93
STANDAR MUTU BADAN PENJAMINAN MUTU STIKes GETSEMPENA LHOKSUKON 2015

STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

STANDAR MUTU

BADAN PENJAMINAN MUTUSTIKes GETSEMPENA LHOKSUKON

2015

Page 2: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

BUKU STANDAR MUTU

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STIKes

GETSEMPENA LHOKSUKON

Kode Dokumen : STDM/SPMI-04/VI/2015Revisi Ke : 1 (satu)Tanggal : 5 Juni 2015Dikendalikan Oleh : Badan Jaminan MutuDisetujui Oleh : Ketua STIKes Getsempena

Page 3: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

KATA PENGAI{TAR

Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon sebagai salah

satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia, melalui visi misinya berkomitmen

untuk memberikan kontribusinya kepada bangs4 negara dan masyarakat dengan

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas agar tercapai masyarakat

yang adil dan makmur.

Sistem Penjaminan Mutu merupakan salah satu aspek organisasi yang

dibangun oleh Pirnpinan sekolah ringgi Kesehatan (srlKes) Gersempena

Lhoksukon sejak berdiri sampai saat ini, agar tercapai standar mutu yang

diharapkan. standar rnutu dalarn system penjaminan mutu internal sampai

dengan tahun 2015 secara tertulis beium seluruhnya dituangkan dalam suatu

standar mutu SPMI. Menyadari arti pentingnya suatu system dalam organisasi

perlu dituangkan secara komprehensif dalam

pedonran bagi pengelola untuk melaksanakan

penyempurnaan system yang ada.

satu buku agar dapat menjadi

tugas nuupun sebegai dasar

Buku Manual Mutu SPMI ini sebagai acuan oleh seluruh pimpinan dan civitas

akademika di Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Getsempcna Lhoksukon dalam

melaksanakan penjaminan mutu. Dengan tersusunilya standar mutu ini kami

berharap masukan dari berbagai pihak demi kemajuan Sekolah Tinggi Kesehatan

(STIKes) Getsempena Lhoksukon.

Lhoksukon. 6 Juni 2015STIKes Getsempena Lhoksukon

Page 4: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

LEMBAR PENGESAHAN

Ketr-ra Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Getsempena Lhoksukon dengan ini

menyatakan bahwa Standar VILrtu STlKes Getsempena Lhoksukon ini adalah

dokumen resmi Sekoiah Tinggi yang merupakan acuan bagi seluruh sivitas

akademika di STII(es Getsempena Lhoksukon dalam melaksanakan penjaminan

mutu. Dokumen Standar Mutu ini sekaligus membuktikan bahwa SPMI telah

diimplementasikan di STIKes Getsempena Lhoksukon. Evaluasi secara berkala

dan berkelanjutan akan terus dilakukan guna menjamin peningkatan mutu dan

daya saing srlKes Getsempena Lhoksukon yang lebih Bermoral, Beretika,

Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional.

STIKes Getsempena Lhoksukon Bangun Negeri dengan Peningkatan Derajat

Kesehatan masyarakat.

Lhoksukon, 6 Juni 2015Getsempena Lhoksukon

Page 5: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

DAFTAR ISI

Kata Sambutan .............................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................ ii

A. Pendahuluan ............................................................................................ 1

B. Landasn Hukum ....................................................................................... 1

C. Tujuan ...................................................................................................... 4

D. Standar Mutu STIKes Getsempena........................................................................

5

Standar I Isi : Kurikulum ................................................................................. 6

Standar II Proses Pembelajaran .................................................................... 7

Standar III Kompetensi Lulusan ..................................................................... 16

Standar IV Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Tenaga Penunjang ............. 20

Standar V Sarana dan Prasarana .................................................................. 31

Standar VI Pengelolaan ................................................................................. 36

Standar VII Pembiayaan ................................................................................ 52

Standar VIII Penilaian Pendidikan .................................................................. 56

Standar IX Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ....................................... 62

Standar X Sistem Informasi Manajemen ........................................................ 76

Standar XI Kerjasama .................................................................................... 81

Standar XII Suasana Akademik ..................................................................... 84

Page 6: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 1Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR MUTU PENDIDIKAN STIKes GETSEMPENA LHOKSUKON

A. PENDAHULUANKonsep utama dalam pengembangan pendidikan, pengajaran,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat atau dikenal sebagai Tri

Dharma Perguruan Tinggi merupakan upaya yang didasari pada telaah kritis

(critical appraisal) dan bukti ilmiah (evidence based) yang mengarah pada

penguasaan kompetensi dan dampak produk kompetensi lulusan. Salah satu

langkah penting dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi harus

mempunyai Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagai perumusan standar

pelaksanaan akademik atau yang dikenal dengan standar mutu pendidikan.

Standar mutu akademik adalah penetapan awal (base line) mutu

akademik, untuk memulai melaksanakan suatu proses akademik dalam

sistem penjaminan mutu. Standar mutu akademik yang telah ditetapkan,

akan mengikat selama satu tahun akademik, dan dapat direvisi kembali

sesuai perkembangan akademik yang telah dicapai.

B. LANDASAN HUKUM1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas

a. Pasal 1 butir 21:

Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminandan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen

pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai

bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan

b. Pasal 1 butir 22:

Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam

satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

c. Pasal 35 ayat (1) :

Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus

diting-katkan secara berencana dan berkala.

Page 7: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 2Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

d. Pasal 50 ayat (2) :

Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standarnasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional;

e. Pasal 51 ayat (2) :

Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan

prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu, dan evaluasi yang

transparan.

f. Pasal 60:

(2) Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukanoleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang

sebagai bentuk akuntabilitas publik.

(3) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan (SNP)

a. Pasal 1 butir 1 :

SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Pasal 1 butir 27:

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya

disebut BAN-PT adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan

kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan tinggi dengan mengacu pada Standar NasionalPendidikan

c. Pasal 2 ayat :

(1) Lingkup SNP meliputi :

a. Standar isi;

b. Standar proses;

c. Standar kompetensi lulusan;

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;

e. Standar sarana dan prasarana;

f. Standar pengelolaan;

g. Standar pembiayaan;

h. Standar penilaian pendidikan

Page 8: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 3Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

(2) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai

dengan SNP dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.

d. Pasal 4 :

SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat.

e. Pasal 58 ayat :

(1) Pelaporan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan

satuan pendidikan, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan;

dan

(7) Untuk jenjang pendidikan tinggi, laporan oleh kepala satuan

pendidikan sebagai-mana dimaksud pada ayat (1) ditujukan

kepada Menteri, berisi evaluasi dan dilakukan sekurang-kurangnya

setiap akhir semester.

f. Pasal 86 ayat :

(1) Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan

satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau

satuan pendidikan.

(2) Kewenangan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi

kewenangan oleh Pemerintah untuk melakukan akreditasi.

(3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif,

adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan

instrumen dan kriteria yang mengacu kepada SNP.

g. Pasal 87 ayat :

(1) Akreditasi oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal

86 ayat (1) dilaksanakan oleh :

b. BAN-PT terhadap program dan/atau satuan pendidikan

jenjang pendidikan tinggi.

(3) Badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri.

(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan akreditasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri.

Page 9: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 4Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

h. Pasal 91 :

(1) Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajibmelakukan penjaminan mutu pendidikan.

(2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui SNP.

i. Penjelasan Pasal 91:

Pemerintah dan Pemerintah Daerah men-dorong danmembantu satuan pendidikan formal dalam melakukan penjaminanmutu (quality assurance) agar memenuhi atau melampaui SNP,

sehingga dapat dikategorikan ke dalam kategori mandiri.

Dalam rangka lebih mendorong penjaminan mutu ke arah

pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, Pemerintah

dan Pemerintah Daerah memberikan perhatian khusus pada

penjaminan mutu satuan pendidikan tertentu yang berbasis

keunggulan lokal.

Dalam rangka lebih mendorong penjaminan mutu ke arah pendidikan

yang berdaya saing pada tingkat global, Pemerintah dan Pemerintah

Daerah memberikan perhatian khusus pada satuan pendidikan

tertentu yang berkategori mandiri dan berorientasi untuk bertaraf

internasional

j. Pasal 92 ayat (1):

Menteri mensupervisi dan membantu satuan perguruan tinggi

melakukan penjaminan mutu.

k. Pasal 92 ayat (8) :

Menteri menerbitkan pedoman program penjaminan mutusatuan pendidikan pada semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan.

C. TUJUANMensinergikan dan memelihara mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan,

yang dijalankan oleh Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Getsempena

Lhoksukon secara internal guna mewujudkan pencapaian pengelolaan

mandiri yang diakui oleh pemerintah.

Page 10: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 5Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

D. STANDAR MUTU STIKes GETSEMPENA LHOKSUKON1. Standar Isi : Kurikulum

2. Standar Proses

3. Standar Kompetensi Lulusan

4. Standar Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Tenaga Penunjang

5. Standar Sarana dan Prasarana Akademik

6. Standar Pengelolaan

7. Standar Pembiayaan

8. Standar Penilaian Pendidikan

9. Standar Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

10. Standar Sistem Informasi Akademik

11. Standar Kerjasama

12. Standar Suasana Akademi

Page 11: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 6Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR IISI : KURIKULUM

A. Dasar PemikiranStandar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan

kajian, kompetensi mata kuliah, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh mahasiswa pada pendidikan tinggi. Hal ini berarti bahwa

substansi Standar Isi tidak lain adalah tentang kurikulum, dan standar ini

akan berkaitan dengan Standar Proses Pembelajaran, Standar Penilaian

Pendidikan, dan Standar Kompetensi Lulusan.

Untuk memperjelas posisi Standar Isi dalam kurikulum suatu program

studi dan kaitannya dengan Standar Proses dan Standar Penilaian

Pendidikan dapat dilihat skema kurikulum pada Gambar 1.

KURIKULUM

Dokumen(Curriculum Plan)

1) Serangkaian Matakuliah2) Silabus3) Program Kegiatan Pembelajaran

(GBPP – SAP)

Dokumen(Actual Curriculum)

1) Proses Pembelajaran2) Proses Evaluasis (Assessment)3) Penciptaan Suasana Pembelajaran

Berdasarkan gambar diatas dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud

dengan Standar Isi dalam SNP adalah dokumen kurikulum (curriculum plan)

suatu program studi. Kegiatan nyata kurikulum (actual curriculum) yaitu proses

pembelajaran dan penciptaan suasana pembelajaran sama dengan standar

proses dalam SNP dan proses evaluasi (assessment) sama dengan standar

penilaian pendidikan dalam SNP. Adapun kualifikasi kemampuan lulusan

pendidikan tinggi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang tercakup dalam kurikulum tersebut dinyatakan dalam standar

kompetensi lulusan dalam SNP.

Page 12: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 7Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

B. Landasan Hukum(a) PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP, khususnya Pasal 5, 9, 15, 17 ayat

(4), dan 18.

(b) Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan

Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dan

(c) Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan

Tinggi.

(d) SK Ketua STIKES BBG tentang Kurikulum (Nomor 65 A 2009)

Di dalam Pasal 5 disebutkan bahwa Standar Isi mencakup lingkup materi

dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan

jenis pendidikan tertentu. Standar Isi memuat kerangka dasar dan struktur

kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender

pendidikan/akademik.

Kemudian, Pasal 9 juncto Pasal 17 ayat (4) peraturan yang sama

menyebutkan bahwa :

(a) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan

oleh perguruan tinggi yang bersangkutan untuk setiap program studi.

(b) Kurikulum tersebut wajib memuat mata kuliah pendidikan agama,

pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan

khusus untuk program sarjana dan diploma harus memuat pula mata

kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah

statistika, dan/atau matematika.

(c) Kurikulum dan kedalaman muatan kurikulum tersebut untuk setiap

program studi dikembangkan, diatur, dan ditetapkan oleh perguruan tinggi

masing-masing dengan mengacu pada SNP.

C. Tujuan

(a) Sebagai acuan bagi STIKes Getsempena Lhoksukon, Khususnya prodi

dalam menentukan tolok ukur pencapaian kurikulum yang jelas.

(b) Sebagai acuan Program Studi untuk menentukan dan menonjolkan

keunggulan prodi khususnya pada masyarakat dan stakeholder.

(c) Sebagai acuan Program Studi dalam perencanaan, penyelenggaraan dan

penyempurnaan kegiatan pembelajaran.

(d) Sebagai implementasi pelaksanaan evaluasi mutu kurikulum

Page 13: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 8Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

D. Kriteria PencapaianNo Standar Pencapaian Kriteria1 Kebijakan Kurikulum - Mempunyai aturan dan rambu-

rambu pelaksanaan kurikulumdan kesesuaian penetapankurikulum yang mendukung Visi& Misi

2 Struktur Kurikulum - Kurikulum berbasis kompetensi(lulusan mempunyaipengetahuan dan pemahamanbidang keilmuannya yang dapatdigunakan untuk berkarya, studilanjut, dan pengembangankepribadian) misal : Ujiankompetensi lulusan

- Materi kurikulum terdiri darimata kuliah keahlian dankepribadian

- Pengelompokan matakuliah.- Kurikulum harus mampu

menonjolkan keunggulanmasing-masing prodi dalamrangka peningkatan daya saingsecara global.

3 Peta kurikulum - Peta/struktur studi persemester.- Daftar alir mata kuliah.

4 Beban kredit kurikulum - Memuat informasi beban kreditsemesteran, tahunan, bebanmaksimal kelulusan.

5 Relevansi terhadapstakeholder

- Mendukung pelaksanaan syariatislam.

- Mendukung kebijakanPemerintah

6 Fleksibilitas kurikulum matakuliah pilihan

- Tersebarnya mata kuliah pilihanyang dapat meningkatkan skillmahasiswa (Praktikum,Magang, PPL, dll)

7 Evaluasi kurikulum - Peninjauan ulang kurikulumdengan melibatkan stakeholder.

Standar mutu kurikulum ini berfungsi sebagai rambu-rambu bagi sivitas

akademika STIKes Getsempena Lhoksukon dalam rangka implementasi dan

penyempurnaan kurikulum. Sasaran standar ini adalah para pengelola,

penanggung jawab penyelenggara kegiatan akademik ini dilakukan

bersama-sama baik ditingkat institusi, program studi maupun dosen.

Page 14: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 9Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR IIPROSES : MUTU PEMBELAJARAN

A. Dasar PemikiranPasal 1 Butir 20 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar. Di lingkungan pendidikan tinggi, interaksi

berpusat pada mahasiswa (student learning centered) dengan melibatkan

empat ranah, yang disebut ranah kognitif, yaitu kemampuan yang

berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran; ranah afektifyaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi

yang berbeda berdasarkan penalaran, misalnya penerimaan, partisipasi,

penentuan sikap; ranah psikomotorik yaitu kemampuan yang

mengutamakan keterampilan jasmani, misalnya persepsi, kreativitas; ranahkooperatif, yaitu kemampuan untuk bekerjasama.

World conference on Higher Education yang diselenggarakan oleh Unesco

di Paris tahun 1998, menyebutkan keempat ranah tersebut dengan istilah

learning to know, learning to be, learning to do, learning to live together.

Pasal 1 angka 6 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa, Standar Proses adalah

standar nasional pendidikan yang berhubungan dengan pelaksanaan

pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan. Sedangkan Pasal 21 (1) SNP menyatakan bahwa,

pelaksanaan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19

ayat (3) harus memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas,

beban mengajar maksimal per pendidik, rasio maksimal buku teks pelajaran

setiap peserta didik, dan rasio maksimal jumlah peserta didik setiap

pendidik.

Dapat simpulkan bahwa Lingkup Standar Proses, adalah standar mutu

yang ditetapkan, dilaksanakan (dipenuhi) dan dikendalikan oleh perguruan

tinggi. Standar lain yang berhubungan dengan Standar Proses, misalnya

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Kemahasiswaan,

Standar Isi (kurikulum), Standar Suasana Akademik, Standar Penilaian,

Standar Kompetensi Lulusan, Standar Prasarana dan Sarana.

Page 15: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 10

B. Landasan Hukum

1. Pasal 1 angka 20 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

2. Pasal 35 ayat (1) UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

yang intinya bahwa standar proses harus ditingkatkan secara berencana

dan berkala. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keunggulan lokal,

kepentingan nasional, keadilan, dan kompetisi antar bangsa dalam

peradaban dunia.

3. Pasal 60 huruf b UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa tugas

keprofesionalan dosen adalah merencanakan, melaksanakan proses

pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

4. Pasal 19 PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang

intinya :

1) Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

2) Pendidik memberikan keteladanan.

3) Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk

terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

5. Pasal 20 PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan :

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan

penilaian hasil belajar.

6. Pasal 21 PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan :

Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah

maksimal peserta didik per kelas dan beban mengajar maksimal per

pendidik, rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik, dan

rasio maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik.

Page 16: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 11

7. Pasal 23 PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan :

Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,

pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.

C. Tujuan1. Sebagai proses pengembangan metode pembelajaran dilingkungan

STIKes Getsempena Lhoksukon.

2. Sebagai nilai-nilai keteladanan dilingkungan STIKes Getsempena

Lhoksukon

3. Sebagai pengawasan dalam proses pembelajaran dilingkungan STIKes

Getsempena Lhoksukon.

4. Sebagai bentuk evaluasi diri bagi mahasiswa, dosen, prodi dan STIKes

Getsempena Lhoksukon.

D. Kriteria PencapaianNo Standar Pencapaian Kriteria1 Perencanan

Pembelajarana) Prodi

- Menetapkan SK pengajaran bagidosen dan Dosen PA.

- Memberikan undangan pengajaran.- Menyelenggarakan Rapat Koordinasi

Dosen Pengampu minimal 1 (satu)minggu sebelum proses pembelajarandimulai

- Memberikan deskripsi mata ajar sesuaiGBPP bagi setiap dosen yangmengajar.

- Memberikan kalender akademik untukdosen, bagian akademik danmahasiswa.

- Memberikan format silabus, SAP untukdosen.

- Menentukan bidang keilmuan yanglinier atau serumpun.

