat
beberapa hal yang harus di kerjakan agar sistem
penerangan dan kotak kontak dapat digunakan sesuai
fungsinya. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan,
penyambungan (wiring instalation) instalasi lampu dan kotak
kontak serta perbaikan (bila diperlukan) selama masa
pemeliharaan.
Jumlah kabel yang digunakan untuk instalasi lampu adalah 2
buah yaitu untuk kabel fasa dan kabel netral dengan kabel
fasa dihubungkan dengan saklar dan kabel netral
dihubungkan dengan lampu, sedang untuk instalasi kotak
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
97
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
kontak menggunakan 3 buah kabel yaitu untuk kabel fasa,
kabel netral dan kabel pembumian, dengan ketentuan
peletakkan kabel fasa di sebelah kiri dan kabel netral di
sebelah kanan kotak kontak dan kabel ground di tengah.
2. Spesifikasi Bahan
Saklar tunggal
Saklar double
Saklar hotel
Stop kontak 500 W
Exhaust fan 23 W
a. Spesifikasi Saklar dan Kotak Kontak Biasa
1) Sakelar
Sakelar yang digunakan harus dari type untuk
pemasangan rata dinding, mempunyai rating 250
Volts 10 Amp dari jenis double dan single
2) Kotak Kontak Biasa (KKB) pemasangan Dinding
Kotak kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak
satu fasa. Semua kotak kontak harus memiliki
terminal fasa, netral dan pentanahan. Stop kontak
untuk pemasangan rata dinding diperlukan
diantaranya : 300 watt dengan pemasangan 30 cm di
atas lantai atau dipasang sesuai keperluan
pemakaian
3) Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan
instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan saklar dan kotak kontak yang menempel
pada partisi menggunakan perkuatan C Stud, seperti
spesifikasi pada rangka partisi.
b. Semua fixture penerangan dan kotak kontak beserta
perlengkapan-perlengkapannya harus dipasang oleh
tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang
benar dan disetujui Konsultan Pengawas seperti yang
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
98
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
ditunjukkan dalam gambar.
c. Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan
lampu menempel pada kanal yang dipasang lengkap
dengan penggantungnya.
d. Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan
perlengkapan harus sudah siap menyala. Bebas dari
cacat. Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih
bebas dari debu, plastes dan lain lain. Semua reflector,
kaca, panel pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak
sebelum pemeriksaan akhir harus diganti oleh
pemborong tanpa biaya tambahan.
12.4. Pekerjaan Telepon
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan telepon ini meliputi
pemasangan pipa sparing, kabel telepon
2. Spesifikasi Bahan
Telephone Terminal Box /TTB
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas
b. Pipa conduit instalasi dipasang diseusaikan dengan jalur
instalasi yang ada pada gambar kerja
c. Pemasangan outlet telpon harus sesuai dengan titik
outlet yang sudah tergambar di gambar kerja
12.5. Pekerjaan LAN
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan LAN ini meliputi
pemasangan pipa sparing, kabel LAN,
2. Spesifikasi Bahan
Intalasi titik LAN dengan kabel UTP cat. 5
Sparing pipa PVC 4" untuk kabel F/O
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
99
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
konsultan pengawas
b. Pipa conduit instalasi dipasang diseusaikan dengan jalur
instalasi yang ada pada gambar kerja kemudian
dilanjutkan dengan memasukkan kabel ke pipa tersebut
c. Pemasangan outlet LAN harus sesuai dengan titik outlet
yang sudah tergambar di gambar kerja
d. Kabel sparing harus dimunculkan dari atas plafon
12.6. Pekerjaan CCTV
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan CCTV ini meliputi
pemasangan pipa pengkabelan, dan pengkabelannya,
2. Spesifikasi Bahan
Instalasi Cabel Coaxial RG 59
3. Peleksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh aplikator yang resmi dan
berpengalaman
b. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas
c. Pemasangan titik kamera CCTV harus sesuai dengan
titik yang sudah tergambar di gambar kerja
12.7. Pekerjaan Tata Suara
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan tata suara ini meliputi
pemasangan pipa sparing, kabel instalasi
2. Spesifikasi Bahan
Kabel instalsi NYMHY 3x1,5mm Eterna sekualitas
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh aplikator yang resmi dan
berpengalaman
b. Kabel Instalasi tata suara harus dimunculkan dari atas
plafon
c. Penyedia Jasa Konstruksi harus menambahkan
peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan ini
meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
100
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
khusus untuk mencapai performance yang dikehendaki
d. Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan semua
pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa bekerjanya
kabel dan material yang telah selesai dipasang memang
benar-benar memenuhi persyaratan. Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyediakan personil dan peralatan
yang perlu untuk melakukan pengujian
13. PEKERJAAN
MEKANIKAL
14.1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
1. Spesifikasi Bahan
Lantai 1:
Pipa hisap dia 1"
Pipa suplai dia 1"
Pipa PVC Distribusi dia 1''
Pipa PVC Distribusi dia 1 1/2''
Pipa PVC Distribusi dia 3/4''
Pipa PVC kuras AW dia. 1"
Pipa riser dia 1 1/2''
Gate Valve 1 1/2"
Gate Valve pada Rooftank 1 1/2"
Over flow dia.1"
Header dia. 2"
Sumur air bersih
Rooftank 1000 L + Radar (autoswitch) + instalasi
Pompa
Lantai 2:
Pipa PVC Distribusi dia 1''
Pipa PVC Distribusi dia 1 1/2''
Pipa PVC Distribusi dia 3/4''
Pipa riser dia 1 1/2''
Gate Valve 1 1/2"
2. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sambungan pipa digunakan cara sambungan ulir, flange
atau victaulic sesuai dengan ukuran masing-masing.
Penyambungan dengan ulir harus terlebih dahulu
dilapisi dengan red lead cement.
b. Pada bagian-bagian khusus, digunakan sambungan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
101
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
flanged dilas, dimana penyambungan dengan
menggunakan flange ini perlu dilengkapi dengan Ring
Type Gasket untuk menjamin kerapatan dan kekuatan
sambungan tersebut.
c. Semua ujung yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi
harus ditutup dengan doop/plug atau blind-flanged.
d. Pipa-pipa harus diberi gantungan, pipa tegak di dalam
Shaft harus diklem pada jarak setiap 2 m juga pada
setiap percabangan dan belokan. Pengurugan pipa-pipa
ini dilakukan setelah hasil test baik dan disetujui
pengawas.
e. Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam
diharuskan diberi pelindung dengan Lead Meni, untuk
yang ditanam di tanah ditambah lapisan pelindung Water
Proofing kwalitas baik. Pekerjaan Water Proofing harus
dilakukan sebaik-baiknya, sehingga tidak ada bagian
permukaan pipa dan fitting yang tidak terkena Water
Proofing.
f. Pipa-pipa distribusi sebelum disambungkan ke fixtures
harus ditest terlebih dahulu dengan tekanan uji
Hydrostatik sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya
(Working Pressure) dimana dalam waktu minimum 1 x 24
jam (disesuaikan dengan instruksi pengawas) tidak boleh
mengalami penurunan takanan/mengalami kebocoran.
g. Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki.
Biaya pengetesan, alat-alat yang diperlukan dan biaya
perbaikannya ditanggung oleh Penyedia Jasa
Konstruksi.
h. Pipa-pipa yang menembus lantai, dinding beton harus
dibuatkan sleeve/sparing dari pipa PVC dan diberi
perapat.
i. Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, shaft dan
pada tempat-tempat yang terlihat harus dicat (pipa air
kotor dicat hitam, pipa udara dicat abu-abu, pipa air
bersih dicat biru, pipa talang air hujan dicat sesuai
warna dinding (tak ada pipa udara) dengan bahan cat
yang baik dan tepat.
j. Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam
pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi
dengan larutan yang mengandung 50 mg/1 chlor dan
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
102
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas
dengan air bersih.
14.2. Pekerjaan Instalasi Air Bekas dan Air Kotor
1. Spesifikasi Bahan
Air Bekas
Lantai 1:
Pipa PVC Ø 2"
Pipa PVC Ø 3"
Pipa PVC Ø 4"
Sumur resapan air bekas
1) Pasir
2) Semen
3) Agregat kasar
4) Batu koral
5) Tahu beton
Tahu beton menggunakan beton campuran 1 Pcc : 3
Pasir : 5 Krikil. Tebal tahu beton 5 cm.
