Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI KOMUNIKASI AKSI CEPAT TANGGAP (ACT)
DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KAPAL KEMANUSIAAN
MELALUI MEDIA SOSIAL
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Sosial
Disusun oleh:
KHAIRUNNISA PERMATA SARI
NIM 1113051000160
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439H / 2017
iv
ABSTRAK
Khairunnisa Permata Sari
1113051000160
Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam Mensosialisasikan
Program Kapal Kemanusiaan Melalui Media Sosial
Di Indonesia sudah banyak lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan dan
sosial. Aksi Cepat Tanggap menjadi salah satu lembaga yang mentransformasikan
dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global. Program kapal kemanusiaan ini
menjadi program ACT awal tahun 2017. Bentuk ikhtiar ini dipilih demi memaksimalkan
partisipasi seluruh elemen bangsa, dimana melalui moda transportasi kapal, kapasitas
bantuan yang disalurkan tentu dapat lebih masif. Hal ini yang membuat peneliti tertarik
untuk menganalisis, strategi komunikasi seperti apa yang digunakan lembaga ACT
melalui media sosial.
Berdasarkan konteks di atas, maka muncullah pertanyaan penelitian. Bagaimana
perumusan masalah strategi komunikasi ACT dalam mensosialisasi program kapal
kemanusiaan melalui media sosial? Bagaiman implementasi strategi komunikasi ACT
dalam mensosialisasi program kapal kemanusiaan melalui media sosial? Bagaimana
evaluasi strategi komunikasi ACT dalam mensosialisasi program kapal kemanusiaan
melalui media sosial?
Secara garis besar strategi dapat dilihat melalui tiga tahapan. Pertama, perumusan
strategi yaitu, langkah-langkah yang harus diambil dalam perencanaan komunikasi.
Kedua, Implementasi Strategi yaitu, berjalannya proses pelaksanaan strategi. Ketiga,
evaluasi strategi, yaitu untuk mengukur sejauh mana strategi itu sudah berjalan.
Strategi komunikasi yang dilakukan oleh ACT yaitu perumusan strategi, berupa
memahami untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang akan dihadapi dengan
melibatkan para anggota ACT, donatur serta para masyarakat. tahap ini meliputi standar
operasi dalam pelaksanaan, pertimbangan dan keputusan program yang akan diguanakan
sebagai alternatif solusi sesuai dengan visi dan misi yang dijalankan oleh lembaga.
Pemilihan skala prioritas sasaran dalam kegiatan (program-program) ACT. IDM selalu
mengungkapkan fakta-fakta tersebut melalui media sosial atau akun resmi ACT.
Implementasi strategi ACT dalam mensosialisasikan program kapal kemanusiaan
tertuang dalam beberapa bentuk program yaitu menggunakan media konvensional seperti
spanduk, baliho, dan lainnya. Selanjutnya dengan memanfaatkan media sosial, seperti
facebook, instagram dan twitter. Program selanjutnya yaitu melakukan live streaming
guna melaporkan situasi dan keadaan dalam pelaksanaan dalam kegiatan program kapal
kemanusiaan.
Dalam proses pelaksanaan strategi tim ACT tidak menemukan kendala yang
berarti. Evaluasi pada media sosial yang dilakukan oleh tim IDM yaitu dengan
menggunakan perhitungan angka-angka, karena dari angka tim IDM bisa mengetahui
beberapa indikator seperti melalui like, comment dan juga share. Evaluasi menjadi salah
satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan dari
program yang telah dilakukan.
Kata kunci : ACT, kapal kemanusiaan, sosialisasi, strategi, komunikasi
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, segala puji dan syukur yang tak
terhingga kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada seluruh makhluk ciptaannya,
yang selalu memberikan nikmat sehat, rejeki dan sebagainya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada baginda Rasulullah SAW sebagai suri tauladan dan panutan
bagi seluruh umat Islam.
Karya tulis ini dapat penulis selesaikan berkat kesehatan dan
kelancaran yang diberikan oleh Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran, kekuatan fisik dan
mental. Penulis berusaha menyajikan karya tulis ini dengan sebaik-baiknya.
Namun, penulis juga menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi
ini.
Beribu-ribu ucapan terimakasih penulis ucapkan terkhusus untuk
kedua orangtua Ayahanda H. Cecep Abdul Rochman dan Ibunda Hj. Uning
Wahyuni. Terima kasih atas pengorbanan, kesabaran, dorongan semangat
serta do’a yang tak pernah putus dipanjatkan untuk penulis. Kemudian
kepada seluruh pihak yang membantu, mendukung, membimbing penulis
selama proses penyusunan skripsi ini. Maka dengan segala kerendahan hati,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Arif Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih juga
vi
kepada Dr. Suparto, M. Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, serta Dr. H. Suhaimi, M.Si selaku Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si selaku dosen pembimbing kripsi yang
telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan
dan inspirasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
memberikan ilmu dengan harapan ilmu yang didapat menjadi
bermanfaat kepada peneliti.
5. Seluruh staf tenaga kendidikan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang telah memberikan pelayanan dengan baik.
6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian
skripsi ini.
vii
7. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman
buku-buku sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini.
8. Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), kepada narasumber Wahyu
Ramdhan Wijanarko selaku (Integrated Digital Marketing) senior
Content Editor, dan Aria Rahadyan selaku (Integrated Digital
Marketing) Content Manager.
9. Muhammad Hafiz Abd, dan Muhammad syekh Zaki Abd, adik
tercinta yang selalu memberi dukungan untuk penulis.
10. Nita Silpiani, Rachma Maulidia, Anis Nur Fitriani, Sahri Rahma
Fitri, Endah Dewi Cahyani, Melati Angraini, yang selalu medukung
setiap saat, dan menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Temen-temen seperjuangan KPI D angkatan 2013, teman-teman dari
DNK TV, teman-teman KKN ROSE tahun 2016, serta seluruh
anggota dari tim YUKA WISATA yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
Penyusunan skripsi ini tentunya masih belum sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif penulis harapkan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca sekalian.
Aamiin.
Jakarta, 13 Oktober 2017
Khairunnisa Permata Sari
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ....................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6
D. Metodologi Penelitian .......................................................... 7
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 9
F. Teknik Analisis Data ............................................................ 11
G. Tinjauan Pustaka .................................................................. 12
H. Pedoman Penulisan .............................................................. 13
I. Sistematika Penulisan .......................................................... 13
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Strategi ................................................................................. 16
1. Pengertian Strategi ......................................................... 16
ix
2. Tahapan-tahapan Strategi ............................................... 18
3. Langkah-langkah Strategi .............................................. 23
B. Komunikasi .......................................................................... 25
1. Pengertian Komunikasi .................................................. 25
2. Unsur-unsur Komunikasi ............................................... 27
3. Tujuan Umum Komunikasi ............................................ 29
4. Dimensi Komunikasi ...................................................... 29
C. Strategi Komunikasi ............................................................. 31
1. Pengertian Strategi Komunikasi ..................................... 31
2. Fungsi Strategi Komunikasi ........................................... 33
3. Tujuan Strategi Komunikasi .......................................... 34
D. Sosialisasi ............................................................................. 36
1. Pengertian Sosialisasi ..................................................... 36
2. Media Sosialisasi ............................................................ 38
E. Media Sosial ......................................................................... 40
1. Pengertian Media Baru ................................................... 41
2. Jenis-jenis Media Sosial ................................................. 42
3. Karakteristik Media Sosial ............................................. 45
4. Manfaat Media Sosial .................................................... 46
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG AKSI CEPAT
TANGGAP (ACT)
A. Sejarah Aksi Cepat Tanggap (ACT) .................................... 49
B. Struktur Organisasi .............................................................. 51
x
C. Program-program Aksi Cepat tanggap (ACT) ..................... 52
D. Media Sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) ........................... 53
BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN
A. Perumusan Strategi Komunikasi ACT dalam
Mensosialisasikan Program Kapal Kemanusiaan Melalui
Media Sosial ......................................................................... 54
B. Implementasi Strategi Komunikasi ACT dalam
Mensosialisasikan Program Kapal Kemanusiaan Melalui
Media Sosial ......................................................................... 61
C. Evaluasi Strategi Komunikasi ACT dalam
Mensosialisasikan Program Kapal Kemanusiaan Melalui
Media Sosial ......................................................................... 72
D. Interpretasi............................................................................ 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 77
B. Saran ..................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Unsur-Unsur Komunikasi .......................................................... 27
Gambar 4.1 Tampilan Beranda FB Aksi Cepat Tanggap (ACT) ................... 65
Gambar 4.2 Postingan FB Aksi Cepat Tanggap (ACT) ................................. 66
Gambar 4.3 Akun Instagram Aksi Cepat Tanggap (ACT) ............................ 67
Gambar 4.4 Postingan Instagram Program Kapal Kemanusiaan .................. 69
Gambar 4.5 Postingan Instgaram Terkait Live Report .................................. 70
Gambar 4.6 Akun Twitter ACT ..................................................................... 71
Gambar 4.7 Postingan twitter ACT ................................................................ 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam merupakan agama yang tidak hanya mengatur hubungna
antara sang pencipta dengan hamba-hambanya. Akan tetapi juga mengatur
hubungan antara manusia dengan sesamanya. Oleh karena itu sudah
menjadi kewajiban bagi tiap umat muslim untuk saling membantu dan
tolong menolong dalam hal kebaikan.
“Berikanlah kerabat dekat, orang miskin dan ibnu sabil hak mereka. dan
jangan sekali-sekali bersikap tabdzir, sesungguhnya orang yang suka
bersikap tabdzir adalah teman setan.” (QS. al-Isra’: 26 – 27) .1
Bahwa sudah jelas dari ayat di atas, jika kita saling memberi
kepada orang lain itu merupakan perbuatan yang sangat mulia karena
dapat meringankan beban orang lain, akan tetapi jika kita
menghamburkan- hamburkan harta itu termasuk perbuatan yang sangat
tercela. Di tengah hiruk pikuk dunia dimana saat ini orang lebih sibuk
dengan
1Mushaf Ar-Rusdi, Al-Quran Dan Terjemahnya, (Depok, Departemen Agama RI 2008)
h.284
2
urusan pribadinya, tidak begitu mempedulikan urusan orang lain. Selama
tidak ada keuntungan yang didapat, maka muncullah rasa enggan untuk
saling tolong menolong.
Akan tetapi beda halnya bagi lembaga Aksi Cepat Tanggap yang
saat ini sedang bersemangat dalam membantu sesama kaum muslim. ACT
merupakan salah satu diantara banyaknya lembaga yang aktif dalam
mensosialisasikan program sosial dan kemanusiaannya. Hal ini terbukti
dengan konsistensi dan eksistensi lembaga ini yang sudah sejak 13 tahun
berkiprah dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Tanggal 21 April 2005,
Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum
sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Aksi
Cepat Tanggap (ACT) mempunyai kantor pusat beralamatkan di Jl. TB.
Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan. Sedangkan kantor
cabang berada di Jl. Ir. H. Juanda No.50 Ciputat.
Untuk memperluas karya, ACT mengembangkan aktivitasnya,
mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan
kegiatannya ke program pemulihan pasca bencana, pemberdayaan dan
pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti
qurban, zakat dan wakaf. Sejak tahun 2012 ACT mentransformasi dirinya
menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas
yang lebih luas. Pada skala lokal, ACT mengembangkan jejaring ke semua
provinsi baik dalam bentuk jaringan relawan dalam wadah MRI
(Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk jaringan kantor
3
cabang ACT. Jangkauan aktivitas program sekarang sudah sampai ke 30
provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.2
Maka dari itu ACT mempunyai visi : menjadi organisasi
kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan
masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik.
Sedangkan misinya ialah : (1) Mengorganisir dan mengelola berbagai
persoalan kemanusiaan secara terencana, terkonsep, terintegrasi, dan
berkesinambungan sehingga menjadi formula ideal dalam mengatasi
berbagai problem kemanusiaan baik dalam skala lokal, nasional, regional,
maupun global. (2) Mengorganisir dan mengelola segala potensi
kedermawanan masyarakat global sebagai modal sosial untuk mengatasi
berbagai problem kemanusiaan baik dalam skala lokal, nasional, regional,
maupun global. (3) Mengorganisir dan mengelola segala potensi
kerelawanan global sebagai modal sosial untuk mengatasi berbagai
problem kemanusiaan baik dalam skala lokal, nasional, regional, maupun
global.3
Dalam melakukan pencapaian visi dan misi yang sudah di buat
maka, hal ini terbukti dari total secara keseluruhan kegiatan yang telah di
lakukan oleh ACT dalam membantu orang banyak di luar sana. Salah satu
program yang saat ini sedang di jalankan ialah program kapal
kemanusiaan. Kapal kemanusiaan, itulah nama sederhana yang
menyimpan banyak harapan akan pembuktian kebesaran bangsa ini.
2 https://act.id/tentang/sejarah-diakses pada tanggal 2 Agustus 2017, pukul 10.40
3 https://act.id/tentang/visi_misi- diakses pada tanggal 10-juni-2017, pada pukul 10:20
4
Bentuk ikhtiar ini dipilih demi memaksimalkan partisipasi seluruh elemen
bangsa, dimana melalui mode transportasi kapal, kapasitas bantuan yang
disalurkan tentu dapat lebih masif. Bantuan yang terkumpul juga bisa
disaksikan keterhimpunannya. Kapal Kemanusiaan ini, selaras dengan tiga
pilar peradaban yang menjadi pusat perhatian ACT: kemanusiaan,
kedermawanan, kerelawanan. Ketiganya dapat diaktivasi secara bersamaan
melalui program Kapal Kemanusiaan.4
Seperti yang sudah tertera dalam Al-Quran bahwa :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan”. (Al-Qasas 28:77)5
Untuk mensosialisasikan program kapal kemanusiaan ini, pihak
ACT lebih memanfaatkan media sosial melalui jejaring internet. Strategi
komunikasi seperti ini sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh
4 https://act.id/program/detail/kapalkemanusiaan-diakses pada tanggal 10-juni-2017, pada
pukul 10:20 5 Mushaf Ar-Rusdi, Al-Quran Dan Terjemahnya, (Depok, Departemen Agama RI 2008)
h.394
5
lembaga sosial dan kemanusiaan lainnya. Perkembangan sosial media saat
ini mampu membantu menjalankan strategi komunikasi yang efektif.
Oleh karena itu, untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan
komunikatif maka dibutuhkan adanya penggunaan strategi dalam
berkomunikasi atau yang biasa disebut dengan strategi komunikasi.
Seorang pakar perencana komunikasi Midleton (1980) membuat definisi
dengan menyatakan bahwa “strategi komunikasi adalah kombinasi yang
terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan,
saluran media, penerima sampai pada pengaruh (efek) yang di rancang
untuk mencapai tujuan”.6
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis
menarik untuk mengangkat judul skripsi tentang “STRATEGI
KOMUNIKASI AKSI CEPAT TANGGAP (ACT) DALAM
MENSOSIALISASI PROGRAM KAPAL KEMANUSIAAN
MELALUI MEDIA SOSIAL”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Batasan masalah ini dilakukan untuk mempermudah penulisan
dalam memutuskan perhatian pada masalah yang akan dikaji dalam
penelitian ini. Adapun batasan masalah yang akan dikaji oleh penelitian
hanya memfokuskan pada strategi komunikasi ACT dalam
mensosialisasikan program kapal kemanusiaan melalui media sosial.
6Hafied Cangara, Perencanaan Dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2013) Cet Ke-1 h. 61.
6
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah-
masalah yang sesuai dengan konsentrasi penelitian di atas, adapun
rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu :
a. Bagaimana perencanaan strategi komunikasi ACT dalam
mensosialisasi program kapal kemanusiaan melalui media sosial?
b. Bagaimana implementasi strategi komunikasi ACT dalam
mensosialisasi program kapal kemanusiaan melalui media sosial?
c. Bagaimana evaluasi strategi komunikasi ACT dalam mensosialisasi
program kapal kemanusiaan melalui media sosial?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui:
a. Untuk mengetahui perencanaan strategi komunikasi ACT dalam
mensosialisasi program kapal kemanusiaan melalui media sosial.
b. Untuk mengetahui implementasi strategi komunikasi ACT dalam
mensosialisasi program kapal kemanusiaan melalui media sosial.
c. Untuk mengetahui evaluasi pada strategi komunikasi ACT dalam
mensosialisasi program kapal kemanusiaan melalui media sosial.
7
2. Manfaat penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan
manfaat baik secara teoritis maupun praktis kepada berbagai pihak
sebagai berikut:
a. Manfaat Akademis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan
informasi dan dokumentasi ilmiah di bidang studi dakwah dan ilmu
komunikasi, khususnya yang berhubungan dalam bidang strategi
komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Peneliti berharap penelitian ini dapat menyumbangkan ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa, masyarakat dan bagi banyak pihak lain
yang terkait dalam mengetahui strategi komunikasi Aksi Cepat
Tanggap (ACT) dalam mensosialisasi program kapal kemanusiaan
melalui media sosial.
D. Metodeologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitain ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif, dimana penelitian ini lebih menekankan kepada
pengembangan teori yang ada dengan penelitian dilapangan
menghasilkan data-data yang bersifat deskriptif.
8
Menurut Bagdon dan Taylor pendekatan kualitatif adalah sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-
kata tulisan atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.7
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
yang bersifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif
partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi
diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang
menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa
pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.8 Metode
deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa,
dimana pada hakikatnya metode deskriptif ini adalah mengumpulkan
data-data.
Pada jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan
penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran
penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara
catatan lapangan, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.9
Pertimbangan penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena
penulis bermaksud meneliti secara mendalam, menyajikan data secara
akurat, dan menggambarkan kondisi sebenarnya secara jelas.