- Beban mengajar untuk dosen tetapminimal 12 sks, sedangkan dosen tidaktetap maksimal 6 sks.

- Silabus dibuat oleh dosen pengampumata kuliah setiap awal perkuliahandengan komponen SK, KD, materi, danreferensi yang disahkan oleh Prodi danselanjutnya diinformasikan kepadamahasiswa di awal perkuliahan.

Page 17: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 12

- Satuan Acara Perkuliahan (SAP)dibuat oleh dosen pengampu matakuliah setiap awal perkuliahan dengankomponen Waktu, Kompetensi dan subkompetensi yang akan dicapai,Bahan/Pokok pembelajaran, MetodePembelajaran (mahasiswa dan dosen)termasuk medianya, MetodeEvaluasi/Asesmen, KriteriaEvaluasi/Asesmen, BobotEvaluasi/Asesmen dan SumberPustaka yang disahkan oleh Prodi danselanjutnya diinformasikan kepadamahasiswa di awal perkuliahan.

- Berita Acara Perkuliahan (BAP); Dosenmenuliskan materi perkuliahan,mengecek kehadiran mahasiswa, yangditandatangani oleh dosen danmahasiswa. Diakhir semester BAPdikumpulkan pada Kaprogram studisebagai bahan evaluasi kinerja dosenpengampu mata kuliah.

- Bahan Ajar; Dosen membuat bahanajar (materi) sesuai dengan SAP, yangdiambil dari beberapa buku atausumber yang relevan.

- Media Pembelajaran; Dosen wajibmenyiapkan media pembelajaran yangsesuai dengan SAP, yang berbasisICT, dengan memperhatikan prinsipPembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).

- Evaluasi mahasiswa dilakukan denganteknik lisan, tertulis, pilihan ganda,uraian, atau praktik.

- Evaluasi dosen dilakukan dengan carapenyebaran kuesioner kepadamahasiswa yang mencakup :keteladanan, sikap, disiplin,penguasaan teknologi, penguasaanmateri, dan lain-lain.

- Menghasilkan karya ilmiah

b) Bagian akademik- Menyiapkan KRS.- Menyiapkan absensi mahasiswa.- Menyiapkan absensi dosen.- Menyiapkan media pembelajaran yang

diperlukan dosen dan mahasiswa.- Menyiapkan Kartu Ujian.

Page 18: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

- Menyiapkan Berita Acara Perkuliahan(BAP)

c) Mahasiswa- Pembayaran SPP.- Penyerahan slip SPP ke Bagian

Akademik.- Pengisian KRS.

2 PelaksanaanPembelajaran

a) Prodi & Bagian Akademik- Memastikan berjalannya proses

perkuliahan sesuai dengan KalenderAkademik.

- Membuat absen mahasiswa yang akanmengikuti perkuliyahan.

- Melakukan pengecekan terhadapabsensi dosen dan mahasiswa.

- Melakukan rekapitulasi absensi dosendan mahasiswa minimal 1 minggusebelum UTS & UAS dilaksanakan.

- Melakukan pengecekan langsungterhadap BAP.

- Pengisian KRS dilakukan secara online

b) Dosen- Melaksanakan kegiatan pembelajaran

berdasarkan kurikulum.- Membuat silabus dan SAP

berdasarkan matakuliah yangdiajarkan.

- Menyerahkan silabus, SAP dan bahanajar kepada bagian akademik atauProdi.

- Kegiatan pembelajaran dilaksanakansesuai dengan SAP dan kontrakperkuliahan.

- Membuat modul perkuliahan danmenyerahkannya kepada Prodi.

- Menggunakan strategi pembelajaranyang variatif, kreatif, inovatif, interaktifdan inspiratif.

- Wajib menggunakan media TIK dalampembelajaran.

- Menyerahkan BAP.- Setiap dosen mlaporkan kegiatan pada

setiap akhir semester (Formulirdisediakan)

Page | 13

Page 19: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

c) Mahasiswa- Menyerahkan copy KRS kepada

Prodi, PA & Bagian Akademik.- Mengikuti jadwal bimbingan

Akademik.- Mengikuti perkuliahan.- Menandatangani absensi kehadiran.- Mengikuti UTS & UAS.- Mengikuti kegiatan PPL.- Mahasiswa wajib hadir 75%, jika

berhalangan hadir karena sakit harusmenyertakan surat keterangan daridokter, dan berhalangan hadir karenasuatu keperluan maka harusmenyertakan surat keterangan dariwali.

- Mahasiswa yang berhalangan hadirkarena mengikuti kegiatankemahasiswaan atau kegiatan lain dariSTIKes harus menunjukkan suratpenugasan dari Ka/Sekretaris Program

- Mahasiswa wajib hadir 15 menitsebelum perkuliahan dimulai. Toleransiketerlambatan mengikuti perkuliahanmaksimal 15 menit setelah dosenberada dalam kelas/ruang praktikum

d) Bimbingan Akademik- Pengisian Buku Keberhasilan Studi

Mahasiswa.- Penandatanganan KRS.- Pemilihan matakuliah sesuai dengan

indeks prestasi yang diperoleh padasemester sebelumnya (KHS).

e) Tugas Akhir- Pengajuan tugas akhir/skripsi

dilakukan setelah mahasiswamenyelesaikan 75% matakuliah.

- Mahasiswa mengajukan judul danmengusulkan dosen pembimbing keprogram studi dilanjutkan denganseminar proposal.

- Penulisan tugas akhir/skripsimahasiswa harus sesuai denganpedoman penulisan tugas akhir/skripsi/yang berlaku di STIKES Bina BangsaGetsempena.

- Proses penulisan tugas akhir/skripsimelakukan konsultasi dengan dosen

Page | 14

Page 20: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

pembimbing/promotor minimal 8 kalidibuktikan melalui buku konsultasibimbingan yang ditandatangani olehdosen pembimbing/promotor.

- Ujian dilakukan setelah mahasiswamendapat persetujuan dari dosenpembimbing/promotor, dilanjutkandengan mendaftar ke bagianakademik.

- Revisi tugas akhir/skripsi minimal 14hari dan maksimal 30 hari, jika padawaktu yang ditentukan tidakmenyelesaikan diberi tenggang waktu2 x 15 hari. Jika setelah diberiperpanjangan waktu yangbersangkutan belum menyelesaikantugas akhir maka yang bersangkutanwajib mengikuti ujian ulang.

3 PenilaianPembelajaran

a) Dosen- Penilaian dilakukan dengan kuesioner

yang disebarkan kepada mahasiswa.- Mengisi form evaluasi dosen diri.- Mengisi form komplain/keluhan dosen.

b) Mahasiswa- Penilaian pembelajaran dilaksanakan

selama proses pembelajaranberlangsung.

- Penilaian atas hasil belajar mahasiswaberdasarkan prinsip-prinsip adil,proporsional, objektif, dan terbuka

- Penilaian pembelajaran dilaksanakanmelalui Tugas, UTS, dan UAS.

- Penilaian terdiri atas tes lisan/tertulis(pilihan ganda, uraian, atau praktikum).

- Capaian pembelajaran minimal 85%.- Dosen melakukan analisis terhadap

soal.- Penilaian dilaksanakan sesuai dengan

jadwal akademik.- Mekanisme penilaian matakuliah terdiri

dari kehadiran 10%, tugas 15% - 25%,UTS 25%-30%, dan UAS 40% - 50%.

Page | 15

Page 21: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 16

STANDAR IIIKOMPETENSI LULUSAN

1. Definisi/Dasar PemikiranStandar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian

dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dimana: a)

Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota berakhlak mulia, memiliki

pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan,

mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang

bermanfaat bagi kemanusiaan; b) Standar kompetensi lulusan ditetapkan

masing-masing P.T.sesuai dengan karakteristik program studi akademik,

vokasi dan profesi.

Dalam Peraturan Pemerintah no 49 thun 2014 tentang standar nasional

pendidikan tinggi standar kompetensi lulusan didefinisikan sebagai kriteria

minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian

pembelajaran lulusan. Yang kemudian digunakan sebagai acuan utama dalam

mengembangkan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,

standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan,

standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran,

dan standar pembiayaan pembelajaran.

Dengan demikian, proses pembelajaran harus diarahkan pada

pendekatan kompetensi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan lulusan

yang: religious , unggul dan mandiri dalam menyelesaikan masalah real yang

merupakan cerminan adanya perubahan dalam proses pembelajaran

menyangkut: pengetahuan (cognitive), perasaan (aff ective), keterampilan

(psychomotoric) dan kerjasama (cooperative).

Page 22: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 17

2. Dasar Hukum

Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No.19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah no 49 thun 2014 tentang standar nasional pendidikan

tinggi

Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti,

Depdiknas, 2008

3. Tujuan

Berdasarkan pada kebijakan dan peraturan-peraturan baik Pemerintah

maupun STIKes Getsempena Lhoksukon, standar ini ditetapkan dalam rangka

pencapaian kompetensi lulusan ssebagaimana yng diharapkan serta dapat

ditingkatkan secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan berkembang secara

berkelanjutan (Continuous Quality Improvement).

Penetapan ini juga sebagai upaya mewujudkan visi dan misi STIKes

Getsempena Lhoksukon untuk menjadi Perguruan yang Bermoral,

Beretika, Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional.

4. Penjelasan Tentang Standar

NO STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Pencaapaian SKS 1. Jumlah SKSa. Mahasiswa dinyatakan lulus jika telah

mencapai jumlah sks minimal sesuai denganjenjangnya.

b. Pencapaian jumlah sks harus mengikutiperaturan penyebaran mata kuliah yangterdapat di program studi.

c. Beban sks yang ditempuh seorang mahasiswauntuk mencapai keberhasilan (lulus) padaJenjang S1: 144 s.d 160 sks dan Diploma III :110 s.d 120 sks.

2. Indek Prestasi

Page 23: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

a. IPK lulusan pada jenjang Sarjana danDiploma III minimal 2,75b. Mahasiswa yang hanya mencapai IPK minimaldapat memperbaikinya dengan mengulangkembali mata kuliah tertentu dengan syarat :(a) Perkuliahan belum melampaui semester

maksimal pada setiap jenjang.(b) Yudisium dan ijazah ditunda selama ia

menempuh kembali perkuliahan.3. Pendaftaran kuliah ulangan sesuai ketentuan

yang berlaku.2 Kompetensi Kompetensi utama, Penguasaan Konsep danTeori, Kompetensi Pendukung, Kompetensilainnya:1. Kompetensi yang dibutuhkan lulusan adalah

kompetensi utama lulusan, oleh karena itu setiapmata kuliah yang tergolong dalam kompetensiutama nilai minimal B.

2. Lulusan jenjang sarjana memiliki karya ilmiahdalam bentuk skripsi.

3. Lulusan Program studi Diploma III Kebidananmemiliki karya ilmiah dalam bentuk LTA(Laporan Tugas Akhir) .

4. Lulusan harus bisa membaca Al-Quran.5. Lulusan semua jenjang menguasai penggunaan

ICT dengan kualifikasi mahir.6. Semua lulusan mempunyai kemampuan

bekerjasama, berorganisasi, pengembangan diri,dan berkomunikasi.

3 Alumni Keterikatan dengan Almamater, Alumni,Pengembangan Jejaring:1. Semua lulusan adalah alumni dan langsung

menjadi anggota Ikatan Alumni STIKesGetsempena..

2. Setiap alumni wajib menjaga nama baikalmamater.

3. Alumni berpartisipasi dalam kegiatan akademikberupa:a. Bantuan dana.b. Bantuan fasilitas (buku dn media belajar

lainnya).c. Ikut serta dalam berbagai kegiatan akademik.d. Membuka jejaring tingkat lokal dan nasional.

4. Alumni berpartisipasi dalam kegiatan nonakademik berupa:

Page | 18

Page 24: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 19

a. Bantuan dana.b. Bantuan fasilitas.c. Ikut serta dalam berbagai kegiatan non

akademik.d. Membuka jejaring tingkat lokal dan nasional.

5. STIKes Getsempena melakukan Tracer Studytentang keterserapan Alumni pada lapangan pekerjaan

Page 25: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |20

STANDAR IVPENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN DAN TENAGA PENUNJANG

1. Definisi/Dasar PemikiranDi dalam Pasal 1 Butir 5 dan 6 UU.No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), dinyatakan bahwa tenaga kependidikan

adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk

menunjang penyelenggaraan pendidikan; sedangkan pendidik adalah tenaga

kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor pamong

belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan. Di lingkungan pendidikan tinggi, tenaga kependidikan yang

berkualifikasi sebagai pendidik disebut dosen, sedangkan tenaga kependidikan

lainnya disebut tenaga penunjang.

Selanjutnya, dalam Pasal 39 disebutkan bahwa Tenaga Kependidikan

bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,

pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada

satuan pendidikan. Sementara itu, pendidik merupakan tenaga profesional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi.

Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, digunakan

istilah Dosen untuk merujuk pada pengertian Pendidik pada jenjang pendidikan

tinggi, yakni pendidik profesional dan ilmuwan yang memiliki tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1). Oleh sebab itu, mengacu kepada

dasar hukum tersebut, maka dalam standar ini digunakan istilah

Dosen untuk tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai pendidik,

sedangkan tenaga kependidikan lainnya meliputi laboran, pustakawan, teknisi

Page 26: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |21

pegawai administrasi, sopir hingga pekarya disebut Tenaga Kependidikan.

Mengenai tugas dosen dan tenaga kependidikan dalam Pasal 39 Ayat

(1) dan (2) UU Sisdiknas Tahun 2003, dijelaskan bahwa: Pendidik (Dosen)

merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan: (1) proses pembelajaran, (2) penilaian hasil pembelajaran (3)

pembimbingan dan pelatihan, (4) penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat terutama bagi pendidik bagi perguruan tinggi.

Sebaliknya, Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan: (1)

administrasi, (2) pengelolaan, (3) pengembangan, (4) pengawasan, (5)

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Agar penyelenggaraan pendidikan memenuhi standar kompetensi

lulusan, diperlukan suatu standar mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang

disusun berdasarkan peraturan perundangan, visi dan misi perguruan tinggi

dan program studi, serta memperhatikan kompetensi lulusan yang dibutuhkan

oleh pengguna lulusan.

2. Dasar Hukum

Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Undang-undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No.19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Surat edaran Ditjen Dikti No.2899.1/E4.1/2011

Surat edaran Ditjen Dikti No.1130/E4.1/2012

Surat edaran Ditjen Dikti No.3387/E4.1/2012

Pedoman Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma

Perguruan Tinggi Tahun 2012 Dikti

Page 27: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |22

3. TujuanBerdasarkan pada kebijakan dan peraturan-peraturan baik Pemerintah

maupun STIKes Getsempena Lhoksukon, standar ini ditetapkan dalam rangka

pemenuhan dan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan serta dapat

ditingkatkan secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan berkembang secara

berkelanjutan (Continuous Quality Improvement).

Penetapan ini juga sebagai upaya mewujudkan visi dan misi STIKes

Getsempena Lhoksukon untuk menjadi Perguruan yang Bermoral, Beretika,

Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional.

4. Kriteria Pencapaian

NO STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Standar PenerimaanDosen dan Pegawai

A. Standar Penerimaan Dosen :1. Penerimaan dosen harus mengacu pada

kebutuhan penyelenggaraan kurikulum yangpada saat penerimaan melibatkan ProgramStudi.

2. Kualifikasi Dosen minimal berpendidikan S2.3. Dosen berasal dari universitas/sekolah tinggi

yang terakreditasi.4. Dosen memiliki SK Penyetaraan ijazah oleh

Dikti bagi lulusan PT luar negeri.5. Nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal

3,256. Dosen memiliki pendidikan yang linier dan

sesuai dengan program studi yang ada diSTIKes Getsempena Lhoksukon.

7. Berusia 33 tahun bagi pelamar berpendidikanS2

8. Berusia 40 tahun bagi pelamar berpendidikanS3

9. Tidak berstatus sebagai Guru maupun PNS,Pensiunan Guru, Dosen dan PNS

10. Memiliki kemampuan Bahasa Inggris dankemampuan dasar akademik (TKDA) dengannilai paling rendah : TOEFL (PBT = 510, CBT = 175, IBT = 60),

IELTS = 5.5, TOEP = 55 Tes Kemampuan Dasar Akademik

(TKDA)= 55, dibuktikan dengan sertifikat

Page 28: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

yang masih berlaku dan dikeluarkan olehlembaga yang kredibel.

B. Standar Penerimaan Pegawai :1. Penerimaan pegawai harus mengacu pada

kebutuhan dan kemampuan STIKesGetsempena Lhoksukon sesuai denganstruktur organisasi.

2. Kebutuhan pengisian posisi harus diajukanlengkap dengan uraian tugas.

3. Pelamar berasal dari universitas/sekolah tinggiyang terakreditasi.

4. Nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal2,75

5. Calon pegawai telah lulus mengikuti SeleksiAdministrasi, Tes Kompetensi Lulusan danTes Wawancara

6. Jabatan & Penempatan pegawai : S3 (Lektor Kepala) = Ketua STIKES

BBG, Pembantu Ketua S2 (Lektor) = Ka. Prodi, Ka. Unit S2 (Asisten Ahli) = Sekretaris Prodi S1 = Ka. Unit di bawah Prodi D3 = Ka. Operator D1 = Staf Operator SMA/SMK = Office Boy

2 Standar Kualifikasi,Kompetensi,Sertifikasi, danJabatan Akademik

1. Kualifikasi akademik dosen diperoleh melaluipendidikan tinggi program pascasarjana yangterakreditasi sesuai dengan bidang keahlian.

