Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STATUS DAN PROGRAM PERLINDUNGAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur
Semai &tumbuhan
BawahPancang Pohon
Komposisi Vegetasi 2019 14 4 16
Komposisi Vegetasi 2020 47 28 17
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
JEN
IS
Status Komposisi Vegetasi DOBU
Hewan
Indeks Keanekaragaman (H')2019
3.39
Indeks Keanekaragaman (H')2020
3.6
3.25
3.3
3.35
3.4
3.45
3.5
3.55
3.6
3.65
IND
EKS
(H')
Status Indeks Keanekaragaman (H')
2019 2020
Komposisi Burung
Burung 44 64
0
10
20
30
40
50
60
70
Jen
is
STATUS KOMPOSISI FAUNA DOBU
2019 2020
Luas Area Konservasi
Luas 265.49 440.09
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Luas
(H
a)
STATUS LUAS AREA KONSERVASI DOBU
Status Keanekaragaman Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU)
Program Konservasi Keanekaragaman Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU)
Program Unggulan:
(1) PHKT DOBU - Koridor Hijau Terminal Santan
(2) PHKT DOBU - Pagar Hewan (PAHE)
(3) PHKT DOBU - Karang Sehat & Produktif (Kasep)
Latar Belakang
Visi Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) adalah menjadi Perusahan ekslorasi dan produksi kelas dunia dengan salah satu misinya
adalah menjalankan kegiatan operasi eksplorasi dan produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Definisi kegiatan operasi yang
berkelanjutan adalah kegiatan operasi yang dijalankan memenuhi prinsip triple-bottom sustainability yaitu profit, people, dan planet.
Pengelolaan keanekaragaman hayati sendiri adalah salah satu upaya mencapai sustainability operation dari PHKT yang dituangkan kedalam
objektif lingkungan tahunan untuk menjaga dan bahkan meningkatkan indeks keanekaragaman hayati di area konservasi tempat Perusahaan
melaksanakan kegiatannya.
Deskripsi
Dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya yang berwawasan lingkungan dan dalam hal ini adalah kegiatan operasi yang melindungi
keanekaragaman hayati di area operasionalnya (darat dan laut), maka pola kerja PHKT adalah sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi, evaluasi, dan pengendalian secara sistematis dengan memasukan pendekatan/teknik yang relevan terhadap
perlindungan keanekaragaman hayati dari kegiatan operasi dengan cara:
i. Menentukan area konservasi
ii. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan dengan melakukan survey biodiversity secara independen dan profesional
iii. Melaksanakan kegiatan perlindungan dengan masukan dari hasil evaluasi tersebut.
2. Mempersiapkan personil (pegawai/mitra kerja/konsultan) yang kompeten (dari segi pendidikan, pelatihan dan/atau pengalaman,
serta perilaku) dalam pengelolaan keanekaragaman hayati ini.
3. Mengimplementasikan kegiatan-kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati dalam kegiatan operasional sehari-hari dari
Perusahaan. Saat ini kegiatan yang ada dan terus diterapkan dan dikembangkan adalah sebagai berikut:
i. Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU):
a. Koridor Hijau Terminal Santan adalah sebuah inisiatif pelestarian tanaman dan hewan di area perimeter Santan diluar
pagar yang berbatasan langsung dengan komunitas di kecamatan Marangkayu. Perubahan yang ingin dituju dari inisiatif
ini adalah dengan merubah bersama-sama pola pikir pegawai, mitra kerja, dan masyarakat pada umumnya bahwasanya
pelestarian tanaman-tanaman endemik Kalimantan dan hewan-hewan yang dilindungi dapat dilakukan bersama-sama dan
menjadi tugas bersama, bukan hanya tugas dari salah satu pihak saja dan hasil akhirnya dapat dinikmati pula bersama.
Selain penanaman bersama, pembuatan green house untuk pembibitan di area warga dimana tanaman endemik akan
ditumbuhkan dulu di sebelum ditanam di area perimeter Santan, penggunaan pupuk KONTAN (Kompos Santan) yang
berasal dari limbah domestik Santan yang diolah menjadi pupuk, serta hal-hal lainnya menjadi program unggulan akan
terus diperkaya lagi di masa-masa yang akan datang.
b. Pagar Hewan (PAHE) adalah upaya pelestarian kehati secara konservasi in-situ, yaitu melestarikan flora fauna langsung
di habitat aslinya dan dijaga kondisinya agar tidak mengalami kerusakan. Perubahan pola pikir (mindset) dair pegawai,
mitra kerja dan stakeholder lainnya menjadi sasaran utama dari program ini dengan memperlakukan hewan dan tanaman
di area konservasi sebagai aset yang tidak bisa diburu sembarangan.