6) Ijuk
7) Penutup sumur resapan
Penutup sumur menggunakan beton dengan
dimensi, desain, dan detail tulangan yang digunakan
sesuai Gambar Kerja.
8) Buis beton
Buis beton yang digunakan Ø 800 mm harus
berkualitas baik dengan ukuran diameter
disesuaikan dengan Gambar Kerja.
Bak kontrol air bekas
1) Pasir
2) Semen
3) Batu bata
a) Bermutu, matang, keras, ukuran-ukuran sama
rata, seragam dan saling tegak lurus, tidak retak-
retak tidak mengandung batu dan tidak
berlubang-lubang.
b) Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan
sample bata yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas. Batu bata yang ternyata tidak
memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
103
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
site.
c) Bata bata merah yang digunakan mempunyai
toleransi ukuran sesuai dengan tabel 27-1 dan
27-2 PUBI tahun 1982 dan tabel 27-3 PUBI
tahun 1982 (tentang kuat tekan) sedang bagian
yang pecah tidak boleh lebih dari 10%.
4) Agregat kasar
5) Besi tulangan
Besi yang digunakan pada pekerjaan beton praktis
ini adalah besi diameter P10 mm polos berisi 4
(empat) untuk tulangan pokok, dan sengkang/begel
diameter P8 mm jarak dengan 150 mm.
Lantai 2:
Pipa PVC Ø 2"
Pipa PVC Ø 3"
Pipa riser PVC Ø 4"
Clean Out
Fitting + Supporting
Air Kotor
Lantai 1:
Pipa PVC Ø 4"
Pipa PVC Ø 6"
Over flow Ø 4"
Pipa Vent Ø 1"
Bak kontrol air kotor
Sumur resapan air kotor
Septictank
Lantai 2:
Pipa PVC Ø 4"
Pipa riser PVC Ø 6"
Clean Out
2. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Sambungan-sambungan antara pipa PVC diberi Solvent
Cement dari kwalitas baik yang disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas.
2) Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC atau fitting
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
104
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
logam, maka menggunakan sambungan ulir atau flend
dengan fitting antara lain faucet elbow, valve socket,
faucet socket dan lain-lain dan sambungan tersebut
diberi lem khusus.
3) Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir, yang tidak
dilanjutkan lagi harus ditutup dengan doop atau plug,
dengan bahan material yang sama.
4) Pipa-pipa sebelum disambung harus di test dahulu
terhadap kebocoran, hal ini dilakukan sebelum pekerjaan
finishing dilaksanakan.
5) Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang
tertanam ditanah,pada setiap jarak 3 m harus diberikan
pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5 krl, pondasi ini
juga dipasang pada bagian sambungan pipa
percabangan dan belokan.
6) Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi
pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar
dilantai dasar.
7) Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara
bagian demi bagian dengan panjang pipa maksimum
50m, dalam hal ini lokasi setiap toilet perlu
diperhatikan.
8) Selain mengikuti ketentuan seperti tercantum diatas,
semua Pekerjaan Instalasi Pipa untuk Air Kotor, Air
Bekas harus sesuai dengan ketentuan seperti di bawah
ini:
a) Penanaman pipa pada tembok harus tertutup oleh
Pekerjaan Finishing sesuai gambar.
b) Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak ada hawa busuk yang keluar, dan tidak ada
rongga-rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk
pipa mendatar harus dibuat kemiringan minimal 1%
(satu persen).
c) Setiap pencabangan arah dibuat dengan Y (wai)
atau TY (tiwai) sanitari dan dilengkapi dengan lobang
pembersih (clean out), kecuali ditentukan lain dalam
gambar.
d) Pada ujung buntu dilengkapi dengan lobang
pembersih (clean out), dan diperlukan adanya
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
105
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
lubang-lubang pemeriksa (lubang kontrol).