2. Dosen wajib memiliki sertifikat pendidik (SertifikasiDosen) setelah memiliki pengalaman kerjaminimal 2 tahun.

3. Dosen wajib memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Asisten Ahli.

3 Standar PerjanjianKerja

Perjanjian kerja harus memuat :1. Nama Pihak I dan Pihak II2. Lingkup Dan Pelaksanaan Pekerjaan3. Tempat dan Lokasi Kerja4. Hari dan Jam Kerja5. Tanggal mulai bekerja6. Tanggal perjanjian kerja7. Masa lama perjanjian kerja8. Hak (Gaji) dan Tunjangan Hari Raya dan

Jamsostek

Page | 23

Page 29: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

9. Kewajiban10. Pemutusan Hubungan Kerja11. Penyelesaian Perselisihan

4 Standar PenilaianPrestasi Kerja

Sistem penilaian Prestasi Kerja Pegawai terdiri dari :1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dengan bobot nilai

60% (enam puluh persen), yang terdiri dari :a. Kuantitas (Target Output)b. Kualitas (Target Kualitas)c. Waktu (Target Waktu)d. Biaya (Target Biaya)

2. Perilaku kerja dengan bobot nilai 40% (empatpuluh persen).a. Orientasi pelayanan;b. Integritas;c. Komitmen;d. Disiplin;e. Kerjasama;f. Kepemimpinan.

5 Standar Mutasi,Promosi, Demosi

A. Mutasi didasarkan pada kinerja pegawai yangmencakup:1. Kemampuan kerja2. Inisiatif3. Kerajinan4. Disiplin5. Loyalitas dan integritas pada STIKes

Getsempena Lhoksukon6. Ketaatan pada pimpinan dan rasa tanggung

jawab pada tugas dan kewajiban.

B. Promosi dapat berbentuk kenaikanpangkat/golongan, atau gaji/upah. Penentuanpromosi pegawai atas dasar penilaian danKeputusan Pimpinan STIKes GetsempenaLhoksukon dengan mempertimbangkan aspek-aspek penilaian:1. Kompetensi2. Prestasi3. Kerajinan4. Masa kerja5. Pendidikan6. Keahlian/profesionalitas

6 Standar Waktu Kerja 1. Waktu kerja dosen dan pegawai meliputi 8(delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh)

Page | 24

Page 30: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerjadalam 1 (satu) minggu.

2. Dosen dan pegawai tidak wajib kerja pada hari-hari libur resmi.

7 Standar Kerja Lembur STIKes Getsempena Lhoksukon yangmempekerjakan dosen atau pegawai melebihi waktukerja harus memenuhi syarat :1. Ada persetujuan dosen atau pegawai yang

bersangkutan2. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling

banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14(empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.

3. Bagi dosen dan pegawai yang melebihi waktukerja sebagaimana dimaksud pada poin (1) dan(2), maka STIKes Getsempena Lhoksukon wajibmembayar upah kerja lembur. Denganperhitungan Gaji Pokok : jam kerja x hari kerja

Standar Istirahat danCuti

1. Istirahat antara jam kerja, sekurang kurangnyasetengah jam setelah bekerja selama 4 (empat)jam terus menerus dan waktu istirahat tersebuttidak termasuk jam kerja;

2. Istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam)hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hariuntuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;

3. Cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas)hari kerja setelah yang bersangkutan bekerjaselama 12 (dua belas) bulan secara terusmenerus;

4. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua)bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dankedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagidosen atau pegawai yang telah bekerja selama 6(enam) tahun secara terus-menerus denganketentuan dosen atau pegawai tersebut tidakberhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2(dua) tahun berjalan dan selanjutnya berlakuuntuk setiap kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun.

5. Dosen dan pegawai berhak mengambil cutidiantaranya :a. Cuti melaksanakan ibadah Haji/Umrah.b. Cuti Haidc. Cuti Melahirkan atau keguguran kandungand. Cuti kemalangan keluarga

Page | 25

Page 31: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

e. Cuti khitanan anak

8 Standar Hak &Penghargaan

Dosen berhak :1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup

minimum dan jaminan kesejahteraan sosial,meliputi:a. Gaji pokokb. Tunjangan profesic. Tunjangan fungsionald. Tunjangan khususe. Tunjangan kehormatanf. Tunjangan tambahan yang terkait dengan

tugas sebagai dosen yang ditetapkan denganprinsip penghargaan atas dasar prestasi

2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuaidengan tugas dan prestasi kerja

3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakantugas dan hak atas kekayaan intelektual;

4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkankompetensi, akses sumber belajar, informasi,sarana dan prasarana pembelajaran, sertapenelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

5. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik,dan otonomi keilmuan;

6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaiandan menentukan kelulusan peserta didik; dan

7. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalamorganisasi profesi/organisasi profesi keilmuan.

9 Standar JaminanSosial

Dosen wajib terdaftar di Jaminan Sosial Tenaga Kerjaatau BPJS dengan program :1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan2. Jaminan Kecelakaan Kerja3. Jaminan Kematian4. Jaminan Hari Tua

10 Standar Pembinaan &Pengembangan

1. Pembinaan dan pengembangan profesi yangmeliputia. Kompetensi pedagogikb. Kompetensi kepribadianc. Kompetensi sociald. Kompetensi profesional.e. Jabatan fungsional

2. Pembinaan dan pengembangan profesi kariermeliputi:

Page | 26

Page 32: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

a. Penugasanb. Kenaikan pangkatc. Promosi

3. Pembinaan dan pengembangan kualifikasiakademik meliputi:a. Memberikan dukungan kepada dosen untuk

melanjutkan studi S2 dan S3b. Memberikan dukungan kepada dosen untuk

mengurus jabatan akademik Asisten Ahli,Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar

11 Standar Keselamatan& Kesehatan Kerja

Setiap dosen dan pegawai mempunyai hak untukmemperoleh perlindungan atas :1. Keselamatan dan kesehatan kerja bagi dosen dan

pegawai yang dilindungi dengan programJAMSOSTEK/BPJS;

2. Moral dan kesusilaan; dan3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan

martabat manusia serta nilai-nilai agama.

12 Standar Disiplin Kerja 1. Mentaati peraturan STIKes GetsempenaLhoksukon dengan rasa tanggung jawab.

2. Mentaati ketentuan jam kerja3. Menyimpan dan memelihara barang-barang miliki

STIKes Getsempena Lhoksukon

13 Standar PerjalananDinas

1. Memiliki Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)dari Ketua STIKes Getsempena Lhoksukon

2. Memperoleh biaya transportasi, akomodasi dankonsumsi dalam melaksanakan perjalanan dinas

3. Membuat laporan perjalanan dinas

14 Standar PengakhiranHubungan Kerja

Hal-hal yang dapat berakibat berakhirnya hubungankerja:1. Dosen atau Pegawai meninggal dunia.2. Dosen atau Pegawai mengundurkan diri3. Berakhirnya atau tidak masa perjanjian kerja4. Prestasi di bawah standar5. Sakit yang berkepanjangan6. Pembebasan tugas atau skorsing7. Pemberhentian massal karena kesulitan usaha

STIKes Getsempena Lhoksukon.8. Pemberhentian karena Pegawai menjalani

Page | 27

Page 33: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Hukuman9. Pemberhentian karena pension10. Pemberhentian karena pelanggaran berat.11. Pegawai yang telah melakukan pelanggaran-

pelanggaran dan telah diberikan peringatan sesuaidengan ketentuan.

15 Standar Beban KerjaDosen

A. Beban Kerja Dosen1. Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok

yaitu merencanakan pembelajaran,melaksanakan proses pembelajaran,melakukan evaluasi pembelajaran,membimbing dan melatih, melakukanpenelitian, melakukan tugas tambahan, sertamelakukan pengabdian kepada masyarakat.

2. Beban kerja sebagaimana dimaksud padapoin (1) sekurang-kurangnya sepadan dengan12 (dua belas) satuan kredit semester (SKS)dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas)satuan kredit semester dengan ketentuansebagai berikut :a. Tugas melakukan pendidikan dan

penelitian paling sedikit sepadan dengan 9(sembilan) sks yang dilaksanakan diperguruan tinggi yang bersangkutan;

b. Tugas melakukan pengabdian kepadamasyarakat dapat dilaksanakan melaluikegiatan pengabdian kepada masyarakatyang diselenggarakan oleh perguruantinggi yang bersangkutan atau melaluilembaga lain sesuai dengan peraturanperundang undangan;

c. Tugas penunjang tridarma perguruan tinggidapat diperhitungkan sks nya sesuaidengan peraturan perundang undangan

d. Tugas melakukan pengabdian kepadamasyarakat dan tugas penunjang palingsedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS.

e. Tugas melaksanakan kewajiban khususbagi profesor sekurang-kurangnyasepadan dengan 3 sks setiap tahun.

3. Dosen yang mendapat penugasan sebagaipimpinan perguruan tinggi sampai dengantingkat program studi diwajibkanmelaksanakan tri dharma pendidikan palingsedikit sepadan dengan 3 (tiga) sks.

Page | 28

Page 34: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 29Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

B. Tugas Utama Dosen1. Melaksakana tugas pendidikan dan

pengajaran yaitu:(1) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan

menguji serta menyelenggarakankegiatan pendidikan di laboratorium danpraktik keguruan;

(2) Membimbing seminar Mahasiswa;(3) Membimbing kuliah kerja nyata (KKN),

praktik kerja nyata (PKN), praktik kerjalapangan (PKL);

(4) Membimbing tugas akhir penelitianmahasiswa termasuk membimbing,pembuatan laporan hasil penelitian tugasakhir;

(5) Penguji pada ujian akhir;(6) Membina kegiatan mahasiswa di bidang

akademik dan kemahasiswaan;(7) Mengembangkan program perkuliahan;(8) Mengembangkan bahan pengajaran;(9) Menyampaikan orasi ilmiah;(10) Membina kegiatan mahasiswa di bidang

akademik dan kemahasiswaan;(11) Membimbing Dosen yang lebih rendah

jabatannya;(12) Melaksanakan kegiatan deta sering dan

pencangkokan dosen.2. Melaksanakan tugas penelitian berupa:

(1) Menghasilkan karya penelitian;(2) Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;(3) Mengedit/menyunting karya ilmiah;(4) Membuat rancangan dan karya

teknologi;(5) Membuat rancangan karya seni.

3. Melaksanakan pengabdian kepadamasyarakat dapat berupa:(1) Melaksanakan pengembangan hasil

pendidikan dan penelitian yang dapatdimanfaatkan oleh masyarakat;

(2) Memberi latihan/penyuluhan/penataranpada masyarakat;

(3) Memberi pelayanan kepada masyarakatatau kegiatan lain yang menunjangpelaksanaan tugas umum pemerintahdan pembangunan;

(4) Membuat/menulis karya pengabdian

Page 35: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 30Page | 30Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

kepada masyarakat.4. Tugas penunjang tridharma perguruan tinggi

dapat berupa :(1) Menjadi anggota dalam suatu

panitia/badan pada perguruan tinggi;(2) Menjadi anggota panitia/badan pada

lembaga pemerintah;(3) Menjadi anggota organisasi profesi;(4) Mewakili perguruan tinggi/lembaga

pemerintah duduk dalam panitia antarlembaga;

(5) Menjadi anggota delegasi nasional kepertemuan internasional;

(6) Berperan serta aktif dalam pertemuanilmiah;

(7) Mendapat tanda jasa/penghargaan;(8) Menulis buku pelajaran SLTA kebawah;(9) Mempunyai prestasi di bidang

olahraga/kesenian/ sosial.

C. Kewajiban Khusus Profesor1. Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagi

profesor menurut Pasal 49 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun2005 tentang Guru dan Dosen adalah:(1) Menulis buku(2) Menghasilkan karya ilmiah dan atau

membimbing disertasi serta(3) Menyebarluaskan gagasan

2. Tugas melaksanakan kewajiban khusus bagiprofesor tidak menambah beban tugasprofesor (12 SKS) tetapi merupakan bagiandari tugas yang wajib dipilih oleh profesor.Kewajiban khusus yang wajib dipilih ini palingsedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS setiaptahun. Seorang profesor dalam tiga tahunwajib melaksanakan ketiga kewajibankhususnya.

Page 36: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 31Page | 31Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR VSARANA DAN PRASARANA

A. Definisi/Dasar PemikiranPeraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP) dan Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas PP No.19 Tahun 2005 telah memberikan arahan tentang

pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Penjaminan mutu

seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, termasuk di dalamnya

sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung proses pendidikan.

Sarana prasarana pendidikan menurut pasal 42-48 meliputi: (1) sarana

pendidikan, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan

sumber belajar, bahan habis pakai; (2) prasarana meliputi: lahan, ruang kelas,

ruang pimpinan, ruang dosen, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi

daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat rekreasi;

(3) keragaman jenis dan jumlah peralatan laboratorium, (4) jenis dan jumlah

buku perpustakaan, (5) jumlah buku teks, (6) rasio ruang kelas per-mahasiswa,

(7) rasio luas bangunan per-mahasiswa, (8) rasio luas lahan per-mahasiswa,

(9) luas dan letak lahan, (10) akses khusus ke sarana dan prasarana untuk

mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dan (11) pemeliharaan. Standar sarana

dan prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan

sehingga proses pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka STIKes Getsempena Lhoksukon

menetapkan standar sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi

pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIKES dan ketua program studi.

Page 37: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 32Page | 32Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

B. Dasar Hukum

Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP).

Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No.19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

C. TujuanBerdasarkan pada kebijakan dan peraturan-peraturan baik Pemerintah

maupun STIKes Getsempena Lhoksukon, standar ini ditetapkan dalam rangka

pemenuhan dan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan serta dalam hal

sarana & prasarana agar dapat ditingkatkan secara terus- menerus dari waktu

ke waktu dan berkembang secara berkelanjutan (Continuous Quality

Improvement).

Penetapan ini juga sebagai upaya mewujudkan visi dan misi STIKes

Getsempena Lhoksukon untuk menjadi Perguruan yang Bermoral, Beretika,

Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional.

D. Kriteria Pencapaian

NO STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Standar Sarana 1. STIKes Getsempena Lhoksukon wajib memilikisarana untuk melaksanakan Tridharma perguruantinggi yang meliputi :a. Perabot;b. Peralatan pembelajaran;c. Media pembelajaran;d. Buku dan sumber belajar lain;e. Teknologi informasi dan komunikasi;f. Bahan habis pakai;g. Perlengkapan lain yang diperlukan.

2. Standar jumlah perabot, peralatan pendidikan,media pendidikan, sumber belajar, teknologiinformasi dan komunikasi, bahan habis pakai, dan

Page 38: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

perlengkapan lain dinyatakan dalam rasio jumlahsetiap sarana terhadap mahasiswa, sesuaidengan karakteristik program studi masing-masing.

3. Teknologi informasi dan komunikasi sebagaimanadimaksud pada poin (1) ayat (e) wajib memilikibandwith minimal 5 (lima) Kbps/mahasiswa.

2 Standar Prasarana 1. STIKes Getsempena Lhoksukon wajib memenuhiprasarana untuk melaksanakan Tridharmaperguruan tinggi yang meliputi:a. Lahan;b. Ruang kelas;c. Ruang pimpinan STIKES ;d. Ruang dosen;e. Ruang tata usaha;f. Ruang perpustakaan;g. Ruang laboratorium;h. Ruang bengkel kerja;i. Ruang unit produksi;j. Ruang kantin;k. Tempat berolahraga.

2. Prasarana berupa lahan yang wajib dipenuhisebagaimana dimaksud pada poin (2) palingsedikit 5.000 m2.

3. Ruang kuliah harus disediakan dengan ketentuan:a. Kapasitas ruang kuliah paling banyak adalah

40 (empat puluh) orang untuk program sarjanadan program profesi, 32 (tiga puluh dua) oranguntuk program diploma, 20 (dua puluh) oranguntuk program magister dan doktor, 10(sepuluh) orang untuk program spesialis dansubspesialis, dengan rasio luas ruang kuliahpaling sedikit 1.5 m2/mahasiswa dan luasruang kuliah tidak kurang dari 20 (dua puluh)m2;

b. Kapasitas ruang kuliah untuk kuliahmimbar/umum paling sedikit adalah 80(delapan puluh) orang dengan rasio luas ruang1 (satu) m2/mahasiswa;

c. Paling sedikit terdapat 2 (dua) buah ruangkelas untuk setiap program sarjana, dan 1(satu) buah ruang kelas untuk program

Page | 33

Page 39: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

lainnya.d. Dilengkapi dengan peralatan penunjang

pembelajaran berupa kursi kuliah sesuaijumlah mahasiswa pengguna ruang, mejakursi dosen, dan media pembelajaran.

4. Ruang kerja pimpinan harus disediakan denganluas paling sedikit 12 (dua belas) m2 per orang,dilengkapi dengan perabot kerja, perabotpenyimpanan, peralatan kantor, peralatankomunikasi, peralatan penunjang sistem informasimutu pendidikan.

5. Ruang kerja dosen tetap yang dapat menjagaprivasi harus disediakan dengan luas palingsedikit 4 (empat) m2 per dosen, dilengkapidengan perabot kerja, perabot penyimpanan, danakses informasi dan komunikasi.

6. Ruang tata usaha harus disediakan dengan luaspaling sedikit 4 (empat) m2 per tenagakependidikan, dilengkapi dengan perabot kerja,perabot penyimpanan, peralatan kantor, peralatankomunikasi.

7. Ruang perpustakaan harus disediakan denganketentuan sebagai berikut :a. Untuk jumlah mahasiswa sampai dengan 400

(empat ratus) orang, luas ruang paling sedikit0,5 (setengah) m2 per mahasiswa, dan untukjumlah mahasiswa lebih besar dari 400 (empatratus) orang luas ruang paling sedikit 200 (duaratus) m2;

b. Dilengkapi dengan perabot kerja, perabotpenyimpanan, peralatan multimedia, danperlengkapan pendukung pengelolaanperpustakaan.

8. Ruang akademik khusus berupa laboratorium,studio, bengkel kerja, lahan praktik atau tempatpraktik lainnya harus disediakan dengan luasruang yang memenuhi syarat gerak danspesifikasi aktivitas praktikum, bengkel dan studio,dan didasarkan pada efektivitas keberlangsunganproses pembelajaran untuk ketercapaian capaianpembelajaran praktik.

