Upload
lequynh
View
251
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH (TABUNGAN
ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA SEMARANG
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari’ah
Oleh :
NOVI ARDIANI
NIM. 092503048
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
Dr. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag
Jl. Mahoni D4 No. 3 perum Beringin Indah
Ngaliyan, Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 6 (Enam) eks.
Hal : Naskah Tugas Akhir
A.n saudari Novi Ardiani
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah Saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,
maka bersama ini saya kirimkan naskah Tugas Akhir saudari:
Nama : Novi Ardiani
NIM : 092503048
Judul : STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH
( TABUNGAN ARISAN BERHADIAH ) DI KJKS
BINAMA CABANG WELERI
Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir Saudari tersebut
dapat segera diujikan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
iv
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas
Akhir ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran
orang yang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan
bahan rujukan
Semarang, April 2012
Deklarator,
Novi Ardiani
v
ABSTRAKSI
Novi Ardiani/ 092503048/ D3 PBS, Tugas Akhir ini berjudul Strategi
Pemasaran Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) di KJKS Binama
Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberhasilan marketing funding
dalam memasarkan produk Tarbiah dalam jangka waktu promosi yang singkat
yaitu hanya tiga bulan saja. Keberhasilan ini dapat diukur dengan perolehan
nasabah yang selalu melebihi target yang direncanakan. Dari latar belakang
tersebut peneliti merumuskan masalah yaitu yang pertama tentang gambaran
umum produk Tarbiah dan yang kedua tentang strategi pemasaran produk Tarbiah
di KJKS Binama Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
deskriptif yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau
kejadian secara sistematis. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi,
interview, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di KJKS Binama Semarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tabungan Arisan Berhadiah
(Tarbiah) merupakan produk kombinasi dari tabungan dan arisan. Sebagai
tabungan karena mitra menitipkan dana yang dimiliki di KJKS, dan dapat diambil
kembali setelah masa periode habis. Dengan menggunakan akad wadi’ah
yadlamanah, KJKS dapat menggunakan atau mengelola dana tersebut untuk
dikelola dalam bentuk pembiayaan. Dengan pembiayaan tersebut KJKS
memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itulah, KJKS memberikan bonus
dalam bentuk hadiah-hadiah kepada mitra. Pemberian hadiah tidak ditunjuk
kepada salah seorang mitra, melainkan dengan cara diundi seperti arisan. Strategi
pemasaran yang diterapkan di KJKS Binama Semarang adalah menggunakan
bauran pemasaran yang meliputi strategi produk, harga, promosi, tempat/ saluran
distribusi, SDM, proses, dan bukti fisik. Untuk memasarkan produk Tarbiah,
KJKS Binama tidak mempunyai segmen khusus, sehingga semua lapisan
masyarakat dapat menggunakan produk tersebut. Kegiatan promosi menggunakan
penyebaran brosur dan personal selling. Dengan layanan jemput bola (pick-up
service) marketing dapat menjangkau semua pasar bahkan yang jauh sekalipun.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul : “Strategi Pemasaran Produk Tarbiah
(Tabungan Arisan Berhadiah) di KJKS BINAMA SEMARANG”.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW, Nabi pembawa Rahmat bagi mahluk sekalian alam,
keluarga, sahabat, dan tabiin serta kepada kita umatnya. Semoga kita termasuk
umat yang memperoleh syafaat di Yaumil Qiyamah nanti. Amin
Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan,
dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung,
sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang
2. Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Drs. Wahabs, MM selaku Ketua Prodi Perbankan Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
vii
4. Dr. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag selaku dosen pembimbing, terima
kasih atas bimbingan, masukan, kritikan, dan arahannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini..
5. Pimpinan KJKS BINAMA pusat dan seluruh staf yang telah memberikan
izin bagi penulis untuk melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Terima kasih atas data-data dan informasi yang diberikan.
6. Bapak dan Ibu, serta keluarga tercinta terima kasih telah memberikan
kasih sayang, do’a, motivasi, dukungan moral dan finansial yang tiada
henti.
7. Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah, terima kasih atas
kerjasama, motivasi, inspirasi, dan kekompakannya.
8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan
Tugas Akhir ini.
Semoga kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi
Allah. Penulis menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penuls
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
perbaikan Tugas akhir ini. Semoga bermanfaat.
Semarang, 30 April 2012
Penulis,
Novi Ardiani
viii
MOTTO
…
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. . . “(Q.S An-Nisaa’: 58)1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:PT. Qomari Prima Publisher, 2007,
hlm. 113
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati,
kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk
orang-orang yang telah memberikan warna dalam kehidupanku :
Bapak dan ibu tercinta, sembah sungkem putrimu, terima kasih atas
iringan do’a restumu, kerja keras untuk membiayai kuliahku, nasihat-
nasihat untuk menyemangatiku, dan kasih sayang yang tulus di setiap
waktu sehingga Allah memberikan kemudahan dan kelancaran, hingga
Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Adekku Johan, terima kasih selalu memberikan semangat. Maaf kalau
kakak belum bisa menjadi kakak yang baik.
Mbah Sri, Mbah Senipah, terima kasih untuk do’a, nasihat dan tambahan
uang sakunya.
Mbah Nur dan Bulik Tari, terima kasih untuk tempat tinggalnya selama
aku magang di Weleri. Kamarnya nyaman banget.
Mas Huda, yang selalu ada untukku. Terima kasih untuk bantuan, kasih
sayang dan motivasinya selama ini.
Mas Edi, kakakku yang selalu membuat aku tersenyum dan selalu
menghibur disaat aku sedih.
Mbak Santi, terima kasih untuk pinjaman notebooknya.
Mbak Setiyo dan keponakanku Keysya yang selalu menghiburku saat di
rumah, membuat aku kesal dan juga geregetan dengan tingkah lucumu.
Teman tidurku, Alfa, Mbak Leli, teman-teman kost ku, Eva, Mbak Umi,
Wirdah, Mbak Ulfa, Mbak Wik, Lilis, Mbak Mung, Mbak masti, Mbak
Murtini, Mbak mus, Mbak Sari, dan special buat Citra dan Rehla terima
kasih telah menjadi sahabat yang tak tergantikan, bisa menerima aku apa
x
adanya, dan slalu ada disaat aku butuh kalian. Aku akan rindu kalian
semua.
Teman-teman magang di KJKS Binama, Iyut, Titik, Nike. Terima kasih
untuk bantuannya.
Teman-teman seperjuangan D3 Perbankan Syariah angkatan 2009, tetap
semangat kawan.
Teman-teman Grup Copers, kompak selalu.
Dan pihak-pihak lain yang tidak bisa disebut satu per satu, terima kasih
untuk segalanya.
Kupersembahkan Karya Sederhanaku ini untuk ketulusan hati kalian semua.
Semoga kebaikan dan ketulusan kalian menjadi sebuah ibadah di sisi Allah SWT.
