159

Click here to load reader

Standar Dokumen Pengadaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SDP adalah dokumen yang disediakan oleh konsultan perencana sebagai acuan pekerjaan penyedia jasa konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan sehingga pekerjaan diselesaikan sesuai kontrak pekerjaan dan spesifikasi perencana

Citation preview

Page 1: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

STANDAR DOKUMEN PENGADAAN TEKNIS

1. SYARAT-

SYARAT

TEKNIS UMUM

1.1. Persyaratan

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi

harus mempelajari dengan benar dan berpedoman kepada

ketentuan-ketentuan yang tertulis pada Gambar Kerja dan

Dokumen Pengadaan ini beserta lampirannya.

a. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melapor kepada

Konsultan Pengawas setiap akan melakukan kegiatan

pekerjaan di lapangan.

b. Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan-kelainan antara

Gambar Kerja dan Dokumen PengadaanTeknis serta

kesesuaiannya di lapangan antara gambar arsitek dan struktur,

gambar arsitek dan struktur dengan detail, perbedaan gambar

dengan SDP, dan perbedaan BQ dengan gambar,maka

Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan melapor kepada

Konsultan Pengawas untuk segera mendapatkan keputusan

dalam waktu paling lama 1 x 24 jam sejak diinformasikan secara

tertulis dan dibuatkan berita acara oleh Konsultan Pengawas

yang ditandatangani oleh Konsultan Pengawas, Tim Teknis dan

diketahui oleh Konsultan Perencana. Penyedia Jasa Konstruksi

tidak dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan tersebut.

Akibat dari kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi dalam hal ini

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

Konstruksi.

c. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada

Penyedia Jasa Konstruksi selama waktu pelaksanaan

pekerjaan dalam keadaan seperti pada saat penjelasan

pekerjaan (Aanwijzing) dan dianggap bahwa Penyedia Jasa

Konstruksi telah benar-benar mengetahui tentang:

- Letak bangunan yang akan dikerjakan.

- Batas persil/ lahan maupun kondisi pada saat itu.

- Keadaan permukaan tanah/kontur tanah eksisting.

d. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyediakan sekurang-

kurangnya 3 (tiga) set lengkap Gambar Kerja dan Dokumen

Pengadaan di tempat pelaksanaan pekerjaan untuk dapat

dipergunakan setiap saat oleh Konsultan Pengawas.

e. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan membuat gambar Shop

Drawing untuk setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

1

Page 2: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

yang disetujui Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.

1.2. Penyedia Jasa Konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan, tenaga

kerja harus menggunakan peralatan K3 (Safety Equipment) dan

seragam/indentitas/atribut perusahaan, agar menjaga keamanan

dalam lingkungan lokasi pekerjaan.

1.3. Peraturan Hak Paten

Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi pemilik (Owner/User)

terhadap semua claim atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga

karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau

nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang

digunakan dalam proyek ini.

1.4. Iklan

Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan membuat iklan dalam

bentuk apapun di dalam sempadan site (batas) atau di tanah yang

berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

1.5. Petunjuk-petunjuk/Instruksi Konsultan Pengawas

a. Semua instruksi dari Konsultan Pengawas harus dilaksanakan

secara baik oleh Penyedia Jasa Konstruksi, jika Penyedia Jasa

Konstruksi keberatan menerima petunjuk/instruksi Konsultan

Pengawas tersebut, maka harus mengajukan secara tertulis

kepada Konsultan Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam.

b. Apabila dalam batas waktu tersebut di atas Penyedia Jasa

Konstruksi tidak mengajukan keberatan maka dianggap telah

menyetujui dan menerima petunjuk Konsultan Pengawas untuk

segera dilaksanakan. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan

merekam atau dalam kata lain mencatat setiap

petunjuk/instruksi Konsultan Pengawas dalam buku harian

lapangan/pelaksanaan dan memintakan tanda tangan atau

persetujuan Konsultan Pengawas.

1.6. Hasil Pekerjaan

Untuk menjamin mutu/kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran

pelaksanaan pekerjaan, maka Penyedia Jasa Konstruksi

diharuskan menyediakan:

a. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

2

Page 3: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

tentang gambar kerja dan cara-cara pelaksanaan.

b. Alat bantu kerja, pompa air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat

ukur waterpass, penyekat tegak dan alat bantu pekerjaan

lainnya.

c. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat

kerja, maka sebelum melakukan pekerjaan pembersihan,

Penyedia Jasa Konstruksi maupun pelaksana pembangunan,

Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan memasang alat-alat

pengaman/pelindung/ penyangga seperti jaring/lori/katrol.

d. Semua bahan material import dan material lokal lainya

Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberikan resume data

spesifikasi teknis kepada pemberi tugas dan Konsultan

Pengawas. Data tersebut harus disertakan pada saat

penyerahan As Built Drawing.

1.7. Penetapan Ukuran

a. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas tepatnya

pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak boleh menambah ukuran

tanpa seijin Konsultan Pengawas. Setiap ada perbedaan

dengan ukuran-ukuran yang ada harus segera memberitahukan

kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk

segera ditetapkan sebagaimana mestinya.

b. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan senantiasa mencocokkan

ukuran satu dengan yang lain dalam setiap bagian pekerjaan

dan segera melapor kepada Konsultan Pengawas setiap

terdapat selisih/perbedaan ukuran untuk diberikan keputusan

pembetulannya.

c. Kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi terhadap hal ini tidak dapat

diterima dan Konsultan Pengawas berhak untuk membongkar

pekerjaan dan memerintahkan untuk menepati ukuran sesuai

ketentuan.

d. Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh Penyedia Jasa

Konstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

Konstruksi.

1.8. Laporan-laporan

a. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan.

1) Penyedia Jasa Konstruksi beserta Konsultan Pengawas

wajib membuat laporan Harian, laporan Mingguan, dan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

3

Page 4: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

laporan Bulanan yang memberikan gambaran mengenai:

a) Kegiatan fisik.

b) Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang

disampaikan secara lisan maupun tertulis.

c) Jumlah material masuk/ditolak.

d) Jumlah tenaga kerja dan keahliannya.

e) Keadaan cuaca.

f) Pekerjaan tambah apabila ada.

g) Prestasi rencana dan yang terpasang.

h) Hambatan-hambatan selama pelaksanaan.

i) Foto-foto progres pekerjaan fisik.

2) Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian

dan setelah ditandatangani oleh Konsultan Pengawas harus

diserahkan kepada Tim Teknis untuk diketahui/disetujui.

1.9. Kebersihan dan Ketertiban

a. Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan berlangsung,

Penyedia Jasa Konstruksi harus memelihara kebersihan lokasi

pembangunan maupun lingkunganya terutama jalan-jalan di

sekitar lokasi kegiatan, direksi keet, gudang, los kerja dan

bagian dalam bangunan yang akan dikerjakan harus bebas dari

bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.

b. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan di sekitar

lokasi kegiatan yang harus dibersihkan adalah kotoran yang

diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan kegiatan.

Kelalaian dalam hal ini dapat membuat Pemberi Tugas memberi

perintah penghentian pekerjaan yang segala akibatnya menjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

c. Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun di

halaman luar gudang harus diatur sedemikian rupa agar tidak

mengganggu kelancaran dan keamanan umum serta untuk

memudahkan penelitian yang dilakukan oleh Konsultan

Pengawas.

d. Pada Penyerahan Pekerjaan Pertama, situasi bangunan serta

halamannya harus bersih dari sisa-sisa kotoran kerja.

1.10. Kecelakaan dan Kesehatan

a. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan

menimpa pekerja maupun orang yang terlibat dalam pekerjaan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

4

Page 5: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

b. Penyedia Jasa Konstruksi diharuskan untuk menyediakan alat

kesehatan/kotak PPPK yang terisi dengan obat-obatan yang

sesuai dengan kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas

yang mengerti dalam soal-soal penyelamatan pertama dan

kesehatan.

c. Sejauh tidak disebutkan dalam Dokumen Pengadaan ini, maka

Penyedia Jasa Konstruksi harus mengikuti semua ketentuan

umum yang berlaku dan dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah

terutama tentang Undang-undang Keselamatan Kerja termasuk

segala kelengkapan dan perubahannya.

1.11. Keamanan

a. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab penuh atas

segala sesuatu yang ada dan terjadi didaerah kerjanya terutama

mengenai:

1) Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat

kelalaian/kecerobohan baik disengaja maupun tidak

disengaja.

2) Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/salah.

3) Kehilangan-kehilangan bahan, peralatan kerja.

4) Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainnya.

b. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut di atas,

Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan kepada Konsultan

Pengawas dalam waktu paling lambat 24 (dua puluh empat) jam

untuk diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.

c. Untuk mencegah kejadian-kejadian seperti tersebut di atas,

Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan pengamanan

antara lain penjagaan, penerangan yang cukup di waktu malam

hari, pemagaran sementara di lokasi kerja dan lain sebagainya.

1.12. Penyediaan Material/Bahan Bangunan

a. Bila dalam Dokumen ini disebutkan nama dan pabrik pembuat

bahan/material, maka hal ini dimaksudkan menunjukan standar

minimal mutu/kualitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan.

b. Setiap bahan/material yang akan digunakan harus disampaikan

kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.

Waktu penyampaian contoh bahan harus sedemikian rupa

sehingga Konsultan Pengawas dapat menilainya.

c. Contoh bahan/material yang akan digunakan harus diadakan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

5

Page 6: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

atas tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi, setelah disetujui

oleh Konsultan Pengawas maka bahan/material tersebut harus

ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam pekerjaan nantinya.

d. Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpan oleh

Konsultan Pengawas untuk dijadikan dasar penolakan bila

ternyata bahan/material yang dipakai tidak sesuai dengan

contoh.

e. Dalam pengajuan harga penawaran, Penyedia Jasa Konstruksi

harus menyertakan biaya untuk pengujian berbagai

bahan/material. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Penyedia

Jasa Konstruksi tetap bertanggung jawab pula atas biaya

pengujian bahan/material yang tidak memenuhi syarat atas

perintah Konsultan Pengawas.

f. Apabila ternyata jenis dan macam bahan/material yang

tercantum dalam Dokumen ini atau melalui contoh yang telah

diberikan ternyata dalam pengadaannya tidak mencukupi dalam

jumlahnya (persediaan terbatas) maka penggantian

bahan/material hanya dapat diberikan dengan ijin dari Konsultan

Pengawas.

g. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi dalam penggunaan

bahan/material tidak sesuai dengan ketentuan tanpa

persetujuan Konsultan Pengawas maka Konsultan Pengawas

berhak untuk meminta mengganti/membongkar bagian

pekerjaan yang menggunakan bahan/material tersebut untuk

diganti dengan yang sesuai ketentuan kecuali terdapat alasan

tertentu yang diketahui dan disetujui Konsultan Pengawas.

h. Bahan/Material yang dikirim tidak sesuai spesifikasi harus

dikeluarkan dari lokasi proyek paling lambat 2 x 24 jam.

i. Semua kejadian dari point (a) Sampai dengan (h). Dibuat Berita

Acara dan ditandatangani oleh Penyedia Jasa Konstruksi,

Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.

1.13. Serah Terima Hasil Pekerjaan

Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan

tahap pertama:

a. Semua bangunan sementara harus dibongkar dan dibersihkan

bekas-bekasnya.

b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh,

tanpa cacat.

c. Penyedia Jasa Konstruksi harus membersihkan dan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

6

Page 7: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

membuang sisa-sisa bahan/material, sampah, kotoran bekas

kerja dan barang lain yang tidak berguna akibat pekerjaan.

d. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Jasa Konstruksi wajib

melakukan check list menjelang Serah Terima Hasil Pekerjaan

Pertama atas dasar permintaan check listtertulis dari Penyedia

Jasa Konstruksi.

e. Hasil check list dituangkan dalam berita acara.

f. Penyedia Jasa Konstruksi menyerahkan gambar As Built

Drawing, jaminan anti rayap, jaminan water proofing, IMB,

ritribusi galian C, Jamsostek dan dokumen lain yang dianggap

penting.

g. Pada akhir masa pemeliharaan menjelang Penyerahan

Pekerjaan Tahap kedua:

a. Semua pekerjaan yang rusak akibat dari ketidak sempurnaan

pekerjaan telah di perbaiki.

b. Konsultan Pengawas bersama Penyedia Jasa Konstruksi

wajib melakukan check list menjelang Serah Terima Hasil

Pekerjaan Kedua atas dasar permintaan tertulis dari

Penyedia Jasa Konstruksi.

c. Hasil check list dituangkan dalam Berita Acara.

1.14. Foto Tahapan Pekerjaan

a. Foto kegiatan harus dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi

sesuai arahan dari Konsultan Pengawas.

b. Foto kegiatan pada setiap tahap tersebut dibuat sebanyak 3

(tiga) set dilampirkan bersama dengan laporan bulanan sesuai

pencapaian bobot pekerjaan dan penagihan angsuran.

c. Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap

tahap dan sesuai dengan pengarahan dari Konsultan Pengawas

di lapangan.

d. Foto setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan

keterangan singkat dan penempatan dalam album harus

disetujui Pemberi Tugas serta teknis penempelannya dalam

album ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

e. Untuk foto kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali

rekaman yang berbeda dengan mencantumkan keterangan

kejadian.

f. Semua hasil rekaman di lampirkan dalam laporan harian atau

mingguan dan atau akhir.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

7

Page 8: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

1.15. Bouwkeet (Bangunan Sementara)

Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan dan mendirikan

semua bangunan sementara (bouwkeet) untuk digunakan sebagai

gudang penyimpan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah

berakhirnya pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi dan wajib

membongkar dan menyingkirkan bangunan sementara tersebut

dari lokasi.

1.16. Pembangkit Tenaga Sementara

Setiap pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan

yang dipergunakan untuk pekerjaan harus disediakan oleh

Penyedia Jasa Konstruksi, termasuk pemasangan sementara

kabel-kabel, meteran dan sebagainya. Setelah pekerjaan selesai

Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyingkirkan semua barang

tersebut dari lokasi pekerjaan, yang semua beban menjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

1.17. Air Kerja

Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin

didapat dari sumber yang sudah ada ditiap lokasi Kegiatan dan

sebelumnya harus dikoordinasikan kepada user melalui Konsultan

Pengawas secara tertulis.

1.18. Tambah Daya

Semua hal yang terkait dengan pengurusan tambah daya beserta

biaya yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

Konstruksi sepenuhnya.

1.19. IMB

Semua hal yang terkait dengan pengurusan IMB beserta biaya

yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

Konstruksi sepenuhnya.

1.20. Jalan Masuk

Tempat pekerjaan dan jalan sementara atau jalan masuk ke tempat

pekerjaan harus diadakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi bilamana

diperlukan atau di sesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan

lokasi kegiatan tersebut. Selama pekerjaan, Penyedia Jasa

Konstruksi harus memelihara seluruh jalan-jalan sementara dan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

8

Page 9: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

sebagainya yang mungkin diperlukan untuk memasuki bagian

pekerjaan dan menyingkirkan atau membersihkan kembali pada

waktu selesainya pekerjaan.

Segala kerusakan jalan masuk akibat kegiatan proyek sepenuhnya

menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi. Penyedia Jasa

Konstruksi harus membuat rambu-rambu proyek pada akses jalan

masuk proyek, dan memberi tanda lampu peringatan.

1.21. Orang-orang yang tidak berkepentingan

Penyedia Jasa Konstruksi harus melarang siapapun yang tidak

berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas

memberikan perintah demikian kepada staf pelaksana yang

bertugas dan para penjaga.

1.22. Perlindungan Terhadap Milik Umum

Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga agar jalan umum, dan

hak memakai jalan, bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan

bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas,

baik bagi kendaraan umum maupun pejalan kaki, selama kontrak

berlangsung. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab

atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas seperti

saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh

kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi.

1.23. Perlindungan Terhadap Bangunan yang Ada

Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia Jasa

Konstruksi harus melindungi bangunan yang ada dari gangguan

dan kerusakan yang terjadi.

1.24. Penjagaan dan Pemagaran Sementara

Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas penjagaan,

penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap

penting selama pelaksanaan kontrak, siang malam. Pemberi Tugas

tidak bertanggung jawab kepada Penyedia Jasa Konstruksi , dan

sub Penyedia Jasa Konstruksi, atas kehilangan dan kerusakan

bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang

sedang dalam pelaksanaan. Penyedia Jasa Konstruksi wajib

mengadakan, mendirikan dan memelihara pagar sementara yang

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

9

Page 10: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

mungkin diperlukan untuk pengamanan terhadap pekerjaan.

1.25. Penyedia jasa kontruksi harus bertanggung jawab penuh atas

segala kerusakan lingkungan sekitar baik itu jalan, bangunan,

maupun hal lainnya (eksisting), baik karena aktivitas pengerjaan

pelaksanaan pekerjaan atau karena pengerjaan pembongkaran.

1.26. Perlindungan Pekerjaan

Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas keamanan

seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan

perlengkapan instalasi ditempat pekerjaan, hingga kontrak selesai

dan diterima oleh Pemberi Tugas.

1.27. Gangguan pada Tetangga

Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan

menyebabkan gangguan pada penduduk yang berdekatan,

hendaknya dilaksanakan sesuai pengarahan Pemberi Tugas, dan

semua resiko akibat gangguan ini menjadi beban Penyedia Jasa

Konstruksi.

1.28. Pelaksanaan Pekerjaan di Luar Jam Kerja Normal

Penyedia Jasa Konstruksi harus mendapatkan ijin tertulis dari

Konsultan Pengawas untuk melaksanakan pekerjaan yang tertera

dalam kontrak ini di luar jam-jam kerja biasa.

1.29. Pelaksanaan pekerjaan di luar lokasi pekerjaan

Apabila Penyedia Jasa Konstruksi melaksanakan pekerjaan di luar

lokasi pekerjaan supaya memberitahukan kepada Konsultan

Pengawas dan Pemberi Tugas untuk diadakan pemeriksaan.

1.30. Standar yang Dipakai

1) Dalam melaksanakan pekerjaan, bila ditentukan lain dalam

Rencana Kerja dan Syarat-syarat, berlaku dan mengikat

ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan

dan tambahannya:

1) Perpres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah, beserta petunjuk teknisnya dan

perubahan-perubahannya.

2) Perpres No.70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

10

Page 11: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

3) Peraturan Umum dari Dinas Tenaga Kerja tentang

Keselamatan Kerja.

4) Standar Industri Indonesia (SII) yang berlaku.

5) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982.

6) SNI 03-1727-1989 - Tata Cara Perencanaan Pembebanan

Untuk Rumah dan Gedung.

7) SNI Nomor: 03 – 1726 – 2002. Tentang: Pedoman

Perencanaan Tahan Gempa untuk Rumah dan Gedung.

8) Peta Hazard Gempa 2010.

9) SNI 03-2847-2002 - Tata Cara Perhitungan Struktur Beton

untuk Bangunan Gedung.

10) SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja

Untuk Bangunan Gedung.

11) SNI Nomor: 03 – 1734 – 1989. Tentang: Pedoman

Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding

Bertulang untuk Rumah & Gedung.

12) SNI 15-2049-2004 - Semen Portland.

13) SNI 15-7064-2004 - Semen Portland Komposit (Portland

Composite Cement, PCC).

14) SNI Nomor: 03 – 2834 – 1992. Tentang: Tata cara

pembuatan rencana Campuran Beton Normal.

15) SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji

Kekuatan Beton.

16) SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan

Beton.

17) SNI 07-2052-2002. Tentang: Baja Tulangan Beton

18) SNI Nomor: 03 – 3527 – 1994. Tentang: Mutu kayu

bangunan

19) SNI Nomor: 03 – 0106 – 1987. Ubin lantai Keramik, Mutu

dan cara uji.

20) SNI Nomor: 03 – 2396 – 1991. Tentang: Tata cara dan

Perancangan penerangan alami siang hari untuk Rumah

dan Gedung.

21) SNI Nomor: 03 – 2407 – 1991. Tentang: Tata cara

pengecatan kayu untuk rumah dan gedung.

22) SNI Nomor: 03 – 2410 – 1994. Tentang: Tata cara

pengecatan dinding tembok dengan cat Emulsion.

23) Keputusan Menteri PU Nomor: 468/KPTS/1998 tanggal 1

Maret 1998 Tentang: Persyaratan Teknis Aksesbilitas pada

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

11

Page 12: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Bangunan Umum dan Lingkungan.

24) SNI Nomor: 03 – 1736 – 1989. Tentang: Struktur bangunan

untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan

rumah dan gedung, Petunjuk perencanaan.

25) Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) Tahun

2000 dan ketentuan – ketentuan setempat.

26) Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang penggunaan

Tenaga Kerja harian, Mingguan dan Bulanan/Borongan).

27) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:

45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan

Bangunan Gedung Negara.

28) Peraturan Gubernur atau peraturan dan ketentuan lain

daerah yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah

setempat yang bersangkutan dengan permasalahan

Gedung Pemerintah.

29) American Society of Testing Material (ASTM).

2) Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum

pada Dokumen ini, berlaku dan mengikat pula:

1) Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang

sudah disahkan oleh Pemberi Tugas serta unsur teknisnya.

2) Gambar-gambar detail pelaksanaan (Shop Drawing) yang

sudah disahkan/disetujui Konsultan Pengawas.

3) Rencana Kerja dan Syarat-syarat.

4) Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

5) Bilamana dalam Dokumen ini telah ditentukan patokan

kualitas bahan-bahan bangunan, maka ketentuan yang

berasal dari standar-standar atau peraturan tersebut bersifat

melengkapi, sejauh tidak bertentangan.

1.31. Penggunaan Persyaratan Teknis

a. Persyaratan teknis ini disiapkan untuk menjadi pedoman dalam

pelaksanaan kegiatan. Syarat seluruh bangunan-bangunan

dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sebagai kesatuan yang tidak

dapat terpisahkan, kecuali disebutkan lain. Maka setiap pasal

dalam persyaratan ini, disesuaikan dengan yang dinyatakan

dalam gambar kerja. Keterangan-keterangan tambahan tertulis

dan perintah dari Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana

ataupun Tim Teknis.

b. Standar-standar yang dipakai terutama adalah standar-standar

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

12

Page 13: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

yang berlaku, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang

standarnya belum dibuat dan diberlakukan  di  negara ini,

maka harus digunakan standar-standar internasional yang

berlaku atau setidak-tidaknya standar dari negara-negara

produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebut.