Page | 34

Page 40: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

9. Wajib memiliki ruang-ruang penunjang yangmeliputi tempat beribadah, ruang kesehatan,ruang organisasi kemahasiswaan, WC, gudang,bengkel pemeliharaan, dan tempat parkir, denganjumlah dan luas ruang yang sesuai dengan jumlahpenggunanya.

3 Standar Perancangandan PemeliharaanGedung

1. Perancangan bangunan gedung dan pelaksanaanserta pengawasan pembangunannyadilaksanakan secara professional

2. Bangunan gedung harus memiliki standar kualitasminimal kelas A.

3. Bangunan perguruan tinggi harus memenuhipersyaratan keselamatan, kesehatan,kenyamanan dan keamanan, serta dilengkapiinstalasi listrik yang dengan daya yang memadai,instalasi limbah domestik maupun limbah khususbila diperlukan

4. Standar kualitas bangunan perguruan tinggisebagaimana dimaksud pada poin (1), (2) dan (3)didasarkan pada peraturan perundang-undanganyang berlaku di bidang pekerjaan umum.

5. Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukansecara berkala dan berkesinambungan sesuaidengan masa pakai.

Page | 35

Page 41: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

STANDAR VIPENGELOLAAN

A. Definisi/Dasar PemikiranUndang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) menyebutkan bahwa prinsip manajemen kelembagaan

Perguruan Tinggi yang tertuang dalam pasal 51 ayat 2 bahwa “Pengelolaan

satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan atas prinsip otonomi,

akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang transparan”.

Sesuai dengan prinsip otonominya, setiap perguruan tinggi

diharapkan dapat merumuskan upaya-upaya untuk selalu meningkatkan

mutu, relevansi, daya saing, tata kelola baik, akuntabilitas, pencitraan publik,

serta menjaga pemerataan dan perluasan akses atas layanan pendidikan

tinggi bagi masyarakat.

B. Landasan Hukum1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas.

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008

tentang Pelaksanaan Undang-undang tentang Yayasan.

5. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 49 thun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.

6. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT).

C. TujuanTerciptanya pedoman yang baku dalam pelaksanaan organisasi

akademik agar institusi dapat melaksanakan bisa melaksakan seluruh

kegiatan secara tertib dan terjadwal yang dibakukan.

Page | 36

Page 42: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

D. Kriteria PencapaianNo Standar

PencapaianKriteria

1 Identitas, Visi, Misi,Tujuan danSasaran

a) Legalitas Diri :- Sekolah Tinggi Kesehatan Getsempena- Disingkat STIKes Getsempena- Memiliki SK Pendirian dari Depkumham- Memiliki SK izin operasional dari Dikti- Memiliki akreditasi dari BAN-PT

b) Simbol :- Mempunyai logo- Mempunyai bendera- Mempunyai stempel- Mempunyai kop surat- Mempunyai mars dan hymne

c) Statuta :- Disusun oleh tim yang ditetapkan

berdasarkan SK ketua STIKesGetsempena.

- Berisi tentang peraturan penyelenggaraanpendidikan tinggi dan peraturanperundang-undangan yang masih berlaku.

- Ditinjau setiap tahun dan dilakukanperubahan setiap 5 tahun sekali.

- Disahkan oleh Senat STIKes Getsempena

d) Renstra :- Disusun oleh tim yang ditetapkan

berdasarkan SK Ketua STIKesGetsempena.

- Berisi tentang rencana pencapaianpendidikan tinggi dalam jangka waktutertentu.

- Berlaku selama 5 tahun dan ditinjau setiap1 tahun sekali.

- Disahkan oleh senat STIKes Getsempena.

e) Lokasi Kampus:- Domisi STIKes Getsempena berada di

Lhoksukon atau di Kopertis Wilayah XIII- Lokasi Kampus merupakan milik sendiri

dan atau dengan cara lain yang sah.

e) Penyelenggaraan kuliah :- Penyelenggaraan kuliah dilaksanakan

pada pagi dan sore hari.- Jadwal perkuliahan dari hari senin sampai

dengan hari jum’at.- Kuliah dilaksanakan di gedung Kampus

Page | 37

Page 43: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

STIKes Getsempena yang beralamatJalan Banda Aceh-Medan Kilometer 292,Ulee Tanoh, Sp. Dama, Aceh Utara.

f) Jenis pendidikan :-Jenjang pendidikan

dengan program studi : Sarjana Ilmu Keperawatan Diploma III Kebidanan

g) Visi :- Rumusan visi harus memiliki unsur

kelogisan, target terukur yang akandicapai, kurun waktu, dan jangkauantempat.

- Disusun oleh tim yang ditetapkan denganSK Ketua STIKes Getsempena.

- Sejalan dengan penegakan syariat islamdan budaya Aceh.

- Disahkan oleh Senat STIKes Getsempena.- Ditetapkan dengan SK Ketua STIKesGetsempena.- Visi program studi disusun oleh tim yang

ditetapkan dengan SK Ketua STIKesGetsempena.

- Sejalan dengan Visi STIKes Getsempena.- Disahkan oleh Senat STIKes Getsempena.- Ditetapkan dengan SK Ketua STIKesGetsempena.- Visi Lembaga, dan Unit lainnya ditetapkan

dengan SK Ketua STIKes Getsempena.

h) Misi :- Misi Sekolah Tinggi adalah penjabaran

dari visi Sekolah Tinggi yang telah ditetapkan.

- Berisi pelaksanaan tridharma perguruantinggi.

- Disusun oleh tim yang ditetapkan oleh SKKetua STIKes Getsempena.

- Disahkan oleh senat STIKes Getsempena.- Misi Program Studi adalah penjabaran dari- misi Lembaga, dan Unit lainnya ditetapkan

dengan SK Ketua STIKes Getsempena

i) Tujuan :- Merupakan capaian dari misi STIKesGetsempena.- Disusun oleh tim yang ditetapkan oleh SK

Page | 38

Page 44: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Ketua STIKes Getsempena.- Disahkan Oleh senat STIKes Getsempena.- Tujuan Program Studi adalah capaian dari

Misi Program Studi.- Tujuan Program Studi disahkan oleh Senat

STIKES .- Tujuan Program Studi ditetapkan dengan

SK STIKES- Tujuan Lembaga dan Unit lainnya

ditetapkan dengan SK STIKES

j) Sasaran dan Strategi- Sasaran dan Strategi pencapaian

STIKESdisusun oleh pimpinan STIKES .

- Sasaran dan Strategi pencapaian programstudi disusun oleh pimpinan ProgramStudi.

- Strategi Pencapaian berisi aktivitas yangterukur untuk mencapai tujuan, misi, danvisi yang telah ditetapkan.

- Strategi pencapaian disusun secarabertahap dan mempunyai targetpencapaian yang jelas.

2 Kepemimpinan a) Struktur Organisasi- Struktur organisasi STIKes Getsempena

disusun oleh ketua terpilih.- Ditetapkan oleh SK Ketua STIKes

Getsempena.- Harus mempunyai pola garis instruksi dan

garis koordinasi yang jelas, yangdibuktikan dengan tupoksi masing-masingbidang yang direncanakan.

- Harus sesuai dengan ketentuan danperundang-undangan perguruan tinggiyang berlaku.

b) Ketua STIKes Getsempena:- Ketua adalah pimpinan tertinggi STIKes

Getsempena.- Dapat mengamalkan syariat Islam dengan

baik, berakhlak mulia dan berwawasanluas, yang dibuktikan denganpenyampaian visi, misi, tujuan dan targetpengembangan kampus selamakepemimpinannya.

- Tidak terlibat dalam sekte, atau pun aliransesat yang dilarang oleh pemerintah.

- Tidak tertibat dalam partai politik lokalmaupun nasional dan/atau simpatisanpartai politik tertentu.

Page | 39

Page 45: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |4040

Page | 40

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

- Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi,serta komitmen yang kuat untukmemajukan ilmu pengetahuan pada tingkatlokal maupun nasional pada SekolahTinggi yang dipimpin.

- Memiliki tingkat pendidikan tinggi minimalS2 yang sesuai dengan latar belakangkebutuhan identitas sekolah tinggidan/atau kepangkatan setara denganLektor Kepala

- Berstatus sebagai dosen tetapSTIKes Getsempena, yang dibuktikandengan SKPengangkatan dosen dalam masapengangkatan minimal selama 4 tahun.

- Berusia maksimal 50 tahun pada saatpengangkatan.

- Tidak sedang menjabat sebagai salah satupimpinan pada perguruan tinggi lainnya.

- Bersedia mengikuti seleksi administratifyang ditentukan oleh Senat SekolahTinggi.

c) Pembantu Ketua I- Merupakan pembantu ketua yang khusus

membidangi akademik STIKesGetsempena.

- Dipilih dan ditetapkan oleh SK KetuaSTIKes Getsempena.

- Sejalan dengan visi ketua.- Mendukung segala kebijakan yang

ditetapkan oleh ketua.- Memahami dan mampu menjalankan tugas

sebagai Pembantu Ketua I.- Dapat mengamalkan syariat Islam dengan

baik, berakhlak mulia dan berwawasanluas, yang dibuktikan denganpenyampaian visi, misi, tujuan dan targetpengembangan kompetensi kampusselama kepemimpinannya.

- Tidak terlibat dalam sekte, atau pun aliransesat yang dilarang oleh pemerintah.

- Tidak tertibat dalam partai politik lokalmaupun nasional dan/atau simpatisanpartai politik tertentu.

- Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi,serta komitmen yang kuat untukmemajukan ilmu pengetahuan pada tingkatlokal maupun nasional pada SekolahTinggi yang dipimpin.

- Memiliki tingkat pendidikan tinggi minimalS2 yang sesuai dengan latar belakang

Page 46: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |4141

Page | 41

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

kebutuhan identitas sekolah tinggidan/atau kepangkatan setara denganLektor.

- Berstatus sebagai dosen tetapSTIKes Getsempena, yangdibuktikan dengan SKPengangkatan dosen dalam masapengangkatan minimal selama 4 tahun.

- Berusia maksimal 50 tahun pada saatpengangkatan.

- Tidak sedang menjabat sebagai salah satupimpinan pada perguruan tinggi lainnya.

d) Pembantu Ketua II- Merupakan pembantu ketua yang khusus

membidangi Keuangan, Manajemen SDM,dan Pengembangan Usaha KampusSTIKes Getsempena.

- Dipilih dan ditetapkan oleh SK KetuaSTIKes Getsempena.

- Sejalan dengan visi ketua.- Mendukung segala kebijakan yang

ditetapkan oleh ketua.- Memahami dan mampu menjalankan tugas

sebagai Pembantu Ketua II.- Dapat mengamalkan syariat Islam dengan

baik, berakhlak mulia dan berwawasanluas, yang dibuktikan denganpenyampaian visi, misi, tujuan dan targetpengembangan manajerial sumber dayamanusia selama kepemimpinannya.

- Tidak terlibat dalam sekte, atau pun aliransesat yang dilarang oleh pemerintah.

- Tidak tertibat dalam partai politik lokalmaupun nasional dan/atau simpatisanpartai politik tertentu.

- Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi,serta komitmen yang kuat untukmemajukan ilmu pengetahuan pada tingkatlokal maupun nasional pada SekolahTinggi yang dipimpin.

- Memiliki tingkat pendidikan tinggi minimalS2 yang sesuai dengan latar belakangkebutuhan identitas sekolah tinggidan/atau kepangkatan setara denganLektor.

- Berstatus sebagai dosen tetapSTIKes, yang dibuktikan dengan SKPengangkatan dosen dalam masapengangkatan minimal selama 4 tahun.

- Berusia maksimal 50 tahun pada saat

Page 47: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |4242

Page | 42

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

pengangkatan.- Tidak sedang menjabat sebagai salah satu

pimpinan pada perguruan tinggi lainnya.

e) Pembantu Ketua III- Merupakan pembantu ketua yang khusus

membidangi Kemahasiswaan, Alumni danKerjasama STIKes Getsempena.

- Dipilih dan ditetapkan oleh SK KetuaSTIKes Getsempena.

- Sejalan dengan visi ketua.- Mendukung segala kebijakan yang

ditetapkan oleh ketua.- Memahami dan mampu menjalankan tugas

sebagai Pembantu Ketua III.- Dapat mengamalkan syariat Islam dengan

baik, berakhlak mulia dan berwawasanluas, yang dibuktikan denganpenyampaian visi, misi, tujuan dan targetpengembangan kerja sama dalamberbagai sektor selama kepemimpinannya.

- Tidak terlibat dalam sekte, atau pun aliransesat yang dilarang oleh pemerintah.

- Tidak tertibat dalam partai politik lokalmaupun nasional dan/atau simpatisanpartai politik tertentu.

- Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi,serta komitmen yang kuat untukmemajukan ilmu pengetahuan pada tingkatlokal maupun nasional pada SekolahTinggi yang dipimpin.

- Memiliki tingkat pendidikan tinggi minimalS2 yang sesuai dengan latar belakangkebutuhan identitas sekolah tinggidan/atau kepangkatan setara denganLektor.

- Berstatus sebagai dosen tetapSTIKes Getsempena, yang dibuktikandengan SK Pengangkatan dosen dalammasa pengangkatan minimal selama 4tahun.

- Berusia maksimal 50 tahun pada saatpengangkatan.

- Tidak sedang menjabat sebagai salah satupimpinan pada perguruan tinggi lainnya.

f) Lembaga Penjamin Mutu :- Merupakan lembaga independen yang

membidangi Peningkatan Mutu pendidikantinggi dilingkungan STIKes Getsempena.

- Dipilih dan ditetapkan oleh SK Ketua

Page 48: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |4343

Page | 43

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STIKes Getsempena.- Sejalan dengan visi ketua.- Mendukung segala kebijakan yang

ditetapkan ketua.- Memahami dan mampu menjalankan tugas

sebagai Lembaga Penjaminan Mutu.- Mempunyai komitmen untuk memajukan

sekolah tinggi selama kepemimpinannya.- Bertanggung jawab terhadap perencanaan

standar mutu, pelaksanaan mutu, evaluasipelaksanaan mutu, dan tindak lanjut mutupada lingkungan STIKes Getsempenasecara terus- menerus.

g) Pangkalan Data :- Merupakan lembaga independen yang

bertugas sebagai Pangkalan Datapendidikan tinggi dilingkunganSTIKes Getsempena ditetapkan olehSK Ketua STIKes Getsempena.

- Sejalan dengan visi ketua.- Mendukung segala kebijakan yang

ditetapkan ketua.- Memahami dan mampu menjalankan tugas

sebagai Pangkalan Data.- Mempunyai komitmen untuk menjaga

stabilitas pelaporan PDPT dan segalabentuk kemajuan teknologinya.

- Bertanggung jawab terhadap seluruh dataPDPT, NIDN, lulusan (alumni), ijazah,perlengkapan atau peralatan kantor, dansegala pengarsipan yang dibutuhkandilingkungan STIKes Getsempena.

h) Lembaga Penelitian dan Pengembangan- Merupakan lembaga independen yang

bertugas sebagai Peningkatan Penelitiandan Pengembangan Keilmuan pendidikantinggi dilingkungan STIKes Getsempena.

- Dipilih dan ditetapkan oleh SK KetuaSTIKes Getsempena.

- Sejalan dengan visi ketua.- Mendukung segala kebijakan yang

ditetapkan ketua.- Memahami dan mampu menjalankan tugas

sebagai Lembaga Penelitian danPengembangan Keilmuan.

- Mempunyai komitmen untuk meningkatkandan menghasilkan karya ilmiah dan

Page 49: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |4444

Page | 44

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

pengembangan program hasil penelitiandalam bentuk konkrit yang bermanfaatbagi masyarakat.

- Bertanggung jawab terhadap kegiatanpenelitian, keaslian penelitian, danpengembangan kelilmuan yang dilakukanoleh dosen, mahasiswa, maupunkolaborasi diantara keduanya.

i) Lembaga Pengabdian Masyarakat :- Merupakan lembaga independen yang

bertugas sebagai Peningkatan PengabdianMasyarakat pendidikan tinggi dilingkunganSTIKes Getsempena.

- Dipilih dan ditetapkan oleh SK KetuaSTIKes Getsempena.

- Sejalan dengan visi ketua.- Mendukung segala kebijakan yang

ditetapkan ketua.- Memahami dan mampu menjalankan tugas

sebagai Lembaga pengabdianmasyarakat.

- Bertanggung jawab terhadap kegiatanpemberdayaan dan pengabdianmasyarakat yang dilakukan oleh dosen,mahasiswa maupun kolaborasi diantarakeduanya dalam bentuk pengembanganaplikasi ilmu pendidikan.

j) Program Studi :- Ketua Program Studi adalah salah satu

pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan danpenyelenggaraan perkuliahan.

- Diangkat dan ditetapkan oleh SK ketuaSTIKes Getsempena.

- Sejalan dengan Visi Ketua dan PembantuKetua STIKes Getsempena.

- Memahami dan mampu menjalankan tugassebagai Ketua Program Studi.

- Dapat mengamalkan syariat Islam denganbaik, berakhlak mulia dan berwawasanluas, yang dibuktikan denganpenyampaian visi, misi, tujuan dan targetpengembangan kompetensi kampusselama kepemimpinannya.

- Tidak terlibat dalam sekte, atau pun aliransesat yang dilarang oleh pemerintah.

- Tidak tertibat dalam partai politik lokalmaupun nasional dan/atau simpatisan

Page 50: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |4545

Page | 45

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

partai politik tertentu.- Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi,

serta komitmen yang kuat untukmemajukan ilmu pengetahuan pada tingkatlokal maupun nasional pada SekolahTinggi yang dipimpin.

- Memiliki tingkat pendidikan tinggi minimalS2 yang sesuai dengan latar belakangkebutuhan identitas Program Studidan/atau kepangkatan setara denganAsisten Ahli.

- Berstatus sebagai dosen tetapSTIKes Getsempena, yang dibuktikandengan SK Pengangkatan dosen dalammasa pengangkatan minimal selama 2tahun.

- Berusia maksimal 50 tahun pada saatpengangkatan.

