15
STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU KENAKALAN REMAJA, ANTISIPASI, DAN ALTERNATIF SOLUSINYA (Studi kasus di Desa Sribit Sidoharjo Sragen) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: DWI MEI RIOWATI A220140025 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU KENAKALAN REMAJA,

ANTISIPASI, DAN ALTERNATIF SOLUSINYA

(Studi kasus di Desa Sribit – Sidoharjo – Sragen)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

DWI MEI RIOWATI

A220140025

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

i

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaraan dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 17 Oktober 2018

Dwi Mei Riowati

A220140025

Page 3: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU KENAKALAN REMAJA,

ANTISIPASI, DAN ALTERNATIF SOLUSINYA

(Studi kasus di Desa Sribit – Sidoharjo – Sragen)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Dwi Mei Riowati

A220140025

Telah diperiksa dan diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(Dr. Ahmad Muhibbin. M.Si)

NIDN. 0611046101

Page 4: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

iii

HALAMAN PENGESAHAN

STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU KENAKALAN REMAJA,

ANTISIPASI, DAN ALTERNATIF SOLUSINYA

(Studi kasus di Desa Sribit – Sidoharjo – Sragen)

OLEH :

DWI MEI RIOWATI

A220140025

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari ….

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dr. Ahmad Muhibbin. M.Si (..........................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Sri Gunarsi, M.Pd (..........................)

(Anggota Dewan Penguji 1)

3. Drs. Yulianto Bambang Setyadi, M.si (..........................)

(Anggota Dewan Penguji 2)

Surakarta,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

(Prof. Dr. Harun Joko Prayitno)

NIP. 10650428199303100

Page 5: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

iv

STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU KENAKALAN

REMAJA, ANTISIPASI, DAN ALTERNATIF SOLUSINYA

(Studi Kasus di Desa Sribit–Sidoharjo–Sragen)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor kenakalan remaja,

antisipasi, dan alternatif solusinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

Subjek penelitian ini adalah para remaja, kepala desa, seketaris desa, RT dan

masyarakat. Jenis penelitian ini kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Desain

penelitian adalah studi kasus dengan pengumpulan data melalui wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan

sumber. Tehnik analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis

interaktif melalui pengumpulan reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor kenakalan remaja di

Desa Sribit yaitu sering terjadinya aksi balap liar, mabuk-mabaukan, aksi tawuran,

pencurian, pemalakan dan perjudian. Antisipasi kenakalan remaja di Desa Sribit

Sidoharjo Sragen di lakungan dengan cara peningkatan keagamaan, peningkatan

kesadaran dalam hidup bermasyarakat, kasih sayang dari orang-orang terdekat,

pengawasan dari orang tua, bimbingan dari masyarakat. Alternatif solusi dalam

mengatasi kenakalan remaja yaitu penguatan keagamaan, pengawasan orang tua,

sosialisasi di masyarakat serta kasih sayang orang tua kepada anak sehingga

kenakalan remaja akan menurun khususnya di Desa Sribit Sidoharjo Sragen.

Kata Kunci : Kenakalan Remaja, Faktor Kenakalan, Antisipasi, Solusi.

Abstrack

This study aims to describe juvenile delinquency factors, anticipation, and alternative

solutions. This study uses a qualitative approach. The subject of this study were

teenagers, village heads, village secretaries, households and the community. This

type of research is qualitative with a qualitative descriptive method. Research design

is a case study of collecting data through interviews, observation, and

documentation. The validity of the data uses triangulation techniques and sources.

Data analysis techniques in this study used an interactive analysis model through

collecting data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results

showed that the juvenile delinquency factors in Sribit Village were frequent

occurrences of wild racing, drunkenness, brawls, theft, bullying and gambling.

Anticipation of juvenile delinquency in Sribit Sidoharjo Village Sragen is carried out

by means of increasing religion, increasing awareness in community life, affection

from the closest people, supervision from parents, guidance from the community.

Alternative solutions to overcome juvenile delinquency, namely religious

strengthening, parental supervision, socialization in the community and parental love

for children so that juvenile delinquency will decline, especially in Sribit Sidoharjo

village,Sragen.

Keywords: Juvenile Delinquency, Delinquency Factors, Anticipation, Solution.