Amin.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN DEKLARASI ........................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang .................................................................................. 1
II. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
III. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................... 4
IV. Metode Penelitian ............................................................................. 5
V. Metode Analisis data ......................................................................... 7
VI. Sistematika Penulisan ....................................................................... 8
xii
BAB II. GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG
I. Latar Belakang Berdirinya KJKS Binama Semarang ....................... 10
II. Manfaat Dan Sasaran Yang Hendak Dicapai ..................................... 12
III. Produk-Produk KJKS Binama Semarang ......................................... 13
IV. Susunan Manajemen ......................................................................... 16
V. Data Perkembangan Keuangan ......................................................... 18
VI. Persoalan Yang Dihadapi KJKS Binama Semarang ......................... 19
BAB III. PEMBAHASAN
I. Gambaran Umum Produk Tarbiah .................................................... 21
II. Strategi Pemasaran Produk Tarbiah .................................................. 28
III. Analisis ............................................................................................. 38
BAB VI. PENUTUP
I. Kesimpulan ....................................................................................... 41
II. Saran ................................................................................................. 42
III. Penutup ............................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Menurut UU nomor 25 tahun 1992, koperasi adalah suatu bentuk
badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.1
Dewasa ini koperasi telah berkembang cukup pesat di beberapa
Negara. Menurut data statistik koperasi dari International Alliance yang
merupakan induk dari gerakan koperasi dunia, gerakan koperasi mewakili
tidak kurang dari delapan ratus juta penduduk dari berbagai belahan
penjuru dunia, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan pada
tahun 1994 terdapat tiga miliar orang (setengah dari jumlah penduduk saat
itu) yang menggantungkan hidupnya pada usaha koperasi.2
Di Indonesia sendiri, munculnya koperasi dipelopori oleh R. Aria
Wiriatmadja yaitu patih di Purwokerto (1896) yang mendirikan koperasi
simpan-pinjam dengan modal sebagian besar berasal dari dirinya sendiri.
Kemudian ide koperasi dikembangkan oleh Boedi Oetomo pada tahun
1908 dan serikat Islam pada tahun 1911.
Koperasi syariah mulai dibicarakan ketika banyak orang menyikapi
pesatnya pertumbuhan Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Indonesia. BMT
1M. Fuad, et al., Pengantar Bisnis, Jakarta : GramediaPustakaUtama, 2000, hlm.69.
2Hendar, Manajemen Perusahaan Koperasi, Jakarta : Erlangga, 2010, hlm 2.
2
Bina Insan Kamil Jakarta yang berdiri pada tahun 1992 menjadi inspirasi
berdirinya BMT-BMT di seluruh Indonesia.
BMT memiliki basis kegiatan ekonomi rakyat dengan falsafah
yang sama yaitu dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 1992, BMT berhak
menggunakan badan hukum koperasi. Berdasarkan UU tersebut BMT pada
dasarnya sama dengan koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam
konvensional, perbedaannya hanya terletak pada kegiatan operasional
yang menggunakan prinsip syari’ah dan etika moral dengan melihat kaidah
halal dan haram dalam melakukan usahanya.
Dalam lingkungan pasar yang bersaing, koperasi adalah salah satu
organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan, baik
pelanggan internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota).
Keberlangsungan koperasi hanya akan terus dirasakan jika koperasi
memiliki keunggulan bersaing dan para anggota mampu mempertahankan
keunggulan bersaing itu dengan berpartisipasi aktif pada koperasinya.3
Di KJKS Binama (Bina Niaga Utama) yang memiliki kantor pusat
di Tlogosari Semarang, telah mampu membuka lima kantor cabang di
berbagai daerah. Hal ini menunjukkkan bahwa KJKS Binama telah
mampu bersaing dan berpartisipasi aktif pada koperasinya. Beberapa
produk yang dimiliki juga mendapat respon yang baik dari masyarakat.
Misalnya pada produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) produk ini
3Ibid.hlm 112.
3
merupakan kombinasi dari arisan dan tabungan, dimana mitra yang keluar
nomor rekeningnya pada saat pengundian maka ia berhak mendapatkan
dana arisan dan tidak perlu menyetor lagi untuk periode berikutnya.
Dengan waktu promosi yang singkat, karena masa pendaftaran pembukaan
rekeningnya hanya berlangsung selama tiga bulan, sehingga bagaimana
para staf marketing melakukan kegiatan pemasaran produk Tarbiah kepada
masyarakat, strategi pemasaran yang seperti apa yang harus diterapkan
pada produk Tarbiah, dan apa saja yang membuat masyarakat tertarik pada
produk Tarbiah tersebut.
Pada penulisan Tugas Akhir ini tidak semua pertanyaan yang
muncul akan penulis uraikan, tetapi hanya berfokus pada strategi
pemasaran produk Tarbiah, sehingga dalam penulisan Tugas Akhir ini
penulis akan mengangkat judul“ STRATEGI PEMASARAN PRODUK
TARBIAH (TABUNGAN ARISAN BERHADIAH) DI KJKS BINAMA
SEMARANG”.
II. Rumusan Masalah
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis akan memaparkan
beberapa hal yang berkaitan dengan bagaimana strategi pemasaran yang
diterapkan di KJKS Binama Semarang dalam menarik minat nasabah
untuk menggunakan produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) dengan
jangka waktu promosi yang terbatas, bagaimana prosedur dan
pelaksanaan produk Tarbiah, apa saja kelebihan produk Tarbiah, serta
ketentuan-ketentuan apa saja yang berlaku pada produk Tarbiah tersebut.
4
Adapun pokok permasalahannya adalah :
1. Bagaimana gambaran umum produk Tarbiah?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk Tarbiah di KJKS Binama
Semarang?
III. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :
a. Mengetahui gambaran umum produk Tarbiah
b. Mengetahui prosedur dan pelaksanaan produk Tarbiah
c. Mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan KJKS Binama
untuk memasarkan produk Tarbiah.
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :
a. Bagi penulis :
1) Lebih memahami dan mengetahui tentang mekanisme
pelaksanaan Tarbiah.
2) Dapat mengetahui kelengkapan syarat dan prosedur produk
Tarbiah.
3) Dapat menganalisis strategi yang digunakan untuk
memasarkan produk Tarbiah.
4) Sebagai tambahan ilmu bagi penulis
b. Bagi pihak yang terkait :
Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat mengembangkan
produk Tarbiah di masa depan.
5
c. Bagi pembaca :
1) Sebagai salah satu sarana untuk sosialisasi / pengenalan
kepada masyarakat tentang produk Tarbiah
2) Sebagai tambahan referensi dan informasi khususnya bagi
mahasiswa mengenai salah satu produk dalam perbankan.
IV. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan
tugas akhir ini untuk mendapatkan informasi dan data-data adalah sebagai
berikut :
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem, pemikiran
maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena
yang diteliti.4
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang penulis
pergunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
4 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, hlm. 63.
6
a) Data Primer yaitu sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data.5
Sumber data primer yang penulis gunakan dalam
penulisan tugas akhir ini adalah data yang diperoleh dari
hasil wawancara langsung dengan Kepala Divisi
Pendanaan.
b) Data Sekunder yaitu sumber yang tidak secara langsung
memberikan data kepada pengumpul data.6 Dalam
penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah dokumen-
dokumen, buku-buku, dan data-data lain yang berkaitan
dengan judul penulis.
3. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan antara
lain :
a. Interview
Interview atau disebut dengan wawancara atau
kuesioner lisan. Pada teknik ini peneliti datang berhadapan
muka secara langsung dengan responden atau subjek yang
diteliti , mereka menanyakan sesuatu yang telah direncanakan
kepada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi penting
5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010, hlm.
193. 6 Ibid.
7
dalam penelitian.7 Dalam hal ini penulis melakukan
wawancara langsung dengan Kepala Divisi pendanaan di
KJKS Binama Semarang.
b. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian.8 Penulis mengadakan pengamatan
langsung pada obyek yang diteliti yaitu dengan melihat
langsung kegiatan pengundian pemenang Tarbiah, kegiatan
pemasaran produk Tarbiah.
c. Dokumentasi
Pada teknik ini peneliti, dimungkinkan memperoleh
informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau
dokumen yang ada pada responden atau tempat dimana
responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-
harinya.9 Dalam penelitian ini penulis melakukan
pengumpulan data melalui dokumentasi dari dokumen-
dokumen di KJKS Binama Semarang, laporan publikasi,
pengumuman pemenang Tarbiah, dan buku buku lain yang
terkait.