e) Untuk menghindarkan hawa busuk didalam ruangan
perlu adanya pipa vent (pelepas udara), yang
dipasang pada pembuangan air kotor dan air bekas
pada tempat-tempat tertentu (lihat gambar).
f) Di ujung pipa-pipa induk air kotor, didalam shaft
digabungkan menjadi satu pipa vent menuju atap
dengan diameter 3" (atau sesuai gambar).
g) Ujung-ujung pipa dan lobang-lobang harus
didoop/plug selama pemasangan, hal ini
dimaksudkan untuk mencegah masuknya
kotoran/serangga ke dalam pipa.
h) Pipa-pipa PVC yang tertanam di tanah yang
melintasi jalan harus dilindungi dengan pipa besi
BSP medium class, pada setiap jarak 3 m dan pada
kedua ujung pipa besi diberikan bantalan beton.
14.3. Pekerjaan Peralatan Saniter
1. Spesifikasi Bahan
Lantai 1:
Kran Ø 0.5"
Floordrain
Wastafel + kran + cermin + aksesoris
Jet washer
Kloset duduk
Zink + kran
Pegangan stainless
Lantai 2:
Kran Ø 0.5"
Floordrain
Jet washer
Kloset duduk
Wastafel + kran + cermin + aksesoris
2. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Jasa
Konstruksi harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
106
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
gambar.
2) Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai
pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan perbedaan di
tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
3) Penyedia Jasa Konstruksi wajib
memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa
garansi, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
Pemilik/Pemakaian/Pemberi Tugas.
14.4. Pekerjaan Tata Udara
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada pekerjaan tata udara ini meliputi
pemasangan stop kontak AC dan pengkabelannya.
2. Spesifikasi Bahan
Instalasi Power AC 1 Fasa (NYM 3 x 2.5 mm2)
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari
konsultan pengawas
b. Intalasi daya AC dikerjakan sesuai dengan gambar kerja
c. Kabel sparing harus dimunculkan dari atas plafon
d. Pemasangan Drain AC harus tertanam dalam dinding
tembok maupun partisi, agar tidak tampak dari luar, di
sambungkan pada saluran keliling gedung
14. PENUTUP 15.1. Pekerjaan lain di luar lingkup dokumen ini, yang ternyata timbul
dalam pelaksanaan pekerjaan, harus dilaporkan kepada panitia
penerima hasil pekerjaan (PPHP), dan boleh dilakukan setelah
memperoleh perintah dari pemberi tugas.
15.2. Semua bagian pekerjaan harus selesai 100% dan setelah itu
penyerahan pertama dapat dilaksanakan.
15.3. Penyedia Jasa harus selalu menjaga ketertiban dalam lokasi
pekerjaan.
15.4. Penyedia Jasa harus menjaga kerusakan-kerusakan dari fasilitas
yang ada. Dan apabila ada kerusakan yang diakibatkan oleh
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib memperbaiki atas
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
107
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
biaya dan tanggungan Penyedia Jasa.
15.5. Penyedia Jasa harus membersihkan sisa-sisa bahan material
dan sisa bongkaran, sehingga lokasi proyek betul-betul bersih.
15.6. Apabila penyerahan pertama dapat dilaksanakan maka dibuat
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang Pertama.
15.7. Serah terima kedua (terakhir) dapat dilaksanakan dengan syarat
semua pekerjaan yang cacat atau kurang sempurna dalam masa
pemeliharaan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik dan
sempurna dan dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang
kedua.
Demikian Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/Jasa dapat kami
sampaikan.