- Tidak sedang menjabat sebagai salah satupimpinan pada perguruan tinggi lainnya.

k) Sekretaris Prodi :- Sekretaris Program Studi membantu ketua

program studi dalam pelaksanaan danpenyelenggaraan pendidikan di programstudi.

- Sejalan dengan visi Ketua Prodi.- Memahami dan mampu menjalankan tugas

sebagai Skretaris Program Studi.- Dapat mengamalkan syariat Islam dengan

baik, berakhlak mulia dan berwawasanluas, yang mampu mengembangkanbidang keilmuan untuk kemajuan programstudi.

- Memiliki tingkat pendidikan tinggi minimalS2 yang sesuai dengan latar belakangkebutuhan identitas Program Studidan/atau kepangkatan setara denganAsisten Ahli.

- Berstatus sebagai dosen tetapSTIKes , yang dibuktikan dengan SKPengangkatan dosen dalam masapengangkatan minimal selama 1 tahun.

- Berusia maksimal 50 tahun pada saatpengangkatan.

- Tidak sedang menjabat sebagai salah satupimpinan pada perguruan tinggi lainnya.

l) Perpustakaan :- Merupakan penanggungjawab penuh

dalam pengelolaan perpustakaan kampus.

Page 51: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |4646

Page | 46

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

- Memiliki tingkat pendidikan minimal S1Ilmu Perpustakaan.

- Memiliki keterampilan pengelolaanperpustakaan (Basic Library Skill)diantaranya pengadaan, pengolahan,pembuatan paket informasi kepustakaan.

- Penguasaan komputer meliputipenguasaan software pengolahan data &kata, pengetahuan tentang data base,jaringan, multi media.

- Mempunyai pengalaman pada bidangperpustakaan.

m) Sistem Informasi:- Merupakan penanggungjawab penuh

dalam pengelolaan system informasi- Memiliki tingkat pendidikan minimal S1

Ilmu system informasi.- Penguasaan komputer meliputi

penguasaan software pengolahan data &kata, pengetahuan tentang data base,jaringan, multi media.

- Mempunyai pengalaman pada bidangsystem informasi.

-

m) Laboratorium :- Merupakan penanggungjawab penuh

dalam pengelolaan laboratorium sesuaidengan bidang keilmuannya.

- Memiliki tingkat pendidikan minimal S1yang sesuai dengan kebutuhan bidangkeilmuan.

- Memiliki komitmen untuk memajukan danmengembangkan keilmuan sesuai denganetika keilmuan.

- Mampu bekerjasama dengan dosenpengampu matakuliah yang berkaitandengan pemanfaatan laboratoriumtertentu.

- Tidak sedang menjabat sebagai pimpinandi perguruan tinggi lain.

n) Akademik :- Kepala akademik adalah penanggung

jawab penuh bidang pelayanan akademikSTIKes Getsempena.

- Memiliki tingkat pendidikan minimal S1yang sesuai kebutuhan.

- Mampu memahami lingkup kerja

Page 52: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

akademik, administrasi & kepegawaian.- Mampu mengoperasikan Microsoft Office

dengan baik.- Mampu memimpin dan memberikan

pelayanan secara optimal.- Mampu meningkatkan mutu kerja dan

mengevaluasi hasil kerja.- Mampu merencanakan, menganalisis, dan

mensupervisi kerja tim.- Mampu bekerjasama dan berkoordinasi

untuk membentuk tim kerja yang baik.

o) Organisasi Mahasiswa :- Merupakan lembaga independen yang

dibentuk untuk menyalurkan minat danbakat mahasiswa STIKes Getsempena.

- Dibentuk dan diangkat oleh Puket IIIBidang Kemahasiswaan.

- Terdiri atas lembaga yudikatif, legislatif &eksekutif.

- Sejalan dengan visi dan misi STIKesGetsempena.

- Harus mendukung kebijakan yangdijalankan oleh pimpinan STIKesGetsempena.

- Mampu menciptakan kreasi dan kreatifitasuntuk kampus STIKes Getsempena.

- Tidak terlibat dalam segala tindakan yangbertentangan dengan kebijakan pimpinanSTIKes Getsempena.

- Mampu menciptakan budaya organisasidengan baik.

- Mampu melaksanakan tugas kelembagaandengan baik.

3 Pelayanan a) Pelayanan Akademik :- Merupakan kegiatan pelayanan akademik

STIKes Getsempena untuk melayanikebutuhan mahasiswa, dosen, alumni, danpemangku kepentingan lainnya yangberkaitan dengan bidang akademik,administrasi perkantoran dan kepegawaian.

- Dilakukan dengan ramah, cepat dan tertib.- Dibuka dari pukul 8.00 – 16.00 WIB.- Pelayanan kuliah pengganti dan pelayanan

administrasi lainnya yang berhubungandengan akademik sesuaikan dengankalender akademik.

- Pelayanan akademik secara terperincidiatur secara jelas dalam buku panduanakademik STIKes Getsempena dan/atauSK Ketua.

Page | 47

Page 53: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

b) Pelayanan Keuangan :- Merupakan kegiatan pelayanan keuangan

STIKes Getsempena untuk melayanikebutuhan mahasiswa, dosen, tenagakependidikan yang berkaitan dengankeuangan.

- Dilakukan dengan prinsip, ramah, mudah,tepat waktu, transparansi, dan akuntabelyang sesuai dengan peraturan dankententuan Pimpinan STIKes Getsempena.

- Mampu membuat tabel perencanaankeuangan dengan baik.

- Hal-hal yang bersifat teknis dalampelayanan keuangan diatur secaraterperinci dalam aturan Puket II.

c) Pelayanan Administrasi Umum :- Merupakan kegiatan pelayanan keuangan

STIKES untuk melayani kebutuhanmahasiswa, alumni, dosen, tenagakependidikan dan stakeholder lainnyayang berkaitan dengan bidang administrasiumum.

- Dilakukan dengan ramah, cepat dan tertib.- Hal-hal yang bersifat teknis dalam

pelayanan administrasi umum diatursecara terperinci dalam aturan Puket I.

d) Pelayanan Hubungan Masyarakat danPromosi (usulan)- Merupakan kegiatan pelayanan keuangan

STIKES untuk melayani kebutuhanmahasiswa, alumni, dosen, tenagakependidikan dan stakeholder lainnyayang berkaitan dengan bidang hubunganmasyarakat.

- Pelayanan harus bersifat protokoler : Tamu pejabat tinggi negara dan

pembina yayasan (owner) dilayanilangsung oleh Ketua STIKES atauPara Pembantu Ketua.

Tamu pejabat instansi (stakeholder)dilayani oleh Ketua STIKES dan ParaPuket, Ketua Program Studi. (dilihatberdasarkan kepentinganya)

Tamu untuk bidang kerjasama danpromosi dilayani oleh Puket III

Dosen tamu dilayani langsung olehketua program studi.

- Promosi harus berbentuk pencitraan namabaik kampus STIKes Getsempena.

Page | 48

Page 54: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

- Hal lainnya yang bersifat teknis diaturdalam SK Pembantu Ketua III.

e) Pelayanan Perlengkapan Lab dan Multimedia(usulan) :- Merupakan pelayanan teknis yang

dilakukan oleh ahli multimedia untukmembantu kebutuhan mahasiswa, alumni,dosen dan pemangku kepentingan lainyayang berhubungan dengan kegiatankampus STIKes Getsempena.

- Penanggung jawab Puket II, denganpengaturan jobdes yang tepat danberdasarkan SPK dari Puket II.

f) Pelayanan Pengembangan Karir Dosen danStaf (usulan) :- Merupakan pelayanan yang dilakukan oleh

tim ahli yang dibentuk oleh Puket II dalammenguji kelayakan pengembangan karirdosen maupun staf yang diusulkan.

- Jobdes dan SPK berdasarkan suratkeputusan Puket II.

g) Pelayanan NIDN dan Data PDPT (usulan)- Merupakan pelayanan yang dilakukan oleh

bagian data yang bertanggung jawabpenuh terhadap pelaporan datamahasiswa, alumni, dan dosen untukkepentingan STIKes Getsempena.

- Mampu memberikan informasi yangberkaitan kepentingan mahasiswa, alumnidan dosen baik yang bersifat secarapribadi maupun prodi secara berkala danterus menerus.

- Dilakukan dengan ramah, transparan, danakuntabel.

- Hal lainnya yang bersifat teknis dapatdiatur sendiri dalam bentuk SOP atauinstruksi kerja.

4 Standar Kegiatan a) Rapat Senat- Dilakukan minimal satu kali dalam satu

semester- Dilakukan guna membahas kegiatan yang

berkaitan dengan kebijakan dan hal-halstrategis pengembangan kampus STIKesGetsempena.

- Rapat senat terbuka di tingkat sekolahtinggi hanya dilakukan dalam rangka

Page | 49

Page 55: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 50

Page | 50

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

wisuda, pemilihan ketua STIKesGetsempena dll.

- Dilaksanakan jika anggota senat yanghadir mencapai lebih dari separuh anggotajumlah anggota senat.

- Rapat senat tidak dapat dilanjutkan jikaanggota senat meninggalkan ruang rapatsehingga jumlah yang hadir tidakmencapai kesepakatan.

- Keputusan rapat senat adalah keputusantertinggi dan tidak dapat diubah ataudibatalkan oleh pimpinan sekolah tinggi.

b) Rapat Kepemimpinan :- Dilakukan guna membahas kebijakan yang

bersifat operasional dan sesuai dengankebutuhan.

- Keputusan rapat pimpinan wajib ditaatioleh seluruh pihak yang terkait.

- Dapat dilakukan secara tertutup maupunterbuka.

- Setiap hasil rapat di dokumentasikan.- Setiap hasil rapat di follow up.- Bersifat demokratis untuk mencapai

mufakat.

c) Rapat Dosen dan Tenaga Kependidikan :- Merupakan rapat yang dilakukan oleh

pimpinan STIKes di segala jenjangbersama dosen sesuai dengan kebutuhan.

- Dilaksanakan minimal 2 kali dalam 1semester.

- Keputusan wajib taati oleh seluruh pihak.- Setiap hasil rapat di dokumentasikan dan

di follow up.

d) Rapat Khusus :- Dilaksanakan oleh pimpinan pada setiap

jenjang dalam rangka penanganan hal-halyang bersifat penting, rahasia, ataudarurat.

- Rapat dipimpin langsung oleh KetuaSTIKes atau mandat pengganti Ketua.

- Keputusan wajib taati oleh seluruh pihak.- Setiap hasil rapat di dokumentasikan dan

di follow up.

e) Rapat Yudisium dan Wisuda :- Merupakan kegiatan pelantikan

mahasiswa yang dinyatakan telah lulusdari salah satu jenjang pendidikan pada

Page 56: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 51

Page | 51

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STIKes Getsempena.- Dilakukan dalam sidang terbuka senat

STIKes Getsempena.- Kegiatan wisuda dilaksanakan oleh panitia

yang ditetapkan dengan SK KetuaSTIKES.

- Kegiatan wisuda dilaksanakan minimal 1kali dalam satu tahun akademik.

- Peserta wisuda diwajibkan mengenakanbusana wisuda yang telah ditetapkan.

f) Rapat Kegiatan Luar Kampus (usulan) :- Merupakan kegiatan yang dilaksanakan

dalam rangka pemenuhan undangan rapatdari stakeholder atau pun instansi lain.

- Merupakan kegiatan luar kampus dalamrangka Raker STIKes Getsempena.

- Setiap rapat bersama stakeholder harusmempunyai undangan atau surat resmi.

- Rapat kegiatan luar kampus harusberdasarkan persetujuan KetuaSTIKes Getsempena atau mandat KetuaSTIKes Getsempena yang dibuktikandengan surat tugas.

- Hal lain yang bersifat teknis dapat dilihatpada SOP.

Page 57: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page | 52

Page | 52

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR VIIPEMBIAYAAN

A. Definisi/Dasar PemikiranPengelolaan keuangan merupakan salah satu komponen yang sangat

penting dalam mewujudkan good governance dalam sebuah institusi tak

terkecuali institusi perguruan tinggi. Good governance ini mempunyai

karakteristik antara lain partisipatif, taat hukum, transparan, responsif,

orientasi pada konsensus, kesetaraan, efisien dan efektif, akuntabel, dan

bervisi strategis.

Pembiayaan adalah biaya yang diperoleh dan dibelanjakan oleh suatu

institusi untuk keperluan institusi tersebut. Unsur pembiayaan merupakan

salah satu unsur utama dalam penyelenggaraan pendidikan untuk kelancaran

dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang dilakukan di

Perguruan Tinggi.

Pembiayaan di Perguruan Tinggi tidak hanya diperuntukkan bagi

kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian dan

pengabdian masyarakat serta untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan,

kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan.

B. Landasan Hukum1. Permendikbud Republik Indonesia Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi.

2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT).

C. TujuanMenjadi dasar dan acuan bagi STIKes Getsempena Lhoksukon untuk

dalam menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja tahunan untuk

menetapkan biaya operasional.

Page 58: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

D. Kriteria PencapaianNo Kriteria Pencapaian Indikator1 Pengelolaan Dana A. Pemetaan Anggaran per Periode

Satu periode anggaran untuk semuadimulai pada 1 September (tahunberjalan sampai dengan 31 Agustus(tahun berikutnya). Satu periodeanggaran dibagi menjadi 2 semester,sebagai berikut :1) Semester ganjil; 1 September s/d 31

Februari.2) Semester genap; 1 maret sampai 31

Agustus.

B. Penyusunan Anggaran1. Prosedur penyusunan anggaran

kinerja dilakukan berdasarkandengan mekanisme bottom up dantop down.

2. Bottom up merujuk pada penyusunanaktivitas yang diusulkan oleh programstudi atau unit kerja.

3. Top down merujuk pada dasarpenyusunan aktivitas yang harusselaras dengan renstra STIKESyang berbasis pada strukturpendapatan atau alokasi pendanaan.

C. Pencairan Anggaran1. Memiliki prosedur pencairan

anggaran rutin yang disetujui olehKetua STIKES dan Wakil Ketua IIBidang Keuangan meliputi :a) Pengajuan rincian anggaran

yang dibutuhkan dari unit terkait.b) Verifikasi anggaran oleh Wakil

Ketua II.c) Pengeluaran tanda terima uang

atau bukti terima uang.d) Ada prosedur pertanggung

jawaban penggunaan anggaran.2. Memiliki prosedur pencairan

anggaran non rutin yang disetujuioleh Ketua STIKES dan WakilKetua II, diantaranya :a) Pengajuan kegiatan melalui

proposal atau Term of Reference(TOR) dari unit terkait.

b) Surat pengantar kegiatan dariunit terkait.

Page | 53

Page 59: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

c) Verifikasi anggaran dan proposal/TOR oleh Ketua/Waket II.

d) Pengeluaran tanda terima uangatau bukti terima uang.

e) Ada prosedur pertanggungjawaban penggunaan anggaran.

2 Pertanggungjawaban 1. Dilakukan oleh pimpinan unit penggunadana/anggaran.

2. Prinsip akuntabel dan transparan.3. Ada sanksi atas penyelewengan atau

kesalahan prosedur.

3 Penggunaan Dana 1. Penggunaan dana untuk operasional(pendidikan, penelitian, pengabdian padamasyarakat, termasuk gaji dan upah).a) Penggunaan dana untuk biaya

pendidikan dan pengajaran 50 s.d 65%

b) Penggunaan dana untuk biayapenelitian 5 s.d 10 %

c) Penggunaan dana untuk biayakegiatan pengabdian kepadamasyarakat 3 s.d 5 %

d) Investasi antara 20 s.d 30%e) Pengembangan SDM 10 s.d 20 %

2. Dana penelitiana) Digunakan untuk penelitian dosen

tetap di lingkungan STIKES dankegiatan pengelolan penelitian yangdilakukan oleh LP2M.

b) Dalam beberapa hal tertentu dapatdigunakan oleh mahasiswa yangmelalukan penelitian bersama dosen.(penelitian kolaboratif).

c) Pengelolaan dipusatkan di LP2M.

3. Pelayanan Pengmasa) Digunakan untuk penelitian dosen

tetap di lingkungan STIKES dankegiatan pengelolan penelitian yangdilakukan oleh LP2M.

b) Dalam beberapa hal tertentu dapatdigunakan oleh mahasiswa yangmelalukan penelitian bersama dosen.(penelitian kolaboratif).

c) Pengelolaan dipusatkan di LP2M.

Page | 54

Page 60: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

4. Anggaran Dana Penjaminan Mutua) Digunakan untuk kegiatan

penjaminan mutu STIKESb) Pengelolaan dipusatkan ditingkat

Institusi atau Sekolah Tinggi.

4 Sumber Dana SekolahTinggi

Sumber dana yang diperoleh STIKESGetsempena Lhoksukonterbagi dalam 2 katagori, yaitu :1. Sumber dana internal :

a) Biaya SPP mahasiswa.b) Usaha yang berada dibawah

Yayasan Pendidikan Getsempena.

2. Sumber dana eksternal :a) Bantuan Pemerintah.b) Donatur dari masyarakat.c) Usaha-usaha lain yang halal, sah dan

tidak mengikat.5 Audit 1. Proses investigasi dan menilai

akuntabilitas pertanggungjawabanpenggunaan dana yang dilakukan olehaudit internal dan eksternal (jikadiperlukan) yang ditentukan olehPimpinan STIKes GetsempenaLhoksukon.

2. Proses audit dilaksanakan minimal setiap1 (satu) tahun sekali oleh auditoreksternal dan 2 (dua) kali setahun olehauditor internal.

