17
STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT Ir. Andi Rusandi, M.Si Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan

STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

Ir. Andi Rusandi, M.Si

Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Page 2: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT MENDUKUNG SINERGI KEBERLANJUTAN (SUSTAINABILITY)

2

IDENTIFIKASI POTENSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM SEKTOR KELAUTAN

DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT

PerikananTangkap

PerikananBudidayaBlue carbon

Pengolahan Hasil Perikanan

Page 3: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

There is 50 times more carbon in the ocean than in the

atmosphere (https://oct.to/Zk6). Most of the ocean carbon about 98%

is dissolved as organic and inorganic matter in the deep ocean and

seafloor sediment. Once carbon is at such depths, it generally remains

stored for the long term. The rest of the carbon exists in oceans' surface

layers, from where there is regular exchange with the atmosphere. For

example, at least half of the oxygen we breathe comes from marine plants,

which absorb CO2 and convert it to O2 through photosynthesis

When carbon is absorbed and stored by oceanic

plants, it is called blue carbon: the storage removes carbon

from the atmosphere for years or decades or longer, thus helping to counter

the impact of climate change. Mangrove forests, salt marshes, and

seagrass beds are examples. When these habitats grow, they capture and

store carbon as living plant material and in the sediment below them. When

the habitats are destroyed, however, much of their carbon is released back

to the atmosphere and ocean

Sumber : MPA News, 2017

Kawasan Konservasi dan Karbon Biru Wilayah Pesisir

PengelolaanEfektif

Kawasan Konservasi

Page 4: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

PERLINDUNGAN PELESTARIAN PEMANFAATAN

EKOSISTEM JENIS GENETIKA

Keanekaragaman Spesies Terjaga Populasi Terjaga Habitat Alami Terjaga

UPAYA POKOK

TUJUAN

MANFAAT SEBESAR-BESARNYA BAGI KEMAKMURAN RAKYAT

NIL

AI

MA

NFA

AT

JUM

LAH

P

ENER

IMA

M

AN

FAA

T

DU

RA

SI

PEM

AN

FAA

TAN

UUD TAHUN 1945(Pasal 33)

UU NO. 31 TAHUN 2004 joUU NO 45 TAHUN 2009

PP NO 60 TAHUN 2007

DU

RA

SI

PEM

AN

FAA

TAN

SEB

AR

AN

PEM

AN

FAA

TAN

Page 5: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

STRATEGI KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

Pendataan: Monitoring Pendaratan

Monitoring Perdagangan

Pengembangan

Konservasi KawasanPerlindungan Penuh

Spesies GentingPengaturan

Pemanfaatan (Kuota)

Penguatan

Kebijakan dan

Kerangka Hukum

Peningkatan kapasitas

dan prnyadartahuan

Membangun

Kemitraan

Penyediaan

sarana prasarana

kawasan

konservasi

Page 6: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

PRIORITAS NASIONAL 01

Kawasan Konservasi Dikelola Berkelanjutan

PRIORITAS NASIONAL 06

Luas Kawasan Konservasi Perairan

TARGET RPJMN 2020 – 2024 DAN TARGET 2030

Page 7: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

20 JENIS PRIORITAS NASIONAL (224 SPESIES)

TARGET RPJMN 2020 – 2024 & RENSTRA KKP

6. Karang hias7. Napoleon8. Sidat9. Duyung10. Cetacea

11. Teripang12. Hiu berjalan13. Kima dan Lola14. Banggai cardinalfish (BCF)15. Arwana

1. Hiu Apendiks CITES2. Pari Apendiks CITES 3. Hiu paus4. Pari perlindungan penuh5. Penyu

16. Biota endemik danau purba17. Kuda laut18. Bambu laut, Akar bahar19. Terubuk20. Belida

Page 8: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

16,77 Juta Ha

Penetapan MKP : 12,21 Juta Ha

Penetapan MKLHK : 4,56 Juta Ha

11,34 Juta Ha

Pencadangan : 11,34 Juta Ha

Target Penetapan

Total Luas Kawasan 28,11 Juta Hektar

Page 9: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

1,93%

29,3%

54,48%

53,76%

26,97% 21,98% 61,45%

49,65%

58,59%

24,71%

8,76%

SEBARAN TERUMBU KARANG DI WPP

Page 10: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

SEBARAN IKAN TERANCAM PUNAH & LOKASI UPT PRL

Page 11: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

PERSENTASE LUAS EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DALAMKAWASAN KONSERVASI YANG SUDAH DITETAPKAN SAMPAI TAHUN 2020

