Upload
hadan
View
263
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)1
STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN
KOMPUTER PT KERETA API REGIONAL III
PALEMBANG
R.M. Indra Rizki Setiawan
1, Deni Erlansyah
2, Nia Oktaviani
3
Mahasiswa Universitas Binadarma1, Dosen Universitas Binadarma
2, Dosen Universitas Binadarma
3
Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma
Jl.Ahmad Yani no.12 Plaju Palembang
Telp. (0711) 515679 ext.177, Faks. (0711) 515679 ext 124
Pos-el: [email protected], [email protected]
3
Abstract : All activities in PT Kereta Api Regional III Palembang already have WLAN network facilities
ranging from internal circles. All the activities supported by the need of a good and robust network system.
Application of Quality of Service (QoS) is the solution of the above problems. To find out how much QoS PT
Kereta Api Regional III Palembang, then it is necessary for the analysis of measurable QoS parameters to be
used by delay, packet loss and throughput. This study has used Axence NetTools 5 and descriptive methods.
and perform simulations with software cisco packet tracer student.
Keywords: Internet, Quality of Service ( QoS ), Descriptive Methods, Cisco Packet Tracer Student.
Abstrak : Semua kegiatan di PT Kereta Api Regional III Palembang telah mimiliki fasilitas internet WLAN,
mulai dari kalangan internal. Untuk mendukung semua kegiatan tersebut perlu adanya sebuah sistem jaringan
internet yang baik dan handal. Penerapan kualitas layanan Quality of Service (QoS) merupakan solusi dari
masalah diatas. Untuk mengetahui seberapa besar QoS pada PT Kereta Api Regional III Palembang, maka
perlu dilakukan analisis pengukuran QoS dengan parameter yang digunakan delay, packet loss dan
throughput. Tools yang digunakan dalam penelitian ini Axence Nettools 5 dan metode yang digunakan
adalah deskriptif. dan melakukan simulasi dengan software cisco packet tracer student.
Kata Kunci : Internet, Quality of Service (QoS), Metode Deskriptif, Software Cisco Packet Tracer Student.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia telekomunikasi
saat ini sangat pesat seiring dengan
peningkatan kebutuhan layanan yang cepat
dan efisien. Komputer-komputer yang
terhubung dengan jaringan Internet yang
bertujuan untuk memudahkan komunikasi
antar direktorat dan hanya bisa di akses oleh
kalangan internal saja, setiap kantor
direktorat mempunyai workstation masing-
masing. Jaringan komputer yang digunakan
PT Kereta Api Regional III Palembang
adalah jaringan WLAN (Wireless Local Area
Network). merupakan jaringan milik pribadi
di dalam sebuah gedung yang bertujuan untuk
memakai bersama dan saling bertukar
informasi.
Masalah yang sering dihadapi adalah
masih sering terjadi kepadatan (overload)
yang dapat menyebabkan kelemahan saat
mengirim dan mengakses data juga sering
mengalami loss pada saat mengirim data.
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)2
Dari permasalahan diatas, dianggap perlu
dilakukan strategi optimalisasi terhadap
kinerja jaringan komputer. PT KERETA API
Regional III Palembang.
Tujuan dari penelitian ini mengukur
kinerja jaringan komputer, dengan QoS
(Quality of Service) menggunakan software
Axence NetTools 5 untuk mengetahui Delay,
Throughput dan PacketLoss. Kemudian
memberikan strategi terhadap jaringan
komputer PT Kereta Api Regional III
Palembang agar dapat mengetahui faktor-
faktor yang menyebabkan kelemahan saat
mengirim dan mengakses data.Kemudian
melakukan simulasi menggunakkan software
cisco packet tracer student.
2. Kualitas Layanan (QoS)
Menurut Ningsih dkk (2004) Quality of
Service adalah kemampuan sebuah jaringan
untuk menyediakan layanan yang lebih baik
lagi bagi layanan trafik yang melewatinya.
QoS merupaka sebuah sistem arsitektur end
to end dan bukan merupakan sebuah feature
yang dimiliki oleh jaringan. Quality of
Service suatu network merujuk ke tingkat
kecepatan dan keandalan penyampaian
berbagai jenis beban data di dalam suatu
komunikasi. Quality of Service digunakan
untuk mengukur tingkat kualitas koneksi
jaringan internet. Terdapat 3 tingkat QoS
yang umum dipakai, yaitu best-effort service,
integrated service dan differentiated service.
1. Best-Effort Service
Best-effort service digunakan untuk
melakukan semua usaha agar dapat
mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan.
Penggunakan best-effort service tidak akan
memberikan jaminan agar paket dapat sampai
ke tujuan yang dikehendaki. Sebuah aplikasi
dapat mengirimkan data dengan besar yang
bebas kapan saja tanpa harus meminta ijin
atau mengirimkan pemberitahuan ke jaringan.
2. Integrated Service
Model integrated service menyediakan
aplikasi dengan tingkat jaminan layanan
melalui negosiasi parameter-parameter
jaringan secara end-to-end. Aplikasi-aplikasi
akan meminta tingkat layanan yang
dibutuhkan untuk dapat beroperasi dan
bergantung pada mekanisme QoS untuk
menyediakan sumber daya jaringan yang
dimulai sejak permulaan transmisi dari
aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan
mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda
bahwa jaringan mampu menerima beban
yang akan dikirimkan aplikasi dan juga
mampu menyediakan QoS yang diminta
secara end-to-end. Untuk itulah suatu
jaringan akan melakukan suatu proses yang
disebut admission control. Admission control
adalah suatu mekanisme yang mencegah
jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS
yang diminta tidak dapat disediakan, maka
jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke
aplikasi agar dapat memulai untuk
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)3
mengirimkan data. Jika aplikasi telah
memulai pengiriman data, maka sumber daya
pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi
tersebut akan terus dikelola secara end-to-end
sampai aplikasi tersebut selesai.
3. Differentiated Service
Model terakhir dari QoS adalah model
differentiated service. Differentiated service
menyediakan suatu set perangkat klasifikasi
dan mekanisme antrian terhadap protokol-
protokol atau aplikasi-aplikasi dengan
prioritas tertentu di atas jaringan yang
berbeda. Differentiated service bergantung
pada kemampuan edge router untuk
memberikan klasifikasi dari paket-paket yang
berbeda tipenya yang melewati jaringan.
Trafik jaringan dapat diklasifikasikan
berdasarkan alamat jaringan, protocol dan
port, ingress interface/klasifikasi lainnya.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Selama kurang lebih dua bulan yang
berlangsung antara tanggal 12 April 2016
sampai 12 Juni 2016 pada jam kerja. Lokasi
penelitian PT KERETA API Regional III
Palembang di Jl. Jend A.Yani 13 Ulu
No.541, Palembang, Sumatera Selatan.
Waktu dan pelaksanaan penelitian di PT
KERETA API Regional III Palembang.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
terdiri dari:
1. Hardware (Perangkat Keras)
a. Sony Vaio Intel(R) Core i5-3337U
CPU @I.80GHZ. 4GB RAM.
b. HDD 750 GB.
2. Software (Perangkat Lunak)
a. Axence Nettools 5.0 sebagai alat
pengukur parameter.
b. Cisco Packet Tracer Student sebagai
alat untuk melakukan simulasi.
c. Microsoft Office, sebagai media
penulisan penelitian.
d. Microsoft Mozila Firefox, sebagai
browser.
e. Microsoft Windows 8, sebagai sistem
operasi.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis dalam
melakukan Strategi Optimaslisasi Kinerja
Jaringan Komputer lokal pada PT KERETA
API Regional III Palembang yaitu (Reky
Febriyudhi, 2009):
1. Pengamatan ( Observation )
Observasi merupakan pengamatan
secara langsung. Pengamatan dilakukan
dengan mengamati infrastruktur jaringan
LAN (Local Area Network) dan WLAN
(Wirelles Local Area Network) yang ada
pada PT Kereta Api Regional III
Palembang.
2. Wawancara ( Interview )
Melakukan wawancara langsung dengan
administrator jaringan dan pegawai PT
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)4
Kereta Api Regional III Palembang,
mengenai hal – hal yang berhubungan dengan
objek yang ditinjau.
3. Studi Pustaka (Literature)
Untuk mendapatkan data-data yang
bersifat teoritis yaitu dengan cara membaca
literature yang relevan dengan pengamatan
yang penulis lakukan. Penulis mencari
referensi melalui buku-buku, jurnal-jurnal
yang berkaitan dengan permasalahan yang
penulis angkat.
3.4 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan
metode deskriptif (descriptive research),
metode penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk menggambarkan atau
menjelaskan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta dan sifat populasi
tertentu. Dengan kata lain pada penelitian
deskriptif, peneliti hendak menggambarkan
suatu gejala, atau sifat tertentu, tidak untuk
mencari atau menerangkan keterkaitan antar
variabel.
Penelitian deskriptif hanya melukiskan
atau menggambarkan apa adanya. Metode
penelitian ini tidak diarahkan untuk
menjelaskan hubungan seperti dalam suatu
rumusan hipotesis, dan juga tidak
memprediksi atau meramal implikasi apa
yang akan terjadi manakala suatu variabel
dimanipulasikan. Penelitian deskriptif hanya
mengumpulkan data untuk menggambarkan
fenomena yang sedang terjadi (Sanjaya
2013).
3.5 Metode Analisis Data
Sebelum melakukan Strategi
Optimalisasi kinerja Jaringan Komputer Pada
PT KERETA API REGIONAL III
Palembang, peneliti harus mengukur kinerja
jaringan yang ada terlebih dahulu
menggunakan Quality Of Service (QoS) yang
terdiri dari beberapa parameter, yaitu
throughput, delay dan packet loss.
1. Delay
Delay adalah tenggang waktu yang
dibutuhkan mulai mengirim data sampai
dengan data diterima, kualitas suatu jaringan
sangat terpengaruh oleh besarnya suatu delay.
Menurut versi TIPHON (Joesman 2008).
besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
Tabel 1. Performansi jaringan berdasarkan
delay standarisasi Tiphon.
Kategori Latency Besar Delay
Sangat bagus <150 ms
Bagus 150 s/d 300 ms
Sedang 300 s/d 450 ms
Jelek >450 ms
(Sumber : TIPHON )
2. Throughput
Throughput adalah jumlah data
persatuan waktu yang dikirim untuk suatu
terminal tertentu di dalam sebuah jaringan,
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)5
dari suatu titik jaringan atau suatu titik ke
titik jaringan yang lain. Sistem throughput
atau jumlah throughput adalah jumlah rata-
rata data yang dikirimkan untuk semua
terminal pada sebuah jaringan.
3. Packet Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter
yang menggambarkan suatu kondisi yang
menunjukkan jumlah total paket yang hilang,
dapat terjadi karena collision dan congestion
pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada
semua aplikasi karena retransmisiakan
mengurangi efisiensi jaringan secara
keseluruhan. Nilai packet loss sesuai dengan
versi TIPHON (Telecommunications and
Internet Protocol Harmonization Over
Networks) (Joesman 2008) sebagai berikut :
Tabel 2. Performansi jaringan berdasarka
packet loss standarisasi Tiphon.
Kategori Degradasi Packet Loss
Sangat bagus 0 %
Bagus 3 %
Sedang 15 %
Jelek 25 %
(Sumber : TIPHON )
3.6 Software Yang Digunakkan
Aplikasi yang digunakan untuk
mengukur parameter QOS yang terdiri dari
delay, throughput dan packet loss adalah :
1. Software Axence NetTools 5
Agus Setiawansyah (2012) Aplikasi
untuk menguji konektivitas sebuah jaringan
dengan cara mengirimkan paket data ke
server yang dituju dari data yang dikirimkan
tersebut dilihat didapat nilai throughput,
delay dan packetloss.
Gambar 1. Software Axence NetTools 5.
2. Cisco Packet Tracer Student.
Phillips dkk (1976), simulasi merupakan
cara yang paling sesuai untuk memperoleh
jawaban yang relevan.
1. Simulasi memungkinkan untuk belajar
serta bereksperimen terhadap interaksi
yang kompleks dari sistem.
2. Melalui simulasi dapat dipelajari efek
perubahan lingkungan, organisasi
maupun informasi terhadap operasi
sistem.
3. Simulasi dapat berfungsi sebagai sarana
uji coba untuk menilai kebijakan baru
ataupun pengambilan keputusan dalam
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)6
operasi sistem, sebelum memutuskan
untuk menerapkannya pada sistem nyata.