3. Ada cash opname setiap bulan diYayasan atau usaha-usaha lain yangberada dibawah Yayasan PendidikanGetsempena.

4. Pelaporan hasil audit disampaikankepada Ketua STIKes GetsempenaLhoksukon..

Page | 55

Page 61: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |5656Page | 56

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR VIIIPENILAIAN PENDIDIKAN

A. Definisi/Dasar PemikiranPenilaian merupakan inti aktivitas akademik dan komponen penting dari

proses pembelajaran. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong mahasiswa

untuk belajar dan untuk mengambil keputusan tentang capaian mereka serta

untuk mengontrol kefektifan lingkungan belajar. Dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dijelaskan

bahwa pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Penjaminan mutu

seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, salah satu proses

tersebut adalah penilaian pendidikan.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: (i)

penilaian hasil belajar oleh pendidik (dosen), dan (ii) penilaian hasil belajar oleh

satuan pendidikan tinggi. Lebih lanjut, Peraturan Pemerintah tersebut juga

bahwa system penilaian dan penjaminan standar mutu ditetapkan oleh masing-

masing perguruan tinggi. Sementara itu yang dimaksud dengan Standar

Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme,

prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa).

Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh perguruan tinggi diartikan sebagai

tolok ukur minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil

belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan

pada setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa

dari program studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut

maka STIKES Bina Bangsa Getsempena melalui BJM menetapkan standar

penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi ketua,

pembantu ketua, ketua program studi, dan dosen yang bertanggung jawab

dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar

Agar penyelenggaraan pendidikan memenuhi standar nasional

pendidikan maka diperlukan suatu standar mutu penilaian yang disusun

berdasarkan peraturan perundangan, visi dan misi perguruan tinggi dan

Page 62: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |5757Page | 57

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

program studi, serta memperhatikan kompetensi lulusan yang dibutuhkan oleh

pengguna lulusan.

Adapun ruang lingkup dalam standar penilaian sebagaimana tercantum

dalam Permendikbud No. 44 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi adalah sebagai berikut : (1) prinsip penilaian; (2) teknik dan instrument

penilaian; (3) mekanisme dan prosedur penilaian; (4) pelaksanaan penilaian;

(5) Pelaporan penilaian; (6) kelulusan mahasiswa;

B. Dasar Hukum1. Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

3. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

4. Peraturan Pemerintah R.I Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen

5. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2003 tentang perubahan PP No.19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

6. Peraturan Pemerinta no 49 thun 2014 tentang standar nasional pendidikan

tinggi

7. Kepmendiknas Nomor 232/U/200 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

8. Surat edaran Ditjen Dikti No.2899.1/E4.1/2011

9. Surat edaran Ditjen Dikti No.1130/E4.1/2012

10. Surat edaran Ditjen Dikti No.3387/E4.1/2012

11. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti,

Depdiknas, 2010

C. TujuanBerdasarkan pada kebijakan dan peraturan-peraturan baik Pemerintah

maupun STIKes Getsempena Lhoksukon, standar ini ditetapkan dalam rangka

pemenuhan dan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan serta dapat

ditingkatkan secara terus-menerus dari waktu ke waktu dan berkembang

secara berkelanjutan (Continuous Quality Improvement).

Page 63: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |5858Page | 58

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

Penetapan ini juga sebagai upaya mewujudkan visi dan misi STIKes

Getsempena Lhoksukon untuk menjadi Perguruan yang Bermoral, Beretika,

Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional.

.

D. Kriteria Pencapaian

NO STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Standar PenilaianProses dan HasilBelajarMahasiswa

A. Prinsip Penilaian1. Evaluasi harus dilaksanakan secara terencana

dan terintegrasi2. Penilaian yang diberikan dosen harus objektif,

adil dan terbuka3. Penilaian yang diselenggarakan harus

menganut prinsip penilaian untukmeningkatkan belajar (assessment mustencourage learning), dan harus menjagastandar akademik

4. Penilaian kemajuan belajar atau penilaian hasilbelajar mahasiswa harus mencakupkemampuan dalam ranah kognitif,psikomotorik, dan afektif.

5. Pedoman penilaian harus jelas dan rinci yangmencangkup teori dan praktek, acuanpenilaian, kriterian penilaian dan pembobotan

B. Teknik dan Instrumen Penilaian1. Teknik dan instrumen penilaian yang dipilih

harus sesuai dengan tujuan pembelajaranyang ditetapkan

2. Teknik dan instrumen penilaian yang dipilihdiusahakan mampu memberi umpan balikkepada mahasiswa untuk mengetahui sejauhmana kemampuan mereka

3. sebaiknya menggunakan lebih dari satumetode penilaian untuk mengukur suatu tujuanpembelajaran yang meliputi penilaian formatif,sumatif dan partisipasi aktif didalam kelas(diskusi kelompok, latihan, presentasi, hasilkerja lab, hasil design, komentar, refleksi dankritik terhadap presentasi dosen dan kawansekelas)

4. Penilaian prestasi mahasiswa dilakukansecara terstruktur dan terukur yangmencangkup tugas (baik yang dikumpulkan

Page 64: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |5959Page | 59

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

pada tengah semester dan akhir semester),quiz, ujian tengah semester (midterm) danujian tengah semester.

5. Teknik dan instrumen penilaian harusdiinformasikan kepada siswa dan harustertuang secara rinci dalam SAP dan kontakkuliyah mata kuliyah:a. SAP harus sudah dikumpulkan 2 minggu

sebelum jadwal perkuliahan dimulai agardapat diupload ke web e-learning sehinggabisa diakses dengan mudah olehmahasiswa

b. Dalam kontak kuliyah juga harus diuraikankesempatan bagi mahasiswa untukmendapatkan masa perpanjanganpengumpulan tugas

Dalam penetapan instrumen penilaian,harus diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:1. Pemilihan instrumen penilaian harus sesuai

dengan tujuan pembelajaran2. Pemilihan instrumen penilaian harus dikaitkan

dengan apa dan siapa yang menjadi sasaranpenilaian

3. pemilihan instrumen penilaian harus mampuuntuk menangkap pengalaman pembelajaranmahasiswa

4. penetapan instrumen penilaian harus dapatmengakomodasi lingkup materi pembelajaran

5. penetapan instrumen penilaian harusmempertimbangkan ketersediaan mediapembelajaran yang ada

C. Mekanisme dan Prosedur Penilaian1. Dosen harus merencanakan proses penilaian

dengan tepat yang meliputi pemilihan teknik,instrumen, criteria, indikator dan bobot .

2. Dosen harus menyampaikan dan menyepakatiperencanaan pada poin (1) denganmahasiswa.

3. Dosen harus melaksanakan penilaian yangtelah direncanakan dan disepakati.

6. Dosen harus mengembalikan lembar jawabankepada mahasiswa sebagai umpan balik untukmeningkatkan proses belajar.

7. Dosen harus memberikan nilai akhir yang

Page 65: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

merupakan nilai gabungan dari tugas-tugas,UTS dan UAS.

4. Dosen harus memberikan kesempatan kepadamahasiswa untuk mempertanyakan/penyanggahan nilai.

5. Dosen harus menyimpan danmendokumentasikan nilai hasil belajarmahasiswa dengan baik dan transparan.

D. Pelaksanaan Penilaian1. Penilaian dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan pembelajaran sebagaimana yangtertuang dalam SAP dan kontrak perkuliahan

2. Penilaian dilaksanakan oleh dosen pengampubeserta tim dan juga melibatkan teman sejawat

3. Pengolahan data hasil penilaian harusmenggunakan pendekatan kombinasi PAP danPAN.

4. Semua catatan tentang hasil semua tes harusdisusun rapi agar dapat memberi penjelasankepada mahasiswa yang memerlukan

5. Semua tes kecil, ujian tengah semester,makalah, tugas-tugas, ujian akhir semesterharus diberitahukan penilaian dankomentarnya kepada mahasiswa.

6. Hasil penilaian harus digunakan untukperbaikan proses pembelajaran.

7. Mahasiswa diberikan waktu untukmenyampaikan penyanggahan terhadap nilaiakhir yang didapatkan sebelum nilai tersebutdilaporkan ke ESBED

E. Pelaporan Penilaian1. Komponen dan bobot (weight) penilaian untuk

memperoleh nilai akhir (final grade) harusdiberitahukan kepada mahasiswa pada kuliahpertama tiap semester dan tertulis dalam SAP

2. Penilaian akhir yang diberikan harus mengikuticriteria berikut :

Angka Mutu(0-100)

NilaiHuruf

NilaiAngka Kualitas

85-100 A 4,0 Sangat baik70-84 B 3,0 baik55-69 C 2,0 cukup40-54 D 1,0 kurang

Page | 60

Page 66: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

0-39 E 0 gagal3. Hasil penilaian harus diumumkan kepada

mahasiswa.4. Hasil penilaian capaian pembelajaran harus

dinyatakan dengan indek prestasi semester(IP).

5. Hasil penilaian capaian pembelajaranlulusanpada akhir program studi harusdinyatakan dengan indek prestasi komulatif(IPK).

F. Kelulusan Mahasiswa1. Mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila

telah menempuh seluruh beban belajar yangditetapkan dengan IPK lebih besar samadengan 3

2. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat :a. Memuaskan jika mencapai IPK 2,76 - 3,00.b. Sangat memuaskan jika mencapai IPK

3,51 - 3,75.c. Cumlaude (pujian) jika mencapai IPK lebih

dari 3,75.3. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak

mendapatkan ijazah dan gelar serta suratketerangan kelulusan sementara.

Page | 61

Page 67: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |6262Page | 62

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR IXPENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

A. Definisi/Dasar PemikiranDi dalam pasal 20 ayat 2 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), dinyatakan bahwa “perguruan tinggi

berkewajiban meyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat”.

Selanjutnya, dalam Pasal 60 (a) UU 14 tahun 2005 disebutkan bahwa

“dalam melaksanakan tugas keprofesional, dosen berkewajiban melaksanakan

pedidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”. Hal ini dilakukan

dengan tujuan untuk menjamin agar mutu pembelajaran, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat tercapai sesuai dengan SNPT.

Adapun ruang lingkup dalam standar penelitian dalam pasal 42

sebagaimana tercantum dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah sebagai berikut: (1) standar hasil

penelitian; (2) standar isi penelitian; (3) standar proses penelitian; (4) standar

penilaian penelitian; (5) standar peneliti; (6) standar sarana dan prasarana

penelitian; (7) standar pengelolaan penelitian; dan (8) standar pendanaan dan

pembiayaan penelitian;

Dalam pasal 53 permendikbud nomor 49. Tahun 2014 disebutkan,

ruang lingkup standar pengabdian masyarakat terdiri dari : (1) standar hasil

pengabdian kepada masyarakat; (2) standar isi pengabdian kepada

masyarakat; (3) standar proses pengabdian kepada masyarakat; (4) standar

penilaian pengabdian kepada masyarakat; (5) standar pelaksana pengabdian

kepada masyarakat; (6) standar sarana dan prasarana pengabdian kepada

masyarakat; (7) standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan (8)

standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat;

Page 68: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |6363Page | 63

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

B. Dasar Hukuma. Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

b. Undang-undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

c. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

d. Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Tinggi

C. TujuanBerdasarkan pada kebijakan dan peraturan-peraturan baik Pemerintah

maupun STIKes Getsempena Lhoksukon, standar ini ditetapkan dalam rangka

pemenuhan dan peningkatan mutu penyelenggaraan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat agar dapat ditingkatkan secara terus- menerus

dari waktu ke waktu dan berkembang secara berkelanjutan (Continuous

Quality Improvement).

Penetapan ini juga sebagai upaya mewujudkan visi dan misi STIKes

Getsempena Lhoksukon untuk menjadi Perguruan yang Religius, Unggul

dan Mandiri di Indonesia.

D. Kriteria Pencapaian1. Penelitian

No STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Standar HasilPenelitian

1. Laporan hasil penelitian dilakukan setelahhasil penelitian diseminarkan danditandatangani oleh ketua LP2M dn ketuaSTIKES .

2. Setiap laporan hasil penelitian disertakandengan artikel ilmiah, berupa ringkasan hasilpenelitian.

3. Komponen laporan penelitian terdiri dari; bab1 pendahuluan, bab II kajian teori, bab IIImetodologi penelitian, bab IV temuanpenelitian / pembahasan, bab V simpulan dansaran, daftar pustaka, dan lampiran. Padabagian awal didahului dengan abstrak, katapengantar, daftar isi. Lampiran terdiri dari,

Page 69: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

instrumen penelitian, grafik, peta, foto, atautemuan lain, riwayat hidup peneliti,rekapitulasi pengeluaran keuangan.

4. Teknis Pembuatan Laporan :a. Laporan hasil penelitian dan artikel ilmiah

dibuat minimal rangkap 4 (empat).b. Warna sampul sesuaikan dengan warna

sampul ketika mengajukan proposal.c. Laporan keuangan berupa kuitansi dll,

dibuat secara terpisah meskipun dalamlampiran sudah dicantumkan rekapitulasipengeluaran keuangan.

d. Laporan dilengkapi dengan satu kepingCD yang berisi soft copy hasil penelitiandan artikel ilmiah.

5. Seleksi secara teknis tentang kelayakanlaporan hasil penelitian dilakukan oleh ketuaLP2M. Peneliti dapat mencairkan dana diBagian Keuangan setelah mendapat suratpengantar dari LP2M, dan mendapatpersetujuan dari Wakil Ketua II.

2 Standar IsiPenelitian

1. Kegiatan Penelitian yang dimaksud mencakupkegiatan ilmiah dan merupakan salah satudari Tri Dharma Perguruan Tinggi STIKES .Kegiatan ini berupa kajian keilmuan denganprosedur ilmiah sesuai dengan kompetensidosen.

2. Kegiatan Penelitian yang dilakukan olehdosen dimaksudkan untuk pengembangankeilmuan yang dimiliki oleh dosen. Kegiatanitu dapat berupa penelitian ilmiah murni,penelitian terapan, dan pengembangan.Dosen yang hendak melakukan penelitianharus membuat proposal penelitian sesuaidengan kaidah keilmuan masing-masing.

3 Standar ProsesPenelitian

A. Proposal Penelitian1. Proposal diajukan secara perorangan atau

kelompok kepada Ketua LP2M STIKesGetsempena Lhoksukon.

2. Proposal yang diajukan oleh dosen akandiperiksa kelengkapannya oleh ketuaLP2M.

3. Proposal yang kelengkapannya sudahmemenuhi syarat akan dihimpun oleh

Page | 64

Page 70: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

pihak LP2M, selanjutnya LP2M akanberkoordinasi dengan pimpinan STIKesGetsempena untuk menunjuk reviewerinternal, atau jika dibutuhkan akanmenunjuk reviewer eksternal untukmereview proposal yang masuk.

4. Kelengkapan teknis dari proposal terdiridari :a. Proposal dibuat rangkap 3 (tiga).b. Warna sampul sesuai dengan warna

sampul asal prodi ketua peneliti.c. Lembar persetujuan ditandatangani

oleh Ketua.d. Isi proposal, disesuaikan dengan

tradisi keilmuan setiap bidang kajian,tetapi minimal terdiri dari: latarbelakang masalah, masalah penelitian,rumusan masalah, tujuan penelitian,kajian pustaka atau kajian teori,metode penelitian, jadwal penelitian,daftar pustaka, dan lampiran terdiridari anggaran dan daftar riwayat hiduppeneliti.

e. Anggaran terdiri dari komponen ATK,transportasi, konsumsi, pengolahandata, seminar, pelaporan data, danhonor peneliti. Honor peneliti berkisarantara 15% s.d 30% dari totalanggaran.

5. Pihak LP2M STIKes Getsempena bersamadengan pimpinan yang berwenang dilingkungan STIKes GetsempenaLhoksukon akan menentukan jadwalreview, baik tim internal maupun eksternal.

6. Proposal yang telah direview akandikembalikan kepada pengusul,selanjutnya ditindaklanjuti sesuai denganrekomendasi reviewer.

7. Proposal yang dinyatakan layak akandiajukan kepada Lembaga Penelitian danPengembangan dan selanjutnyamenandatangani kontrak penelitian. BagiPenelitian yang didanai oleh pihakeksternal ketentuan pembuatan proposalmengikuti aturan yang dikeluarkan olehpihak pemberi dana.

Page | 65

Page 71: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

B. Penentuan Pemenang1. Proposal yang dinyatakan layak oleh tim

reviewer dapat melanjutkan penelitiandengan dana internal STIKesGetsempena.

2. Pengusul proposal harus melaksanakanrekomendasi dari Reviewer, selanjutnyadidiskusikan kembali dengan reviewer,sebelum dinyatakan layak.

3. Proposal yang dinyatakan tidak layak tidakdikembalikan kepada pengusul, tetapimenjadi dokumen LP2M STIKES.

4 Standar PenilaianPenelitian

A. Reviewer Internal1. Reviewer adalah dosen yang bertugas

untuk menilai, mengevaluasi danmerekomendasikan kelayakan proposalpenelitian dosen.

2. Syarat-syarat menjadi reviewer adalahdosen yang memiliki kepangkatanakademik minimal lektor dan serendah-rendahnya memiliki ijazah S2 melaluimekanisme recruitment reviewer.

3. Recruitment reviewer dilakukan olehlembaga penelitian dan pengembanganmelalui mekanisme yang diatur secarateknis oleh LP2M berdasarkan kriteria danwaktu yang telah ditentukan.

4. Reviewer internal terdiri dari 2 (dua)dosen yang dinilai ahli dalam bidangnyadan ditunjuk oleh pimpinan STIKESGetsempena/Lembaga.

5. Reviewer diberikan kesempatan tiga hariuntuk membaca proposal yang diajukandan pada jadwal yang ditentukan sertaberdiskusi dengan para pengusulproposal. Keputusan hasil telaah parareviewer adalah keputusan final dan harusditaati oleh para pengusul.

B. Reviewer Ekternal1. Reviewer eksternal dibutuhkan jika STIKES

Getsempena tidak memiliki dosen yangkeahlian sesuai dengan proposal yangdiajukan. Reviewer eksternal ditunjuk olehWakil Rektor I/Pembantu Ketua I yangsudah ada MoU nya.

Page | 66

Page 72: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

2. Reviewer eksternal dibutuhkan khususuntuk proposal penelitian yang diajukanuntuk kegiatan penelitian yang didanaioleh pihak luar seperti P2M Dikti,Lemlitbang Dikti, atau Kementerian Ristek,dan lain sebagainya.