Page 6: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

1

1. PENDAHULUAN

Studi merupakan penelitian ilmiah, kajian, telahan, sedangkan eksplorasi adalah

penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak. Studi

eksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk

untuk mengidentifikasi masalah yang mencakup sejumlah peristiwa yang berkisar

pada keputusan-keputusan, program-program, proses implementasi, dan perubahan

organinsasi (Mudzakir, 2006: 31). Arikunto (2010: 14) menjelaskan bahwa studi

eksploratif adalah penelitian yang berusaha menggali sebab-sebab atau hal-hal awal

yang mempengaruhi terjadinya sesuatu serta menggali pengetahuan baru untuk

mengetahui suatu permasalahan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa studi eksplorasi merupakan penelitian ilmiah yang dilakukan di

lapangan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak

kemudian memperoleh gambaran dan penjelasan yang mendalam tentang suatu

peristiwa atau fenomena yang terjadi. Ada berbagai faktor-faktor pemicu kenakalan

remaja diantaranya faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja adalah faktor

intrinsik dan faktor ektrinsik faktor intrinsik adalah faktor dari dalam orang itu

sendiri, mencakup sosioemosional dan karakteristik orang tersebut. Faktor ektrinsik

adalah faktor dari luar orang itu sendiri, yaitu : kurangnya kasih sayang orang

tua, kurangnya pengawasan dari orang tua, pergaulan dengan teman yang tidak

sebaya,peran dari perkembangan teknologi yang berdampak negatif, tidak adanya

bimbingan kepribadian dari sekolah, dasar-dasar agama yang kurang.

Mengantisipasi kenakalan remaja dengan peran orang tua dalam memberikan

kasih sayang serta perhatian dalam hal apapun pengawasan orang tua namun tidak

bersifat mengekang, misalnya saja sebagai orang tua anda boleh membiarkan anak

melakukan apapun yang masih dalam batas wajar. Menurut anda anak telah melewati

batasan wajar yang sudah ditentukan, maka penting bagi orang tua untuk

memberitahukan mengenai dampak dan akibat yang bisa saja diterima oleh anak jika

terus melakukan hal tersebut, sebagai orang tua jangan melarang anak untuk bergaul

dengan teman-teman seumuran. Jika anda membiarkan anak bergaul dengan teman-

teman main yang tidak seumurannya, maka tentu saja gaya hidupnya akan berbeda.

Gaya hidupnya akan berubah mengikuti teman sepermainanya tersebut, Pengawasan

Page 7: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

2

intensif yang perlu dilakukan adalah pada media komunikasi semisal televisi, radio,

internet, handphone, dan lainnya. Dibutuhkan bimbingan kepribadian dari pihak

sekolah, karena anak menghabiskan banyak waktu selain di rumah dan hobby anak

selama hal tersebut masih dalam konteks positif. Jangan mencegah hobby atau

kesempatan apapun yang dapat membantu anak mengembangkan dirinya sendiri,

sebagai oang tua, memiliki peran penting sebagai tempat curhat yang nyaman bagi

anak-anaknya. Ketika anak mengalami masalah, sebagai orang tua bisa membimbing

dan mendampinginya.

Arikunto (2010: 14) menjelaskan bahwa studi eksploratif adalah penelitian

yang berusaha menggali sebab-sebab atau hal-hal awal yang mempengaruhi

terjadinya sesuatu serta menggali pengetahuan baru untuk mengetahui suatu

permasalahan. Remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung

(dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minta

seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadapnilai-nilai estetika dan isu-isu moral

(Salzman, dalam Yusuf, 2005). Dalam budaya Amerika, periode remaja dipandang

sebagai masa “Strom and Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis

penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, serta perasaan teralineasi

(tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, dalam

Yusuf, 2005).

Menurut Alboukordi (2012: 770), kenakalan remaja adalah masalah utama

yang banyak di masyarakat karena menyebabkan tekanan besar dan kerusakan pada

korban, pelaku, serta masyarakat pada umumnya. Menurut Sudarsono (2015: 13),

yang termasuk kenakalan remaja meliputi : (1) Pencurian meliputi perbuatan berkata

bohong dan tidak jujur, (2) Perkelahian antar remaja termasuk tawuran antar pelajar,

(3) Mengganggu teman, (4) Memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan

berkata kasar dan tidak hormat (5) Menghisap ganja. Menurut Sujanto (2006),

kenakalan anak disebabkan oleh keluarga, karena sejak kecil anak berada dalam

lingkungan keluarga dan sebagian besar waktunya pun dihabiskan bersama keluarga.

