Upload
vantu
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
2015-2019
Kantor Staf Presiden Republik Indonesia
1
1. Tantangan Yang Dihadapi Indonesia
1. Strategi dan Peluang Untuk Menuju Pertumbuhan dan PemerataanEkonomi
2. Kesimpulan
Daftar Isi
2
Pertumbuhan Ekonomi Yang Terus Melambat, Dan Ketimpangan Pendapatan Yang Persisten Pada Level Yang Tinggi..
Sumber: BPS dan Bank Dunia
0.35
0.37
0.38
0.41 0.410.41
0.31
0.32
0.33
0.34
0.35
0.36
0.37
0.38
0.39
0.40
0.41
0.42
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Koefisien Gini
0=Perfect equality
1= Perfect inequality
Perekonomian Indonesia terus tumbuh melambat
sejak tahun 2012, dari 6.03% menjadi 5.02% di
tahun 2014, dan 4.71% di kuartal I 2015
Disisi lain, perlambatan pertumbuhan ekonomi,
juga diikuti dengan angka koefisien gini yang relatif
persisten pada level yang tinggi
6.17 6.03
5.58
5.024.71
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
2011 2012 2013 2014 Q1 2015
%
3
Produktivitas tenaga kerja
Indonesia masih tertinggal
dibandingkan Malaysia dan
Thailand
Indeks Persepsi Korupsi
Indonesia salah satu yang
terburuk di ASEAN
Indonesia juga menempati
peringkat 120, terendah di
ASEAN, dalam hal kemudahan
bisnis
1
20
13
83
92
140
129
1
6
18
96
99
108
120
0 50 100 150
Singapura
Malaysia
Thailand
China
Vietnam
Philippines
Indonesia
2014 2009
92
45
36
24
34
28
27
86
50
40
36
35
32
31
0 20 40 60 80 100
Singapura
Malaysia
China
Philippines
Thailand
Indonesia
Vietnam2009 2013
Produktivitas, Pemberantasan Korupsi, dan Indeks
Kemudahan Yang Masih Tertinggal
Dalam US$ ribu
0=Paling korup100=bebas korupsi
Sumber: TEDI 2014-The Conference Board
Sumber: Transparancy International Sumber: Bank Dunia
Daya Saing Yang Masih Kalah Dibandingkan Negara-Negara Tetangga
0 50 100 150
Singapura
Malaysia
Thailand
Indonesia
Philippines
Vietnam
2013 2009
4
5
15.3
13.7
15.6
11.7
14.1
4.9
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Jabotabek Surabaya Medan Makasar Rata-RataIndonesia
Jepang
Buruknya Infrastruktur Salah Satu Penyebab Ekonomi Biaya Tinggi Sehingga Harga Menjadi Lebih Mahal
Biaya logistik di Indonesia mencapai 27% dari
total GDP, salah satu yang tertinggi di regional
Selain itu, biaya transportasi di Indonesia
mencapai 14.1% dari seluruh biaya produksi,
hampir 3x lebih tinggi dibandingkan Jepang
Target perbaikan infrastruktur adalah menurunkan rasio biaya transportasi terhadap biaya produksi mencapai dibawah 10%.
Sumber: Bank Dunia, CLSA, Kementerian Transportasi Republik Indonesia
Produktivitas, Pemberantasan Korupsi, dan Indeks
Kemudahan Yang Masih TertinggalDiperparah Dengan Kualitas Infrastruktur Yang Buruk...
Serta Pelemahan Ekonomi Global…
• Pertumbuhan ekonomi beberapa mitra
dagang Indonesia, seperti China, Jepang,
dan Uni Eropa (31% dari total ekspor),
telah mengalami perlambatan.
• Hal diatas akan mempengaruhi nilai dan
volume ekspor kita yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap perlambatan
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
• Namun, Amerika Serikat, diperkirakan
akan tumbuh lebih cepat. Hal ini yang
menjadi salah satu harapan untuk
mendorong perekonomian global.
3.0
1.5
7.3
1.0
5.8
3.1
1.3
7.1
0.8
5.5
-
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
AmerikaSerikat
Uni Eropa Cina Jepang Indonesia
Apr-14 Oct-14
Sumber: IMF World Economic Outlook dan Bank Dunia
Revisi Pertumbuhan Ekonomi Global 2015
9.3%
9.6%
9.9%
11.8%
XX% =Pangsa ekspor Indonesia
6
Waspada Siklus Bisnis Indonesia: 7 Tahunan
• Setiap perekonomian memiliki siklus bisnis yang tidak bisa dihindari
• Perekonomian Indonesia memasuki masa ekspansi sejah Maret 2009. Dengan siklus bisnis 7
tahunan, ada risiko perekonomian Indoenesia memasuki masa resesi lagi pada tahun 2016.
