11
11/30/2013 1 STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE” Rate sering digunakan utk mgbrkan kejadian (dlm demografi; epidemiologi) Dlm aplikasinya ada kebutuhan membandingkan “rate” antar populasi yg berbeda atau dlm populasi yg sama namun periode yg berbeda Jika populasi sama (struktur umur, sex, ras dll) crude rate dpt dibandingkan Crude rate sangat dipengaruhi struktur dan komposisi umur; jenis kelamin maka spesific rate dihitung/diperlukan Membandingkan crude rate tanpa proses standarisasi berpotensi menghasilkan bias informasi

STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

1

STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI

Standarisasi Ukuran “RATE”

• Rate sering digunakan utk mgbrkan kejadian (dlm demografi; epidemiologi)

• Dlm aplikasinya ada kebutuhan membandingkan “rate” antar populasi yg berbeda atau dlm populasi yg sama namun periode yg berbeda

• Jika populasi sama (struktur umur, sex, ras dll) crude rate dpt dibandingkan

• Crude rate sangat dipengaruhi struktur dan komposisi umur; jenis kelamin maka spesific rate dihitung/diperlukan

• Membandingkan crude rate tanpa proses standarisasi berpotensi menghasilkan bias informasi

Page 2: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

2

Indikator Mortalitas

Indikator Mortalitas

Pola Mortalitas

Page 3: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

3

DAERAH X DAERAH Y

Age Pop Death ASDR/1000 Age Pop Death ASDR/1000

<25 25000 25 1,00 <25 55000 110 2,00

25-44 40000 50 1,25 25-44 20000 50 2,50

45-64 20000 200 10,00 45-64 21000 315 15,00

>=65 15000 1200 80,00 >=65 4000 650 162,50

1475 1125

CDR 14,75 CDR 11,25

Contoh Kasus

• CDRx = 14,75 per 1000 • CDRy = 11,25 per 1000 • CDRy < CDRx (ASDRy > ASDRx)?? • Bias terjadi krn perbedaan proporsi pddk usia

tua di kedua daerah

• CDR suatu populasi relatif tinggi krn proporsi populasi pddk tua

• Indikator “rate” perlu adjusted (diatur; disesuaikan)

• Utk mengeliminasi efek perbedaan struktur populasi (umur, sex dll)

• Prosedur adjustment “standarisasi”

Simpulan Mengapa Perlu Standarisasi

• Menghilangkan efek adanya perbedaan komposisi pada populasi yg akan dibandingkan shg bisa dibandingkan

• Menghasilkan ringkasan ukuran sederhana utk diperbandingkan

• Jika ASDR tidak tepat; tdk jelas; tdk diketahui kecil (under reported), karena: sulitnya diperoleh numerator & denominator shg tdk dpt dibandingkan

Page 4: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

4

Tujuan & Metode Standardisasi

• Tujuan: Membandingkan ukuran demografi (fertility, morbidity, atau mortality) antara satu populasi dengan populasi lainnya dengan mengontrol pengaruh komposisi umur

• Metode:

– Direct Standardization

– Indirect Standardization

3 Level Ukuran “Rates”

• Crude rates

• Adjusted rates hasil standarisasi

• Specific rates/ratios

Kelebihan-Kekurangan Adjusted Rates

Kelebihan Menghasilkan nilai tunggal sebagai suatu simpulan Bias krn perbedaan komposisi penduduk dpt dikontrol Kekurangan Merupakan angka/nilai “fiksi” Ukuran absolut bergantung pd penduduk standar yg dipilih Pola/trend dpt berlawanan/berbeda dari sub populasi standarnya

Page 5: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

5

Direct Standardization

• Standardisasi angka kematian dengan menggunakan suatu penduduk standar untuk mengaplikasikan angka kematian umur tertentu (ASDR) dari masing-masing penduduk yang akan dibandingkan.

∑Mb.Pa m1 = -------------- x 1000 P m1 = CDR hasil standardisasi Mb = ASDR yang akan dibandingkan Pa = Jumlah penduduk standar menurut kelompok umur P = Jumlah penduduk standar total

Adjusted Death Rates Age Adjusted Rates

• Direct Method

Adjusted Death Rates Age Adjusted Rates

(lanjutan)

Page 6: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

6

Adjusted Death Rates Age Adjusted Rates

• Membandingkan antar periode

(lanjutan)

Community A Community B

Age

(year)

Population Deaths Death Rate

(per 1000)

Population Deaths Death Rate

(per 1000)

Under 1 1,000 15 15.0 5,000 100 20.0

1 – 14 3,000 3 1.0 20,000 35 1.0

15 – 34 6,000 6 1.0 35,000 35 1.0

35 – 54 13,000 52 4.0 17,000 85 5.0

55 – 64 7,000 105 15.0 8,000 160 20.0

Over 64 20,000 1,600 80.0 15,000 1,350 90.0

All ages 50,000 1,781 35.6 100,000 1,740 17.4

Contoh Lain: membandingkan antar populasi

Standard Population by Age and Age-Specific Death Rates

Age

(years)

Standard

population

Death rate

in A

(per 1,000)

Expected

deaths at

A’s rate

Death rate

in B

(per 1,000)

Expected

deaths at

B’s rate

Under 1 6,000 15.0 90 20.0 120.0

1 – 14 23,000 1.0 23 0.5 11.5

15 – 34 41,000 1.0 41 1.0 41.0

35 – 54 30,000 4.0 120 5.0 150.0

55 – 64 15,000 15.0 225 20.0 300.0

Over 64 35,000 80.0 2,800 90.0 3,150

Total 150,000 35,6 3,299 17.4 3,772.5

Age –

adjusted

death rate

(per 1000)

21.5

25.2

Page 7: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

7

Contoh lainnya:

Crude Death Rate

AS, 1960 Jepang, 1960

CDR

9,5 7,6

Negara mana yang memiliki kematian lebih tinggi?