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
108
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
Tabel Spesifikasi Teknis
NO BAHAN SPESIFIKASI/MERK
SPEK YANG DIPILIH
PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
PEKERJAAN STRUKTURI. PEKERJAAN BETONSemen Tiga Roda, HolcimII. PEKERJAAN ANTI RAYAPBahan Aktif Cypermnathrium Prevail EC 100, Premise 200 SLIII. PEKERJAAN ATAPUsuk dan Reng Baja Ringan Bisesa sekualitasGenteng Keramik Kanmuri sekualitas Bubungan Genteng Keramik Kanmuri sekualitasBubungan Tiga Arah Kanmuri sekualitasBubungan Penutup Kanmuri sekualitasListplang Woodplank Elephant sekualitas
PEKERJAAN ARSITEKTURI. PEKERJAAN FINISHING LANTAI DAN DINDINGKeramik Tile KIA, RomanPlint Keramik KIA, RomanStep Nosing KIA, RomanII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELAKusen Aluminium Alexindo, YKKDaun Pintu Natural sekualitas Kaca Tempered, Kaca Bening, Kaca Rayban Asahimas sekualiasAksesoris Solid, Kend III. PEKERJAAN PARTISIRangka Stud Baja Ringan BMyS, KnaufGypsum Board Jayaboard sekualitasIV. PEKERJAAN PLAFONDRangka Metalfuring Jayaboard, ElephantGypsum Board Jayaboard, ElephantKalsiboard Kalsiboard, GRC BoardV. PEKERJAAN PENGECATANCat Dalam Catylac, Jotun Cat Luar Catylac, JotunCat Plafond Catylac, JotunZinc Chromate Meiji sekualitasCat Besi Emco sekualitasCat Batu Alam Mowilex sekualitasWaterproofing Plat BASF Masterseal 555 sekualitasWaterproofing KM BASF Masterseal 555 sekualitasVI. PEKERJAAN RAILINGRailing Stainless Steel
PEKERJAAN ELEKTRIKALI. PEKERJAAN PANELPanel Saka, ABBMCCB Schneider, ABBMCB Schneider, ABBAmpere meter OTTO sekualitasVolt meter Cam Switch OTTO sekualitasCurent Transformator OTTO sekualitasII. PEKERJAAN PENARIKAN KABELKabel NYY Eterna sekualitas
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
109
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
NO BAHAN SPESIFIKASI/MERK
SPEK YANG DIPILIH
PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
III. PEKERJAAN INSTALASI LAMPU & KOTAK KONTAKKabel Instalasi Eterna sekualitas Saklar Clipsal, PanasonicStop Kontak Clipsal, PanasonicIV. PEKERJAAN TELEPONKabel Instalasi Jenis ITC/UTC pair eternal
sekualitasV. PEKERJAAN LANKabel Instalasi UTP cat.6 Belden sekualitasVI. PEKERJAAN CCTVInstalasi Cabel Coaxial RG 59 Belden, EZOVII. PEKERJAAN TATA SUARAIntalasi ceiling speaker Kabel NYMHY
Eterna sekualitas
PEKERJAAN MEKANIKALI. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH, BEKAS, KOTORPipa Air Bersih Westpex, GenovaPipa Buangan Pralon, WavinValve Kitz sekualitasPompa Ebara, GrundfosII. PERALATAN SANITERKran San Ei, TOTOFloor Drain American Standard, TOTOWastafel. Kran, Cermin, Aksesoris American Standard, TOTOJet Washer American Standard, TOTOKloset Duduk American Standard, TOTOZink Kran San Ei, TOTOIII. PEKERJAAN TATA UDARAPipa Drain AC Pralon, WavinPipa Refrigerant Artic, DenjiAC Split Daikin, Panasonic
Pekerjaan yang Harus Disubkonkan
NO PEKERJAAN SUB PEKERJAAN
1 Pekerjaan Struktur - Pekerjaan Anti Rayap- Pekerjaan Beton (ready mix)
2 Pekerjaan Arsitektur - Pekerjaan Plafon - Pekerjaan Pintu dan jendela - Pekerjaan Pengecatan
3 Pekerjaan Elektrikal - Pekerjaan Panel- Pekerjaan Pengkabelan- Pekerjaan Instalasi Lampu & Kotak Kontak- Pekerjaan Telepon- Pekerjaan LAN- Pekerjaan CCTV- Pekerjaan Tata Suara
Pekerjaan yang Harus Memiliki Garansi
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
110
Standar Dokumen Pengadaan Teknis
NO PEKERJAAN SUB PEKERJAAN
1 Pekerjaan Bangunan Utama - Pekerjaan Anti Rayap2 Pekerjaan Arsitektur - Pekerjaan Pengecatan
Pengecatan Waterproofing
Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014
111