7 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, Jakarta:Bumi
Aksara, 2003, hlm. 79. 8 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, Cet ke-8,
2010, hlm. 158. 9 Op.cit. hlm 81.
8
V. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif
analisis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan
atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang
memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Penelitian
melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai
situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.
Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah dan
dianalisis sesuai dengan teori-teori pemasaran.
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.10
VI. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran dari isi tugas akhir ini secara keseluruhan
penulis akan menguraikan secara global setiap bab yang meliputi beberapa
sub bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang permasalahan, batasan-batasan
masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian, dan
sistematika penulisan yang dipergunakan dalam penulisan
tugas akhir ini.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010, hlm
334.
9
BAB II : GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG
Menjelaskan tentang sejarah berrdirinya KJKS Binama,
manfaat dan sasaran yang hendak dicapai, produk-produk
KJKS Binama, susunan manajemen, dan data
perkembangan keuangan.
BAB III : STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH
(TABUNGANARISAN BERHADIAH) DI KJKS
BINAMA SEMARANG.
Menejelaskan tentang gambaran umum produk Tarbiah,
dimulai dari pengertian, landasan hukum, prosedur
pelaksanaan produk Tarbiah. Dan pembahasan mengenai
Strategi pemasaran produk Tarbiah.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan, saran, serta penutup.
10
BAB II
GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA SEMARANG
I. Latar Belakang Berdirinya KJKS Binama
KJKS BINAMA ( Koperasi Jasa Keuangan Syariah Bina Niaga
Utama), adalah lembaga keuangan berbadan hukum koperasi yang
bergerak di bidang jasa keuangan syariah, yaitu melayani anggota dan
calon anggota akan kebutuhan produk pendanaan dan pembiayaan syariah
dengan mengacu pada proses pembangunan ekonomi kerakyatan.
Pendirian KJKS Binama oleh para aktivis muda didukung para
tokoh masyarakat, didasarkan pada pemikiran bahwa masih jarang
lembaga keuangan yang mengakses masyarakat bawah yang bertujuan
untuk pertumbuhan atau pemberdayaan usaha kecil.
Pada tanggal 18 Agustus 1993, secara resmi berdirilah koperasi
serba usaha (KSU) BINAMA. Melalui perubahan Anggaran Dasar I pada
tahun 1996, dalam operasionalnya legalitas KJKS BINAMA berbadan
hukum Nomor : 1210A/BH/PAD/KWK.11/X/96 tanggal 31 Oktober 1996.
Selanjutnya meyesuaikan ketentuan Keputusan Menteri Negara
Koperasi dan UKM RI dilakukan Perubahan Anggaran Dasar Nomor : 08
tanggal 19 Mei 2010 yang telah disahkan oleh surat Keputusan Gubernur
Jawa Tengah dengan SK Nomor : 09/PAD/KDK.11/VI/2010 Tanggal 29
Juni 2010, diantaranya penggantian istilah menjadi KJKS BINAMA.
KJKS BINAMA adalah sebuah lembaga keuangan non bank yang
hadir ditengah-tengah masyarakat untuk menjembatani dana dari pihak
11
pemilik harta untuk dikelola secara professional untuk pengembangkan
ekonomi umat dalam bentuk pembiayaan.
Dalam menjalankan kegiatannya sebagai lembaga keuangan
syari’ah KJKS BINAMA memiliki visi, misi dan nilai dasar :
Visi : “menjadi lembaga keuangan Syariah yang mempunyai nilai
strategis untuk pengembangan ekonomi masyarakat”.
Misi : Menjadi BINAMA yang sehat, berkembang, dan professional
dengan mutu pelayanan yang baik, risiko usaha yang minimal, dan
pengembalian maksimal.
Nilai dasar
Nilai-nilai dasar sumber daya insani :
a. Shidiq (benar)
b. Istiqomah (tekun)
c. Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan)
d. Amanah (dapat dipercaya)
e. Ta’awun (kerja sama)
Wilayah pelayanan :
Pada awal berdirinya, BINAMA memperoleh izin operasional di
wilayah Semarang. Seiring dengan perkembangan kebutuhan pelayanan
terhadap anggota di luar wilayah tersebut, maka melalui Perubahan
Anggaran Dasar Tahun 2000, daerah operasional BINAMA diperluas
menjadi Provinsi Jawa Tengah.
12
Persebaran kantor pelayanan KJKS BINAMA sampai dengan saat
ini meliputi :
Kantor Pusat : Ruko Anda Kav. 7 jalan Tlogosari Raya 1 Semarang 50196
Telp. 024-6702792, Email : [email protected]
Kantor Cabang :
1. Semarang :Ruko ANDA Kav. 4-5, jalan Tlogosari Raya 1,
Semarang 50196, Telp. 024-6702790, Email :
2. Weleri :Ruko Weleri Square No 2, jalan Raya Barat, Weleri
Telp : 0294 – 643440, Email : [email protected]
3. Kaliwungu :Ruko Kaliwungu Baru Blok A No. 8, Jl. KH.
Asy`ari, Telp : 024 – 3688860, 024 – 70778003
Email : [email protected]
4. Ungaran : Jl. Mayjen Sutoyo No. 1A, Sebantengan, Telp :
024 – 6926355, Email : [email protected]
5. Batang : Ruko Yos Sudarso No. 1G, Jl. Yos Sudarso ,Telp :
0285 – 392074, Email : [email protected]
II. Manfaat Dan Sasaran Yang Hendak Dicapai
Manfaat sosial :
terciptanya solidaritas dan kerjasama antara anggota KJKS
sehingga terbentuk komunikasi ekonomi anggota yang lebih
produktif.
13
Manfaat ekonomis :
1. Terciptanya lembaga keuangan yang bisa membiayai
usaha-usaha di sektor kecil dan menengah.
2. Menumbuhkan usaha-usaha yang dapat memberi nilai
lebih, sehingga meningkatkan kemampuan ekonomi
masyarakat.
3. Meningkatkan kepemilikan asset ekonomi bagi masyarakat.
Sasaran binaan :
Yang menjadi sasaran binaan adalah usaha-usaha kecil dan
menengah dengan ketentuan asset antara Rp 1.000.000,- sampai Rp
200.000.000,- dan berpeluang menumbuhkan lapangan pekerjaan. Sampai
dengan akhir desember 2010, terdapat 1.957 orang pengusaha keci
meliputi segala sektor yang telah diberi pembiayaan oleh KJKS BINAMA
dengan besar pembiayaan antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 200.000.000,-
Sasaran funding :
Yang menjadi sasaran funding adalah individu, lembaga-lembaga
donor, BUMN dan instansi pemerintah.
III. Produk-Produk KJKS Binama Semarang
Sistem yang digunakan oleh KJKS Binama baik dalam produk funding
(simpanan) maupun lending (pembiayaan) adalah dengan sistem syariah
(bagi hasil)
a) Produk pengerahan dana terdiri dari beberapa jenis simpanan,
antara lain :
14
1) SIRELA : Simpanan Sukarela lancar
Yaitu simpanan mudharabah yang penarikan dan
penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Bagi hasil
keuntungan diberikan setiap bulan atas saldo rata-rata
harian dan langsung menambahkan simpanan tersebut.
2) TASAQUR : Tabungan Persiapan Qurban
Adalah produk yang merujuk pada konsep wadiah.
Tujuan pokok tabungan ini adalah sebagai sarana untuk
para anggota untuk mempersiapkan dana untuk ibadah
qurban. Proses pencairan hanya dapat dilakukan sekali
dalam periode satu tahun hijriyah.
3) SISUKA : Simpanan Sukarela Berjangka
Yaitu produk yang berguna untuk investasi jangka
panjang dengan jangka waktu yang beragam, yaitu 3 bulan,
6 bulan, dan 12 bulan.