7 Jalaludin Rakmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), h. 25. 8 Rosady Ruslan, metode penelitian public Relations dan komunikasi ed.1 cet. 3, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada,2006) h.213 9 Burhan Bungin. Analisa Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003). Cet Ke-2. h. 39
9
Selain itu, melaui pendekatan kualitatif ini penulis berharap dapat
menggambarkan dan menganalisis strategi komunikasi ACT dalam
mensosialisasikan program kapal kemanusiaan melalui media sosial.
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah
lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Adapun yang
dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini ialah Direktorat
Integrated Digital Marketing (IDM).
b. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah aspek-aspek yang diteliti dari subjek
penelitian. Dalam hal ini, objek penelitiannya adalah strategi
komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam mensosialisasi
program kapal kemanusiaan melalui media sosial.
3. Tempat Dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai
September tahun 2017. Sedangkan tempat penelitian ini di Menara 165
officer tower, 11th
floor - Jl. TB Simatupang Kav. 1 Cilandak Timur,
Jakarta Selatan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam tahap penyelesaian penelitian ini, ada beberapa teknik
pengumpulan data tersebut diantaranya adalah :
10
1. Observasi
Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi ialah studi
yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala
psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Selanjutnya,
dikemukakan tujuan observasi adalah mengerti ciri-ciri dan luasnya
signifikasi dan interelasinya elemen-elemen tingkah laku manusia pada
fenomena sosial serba kompleks dan pola-pola kultur tertentu.10
Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan penelitian untuk
mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian
langsungnya, dan biasanya penelitian sebagai partisipan atau observer
dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang sedang
diteliti. 11
Pada penelitian ini maka penulis akan melakukan observasi yang
bertempat di kantor cabang ciputat indah permai Blok B 8-9. Dan
dilanjut observasi langsung kekantor pusat ACT yang berada di gedung
165.
2 Wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Inti dan metode
10
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,2013) h. 144. 11
Rosyad Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2003) h. 221
11
wawancara ini bahwa di setiap penggunaan metode ini selalu muncul
beberapa hal yaitu pewawancara, responden, materi wawancara dan
pedoman wawancara (yang terakhir ini tidak mesti harus ada).12
Untuk mendapatkan informasi serta data yang lebih akurat maka
peneliti akan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang
bersangkutan yaitu Direktorat Integrated Digital Marketing (IDM).
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang
berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara. Hasil penelitian akan lebih dipercaya jika di dukung oleh
dokumenter.13
Untuk memperkuat data yang sudah ada maka peneliti ingin
mengabadikan peristiwa yang ada dengan menggunakan teknik
dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,
mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan mengkategorikannya sehingga
diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif yang dikemukakan oleh Whitney yakni pencarian fakta dengan
12
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group,2013), h. 133. 13
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara,2013) h. 176
12
interpretasi yang tepat.14
Dimulai dari menelaah seluruh data yang tersedia
dari hasil wawancara langsung dan pengamatan yang sudah dilakukan selama
kurang lebih dua tiga bulan dan juga transkrip wawancara. Kemudian data
yang telah terkumpul diolah dan disusun dengan teknik kualitatif dan
deskriptif.
G. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan pengecekan di
perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi agar tidak terjadi
kesamaan yang signifikan dalam judul maupun konten isi penelitian. Dalam
pencarian penulis menemukan skripsi yang membahas dengan judul yang
sama tentang strategi komunikasi, antara lain :
1. Syarif Fadilah, Fakultas Ilmu Dakwah danIlmu Komunikasi, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, dengan judul “Strategi Komunikasi
Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an Daarul Qur’an Dalam
Mensosialisasikan Program Sedekah Produktif”, disususn pada tahun
2011. Berisikan tentang strategi komunikasi PPPA Daarul Qur’an dalam
mensosialisasikan program sedekah produktif. Persamaannya adalah
kajiannya tentang strategi, implementasi strategi. Perbedaannya adalah
peneliti meneliti strategi komunikasi media sosial ACT, sedangkan Syarif
meneliti tentang strategi sosialisasi program.
2. Maesa Mulyaningsih, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dengan judul “Strategi Public
14
Andi Praswoto, Memahami Metode-Metode Penelitian (Jogjakarta : AR-RUZ Media,
2011), h. 201
13
Relations Rabbani dalam Mensosialisasikan Busana Muslim Modern”,
disusun pada tahun 2014. Pada penelitian berfokus kepada bagaimana PR
Rabbani mensosialisasikan busana muslim sebagai bentuk komunikasi
dakwah dan kepentingan promosi. Sedangkan yang akan penulis teliti
berfokus pada strategi komuniasi yang dilakukan melalui media sosial.
3. Nadia Anggraeni, fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi jurusan
komunikasi penyiaran islam dengan judul “Strategi Komunikasi Rumah
Zakat Indonesia Dalam Pemberdayaan Lingkungan Masyarakat Pada
Program Senyum Lestari Di Kelurahan Bintaro”, disusun pada tahun
2016. pada skripsi ini berisikan tentang strategi komunikasi rumah zakat
indonesia dalam program senyum lestari. persamaan skripsi peneliti
dengan skripsi nadia adalah kajiannya tentang strategi komunikasi
lembaga.
H. Pedoman Penulisan
Pedoman dalam teknik penulisan skripsi ini penulis merujuk pada buku
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality Development And Assurance)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.15
I. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan karya ilmiah ini merujuk pada pedoman
umum karya ilmiah civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
15
Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (CeQDA (Center For Quality
Development And Assurance), UIN Syarif Hidayatullah , 2011)
14
Untuk mempermudah penulisan, maka sistematika penulisan ini terdiri
dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-bab dengan penyusunan
sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah penelitian,
batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis
data, prosedur analisis data, tinjauan pustaka, pedoman penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini membahas tentang beberapa hal yang menyangkut
tentang pembahasan dalam skripsi ini. Bab ini memiliki tiga pokok
bahasan yaitu : pembahasan mengenai strategi komunikasi kemudian
tentang sosialisasi dan ditutup dengan konsep media sosial serta
jenis-jenis dari media sosial.
BAB III: GAMBARAN UMUM
Pada bab ini fokus pembahasan mengenai program kapal
kemanusiaan berupa profil yang memuat kisah sejarah terciptanya
program kapal kemanusiaan, Visi dan Misi ACT, Struktur
Organisasi serta akun Media Sosial ACT.
BAB IV: HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
Pada bab ini merupakan inti dari pembahasan tentang penyajian data
yang berkaitan dengan objek penelitian yang meliputi : deskripsi
15
penelitian objek strategi komunikasi ACT dalam mensosialisasi
program kapal kemanusiaan melalui media sosial.
BAB V: PENUTUP
Pada bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa
yang diteliti oleh penulis, serta memberikan saran-saran dan juga
beberapa lampiran yang didapat oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
16
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN KONSEP
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, dalam
mencapai sebuah tujuan, strategi tidak hanya berfungsi menjadi peta yang
menunujukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya. Pengertian dari taktik operasional adalah bahwa
pendekatan ( approach ) sewaktu-waktu dapat berbeda, disesuaikan
dengan situasi dan kondisinya. Perlu diingat, bahwa strategi komunikasi
sangat diperlukan dalam menentukan sebuah langkah. Hal ini
dimaksudkan agar pesan dapat tersampaikan secara efektif hingga
tercapainya tujuan secara umum.1
Kata strategi selalu diartikan atau di sejajarka dengan kata cara.
Strategi kemudian berarti cara untuk menyelesaikan sesuatu. Dalam
konteks ini pedanan kata cara untuk strategi tidaklah melulu salah karena
memang strategi adalah cara. Dalam arti umum kata strategi selalu berarti
mengurusi sesuatu secara besar, luas, panjang, dan menyeluruh.2
1 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004), h. 29 2Simandjuntak, John P, Dkk, Public Relations, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2003), h.
78-79
17
Menurut Alo Liliweri kata strategi berasal dari akar kata bahasa
yunani strategos yang secara harfiah berarti “seni umum”, kelak term ini
berubah menjadi kata sifat strategia berarti “keahlian militer” yang
belakangan diadaptasikan ke dalam lingkungan bisnis modern. Kata
strategis bermakna sebagai:
a. Keputusan untuk melakukan suatu tindakan dalam jangka panjang
dengan segala akibatnya.
b. Penentuan tingkat kerentanan posisi kita dengan posisi para pesaing
(ilmu perang dan bisnis).
c. Pemanfaatan sumber daya dan penyebaran informasi yang relative
terbatas terhadap kemungkinan penyadapan informasi oleh para
pesaing.
d. Penggunaanan fasilitas komunikasi untuk penyebaran informasi
yang menguntungkan berdasarkan analisis geografi dan topografi.
e. Penemuan titik-titik kesamaan dan perbedaan penggunaan sumber
daya dalam pasar informasi.3
Pengertian strategi menurut terminologi banyak diartikan oleh para
tokoh diantaranya:
Menurut Hamel dan prahalad (1995) yang dikutip oleh Thomas
Sumarsan, dalam bukunya Sistem Pengendalian Manajmen Konsep,
Aplikasi Dan Pengukuran Kinerja bahwa strategi merupakan tindakan
yang bersifat senantiasa meningkat dan terus-menerus, serta dilakukan
3 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:Kencana Prenada Media
Group, 2011), h.240
18
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa datang. Strategi seringkali dimulai dari apa yang dapat
terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. 4
Menurut S. Sumarsono, strategi merupakan seni dan ilmu
menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideology, politik, ekonomi,
sosial budaya) untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.5
Menurut Stephen Robbins, yang dikutip oleh Morrisan dalam
bukunya “pengantar public relations strategi menjadi humas professional”
mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang
perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.6
Dengan memahami beberapa definisi dari para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian strategi adalah suatu cara dan taktik yang
sudah di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan,
dengan memperhatikan peluang dan ancaman yang akan di hadapi.
Strategi juga menjadi acuan atau penentu tujuan, baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek agar dapat mencapai hasil yang
diharapkan oleh sebuah lembaga atau perusahaan.
2. Tahapan-Tahapan Strategi
Pemilihan strategi merupakan langkah krusial yang memerlukan
penanganan secara hati-hati dalam perencanaan komunikasi. Jika
4Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajmen Konsep,Aplikasi Dan Pengukuran
Kinerja, (Jakarta,PT Indeks, 2013) Edisi Ke-2 h.61-62 5 S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan, (Gramedia Pustaka Utama, 2001) h. 139
6 Morrisan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta,
Ramdinaprakasa, 2006) h. 136.
19
mengalami kesalahan dalam pemilihan strategi atau melakukan kekeliruan,
maka hasil yang diperoleh bisa berakibat fatal, terutama kerugian dari segi
waktu, materi, tenaga dan juga tujuan yang diinginkan pun tidak berjalan
dengan baik. Oleh karena itu, strategi juga merupakan rahasia yang harus
disembunyikan oleh para perencana. Secara garis besar strategi di bagi
menjadi tiga tahapan, yaitu:7
Fred R. David menyatakan, bahwa secara garis besar teori
manajmen strategi melalui tiga tahapan, yaitu :
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan awal perencanaan
dalam strategi. Ditahap ini, yang dilakukan adalah dengan
membangun visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman dari
luar organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan interal,
penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif
dan menentukan sasaran yang tepat.8 Selain itu, dalam bukunya T.
Hani Handoko menjelaskan bahwa pada perumusan strategi terdapat
empat tahapan sebagai berikut :
a) Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan. Dimulai dengan
menentukan keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja.
7 Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, Edisi 10 (Jakarta: Salemba Empat, 2006),
h. 6. 8 Fred R. David, Manajemen Strategis, Konsep Edisi 10 (Jakarta: Salemba Empat, 2006) h.
282
20
b) Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi
perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber
daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan.
c) Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala
kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan.
d) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk
mencapai tujuan. Tahap terakhir ini dalam proses prencanaan
meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk
pencapaian tujuan.9
b. Implementasi Strategi
Implementasi strategi merupakan tahap dimana untuk
melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Penerapan strategi
sering disebut “tahap aksi” dari manajmen strategi. Tahapan ini untuk
menggerakkan strategi yang telah di rumuskan menjadi aksi.
Mengingat bahwa implementasi strategi dianggap tahap paling sulit,
maka penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin,
komitmen dan pengorbanan personal. Strategi yang sudah
dirumuskan, namun bila tidak diimplementasikan, dilaksanakan atau
diterapkan maka tidak ada gunanya.
9 T. Hani Handoko, Manajmen, (Yogyakarta, BPFE,1989) h. 79
21
Implementasi strategi komunikasi tentunya berbeda dengan
perumusan strategi, karena perumusan strategi yang berhasil tidak
menentukan dan menjamin pelaksanaan strategi difokuskan dalam
mengelola kekuatan selama tindakan, berfokus pada keefesienan, dan
membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan yang khusus,
selain itu dalam pelaksanaan strategi membutuhkan koordinasi dan
keterampilan individu. 10
c. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi merupakan tahapan di mana keberhasilan
dapat di ukur kembali untuk penetaan tujuan berikutnya, evaluasi
menjadi tolak ukur strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh
suatu organisasi atau evaluasi sangat di perlukan untuk memastikan
sasaran yang dinyatakan telah di capai.
Dalam tahap evaluasi strategi, yakni melakukan kajian ulang
terhadap strategi yang di gunakan dalam tahap implementasi strategi,
karena dalam tahap ini kita bisa melihat proses strategi yang sudah
dijalankan. Terhadap tiga aktivitas dalam evaluasi strategi yang
mendasar, diantaranya peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan
internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, pengukuran
kinerja atau mengukur hasil dan pengambilan langkah korektif.
Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil tidaknya terhadap strategi yang
10
Fred R. David, Strategic Management Manajemen Strategis, Konsep Edisi 10 (Jakarta:
Salemba Empat, 2006) h.338
22
sudah di terapkan. Berikut penjelasan tiga aktifitas yang dilakukan
untuk mengevaluasi strategi, yaitu:
a) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi. Secara eksternal, adanya sebuah perubahan permintaan,
langkah pesaing akan menjadi satu hambatan dalam mencapai
tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya
pemilihan strategi yang tidak efektif sehingga hasil implementasi
buruk yang berakibat buruk pula pada hasil yang akan dicapai.
b) Mengukur kinerja atau hasil. Aktivitas ini mencangkup yaitu
membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sebenarnya atau dengan kenyataan, mengadakan penyelidikan
terhadap penyimpangan dari rencana, mengevaluasi kinerja
individual dan mengamati kemajuan yang telah dibuat kearah
pencapaian tujuan yang tercatat.
c) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa hasil
sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa
strategi yang ada ditinggalkan atau harus merumuskan strategi
yang baru. Tindakan korektif ini diperuntungkan bila tindakan
atau hasil tidak sesuai dengan pencapaian yang diharapkan.11
Jadi kesimpulannya agar mendapatkan hasil yang diinginkan
maka dari awal harus adanya langkah-langkah yang sesuai yaitu
perumusan strategi , ini lah langkah awal yang harus di lakukan dalam
11
Fred R. David, Strategic Management Manajemen Strategis, Konsep Edisi 10 (Jakarta:
Salemba Empat, 2006) h. 436
23
menentukan strategi apa yang cocok untuk mendapatkan hasil yang
sesuai di lanjut dengan implementasi strategi dan setelah kedua point
tersebut di laksanakan maka akhir dari langkah selanjutnya ialah
evaluasi strategi karena dari tahap ini kita bisa melihat bagaimana
berhasil atau tidaknya proses strategi yang dilakakukan.
3. Langkah-Langkah Strategi
Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi: Teori dan
Praktek mengatakan dalam mengaplikasikan strategi perlu untuk
memperhatikan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor
pendukung dan penghambat dari setiap komponen tersebut. Hal itu
meliputi mengenali sasaran komunikasi, pemilihan media komunikasi,
pengkajian tujuan pesan komunikasi dan peranan komunikator dalam
komunikasi, berikut penjelasannya:
a. Mengenali Sasaran Komunikasi
Sebelum kita melakukan komunikasi kita perlu mempelajari
siapa sasaran dari komunikasi itu agar tujuannya dapat tercapai.
Apakah tujuannya hanya sekedar memberikan informasi kepada
komunikan atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu. Dalam
mengenali sasaran komunikan perlu memperhatikan dua faktor ini:
Pertama, kerangka refrensi, yaitu hasil dari paduan pengalaman,
pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita
dan sebagainya.12
Kedua, faktor situasi dan kondisi, maksudnya
12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori Dan Praktek (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2005) h. 36
24
adalah situasi komunikasi saat komunikan akan menerima pesan yang
kita sampaikan, bila terjadi banyak gangguan maka tujuan dari pesan
yang akan disampaikan akan sulit untuk dicapai. Sedangkan kondisi
maksudnya adalah keadaan fisik dan psikis komunikan dalam
menerima informasi.
b. Pemilihan Media Komunikasi
Pemilihan media komunikasi bertujuan agar pesan yang ingin
disampaikan bisa diterima dengan baik secara serentak dan meluas.
Memilih media komunikasi harus mempertimbangkan karakteristik isi
dan tujuan isi pesan yang disampaikan, dan jenis media yang dimiliki
oleh khalayak. untuk persebaran ke masyarakat luas sebaiknya
menggunakan media massa seperti koran, televisi, radio dan media
baru seperti internet dan handphone.
c. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
Pesan adalah “segala sesuatu yang disampaikan kepada
seseorang dalam bentuk simbol yang dipersepsi dan diterima oleh
khalayak dalam serangkaian makna. Simbol sendiri merupakan
kresasi manusia yang mengandung makna sehingga dapat digunakan
untuk berkomunikasi antarsesama manusia, seperti bahasa, gambar
atau gerak tubuh."13
Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa
tujuan dari komunikasinya harus jelas, apakah tujuannya untuk
sekedar memeberitahu informasi kepada khalayak terkait isi pesan
13
Hafied Cangara, Perencanaan Dan Strategi Komunikasi, (Jakarta:PT Rajagrafindo
Persada, 2013) h. 113
25
tersebut atau tujuannya untuk penyuluhan agar khalayak melakukan
suatu perbuatan yang diinginkan.
d. Peranan Komunikator Dalam Komunikasi
Faktor penting pada diri komunikator dalam menyampaikan
pesan adalah daya tarik dan kredibilitas sumbernya. Jika komunikator
sudah memiliki daya tarik maka setiap perkataannya akan dituruti oleh
kamunikannya. Sedangkan kredibilitas berarti tingkat kepercayaan
dari komunikan kepada komunikator yang tinggi, sehingga setiap
pesan yang disampaikan bisa diterima dan dilaksanakan.
