54
Stimulans Hazim Af Amirudin Leni Anggraeni  John Junior Rina Purnawati

Stimulans

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stimulanss

Citation preview

  • StimulansHazim Afif AmirudinLeni AnggraeniJohn JuniorRina Purnawati

  • PendahuluanStimulans adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah.

    Stimulan dapat mengurangi rasa lelah seseorang, baik fisik maupun mental

  • Pengertian stimulanStimulanadalah obat-obatan yang menaikkan tingkat kewaspadaan di dalam rentang waktu singkat. Stimulan biasanya menaikkan efek samping dengan menaikkan efektivitas, dan berbagai jenis yang lebih hebat sering kali disalahgunakan menjadi obat yang ilegal atau dipakai tanpa resep dokter. Stimulan yang disalah gunakan tersebut dapat digolongkan dalam kelompok narkotika.

  • Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS), atau kedua-duanya sekaligus.

    Beberapa stimulan menghasilkan sensasi kegirangan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberikan pengaruh terhadap CNS.

    Stimulan dipakai di dalam terapi untuk menaikkan atau memelihara kewaspadaan, untuk mengurangi rasa lelah, di dalam situasi yang menyulitkan tidur), untuk membantu pada keadaan tidak normal yang mengurangi kewaspadaan atau untuk menurunkan bobot tubuh (phentermine), juga untuk memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orang-orang yang didiagnosis sulit memusatkan perhatian.

  • Berdasarkan efek yang terjadi pada tubuh orang yang mengkonsumsi stimulan, ada 2 jenis stimulan yaitu :Obat yang bersifat stimulansia sedang adalah:Cafein dalam kopi, teh dan beberapa minuman bersodaEphedrin yang digunakan untuk pengobatan bronchitis dan asthmaNikotin dalam tembakau, selain bagi perokok berat yang digunakan untuk relaks/istirahat

    Obat yang bersifat stimulansia kuat:Amphetamine, termasuk amphetamine yang illegal seperti ShabuKokaine atau coke atau crackEcstasy

  • Saat mengkonsumsi stimulan, Stimulan akan diserap dalam tubuh melalui darah, diiringi dengan pelepasan Adrenalin dan memblok hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon Fight or Flight. Efek dari kerja adrenalin:

    Detak jantung yang sangat cepatMeningkatnya tekanan darahTarikan nafas yang berat dan cepat

  • Beberapa hal yang dapat diakibatkan oleh stimulan ialah :KetergantunganInsomnia,Kehilangan nafsu makanTekanan darah tinggiSakit perutKematianRasa lelahPerasaan tergangguSakit kepala

  • Amphetamine dan gangguannyaAmphetamine Type Stimulants

    Amphetamin adalah senyawa kimia yang bersifat stimulansia ( lebih dikenal dengan Amphetamin Type Stimulants atau ATS).

    Dulu amfetamin sulfat digolongkan dalam ilmu kedokteran sebagai obat untuk obesitas, epilepsy, narkolepsi, dan depresi.6

  • Metamfetamin : Metamfetamin disebut juga es adalah bentuk zat murni yang disalahgunakan dengan cara dihirup, dihisap, atau injeksi intravena. Efek psikologisnya berlangsung berjam-jam dan sangat kuat. Zat ini dipakai dengan cara uap yang dipanaskan melalui tabung air kemudian dihisap melalui bibir (dengan bong plastik). Zat ini disebut juga: Chalk, Crystal, Glass, Ice, Met, Speed, Tina, SS, crank. Metamfetamin memiliki lama kerja lebih panjang di banding MDMA (Methylenedioxymethamphetamine), yaitu dapat mencapai 12 jam dan efek halusinasinya lebih kuat.Kedua zat ini digunakan sebagai alasan klasik: for fun, recreational use, meningkatkan libido dan memperkuat sex performance.

  • Gangguan akibat penyalahgunaan amfetamin (termasukecstasy dan shabu) adalah :Problem Fisik Malnutrisi akibat defisiensi vitamin, kehilangan nafsu makan Denyut jantung meninggi sehingga membahayakan bagi mereka yang pernah mempunyai riwayat penyakit jantungGangguan ginjal, emboli paru dan strokeHIV / AIDS bagi mereka yang menggunakan suntikan amfetamin

    Problem PsikiatriPerilaku agresif Confusional state, psikosis paranoid sampai skizofreniaKondisi putus zat menyebabkan: lethargy, fatigue, exhausted, serangan panic, gangguan tidurDepresi berat sampai suicideHalusinasi (terutama ecstasy dan shabu)

  • Gangguan akibat penyalahgunaan amfetamin (termasukecstasy dan shabu) adalah :Problem Sosial SuicideKecelakaan lalu lintasAktivitas kriminal

    Sebab Kematian SuicideSerangan jantungTindak kekerasan, kecelakaan lalu lintasDehidrasi, sindrom keracunan air

  • Efek Fisik dan Psikologis

    Efek dari metamfetamin lebih kuat dibandingkan efek dari amfetamin.Metamfetamin diketahui lebih bersifat adiktif, dan cenderung mempunyai dampak yang lebih buruk. Pengguna metamfetamin dilaporkan lebih jelas menunjukkan gejala ansietas, agresif, paranoia dan psikosis dibandingkan pengguna amfetamin.Efek psikologis yang ditimbulkan mirip seperti pada pengguna kokain, tapiberlangsung lebih lama.3

  • Dosis rendahDosis tinggiSusunan Syaraf Pusat,neurologi, perilakuPeningkatan stimulasi, insomnia, dizziness, tremor ringanEuphoria/disforia, bicara berlebihanMeningkatkan rasa percaya diri dan kewaspadaan diriCemas, panikMenekan nafsu makanDilatasi pupilPeningkatan energi, stamina dan penurunan rasa lelahStereotipik atau perilaku yang sukar ditebakPerilaku kasar atau irasional, mood yang berubah-ubah, termasuk kejam dan agresifBicara tak jelasParanoid, kebingungan dan gangguan persepsiSakit kepala, pandangan kabur, dizzinessPsikosis (halusinsi, delsi, paranoia)Dengan penambahan dosis dapat meningkatkan libidoSakit kepalGemerutuk gigiGangguan serebrovaskularKejangKoma Gemerutuk gigiDistorsi bentuk tubuh secara keseluruhanKardiovskular Takikardia (mungkin juga bradikardia)Hipertensi Palpitasi, aritmia Stimulasi krdiak (takikardia, angina, MI)Vasokonstriksi / hipertensiKolaps kardiovaskulerPernapasan Peningkatan frekuensi napas dan kedalaman pernapasanKesulitan bernapas / gagal napasGastrointestinal Mual dan muntahKonstipasi,diare atau kramabdominalMulut keringMual dan muntahKram abdominalKulit Kulit berkeringat, pucat Hiperpireksia Kemerahan atau flushing Hiperpireksia, disforesis Otot Peningkatan refleks tendon

  • Efek fisik dan psikologis jangka panjangBerat badan menurun, malnutrisi, penurunan kekebalanGangguan makan, anpreksia atau defisiensi giziKemungkinan atrofi otak dan cacat fungsi neuropsikologisDaerah injeksi: bengkak, skar, absesKerusakan pembuluh darah dan organ akibat sumbatan partikel amfetamin padapembuluh darah yang kecll.Disfungsi seksualGejala kardiovaskulerDelirium, paranoia, ansietas akut, halusinasi, amphetamines induced psychosisakan berkurang bila penggunaan napza dihentikan,bersamaan dengandiberikan medikasi jangka pendek.Depresi, gangguan mood yang lain (misal distimia), atau adanya gangguanmakan pada protracted withdrawal.Penurunan fungsi kognitif, terutama daya ingat dan konsentrasi.

  • Perilaku sehubungan dengan kondisi intoksikasi:Agresif / perkelahian Penggunaan alkohol Berani mengambil resikoKecelakaan Sex tidak aman Menghindar dari hubungan social dengan sekitarnyaPenggunaan obat-obatan lainProblem hubungan dengan orang lain

  • Masalah gangguan kesehatan mental yang paling sering terkait dengan gangguan penggunaan NAPZA :

    Jenis NAPZAGgn. AmnesisGgn. CemasDeliriumGgn. MoodGgn. PsikotikGgn. Fs. SeksualGgn. TidurCNS StimulantAmfetaminXXXXXXKafeinXXKokainXXXXXXNikotinXX

  • Kokain dan gangguannyaKokain dihasilkan dari daun tumbuhan yang disebut Erythroxylon coca.Tanaman tersebut tumbuh subur di sebelah timur pegunungan Andes di Amerika Selatan.Tanaman ini juga tumbuh di beberapa tempat di Asia Tenggara, Eropa dan Amerika Serikat.Bentuk kokain yang diperjualbelikan di Indonesia dalam bentuk bubuk putih.

  • Ada 3 cara penggunaan kokain untuk memasukkannya ke dalam tubuh, yaitu:Bubuk kokain (dalam bentuk garam kokain hidrokhlorid) langsung diinhalasi memalui lubang hidung (sering disebut dengan istilah snorting) dan kemudian diabsorbsi ke dalam pembuluh darah melalui mukosa lubang hidung

  • Ada 3 cara penggunaan kokain untuk memasukkannya ke dalam tubuh, yaitu:Free-base cocain, adalah garam kokain yang dikonversikan dengan larutan yang mudah menguap. Setelah dipanaskan, uap diinhalasi melalui bibir (seperti merokok), dengan cepat diabsorbsi melalui membrane alveoli paru

  • Ada 3 cara penggunaan kokain untuk memasukkannya ke dalam tubuh, yaitu:

    Garam kokain yang disuntikkan melalui intravenous

  • *NikotinTelah berabad-abad lamanya orang mengunyah dan menghisap tembakau, daun yang berasal dari tanaman Nicotinana TabacumJika tembakau dihisap, nikotin diserap melalui paru-paru dan dengan cepat masuk ke aliran darah dan mencapai otak. Proses ini berlangsung amat cepat, nikotin telah mencapai otak dalam hanya 8 detik setelah seseorang menghisap rokokNikotin juga dapat mencapai aliran darah melalui selaput lendir mulut (jika tembakau dikunyah) atau hidung (jika dihirup) bahkan melalui kulit.

  • *

    Nikotin mempengaruhi seluruh tubuh, zat ini langsung mempengaruhi jantung, menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, juga mempengaruhi kontrol pernapasan sehingga merubah frekuensi pernafasanPada konsentrasi tinggi, nikotin mematikan. Satu tetes saja nikotin murni di lidah, cukup untuk membunuh seseorangDi masa lalu nikotin banyak dipakai sebagai pestisida.Molekul nikotin bentuknya seperti salah satu nuerotransmitter miterasetilkolin. Asetilkholin merupakan neurotransmiter yang berperan dalam banyak fungsi termasuk gerak otot, pernapasan, denyut jantung, proses belajar, dan daya ingat

  • *

    Akhir-akhir ini nikotin ditemukan meningkatkan kadar dopamin di bagian otak menimbulkan rasa nikmat (pleasure) dan ganjaran (reward)Dopamin, disebut dengan molekul kenikmatan, adalah molekul yang sama dengan yang berperan dalam adiksi obat yang lain seperti heroin dan kokainHal ini juga menerangkan mengapa pecandu sulit sekali untuk berhentiDengan penggunaan nikotin berulang kali (samada dengan dihisap atau dikunyah) tubuh akan bertoleransi terhadap pemasukan zat tersebut, sehingga bisa menimbulkan sindrom ketergantungan.

  • *KafeinKafein atau 1,3,7 trimetilsantin adalah alkaloida yang terdapat dalam tanaman Coffea Arabica, Coffea Canephora, dan Coffea Liberica (spesies pohon kopi).Daun teh yang selain mengandung teofilin dab teobrominm juga mengandung kafein tetapi dalam dosis yang lebih kecil. Kakao dan coklat juga mengandung kafein selain teobrominKafein juga terdapat dalam beberapa minuman bergas. Dan juga beberapa obat Over the Counter Drugs (OCD), atau obat bebas.

  • *

    Kafein seluruhnya diserap tubuh secara cepat. Kadar tertinggi yang dicapai dalam tubuh dalam 20 menit sesudah pemakaian oral (diminum). Kafein dimetaboisir di hati dan 1% dikeluarkan melalui urin, masih dalam keadaan utuh kafein.Sifat kafein berlawanan dengan adenosin (sebuah depresan pada susunan saraf pusat); yaitu meningkatkan ghairah seseorang, meningkatkan kesiagaan dan menimbulkan agitasi.Kafein merangsang otot jantung sehingga kadang-kadang mneyebabkan aritmia jantung dan vasokonstriksi pembuluh darah otak, meningkatkan peredaran darah perifer, meningkatkan tekanan darah, mempunyai sifat diuretik, melebarkan bronkhus, mengiritasi lambung sehingga produksi getah lambung meningkat, juga meningkatkan kerja otot dan metabolisma basal

  • *

    Toleransi pada kafein ada namun cepat menghilang. Ketergantungan psikis jelas ada. Gejala putus zat ada tetapi ringan yaitu gelisah, gugup, mudah tersinggung, nyeri kepala, gemetar, letargi, tak mampu bekerja efektif, hidung berhingus, mual sampai muntah dan kadang-kadang sampai depresi.

  • Gangguan Akibat KokainProblem FisikDengan menggunakan snorting dapat terjadi komplikasi : pilek terus menerus, sinusitis, epistaksis, luka-luka pada rongga hidung, perforasi septum nasi.Dengan suntukan dapat menyebabkan: infeksi lokal pada kulit sampai sistemik (virus, bakteri, parasite, atau jamur), abses daerah kulit, endocarditis bakteri, hepatitis (B dan C), HIV/AIDS.Inhalasi melalui merokok dapat menyebabkan radang tenggorokan, melanoptysis atau sputum berbercak-bercak darah, bronchitis kronis sampai pneumonia.Cocain baby (retardasi pertumbuhan intrauterine, bayi lahir lebih kecil sampai prematur yang diikuti kelainan menta :irritable, gangguan tidur, kesukarn makan).

  • Gangguan Akibat KokainProblem Psikiatri Toleransi dan ketergantungan sifat toleransi tubuh terhadap kokain sanngat cepat, kendati pengguna tidak menyadari dosis yang digunakan kian meningkat. Akibatnya, ia tidak mampu mengendalikan diri, dan untuk mencukup kebutuhnnya ia mengkonsumsi kokain dengan mencampurinya dengan zat adiktif lain (speedball) untuk mendapatkan efek yang diinginkanGejala fisik putus zat kurang dikenal. Namun secara mental sangat merugikan berupa: agitasi, depresi, fatigue, high craving, cemas, marah meledak-ledak, gangguan tidur, mimpi aneh, makan berlebihan, mudah tersinggung, mual, otot-otot pegal hingga lethargy.

  • Gangguan Akibat Kokain Problem Sosial Problem interpersonal: separasi perkawinan sampai perceraian, pertengkaran dalam rumah tanggaProblem finansil: toleransi karena penggunaan kokain menyebabkan besarnya biasa penyediaan kokain, terbatasnya penghasilan menyebabkan hutang yang menumpukProblem pekerjaan: kehilangan pekerjaan karena rusaknya produktivitas diri, angka absen yng meningkat, kehilangan professional licence atau certificate Problem legal: ditahan, dihukum hingga dipidana

  • Gangguan Akibat KokainSebab KematianUmumnya karena overdosis (lebih dari 1,2 sampai 1,5 gram bubuk kokain asli)Penyebab kematian karena: kelumpuhan alat pernapasan, artimia kordis, kejang berulang kali, mati lemas karena merasa seperti dicekik, reaksi alergi, stroke (karena naiknya tekanan darah secara mendadak), kehamilan (perdarahan antepartum, aborsi)Pada bayi dapat terjadi Sudden Infant Death Syndome