1.32. Penjelasan Dokumen dan Gambar

a. Penyedia Jasa Konstruksi wajib meneliti semua gambar dan

Dokumen termasuk tambahan dan perubahannya yang

dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

b. Bila gambar tidak sesuai dengan Dokumen dan atau tidak ada,

maka Penyedia Jasa Konstruksi segera berkoordinasi dengan

Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana serta Tim

Teknis, sehingga keputusan yang diambil adalah sepakatan

antara pihak-pihak yang terkait.

c. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan

sehingga dalam pelaksanaan akan menimbulkan kesalahan,

Penyedia Jasa Konstruksi wajib menanyakan kepada

Konsultan Pengawas dan atau Konsultan Perencana.

2. PERSIAPAN

TEKNIS

PELAKSANAAN

2.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dilaksanakan Pembangunan Gedung

Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo. Secara lengkap jenis

pekerjaan tersebut dapat dilihat pada gambar, dokumen

pengadaan dan tercantum pada Bill Of Quantity (BQ).

2.2. Lokasi Proyek

Lokasi ini terletak di Kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta.

2.3. Tenaga dan Sarana Kerja

Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa

Konstruksi harus menyediakan:

a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai disesuaikan

dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

b. Alat-alat bantu kerja seperti: alat-alat pengangkut, alat

pekerjaan kayu, alat pekerjaan pipa dan peralatan lain untuk

memperlancar pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap

pekerjaan yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

13

Page 14: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya.

2.4. Cara Pelaksanaan

Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai

dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-

syarat, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti

petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.

3. PEMERIKSAAN

DAN

PENGUJIAN

3.1. Dalam kaitannya dengan harga penawaran, Penyedia Jasa

Konstruksi harus sudah memperhitungkan dan memasukkan

segala keperluan biaya-biaya pemeriksaan, pengujian dan lain-lain.

3.2. Apabila pekerjaan yang sudah terpasang diperlukan pemeriksaan

pengujian mutu, maka Penyedia Jasa Konstruksi wajib

melaksanakan pemeriksaan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas

atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi sendiri.

3.3. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan kepada Konsultan

Pengawas dalam rangkap 3 (tiga) mengenai pelaporan hasil

pengujian atau pengetesan, diantaranya sebagai berikut:

1) Hasil pengetesan bahan beton dan rancangan campuran

beton.

2) Hasil pengetesan hasil uji laboratorium mengenai kuat tekan

beton.

3) Hasil pengetesan dimensi kuat leleh dan kuat tarik baja

tulangan.

4) Hasil pengetesan tanah untuk urugan.

5) Hasil pengetesan mesin atau peralatan.

6) Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan

harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan dibuat Berita

Acara.

3.4. Pemeriksaan Rutin dan Khusus

Pemeriksaan rutin atau khusus dalam masa pemeliharaan harus

dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi secara periodik dan

tidak kurang dari tiap 2 (dua) minggu, atau ditentukan lain oleh

Konsultan Pengawas.

4. BAHAN DAN 4.1. Sebelum mendatangkan bahan-bahan di lapangan Penyedia Jasa

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

14

Page 15: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

CONTOH

BAHAN

Konstruksi terlebih dahulu mengajukan 3 (tiga) contoh

bahan/brosur kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat

persetujuan Pengguna Jasa yang akan disesuaikan dengan syarat-

syarat teknis.

4.2. Contoh bahan-bahan yang telah disetujui harus selalu ada di

lapangan dalam kantor sementara Konsultan Pengawas. Semua

bahan yang dikirim ke lapangan dan tidak sesuai dengan contoh

bahan-bahan yang disetujui, harus segera dikeluarkan dari

lapangan atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi dalam kurun waktu

selambat-lambatnya 2 x 24 jam.

4.3. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan

lebih lanjut, karena keragu-raguan maka Konsultan Pengawas

berhak mengirimkan bahan tersebut ke Laboratorium

Konstruksi/Bahan Bangunan yang ditunjuk oleh pengguna Jasa

dengan disesuaikan kebutuhan pekerjaan.

4.4. Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepada Penyedia

Jasa Konstruksi untuk mengadakan/melengkapi/menambah jumlah

peralatan bila dirasa peralatan yang tersedia kurang memadai

dalam usaha mencapai target prestasi.

4.5. Keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh tidak adanya atau

kekurangan peralatan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

Konstruksi.

4.6. Semua biaya pengadaan dan pemeliharaan peralatan tersebut

menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi dan dianggap

sudah termasuk dalam harga kontrak.

4.7. Jaminan Kualitas

a. Penyedia Jasa Konstruksi menjamin pada Pemberi Tugas dan

Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan

untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan

lain, serta Penyedia Jasa Konstruksi menyetujui bahwa semua

pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis

dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.

b. Apabila diminta, Penyedia Jasa Konstruksi sanggup

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

15

Page 16: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir a.

c. Semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia

Jasa Konstruksi sepenuhnya, sampai mendapat persetujuan

dari Konsultan Pengawas.

4.8. Nama Pabrik/Merk yang Ditentukan

a. Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan beberapa nama

pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen, maka Penyedia

Jasa Konstruksi menawarkan dan memasang sesuai dengan

urutan nama merek yang telah disebutkan. Tidak ada alasan

bagi Penyedia Jasa Konstruksi pada waktu pemasangan

menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi

dipasaran ataupun sukar didapat di pasaran, kecuali Penyedia

Jasa Konstruksi dapat menyertakan bukti tertulis dari

pabrik/merk bahan/komponen mengenai hal tersebut.

b. Untuk barang-barang yang harus diimpor, setelah ditunjuk

sebagai pemenang, Penyedia Jasa Konstruksi harus sesegera

mungkin memesan pada agen/distributornya di Indonesia.

c. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi telah berusaha untuk

memesan namun pada saat pemesanan bahan/merk tersebut

tidak/sukar diperoleh, yang dibuktikan oleh surat dari

distributor/supplier, maka Penyedia Jasa Konstruksi

mengajukan alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum

yang sama ke Konsultan Pengawas untuk diberi persetujuan.

Setelah 1 (satu) bulan penunjukkan pemenang, Penyedia Jasa

Konstruksi harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotokopi

dari pemesanan material yang diimpor pada agen/distributor

resmi, yang menyatakan bahwa material-material tersebut

telah dipesan (import order) yang dilampiri jadwal kedatangan

di lokasi proyek (on the site).

5. PELAKSANAAN 5.1. Rencana Pelaksanaan

a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat

Perintah Kerja (SPK) oleh kedua belah pihak, Penyedia Jasa

Konstruksi harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas

sebuah “Network Planning” dan “Time Schedule” mengenai

seluruh kegiatan yang akan dilakukan serta kaitan/hubungan

antara seluruh kegiatan-kegiatan tesebut.

b. Kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi untuk/selama masa

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

16

Page 17: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

pengadaan/pembelian serta waktu pengiriman/pengangkutan

dari:

1) Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun

pekerjaan persiapan/pembantu.

2) Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan

c. Kegiatan kegiatan Penyedia Jasa Konstruksi untuk/selama

waktu fabrikasi, pemasangan dan pembangunan.

d. Pembuatan gambar-gambar kerja.

e. Permintaaan persetujuan material atau bahan serta gambar

kerja maupun rencana kerja.

f. Harga borongan dari masing masing kegiatan tersebut.

g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.

h. Konsultan Pengawas akan memeriksa rencana kerja Penyedia

Jasa Konstruksi dan memberikan tanggapan dalam waktu 1

(satu) minggu.

i. Penyedia Jasa Konstruksi harus memasukkan kembali

perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja kepada

Konsultan Pengawas dan meminta diadakannya

perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling

lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya pelaksanaan.

j. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai suatu

pelaksanaan pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari

Konsultan Pengawas atas rencana kerja ini.

k. Jadwal Pelaksanaan

Dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelah Penyedia

Jasa Konstruksi dinyatakan sebagai pemenang lelang, atau

dengan lain cara ditunjuk oleh Pemberi Tugas sebagai

pelaksana pembangunan, Penyedia Jasa Konstruksi harus

segera membuat :

1) Site development statement and traffic management

layout.

2) Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci

yang digambarkan secara Diagram Balok (Bar Chart) dan

S-Curve.

3) Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja.

4) Jadwal Pengadaan Bahan/Material Bangunan.

5) Jadwal Pengadaan Alat.

Bagan/diagram tersebut di atas harus mendapat persetujuan

dari Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas sebagai

dasar/pedoman Penyedia Jasa Konstruksi dalam

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

17

Page 18: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

melaksanakan pekerjaanya dan Penyedia Jasa Konstruksi

wajib mematuhi dan menepatinya.

5.2. Gambar-gambar Kerja (Shop Drawings)

Yang dimaksud dengan Gambar Kerja adalah gambar yang dibuat

Penyedia Jasa Konstruksi (termasuk gambar perubahan) yang

sudah disyahkan oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana

dan Tim Teknis:

- Pekerjaan belum dapat dimulai sebelum gambar kerja

mendapat persetujuan.

- Persetujuan terhadap Gambar Kerja bukan berarti

menghilangkan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi

terhadap pelaksanaan pekerjaan. Keterlambatan atas proses

pembuatan Shop Drawings ini tidak berarti Penyedia Jasa

Konstruksi mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.

- Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga) berikut

aslinya dan semua biaya menjadi tanggung jawab Penyedia

Jasa Konstruksi.

a. Perubahan Gambar Kerja hanya dapat dilakukan atas dasar

perintah tertulis Pemberi Tugas berdasar pertimbangan

Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Tim Teknis

dengan ketentuan sebagai berikut:

- Perubahan rancangan ini harus digambar oleh Penyedia

Jasa Konstruksi sesuai dengan yang diperintahkan Pemberi

Tugas dengan memperlihatkan perbedaan antara gambar

pelaksanaan dan gambar perubahan rencananya.

- Gambar Perubahan dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi

atas pengarahan Konsultan Perencana, kemudian

dilampirkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang

dibuat oleh Konsultan Pengawas.

b. Gambar Sesuai Terlaksana (As Built Drawing), harus dibuat

oleh Penyedia Jasa Konstruksi bersama-sama dengan

Konsultan Pengawas dengan ketentuan sebagai berikut:

- Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada

akhir pekerjaan harus sesuai dengan hasil pekerjaan

terpasang.

- Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Konsultan

Pengawas , dan diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut

hard copy-nya dengan biaya keseluruhan ditanggung oleh

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

18

Page 19: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Penyedia Jasa Konstruksi.

c. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan

(Construction Drawings) belum cukup memberikan petunjuk

mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Penyedia

Jasa Konstruksi wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang

secara terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan

tersebut.

d. Format dari Gambar Kerja harus sesuai dengan petunjuk yang

diberikan oleh Konsultan Pengawas.

e. Pengajuan Gambar Kerja tersebut paling lambat 14 (empat

belas) hari sebelum pemesanan bahan atau Pelaksanaan

pekerjaan dimulai.

5.3. Ijin Pelaksanaan

Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk mengajukan ijin

pelaksanaan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas

selambatnya 1 (satu) hari sebelum pekerjaan yang akan dikerjakan

dimulai dengan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui dan

dijadikan sebagai gambar As Built Drawing. Ijin pelaksanaan yang

disetujui oleh Konsultan Pengawas sebagai pegangan Penyedia

Jasa Konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan pada bagian

tersebut.

5.4. Contoh Pekejaan (Mock Up)

Bila contoh pekerjaan (Mock Up) dikehendaki oleh Konsultan

Pengawas dan atau Tim Teknis maka Penyedia Jasa Konstruksi

wajib menyediakannya sebelum pekerjaan dimulai.

5.5. Rencana Mingguan dan Bulanan

a. Selambat lambatnya pada setiap harisabtu dalam masa dimana

pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Penyedia Jasa Konstruksi

wajib untuk menyerahkan kepada Konsultan Pengawas suatu

rencana mingguan yang berisi rencana pelaksanaan bahan, alat

dan tenaga dari berbagai bagian pekerjaan yang akan

dilaksanakan dalam minggu berikutnya.

b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari tiap bulan,

Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan kepada

Konsultan Pengawas suatu rencana bulanan yang

menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana

pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

19

Page 20: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.

c. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Penyedia

Jasa Konstruksi diwajibkan untuk memberitahu Konsultan

Pengawas mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x 24 jam

sebelumnya.

5.6. Kualitas Pekerjaan

Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang

terbaik untuk semua jenis pekerjaan.

5.7. Pengujian Hasil Pekerjaan

a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua

pekerjaan yang diuji dengan cara dan tolok ukur pengujian

yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan dalam

Persyaratan Teknis Umum ini.

b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka

Badan/Lembaga yang akan melakukan pengujian dipilih atas

persetujuan Konsultan Pengawas dari Lembaga/Badan Penguji

milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah atau Badan lain

yang oleh Konsultan Pengawas dianggap memiliki obyektifitas

dan Integritas yang meyakinkan.

c. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang

dipersyaratkan menjadi beban Penyedia Jasa Konstruksi, yang

tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang

digunakan.

d. Dalam hal dimana Penyedia Jasa Konstruksi tidak dapat

menyetujui hasil pengujian dari bahan penguji yang ditunjuk

oleh Tim Teknis, Penyedia Jasa Konstruksi berhak

mengadakan pengujian tambahan pada lembaga/Badan lain

yang memenuhi persyaratan Badan Penguji seperti tersebut di

atas dan seluruh pembiayaannya ditanggung oleh Penyedia

Jasa Konstruksi.

e. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua

Badan tersebut memberikan kesimpulan yang berbeda, maka

dapat dipilih untuk:

1) Memilih Badan/Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan

bersama.

2) Melakukan pengujian ulang pada bahan/lembaga Penguji

pertama atau kedua dengan ketentuan tambahan sebagai

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

20

Page 21: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

berikut:

a) Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh

Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa Konstruksi

maupun wakil-wakilnya.

b) Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan

penerapan dari alat penguji kepada Konsultan

Pengawas dan Penyedia Jasa Konstruksi.

c) Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali

bilamana kedua belah pihak tidak sepakat untuk

menganggapnya demikian.

d) Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan

kesimpulan dari hasil pengujian yang pertama, maka

semua akibat langsung maupun tidak langsung dari

adanya semua pengulangan pengujian menjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

e) Apabila hasil pengujian ulang menunjukan ketidak

tepatan kesimpulan dari hasil pengujian yang kedua,

maka:

- 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan,

atas pilihan Penyedia Jasa Konstruksi akan

diperlakukan sebagai pekerjaan tambah.

f) Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya

penambahan/pengulangan pengujian akan diberikan

tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan

bersangkutan dan bagian bagian lain yang terkena

akibatnya, penambahan mana besarnya adalah sesuai

dengan penundaan yang terjadi.

5.8. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan

a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dangan bagian

pekerjaan yang lain, yang secara visual menghalangi

Konsultan Pengawas untuk memeriksa bagian pekerjaan yang

terdahulu, Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaporkan secara

tertulis kepada Konsultan Pengawas mengenai rencananya

untuk melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi

bagian pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga

Konsultan Pengawas berkesempatan secara wajar melakukan

pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan untuk dapat

disetujui kelanjutan pengerjaannya.

b. Kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi untuk menyampaikan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

21

Page 22: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

laporan di atas, memberikan hak kepada Konsultan Pengawas

untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran yang menutupi

tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan yang terdahulu yang

akibatnya sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa

Konstruksi.

c. Dalam hal laporan telah disampaikan pada Konsultan

Pengawas, apabila Konsultan Pengawas tidak mengambil

langkah-langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang

dimaksudkan di atas, maka setelah lewat 2 (dua) hari sejak

laporan disampaikan, Penyedia Jasa Konstruksi berhak

melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan menganggap bahwa

Konsultan Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan yang

ditutup tersebut.

d. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Konsultan Pengawas atas

suatu pekerjaan tidak melepaskan Penyedia Jasa Konstruksi

dari kewajiban nya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan Surat Perjanjian Penyedia Jasa Konstruksi (SPP).

e. Walaupun telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan

Pengawas, Penyedia Jasa Konstruksi masih dapat

diperintahkan oleh PPK untuk membongkar bagian pekerjaan

yang menutupi bagian pekerjaan lain guna pemeriksaan

bagian pekerjaan yang ditutupi.

5.9. Kebersihan dan Keamanan

Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab untuk menjaga agar

area kerja senantiasa berada dalam keadaan rapi dan bersih.

Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas keamanan

diarea kerja, termasuk apabila diperlukan tenaga, peralatan, atau

tanda-tanda khusus.

6. PENYELESAIAN

DAN

PENYERAHAN

6.1. Dokumen Terlaksana (As Built Documents)

a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Penyedia Jasa

Konstruksi wajib menyusun Dokumen Terlaksana yang terdiri

dari:

1) Gambar-gambar terlaksana (As Built Drawing)

2) Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana

yang telah dilaksanakan.

b. Dikecualikan dari kewajiban di atas adalah Penyedia Jasa

Konstruksi untuk pekerjaan:

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

22

Page 23: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

1) Pekerjaan Persiapan.

2) Supply bahan, perlengkapan/peralatan kerja.

c. Dokumen terlaksana bisa diukur dari:

1) Dokumen pelaksanaan.

2) Gambar-gambar perubahan.

3) Perubahan persyaratan teknis.

4) Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap

sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh

Konsultan Pengawas.

e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran

banyak, utilitas dan pekerjaan-pekerjaan lain dengan sistem

jaringan bersaluran banyak secara operasional membutuhkan

identifikasi yang bersifat lokatif, dokumen terlaksana ini harus

dilengkapi dengan daftar pesawat/instalasi/peralatan/

perlengkapan yang mengidentifikasi lokasi dari masing-masing

barang tersebut.

f. Kecuali dengan ijin khusus dari Konsultan Pengawas dan

Pemberi Tugas, Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat

dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Pemberi

Tugas. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan

membuat/menyimpan salinan ataupun copy dari dokumen

terlaksana tanpa ijin khusus tersebut.

6.2. Penyerahan.

Pada waktu penyerahan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi

wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas:

a. 3 (tiga) dokumen terlaksana (As Built Documents).

b. Dokumen-dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran

cukai, surat fiskal pajak, dan lain-lain).

c. Bahan finishing cat minimal 3 (tiga) kaleng, masing-masing 2

(dua) kg (untuk semua jenis cat).

d. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee/Warranty

sesuai yang dipersyaratkan.

e. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Konsultan

Pengawas.

7. KEAMANAN

DAN

KESELAMATAN

7.1. Untuk keamanan Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan melakukan

penjagaan, tidak hanya terhadap pekerjaannya, tetapi juga

bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunan-

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

23

Page 24: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

KERJA bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon dan taman-taman yang

telah ada.

7.2. Penyedia Jasa Konstruksi berkewajiban menyelamatkan bangunan

yang telah ada, apabila kerusakan terjadi pada bangunan yang

telah ada akibat pekerjaan ini, maka Penyedia Jasa Konstruksi

berkewajiban untuk memperbaiki/membetulkan sebagaimana

mestinya.

7.3. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan penerangan yang

cukup di lapangan, terutama pada waktu lembur, jika Penyedia

Jasa Konstruksi menggunakan aliran listrik dari bangunan/komplek,

diwajibkan bagi Penyedia Jasa Konstruksi untuk memasang meter

sendiri untuk menetapkan sewa listrik yang dipakai.

7.4. Penyedia Jasa Konstruksi harus berusaha menanggulangi kotoran-

kotoran debu agar tidak mengganggu kebersihan dan keindahan

bangunan-bangunan yang sudah ada.

7.5. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan rambu-rambu

proyek untuk menjamin keselamatan kerja dalam masa Konstruksi,

rambu-rambu tersebut dibuat dari bahan yang kuat sehingga

bertahan sampai dengan berakhirnya masa konstruksi. Biaya dari

rambu-rambu tersebut termasuk dalam penawaran.

7.6. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan

untuk Pembangunan pekerjaan sementara sesuai dengan

ketentuan kontrak harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga

tidak menimbulkan gangguan terhadap ketentraman penduduk

atau jalan-jalan yang harus digunakan baik jalan perorangan atau

umum, milik pemberi tugas atau milik pihak lain. Penyedia Jasa

Konstruksi harus membebaskan Pemberi Tugas dari segala

tuntutan ganti rugi sehubungan dengan hal tersebut di atas.

7.7. Penyedia Jasa Konstruksi harus bertanggung jawab atas

kerusakan-kerusakan yang berada di sekitar lokasi proyek dan

pada jalan raya atau jembatan yang menghubungkan proyek

sebagai akibat dari lalu lintas peralatan maupun kendaraan yang

dipergunakan untuk mengangkut bahan bahan/material guna

keperluan proyek.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

24

Page 25: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

7.8. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi memindahkan alat-alat

pelaksanaan, mesin-mesin berat atau unit-unit alat berat lainnya

dari bagian pekerjaan, melalui jalan raya atau jembatan yang

mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan seandainya

Penyedia Jasa Konstruksi akan membuat perkuatan-perkuatan di

atasnya, maka hal tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu

kepada Pemberi Tugas dan Instansi yang berwenang. Biaya untuk

perkuatan tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi.