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang artinya
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga
berasal dari akar kata communico yang artinya membagi.14
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-
lain yang muncul dari benaknya.
Ada beberapa definisi komunikasi menurut para ahli :
Menurut Carl I. Hovland, yang dikutip Onong Uchjana Effendy
dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek mendefinisikan
bahwa komunikasi adalah : upaya yang sistematis untuk merumuskan
14
Hafied Cangara, Perencanaan Dan Strategi Komunikasi, (Jakarta:PT Rajagrafindo
Persada, 2013) h. 33
26
secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan
pendapat dan sikap.15
Definisi Hovland menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi
ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga
pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap public (public
attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan
peranan yang amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus
mengenai pengertian komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa
komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication
is the process to modifity the behavior of the individuals).
Menurut Harold Dwight Lasswell, komunikasi pada dasarnya suatu
proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa?
Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (who says what in which
channel to whom with what effect?).16
Definisi komunikasi menurut Lauwrence D. Kincaid (1981)
melahirkan suatu definisi yang menyatakan bahwa : “komunikasi adalah
suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya
akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.17
Dari pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan, bahwa pada
hakikatnya komunikasi merupakan proses. Istilah proses, artinya bahwa
15
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek,(Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 1984). Cet Ke-1 h. 10 16
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007). Cet. Ke-1 h.21 17
Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada) h. 33
27
komunikasi berlangsung melalui tahap tertentu yaitu secara terus-menerus.
Proses komunikasi merupakan proses yang dilakukan secara timbal balik
karena pengirim dan penerima saling mempengaruhi satu sama lain.
Pengirim pesan dapat seorang individu, kelompok atau organisasi,
demikian pula dengan penerima pesan.
2. Unsur-Unsur Komunikasi
lingkungan
Gambar 2.1
Unsur-Unsur Komunikasi
Dari gambar ini dapat disimpulkan bahwa terjadinya suatu proses
komunikasi karena didukung oleh beberapa elemen atau unsur, yakni:
a. Sumber
Sumber ialah pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan
kepada penerima. Sumber sering disebut dengan banyak nama atau
istilah antara lain; komunikator, pengirim, atau dalam bahasa Inggris
disebut source, sender, atau encoder.
SUMBER PESAN
UMPAN BALIK
EFEK PENERIMAAMEDIA
28
b. Pesan
Pesan ialah pernyataan yang disamaikan pengirim kepada
penerima. Pernyataan bisa dalam bentuk verbal (gahasa tertulis atau
lisan) maupun non-verbal (isyarat) yang bisa dimengerti oleh penerima.
c. Saluran
Media ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
dari sumber kepada penerima. Media dalam pengertan disini bisa
berupa media massa yang mencangkup surat kabar, radio, film, televise,
dan internet. Bisa media alternatif lainnya missal poster, leaflet, brosur,
buu, spanduk, bulletin, stiker dan semacamnya.
d. Penerima
Penerima ialah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
dari sumber kepada penerima. Penerima bisa disebut dengan berbagai
macam sebutan antara lain khalayak, sasaran, target, komunikan.
e. Efek
Pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
di rasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku
seseorang. Pengaruh biasa disebut dengan nama akibat atau dampak.
f. Umpan balik
Umpan balik ialah tanggapan yang diberikan oleh penerima
sebagai akibat penerima pesan dari sumber. Umpan balik merupakan
efek atau pengaruh .
29
g. Lingkungan atau situasi
Lingkungan ialah situasi yang memengaruhi jalanya
komunikasi. Lingkungan dapat di artikan dalam bentuk fisik, sosial
budaya, psikologis, dan dimensi waktu. 18
3. Tujuan Umum Komunikasi
Stanton (1982), mengatakan bahwa sekurang-kuragnya ada lima
tujuan komunikasi manusia, yaitu:
a. Mempengaruhi orang lain.
b. Membangun atau mengelola relasi antarpersonal.
c. Menemukan perbedaan jenis pengetahuan.
d. Membantu orang lain.
e. Bermain atau bergurau.
Di luar tujuan umum komunikasi ini, maka komunikasi bertumbuh
dari motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang di harapkan dari
komunikasi. Artinya tujuan komunikasi perlu memperhatikan rencana
komunikasi untuk berinteraksi ataukah komunikasi dapat menjalankan
secara alamiyah saya. 19
4. Dimensi Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai dimensi,
yakni:
18
Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada) h. 34-35 19
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta, Kencana Prenada Media
Group,2011) h. 128
30
a. Komunikasi sebagai proses.
Komunikasi sebagai proses. Jika komunikasi di pandang sebagai
proses maka komunikasi yang di maksud adalah suatu kegiatan yang
berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses,
brarti ada titik awal dimana suatu kegiatan di mulai dan bergerak ke
titik akhir yang menjadi tujuan yang ingin di capai, seperti formula
yang dibuat oleh Harold D. Laswell bahwa who says what, through
what channel to whom, an what effects? Siapa yang berkata apa,
melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa akibatnya.
b. Komunikasi sebagai simbolik
Komunikasi sebagai simbolik artinya pesan yang di sampaikan
pengirim pada penerima dinyatakan dalam bentuk verbal yang tertulis
atau lisan, dan juga dalam bentuk tanda-tanda atau isyarat non-verbal.
Proses pemberian makna terhadap symbol-simbolverbal maupun non-
verbal di pengaruhi oleh banyak faktor, antara lain budaya dan
pengalaman yang tumbuh dan berkembang dalam kelompok
masyarakat.
c. Komunikasi sebagai interaksional
Komunikasi antar manusia tidak pernah terjadi tanpa melibatkan
orang lain. Oleh karena itu, dalam proses komunikasi akan terjadi aksi
dan interaksi diantara para pelaku-pelaku komunikasi.
31
d. Komunikasi sebagai aktivitas sosial
Komunikasi ini sudah menjadi sifat manusia yakni selalu
berusaha untuk berhubungan dengan sesamanya. Upaya ini dilakukan
untuk menghilangkan keterasingan mereka, juga keinginan untuk
mengetahui apa yang terjadi di luar dirinya.
e. Komunikasi sebagai sistem
Sistem sering kali di definisikan sebagai suatu aktivitas di mana
semua komponen atau unsur yang mendukungnya saling berinteraksi
satu sama lain dalam menghasilkan luaran. Sistem senantiasa
memerlukan sifat-sifat yakni menyeluruh, saling bergantung, berurutan,
mengontrol dirinya, seimbang, terarah, adaptif dan memiliki tujuan.
Maka dari itu sistem bergerak secara aktif, dinamis dan tidak statis.
f. Komunikasi sebagai multidimensional
Semua elemen yang membangunnya saling pengaruh-
memengaruhi satu sama lain. Artinya komunikator tidak hanya
memengaruhi pesan tapi juga bisa memengaruhi media dan penerima.
Sebaliknya media juga bisa memengaruhi bentuk pesan, dan penerima
memengaruhi komunikator.20
C. Strategi Komunikasi
1. Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan taktik, cara
yang akan dipergunakan melancarkan komunikasi dengan memperlihatkan
20
Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada) h. 35-37
32
keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.21
Menurut Middleton yang merupakan seorang pakar perencana
komunikasi, menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi
yang terbaik dari semua element komunikasi mulai dari komunikator,
pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaru (efek) yang
dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal. 22
Dengan demikian pula strategi komunikasi merupakan panduan
dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajmen
komunikasi (management communication). Akan tetapi, untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana
teknik operasionalnya secara taktis yang harus dilakukan, dalam arti kata
bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu, kepada situasi
dan kondisi.23
Strategi komunikasi dilakukan untuk mengartikulasikan,
menjelaskan, dan memperomosikan suatu visi komunikasi dan satuan
tujuan komunikasi dalam suatu remusan yang baik, strategi komunikasi
dilakukan untuk menciptakan komunikasi yang konsisiten, komunikasi
yang dilakukan berdasarkan satu pilihan atau keputusan beberapa opsi
komunikasi.24
21
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 65-66 22
Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta :Rajawali Pers, 2013), h.
61. 23
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek,(Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 1984) Cet Ke-1 h. 32 24
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Prenada Media Group,
2011) h. 240.
33
Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi merupakan
perencanaan dan takti yang dibuat sedemikian rupa yang akan
dilaksanakan oleh kelompok atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Strategi komunikasi haruslah bersifat dinamis, sehingga jika ada
perubahan atau faktor penghambat dalam proses komunikasi komunikator
bisa mengambil langkah atau tindakan yang lain dengan tepat. Sehingga
strategi komunikasi yang sudah di rencanakan dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
2. Fungsi Strategi Komunikasi
Berhasil tidaknya kegiatan komunikasi bergantung pada strategi
komunikasi. Lebih-lebih dalam kegiatan komunikasi massa tanpa strategi
komunikasi media massa dalam bentuk apa pun atau bahkan lembaga-
lembaga yang mengikut sertakan komunikasi akan berpengaruh pada hasil
yang negative. Dengan demikian strategi komunikasi terdiri dari dua
aspek, yaitu: secara makro dan mikro. Kedua aspek tersebut mempunyai
fungsi ganda, yaitu:
a. Menyebarluaskan pesan komunikas yang bersifat informatif,
persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk
memperoleh hasil optimal.
b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan
dioperasionalkan media massa yang begitu ampuh, yang jika
dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.25
25
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981) h. 83.
34
3. Tujuan Strategi Komunikasi
Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek yang dibuat oleh
Onong Uchjana Effendy telah mengutip pernyataan R Wayne Pace, Brent.
D. Peterson dan M. Dallas Burnett yang menyatakan bahwa tujuan sentral
strategi komunikasi terbagi atas tiga tujuan, yaitu:
A. To secure understanding
Dalam hal ini bertujuan agar bisa memastikan bahwa komunikan
paham dan mengerti terhadap pesan yang disampaikan.
B. To Established Acceptance
Pada tahap ini, setelah komunikasi diterima kemudian harus
melakukan pembinaan kepada penerima.
C. To Motive Action
Setelah tahap penerimaan kedua sudah dibina, kemudian kegiatan
tersebut harus dimotivasi. 26
Sama halnya dengan pernyataan R. Wayne
Pace, Brent. D. Peterson dan M. Dallas Burnett terkait tujuan strategi
komunikasi, Alo Liliweri dalam bukunya yang berujudul Komunikasi
Serba Ada Serba Maknamengemukakan, bahwa tujuan dari strategi
komunikasi meliputi: 27
a. Announcing (Memberitahu)
Tujuan pertama dari strategi komunikasi adalah announcing,
yakni pemberitahu tentang kapasitas da kualitas informasi. Oleh karena
26
Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 2003) h. 32 27
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Prenada Media Group,
2011) h. 248-249.
35
itu informasi yang aka dipromosikan sedapat mungkin berkaitan dengan
informasi utama dari seluruh informasi yang demikian penting.
b. Motivating (Memotivasi)
Informasi yang disebarkan harus dapat memberi motivasi bagi
masyarakat atau khalayak untuk mencari dan mendapatkan informasi
tersebut.
c. Educating (Mendidik)
Tiap informasi yang ingin disebarkan kepada masyarakat atau
khalayak harus disampaikan dalam kemasan yang sifatnya mendidik.
d. Informating (Menyebarkan Informasi)
Salah satu tujuan strategi komunikasi adalah menyebarluaskan
infoemasi kepada masyarakat atau khalayak yang menjadi sasaran kita.
Diusahakan agar informasiyang akan disebarluaskan spesifik dan
actual, sehingga dapat digunakan oleh konsumen. Terlebih informasi
tidak hanya berisikan pemberitahuan atau motivasi tetap mengandung
unsur pendidikan.
e. Support Decision Making (Mendukung Pembuatan Keputusan)
Strategi komunikasi terakhir adalah strategi yang mendukung
pembuatan keputusan. Dalam rangka pembuatan keputusan, maka
informasi yang dilakumpulkan, dikategorikan, dianalisis sedemikian
rupa, sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi pembuatan
keputusan.
36
D. Sosialisasi
1. Pengertian Sosialisasi
Manusia merupakan makhluk sosial yang mempuyai
kecenderungan untuk hidup bersama, untuk itu manusia diharuskan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Hal ini disebut dengan
proses sosialisasi. Sosialisasi adalah proses pemberitahuan, pengumumam
secara besar-besaran, menggambarkan pada khalayak ramai tentang
sesuatu yang urgent, sesuatu yang harus segera diketahui khalayak. Media
sosialisasi bermacam-macam seperti seminar, iklan pemberdayaan di
media cetak maupun elektronik, juga dapat dipester-poster dan lain
sebagainya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata sosialisasi berarti usaha
untuk mengubah perseorangan menjadi milik umum atau upaya
memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami dihayati
oleh masyarakat.28
Sosialisasi adalah sebuah proses belajar yang dilakukan
seseorang untuk berbuat atau bertingkah laku berdasarkan patokan yang
terdapat dan diakui dalam masyarakat.29
Ada pun beberapa definisi sosialisasi menurut para ahli :
a. Menurut Peter L. Berger sosialisasi sebagai “a process by which a child
learns to be a participant member of society” atau proses melalui
seorang anak belajar menjadi seorang anggota dalam masyarakat.30
28
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa, h.1331. 29
Abdulsyani, Sosiologi Skemaika, Teori Dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),
Cet, Ke-4, h. 57. 30
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2004), h. 21.
37
b. Edwar A Ross (1969) berpendapat bahwa sosialisasi adalah
pertumbuhan perasaan kita dan perasaan ini akan menimbulkan
tindakan segolongan. Dikatakan, banyak macam perasaan ini
ditimbulkan dan tipis tebalnya perasaan ini bergantung pada macam
golongan yang mendatangkan pengaruh itu.31
c. Dalam bukunya Arifin Noor, sosialisasi diartikan proses yang
membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.32
Ada pun dari beberapa definisi menurut para ahli, peneliti dapat
menyimpulkan, bahwa sosialisasi merupakan sebuah prosesseseorang
untuk memperkenalkan diri, belajar memulai interaksi dengan orang lain
serta menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial mereka, sosialisasi
merupakan proses komunikasi yang akan terus berjalan selama kita hidup.
Menurut George Herbert Mead menyatakan bahwa sosialisasi dapat
berlangsung dengan melalui beberapa tahap, sebagai berikut :33
1. Tahap meniru (play stage), yakni seorang anak kecil mulai belajar
mengambil peran orang yang berada di sekitarnya.
2. Tahap siap bertindak (game stage), pada tahap ini peniru yang
dilakukan mulai berkurang dan berganti oleh peran yang secara
31
Abdulsyani, Sosiologi Skemaika, Teori Dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012),
Cet, Ke-4, H, 58 32
Arifin Noor, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997) h. 102. 33
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2004), h. 22
38
langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesabaran. Mead
mengatakan bahwa pada tahap ini seseorang telah dapat mengambil
peran orang lain.
Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage), pada tahap ini
seorang telah dianggap dewasa dan telah menjadi warga masyarakat
sepenuhnya. Seseorang tersebut telah mampu berinteraksi dengan
orang lain dalam masyarakat karena telah memahami perannya sendiri
serta orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
2. Media Sosialisasi
Media sosialisasi merupakan tempat dimana sosialisasi it terjadi
atau disebut juga sebagai agen sosialisasi (agent of socialization) atau
sarana sosialisasi. Yang di maksud dengan agen sosialisasi adalah pihak-
pihak yang membantu seorang individu menerima nilai-nilai atau tempat
dimana seorang individu belajar terhadap segala sesuatu yang kemudian
menjadikan dewasa.
Beberapa media sosialisasi yang utama adalah :34
a. Keluarga
Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya
terhadap proses sosialisasi manusia. proses sosialisasi dalam keluarga
dapat dilakukan baik secara formal maupun informal. Proses sosialisasi
formal dikerjakan melalui proses pendidikan dan pengajaran, sedangkan
34
J Dwi Narwoko Dan Bagong Suryanto, Sosiologi : Teks Pengantar & Terapan, (Jakarta:
Kencana, 2007) Cet Ke-3, h. 92.
39
proses sosialisasi infoemal dikerjakan lewat proses interaksi yang
dilakukan secara tidak sengaja.
b. Kelompok bermain
Kelompok bermain baik yang berasal dari kerabat tetangga
maupun teman sekolah merupakan agen sosialisasi yang pengaruhnya
besar dalam bentuk pola-pola prilaku seseorang. Berbeda dengan pola
sosialisasi dalam keluarga yang umumnya bersifat otoriter karena
melibatkan hubungan yang tidak sederajat, di dalam kelompok bermain
pola sosialisasinya bersifat ekualitas karena kedudukan para pelakunya
relative sederajat.
c. Sekolah
Sekolah merupakan agen sosialisasi yang lebih luas dari keluarga.
Sekolah mempunyai potensi yang pengaruhnya cukup besar dalam
pembentukan sikap dan prilaku seorang anak, serta mempersiapkannya
untuk penguasaan peran-peran baru di kemudian hari di kala anak atau
orang tidak lagi menggantungkan hidupnya pada orang tua atau
keluarganya.
