Upload
trinhnguyet
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PENSIUNAN SYARIAH
(Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Panglima Polim)
SKRIFSI
Skripsi Diajukan untuk Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Prasyaratan dalam Memproleh Jenjang Strata Satu (S1)
Oleh
MUHAMMAD FADLI
NIM. 1113046000039
PROGRAM STUDI KONSENTRASI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M / 1438 H
i
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A.IDENTITAS DIRI
Nama : Muhammad Fadli
Tempat/Tanggal Lahir : Teluk Kiambang, 23 Juli 1991
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln. Keritang No.55 kec.Tembilahan Kab. Indragiri
Hilir Provinsi Riau
Telepon : 082140357925
Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN 006 Tembilahan (1998 - 2004 )
2. MTsN Tembilahan (2004 - 2007 )
3. Pondok Modren Darussalam Gontor (2007 - 2012 )
4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013 - 2018)
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1. OSIS MTsN Tembilahan
2. HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)
3. HMPS Muamalat (Himpunan Mahasiswa Program Studi Muamalat)
v
ABSTRAK
Muhammad Fadli 1113046000039. Judul: Strategi Pemasaran Pembiayaan Pensiun
Syariah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Panglima Polim. Dalam
upaya mendorong pengembangan perbankan syariah secara nasional, Bank Syariah harus
memperluas produk yang ditawarkan kepada masyarakat agar dapat bersaing di pasar
global. Untuk meningkatkan aset perbankan tersebut salah satunya yaitu dengan
menyalurkan pembiayaan. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Panglima
Polim menerapakan strategi pemasaran dalam memasarkan produk pembiayan kepada
para pensiunan yang berbasis syariah dengan cara yang epektif dan efesian agar mampu
menghadapai persaingan dengan Bank Konvesional maupun dengan bank syariah
lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan
Kualitatif. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui strategi pemasaran dana
pensiun syariah yang dilakukan Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Panglima Polim
dalam upaya meningkatkan penyaluran dana pensiun kepada calon nasabah. (2) Untuk
mengetahui kendala apa saja yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif guna memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai strategi pemasaran
yang digunakan Bank Syariah KCP Panglima Polim. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa strategi pemasaran Bank Syariah KCP Panglima polim berpengaruh secara positif
dalam peningkatan penyaluran dana pembiayaan pensiun kepada para nasabahnya.
Kata kunci: Strategi Pemasaran, Pembiayaan Pensiun dan Bank Syariah
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PENSIUNAN
SYARIAH DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU
PANGLIMA POLIM”. Shalawat serta salam semoga tetap dan akan terus tercurahkan untuk Nabi
Muhammad SAW, manusia pilihan yang pribadinya selalu menjadi tauladan bagi
kita semua, kepada keluarganya, kepada sahabatnya sampai kepada para
pengikutnya..
Berakhir sudah masa yang indah ini. Peneliti sangat bersyukur atas
selesainya penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
do’a, dukungan, bimbingan, semangat, dan bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak A.M. Hasan Ali, MA sebagai ketua Program Studi Muamalat,
Bapak Dr. H. Abdurrauf, Lc, MA selaku Sekretaris Program Studi
Muamalat, sekaligus sebagai Tim Task Force Passing Out Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si sebagai Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah, Ibu Rr.Tini Anggraeni, ST., M.Si, selaku Sekretaris Program
Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
vii
5. Bapak M. Mujibur Rohman, M.A, sebagai dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Syariah dan Hukum dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan pelayanan sehingga membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini.
7. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan pelayanan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Teristimewa kepada ayahanda Salah Ramli dan Ibunda penulis alm.
Fatimah, yang telah mencurahkan segenap kasih sayangnya, serta tak
putus-putusnya memberikan dukungan baik moril maupun materil dan
doa kepada penulis dalam menempuh pendidikan. Semoga Allah selalu
melimpahkan kesehatan, memberikan kehidupan yang penuh keberkahan
dan membalas segala kebaikannya, Aamiin
9. Kepada Abang Dr. Faisal Saleh. Lc. M.A dan Abang Syahriz yang telah
menyemangati dan memberikan banyak motivasi serta do’a terbaiknya
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teruntuk kepada istri tercinta Desma Hereani.Am.keb atas segala
dukungan, doa, masukan, saran, dan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
11. Teruntuk sahabat-sahabat penulis yang menemani sejak di awal
menjalani status sebagai mahasiswa yaitu Jihan Ardiansyah, lalu rizal,
fahmi, farhan, atfan, arifan, nofal, imad, imam, jasmy, alam, danang,
baha, rozi, yunus, serta teman-teman sepermainan lain yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, atas segala dukungan, masukan, saran, dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
12. Teman – teman Jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2013 yang telah
mengisi hari-hari di kampus tercinta dengan begitu menyenangkan.
viii
13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu dan memberi masukan dan inspirasi bagi penulis, suatu
kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian
semua, terima kasih banyak.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi para
akademisi, praktisi dan bagi masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Jakarta, 13 Agustus 2018-08-13
Penulis
Muhammad Fadli
Nim. 1113046000039
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................iv
ABSTRAK................................................................................................................ v
KATA PENGANTAR.............................................................................................vi
DAFTAR ISI............................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................... 6
C. Batasan dan Rumusan Masalah............................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................ 7
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu....................................... 8
F. Kerangka Konsep.................................................................. 11
G. Metode Penelitian.................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Strategi pemasaran................................................. 15
1) Pengertian strategi............................................................. 15
2) Pemasaran........................................................................ 16
3) Pengertian pemasaran syariah............................................. 19
4) Tujuan Strategi Pemasaran................................................. 21
5) Segmenting, Targeting, Positioning..................................... 22
6) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)................................... 27
B. Pensiun................................................................................ 35
1) Pengertian pensiun............................................................ 35
2) Hak atas pensiun............................................................... 37
3) Pengertian dana pensiun.................................................... 37
4) Tujuan Penyaluran dana pensiun........................................ 38
5) Peserta dana pensiun......................................................... 39
6) Usia pensiun.................................................................... 39
x
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Bank Syariah Mandiri................................................ 40
B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri....................................... 42
C. Tujuan Bank Syariah Mandiri................................................ 42
D. Budaya Perusahaan .............................................................. 43
E. Produk – Produk BSM..........................................................44
F. Struktur Organisai Pembiayaan Pensiun Syariah...................... 47
G. Prosedur Pemberian Pembiayaan Pensiun............................... 49
BAB IV STRATEGI PEMASARAN BANK SYARIAH KCP
PANGLIMA POLIM
A. Strategi pemasaran BSM KCP Panglima Polim....................... 54
1) Segmentasi Pasar.................................................................. 55
2) Targeting ............................................................................ 56
3) Positioning.......................................................................... 56
4) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)....................................... 57
a. Product (Produk)............................................................. 57
b. Price (Harga)................................................................... 58
c. Tempat (Place)................................................................. 59
d. Promosi (promotion)......................................................... 59
e. Orang (People)................................................................. 61
f. Bukti Fisik (physical Evidence).......................................... 61
g. Proses (Process)............................................................... 63
B. Kendala – kendala yang dihadapi BSM KCP Panglima ............ 65
Polim dalam Pemasaran Produk Pembiayaan Pensiun
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................ 67
B. Saran................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 69
LAMPIRAN....................................................................................................73
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Perkembangan Perbankan Syariah................................ 1
Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu...................................................................... 8
Tabel 3.1 Marginal pembiayan pensiun, pra pensiun dan janda pensiun............51
Tabel 4.1 Data Pencairan Dana Pembiayaan Pensiun.........................................64
1
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Di Indonesia, bank Islam dikenal dengan bank syariah. Yaitu lembaga
keuangan (financial enterprise), perusahaan yang terdiri dari berbagai sumber
daya ekonomi (resources) dan manajemen (managerial skill) dalam memproduksi
barang dan jasa. Dengan kata Syari’ah berarti bank syariah sebagai lembaga
keuangan yang menjalankan prinsip syariah. Bank Syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya
terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.1
Saat ini Pertumbuhan positif menandai perkembangan perbankan syariah
tahun 2016 setelah 3 tahun terakhir mengalami perlambatan pertumbuhan. Pada
akhir tahun 2016, perbankan syariah Indonesia yang terdiri dari Bank Umum
Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) mencatatkan pertumbuhan aset, pembiayaan yang diberikan (PYD) dan
dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan syariah nasional tahun 2016 tumbuh
signifikan, masing-masing sebesar 20,28%, 16,41% dan 20,84%. Total aset, PYD,
dan DPK industri perbankan syariah nasional pada tahun 2016 masing-masing
mencapai Rp365,6 triliun, Rp254,7 triliun dan Rp285,2 triliun.
Aset perbankan syariah di tahun 2016 tercatat meningkat sebesar Rp61,6
triliun, atau tumbuh 20,28%. BUS memberikan sumbangan terbesar pada
peningkatan aset perbankan syariah sebesar Rp40,7 Triliun. Dalam upaya
mendorong pengembangan perbankan syariah secara nasional, Bank Syariah
harus memperluas produk yang ditawarkan kepada masyarakat agar dapat
bersaing di pasar global. Untuk meningkatkan aset perbankan tersebut yaitu
dengan menyalurkan pembiayaan.
1 Ahmad Dahlan, Bank Syariah (Yogyakarta: Teras, 2012 ), hlm. 100-101
2
Tabel 1.1
Pertumbuhan Perkembangan Perbankan Syariah
Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu
pembiayaan produktif (pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
produksi dalam arti luas, seperti untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,
perdagangan maupun investasi) dan pembiayaan konsumtif (pembiayaan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan
untuk memenuhi kebutuhan).2
Strategi dapat didenifisikan sebagai program untuk menentukan dan
mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Makna yang
terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang
aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi.3 Setiap fungsi
manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada
level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling
besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahan hanya memiliki kendali
yang terbatas terhadap lingkungan eksternal.
2 Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001), hlm.160. 3 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi Offset, 1997), hlm.3.
3
Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. American Marketing Association
(AMA) Menawarkan definisi formal berikut : Pemasaran adalah suatu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan
dengan cara menguntunkan organisasi dan pemangku kepentingannya.4
Pada saat ini, tiap-tiap bank maupun perusahaan lainnya dituntuk untuk
dapat membuat strategi pemasaran dalam memberikan atau meningkatkan
pelayanan kepada nasabah agar sasaran perusahaan tercapai. Strategi pemasaran
kini dilakukan secara terpadu sebagai usaha untuk memuaskan keinginan
nasabah. Secara umum strategi pemasaran dilakukan dengan menerapkan bauran
pemasaran (Marketing Mix), yang terdiri dari 7P: Ke-7nya adalah sebagai berikut
:Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi), People
(Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), dan Process (Proses).
Bauran pemasaran (Marketing Mix) sangat menentukan keberhasilan
dalam merebut pasa. Strategi pemasran merupakan ujung tombak bagi bank untuk
mengenalkan dan memasarkan keunggulan produk-produknya. pemasaran tidak
akan optimal bila produk yang ditawarkan kurang memiliki daya saing
dibandingkan dengan produk pesaing.5
Padahal perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang melaksanakan
konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen. Beberapa cara dalam
pemasaran jasa menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat
yang digunakan pemasar untuk menentukan karakteristik yang ditawarkan
kepada pelanggan. Dimana unsur-unsur bauran pemasaran terdiri dari 7P:
product, price, Place, promotion, people, process, dan physical evidence. Alat-
4 Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008),
hlm.5.
5 Lutfi Hamid, Jejak-jejak Ekonomi Syariah (Senayan Abadi Publishing.Jakarta : 2003)
hlm. 79
4
alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan
merancang teknik jangka pendek.6
Saat ini, peluang Bank Syariah untuk mengembangkan produknya terbuka
lebar sebab pemerintah telah berpihak pada ekonomi islam yang melibatkan
Majelis Ulama Indonesia. Namun, demikian tantangan yang dihadapinya juga
semakin kompleks. Tantangan itu berupa ketatnya persaingan pada bisnis
mendatang karena selain diperlukan modal yang tidak sedikit langkah
pengembangan produk akan berhadapan langsung dengan perbankan
konvensional yang telah mapan dan lebih berpengalaman.
Sejak tahun 2015 Bank Syariah Mandiri (BSM) mengeluarkan produk
financing berupa Pembiayaan Pensiunan syariah, Pembiayaan pensiun syariah ini
merupakan salah satu dari produk unggulan Bank Syariah Mandiri (BSM), di
samping gadai dan cicil emas, pembiayaan mikro, pembiayaan griya, serta
tabungan dan tabungan mabrur.
Pembiayaan ini merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer
(termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para pensuinan, dengan
pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun langsung yang
diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan). Akad yang digunakan adalah
akad murabahah atau ijarah. Pembiayaan BSM Pensiun–per Desember 2016
tercatat sebesar Rp1,44 triliun. Angka ini naik 165 persen dari Desember 2015
yang sebesar Rp543 miliar. Hingga per Desember 2016, jumlah pensiunan yang
melakukan penyaluran pensiun melalui BSM sebanyak 13.447 orang.7
Pembiayaan pensiun merupakan pembiayaan yang mempunyai resiko
pembiayaan yang kecil atau tingkat non performing financing (NPF) yang sangat
6 Muchammad Parmudi, Sejarah dan Doktrin Bank Islam, (Yogyakarta : Kutub ,2005)
hlm.21
7 https://www.syariahmandiri.co.id/2017/01/pembiayaan-pensiun-syariah-bsm-tumbuh-
165-persen/ (diakses 28 september 2017)
5
kecil atau bisa dibilang 0%, karena pembiayaan pensiun di Bank Syariah Mandiri
didasari oleh perjanjian kerjasama antara pihak Bank Syariah Mandiri dengan
lembaga pengelola dana pensiun seperti PT Taspen maupun dana pensiun lainnya
dan mempunyai landasan hukum berupa Surat Persetujuan Bank Indonesia No.