Menurut Aviyah (2014: 128), kenakalan remaja adalah kecenderungan remaja untuk

melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan

Page 8: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

3

kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang dilakukan remaja

rentang usia 13–17 tahun.

Untuk mengantisipasi kenakalan remaja perlu pembelanjaran agama yang

dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai

dengan iman kepercayaannya. Kegagalan menghadapi identitas peran dan lemahnya

kontrol diri bisa dicegah atau bisa diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus

bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah

melampaui masa remajanya dengan baik, juga mereka berhasil memperbaiki diri

setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Remaja hendaknya pandai memilih

lingkungan pergaulan yang baik serta orang tua memberi arahan-arahan di komunitas

nama pemuda harus bergaul. Menurut Rahmawati (2017: 272), kenakalan remaja

dapat diminimalisasi dan ditanggulangi dengan meningkatkan dan memperkuat

karakter kedisiplinan. Cara meningkatkan dan memperkuat karakter kedisiplinan

adalah: Pertama, mendidik dan mengenalkan nilai-nilai kedisiplinan dan bahaya

kenakalan remaja secara kognitif dan juga melalui penghayatan secara afektif, serta

mengamalkan nilai-nilai tersebut secara nyata. Kedua, guru atau orang tua menjadi

teladan yang baik bagi anak. Dalam hal ini, teori social learning Albert Bandura

menyebutkan bahwa belajar itu terjadi melalui observation learning dan vicarious

learning. Observation learning adalah siswa atau anak meniru perilaku guru atau

orang tuanya dalam banyak nilai: kedisiplinan, kejujuran, komitmen, tanggung

jawab, religiusitas, kerja keras, kedemokratisan, dan sebagainya. Vicarious learning

adalah meniru perilaku siswa lain yang memperoleh reinforcements.

Menurut Aviyah (2014: 128), kenakalan remaja adalah kecenderungan remaja

untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan

kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang

dilakukan remaja rentang usia 13–17 tahun.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif. Desain penelitian dengan meggunakan

deskriptif studi kasus dilaksanakan di Desa Sribit Sidoharjo Sragen waktu

pelakasanaan dimulai bulan Juni sampai Agustus Tahnun 2018. Penelitian ini

Page 9: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

4

menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan

menggali lebih dalam mengenai kenakalan remaja. Penelitian kualitatif,

pengumpulan data oleh teori, dan fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di

lapangan. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor kenakalan remaja dalam

mengatisipasi dan alternatif solusinya, sehingga peneliti harus memiliki bekal teori

dan wawasan mengenai studi eksplorasi kenakalan remaja, alternatif dan solusinya

(Studi Kasus di Desa Sribit – Sidoharjo – Sragen) agar tujuan penelitian ini tercapai.

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi. Sanjaya (2013: 112)

menjelaskan bahwa trianggullasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan

informasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi itu

dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak salah mengambil keputusan.

Sedangkan trianggulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek pada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti membandingkan data yang telah didapat

dengan yang disampaikan oleh beberapa narasumber.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan remaja serta

dokumentasi waktu penelitian di Desa Sribit Kecamatan Sidoharjo Kabupaten

Sragen. Reduksi data, yaitu sebagai proses pemilihan, pemfokusan, pengabstrakan,

transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan di teruskan pada waktu

pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai

memfokuskan wilayah penelitian.Peneliti memilih di Desa Sribit sebagai tempat

penelitian dan memfokuskan penelitian tentang studi ekplorasi faktor-faktor pemicu

kenakalan remaja.

Penyajian data dan bentuk metrik, tabel, diagram, atau gambar. Terkait lokasi

penelitian, dan riwayat singkat remaja profil remaja. Penarikan kesimpulan, yaitu

dalam pengumpulan data, harus dimengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang

diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola dan sebab-akibat,

khususnya tentang studi eksplorasi faktor-faktor pemicu kenakalan remaja,

antisipasidan alternatif solusinya di Desa Sribit.