3. Kegiatan Reviewer eksternal adalahberdiskusi dengan para pengusul proposalsebelum proposal dikirim ke pihak pemberidana penelitian. Hasil telaah reviewereksternal untuk kegiatan penelitian dengandana eksternal hanya sebagai bahanpertimbangan. Ketua LP2M STIKES bolehmenentukan proposal tersebut layak atautidak dikirim ke pihak pemberi dana denganmemperhatikan pertimbangan darireviewer.

C. Monitoring dan Evaluasi1. Monitoring dan Evaluasi Internal dilakukan

dua bulan setelah penelitian dilakukan.2. Setiap peneliti wajib melakukan laporan

kemajuan secara lisan atau tertulis kepadaLP2M STIKES mengenai kemajuanpenelitian.

3. Ketua LP2M akan meminta bantuanpimpinan STIKES untuk membantumemonitor kegiatan penelitian dosen. Jikadibutuhkan tim reviewer diundang kembaliuntuk melakukan evaluasi terhadapkemajuan kegiatan penelitian. Bagi penelitiyang sudah melewati masa kontrak akanmenerima surat peringatan

D. Hasil penelitian dinilai oleh masyarakatmelalui survey kepuasaan programpenelitian

5 Standar Peneliti 1. Dosen yang mengajukan proposal penelitianadalah dosen tetap STIKES dapatperseorangan atau berkelompok.

2. Dosen tidak tetap hanya boleh menjadianggota kelompok dalam kegiatan penelitiankelompok dan hanya boleh satu penelitiandalam satu tahun.

3. Dalam pertimbangan tertentu calon dosen

Page | 67

Page 73: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

tetap dapat melakukan kegiatan penelitiansetelah mendapat persetujuan dari ketua.

4. Dosen tetap yang sedang melanjutkan studidiperkenankan melakukan kegiatan penelitian.

5. Dosen tetap yang sedang cuti akademik tidakdiperkenankan melakukan kegiatan penelitian.

6. Dosen tetap karena satu dan lain hal berhentisebagai dosen tetap di STIKES. Hasilpenelitian yang dibiayai oleh STIKEStidak boleh digunakan pada perguruan tinggilain. Jumlah peneliti dalam satu kelompokmaksimal 5 (lima) orang. Dalam pertimbangantertentu dapat melebihi 5 (lima) orang setelahmendapat persetujuan tim reviewer.

6 Standar Saranadan PrasaranaPenelitian

A. Sarana- Gedung/kantor/Ruang

B. Prasarana1. Komputer/Laptop/Infokus.2. Wifi.3. Kertas/Tinta/Printer4. Transportasi.5. Peralatan.6. Pustaka, Studio, dan Laboratorium.7. Leaflet dan hal-hal lain yang dianggap

perlu

7 StandarPengelolaanPenelitian

1. Lembaga penelitin dikelola Ketua LP2M dankelembagaan nya dibentuk berdasarkankebutuhan program kerja ketua LP2M.

2. Ketua LP2M wajib membuat rencana strategisprogram penelitian.

8 StandarPendanaan danPembiayaanPenelitian

1. Besarnya dana yang diberikan kepada penelitiuntuk tempat penelitian di wilayahLhokseumawe dan Aceh Utara, maksimalRp.7.000.000 (tujuh juta rupiah) setiapproposal sedangkan untuk tempat penelitiandi luar tempat yang disebutkan di atas,maksimal Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah)setiap proposal.

2. Penelitian Hibah Kompetitif Internal dilakukan2 kali setiap tahun dengan pagu anggaranmaksimal Rp. 25.000.000,-.

3. Besarnya dana dapat melebihi ketentuan

Page | 68

Page 74: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

tingkat kompleksitas penelitian, setelahmendapat persetujuan dari reviewer danketua.

4. Dana yang diberikan kepada peneliti padatahap I adalah 50% dari total anggaran.

5. Dana tahap II diberikan kepada penelitisetelah peneliti melaporkan hasilpenelitiannya dan dikenakan pajak darikomponen honor peneliti sesuai denganketentuan yang berlaku.

6. Pencairan dana melalui Bagian KeuanganSTIKES setelah mendapat surat pengantardari LP2M dan disetujui oleh Wakil ketua II.Sanksi diberikan kepada peneliti yang melewatijadwal yang telah ditetapkan berupapemotongan berdasarkan keterlambatan 0.5%x per hari maksimum 20% dari nilai kontrakdan sebaliknya bagi peneliti yang tidakmelakukan penelitian harus mengembalikanuang yang diterima pada tahap I

2. Pengabdian Kepada Masyarakat

No STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Standar HasilPengabdianKepadaMasyarakat

1. Laporan hasil kegiatan pengabdian dilakukansetelah hasil kegiatan pengabdiandiseminarkan dan ditandatangani oleh Ketua.

2. Setiap laporan hasil pengabdian disertakandengan artikel ilmiah, berupa ringkasan hasilpengabdian.

3. Komponen laporan kegiatan pengabdianterdiri dari: analisis situasi, permasalahanmitra, solusi yang ditawarkan, tindak lanjut,kesimpulan.

4. Teknis Pembuatan Laporan.a. Laporan hasil pengabdian dan artikel

ilmiah dibuat minimal empat 5 (empat).b. Warna sampul warna merah muda.c. Laporan keuangan berupa kuitansi dll,

dibuat secara terpisah meskipun dalamlampiran sudah dicantumkan rekapitulasipengeluaran keuangan.

d. Laporan dilengkapi dengan satu kepingCD yang berisi soft copy hasil kegiatanpengabdian dan artikel ilmiah.

Page | 69

Page 75: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

5. Seleksi secara teknis tentang kelayakanlaporan hasil pengabdian dilakukan oleh ketuaLP2M. Pelaksana kegiatan dapat mencairkandana di Bagian Keuangan setelah mendapatsurat pengantar dari LP2M, dan mendapatpersetujuan dari Wakil ketua II.

2 Standar IsiPengabdianKepadaMasyarakat

A. Kegiatan Internal :1. Membantu pimpinan sekolah tinggi/ketua

program studi dalam pelaksanaanpemberdayaan dan pengabdianmasyarakat dalam upaya pengkajiansasaran yang tepat dan berkelanjutan.

2. Mengembangkan program advokasi danpenguatan masyarakat kurang mampusecara ekonomi, sosial dan budaya disekitar kampus

3. Mengembangkan kemampuan mahasiswadalam bentuk soft skillkewirausahaan/enterpreunership

4. Memberdayakan kekuatan alumni dalamrangka membangun jaringan kerjasamadalam pemberdayaan dan pengabdianmasyarakat

5. Mengembangkan kemampuan inovatifdosen dalam melaksanakan kegiatanpemberdayaan dan pengabdianmasyarakat sesuai dengan kebutuhan danbidang ilmu masing-masing.

B. Kegiatan Eksternal :a. Menindaklanjuti berbagai bentuk

kerjasama yang dilakukan olehSTIKES Getsempena dengan berbagaiinstansi terkait, khususnya bidangpemberdayaan dan pengabdianmasyarakat.

b. Mengembangkan kerjasamapemberdayaan masyarakat di seluruhwilayah Provinsi Aceh.

c. Mengembangkan program pelatihan danpendidikan bagi peningkatan kapasitasmasyarakat di Aceh Utara dan sekitarnya.Mengembangkan kerjasama denganpihak-pihak terkait seperti DP2M-Dikti,Kopertis Wilayah XIII, Kementrian terkait,pemerintah daerah

Page | 70

Page 76: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

provinsi/kabupaten/kota di Aceh Utaradan sekitarnya.

3 Standar ProsesPengabdianKepadaMasyarakat

A. Pengajuan Proposal1. Proposal diajukan secara perorangan atau

kelompok kepada Ketua LembagaPemberdayaan dan PengabdianMasyarakat (LP2M) STIKESGetsempena.

2. Proposal yang diajukan oleh dosen akandiperiksa kelengkapannya oleh staf LP2MSTIKes Getsempena Lhoksukon.

3. Proposal yang kelengkapannya sudahmemenuhi syarat akan dihimpun olehpihak LP2M, selanjutnya LP2M akanberkoordinasi dengan pimpinan STIKESuntuk menunjuk reviewer internal, ataujika dibutuhkan akan menunjuk reviewereksternal untuk mereview proposal yangmasuk.

4. Kelengkapan teknis dari proposal terdiridari :a. Proposal dibuat rangkap 3 (tiga).b. Warna sampul hijau muda untuk

proposal dan hijau tua untuk laporanhasil pengabdian. Pada sampul tertulisjudul pengabdian lengkapi denganlogo, nama pelaksana kegiatan, dantahun pengabdian.

c. Lembar persetujuan ditandatanganioleh ketua STIKES dan ketua LP2M.

d. Isi proposal, disesuaikan dengantradisi keilmuan setiap bidang kajian,tetapi minimal terdiri dari : analisissituasi, permasalahan mitra, targetluaran, rencana kegiatan, rencanaanggaran, dst.

e. Anggaran terdiri dari komponen ATK,transportasi, konsumsi, pengolahandata, seminar, pelaporan data, danhonor pelaksana kegiatan. Honorpelaksana kegiatan berkisar antara15% s.d 30% dari total anggaran.

5. Pihak LP2M bersama dengan pimpinanSTIKES akan menentukan jadwalreview, baik tim internal maupun eksternal.

6. Proposal yang telah direview akan

Page | 71

Page 77: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

dikembalikan kepada pengusul,selanjutnya ditindaklanjuti sesuai denganrekomendasi reviewer.

7. Proposal yang dinyatakan layak akandiajukan kepada Lembaga Pemberdayaandan Pengabdian Masyarakat danselanjutnya menandatangani kontrakpengabdian. Bagi Pengabdian yangdidanai oleh pihak eksternal ketentuanpembuatan proposal mengikuti aturanyang dikeluarkan oleh pihak pemberidana.

B. Penentuan Pemenang1. Proposal yang dinyatakan layak oleh tim

reviewer dapat melanjutkan pengabdiandengan dana internal STIKES.

2. Pengusul proposal harus melaksanakanrekomendasi dari Reviewer, selanjutnyadidiskusikan kembali dengan reviewer,sebelum dinyatakan layak. Proposal yangdinyatakan tidak layak tidak dikembalikankepada pengusul, tetapi menjadi dokumenLP2M STIKES .

C. Kontrak1. Kontrak pengabdian ditandatangani oleh

ketua LP2M sebagai pihak pertama danketua tim pengusul proposal sebagai pihakke dua, dan Wakil Ketua II sebagai pejabatyang mengetahui.

2. Ketua tim pengusul wajib menandatanganikontrak pengabdian rangkap dua.Rangkap pertama diberi materai Rp.6000,- yang akan ditandatangani olehketua tim pelaksana sebagai pihak kedua.

3. Isi Kontrak pengabdian terdiri dariketentuan tentang dana pengabdian,waktu pengabdian dan sebanyakketentuan yang berkaitan dengan sanksi-sanksi keterlambatan atau tidakselesainya kegiatan pengabdian.

4. Waktu pelaksanaan pengabdian minimal 4bulan dan maksimal 8 bulan tergantungpada tingkat kompleksitas bidang yangditeliti.

Page | 72

Page 78: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

4 Standar PenilaianPengabdianKepadaMasyarakat

Proposal harus dinilai oleh reviewer denganketentuan:A. Reviewer Internal

1. Reviewer internal terdiri dari 2 (dua) dosenyang dinilai ahli dalam bidangnya danditunjuk oleh pimpinan STIKES.

2. Reviewer diberikan kesempatan tiga hariuntuk membaca proposal yang diajukandan pada jadwal yang ditentukan akanberdiskusi dengan para pengusulproposal.

3. Keputusan hasil telaah para revieweradalah keputusan final dan harus ditaatioleh para pengusul.

B. Reviewer Eksternal1. Reviewer eksternal dibutuhkan jika STIKES

tidak memiliki dosen yang keahlian sesuaidengan proposal yang diajukan. Reviewereksternal ditunjuk oleh Wakil ketua I.

2. Reviewer eksternal dibutuhkan khususuntuk proposal pengabdian yang diajukanuntuk kegiatan pengabdian yang didanaioleh pihak luar seperti P2M Dikti,Lemlitbang Dikti, atau Kementerian Ristek,dan lain sebagainya.

3. Kegiatan Reviewer eksternal adalahberdiskusi dengan para pengusul proposalsebelum proposal dikirim ke pihak pemberidana pengabdian. Hasil telaah reviewereksternal untuk kegiatan pengabdiandengan dana eksternal hanya sebagaibahan pertimbangan. Ketua LP2M bolehmenentukan proposal tersebut layak atautidak dikirim ke pihak pemberi danadengan memperhatikan pertimbangan darireviewer.

C. Monitoring dan Evaluasi1. Monitoring dan Evaluasi Internal dilakukan

dua bulan setelah pengabdian dilakukan.2. Setiap pengabdian wajib melakukan

laporan kemajuan secara lisan atau tertuliskepada LP2M STIKES mengenaikemajuan pengabdian.

Page | 73

Page 79: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

3. Ketua LP2M akan meminta bantuanpimpina STIKES atau Wakil ketua Iuntuk membantu memonitor kegiatanpengabdian dosen. Jika dibutuhkan timreviewer diundang kembali untukmelakukan evaluasi terhadap kemajuankegiatan pengabdian. Bagi pelaksanakegiatan yang sudah melewati masakontrak akan menerima surat peringatan.

D. Program Pengabdian masyarakat dinilaioleh masyarakat melalui survey kepuasaanprogram pengabdian

5 Standar PelaksanaPengabdianKepadaMasyarakat

1. Dosen yang mengajukan proposalpengabdian adalah dosen tetap STIKESdapat perseorangan atau berkelompok.

2. Dosen tidak tetap hanya boleh menjadianggota kelompok dalam kegiatanpengabdian kelompok satu kali dalam satutahun.

3. Dalam pertimbangan tertentu calon dosentetap dapat melakukan kegiatan pengabdiankepada masyarakat setelah mendapatpersetujuan dari ketua.

4. Dosen tetap yang sedang melanjutkan studidiperkenankan melakukan kegiatanpengabdian.

5. Dosen tetap yang sedang cuti akademik tidakdiperkenankan melakukan kegiatanpengabdian.

6. Dosen tetap karena satu dan lain hal berhentisebagai dosen tetap di STIKES tidakdapat melakukan pengabdian yang dibiayaioleh STIKES tidak boleh digunakan padaperguruan tinggi lain. Jumlah pengabdiandalam satu kelompok maksimal 5 (lima)orang. Dalam pertimbangan tertentu dapatmelebihi 5 (lima) orang setelah mendapatpersetujuan tim reviewer.

6 Standar Saranadan PrasaranaPengabdianKepadaMasyarakat

A. Sarana- Gedung/kantor/Ruang

B. Prasarana1. Komputer/Laptop/infokus.

Page | 74

Page 80: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

2. Kertas/Printer.3. Transportasi.4. Peralatan.5. Pustaka, Studio, Laboratorium.6. Leaflet.

7 StandarPengelolaanPengabdianKepadaMasyarakat

1. Lembaga LP2M dikelola Ketua LP2M dankelembagaan nya dibentuk berdasarkankebutuhan program kerja ketua LP2M

2. Ketua LP2M wajib membuat rencana strategisprogram pengambdian kepada masyarakat

8 StandarPendanaan danPembiayaanPengabdianKepadaMasyarakat

1. Besarnya dana yang diberikan kepadapelaksana kegiatan untuk tempat pengabdiandi wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara,maksimal Rp. 5.500.000 (lima juta lima ratusribu rupiah) setiap proposal sedangkan untuktempat pengabdian di luar tempat yangdisebutkan di atas, maksimal Rp. 10.000.000(sepuluh juta rupiah) setiap proposal.

2. Besarnya dana dapat melebihi tingkatkompleksitas kegiatan pengabdian, setelahmendapat persetujuan dari reviewer danKetua.

3. Dana yang diberikan kepada pelaksanakegiatan pada tahap I adalah 50% dari totalanggaran.

4. Dana tahap II diberikan kepada pelaksanakegiatan setelah pelaksana kegiatanmelaporkan hasil pengabdiannya dandikenakan pajak dari komponen honorpelaksana kegiatan sesuai dengan ketentuanyang berlaku.

5. Pencairan dana melalui Bagian KeuanganSTIKES setelah mendapat surat pengantardari LP2M dan disetujui oleh Wakil ketua II.Sanksi diberikan kepada pelaksana kegiatanyang melewati jadwal yang telah ditetapkanberupa pemotongan berdasarkanketerlambatan 0.5% x per hari maksimum20% dari nilai kontrak dan sebaliknya bagipelaksana kegiatan yang tidak melakukanpengabdian harus mengembalikan uangyang diterima pada tahap I

Page | 75

Page 81: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |7676Page | 76

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR XSISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. Definisi/Dasar PemikiranSistem informasi manajemen atau SIM adalah sistem perencanaan

bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan

manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk

memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi

bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa

karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang

diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini

umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode menajemen

informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan

keputusan manusia, misal sistem pendukung keputusan, sistem pakar dan

sistem informasi eksekutif.

B. Dasar Hukum1. Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No.19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah No.49 tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi.

5. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti,

Depdiknas, 2008.

C. Tujuan

Sistem informasi manajemen STIKes Getsempena Lhoksukon

bertujuan untuk menyediakan informasi yang dipergunakan untuk melakukan

perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan yang

berkelanjutan serta bermanfaat untuk proses pengambilan keputusan.

Page 82: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |7777Page | 77

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

Penetapan ini juga sebagai upaya mewujudkan visi dan misi STIKes

Getsempena Lhoksukon untuk menjadi Perguruan yang Bermoral, Beretika,

Professional dan Kompetitif di Tingkat Nasional dan Internasional.

.