10/357/DPbS tanggal 19 Maret 2008 tentang Produk Pembiayaan kepada
Pensiunan, yang menjamin kelancaran pembayaran angsuran nasabah dengan cara
pemotongan gaji (manfaat pensiun) yang diterima oleh pensiun setiap bulannya.
Tujuan diadakannya program pembiayaan pensiun adalah untuk
membantu memenuhi kebutuhan para pensiuan yang kekurangan atau
membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhannya, seperti diketahui para
pegawai negeri yang telah memasuki masa pensiun memiliki pendapatan yang
relatif kecil dibandingkan saat pegawai tersebut masih aktif bekerja sebagai
pegawai negeri sipil atau karyawan BUMN/BUMD.
Mengingat produk pembiayaan pensiunan di Bank Syariah Mandiri (BSM)
masih tergolong baru, harus ada strategi tersendiri agar mampu bersiang dengan
produk – produk lainnya dan dapat memperkenalkan produk ini dipasar, Strategi
pemasaran memiliki kekuatan besar terhadap konsumen dan masyarakat secara
luas. Pemasaran menjadi suatu hal yang terpenting dalam menjalankan suatu
usaha, sehingga tujuan dari usaha-usaha tersebut dapat tercapai. Pemasaran juga
harus didukung oleh kerja sama yang baik dari setiap komponen perusahaan
tersebut.
Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Panglima Polim merupakan kantor
cabang pembantu yang berfokus pada produk pembiayaan pensiun. Strategi
Pemasaran yang dilakukan oleh bank syariah mandiri Kantor cabang pembantu
panglima polim dalam memperkenalkan produk pembiayan pensiun yaitu melaui
Metode STP(Segmentasi Pasar, Targeting, dan Positioning) dan juga baruan
pemasaran (Marketing Mix), yang terdiri dari 7P: Ke-7nya adalah sebagai berikut
6
: Product (Produk), Price(Harga), Place(Tempat), Promotion (Promosi), People
(Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), dan Process (Proses).
Dalam strategi marketing mix di BSM KCP Panglima Polim sangat
mengutamakan metode publisitas dimana metode tersebut merupakan sarana yang
paling kuat dalam membangun merek. BSM melakukan strategi publisitasnya
dengan presentasi langsung kerumah – rumah para pensiunan melalui Sales
Force(SF). dimana nasabah bisa lebih mudah untuk mendapatkan pembiayaan
dana pensiunan dan mengetahui lebih jauh tentang pembiayaan dana pensiunan.
Keunggulan dari Pembiayaan dana pensiunan di Bank Syariah Mandiri KCP
Panglima Polim:
1. Proses cepat dan mudah karena semua pengurusan di bantu oleh Seles
Force(SF).
2. Proteksi; Perlindungan Asuransi Jiwa selama masa pembiayaan.
3. Limit pembiayaan pensiunan besar hingga Rp.150.000.000 dalam jangka
waktu angsuran 15 tahun/ masa jatuh tempo pada usia pinjaman 75tahun.
4. Fasilitas autodebet Tabungan BSM.
5. Terima Take over dari bank lain.
Dari latar belakang diatas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan
Pensiun Syariah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Pembantu Panglima Polim)”.
A. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa permasalahan yang
dapat di identifikasi yaitu:
a. Karena pembiayaan dana pensiun syariah ini tergolong produk baru
dijalankan bank syariah mandiri, perlunya strategi pemasaran yang tepat
7
agar produk pembiayan dana pensiunan ini dapat bersaing dengan produk
pembiayaan lainnya.
b. Kemudian bagaimana strategi pemasaran di BSM KCP Panglima Polim
dalam memperkenalkan dan mengembangkan produk pembiayaan dana
pensiunan syariah melaui STP (Segmentasi Pasar, Targeting, dan
Positioning) dan baruan pemasaran strategi marketing mix.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ditemukan
diatas, maka penelitian akan membatasi permasalahan dengan tujuan untuk
mencegah pembahasan yang terlalu meluas. Yakni, penelitian ini dilakukan
pada Studi kasus Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Panglima
Polim. Kemudian untuk pembahasan strategi pemasaran hanya dilakukan
analisis pada strategi segmentasi, targeting, positioning dan marketing mix
yang diatur oleh BSM agar produk pembiayaan pensiun syariah bisa
diterima oleh masyarakat (target pasar).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas penulis merumuskan
permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana strategi pemasaran dana pensiun yang dilakukan Bank
Syariah Mandiri KCP Panglima Polim?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui strategi pemasaran dana pensiun syariah yang
dilakukan Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP Panglima Polim dalam
upaya meningkatkan penyaluran dana pensiun kepada calon nasabah.
8
b. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Bank Syariah Mandiri
KCP Panglima Polim dalam melakukan strategi pada produk pembiayaan
dana pensiun syariah.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas
mengenai konsep dan strategi pemasaran dalam pembiayaan dana
Pensiun syariah yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KPC Panglima
Polim.
b. Bagi pihak lain menjadikan bahan referensi dan tambahan informasi bagi
mereka yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Strategi Pemasaran
Produk Pembiayaan Dana Pensiun Syariah.
c. Bagi Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi bahan masukan dan alat
evaluasi dalam mengoptimalkan Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan
dana pensiun syariah di Bank Mandiri Syariah KCP Panglima Polim
dalam mengambil langkah-langkah perbankan agar mengalami kemajuan
dimasa mendatang dicanangkan Bank Syariah Mandiri.
D. Tinjauan (Review) Kajian terdahulu
Tabel 2.1
Review Studi Terdahulu
no Substansi keterangan
1 Identitas Ririn Widiawati, Mahasiswi Program D3 Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas
Islam Negri Walisongo Semarang 2015.
Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah pada
Bank Mega Syariah Cabang Ungaran
Metode Analisis Penelitian ini dengan metode kualitatif yaitu melalui
9
wawancara orang yang terkatit
Hasil Penelitian Strategi pemasaran sudah memenuhi sesuai
ketentuan syariah, Strategi yang diterapkan ialah
menggunakan beberapa pendekatan yang disesuaikan
dengan kebutuhan,
segmentasi pasar dan sasaran
Persamaan Pembahasan terkain produk Pembiayaan di Bank
Syariah.
Perbedaan - Objek Penelitian
- Subjek Penelitian
2 Identitas Sri Purwati, Mahasiswi Prodgam Studi Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung 2017.
Analisis Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah
Pada Produk Cicilan Emas dalam Meningkatkan Jumlah
Nasabah (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Teluk Betung Bandar Lampung)
Metode Analisis Penelitian ini dengan metode kualitatif deskriftif dg cara
menggunakan suatu kenyataan empris dari objek yang
dijadikan penelitian.
Hasil Penelitian Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syariah
mandiri KC Teluk Betung menunjukkan kondisi baik.
Strategi pemasaran yang dilakukan dg meningkatnya
10
jumlah nasabah dibandingkan dg pegadaian syariah.
Persamaan Pembahasan terkain produk Pembiayaan di Bank
Syariah.
Perbedaan - Objek Penelitian
- Subjek Penelitian
3 Identitas Wasro Saeful Mikdar, Mahasiswa program studi
ekonomi syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto 2016
Strategi Pemasaran Pembiayaan MUSYARAKAH di
BPRS Khasanah Ummat Kembaran Banyumas
Metode Analisis Penelitian ini dengan metode Analisis deskriptif, dalam
penelitian ini melaksanakan strategi pembiayaan
musyarakah dan dianalisa dengan menggunakan alat
analisa, yaitu analisa SWOT
Persamaan Pembahasan terkain produk Pembiayaan di Bank
Syariah.
Perbedaan - Objek Penelitian
- Subjek Penelitian
- Alat analisis
4 Identitas Abdurrohim Al Ayubi, Mahasiswa program studi
Menajeman Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Syarifhidayatullah Jakarta 2016
11
Strategi Pemasaran Pembiayaan Murabahah Pada PT.
Bank Mega Syariah Kantor Cabang Tangerang City
Metode analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan pendekatan Kualitatif. Untuk melengkapi data
yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini penulis
menggunakan langkah pengumpulan data dengan
metode observasi dan wawancara serta dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan Strategi Pemasaran
Pembiayaan Murabahah PT. Bank Mega Syariah
Cabang Tangerang City
Persamaan Pembahasan terkain produk Pembiayaan di Bank
Syariah.
Perbedaan - Objek Penelitian
- Subjek Penelitian
Alat analisis
5 identitas Hutri Daeng Mardeka, Mahasiswa program studi
muamalat , Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011
Strategi Pemasaran Pembiayaan Griya Bank Syariah
Mandiri Dalam Menarik Minat Masyarakat (Studi pada
Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah)
Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan pendekatan kualitatif. Untuk melengkapi data
yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini penulis
menggunakan langkah pengumpulan data dengan
metode observasi dan wawancara serta dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan Strategi Pemasaran
Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri dalam
12
menarik minat masyarakat (studi pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Pondok Indah)
Persamaan Pembahasan terkain produk Pembiayaan di Bank
Syariah.
Perbedaan - Objek Penelitian
- Subjek Penelitian
Alat analisis
6 identitas Faridah, Mahasiswi program studi jurusan Ekonomi
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram 2018
Strategi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Mataram
dalam Memasarkan Produk Pembiayaan Konsumtif
pada Masyarakat.
Metode Analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan pendekatan kualitatif. Untuk melengkapi data
yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini penulis
menggunakan langkah pengumpulan data dengan
metode observasi dan wawancara serta dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan Strategi Strategi Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Mataram dalam
Memasarkan Produk Pembiayaan Konsumtif pada
Masyarakat.
Persamaan Pembahasan terkain produk Pembiayaan di Bank
Syariah Mandiri.
Perbedaan - Objek Penelitian
- Subjek Penelitian
Alat analisis
13
E. Kerangka Konsep
Penelitian ini bertujuan untuk menguji strategi pemasaran produk
pembiayaan dana pensiunan syariah pada lembaga BSM KCP Panglima Polim
dengan pendekatan deskriptif - kualitatif. Berdasarkan metode STP (Segmentasi
Pasar, Targeting, dan Positioning) dan baruan pemasaran (Market Mix) terdiri
dari 7P: product, price, Place, promotion, people, process, dan physical evidence.
kerangka konsep :
Strategi pemasaran pembiayaan pensiunan
syariah BSM KCP Panglima Polim
Produk pembiayaan
pensiunan syariah
STP (Segmentasi Pasar, Targeting, dan Positioning) &
Marketing Mix 7P: product, price, Place, promotion,
people, process, dan physical evidence.
deskriptif-kualitatif
Hasil
Kesimpulan dan saran
14
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan metode
Kualitatif. Penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif
bertujuan menggali atau membagun satu proposi atau menjelaskan makna dibalik
realit. Penelitian berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsungan
dilapangan.8
Penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang menghasilkan
deskripsi berupa kata – kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang
– orang yang berkompeten dibidangnya.9 melalui penelitian kualitatif ini analisis
yang digunakan yaitu deskriptif. Data deskriptif mengandalkan bahwa data
tersebut berupa teks. Deskriptif-kualitatif adalah pengembangan secara kualitatif
fakta, data, atau objek material yang bukan berupa rangkaian angka, melainkan
ungkapan berupa bahasa atau wacana(apapun itu bentuknya) melalui interprestasi
yang tepat dan sistematis.10
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
KCP Panglima Polim, karena Bank Syariah Mandiri KCP Panglima polim salah
satu KCP yang berfokus pada pembiayaan pensiun dan satu – satunya kantor
cabang pembantu yang mempunyai strategi pemasaran menggunakan strategi
metode publisitas dimana metode tersebut merupakan sarana yang paling kuat
dalam membangun merek. BSM melakukan strategi publisitasnya dengan
presentasi langsung kerumah – rumah para pensiunan melalui Sales Force(SF).
8 Burhan Bungin, metode penelitian kualitatif,(Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada,2004),
hlm.82
9 Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung PT.Remaja Rosda Karya,
2010), hlm.3
10
Wahyu Wibowo, cara cerdas menulis arikel ilmiah,(Jakarta: PT.Kompas Media
Nusantara,2011), hlm.43
15
3. Jenis Data/ Sumber Data
Jenis dan sumber data terbagi menjadi 2 kategori yaitu :
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya tidak
melalui perantara siapapun. Dalam penelitian ini, yang dimaksud data
primer yaitu wawancara langsung dengan narasumber yang bersangkutan.
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau
menggunakan media perantara lainnya. Dalam penelitian ini, yang
dimaksud data sekunder berasal dari data-data dan dokumen yang sudah ada
di instansi terkait seperti buku, jurnal, skripsi, website resmi dari instansi,
dan internet.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan membuat
daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan ditujukan kepada
pihak Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim yang qualifed yang telah
ditujuk oleh pihak BSM.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustaan dilakukan dengan membaca buku-buku dari literatur,
referensi dan bahan-bahan yang berhubungan atau yang mendukung tentang
skripsi ini.
5. Teknik Analisis Data
Setelah penulis memperoleh data, selanjutnya diadakan penganalisaan
sekaligus sebagai pembahasan. Data yang diperoleh baik dari studi kepustakaan
maupun dari penelitian lapangan dianalisis secara deskriptif-kualitatif. Analisis
deskriptif-kualitatif adalah metode analisa data yang mengelompokan dan
menyeleksi data yang diperoleh dari data penelitian lapangan menurut kualitas
dan kebenarannya. Kemudian dihubungkan dengan teori-teori, asas-asas, dan
16
kaidah-kaidah hukum yang diperoleh jawaban atas permasalahannya yang
dirumuskan.11
Teknik analisis yang digunakan pada pembahasan skripsi ini yaitu dengan
menggunakan Analsisis konten (Content Analysis). Analisis Konten adalah
teknik penelitian untuk membuat inferensi – inferensi yang dapat ditiru
(replicable).12
Pada dasarnya merupakan suatu teknik sistematik untuk
menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang
dipilih.13
Manfaat menggunakan analisis konten yaitu:
(a)menggambarkan isi komunikasi secara lisan maupun tulisan
(b) membandingkan isi media dengan dunia nyata.