73,74%

Luas dalam Kawasan : 1,08 Juta Ha

Luas dalam Kawasan yang ditetapkan : 794,16 ribu. Ha

Terumbu Karang

92,73%Luas dalam Kawasan : 49,71 ribuHa

Luas dalam Kawasan yang ditetapan : 46,10 ribu Ha

Lamun

41

,4

41

,67

31

,53 37

,1

48

,21

37

,32

30

,11

35

,55

34

,51

28

,38

46

,04

40

,1

37

,32 4

7,8

9 54

,6

37

,1

29

,39

35

,95

35

,22

29

,59 3

8,4

8

41

,26

38

,66 4

8,3

5 55

,37

38

,66

31

,71

36

,26

35

,67

34

,88

35

,87 41

,8

30

,85

66

,92

57

,2

40

,77

37

,2

25

,15

26

,55

39

,45

36

,8

21

,2

18

,55

59

,79

46

,79

59

,27

35

,25

37

,84

27

,6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pieh Anambas Gili Matra Sawu Kapoposang Aru Banda Padaido Raja Ampat Waigeo

Pers

enta

se(%

)

2015 2016 2017 2018 2019

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

TWP Kep.Anambas

TNP LautSawu

SAP Kep. AruTenggara

SAP Kep. RajaAmpat

TWP GiliMatra

TWPKapoposang

TWP PulauPadaido

TWP LautBanda

Per

sen

tase

(%

)

TREN TUTUPAN LAMUN (%)

2014 2015 2016 2017 2018

Page 12: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

224 dari 308 spesies merupakan 20 kelompok jenisprioritas

25% dari 224 spesies berstatus Critically Endangered

Dari 224 spesies, 50% belum dilindungi

Tertangkap sebagai bycatch

Perdagangan illegal jenis terancam punah

KESENJANGAN KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

Isu utama Belum terintegrasinya pengelolaan kawasan konservasi dengan jenis prioritas

Pengelolaan KK belum memasukan indikator perikanan

Isu spesifik dalam pengelolaan konservasi berbasis kawasan

Pemenuhan Aichi Target (10%)

Minimnya penetapan 20 jenis prioritas sebagai target pengelolaan

Minim pengembangan KK untuk penguatan pengelolaanperikanan

Minimnya KK yang ditetapkan oleh MKP

Sedikitnya KK yang berada di Perairan Darat

Keterbatasan jumlah dan kapasitas SDM pengelola

Masih tergantung pada pendanaan oleh Pemerintah

Isu spesifik dalam pengelolaan konservasi jenis prioritas

Isu spesifik dalam konservasi genetic

Minimnya konservasi genetik spesies endemik/ native

Invasive Alien Species

Page 13: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

MPA Vision 2030: Rencana Strategis Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 2030

MPA Vision 2030

Dokumen panduanpengembangan Kawasan Konservasi selama 10 tahundengan tujuan utama adalah : Terbentuknya Kawasan

konservasi seluas 32,5 jutahektare di tahun 2030

Efektifitas pengelolaanKawasan konservasi

Pembiayaan

Berkelanjutan untuk KKP

Pemanfaatan

Berkelanjutan di KKP

OECM – Other Effective Area-

Based Conservation Measures

SDM, Kompetensi dan

Kapasitas

Perencanaan dan Pendanaan

Terpadu untuk Program Pusat

dan Daerah

Kerangka Hukum

dan Peraturan

Platform Komunikasi

dan Penjangkauan KKP

7 (Tujuh)