  • Efek akut pada dosis rendah :1. Anastesi lokal2. Dilatasi pupil3. Vasokonstriksi4. Peningkatan pernapasan5. Peningkatan denyut jantung6. Peningkatan tekanan darah7. Peningkatan suhu tubuh

  • 1. Stereotipik, perilaku repetitif2. Ansietas/ agitasi berat/ panik3. Agresif4. Kedutan otot/tremor/hilang koordinasi5. Peningkatan refleks6. Gagal napas7. Peningkatan tekanan darah yang bermakna8. Nyeri dada/angina9. Edema paru10. Gagal ginjal akut11. Konvulsi12. Penglihatan kabur13. Stroke akut14. Kebingungan/delirium15. Halusinasi, lebih sering halusinasi dengar16. Dizziness17. Kekakuan otot18. Lemah, nadi cepat19. Aritmia jantung20. Iskemi miokardial dan infark21. Berkeringat/suhu tubuh sangat tinggi (suhu rektal bisa mencapai 41C)22.Sakit kepala23.Nyeri perut/mual/muntahEfek akut pada dosis tinggi (reaksi toksik):

  • Efek pada penggunaan kronis :1. Insomnia2. Depresi3. Agresif atau liar4. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan5. Kedutan otot6. Ansietas7. Psikosis - waham curiga, halusinasi8. Hilang libido dan/atau impotensi9. Peningkatan refleks10. Peningkatan denyut nadi

  • Gejala putus kokain (terjadi setelah beberapa hari penggunaan kokain)1. Mood disforia (anhedonia atau kesedihan mirip depresi) dana) Kelelahanb) Insomnia atau hipersomniac) Agitasi psikomotor atau retardasid) Cravinge) Peningkatan nafsu makanf) Mimpi buruk2. Gejala putus alkohol mencapai puncaknya dalam 2-4 hari3. Gejala disforia bisa berlangsung sampai 10 minggu

  • Penatalaksanaan Farmakoterapi untuk KokainTujuan pengobatan farmakologis dari ketergantungan kokain adalah untuk membantu pasien menjauhkan diri dari penggunaan kokain dan pasien dapat kembali mengendalikan kehidupan mereka

  • pengobatan bisa membantu beberapa orang untuk jauh dari prilaku penggunaan kokain melalui beberapa cara mekanisme(1) dengan mengurangi atau menghilangkan efek kesenangan dari pemakaian dosis kokain (misalnya, dengan mengurangi euforia atau tinggi), (2) dengan mengurangi atau menghilangkan keadaan subyektif (seperti keinginan) yang mempengaruhi untuk mengambil kokain, (3) dengan mengurangi atau menghilangkan efek buruk dari pemakaian kokain (seperti dengan mengurangi efek gejala putus obat), (4) menganggap kokain sebagai musuh, atau (5) dengan meningkatkan efek positif yang diperoleh dari perilaku tidak menggunakan kokain.

  • Setidaknya ada empat pendekatan farmakologis yang berpotensi dalam pengobatan ketergantungan kokain :Terapi substitusi dengan stimulan cross-toleran (analog dengan metadon sebagai pengobatan pemeliharaan ketergantungan opioid).Pengobatan dengan obat antagonis yang menghambat pengikatan kokain di jalan kerjanya (antagonis farmakologis murni, analog dengan pengobatan naltrexone dari ketergantungan opioid), Pengobatan dengan obat yang fungsinya sebagai antagonis dari efek kokain (seperti mengurangi efek atau keinginan untuk menggunakan kokain), dan Perubahan farmakokinetik kokain sehingga pada pemakaian obat yang sedikit sudah bisa mencapai jalan kerjanya di otak.