8. URAIAN

PEKERJAAN

8.1. Uraian Pekerjaaan

Pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

2. PEKERJAAN STRUKTUR

a. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

b. PEKERJAAN ANTI RAYAP

c. PEKERJAAN BETON

d. PEKERJAAN ATAP

3. PEKERJAAN ARSITEKTUR

a. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

b. PEKERJAAN BETON PRAKTIS

c. PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN

d. PEKERJAAN FINISHING LANTAI DAN DINDING

e. PEKERJAAN PINTU JENDELA

f. PEKERJAAN PARTISI

g. PEKERJAAN PLAFOND

h. PEKERJAAN PENGECATAN

i. PEKERJAAN FINISHING EKSTERIOR

j. PEKERJAAN RAILLING

4. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

a. PEKERJAAN PANEL

b. PEKERJAAN PENARIKAN KABEL

c. PEKERJAAN INSTALASI LAMPU & KOTAK KONTAK

d. PEKERJAAN TELEPON

e. PEKERJAAN LAN

f. PEKERJAAN CCTV

g. PAKERJAAN TATA SUARA

h. PEKERJAAN SAMBUNG DAYA

5. PEKERJAAN MEKANIKAL

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

25

Page 26: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

a. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH

b. PEKERJAAN INSTALASI AIR BEKAS DAN AIR KOTOR

c. PEKERJAAN PERALATAN SANITER

d. PEKERJAAN SALURAN KELILING

e. PEKERJAAN TATA UDARA

6. PEKERJAAN LANSEKAP

a. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

b. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

c. PEKERJAAN BETON

d. PEKERJAAN PINTU GERBANG

e. PEKERJAAN HARDSCAPE

f. PEKERJAAN SOFTSCAPE

9. PEKERJAAN

PERSIAPAN

9.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi:

Papan nama proyek

Rambu-rambu proyek

Pagar sementara dari seng gelombang tinggi 2 meter (sewa)

Uitzet & Bowplank gedung

Direksi keet/kantor sementara (sewa) ukuran 10.8 x 4.8 m

Gudang bahan (sewa) ukuran 4.2 x 4.8 m

Pembersihan Lokasi

Administrasi dan dokumentasi

9.2. Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan hal-hal yang harus

diperhatikan oleh Penyedia Jasa Konstruksi adalah sebagai

berikut:

Sebelum melaksanakan persiapan Penyedia Jasa Konstruksi

harus berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas, mengenai:

a. Papan nama proyek

Papan nama proyek memuat segala informasi proyek dari mulai

judul pekerjaan, nilai kontrak, nama perusahaan baik Konsultan

Perencana, Konsultan Pengawas, dan Penyedia Jasa

Konstruksi, serta hal-hal lainnya yang dianggap perlu. Dan

untuk tulisan informasi tersebut harus jelas dapat terbaca,

diprint out door dengan ukuran minimal 100 x 60 cm. Bahan-

bahan lainnya yang diperlukan diantaranya: kayu, multiplek,

serta dudukan tiang papan nama. Ukuran papan nama proyek

minimal 100 x 60 cm menggunakan multiplek tebal 9 mm dan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

26

Page 27: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

diberi rangka papan nama menggunakan kayu usuk ukuran 5/7

cm menggunakan kayu bengkirai mutu B.

b. Air dan listrik kerja

Air dan listrik kerja selama pelaksanaan pekerjaan jika

menggunakan milik pemberi pekerjaan maka harus dengan

seijin pemberi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi

menyediakan perlengkapan untuk penyambungan instalasi air

maupun listrik.

c. Pagar pengaman proyek

Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat pagar halaman

di sekeliling site untuk menjaga keamanan dan ketenangan

kegiatan pelaksanaan.

1) Pagar dari seng gelombang dengan tebal 3 mm dipasang

tegak setinggi kira-kira 180 cm dicat dengan warna

ditentukan kemudian.

2) Rangka kayu sekualitas kayu mutu B, dengan penguat

mendatar 3 baris (atas, tengah dan bawah) dan penguat

tegak jarak maksimum 250 cm.

d. Uji Material

Beberapa yang harus dilakukan uji material:

1) Pengujian Beton

2) Pengujian Besi

3) Pengujian Baja

4) Pengujian Beban dan Ketahanan pada Elektrikal

e. Fasilitas-Fasilitas Lapangan

1) Listrik penerangan dan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan

serta air kerjamenggunakan milik pemberi pekerjaan, seijin

pemberi pekerjaan, untuk biaya pemakaian dengan

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

Konstruksi.

2) Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan.

3) Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk

kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan semua petugas-

petugas yang ada di Proyek.

4) Alat-alat pemadam kebakaran ringan.

5) Alat-alat PPPK.

6) Direksi keet dan gudang

a) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membuat

bangunan sementara guna kepentingan Penyedia Jasa

Konstruksi sendiri (sebagai kantor Proyek lengkap

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

27

Page 28: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

dengan perabotnya, dan los/barak Pekerja), yang

lokasinya akan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.

b) Bentuk dan ukuran Kantor Proyek, Gudang dan Los

Pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhannya, dilengkapi

ruang toilet dan tidak mengabaikan keamanan dan

kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan

lokasi yang tersedia sehingga tidak mengganggu

kelancaran.

c) Selesai proyek, seluruh bangunan sementara (bangunan

saja) menjadi milik Penyedia Jasa Konstruksi, dan

Penyedia Jasa Konstruksi wajib membongkar serta

memindahkan bongkaran bangunan sementara tersebut

setelah mendapat instruksi dari Konsultan Pengawas.

d) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan merawat peralatan

seperti Pompa dan lain sebagainya milik Owner/User

(bila ada) serta menanggung biaya perawatan peralatan

selama berlangsungnya pekerjaan.

e) Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat gudang

sementara tempat penimbunan material seperti pasir,

koral, besi beton dan lain-lain. Material harus terlindung

dengan baik. Gudang dilengkapi dengan pintu serta

kunci secukupnya. Gudang semen, lantainya dibuat

bebas dari kelembaban udara minimal 30 cm di atas

permukaan lantai plesteran. Gudang dibongkar setelah

mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

f) Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk

menempatkan barang-barang dan material pelaksanaan

baik diluar (terbuka) ataupun didalam gudang sesuai

dengan sifat-sifat barang dan material tersebut dengan

persetujuan Konsultan Pengawas, sehingga akan

menjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan-

kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan

yang salah.

g) Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan

untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang

bersangkutan tidak diperkenankan untuk disimpan di

dalam site.

7) Penyedia Jasa Konstruksi harus memperbaiki jalan

eksisting atau lingkungan yang rusak akibat aktifitas

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

28

Page 29: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

kontruksi pekerjaan bangunan.

8) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Penyedia Jasa Konstruksi harus memperhatikan

keselamatan saat berlangsungnya pekerjaan, diantaranya

menyediakan:

a) Pemasangan rambu-rambu K3 (rambu peringatan,

rambu informasi, rambu anjuran, rambu khusus

pemadaman api, dan rambu larangan)

b) APD (Alat Pelindung Diri), seperti:

1. Helm pelindung (standar ANSI Z89.1-1986)

2. Pelindung mata (standar ANSI Z87.1-2003)

3. Pelindung telinga

- Tutup telinga (standar EN352-1 Ear Muffs)

digunakan untuk tingkat kebisingan > 85 dB

- Sumbat telinga (standar ANSI S12.6-1997 Ear

Plugs)

c) Masker Pernafasan

d) Rompi

e) Sabuk Pengaman dan harness (standar EN361)

f) Sarung Tangan (SNI 06-0652-2005)

g) Sepatu (SNI 12-1848-2006)

10. PEKERJAAN

STRUKTUR

10.1. Pekerjaan Galian dan Urugan

1. Lingkup Pekerjaan

a. Galian footplat + balok.

b. Galian footplat.

c. Urug pasir bawah pondasi footplat + balok.

d. Urug pasir bawah pondasi footplat.

e. Urug tanah kembali bekas galian footplat + balok

dipadatkan.

f. Urug tanah kembali bekas galian footplat dipadatkan.

g. Pekerjaan dewatering pengoperasian pompa diesel per

hari selama 24 jam.

h. Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang

memadai, bahan-bahan, tenaga kerja yang cukup untuk

menyelesaikan semua pekerjaan.

i. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semua

pekerjaan yang membutuhkan galian dan atau urugan

kembali.

j. Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

29

Page 30: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

memenuhi persyaratan ke suatu tempat pembuangan

yang telah ditentukan.

k. Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari

suatu tempat galian.

l. Melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam

Spesifikasi Teknis ini.

2. Standar/Rujukan

- American Association of State Highway and

Transportation Officials (AASHTO)

- American Society for Testing and Materials (ASTM)

- Semua peraturan dan standar lokal yang berlaku.

3. Prosedur Umum

- Penggalian

1) Lebar galian harus dibuat cukup lebar sesuai dengan

gambar kerja untuk memberikan ruang gerak dalam

melaksanakan pekerjaan.

2) Setiap kali pekerjaan galian selesai, Penyedia Jasa

Konstruksi wajib melaporkannya kepada Konsultan

Pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan

pekerjaan selanjutnya.

3) Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya

yang digali harus bebas dari bahan lepas, bersih dan

dipotong mendatar atau miring sesuai petunjuk

Konsultan Pengawas sebelum menempatkan bahan

urugan.

4) Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi

penggalian rencana, Penyedia Jasa Konstruksi harus

melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk

Konsultan Pengawas, sampai kedalaman dimana

daya dukung yang sesuai tercapai.

5) Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak

boleh diselesaikan sebelum pekerjaan berikutnya siap

dilaksanakan, sehingga air hujan atau air permukaan

lainnya tidak merusak permukaan galian.

Untuk menggali tanah lunak, Penyedia Jasa Konstruksi

harus memasang dinding penahan tanah sementara

untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

30

Page 31: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

galian.

Penyedia Jasa Konstruksi harus melindungi galian dari

genangan air atau air hujan dengan menyediakan

saluran pengeringan sementara atau pompa.

6) Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan

kelalaian Penyedia Jasa Konstruksi harus diperbaiki

sesuai petunjuk Konsultan Pengawas tanpa tambahan

biaya dari owner/user.

Diasumsikan bahwa penggalian pada lokasi kerja

dapat dilakukan dengan peralatan standar seperti

mini backhoe.

Bila ditemukan batu-batuan, Penyedia Jasa Konstruksi

harus memberitahukannya kepada Konsultan

Pengawas yang akan mengambil keputusan, sebelum

penggalian dilanjutkan. Sesudah setiap pekerjaan

penggalian selesai, Penyedia Jasa Konstruksi harus

memberitahu Konsultan Pengawas, dan pekerjaan

dapat dilanjutkan kembali setelah Konsultan Pengawas

menyetujui kedalaman penggalian dan sifat lapisan

tanah pada dasar penggalian tersebut.

- Urugan dan Timbunan

1) Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat

dimulai bila bahan urugan dan lokasi pengerjaan

urugan/timbunan telah disetujui Konsultan Pengawas.

2) Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan melanjutkan

pekerjaan pengurugan sebelum pekerjaan terdahulu

disetujui Konsultan Pengawas.

3) Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan

timbunan dapat disimpan oleh Penyedia Jasa

Konstruksi di tempat penumpukan pada lokasi yang

memudahkan pengangkutan selama pekerjaan

pengurugan dan penimbunan berlangsung. Lokasi

penumpukan harus disetujui Konsultan Pengawas.

4) Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan

ketika umur beton minimal 14 hari, dan ketika

pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau

setelah mendapat persetujuan dari Konsultan

Pengawas.

- Pemadatan

1) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

31

Page 32: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

peralatan pemadatan yang memadai untuk

memadatkan urugan maupun daerah galian. Untuk

pemadatan tanah kohesif digunakan stamper untuk

memadatkan bahan urugan berbutir. Pemadatan

dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan.

2) Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi, perbaikan

harus dilakukan sampai tercapai nilai pemadatan

yang disyaratkan.

3) Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang

tidak dipadatkan dengan baik harus disingkirkan

dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk

Konsultan Pengawas.

4. Spesifikasi Bahan

- Pasir urug, sirtu, dan tanah urug. Khusus untuk tanah urug

tidak menggunakan tanah lempung.

- Bahan urugan harus bebas dari bahan organik,

gumpalan besar, kayu, bahan-bahan lain yang

mengganggu dan butiran batu lebih besar dari 100

mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar

pemadatan berjalan lancar.

- Bila menurut pendapat Konsultan Pengawas, suatu bahan

tidak dapat diperoleh, penggunaan batu-batuan atau kerikil

yang dicampur dengan tanah dapat diijinkan, dalam hal ini,

bahan yang lebih besar dari 150 mm dan lebih kecil dari

50 mm tidak diijinkan digunakan, dan persentase pasir

harus berjumlah cukup untuk mengisi celah dan

membentuk kepadatan tanah yang seragam dengan nilai

kepadatan yang sesuai.

- Semua bahan galian kecuali tanah tidak dijinkan

digunakan sebagai bahan urugan kecuali disetujui oleh

Konsultan Pengawas.

- Bahan urugan yang disimpan di dekat tempat kerja untuk

waktu lebih dari 12 jam harus dilindungi dengan lembaran

plastik agar tidak terjadi penyimpangan pada bahan urugan

yang telah disetujui tersebut.

- Setiap lapisan bahan urugan, bila kering, harus

dibasahi merata sampai tercapai kadar air tertentu untuk

mendapatkan kepadatan yang disyaratkan.

- Sisa-sisa galian dari lokasi area kerja harus dikeluarkan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

32

Page 33: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

oleh Penyedia Jasa Konstruksi, dengan biaya dan

tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.

5. Pelaksanaan Pekerjaan

-Galian

1) Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian

telah mencapai elevasi yang ditentukan atau telah

disetujui Konsultan Pengawas.

2) Semua bahan galian harus dikumpulkan dan atau

ditumpuk pada tempat tertentu sesuai petunjuk Konsultan

Pengawas. Bila disetujui Konsultan Pengawas, bahan

galian tersebut dapat digunakan untuk bahan urugan atau

dibuang dari lokasi proyek.

3) Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan

elevasi yang ditentukan atau petunjuk Konsultan

Pengawas, yang disebabkan karena kesalahan Penyedia

Jasa Konstruksi, kelebihan penggalian tersebut tidak

dapat dibayar dan Penyedia Jasa Konstruksi harus

memperbaiki daerah tersebut atas biaya Penyedia Jasa

Konstruksi.

4) Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa

agar tidak merusak patok-patok pengukuran atau

pekerjaan lain yang telah selesai. Semua kerusakan

yang disebabkan karena pekerjaan penggalian menjadi

tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi dan harus

diperbaiki oleh Penyedia Jasa Konstruksi tanpa biaya

tambahan atau waktu.

5) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyingkirkan setiap

batuan yang ditemukan pada daerah elevasi akhir pada

kedalaman minimal 150 mm di bawah elevasi akhir

rencana. Batuan dapat berupa batu atau serpihan keras

dalam batuan dasar asli, dan batu besar dengan volume

lebih dari 0.5 cm3 atau berukuran lebih besar dari 100

cm, yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan atau

diledakkan.

- Urugan

1) Penempatan Bahan Urugan

a) Bahan urugan tidak boleh dihampar atau dipadatkan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

33

Page 34: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

pada waktu hujan.

b) Bahan urugan di dalam atau di luar lokasi timbunan

harus ditempatkan lapis demi lapis dengan ketebalan

maksimal 200 mm (keadaan lepas) dan harus

dipadatkan dengan baik.

c) Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urugan harus

dipadatkan sampai kepadatan yang sebanding

dengan daerah sekitarnya.

d) Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urugan

harus dipadatkan sesuai nilai kepadatan yang

ditentukan.

e) Kecuali ditentukan syarat khusus, alat pemadat

tangan tidak diijinkan sebagai pengganti alat

pemadat mekanis.

f) Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh menempatkan

lapisan baru bahan urugan sebelum pemadatan

lapisan terdahulu disetujui Konsultan Pengawas.

g) Pengurugan tidak boleh dikerjakan tanpa persetujuan

dari Konsultan Pengawas.

- Pemadatan

1) Umum

a) Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan

harus memiliki kadar air yang sesuai dengan

ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai

kepadatan yang sesuai. Bahan harus memiliki kadar

air yang seragam pada seluruh lapisan bahan yang

akan dipadatkan.

Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata

menggunakan stamper atau alat pemadatan lain yang

disetujui.

b) Penggilasan harus dilakukan pada arah

memanjang sepanjang timbunan dan biasanya

dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah

dengan cara sedemikian rupa agar setiap bagian

menerima tingkat pemadatan yang sama.

c) Minimal sebuah mesin gilas harus dioperasikan

secara terus-menerus untuk setiap 600 m3 atau

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

34

Page 35: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

penempatan bahan setiap jam. Bila beberapa

timbunan kecil berada di beberapa tempat sehingga

sebuah mesin gilas tidak dapat memadatkan dengan

baik, harus disediakan mesin gilas tambahan.

d) Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar

setiap lapisan sedemikian rupa agar efisien.

2) Kepadatan Kering Maksimal dan Kadar Air Optimal

Kepadatan kering maksimal dan kadar air optimal harus

ditentukan berdasarkan metoda ASTM D1557 (AASHTO

T180) yang umum dikenal sebagai Modified Proctor Test.

3) Pengawasan Kelembaban

Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai

kepadatan tinggi, bahan urugan dan permukaan yang

akan menerima bahan urugan harus memiliki kadar air

yang disyaratkan. Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan

melakukan pemadatan sampai dicapai kadar air sesuai

dengan yang disyaratkan. Penyedia Jasa Konstruksi harus

melembabkan bahan urugan atau permukaan yang akan

diurug bila kondisinya terlalu kering. Bahan urugan yang

terlalu basah harus dikeringkan sampai dicapai kadar air

yang sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan

mekanis.

4) Pemadatan

a) Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan pekerjaan

penggilasan daerah yang dikupas atau dipotong

sesuai petunjuk Tim Teknis, untuk memastikan

adanya tanah lunak yang ada di lokasi tersebut.

Penyedia Jasa Konstruksi harus menggunakan truk

bermuatan, mesin gilas atau peralatan pemadatan

lainnya yang disetujui. Jenis ukuran dan berat

peralatan harus sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

b) Penyedia Jasa Konstruksi harus menempatkan dan

memadatkan bahan urugan pada tempat rendah. Bila

ditemui tempat basah, Penyedia Jasa Konstruksi harus

memberitahukannya kepada Konsultan Pengawas

agar dapat ditentukan perbaikannya. Lokasi yang

mendukung struktur/konstruksi harus diawasi selama

pelaksanaan penggilasan dan harus disetujui Tim

Teknis sebelum pekerjaan dilanjutkan.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

35

Page 36: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

5) Kepadatan Tanah Kohesif

Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih berat

partikel yang melalui saringan No. 200, yang

membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan

ASTM D1557 (AASHTO T180), dan dinyatakan dalam

persentase kepadatan kering maksimal dan kadar air,

pada saat pemadatan harus memenuhi ketentuan berikut:

DAERAH PEMADATANKEPADATAN

RELATIF%

KADAR AIR%

Pemadatan Umum 90 -3 Wo +3Jalan Utama dan Daerah Parkir Kendaraan Berat

95 -4 Wo +2

Jalan Penghubung dan Daerah Parkir Kendaraan Ringan

95 -4 Wo +3

Pemadatan Saluran (kecuali ditentukan lain)

90 -3 Wo +3

* Wo = Kadar Air Optimal

6) Kepadatan Tanah Tidak Kohesif

Tanah yang mengandung kurang dari 30% berat partikel

yang melalui saringan No. 200, yang membutuhkan

pemadatan relatif, seperti ditentukan ASTM D1557

(AASHTO T180), dan dinyatakan dalam persentase

kepadatan kering maksimal dan kadar air, pada saat

pemadatan harus memenuhi ketentuan berikut:

DAERAH PEMADATAN KEPADATAN RELATIF (%)

Timbunan di bawah lapisan drainase

Tidak ada persyaratan khusus. Cukup digilas mini backhoe.

Timbunan pengisi di bawah pelat lantai

95Bisa juga diperiksa dengan beberapa kali lintasan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas

Dasar jalan 95Pemadatan saluran 92Saluran Tidak ada persyaratan khusus

- Pembuangan Bahan Galian

Semua bahan galian yang memenuhi persyaratan harus

digunakan untuk urugan. Bahan yang tidak sesuai untuk

pengurugan harus dibuang pada tempat yang ditentukan.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

36

Page 37: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

10.2. Pekerjaan Anti Rayap

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan alat,

serta pelaksanaan pekerjaan anti rayap. Pekerjaan ini akan

mencakup:

Anti rayap galian footplat + balok menerus

Anti rayap galian footplat

Anti rayap galian pondasi batu kali

Anti rayap bawah lantai

2. Standar/Rujukan

- Standar Nasional Indonesia (SNI):

SNI 03-2404-2000 - Tata Cara Pencegahan Serangan

Rayap pada Bangunan Rumah dan Gedung.

SNI 03-2405-1991 - Tata Cara Penanggulangan

Rayap pada Bangunan Rumah dan Gedung dengan

Termisida.

SNI 03-3233-1992 - Panduan Pengawetan Kayu

dengan Cara Pemulasan, Pencelupan dan

Perendaman.

- Peraturan setempat yang diberlakukan.

3. Prosedur Umum

- Data Teknis

1) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan detail

data teknis bahan-bahan dari pabrik pembuat berikut

petunjuk pelaksanaannya.

2) Setelah penyelesaian pekerjaan, Penyedia Jasa

Konstruksi harus menyerahkan sertifikat pelaksana

pekerjaan yang menyatakan bahwa pekerjaan telah

dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dari pabrik

pembuat dan ketentuan spesifikasi yang ditetapkan.

- Kualitas Pekerjaan

1) Pekerjaan harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa

Konstruksi yang berpengalaman dalam melaksanakan

pekerjaan bidang ini secara memuaskan, untuk tipe

dan skala/besaran yang sama.

2) Hanya pekerja yang berpengalaman dan yang benar-

benar terbiasa dengan persyaratan yang ditentukan

yang boleh dipekerjakan. Penyedia Jasa Konstruksi

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

37

Page 38: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

harus menyediakan Konsultan Pengawas yang

cakap/ahli yang akan selalu berada di lapangan

selama pekerjaan ini berlangsung.

3) Data dan kualifikasi perusahaan harus sebagai

berikut:

a) Data perusahaan yang berlaku dan resmi.

b) Ijin pemerintah yang berlaku untuk pelaksanaan

pekerjaan pengendalian rayap.

c) Daftar referensi pengaplikasian anti rayap yang

dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan.

d) Ijin yang berlaku untuk penggunaan obat anti

rayap tertentu yang dikeluarkan oleh Departemen

Kesehatan.

e) Referensi kemampuan pelaksanaan pengendalian

rayap dan pengalaman lapangan.

f) Daftar referensi pendukung dari konsultan resmi

pengendalian rayap.

g) Nomor pajak perusahaan

Perusahaan pelaksana pengendalian rayap yang

terpilih harus disetujui Konsultan Pengawas.

4) Perusahaan tersebut harus mampu menunjukkan

rancangan berikut proposal pengaplikasian dan

biaya pengendalian rayap pada bangunan.