CDR Jepang menjadi lebih rendah dibandingkan CDR AS tahun 1960, sebelum distandarisasi.

Umur Jumlah penduduk

AS, 1960 ASDR Jepang,

1960

Jumlah Kematian di Jepang Berdasarkan

Penduduk AS

0-1 4,112 31.3 129 1-4 16,209 2.5 41 5-9 18,692 0.9 17

10-14 16,773 0.5 8 15-19 13,219 1.1 15 20-24 10,801 1.7 18 25-29 10,869 1.9 21 30-34 11,949 2.1 25 35-39 12,481 2.6 32 40-44 11,600 3.5 41 45-49 10,879 5.3 58 50-54 9,606 8.4 81 55-59 8,430 13.4 113 60-64 7,142 21.1 151 65-69 6,258 34.4 215 70-74 4,739 57.1 271 75-79 3,054 94.6 289 80-84 1,580 146.6 232 85+ 929 231.1 215

Total 179,322 1,969

CDR terstandardisasi = 1,969/179,322 x 1000= 10,9

Contoh:

Crude Death Rate

AS, 1960 Jepang, 1960

CDR

9,5 7,6

CDR terstandardisasi 9,5 10,9

Negara mana yang memiliki kematian lebih tinggi?

CDR Jepang lebih tinggi dibandingkan AS tahun 1960, setelah distandarisasi.

Page 8: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

8

Indirect Standardization

• standardisasi angka kematian dengan menggunakan suatu angka kematian umur tertentu (ASDR) standar yang kemudian diaplikasikan pada masing-masing penduduk yang akan dibandingkan untuk memperoleh angka kematian.

d m2 = ----------- x M ∑Ma.Pb m2 = CDR hasil standardisasi d = jumlah kematian penduduk yang akan dibandingkan Ma = ASDR penduduk standar Pb = penduduk yang akan dibandingkan menurut kelompok umur M = Angka kematian Kasar penduduk standar

Standardized Mortality Ratio (SMR)

Umur Jumlah penduduk

Jepang, 1960 (ribuan) ASDR AS,

1960 Jml Kematian

/umur (ribuan) Pb Ma

0-1 1,577 27.0 43 1-4 6,268 1.1 7 5-9 9,205 0.5 5

10-14 11,018 0.4 4 15-19 9,309 0.9 8 20-24 8,318 1.2 10 25-29 8,209 1.3 11 30-34 7,518 1.6 12 35-39 6,038 2.3 14 40-44 5,019 3.7 19 45-49 4,817 5.9 28 50-54 4,201 9.4 39 55-59 3,641 13.8 50 60-64 2,932 21.5 63 65-69 2,160 31.4 68 70-74 1,564 47.2 74 75-79 955 72 69 80-84 483 117.2 57 85+ 188 198.2 37

Total 93,420 617

Jepang hanya memiliki data jml kematian total = 706559, diketahui CDR AS=9,5

Page 9: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

9

• Diketahui:

d = 706559 M = 9,5 ∑Ma.Pb = 617000 706559 m2 = ----------- x 9,5 = 10,9 617000

Angka kematian di Jepang tahun 1960 setelah distandarisasi

lebih tinggi dibandingkan dengan AS.

Standardized mortality rate Standardized mortality ratio

Standardized Mortality Ratio (SMR)

Standardized Mortality Ratio (SMR)

Page 10: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

10

Ilustrasi Kasus Lainnya

umur std asdr A B

pop A exp Da pop B exp Db

0-4 4,37 39539 173 267104 1167

5-14 0,45 39728 28 504028 224

15-24 1,02 34725 35 401294 409

25-44 1,76 43686 77 597025 1051

45-64 10,44 17626 184 487071 5085

65+ 68,76 3855 265 201238 15070

8,86 179159 762 2457760 23006

obs 1291 22487

smr 1,694 0,977

smrxcdr 15,01 8,66

Data tersedia: Data pddk A dan B Data Total kematian A dan B tercatat ASDR dan CDR standar

CDR std =

Standardized Mortality Ratio

Jika SMRatio > 1,

Maka tingkat kematian lebih tinggi

Jika SMRatio = 1,

Maka tingkat kematiannya sama

Jika SMRatio < 1,

Maka tingkat kematian lebih rendah

KESIMPULAN

• Standarisasi diperlukan untuk mengontrol bias karena pengaruh perbedaan komposisi penduduk, sehingga tingkat kematian dapat dibandingkan

• Standarisasi tidak langsung digunakan apabila data mortalitas spesifik (umur) tidak tersedia

• Standarisasi dpt diaplikasikan pada berbagai ukuran kependudukan lainnya antar populasi maupun periode yang berbeda

Page 11: STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran “RATE”

11/30/2013

11

Latihan Kasus

diketahui:

• CDR 2001 = 4 (SKRT, 2001)

• CDR 2001 = 5,3 (standar WHO)

• Bandingkan tk kematian di Indonesia dengan standar WHO!

Proyeksi Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin x1000 Tahun 2001 (proyeksi BPS)

Diketahui: