Upload
lucas-freddy
View
50
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
STATUS UJIAN
KESEHATAN MASYARAKAT
Mata Ujian : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Hari/Tanggal Intervensi : Minggu , 29 Januari 2012
Masalah kesehatan : Hipertensi
Wilayah masalah : RT 15/RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan
Duren Sawit
Hari / tanggal ujian :
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 1
Nama : Lucas Freddy Saorasi
NIM : 0761050116
Tanda tangan :
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi kini menjadi masalah Global karena prevalensi yang terus meningkat
sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan stress
psikososial. Hampir disetiap Negara, hipertensi menduduki tingkat pertama sebagai
penyakit yang paling sering dijumpai (WHO, 2000).
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah diukur dengan spygmomamometer yang telah
dikalibrasi dengan tepat (80 % dari ukuran manset menutupi lengan) setelah pasien
beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang paling sedikit
(Yogiantoro, 2006). Tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan
yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. (Anies, 2006). Hipertensi
merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko yang
dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor risiko
terhadap timbulnya Hipertensi. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di
Indonesia menunjukkan 1,8 - 28,6 % penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah
penderita Hipertensi (Yundini, 2006). Tekanan darah cenderung meningkat seiring dengan
bertambahnya umur, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin besar.
Pada umumnya penderita hipertensi adalah orang-orang yang berusia 40 tahun namun saat
ini tidak menutup kemungkinan diderita oleh orang berusia muda. ( Suheni Y, 2007 ).
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah. Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bakan
menurun drastis. (Ricky, 2008).
Penyakit Hipertensi akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur, dari 5 %
pada usia 20 tahun menjadi 45 % pada umur 70 tahun (Moerdono, 2004). Diperkirakan 2/3
dari pasien hipertensi yang berumur lebih dari 60 tahun akan mengalami apyah jantung
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 2
kongestif, infark miokard, stroke diseksi aorta dalam lima tahun bila hipertensinya tidak
diobati (Tjokronegoro, 2001). Satu dari lima pria berusia antara 35 -40 tahun memiliki
tekanan darah yang tinggi. Angka prevalensi tersebut menjadi du kali lipat pada usia antara
45-54 tahun. Sebagian dari mereka yang berusia 55-64 tahun mengidap penyakit ini. Pada
usia 65 -74 tahun prevalensinya menjadi lebih tinggi sekitar 60 % menderita hiperteensi.
Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertembahan umur. Pasien yang berumur di
atas 60 tahun, 50-60 % mempunyai tekanan lebih besar atau sama dengan 140 /90 mmHg.
Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah umur. Pria
yang berusia < 45 tahun dinyatakan Hipertensi jika tekanan darah berbanding 130/90
mmHg atau lebih, sedangkan yang berusia > 45 tahun dinyatakan Hipertensi jika tekanan
darah 145/95 mmHg atau lebih. (Suheni Y, 2007) World Health Organization (WHO),
memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama
atau di atas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai Hipertensi. Batasan ini tidak membedakan
antara usia dan jenis kelamin, sebagaimana Pada populasi umum, kejadian tekanan darah
tinggi tidak terdistribusi secara merata. Hingga 55 tahun lebih banyak pada pria. Pada saat
terjadi menopause (umur 51 tahun), tekanan darah p ada wanita terus meningkat, sampai
usia 75 tahun takanan darah tinggi lebih banyak terjadi pada wanita.(Muhammadun, 2010).
Berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukan bahwa 1,8 % - 28,6 %
penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Angka 1,8 % berasal
dari penelitian di Desa Kalirejo, jawa Tengah dan nilai 28,6 % dilaporkan dan hasil
penelitian di Sukabumi, Jawa Barat (Suheni Y, 2007). Hasil penelitian Oktora (2007)
mengenai gambaran penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian penyakit dalam
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2005 didapatkan penderita hipertensi meningkat
secara nyata pada kelompok umur 45-54 tahun yaitu sebesar 24,07% dan mencapai
puncaknya pada kelompok umur • 65 tahun yaitu sebesar 31,48%. Jika dibandingkan antara
pria dan wanita didapatkan wanita lebih banyak menderita hipertensi yaitu sebesar 58,02%
dan pria sebesar 41,98%. Menurut Bustan (2000). Banyaknya penderita hipertensi
diperkirakan sebesar 15 juta bangsa indonesia tetapi dengan hanya 4% yang controlled
hypertesion.
Sebagai gambaran umum masalah hipertensi adalah : a. Prevalensi 6-15% pada
orang dewasa. Sebagai suatau proses degeneratif, hipertensi tentu hanya ditemukan pada
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 3
golongan dewasa. Ditemukan kecenderungan peningkatan prevalensi menurut peningkatan
usia. b. 50% penderita tidak menyadari diri sebagai penderita HT. Karena itu, mereka
cenderung untuk menderita hipertensi yang lebih berat karena tidak berubah dan
menghindari faktor risiko. c. 70% adalah HT ringan, karena itu hipertensi banyak
diacuhkan atau terabaikan sampai saat menjadi ganas (hipertensi maligna). d. 90% HT
esensial, mereka dengan HT yang tidak diketahui seluk beluk penyebabnya. Artinya sulit
untuk mencari bentuk intervensi dan pengobatannya.
Menurut Hendrick L Blum, terjadinya Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
1. Lingkungan
Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan
antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan
aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak
menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap
tinggi. Angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di
pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok
masyarakat yang tinggal di kota.
2. Perilaku
Joint National Commite On Detection, Evaluation anda Treatment of High Blood Pressure
menurut Bustan (2000), antara lain : a. Menurunkan BB (berat badan). Menurunkan berat
badan bila status gizi berlebih. Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh
terhadap tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam
prevalensi dan kontol hipertensi. b. Pembatasan konsumsi garam dapur. Mengurangi
asupan natrium. Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat
anti hipertensi oleh dokter. c. Kurangi alkohol Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol.
Kafein dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat
meningkatkan risiko hipertensi. d. Menghentikan rokok. Merokok menyebabkan
peninggian tekanan da rah. Peokok berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 4
hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami
ateriosklerosis. e. Olahraga teratur. Meningkatkan aktivitas fisik. Orang yang beraktivitas
rendah berisiko terkena hipertenssi 30-50 % daripada yang aktif. Oleh karena itu, aktivitas
fisik antara 30-45 menit sebanyak > 3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari
Hipertensi. f. Diet rendah lemak jenuh. g. Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur
dan buah). h. Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun. i. j. Jangan
merokok/ minum alkohol. Kurangi berat badan bila berlebihan. k. Lakukan latihan aerobik.
l. Pelajari cara-cara mengendalikan stress. (Ricky, 2008).
3. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang
mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated
cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf,
kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
4. Herediter
Faktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan menderita tekanan
darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan darah tinggi kurang lebih 1:3 jika
salah saru orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke sebelum
usia 70 tahun. Resiko ini meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua menglaminya.
Riwayat keluarga yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan
faktor resiko yang paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di masa yang akan
datang. Tekanan darah kerabat tingkat pertama (orang tua saudara kandung) yang dikoreksi
terhadap umur dan jenis kelamin tampak pada semua tingkat tekanan darah.(Susalit et al.
2003). Peran faktor genetik terhadap hipertensi primer dibuktikan dengan berbagai faktor
yang dijumpai. Adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien
kembar monozigot dari pada heterozigot . jika salah satu diantaranya menderita hipertensi.
Menyokong pendapat bahwa genetik mempunyai pengaruh terhadap timbulnya hipertensi.
Keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi, mempunyai kecenderungan yang besar bagi
keturunanya menderita hipertensi. Sebanyak 60% penderita hipertensi didapatkan riwayat
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 5
hipertensi di dalam keluarganya. (Tjokronegoro, 2001). . Pada 70-80 % kasus hipertensi
primer didapat riwaya hipertensi pada kedua orang tua dugaan terhadap hipertensi primer
makin kuat. (Tjokronegoro, 2001).
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 6
B.DATA GEOGRAFI
Luas Wilayah
Luas wilayah Kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta Timur adalah
2.265.35 Ha, terdiri dari 7 Kelurahan ( Kantor Lurah ), 95 RW ( Rukun Warga )
dan 1105 RT ( Rukun Tetangga ) dengan perincian sebagai berikut :
Kelurahan Klender : 18 RW, 200 RT, ( 304,90 Ha )
Kelurahan Pondok Bambu : 12 RW,174 RT, ( 489,70 Ha )
Kelurahan Duren Sawit : 17 RW, 182 RT, ( 455.50 Ha )
Kelurahan Malaka Sari : 10 RW, 143 RT, ( 138.23 Ha )
Kelurahan Malaka Jaya : 13 RW, 135 RT, ( 98.82 Ha )
Kelurahan Pondok Kopi : 11 RW, 107 RT, ( 206. 00 Ha )
Kelurahan Pondok Kelapa : 14 RW, 165 RT, ( 572.15 Ha )
JUMLAH : 95 RW,1105 RT, ( 2.265.35Ha )
C. DATA DEMOGRAFI
1. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk di wilayah Kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta
Timur Tahun 2011 berjumlah 375.501 Jiwa, terdiri dari laki-laki 203.077 Jiwa dan
perempuan 172.424 Jiwa, sedangkan jumlah Kepala Keluarga : 94.182 KK dengan
kepadatan 7,011 Ha. Adapun rincian jumlah penduduk Kecamatan Duren Sawit
sebagai berikut
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 7
JUMLAH PENDUDUK WNI DAN WNA MENURUT JENIS KELAMIN DI WILAYAH KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011
NO KELURAHANWNI WNA
JUMLAHLAKI WANITA LAKI WANITA
1 Klender 32.352 27.611 59.9632 P.Bambu 35.461 27.829 4 2 63.2963 D.Sawit 29.809 25.146 3 1 54.9594 Malaka Sari 20.508 21.204 41.7125 Malaka Jaya 21.740 19.643 41.3836 P.Kopi 21.019 18.108 3 39.1307 P.Kelapa 33.753 29.359 1 63.133 JUMLAH 194.642 168.900 10 4 363.556
Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011
. FASILITAS KESEHATAN
- PUSKESMAS : 12
- Rumah Sakit : 4
- BALKESMAS : 1
- RB Pemerintah : 3
- RB Swasta : 11
- RSB Swasta : 2
- Klinik Swasta : 21
- Apotek : 47
- Dr Umum Praktek : 25
- Drg Praktek : 32
- Dr. Spesialis Praktek : 9
- Bidan Praktek : 42
- Posyandu : 124
- Posyandu Lansia : 1256
- RW Siaga : 78
- Kader Posyandu : 757
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 8
2. Data Dasar Fasilitas Kesehatan Lingkungan
DATA FASILITAS PERUMAHAN
NO KELURAHAN
JUMLAH RUMAH
PERMANENSEMI-
PERMANEN
NON-
PERMANEN
1. Klender 10124 3417 1139
2. P.Bambu 6997 3010 1003
3. D.Sawit 6129 2165 722
4. Malaka Sari 5363 1840 613
5. Malaka Jaya 5219 1853 618
6. P. Kopi 5238 1692 564
7. P. Kelapa 10247 2968 989
JUMLAH 49317 16945 5648
Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011
DATA FASILITAS SUMBER AIR BERSIH
NO KELURAHANJENIS S A B
SPT DK/DL S P L PAM SGL HYDRANT
1. Klender 2018 8761 3604 12 2
2. P.Bambu 1288 6975 3561 4 2
3. D.Sawit 1254 4270 1850 4 3
4. Malaka Sari 741 5292 2013 0 2
5. Malaka Jaya 725 5360 2030 0 2
6. P. Kopi 631 4922 1855 2 2
7. P. Kelapa 669 7192 2623 2 3
JUMLAH 7326 42772 17536 24 16
Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 9
DATA FASILITAS JAMBAN, SPAL, MCK
NO KELURAHANJUMLAH RUMAH
JAMBAN S P A L M C K
1. Klender 12512 11544 5
2. P.Bambu 11915 11273 3
3. D.Sawit 8329 6517 6
4. Malaka Sari 7594 6965 2
5. Malaka Jaya 8536 8325 3
6. P. Kopi 5829 5186 5
7. P. Kelapa 13267 12355 3
JUMLAH 67982 50621 27
Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011
DATA FASILITAS SANITASI INDUSTRI
NO KELURAHAN
JUMLAH RUMAH
TAHU/TEMPE ROTI LIMUN MIEAGAR
AGAR
LAIN-
LAIN
1. Klender 10 5 1 0 0 4
2. P.Bambu 7 3 0 0 1 3
3. D.Sawit 5 3 0 1 0 2
4. Malaka Sari 2 0 0 0 0 3
5. Malaka Jaya 0 0 0 0 0 2
6. P. Kopi 5 2 1 0 0 1
7. P. Kelapa 5 2 0 0 0 3
JUMLAH 34 15 2 1 1 18
Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 10
Data Penyakit Tertinggi di Puskesmas Kelurahan Klender
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %
1. Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas 6637 90,4
2. Hipertensi 480 9,45
3. Infeksi saluran pernapasan lainnya 746 8,02
4. Infeksi 850 6,50
5. Alergi Kulit 459 5,88
6. Reumatik 665 5,10
7. Penyakit perut lainnya 404 4,13
8. Penyakit mata lainnya 236 3,51
9. Gastritis 313 3,32
10. Diare 226 2,51
Sumber:dari data puskesmas kelurahan klender tahun 2011
II. DIAGNOSIS MASALAH
Masalah Kesehatan : Hipertensi
Wilayah Masalah : RT 15/RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit,
Jakarta Timur
Sasaran : Warga masyarakat RT 15 RW 6 Kelurahan klender, Kecamatan
Duren Sawit,Jakarta Timur
Jumlah penduduk : 254 orang
Jumlah sasaran : 44 orang
Jumlah yang hadir : 20 orang
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 11
Melakukan wawancara tentang pengetahuan warga RT 15/RW 06 Kelurahan klender
Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur yang berhubungan dengan Hipertensi.