5) Tanah bangunan yang akan diberi anti rayap

harus berada minimal 800 cm dari sumber air yang

akan dibor.

- Kondisi Lingkungan

1) Tidak diijinkan memberikan racun tanah bila terdapat

air permukaan.

2) Bila tanah terganggu setelah pengaplikasian, perbaiki

bagian yang rusak tersebut.

3) Lakukan tindakan pencegahan untuk melindungi

orang-orang yang berada di lokasi dari bahaya

bahan-bahan beracun.

4. Spesifikasi Bahan

- Bahan Anti Rayap

1) Bahan yang digunakan adalah cairan yang

mengandung bahan aktif cypermnathrium. Setiap

bahan anti rayap memiliki kemampuan dan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

38

Page 39: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

karakteristik masing-masing, tingkat keracunan dan

harga. Bahan anti rayap yang terpilih untuk pekerjaan

ini harus berada dalam kemasan asli, dan dapat

diperiksa.

2) Setiap bahan anti rayap memiliki kemampuan dan

karakteristik masing-masing, tingkat keracunan dan

harga. Bahan anti rayap yang terpilih untuk

pekerjaan ini harus berada dalam kemasan asli, dan

dapat diperiksa.

- Peralatan

Persyaratan minimal untuk peralatan pengendalian rayap

terdiri dari:

1) Penyemprot bertenaga, termasuk wadah air dan

aksesori.

2) Penyemprot dan alat penyuntik.

3) Kompresor termasuk wadah dan aksesori.

4) Peralatan keselamatan kerja untuk setiap pekerja.

5) Kotak P3K.

5. Pelaksanaan Pekerjaan

- Peraturan Pemerintah

Dalam proses aplikasi, peraturan/regulasi pemerintah

harus ditaati, sesuai dengan tersebut berikut:

1) Peraturan keselamatan kerja pekerja yang diterbitkan

oleh Departemen Tenaga Kerja.

2) Peraturan transportasi dan penggunaan pestisida dan

pembuangan wadah kosong bekas pestisida, yang

diterbitkan Departemen Pertanian.

3) Peraturan perlindungan lingkungan dari polusi,

dikeluarkan oleh Departemen Lingkungan Hidup.

- Pengolahan Tanah

1) Selama persiapan, langkah-langkah berikut harus

diambil:

a) Bersihkan tanah dari akar-akar dan kayu-kayu

yang tidak terpakai.

b) Tanah landai harus dikerjakan dengan cara yang

berbeda agar limpahan cairan anti rayap tidak

jatuh ke dalam tanah.

2) Pengaplikasian tidak diijinkan bila:

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

39

Page 40: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

a) Tanah tergenang air yang mengalir.

b) Hujan lebat akan turun.

c) Tanah sekitar tertutup untuk rencana sumur air

atau bak penyimpan air, atau sumur air dari

bangunan sebelah-menyebelah.

d) Tanah mudah pecah/retak selama musim kering.

3) Persiapan pemberian anti rayap, antara lain harus

sebagai berikut:

a) Wadah cairan anti rayap harus siap dan bersih,

setelah penggunaan regular.

b) Air bersih harus diisikan ke dalam wadah dan

dicampur dengan cairan anti rayap yang

dibutuhkan dalam perbandingan jumlah yang

sesuai dengan petunjuk penggunaan.

- Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia

Barang/Jasa berkoordinasi dengan Konsultan

Pengawas.

- Area yang akan dilaksanakan pekerjaan anti rayap

harus dilokalisir dan teridentifikasi dengan jelas.

- Pekerjaan anti rayap harus dilakukan oleh sub

Penyedia Jasa Konstruksi.

- Subkon penyedia pekerjaan anti rayap harus

menyerahkan surat garansi untuk pekerjaan anti rayap.

- Metoda Kimiawi-Mekanis

Metoda ini diaplikasikan pada bangunan yang

memiliki balok beton bertulang dan lantai beton di

atas struktur pondasi.

Perlakuan terdiri sebagai berikut:

1) Tanah Pondasi

a) Setelah rongga sepanjang dua sisi

pondasi telah diisi dengan tanah, tanah

pengisi tersebut diberi cairan anti rayap

sebanyak 5 liter/meter² dan dengan

kedalaman 300 mm.

b) Tempat-tempat atau titik-titik yang mudah

ditembus rayap harus diolah dengan cairan

yang sama sebanyak 4-7.5 liter per meter

persegi, tergantung pada kepadatan dan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

40

Page 41: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

kondisi masing-masing tampat atau titik.

c) Perlakuan yang sama harus dilakukan pada

lubang masuk pipa dan kabel ke dalam

bangunan.

d) Banyaknya jumlah titik yang harus

disuntik/inject per m² pada kedalaman 300

mm adalah 2 (dua) titik, apabila ditemukan

kedalaman tanah yang lebih besar maka

Penyedia Jasa Konstruksi harus

menggunakan alat bantu untuk memenuhi

persyaratan untuk kondisi kedalaman 300

mm.

e) Untuk kondisi kedalaman tanah dua kali atau

lebih besar, dengan kelipatan kedalaman 300

mm. Dilakukan metode berlapis, jadi alat

suntik/inject dilakukan tiap 300 mm,

kemudian alat suntik tersebut dilakukan yang

sama untuk kedalaman setelahnya pada

lapis tanah di atasnya.

2) Tanah Lantai

a) Sebelum penebaran lapisan pasir pada

pemasangan ubin untuk lantai, tanah lantai

harus disemprot secara merata dengan cairan

anti rayap dalam jumlah sebanyak 5 liter/m².

b) Pada jarak 100 cm dari bagian luar dinding

sekeliling bangunan, perlakuan yang sama

harus dilakukan.

c) Waktu pelaksanaan harus disiapkan dan

direncanakan dan dijadwalkan sesuai dengan

pelaksanaan konstruksi.

- Metode anti rayap untuk galian (pada dasar dan

dinding galian) menggunakan metode spray,

sedangkan pada tanah urug menggunakan metode

inject atau suntik.

- Perlakuan Tanah Pertamanan

Walaupun tanah pertamanan tidak termasuk dalam

perlakuan struktur bangunan, bila penempatan tanah

berdekatan/bersisian dengan bangunan, perlakuan

yang sama harus dilaksanakan dengan cara yang

sama dengan prosedur perlakuan tanah lantai. Bagian

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

41

Page 42: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

lain tidak perlu diolah dengan anti rayap khusus.

- Perlakuan Kayu

Struktur kayu harus secara kimiawi diperlakukan

sesuai dengan SNI 03-3233-1992. Metoda lain

adalah aplikasi cairan anti rayap dengan

penyemprot bertenaga ke struktur kayu sesuai

petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat sebelum

kayu dicat.

10.3. Pekerjaan Beton

1. Ketentuan Umum

- Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik

dan atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton

secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan

teknis ini. Di dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan

beton dan struktur beton harus sesuai dengan standar-

standar yang sesuai syarat-syarat teknik umum di atas.

- Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan

ini dengan ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana

tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar-gambar

rencana, dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh

Konsultan Pengawas.

- Semua material yang digunakan di dalam Pekerjaan ini

harus merupakan material yang kualitasnya teruji dan atau

dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan.

- Penyedia Jasa Konstruksi wajib melakukan pengujian

beton yang akan digunakan di dalam pekerjaan ini.

Termasuk dalam hal ini membuat (Mix Design/Trial Mix),

sampel beton dan slump. Mix design yang pernah

dilakukan pada proyek sebelumnya yang mutunya sesuai

mutu pekerjaan proyek ini dapat dilampirkan/dimasukkan

dalam brosur usulan penawaran dokumen teknis.

- Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas

dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera

dikeluarkan dari lokasi kegiatan dan tidak diperkenankan

untuk digunakan kembali.

- Jika tidak dijelaskan dalam gambar kerja (termasuk

standar detail tulangan), maka Gambar Kerja (Shop

Drawing) untuk detail penulangan, pembengkokan, dan

pemasangan penulangan beton harus sesuai SNI 03-6916-

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

42

Page 43: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

2002 dan atau ACI 315 "Manual of Standard Practice for

Detailing Reinforced Concrete Structures" memperlihatkan

bar schedule, jarak sengkang, diagram pembengkokan

batang tulangan, dan pengaturan penulanganbeton.

Termasuk penulangan khusus yang diperlukan untuk

lubang pada struktur beton.

- Sambungan tulangan tidak diijinkan berada pada daerah

(SNI 03-2847-2002, 23.3.2.3 dan 23.4.3.2):

Pada daerah hubungan balok-kolom

Pada daerah hingga jarak dua kali tinggi balok dari

muka kolom

Pada daerah tumpuan kolom

- Test Batang Tulangan dan Beton: Ditunjuk

agen/laboratorium pengujian yang independen dan

disetujui oleh Konsultan Pengawas, untuk melakukan test

evaluasi bahan dan untuk merencanakan campuran beton.

- Bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan dapat

membutuhkan test dan test ulang setiap saat selama

pelaksanaan pekerjaan. Test, termasuk test ulang atas

bahan yang ditolak yang telah terpasang dilakukan atas

biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

2. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang diatur di dalam persyaratan teknis ini

meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai

dengan gambar rencana:

a. Pekerjaan beton/struktur beton yang sesuai dengan

gambar rencana, termasuk di dalamnya pengadaan

bahan, upah, pengujian dan peralatan-bantu yang

berhubungan dengan pekerjaan tersebut.

b. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua

penulangan (reinforcement) dan bagian-bagian dari

pekerjaan lain yang tertanam di dalam beton.

c. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran bekisting

beton, penyelesaian dan perawatan beton dan semua

jenis pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan beton.

d. Lantai 1

Cor rabat bawah pondasi footplat + balok menerus

tebal = 100 mm, 1 pc : 3 ps : 5 sp

Cor rabat bawah pondasi footplat tebal = 100 mm, 1

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

43

Page 44: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

pc : 3 ps : 5 sp

Cor rabat bawah lantai tebal = 100 mm, 1 pc : 3 ps : 5

sp

Cor rabat bawah ramp tebal = 100 mm, 1 pc : 3 ps : 5

sp

Cor footplat menerus + balok f'c = 20 MPa

Cor footplat uk. 1200 x 1200 mm f'c = 20 MPa

Cor kolom mutu beton f'c 20 MPa

Cor sloof mutu beton f'c 20 MPa

Cor balok tangga f'c = 20 MPa

Cor balok f'c = 20 MPa

Cor plat tangga f'c =20 MPa

Cor plat lantai f'c = 20 Mpa

Cor beton meja zink 1pc : 3 ps : 5sp

Cor beton meja wastafel 1pc: 3ps : 5sp

e. Lantai 2

Cor kolom mutu beton f'c 20 MPa

Cor balok f'c = 20 MPa

Cor plat lantai f'c = 20 Mpa

Cor beton meja wastafel 1pc:3 ps: 5sp

Cor beton plat topi 1pc : 3 ps : 5sp

3. Spesifikasi Bahan

- Semen

Semen yang digunakan dibagi menjadi 2 (dua) bagian:

1) Struktur atas

Semen yang digunakan adalah Semen Portland

Komposit (Portland Composite Cement, PCC), sesuai

SNI 15-7064-2004. Jumlah semen minimum adalah

325 kg/m3, sesuai SK SNI T -15 – 1990 – 03.

2) Beton struktur harus menggunakan beton Ready Mix.

3) Semen yang digunakan merupakan hasil produksi

dalam negeri satu merk (tidak diperkenankan

menggunakan bermacam-macam jenis/merk). Semen

harus disimpan sedemikian rupa hingga mencegah

terjadinya kerusakan bahan atau pengotoran oleh

bahan lain. Penyimpanan semen harus dilakukan di

dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga

semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab,

terjamin tidak tercampur dengan bahan lain. Urutan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

44

Page 45: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

penggunaan semen harus sesuai dengan kedatangan

semen tersebut di lokasi pekerjaan. Semen yang akan

digunakan harus disertakan brosurnya.

- Agregat Kasar (Split/Batu Pecah)

Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan

berikut ini:

Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan

dari SII 0052-80 tentang “Mutu dan Cara Uji Agregat

Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka

agregat tersebut harus memenuhi ketentuan ASTM C33

“Specification for Concrete Aggregates”.

Agregat kasar yang digunakan untuk beton struktur adalah

batu pecah dengan persyaratan sebagai berikut:

1) Batu pecah adalah butiran mineral hasil pecahan batu

alam yang dapat melalui ayakan berlubang persegi 25

mm dan tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2

mm.

2) Batu pecah harus keras, bersih serta besar butirannya

dan gradasinya tergantung pada penggunaannya.

3) Batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih dari

1%.

4) Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari

batu butiran, batu pecah atau bahan lainnya yang

disetujui yang memiliki karakteristik serupa yang

keras, tahan lama dan bebas dari bahan-bahan yang

tidak diinginkan. Agregat kasar harus bebas dari

bahan-bahan yang merusak dan harus memenuhi

ketentuan berikut:

BAHANMETODE UJI

AASHTOBERAT %

MAKSIMAL

Gumpalan tanah liat T112 0,25 %Bahan lolos saringan no. 200 T11 1 %Bahan tipis panjang lebih dari 5x ketebalan maksimal

- 10 %

Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari

batas persentase yang ditentukan dalam Spesifikasi

Teknis ini dan atau disetujui Konsultan Pengawas.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

45

Page 46: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi

ketentuan ASTM A 33:

UKURAN MAKSIMAL

BATU PECAH (cm)

PRESENTASE BERAT LOLOS SARINGAN %

UKURAN SARINGAN

5,08 2,54 1,905 1,27 0,952No. 4

No. 8

No. 16

3,8195 – 100

- - -10 – 30

0 – 5

- -

1,905 - 10090 – 100

-20 – 55

0 – 10

0 – 5

-

0,952 - - - 10085 – 100

10 - 30

0 - 10

0 - 5

Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus

digabung dengan ukuran lain dengan perbandingan

berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang

memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.

- Agregat Halus

Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat

yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-3 diantaranya yang

paling penting:

1) Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan

dengan jari dan pengaruh cuaca.

2) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.

3) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka

ragam besarnya, apabila diayak dengan ayakan 150,

maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2% dari berat

sisa butiran-butiran di atas ayakan 1 mm minimal 10%

dari berat sisa butiran-butiran di atas ayakan 0.25 mm,

berkisar antara 80% sampai 90% dari berat.

4) Pasir laut tidak boleh digunakan.

5) Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan

pengujian di laboratorium.

6) Kadar warna zat organik tidak lebih dari grid 3 (diuji

dengan NaOH 3%).

7) Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir

keras dan harus disetujui Konsultan Pengawas.

Agregat halus harus memenuhi ketentuan berikut:

JENIS BAHANMETODE UJI

AASHTOBERAT %

MAKSIMAL

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

46

Page 47: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Gumpalan tanah liatBahan lolos saringan no. 200

T 112T11

0,5 %3 %

8) Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan

anorganik, asam, alkali dan bahan lain yang merusak.

Agregat halus harus merata digradasi dan harus

memenuhi ketentuan gradasi berikut:

UKURAN SARINGAN% BERAT YANG LOLOS

(AASHTO T27)3/8”No. 4No. 16No. 50No. 100

(9,5 mm)(4,75 mm)(1,18 mm)

(0,300 mm)(0,150 mm)

10095 – 10045- 8010 – 302 - 10

- Air

Air yang digunakan untuk campuran beton harus

memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini:

1) Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan

benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara

visual.

2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan

dapat merusak beton (asam-asam, zat organic, dan

sebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Kandungan

clorida (Cl) tidak lebih dari 500 ppm dan senyawa

sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.

3) Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya

harus bersih dan bebas dari unsur- unsur yang

merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan

anorganik lainnya.

Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi

manusia tidak perlu diuji. Bagaimanapun, bila hal ini

terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di

atas, harus diuji dan memenuhi ketentuan AASHTO

T26 dan atau disetujui Konsultan Pengawas.

- Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-

ketentuan berikut ini:

1) Sesuai dengan SNI 07-2052-2002, mengenai baja

tulangan beton.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

47

Page 48: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

2) Baja batangan untuk keperluan umum (BjKU) tidak

diijinkan digunakan untuk keperluan penulangan

konstruksi beton (SNI 7614-2010).

3) Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan,

retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-cerna yang

dalam, atau berlapis-lapis.

4) Permukaan batang baja tulangan beton deform harus

bersirip teratur.

5) Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan

beton deform harus terletak pada jarak yang teratur.

6) Untuk tulangan utama harus digunakan baja tulangan

deform (BJTS), dengan jarak antara dua sirip

melintang tidak boleh lebih dari 70% diameter

nominalnya dan tinggi siripnya tidak boleh kurang dari

5% diameter nominalnya.

7) Tulangan ulir menggunakan BJTS/BJTD 40 dan

tulangan polos menggunakan BJTP 24.

8) Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang

digunakan harus dibuktikan dengan sertifikat pengujian

laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai

kuat leleh, berat per meter panjang, diameter, dan

regangan dari bahan tulangan dimaksud. Penyedia

Jasa Konstruksi Penyedia Jasa Konstruksi harus

mengajukan brosur dan hasil tes tulangan pada proyek

sebelumnya yang memenuhi syarat dan dapat

digunakan pada pekerjaan ini dan dimasukkan dalam

usulan penawaran data teknis.

9) Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian di pabrik tidak

melampaui kuat leleh yang ditentukan sebesar lebih

dari 120 MPa (uji ulang tidak boleh memberikan hasil

yang melampaui harga ini sebesar lebih dari 30 MPa)

(SNI 03-2847-2002, pasal 23.2.5).

10) Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual

(batas ulur) tidak kurang dari 1,25 (SNI 03-2847-2002,

pasal 23.2.5).

11) Diameter nominal baja tulangan (baik deform/BJTS)

yang digunakan harus ditentukan dari sertifikat

pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus:

atau

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

48

Page 49: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Dimana :

d = diameter nominal dalam mm

B = berat baja tulangan (N/mm)

G = berat baja tulangan (kg/m)

12) Toleransi Ukuran Diameter adalah sebagai berikut:

DIAMETER TULANGAN

BAJA TULANGAN

TOLERANSI DIAMETER

YANG DIIJINKAN

Ø 6 mm ± 0.3 mmØ 8 < d < D 14 mm ± 0.4 mmD 16 < d < D 25 mm ± 0.5 mmD 28 < d < D 34 mm

d < D 35± 0.6 mm± 0.8 mm

(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 3)

13) Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam

pasal ini sebagai berikut:

DIAMETER TULANGANBAJA TULANGAN

TOLERANSI BERATYANG DIIJINKAN

Ø 6 < d < Ø 8 mm ± 7 %Ø 10 < d < D16 mm ± 6 %D 16 < d < D 28 mm ± 5 %

Ø > D 28 mm ± 4 %

(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel 4)

14) Toleransi tarik mínimum dan regangan mínimum

sebagai berikut:

SIMBOL

BATAS ULUR

MINIMUM (kg/mm2)

KUAT TARIK MINIMUM (kg/mm2)

REGANGAN MINIMUM

(%)

BJTP 24 24 39 20BJTP 30 30 45 18BJTD 30 30 45 18BJTD 35 35 50 18BJTD 40 40 57 16BJTD 50 50 63 12

(Sumber : SNI 07 – 2052 – 2002 tabel sifat mekanis)

15) Sebelum pengiriman baja tulangan dilakukan,

Penyedia Jasa Konstruksi harus menunjukan sample,

hasil uji tarik, berat dan diameter yang akan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

49

Page 50: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

digunakan. Hal ini akan mempermudah dan dapat

menjaga kualitas. Di lokasi proyek Penyedia Jasa

Konstruksi harus menyediakan alat calliper untuk

mengukur diameter tulangan polos, dan timbangan

harus disediakan untuk menimbang berat tulangan ulir.

16) Tulangan yang sudah berada di lokasi proyek tetap

dilakukan pengujian di Laboratorium bahan dan

pekerjaan pembesian belum bisa dilaksanakan

sebelum hasil pengujian memenuhi persyaratan.

17) Pengambilan dan pengiriman sampel uji

kelaboratorium di lakukan oleh Penyedia Jasa

Konstruksi dan Konsultan Pengawas.

18) Baja tulangan yang didatangkan harus dalam bentuk

lonjoran/tidak boleh ditekuk, kecuali untuk baja

tulangan polos dibawah Ø 12 mm.

19) Sebagai akibat dari baja tulangan polos yang ditekuk

pada pasal sebelumnya, maka tulangan sepanjang

500 mm di daerah tekukan tidak boleh digunakan.

20) Ujung bawah tulangan pokok yang bertemu pondasi

ditekuk kerah dalam sepanjang lebar kolom

ditambahkan 30 cm.

-Penggunaan bahan tambah pada campuran beton

(admixtures) harus seijin Konsultan Pengawas.

-Bekisting

Bekisting menggunakan balok kayu kalimantan kelas III,

multiplek tebal minimal 9 mm (untuk beton struktur), paku

dan lain-lain. Semua bahan harus disetujui oleh Konsultan

Pengawas.

Jika tidak ditetapkan lain, waktu pembongkaran bekisting

adalah sesuai SNI 03-2847-2002 & S-2002 (ACI 347-04).

Tanggung jawab pembongkaran bekisting tersebut

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa

Konstruksi.

Kolom: 12 jam

Sisi samping balok induk & balok anak: 12 jam

Pelat: ketika kuat tekan beton mencapai min 75% f’c

pada 7 hari, jika di-curing dalam suhu maksimum 32oC

(90oF).

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

50

Page 51: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

- Perancah

Untuk perancah/steak werk harus menggunakan

scafolding.

4. Evaluasi dan Pengujian Beton

- Frekuensi pengambilan sample beton:

1) Pengujian kekuatan minimum masing-masing mutu

beton yang dicor setiap harinya adalah:

satu pasang benda uji per hari.

satu pasang benda uji untuk setiap 120 m3

beton.

satu pasang benda uji untuk setiap 500 m2

luasan permukaan lantai atau dinding.