Banyak analisis konten digunakan untuk menguji apa yang ditulis dan apa
yang disampaikan secara resmi dengan situasi aktual yang ada dikehidupan nyata.
Dalam penelitian ini penulis memungkikan untuk menerapkan teknik ini karena
penulis melakukan konfrontasi antara yang disampaikan secara formal dengan
praktik yang berlaku di lapangan.
Teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan
Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun 2012 .’’
11 Sedermayati & Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian (Bandung : CV, Mandar
Maja, 2002), hlm. 23
12
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2004), hlm. 173
13
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif
Pendekatan (Jakarta : Prenada Media, 2008 ) hlm. 126
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Straegi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Strategi adalah pusat dan inti yang khas dari manajemen strategik. Strategi
mengacu pada perumusan tugas, tujuan, dan sasaran organisasi, strategi kebijakan
dan sasaran organisasi.14
Istilah Strategi berasal dari bahasa yunani, stratageta
(stratos : militer, dan ag : memimpin) artinya seni atau ilmu untuk menjadi
seorang jendral, konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering
diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan
perang agar dapat selalu memenangkan perang.15
Secara terminologi strategi menurut beberapa ahli sangat beragam,
diantaranya adalah sebagai:
a. DR. Sukanto Reksohadiprodjo, menjelasakan bahwa strategi adalah pondasi
tujuan organisasi, dalam hal “agribisnis” strategi digariskan adalah
ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi.16
b. Onong Uchayana Efendi mengemukakan bahwa strategi pada
hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
memberi arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya.17
Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan tentang strategi
yaitu:
14 George A. Steiner dan john B.Miner, kebijakan dan strategi manajemen, Ed.II,
penerjemeh Ticoalu dan Agus Dharma, SH.M.Ed (Jakarta:Erlangga,1997)hlm 6
15
Sofyan Asyari, Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Srategi, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2004) cet ke -7 hlm.168
16
Sukanto Reksahadiprodjo, Manaajemen Strategik (Yogyakarta: BEFE,
1987), Edisi Pertama hlm.11
17
Onong Uchayana, ilmu komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 1990), Edisi Revisi cet. Ke-5 hlm.32
18
a. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan organisasi
sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi.
b. Strategi merupakan satu kesatuan organisasi rencana terpadu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi
c. Dalam mencapai tujuan organisasi perlu alternative strategi yang harus
dipertimbangkan dan harus dipilih.
Strategi yang dipilih harus diimplementasikan oleh organisasi dan ahirnya
harus dievaluasi terhadap strategi tersebut, karena strategi merupakan suatu alat
untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, strategi memiliki beberapa sifat:18
a. Menyatu (unified) yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam
perusahaan.
b. Menyeluruh (comprehensive) yaitu mencakup seluruh aspek dalam
perusahaan.
c. Integral (integrated) yaitu strategi akan cocok atau sesuai dari seluruh
tingkatan.
2. Pemasaran
Pemasaran umumnya dimaksudkan adalah permintaaan atau pembelian
dan harga sedangkan apabila seorang tenaga penjualan atau manajer penjualan
berbicara mengenai pemasaran, sebenarnya yang dibicarakan adalah penjualan.
Bagi seorang manajer toko serba ada pemasaran diartikannya sebagai kegiatan
pengeceran Pemasaran menurut American Marketing Association adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi, dan distribusi
ide-ide, barang-barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuasakan
tujuan-tujuan individual dan organisasi.19
18
Agustinus Sri Wahyudi, “Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik”,
(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996) Cet. Ke-1. hlm.16.
19
Pandji Anoraga, Management Bisns, (Jakarta: Rineke Cipta, 1997),hlm.215
19
Adapun pengertian yang sering kali digunakan dalam pembahasan tentang
pemasaran, pengertian tersebut menyatakan pemasaran sebagai kegiatan manusia
yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran.20
Jadi strategi pemasaran adalah logika pemasaran
yang dilaksanakan dengan harapan bahwa unit bisnic akan mencapai sasaran
pemasaran.21
Dalam memberikan definisi pemasaran, para pakar pemasaran mempunyai
pendapat dan argumentasi masing-masing walaupun esensinya sama. Definisi
pemasaran menurut para ahli tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Menurut Philip kotler, pemasaran yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya terdiri dari individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain6. Pemasaran juga
dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada
berbagai pihak dengan maksud tertentu.22
b. Menurut Sismanto Soetojo mengemukakan pendapatnya mengenai pemasaran
sebagai berikut : pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengorganisasikan
dan mengarahkan semua kegiatan perusahaan yang meliputi penilaian dan
pengupahan daya beli konsumen menjadi permintaan yang efektif akan suatu
barang dan jasa tersebut kepada konsumen atau pemakai terakhir, sehingga
perusahaan mendapat laba atau tujuan lain yang ditetapkan.23
c. Menurut William J. Stanton yang dikutip oleh basu swastha, dikatakan bahwa
pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk perencanaan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
20
Sofyan Asyauri, Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Srategi, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2004), cet ke -7 hlm.168
21
Yusuf Al Qardhawi, Halal dan Haram, Penerjemah: Drs. Abu Sa’id al Falahi
& Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, Lc.,( Jakarta: Rabbani Press, 2000).hlm.1
22 Jakfar Kasmir, “Studi Kelayakan Bisnis”, (Jakarta: Kencana,2004) Cet. Ke-2. hlm.74
23
Sismanto Soetojo, “Prinsip-Prinsip Pemasaran, Seri Manajemen No.50, LPPM”,
(Jakarta:Erlangga 1981). hlm.8
20
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada
maupun pembeli yang potensial. 24
d. Menurut Carma, pemasaran merupakan proses dimana struktur permintaan
terhadap produk dan jasa diantisipasi atau diperluas melalui konsep, promosi,
distribusi, dan pertukaran barang.25
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu
di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan
kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasran perusahaan dari waktu
ke waktu , pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama
sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkunngan dan keadaan
persaingan yang selalu berubah.
Demi tercapainya tujuan perusahaan, masing-masing perusahaan perlu
menyadari faktor-faktor yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam
perjalanannya terhadap persaingan bisnis. Faktor-faktor tersebut bisa bersumber
dari dalam perusahaan (interen) ataupun dari luar perusahaan (exteren). Dalam
menyusun strategi pemasaran hendaknya memperhatikan lingkungan
pemasaran.26
Lingkungan internal meliputi sumber daya yang dimiliki oleh
masing-masing perusahaan baik dari kemampuan sumber daya manusia, peralatan
mesin, kebijakan perusahaan dan sebagainya. Lingkungan eksternal mencakup
kondisi konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan antar perusahaan.
Lingkungan-lingkungan tersebut secara berangsur akan selalu mengalami
perubahan, sehingga perusahaan harus dapat mengambil sikap dari setiap
perubahan pada elemen lingkungannya.
24
Basu Swastha DH, “Azas-Azas Marketing”, (Yogyakarta: Liberty, 1983). hlm.5
25
Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa”, (Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2005) Cet.
Ke-5. hlm.2.
26
Marwan Asri, Marketing, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1991),hlm.33
21
3. Pengertian Pemasaran Syariah
Pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam
Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal
terlarang oleh ketentuan syariah. Sedangkan menurut Kertajaya dan Sula Syariah
marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. 27
Definisi ini didasarkan pada salah satu ketentuan dalam bisnis Islam yang
tertuang dalam kaidah fiqih yang mengatakan, “Al-muslimuna ala syurutihim illa
syarthan harrama halalan aw ahalla haraman” (kaum muslimin terikat dengan
kesepakatan-kesepakatan bisnis yang mereka buat, kecuali kesepakatan yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram). Selain itu, kaidah
fiqih lain mengatakan “ Al-ashlu fil-muamalah al-ibahah illa ayyadulla dalilun
„ala tahrimiha” (pada dasarnya semua bentuk muamalah [bisnis] boleh dilakukan
kecuali ada dali yang mengharamkannya).
Ini berarti bahwa dalam marketing syariah, seluruh proses, baik proses
penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh
ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah yang
Islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip
muamalah Islami tidak terjadi dalam suatu transaksi apapun dalam pemasaran
dapat dibolehkan. Allah mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuaran
zalim dalam berbisnis termasuk dalam proses penciptaan, penawaran dan proses
perubahan nilai dalam pemasaran. Sebagaimana firman Allah dalam surat Shaad:
24, yang berbunyi:
27
Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing. hlm. 09
22
Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu dengan
meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan
Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian
mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini".
(Q.S. Shaad: 24)28
Menurut Yusuf Qhardawi syariah pemasaran adalah segala
aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan
nilai (value creating activities) yang memungkinkan siapa pun yang
melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi
atas kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang
berprinsip pada akad bermuamalah Islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam
Islam.29
Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi
semangat beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal
mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan
apalagi kepentingan sendiri. Selain itu juga Islam memandang bahwa pemasaran
sebagai jual beli yang harus dipajang dan ditunjukkan keistimewaan-
keistimewaannya dan kelemahan-kelemahan dari barang tersebut agar pihak lain
tertarik membelinya. Firman Allah SWT dalam al-Qur?an QS. At-Taubah: 111,
yaitu:
28 Departemen Agama, Al-Quran dan Tarjamah. Tri Karya, Surabaya, 2004
29 Yusuf Qhardawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Terjemah Zainal Arifin
(et.al), (Jakarta: Gema Insani Press, 1997),hlm.11
23
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta
mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan
Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar
dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah
kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.( QS. At-Taubah: 111)30
4. Tujuan Strategi Pemasaran
Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan
baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual
sendiri. Idealnya pemasaran harus menghasilkan seorang pelangan yang siap
untuk membeli. Dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk
dan jasa tersedia.
Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki beberapa
tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka
pendek. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut hati konsumen terutama
untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan
untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis. Secara
umum tujuan pemasaran bank adalah untuk:
a. Memaksimalkan konsumsi dengan memberi kemudahan, sehingga dapat
menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara
berulang-ulang.
30
Departemen Agama, Al-Quran dan Tarjamah. Tri Karya, Surabaya, 2004
24
b. Memaksimumkan kepuasan pelangan melalui berbagai pelayanan yang
diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak
pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah
lainnya melalui ceritanya.
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dengan menyediakan berbagai
jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan
kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.31
5. Segmenting, Targeting, Positioning
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses STP adalah
melakukan segmentasi pasar. Konsep segmentasi pasar pertama kali
diperkenalkan oleh Wendell R. Smith pada tahun 1956, dalam artikel klasiknya
yang berjudul “Product Differentation and Market Segmentation as Alternatif
Marketing Strategies” yang dipublikasikan di journal of Marketing. Prinsip dasar
segmentasi pasar adalah bahwa pasar tidak homogen dan konsekuensinya,
penawaran pemasaran perlu dibedakan bagi kelompok pelanggan yang berbeda.
Pada prinsipnya, segmentasi pasar bisa diartikan sebagai proses
mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok
atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan,
perilaku atau respon terhadap program pemasaran spesifik. Segmentasi pasar
merupakan konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran perusahaaan dan
alokasi sumber daa yang harus dilakukan dalam rangka mengimplementasikan
program pemasaran.32
Dalam rangka merelealisasikan manfaat potensional
segmentasi pasar, perusahaan membutuhkan studi empiris mengenai kebutuhan
dan keinginan konsumen, seta system manajemen ang bias menyesuaikan proses
bisnis dengan kebutuhan dan keinginan tersebut. Konsumen melakukan
pembelian atas dasa.
31
Kasmir, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014). h. 197
32
Fandy Ciptono “Pemasaran jasa” Bayu Media Publising (Malang : 2005) hlm. 63-73
25
manfaat yang diberikan, atau kemampuan produk dan jasa dalam membantu
mereka memecahkan masalah sepesifik ang dihadapi. Perusahaan bias saja
menawarkan beraneka macam produk dan jasa, namun konsumen hana membeli
manfaat atau solusi atas masalahyang ditawarkan oleh produk dan jasa
bersangkutan. Sebagai contoh, manfaat yang bias didapatkan seseorang melalui
study lanjut program master bias bersifat fungsional (misalnya, meningkatkan rasa
percaya diri dan gengsi dengan mendapatkan gelar akademis tambahan), dan
ekonomis (contohnya, menambah peluang peningkatan pendapatan melalui
promosi jabatan). Sesuai dengan namanya, prosedur segmentasi, targeting, dan
positioning (STP) secara rinci meliputi tiga tahap pokok sebagai berikut :
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang
terbedakan dengan kebutuhan, karekteristik, atau tingkah laku berbeda
(homogeen) yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
terpisah.33
Menurut wendel R.Smith, segmentasi pasar adalah pembagian dari
pasar secara keseluruhan dalam kelompok-lelompok sesuai dengan kebutuhan dan
cirri-ciri konsumen. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa mengadakan
segmentasi.
Pasar berati perusahaan telah menetapkan secara jelas kelompok-kelompok
pasar yang sesuai untuk dilayani secara efektif dan efisien. Dalam praktiknya
segmentasi pasar terdiri dari segmentasi pasar konsumen, dan segmentasi pasar
industrial. Setiap segmen memiliki variable tertentu, namun pada dasarnya
variable yang digunakan tidak jauh berbeda.
Variable utama yang mungkin dipergunakan dalam segmentasi pasar
konsumen adalah segmentasi geografik, yaitu membagi pasar menjadi beberapa
unit secara geografik atau membagi pasar berdasarkan wilayah tertentu, seperti
Negara, regional, kota, kabupaten, kecamatan atau yang lainnya. Segmentasi
33 swasta Basu dan Irawan, Manajemen Pemasarn Modern, (Yogyakarta: Liberty,
2002), cet ke-20, hlm.89
26
demografik, yaitu membagi pasar berdasarkan kependudukan secara umum
seperti: umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendapatan, pekerjaan, agama, ras,
dan kebangsaaan.34
Segmentasi psikografik, yaitu membagi pasar menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas social, gaya hidup atau kepribadian.
Segmentasi tingkah laku yaitu mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Segmentasi produk manfaat, yaitu membagi pasar menjadi kelompok menurut
beraneka manfaat berbeda yang dicari konsumen dari produk.
Sedangkan variable untuk melakukan segmentasi industrial adalah
segmentasi berdasarkan demografik: yaitu jenis industry , ukuran perusahaan,
lokasi perusahaan, dan lainnya. Karakteristik pengoperasian yaitu teknologi yang
difokuskan, gaya hidup, status pengguna, kepribadian atau lainnya. Pendekatan
pembeli, yaitu sifat hubungan yang ada, kriteria pembeli atau yang lainnya.
Karakteristik personil industry, yaitu kesamaan pembeli, kesetiaan, sikap terhadap
risiko atau lainnya, factor situsional, seperti: urgensi, besarnya pesanan, atau
lainnya.35
Segmentasi pasar perlu dilakukan oleh suatu perusahaan karena dalam suau
pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda kebutuhan dan keinginannya. Jadi
segmentasi pasar pada perusahaan dibuat bertujuan untuk dapat mengungkap
peluang segmen pasar sebuah perusahaan. Sehingga perusahaan dapat mengetahui
segmen pasar mana yang paling efektif. Karakterisasi segmen terdiri dari:
a) Identivikasi artinya segmen yang diidentivikasi bener-benar berbeda
dengan segmen-segmen lain.
34
Leon. G.Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen,(Jakarta:
PT.Indeks Group Gramedia, 2004), Edisi ke 7, hlm.59
35 Askar Yunianto, Segmentasi Pasar Sebagai Upaya Memenuhi Competitive
Advantage Fokus Ekonomi, Vol 2, No 1, (April 2003): hlm.45
27
a) Measurebility. artinya Identivikasi segmen dalam hal perbedaan
karakteristik individual dan rumah tangga, atau karakteristik terukur
lainnya haruus bias dilakukan.
b. Menentukan Sasaran Pasar (Targeting)
Setelah perusahann selesai melakukan segmentasi pasar, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan sasaran pasar, artinya mengevaluasi keaktifan
setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk
dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran
dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.
Evaluasi terhadap segmen pasar bisa dilakukan dengan menggunakn
Sembilan kriteria yang bias dikelompokkan menjadi 2 faktor utama yaitu :
Pertama, Ukuran dan potensi pertumbuhan segmen. Meskipun segmen
yang besar dan berkembang kelihatannya lebih menarik, ukuran dan segmen
potensi pertumbuhan yang cocok bagi seiap perusahaan dengan sumber dan
kapabilitas organisasi. Tidak jarang sumber daya organisasi seperti ketersediaaan
tenaga ahli, modal, jumlah gerai distribusi menjadi kendala bagi upaya
perusahaaan untuk bersaing dalam pasaran tingkat pertumbbuhannya besar.
Kedua, karakteristik striktural segmen yang terdiri atas kompetisi,
kejenuhan segmen protektabilitas, dan risiko lingkungan. Perusahaan wajib
mencermati intensitas dan dinamika persaingan yang berkaitan dengan hambatan
masuk, hambatan keluar, ancaman pendatang baru, tekanan dari produk atau jasa
substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, tawar menawar konsumen.
Perudahaan juga perlu menilai, apakah para pesaing yang sudah ada saat ini telah
melayani semua kemungkinan segmen yang ada ataukah masih tersedia gabungan
potensial dalam pasar yang bisa dimasuki perusahaan.
28
Ketiga, kesesuaain antara produk dan pasar dalam hal ini, terdapat 3
petanyaan kunci yang perlu dijawab yaitu:
a) Apakah melayani segmen tertentu bisa sesuai dengan kekuatan perusahaan
dan citra yang diharapkan?
b) Adakah sinergi yang didapatkan dari melayani segmen tersebut?
c) Dapatkah perusahaan menanggung biaya memasuki segmen bersangkutan
dan dapatkah perusahaan menetapkan harga produk sedemikian rupa
sehingga memperoleh tingkat margin dan Return On Investmen (ROI)
sebagimana diharapkan?
Sejumlah perusahaan berusaha memasuki segmen yang menjanjikan ROI
yang besar, namun tidak trelalu cocok dengan kapabilitas dengan organisasi saat
ini.
a. Positioning
Yaitu perancangan, penawaran,dan citra perusahaan agar target pasar
mengetahui dan mengannggap penting posisi perusahaan diantara pesaing.36
Menurut Al Ries dan Trout, positioning bukanlah hanya menyangkut apa yang
dilakukan terhadap produk (barang atau jasa) tetapi apa yang kita (pemasar)
lakukan terhadap pikiran/benak konsumen. tujuan dilakukan positioning adalah
untuk membedakan persepsi perusahaan berikut produk dan jasa dari pesaing.
Positioning merupakan konsep psikologis yang terkait dengan bagaimana
konsumen yang ada ataupun calon konsumen dapat menerima perusahaan tersebut
dan produknya dibandingkan dengan perusahaan lain.
Kegiatan ini dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan
dimasuki dengan cara menentukan dimana posisi yang akan ditempati dalam
segmen tersebut.37
36 Rambat lupiyoadi, “manajemen pemasaran jasa teori dan praktik”(Jakarta:2001
PT Salemba Emban Patria) hlm.48-49
29
Menurut kotler, langkah-langkah dalam positioning setidaknya ada 3 langkah
dalam melakukan positioning, yaitu:
a) Mengenali keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan dalam
hubungan dengan pesaing
b) Memilih keunggulan-keunggulan yang paling kuat/menonjol
c) Menyampaikan keunggulan itu secara efeltif kepada target pasar
6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam dunia pemasaran selalu terkait dengan yang dinamakan marketing
mix (bauaran pemasaran). Bauran merupakan seperangkat alat yang dapat
digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik produk atau jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan. Alat alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun
strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. 38
Menurut Al Arif, bauran pemasaran merupakan perpaduan seperangkat
alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian
dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran. Sebagai suatu bauran, unsur-
unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak
tepat pengorganisasiannya maka akan mempengaruhi strategi pemasaran secara
keseluruhan.39
Oleh karena itulah bauran pemasaran harus dibuat secara
menyeluruh dan terarah dengan baik sesuai dengan strategi marketing yang telah
ditetapkan.
Kotler dan Amstrong mendefinisikan bauran pemasaran sebagai perangkat
alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan
untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran
pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya. Berikut dijelaskan secara singkat
38
Fandy Ciptono “Pemasaran jasa” (Malang : 2005 Bayu Media Publising) hlm. 30-31 39 M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta,
2012). h.14
30
mengenai masing-masing unsur dari bauran pemasaran menurut Kotler terdiri dari
7P adalah:40
1. Product (produk)
Yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dengan tujuan mendapatkan
perhatian untuk dibeli. Dalam kontek ini, produk bisa berupa apa saja baik berupa
barang atau jasa yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Andrian Payne mendefinisikan
produk sebagai konsep keseluruhan atas objek atau proses yang memberikan
berbagai nilai bagi para pelanggan.41
Dalam perspektif syariah produksi merupakan konsep yang penting.
Alqur’an menggunakn konsep produksi barang dalam arti yang sangat luas.
Tekanan alqur’an diarahkan pada manfaat dari barang yang diproduksi.
Memproduksi suatu barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup
manusia. Berarti barang itu harus diproduksi untuk Kebutuhan hidup manusia,
bukan untuk memproduksi barang-barang mewah secara berlebihan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan manusia.42
Islam juga mengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan keberadaan
produk tersebut. Islam melarang jual beli suatu produk yang belum jelas (ghoror)
bagi pembeli. Pasalnya disini berpotensi terjadinya penipuan dan ketidakadilan
terhadap salah satu pihak. Selain keberadaan suatu produk, islam juga
memerintahkan untuk memperhatikan kualitas produk. Barang yang dijual harus
terang dan jelas kualitasnya, sehingga pembeli bisa dengan mudah member
penilaian.43
40 Danupranata, “Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah”, (Jakarta: Salemba Empat,
2013). h.40
41 Andrian payne, The Essennce of servise Marketing (Yogyakarta:Andi,2001) cet. Ke-1
hlm.156
42
Muhammad Firdaus dkk, dasar & strategi pemasaran syariah (Jakarta: PT. Renaisan,
2005) hlm.23
43
Kasmir, manajemen perbankan , Jakarta: (PT Raja Grafindo, 2007) hlm.141
31
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa produk dalam perspektif
syariah (fiqh muamalah) harus memenuhi standarisasi mutu keberadaan barang.
Fiqh muamalah tegas mengharamkan praktik jual beli yang menipu dengan
ketidakjelasan mutu dan keberadaan barang. Dalam strategi marketing mix,
strategi produk merupakan unsur terpenting, karena dapat mempengaruhi strategi
pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk/barang yang akan dihasilkan dan
dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan
harga dan cara penyalurannya.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi
menjadi empat tahap, yaitu :
a. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar
walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual
umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap
permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya
periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan
menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang
tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
b. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat
dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan
masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi
yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di
sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi
lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan
meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.
32
c. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih
meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba
produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi
sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya
dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan
biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.
d. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu
mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang
yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk
menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing
sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena
permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera
ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan
hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.44
2. Price (Harga)
Harga merupakan keputusan bauran pemasaran berkenaan dengan kebijakan
stategis dan praktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan
tingkat diskriminasi harga, diantara berbagai kelompok pelanggan. Dalam strategi
menetapkan harga perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara
langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya
peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor yang tidak langsung
namun erat hubungannya dengan penetapan harga adalah harga produk sejenis
44 Swastha Basu, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta; Liberty, 1984) hlm. 127-
134
33
yang dijual oleh para pesaing dan potongan (discount) untuk penyalur dan
konsumen.45
Dalam konsep ekonomi islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatan
pasar yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Peneentuan harga
dengan adanya pertemuan antara permintaan dan penawaran itu terjadi secara
sukarela. Ini bermakna tidak ada yang menganiaya dan mendholimi. Dalam
praktik fiqh muamalah, harga mengambil posisi tengah, tidak berlebih-lebihan,
tidak pula merendah-rendahkan. Ini berarti dalam fiqh muamalah harga mestinya
harus proporsional.46
Tujuan penentuan harga adalah:
Pertama, untuk bertahan hidup. Artinya, dalam kondisi tertentu, terutama
dalam kondisi persaingan yang tinggi. Dalam hal ini perusahaan menentukan
harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang dipasarkan laku
dipasaran.
Kedua, untuk memaksimalkan laba. Tujuan harga ini dengan
mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba bisa ditingkatkan.
Penentuan laba biasanya dapat dilakukan dengan harga yang murah atau tinggi.
Ketiga, untuk memperbesar market share. Penentuan harga dengan harga
dengan harga yang murah, sehingga diharapkan jumlah nasabah meningkat dan
diharapkan pula nasabah pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
Keempat, mutu produk. Tujuan dalam hal mutu produk adalah untuk
memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas
yang tinggi dan biasanya harga ditentukan setinggi mungkin.
45 M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta,
2012). hlm.15
46
Firdaus, dasar & strategi pemasaran syariah, hlm.24-25
34
Kelima, karena pesaing. Dalam hal ini, penentuan harga dengan melihat
harga pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi
harga pesaing.47
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasuakan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangakan ketiga unsur lainnya
(produk, distribusi dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).
Selain itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,
artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda halnya dengan karakteristik produk
atau komitmen saluran distribusi. Keduanya tidak dapat diubah atau disesuaikan
dengan mudah dan cepat karena biasanya menyangkut kebutuhan jangka panjang.
3. Promotion (Promosi)
Promosi adalah suatu cara langsung atau tidak langsung untuk
mempengaruhi konsumen agar lebih suka membeli suatu merek tertentu. Sebuah
perusahaan dapat melekukan kegiatan promosi dalam memperkenalkan produk-
produknya pada konsumen. promosi merupakan salah satu variable dari marketing
mix yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka meningkatkan
volume penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang dipasarkan.
Dalam islam mempromosikan suatu barang diperbolehkan. Hanya saja
dalam berpromosi tersebut mengedepankan factor kejujuran dan menjauhi
penipuan. Disamping itu metode yang dipakai dalam promosi tidak bertentangan
dengan syariah islam.48
Secara garis besar ada tiga macam sarana promosi (promotion mix) yang
dapat digunakan oleh perusahaan yaitu:
47
Kasmir, pemasarn bank, : (PT Raja Grafindo, 2007) hlm.153-154
35
Pertama, periklanan (advertising). Merupakan promosi yang dilakukan
dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk,
brosur, Koran, majalah, radio atau televise.
Kedua, promosi merupakan promosi yang dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Promosi
penjualan dilakukan untuk menarik pelanggan untuk segera membeli.49
Ketiga, publisitas (publicity). Merupakan promosi yang dilakukan untuk
meningkatkan citra perusahaan di depan para calon nasabah atau nasabahnya
melelui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial.
Keempat, penjualan pribadi. Merupakan promosi yang dilakukanmelelui
pribadi-pribadi karyawan setempat dalam melayani serta ikut mempengaruhi
nasabah.
Strategi promosi adalah sesuatu yang dapat memperkenalkan atau
mensosialisasikan produk yang ditawarkan suatu perusahaan melalui berbagai
macam media dan cara. Tetapi dalam mempromosikan suatu produk harus
mengedepankan kejujuran dan menjauhi penipuan.
4. Place (Distribusi)
Pendistribusian dapat diartikan sebgai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan) dengan kata lain, proses distribusi
merupakan aktivitas pemasaran yang mampu: Menciptakan nilai tambah produk
dan Memperlancar arus saluran pemasaran.
Penempatan barang merupakan factor vital di dunia usaha. Berkaitan erat
dengan posisi ini adalah sarana transportasi dan pengangkutan. Nabi SAW
49
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar‐dasar Pemasaran, Jakarta PT. Indeks,
2003, edisi ke‐9 Jilid 2 hlm.34.