4) SiAp HAJI : Simpanan Persiapan Haji
Yaitu produk yang dikhususkan sebagai simpanan
untuk persiapan dana ibadah haji. Penarikan simpanan ini
hanya dapat dilakukan untuk melunasi biaya
penyelenggaraan ibadah haji.
5) TARBIAH : Tabungan Arisan Berhadiah
Merupakan produk kombinasi dari sistem arisan dan
tabungan dengan spesifikasi pada perolehan arisan, dimana
15
peserta yang keluar nomor rekeningnya saat diundi maka ia
tidak memilki kewajiban untuk menyetor lagi pada bulan
berikutnya. Keuntungan produk ini dalam pengembangan
ekonomi umat adalah perputaran dananya yang jangka
panjang.
6) Sertifikat Penyertaan Modal
Yaitu serifikat tanda pemilikan penyertaan dana bernominal
Rp 250.000,00 yang akan mendapat bagi hasil atas laba
tahunan KJKS BINAMA.
7) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib
Merupakan dana modal atas keanggotaan di tingkat
koperasi. Penempatan dana ini memiliki akad musyarakah
(penyertaan) yang berlaku atasnya segala ketentuan dan
risiko penempatan modal koperasi.
b) Sedangkan produk penyaluran dana berupa jenis pembiayaan untuk
kegiatan usaha produktif baik investasi maupun modal kerja
adalah:
1) Pembiayaan Murabahah (Jual Beli)
2) Pembiayaan Ijarah (sewa menyewa)
3) Pembiayaan mudharabah (bagi hasil)
16
IV. Susunan Manajemen11
Sinergi antara sistem operasional yang handal dengan
profesionalime Sumber Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA
untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh
anggota. Dukungan itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS
Binama.
Struktur Organisasi KJKS Binama Kantor Pusat
11
SK No. 05/KJKS BINAMA/SK/I/12 Tentang Struktur Organisasi KJKS BINAMA
RAPAT ANGGOTA
PENGURUS
DIREKSI
INSPEKTORAT
STAF SDM
SEKRETARIS
KORPORAT
DEPUTI BIDANG
OPERASIONAL
KEPALA DIVISI OPERASI
DAN AKUNTANSI
KEPALA DIVISI
SARLOG DAN UMUM
KEPALA DIVISI
INFORMASI DAN
TEKNOLOGI
KEPALA CABANG
DEPUTI BIDANG
MARKETING Staf
Staf
Staf
KEPALA DIVISI
PEMBIAYAAN
KEPALA DIVISI
PENDANAAN
Staf Staf
17
1) Pengurus
Ketua : Agus Mubarok
Sekretaris : Moh. Efendi Yulistantyo
Bendahara : Sri Nawatmi
2) Manajemen
Direksi : R. Kartiko Adi Wibowo
Deputi Bidang Operasional : Diah Fajar Astuti
Deputi Bidang Marketing : Ida Panca Sriani
Sekretaris Korporat : Yani Kartika
Kepala Divisi Sarlog & umum : Habib Hidayat
Kepala Divisi Pembiayaan : Adi Prabowo
Kepala Divisi Pendanaan : Christanti Ambar Siwi
Kepala Cabang Semarang : Tur Priyono
Kepala Cabang Kaliwungu : Umbara Ranuaji
Kepala Semarang : Waskitho Budi Hayu
Kepala Cabang Ungaran : Nindyo Wahyono
Kepala Cabang Batang : M. Mudrik Tanthowi
18
V. Data Perkembangan Keuangan12
Sinergi antara sistem operasional yang handal dengan profesionalime
Sumber Daya Insani memungkinkan KJKS BINAMA untuk memberikan
pelayanan yang cepat, mudah dan akurat bagi seluruh anggota. Dukungan
itu pula yang mendorong pesatnya kemajuan KJKS BINAMA.
Data perkembangan keungan KJKS Binama :
Pencapaian 1993 2000 2010 2011
Asset 50,8 juta 938,4 juta 25,2milyar 38,1 milyar
Simpanan 36,3 juta 653,9 juta 18,4 milyar 26,7 milyar
Pembiayaan 17,3 juta 648,3 juta 21,3 milyar 30,3 milyar
SHU - 32,4 juta 620 juta 645 juta
Jml karyawan 6 orang 22 orang 50 orang 65 orang
12
Company profile KJKS BINAMA
19
VI. Persoalan Yang Dihadapi KJKS Binama Semarang
1. Bidang Operasional
Secara umum persoalan bidang operasional yang dihadapi oleh
KJKS Binama Semarang adalah bagaimana mengaplikasikan produk-
produk yang dimiliki agar sesuai dengan prinsip syariah. Mengingat
KJKS Binama adalah lembaga keuangan yang berdasarkan syariah
islam sehingga dalam menjalankan kegiatannya pun juga harus sesuai
syariah sehingga dapat berkembang secara maksimal.
2. Bidang Pemasaran
Dalam bidang pemasaran sebenarnya KJKS Binama telah
dianggap berhasil mengingat semua produk yang ditawarkan di KJKS
Binama telah dikenal oleh sebagian masyarakat. Namun sulitnya
mengubah persepsi masyarakat umum akan adanya prinsip syariah
yang diusung oleh KJKS Binama, masyarakat masih menganggap
bahwa KJKS Binama masih sama seperti bank pada umumnya.
Khususnya pada masalah pembiayaan, masyarakat masih berpikir
bahwa pembiayaan sama dengan kredit biasa. Intinya menurut
masyarakat pembiayaan adalah nasabah tersebut meminjam uang
(hutang) pada bank dan membayar bunga dari uang yang dipinjam tadi.
Masalah tersebut menjadi tugas dari para marketing untuk dapat
mengubah persepsi masyarakat akan perbedaan dari sistem bank
syariah dengan bank konvensional.
20
Untuk sasaran pendanaan sebagian telah terbagi pada beberapa
sektor usaha, tidak hanya fokus di pasar-pasar namun telah membuka
peluang di daerah baru yaitu daerah pemukiman, sekolah, dan lembaga
keuangan syariah lain. Namun jumlah daerah sasaran baru masih
terbatas, sehingga perlu diadakan ekspansi untuk perluasan wilayah
jangkauan.
3. Bidang Sumber Daya Manusia
Pentingnya sumber daya manusia yang memiliki latar belakang
syariah untuk menjalankan usaha keuangan syariah ini. Pada KJKS
Binama belum sepenuhnya sumber daya manusia yang berlatar
belakang syariah, bahkan sebagian besar bukan berlatar belakang
syariah. Jenjang pendidikan para karyawannya pun sebagian ada yang
masih lulusan SMA, sehingga perlu diadakannya pelatihan-pelatihan
tentang perbankan syariah dan peningkatan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi bagi karyawan.
21
BAB III
PEMBAHASAN
I. Gambaran Umum Produk Tarbiah
1) Pengertian Tarbiah
Tarbiah atau Tabungan Arisan Berhadiah merupakan salah satu
produk simpanan di KJKS BINAMA yang banyak diminati oleh
masyarakat.13
Produk tarbiah merupakan kombinasi dari sistem
tabungan dan arisan. Menurut UU RI No. 21 tahun 2008 tentang
Perbankan syariah, yang dimaksud tabungan adalah simpanan
berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan
ketentuan yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.14
Namun
karena produk tarbiah merupakan kombinasi dari sistem arisan dan
tabungan maka pengambilan dana tidak dapat dilakukan sewaktu-
waktu. Seperti pada arisan pada umumnya setiap bulannya mitra di
wajibkan menyetor sejumlah uang tertentu agar dapat mengikuti
pengundian pemenang. Pada tanggal 26 setiap bulannya dilaksanakan
pengundian untuk menentukan siapa yang memperoleh dana arisan,
undian tersebut dilakukan sebanyak 25 kali atau 25 bulan. Bagi mitra
13
Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Divisi Pembiayaan KJKS Binama Semarang,
Kamis, 26 april 2012. 14
Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
22
yang tidak keluar nomor rekeningnya selama periode maka dana yang
setiap bulannya disetorkan dapat diambil pada akhir periode.