2) Pada suatu pekerjaan pengecoran, jika volume total

adalah sedemikian hingga frekuensi pengujian yang

disyaratkan SNI 03 – 2847 – 2002 hanya akan

menghasilkan jumlah uji kekuatan beton kurang dari 5

untuk suatu mutu beton, maka satu pasang benda uji

harus diambil dari paling sedikit 5 adukan yang dipilih

secara acak atau dari masing-masing adukan

bilamana jumlah adukan yang digunakan adalah

kurang dari lima.

3) Jika volume total dari suatu mutu beton yang

digunakan kurang dari 40 m3, maka pengujian kuat

tekan tidak perlu dilakukan bila bukti terpenuhinya kuat

tekan diserahkan dan disetujui oleh Konsultan

Pengawas.

4) Suatu uji kuat tekan harus merupakan nilai kuat tekan

rata-rata dari dua contoh (satu pasang) uji silinder

yang berasal dari adukan beton yang sama dan diuji

pada umur beton 28 hari atau pada umur uji yang

ditetapkan.

(Sumber: SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.2).

5) Jumlah benda uji boleh ditambahkan sesuai kebutuhan

Konsultan Pengawas yang telah disetujui oleh Tim

Teknis.

6) Benda uji tidak diperkenankan terkena sinar matahari

langsung.

7) Pengujian kuat tekan beton sesuai SNI 03-1974-1990,

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

51

Page 52: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.

- Untuk kekentalan adukan, setiap 5 m3 (1 truck readymix)

adukan beton harus dibuat pengujian slump, dengan

ketentuan sebagai berikut:

BAGIAN KONSTRUKSI NILAI SLUMP (MM)

a. Plat Lantai 100 ± 20b. Balok 100 ± 20c. Kolom 100 ± 20d. Pondasi 100 ± 20

Benda Uji Beton harus teridentifikasi, dan

dikelompokan berdasar waktu pemakaian saat

penuangan mortar pada Formwork/Bekisting. Untuk

pekerjaan ini di lokasi proyek Penyedia Jasa

Konstruksi harus menyediakan alat slump test minimal

5 unit untuk uji workability.

- Uji slump harus dilakukan pada setiap truck ready mix dan

pembuatan sampel uji beton. Metoda harus memenuhi

standar ASTM C 143 dan SNI 03-1972-1990, Metode

Pengujian Slump Beton.

- Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam

persyaratan teknis ini, Pelaksana harus mengacu pada

seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab 5, Tata

Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI

03 – 2834 – 1993).

- Campuran beton yang digunakan dalam pekerjaan ini

adalah sebagai berikut:

BAGIAN KONSTRUKSI CAMPURAN BETON

a. Cor rabat 1PCC : 3Pasir : 5Splitb. Cor plat meja beton 1PCC : 2Pasir : 3Split

- Mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah

kuat tekan pada umur 28 hari sebagai berikut:

BAGIAN KONSTRUKSIMUTU BETON (f’C)

a. Footplat 20 MPa b. Balok 20 MPa

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

52

Page 53: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

c. Kolom 20 MPa d. Tangga 20 MPa

- Selimut beton sesuai Gambar Kerja, jika tidak disebutkan

dalam gambar kerja, maka selimut beton yang digunakan

adalah:

ITEMTEBAL SELIMUT BETON

(mm)Pondasi 75

Sloof 50

Pelat 20

Balok 40

Kolom 40

Tangga 20

- Benda uji kuat tekan beton adalah silinder diameter 150

mm dengan tinggi 300 mm.

- Instansi penguji kuat tekan beton ditentukan oleh

Konsultan Pengawas dimana instansi yang dipilih adalah

instansi yang terakreditasi.

- Kuat tekan suatu mutu beton dapat dikategorikan

memenuhi syarat apabila:

o Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuat tekan yang

berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih besar

dari f’c.

o Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung sebagai

nilai rata-rata dari dua hasil uji contoh silider

mempunyai nilai dibawah f’c melebihi dari 3.5 MPa (f’c

– 3.5 MPa).

(sumber : SNI 03 – 2847 – 2002 : pasal 7.6.3).(3))

- Apabila hasil pengujian silinder beton memberikan hasil di

bawah persyaratan, maka harus ditindak lanjuti uji

langsung di lapangan.

5. Pelaksanaan Pekerjaan

- Pekerjaan Pembesian

1) Kait dan Pembengkokkan

a) Penulangan harus dilengkapi dengan

kait/bengkokan minimal sesuai ketentuan SNI

03-6816-2002, atau sesuai petunjuk Konsultan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

53

Page 54: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Pengawas.

b) Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau

diluruskan dengan cara-cara yang merusak

tulangan itu.

c) Batang tulangan yang diprofilkan, setelah

dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh

dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari

bengkokan sebelumnya.

d) Batang tulangan yang tertanam sebagian di

dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau

diluruskan dilapangan, kecuali apabila

ditentukan di dalam gambar-gambar rencana

atau disetujui oleh Konsultan Perencana.

e) Membengkokkan dan meluruskan batang

tulangan harus dilakukan dalam keadaan

dingin.

f) Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan

dari baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat

dipanaskan sampai kelihatan merah padam

tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih dari

850˚C.

g) Apabila batang tulangan dari baja lunak yang

mengalami pengerjaan dingin dalam

pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan

di atas 100˚C yang bukan pada waktu las,

maka dalam perhitungan-perhitungan sebagai

kekuatan baja harus diambil kekuatan baja

tersebut yang tidak mengalami pengerjaan

dingin.

h) Batang tulangan dari baja keras tidak boleh

dipanaskan, kecuali diijinkan oleh perencana.

i) Batang tulangan yang dibengkok dengan

pemanasan tidak boleh didinginkan dengan

jalan disiram dengan air.

2) Pemotongan

Panjang baja tulangan beton yang melebihi ketentuan

(kecuali lewatan) harus dipotong dengan alat

pemotong besi atau alat pemotong yang disetujui

Konsultan Pengawas.

Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

54

Page 55: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

dudukan mesin, peralatan dan alat utilitas lainnya,

tulangan beton harus dipotong sesuai dengan besar

atau ukuran bukaan.

3) Pasak Besi/Dowel

Pasak besi harus digunakan untuk meningkatkan

kekuatan sambungan. Untuk lantai beton dengan tebal

sampai dengan 130 mm digunakan pasak besi

diameter 12 mm panjang 600 mm setiap jarak 250

mm.

Untuk lantai beton tebal 150 mm sampai 200 mm

digunakan pasak besi diameter 12 mm panjang 800

mm setiap jarak 200 mm.

4) Penempatan dan Pengencangan

a) Sebelum pemasangan, tulangan beton harus

bebas dari debu, karat, kerak lepas, oli, cat dan

bahan asing lainnya.

b) Semua tulangan beton harus dipasang dengan

baik, sesuai dengan mutu, dimensi dan lokasi.

Penahan jarak dengan bentuk balok persegi atau

gelang- gelang harus dipasang pada setiap m²

atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan

User. Batu, bata atau kayu tidak diijinkan

digunakan sebagai penahan jarak atau sisipan.

Semua penahan jarak atau sisipan harus diikat

dengan kawat no. AWG 16 (φ 1.62 mm) atau

yang setara. Las titik dapat dilakukan pada baja

lunak pada tempat-tempat yang disetujui

Konsultan Pengawas.

- Cetakan Beton

Acuan yang dibuat dari kayu balok dan multiplek tebal

minimum 9 mm dan harus memenuhi syarat-syarat

kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang

baik untuk pekerjaan finishing. Penyedia Jasa Konstruksi

harus memberikan contoh (sample) bahan yang akan

dipergunakan sabagai acuan untuk disetujui Konsultan

Pengawas, cetakan beton (bekisting) harus benar-benar

kuat dan kokoh sehingga tidak terjadi kegagalan pada

bekisting yang dapat mengubah baik bentuk maupun

ukuran elemen struktur.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

55

Page 56: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

- Pengadukan dan Alat Aduk

1) Dalam pekerjaan ini Penyedia Jasa Konstruksi beton

yang digunakan harus menggunakan beton ready mix

dengan mutu beton sesuai yang dijelasakan dalam

SDP ini di atas.

Perusahaan yang sudah direkomendasikan, Penyedia

Jasa Konstruksi harus membuat surat pernyataan

kerjasama dengan sub Penyedia Jasa Konstruksi

ready mix. Sub Penyedia Jasa Konstruksi sebelum

pembuatan beton harus menyampaikan rancangan

campuran beton dengan mutu beton seperti yang

sudah disebutkan pada bagian lain pada dokumen ini.

Surat kerja sama dan rancangan campuran

dilampirkan dalam penawaran dokumen teknis.

2) Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang

dilakukan, harus mendapatkan persetujuan Konsultan

Pengawas Seluruh operasi harus dikontrol/diawasi

secara kontinyu oleh Konsultan Pengawas.

- Pengangkutan Adukan

1) Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke

tempat penyimpanan akhir (sebelum dituang), harus

sedemikian hingga tercegah terjadinya pemisahan

(segregasi) atau kehilangan material.

2) Alat angkut yang digunakan harus mampu

menyediakan beton di tempat penyimpanan akhir

dengan lancar, tanpa mengakibatkan pemisahan

bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang

dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton

antara pengangkutan yang berurutan.

3) Pengangkutan beton dari ready mix ke lokasi proyek

menggunakan truk molen dengan jumlah yang cukup.

4) Penggunakan bahan aditif harus seijin Konsultan

Pengawas.

- Penuangan Beton

1)Beton yang akan dituang harus sedekat mungkin ke

cetakan akhir (maksimum 1 meter) untuk mencegah

terjadinya segregasi karena penuangan kembali atau

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

56

Page 57: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

pengaliran adukan.

2)Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan

dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian

hingga beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat

mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara

tulangan.

3)Beton yang telah mengeras sebagian dan atau telah

dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang ke

dalam cetakan.

4)Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton

yang diaduk kembali setelah mengalami pengerasan

tidak boleh dipergunakan kembali.

5)Waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak boleh

lebih dari 1 jam. Pengecoran harus dilakukan

sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya

pemisahan material dan perubahan letak tulangan.

6)Pengangkutan/pengecoran pada plat lantai dan balok

harus menggunakan concrete pump. Penyedia Jasa

Konstruksi harus menyediakan alat concrete pump

kerjasama dengan ready mix.

7)Pelaksana harus memberitahukan Konsultan Pengawas

selambat-lambatnya 2 hari sebelum pengecoran beton

dilaksanakan.

8)Untuk setiap pelaksanaan pengecoran harus mendapat

ijin dari Konsultan Pengawas.

9)Campuran beton yang sudah ditakar termasuk beton

ready mix yang dikirim ke lokasi proyek tidak

diperkenankan ditambah air diluar proporsi

campurannya.

- Pemadatan Beton

1) Pemadatan beton harus dilakukan dengan penggetar

mekanis/mechanical vibrator dan tidak diperkenankan

melakukan penggetaran dengan maksud untuk

mengalirkan beton.

2) Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa

hingga beton yang dihasilkan merupakan massa yang

utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi atau

keropos.

3) Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

57

Page 58: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai

frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan

pemadatan yang baik.

4) Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan

terutama pada tulangan yang telah masuk pada beton

yang telah mulai mengeras.

- Perawatan Beton

Beton yang sudah dicor terutama plat, lantai dan luifel

harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan

kelembaban (curing) minimum 14 hari dengan cara:

1) Pembasahan terus-menerus dilakukan dengan cara

merendam air.

2) Cara-cara perawatan lainnya harus senantiasa

diketahui dan disetujui Konsultan Pengawas.

- Pengerjaan Akhir

1) Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)

a) Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton

harus dikerjakan segera setelah pembongkaran

acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang

telah digunakan untuk memegang cetakan, dan

cetakan yang melewati badan beton, harus

dibuang dan dipotong kembali paling sedikit 2.5 cm

di bawah permukaan beton. Tonjolan mortar dan

ketidak rataan lainnya yang disebabkan oleh

sambungan cetakan harus dibersihkan.

b) Konsultan Pengawas harus memeriksa permukaan

beton segera setelah pembongkaran acuan dan

dapat memerintahkan penambalan atas kekurang

sempurnaan minor yang tidak akan mempengaruhi

struktur atau fungsi lain dari pekerjaan beton.

Penambalan harus meliputi pengisian lubang-

lubang kecil dan lekukan dengan adukan semen.

Sedang untuk keropos yang masuk dan dilewati

yang merusak struktur harus di grouting. Mutu

grouting harus memiliki kuat tekan 2 (dua) kali kuat

tekan beton struktur.

c) Bilamana Konsultan Pengawas menyetujui

pengisian lubang besar akibat keropos, pekerjaan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

58

Page 59: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

harus dipahat sampai ke bagian yang utuh,

membentuk permukaan yang tegak lurus terhadap

permukaan beton. Lubang harus dibasahi dengan

air dan adukan semen acian (semen dan air, tanpa

pasir) harus dioleskan pada permukaan lubang.

Lubang harus selanjutnya diisi dan ditumbuk

dengan adukan yang kental yang terdiri dari satu

bagian semen dan dua bagian pasir, yang harus

dibuat menyusut sebelumnya dengan

mencampurnya kira-kira 30 menit sebelum dipakai.

2) Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)

Permukaan yang terekspos harus diselesaikan dengan

pekerjaan akhir berikut ini, atau seperti yang

diperintahkan oleh Konsultan Pengawas:

a) Bagian atas pelat, dan permukaan horizontal

lainnya sebagaimana yang diperintahkan

Konsultan Pengawas, harus digaruk dengan mistar

bersudut untuk memberikan bentuk serta

ketinggian yang diperlukan segera setelah

pengecoran beton dan harus diselesaikan secara

manual sampai halus dan rata dengan

menggerakkan perata kayu secara memanjang

dan melintang, atau oleh cara lain yang cocok,

sebelum beton mulai mengeras.

b) Perataan permukaan horizontal tidak boleh

menjadi licin misalnya pada RAM, harus sedikit

kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara

lain sebagaimana yang diperintahkan Konsultan

Pengawas, sebelum beton mulai mengeras.

c) Permukaan bukan horizontal yang nampak, yang

telah ditambal atau yang masih belum rata harus

digosok dengan batu gurinda yang agak kasar

(medium), dengan menempatkan sedikit adukan

semen pada permukaannya. Adukan harus terdiri

dari semen dan pasir halus yang dicampur dengan

proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir

beton. Penggosokan harus dilaksanakan sampai

seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan

hilang, dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh

permukaan yang rata. Pasta yang dihasilkan dari

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

59

Page 60: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

penggosokan ini harus dibiarkan tertinggal di

tempat.

- Perbaikan Beton

1) Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta Konsultan

Pengawas untuk memeriksa permukaan beton segera

setelah pembongkaran acuan.

2) Penyedia Barang/Jasa, atas biayanya harus

mengganti beton yang tidak sesuai dengan garis, detail

atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya

berlebihan. (Jangan menambal, mengisi, memulas,

memperbaiki atau mengganti beton ekspos kecuali

atas petunjuk Konsultan Pengawas).

3) Keropos, lubang atau sambungan dingin harus

diperbaiki segera setelah pembongkaran bekisting.

Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan

melebihi kekuatan beton. Beton keropos tidak boleh

ditambal manual, menambalan harus digrouting

dengan mesin tekanan hydrolis.

4) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang

luntur warnanya atau beton yang akan dicat dengan:

a) Semprotan pasir ringan.

b) Pembersihan dengan larutan lembut sabun

deterjen dan air yang diaplikasikan dengan

menggosok secara keras dengan sikat lembut,

kemudian disiram dengan air.

c) Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan

pasta asam oksalid, biarkan sejenak, dan sikat

dengan kikir yang disetujui.

d) Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau

lainnya yang dapat rusak karena asam.

e) Tambalan semen.

f) Mengikir dan menggerinda.

10.4. Pekerjaan Atap

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, jurai,

gording, rangka atap dan penutup atap.

2. Spesifikasi Bahan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

60

Page 61: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :

a. Kuda-kuda

Baja IWF 200 x 100 x 5.5 x 8

Hounce Baja IWF 200 x 100 x 5.5 x 8

Plat sambung tebal 10 mm (hitam)

Plat plendes 20 mm (hitam)

Plat rib 8 mm (hitam)

Plat dudukan gording tebal 6 mm (hitam)

Baut Ø 16 mm (A325)

Baut Ø 13 mm

Angkur HILTI HAS-E M20 + HIT - RE 500

Cor grouting tebal = 30 mm

b. Jurai

Double Lipped channel 200 x 75 x 20 x 3.2 mm

Kolom double Lipped channel 200 x 75 x 20 x 3.2 mm

Plat plendes 20 mm (hitam)

Angkur HILTI HAS-E M20 + HIT - RE 500

Cor grouting tebal = 30 mm

c. Gording, Rangka dan Penutup Atap

Gording Lipped channel 200 x 75 x 20 x 3.2 mm

Nok Lipped channel 200 x 75 x 20 x 3.2 mm

Sagrod Ø 12 mm (jarak 1200 mm)

Tierod Ø 12 mm (jarak 1200 mm)

Trekstang Ø 16 mm

Spanskrof Ø 16 mm

Besi siku pengapit papan ruiter, 30 x 30 x 3 mm

(Equal angle)

Usuk (C75 – tebal 0.75 mm ) dan reng (Profil U 35 x

45 tebal 0.45 mm) baja ringan mutu G-550

Penutup atap genteng keramik

Bubungan genteng keramik

Bubungan 3 arah

Bubungan penutup

Ruiter kayu 20/200

Lisplang woodplank 2 x 10/200 mm + Finishing cat

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Fabrikasi

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

61

Page 62: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

1) Sebelum memulai dengan pemotongan,

penyambungan dan pemasangan, Penyedia Jasa

Konstruksi harus memberitahukan secara tertulis

tentang tempat, sistim pengerjaan dan pemasangan

kepada Direksi/Pengawas untuk mendapat

persetujuan.

2) Penyedia Jasa Konstruksi harus terlebih dahulu

menunjukkan kualitas pengelasan dan penghalusan

untuk dijadikan standar dalam pekerjaan tersebut.

3) Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai

dengan gambar rencana dan harus mengikuti

prosedur yang berlaku seperti AWC atau AISC

Spesification.

4) Kecuali ditunjukkan sistim lain, maka dalam hal

menghubungkan profil-profil, plat-plat pengaku

digunakan las listrik dengan alat pembakar yang

standart dengan ketentuan sebagai berikut:

Batang las (bahan untuk las) harus dibuat dari

bahan yang campurannya sama dengan bahan

yang akan disambung.

Kekuatan sambungan dengan las (hasil

pengelasan) harus sama kuat dengan batang

yang disambung.

Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan

dengan persetujuan pengawas bila dianggap

perlu dan dapat dilakukan di laboratorium.

Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di

las harus menjamin situasi yang paling aman bagi

pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang

dilakukan.

Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan

las ulangan, baik bekas lapisan pertama, maupun

bidang-bidang benda kerja harus dibersihkan dari

kerak (slag) dan kotoran lainnya.

Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak

lapisan las, maka lapisan yang terdahulu harus

dibersihkan dari kerak (slag) dan percikan-

percikan logam sebelum memulai dengan lapisan

as yang baru. Lapisan las yang berpori-berpori,

rusak atau retak harus dibuang sama sekali.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

62

Page 63: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi

yang dilas, harus terlindung dari hujan dan angin

kencang.

5) Lubang-lubang baut

Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan

bor. Lubang baut harus lebih besar 2 mm dari pada

diameter luar baut. Pembuatan lubang baut harus

dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan

alat bor.

6) Sambungan

Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang

tidak dapat dihindarkan berlaku ketentuan sebagai

berikut:

Hanya diperkenankan satu sambungan

Semua penyambungan profil baja harus

dilaksanakan dengan las tumpul/full penetration

butt weld.

7) Pemasangan percobaan/Trial erection.

Bila dipandang perlu oleh Direksi/Pengawas,

Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan

pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh

pekerjaan kontruksi. Komponen yang tidak cocok atau

yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi

dapat ditolak oleh Direksi/Pengawas dan

pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa

persetujuan Direksi/Pengawas.

b. Pemasangan/Erection

Baja dipasangkan, kecuali ditentukan lain oleh

Direksi/Pengawas 28 hari setelah pengecoran.

1) Penguat sementara

Baja harus dipasang mati setelah sebagian besar

struktur baja terpasang dan disetujui ketepatan

garis, vertikal dan horisontal.

Kontraktor supaya menyediakan penunjang-

penunjang sementara (pembautan-pembautan)

bilamana diperlukan sampai pemasangan mati

sesuai keputusan Direksi/Pengawas.

2) Pembautan

Ulir harus bebas setidak-tidaknya dua setengah

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

63

Page 64: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

putaran dari muka mur dalam keadaan terpasang

mati.

Kontraktor supaya menggunakan setidak-tidaknya

satu cincin pada setiap mur dan menyiapkan

daftar mur, baut dan cincin.

Kontraktor supaya menggunakan cincin baja

keras untuk baut tegangan tinggi (HBS).

3) Adukan Pengisi (Grouting)

Kontraktor supaya memasang adukan pengisi

dibawah plat-plat kolom dan lain-lain tempat sesuai

dengan gambar-gambar.

c. Pengecatan

1) Semua bahan kontruksi baja harus di cat.

2) Cat dasar adalah cat zink chromate buatan

Danapaints atau setara, dan pengecatan dilakukan

satu kali di pabrik dan satu kali dilapangan. Baja yang

akan ditanam di dalam beton tidak boleh dicat.

3) Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt

permukaan baja tidak boleh dicat.

4) Cat akhir dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila

dinyatakan lain dalam gambar atau spesifikasi

arsitektur.

5) Di bagian bawah dari base plate dan/atau seperti

yang tertera pada gambar harus digrout dengan tebal

minimum 30 mm. Cara pemakaian harus sesuai

dengan spesifikasi pabrik.

d. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan

1) Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari

hujan dan lain-lain.

2) Baja yang sudah terpasang dilindungi dari

kemungkinan cacat/rusak yang diakibatkan oleh

pekerjaan-pekerjaan lain.

3) Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk

memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu

pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung

jawab Kontraktor.