Secara rinci, Robert Dreeben (1968) mencatat beberapa hal yang
dipelajari aak sekolah selain membaca, menulis, dan berhitung adalah
aturan mengenai kemandirian, prestasi, universalisme, dan spesifitas.
d. Lingkungan kerja
Setelah seorang individu melewati masa kanak-kanak dan masa
remaja, kemudia meninggalkan dunia kelompok permainanya, individu
40
memasuki dunia baru, yaitu di dalam lingkungan kerja. Di dalam
lingkungan kerja ini individu saling berinteraksi dan berusaa untuk
menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku di dalamnya.
Seseorang yang bekerja di lingkungan birokrasi biasanya akan memiliki
gaya hidup dan prilaku yang bebeda dengan orang lain yang bekerja di
perusahaan swasta.
e. Media massa
Dalam kehidupan masyarakat modern, komunikasi merupakan
suatu kebutuhan yang sangat penting terutama untuk menerima dan
menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain. Media massa
merupakan media sosialisasi yang kuat dalam membentuk keyakinan-
keyakinan baru atau mempertahankan keyakinan yang ada. Bahkan
proses sosialisasi melalui media massa ruang lingkupnya lebih luar dari
media sosialisasi yang lainnya.
E. Media Sosial
1. Pengertian Media Baru
Internet adalah media yang bermanfaat untuk melaksanakan
kegiatan kehumasan, banyak situs web yang menyediakan jasa layanan
sebagai ruangnya bagi kegiatan hubungan kemasyarakatan antara lain
menyediakan informasi mengenai organisasi atau perusahaan, informasi
mengenai kegiatan sosial yang dilakukan, laporan keuangan, dan
sebagainya. Praktisi humas dapat menggunakan situs web dalam tiga hal
yaitu :
41
a. Untuk pengembangan hubungan media atau media relations dengan
pihak media massa
b. Untuk penyebarluasan informasi
c. Pengembangan hubungnan suraut-menyurat melalui email (e-mail
relationship).35
Adanya beberapa definisi media sosial yang berasal dari berbagai
literature penelitian:
1. Menurut Mandibergh (2012), media social adalah media yang
mewadahi kerja sama di antara pengguna yang menghasilkan konten
(user generated content).
2. Menurut Shirky (2008), media social dan perangkat lunak social
merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk
berbagi (to share), bekerja sama (to co-operate) diantara pengguna dan
melakukan tindakan secara kolektif yang semua berada di luar kerangka
instutional maupun organisasi.
3. Menurut Meike dan Young (2012) mengartikan kata media social
sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling
berbagi di antara individu (to be shared one-to-one) dan media public
untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individual.36
Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan
pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi bekerja sama,
berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain dan membentuk ikatan
35
Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta : Prenada Media Group,
2010), h. 333 36
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h.11.
42
sosial secara virtual.37
Media sosial merupakan sekelompok aplikasi
berbasis internet pada teknologi web 2.0, yang memungkinkan penciptaan
serta pertukaran isi pesan diantara pengguna.
Berdasarkan teori-teori social yang telah dikembangkan oleh
Durkheim, Tonnies maupun Marx, untuk memahami hubungan antara
pengguna dengan medianya dapat dipahami melalui “Karakteristik kerja
komputer dalam web 1.0 berdasarkan pengenalan individu terhadap
individu lain yang berada dalam sebuah sistem jaringan (human
cognition). Sedangkan web 2.0 berdasarkan bagaimana individu
berkomunikasi dalam jaringan antar individu (human communication).
Dalam web 3 karaktersitik teknologi dan relasi yang terjadi terlihat dari
bagaimana (users) bekerja sama (human co-operation). 38
Keberadaan media social pada dasarnya merupakan bentuk yang
tidak jauh berbeda dengan keberadaan dan cara kerja computer. Tiga
bentuk bersosial, seperti pengenalan, komunikasi dan kerja sama bisa
dianalogikan dengan cara kerja komputer yang juga membentuk sebuah
sistem sebagaimana adanya sistem di antara individu atau masyarakat.
Bentuk-bentuk itu merupakan lapisan di mana lapisan pertama menjadi
dasar untuk terbentuknya lapisan lain, pengenalan pada dasarnya
merupakan dasar untuk berkomunikasi dan komunikasi merupakan dasar
untuk melakukan kerja sam. Di dalam web atau jaringan komputer
37
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 13. 38
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 8.
43
(internet) ada sebuah sistem hubungan antar pengguna yang bekerja
berdasarkan teknologi computer yang saling berhubungan.
Juga keterhubungan antar pengguna itu sekaligus membentuk
semacam jaringan layaknya masyarakat di dunia offline lengkap dengan
tatananan, nilai struktur, sampai pada realitas social; konsep ini bisa
dipahami sebagai techno-social system. techno-social system adalah
sebuah sistem soaial yang terjadi da berkembang dengan perantara
sekaligus keterlibatan perangkat teknologi.39
2. Jenis Jenis Media Sosial
Adapun jenis-jenis media sosial diantaranya ialah:
a. Social Networking
Social Networking atau jaringan social merupakan medium yang
paling popular dalam katagori media social. Mediaum ini merupakan
sarana yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan hubungan
social, termasuk konsekuensi atau dari hubungan social tersebut, di
dunia virtual.
Karakter utama dari jejaring social ialah pengguna membentuk
jaringan pertemanan baik terhadap pengguna yang sudah diketahui dan
kemungkinan sering bertemu di dunia nyata (offline) maupun
membentu jaringan pertemanan baru. Dalam banyak kasus,
pembentukan pertemanan baru ini berdasarkan pada suatu yang sama,
misalnya hobi. 40
39
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 10. 40
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 40.
44
b. Blog
Blog merupakan media social yang memungkinkan
penggunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian, saling
mengomentari, dan berbagi, baik tautan web lain, informasi dan
sebagainya. Istilah blog berasal dari kata “weblog”, yang pertama kali
di perkenalkan oleh Jorn Berger pada tahun 1997 merujuk pada junal
pribadi online.
Karakter dari blog antara lain penggunanya adalah pribadi dan
konten yang dipublikasikan juga terkait pengguna itu sendiri. Pada
awalnya, blog cenderung dikelola oleh individu-individu, namun sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan jangkauan terhadap khalayak
membuat perusahaan maupun institute bisnis juga terjun mengelola
blog.41
c. Microblogging
Microblogging beda dengan jurnal online (blog), Microblogging
merupakan jenis media social yang memfasilitasi pengguna untuk
menulis dan mempublikasikan aktivitas serta atau pendapatnya. Secara
historis, kehadiran jenis media social ini merujuk pada munculnya
Twitter yang hanya menyediakan ruang tertentu atau maksimal 140
karakter.42
41
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 41. 42
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 43.
45
d. Media sharing
Situs berbagi media merupakan media sosial yang
menyediakannya atau memfasilitasi penggunanya untuk berbagi
dokumen, video, audio, gambar kepada sesama penggunanya.43
e. Social bookmarking
Penandaan sosial merupakan media social yang bekerja untu
mengorganisasi, menyimpan, mengelola dan mencari informasi atau
berita tertentu secara online. Media sosial ini digunakan oleh khalayak
untuk mencari informasi baik secara teks, video, maupun foto melalui
keyword atau kata kunci tertentu secara singkat. Hingga kemudian
pengguna akan diarahkan kepada sumber informasi itu berada.44
f. Wiki
Wiki merupakan media atau situs web yang secara program
memungkinkan para penggunanyaberkolaborasi untuk membangun
konten secara bersama. Dengan wiki, setiap pengguna melalui
perambah web biasa dapat menyunting sebuah konten yang telah
dipublikasi bahkan turut membantu konten yang sudah dikreasikan atau
disunting oleh pengguna lain yang telah berkontribusi.
3. Karakteristik Media Sosial
a. Partisipasi, mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang
yang tertarik atau berminat menggunakannya, hingga mengaburkan
batas antara media dan audiens.
43
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 44 44
Rulli Nasrullah, Media Sosial, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 44-45
46
b. Keterbukaan, kebanyakan media sosial terbuka bagi umpan balik dan
partisipasi melalui saran-saran voting, komentar, dan berbagi informasi.
Jarang sekali dijumpai batasan untuk mengakses dan memanfaatkan isi
pesan.
c. Perbincangan, kemungkinan terjadinya perbincangan antara pengguna
secara “dua arah”.
d. Komunitas, media sosial memungkinkan terbentuknya komunitas-
komunitas secara cepat dan berkomunikasi secara efektif tentang
beragam isu/kepentingan.
e. Keterhubungan, mayoritas media sosial tumbuh subur lantaran
kemampuan melayani keterhubungan antara pengguna, melalui fasilitas
tautan (links) ke website, sumber-sumber informasi, dan pengguna
lainnya.45
4. Manfaat Media Sosial
a. Bidang Pendidikan
Dalam bidang ini, tentunya manfaat new media sangat besar,
dan di rasakan sekali oleh para pelajar atau mahasiswa. Para pelajar
atau mahasiswa seperti saya bisa mencari bahan bahan materi yang di
perlukan oleh mereka, jadi kita dapat mengurangi biaya dalam membeli
buku, karena kita bisa men-download suatu buku digital yang isinya
adalah bahan-bahan materi yang kita perlukan, dan filenya bisa kita
simpan dalam direktori yang ada dalam laptop ataupun notebook, jadi
45
http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2015/02/Jurnal%20%20Riz
ky%20Ramanda%20Gustam%20(02-25-15-06-07-31).pdf diakses pada tanggal 19-juli-2017, pada
jam 12: 38.
47
lebih simple dan praktis, tinggal membawa laptop atau notebook kita
jika diperlukan tanpa harus keberatan membawa buku yang banyak.
b. Bidang Kesehatan
Dalam bidang ini ,banyak sekali manfaat yang di rasakan
langsung oleh orang yang sedang sakit, atau orang yang ingin mencari
sesuatu bahan alami untuk menjaga kesehatan. Biasanya orang
mengakses website yang isinya adalah resep obat yang tradisional.
c. Bidang Pencarian Kerja
Dalam bidang ini juga tentunya sangat berguna untuk orang -
orang yang ingin mencari pekerjaan. Karena lewat New Media orang
bisa menetahui lowongan pekerjaan, tanpa harus membeli koran atau
keliling ke tempat perusahaan. Karena biasanya setiap
instansi/perusahaan memiliki website , jadi kita cukup melihat website
dari instansi itu. Melalui New Media juga para pelamar kerja bisa
mendaftar lewat online.
d. Bidang Jual Beli
Bidang ini juga adalah bidang yang bayak di akses orang –
orang, manfaatnya dapat dirasakan pembeIi cukup melihat
gambar/photo barang lalu melihat kode barang dan membuat pesan di
website tersebut yang isinya adalah nama, no rek, kode barang dan kode
post, jadi tidak perlu datang ke store-store yang menjual barang
tersebut. Transaksi pembayaran dapat di lakukan dengan menggunakan
ATM/ebanking dll. Lalu manfaat yang dirasakan oleh penjual adalah
48
dia dapet menjual barang ke manapun. Dan pengiriman barangpun
dapat menggunakan jasa pengiriman barang seperti GNE, Kantor Pos,
Dll.
e. Bidang Sosial
Bidang yang sekarang paling banyak di akses oleh orang-orang,
karena banyak sekali website yang bisa kita akses untuk melakuakan
kegiatan sosial, salah satunya Facebook, Friendster, Twitter, My Space,
Yahoo Messangger, Yahoo dan lainnya. Melalui website tersebut kita
dapat bersilaturahmi pada sanak sodara yang ada di manapun, di
website kita juga dapat mengirim photo, video dll.46
46
https://www.it-jurnal.com/definisi-dan-manfaat-new-media/ diakses pada tanggal 19-juli-
2017, pukul 12: 38.
49
BAB III
GAMBARAN UMUM
PROGRAM KAPAL KEMANUSIAAN
A. Sejarah Program Kapal Kemanusiaan
Tanggal 21 April 2005, Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi
diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial
dan kemanusiaan. Untuk memperluas karya, ACT mengembangkan
aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan
kegiatannya ke program pemulihan pasca bencana, pemberdayaan dan
pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban,
Zakat dan Wakaf.
ACT didukung oleh donatur publik dari masyarakat yang memiliki
kepedulian tinggi terhadap permasalahan kemanusiaan dan juga partisipasi
perusahaan melalui program kemitraan dan Corporate Social Responsibility
(CSR). Sebagai bagian dari akuntabilitas keuangannya ACT secara rutin
memberikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik kepada donatur dan pemangku kepentingan lainnya, serta
mempublikasikannya melalui media massa.1
Sejak tahun 2012 ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah
lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas.
Pada skala lokal, ACT mengembangkan jejaring ke semua provinsi baik
1 https://act.id/tentang/sejarah-diakses pada tanggal 2 Agustus 2017, pukul 10.32
50
dalam bentuk jaringan relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan
Indonesia) maupun dalam bentuk jaringan kantor cabang ACT. Jangkauan
aktivitas program sekarang sudah sampai ke 30 provinsi dan 100
kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Tahun 2014 menjadi awal bagi ACT untuk menjalin kolaborasi
kemanusiaan dunia, bersamaan dengan visi baru: menjadi lembaga
kemanusiaan global profesional, berbasis kedermawanan dan kerelawanan
masyarakat global, kami inginmewujudkan peradaban dunia yang lebih baik.
Dan pada awal tahun 2017 juga terbentuk sebuah program yang amat
besar, yaitu program kapal kemanusiaan. Krisis pangan dan bencana
kelaparan yang terus mendera wilayah Afrika, merupakan isu kemanusiaan
besar yang juga harus dituntaskan dengan ikhtiar-ikhtiar besar. Bagaimana
tidak, PBB melaporkan bahwa lebih dari 20 juta jiwa tengah di ambang
jurang kematian akibat kelaparan yang disebabkan oleh kekeringan panjang
serta konflik bersenjata. Krisis tersebut, tidak mungkin terselesaikan tanpa
ikhtiar masif dan jangka panjang yang melibatkan seluruh elemen sebuah
bangsa. Dengan membantu bangsa lainnya, sebuah bangsa baru mungkin
disebut sebagai bangsa yang besar, karena tidaklah bisa sebuah bangsa
disebut "bangsa besar" apabila hanya sibuk mengurus bangsanya sendiri.
Tidak berdiam diri melihat apa yang terjadi, kompilasi empati
masyarakat Indonesia pun bergerak cepat. Aksi Cepat Tanggap (ACT)
menginisiasi dan menyusun agenda yang berpacu dengan waktu. Kapal
Kemanusiaan digagas dan dilayarkan dalam tempo yang singkat. Beras
51
dikumpulkan, beras menjadi bahan diplomasi kemanusiaan lintas benua. Di
Somalia pun, 80% penduduknya mengonsumsi beras sebagai makanan pokok.
Melanjutkan pengiriman Tim Kemanusiaan untuk menanggulangi
kelaparan dunia di Somalia, Yaman, Sudan Selatan dan Nigeria, ACT sedang
menyiapkan “Kapal kemanusiaan”. Program ini sudah mulai digulirkan
dengan target bisa diwujudkan pada Idul Fitri tahun ini. Kelaparan yang
melanda dunia, dan lebih spesifik lagi, sebagian besar menimpa umat Islam,
layak menggerakkan kepedulian rakyat Indonesia yang sejatinya dikeliling
oleh banyak nikmat Allah berupa kekayaan alam. Indonesia sebagai bangsa
yang jauh dari ancaman semacam itu karena kekayaan alamnya, layak
terpanggil untuk membantu mereka yang kelaparan.
Lewat program Kapal Kemanusiaan, ACT menghimpun beras untuk
lekas dikapalkan ke Somalia. Hanya dalam hitungan beberapa pekan ke
belakang, 1.000 ton beras atau setara dengan 48.000 karung beras sudah
terkumpul dan siap diberangkatkan menuju Somali.
B. Visi dan Misi ACT
1. Visi
Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis
kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan
peradaban dunia yang lebih baik.
2. Misi
a) Mengorganisir dan mengelola berbagai persoalan kemanusiaan secara
terencana, terkonsep, terintegrasi, dan berkesinambungan sehingga
52
menjadi formula ideal dalam mengatasi berbagai problem kemanusiaan
baik dalam skala lokal, nasional, regional, maupun global.
b) Mengorganisir dan mengelola segala potensi kedermawanan masyarakat
global sebagai modal sosial untuk mengatasi berbagai problem
kemanusiaan baik dalam skala lokal, nasional, regional, maupun global.
c) Mengorganisir dan mengelola segala potensi kerelawanan global sebagai
modal sosial untuk mengatasi berbagai problem kemanusiaan baik dalam
skala lokal, nasional, regional, maupun global.