• Untuk meminimalkan risiko resesi, dibutuhkan kebijakan countercyclical dari aspek fiskal dan
moneter
Sumber: Danareksa Research Institute7
1. Tantangan Yang Dihadapi Indonesia
1. Strategi dan Peluang Untuk Menuju Pertumbuhan dan PemerataanEkonomi
2. Kesimpulan
Daftar Isi
8
Pangan
Energi
Maritim
Infrastruktur
Pendidikan
Kesehatan
Kemiskinan
Reformasi
Birokrasi
Industri
Pariwisata
Desa
Hutan
Teknologi
Anak dan Perempuan
Kaum Marjinal
Undang-Undang
Internasional
4
3
1
++
Program Prioritas Pemerintahan Jokowi – JK: 4-3-1 ++
9
Perubahan Pada Fokus Anggaran 2015 Untuk Mencapai
Sasaran…1
10
Serta Peningkatan Pendapatan Pajak Melalui Ekstensifikasi
• Tax ratio Indonesia pada tahun
2014 adalah sekitar 11.4% turun
dari 11.9% di tahun 2013. Targetnya
adalah mencapai 14%-16% di tahun
2019.
• Peningkatan pendapatan pajak
dilakukan melalui strategi
ekstensifikasi, yaitu meningkatkan
jumlah pembayar pajak.
• Tiga insentif telah diberikan
Presiden Jokowi untuk Dirjen Pajak
guna mendorong peningkatan
pendapatan pajak yaitu: (i)
peningkatan kompensasi, (ii)
peningkatan kualitas dan kuantitas
SDM, (iii) perlindungan Hukum
54.2%
58.2%
52.7% 53.7% 53.0%
11.1%
11.3%
11.8%
12.5%
11.9%
10.0%
10.5%
11.0%
11.5%
12.0%
12.5%
13.0%
-5%
5%
15%
25%
35%
45%
55%
65%
2009 2010 2011 2012 2013
Compliance Ratio Tax Ratio
Source: Directorate of Tax Annual Report 2009 - 2012
Tax Ratio Cenderung Menurun
2
11
Update Pendapatan Pajak – 4 Mei 2015 Jam 15.30
12
Jumlah Pendapatan Pajak Non Migas Per 30 April 2015 Naik 3.65% (Rp 10 Trilyun) dibandingkan Tahun Sebelumnya
Peningkatan Anggaran Infrastruktur…3
76 80
118
145
181
138
290
95
140
256
307 310
341
138
-
50
100
150
200
250
300
350
400
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Belanja Infrastruktur Subsidi Energi (Listrik, BBM, LPG)
Rp Trilyun
APBNP 2015 mengalokasikan Rp 290 Trilyun
anggaran infrastruktur, lebih dari 2x lipat anggaran
subsidi energi. Hal ini adalah pertama kalinya sejak
tahun 2009
Hal tersebut dibutuhkan untuk membiayai
pembangunan infrastruktur Indonesia selama 5
tahun kedepan yang diperkirakan mencapai US$
545 milyar
13Sumber: LKPP 2009-2014, APBNP 2015 dan RPJMN
Pembangunan Infrastruktur 2015: Transportasi - Pertanian - Air
14Sumber: APBNP 2015
Serta Anggaran Pembangunan Manusia…
15Sumber: APBNP 2015
Fokus Pembangunan SDM
• Pembangunan pendidikan yang
berkualitas untuk melahirkan SDM yang
bermutu.
• Pembangunan kesehatan diutamakan
pada pemantapan pelaksanaan SJSN
kesehatan melalui KIS, serta penyediaan
akses dan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan, terutama di daerah
terpencil, tertinggal, dan perbatasan.
• Pemenuhan hunian layak yang didukung
oleh prasarana, sarana, dan utilitas yang
memadai, khususnya untuk masyarakat
berpendapatan rendah, dalam rangka
mewujudkan kota tanpa pemukiman
kumuh dan akses universal untuk air
minum dan sanitasi.
4
Dan Mendorong Investasi Baik DN atau LN…
*) Target Penanaman Modal 2015 Renstra BKPM 2015 – 2019**) Terhadap target 2015
PMDN : penanaman modal dalam negeriPMA : penanaman modal asing
TW I 2014 TW IV 2014 TW I 2015 Target 2015*) Capaian**)
TOTAL 106.6 120.4 124.6 519.5 24.0%
PMA 72.0 78.7 82.1 343.7 23.9%
PMDN 34.6 41.7 42.5 175.8 24.2%
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Rp
Tri
liun
Triwulan I 2015 y-o-y q-o-q
PMDN 22,8% 1,9%
PMA 14,0% 4,3%
TOTAL 16,9% 3,5%
5
1. Realisasi investasi per 31 Maret 2015 mencapai Rp 124.6 trilyun, naik sekitar 16.9%
dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau 3.5% dibandingkan triwulan IV 2014.
2. Pencapaian tersebut cukup baik jika memperhitungkan perekonomian dunia dan domestik
yang sedang melambat saat ini.