Gambar 2. Cisco Packet Tracer Student.
3.7 Kerangka Berpikir
Untuk menyelesaikan laporan tugas
akhir ini, diperlukan suatu kerangka berpikir
yang bertujuan agar penelitian ini lebih ter-
arah dalam menulis laporan. Berikut adalah
kerangka berpikir penulis:
Dalam kerangka konsep penelitian ini,
untuk kualitas layanan internet parameter
yang akan diukur dan analisis terdiri dari
packet loss, delay dan throughput, sehingga
didapat besar kualitas layanan yang harus
dipenuhi atau yang memenuhi standar
kualitas layanan dari versi TIPHON serta
menganalisis kepuasan pengguna
menggunakan metode Deskriptif (Descriptive
Methods). Kerangka berpikiranya adalah
sebagai berikut:
Gambar 3. kerangka berpikir.
4. Hasil QoS
4.1 Analisis Jaringan WLAN
1. Packet Loss
Packet Loss Dari hasil pengukuran yang
telah dilakukan pada jaringan PT Kereta Api
Regional III Palembang, didapat dalam
bentuk persentase (%). Berdasarkan
standarisasi TIPHON untuk kategori
degradasi packet loss sangat bagus jika 0 %,
bagus jika 3 %, kategori sedang jika 15 %
dan kategori jelek jika 25 %. Hasil
pengukuran untuk setiap perangkat sebagai
berikut.
Tabel 3. Hasil packet loss R. Dokumentasi.
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)7
Tabel 4. Hasil packet loss SM Pengamanan.
Tabel 5. Hasil packet loss SM Pelayanan.
Tabel 6. Hasil packet loss SM Keuangan.
Tabel 7. Hasil packet loss SM Jalan & Rel.
Berdasarkan tabel diatas untuk
perangkat Server 1, Server 2 dan Server 3
didapati persentase packet loss pada pada PT
Kereta Api Regional III Palembang terbesar
7% sedangkan untuk Server terkecil
sebesar1% dari total packet yang diterima,
menurut kategori packet loss versi TIPHON
termasuk kategori degradasi bagus untuk 7%
dan sangat bagus untuk 1%. Biasanya faktor
yang mempengaruhi packet loss dalam
sebuah jaringan terjadi karena collision dan
congestion pada jaringan hal ini berpengaruh
pada semua aplikasi karena retranmisi akan
mengurangi efisiensi jaringan secara
keseluruhan.
2. Delay
Delay adalah tenggang waktu yang
dibutuhkan mulai mengirim data sampai
dengan data diterima. Menurut versi
TIPHON, sebagai standarisasi pengukuran
nilai delay dapat dikategorikan sebagai
kategori latency sangat bagus jika <150 ms,
bagus jika 150 ms s.d 300 ms, sedang jika
300 ms sampai dengan 450 ms, dan jelek jika
>450 ms.
Tabel 8. Hasil delay R. Dokumentasi.
Tabel 9. Hasil delay SM Pengamanan.
Tabel 10. Hasil delay SM Pelayanan.
Tabel 11. Hasil delay SM Keuangan.
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)8
Tabel 12. Hasil delay SM Jalan & Rel.
Berdasarkan hasil pengukuran seperti
pada tabel diatas yang telah dilakukan selama
empat hari antara tanggal 5 Agustus s/d 10
Agustus 2016, untuk perangkat Server 1,
Server 2 dan Server 3 didapati rata-rata delay
terkecil yaitu 26 ms dan terbesar 112ms,
delay ini menurut versi TIPHON termasuk
kategori delay sangat bagus karena delay
berkisar dibawah dari < 150 ms. Faktor yang
mempengaruhi perbedaan nilai delay untuk
setiap perangkat dan ruangan pengukuran
yaitu dimana jaringan wlan menggunakan
gelombang radio, maka gelombang tersebut
dapat terpengaruh pula dengan gelombang-
gelombang lainnya seperti gelombang
telephone, microwave dan gangguan cuaca.
seperti halnya dalam mengakses jaringan
wlan PT Kereta Api Regional III Palembang,
adanya perbedaan jarak titik akses yang
menyebabkan semakin panjangnya perjalanan
paket data. Selain itu waktu pengukuran
dilakukan pada saat intensitas trafik sedang
padat yang menyebabkan semakin banyak
packet data yang di transmisikan, maka
semakin banyak pula packet data yang
mengalami antrian di buffer, sehingga waktu
yang dialami packet data semakin besar
menyebabkan delay end to end semakin
besar.