C. Struktur Organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT)2
President : Ahyudin
Senior Vice President of Group of Distribution Program : Syuhelmaidi
Syukur
Senior Vice President of Group of Philanthropy and Communication :
N.Imam Akbari
Vice President of Humanity Network Department : M. Insan Nurrohman
Vice President of Philanthropy Network Department : Rini Maryani
Vice President of Communication Department : Iqbal Setyarso
Vice President of Operational Department: Yana Hermain
Director of Disaster & Community Development Program : Sri Eddy
Kuncoro
Director of Volunteer Management : Dwiko H.Dastriadi
Director of Partnership : Mukhti
2 https://act.id/tentang/manajemen-diakses pada tanggal 2 Agustus 2017, pukul 10.20
53
Director of Creative Strategic Communication : Nurman Priatna
Director of Integrated Digital Marketing : Hafit T. Mas'ud
Director of Information Technology : Kiki Marjuki
D. Media Sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Dalam perkembangannya lembaga Aksi Cepat Tanggap memiliki
beberapa akun resmi media sosial, diantaranya :
1. Facebook : Aksi Cepat Tanggap
(https://www.facebook.com/AksiCepatTanggap)
2. Twiter : ACTforHumanity (https://twitter.com/ACTforHumanity)
3. Intagram : actforhumanity (https://www.instagram.com/actforhumanity/)
4. Website resmi : act.id
5. Youtube : Aksi Cepat Tanggap (https://www.youtube.com/user/actnewstv)
6. Google + : ACT - Aksi Cepat Tanggap (ACT for Humanity)
(https://plus.google.com/102448863853876295057)
54
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL TEMUAN
A. Perumusan Strategi Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Dalam
Mensosialisasikan Program Kapal Kemanusiaan
Untuk melaksanakan kebijakan atau rencana yang cermat mengenai
kegiatan di perlukan adanya strategi. Hal ini merupakan salah satu proses
awal dalam mencapai tujuan yang direncanakan oleh sebuah lembaga atau
perusahaan. Begitu juga dalam sosialisasi program kapal kemanusiaan,
sosialisasi mempunyai hubungan yang erat dengan komunikasi. Dalam
sosialisasi kapal kemanusiaan peran komunikasi sangat besar, karena
komunikasi menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam melakukan
sosialisasi program ini.
Perumusan strategi menjadi salah satu proses dalam manajmen
strategi. Strategi harus mempertimbangkan faktor-faktor internal dan
eksternal yang dihadapi oleh ACT. Perumusan strategi merupakan proses
penyusunan langkah-langkah kedepan yang dimaksudkan untuk membangun
visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategi, serta merancang strategi
untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara rinci tahap perumusan strategi yaitu: harus mengidentifikasi
lingkungan yang akan dimasuki dan menentukan misi melakukan analisis
lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh lembaga dalam
55
menjalankan misinya. Untuk memudahkan ACT dalam bersosialisasi, maka
dari itu haruslah mempersiapkan beberapa faktor diantaranya :
1. Mengenali sasaran komunikasi
Mengenali sasaran komunikasi merupakan langkah awal yang
harus dilakukan oleh komunikan sebagai pelaku strategi komunikasi dan
usaha mewujudkan komunikasi yang efektif. Dalam proses komunikasi,
antar komunikan dan komunikator haruslah saling mempengaruhi satu
sama lain. Pasalnya, komunikasi yang berjalan secara efektif dan
komunikatif dapat mempermudah dan mempercepat kedua belah pihak
(komunikator dan komunikan) tersebut dapat memperoleh solusi dari
setiap keinginan yang mereka butuhkan.
a. Mengetahui Kerangka Refrensi
Terbentuknya kerangka referensi seseorang adalah sebagai hasil
dari perpaduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup,
status sosial, ideologi dan juga cita-cita. Berdasarkan pengamatan
peneliti bahwa tim ACT mengetahui kerangka refrensi para korban
dengan melakukan survey lokasi kejadian.
Dalam hal ini tim ACT melakukan indentifikasi para korban melalui
cara survey ke tempat bencana. Agar tim bisa mencari jalan solusi
kepada membantu para korban, melalui donasi dari para
masyarakat. Setelah donasi terkumpul, maka kemudian tim bisa
mengetahui harus menggunakan rumusan strategi seperti ada yang
cocok untuk menolong para korban.
56
Tujuan dalam survey ini agar ACT bisa lebih mudah dalam
membantu sesama, bisa melihat faktor apa saja yang dibutuhkan
dilokasi bencana. Berdasarkan penjelasan singkat diatas, maka
menurut penulis untuk mencapai strategi dalam krangka refrensi
yaitu dengan berhadapan langsung (face to face) dengan komunikan
(pendonasi).
b. Situasi dan Kondisi
Yang dimaksud dengan situasi ialah kondisi komunikasi pada saat
komunikan akan menerima pesan yang akan disampaikan.
Sedangkan yang dimaksud dengan konsidi ialah state of personality
komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia
menerima pesan komunikasi. Seperti yang dikatakan narasumber
Wahyu, bahwa :
”Prolog ACT ialah seperti memberikan penyadaran kepada
masyarakat fakta-fakta di media sosial, dalam ranah lain masuk juga
kemasjid-masjid, mitra, dan banyak komunitas yang menjelaskan
bahwa Afrika masih satu katulistiwa dan sejajar dengan Indonesia
apabila tidak ada samudra hindia maka Indonesia dengan Somalia
itu merupakan negara yang sama. Kita juga menjelaskan nasib anak-
anak disana, manusia-manusia disana, beban yang harus mereka
lalui dengan kondisi kekeringan dan krisis pangan disana.”1
1 Wawancara Pribadi dengan Wahyu Ramdhan Wijanarko, Jakarta, 14, Agustus, 2017
57
Untuk mengetahui situasi dan kondisi para korban, tim ACT selalu
menginformasikan dengan menyajikan fakta-fakta yang terkait di akun media
sosial ACT. Dalam hal ini merupakan langkah awal yang dilakukan ACT
dalam menenamkan rasa peduli sesama umat beragama (saling tolong
menolong).
Seperti yang tertera dalam Al-Qur’an :
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan". (Al-Maidah: ayat 2).2
2. Pemilihan media komunikasi
Media komunikasi saat ini sudah banyak macamnya, mulai dari
yang tradisional sampai yang modern. Media komunikasi moderm
maupun tradisional ini masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan.
ACT sudah lebih maju dengan memanfaatkan media komunikasi
modern, akan tetapi ACT juga tidak meninggalkan media komunikasi
yang tradisional seperti spanduk, poster, media tulis, brosure. Media
komunikasi dalam ranah lembaga atau perusahaan lebih sering
dideskripsikan sebagai alat bantu dalam menginformasikan program
mereka. Bentuk media komunikasi yang digunakan saat ini lebih
memfokuskan pada media digital atau media sosial.
2 Mushaf Ar-Rusdi, Al-Quran Dan Terjemahnya, (Depok, Departemen Agama RI 2008) h.
106
58
Seperti yang di ungkapkan oleh narasumber Ariya :
“Jadi emang mau lembaga itu maju dan mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat segala macem maka harus serius juga
dalam menggarap media sosial berserta strategi-strateginya dan
minimal salah satu perwujudannya itu ya harus ada tim khusus yang
mengelola sosial media. Bahkan sosial media itu kan satu organ kecil
dari digital, Alhamdulillah si di ACT sekarang sudah menuju arah
pengoptimalan yang efektif, engga cuma di sosial media tapi sekarang
kita lagi menggarap banyak channel, mungkin engga semua kita secara
teknis yang optimalisasi tapi ada juga dari mitra”.3
Tidak dipungkiri lagi pada saat ini semakin majunya era media
sosial yang sudah dijadikan sebagai tempat pemasaran bagi perusahaan
atau lembaga, yaitu dalam bentuk promosi, sosialisasi produk atau
program. Untuk itu lembaga ACT ini membentuk struktur organisasi,
salah satunya direktorat Integrated Digital Marketing, IDM ini
merupakan salah satu divisi yang secara khusus mengelola semua media
komunikasi (media sosial) ACT. IDM memanfaatkan semua aplikasi di
media sosial seperti website (act.id), facebook (Aksi Cepat Tanggap),
twitter (@ACTforHumanity), dan instagram (@actforhumanity).
3. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
Setelah mengenal khalayak dan pemilihan media komunikasi
maka langkah selanjutnya ialah pengkajian tujuan pesan komunikasi. Ini
bertujuan agar yang disampaikan komunikator bisa dimengerti oleh
komunikan atau audience. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka
3 Wawancara Pribadi dengan Aria Rahadyan, Jakarta, 14, Agustus, 2017
59
komunikator harus menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan
sedetail-detailnya.
Direktorat IDM selalu berusaha untuk menyampaikan informasi
yang sesuai fakta. Dengan mengungkapkan beberapa fakta dengan cara
yang detail maka tim IDM berharap agar masyarakat bisa memahami dan
mengerti dari tujuan pesan yang disampaikan. Terutama pesan yang
disampaikan melalui media sosial, tim IDM berusaha menggunakan
konten-konten yang sederhana namun pesan yang disampaikan bisa di
pahami oleh masyarakat.
4. Peranan komunikator dalam komunikasi
Dalam komunikasi peranan komunikator sangatlah penting.
Komunikasi
a. Daya tarik sumber
Yang dimaksud dengan daya tarik sumber ialah bagaimana cara
mempengaruhi khalayak, untuk melakukan perubahan sikap,
pendapat dan tingkah lauku komunikasi melalui mekanisme daya
tarik.
Dari penjelasan diatas maka bisa diambil kesimpulan bahwa
bagaiamana cara pihak ACT bisa mempengaruhi khalayak melalui
pesan-pesan yang sampaikan dengan cara verbal maupun non verbal.
Daya tarik ACT disini bertujuan mengajak kepada seluruh elemen
masyarakat dan lembaga kemanusiaan lainnya untuk terlibat bersama
dalam menolong sesama umat beragama.
60
b. Kreadibilitas sumber
Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil ialah
kepercayaan komunikan pada komunikator. Keperrcayaan ini banyak
bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang
komunikator.
“yaa namanya lembaga sosial kita pasti harus Menjaga amanah
atau kepercayaan jangan sampai mengecewakan apalagi terhadap
para donator dan publik yang sudah menyisihkan sebegian hartanya
kepada ACT untuk disalurkan pada yang membutuhkan, jadi emang
tentunya harus menjaga kepercayaan. Yang pasti kalau dalam
pemberita menjaga kualitas itu penting, kecepatan respon, lalu
menjaga kevalidan informasi”.4
Dari pemaparan narasumber maka sudah jelas bawa pihak ACT
tidak lah main-main dalam melakukan atau melaksanakan program yang
mereka tangani. ACT selalu mengutamakan kepercayaan para donatur
dan seluruh masyarakat, karena bagi ACT dukungan dari para donator
dan masyarakat yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
permasalahan kemanusiaan, ini merupakan suatu apresiasi yang sangat
luar biasa.
4 Wawancara Pribadi dengan Aria Rahadyan, Jakarta, 14, Agustus, 2017
61
B. Implementasi Strategi Komunikasi ACT Dalam Mensosialisasikan
Program Kapal Kemanusiaan Melalui Media Sosial
Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan perencanaan strategi yang telah
di tetapkan.
Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat
membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi yang
tertuang dalam budaya lembaga atau perusahaan. Implementasi strategi
merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi
tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun
implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi di rumuskan,
akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajmen strategi.
Dalam mensosialisasikan program kapal kemanusiaan ACT
menuangkan itu semua dalam bentuk aktifitas seperti membuat program
sosialisasi kepada mitra-mitra seperti ke masjid-masjid, sekolah, perbankan,
komunitas, dan perusahaan. Dengan adanya program-program ini, proses
mensosialisaskan kapal kemanusiaan bisa berjalan dengan lancar.5
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan maka
langkah selanjutnya adalah melaksanakan strategi melaui program-program
yang sudah dibuat untuk eksternal ataupun internal. Pihak ACT menyebut
tiga bagian penting dalam strategi ialah prolog, launching, keberangkatan
atau bisa disebut dengan (Pre Campaign, Campaign, Event Campaign).
5 Wawancara pribadi dengan Wahyu Ramdhan Wijanarko, selaku IDM senior Content
Editor, Pada tanggal 14 Agustus 2017.
62
Launching disini ialah bagaimana menjalankan misi yang telah dibuat
dan direncanakan pada awal pre campaign. Pada tahap ini pihak-pihak ACT
sudah dapat menjalankan tugasnya, salah satunya ialah seperti Teknis yang
selalu di lakukan ACT dalam menjalankan program ialah berkomunikasi pada
mitra. Mitra ACT bukan hanya pada pihak perusahaan, akan tetapi ada
lumbung peduli, masjid, jaringan sekolah-sekolah, komunitas lalu perbank.
Jika ACT bermitra dengan sekolah-sekolah maka pihak ACT berusaha
mengajak para siswa untuk mempunyai kepedulian yang lebih untuk sodara
sesama muslim di Somalia sana, biasanya dengan mengajak mereka
berdongeng. Lain halnya jika bermitra dengan komunitas, masjid, perbankan
dan perusahaan pihak ACT lebih memilih jenis sosialisasi yang
mengungkapakan fakta-fakta yang terjadi disana. Mereka menjalaskan bahwa
sedang ada masalah di sebrang negara sana. ACT selalu berusaha menjadi
lembaga kemanusiaan global yang amanah.
Tidak hanya dengan bermitra, ACT juga memfokuskan sosialisasi
program kapal kemanusiaan ini melalui media sosial. Hal ini disebabkan
perkembangan dari situs sosial media itu sendiri dimana fungsi pertemanan
sudah dimodifikasi dengan penambahan beberapa fitur yang banyak
memberikan manfaat dalam rangka mengenalkan program yang ditawarkan.
Selain itu, aktifitas pengguna yang semakin bertambah seiring dengan inovasi
terbaru dari beberapa smartphone di yakini memberikan kontribusi yang
cukup besar akan penggunaan metode tersebut.
63
Di Indonesia sendiri, sosial media yang cocok digunakan adalah
twitter, instagram, dan facebook. Ketiga platform ini pun diakui mampu
dihubungkan satu dengan yang lainnya sehingga semakin mempermudah
seseorang dalam mensosialisasikan program mereka. Tidak sulit untuk
mengaplikasikannya karena fasilitas yang terdapat didalamnya mampu
mewujudkannya. Dan yang pasti, ketiga platform tersebut sangat mudah
diakses dengan menggunakan prangkat teknologi seperti gadget yang hanya
membutuhkan pula internet yang sangat terjangkau.
Ini dipandang penting karena merupakan salah satu sarana era digital
marketing saat ini yang bisa membarikan banyak keuntungan dan kemudahan
yang diperoleh dari kegiatan sosialisasi program kapal kemanusiaan di sosial
media.
Hal ini juga diharapkan akan membantu sosialisasi berlangsung
dengan efektif dan efesien baik dari segi waktu dan lainnya. Selain itu juga,
semakin mengenal bagian dari fasilitas yang ada, akan mempermudah dalam
memaksimalkannya untuk penggunaan di masa yang akan datang.
Internet memiliki sejumlah keunggulan yang mencangkup : target
konsumen khusus, pesan khusus, kemampuan interaktif, akses informasi,
kreativitas, ekpos luas, dan kecepatan. Sedangkan keterbatasan internet
adalah terkait dengan jumlah audiensi, karakteristik audiensi, proses lambat,
penipuan, biaya dan jangkauan terbatas.6
6 Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Prenada Media
Group,2010) H. 327-329
64
“Media sosial hanya sebagai skup kecil yang menjadi bagian dari
digital marketing, nah maka dari itu digital marketing sangat
diutamakan dan media sosial itu termasuk didalamnya. Yang paling
mudah untuk melihat citra dari lembaga itu sosial media, kita pun jika
ingin mengtahui seseorang pasti langsung mencari akun media
sosialnya dan jika ingin tahu banget pasti langsung ke instargramnya.
IDM ini ya memang akhirnya media sosial menjadi salah satu bukan
hanya citra tapi juga proses konferensi donasi, Tanya jawab,
menjelaskan lebih rinci, klarifikasi dan menjelaskan semua proses
komunikasi didalamnya.”7
Setelah melalui proses mulai dari perumusan masalah, dan
menetapkan program yang akan dilaksanakan maka selanjutnya proses
sosialisasi melalui media sosial. Adapun jenis media sosial yang digunakan
oleh ACT adalah :
1. Facebook ACT
Facebook merupakan salah satu dari sekian banyak social network
atau situs jejaring sosial yang ada di jagad web. Facebook didirikan oleh
Mark Zuckerberg, facebook pertama kali hadir pada bulan februari tahun
2004. Facebook termasuk situs sosial networking yang cukup besar saat
ini. ACT memanfaatkan facebook sebagai media sosialisasi yang sangat
efektif karena memiliki jangkauan ruang dan waktu yang tak terbatas.
7 Wawancara pribadi dengan Aria Rahadyan , selaku Conten Manager ACT pada tanggal
14 Agustus 2017
65
66
Gambar 4.2
Postingan Facebook Aksi Cepat Tanggap terkait kapal kemanusiaan 9
Sedangkan hambatan-hambatan yang dihadapi Direktorat
Integrated Digital Marketing (IDM) ialah terkadang adanya komentar-
komentar negative. Hal ini terjadi karena media sosial sangat bebas dan
mudah untuk digunakan oleh siapa saja. Akan tetapi ini bukanlah
masalah yang besar, karena pengguna media sosial yang jeli akan mudah
menyerap konten yang membawa positif.
9 Sumber : Https://Www.Facebook.Com/Aksicepattanggap - Diakses Pada Tanggal 18
September 2017.
67
68
instagram ini dikarenakan untuk mempermudah followers instagram
akun @actforhumanity untuk melihat dan membaca informasi program-
program ACT yang disampaikan oleh admin. Lalu instagram saat ini
sudah menjadi akun sosial media yang paling efektif untuk melakukan
sosialisasi atau campaign.
Akun instagram @actforhumanity sudah digunakan sejak
pertengahan 2015. Saat ini terhitung dari bulan September 2017
followers @actforhumanity berjumlah 126K akun dan jumlah following
sebanyak 683 akun. Isi dari postingan instagram ACT adalah sekedar
foto atau video dengan penjelasan berupa caption yang menjabarkan
informasi mengenai program-program ACT atau untuk sekedar menyapa
followers dan lainnya. Akun istagram ACT juga menambahkan hashtag
dalam postingannya agar memudahkan pencarian oleh followers
mengenai program ACT.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ACT bahwa
penggunaan media sosial instagram memiliki perbedaan dari sebelum
menggunakan media sosial. Perkembangan sosialisasi program melalui
media-media promosi memudahkan ACT untuk mengetahui prilaku dari
mitra, pendonasi atau bahkan public. Informasi program dan campaign
yang disampaikan melalui instagram adalah interaksi aktif kepada
followers secara rutin setiap hari. Akun instagram @actforhumanity
memposting informasi lebih dari satu kali dalam sehari. Desain postingan
pada foto atau video dibuat secara menarik dengan tujuan menarik
69
70
71
Gambar 4.6
Akun Twitter Aksi Cepat Tanggap14
Selain melalui tweetkata-kata, admin juga sering memposting
gambar atau yang biasa disebut tweetpic menarik yang berisi pesan
dakwah dan juga gambar mengenai cara mudah untuk membantu sesama
dengan berdonasi. Semua postingan yang disajikan oleh ACT melalui
twitter, menggunakan tagar atau hashtag seperti, #LestACTIndonesia.