36
bersabda yang artinya: ”janganlah membeli barang dari kafilah yang belum tiba
dipasar dan janganlah membeli barang yang belum ada (muttafaq alaih)”.
keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap barang atau
jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik
misanya kepusan mengenai dimana sebuah perusahaan asuransi harus di dirikan.
Selain itu kepusan mengenai pengguna perantara untuk meningkatkan
aksesibititas jasa atau barang bagi para pelanggan misalnya, akankah
menggunakan jasa orang lain ataukah harus memasarkan sendiri.
5. People
People disini mengarah kepada bagaimana kinerja karyawan didalam suatu
perusahaan. Apakah karyawan tersebut memiliki performance tinggi atau
sebaliknya, apakah karyawan tersebut loyal atau sebaliknya, apakah karyawan
tersebut mampu melayani konsumen atau sebaliknya. Faktot penting lainya dalam
people adalah attidute dan motivation dar karyawan dalam industri jasa.
6. Proces
Process disini mencakup bagaiman cara perusahaan melayani permintaan
tiap konsumennya. Mulai dari konsumen memesan order hingga akhirnya mereka
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Proses juga dapat diartikan sebagai mutu
layanan sangat bergantung pada proses penyampaian informasi kepada konsumen.
Dalam perbankan syariah, proses atau mekanisme, mulai dari melakukan
penawaran produk hingga menangani keluhan pelanggan yang efektif dan efisien
perlu dikembangkan dan ditingkatkan.50
Menurut Zeithaml dan Bitner proses adalah semua prosedur aktual,
mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.
Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan
50 Herry Sutanto, Khaerul Umam, “Manajemen Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung :
Pustaka Setia, 2013). h.75
37
dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya.51
7. Physical evidence
Physical evidence akan menjelaskan bagaimana penataan building dari
suatu perusahaan. Apakah perusahaan menggunakan interior yang unik, lighting,
sistem yang menarik, ruangan yang menarik perhatian konsumen , dan lain
sebagainya. Perusahaan tentu akan mempengaruhi mood pengunjung. Desain
interior yang yang terkesan berantakan juga tentu akan membuat konsumen akan
merasa agak sedikit tidak nyaman dengan keadaan diperusahaan tersebut.
B. Pensiun
1. Pengertian Pensiun
Pensiun merupakan istilah umum untuk menyatakan pemberian jaminan
tunai dalam jangka panjang guna menghadapi resiko hari tua, cacat, dan kematian
prematur atau kematian dini (kematian muda) di kemudian hari. Dengan
demikian, pensiun tersebut tidak hanya menjamin hari tua, yaitu kehidupan
setelah mencapai umur tertentu, tetapi juga jika mengalami cacat tetap total dan
meninggal dunia sebelum mencapai batas umur yang ditentukan (55 tahun).52
Pensiun adalah suatu penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang
bekas pegawai yang tidak dapat bekerja lagi, untuk membiayai penghidupan
selanjutnya, agar ia tidak terlantar apabila tidak berdaya lagi untuk mencari
penghasilan lain. PNS yang diberhentikan dengan hormat menerima hak-hak
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku antara lain hak
pensiun dan tabungan hari tua.
Menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 1969 tentang pensiun pegawai
dan pensiun janda/duda pegawai, pensiun diberikan sebagai jaminan hari tua dan
51 Muhammad Syafi‟i Antonio, “Bank Syariag dari Teori ke Praktek”, (Jakarta : Gema
Insani Press, 2004). h.165
44 Zaeni Asyhadie, Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 157
38
sebagai penghargaan atas jasa-jasa PNS selama bertahun-tahun bekerja dalam
dinas pemerintahan. Dasar pensiun yang dipakai untuk menentukan besarnya
pensiun adalah gaji pokok terakhir sebulan yang berhak diterima oleh pegawai
yang berkepentingan berdasarkan peraturan gaji yang berlaku baginya53
Menurut Martono (2002:155) yang dikutip dari penelitian yang dilakukan
oleh Dwi Lestanti dalam penelitiannya yang berjudul “Prosedur Pemberian Kredit
Pensiun Pada PT. Bank BTPN Purna Bakti Cabang Yogyakarta” bahwa, Pensiun
adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun
dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab lain sesuai dengan perjanjian
yang telah ditetapkan. Biasanya penghasilan diberikan dalam bentuk uang dan
besarnya tergantung dari peraturan yang telah ditetapkan.54
Pensiun menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri
Sipil yang telah mencapai batas usia pensiun (56 tahun), diberhentikan dengan
hormat sebagai pegawai negeri sipil.55
2. Hak atas Pesiun
Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil, diberikan hak-hak kepegawaian berdasarkan undang-
undang yang berlaku, yaitu:
a. Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil karena mencapai batas usia pensiun, berhak atas pensiun
apabila ia memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10 (sepuluh)
tahun.
b. Pemberian uang tunggu yang diberikan paling lama 1 (satu) tahun dan
dapat diperpanjang tiap-tiap kali paling lama 1 (satu) tahun.
45 Sri Hartini, Setiajeng Kadarsih, Tedi Sudrajat, Hukum Kepegawaian Di Indonesia,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 123
46 Dwi Lestanti, 2013, “Prosedur Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank BTPN Purna
Bakti Cabang Yogyakarta”, Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
47 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 Tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
39
c. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang menerima uang tunggu, diberikan
kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan
tunjangan lain berdasarkan undang-undang yang berlaku.56
3. Pengertian Dana Pensiun
Dana pensiun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992
adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjajikan manfaat pensiun bagi pesertanya. Definisi tersebut memberi
pengertian bahwa dana pensiun merupakan suatu lembaga yang mengelola
program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada
karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan
pensiun tersebut dapat dikelola oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan
kepada lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan
program pensiun.57
4. Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun
a. Bagi Pemberi kerja
1) Kewajiban Moral
Perusahaan mempunyai kewajiban untuk memberikan rasa aman kepada
karyawan pada saat mencapai usia pensiun.
2) Loyalitas
Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak
positif pada perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih
baik dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
3) Kompetisi Pasar Tenaga Kerja
Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total
kompensasi yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan
56 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979
Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
57 Sigit Triandaru, Totok Budisantoso, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”,
(Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 268
40
akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan
karyawan yang berkualitas dan professional dipasaran tenaga kerja.
b. Bagi Karyawan
1) Rasa aman terhadap masa yang akan datang
karyawan mengharapkan mendapatkan jaminan ekonomi karena
penghasilan yang ia terima memasuki masa pension.
2) Kompensasi yang lebih baik
Karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun baru bisa ia
nikmati pada saat mencapai usia pensiun.58
5. Peserta Dana Pensiun
Peserta adalah setiap orang yang memenuhi persyaratan peraturan dana
pensiun. Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 menyatakan bahwa
setiap karyawan yang termasuk golongan karyawan yang memenuhi syarat
kepesertaan dalam dana pensiun yang didirikan oleh lembaga kerja, berhak
menjadi perserta, apabila telah berusia setidak-tidaknya 18 tahun atau telah
kawin dan telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 tahun pada pendiri
atau mitra pendiri.
6. Usia Pensiun
Usia pensiun adalah usia ketika peserta berhak mengajukan pensiun dan
mendapatkan manfaat pensiun. Usia pensiun dapat dibedakan dalam 4 kategori
yaitu:
a. Pensiun Normal (normal retirement)
Adalah usia paling rendah saat karyawan berhak untuk pensiun tanpa
perlu persetujuan dari pemberi kerja dengan memperoleh manfaat
pensiun penuh.
58 Sigit Triandaru, Totok Budisantoso, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”,
(Jakarta: Salemba Empat, 2006), hlm. 268-269
41
b. Pensiun Dipercepat (early retirement)
Adalah ketentuan pensiun yang mengizinkan peserta pensiun untuk
mempercepat pensiun karena suatu hal. Ketentuan ini diatur dalam
peraturan dana pensiun bahwa karyawan dimungkinkan untuk pensiun
lebih awal dari usia pensiun normal dengan persyaratan khusus.
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh peserta antara lain
mendapat persetujuan dari pemberi kerja, dan ada halangan yang bersifat
tetap seperti karyawan mengalami cacat tetap.
c. Pensiun Ditunda (deferred retirement)
Ketentuan ini memperkenankan karyawannya yang secara mental dan
fisik masih sehat untuk tetap bekerja malampaui usia pensiun normal,
dengan ketentuan pembayaran pensiun dimulai pada tanggal pensiun
normal meskipun yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan
memperoleh gaji dari perusahaan bersangkutan. Sebenarnya ketentuan ini
tidak sesuai dengan konsep dasar dari manfaat pensiun (manfaat pensiun
sebagai pengganti pendapatan karyawan). Dalam hal ini karyawan
mendapatkan pendapatan dari dua sumber.
d. Pensiun Cacat
Apabila karyawan mengalami cacat dan dianggap tidak lagi cakap atau
mampu melaksankan pekerjaannya, berhak memperoleh manfaat
pension. 59
59 Sigit Triandaru, Totok Budisantoso, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, (Jakarta:
Salemba Empat, 2006), hlm. 271
42
BAB III
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bank Syariah Mandiri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM)
sejak awal pendiriannya.Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya
merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-
1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,
yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik
nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat
terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.
Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh
bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya
mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian
bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara
dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari
situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain
serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan
penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri
(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga
menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai
pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan
syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
43
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum
untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim Pengembangan
Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan
momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari
bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan
Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya,
sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank
yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah
Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23
tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul
pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani
inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun
Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.60
60
https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/sejarah# diakses pada tgl. 28.02.2018
44
2. VISI DAN MISI Bank Syariah Mandiri
Visi Bank Syariah Mandiri : Bank Syariah mandiri terdepan dan
modern. Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di
antara pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer,
micro, SME, commercial, dan corporate.
Bank Syariah Moderen : Menjadi bank syariah dengan sistem layanan
dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
Adapun misi Bank Syariah Mandiri :
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang
berkesinambungan.
b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah
c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan
pada segmen ritel
d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal
e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat
f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan61
3. Tujuan Bank Syariah Mandiri
a. Menjalankan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara Islam,
khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar
dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha lain yang mengandung unsur
tipuan (gharar), dimana jenis-jenis usaha tersebut selalu dilarang dalam
Islam juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi
Islam.
b. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi
61
https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/sejarah# diakses pada tgl. 28.02.2018
45
kesenjangan yang amat besar antar pemilik modal dengan pihak yang
membutuhkan dana.
c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang
berusaha yang lebih besar terutama pada kelompok miskin, yang diarahkan
kepada kegiatan usaha yang produktif
4. Budaya Perusahaan
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi BSM, insan-insan BSM perlu
menerapkan nilai-nilai yang relatif seragam. Insan-insan BSM telah menggali
dan menyepakati nilai-nilai dimaksud, yang kemudian disebut BSM Shared
Values.
“BSM Shared Values tersebut adalah ETHIC (Excellence, Teamwork,
Humanity, Integrity, dan Customer Focus)”
Excellence
Bekerja keras, cerdas, tuntas dengan sepenuh hati untuk memberikan hasil terbaik
Teamwork
Aktif, bersinergi untuk sukses bersama
Humanity
Peduli, ikhlas, memberi maslahat dan mengalirkan berkah bagi negeri
Integrity
Jujur, taat, amanah dan bertanggung jawabCustomer Focus
Berorientasi kepada kepuasan pelanggan yang berkesinambungan dan saling
menguntungkan62
62
https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/budaya-perusahaan diakses pada tgl.28
Juli 2018.
46
5. Produk-Produk yang Ada di Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim
Bank syariah Mandiri merupakan lembaga perbankan yang menerapkan
sistem berbasis prinsip syariah islam. Adapun Perbedaan sistem antara bank
syariah dan konvensional adalah dalam mengambil margin adanyalarangan
riba(bunga)63
akan tetapi akan tetapi menggunakan sistem bagi hasil dalam
memberikan keuntungan kepada para nasabahnya, sehingga menjamin kehalalan
pendapatannya. Produk di BSM dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Penghimpunan dana
1) Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya
dapat dilakukan setiap saat jam kas dibuka di counter BSM atau
melalui ATM
2) BSM Tabungan Simpatik
Tabungan berdasarkan prinsip wadi‟ah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.
3) BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil
berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan
4) BSM Tabungan Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan
jumlah setoran bulanan tetap dan dilengkapi dengan perlindungan
asuransi.
5) TabunganKu
TabunganKu merupakan tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh
bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan
meningkatkan kesejahterahan masyarakat.
6) BSM Tabungan Mabrur
63 Zainul arifin, “memahami Bank Syariah, lingkup, peluang, tantangan dan
prospek”(Jakatra: Alvabet 2000) hlm.28
47
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan
ibadah haji dan umroh Tabungan dalam mata uang rupiah untuk
membantu pelaksanaan ibadah haji dan umroh.
7) BSM Deposito
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang
dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
8) BSM Giro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang rupiah untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadi‟ah
yad-dhamanah.
b. Produk Pembiayaan
1). Pembiayaan Mikro
Terdiri atas:
a) Produk Reguler
Produk reguler adalah produk pembiayaan yang telah ditentukan
baku sesuai dengan manual produk pembiayaan mikro dan petunjuk
teknis yang berlaku. Produk reguler pembiayaan mikro terbagi
menjadi dua yaitu Pembiayaan Usaha Mikro (PUM) dan
Pembiayaan Serbaguna Mikro (PSM).
b) Pembiayaan Program Mikro
Pembiayaan program mikro adalah fasilitas pembiayaan Bank
kepada nasabah dengan fitur, tujuan, syarat dan ketentuan khusus
yang berpedoman pada nota kesepahaman antara Bank dengan
instansi dan atau petunjuk teknis yang ditetapkan oleh pemerintah
melalui instansi terkait.