2) Landasan syariah
Produk tarbiah merupakan produk kombinasi dari tabungan dan
arisan. Landasan syariah mengenai tabungan diatur dalam Fatwa
Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang
tabungan.15
Dalam fatwa tersebut tabungan yang dibenarkan adalah
tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. Produk
tabungan arisan berhadiah ini didasarkan atas akad wadiah
yadlamanah, yaitu titipan murni yang dengan seizin penitip boleh
digunakan oleh BMT. Dengan konsekuensi, jika uang itu dikelola oleh
pihak BMT dan mendapat keuntungan, maka seluruh keuntungan
menjadi milki BMT. Disamping itu, atas kehendak BMT, tanpa ada
persyaratan sebelumnya dengan pemilik uang, dapat memberikan
semacam bonus kepada para mitra.16
a) Landasan Al- Qur’an tabungan dengan prinsip wadiah, Q.S Al-
Baqarah ayat 283.
.. ..
Artinya : ...Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang
15
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat:Gaung
Persada, 2006, hlm. 9. 16
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007, hlm. 251.
23
dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya…(QS Al-
Baqarah:283)17
b) Landasan Hadits tabungan dengan prinsip wadiah
. َكا َوَخ ْهَم ْهُخا َتَلَو َكَىَمَتا ْئ ً َمِهَل ِا َتا َوَم اَلْا ِبيِّ َقاَل :َادِّالَى ْهَع َةَزْيَزُه ْيِبَا ْهَعَو
(يث حسه وقل :حذ مذ ي)رواي ابى د اودوالتز
Artinya : dan dari Abi Hurairah, dari Nabi saw., ia bersabda
:”Tunaikanlah amanah kepada orang yang
mempercayaimu, dan janganlah berhianat kepada orang
yang menghianatimu. (HR Abu Daud, at-Tirmidzi. Dan
tirmidzi berkata : ini hadits hasan)18
Menurut fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang
tabungan, disebutkan bahwa ketentuan umum tabungan dengan
prinsip wadiah adalah tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali
dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari bank. Dalam
wadiah imbalan tersebut disebut bonus. Fatwa DSN yang
didalamnya membahas bonus adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional
NO.75/DSN MUI/VII/2009 tentang Pedoman Penjualan Langsung
Berjenjang Syariah (PLBS). Disebutkan bahwa yang disebut bonus
adalah tambahan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada
mitra usaha atas penjualan, karena berhasil melampaui target
penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan perusahan.19
Dalam QS. An-Nisaa’ ayat 4, memberikan hadiah harus
dilakukan secara ikhlas :
17
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Solo:PT. Qomari Prima
Publisher, 2007, hlm. 60. 18
A. Qadir hasan, et al, Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum,
Surabaya: PT. Bina Ilmu, Cet ke-2, 1987, hlm. 1891-1892. 19
http://www.klikmpm.com/MN%20Profil/Fatwa%20DSN/Fatwa.html, diakses tanggal
14 Mei 2012
24
….
Artinya : Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu
nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan…20
Arisan secara umum termasuk muamalat yang belum pernah
disinggung didalam Al-Qur’an dan as-Sunnah secara langsung, maka
hukumnya dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu
diperbolehkan. Para ulama menyebutkan hal tersebut dengan
mengemukakan kaidah fiqh :
اَهِمْيِزْحً َتَلَع ٌلْيِل َد َلُذَي ْناَاَلِا ُتا َحَب اِلْا اِثَلا َمَعُمً اْلِف ُلْصَاْلَا
Artinya : pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.21
3) Keutamaan Tarbiah
Keutamaan tabungan tarbiah yaitu : 22
a. Setiap pendaftaran nomor rekening Tarbiah berhak mendapatkan
tiga kupon yaitu satu kupon hadiah hiburan, satu kupon arisan, dan
satu kupon hadiah istimewa dan pada saat pendaftaran ada souvenir
yang disediakan KJKS Binama diantaranya tas, topi, jam dinding,
payung, gelas, dan lain-lain.
b. Dapat memiliki lebih dari satu nomor rekening tarbiah sehingga
kesempatan mendapatkan hadiah lebih besar.
c. Setiap rekening yang keluar pada saat pembukaan arisan berhak
memperoleh hadiah-hadiah berupa uang maupun barang.
20
Op.cit, hlm. 100 21
Dewan Syariah Nasional, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, Ciputat:Gaung
Persada, 2006, hlm 11-12. 22
Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama
Semarang, Kamis 26 April 2012.
25
d. Apabila nomor rekening anda keluar saat pembukaan arisan berhak
atas dana arisan, anda tidak perlu membayar setoran lagi, karena
kelebihan uang dari saldo tarbiah adalah hadiah dari KJKS Binama.
Dan mitra masih berkesempatan memperoleh hadiah istimewa dan
hiburan.
e. Dapat dijadikan simpanan jangka panjang yang aman, karena
pencairan tarbiah hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo.
f. Dilengkapi layanan jemput bola, untuk kemudahan transaksi baik
setoran maupun penarikan diantar langsung oleh marketing.
4) Data Perkembangan Rekening Tarbiah
TABEL. DATA PERKEMBANGAN REKENING TARBIAH
KJKS BINAMA SEMARANG
Periode Jumlah rekening Nominal Target
14 795 Rp 30.000 800
15 1194 Rp 30.000 900
16 942 Rp 50.000 800
17 1070 Rp 50.000 900
5) Prosedur dan Pelaksanaan Tabungan Arisan berhadiah
a. Syarat pembukaan rekening23
1) Penyimpanan perorangan atau lembaga
23
Brosur Tarbiah, KJKS Binama Semarang.
26
Pembukaan rekening tarbiah bisa perorangan atau
individu dan bisa juga suatu lembaga.
2) Mengisi permohonan keanggotaan dan pembukaan rekening
simpanan.
3) Menyerahkan fotocopy identitas diri ( KTP / SIM / kartu
pelajar).
Apabila ada mitra yang belum memiliki kartu identitas
namun merasa tertarik untuk membuka rekening tarbiah
maka solusinya adalah menggunakan perwakilan dalam
kepemilikan tabungan. Istilah untuk perwakilan tersebut
adalah QQ (Qualitate Qua) yang artinya “bertindak sebagai,
mewakili, atas kuasa” yang posisinya setelah nama mitra
yang akan membuka rekening. 24
4) Setoran awal dan selanjutnya sesuai ketentuan
Setoran awal dan selanjutnya misal untuk tarbiah periode 17
adalah RP 50.000,00. Penyetoran dapat dilakukan dengan
cara tunai (cash) maupun pemindahbukuan dari saldo
rekening Sirela ke rekening Tarbiah.
5) Hanya rekening aktif yang berhak mengikuti pada
pembukaan tarbiah bulanan.
Maksud dari rekening aktif adalah rekening yang setiap
bulannya terdapat saldo yang mencukupi untuk setoran
24
Op.cit.