c. Karang sehat dan produktif (Kasep) adalah upaya pelestarian terumbu karang dari kegiatan-kegiatan operasional
Perusahaan disekitarnya dengan cara memetakan secara baik dan menyeluruh area sensitif dengan menghitung kriteria
baku penilaian kerusakan terumbu karang dan kelimpahan/keseragaman ikan di area-area sekitar Perusahaan. Hasil
pemetaan akan menjadi syarat wajib untuk dimasukan kedalam aspek penting yang harus dikelola atau dihindari dalam
kegiatan proyek dan kegiatan Perusahaan lainnya yang sedang berjalan atau yang akan dilaksanakan
Gambar 1. Area konservasi di Terminal Santan
Gambar 2. Area Konservasi di Lepas Pantai Daerah Operasi Bagian Utara
Implementasi
1. Daerah Operasi Bagian Utara:
Gambar 3. Pembukaan Koridor Hijau Bersama Bupati Kutai Kartanegara
Gambar 4. Green house untuk koridor hijau
Gambar 5. Pembagian Pupuk Organik KONTAN sebagai penunjang koridor hijau
Gambar 6. Salah satu awareness dari inisiatif PAHE
Dampak Positif
1. Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU)
Dampak positif dari penerapan program-program perlindungan keanekaragaman hayati adalah dijumpainya lebih dari 190 jenis
vegetasi dari berbagai tingkatan, 11 jenis mamalia, 58 jenis burung, 14 amfibi dan reptil. Beberapa di antaranya merupakan jenis
dengan status konservasi tinggi berdasarkan IUCN redlist data book, tercatat pada lampiran CITES dan dilindungi berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Dampak positif secara data dapat dilihat sebagai berikut:
Indeks Keanekaragaman Tumbuhan (H')
Kategori
2016
2017
2018
2019 2020
Hutan Darat Mangrove
Semai - - - 2,46 2,38 0,76
Pancang - - - 1,26 2,84 0,54
Pohon 2,1 2,31 2,49 2,62 2,2 1,01
Tabel 1. Kenaikan secara konsisten indeks keanekaragaman tumbuhan di 2016 – 2020 (Total Indeks 2020 adalah 3.21 atau kenaikan
sebesar 22% dari tahun sebelumnya)
Indeks 2016 2017 2018 2019 2020 Kategori Indek Keanekaragaman (H') 2,10 2,31 2,49 2,62 3,60 Tinggi Indek Dominansi (C) 0,04 Rendah Indeks Kemerataan ( e ) 0,89 Hampir merata Indeks Kekayaan Jenis (R) 9,43 Tinggi
Tabel 2. Kenaikan secara konsisten indeks keanekaragaman hewan (diwakili burung) di 2016 – 2020 (Indeks 2020 adalah 3.60 atau
kenaikan sebesar 37% dari tahun sebelumnya)
Gambar 7. Lutung Kelabu (Trachypithecus cristatus) di area Hutan Kerangas Terminal Santan
Gambar 8. Elang Hitam (Ictinaetus malaiensis) dan Elang Tikus (Elanus caeruleus) di Terminal Santan
Gambar 9. Jenis Burung Air di Terminal Santan (ki-ka), Cangak Abu (Ardea cinerea), Pecuk Ular (Inhinga melanogaster), Pekakak
Sungai (Todirhampus chloris)
Gambar 10. Jenis Burung Dengan Ukuran Tubuh Kecil di Terminal Santan (ki-ka), Gelatik Jawa (Padda arizovara) Jantan dan Betina, Pijantung Kecil (Arachnotera longirostra) dan Burung Madu Kelapa (Anthreptes malacensis).
Gambar 11. Laban (Vitex pinnata L.) dan Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W.Grimes)
Gambar 12. Jambu Magenta (Syzygium paniculatum Gaertn.) dan Mondokaki (Tabernaemontana divaricata (L.) R.Br. ex Roem. & Schult.)
Gambar 13. Beberapa karang dan ikan karang yang ada di area pengamatan di lepas pantai DOBU
Laporan
1. Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) memiliki 2 publikasi laporan pada tahun 2020 ini yakni laporan keanekaragaman hayati
untuk Terminal Santan (Darat) dan laporan kondisi eksosisterm terumbu karang di lepas pantai
Gambar 24. Laporan kehati DOBU – Ekosistem Darat Gambar 25 Laporan Kehati DOBU - Ekosistem Laut