2). Pembiayaan Konsumtif
Beberapa jenis produk pembiayaan konsumtif, yaitu:
a). Pembiayaan Griya/KPR
48
Adapun tujuan pembiayaan Griya/KPR adalah Pembelian
rumah baru, baik indent maupun ready stock, pembelian apartemen
baru, baik indent maupun ready stock, pembelian kavling siap
bangun (KSB), pembelian rumah bekas, take over ataupun take over
+ AJB, dan renovasi atau konstruksi, baik dikerjakan sendiri
(terbatas hanya untuk pembelian material bangunan) ataupun
menggunakan pihak ketiga atau kontraktor.
b). Pembiayaan Pensiunan
Pembiayan pensiunan adalah pembiayaan yang ditujukan
kepada nasabah yang telah atau akan mendapatkan manfaat pensiun
setiap bulannya.
c). Pembiayaan OTTO
Adalah permbiayaan dengan tujuan penggunaan dana guna
pembelian mobil baru atau bekas, motor baru dan refinancing mobil.
d). Pembiayaan Implan
Adalah pembiayaan konsumtif bagi para PNS aktif yang
pembayaran ansurannya potong gaji bulanan melalui bendahara
c. Produk Jasa
1) BSM Mobile Banking
Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile
phone (handphone) berbasis GPRS.
2) BSM Card
Merupakan kartu yang dapat dipergunakan untuk transaksi
perbankan melalui mesin ATM dan mesin debit (EDC/ Electronic Data
Capture).
49
6. Struktur Organisai Pembiayaan Pensiun Syariah Bank Syariah Mandiri
KPC Panglima Polim.
Berdasarkan struktur organisasi tersebut akan diuraikan tugas dan
wewenang dari masing – masing divisi, sebagai berikut:64
a. Manager Area Pusat.
1) Melakukan persetujuan atas permohonan pembiayaan pensiun
2) Melakukan monitoring pelaksanaan pembiayaan pensiun
3) Melakukan analisis terhadap dokumen yang diberikan oleh CBRM
b. Branch Funding Operational
1) Melakukan pencairan pembiayaan pensiun
2) Melakukan monitoring atas kelancaran pembayaran angsuran
pembiayaan pension
64
Wawancara dengan Pak Risky selaku CBRM BSM KCP Panglima polim pada tanggal
09 Maret 2018
AREA
KCP BFO
BM
CBRM
SF
50
c. Branch Manager
1) Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran pembiayaan
pensiun.
2) Ikut memastikan kelayakan terhadap pembiayaan pensiun yang
diajukan oleh nasabah.
3) Memberikan persetujuan atau menolak permohonan pembiayaan
pensiun
4) Melakukan monitoring atas kelancaran pembiayaan pensiun.
d. Costumer Banking Relantionship Manager
1) Menganalisis dokumen nasabah untuk memastikan kelayakan nasabah
pembiayaan pensiun.
2) Menginput data nasabah yang mengajukan pembiayaan pensiun
3) Melakukan monitoring atas kelancaran angsuran nasabah pembiayaan
pensiun
4) Menjaga kualitas pembiayaan pensiun
5) Melakukan penandatanganan akad pembiayaan dengan nasabah
pensiunan
6) Melakukan kunjungan lapangan (on the spot) kepada nasabah
pembiayaan pensiun.
7) Melakukan monitoring pengambilan manfaat pensiun nasabah yang
mengajukan pembiayaan pensiun.
e. Sales Force
1) Mengunjungi nasabah pensiunan untuk menawarkan produk
pembiayaan pensiun
2) Melakukan pick up dokumen persyaratan nasabah pembiayaan pensiun
3) Mendampingi nasabah melakukan take over pembiayaan pensiun di
bank lain.
4) Mendampingi CBRM dan nasabah pembiayaan pensiun dalam proses
penandatangan akad pembiayaan.
51
4. Prosedur Pemberian Pembiayaan Pensiun di Bank Syariah Mandiri
KCP Panglima Polim
Di Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim terdapat produk
pembiayaan yang diperuntukan untuk kalangan pensiunan yang membutuhkan
dana dan mempunyai keinginan untuk tujuan usaha maupun diluar usaha yang
bersifat perorangan seperti pembelian rumah, kendaraan, atau lainya, yaitu
melalui pembiayaan pensiun dengan akad murabahah dan ijarah.
Pembiayaan pensiun adalah pembiayaan yang diberikan kepada para
pensiunan PNS Pusat maupun PNS Daerah, pensiunan TNI dan POLRI, dan
pensiunan pegawai BUMN/BUMD yang manfaat dana pensiunnya dikelola
oleh Dapen dan memiliki manfaat pensiun bulanan dan telah menerima SK
pensiun, yang didasari oleh perjanjian kerjasama antara pihak Bank dengan
Pengelola Dana Pensiun.
Adapun jenis pembiayaan pensiun yang diberikan oleh Bank Syariah
Mandiri KCP Panglima Polim terdiri dari:
a. Pembiayaan pensiun dan pra pension.
Pembiayaan Pensiun dan Pra Pensiun merupakan fasilitas pembiayaan
yang dirancang khusus bagi para Pensiunan dan Pra Pensiun atau pegawai yang
6 bulan lagi akan pensiun (pra pensiun) yang telah menerima SK pensiun.
Produk ini ditawarkan dengan limit pembiayaan pernasabah sebesar Rp.
150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) dengan jangka waktu 10-15 tahun
atau usia saat jatuh tempo berusia 75 tahun atau dapat disesuaikan dengan gaji
pensiun yang didapat serta proses pembayaran yang mudah.
b. Pembiayaan janda pensiun
Adalah pembiayaan yang diberikan kepada isteri dari almarhum
pensiun yang menerima manfaat dana pensiun setiap bulannya yang ditentukan
oleh pengelola pensiun. Produk ini dirancang dengan masa waktu pembayaran
selama 10 tahun atau usia saat jatuh tempo berusia 70 tahun atau dapat
52
disesuaikan dengan manfaat pensiun yang diterima oleh janda pensiun serta
proses pembayaran yang mudah.
c. Take Over Pembiayaan Pensiun
Adalah pembiayaan pindah bayar manfaat pensiun dari lain Bank ke
Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim atau pindah pembiayaan nasabah
dari bank lain ke Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim.
Bank syariah dalam setiap kegiatan usahanya harus berperinsip pada
syariah begitu juga pada praktek produk pembiayaan pensiunan di BSM KCP
Panglima Polim dalam penyaluran pembiayan pensiun ini menggunakan akad
murabahah atau ijarah, Jenis Penggunaan Antara Lain:
1) Biaya sekolah (akad ijarah)
2) Renovasi Rumah (akad murabahah)
3) Pembelian peralatan kebutuhan rumah tangga (akad murabahah)
4) Pembelian kendaraan bermotor (akad murabahah)
5) Pembelian barang untuk usaha (akad murabahah)
Dari pembiayaan diatas Bank berhak memperoleh pendapatan (margin)
dari nasabah yang melakukan pembiayaan yakni berupa tambahan yang
ditetapkan diawal. Sedangkan kewajiban yang harus dipenuhi nasabah adalah
membayar angsuran atau cicilan pokok ditambah dengan margin yang telah
ditetapkan.65
Adapun besarnya prolehan margin yang diterima BSM KCP Panglima
Polim ketika memberikan pembiayaan pensiunan, janda pensiun ialah:
65
Wawancara dengan Pak Risky selaku CBRM BSM KCP Panglima polim pada tanggal
09 Maret 2018
53
Tabel 3.1
Marginal pembiayan pensiun, pra pensiun dan janda pensiun di Bank
Syariah Mandiri KCP Panglima polim
Jangka Waktu Price
1 tahun
14.50%
2 Tahun
3 Tahun
4 Tahun
5 Tahun
6 Tahun
14.25%
7 Tahun
8 Tahun
9 Tahun
10 Tahun
11 Tahun
14%
12 Tahun
13 Tahun
14 Tahun
15 Tahun
Dalam memberikan pembiayaan, pihak bank terlebih dahulu harus
melakukan langkah-langkah ataupun prosedur pembiayaan yang harus
dilakukan secara sistematis dan efisien. Prosedur pembiayaan pensiun
dilakukan dengan cara yang sederhana, hal ini bertujuan agar nasabah
pembiayaan pensiun tidak mengalami kebingungan karena mayoritas nasabah
pembiayaan pensiun adalah pensiunan yang sudah bisa dibilang lansia.
Selain prosedur pembiayaan yang mudah pembiayaan pensiun di Bank
Syariah Mandiri KCP Panglima Polim juga memberikan keringan dengan
54
menciptakan syarat yang cukup mudah dan sederhana, berikut syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh nasabah guna mendapatkan pembiayaan pensiun.
1. Persyaratan dokumen inti yang meliputi
a. Data Pribadi
1) Surat Permohonan Nasabah.
2) Copy KTP nasabah.
3) Copy Kartu Identitas Pensiun (KARIP)
4) Copy NPWP (untuk pinjaman Rp 50 juta).
5) Copy akta nikah pemohon/ akta cerai/ keterangan meninggal.
6) Pas foto terbaru berwarna ukuran 3x4.
7) Kartu Keluarga.
b. Bukti Agunan yg diserahkan.
1) Asli SK pensiun yang diterbitkan instansi berwanang.
2) Asli Kartu Peserta Taspen/ Asabri/ kartu peserta asuransi pegawai atau
yang setara.
3) Asli SP3R (Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Melalui Rekening)
yang telah dicantumkan nomor rekening pensiun BSM dan lampiran
dokumen persyaratan sesuai dengan ketentuan PT Taspen.
4) Surat Pernyataan Nasabah yang diketahui oleh Dapen (Non PKS).
Kecuali untuk pembiayaan Janda Pensiun.
c. Informasi Pendukung Lainnya
1) Copy Buku Tabungan Pensiun (BSM).
2) Surat Persetujuan Pembiayaan dari spouse.Kecuali untuk pembiayaan
Janda Pensiun.
2. Persyaratan khusus untuk pembiayaan:
d. Pembiayaan Janda Pensiun wajib menyerahkan:
55
1) Asli SP4B (Surat Perintah Pembayaran Pensiun Pertama Janda) dan
lampiran dokumen persyaratannya sesuai dengan ketentuan PT
Taspen.
2) Blanko Mutasi atau copy surat permohonan pemindahan kantor bayar.
e. Pembiayaan Pra Pensiun wajib menyerahkan:
1) Copy Kartu identitas pegawai (Karpeg)
2) Asli SP4 A (Surat Perintah Pembayaran Pensiun Pertama) dan
lampiran dokumen persyaratan sesuai dengan ketentuan Taspen.
f. Pembiayaan Take Over wajib menyerahkan
1) Surat pernyataan Take Over.
2) Bukti setoran pelunasan pembiayaan dari bank lain
3) Blanko Mutasi atau copy surat permohonan pemindahan kantor bayar.
4) Berita acara Take Over.
56
BAB IV
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAN PENSIUN SYARIAH
DALAM MEMASARKAN PRODUK
A. Analisi Pelaksanaan Strategi Pemasaran Bank Syariah Mandiri KCP
Panglima Polim
Strategi Pemasaran adalah desain, implementasi, dan kontrol rencana
untuk memengaruhi pertukaran demi mencapai tujuan organisasi.66
Strategi
merupakan sarana organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuannya. Perlu
diketahui bahwa, bank harus menyusun langkah-langkah pemasaran yang
strategis. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu
dan kelompok yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan produk lain.
Dalam hal bisnis, persaingan adalah hal yang akan terus dan tidak akan
berhenti untuk terjadi. Untuk itulah setiap pembisnis dituntut untuk selalu siap dan
sigap menghadapi persaingan dan tantangan bisnis yang muncul. Setiap
perusahaan pastinya punya cara tersendiri untuk memikat konsumen yang tak
kalah panas. Setiap perbankan tentunya memounyai strategi pemasaran tersendiri
dan berbeda-beda.
Sedangkan tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan
kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga
produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Dengan demikian
pemasaran dapat didenifisikan bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang
diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses petukaran.67
Maka dari itu pemasaran adalah salah satu faktor penentuan keberhasilan sebuah
66
J. Paul Peter & J. C. Olson, Perilaku Konsumen&Strategi Pemasaran (Jakarta:Salemba
Empat, 2013), hlm. 12
67
Murti Sumarti, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Liberty, 2002), hlm. 6.
57
perusahaan. Oleh karena itu strategi pemasaran salah satu merupakan ujung
tombak dalam keberhasilan suatu perusahaan.
Strategi pemasaran Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim dalam
produk pembiayaan pensiun syariah ialah dengan cara mengkatkan promosi
kepada nasabah para pensiunan, meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas
sumber daya manusia. Tujuan dari strategi pemasaran ini adalah menarik dan
meningkatkan nasabah serta mempertahankan nasabah pembiayaan pensiunan
yang sudah ada di bank syariah mandiri KCP Panglima Polim. Dengan melakukan
strategi pemasaran ini dengan terus menerus dan dilakukan secara baik dipastikan
penyaluran pembiayaan produk pembiayaan pensiunan syariah di Bank Syariah
Mandiri KCP Panglima Polim berjalan dengan baik dan selalu memenuhi target
yang di tentukan. Sehingga akan berdampak baik dalam perkembangan produk
pembiayaan di BSM KCP Panglima Polim.
Walaupun produk pembiayaan pensiunan syariah ini di Bank Syariah
masih dinilai sangat baru akan tetapi pencapaian yang dilakukan BSM KCP
Panglima Polim selama ini sangatlah baik. Adapun sasaran produk pembiayaan
ini adalah para pensiunan PNS Pusat maupun PNS Daerah, pensiunan TNI dan
POLRI, dan pensiunan pegawai BUMN/BUMD, adapun penerapan strategi
pemasaran produk pembiayaan pensiun di Bank Syariah KCP Panglima Polim
dianataranya :
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi adalah seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-
peluang yang muncul dipasar. Dalam melihat pasar, perusahaan harus kreatif dan
inovatif menyikapi perkembangan yang sedang terjadi, karena segmentasi
merupakan langkah awal yang menentukan keseluruhan aktivitas perusahaan.
Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan
sumber daya. 68
68
Hermawan K. & Muhammad S. Sula, Syariah Marketing,(Jakarta: Mizan Media Utama
2006) hlm. 6
58
Dalam melakukan segmentasi pasar terdapat beberapa cara yang dilakukan
oleh Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim yaitu:
a. Dari segi daerah
Dalam menentukan segmentasi yang geografis BSM KCP Panglima
Polim lebih memfokuskan kedapa daerah wilayah sekitar Jakarta.
b. Dari segi usia dan pekerjaan
Dari segi usia BSM KCP Panglima Polim memfokuskan kepada para
pensiunan PNS Pusat maupun PNS Daerah, pensiunan TNI dan POLRI,
dan pensiunan pegawai BUMN/BUMD yang manfaat dana pensiunnya
dikelola oleh Dapen dan memiliki manfaat pensiun bulanan dan telah
menerima SK pensiun dengan usia maksimal 75 tahun.
2. Targeting
Setelah membagi-bagi dan memetakan pasar dalam beberapa segmen,
selanjutnya yang dilakukan adalah penentuan target pasar yang akan dibidik.
Targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif,
karena sumber daya yang dimiliki terbatas. Dengan menentukan target yang akan
dibidik, usaha kita akan lebih terarah.
Dalam hal ini target sasaran yang dipilih oleh Bank Syariah KCP
Panglima Polim yaitu kepada para pensiunan dan janda pensiun PNS Pusat
maupun PNS Daerah, pensiunan TNI dan POLRI, dan pensiunan pegawai
BUMN/BUMD yang manfaat dana pensiunnya dikelola oleh Dapen dan memiliki
manfaat pensiun bulanan dan telah menerima SK pensiun dengan usia maksimal
75 tahun. Untuk sementara ini para pensiunan yang berwilayah di DKI Jakarta.
3. Positioning
Tujuan dilakukan positioning adalah untuk membedakan persepsi
perusahaan berikut produk dan jasa dari pesaing. Positioning merupakan konsep
psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen yang ada ataupun calon
59
konsumen dapat menerima perusahaan tersebut dan produknya dibandingkan
dengan perusahaan lain.
Bank Syariah Mandiri memposisikan perushaannya berbeda dengan
Pembiayaan Pensiun yang lainnya, Bank Syariah Mandiri Pembiayaan pensiun
adalah satu – satunya yg berperinsip syariah pertama di indonesia sehingga pasar
akan terbuka bagi orang – orang yang benar – benar ingin menghindari riba atau
yang lainnya.
4. Bauran Pemasaran (Market Mix)
Strategi pemasaran lain yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri KCP
Panglima Polim yaitu bauran pemasaran (Marketing Mix), yang terdiri dari 7P:
Ke-7nya adalah sebagai berikut :Product(Produk), Price(Harga), Place(Tempat),
Promotion(Promosi), People(Orang), Physical Evidence(Bukti Fisik), dan Process
(Proses). Bauran pemasaran(Marketing Mix).
a. Product (Produk)
Produk adalah setiap apa saja yang ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan. Diantarnya meliputi benda fisik, jasa, orang,
organisasi dan gagasan. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif
dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai
dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Penerapan strategi pemasaran pembiayaan pensiun BSM yang dilakukan
oleh BSM KCP Panglima Polim adalah dengan menampilkan mutu dari produk
tersebut. sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pasar
60
sasaran. Mutu dari produk ini meliputi pemberian fasilitas dan kemudahan yang
terdapat dalam karakteristik produk yaitu:69
1) Mudah
Memberikan kesempatan dan kemudahan memperoleh fasilitas pembiayaan.
2) Ringan
Meningkatkan kualitas hidup Nasabah dengan system pembayaran angsuran
melalui potong langsung atas pensiun bulanan yang diterima setiap bulan.
3) Cepat
Proses cepat dan mudah, proses permohonan sangatlah mudah karena di
bantu oleh Sales Force yang bertugas mengurus semua berkas permohonan
pembiayaan.
b. Price (Harga)
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu-
satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan
bagi perusahaan. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh
beberapa kombinasi antara produk dan pelayanan yang menyertainnya. Ahli
ekonomi sering menganggap bahwa harga rendah untuk produk yang sama akan
menghasilkan penjualan yang lebih tinggi dari pada harga yang tinggi.70
Penetapan strategi pemasaran harga Bank Syariah Mandiri haruslah berhai
– hati karena harus menghindari dari unsur riba, ghoror dan maysir, sehingga
memberikan kepercayaan kepada nasabah bahwa produk pembiayaan ini
bersistem syariah. dalam pembiayan pensiun, BSM KCP Panglima polim
mempunyai keunggulan dari segi harga dibandingkan denga bank konvensional
lainnya, BSM mempunyai cicilan dan Margin yang flat(datar) tidak ada tambahan
cicilan atau tidak ada tambahan margin ditiap cicilannya dan Akad yang
69
Di akses pada tanggal 30 juli 2018 https://www.syariahmandiri.co.id/consumer-
banking/pembiayaan-konsumen/pembiayaan-kepada-pensiunan 70 Supranto, Nandan Limakrisnan, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis Edisi ke 2 (Mitra Wacana Media Jakarta 2011) hlm.12
61
digunakan adalah akad murabahah atau ijarah. Dengan strategi ini tentunya BSM
mempunyai keunggulan dari sergi harga sehingga pastinya menarik perhatian
kepada parapensiunan terhadap produk pembiayaan pensiunan ini.
c. Distribusi Tempat (Place)
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang dan jasa yang dibutuhkan
dan menetapkan harga dan layak, tahap berikutnya menentukan produk atau jasa
ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan
harapan produk atau jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan
keinginan konsumen yang membutuhkan produk tersebut. Penempatan lokasi
yang tepat menjadi sangat penting karena agar konsumen mudah menjangkau
pada lokasi yang ada. Tempat mencangkup saluran distribusi yang merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi suatu prusahaan. Keputusan distribusi
mencangkup kemudahan nasabah dalam mengakses suatu bank tersebut.
Dalam mendistribusikan jasa layanan produk pembiayaan pensiun, BSM
BSM KCP Panglima polim terletak di pusat kota daerah panglima polim yang
mana daerah tersebut banyak sekali pemukiman prumahan para pensiunan PNS,
pensiunan pegawai BUMN, pensiunan kementrian, pensiunan TNI dan POLRI
sehingga memudahkan para karyawannya untuk door to door kerumah – rumah
nasabah untuk mempromosikan produk pembiayaan dan juga memudahkan dalam
melakukan akses ke BSM KCP Panglima Polim. Selain itu akses tranportasi
umum maupun pribadi juga sangat mudah di jangkau karena kantornya terletak di
pusat kota yang terletak samping jalan raya fatmawati. Dengan kelebihan dari
distributor dan tempat, BSM KCP Panglima Polim memberikan kemudahan
kepada para nasabah dalam mengakses bank tersebut.
d. Promosi (promotion)
Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan
mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui
tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. adapun kegiatan yang
62
termasuk dalam aktivitas promosi yang akan dilakukan. Tujuan yang diharapkan
dari promosi adalah konsumen dapat mengetahui tentang produk tersebut dan
pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan
informasi pada pasar tentang produk dan jasa. Promosi juga merupakan kegiatan
untuk penyebarluasan informasi tentang barang atau jasa yang dijual dengan
maksud untuk merubah pola perilaku konsumen. Dalam melakukan kegiatan
promosi produk pembiayaan pensiun di BSM, BSM KCP Panglima Polim
menerapkan bauran strategi promosi berupa:
1) Periklanan (Advertising)
Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk kampanye
iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap,
dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Periklanan merupakan alat
utama bagi BSM KCP Panglima Polim dalam mempengaruhi nasabahnya,
sedangkan media yang digunakan oleh BSM KCP Panglima Polim dalam
melakukan periklanan produk pembiayaan Pensiun melalui media elektronik
yang terletak di website BSM, spanduk, brosur dan bahkan door to door ke rumah
paara pengsiunan.
2) Penjualan Pribadi (Personal selling)
Cara inilah yang paling efektif dalam memasarkan produk, karena intinya
apabila peserta puas akan pelayanan pihak BSM maka peserta tersebut akan lebih
bisa yakin dan tidak bisa dipungkiri bahwa peserta tersebut memberikan
informasinya juga kepada tetangganya sehingga efek yang ditimbulkan akan lebih
menguntungkan.
Dalam hal ini BSM KCP Panglima Polim mempunyai Sales Force
untuk memasarkan produknya. Pelaksanaan personal selling pada BSM KCP
Panglima Polim langung bertatap muka dengan peserta atau calon peserta,
63
sehinnga Pihak BSM bisa menjelaskan secara langsung tentang produk
pembiayan pensiun secara rinci kepada Calon pesertanya.
e. Orang (People)
BSM KCP Panglima Polim mengajarkan pegawainya untuk
memperlakukan nasabahnya dengan baik, ramah dan profesional, agar nasabah
merasa nyaman dengan pelayanan pegawai BSM KCP Panglima Polim. Selain
itu pegawai BSM juga diajarkan untuk menyampaikan produk pembiayaan
pensiun dengan baik dan bahasa yang mudah dipahami. Salah satu kunci
penting utuk menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja BSM KCP Panglima
Polim adalah dengan cara mengambangkan dan mendidik karyawannya secara
berkesinambungan .BSM KCP Panglima Polim memiliki komitmen yang tinggi
terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Untuk meninggkatkan sumberdaya yang unggul dalam meningkatkan
kualitas SDM, BSM KCP Panglima Polim mengadakan kegiatan doa bersama
dan beberapa pengarah dan evaluasinya setiap pagi hari sebelum di mulai
kegiatan di BSM tersebut dan juga melakukan pelatihan atau disebut juga
training dalam tiap bulannya , dimana pihak karyawan diberikan pendidikan
mengenai sistem perbankan. Kegiatan pelatihan atau training ini dinilai sangat
efektif utk meningkatkan kualitas SDM di Bank Syariah Mandiri tersebut
sehingga para krayawan tersebut agar menjadi lebih profesional dan lebih
loyalitas dalam setiap pelayanan yang akan diberikan kepada nasabah dan
pastinya ini akan berdampak positif dalam peningkatan produk pembiayaan
pensiun di Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim.
f. Bukti Fisik (physical Evidence)
Produk jasa di perbankan syariah merupakan sesuatu yang bersifat
intangible, Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan
pontensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinnya. Ini
menyebabkan resiko yang dipersepsikan nasabah dalam keputusan pembelian
64
semakin besar. Oleh sebab itu, bukti fisik yang bersifat tangible ini merupakan
salah satu upaya BSM KCP Panglima Polim dalam mengurangi tingkat resiko
kesalahan persepsi nasabah.
Bentuk fisik ini bisa berupa penamplan para staf dengan berpenampilan
yang rapi dan sopan, maupun disen interior bagunan yang rapi sehingga
memberikan kenyamanan kepada para nasabah sehingga menimbulkan
kepercayaan kepada para nasabah terhadap BSM KCP Panglima polim. Strategi
dalam bentuk fisik ini meliputi:
g. Penampilan staf
Untuk semua sfat Bank Syariah KCP panglima polim diwajibkan
menggunakan sragam yang rapi dan sopan dalam melayani seluruh
nasabahnya, dengan penampilan rapi dan sopan ini pastinya memberikan
kepercayaan yang lebih terhadap nasabahnya.
h. Bangunan
Bank Syariah Mandiri KCP Panglima polim memiliki bangungan
berlokasi di komplek perkantoran panglima polim dan juga berlokasi
dipinggiran jalan raya fatmawati dan di depan stasiun MRT Fatmawati
sehingga sangat mudah dilalui dan di akses menggunakan transportasi
umum maupun pribadi. Untuk desing bangunan dan desing ruangan
sangan moderen dan juga tertata rapi, gedung BSM KCP panglima polim
terdiri dari tiga lantai, lantai pertama digunakan utk kegitan utama Bank
untuk transaksi Teller dan CS dan lantai kedua digunakan utk transaksi
akad pembiayaan.
i. Kendaraan
Bank Syariah KCP Panglima Polim mempunyai fasilita kendaraan untuk
dapat digunakan oleh staf karyawannya dalam menjalankan tugasnya,
masing – masing karyawan marketing menggunakan kendaraan bermotor
roda dua maupun roda empat untuk menunjang pekerjaannya dalam
aktivitas pemasaran, mengantar dan menjemput nasabah yang melakukan
yang hendak melakukan pembiayaan dana pensiunan.
65
g. Proses (Process)
Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi nasabah.
Proses pada jasa produk pembiayaan Pensiunan BSM sangat kompleks, karena
ini akan menjadi bukti yang akan dipakai nasabah untuk menilai produk
tersebu, sehingga mengharuskan nasabah untuk mengikuti serangkaian
tindakan agar proses jasa yang dipesannya menjadi sempurna.
Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim dalam proses pembentukan
pembiayaan pensiun ini sangat memperhatikan dari berbagai segi seperti
kualitas produk pembiayaan tersebut, cara pemasaran, margin yang akan
diambil dan apa saja yang akan diterima oleh nasabah utk memikat hati
nasabah tersebut.
Berdasarkan analisi di atas, mengacu pada prinsip (Segmentasi, Targeting,
dan Positioning)dan baruan pemasaran (Market Mix) harus memperhatikan
kebutuhan masyarakat dan sumber daya yang dimiliki agar strategi pemasaran
tersebut berjalan lebih tepat dan lebih terarah sehingga dapat dipastikan penjualan
suatu produk aja akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan
tersebut. Sehingga akan berdampak pada peningkatan jumlah nasabah
pembiayaan pensiun di BSM KCP Panglima polim.
Dalam menjalankan berbagai strategi pemasaran di atas pasti masih ada
beberapa hal yang harus di evaluasi dalam strategi pemasaran tersebut baik dari
segi internal dan external karena hal ini dapat meminimalisir kekurangan –
kekurangan yang dimiliki serta dapat memaksimalkan peran BSM KCP Panglima
Polim dalam penyaluran pembiayaan pensiun kepada para nasabahnya.