14
https://twitter.com/ACTforHumanity - diakses pada tanggal 18 september 2017
72
73
berlangsung dan menjadi acuan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya
agar dapat lebih baik lagi. Dengan mengetahui tingkat keberhasilan dan
tingkat kegagalan dari program yang telah dilakukan, hal ini mempu menjadi
tolak ukur untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi sangat diperlukan
untuk memastikan sasaran yang dituju tercapai. Hal tersebut seperti yang
dikemukakan oleh Ariya Rahadyan selaku conten manager IDM
“Evalusi gunanya bagaimana pesan yang kita sampaikan ke public itu
bisa sampai. Jadi evaluasinya lebih ke angka-angka itu tadi ya, dari
situ kita bisa tahu apa yang kurang apakah dari timeingnya atau dari
contetnnya yang kita posting malem lebih banyak like dan lainnya
ketimbang yang sore, indicator tadi menjadi bahan evalusi bahwa yang
conten malem lebih di rencanakan dengan baik. Itu semua evalusi
untuk strategi conten selain itu kalau ada angka-angka lagi itu masuk
pada evalusi donasi misalkan dengan gaya donasi seperti ini, ko donasi
agak menurun ya...berarti kontennya juga harus diperbaiki.”
Dari sini bisa di ambil kesimpulan bahwa dalam mengevaluasi, jika
masih ada target atau tujuan yang belum tercapai maka pada tahap inilah
pihak ACT akan menelusuri dari aspek mana kesalahannya serta
kekurangannya agar dapat segera diambil tindakan untuk diperbaiki.
Setiap minggu pihak ACT selalu mengadakan meeting guna untuk
mengevaluasikan semua kekurangan dan kelebihan yang sudah mereka
laksanakan selama sepekan. Dalam mengevaluasikan terkait media sosial, tim
IDM biasnya melihatnya dari hasil postingan mereka, berapa like yang
didapatkan dan berapa jumlah juga komentar yang ada pada postingan
tesebut. Berbicara soal komentar dalam postingan tidak jarang pihak ACT
74
mendapatkan komentar yang tidak mengenakan seperti contonya, “kenapa
harus negri orang yang terebih dahulu di bantu?” Sedangkan negri sendiri pun
banyak yang masih membutuhkan bantuan dari pihak-pihak yang ingin
membantu.
“Jadi ada dua macam cara dalam memposting conten seperti soft
posting itu seperti mengajak public atau memberi tahu ke public bahwa
qurban di ACT begini loh.. tanpa harus membeberkan no rekening
sedangkan hard posting itu sepeti conten qurban yang langsung
membeberkan no rekening”.16
Berdasarkan data yang saya dapat melalui wawancara bahwa dari hasil
campaign biasanya dibagi dengan dua bagian ada yang konten soft posting
dan ada juga yang berbentuk hard posting. Jika soft posting biasanya lebih
memberitahu seputar fakta-fakta kepada masyarakat untuk peduli, sedangkan
pada postingan yang menggunakan hard itu lebih ke mengajak untuk
berdonasi karena dalam postingan yang berbentuk hard itu pihak IDM lebih
to the poin untuk mencantumkan atau membeberkan fakta serta no rekening
yang bisa membantu para donatur untuk berdonasi.
D. Interpretasi
Berdasarkan misi dari Aksi Cepat Tanggap yaitu menjadi lembaga
kemanusiaan global profesional, berbasis kedermawanan dan kerelawanan
masyarakat global.17
Maka untuk mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
strategi komunikasi yang terencana dan struktur agar berhasil dalam
pencapaiannya. Stategi tersebut dilakukan dan lebih difokuskan melalui
16
Wawancara pribadi dengan Aria Rahadyan , selaku Conten Manager ACT 17
https://act.id/tentang/visi_misi - diakses pada 13- Oktober- 2017 pukul 10:00
75
media sosial (facebook, instagram, twitter) dan juga secara offline dengan
berbentuk kerjasama dengan beberapa pihak (sekolah, perusahaan, masjid,
bank dan lainnya). Tujuan ini berfungsi untuk menarik minat masyarakat luas
agar bisa membantu sesama. Strategi komunikasi yang dilakukan ACT dalam
mensosialisasikan program kapal kemanusiaan melalui media sosial
berdasarkan hasil temuan di atas menimbulkan banyak pengaruh bagi pihak
ACT. Salah satu yang menjadi fokus utama ACT dalam menjalankan
strateginya yaitu bagaimana menjalin interaksi kepada para donatur dan
masyarakat luas. Karena dengan menjalin interaksi yang baik pihak ACT
menyakini bahwa melalui media digital pada saat ini akan lebih memudahkan
segala aktivitasnya dalam hal kemanusiaan dan sosial.
Berdasarkan pengamatan penulis, dalam penerapan strategi
komunikasi di media sosial, ACT selalu menyajikan informasi yang sesuai
dengan kejadian (fakta) semua dilakukan demi mendapatkan respon yang
baik dari masyarakat luas demi menciptakan strategi komunikasi yang efektif.
Strategi merupakan rencana yang mengkhususkan pada tujuan organisasi atau
lembaga, secara umum dapat dikatakan bahwa strategi sangat penting bagi
sebuah lembaga agar mencapai tujuan demi kesuksesan yang sudah
direncanakan secara bersama-sama.
Tahapan akhir dari semua strategi yang sudah dilaksanakan adalah
tahap evaluasi. Evaluasi merupakan keharusan manakala satu program atau
kegiatan sudah diselesaikan. Melalui evaluasi itulah bisa diketahui bagaimana
efektivitas program dalam mencapai tujuan organisasi. Bahkan evaluasi juga
76
yang digunakan untuk memutuskan apakah satu program atau kegiatan
tersebut akan dilanjutkan atau dihentikan, atau biasa dikatan sebagai tolak
ukur. Kesimpula, bahwa lembaga Aksi Cepat Tanggap telah memperhatikan
beberapa faktor yang menjadi dasar pengevaluasian strategi, seperti yang
telah dijabarkan bagaimana ACT melakukan perencanaan awal pada tahap
sosialisasi melalui online sehingga mencapai target dengan tim work yang
baik, kemudian dalam hal pelaksanaan yang sudah dijabarkan juga bahwa
dalam pelaksanaannya pihak ACT selalu melaksanakan tugas dengan sesuai
prosedur. Lalu selalu menjaga komunikasi yang baik dengan para masyarakat
dan juga donatur. Dan pada tahap evaluasi, harus melihat dengan detail,
apakah semua rencana yang diterapkan semua sudah berjalan dengan baik
atau belum.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, ada beberapa
temuan yang dijadikan landasan oleh ACT dalam hal ini IDM untuk
mensosialisasikan program kapal kemanusiaan. Strategi komunikasi yang
dilakukan Aksi Cepat Tanggap dalam mensosialisasikan program kapal
kemanusiaan melalui media sosial yang pertama yaitu :
1. Perumusan Strategi (Fee Campaign), pada tahap ini yaitu untuk
mengetahui faktor internal dan eksternal yang akan dihadapi dengan
melibatkan para anggota ACT, donatur serta para masyarakat.
Pembahasan pada tahap ini meliputi standar operasi dalam pelaksanaan,
pertimbangan dan keputusan program yang akan diguanakan sebagai
alternatif solusi sesuai dengan visi dan misi yang dijalankan oleh
lembaga. Serta pemilihan skala prioritas sasaran dalam kegiatan
(program-program) ACT. Dalam hal media sosial tim IDM juga selalu
memberikan fakta-fakta yang terkait dengan bencana kemanusiaan, IDM
selalu mengungkapkan fakta-fakta tersebut melalui media sosial atau
akun resmi ACT. Tidak hanya itu salah satu campaign ACT yang paling
sukses ialah mendapatkan dukungan dari para artis yang bersedia
membantu ACT dengan cara endorser program-program ACT salah
satunya kapal kemanusiaan.
78
2. Implementasi (Campaign), Aksi Cepat Tanggap dalam mensosialisasikan
program kapal kemanusiaan tertuang dalam beberapa bentuk program
yaitu dengan cara menggunakan media konvensional seperti spanduk,
baliho, dan lain-lain. Yang kedua dengan memanfaatkan media baru,
lebih banyak menggunakan media digital seperti, media massa online
seperti website, facebook, twitter, Instagram, youtube, google ads, e-
commerce. Akan tetapi tim IDM lebih memfokuskan pada tiga sosial
media seperti facebook, instagram, twitter. Setelah semua pelaksanaan
sudah terlaksana dan kapal kemanusiaan pun sudah diberangkatkan
maka, tugas selanjutnya yang harus bahkan sudah menjadi kewajiban
bagi tim ACT ialah setibanya ditempat tujuan, maka salah satu dari
mereka harus melakukan live streaming melalui akun resmi ACT.
3. Evaluasi (Post Campaign), Menjalankan semua program kalau ada
planning pasti ada juga tahap evaluasi tentunya, ada beberapa level dari
tim ACT, paling rendah yaitu direktorat, mereka melakukan evaluasi
setiap minggunya. Ada juga level manajmen keatas, mendiskusikan
beragam hal mungkin planning, monitoring atau evaluasi. Dalam
evaluasi ini ACT bisa melihat apa perubahan minggu dari sebelumnya,
apa yang akan dikerjakan sebulan kedepannya, apa yang akan dilakukan
sepekan ini, itu yang sering tim ACT diskusikan. Akan tetapi dalam hal
evaluasi untuk media sosial tim IDM lebih dominan ke angka-angka,
karena dari angka tim IDM bisa mengetahui beberapa indicator, contoh
seperti dari satu post nanti bisa dilihat berapa jumlah like, comment,
79
search, dan lainnya, dari situ tim IDM bisa tahu apa yang kurang dipost
tersebut apakah dari timeing, content, jenis tulisan, atau bahkan dari segi
bahasa.
B. Saran
Ada beberapa saran saran yang ingin diberikat peneliti, terkait hasil
penelitian ini kepada lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT). Tentunya saran ini
bertujuan untuk eksistensi ACT agar menjadi lebih baik lagi, diantaranya
adalah :
1. Penggunaan media sosial yang dilakukan ACT sebagai sarana sosialisasi
program kapal kemanusiaan kepada masyarakat sudah sangat tepat.
Sebaiknya keberadaan media sosial ini mampu mempertahankan
eksistensi ACT untuk jangka waktu yang cukup panjang.
2. Diharapkan untuk selalu konsisten dan terus menerus meningkatkan
kualitas pelayanan terbaiknya, juga selalu professional dalam
mensosialisasikan program-program sosial maupun kemanusiaan kepada
khalayak dengan menerapkan strategi komunikasi yang baik dan
maksimal.
3. Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) diharapkan dapat menjadi contoh
baik bagi lembaga kemanusiaan lainnya. Dan hendaknya menjadikan hal
tersebut menjadi motivasi untuk kedepannya agar menjadi lebih maju dan
sukses. Serta selalu menunjukkan hasil kerja nyata untuk masyarakat
yang membutuhkan.
80
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdulsyani, Sosiologi Skemaika, Teori Dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2012), Cet, Ke-4.
Bungin, Burhan, Analisa Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2003.
Bungin, Burhan, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group,2013
Cangara, Hafied, Perencanaan Dan Strategi Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2013
David, Fred R., Strategic Management Manajemen Strategis, Konsep Edisi 10
Jakarta: Salemba Empat, 2006
Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset, 2007.
Effendi, Onong Uchjana, Dimensi-Dimensi Komunikasi Bandung: Alumni, 1981.
Effendy, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004.
Effendi, Onong Uchjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 2003.
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara,2013.
Handoko T, Hani, Manajmen, Yogyakarta, BPFE,1989.
Liliweri, Alo, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta:Kencana Prenada
Media Group, 2011.
Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jakarta : Prenada Media
Group, 2010.
81
Morrisan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional,
Jakarta, Ramdinaprakasa, 2006.
Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Mulyana, Deddy, Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintas Budaya,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.
Nasuhi, Hamid, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ,CeQDA (Center For
Quality Development And Assurance), UIN Syarif Hidayatullah , 2011.
Narwoko, J Dwi Dan Suryanto, Bagong, Sosiologi : Teks Pengantar & Terapan,
(Jakarta: Kencana, 2007) Cet Ke-3
Nasrullah, Rulli, Media Sosial, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015
Nilasari, Senja, Manajmen Strategi Itu Gampang, Jakarta: Dunia Cerdas,2014
Cet-1
Noor, Arifin, Ilmu Sosial Dasar, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997.
Praswoto, Andi, Memahami Metode-Metode Penelitian Jogjakarta : AR-RUZ
Media, 2011
Rakmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007.
Ruslan, Rosady, metode penelitian public Relations dan komunikasi ed.1 cet. 3,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2006.
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007. Cet ke-1
Sunarto, Kamanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2004
Simandjuntak, John P, Dkk, Public Relations, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu,
2003
Sumarsono S, Pendidikan Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka Utama, 2001
Sumarsan, Thomas, Sistem Pengendalian Manajmen Konsep,Aplikasi Dan
Pengukuran Kinerja, Jakarta,PT Indeks, 2013) Edisi Ke-2.
82
INTERNET
https://act.id/tentang/visi_misi- diakses pada tanggal 10-juni-2017, pada pukul
10:20
https://act.id/program/detail/kapalkemanusiaan-diakses pada tanggal 10-juni-
2017, pada pukul 10:20
https://act.id/tentang/manajemen-diakses pada tanggal 2 Agustus 2017, pukul
10.20
https://act.id/tentang/sejarah-diakses pada tanggal 2 Agustus 2017, pukul 10.32
https://www.instagram.com/p/BZSHVyBF-tD/?taken-by=actforhumanity-diakses
pada tanggal 9 Oktober 2017
https://twitter.com/ACTforHumanity-diakses pada tanggal 18 september 2017
Https://Www.Facebook.Com/Aksicepattanggap-Diakses Pada Tanggal 18
September 2017
Frommer, Here's How To Use Instagram-Business Insider. Diakses Tanggal 18
September 2017
https://kumparan.com/aditiarizkinugraha/kapal-kemanusiaan-berisi-1-000-ton-
beras-berlayar-ke-somalia - diakses pada tanggal 13-juni-2017, pukul 13: 10
http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2015/02/Jurnal%20
%20Rizky%20Ramanda%20Gustam%20(02-25-15-06-07-31).pdf diakses
pada tanggal 19-juli-2017, pada jam 12: 38.
https://www.it-jurnal.com/definisi-dan-manfaat-new-media/ diakses pada tanggal
19-juli-2017, pukul 12: 38
LAMPIRAN
TRANSKIP WAWANCARA
Waktu wawancara : 16 Agustus 2017.
Tempat wawancara : Menara 165 officer tower, 11th
floor.
Wawancara : Khairunnisa Permata Sari
Informan : Wahyu Ramdhan Wijanarko - (Integrated Digital Marketing) senior
Content Editor
1. Apa yang melatar belakangi ACT menjadi lembaga kemanusiaan global?
Jelas ya yang pertama-tama ACT berfokuskan pada penanganaan kedaruratan hinggan
meningkat keberdayaan kemudia pendidikan. Tiga point ini merupakan wujud krisis
kemanusiaan yang umumnya emang fokus tadinya di level nasional, namun ternyata
bisa kita lihat ya bahwa ACT terus bergerak di bidang kemanusiaan yang aktif, kreatif
dan produktif. Sehingga langkah ini mempertemukan ACT dengan representasi
bangsa yang menyandang krisis kemanusiaan. Sehingga bisa kita ketahui bahwa
perjalanan ACT dalam membangun program berskala makro merupakan contoh untuk
bangsa-bangsa yang teraniyaya. Permasalahan kemanusiaan yang terjadi bukan
karena disebabkan dengan bencana alam, akan tetapi krisis kemanusiaan yang
berkepanjangan disebabkan karena krisis yang dipicu oleh manusia, ada kekuatan
penindas dan yang ditindas, ada yang kehilangan hak dan menjadi pengungsi,
sehingga salah satu programnya adalah solidaritas kemanusiaan islam. Bukan hanya
itu ACT juga masuk dan melintasi beragam ras, agama juga, dan kita juga pernah
mengadakan implementasi di Nepal dan China. Sekarang bisa kita ketahui bahwa ada
Suriah, Palestina, Somalia hingga 40 negara seperti itu. Memang ACT ini hingga saat
ini tidak hanya melihat krisis di negrinya tapi juga bisa berkontribusi untuk menjadi
duta krisis global. Dan ada satu hal yang menjadi prespektif bukan hanya sekedar
kemanusiaan, kita adalah manusia yang humanis tentunya akan mengundang rahmat
Allah, sehingga investasi kemanusiaan dalam membantu banyaknya orang-orang yang
menderita dan mengengkat sisi kedermawanan orang lain. Kiprah ACT ini juga
inshaallah ya dengan prespektif spiritual yang kita miliki bisa membentengi negri kita
dari krisis kemanusiaan yang bagaimana telah diajarkan oleh agama islam tentunya.