Area Kerja

7 (tujuh) Area Kerja atau

Area of Works (AoW)

Page 14: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

PROGRAM PRIORITAS

Pemetaan dan pengembangan kawasankonservasi yang berbasis jenis prioritas

Memasukkan indikator perikanan dalampengukuran efektivitas kawasankonservasi

Optimalisasi pengembangan kawasankonservasi yang telah dialokasikandalam Rencana Tata Ruang LautNasional atau Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau –Pulau Kecil

Akselerasi penetapan kawasan konservasi

Pengembangan dan penguatanpengelolaan kawasan konservasi di WPP PD

Penguatan kemitraan dalam pengelolaankawasan konservasi

Peningkatan efektivitas dan efisiensi dana yang tersedia dan pengembangansejumlah inisiatif pendanaan alternatif

Page 15: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

ROADMAP MPA VISION 2020 – 2024

2020 2021 2022 2023 2024

1. Integrasi perencanaan dan

penganggaran

2. Peningkatan kapasitas SDM

3. Penguatan kerangka

kebijakan

4. Pemanfaatan

5. Pendanaan berkelanjutan

4. Pemanfaatan

5. Pendanaan berkelanjutan

6. OECM

7. Platform komunikasi

2. Pengingkatan kapasitas SDM

5. Pendanaan berkelanjutan

6. OECM

2. Peningkatan kapasitas

5. Pendanaan berkelanjutan

6. OECM

2. Peningkatan

SDM

6. OECM

7. Platform

komunikasi

Membangun mekanisme komunikasi para pihak

pemangku kepentingan; identifikasi kebutuhan

peningkatan kapasitas, integrase indikator

perikanan dalam pengelolaan kawasan;

integrase perencanaan pembangunan dan

penanggaran

Pengadaan sarana dan prasarana

pngelolaan; optimalisasi

pendanaan bersumber dari PNBP;

pengenalan OEC; penguatan

platform komunikasi

Penguatan SDM;

pengembangan program

pningkatan kaspasitas secara

terstrtuktur; pengembangan

Dana Insentif Daerah (DID);

penguatan sistem monitoring

OECM

Transfer pengetahuan antara

personil kawasan; penguatan

sistem training melalui SKKNI

dan SK3; pengembangan TAKE;

Pelaporan perkembangan OECM

Monitoring program

peningkatan kapasitas;

Pengembangan strategi

untuk mempertahankan

personil; Monitoring

dampak OECM;

Penguatan kampanye

Page 16: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

2020 2021 2022 2023 2024

1. Hiu Appendik CITES

2. Karang Hias

3. Hiu Berjalan

4. Sidat

5. Duyung

6. Banggai Cardinal Fish

7. Teripang

8. Ikan Endemik Danau Purba

9. Bambu Laut dan Akar Bahar

10. Terubuk

11. Pari Appendix CITES

12. Hiu Paus

13. Arwana

14. Belida

15. Napoleon

16. Pari Manta

17. Cetacean

18. Kima & Lola

19. Penyu

20. Kuda Laut

Penyusun Anjak, Kepmen Status Perlindungan,

Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi,

Juknis, Pendataan/Monitoring, Pembuatan stock

center, Rehabilitasi habitat, Restocking,

Penanganan terdampar

Pendataan/Monitoring,

Rencana Aksi Nasional

(RAN) Konservasi,

Rehabilitasi Habitat,

Restocking

Rencana Aksi Nasional

(RAN) Konservasi,

Pendataan/Monitoring,

Rehabilitasi habitat,

Restocking

Pendataan/Monitoring,

Rehabilitasi habitat,

Restocking,

Pendataan/Monitoring,

Restocking,

Penanganan

terdampar. Evaluasi

evaluasi efektifitas

pengelolaan jenis

ROADMAP KONSERVASI JENIS PRIORITAS 2020 – 2024

Page 17: STATUS DAN STRATEGI KONSERVASI EKOSISTEM LAUT

TERIMA KASIH