11. PEKERJAAN 11.1. Pekerjaan Galian dan Urugan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

64

Page 65: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

ARSITEKTUR 1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan galian dan urugan pada pekerjaan

arsitektur ini meliputi :

a. Galian pondasi batu kali

b. Urugan pasir bawah pondasi batu kali

c. Urugan pasir bawah lantai

d. Urugan kembali tanah galian pondasi dipadatkan

e. Urugan tanah baru peninggian peil bangunan +

pemadatan

2. Spesifikasi Bahan

Tanah dan pasir urug

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Galian

1) Semua bahan galian harus dikumpulkan dan atau

ditumpuk pada tempat tertentu sesuai petunjuk

Konsultan Pengawas. Bila disetujui Konsultan

Pengawas, bahan galian tersebut dapat digunakan

untuk bahan urugan atau dibuang dari lokasi proyek.

2) Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas

dan elevasi yang ditentukan atau petunjuk Konsultan

Pengawas, yang disebabkan karena kesalahan

Penyedia Jasa Konstruksi, kelebihan penggalian

tersebut tidak dapat dibayar dan Penyedia Jasa

Konstruksi harus memperbaiki daerah tersebut atas

biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

3) Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian

rupa agar tidak merusak patok-patok pengukuran

atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua

kerusakan yang disebabkan karena pekerjaan

penggalian menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa

Konstruksidan harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa

Konstruksi tanpa biaya tambahan atau waktu.

4) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyingkirkan setiap

batuan yang ditemukan pada daerah elevasi akhir

pada kedalaman minimal 150 (seratus lima puluh)

mm dibawah elevasi akhir rencana. Batuan dapat

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

65

Page 66: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

berupa batu atau serpihan keras dalam batuan dasar

asli, dan batu besar dengan volume lebih dari 0.5

cm3 atau berukuran lebih besar dari 100 (seratus)

cm, yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan

atau diledakkan.

b. Urugan

1) Lokasi yang akan diberi bahan urugan/timbunan

harus dikeringkan dahulu dari genangan air

menggunakan pompa atau alat lain yang disetujui

Konsultan Pengawas.

2) Bahan urugan di dalam atau di luar lokasi timbunan

harus ditempatkan lapis demi lapis dengan ketebalan

maksimal 250 (dua ratus lima puluh) mm

(keadaanlepas) dan harus dipadatkan harus sesuai

dengan standar pemadatan.

3) Untuk timbunan diluar lokasi timbunan, urugan harus

dipadatkan sampai kepadatan yang sebanding

dengan daerah sekitarnya.

4) Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urugan

harus dipadatkan sesuai nilai kepadatan yang

ditentukan.

5) Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh menempatkan

lapisan baru bahan urugan sebelum pemadatan

lapisan terdahulu disetujui Konsultan Pengawas

c. Pemadatan

1) Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata

menggunakan stamper atau alat pemadatan lain

yang disetujui.

2) Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang

sepanjang timbunan dan biasanya dimulai dari sisi

terluar dan menuju 66 relativ tengah dengan cara

sedemikian rupa agar setiap bagian menerima

tingkat pemadatan yang sama.

3) Peralatan harus dioperasikan pada seluruh lebar

setiap lapisan sedemikian rupa agar efisien.

11.2. Pekerjaan Beton Praktis

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan :

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

66

Page 67: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

a. Pekerjaan Sloof Praktis

b. Pekerjaan Kolom Praktis

c. Pekerjaan Ring Balok Praktis

d. Pekerjaan Balok lateiu

2. Spesifikasi Bahan

a. Semen

1) Semen yang dipakai adalah semen jenis PC tipe I.

2) Semen harus didatangkan dalam zak/kemasan yang

tidak pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan berat

dari apa yang tercantum pada zak/kemasan.

3) Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum

mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai

mengeras, bagian tersebut masih harus dapat

ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat)

dan jumlah tidak lebih dari 10% berat. Jika ada

bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan

tangan bebas, maka jumlahnya tidak boleh melebihi

5% berat dan kepada campuran tersebut diberi

tambahan semen baik dalam jumlah yang sama.

b. Pasir

Untuk pekerjaan beton praktis ini harus memenuhi

persyaratan PUBB-N.I.3

1) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat

dan bersudut.

2) Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah

lempung dan sebagainya, jumlah kandungan bahan

ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.

3) Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik

dengan ditunjukkan dengan nilai Modulus halus butir

antara 1,50-3,80.

c. Agregat Kasar (kerikil)

Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan

persyaratan dari SII 0052-80 tentang “Mutu dan Cara Uji

Agregat Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80,

maka agregat tersebut harus memenuhi ketentuan

ASTM C23 “Specification for Concrete Aggregates”.

d. Besi Tulangan

Besi yang digunakan pada pekerjaan beton praktis ini

adalah besi diameter P10 mm polos berisi 4 (empat)

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

67

Page 68: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

untuk tulangan pokok, dan sengkang/begel diameter P8

mm jarak dengan 150 mm.

e. Begesting

Bahan begesting terdiri dari rangka siku besi, balok kayu,

multiplek 12 mm dilapis tegofilm, paku, baut dan lain-lain.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pekerjaan beton praktis ini dilaksanakan pada bagian

sloof, kolom, ring balok, dan juga balok lateui, dan

komponen-komponen detail lain sesuai dengan Gambar

Kerja.

b. Tulangan pokok yang terpasangan pada pekerjaan ini

baik sloof, kolom, ring balok, dan balok lateui adalah besi

P10 dengan jumlah tulangan 4, sedangkan tulangan

sengkang (begel) menggunakan besi P8 dengan jarak

150 mm.

c. Pengadukan campuran beton harus sesuai dengan

komposisi yang ditentukan dan pengadukan harus

menggunakan mesin molen.

11.3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi pasangan dan plesteran untuk

pekerjaan:

Pasangan pondasi batu kali 1pcc : 8ps

Pasangan dinding 1/2 bata 1pcc : 6ps

Pasangan dinding trasram 1/2 bata 1pcc : 3ps

Plesteran dinding 1 pcc : 6 ps

Plesteran dinding 1 pcc : 3 ps

Plester dan acian beton 1 Pcc : 3 Ps (kolom dan balok)

Plesteran tali air 1 pcc : 3ps

Plesteran skoning 1 pcc : 2 ps

Plesteran ban-banan

Pasangan batu alam

Plesteran compound plat tangga

Plesteran compound plat dak

Acian dinding

2. Spesifikasi Bahan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

68

Page 69: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

a. Semen

Semen yang dipakai untuk pekerjaan plesteran ini harus

mempunyai kualitas yang sama seperti semen untuk

pekerjaan beton, atau harus memenuhi PUBB - NI. 8.

1) Semen yang dipakai adalah semen jenis PC.

2) Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum

mulai mengeras). Jika ada bagian yang mulai

mengeras, bagian tersebut masih harus dapat

ditekan hancur dengan tangan bebas (tanpa alat)

dan jumlah tidak lebih dari 10% berat. Jika ada

bagian yang tidak dapat ditekan hancur dengan

tangan bebas, maka jumlahnya tidak boleh melebihi

5% berat dan kepada campuran tersebut diberi

tambahan semen baik dalam jumlah yang sama.

3) Semen yang sudah disimpan lebih dari 6 bulan sejak

dibuat atau semen dalam kantong dipenyimpanan

lokal (di penyalur) lebih dari 3 bulan perlu diuji

sebelum digunakan, jika sudah rusak harus ditolak.

4) Finishing plesteran dinding beton ringan harus

menggunakan bahan mortar sesuai spesifikasi teknis

pabrik.

b. Pasir

Untuk pekerjaan pasangan dan plesteran ini harus

memenuhi persyaratan PUBB-N.I.3

1) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat

dan bersudut.

2) Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah

lempung dan sebagainya, jumlah kandungan bahan

ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.

3) Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik

dengan ditunjukkan dengan nilai Modulus halus butir

antara 1,50-3,80.

4) Pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka.

c. Air

1) Tidak mengandung lumpur atau benda melayang

lainnya lebih dari 2 gram/liter.

2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat

merusak beton (asam, zat organik lainnya) lebih dari

15 gram/liter.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

69

Page 70: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

3) Tidak mengandung khlorida (CI) lebih dari 0,5

gram/liter dan senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.

d. Bata Merah

1) Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran

yang standar sesuai Peraturan Bahan Bangunan

yang berlaku.

2) Batu bata mempunyai dimensi seperti berikut: lebar

5 cm, panjang 20 cm, dan tebal 5 cm kecuali

ditentukan lain dalam Peraturan Bahan Bangunan.

3) Batu bata adalah dari hasil pembakaran yang

sempurna dari pabrik batu bata dimana kondisinya

tidak rapuh dan tidak mudah hancur ketika diangkut

dan diturunkan pada lokasi pekerjaan.

4) Batu bata bentuknya harus sempurna tidak

melengkung dan permukaanya benar-benar rata

untuk semua sisinya.

5) Batu bata mempunyai Kuat Tekan minimal 30

kg/cm2.

6) Perubahan-perubahan pada dimensi dan ukuran

batu bata karena mengikuti dimensi dan ukuran yang

berlaku pada daerah tertentu harus disetujui oleh

Konsultan Pengawas.

7) Toleransi hanya diperbolehkan untuk dimensi dan

bukan untuk kualitas.

e. Batu kali

Spesifikasi bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini

salah satunya adalah batu kali. Batu kali harus memiliki

sisi terpanjang maksimal 150 cm, dan memiliki minimal 3

(tiga) bidang kotak, batu kali bulat tidak boleh digunakan

untuk pasangan. Batu kali harus keras dan hitam,

bersifat kekal dan tidak boleh mengandung bahan yang

dapat merusak.

f. Batu alam

Batu alam yang digunakan ukuran 200 x 400 mm,

menggunakan batu andesit.

3. Campuran

Komposisi campuran untuk pekerjaan plesteran dan acian

dengan kompsisi sebagai berikut:

NOURAIAN

PEKERJAANPCC PASIR KET

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

70

Page 71: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

1.

2.

3.

4.

5.6.7.

Plesteran dinding

Plesteran trasram

Plesteran beton

Plesteran sponenganPlesteran tali airPlesteran ban - banan

1

1

1

1

1

11

6

3

3

2

2

22

Seluruh permukaan dindingUntuk bata ringan diplester dengan mortar sesuai aturan pabrik.Permukaan dinding 30 cm dari muka tanahPermukaan dinding KM/WC setinggi 150 cm dari dasarPermukaan dinding sesuai gambar

Kolom, balok, plat, lisplank beton

Sesuai gambar

Sesuai gambarSesuai gambar

4. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pelaksanaan pekerjaan batu kali

1) Sebelum dipasang semua batu harus dibersihkan

secara menyeluruh dan dibasahi sebelum dipasang.

2) Batu-batu harus diletakkan dengan bagian

terpanjang menghadap kearah horizontal dengan

adukan penuh, dan sambungan-sambungan harus

ditutup dengan adukan.

3) Adukan harus dilaksanakan dengan molen adukan

yang mulai mengeras tidak boleh digunakan lagi.

4) Selama konstruksi, batu batu kali harus diperlakukan

sedemikian rupa agar tidak mengganggu atau

merusak batu kali yang telah terpasang.

5) Ukuran dan dimensi sesuai dengan Gambar Kerja.

b. Pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian

1) Pembuatan campuran plesteran harus

menggunakan mesin pengaduk (molen) dan

peralatan yang memadai. Membuat campuran

plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat

dilaksanakan bila ada ijin dari Konsultan Pengawas.

2) Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

71

Page 72: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

siar sebelumnya harus dikerok sedalam 1 cm untuk

memberikan pegangan pada plesteran.

3) Seluruh permukaan untuk plesteran harus cukup

basah, namun tidak sampai jenuh. Plesteran dapat

dilakukan apabila permukaan air yang terlihat sudah

lenyap/kering kembali, barulah plesteran lapis

pertama dapat dikerjakan.

4) Plesteran lapis ke dua berupa acian semen

5) Untuk bidang yang kedap air dan pasangan dinding

batu bata yang dimungkinkan terkena air hujan dan

semua pasangan dinding bata 30 cm dari

permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai

untuk kamar mandi, WC dan toilet, permukaan plat

dak dengan screeding dengan waterproofing dan

syarat kemiringan dan daerah basah lainnya.

6) Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan

ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan, maka

dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat

‘kepala plesteran’.

7) Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak

memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau

bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos,

maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk

diperbaiki atas biaya Penyedia Barang/Jasa.

8) Pelaksanaan plesteran dilaksanakan minimal setelah

pasangan dinding/beton berumur 2 (dua) minggu.

9) Penyedia Barang/Jasa harus memperlihatkan serta

menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan

pekerjaan lain misalnya bekas bobokan pekerjaan

ME dan seterusnya, jika terjadi kerusakan akibat

kelalaiannya, maka Penyedia Barang/Jasa harus

mengganti tanpa biaya tambahan dan dikerjakan

secara baik.

c. Pelaksanaan pekerjaan bata merah

1) Adukan harus diaduk dengan mesin pengaduk

seperti yang dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.

2) Semua pasangan harus diletakkan tegak lurus, datar

dalam satu garis lurus dan berjarak sama. Sebelum

dipasang batu-bata tersebut harus dibasahi dengan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

72

Page 73: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

air. Bata yang kurang dari ukuran 10 cm tidak boleh

dipergunakan. Tebal spesi adalah 1 cm - 2 cm.

3) Benda-benda yang tertanam, dipasang semua,

penulangan, baut-baut, angker dan barang-barang

lain yang diperlukan untuk pekerjaan lain ditempat

yang telah ditentukan.

4) Perawatan Pasangan bata adalah dengan cara

menghindari dari beban-beban dari samping, seperti

menyandarkan balok kayu yang besar, terkena

siraman residu, bahan lain dari jenis minyak.

5) Contoh:

Berikan contoh dari batu bata untuk

mendapatkan persetujuan dari Konsultan

Pengawas dan Direksi.

d. Pekerjaan Pasangan batu alam

1) Sebelum dipasang pastikan batu alam sesuai

dengan spek

2) Pada area yang akan dipasang batu alam pastikan

bersih dan rata.

3) Pemasangan batu alam menggunakan perekat

semen yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.

11.4. Pekerjaan Finishing Lantai dan Dinding

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan finishing lantai dan dinding meliputi penyediaan

tenaga kerja, alat‐alat yang diperlukan untuk semua

pekerjaan pemasangan hingga dapat tercapai hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna sesuai yang

dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Spesifikasi Bahan

Lantai keramik tile ukuran 400 x 400 mm

Lantai keramik tile 400 x 400 mm (tekstur)

Plint keramik tile 100 x 400 mm

Lantai km/wc keramik tile 300 x 300 mm

Dinding km/wc keramik tile 300 x 300 mm

Pasangan keramik meja wastafel dan pantry 300 x 300

mm

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

73

Page 74: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Lantai keramik tile 400 x 400 mm tangga

Plint keramik tile 100 x 400 mm tangga

Stepnosing 100 x 400 mm (tangga dan teras)

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pemasangan keramik harus menunggu sampai semua

pekerjaan pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan

lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah pasangan

ubin ini telah diselesaikan terlebih dahulu.

b. Sebelum pemasangan keramik pada lantai maupun

dinding dimulai, plesteran harus dalam keadaan kering,

padat, rat dan bersih. Adukan untuk pasangan keramik

pada lantai, dinding luar dan bagian lain yang harus

kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir

dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila ditentukan

lain dalam Gambar Kerja.

c. Adukan untuk pasangan keramik pada tempat-tempat

lainnya menggunakan campuran 1 semen dan 6 pasir.

Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari

25 mm, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.

d. Keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak

boleh berongga. Harus dilakukan pemeriksaan untuk

menjaga agar bidang keramik yang terpasang tetap lurus

dan rat. keramik yang salah letaknya, cacat atau pecah

harus dibongkar dan diganti.

e. Sambungan atau celah-celah antar keramik harus lurus,

rat dan seragam, saling tegak lurus. Lebar celah tidak

boleh lebih dari 1,6 mm, kecuali bila ditentukan lain.

Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.

f. Pemotongan keramik harus dikerjakan dengan keahlian

dan dilakukan hanya pada satu sisi, bila tidak

terhindarkan. Pada pemasangan khusus seperti pada

sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk

yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempuna

mungkin.

g. Siar antar keramik dicor dengan semen pengisi/ grout

yang berwarna sama dengan warna keramiknya dan

disetujui Konsultan Pengawas . Pengecoran dilakukan

sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis

siar. Setelah semen mengisi cukup mengeras, bekas-

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

74

Page 75: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

bekas pengecoran segera dibersihkan dengan kain lunak

yang baru dan bersih.

h. Setiap pemasangan keramik seluas 8m2 harus diberi

celah mulai yang terdiri dari penutup celah yang ditumpu

dengan batang penyangga berupa polystyrene atau

polyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk

dalam Gambar Kerja atau sesuai pengarahan dari

Konsultan Pengawas . Bahan berikut cara pemasangan

penutup celah dan penyangganya harus sesuai

ketentuan Spesifikasi Teknis dan gambar kerja.

11.5. Pekerjaan Pintu Jendela

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan

pemasangan kusen pintu dan jendela, daun pintu dan daun

jendela serta pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan

profil alumunium sesuai katalog pabrik dan kayu kualitas

baik, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.

2. Spesifikasi Bahan

Bahan yang digunakan pada pekerjaan pintu jendela ini

meliputi:

a. Pintu Utama

Kaca tempered 12 mm

Patch fitting PT 10

Patch fitting PT 20

Patch fitting PT 40

Floor hinges FH 84

Patch fitting US 10

Hendel stainless steel

Jendela:

Profil aluminium "U", tebal 1mm

Kaca tempered 12 mm

Sealant

b. Pintu 01

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun pintu enginnering door flush core panel:

Lebar : 1400 mm

Tebal : 35 mm

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

75

Page 76: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Tinggi : 2060 mm

Finishing : Lapis Playwood 3 mm

Skin Wood Veneer 0.6 mm, Finishing NC

Warna : Tentukan Kemudian

Kaca : Kaca Bening 5 mm

Engsel ek 2

Hendel almunium

Lockcase LC 101 WL 40

Cylinder CYL HC DL

Door closer D 20 SLD

Kaca bening t: 5 mm

Karet

Kayu perkuatan

Flus bolt FB 050 8"

Daun boven:

Frame jendela/boven: Alumunium

Ukuran : 35 mm

Tebal : 1.15 mm

Warna : Coklat

Kaca : Kaca Rayban 5 mm 60 %

Casement 8"

Rambuncis RMB 613 B

Karet

c. Pintu 02

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun pintu enginnering wood door flush core panel:

Lebar : 800 mm

Tebal : 35 mm

Tinggi : 2060 mm

Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood

Veneer 0.6 mm, Finishing NC

Warna : Tentukan Kemudian

Kaca : Kaca Bening 5 mm

Engsel ek 2

Hendel almunium

Lockcase LC 101 WL 40

Cylinder CYL HC DL

Door closer D 20 SLD

Kaca bening t: 5 mm

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

76

Page 77: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Karet

Kayu perkuatan

Daun boven:

Frame jendela/boven: Alumunium

Ukuran : 35 mm

Tebal : 1.15 mm

Warna : Coklat

Kaca : Kaca Rayban 5 mm 60 %

Casement 8"

Rambuncis RMB 613 B

Karet

d. Pintu 03

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun pintu enginnering wood door flush core panel:

Lebar : 700 mm

Tebal : 35 mm

Tinggi : 2060 mm

Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood

Veneer 0.6 mm, Finishing NC, bagian belakang

dipasang Acrylic 3 mm

Warna : Tentukan Kemudian

Engsel ek 2

Hendel almunium

Lockcase LC 101 WL 40

Cylinder CYL HC DL

Door closer D 20 SLD

Kayu perkuatan

e. Pintu 04

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun pintu enginnering wood door flush core panel:

Lebar : 900 mm

Tebal : 35 mm

Tinggi : 2060 mm

Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood

Veneer 0.6 mm, Finishing NC, Bagian Dalam

Dipasang Acrylic 3 mm

Warna : Tentukan Kemudian

Engsel ek 2

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

77

Page 78: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Hendel almunium

Lockcase LC 101 WL 40

Cylinder CYL HC DL

Door closer D 20 SLD

Kayu perkuatan

f. PBV 01

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun pintu enginnering wood door flush core panel:

Lebar : 800 mm

Tebal : 35 mm

Tinggi : 2060 mm

Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood

Veneer 0.6 mm, Finishing NC

Warna : Tentukan Kemudian

Kaca : Kaca Bening 5 mm

Engsel ek 2

Hendel almunium

Lockcase LC 101 WL 40

Cylinder CYL HC DL

Door closer D 20 SLD

Kaca bening t: 5 mm

Karet

Kayu perkuatan

Boven:

Kaca bening t: 5 mm

Karet

g. PBV 02

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun pintu enginnering wood door flush core panel:

Lebar : 1400 mm

Tebal : 35 mm

Tinggi : 2060 mm

Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood

Veneer 0.6 mm, Finishing NC

Warna : Tentukan Kemudian

Kaca : Kaca Bening 5 mm

Engsel ek 2

Hendel almunium

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

78

Page 79: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Lockcase LC 101 WL 40

Cylinder CYL HC DL

Door closer D 20 SLD

Kaca bening t: 5 mm

Karet

Kayu perkuatan

Flus bolt FB 050 8"

Boven:

Kaca bening t: 5 mm

Karet

h. PBV 03

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun pintu enginnering wood door flush core panel:

Lebar : 800 mm

Tebal : 35 mm

Tinggi : 2060 mm

Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood

Veneer 0.6 mm, Finishing NC

Warna : Tentukan Kemudian

Kaca : Kaca Bening 5 mm

Engsel ek 2

Hendel almunium

Lockcase LC 101 WL 40

Cylinder CYL HC DL

Door closer D 20 SLD

Kaca bening t: 5 mm

Karet

Kayu perkuatan

Boven:

Kaca bening t: 5 mm

Karet

i. PBV 04

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun pintu enginnering wood door flush core panel:

Lebar : 1400 mm

Tebal : 35 mm

Tinggi : 2060 mm

Finishing : Lapis Playwood 3 mm, Skin Wood

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

79

Page 80: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Veneer 0.6 mm, Finishing NC

Warna : Tentukan Kemudian

Kaca : Kaca Bening 5 mm

Engsel ek 2

Hendel almunium

Lockcase LC 101 WL 40

Cylinder CYL HC DL

Door closer D 20 SLD

Kaca bening t: 5 mm

Karet

Kayu perkuatan

Flus bolt FB 050 8"

Boven:

Kaca bening t: 5 mm

Karet

j. J 01, J 02, J 03

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun jendela:

Alumunium

Ukuran : 35 mm

Tebal : 1.15 mm

Warna : Coklat

Kaca : Kaca Rayban 5 mm 60 %

Casement 12"

Karet

Rambuncis RMB 613 B

Sealant

Daun Boven:

Frame jendela/boven Aluminium

Kaca rayband t: 5 mm

Casement 8"

Rambuncis RMB 613 B

Karet

k. J04, J 05

Kusen alumunium

Kaca tempered 12 mm

Finishing sunblasting (bagian luar)

Karet

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

80

Page 81: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Sealant

l. BV 01, BV 02

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Daun Boven:

Alumunium

Ukuran : 35 mm

Tebal : 1.15 mm

Warna : Coklat

Kaca : Kaca Rayban 5 mm 60 %

Casement 8"

Rambuncis RMB 613 B

Karet

Sealant

m. BV 03

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Kaca rayband t: 5 mm

Karet

sealant

n. BV 04, BV 05

Kusen alumunium 3” tebal 1.15 mm warna coklat

Kaca bening t: 5 mm

Karet

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Kusen Aluminium

1) Sebelum memulai pelaksanaan Penyedia Jasa

Konstruksi diwajibkan meneliti gambar-gambar dan

kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang

bukaan dinding. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan

membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail

sambungan dan profil yang berhubungan dengan sistem

konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan dari

Konsultan Pengawas dan Perencana.

2) Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu

sebelum pekerjaan lapangan dimulai. Proses ini sudah

didahului dengan pembuatan Shop Drawing atas

petunjuk Perencana, meliputi gambar denah, lokasi,

merk, kualitas, bentuk, ukuran. Penyedia Jasa Konstruksi

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

81

Page 82: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-perhitungan

yang mendasari sistem dan dimensi profil aluminium

terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang

diminta/berlaku. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung

jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.

3) Semua frame/kusen baik untuk jendela, pintu dan

dinding partisi, dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti

sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar

hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

4) Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan

teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok.

5) Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar

dengan sekrup anti karat, sedemikian rupa sehingga hair

line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi

syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2.

Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus

ditutup oleh sealant.

6) Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang

mana kusen aluminium akan bertemu dengan besi,

tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang

bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk

menghindari timbulnya korosi.

7) Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak

jangkauan tangan.

4. Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Pintu – Jendela

1) Penyedia Jasa Konstruksi harus memastikan dalam

pengerjaan pintu jenis Engineering Wood Door Flush

Core Panel, detail dan desain harus disesuaikan Gambar

Kerja.

2) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa

Konstruksi diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar

yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-

lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-

out/penempatan, cara pemasangan/mekanisme dan

detail-detail sesuai Gambar Kerja.

3) Sebelum pekerjaan dimulai. Penyedia Jasa Konstruksi

wajib mengajukan contoh dari semua bahan yang

digunakan dalam pekerjaan ini kepada Konsultan

Pengawas.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

82

Page 83: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

4) Penyedia Jasa Konstruksi wajib membuat Shop Drawing

yang mencantumkan semua data produk, ukuran dan

cara pemasangan dari pekerjaan tersebut. Gambar Shop

Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu

oleh Konsultan Pengawas.

5) Penimbunan bahan-bahan pintu di lokasi pekerjaan

harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi

udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan

terlindungi dari kerusakan dan kelembaban.

6) Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka

pintu/jendela dan penguat lain serta pemasangan kaca,

agar tetap terjamin kekuatannya dengan

memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh terjadi

noda-noda atau cacat bekas penyetelan.

7) Bentuk/pola dan ukuran harus sesuai gambar dan

merupakan ukuran jadi.

Untuk daun pintu/jendela kaca setelah dipasang harus

rata, tidak bergelombang, tidak melincang dan semua

peralatan dapat berfungsi dengan baik.

5. Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan Pintu Geser/Lipat

1) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa

Konstruksi diwajibkan untuk meneliti Gambar Kerja yang

ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari

bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan,

mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.

2) Penyedia Jasa Kontruksi harus memeriksa semua

permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan

partisi geser dan memberitahukan Konsultan Pengawas

seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan

dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mendapatkan

pembetulan-pembetulan.

3) Penyedia Jasa Kontruksi harus mengukur setempat

semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.

Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop

drawing harus dikoreksi/diselesaikan bersama dengan

user untuk mendapatkan kepastian.

4) Penyedia Jasa Kontruksi harus memberikan perhitungan

kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan.

5) Pemasangan dan penyetelan pintu geser harus benar-

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

83

Page 84: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

benar kuat dengan pemasangan yang terjamin lurus dan

tegak lurus, karena pintu geser harus tahan terhadap

dorongan-dorongan/benturan-benturan yang terjadi baik

oleh manusia atau perabotan kantor.

6) Setiap panel harus dapat dibuka, bebas dari merusak

panel yang bersebelahan. Pintu geser yang selesai

terpasang tidak menampakkan skrup-skrup penguat atau

pengikat lainnya (tersembunyi).

7) Pemasangan komponen-komponen pintu geser

dilaksanakan sesuai dengan persyaratan pemasangan

dari pabrik yang bersangkutan. Apabila ternyata

dibelakang hari terbukti bahwa komponen-komponen

terpasang tidak sesuai dengan jenis yang

diminta/diisyaratkan, Penyedia Jasa Kontruksi wajib

menggantinya atas beban Penyedia Jasa Kontruksi.

8) Penyedia Jasa Kontruksi wajib memelihara pintu geser

dari kotoran-kotoran akibat air, semen, adukan, cat dan

lain-lain serta mengamankannya dari benturan-benturan

yang mengakibatkan cacatnya pintu geser tersebut.

11.6. Pekerjaan Plafond

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai

hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pemasangan plafond gypsum, dan kalsiboard

serta list plafond gypsum sesuai dengan yang

disebutkan/ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan sesuai

dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

2. Spesifikasi Bahan

Bahan yang digunakan dalam pekerjaan plafond adalah

sebagai berikut.

Plafond gypsum metalfuring:

Metal furing tebal 0.45 mm

C chanel tebal 0.45 mm

Wall angle tebal 0.45 mm

Channel clamp tebal 0.45 mm

U clamp tebal 0.45 mm

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

84

Page 85: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Angle clip tebal 0.45 mm

Hanger dia 4 mm

Board 9 mm

kompound + kalsit

Kasa

Skrup

Paku + Mesiu

Plafond kalsiboard metalfuring:

Metal furing tebal 0.45 mm

C chanel tebal 0.45 mm

Wall angle tebal 0.45 mm

Channel clamp tebal 0.45 mm

U clamp tebal 0.45 mm

Angle clip tebal 0.45 mm

Hanger dia 4 mm

Board 6 mm

kompound + kalsit

Kasa

Skrup

Paku + Mesiu

List plafond:

List plafond

Paku + Mesiu

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa

Konstruksi diwajibkan untuk membuat shop drawing dan

meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di

lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari

bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan,

mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.

b. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah

diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang

ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan

memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit

yang dipasangnya.

c. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

85

Page 86: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila

dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang

miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar

Kerja.

d. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh

permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass, tidak

ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang

rangka harus saling tegak lurus.

e. Bahan penutup langit-langit adalah gipsum dengan mutu

bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola

pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar

Kerja.

f. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan

dinding dipasang list profil dari gypsum dengan bentuk

dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.

g. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board

yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran

masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak,

gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat

persetujuan dari Konsultan pengawas.

h. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan

sesuai dengan gambar untuk itu dan setelah gypsum

board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus

rata, lurus, waterpass dan tidak bergelombang, dan

sambungan antar unit-unit gypsum board tidak terlihat.

11.7. Pekerjaan Partisi

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada pekerjaan partisi ini adalah

pemasangan dinding partisi untuk lantai 1 dan 2.

2. Spesifikasi Bahan

Partisi gypsum rangka metalstud:

Metal C- stud 76 0.45 mm

U runner

Gypsum board 12 mm

Kasa

Kompon

Paku sekrup

Finish cat

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

86

Page 87: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Plint keramik tile 100 x 400 mm

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Penyedia jasa harus membuat detail shopdrawings,

mock up pekerjaan, menyediakan steger-steger agar

pada waktu pemasangan langit-langit tidak merusak

lantai ataupun pekerjaan lain yang telah selesai.

b. Penyedia jasa harus memperhatikan kerapian

pemasangan partisi terhadap pola plafond, garis-garis

nood lantai, modul dinding pintu jendela kaca dan

sebagainya.

c. Sambungan antar gypsum harus disambung dengan kain

kasa lebar 5 cm, dan di-compound dengan serbuk

gypsum dicampur dengan alkasit, dikerjakan dengan

rapi, rata dan bersih.

d. Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak

nampak adanya sambungan dan tidak mudah retak-retak

dengan kasa.

e. Bagian bawah partisi di beri plint partisi dengan bahan

menggunakan almunium, bentuk dan ukurannya

disesuaikan dengan Gambar Kerja.

f. Pekerjaan rangka partisi harus mengikuti modul ukuran

jarak-jarak horizontal dan vertical 60 cm, 120 cm, 240 cm

dan sambungan kuat di bagian atas dan bawah serta

pada rangka pintu.

g. Pemasangan kabel-kabel listrik, letak saklar dan stop

kontak pada rangka partisi harus diselesaikan dengan

baik sesuai ukuran dan standart.

11.8. Pekerjaan Plafond

1. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai

hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pemasangan plafond gypsum, dan kalsiboard

serta list plafond gypsum sesuai dengan yang

disebutkan/ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan sesuai

dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

c. Pekerjaan plafond juga mencakup pekerjaan list plafond.Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

87

Page 88: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

2. Spesifikasi Bahan

Plafon gypsum t = 9 mm, rangka metal furing

Plafon kalsiboard t = 6 mm, rangka metal furing, tritisan

List plafon

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa

Konstruksi diwajibkan untuk membuat shop drawing dan

meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di

lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari

bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan,

mekanisme dan detail-detail sesuai Gambar Kerja.

b. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah

diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang

ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan

memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit

yang dipasangnya.

c. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus

rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila

dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang

miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar

Kerja.

d. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh

permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass, tidak

ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang

rangka harus saling tegak lurus.

e. Bahan penutup langit-langit adalah gipsum dengan mutu

bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola

pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam Gambar

Kerja.

f. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan

dinding dipasang list profil dari gypsum dengan bentuk

dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.

g. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board

yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran

masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak,

gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat

persetujuan dari Konsultan pengawas.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

88

Page 89: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

h. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan

sesuai dengan gambar untuk itu dan setelah gypsum

board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus

rata, lurus, waterpass dan tidak bergelombang, dan

sambungan antar unit-unit gypsum board tidak terlihat.

11.9. Pekerjaan Pengecatan

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada pekerjaan pengecatan ini meliputi:

Pengecatan dinding dalam (dinding, kolom)

Pengecatan dinding luar (dinding, kolom, balok, listplang

beton)

Pengecatan plafond

Cat compound plat dak dan plat topi

Pengecatan batu alam

Water proofing plat

Water proofing kamar mandi

2. Standar Rujukan

a. Steel Structures Painting Council (SSPC).

b. Swedish Standard Institution (SIS).

c. British Standard (BS).

d. Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

3. Prosedur Umum

a. Data Teknis dan Kartu Warna

Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan data

teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan

digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan

Pengawas. Semua warna ditentukan oleh Konsultan

Pengawas dan akan diterbitkan secara terpisah dalam

suatu Skema Warna.

b. Contoh dan Pengujian

1) Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus

disimpan di lokasi proyek dalam kemasan tertutup,

bertanda merek dagang dan mencantumkan

identitas cat yang ada didalamnya, serta harus

diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum

pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk

memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

89

Page 90: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

puluh) hari.

2) Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Penyedia Jasa

Konstruksi dan Konsultan Pengawas mengambil 1

liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil

secara acak dari kaleng/kemasan yang masih

tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus

diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh

yang benar-benar dapat mewakili.

3) Untuk pengujian, Penyedia Jasa Konstruksi harus

membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas

2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen

berserat berukuran 300 mm x 300 mm untuk masing-

masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Penyedia

Jasa Konstruksi dan 1 (satu) contoh lagi disimpan

Konsultan Pengawas guna memberikan

kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang

bila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi syarat

setelah dikerjakan.

4) Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan

contoh warna menjadi tanggung jawab Penyedia

Jasa Konstruksi.

4. Spesifikasi Bahan

KEGUNAAN

Cat Dinding LuarCat Dinding DalamCat PlafondCat dasar untuk permukaan plesteran, beton, papan gypsumCat dasar untuk permukaan besi/bajaWater proofing platWater proofing KM

5. Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan

a. Sebelum melakukan pengecatan permukaan dinding

yang akan dicat harus dilakukan uji kelembaban, nilai

dari uji kelembaban harus memenuhi persyaratan nilai

kelembaban yang disyaratkan yaitu maksimal 18%

dengan kadar keasaman pH=8

b. Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan

lainnya, permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu

dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

90

Page 91: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus

dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum persiapan

permukaan dan pengecatan dimulai.

c. Permukaan yang akan dicat atau finishing melamin harus

bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan atau

pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus

dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat

pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan

mempunyai titik nyala diatas 380C.

d. Harus diberi selang waktu yang cukup diantara

pengecatan berikutnya untuk memberikan kesempatan

pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan

kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat

dimaksud.

e. Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan

tanda-tanda mengeras, membentuk selaput yang

berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.

f. Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca

dan metoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan

sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati

petunjuk yang diberikan pembuat cat dan tidak melebihi

jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.

g. Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya

tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi untuk

memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu

menutup warna lapis di bawahnya).

h. Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka

barang-barang yang dilepas harus dipasang kembali

oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.

6. Pelaksanaan Pekerjaan Water Proofing

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa

Konstruksi harus berkoordinasi dengan Konsultan

Pengawas.

b. Semua material yang dikerjakan harus mengacu pada

spesifikasi teknis yang tertulis dalam dokumen ini.

c. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh aplikator yang

berpengalaman.

d. Permukaan vertikal dan horizontal yang akan di water

proofing harus bebas dari curing coumpound, debu,

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

91

Page 92: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

partikel-partikel halus yang dapat merusak daya lekat

lainnya.

e. Pengaplikasian bahan water proofing dilaksanakan

dengan 2 kali coating.

f. Setelah pekerjaan water proofing selesai dilakukan

pengetesan perendaman selama 3 hari.

g. Jika terjadi kebocoran, Penyedia Jasa Konstruksi harus

memperbaiki area tersebut dan dilakukan perendaman

ulang sampai tak terjadi kebocoran.

11.10. Pekerjaan Finishing Eksterior

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan title building

DISHUBKOMINFO

Tinggi huruf = 300 mm (huruf arial bold)

LOGO DISHUBKOMINFO

2. Spesifikasi Bahan

Stainlesteel tebal = 0.8 mm, Embose 40 mm

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari

Konsultan Pengawas dan Tim Teknis.

b. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang

resmi, bersertifikat, dan berpengalaman.

c. Pemasangan harus mengikuti

aturan/ketentuan/persyaratan dan mengikuti ketentuan

Gambar Kerja.

d. Bentuk, detail, desain dan ukuran harus sesuai Gambar

Kerja.

11.11. Pekerjaan Railing

1. Lingkup Pekerjaan

Pekejaan railling tangga stainless steel

Pekejaan hand raill tangga stainless steel

Pekejaan railling dinding kaca stainless steel

Pekerjaan grill area wudlu stainless steel

2. Spesifikasi Bahan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

92

Page 93: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

BAHAN SPESIFIKASI

Pipa stainless Ø 2” tebal 1.2 mmPipa stainless Ø 1” tebal 1.2 mmMaterial bantu

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus

diperlihatkan kepada Konsultan Pengawasuntuk

disetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas

pengelasan dan penghalusan untuk standar dalam

pekerjaan ini.

b. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish

sehingga sama dengan permukaan sekitarnya. Bila

memakai pengikat-pengikat lain seperti clip keling dan

lain-lain yang tampak harus sama dalam finish dan

warna dengan bahan yang diikatnya.

c. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan

cara terbaik yang sesuai dengan maksudnya termasuk

perlengkapannya. Lubang-lubang untuk baut harus dibor

dan di-punch.

d. Pemasangan (penyambungan dan pemasangan

aksesoris) harus dilakukan oleh tukang yang ahli dan

berpengalaman. Semua railling tangga utama harus

terbungkus crome/stainless steel kecuali disebutkan lain.

e. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar

rencana dan detail shop drawings subkon, kecuali

ditentukan lain.

f. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab

memperbaiki segala kesalahan dalam penggambaran,

tata letak dan fabrikasi atas biaya Penyedia Jasa

Konstruksi.

12. PEKERJAAN

ELEKTRIKAL

12.1. Pekerjaan Panel

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan

pemasangan panel, jaringan Instalasi, pengadaan tenaga

kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan berikut

penyerahan sistem elektrikal dalam keadaan baik dan siap

untuk dipergunakan. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan

asesoris pendukungnya, tidak terbatas pada hal-hal berikut:

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

93

Page 94: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

a. Panel-panel pada tempat-tempat seperti ditunjukkan

dalam Gambar Kerja.

b. Jaringan kabel feeder dari sumber daya yang ada ke

panel-panel atau sub panel seperti ditunjukkan dalam

Gambar Kerja.

c. Meliputi pengadaan dan pemasangan lengkap dengan

asesoris: Panel MDP, SDP Lampu/Daya dan SDP AC.

2. Spesifikasi Bahan

Panel MDP Gedung

Box panel 700 x 500 x 250 mm type wall mounted

MCCB 160 A/ 3 Ph /36 kA

MCCB 75 A/ 3 Ph /18 kA

MCCB 50 A/ 3 Ph /18 kA

MCCB 30 A/ 3ph/18kA

MCCB 20 A/ 3ph/18kA

MCCB 15 A/ 3ph/18kA

Lampu Indikator

Fuse Lamp 2A

Ampere meter (0-500A)

Volt meter Cam Switch

Curent Transformator (CT) 500/5 A

Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)

Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie

Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah

Wiring + Pemasangan

Panel SDP Lantai 1

Box panel 400 x 500 x 200 type wall mounted

MCCB 50 A/ 3ph / 18kA

MCB 16 A/ 1pH / 6 kA

MCB 6 A/ 1pH / 6 kA

MCB 4 A/ 1pH / 6 kA

Lampu Indikator

Fuse Lamp 2A

Curent Transformator (CT) 500/5 A

Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)

Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie

Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

94

Page 95: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Wiring + Pemasangan

Panel SDP Lantai 2

Box panel 400 x 500 x 200 type wall mounted

MCCB 75 A/ 3ph / 18kA

MCB 16 A/ 1pH / 6 kA

MCB 6 A/ 1pH / 6 kA

MCB 4 A/ 1pH / 6 kA

Lampu Indikator

Fuse Lamp 2A

Curent Transformator (CT) 500/5 A

Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)

Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie

Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah

Wiring + Pemasangan

Panel SDP AC Lantai 1

Box panel 400 x 500 x 200 type wall mounted

MCCB 20A/ 3ph / 18 KA

MCB 6 A / 1ph / 6 KA

Lampu Indikator

Fuse Lamp 2A

Curent Transformator (CT) 500/5 A

Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)

Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie

Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah

Wiring + Pemasangan

Panel SDP AC Lantai 2

Box panel 400x 500 x 200 type wall mounted

MCCB 30A/ 3ph / 18 KA

MCB 4 A / 1ph / 6 KA

MCB 6 A / 1ph / 6 KA

Lampu Indikator

Fuse Lamp 2A

Curent Transformator (CT) 500/5 A

Bus Bar Sistem/ Cu 5 x (500x50mm)

Sepatu kabel+ Sleeve+ Cable tie

Grounding sistem BC 35 mm2 ditanam sampai air tanah

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

95

Page 96: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Wiring + Pemasangan

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Panel TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220 V,

3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded

b. Panel harus dapat dioperasikan dengan aman oleh

petugas, misalnya pengoperasian sakeler-sakelar daya,

pemutus tenaga, pemasangan kembali indicator-indicator

gangguan, pengecekan tegangan, dan sebagainya

c. Panel terdiri dari lemari-lemari yang akan digunakan

untuk pemasangan peralatan-peralatan dan

penyambungan. Lemari-lemari panel hanya mempunyai

bukaan dari sisi sebelah depan

d. Lemari untuk “panel board” harus mempunyai ukuran

yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk “panel

board” dan sesuai kebutuhan, sehingga untuk sejumlah

komponen panel maupun untuk sejumlah kabel yang

dipakai tidak menjadi terlalu sesak

e. Kabinet panel terbuat dari bahan pelat baja dengan

ketebalan minimum 0.8 mm sebelum dicoating. Panel-

panel floor mounting / free standing harus diberi penguat

rangka dari baja siku atau kanan dengan ketebalan 3

mm, mempunyai ukuran standar sehingga dapat

dipertukarkan dan diperluas dengan mudah

f. Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam,

handle (catch) dan kunci (lock). Kunci panel-panel listrik

harus memakai kunci jenis push button.

g. Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut

semua mur dan baut harus tahan karat. Semua bagian

dari baja harus bersih dan sandblasted setelah

pengelasan, kemudian secepatnya dilindungi terhadap

karat dengan cara galvanisasi atau chromium plating

atau dengan zinc chromate primer. Pengecatan finishing

dilakukan dengan dua lapis cat oven warna abu-abu atau

warna lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

12.2. Pekerjaan Penarikan Kabel

1. Lingkup Pekerjaan

Penarikan kabel dari

PLN ke Panel MDP Gedung

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

96

Page 97: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Panel MDP ke SDP Penerangan dan Daya Lt.1

Panel MDP ke SDP Penerangan dan Daya Lt.2

Panel MDP ke Pompa air

Panel MDP ke SDP AC Lt.1

Panel MDP ke SDP AC Lt.2 NYY 4 x 6 mm2

2. Spesifikasi Bahan

Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:

BAHAN SPESIFIKASI

PLN ke Panel MDP Gedung NYY 4 x 25 mm2

Panel MDP ke SDP Penerangan dan Daya Lt.1

NYY 4 x 10 mm2

Panel MDP ke SDP

Penerangan dan Daya Lt.2

NYY 4 x 16 mm2

Panel MDP ke Pompa air NYY 4 x 4 mm2

Panel MDP ke SDP AC Lt.1 NYY 4 x 4 mm2

Panel MDP ke SDP AC Lt.2 NYY 4 x 6 mm2

3. Pelaksanaan Pekerjaan

Kabel harus dipasang dalam konduit atau rak kabel sesuai

ketentuan dalam Spesifikasi Teknis. Pengkabelan untuk

mikrofon, pembumian, pengeras suara dan kabel daya harus

dipisahkan satu sama lain dengan isolasi dan pelindung

metal. Pelindung harus diterminasi hanya pada salah satu

ujungnya.