27
tarbiah. misalkan anda tidak menyetor untuk bulan ini namun
karena saldo pada tabungan tarbiah anda mencukupi untuk
penyetoran maka saldo tersebut secara otomatis akan
digunakan untuk menyetor untuk bulan tersebut. Namun bila
saldo dalam rekening tarbiah anda tidak mencukupi maka
bulan berikutnya anda harus menyetor dua kali yaitu untuk
setoran bulan kemarin dan bulan itu.
b. Pengundian tarbiah
1) Pengundian tarbiah dilakukan pada tanggal 26 setiap bulan,
apabila pada tanggal tersebut adalah hari libur maka
dilakukan setelah tanggal tersebut atau pada hari kerja.
2) Pengundian dilakukan oleh kepala divisi pendanaan
disaksikan beberapa orang sebagai saksi.
3) Pada setiap periode terdapat tiga kupon yang ditempatkan
pada tiga tempat yang berbeda (toples).
4) Pengundian dilakukan dengan cara diambil secara acak,
dimulai toples pertama yang berisi kupon hadiah hiburan
diambil 10 pemenang, toples kedua hadiah istimewa dua
pemenang, dan terakhir kupon dana arisan satu orang
pemenang.
5) Nama-nama mitra yang keluar sebagai pemenang dicatat
pada berita acara pengundian tarbiah, kemudian divisi
28
pendanaan menandatangani berita acara tersebut beserta
saksi yang menemani.
II. STRATEGI PEMASARAN PRODUK TARBIAH DI KJKS BINAMA
CABANG SEMARANG
Pemasaran tidak akan pernah terlepas dari unsur persaingan.
Biasanya, tidak ada satu jenis bisnis pun yang dengan leluasa bisa berleha-
leha menikmati penjualan dan keuntungan. Paling tidak bukan untuk waktu
yang lama untuk menikmatinya karena aka nada pesaing yang akan turut
menikmatinya.25
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.26
Sedangkan strategi adalah
pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran
sumber daya, dan interaksi antara organisasi dengan pasar, pesaing, dan
faktor-faktor lingkungan lainnya.27
Untuk bersaing dengan Lembaga Keungan Lain yang juga
menawarkan produk jasa, KJKS Binama melakukan langkah-langkah dalam
pemasarannya :
A. Penentuan Segmentasi pasar
25
M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm.
18. 26
Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi
ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 179. 27
Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba Empat, cet.
Ke 1, 2000, hlm. 214.
29
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli
yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku, yang
mungkin membutuhkan produk yang berbeda.28
Segmentasi pasar yang dipilih oleh KJKS Binama menggunakan
pendekatan pemasaran tanpa perbedaan. Sehinggga dalam memasarkan
produk Tarbiah ini tidak ada segmen khusus yang dipilih, semua
masyarakat dapat menggunakan produk ini tanpa terkecuali.29
B. Positioning dan Diferensiasi Produk
Positioning mencakup perancangan dan penawaran citra perusahaan
agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi perusahaan
dimata pesaing.30
untuk menciptakan citra yang bebeda dimata para mitra, KJKS
Binama menawarkan Tarbiah dengan harga yang terjangkau. Setoran
tarbiah yang murah dibandingkan dengan produk sejenis pada lembaga
keuangan lain menjadikan keunggulan bagi produk Tarbiah. Dengan harga
yang terjangkau semua mitra dapat mengikuti bukan dari salah satu
golongan melainkan dari semua golongan.31
C. Bauran pemasaran produk Jasa
KJKS BINAMA Semarang dalam kegiatan pemasaran produknya
juga tidak telepas dari konsep marketing mix. Pada kegiatan observasi
28
Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba
Empat, 2006, hlm. 44. 29
Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama
semarang, kamis,26 April 2012. 30
Op.cit, hlm. 58. 31
Op.cit.
30
yang penulis lakukan pada saat riset, penulis dapat mengetahui strategi
pemasaran yang seperti apa yang dilaksanakan KJKS BINAMA Semarang
untuk memasarkan produknya.
Kegiatan pemasaran produk tarbiah khususnya strategi promosi
sangat singkat yaitu hanya 3 bulan saja pada setiap periodenya, sehingga
pemasar harus memberikan sesuatu yang berbeda untuk memasarkan
produk ini agar kegiatan pemasaran dapat berjalan sesuai target yang telah
ditentukan. Strategi-strategi yang terkonsep dengan baik juga akan
mempengaruhi keberhasilan pemasar dalam melakukan kegiatan
pemasaran.
Unsur bauran pemasaran yang diterapkan oleh KJKS Binama
Semarang adalah :
1. Strategi Produk (Product)
Sama seperti produk perbankan konvensional, produk
perbankan syariah bukan berupa barang melainkan berupa jasa.
Jasa adalah tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.32
Untuk menarik minat mitra menggunakan produk jasa yang
ada pada KJKS BINAMA, para pendiri binama memberikan
produk yang sedikit berbeda dengan produk jasa pada koperasi lain
32
Philip khotler, Manajeman Pemasaran, (terj. Hendra teguh,et al), Jakarta:Prenhallindo,
2000, hlm. 86.
31
yaitu produk tarbiah yang merupakan kombinasi dari produk
tabungan dan arisan.
Melihat kultur masyarakat Indonesia yang tidak asing lagi
akan kegiatan arisan, terutama ibu-ibu. Hal tersebut memberikan
peluang bagi pihak KJKS untuk mengembangkan produk tabungan
arisan tersebut hingga diminati mitra dan dapat terus berkembang.
Dengan hadiah yang banyak dan menarik diharapkan
mampu manjadi magnet bagi mitra untuk menggunakan produk
tarbiah.
2. Strategi Harga (Price)
Harga dalah sejumlah uang (ditambah barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya.33
Menentukan harga jual suatu produk pada suatu lembaga
keuangan merupakan sesuatu yang penting dalam menarik minat
mitra. Dalam hal penentuan harga ini KJKS Binama menetapkan
harga yang berorientasi pada mitra. Pada produk tarbiah, untuk
menentukan jumlah setoran dan hadiah pada setiap periode dengan
berdasarkan angket atau kuesioner yang dibagikan kepada mitra
setiap tahun sekali.34
Pada angket tersebut mitra dapat
menyampaikan berapa setoran yang diinginkan setiap bulan dan
33
Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi
ketiga cet. Ke 10, 2002, hlm. 211. 34
Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan KJKS Binama
Semarang, Kamis, 26 april 2012
32
hadiah apa saja yang diinginkan. Setelah menampung aspirasi dari
mitra pihak KJKS Binama menganalisis kemampuan menyetor
dengan permintaan hadiah, apakah setoran yang diminta cukup
untuk mengkover permintaan hadiah.
KJKS Binama merupakan lembaga yang berorientasi pada
profil sehingga dalam penetapan harga juga harus memperhatikan
apakah dana yang dihimpun dari masyarakat ketika dikelola untuk
pembiayaan dapat memberikan keuntungan bagi KJKS.
3. Strategi Tempat (Place)
Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan
keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan
dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di
mana lokasi yang strategis.35
Letak fisik bank yang terdiri dari
bangunan, interior, peralatan dan furniture juga memperngaruhi
seorang mitra untuk menggunakan jasa di bank. Lokasi KJKS
Binama yang strategis menjadikan kenyamanan bagi mitra untuk
melakukan transaksi di KJKS. Dengan layanan pick up service
(jemput bola) mampu menjangkau pasar yang jauh sekalipun
sehingga mitra yang jauh dari lokasi dapat memanfaatkan layanan
tersebut.
35
Ramabat Lupiyoadi dan A. hamdani, Manajeman Pemasaran jasa, Jakarta:Salemba
Empat, 2006, hlm.73
33
sasaran pasar produk tarbiah mencakup semua masyarakat,
menjangkau hampir semua sektor, mulai dari pasar, sekolah,
lembaga keuangan lain, dan pemukiman penduduk.36
4. Strategi Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan
pasarnya.37
Promosi ini akan menjadi salah satu faktor pendukung
kesuksesan KJKS BINAMA jika dilakukan dengan baik.