3. Peningkatan investasi ini mengindikasikan prospek pertumbuhan yang akan membaik
dimasa mendatang
16Sumber: BKPM
Salah Satunya Melalui Kemudahan Perizinan Untuk Investasi
Contoh Pelayanan TerpaduSatu Pintu untuk IPP Listrik
Pada 27 Januari 2015 Presiden Jokowi Meresmikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di BKPM Dengan Tujuan Untuk Memberikan Kemudahan Perizinan Investasi di indonesia.
17
Untuk Peningkatan Nilai Tambah Produk Dalam Negeri…
BijihMineral BijihNikel BijihAluminium
EksporYTDSep2013
-Nilai(US$mn) 1,143 981
-Volume(Ton) 41,465,189 41,855,775
RasioBijhdenganProdukAkhir 75:1 4:1
ProdukAkhir Ferronickel Alumunium
ValueProdukAkhir
-AsumsiHarga(US$/ton) 15,435 1,800-Nilai(US$/ton) 8,534 18,835
-MultiplierEffect 7.5x 19.2x
• Pemerintah harus konsisten
untuk melarang ekspor biji
mineral dan terus
mendorong kewajiban untuk
hilirisasi sektor tambang
mineral.
• Dengan mengambil contoh
Bijih Nikel dan Alumunium,
peningkatan ekspor dapat
mencapai 7.5x dan 19.2x
dibandingkan jika diekspor
dalam bahan baku mentah.
• Keberhasilan hilirisasi sektor
tambang mineral pada
akhirnya akan meningkatkan
pendapatan negara
terutama dari sektor pajak,
dan mengurangkan
ketergantungan impor
6
18Sumber: BPS dan Analisis Internal
1. Tantangan Yang Dihadapi Indonesia
1. Strategi dan Peluang Untuk Menuju Pertumbuhan dan PemerataanEkonomi
2. Kesimpulan
Daftar Isi
19
Kesimpulan
• Ketimpangan distribusi pendapatan, daya saing yang rendah, kualitas infrastruktur yang buruk
serta perlambatan ekonomi domestik dan global adalah tantangan yang dihadapi oleh
Pemerintahan Jokowi-JK
• Presiden Jokowi menekankan bahwa strategi pembangunan ekonomi Indonesia tidak semata-
mata hanya mengejar kepada pertumbuhan, tetapi juga pemerataan. Hal ini penting untuk
meredam gejolak sosial yang mungkin muncul.
• Oleh karena itu, penekanan dilakukan kepada pembangunan infrastruktur dan sumber daya
manusia untuk meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia dan kualitas SDMnya. Hal ini
lebih detail dijabarkan dalam pencapaian program prioritas 4 (maritim, infrastruktur, pangan,
dan energi) 3 (kemiskinan, kesehatan, pendidikan) 1 (reformasi birokrasi)
• Komitmen pemerintah untuk mencapai hal tersebut diatas, tercermin dari alokasi anggaran,
dimana anggaran subsidi energi di realokasikan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan
dan kesehatan. Selain itu pemerintah juga mendorong peningkatan investasi baik DN dan LN
untuk membantu program pembangunan.
• Pemerintah membutuhkan waktu 1.5-2 tahun untuk melakukan sebagian besar perubahan
signifikan yang dibutuhkan sehingga masyarakat diharapkan dapat menikmati hasil dari
perubahan tersebut.
20
Program Prioritas 2015 Yang Dipantau KSP
1. Irigasi (3 Juta Ha)
2. Bendungan Baru (25
bendungan)
3. Desa Mandiri Benih (1000 desa)
4. Desa Organik (1000 desa)
5. Pembangunan 5000 pasar
tradisional
PANGAN
ENERGI
6. Transmisi 500 kV (700 km)
7. Jaringan Gas Kota
(374.000 SR)
8. Kilang Minyak (2 unit
@300.000 barrel)
INFRASTRUKTUR
(TRANSPORTASI)9. Jalan Baru (2.650 km)
10. Bandara Baru (15 lokasi)
MARITIM
11. Memenuhi KekuatanPertahanan Minimum
12. Strategi pencegahan danpenindakan IUU Fishing
13. Pelelangan Ikan Terpadu (100 lokasi)
14. Rehabilitasi pesisir laut
15. Peningkatan kapal penumpangdan barang
KESEHATAN
18. Puskesmas Rawat Inap
(6.000 lokasi)
19. Tenaga Kesehatan di DTPK
20. Rumah Sehat (50.000 unit)
21. SPAM Regional (6 lokasi)
22. Lapangan olahraga (330
Paket)
PENDIDIKAN16. EMIS – Satu Peta Satu Data
17. Tunjangan Fungsional DTPK
REFORMASI
BIROKRASI
23. Optimalisasi Jumlah
Lembaga Negara
24. Supervisi Kinerja Pelayanan
Publik
DESA25. Memastikan redistribusi
negara yang terkait dana
desa berjalan efektif
TEKNOLOGI 26. Mendorong instansi hak
cipta dan paten yang lebih
proaktif kepada inovator dan
inventor21
Terima Kasih
22