2. Siapa pencetus program kapal kemanusiaan?
Intinya kalo di ACT itu hampir semua program itu, ide program segala macem itu
berasal dari pak yudin, beliau presiden ACT sekaligus pendiri ya foundernya ACT,
emang masyallah visi beliau begitu besar , inspiratif banget deh, termasuk ide-ide
program karena beliau kan dulunya mantan relawan, yaa termasuk juga program kapal
kemanusiaan ini, watu kami kami ngedenger pertama kali juga kaget gitu segede ini
karena ini untuk Somalia, padahal waktu itu saya ingat betul sama sekali belum tahu
gimana caranya punya kapal, mau bikin kapal atau mau beli kapal semacam itu,
beliau sendiri malah beliau belum tau karena visinya saking besar, pokonya kita harus
mengirim bantuan yang besar karena masalah di Somalia itu kelaparan sangat masif,
jadi emang engga mungkin sekali dua kali bisa menyelesaikan masalah disana, dari
situ program kapal kemanusiaan tercetus terus ya dari ide-ide tersebut tim
dibawahnya baru berfikir keras untuk merealisasikan.
3. Tujuan apa yang mendorong ACT untuk menciptakan program kapal kemanusiaan
ini?
Satu hal yang pasti bahwa krisis pangan dan bencana kelaparan yang melanda Afrika
merupakan isu kemanusiaan yang besar dan harus dituntaskan dengan ihktiar yang
besar juga. Bagaimana tidak ya di dunia ini PBB lebih dari 20 juta jiwa di ambang
jurang kematian karena kekringan di tahun 2017 ini. Indonesia diawal
kemerdekaannya, pernah mengirimkan bantuan kepada negara-negara lain dengan
menggunakan kapal laut. Untuk awalan kapal kemanusiaan ini memberangkatkan
1000 ton hasil dari konversi dari donasi masyarakat, lalu dari hasil pengumpulan-
pengumpulan beras masyarakat yang masuk melalui lumbung-lumbung peduli
diberangkatkan juga pada priode ke dua itu melalui Belawan itu mengangkut sekitar
500 ton. Dan satu hal bahwa kapal kemanusiaan ini bukan satu-satunya program
untuk Somalia sekitar tahun 2012, ACT pun rutin memberikan bantuan kepada
Somalia. Awalnya publik Indonesia ada yang sedikit hal yang negatif pada Somalia,
di kareakan bahwa Somalia sering membajak kapal. Namun kita jangan melihat
bangsa dengan hal negative saja, kan tetapi coba lihat banyak sodara-sadara kita yang
seiman ataupun sesame manusia yang membutuhkan bantua kita.
4. Apa setiap organisasi/lembaga kemanusiaan membutuhkan strategi komunikasi?
Ya, karena bagi ACT tujuan utama adalah menebarkan manfaat seluas-luasnya. Ingat
tujuan utamnya adalah manfaat tentunya kebermanfaatan ini hubungannya erat
dengan seluas-luasnya kontribusi mansyarakat Indonesia atau pun dunia,baik dengan
pilantropi donasi ataupun kerelawanaan, sehingga untuk menggerakan banyaknya
kontribusi harus dengan strategi komunikasi yang bagus pula.
5. Strategi komunikasi seperti apa yang dilakukan ACT dalam mensosialisasikan
program kapal kemanusiaan?
Pada saat itu kita membagi pola campaign menjadi tiga (Pre Campaign, Campaign,
Event Campaign). - Prolog seperti penyadaran masyarakat memberikan fakta-fakta di
media sosial, dalam ranah lain masuk juga kemasjid-masjid juga dengan mitra juga
dengan banyak komuniktas yang menjelaskan bahwa di Afrika sana yang masih satu
katulistiwa dan sejajar dengan Indonesia apabila tidak ada samudra hindia maka
Indonesia dengan Somalia itu merupakan negara yang sama. Kita juga menjelaskan
nasib anak-anak disana, manusia-manusia disana, beban yang harus mereka lalui
dengan kondisi kekeringan dan krisis pangan disana. Setau saya sepanjang bulan
maret ada masalah di negara afrika terutama di Somalia. -Launching, lalu dibulan
April kita mulai launcing kapal kemanusiaan dan kita juga menjelaskan bahwa
beberapa titik lumbung peduli yang mengumpulkan beras masyarakat, bukan hanya
uang tapi tentang masyarakat juga, kita jelaskan ACT mempunyai program kapal
kemanusiaan untuk membawa beras untuk kelaparan Afrika ini terjadi sepanjang
bulan April sampai bulan Juni.
- Pemberangkatan kapal pertama pada bulan akhir April dan keberangkatan kedua
pada bulan Juni.
6. Divisi apa saja yang terlibat dalam perumusan strategi?
Perumusan strategi komunikasi ini berjenjang didiskusikan dalam level yang paling
kecil, divisi-divisi dalam komunikasi tentunya ialah IDM (Integrated Digital
Marketing), kemudian meningkat ke CND (Communication Network Departemen)
disitu ada beberapa meeting menegmen, CND lebih mendiskusikan mengelola pola
komunikasi seperti apa yang harus dijalankan, lalu ada MND, CSC, dan IDM tiga
direktorat ini bergabung menjadi CND. Kemudian meninggkat levelnya di diskusikan
pula strategi komunikasi antara di tim di dalam GPC (Group of Philanthropy
Communication), ada PND dan CND, kemudian diskusikan pula bagaimana PND ini
lebih banyak terkait dengan pengelolaan donatur, baik umum secara lisan atau offline
akan tetapi tidak selamanya offline karna bisa berhubungan dengan gmail, sms itu
juga behubungan dengan PND (Philanthropy Network Department) yang lebih ke
digital akan tetapi ada juga PR yang berhubungan secara langsung dengan media
massa, kemudian juga di diskusiakan pula dengan level kumpulan atasan dan disana
juga ada bapak Ahyudin selaku presiden. Jadi strategi komunikasi ini tidak di klem
secara sepihak karena butuh perumusan yang cukup panjang dengan bagaimana
pelaksanaan program dari Global Humaniti Respon, jadi ada GPC (Group Of
Philanthropy And Communication), HND (Humanity Network Department), dan
Oprasional Bagian Pendanaan.
7. Bagaimana bisa merekrut kapal?
Kalau soal kapal balik lagi karena ide awal, lalu kenapa menggunakan kapal? Iya
karena kita butuh sesuatu yang besar dan nyata yang terlihat agar seluruh Indonesia
tau kalau emang kita bangsa yang peduli. Awalnya pun kita belum tahu apakah mau
bikin, mau beli atau bagaimana? Cuma ya balik lagi sering banget kejadian di ACT
atau bahkan di lembanga lain juga bahwa pertolongan pertama itu ada dan nyata.
Pertolongan awal ini datang dalam wujud Samudra Indonesia. Lalu kita kerja sama
dengan pihak Samudra Indonesia dan mungkin SI merupakan pelayaran atau proses
pengiriman pelayaran yang mungkin terbesar se-Indonesia dan mereka sangat antusias
sekali karena tiga tahun lalu kapal mereke di bajak oleh perampok dari Somalia. Dia
bener-bener bilang bahwa air tuba d balas dengan air susu dan mereka pun sangat
bersemangat sekali untuk membawa beras dari sini untuk ke Somalia sana. Dan kita
pun udah sempet ketemu dengan bapak wakil presiden juga (bapak Jk) dapat masukan
segala macam dan sempet ada statement pengennya yang nganter beras kesana ya
dari kapal sinar kudus itu, namun setelah kejadian itu beda kapal itu lah bukti
kebesaran hati dari SI, intiny engga ada yang sulit setelah tahu bahwa ACT
mempunyai program kapal kemanusiaan ini. Untuk kapal semuanya tetep ada biaya
cuma setengahnya bahkan bisa sampai dibawahnya yang semisalkan sebulan harga
mungkin mencapai sekitar 2 Miliyar, nah ini cuma 1 Miliyar untuk oprasional dan
segala macem. Setelah itu Samudra Indonesia sampai sekarang menjadi mitra kita dan
untuk program-program lain bisa untuk di ajak kerja sama, tidak selesai sampai
disana. Itu si jadi soal kapal jatohnya bukan sewa juga, karena kita target 25 ribu ton
itu memang angka untuk ukuran satu kapal. Waktu itu 1000 ton kita titipkan ke
Samudra Indonesia.
8. Faktor apa saja yang harus dipersiapkan dalam perencanaan strategi?
Mungkin di bagi menjadi dua bagian, dari sudut internal kita harus memahami
kekuatan kita apa?, kelemahan kita apa? dan bagaimana kita bisa melihat peluang
yang terjadi dan Eksternal melihat ada engga si faktor ancaman apabila kita
melakukan hal ini.
9. Adakah faktor pendukung dan penghambatan yang di hadapi ACT selama
pelaksanaan program kapal kemanusiaan?
Faktor pendukung, melihat dari sisi internal yang positif, mencoba lihat dari segi
SWOT bahwa ACT memiliki pengalaman mengelola berbagai permasalahan
kemanusia tingkat dunia dan juga tingkat nasional. Somalia bukan pertama kali tadi
saya bilang sejak tahun 2012 pun kita pernah kesana, bahkan rutin kita kesana bisa
sekali, dua kali bahkan berpriode terus menerus kesana,bahkan sampai ada tim yang
kita berangkatkan dengan menggunakan mitra disana. Kita punya pengalaman internal
yang inshaallah yang mumpuni untuk bisa menjalankan program besar seperti kapal
kemanusiaan ini. Yang kedua tentunya terlibatnya masyarakat, kami mempunyai
keyakinan bahwa sangat mendukung tentunya. Menyalurkan amanah itu tentunya erat
kaitannya dengan kedermawanan masyarakat sehingga melihat dari pengelolaan
dalam hal program yang kita jalani atau dalam ajakan komunikasi dari ACT terhadap
masyarakat sangat baik. Melihat peluangnya lagi-lagi bahwa ACT dapat menciptakan
isu-isu dari fakta-fakta yang terjadi. Kita pernah memulai berbagai macam kampanye,
kita lihat bahwa ada masalah di sebrang dunia sana, ACT mengkomunikasikan fakta-
fakta yang ada di sosial media kemudia di dukung juga dengan relawan-relawan yang
ada, tentunya kita juga didukung dengan banyak mitra seperti masjid-masjid, sekolah,
ikamers, jejaring kitabisa.com, bukalapak, lalu dari pabrik figure seperti jihan fahira,
prilly, dwiki darmawan dan masih banyak lainnya.
Faktor hambatannya, bahwa karena program kapal kemanusiaan ini baru pertama kali
mitra-mitra yang mengelola kapal seperti PT. Samudra Indonesia, kemudian ada
banyak sekali program periklanan seperti di google ads, kemudia di makro ads, di
beberapa baliho, saya lupa ada atau tidak tapi setahu saya ada di komuter line ketera,
ada banyak juga ragam iklan yang belom kita gunakan ini kita engga bisa bilang
sebagai penghambat si tapi banyak sekali tantangan di awal itu banyak sekali mitra
dan cara yang kita gunakan dalam program kapal kemanusiaan ini. Lalu dalam hal
ancaman dari masyarakat netizen indonesia, masih banyaknya yang belum tahu terjadi
apa di Somalia sana. Dan masih banyaknya komentar para masyarakat yang
beranggapan bahwa ACT membantu hanya di luar Indonesia, akan tetapi kami hanya
menjelaskan bahwa yang jauh saja dibantu apalagi di dalam negri sendiri, ini
merupakan satu kesatuan.
10. Bagaimana periode evaluasi yang dilaksanakan ACT?
Menjalankan semua program kalau ada planning pasti ada evaluasi tentunya, sehingga
di level paling rendah sebenarnya direktorat, kita ada meeting setiap minggunya
sebenernya ada juga level manajmen keatas, mendiskusikan beragam hal mungkin
planning, monitoring atau evaluasi, atau setiap pekannya ada meeting dari setiap
direktorat. Jadi kita bisa melihat apa perubahan minggu dari sebelumnya, apa yang
akan dikerjakan sebulan kedepannya, apa yang akan kita lakukan sepekan ini,itu yang
sering kita diskusikan seenggaknya ada seminggu sekali untuk mengevaluasikan
seluruhnya.
11. Media apa saja yang digunakan ACT dalam mensosialisasikan program kapal
kemanusiaan?
Yang digunakan ACT dalam mensosialisasikan program kapal kemanusiaan in, saya
mungkin hanya mengambil dari dua sisi yaitu dari media konvensional seperti
spanduk, baliho, koran, iklan-iklan di tv, iklan di radio, umum si biasanya poster-
poster juga masih kita gunakan. Yang kedua media baru, lebih banyak menggunakan
media digital seperti, kita menggunakan media massa online seperti website,
facebook, twitter, Instagram, youtube, google ads, e-commerce. Akan tetapi kita fokus
pada tiga sosial media seperti facebook, instagram, twitter. Dalam hal optimasi ada
juga iklan-iklan di google dan kita juga bekerja sama dengan ikamer seperti
bukalapak, jadi ada satu halaman khusus tapi bukan seperti jualan biasa ya tapi lebih
menjelaskan bagaimana cara berdonasi begitu.
12. Usaha apa saja yang telah dilakukan ACT agar strategi yang digunakan tercapai?
Bahwa tentu agar strategi tercapai kita harus memaksimalkan perencanaan,
planningnya harus lebih di rencanakan, dan tentunya kita harus memplanning sesuatu
yang lebih kreatif, terukur dan lebih bisa kita pertanggung jawabkan seperti itu. Jadi
utamnya adalah kita menciptakan perencanaan bagaimana agar manfaat program
kapal kemanusiaan ini bisa menjadi besar dan jumlah berasnya juga semakin banyak,
sehingga jangkauan dalam komunikasi sendiri juga harus semakin luas dan semakin
banyak orang yang mengetahui kita rencanakan disana mau foto, video, desaign atau
yang lain kita maksimalkan. Bukan hanya melaksanakan namun juga
memplanningkan kata-kata apa yang sesuai, gaya design apa yang bisa diterima.
Kemudia dalam hal monitoring ada hal yang terukur dan dilihat setiap pecan kita
adakan evaluasi.
13. Adakah langkah alternatif yang akan dilakukan jika target tidak tercapai?
Pokonya kita terus bergerak, dan terus malaksanakan kemampuan kerja- kerja besar
kita sesuai hingga batas kemampuan, kita mencari banyak hal yang memang
mengerjakan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dan contoh seberti
program kapal kemanusiaan ini, kita belom pernah melakukan tapi kita bisa
melakukan dan Alhamdulillah kita bisa. Tiba-tiba kita mencoba menghubungi dengan
mitra kapal laut dan ternyata ada di komunikasi seperti itu. Kita belom pernah atau
bahkan dulu sedikit sekali kita menggunakan sosial media, bazer-bazer gitu yaa.
Bahkan testimony artis yang dulunya kita mau nyolek artis saja supaya dia mau
bersuara kayanya gimana gitu, kaya engga mungkin tapi ternyata sekarang, sedikit
kita kasih kabar keadaan yang di Somalia, dan sekarang banyak sekali pabrik figure
yang tergerak hatinya untuk mengajak folowernya, netizen atau bahkan fansnya untuk
berdonasi juga. Jadi terus bergerak dan laksanakan sesuai hingga batas kemampuan
kita, itu lah salah satu alternatif agar semua target kita tercapai
14. Apa yang menjadi tolak ukur kesuksesan act dalam setiap programnya?
Tidak ada tolak ukur yang sangat dominan akan tetapi di ACT mempunyai tiga pilar
seperti kemanusiaan (humanity), kerelawanan (volunteerism) dan dermawaan
(philanthropy). semua itu bisa menjadi satu dari kesatuan dari tiga pilar ACT.
15. Bagaimana cara ACT dalam membangun komunikasi yang efektif dengan mitra?
Ada satu kunci dalam menjaga komunikasi yang efektif dengan mitra yaitu
keefektifan bahwa ACT selalu memulai kepercayaan mitra dengan rumus ACT juga,
Aksi + Comunnication = Tras. Kita mamberitahukan bahwa ya, kita mempunyai aksi
nyata. Di Somalia sana kita memiliki program apa saja memberikan cerita yang sesuai
fakta-fakta yang asli terjadi disana, kita berikan kejujuran, dokumentasi, lalu kita
komunikasikan dengan bahasa yang mungkin bisa dipahami. Ingat mitra ACT ini
bukan hanya dari perusahaan, bahkan beberapa kali kita datang ke TK, playgroup,
SD. Bayangin deh anak TK itu ngumpulin beras sebotol minuman mineral gitu, kita
mendongeng itu dengan mitra yang berada disekolah-sekolah. Dengan masjid kita
juga infokan dengan komunikasi yang sesuai juga bahwa di Somalia itu 90% atau
bahkan nyaris di angka 100% itu penduduk muslim sodara seiman kita. Dengan mitra-
mitra perusahaan kita juga menjelaskan termasuk perusahaan periklanan, sehingga
kita Alhamdulillah mendapatkan tras positif.