1. HASIL PRE-TEST
A. Tabel 1 . Hasil Pre Test berdasarkan jumlah orang yang menjawab benar
No. Pengetahuan
Sebelum Intervensi
N %
1. Pengertian Hipertensi 12 60
2. Jenis Hipertensi 9 45
3. Sebab Hipertensi 10 50
4. Faktor resiko Hipertensi 10 50
5. Gejala Hipertensi 16 80
6. Komplikasi Hipertensi 8 40
7. Pengobatan Hipertensi 9 45
8. Pencegahan Hipertensi 16 80
Berdasarkan hasil pre-test didapatkan :
1. 12 dari 20 responden (60%) mengetahui pengetian Hipertensi.
2. 9 dari 20 responden (45%) mengetahui jenis Hipertensi.
3. 10 dari 20 responden (50%) mengetahui penyebab Hipertensi.
4. 10 dari 20 responden (50%) mengetahui faktor resiko terjadinya Hipertensi..
5. 16 dari 20 responden (80%) mengetahui gejala-gejala Hipertensi.
6. 8 dari 20 responden (40%) mengetahui komplikasi dari Hipertensi.
7. 9 dari 20 responden(45%) mengetahui pengobatan Hipertensi.
8. 16 dari 20 responden (80%) mengetahui cara mencegah Hipertensi.
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 12
III. PERUMUSAN MASALAH
Dari hasil pre-test yang dilakukan pada warga RT 15/ RW 06 Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur didapatkan tingkat pengetahuan warga setempat
masih kurang khususnya untuk mengenali komplikasi/ akibat lanjutan dari penyakit
Hipertensi.
IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Masalah yang diintervensi : Hipertensi
2. Tujuan
a. Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06
Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit terhadap
Hipertensi.
b. Tujuan Khusus :
Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit mengenai penyebab Hipertensi
Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit mengenai gejala dan tanda Hipertensi
Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit mengenai faktor resiko terjadinya Hipertensi
Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit mengenai komplikasi/ akibat kanjutan dari
Hipertensi
Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit mengenai pengobatan Hipertensi
Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender
Kecamatan Duren Sawit mengenai pencegahan Hipertensi
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 13
3. Sasaran : Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit
4. Jumlah Sasaran : 44 orang
5. Target Peserta : 30 orang
6. Rencana Kegiatan
Hari/Tanggal : Minggu, 29 Januari 2012
Jam : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak RT 15
Acara : Penyuluhan tentang Hipertensi
7. Sumber Daya
- Dokter Muda : 1 orang
- Petugas Kesehatan : 1 orang petugas puskesmas
- Kader : 1 orang
- Alat peraga : LCD
- Biaya operasional :
No Keterangan Jumlah
1. Seminar kit Rp. 100.000,-
2. Fotocopi pre_test dan post-test 2 x 25
lembar @ Rp 200,-
Rp. 10.000,-
3. Cetak leaflet Rp. 30.000,-
4. Alat tulis Rp. 20.000,-
TOTAL Rp. 200.000,-
8. Kegiatan : Penyuluhan tentang Hipertensi disertai dengan pengisian pre-test dan
post-test
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 14
9. Materi yang disampaikan :
Pengertian Hipertensi
Penyebab Hipertensi
Gejala Hipertensi
Komplikasi/ akibat lanjutan Hipertensi
Pengobatan Hipertensi
Pencegahan Hipertensi
10. Evaluasi : membandingkan nilai pre-test dan post-test setelah penyuluhan
V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
Dilakukan penyuluhan atau promosi kesehatan mengenai penyakit Hipertensi pada :
Pelaksanaan Intervensi ( kegiatan intervensi )
o Hari / tanggal : Minggu , 29 januari 2012
o Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
o Tempat : Rumah Warga RT 15
Sasaran : Warga masyarakat RT 15/RW 06 Kelurahan
Klender Kecamatan Duren Sawit
Peserta yang hadir : - Ibu 16 orang
