Stomatitis Alergika

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Stomatitis Alergika

    1/3

    Stomatitis Alergika ( )

    Definisi

  • 7/29/2019 Stomatitis Alergika

    2/3

    Manivestasi Klinis

    (Pocket Atlas of Oral Diseases By G. Laskaris.Publisher: Thieme Publishing Group 2005 )

    Alergi kontak terhadap amalgam biasanya disebabkan oleh merkuri yang dibebaskan selama proses

    kondensasi. Alergi kontak dengan pasta gigi jarang ditemui tetapi bisa terjadi. Alergi ini diduga

    disebabkan oleh minyak kayu manis (cinnamon Oil ) yang terdapat dalam pasta gigi. Gambaran kliniknyameliputi pembengkakan, pecah-pecah, dan fisur di bibir, deskuamasi perioral serta edema, cheiletis

    angular, pembengkakan dari gusi serta ulser di mulut. Biasanya semua lesi menghilang dalam 1 minggu

    setelah penghentian pemakaian pasta gigi.

    Alergi terhadap akrilik biasanya akibat monomer bebas yang lazim dijumpai pada dokter gigi dan ara

    teknisi gigi. Gambaran klinisnya sulit dibedakan dari trauma, eritem, edema, dan kasus-kasus berat.

    Tetapi biasanya tanda khas dari penyakit ini adalah ulserasi di lokasi kontak. Keluhan yang khas yang

    terjadi pada kulit adalah gatal-gatal. Sedangkan pada mukosa mulut keluhan yang biasa dirasakan adalah

    rasa terbakar.

    (Lynch, M.A; Vernon J. Brightman; Martin S. Greenberg. 1994. Burket : Ilmu penyakit mulut. Edisikedelapan.Jilid I.Sianita Kurniawan. Jakarta. Binarupa Aksara.)

    Penyebab

    (Pocket Atlas of Oral Diseases By G. Laskaris.Publisher: Thieme Publishing Group 2005 )

    Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai substansi yang meliputi gigi tiruan dari bahan crom, cobalt,

    restorasi inlay, bahan soft lining gigi tiruan, permen karet, tambalan amalgam, gigi tiruan dari akrilik,

    jembatan cekat sementara, dan pasta gigi, elastik ortodonti.

  • 7/29/2019 Stomatitis Alergika

    3/3

    (Lynch, M.A; Vernon J. Brightman; Martin S. Greenberg. 1994. Burket : Ilmu penyakit mulut. Edisi

    kedelapan.Jilid I.Sianita Kurniawan. Jakarta. Binarupa Aksara.)

    Diagnosa Banding

    (Pocket Atlas of Oral Diseases By G. Laskaris.Publisher: Thieme Publishing Group 2005 )

    Pemeriksaan

    Patch test merupakan satu-satunya yang dapatdigunakan untuk membedakan lesi akibat alergi dengan lesi

    lainnya. Pada tes ini, alergen yang dicurigai diletakkan padakulit normal yang tidak berambut. Substansi

    yang diuji,dibiarkan berkontak dengan kulit selama 48 jam. Kemudian patch ini diangkat, setelah 2

    sampai 4 jam kemudian daerahtersebut diperiksa apakah daerah itu terdapat kemerahan yangmenetap.

    (Lynch, M.A; Vernon J. Brightman; Martin S. Greenberg. 1994. Burket : Ilmu penyakit mulut. Edisikedelapan.Jilid I.Sianita Kurniawan. Jakarta. Binarupa Aksara.)

    (Pocket Atlas of Oral Diseases By G.

    Laskaris.Publisher: Thieme Publishing Group 2005 )

    Terapi

    Tergantung pada tingkat keparahan dari lesi. Pada kasus ringan, cukup dengan penghentian kontak

    dengan alergen. Pada kasus yang parah disertai dengan eritema atau ulser, aplikasi preparat kortikosteroidtopikal akan sangat membantu. (Lynch, M.A; Vernon J. Brightman; Martin S. Greenberg. 1994. Burket :

    Ilmu penyakit mulut. Edisi kedelapan.Jilid I.Sianita Kurniawan. Jakarta. Binarupa Aksara.)

    (Pocket Atlas of Oral Diseases By G. Laskaris.Publisher: Thieme Publishing Group 2005 )