Sesuai dengan objek penelitian maka dilakukan, observasi partisipan yaitu

suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang

dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan

Page 10: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

5

mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan mengamati faktor-faktor

kenakalan remaja.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini diperoleh dua kelompok data, yaitu data hasil observasi dan hasil

wawancara. Hasil observasi yang dilakukan, ditemukan beberapa pelaksanaan

observasi kenakalan remaja dalam aspek bertindak dan bersikap objektif terhadap

remaja diantaranya, memberikan motivasi kepada semua remaja. Selanjutnya

masyarakat memberikan teguran dan nasehat kepada remaja. Hasil penelitian

tersebut sesuai dengan kajian yang dilakukan Cahyo (2009), Terkait startegi-strategi

yang digunakan untuk mengantisipasi kenakalan remaja meliputi mengoptimalkan

peran orang tua untuk melaksanakan keberfungsian sosial, menerapkan proses

sosialisasi yang terhadap anak, menanamkan hal-hal yang berguna terhadap anak

sebagai teman, menerapkan aspek-aspek dan keharmonisan dalam keluarga.

Salah satu permasalahan yang perlu mendapat perhatian khusus dalam menuju

pembangunan manusia seutuhnya adalah manusia yang berkaitan dengan generasi

muda, khususnya kenakalan remaja yang dewasa ini kita seringkali menyaksikan

berbagai kasus yang berhubungan dengan masalah kenakalan remaja. Kenakalan

remaja tidak hanya terjadi pada anak yang putus sekolah namun juga dilakukan oleh

remaja yang masih berstatus sekolah yang pada akhirnya menimbulkan keresahan

sosial sehinga kehidupan masyarakat tidak harmonis lagi, ikatan solidaritas menjadi

runtuh. Secara yuridis formal perbuatan-perbuatan mereka jelas melawan hukum

tertulis atau undang-undang. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Lossa (2017) bahwa bentuk kenakalan yang dialami oleh remaja

dipengaruhi oleh kurangnya kontrol orang tua, pengaruh lingkungan baik dalam

lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial, serta dampak Globalisasi antara lain

pengaruh media Massa seperti Televisi, Media Komputer, dan lain-lain. Alboukordi

(2012: 770) kenakalan remaja menjelaskan bahwa masalah utama yang banyak di

masyarakat karena menyebabkan tekanan besar dan kerusakan pada korban, pelaku,

dan masyarakat pada umumnya.

Page 11: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

6

Jika ditinjau dari segi moral dan kesusilaan, perbuatan-perbuatan tersebut

melanggar moral, menyalahi norma-norma sosial yang bersifat anti susila.

Kenakalaan remaja yang dirasakan sangat mengganggu kehidupan masyarakat,

sebenarnya bukanlah suatu keadaan yang berdiri sendiri, melainkan ada beberapa

faktor penyebab terjadinya kenakalan. Aat Syafa’at mengatakan bahwa penyebab

kenakalan anak adalah lemahnya pemahaman nilai-nilai agama; lemahnya ikatan

keluarga; anak delinquency kangen keluarga; kondisi keluarga tidak nyaman,

lingkungan sekolah tidak kondusif dan kondisi masyarakat yang buruk; kurangnya

kontrol dari semua pendidik (orang tua, guru, tokoh masyarakat dll); kurangnya

pemanfaatan waktu luang dan kurangnya fasilitas-fasilitas untuk remaja (sarana

olahraga, sarana keagamaan, rekreasi, sanggar seni dan lain-lain). Keluarga yang

tidak kondusif dan tatanan sosial masyarakat yang tidak stabil akan mendorong pada

tumbuhnya kenakalan anak. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Sujanto (2006)

bahwa kenakalan anak disebabkan oleh keluarga. Karena sejak kecil anak berada

dalam lingkungan keluarga dan sebagian besar waktunya pun dihabiskan bersama

keluarga.