- Bapak 4 orang
Acara : Penyuluhan mengenai Hipertensi
Alat peraga penyuluhan : LCD, leaflet
Materi :
Pengertian Hipertensi
Penyebab Hipertensi
Gejala Hipertensi
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 15
Komplikasi/ akibat lanjutan dari Hipertensi
Pengobatan Hipertensi
Pencegahan Hipertensi
Biaya Operasional:
No Keterangan Jumlah
1. Note book 20x @Rp. 3000,- Rp. 60.000,-
2. Fotocopi pre_test dan post-test 2 x 25
lembar @ Rp 200,-
Rp. 10.000,-
3. Leaflet Rp. 30.000,-
4. Alat tulis Rp. 15.000,-
TOTAL Rp. 115.000,-
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 16
VI. EVALUASI
Input
- Telah ditentukan diagnosis masalah kesehatan melalui kuesioner
- Penyuluhan diberikan oleh satu orang dokter muda.
- Pengawas adalah seorang Ketua RT 15 Kelurahan Klender.
- Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan bersumber dari dokter
muda.Tidak sesuai dengan yang direncanakan karena seminar kit lebih murah.
- Sarana dalam melakukan penyuluhan Hipertensi ini adalah dengan menggunakan
LCD dan leaflet.
- Penyuluhan dilakukan di aula RT 15 RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan Duren
Sawit tentang pengertian, penyebab, gejala, komplikasi, pengobatan dan
pencegahan Hipertensi
Proses
- Dilakukan kegiatan penyuluhan pada hari Minggu, 29 Januari 2012. Dimulai
pukul 09.00 – 10.00
- Waktu penyuluhan sesuai dengan yang dijadwalkan yaitu 60 menit.
- Pengawasan dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Cipayung
serta dilampirkan berkas dan foto kegiatan.
- Jumlah peserta yang hadir 20 orang
- Penyuluhan dilakukan oleh dokter muda dengan menggunakan LCD.
- Pelaksanaan kegiatan berupa pre-test, penyuluhan mengenai Hipertensi
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui
keberhasilan intervensi.
- Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan
dengan baik. Masyarakat cukup antusias mengikuti penyuluhan.
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 17
Output
Tabel 1. Hasil Perbandingan Pre test dan Post test
No Pretest Post test
1 6 8
2 5 8
3 7 9
4 6 9
5 7 9
6 5 8
7 6 7
8 4 6
9 5 7
10 4 6
11 6 8
12 7 7
13 7 8
14 5 9
15 6 6
16 5 6
17 6 8
18 6 8
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 18
19 7 9
20 4 7
Rata-rata 5,7 7,65
Tabel 2. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal
No Pertanyaan Sebelum
Intervensi
Setelah
Intervensi
Kenaikan
N % N % %
1 Arti Hipertensi 12 60 18 90 30
2 Jenis Hipertensi 9 45 16 80 35
3 Sebab Hipertensi 10 50 17 85 35
4 Faktor resiko
Hipertensi
10 50 16 80 30
5 Cara penularan
Hipertensi
15 75 17 85 10
6 Gejala Hipertensi 16 80 18 90 10
7 Komplikasi Hipertensi 8 40 8 40 0
8 Pengobatan Hipertensi 9 45 14 70 25
9 Pencegahan Hipertensi 16 80 18 90 10
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 19
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari
responden adalah 5,95 dan masuk dalam kategori buruk. Sedangkan setelah
diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari responden adalah 7,4 dan
menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan
responden sebesar 24,36%. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang
diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.
Saran
Kepada Masyarakat
Supaya mempraktikan apa yang telah diberikan selama penyuluhan mengenai
Hipertensi
Supaya responden dapat membagikan pengetahuan yang sudah didapat dari
penyuluhan kepada lingkungan sekitar.
Kepada Petugas Kesehatan Setempat
Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan dengan Hipertensi
Memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Hipertensi
Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 20