D. Kriteria Pencapaian

NO STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Perangkat Kerasdan Infrastruktur

A. Server1. Processor Intel Xeon Quad Core 2.4GHz2. Memori 8GB DDR33. Harddisk 4TB (4 x 1TB) 7200 RPM SATA4. Sistem Operasi Linux

B. Client1. Processor Intel Core i33.2 GHz2. Memori 4 GB DDR33. Hardisk 320GB4. Sistem Operasi Windows

C. Infrastruktur Jaringan1. Jaringan LAN dan WAN2. Perangkat jaringan WAN Minimal Teknologi

Wireless3. Switch Catalyst & HUB CISCO4. Cabling Belden

D. Konektifitas Internet

1. Bandwidth per mahasiswa > = 3 Kbps2. Sekuriti :

a) Semua pemakai harus di autentifikasib) Data sistem informasi dienkripsi dengan

HTTPSc) Password harus diganti oleh pemakai

minimal sebulan sekalid) Peminjaman password < 0.5%e) Terdapat blocking pornografi

3. Ketersediaan 99 %

E. Printer1. Rasio Printer per pemakai > = 10 %2. Penempatan dapat digunakan secara

bersama, kecuali pimpinan setingkatKetua/Wakil Ketua/BJM

Page 83: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

F. Image Scanner- Jumlah Minimal 1 buah per unit kerja

G. Projector1. Viewsonic Projector PJD51322. Howell Kabel VGA Gold Plate

2 Aplikasi SistemInformasi

A. Antar Muka Pemakai1. Tingkat Kemudahan > 98,5 %2. Tingkat Keserasian > 98,5 %3. Tingkat Keakuratan > 98,5 %4. Platform > 80% web based5. Kompatibilitas Kompatibel dengan Google

Chrome, Mozilla Firefox dan InternetExplorer

6. Warna Tampilan Harus mengandung warnadasar STIKes Getsempena Lhoksukon.

B. Back-end1. Platform Linux2. Database MYSQL untuk CMS3. Backup dilakukan minimal seminggu sekali

C. Kualitas Layanan1. Waktu Tanggap Aplikasi < 200 ms2. Ketersediaan Aplikasi > = 95 %3. Tingkat Keluhan Pemakai < 5 %4. Ketersediaan Bantuan

a. Waktu tanggap bantuan < 15 menitb. Waktu kedatangan < 2 jam

5. Manual pemakaian> 80% telah online

3 Aplikasi PenunjangBelajar Mengajar

A. Kemutakhiran- Versi: Minimal 2 versi dari versi paling akhir

B. Kesesuaian

1. Kesesuaian dengan Lapangan Kerja :- Aplikasi yang digunakan merupakan

aplikasi yang banyak digunakan dalamlapangan kerja, kecuali bersifat spesifik

2. Kesesuaian dengan insfrastruktur :- Aplikasi sedapat mungkin dipilih yang

sesuai dengan infrastruktur yang ada diSTIKes Getsempena Lhoksukon

3. Kesesuaian dengan Kemampuan

Page | 78

Page 84: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

keuangan:- Aplikasi sedapat mungkin dipilih yang

sesuai dengan kemampuan keuanganyang ada, tanpa harus mengorbankankebutuhan yang ada.

C. Keberlanjutan1. Perangkat Lunak :

- Adanya jaminan keberlanjutan denganperjanjian yang dapat diperbaharuisetiap tahun.

2. DukunganTeknis :a. Waktu tanggap < 5 jam, mulai dari

pemberitahuan sampai dengan datingkelokasi.

b. Waktu perbaikan < 1 hari, dimungkinkanuntuk memberikan opsi replacement.

4 Pemakai danDukungan Teknis

A. Pemakai (User)1. Pendidikan minimal SMA/SMK2. Pelatihan:

a. Minimal pernah mengikuti pelatihanmenggunakan Internet dan e-mail

b. Minimal sekali pelatihan pemakaiaplikasi terkait

B. Sistem Analisis1. Pendidikanminimal S1 Informatika / Sistem

Informasi2. Pengalaman :

a. Pernah Ikut dalam membangun sisteminformasi

b. Pernah Ikut pelatihan Database terkaitc. Pernah mengikuti Pelatihan Pemakai

Aplikasid. Menguasai Bahasa pemprograman

terkaite. Pernah mengikuti pelatihan pembuatan

proses bisnis

C. Programmer Aplikasi1. Pendidikan minimal D3 Informatika / Sistem

Informasi2. Pengalaman :

a. Menguasai Bahasa PemrogramanVisual Basic, PHP, ASP, HTML, XML,

Page | 79

Page 85: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |8080Page | 80

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

Joomla, Wordpressb. Menguasai Database: MySQL, SQL

Server, Oraclec. Pernah membuat program aplikasid. Dapat membaca bussiness process

D. Programmer Database1. Pendidikan minimal D3 Informatika / Sistem

Informasi2. Pengalaman :

a. Menguasai Bahasa PemrogramanVisual Basic, PHP, ASP, HTML, XML,Joomla, Wordpress

b. Menguasai Database: MySQL, SQLServer, Oracle

c. Dapat melakukan administrasi databased. Dapat melakukan backup database

E. Web Desainer1. Pendidikan minimal D3 Informatika / Sistem

Informasi2. Pengalaman :

a. Menguasai perangkat lunakpengembang desain seperti Dreamweaver, PHP dan Photoshop

b. Menguasai teori warna

F. Spesialis Jaringan1. Pendidikanminimal SMA / SMK Informatika /

Elektro2. Pengalaman :

a. Mengerti pengalamatan jaringanb. Mampu mengkonfigurasi switch dan

routerc. Mampu memasang jaringan lokald. Menguasai teknologi wireless dan fiber

optic

Page 86: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |8181Page | 81

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR XIKERJASAMA

A. Definisi/Dasar PemikiranKerjasama perguruan tinggi adalah kesepakatan antara perguruan

tinggi dengan perguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi, dunia

usaha, atau pihak lain baik didalam maupun diluar negeri. (Permendikbud no

14 tahun 2014).

Kerjasama merupakan upaya bersama yang dilakukan dengan sadar

dan saling mendukung serta saling menguatkan untuk menjaga kesinergisan

antar intsitusi. Kerjasama yang baik adalah kerjasama yang bersifat mutualistik

atau sling menguntungkan dalam berbagai bidang ilmu.

Kerjasama dapat dilakukan secara kelembagaan oleh pimpinan

perguruan tinggi berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, saling

menguntungkan dengan memperhatikan hukum secara nasional maupun

internasional dengan tidak mengganggu kebijakan pembangunan bangsa,

pertahanan dan keamanan nasional.

B. Dasar Hukum

Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No.19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah no 49 thun 2014 tentang standar nasional pendidikan

tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti,

Depdiknas, 2008.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

14 tahun 2014 tentang kerjasama Perguruan Tinggi.

Page 87: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |8282Page | 82

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

C. TujuanPada prinsipnya tujuan kerjasama perguruan tinggi ini untuk

meningkatkan efektifitas, efisiensi, produktifitas, kreatifitas, inovasi, mutu dan

relevansi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi untuk meningkatkan daya

saing bangsa.

Penetapan kerjasama perguruan tinggi ini juga sebagai salah satu

upaya mewujudkan visi dan misi STIKes Getsempena Lhoksukon untuk menjadi

Perguruan yang Bermoral, Beretika, Professional dan Kompetitif di Tingkat

Nasional dan Internasional.

D. Kriteria Pencapaian

NO STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Prinsip Kerjasama Kriteria yang digunakan dalam standar kerjasama inimencakup 2 aspek :1. Hakikat Kerja sama diantaranya :

a. Semua pihak yang bekerjasama denganSTIKes Getsempena berposisi sebagai mitra(posisi sejajar)

b. Pihak yang bekerjasama dengan STIKesGetsempena adalah lembaga milik masyarakatatau Negara

c. Pihak yang bekerjasama dengan STIKesGetsempenadapat berada di dalam maupun luar negeri

d. Setiap bentuk kerjasama dengan STIKesGetsempena harus terdokumentasi melaluiMemorandum of Understanding (MoU).

2. Syarat-syarat Pihak Mitra, diantaranya :a. Tidak melakukan penetrasi ideologi yang

bertentangan dengan ideologi negara atau punyayasan Getseumulia group

b. Tidak sedang berada dalam sengketa denganpihak lain atau pun sedang dihukumberdasarkan keputusan pengadilan

c. Bertujuan untuk meningkatkan kinerja bagisemua pihak

d. Lembaga resmi bukan partai politik atau afiliasipartai politik2 Mitra Kerjasama 1. Dalam Negeri

a. Lembaga resmi yang mempunyai reputasi

Page 88: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

yang baik.b. Bermanfaat untuk pengembangan program

studi institusi.c. Terdiri dari lembaga, pendidikan, kesehatan,

industri, ekonomi dan lembaga-lembaga yangbergerak di bidang sosial humaniora.

2. Luar negeria. Lembaga resmi yang mempunyai reputasi

internacional.b. Bermanfaat untuk pengembangan program

studi dan institusi

3 Bidang Kerjasama 1. Pendidikan dan Pengajarana. Pengembangan kurikulumb. Studi lanjut dosen dan tenaga kependidikanc. Pengembangan karier dosen dan tenaga

kependidikand. Pertukaran dosen/dosen tamue. Pertukaran mahasiswaf. Pengadaan/pemanfaatan fasilitasg. Pengembangan model pembelajaranh. Akses perpustakaan dan laboratoriumi. Akses institusi dan lembaga yang disesuaikan

dengan kebutuhan akademis seperti Sekolah,Dinas Pendidikan dan Olahraga, dsb.

j. Pelatihan atau pendidikan vokasi untukmenyiapkan tenaga kerja terapan.

2. Penelitian dan karya Ilmiaha. Sharing materi penelitianb. Sharing dana penelitianc. Seminar dan lokakarya bersamad. Penerbitan jurnal ilmiah bersamae. Penerbitan bukuf. Publikasi jurnal melalui website/ e-Journal

3. Pemberdayaaan dan Pengabdian Masyarakata. Sharing kegiatan pengabdian kepada

masyarakat.b. Sharing dana kegiatan.c. Diskusi, seminar/lokakarya bersama untuk

mencari solusi alternatif

Page | 83

Page 89: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |8484Page | 84

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

STANDAR XIISUASANA AKADEMIK

A. Definisi/Dasar PemikiranSuasana akademik adalah suasana yang mampu menciptakan iklim

yang kondusif bagi kegiatan akademik berupa interaksi antara dosen dan

mahasiswa, interaksi antar sesama mahasiswa dan interaksi antar sesama

dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

Suasana akademik merupakan salah satu upaya yang memberikan

pengaruh signifikan terhadap kualitas lulusan. Suasana akademik bukan

merupakan komponen fisik yang memiliki dimensi yang dapat diukur dengan

jelas, namun suasana akademik yang berkualitas mempunyai dampak yang

dapat dirasakan dan dikenal secara global.

B. Dasar Hukum

Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan PP No.19

Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerinta no 49 thun 2014 tentang standar nasional pendidikan

tinggi

Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti,

Depdiknas, 2010

C. Tujuan

1. Untuk memaksimalkan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa

menciptakan lingkungan sosial akademis yang kondusif untuk

mengembangkan intelektualiatas, sikap, dan perilaku yang religius.

2. Untuk memaksimalkan kegiatan tridharma perguruan tinggi dengan

melibatkan seluruh unsur, seperti :

a. Mengoptimalkan koordinasi kegiatan perkuliahan kepada seluruh unsur

Page 90: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

Page |8585Page | 85

Standar Mutu STIKes Getsempena Lhoksukon

yang terlibat.

b. Mengoptimalkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan

melibatkan mahasiswa.

c. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan untuk

meningkatkan kualitas lulusan STIKes Getsempena Lhoksukon.

3. Untuk maksimalkan upaya mewujudkan visi dan misi STIKes Getsempena

Lhoksukon untuk menjadi Perguruan yang Religius, Unggul, dan Mandiri di

Indonesia.

D. Kriteria Indikator

NO STANDARPENCAPAIAN KRITERIA

1 Kegiatan Ilmiah

A. Perkuliahan1. Kondusif dengan penerangan yang

memadai, bebas dari kebisingan, suhuruangan yang sejuk, sirkulasi udara yangcukup, bersih, teratur, tertib dan terhindardari kepadatan jumlah mahasiswa.

2. Jumlah mahasiswa setiap rombonganbelajar 20 s.d 35 orang.

3. Rasio dosen tetap : mahasiswa :a. Eksakta 1 : 25b. Non Eksakta 1 : 33

4. Tatap muka 14 – 16 pertemuan, termasukUjian Tengah Semester dan Ujian AkhirSemester.

5. Ada tugas mandiri, tugas terstruktur yangdikerjakan dan dipresentasikan.

6. Wajib membuat Tugas Akhir.

B. SeminarPembicara merupakan seorang ahli atauberpengalaman di bidangnya. Aturan danpelaksanaan minimal :1. Tingkat STIKes diselenggarakan 1 kali

dalam 1 semester.2. Tingkat Prodi diselenggarakan 1 kali dalam

1 semester.

Page 91: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

C. Diskusi atau kajian ilmiahDilaksanakan dengan topik-topik yang aktualminimal:1. Tingkat STIKes diselenggarakan 2 kali

dalam 1 tahun.2. Tingkat Program studi diselenggarakan 1

kali dalam 1 semester.3. Diterbitkan dalam Jurnal atau prosiding

(elektronik dan atau cetak)

D. Workshop Ilmiah1. Dirancang untuk menghasilkan suatu

produk termasuk perubahan kurikulum.2. Memberdayakan tenaga ahli bidang

tertentu baik internal maupun eksternal.3. Dilaksanakan oleh unit-unit yang

membutuhkan.

2 Kegiatan PenunjangSuasana Akademik

A. Kelompok-kelompok Belajar1. Dibentuk sesuai dengan kebutuhan

program studi atau lintas program studi2. Beranggotakan dosen dan mahasiswa.3. Mempunyai kegiatan terbatas untuk

kegiatan ilmiah.4. Mahasiswa sangat dianjurkan menulis

artikel ilmiah yang dipublikasikan melaluijurnal ilmiah (jenjang S1 jurnal ilmiah,jenjang S2 Jurnal ilmiah nasional, jenjangS3 Jurnal ilmiah internasional) yangmembantu kemudahan kelulusan.

B. Studi (kuliah) Lapangan1. Mempunyai tujuan yang jelas tentang apa

yang akan dicapai.2. Obyeknya disesuaikan dengan ciri khas

program studi.3. Dilaksanakan minimal satu kali selama

masa studi.

C. Pertukaran Dosen dan Mahasiswa1. Pertukaran Dosen:

a) Dosen yang kompetensinya memadaidibuktikan dengan hasil penelitian danpengabdian kepada masyarakat atau

Page | 86

Page 92: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

memiliki karya ilmiah minimal 5 buah,atau dosen yang juga merangkapmenjadi praktisi.

b) Dosen tetap yang sudah bertugasminimal 5 tahun.

2. Pertukaran mahasiswa:a) Dilaksanakan setelah ada MoU

dengan pimpinan perguruan tinggi.b) Mahasiswa yang dikirim atau yang

diterima sesuai dengan program studiasal.

D. Mentoring Dosen Muda1. Dilakukan oleh dosen senior yang

berpangkat akademik minimal lektor.2. Pelaksanaannya secara rutin setiap bulan.

E. Orasi Ilmiah1. Dilakukan oleh dosen sesuai dengan

bidang ilmu.2. Topik-topik orasi ilmiah yang bermanfaat

untuk pengembangan ilmu.3. Dilaksanakan dalam berbagai kesempatan

yang berkaitan dengan kajian ilmiah.

3 Lomba Karya Ilmiah

Lomba Karya Ilmiah untuk Dosen danMahasiswa:1. Dilaksanakan minimal satu kali dalam

setahun.2. Ada tema-tema tertentu yang sesuai dengan

pelaksanaan visi, misi dan tujuan STIKesGetsempena Lhoksukon.

4 Beasiswa

Beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang :1. Masih aktif sebagai mahasiswa.2. Minimal berada di semester 23. IPK minimal 3,04. Ditetapkan melalui seleksi sesuai dengan

spesifikasi beasiswa

5 Hak Paten

1. Hak paten boleh didaftarkan hanya untukkarya asli dosen yang diseleksi oleh senatSekolah Tinggi.

2. Hak paten yang sudah didapat atas namaSTIKes Getsempena Lhoksukon dan tidakboleh dipindahkan ke instansi lain.

Page | 87

Page 93: STANDAR MUTU - STIKes Getsempena Lhoksukon2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) a. Pasal 1 butir 1 : SNP adalah kriteria minimal tentang

6 Mimbar Akademik

1. Civitas akademika memiliki kebebasan dalammengemukakan pendapat ilmiah sebagaiwujud dari perilaku yang religius.

2. Kebebasan mimbar akademik dimaksudkanuntuk menyampaikan hal-hal yang bermanfaatuntuk perbaikan institusi.

3. Kebebasan mimbar dikemukakan dalamforum-forum ilmiah.

7 Soft Skill dan Life Skill

A. Pelatihan-pelatihan kewirausahaan danketerampilan khusus.

1. Program kewirausahaan dilakukan oleh unityang ditetapkan dengan SK Ketua

2. Program utama kewirausahaan adalahpelatihan mulai dari cara memulai usaha danmengelola usaha.

3. Praktik kewirausahaan dilakukan mahasiswadalam bentuk koperasi atau usaha mandiriyang berada dalam bimbingan institusi.

4. Pelatihan ketrampilan khusus dilakukansebagai implementasi kewirausahaan.

B. Program Pengabdian masyarakat.1. Pengembangan soft skill dan life skill dalam

pengabdian kepada masyarakat diutamakanuntuk pengembangan STIKes Getsempena

2. Pengembangan soft skill dan life skill yangbersifat pengabdian kepada masyarakatdisesuaikan dengan kompetensi programstudi.

C. Perilaku kedermawananAdanya kegiatan untuk membentuk empatimahasiswa dalam :1. Penanggulangan kemiskinan dan mitigasi

bencana2. Peduli terhadap lingkungan3. Peduli terhadap kesejahteraan masyarakat4. Peduli terhadap masalah sosial, ekonomi,

politik, dan budaya

Page | 88