Dalam memasarkan produk tarbiah ini promosi yang
dilakukan oleh KJKS BINAMA Semarang adalah dengan
penyebaran brosur dan personal selling.38
a. Penyebaran brosur
Kegiatan penyebaran brosur ini lebih banyak dilakukan oleh
karyawati KJKS BINAMA Semarang. Mereka menyebarkan
brosur pada kegiatan-kegiatan seperti pengajian, arisan RT
dirumah, atau kegiatan sosial.
b. Personal selling
Personal selling merupakan interaksi antar individu, saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,
36
Op.cit 37
Basu Swastha Dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:Liberti, edisi
ketiga cet. Ke 10, 2002. hlm 222. 22
Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama
semarang, Kamis 26 April 2012.
34
memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.39
Teknik personal selling yang diterapkan oleh marketing
funding dalam memasarkan produk tarbiah adalah :40
1) Persiapan kunjungan
Sebelum memulai kunjungan sebelumnya marketing
mempersiapkan segala sesuatunya untuk persiapan
memasarkan produk tarbiah. Yang perlu dipersiapkan dan
dibawa adalah :
a) Pendalaman produk, sebelum melakukan kunjungan
marketing harus paham akan produk yang akan
ditawarkan. Sehingga ketika calon mitra menanyakan
tentang produk marketing dapat memberikan
penjelasan yang meyakinkan.
b) Memakai pin, pada promosi tarbiah 17 semua
karyawan KJKS BINAMA diwajibkan memakai pin
yang bertuliskan angka 17. Apabila mitra melihat pin
tersebut, mungkin akan memberikan rasa penasaran
sehingga akan bertanya kepada karyawan. Pada saat
itu karyawan dapat menjelaskan dan mempromosikan
tarbiah.
39
Op.cit . hlm 226 40
Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama
semarang, Kamis 26 April 2012.
35
c) Brosur, brosur harus selalu dibawa. Saat ingin
menawarkan produk, marketing menyerahkan brosur
untuk dibaca calon mitra dan marketing memberikan
penjelasan secukupnya.
d) Company profile, pada company profile ada banyak
dokumentasi yang berisi foto para mitra yang
memperoleh hadiah. Marketing memperlihatkan foto
tersebut kepada calon mitra, mungkin ada pemenang
yang dikenal calon mitra sehingga calon mitra merasa
yakin untuk menggunakan produk tarbiah.
e) Formulir pembukaan rekening
f) Slip storan dan penarikan
g) Buletin Binama yang didalamnya terdapat liputan-
liputan mengenai KJKS Binama
2) Melakukan penjualan
Marketing memperkenalkan diri kepada calon
mitra dan mulai membuka pembicaraan, pergunakan
bahasa yang santun, halus dan sopan. Buat calon mitra
merasa nyaman dengan marketing. Kemudian marketing
mempresentasikan tentang KJKS dan keunggulan produk
tarbiah secara jelas dan mudah untuk dipahami calon
mitra.
36
Marketing harus meyakinkan calon mitra dan
berusaha untuk menarik perhatian mitra agar timbul minat
untuk menggunakan produk tarbiah dan mempercayakan
dananya untuk dikelola KJKS BINAMA Semarang.
3) Pelayanan sesudah penjualan
Kegiatan penjualan tidak cukup sampai pada
mitra yang menggunakan produk dari KJKS BINAMA
Semarang, sebagai imbalan atas kepercayaan mitra yang
menyimpan dananya pada KJKS BINAMA Semarang,
karyawan marketing akan memberikan layanan yang
baik kepada mitra yaitu dengan sistem jemput bola.
Sehingga hal tersebut akan mempermudah mitra untuk
menyimpan dana tanpa meninggalkan usahanya. Dengan
pelayanan tersebut diharapkan mitra memilki loyalitas
yang kuat melalui penciptaan kepuasan pelanggan yang
menggunakan produk tersebut dan tidak akan berpindah
ke pesaing yang lain. Mitra yang puas menciptakan
komunikasi yang positif dari mulut ke mulut sehingga
mampu menarik konsumen baru.
5. Strategi orang/SDM (People)
Karena sebagian jasa diberikan oleh orang, seleksi, pelatihan,
dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam
kepuasan pelanggan. Idealnya pegawai harus memperlihatkan
37
kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan
memecahkan masalah, dan niat baik.41
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada
pada KJKS Binama Semarang para karyawan sering mengikuti
kegiatan seminar tentang perbankan syariah, training, dan
pelatihan-pelatihan.hal tersebut dilakukan agar kualitas SDM yang
ada di KJKS Binama Semarang mencapai ideal.
6. Strategi proses (Process)
Proses yang dimaksud disini adalah mekanisme, mulai dari
proses penawaran, penjualan, pelayanan sesudah menjual, dan
penyelesaian masalah atau keluhan mitra KJKS Binama Semarang
agar lebih ditingkatkan dan dikembangkan secara efektif dan
efisien untuk mencapai hasil yang optimal.
7. Strategi bukti fisik (Physical Evidence)
Produk yang ditawarkan oleh KJKS Binama Semarang berupa
jasa yang bersifat tidak berwujud. Jasa mengarah kepada rasa atau
semacam testimonial dari para mitra yang menggunakan jasa KJKS
Binama.
Cara dan bentuk pelayanan yang optimal kepada mitra
merupakan bentuk nyata atau dapat dianggap bukti fisik yang dapat
dirasakan oleh para mitra yang menggunakan jasa di KJKS
Binama.
41
Philip khotler, Manajemen Pemasaran, (terj. Hendra teguh,et al), Jakarta:Prenhallindo,
2002, hlm 493.
38
III. Analisis
Setelah peneliti memberikan penjelasan mengenai strategi pemasaran
yang dijalankan oleh KJKS BINAMA Semarang untuk meningkatkan
volume penjualan produk tarbiah, pada bagian ini peneliti akan
menganalisis berdasarkan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.
1. Kekuatan
a) Produk tarbiah berbeda dengan produk simpanan pada umumnya
karena merupakan kombinasi dari produk tabungan dan arisan.
Belum banyak lembaga keuangan lain yang memiliki produk
seperti ini sehingga produk terbiah memberikan kekhasan
tersendiri.
b) Dengan akad menggunakan akad wadiah yaddlamanah pihak KJKS
lebih leluasa untuk mengelola dana, karena setiap periode tarbiah
berlangsung selama 25 bulan. Dalam jangka waktu tersebut dana
yang mengendap dapat dikelola untuk dilendingkan sehingga KJKS
juga menerima pendapatan dari pembiayaan tersebut. Dari
pendapatan tersebutlah KJKS dapat membelikan berbagai macam
hadiah.
c) Inovasi menggunakan pin dirasa cukup efektif karena memberikan
rasa penasaran kepada mitra sehingga mitra menanyakan kepada
karyawan.
39
d) Rekening tarbiah dapat dijadikan jaminan untuk pembiayaan.
Sehingga mitra tidak perlu memberikan jaminan lagi jika ia
menghendaki rekening tarbiah menjadi jaminan untuk mengajukan
pembiayaan.
e) Banyak hadiah yang ditawarkan dan jika nomor rekening yang
beruntung yang keluar sebagai pemenang dana arisan tidak perlu
menyetor lagi untuk setoran selanjutnya.
f) Dilengkapi dengan layanan jemput bola sehingga memudahkan
mitra untuk menyetor arisan setiap bulan.
2. Kelemahan
1) Masa promosi yang relatif singkat menjadikan pemasaran produk
tarbiah tidak dapat berlangsung lama sehingga mitra tarbiah lebih
sedikit dari pada mitra sirela.