  • A. Antidepresan : Antideprean Heterosiklik

    Mekanisme farmakologisnya adalah dengan meningkatkan aktivitas amina biogenik neurotransmitter di sinaps. Peningkatan tersebut dicapai terutama dengan menghambat re-uptake pompa presinaptik neurotransmitter.

    Selective Serotonin reuptake inhibitors

    Antidepresan yang selektif memblokir pompa presynaptic re-uptake serotonin telah menarik minat karena peran serotonin dan reseptornya dalam modulasi dopaminergik otak dan perilaku dari efek kokain

    Monoamine Oxidase Inhibitors

    Dasar pemikiran untuk menggunakan monoamine oxidase (MAO) inhibitor terletak pada efeknya dalam meningkatkan kadar neurotransmiter otak amina biogenik dengan menghambat enzim katabolik utama

  • B. Agonis Dopamin (Agen Anti-Parkinson)Variasi dari pengobatan agonis dopamine langsung dan tidak langsung telah dievaluasi, berdasarkan hipotesi deplesi dopamine untuk ketergantungan kokainAgonis dopamine, yang menstimulasi aktivitas sinaps dopamine, akan memperbaiki efek penurunan aktivitas dopamine yang diakibatkan dari peningkatan penggunaan kokain.Asam aminio L-DOPA, precursor untuk katekolamin sintetik yang digunakan untuk terapi Parkinson telah digunakan untuk meningkatkan level dopamine pada otak dalam pengobatan ketergantungan kokain. Biasa digunakan sebagai monoterapi maupun terapi kombinasi dengan carbidopa, inhibitor dekarboksilasi asam amino perifer, yang mencegah perubahan L-DOPA menjadi dopamine di luar otak. Pada empat penelitian yang dilakukan bahwa pengobatan tersebut memiliki keunggulan dibandingkan pengobatan dengan placebo.

  • C. Zat Stimulan Beberapa pengobatan psikomotor stimulant sekarang digunakan untuk pengobatan pada penyakit Attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD), narkolepsi, dan penekan nafsu makanDari penelitian penelitian yang dilakukan, dilaporkan tidak ada efek samping yang beartiModafinil, digunakan sebagai terapi narkolepsi, OSA (obstructive sleep apnoea), serangan kantuk, dan kelainan tidur, dapat dikelompokkan sebagai stimulant lemah, mekanisme kerjanya belum jelas, tetapi termasuk dalam blok transporter dopamine presinaps yang kemudian akan meningkatkan pelepasan glutamate pada otak dan akan menurunkan kadar pelepasan GABA

  • *

    penggunaan sebanyak 200 - 400 mg/hari secara teratur dapat meningkatkan abstinensi pada penggunaan kokainModafinil adalah agen stimulan yang sangat aman dan dapat ditoleransi dengan baik, tidak pernah dilaporkan penggunaan agen ini dapat mengakibatkan cocaine craving maupun menyebabkan eforiakokain sendiri, dalam formulasi onset lambat, dapat digunakan sebagai terapi agonis maintenans, sama seperti pada nikotin transdermal onset lambat atau transbukal untuk terapi ketergantungan nikotin onset cepat (cigarettes)Kapsul garam kokain oral (100 mg, 4 kali sehari) dapat menjadi terapi pengganti pada penggunaan kokain intravena (25 mg) dan mengurangi konsumsi rokok rasa kokain di Peru (dimana kokain oral merupakan barang industry legal).

  • D. AntipsikotikAntipsikotik generasi pertama, yang dimana merupakan reseptor antagonis dopamine potenPada generasi kedua antipsikotik, yang dikarenakan spectrum mekanisme kerja yang lebih luas dari obat tersebut pada pengikatan reseptor (pada dopamine dan serotonin)Olanzapine digunakan pada 18 pasien ketergantungan opiate dan kokain (yang juga diterapi substitusi dengan metadon) mengalami penurunan pemakaian kokain sebanyak 53.2%