Walaupun produk pembiayaan pensiun di BSM masih dinilai produk
pembiayaan yang baru akan tetapi BSM KCP Panglima Polim dalam menyalurkan
66
pembiayan mengalami kenaikan signifikan, ini dapat kita lihat dari tabel
penyaluran pembiayaan pensiun dari bulan febuari 2017 hingga febuari 2018:
Tabel 4.1
Data Pencairan pembiayan Pensiun BSM KCP Panglima Polim
DATA PENCAIRAN
PEMBIAYAAN BSM PENSIUN
no Bulan Pencairan
1 Febuari 2017 Rp.602.000.000
2 Maret 2017 Rp.418.200.000
3 April 2017 Rp.567.100.000
4 Mei 2017 Rp.521.818.417,8
5 Juni 2017 Rp.200.000.000
6 Juli 2017 Rp.346.000.000
7 Agustus 2017 Rp.905.000.000
8 September 2017 Rp.60.000.000
9 Oktober 2017 Rp.631.500.000
10 Nopember 2017 Rp.812.903.040,86
11 Desember 2017 Rp.822.750.000
12 Januari 2018 Rp.813.000.000
13 Febuari 2018 Rp.1.203.800.000
Berdasarkan data dari tabel diatas terlihat bahwa di caturwulan pertama
dari bulan febuari – Mei 2017 pencarian pembiayaan pensiunan terlihat flat
dikisaran 500 jutan, akan tetapi di caturwulan kedua dari bulan juni – september
2017 mengalami penurunan dan kenaikan pencarian pembiayaan pensiunan
mengalamai peningkatan cukup signifikan terjadi di caturwulan ke tiga ini
dikarenakan evaluasi strategi pemasaran yang dilakukan oleh BSM KCP
Panglima Polim setelah di caturwulan ke 2 mengalami penurunan yang sangat
67
darstis. Dari tabel diatas menggambarkan betapa penting peran strategi pemasaran
dalam mencapai peningkatan penjualan dalam sebuah produk.
Melakukan pembenahan terhadap strategi pemasaran sangatlah penting
untuk mencapai tujuan atau target suatu produk pembiayaan di BSM KCP
Panglima Polim agar lebih mudah tercapai. Karena hal ini dapat menarik kepada
para pensiunan pensiunan PNS, pensiunan pegawai BUMN, pensiunan
kementrian, pensiunan TNI dan POLRI untuk memilih pembiayaan pensiunannya
di Bank Syariah Mandiri.
B. Kendala – kendala yang dihadapi BSM KCP Panglima Polim dalam
Pemasaran Produk Pembiayaan Pensiunan.
Dalam menjalankan strategi pemasaran tidak selalu berjalan dengan
lancar, pasti ada kendala – kendala yang dihadapi oleh perusahaan tersebut baik
kendala yang muncul dari internal maupun dari external prusahaan
tersebut.kendala – kendala tersebut sangat menghambat pertumbuhan di suatu
prusahaan tersebut. Begitu juga yang dialami oleh Bank Syariah Mnadiri KCP
Panglima Polim dalam memasarkan produknya terutama pembiayaan pensiun
kepada para calon nasabahnya.
Berikut ini beberapa faktor penghambat pelaksanaan pemasaran pembiayaan
pensiun di BSM KCP Panglima Polim :71
a. Karena produk pembiayaan pensiun di Bank Syariah Mandiri masih
tergolong baru dan baru BSM saja yang menjalankan produk pembiayaan
ini banyak dari para pensiunan yang belum mengetahuainya sehingga harus
melakukan pemasaran produk ini secara intensif.
b. Promosi melalui media elekronik tidak terlalu efektif karena para calon
nasabah meruapan para pensiunan yang sudah lanjut usia. pemasaran
menggunakan seperti website atau media sosial lainnya kurang begitu
71 Wawancara dengan Pak Risky selaku CBRM BSM KCP Panglima polim pada tanggal
09 Maret 2018
68
efektif sehingga banyak informasi yang disampaikan melalu media
elektronik tersebut tidak sampai kepada paranasabah pembiayaan pensiunan
ini
c. Tingginya persaingan dengan Bank Konvesional yang lebih banyak
memiliki unit cabang di daerah – daerah dan juga lebih dikelan para
pensiunan.
d. Masyarakat Indonesia masih belum memahami betul mengenai perbankan
syariah terkait aplikasi, dan produk – produk yang terdapat di bank syariah.
Ini merupakan salah satu kendala besar bagi bank syariah. Masih banyak
masyarakat menganggap bahwa sistem bank syariah sama dengan bank
konvensional .
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan skrifsi pada bab – bab sebelumnya tentang
strategi pemasaran produk pembiayaan pensiun syariah di BSM KCP Panglima
Polim, maka di proleh kesimpulan adalah melalui strategi segmentasi, targeting,
positioning, dan marketing mix. Dimana, lebih utama pada metode publisitas
yang masuk dalam cangkupan marketing mix.
Karena pada metode publisitas merupakan sarana paling kuat dalam
membangun merek dan metode ini mampu meningkatkan perkembangan
penyaluran dana pembiayaan pensiun. Dalam hal ini BSM KCP Panglima Polim
melalukan metode publisitas dengan cara Door to door mendatangin langsung
ke rumah – rumah para pensiun yang dilakukan oleh Sales Force. Dengan metode
ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan produk pembiayaan pensiun syariah
ini.
Dalam segmentasi BSM KCP Panglima Polim mengfokuskan wilayah
kota DKI Jakarta khususnya Jakarta Selatan, dari Targetung adalah para
pensiunan PNS Pusat maupun PNS Daerah, pensiunan TNI dan POLRI, dan
pensiunan pegawai BUMN/BUMD. Dalam positioning BSM sebagai mitra bisnis
yang aman dan maslahah bersumber pada syariat islam.
70
B. Saran
Adapun beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan
penelitian pada Pembiayaan Pensiun Syariah di KCP Panglima Polim adalah
sebagai berikut:
1. Bank Syariah Mandiri KCP Panglima Polim harus menerapkan strategi pemasaran
lebih baik lagi, memunculkan strategi-strategi yang lebih unggul, agar dapat
bersaing di pasaran sehingga dapat menumbuhkan produk pembiayaan tersebut.
2. Untuk meningkatkan penyaluran dana kepada para pengsiunan BSM KCP
Panglima Polim perlu melakukan perubahan secara menyeluruh baik dari segi
penerapan sistemnya maupun dari segi kualitas SDM yang memiliki potensi pada
bidangnya.
71
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainul. 2000. memahami Bank Syariah, lingkup, peluang, tantangan
dan prospek. Jakatra: Alvabet.
Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001. Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik .
Jakarta: Gema Insani Press.
Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2004. Bank Syariag dari Teori ke Praktek. Jakarta :
Gema Insani Press.
Asyari , Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Srategi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anoraga, Pandji. 1997. Management Bisns. Jakarta: Rineke Cipta.
Al Qardhawi, Yusuf. 2000. Halal dan Haram, Penerjemah: Drs. Abu
Sa’id al Falahi & Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, Lc. Jakarta:
Rabbani Press.
Asri, Marwan. 1991. Marketing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Departemen Agama, Al-Quran dan Tarjamah. Tri Karya, Surabaya, 2004
Asyhadie , Zaeni. 2008. Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Basu Swastha DH.1983. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty
Bungin, Burhan.2004. metode penelitian kualitatif. Jakarta, PT.Raja Grafindo
Persada
Basu , Swasta dan Irawan. 2002. Manajemen Pemasarn Modern. Yogyakarta:
Liberty.
Ciptono , Fandy. 2005. Pemasaran jasa. Malang: Bayu Media Publising
Dahlan , Ahmad. 2012. Bank Syariah . Yogyakarta: Teras.
Danupranata. 2013. Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba
Empat
72
Fandy Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa. Jawa Timur:Bayu Media Publishing Cet.
Ke-5.
Firdaus, Muhammad. Dkk. 2005. dasar & strategi pemasaran syariah. Jakarta:
PT.Renaisan
G.Schiffman, Leon. dan Leslie Lazar Kanuk. 2004. Perilaku
Konsumen.Jakarta: PT.Indeks Group Gramedia.
Hamid, Lutfi.2003. Jejak-jejak Ekonomi Syariah. Senayan Abadi Publishing.
Jakarta.
Hermawan K. & Muhammad S. Sula. 2006. Syariah Marketing. Jakarta: Mizan Media Utama
Parmudi, Muchammad.2005. Sejarah dan Doktrin Bank Isla.,Yogyakarta :
Kutub.
https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/sejarah# diakses pada tgl.
28.02.2018
https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Pages/Laporan-
Perkembangan-Perbankan-dan-Keuangan-Syariah-2016.aspx#
Kasmir, Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana. Cet. Ke-2. h.74
Kasmir, Jakfar. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
Kasmir, Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana
Kotler , Philip & Keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen Pemasaran . Jakarta:
Erlangga.
Karim, Adiwarman. 2003. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: IIIT
Indonesia
lupiyoadi, Rambat. 2001. manajemen pemasaran jasa teori dan praktik. Jakarta:
PT Salemba Emban Patria.
M. Nur Rianto Al Arif. 2012. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:
Alfabeta.
Moelong , Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung PT.Remaja
Rosda Karya.
73
Payne, Andrian. 2001. The Essennce of servise Marketing. Yogyakarta:Andi cet.
Ke-1.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 Tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
Peter , J. Paul & J. C. Olson. 2013. Perilaku Konsumen&Strategi Pemasaran.
Jakarta: Salemba Empat.
Qhardawi , Yusuf. 1997. Norma dan Etika Ekonomi Islam, Terjemah Zainal
Arifin (et.al). Jakarta: Gema Insani Press.
Reksahadiprodjo, Sukanto.1987. Manaajemen Strategik . Yogyakarta: BEFE
Sumarti , Murti. 2002. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty
Soetojo, Sismanto. 1981. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Seri Manajemen No.50,
LPPM. Jakarta:Erlangga.
Swastha Basu. 1984. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta; Liberty.
Sedermayati & Syarifudin Hidayat. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung : CV,
Mandar Maja.
Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2008. Metode Penelitian Sosial : Berbagai
Alternatif Pendekatan Jakarta : Prenada Media.
Steiner , George A. dan john B.Miner. 1997. kebijakan dan strategi manajemen,
Ed.II, penerjemeh Ticoalu dan Agus Dharma, SH.M.Ed.
Jakarta:Erlangga
Sri Hartini, Setiajeng Kadarsih, Tedi Sudrajat. 2008. Hukum Kepegawaian Di
Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Tjiptono , Fandy. 1997. Strategi Pemasaran . Yogyakarta: Andi Offset
Triandaru , Sigit. Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Jakarta: Salemba Empat.
Uchayana, Onong.1990. ilmu komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya Edisi Revisi cet. Ke-5.
74
Wibowo . Wahyu.2011. cara cerdas menulis arikel ilmiah. Jakarta: PT.Kompas
Media Nusantara.
Wawancara dengan Pak Risky selaku CBRM BSM KCP Panglima polim pada
tanggal 09 Maret 2018
Yunianto , Askar. 2003. Segmentasi Pasar Sebagai Upaya Memenuhi
Competitive Advantage Fokus Ekonomi. Vol 2, No 1
75
Wawancara dengan Bapak Risky selaku CBRM BSM KCP Panglima
Polim
1. Pembiayaan pensiun syariah adalah Pembiayaan kepada Pensiunan
merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk
untuk pembiayaan multiguna) kepada para pensuinan, dengan
pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun
langsung yang diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan).
Akad yang digunakan adalah akad murabahah atau ijarah.
2. Jenis pembiayaan ini bisa digunakan utk keperluan biaya sekolah
dengan akad ijarah, renovasi rumah dengan akad murabahah,
pembelian pralatan keperluan rumah tangga dengan akad murahahah,
pembelian kendaraan bermotor denga akad murabahah, pembelian
barang utk usaha dengan akad murabahah.
3. Adapun jumlah maksimal pembiayaan di BSM KCP Panglima Polim
150 juta dengan jangka waktu pembiayaab sekitar 1- 3 tahun dengan
batas maksimal usia 75 tahun.
4. Strategi yang dilakun BSM KCP Panglima Polim dalam meningkatkan
penyaluran pembiayaan pensiun iyalah
Pertama dengan segmentasi pasar dari segi daerah pemasaran produk
pembiayaan ini di lakukan di daerah DKI jakarta khususnya di daerah
Jakarta selatan krn di daerah jakarta selatan saja sudah banyak sekali
para pensiunan. Dan target nya ialah para mensiun maupun janda
pensiun PNS Pusat maupun PNS Daerah, pensiunan TNI dan POLRI,
dan pensiunan pegawai BUMN/BUMD.
76
5. Dalam pemasaran produk pembiayaan ini prolehan dominan
penyaluran pembiayaan di dapat dari Sales Force, karena Sales Force
ini langsung door to door ke rumah parang pensiunan dan secara
langsung menawarkan produk pembiayaan ini ke pada para pensiunan.
Mulai dari sosialisainya hingga pengurusan berkas – berkas.
6. Lalu starategi lainnya yaitu dengan cara berkunjung – kunjung ke
berbagai instansi pemerintahan dan juga menjalin hubungan dengan
para paguyuban/ perkumpulan pensiunan dengan melakukan seminar
sosialisasi tentang pembiayaan pensiun syariah ini.
7. Adapun kendala yang di hadapi produk pembiayaan pensiun ini dari
segi mekanisme produk itu sendiri dan dari persaingan diluar yaitu:
a. Dari segi produk ini tidak ada kendala karena metode pombayran
langsung autodebit dari rekeing gajih pensiunan tiap bulannya
sehingga tingkat NPF-nya bisa dibilang 0% kecuali nasabah
pembiayaan pensiun ini meninggal akan tetapi pembiayaan ini
sudah di asuransikan.
b. Dan dari segi prersaingan external, karena produk pembiayaan ini
bisa dibilang masih baru di BSM dan produk pembiayan ini baru
hanya ada di di BSM kebanyakan para pensiunan belum
mengetahui bahwa produk ini ada di Bank Syariah Mandiri mereka
hanya baru mengetahui di Bank Konfensional
77