2) Tarbiah yang identik dengan hadiah menjadikan nasabah
menginginkan hadiah yang besar namun jumlah setoran yang
ringan. Hal tersebut akan memberikan beban kepada KJKS untuk
mengelola dana tersebut.
3) Saldo tarbiah yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu dengan
alasan apapun sehingga tidak bisa dijadikan investasi jangka
pendek.
3. Peluang
40
1) Letak KJKS Binama Semarang yang strategis, serta memiliki
cabang yang telah tersebar di berbagai daerah memberikan peluang
yang besar bagi KJKS untuk terus berkembang.
2) Masih sedikit lembaga keuangan yang memiliki produk sejenis
dengan tarbiah sehingga kesempatan untuk memasarkan lebih
besar.
4. Ancaman
1) Adanya produk arisan yang sejenis misal pada kospin jasa yang
memliki produk semacam arisan dengan hadiah yang lebih besar
berupa paket wisata maupun sepeda motor.
2) Banyak mitra yang menyimpan dana, atau masih dalam masa
angsuran pembiayaan pada lembaga keuangan lain sehingga
menolak untuk menambah menggunakan produk dari KJKS.
3) Masyarakat cenderung memilih bank umum atau bank syariah yang
sudah memiliki nama besar dengan alasan keamanan dan fasilitas
ATM yang dimiliki bank sehingga memudahkan mitra bertransaksi.
41
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
A. Produk Tarbiah (Tabungan Arisan Berhadiah) merupakan kombinasi
dari tabungan dan arisan. Seperti arisan karena setiap bulannya mitra
diwajibkan menyetor sejumlah uang tertentu dan setiap bulannya juga
diadakan pengundian pemenang. Seperti tabungan karena jika mitra
dalam setiap pengundian tidak keluar nomor rekeningnya maka setoran
yang setiap bulan ia setorkan dapat diambil kembali setelah periode
tarbiah habis tanpa adanya potongan. Dengan menggunakan akad
wadiah Yadlamanah KJKS dapat menggelola dana yang dihimpun dari
masyarakat sehingga memperoleh keuntungan. Dari keuntungan
tersebut KJKS memberikan bonus dalam bentuk hadiah sebagai
imbalan atas kepercayaan mitra. Hadiah utama dari produk tarbiah ini
adalah dana arisan, jika mitra yang memenangkan dana arisan maka ia
tidak berkewajiban untuk menyetor lagi. Karena kelebihan dana yang
diperoleh merupakan hadiah dari KJKS BINAMA. Setiap pembukaan
rekening mitra telah memperoleh satu souvenir dan tiga kupon yaitu
satu kupon dana arisan, satu kupon hadiah istimewa, dan satu kupon
hadiah hiburan.
B. Konsep pemasaran yang digunakan oleh KJKS BINAMA dimulai
dengan menentukan segemntasi pasar, kemudian penentuan
positioning dan menggunakan bauran pemasaran (7P) , yaitu: product,
42
price, place, promotion, people, process, physical evidence. Strategi
penentuan produk yang memberikan diferensiasi dengan produk pada
lembaga keuangan sejenis merupakan suatu keunggulan. Dengan harga
yang relatif murah dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat. Saluran
distribusi produk tarbiah ini tidak hanya fokus di pasar saja namun
juga juga di sekolah, pemukiman, dan lembaga keuangan lain. Strategi
promosi yang diterapkan untuk mempromosikan tarbiah adalah dengan
penyebaran brosur, dan personal selling, penjualan pribadi dengan cara
marketing mendatangi langsung ke lokasi sasaran. Untuk melakukan
kegiatan pemasaran ini, KJKS BINAMA memiliki karyawan yang
sudah terlatih sehingga diharapkan mampu menjawab semua
pertanyaan yang muncul dari mitra dan setiap proses yang berkaitan
dengan mitra mulai dari menawaran produk hingga menangani keluhan
yang dialami mitra perlu dikembangkan dan ditingkatkan, karena
pelayanan yang memuaskan mitra merupakan sebuah bukti fisik dari
produk jasa yang dapat dirasakan mitra.
2. SARAN
Setiap pelaksanaan kegiatan tentunya ada kelebihan dan kekurangan dari
produk itu sendiri maupun strategi pemasaran yang digunakan., dengan itu
penulis memberikan saran-saran guna kemajuan produk tarbiah ke depan,
yaitu :
A. kegiatan promosi agar lebih ditingkatkan, baik melalui media
elektronik maupun melalui media cetak. Mengingat masa promosi
43
produk tarbiah yang sangat singkat yaitu hanya tiga bulan saja
sehingga perlu diadakan inovasi lain selain pemasangan pin, misalnya
dengan memasang spanduk, menghias kantor saat masa promosi, dan
membentuk tim khusus untuk kegiatan promosi ini.
B. Memperluas jangkauan pemasaran dengan membuka cabang-cabang di
daerah lain. Sehingga banyak mitra baru yang menjadi anggota di
KJKS Binama.
C. Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan dengan mengikuti
berbagai kegiatan yang mampu memberikan banyak pengalaman
sehingga pelayanan kepada mitra lebih maksimal.
3. PENUTUP
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan syukur
Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis
menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga
kekurangan ini bisa menjadi cambuk semangat bagi penulis agar lebih baik
lagi. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan tugas akhir ini dan selanjutnya.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pada pembaca pada umumnya, serta semoga mendapat ridlo dari Allah
SWT . Amiin ya robbal ‘aalamin.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. Taufik, Dinamika Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan terjemahannya, Solo:PT Qomari Prima
Publisher, 2007
Dewan Syariah nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan
Syariah Nasional, Jakarta: Gaung Persada, 2006
Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007
Hassan, A. Qodir, et al, Terjemahan Nailil Authar Himpunan Hadits-Hadits
Hukum, Surabaya:PT Bina Ilmu, Jilid 4, 1987
Hendar, Manajemen Perusahaann Koperasi, Jakarta: Erlangga, 2010
http://www.klikmpm.com/MN%20Profil/Fatwa%20DSN/Fatwa.html
Khotler, Philip, Manajemen Pemasaran, (Terj. Hendra Teguh, et al), Jakarta:
Prenhallindo, 2000
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa,
Jakarta:Salemba Empat, 2006
M, Fuad, et al, Pengantar Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet
ke-8, 2010
Nazir, Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998
Simamora, Henry, Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba
Empat, Cet ke-1, 2000
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, Cet ke-10, 2010
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:
Bumi aksara, 2003
Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo,s Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberti,
Edisi ke-3 Cet ke-10, 2002
Brosur Tarbiah, KJKS Binama Semarang
Company Profile KJKS Binama Semarang
SK Nomor : 05/KJKS BINAMA/SK/I/12 Tentang Struktur Organisasi KJKS
BINAMA
Wawancara dengan Mas Adi Prabowo, Kepala Divisi Pembiayaan, KJKS Binama
Semarang, Kamis, 26 April 2012
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : NOVI ARDIANI
Alamat : Desa Tambahrejo, RT 02 RW 03,
Kecamatan Pageruyung, Kabupaten
Kendal, 51361
Tempat / Tanggal Lahir : Kendal, 13 April 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 2 Tambahrejo Tahun 1997 s/d Tahun 2003
2. SMP Negeri 1 Pageruyung tahun 2003 s/d Tahun 2006
3. SMA Negeri 1 Sukorejo Tahun 2006 s/d Tahun 2009
4. IAIN Walisongo Semarang Tahun 2009 s/d Tahun 2012
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Divisi Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Kendal (IMAKEN) tahun
2010
2. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun
2009
3. Anggota Walisongo English Club (WEC) tahun 2009
Demikian daftar Riwayat Hidup ini Saya buat dengan Sebenar-benarnya.