16. Apa yang dilakukan ACT dalam mempertahankan eksistensinya?
Dalam mempertahankan eksistensi pastinya kerja nyata kita utamakan, namun
pastinya ada hal bahwa audit financial kita juga transparansikan, kami persembahkan
hasil-hasil audit keuangan dan wajah tanpa pengecualian sebuah strata stategi dalam
sebuah financial sebagai wujud penghormatan kita terhadap donatur. Kemudian bukan
hanya tentang uang dan laporan kita juga menyampaikan laporan bahwa mencapai
sebuah proses inshaallah ada hasil, kita juga menyampaikan sebuah proses dari awal
sampai kita sampai ke tanah Somalia dulu atau program kita yang lain. Jangan berani-
berani mencoba mengajak public berdonasi tanpa berani mempertanggung
jawabkannya, kami menunjukkan bahwa kami mempunyai aksi, kita sama-sama
beraksi. Qodarullah tim ACT bisa mencapai Somalia namun kita di Indonesia juga
bisa bergerak untuk Somalia. Komunikasi ACT di media sosial bisa terpantau tanpa
interpensi, jika melihat yang di kampanyekan dipandang baik, kuat dan menginspirasi
publik dan netizen tentunya akan objektif dalam menilai, suka atau tidak suka,
berdebat atau pun mengiyakan, bisa disaksikan setiap saat memalui kolom komentar,
itu juga salah satu bentuk eksistensi kita juga. Kerja-kerja media sosial yang terpantau
public juga hasilnya pun diketahui, kampanye live report aksi dilapangan hampir
selalu memperoleh hasil positif dan itu otomatis menjadi indicator besar kecilnya
kepercayaan. ACT melekatkan keharusan live report untuk setiap implementasi
program-programnya. Ada banyak sekali dalam mempertahankan eksistensi utamanya
adalah transparansi terkait keuangan, komunikasi, kepercayaan publik dan aksi-aksi
yang telah kita lakukan.
Jakarta, Oktober 2017
Mengetahui
Wahyu Ramdhan Wijanarko
TRANSKIP WAWANCARA
Waktu wawancara : 16 Agustus 2017
Tempat wawancara : Menara 165 officer tower, 11th
floor
Wawancara : Khairunnisa Permata Sari
Informan : Aria Rahadyan - (Integrated Digital Marketing) Content Manager
1. Apakah kelebihan dan kekurangan media sosial yang digunakan ACT?
Kalau secara angka jumlah follower kami sudah Alhamdulillah di bandingkan
lembaga lain. Di twitter emng udh lebih dulu lebih banyak jumlah follower, kalau
facebook kan kita baru fokus selama dua tahun terakhir ini, Eeem itu semua kelebihan
secara kuantitas. Informasi yang saya dapatkan dari orang luar yang sampai ke kami
bahwa conten ACT ini lebih baguslah dari pada lembaga lain. Karena emang balik
lagi kisi-kisi yang saya denger bahwa di lembaga lain tidak seserius ACT dalam
mengelolah sosmednya kalau di ACT saja sudah ada 14 orang tim IDMnya kalau
dilembaga lain bahkan yang saya tahu kurang dang dari 5 orang.
2. Apa saja kendala yang dihadapi pihak act di media sosial?
Salah satu kendala pada program itu pun tidak dispesifikasi. Kalau disimpulkan kami
ya lebih seriuslah dalam mengelola media. Salah satunya itu si kecepatan di sosial
media ACT, kita bisa bilang kalau isu dunia saat itu terjadi dengan bebrapa menit
akan kita posting tentunya, termasuk ya tentang Somalia ini. Karena pertama
keunggulannya ini merupaka karena mitra juga, kita punya jejaring global di Somalis
ada, dipalestin juga ada, jadi informasi terkini pun bukan hanya cepat tapi valid
karena langsung dari tangan pertama.
3. Media apa saja yang digunakan act dalam melakukan sosialisasi program kapal
kemanusiaan?
Eem, mungkin hampir semua channel media yang kita optimalkan, termasuk TV tapi
bukan dengan cara memasang iklan, misalkan kami di undang sebagai narsumber.
Kalau di ranah media itu kita gunakan channel youtube, facebook, instagram, twitter
si.
4. Apa setiap organisasi/lembaga kemanusiaan membutuhkan strategi komunikasi di
media sosial?
Iya, harus punya strategi di media sosial karena kalo emang engga punya strategi dan
kalau jatohnya tidak serius dalam mengelolah media sosial itu engga dosa juga si tapi
bakal jadi ruginya gede banget gitu, soalnya potensi di media sosial sebesar itu kan,
apalagi sekarang udah ada digital segala macem, makin kedepan semua orang makin
tau pasti media sosial. Jadi emang mau lembaga itu maju dan mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat segala macem maka harus serius juga dalam menggarap
media sosial berserta strategi-strateginya dan minimal salah satu perwujudannya itu
ya harus ada tim khusus yang mengelola sosial media. Bahkan sosial media itu kan
satu organ kecil dari digital, Alhamdulillah si di ACT sekarang sudah menuju arah
pengoptimalan yang efektif, engga cuma di sosial media tapi sekarang kita lagi
menggarap banyak channel, mungkin engga semua kita secara teknis yang
optimalisasi tapi ada juga dari mitra. Salah satu yang baru kita garap tuh, gimana
caranya video-video campaign ACT muncul kompas.com dan di berbagai aplikasi-
aplikasi lainnya tanpa harus kita ngontak kompasnya dengan mitra aja itu udah bisa
kerjasama dan video kita udah bisa muncul dimana-mana itu website, news portal.
Dan itu balik lagi ke unggulan dari dunia digital yang emang efektif. Dan kenapa
penting karena yang lebih mudah bisa melihat citra suatu lembaga itu melalui sosial
media.
5. Apa manfaat dari strategi komunikasi di media sosial?
Manfaatnya itu media sosial itu bukan hanya melihat citra tapi juga proses konversi
donasi, tanya jawab, menjelaskan lebih rinci dari semua hal yang terkait dengan
komunikasi itu semua udah bisa masuk dalam sosial media. Dan bisa kita bilang kalau
kapal kemanusiaan ini salah satu peletuk like dan comment tertinggi semenjak
beberapa tahun terakhir setelah sosial media ini di buat, peninggkatan jumlah like
menjadi lebih banyak semenjak itu.
6. Media sosial apa saja yang populer dan sering di kunjungi oleh public?
Kalau secara trend si emang instagram yang paling meningkat, kalau facebook itu
dulu sempet menurun tapi sekarang sudah meninggkat lagi, kalau yang masih sering
turun menerus itu twitter. Kalau di ACT semua media kami gunakan tapi secara fokus
kerja kami memang secara jumlah target-taget itu lebih ke facebook nomor satu, lalu
memang yang paling efektif itu facebook, instagram dan twitter.
7. Bagaimana strategi act dalam membangun interaksi dengan masyarakat di media
sosial?
Strateginya itu, yaa namanya lembaga sosial kita pasti harus Menjaga amanah atau
kepercayaan jangan sampai mengecewakan apalagi terhadap para donator dan publik
yang sudah menyisihkan sebegian hartanya kepada ACT untuk disalurkan pada yang
membutuhkan, jadi emang tentunya harus menjaga kepercayaan. Yang pasti kalau
dalam pemberita menjaga kualitas itu penting, kecepatan respon, lalu menjaga
kevalidan informasi.
8. Selain melalui media sosial adakah strategi lain untuk mensosialisasikan setiap
programnya?
Untuk campaignnya dalam program kapal kemanusiaan ini yang menjadi nilai
tambah baru buat kami di ACT itu salah satunya mendapat banyaknya artis-artis
endorser di intagram terutama, ya itu mereka menggaungkan program ini. Artis-artis
yang bisa kita ajak dan mereka yang mau ikut itu lebih ngebantu, dan Alhamdulillah
ya ini si sangat ngebantu ewernestnya si jadi itu bisa menjadi catatan tambahan di
program ini, dan salah satu campaign ACT yang paling sukses yang mendapatkan
dukungan dari endorser. Mulai dari ust misalnya ust Amir Faisol dan para arti seperti
Prilly Latuconsina, atau arti seniornya sepeti dicky darmawan beserta istri, bahkan
sampai ada yang dari kalangan youtuber, selebgram, tidak hanya itu juga kami pun
memanfaatkan iklan di google, facebook, instagram. Intinya salah satu yang kita
optimalkan ya ini dari iklan di media sosial.
9. Bagaimana langkah pengevaluasian dari setiap strategi yang sudah berjalan melalui
media sosial?
Jujur sebenernya untuk evalusi sebenernya kita lebih ke angka-angka yang kita pakai,
kan kalau di facebook kan itu campaignnya mungkin dari jangkauannya dan yang dari
indicator itu bisa ketahuan dari satu post nah nanti bisa kita lihat berapa jumlah like,
comment, search, dan lainnya dan bisa di bandingkan dengan konten sebelumnya.
Nah itu dia yang menjadi bahan evalusi buat kita ternyata dengan conten jenis tulisan,
bahasa yang sepeti ini bisa lebih. Padahalkan kalau di sosial media ini kita ini kan
kalau kita buka timeline isinya bukan ACT tapi ada lembaga lainnya akan tetapi
gimana caranya di arus pesan tersebut ada conten ACT yang sampai dan di baca oleh
publik. Evalusi gunanya bagaimana pesan yang kita sampaikan ke public itu bisa
sampai. Jadi evaluasinya lebih ke angka-angka itu tadi ya, dari situ kita bisa tahu apa
yang kurang apakah dari timeingnya atau dari contetnnya yang kita posting malem
lebih banyak like dan lainnya ketimbang yang sore, indicator tadi menjadi bahan
evalusi bahwa yang conten malem lebih di rencanakan dengan baik. Itu semua evalusi
untuk strategi conten selain itu kalau ada angka-angka lagi itu masuk pada evalusi
donasi misalkan dengan gaya donasi seperti ini, ko donasi agak menurun ya...berarti
kontennya juga harus diperbaiki. Jadi ada dua macam cara dalam memposting conten
seperti soft posting itu seperti mengajak public atau memberi tahu ke public bahwa
qurban di ACT begini loh.. tanpa harus membeberkan no rekening sedangkan hard
posting itu sepeti conten qurban yang langsung membeberkan no rekening. Dalam
beberapa kali kesempatan kita pun pernah mengadakan penelitian, sesuai tuh bahwa
media sosial ACT itu menjadi salah satu pertimbangan orang untuk berdonasi karena
itu ada pernyataan dari mreka dan itu salah satu bahan evaluasian untuk kita.
10. Adakah hambatan dalam melakukan sosialisasi program kapal kemanusiaan di media
sosial?
Hambatan yang gede si engga ada hambatan yang berarti ya, tapi mungkin kalau ada
program yang global misalkan untuk target yang luar negri itu si kadang ada aja yang
comment nyinyir, misalkan ngomong ngapain bantuin jauh disana terus atau bahan
yang nyeletuk itu semua selalu ada dari dulu cuma yang bikin beda itu kalau dulu
saya masih merespon satu-satu dan menjawab dengan akun resmi ACT bilang kalau
nanti akan ada program dalam negri atau bilang silahkan cek website itu dulu, tapi
kalau sekarang Alhamdulillah sebelum kita tahu ada commen yang aneh-aneh udah
banyak di bawahnya udah banyak yang balik commen dengan membela ACT atau
bilang langsung cek website ACT. Uniknya kapal kemanusiaan ini mungkin bisa jadi
salah satu kesuskesan juga, bahwa sosial media bukan hanya menarik orang untuk
berdonasi saja tapi bisa untuk mempengaruhi orang lain dan mempengaruhi orang
lainnya lagi.
11. Tugas IDM itu seperti apa?
Mengelola aset digital lembaga untuk menjalin relasi dengan masyarakat guna
meningkatkan rasa kemanusiaan filantropy dan kerelawanan, lebih mengakan
kerelawanan dan kedermawanaan masyarakat itu lebih meningkat dengan adanya
pengelolaan asset digital lembaga berupa sosial media maupun website.
12. Ada berapa orang yang menjadi admin di medsos ACT? Adakah pelatihan khusus?
Seberenya hampir seluruh anggota IDM menjadi admin, akan tetapi yang khusus
membuat contend an menjawab komentar-komentar yang ada di sosmed sekita ada
enam orang, saya salah satunya selebihnya tim ngebus atau mengiklankan seperti itu.
13. Adakah proses monitoring media sosial tersebut?
Pastinya ada ya, setiap harinya pukul 5 sore biasanya selalu ada relay report yang
isisnya konten dan link yang terpublis, jadi lebih ke kualitatif ya konten apa saja yang
diangkat pada hari ini?, kemudia ada juga monitoring setiap pekan yaitu setiap
jum’atnya ada relay report dan ini lebih ke kuantitatif ini lebih membahas like, budget
yang terpakai biasanya dan ada satu hal yaitu setiap harinya selalu ada donasi harian
yang masuk, namanya juga digital marketing tentunya kita mengajak masyarakat
untuk ikut berpartisipasi dalam kerelawanan gitu.
14. Apa saja tahapan-tahapan strategi komuikasi di media sosial?
Kita si lebih banyak pakenya ini ya, seperti skema digital marketing, attention,
interest,, search, action and share. Jadi yang pertama mengajak masyarakat untuk
lebih awareness, sedangkan attention lebih menarik perhatian, lalu membuat
masyarakat interest terhadap komunikasi kita, biasanya di tahapan search tersebut
masyarakat mulai mencari tahu di google tentang ACT, lalu sebagian dari mereka
mulai action dengan cara ada yang berdonasi karena dia sudah mulai interesh atau
menjadi relawan dan yang terakhir ada serch selain mereka ada yang ingin menjadi
relawan atau hanya berdonasi akan tetapi ada juga yang hanya menshare atau
berkomentar positif. Tapi itu semua engga baku ya sangat berubah-ubah tergantung
fenomena apa pada saat itu.
15. Boleh di jelasin engga, bagaimana tahapan awal konten sampai akhirnya bisa posting
di medsos ACT?
Skemanya pasti tiga (collecting, managing, distribution) awal mengumpulkan bahan-
bahan dari mitra yang ada di Somalia atau relawan yang ada di lumbungpeduli atau
bahkan berita-bertita yang tersebar di luar negri atau pun dari dalam negri. Setelah
mengumpulakan dilanjut dengen mengelola kita mau jadiin bentuk video atau
postingan dalam bentuk foto dengan memberikan teks dibawahnya atau bisa juga di
ubah menjadi bentuk twitter ataukah tidak jadi pakai itu kita seleksi juga. Selanjutnya
distribusi tentunya di posting atau disebar luas kan ke jejaring relawan, masyarakat,
group whatsapp kita mendistribusikan ke chanel-chanel yang kita punya.
16. Adakah trik khusus untuk membuat tampilan media sosial ACT menarik?
Tampialn ini ada 2 hal ya, ada dalam bentuk tulisan dan audio visul. Jika dalam
bentuk tulisan tentunya kita harus mengelola data yang baik kemudian mengajak
partisipasi netizen dengan mengajak masyarakat untuk berdonasi atau berpartisipas
ataubahkan hanya dengan bantu share tulisan agar banyak masyarakat yang tahu, atau
dalam bentuk keriuhan kita memaparkan beberapa fakta tentang kapal kemanusiaan.
Kemudia dalam bentuk visual itu jelas foto, video, desaign itu dibuat semenarik
mungkin. Video yang kita publis itu umumnya hanya 1 menit karena kan kalau
instagram kan memang batas maxmimal itu hanya 1 menit ya, kalau pun terlalu
panjang nanti tidak terlalu menarik dan ada teks di bawahnya walaupun tidak ada
suaranya akan tetapi netizen pun bisa tahu maknanya dari video tersebut, jika ada
audionya mungkin itu lebih pertegas audionya atau sedikit diberikan backsound.
Tidak hanya itu kita juga buat video animasi dalam bentuk kartun-kartun, kita juga
bikin komik yang kerjasama dengan komikus-komikus. Ada satu hal yang menarik di
tampilan media sosial ACT bahwa adanya live streaming langsung dari lokasi, jadi
jika kapal kemanusiaan itu dari persiapan petani panennya, meningkat dari saat
gudang-gudang dikumpulukan, dan pada saat beras-beras itu dinaikan ke kapal,
sampai kapal itu tiba di Somalia kita selalu mengadakan live streaming, makanya
semua itu yang membuat media sosial ACT menarik.
17. Sehari berapakali media sosial ACT memposting program-programnya?
Untuk facebook dan instagram rata-rata sehari kita sampai 4-5 postingan, engga hanya
satu tema tapi semua berbeda tema,meskipun jika kita mengangkat kapal
kemanusiaan 75% adalah informasi tentang kapal kemanusiaan dan selebihnya
program ACT lainnya. Jika twitter biasanya setiap 15 menit cenderung real time, dan
untuk yang lainnya biasanya mengikuti. Kalau website kalau ada berita terbaru baru
kita posting, dan jika ada perbaikan- perbaikan revisi, kalau untuk youtube jika live
streaming sudah slesai maka langsung kita upload lagi di youtube dan jika ada
testimony oleh public figure kita upload, selain instagram dan facebook waktunya
relative.
18. Adakah kerjasama medsos ACT dengan pihak lain?
Medsos biasanya kita lebih banyak bekerja sama dengan public figure, artis-artis dan
ustad-usatad, yang mengajak fansnya dan masyarakat untuk ikut peduli,
Alhamdulillah sudah banyak public figure yang berpartisipasi untuk mengucapkan
testimoninya, dan mengajak masyarakat untuk peduli untuk Somalia dalam program
kapal kemanusiaan ini.
19. Seberapa berpengaruhnya sosial media dalam mensosialisasikan program kapal
kemanusiaan ini?
Sangat berpengaruh, coba boleh di cek awal tahun soal isu adanya kelaparan di
Somalia itu, kemudia isu berkembang itu karena di awali melalui sosial media.
Hingga akhirnya masyarakat pun ikut tahu isu atau bahkan keadaan di Somalia sana,
memang dari sosmed itu, setelah itu mungkin baru di beritakan melalui media masa.
Nah setelah di sosial media ramai biasanya muncul tuh, di majlis- majlis atau
komunitas atau bahkan masjid-masjid perusahaan itu biasanya galang dana atau
biasanya itu ya bikin lumbung peduli yang mengumpulkan beras.
Jakarta, Oktober 2017
Mengetahui
Aria Rahadyan
Dokumentasi kapal kemanusiaan sebelum keberangkatan ke Afrika
Wawancara peneliti dengan narsum melalui Email
Dokumentasi peneliti dengan narsum (Wahyu Ramdhan Wijanarko - Aria Rahadyan)