3. Throughput
Throughput adalah jumlah data persatuan
waktu yang dikirim untuk suatu terminal
tertentu di dalam sebuah jaringan, dari suatu
titik jaringan atau suatu titik ke titik jaringan
yang lain.
Tabel 13. Hasil throughput R. Dokumentasi.
Tabel 14. Hasil throughput SM Pengamanan.
Tabel 15. Hasil throughput SM Pelayanan.
Tabel 16. Hasil throughput SM Keuangan.
Tabel 17.Hasil throughput SM Jalan & Rel.
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)9
Berdasarkan hasil pengukuran seperti
pada tabel diatas yang dilakukan pengukuran
terhadap throughput dari tanggal 5 Agustus
2016 s/d 10 Agustus 2016, terhadap
perangkat Server 1, Server 2 dan Server 3
diperoleh dengan nilai rata-rata throughput
terkecil pada perangkat Server 1 sebesar 113
kbps dengan kecepatan download data
sebesar 14 kByte/sec, sedangkan nilai rata-
rata throughput terbesar diperoleh pada
perangkat Server 3 sebesar 308 kbps dengan
kecepatan download data sebesar 38
kByte/sec.
Hasil throughput yang diperoleh pada
setiap perangkat berbeda disebabkan waktu
pengujian dilakukan pada saat trafik padat
antara jam 08:00 WIB sampai pukul 16:00
WIB, dalam kasus ini faktor yang dapat
mempengaruhi adalah perbedaan jarak media
trasmisi antara client ke accesspoint dan
kondisi fisik dari lingkungan seperti masalah
cuaca, kelembaban udara dan perangkat
elektronik karena dapat berpengaruh pada
propogasi gelombang elektromagnetik.
4.2. Strategi Optimalisasi
Setelah selesai pada tahap pengukuran
jaringan WLAN pada PT Kereta Api Regional
III Palembang, selanjutnya peneliti akan
membahas strategi optimalisasi kinerja
jaringan komputer PT Kereta Api Regional
III Palembang. Jaringan komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang yang
sebelumnya belum memiliki VLAN akan
dikembangkan dengan penambahan VLAN
yang digunakan sebagai pengamanan
jaringan pada bebererapa unit, Penambahan
rancangan simulasi teknologi VLAN (Virtual
Local Area Network) yang memungkinkan
sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk
mendukung tujuan perusahaan. Agar
beberapa unit kerja tidak dapat mengakses ke
komputer tertentu, yang ada pada jaringan
yang sama dengan melakukan simulasi
menggunkan software cisco packet tracer
student.
Penulis merancang VLAN pada jaringan
PT Kereta Api Regional III Palembang agar
jaringan PT Kereta Api Regional III
Palembang termanajemen dengan baik dan
memungkinkan sebuah jaringan menjadi
lebih fleksibel untuk mendukung tujuan
perusahaan.
Berikut hasil pengetesan ping dengan adanya
VLAN :
Gambar 4. PC23 ke server Dokumentasi.
PING dari PC 23 yang berada di ruang
Dokumentasi dan server Dokumentasi yang
berada di ruang IT (Sistem Informasi)
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)10
menghasilkan jawaban reply yang
menandakan jaringan terhubung dengan baik.
Gambar 5. PC27 ke server Dokumentasi.
PING dari PC 27 yang berada di ruang
Dokumentasi dan server Dokumentasi yang
berada di ruang IT (Sistem Informasi) pada
command prompt menghasilkan jawaban
failed yang berarti data tidak berhasil
dirkirim ke tujuan dikarenakan berbeda
VLAN.
Gambar 6. PC16 ke server SM Pelayanan.
PING dari PC 16 yang berada di ruang
SM Pelayanan dan server SM Pelayanan yang
berada di ruang IT (Sistem Informasi)
menghasilkan jawaban reply yang
menandakan jaringan terhubung dengan baik.
Gambar 7. PC12 ke server SM Pelayanan.