12.3. Pekerjaan Instalasi Lampu & Kotak Kontak

1. Lingkup Pekerjaan

Dalam pekerjaan instalasi lampu dan kotak kontak terdapat

beberapa hal yang harus di kerjakan agar sistem

penerangan dan kotak kontak dapat digunakan sesuai

fungsinya. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan,

penyambungan (wiring instalation) instalasi lampu dan kotak

kontak serta perbaikan (bila diperlukan) selama masa

pemeliharaan.

Jumlah kabel yang digunakan untuk instalasi lampu adalah 2

buah yaitu untuk kabel fasa dan kabel netral dengan kabel

fasa dihubungkan dengan saklar dan kabel netral

dihubungkan dengan lampu, sedang untuk instalasi kotak

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

97

Page 98: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

kontak menggunakan 3 buah kabel yaitu untuk kabel fasa,

kabel netral dan kabel pembumian, dengan ketentuan

peletakkan kabel fasa di sebelah kiri dan kabel netral di

sebelah kanan kotak kontak dan kabel ground di tengah.

2. Spesifikasi Bahan

Saklar tunggal

Saklar double

Saklar hotel

Stop kontak 500 W

Exhaust fan 23 W

a. Spesifikasi Saklar dan Kotak Kontak Biasa

1) Sakelar

Sakelar yang digunakan harus dari type untuk

pemasangan rata dinding, mempunyai rating 250

Volts 10 Amp dari jenis double dan single

2) Kotak Kontak Biasa (KKB) pemasangan Dinding

Kotak kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak

satu fasa. Semua kotak kontak harus memiliki

terminal fasa, netral dan pentanahan. Stop kontak

untuk pemasangan rata dinding diperlukan

diantaranya : 300 watt dengan pemasangan 30 cm di

atas lantai atau dipasang sesuai keperluan

pemakaian

3) Kabel Instalasi

Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan

instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga

dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pemasangan saklar dan kotak kontak yang menempel

pada partisi menggunakan perkuatan C Stud, seperti

spesifikasi pada rangka partisi.

b. Semua fixture penerangan dan kotak kontak beserta

perlengkapan-perlengkapannya harus dipasang oleh

tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang

benar dan disetujui Konsultan Pengawas seperti yang

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

98

Page 99: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

ditunjukkan dalam gambar.

c. Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan

lampu menempel pada kanal yang dipasang lengkap

dengan penggantungnya.

d. Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” dan

perlengkapan harus sudah siap menyala. Bebas dari

cacat. Semua fixtures dan perlengkapan harus bersih

bebas dari debu, plastes dan lain lain. Semua reflector,

kaca, panel pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak

sebelum pemeriksaan akhir harus diganti oleh

pemborong tanpa biaya tambahan.

12.4. Pekerjaan Telepon

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada pekerjaan telepon ini meliputi

pemasangan pipa sparing, kabel telepon

2. Spesifikasi Bahan

Telephone Terminal Box /TTB

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari

konsultan pengawas

b. Pipa conduit instalasi dipasang diseusaikan dengan jalur

instalasi yang ada pada gambar kerja

c. Pemasangan outlet telpon harus sesuai dengan titik

outlet yang sudah tergambar di gambar kerja

12.5. Pekerjaan LAN

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada pekerjaan LAN ini meliputi

pemasangan pipa sparing, kabel LAN,

2. Spesifikasi Bahan

Intalasi titik LAN dengan kabel UTP cat. 5

Sparing pipa PVC 4" untuk kabel F/O

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

99

Page 100: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

konsultan pengawas

b. Pipa conduit instalasi dipasang diseusaikan dengan jalur

instalasi yang ada pada gambar kerja kemudian

dilanjutkan dengan memasukkan kabel ke pipa tersebut

c. Pemasangan outlet LAN harus sesuai dengan titik outlet

yang sudah tergambar di gambar kerja

d. Kabel sparing harus dimunculkan dari atas plafon

12.6. Pekerjaan CCTV

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada pekerjaan CCTV ini meliputi

pemasangan pipa pengkabelan, dan pengkabelannya,

2. Spesifikasi Bahan

Instalasi Cabel Coaxial RG 59

3. Peleksanaan Pekerjaan

a. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh aplikator yang resmi dan

berpengalaman

b. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari

konsultan pengawas

c. Pemasangan titik kamera CCTV harus sesuai dengan

titik yang sudah tergambar di gambar kerja

12.7. Pekerjaan Tata Suara

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada pekerjaan tata suara ini meliputi

pemasangan pipa sparing, kabel instalasi

2. Spesifikasi Bahan

Kabel instalsi NYMHY 3x1,5mm Eterna sekualitas

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh aplikator yang resmi dan

berpengalaman

b. Kabel Instalasi tata suara harus dimunculkan dari atas

plafon

c. Penyedia Jasa Konstruksi harus menambahkan

peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan ini

meskipun tidak disebutkan dalam persyaratan teknis

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

100

Page 101: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

khusus untuk mencapai performance yang dikehendaki

d. Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan semua

pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa bekerjanya

kabel dan material yang telah selesai dipasang memang

benar-benar memenuhi persyaratan. Penyedia Jasa

Konstruksi harus menyediakan personil dan peralatan

yang perlu untuk melakukan pengujian

13. PEKERJAAN

MEKANIKAL

14.1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih

1. Spesifikasi Bahan

Lantai 1:

Pipa hisap dia 1"

Pipa suplai dia 1"

Pipa PVC Distribusi dia 1''

Pipa PVC Distribusi dia 1 1/2''

Pipa PVC Distribusi dia 3/4''

Pipa PVC kuras AW dia. 1"

Pipa riser dia 1 1/2''

Gate Valve 1 1/2"

Gate Valve pada Rooftank 1 1/2"

Over flow dia.1"

Header dia. 2"

Sumur air bersih

Rooftank 1000 L + Radar (autoswitch) + instalasi

Pompa

Lantai 2:

Pipa PVC Distribusi dia 1''

Pipa PVC Distribusi dia 1 1/2''

Pipa PVC Distribusi dia 3/4''

Pipa riser dia 1 1/2''

Gate Valve 1 1/2"

2. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Sambungan pipa digunakan cara sambungan ulir, flange

atau victaulic sesuai dengan ukuran masing-masing.

Penyambungan dengan ulir harus terlebih dahulu

dilapisi dengan red lead cement.

b. Pada bagian-bagian khusus, digunakan sambungan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

101

Page 102: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

flanged dilas, dimana penyambungan dengan

menggunakan flange ini perlu dilengkapi dengan Ring

Type Gasket untuk menjamin kerapatan dan kekuatan

sambungan tersebut.

c. Semua ujung yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi

harus ditutup dengan doop/plug atau blind-flanged.

d. Pipa-pipa harus diberi gantungan, pipa tegak di dalam

Shaft harus diklem pada jarak setiap 2 m juga pada

setiap percabangan dan belokan. Pengurugan pipa-pipa

ini dilakukan setelah hasil test baik dan disetujui

pengawas.

e. Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam

diharuskan diberi pelindung dengan Lead Meni, untuk

yang ditanam di tanah ditambah lapisan pelindung Water

Proofing kwalitas baik. Pekerjaan Water Proofing harus

dilakukan sebaik-baiknya, sehingga tidak ada bagian

permukaan pipa dan fitting yang tidak terkena Water

Proofing.

f. Pipa-pipa distribusi sebelum disambungkan ke fixtures

harus ditest terlebih dahulu dengan tekanan uji

Hydrostatik sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya

(Working Pressure) dimana dalam waktu minimum 1 x 24

jam (disesuaikan dengan instruksi pengawas) tidak boleh

mengalami penurunan takanan/mengalami kebocoran.

g. Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki.

Biaya pengetesan, alat-alat yang diperlukan dan biaya

perbaikannya ditanggung oleh Penyedia Jasa

Konstruksi.

h. Pipa-pipa yang menembus lantai, dinding beton harus

dibuatkan sleeve/sparing dari pipa PVC dan diberi

perapat.

i. Pipa-pipa yang ada di atas langit-langit, shaft dan

pada tempat-tempat yang terlihat harus dicat (pipa air

kotor dicat hitam, pipa udara dicat abu-abu, pipa air

bersih dicat biru, pipa talang air hujan dicat sesuai

warna dinding (tak ada pipa udara) dengan bahan cat

yang baik dan tepat.

j. Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam

pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi

dengan larutan yang mengandung 50 mg/1 chlor dan

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

102

Page 103: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam sistim dibilas

dengan air bersih.

14.2. Pekerjaan Instalasi Air Bekas dan Air Kotor

1. Spesifikasi Bahan

Air Bekas

Lantai 1:

Pipa PVC Ø 2"

Pipa PVC Ø 3"

Pipa PVC Ø 4"

Sumur resapan air bekas

1) Pasir

2) Semen

3) Agregat kasar

4) Batu koral

5) Tahu beton

Tahu beton menggunakan beton campuran 1 Pcc : 3

Pasir : 5 Krikil. Tebal tahu beton 5 cm.

6) Ijuk

7) Penutup sumur resapan

Penutup sumur menggunakan beton dengan

dimensi, desain, dan detail tulangan yang digunakan

sesuai Gambar Kerja.

8) Buis beton

Buis beton yang digunakan Ø 800 mm harus

berkualitas baik dengan ukuran diameter

disesuaikan dengan Gambar Kerja.

Bak kontrol air bekas

1) Pasir

2) Semen

3) Batu bata

a) Bermutu, matang, keras, ukuran-ukuran sama

rata, seragam dan saling tegak lurus, tidak retak-

retak tidak mengandung batu dan tidak

berlubang-lubang.

b) Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan

sample bata yang akan dipakai untuk

mendapatkan persetujuan dari Konsultan

Pengawas. Batu bata yang ternyata tidak

memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

103

Page 104: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

site.

c) Bata bata merah yang digunakan mempunyai

toleransi ukuran sesuai dengan tabel 27-1 dan

27-2 PUBI tahun 1982 dan tabel 27-3 PUBI

tahun 1982 (tentang kuat tekan) sedang bagian

yang pecah tidak boleh lebih dari 10%.

4) Agregat kasar

5) Besi tulangan

Besi yang digunakan pada pekerjaan beton praktis

ini adalah besi diameter P10 mm polos berisi 4

(empat) untuk tulangan pokok, dan sengkang/begel

diameter P8 mm jarak dengan 150 mm.

Lantai 2:

Pipa PVC Ø 2"

Pipa PVC Ø 3"

Pipa riser PVC Ø 4"

Clean Out

Fitting + Supporting

Air Kotor

Lantai 1:

Pipa PVC Ø 4"

Pipa PVC Ø 6"

Over flow Ø 4"

Pipa Vent Ø 1"

Bak kontrol air kotor

Sumur resapan air kotor

Septictank

Lantai 2:

Pipa PVC Ø 4"

Pipa riser PVC Ø 6"

Clean Out

2. Pelaksanaan Pekerjaan

1) Sambungan-sambungan antara pipa PVC diberi Solvent

Cement dari kwalitas baik yang disetujui oleh Direksi

Lapangan/Konsultan Pengawas.

2) Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC atau fitting

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

104

Page 105: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

logam, maka menggunakan sambungan ulir atau flend

dengan fitting antara lain faucet elbow, valve socket,

faucet socket dan lain-lain dan sambungan tersebut

diberi lem khusus.

3) Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir, yang tidak

dilanjutkan lagi harus ditutup dengan doop atau plug,

dengan bahan material yang sama.

4) Pipa-pipa sebelum disambung harus di test dahulu

terhadap kebocoran, hal ini dilakukan sebelum pekerjaan

finishing dilaksanakan.

5) Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang

tertanam ditanah,pada setiap jarak 3 m harus diberikan

pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5 krl, pondasi ini

juga dipasang pada bagian sambungan pipa

percabangan dan belokan.

6) Pipa tegak (riser) harus diberikan bantalan beton pondasi

pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar

dilantai dasar.

7) Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara

bagian demi bagian dengan panjang pipa maksimum

50m, dalam hal ini lokasi setiap toilet perlu

diperhatikan.

8) Selain mengikuti ketentuan seperti tercantum diatas,

semua Pekerjaan Instalasi Pipa untuk Air Kotor, Air

Bekas harus sesuai dengan ketentuan seperti di bawah

ini:

a) Penanaman pipa pada tembok harus tertutup oleh

Pekerjaan Finishing sesuai gambar.

b) Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga

tidak ada hawa busuk yang keluar, dan tidak ada

rongga-rongga udara, letaknya harus lurus. Untuk

pipa mendatar harus dibuat kemiringan minimal 1%

(satu persen).

c) Setiap pencabangan arah dibuat dengan Y (wai)

atau TY (tiwai) sanitari dan dilengkapi dengan lobang

pembersih (clean out), kecuali ditentukan lain dalam

gambar.

d) Pada ujung buntu dilengkapi dengan lobang

pembersih (clean out), dan diperlukan adanya

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

105

Page 106: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

lubang-lubang pemeriksa (lubang kontrol).

e) Untuk menghindarkan hawa busuk didalam ruangan

perlu adanya pipa vent (pelepas udara), yang

dipasang pada pembuangan air kotor dan air bekas

pada tempat-tempat tertentu (lihat gambar).

f) Di ujung pipa-pipa induk air kotor, didalam shaft

digabungkan menjadi satu pipa vent menuju atap

dengan diameter 3" (atau sesuai gambar).

g) Ujung-ujung pipa dan lobang-lobang harus

didoop/plug selama pemasangan, hal ini

dimaksudkan untuk mencegah masuknya

kotoran/serangga ke dalam pipa.

h) Pipa-pipa PVC yang tertanam di tanah yang

melintasi jalan harus dilindungi dengan pipa besi

BSP medium class, pada setiap jarak 3 m dan pada

kedua ujung pipa besi diberikan bantalan beton.

14.3. Pekerjaan Peralatan Saniter

1. Spesifikasi Bahan

Lantai 1:

Kran Ø 0.5"

Floordrain

Wastafel + kran + cermin + aksesoris

Jet washer

Kloset duduk

Zink + kran

Pegangan stainless

Lantai 2:

Kran Ø 0.5"

Floordrain

Jet washer

Kloset duduk

Wastafel + kran + cermin + aksesoris

2. Pelaksanaan Pekerjaan

1) Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Jasa

Konstruksi harus meneliti gambar-gambar yang ada dan

kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,

penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

106

Page 107: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

gambar.

2) Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai

pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan perbedaan di

tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

3) Penyedia Jasa Konstruksi wajib

memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan

yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa

garansi, atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi, selama

kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan

Pemilik/Pemakaian/Pemberi Tugas.

14.4. Pekerjaan Tata Udara

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada pekerjaan tata udara ini meliputi

pemasangan stop kontak AC dan pengkabelannya.

2. Spesifikasi Bahan

Instalasi Power AC 1 Fasa (NYM 3 x 2.5 mm2)

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Seluruh material harus mendapatkan persetujuan dari

konsultan pengawas

b. Intalasi daya AC dikerjakan sesuai dengan gambar kerja

c. Kabel sparing harus dimunculkan dari atas plafon

d. Pemasangan Drain AC harus tertanam dalam dinding

tembok maupun partisi, agar tidak tampak dari luar, di

sambungkan pada saluran keliling gedung

14. PENUTUP 15.1. Pekerjaan lain di luar lingkup dokumen ini, yang ternyata timbul

dalam pelaksanaan pekerjaan, harus dilaporkan kepada panitia

penerima hasil pekerjaan (PPHP), dan boleh dilakukan setelah

memperoleh perintah dari pemberi tugas.

15.2. Semua bagian pekerjaan harus selesai 100% dan setelah itu

penyerahan pertama dapat dilaksanakan.

15.3. Penyedia Jasa harus selalu menjaga ketertiban dalam lokasi

pekerjaan.

15.4. Penyedia Jasa harus menjaga kerusakan-kerusakan dari fasilitas

yang ada. Dan apabila ada kerusakan yang diakibatkan oleh

pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib memperbaiki atas

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

107

Page 108: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

biaya dan tanggungan Penyedia Jasa.

15.5. Penyedia Jasa harus membersihkan sisa-sisa bahan material

dan sisa bongkaran, sehingga lokasi proyek betul-betul bersih.

15.6. Apabila penyerahan pertama dapat dilaksanakan maka dibuat

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang Pertama.

15.7. Serah terima kedua (terakhir) dapat dilaksanakan dengan syarat

semua pekerjaan yang cacat atau kurang sempurna dalam masa

pemeliharaan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik dan

sempurna dan dibuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang

kedua.

Demikian Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/Jasa dapat kami

sampaikan.

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

108

Page 109: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

Tabel Spesifikasi Teknis

NO BAHAN SPESIFIKASI/MERK

SPEK YANG DIPILIH

PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

PEKERJAAN STRUKTURI. PEKERJAAN BETONSemen Tiga Roda, HolcimII. PEKERJAAN ANTI RAYAPBahan Aktif Cypermnathrium Prevail EC 100, Premise 200 SLIII. PEKERJAAN ATAPUsuk dan Reng Baja Ringan Bisesa sekualitasGenteng Keramik Kanmuri sekualitas Bubungan Genteng Keramik Kanmuri sekualitasBubungan Tiga Arah Kanmuri sekualitasBubungan Penutup Kanmuri sekualitasListplang Woodplank Elephant sekualitas

PEKERJAAN ARSITEKTURI. PEKERJAAN FINISHING LANTAI DAN DINDINGKeramik Tile KIA, RomanPlint Keramik KIA, RomanStep Nosing KIA, RomanII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELAKusen Aluminium Alexindo, YKKDaun Pintu Natural sekualitas Kaca Tempered, Kaca Bening, Kaca Rayban Asahimas sekualiasAksesoris Solid, Kend III. PEKERJAAN PARTISIRangka Stud Baja Ringan BMyS, KnaufGypsum Board Jayaboard sekualitasIV. PEKERJAAN PLAFONDRangka Metalfuring Jayaboard, ElephantGypsum Board Jayaboard, ElephantKalsiboard Kalsiboard, GRC BoardV. PEKERJAAN PENGECATANCat Dalam Catylac, Jotun Cat Luar Catylac, JotunCat Plafond Catylac, JotunZinc Chromate Meiji sekualitasCat Besi Emco sekualitasCat Batu Alam Mowilex sekualitasWaterproofing Plat BASF Masterseal 555 sekualitasWaterproofing KM BASF Masterseal 555 sekualitasVI. PEKERJAAN RAILINGRailing Stainless Steel

PEKERJAAN ELEKTRIKALI. PEKERJAAN PANELPanel Saka, ABBMCCB Schneider, ABBMCB Schneider, ABBAmpere meter OTTO sekualitasVolt meter Cam Switch OTTO sekualitasCurent Transformator OTTO sekualitasII. PEKERJAAN PENARIKAN KABELKabel NYY Eterna sekualitas

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

109

Page 110: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

NO BAHAN SPESIFIKASI/MERK

SPEK YANG DIPILIH

PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

III. PEKERJAAN INSTALASI LAMPU & KOTAK KONTAKKabel Instalasi Eterna sekualitas Saklar Clipsal, PanasonicStop Kontak Clipsal, PanasonicIV. PEKERJAAN TELEPONKabel Instalasi Jenis ITC/UTC pair eternal

sekualitasV. PEKERJAAN LANKabel Instalasi UTP cat.6 Belden sekualitasVI. PEKERJAAN CCTVInstalasi Cabel Coaxial RG 59 Belden, EZOVII. PEKERJAAN TATA SUARAIntalasi ceiling speaker Kabel NYMHY

Eterna sekualitas

PEKERJAAN MEKANIKALI. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH, BEKAS, KOTORPipa Air Bersih Westpex, GenovaPipa Buangan Pralon, WavinValve Kitz sekualitasPompa Ebara, GrundfosII. PERALATAN SANITERKran San Ei, TOTOFloor Drain American Standard, TOTOWastafel. Kran, Cermin, Aksesoris American Standard, TOTOJet Washer American Standard, TOTOKloset Duduk American Standard, TOTOZink Kran San Ei, TOTOIII. PEKERJAAN TATA UDARAPipa Drain AC Pralon, WavinPipa Refrigerant Artic, DenjiAC Split Daikin, Panasonic

Pekerjaan yang Harus Disubkonkan

NO PEKERJAAN SUB PEKERJAAN

1 Pekerjaan Struktur - Pekerjaan Anti Rayap- Pekerjaan Beton (ready mix)

2 Pekerjaan Arsitektur - Pekerjaan Plafon - Pekerjaan Pintu dan jendela - Pekerjaan Pengecatan

3 Pekerjaan Elektrikal - Pekerjaan Panel- Pekerjaan Pengkabelan- Pekerjaan Instalasi Lampu & Kotak Kontak- Pekerjaan Telepon- Pekerjaan LAN- Pekerjaan CCTV- Pekerjaan Tata Suara

Pekerjaan yang Harus Memiliki Garansi

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

110

Page 111: Standar Dokumen Pengadaan

Standar Dokumen Pengadaan Teknis

NO PEKERJAAN SUB PEKERJAAN

1 Pekerjaan Bangunan Utama - Pekerjaan Anti Rayap2 Pekerjaan Arsitektur - Pekerjaan Pengecatan

Pengecatan Waterproofing

Pembangunan Gedung Dishubkominfo Kabupaten Kulon Progo| Pola Data Consultant - 2014

111