  • E. AntikonvulsanAntikonvulsan telah dicoba dalam pengobatan ketergantungan kokain karena antikonvulsan memblokir perkembangan kokainDi tingkat neurotransmitter, antikonvulsan mungkin efektif karena mampu meningkatkan penghambatan aktivitas GABA dan/atau menurunkan rangsang aktivitas glutamat di otak, baik yang akan mengurangi respon terhadap kokain dalam dopaminergik, kortiko mesolimbik otak.Tiagabine, yang meningkatkan aktivitas GABA dengan menghambat reuptake presinaptiknya, secara signifikan mengurangi penggunaan kokain dalam dua uji klinis terkontrol pada dosis 12 atau 24 mg setiap hari

  • *

    Topiramate, yang menurunkan aktivitas glutamat dengan memblokir AMPA-jenis reseptor glutamat dan meningkatkan aktivitas GABA, secara signifikan mengurangi penggunaan kokain dalam percobaan klinis terkontrol sampai dengan 200 mg sehariFenitoin (300 mg sehari) secara signifikan mengurangi kokain digunakan dalam satu percobaan klinis terkontrol, terutama pada konsentrasi serum di atas 60 g / ml.

  • F. Suplemen Gizi dan Produk HerbalBerbagai produk herbal dan derivat tanaman telah disebut-sebut sebagai pengobatan untuk penyalahgunaan narkoba, tetapi hanya sedikit yang dilakukan evaluasi klinisIbogaine, alkaloid indol yang ditemukan di kulit akar semak Tabernanthe iboga di Afrika Barat. Senyawa ini telah diklaim untuk menekan penggunaan terhadap kokain (dan opioid dan alkohol) untuk beberapa bulan setelah dosis oral tunggalGinkgo Biloba (120 mg/hari selama 8 minggu) tidak lebih baik dibandingkan plasebo dalam uji klinis terkontrol.

  • Obat lainyaOndansentron, antagonis reseptor 5-HT3 yang digunakan untuk mengurangi mual dan muntah, secara signifikan mengurangi penggunaan kokain dalam uji klinis skala kecil. Efeknya signifikan hanya pada dosis tertinggi (4 mg dua kali sehari).

  • *Kombinasi pengobatanPenggunaan bersamaan dua obat yang berbeda yang dipelajari dengan harapan bahwa kombinasi tersebut akan meningkatkan kemanjuran sambil meminimalkan efek samping, baik dengan bertindak pada sistem tunggal neurotransmiter oleh dua mekanisme yang berbeda atau bertindak atas dua sistem neurotransmiter yang berbedaKombinasi yang tepat dari flumazenil intravena (reseptor benzodiazepine antagonis) dan gabapentin oral dan hydroxyzine (histamin antagonis) secara substansial mengurangi metamfetamin yang digunakan.

  • *Penatalaksanaan untuk Zat AmfetaminBanyak dari obat-obatan yang dievaluasi untuk pengobatan ketergantungan kokain juga telah diteliti untuk pengobatan ketergantungan amfetamin, sering untuk alasan farmakologis yang sama. Namun, kebanyakan hasil uji klinis tidak menunjukkan hasil yang menggembirakan.Pendekatan yang paling menjanjikan yaitu antara substitusi agonis dengan stimulans dan peningkatan aktivitas GABADua dari tiga uji klinis terkontrol dengan d-amphetamine (satu menggunakan formulasi berkelanjutan) ditemukan penurunan yang signifikan dalam menggunakan amfetamin dibandingkan dengan plasebo

  • *

    Pelepasan lambat methylphenidate (54 mg/hari) mengurangi penggunaan amfetamin secara signifikan lebih daripada plasebo dalam satu uji klinis terkontrolModafanil (200 mg dua kali sehari) berkurangnya amfetamin yang digunakan dalam laporan kasus dan saat ini mengalami sebuah uji klinis terkontrol.Bupropion sebagai antidepresan sama sekali tidak menunjukkan kemanjuran dalam dua uji klinis tetapi secara signifikan menunjukkan pengurangan pada subgrup pengguna methamphetamin dengan tingkat penggunaan methamphetamine dosis rendahAntipsikotik risperidone, baik pemakaian secara oral atau disuntikkan, menunjukkan pengurangan pada pengguna methamphetamin dalam dua uji label terbuka.

  • *Intoksikasi amfetamin atau zat yang menyerupaiSimptomatik tergantung kondisi klinis, untuk penggunaa oral: merangsang muntah dengan activated charcoal atau kuras lambung adalah pentingAntipsikotik: haloperidol 2-5 mg per kali pemberian atau chlorpromazine mg/kgBB oral setiap 4-6 jamAntihipertensi bila perlu, tekana darah diatas 140/100 mmHgKontrol termperatur dengan selimut dingin atau chlorpromazine untuk mencegah temperature tubuh meningkat

    Aritmia cordis, lakukan cardiac monitoring: contoh untuk palpitasi diberikan propanolol 20-80 mg/hari Bila ada gejala ansietas berikan ansiolitik golongan benzodiazepine:diazepam 3x5 mg atau chlordiazeprox de 3x25 mgAsamkan urin dengan ammonium chloride 2,75 mEq/kg atau ascorbic acid 8 mg/hari sampai pH urin < 5 akan mempercepat ekskresi zat

  • *Terapi pada kondisi putus zatPutus zat amfetamin dan zat yang menyerupaiObservasi 24 jam untuk menilai kondisi fisik dan psikiatrikRawat inap diperlukan apabila gejala psikotik berat, gejala depresi berat atau kecenderungan bunuh diri, dan komplikasi fisik lainTerapi : antipsikotik (haloperidol 3 x 1,5-5 mg, atau risperidon 2 x 1,5-3 mg), antiansietas (alprazolam 2 x 10 mg), atau diazepam 3x5-10 mg, atau clobazam 2x10 mg) atau antidepresi golongan SSRI atau trisiklik/tertrasiklik sesuai kondisi klinis

  • *PsikoterapiSuatu bentuk psikoterapi yang ditekankan pada apa yang pasien pikirkan dan lakukan melalui proses mengajar, melatih dan menguatkan perilaku positif.Prinsip dasar : mengajarkan pasien bahwa kepercayaan dan pemikiran tidak rasional adalah penyebab dari gangguan emosional dan tingkah laku.

  • *10 hal yang harus diperhatikan seorang terapisTerapis dapat memasuki sistem interaksi dengan memfokuskan pada pikiran, perasaan, proses fisiologis, dan perilaku yang dihasilkan klien.Struktur kognisi yang dibuat individu untuk mengorganisasi pengalaman adalah personal schema. Terapis perlu memahami personal schema yang digunakan oleh klien untuk lebih mamahami masalah yang dialami klien. Menolong klien untuk memahami cara klien membentuk dan menafsirkan realitas.Modifikasi perilaku-kognitif memahami persoalan dengan pendekatan psikoterapi yang diambil dari sisi rasional atau objektif.Modifikasi perilaku-kognitif ditekankan pada penjabaran serta penemuan proses pemahaman pengalaman klienMencegah kekambuhan kembali.Modifikasi perilaku-kognitif melihat bahwa hubungan baik yang dibangun antara klien dan terapis.Emosi memainkan peran yang penting dalam terapi, untuk itu klien perlu dibawa ke dalam suasana terapi yang mengungkap pengalaman emosi.Perlu menjalin kerjasama dengan pihak keluarga ataupun pasangan klien.Modifikasi perilaku-kognitif dapat diperluas sebagai proses pencegahan timbulnya perilaku maladaptif.

  • *Tujuan Pendekatan Terapi Perilaku Kognitif Pendekatan terapi perilaku kognitif adalah pendekatan pemberian bantuan yang bertujuan mengubah suasana hati dan perilaku individu dengan mempengaruhi pola berpikirnya. Bertujuan untuk mengenali kejadian yang memberi tekanan, mengenali dan memantau gangguan-gangguan kognitif yang muncul dalam menanggapi kejadian atau peristiwa, dan mengubah cara berfikir dalam menginterpretasikan dan menilai kejadian dengan cara-cara yang lebih sehat.

  • *