PING dari PC 12 yang berada di
ruang SM Pelayanan dan server yang
berada di ruang IT (Sistem Informasi)
Pada command prompt menghasilkan
jawaban failed yang berarti data tidak
berhasil dirkirim ke tujuan dikarenakan
berbeda VLAN.
Gambar 8. PC14 server IT Sistem Informasi.
PING dari PC 14 yang berada di ruang
Dokumentasi dan server IT (Sistem
Informasi) yang berada di ruang IT
(SistemInformasi) menghasilkan jawaban
reply yang menandakan jaringan terhubung
dengan baik.
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)11
5. SIMPULAN
Sesuai dari hasil penelitian dan
pembahasan strategi optimalisasi kinerja
jaringan komputer PT Kereta Api regional III
Palembang dapat disimpulkan :
1. Pada pengukuran kualitas layanan (QoS)
dapat diketahui bahwa kinerja jaringan
komputer WLAN pada PT Kereta Api
regional III Palembang menurut versi
THIPON termasuk dalam kategori
(Sangat Baik), itu dibuktikan pada
pengukuran parameter delay, packet
loss, dan throughput, yang telah
dilakukan selama 4 hari pada waktu
pagi, siang dan sore.
2. Setelah mengetahui hasil dari
pengukuran kinerja jaringan komputer
peneliti melakukan strategi optimalisasi
dengan penambahan VLAN pada
jaringan komputer PT Kereta Api
Regional III Palembang. Yang berfungsi
sebagai pengamanan.
3. Diharapkan agar pihak PT Kereta Api
Regional III Palembang untuk
mempertahankan kualitas kinerja
jaringan yang ada (Sangat Baik), dengan
mmelakukan pengecekan terhadap
insfrastruktur jaringan secara berkala.
4. Penerapan VLAN dalam sebuah
perusahaan sangat diperlukan karena
sebagai pengaman jaringan pada
bebererapa unit, tujuannya agar beberapa
unit kerja tidak dapat mengakses ke
komputer tertentu yang ada pada
jaringan yang sama.
5. Dalam penelitian ini, strategi
optimalisasi pada perangkat dilakukan
pada software simulator. Sebagai sarana
uji coba untuk menilai kebijakan baru
ataupun pengambilan keputusan dalam
operasi sistem, sebelum memutuskan
untuk menerapkannya pada sistem nyata.
Penelitian selanjutnya dapat lebih
mengembangkannya dengan melakukan
simulasi berdasarkan perangkat nyata
sehingga didapat hasil yang lebih akurat.
DAFTAR RUJUKAN
Fatoni. 2011. “Analisis Kualitas Layanan
Jaringan Intranet” (Studi Kasus:
Universitas Bina Darma). April, 2011.
http://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-
content/uploads/2011/04/Jurnal-
QoS.pdf.
Febriyudhi, Reky.2013. “Analisis
Pengembangan Jaringan Komputer
Lokal Pada Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang”,
http://www.slideshare.net/Rizkiilhaam/a
nalisis-pengembangan-jaringan-
komputer-lokal-pada-rumah-sakit-
muhammadiyah-palembang.
KeretaApi. 2016. “index”, 2014,
https://www.kereta-api.co.id/, (diakses
27 april 2016).
Ningsih, Yuli Kurnia dkk . 2004. “Analisis
Quality Of Service (Qos) pada Simulasi
Jaringan Multiprotocol Label Switching
Virtual Private Network (Mpls Vpn)”,
JETri, vol. 3, no. 2, pp. 33-48,
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta
Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)12
http://blog.trisakti.ac.id (diakses 9 April
2016).
Phillips,D.T., Ravindran.A., and Solberg.J.,
1976, Operations Research Principles
and Practice, John Wiley & Sons,Inc,
Toronto, pp 1-11, 359-367
Sanjaya, Wina. 2013. “Penelitian
Pendidikan”. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Setiawansyah, Agus. 2012. “Analisis Kinerja
Jaringan Pusat Internet Pedesaan
berbasis VSAT di Kabupaten Muara
Enim”, http://eprints.binadarma.ac.id/
70/1/JURNAL_agus.pdf, (diakses 1 Mei
2016).
TIPHON (Joesman 2008), kualitas jaringan
terpengaruh oleh besarnya delay.
elib.unikom.ac.id/download.php