Alternatif solusi dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu penguatan

keagamaan, pengawasan orang tua, sosialisasi di masyarakat serta kasih sayang

orang tua kepada anak sehingga kenakalan remaja akan menurun khususnya di Desa

Sribit Sidoharjo Sragen. Sebagaimana diuraikan dibawah ini: (a) Perlunya penguatan

keagamaan karena agama itu mengatur semua segi kehidupan. Jadi jika agamanya

baik jalan hidupnya juga baik, (b) Pengawasan orang tua. Sebagai pengawas pertama

dalam kehidupan remaja, orang tua merupakan pihak pertama yang bertanggung

jawab kepada remaja tersebut, (c) Bimbingan dari masyarakat untuk remaja.

Kemungkinan efek dari masyarakat hampir sama besarnya, dengan bimbingan

keluarga karna kehidupan remaja harus bermasyarakat, (d) Kesadaran sosial terhadap

remaja. Kesadaran sosial sangat penting karena dengan adanya rasa sosial seseorang

akan selalu merasa peka terhadap kesenjangan yang ada di masyarakat dan selalu

memiliki rasa simpati dan empati terhadap orang disekitarnya. (e) Perlunya kasih

sayang. Dengan adanya kasih sayang, remaja akan patuh kepada orang tua. dan

kepada siapa saja yang sayang dengan dia. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan

Page 12: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

7

pendapat Sumara (2017: 352) bahwa segala usaha pengendalian kenakalan remaja

harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan

dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat

jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat,

bangsa dan tanah air.

Antisipasi kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang pertama

dilakungan dengan peningkatan keagamana bagi keluarga serta orang tua untuk

melakukan kepemahaman ke agamaan untuk generasi muda khususnya terkait

kenakalan remaja untuk lingkup keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam

pembinaan terhadap anaknya sebelum anak masuk dalam lingkungan. Antisipasi

kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang kedua dilakukan dengan

peningkatan kesadaran dalam hidup bermasyarakat. Dengan adanya kesadaran diri

membuat hati seseorang sadar akan berperilaku di masyarakat. Antisipasi kenakalan

remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang ketiga dilakukan dengan kasih saying

dari orang-orang terdekat. Kasih sayang orang tua terhadap anaknya agar selalu

mengajarkan perilaku yang baik dengan cara memperlihatkan atau mencontohkan

kepada anak bagaimana berperilaku yang baik sesuai ajaran agama tentunya.

Antisipasi kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang keempat yaitu

pengawasan dari orang tua. Pengawasan yang tinggi orang tua terhadap anak yang

meliputi cara anak bergaul dengan orang lain atau teman bermainnya. Antisipasi

kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang kelima yaitu perlunya

bimbingan dari masyarakat. Bimbingan sosialisasi masyarakat sangat penting

dilakukan untuk memberkian pendidikan kepada kalangan remaja supaya tidak

terjerumus kearah yang salah.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan peneliti yang pernah dilakukan Amelia

(2017: 55) hasil penelitian ini didapatkan bahwa perilaku kenakalan remaja tidak

lepas dari peran orangtua namun remaja itu sendiri juga perlu melakukan usaha agar

tidak terlibat dalam perilaku kenakalan remaja karena penyebab kenakalan remaja

dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan juga eksternal. Faktor internal salah

satunya adalah kepribadian. Sedangkan faktor eksternal salah satunya adalah

komunikasi empatik orangtua. Menurut Rahmawati (2017: 272), kenakalan remaja

Page 13: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

8

dapat diminimalisasi dan ditanggulangi dengan meningkatkan dan memperkuat

karakter kedisiplinan. Cara meningkatkan dan memperkuat karakter kedisiplinan

adalah: Pertama, mendidik dan mengenalkan nilai-nilai kedisiplinan dan bahaya

kenakalan remaja secara kognitif dan juga melalui penghayatan secara afektif, serta

mengamalkan nilai-nilai tersebut secara nyata. Kedua, guru atau orang tua menjadi

teladan yang baik bagi anak. Dalam hal ini, teori social learning Albert Bandura

menyebutkan bahwa belajar itu terjadi melalui observation learning dan vicarious

learning. Observation learning adalah siswa atau anak meniru perilaku guru atau

orang tuanya dalam banyak nilai: kedisiplinan, kejujuran, komitmen, tanggung

jawab, religiusitas, kerja keras, kedemokratisan, dan sebagainya. Vicarious learning

adalah meniru perilaku siswa lain yang memperoleh reinforcements.

4. PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan :

a) Faktor-faktor kenakalan remaja di Desa Sribit yang pertama yaitu sering

terjadinya aksi balap liar, yang kedua adalah mabuk-mabukan, yang ketiga

dibuktikan dengan sering terjadinya aksi tawuran, yang keempat yaitu pencurian,

yang kelima yaitu sering terjadinya pemalakan dan perjudian. Maraknya aksi

kenakalan remaja tersebut membuat resah masyarakat di Desa Sribit Sidoharjo

Sragen yang memungkinkan banyaknya generasi penerus di Desa tersebut akan

terus rusak karena faktor lingkungan yang salah.

b) Antisipasi kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang pertama

dilakungan dengan peningkatan keagamana bagi keluarga serta orang tua untuk

melakukan kepemahaman ke agamaan untuk generasi muda khususnya terkait

kenakalan remaja untuk lingkup keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam

pembinaan terhadap anaknya sebelum anak masuk dalam lingkungan. Antisipasi

kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang kedua dilakukan dengan

peningkatan kesadaran dalam hidup bermasyarakat. Dengan adanya kesadaran diri

membuat hati seseorang sadar akan berperilaku di masyarakat. Antisipasi

kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang ketiga dilakukan dengan

Page 14: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

9

kasih saying dari orang-orang terdekat. Kasih sayang orang tua terhadap anaknya

agar selalu mengajarkan perilaku yang baik dengan cara memperlihatkan atau

mencontohkan kepada anak bagaimana berperilaku yang baik sesuai ajaran agama

tentunya. Antisipasi kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang

keempat yaitu pengawasan dari orang tua. Pengawasan yang tinggi orang tua

terhadap anak yang meliputi cara anak bergaul dengan orang lain atau teman

bermainnya. Antisipasi kenakalan remaja di Desa Sribit Sidoharjo Sragen yang

kelima yaitu perlunya bimbingan dari masyarakat. Bimbingan sosialisasi

masyarakat sangat penting dilakukan untuk memberkian pendidikan kepada

kalangan remaja supaya tidak terjerumus kea rah yang salah.

c) Alternatif solusi dalam mengatasi kenakalan remaja yaitu penguatan keagamaan,

pengawasan orang tua, sosialisasi di masyarakat serta kasih sayang orang tua

kepada anak sehingga kenakalan remaja akan menurun khususnya di Desa Sribit

Sidoharjo Sragen.

DAFTAR PUSTAKA

Alboukordi. 2012. “Predictive factors for juvenile delinquency: the role of family

structure, parental monitoring and delinquent peers. International Journal of

Criminology and Sociological Theory 5 (1) .https://ijcst.journals.yorku.

ca/inex.php/ijcst/article/view/35180.

Amelia. 2017. “Kecenderungan Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Kekuatan Karakter

Dan Persepsi Komunikasi Empatik Orangtua. Skripsi S1 Prodi Psikologi UIN

Sunan Kalijaga http://ejournal.uinsuka.ac.id/isoshum/PI/article/view/1405.

Arikunto 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta.

Aviyah. 2014. Religiusitas kontrol diri dan kenakalan remaja. Persona: Jurnal

Psikologi Indonesia, 3(02).

Losa dkk. 2017. Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Akibat

Meminum Alkhohol Cap Tikus (Studi Kasus di Desa Talawaan Kecamatan

Talawaan Kabupaten Minahasa Utara). Bandung: Universitas Negeri

Bandung.

Cahyo Muhammad Noor. 2009. Keluarga dan Kenakalan Remaja. Skripsi S1

Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Page 15: STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR PEMICU ...eprints.ums.ac.id/73027/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfeksplorasi merupakan penelitian yang berangkat dari beberapa rasional dan petunjuk untuk mengidentifikasi

10

Rahmawati. 2017. Kenakalan Remaja dan Kedisiplinan:Perspektif Psikologi dan

islam. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 11 (2), 267-288.

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/view/1458.

Sanjaya. 2013. Metodelogi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia.

Sudarsono. 2015. Kenakalan Remaja. Bandung: Bhineka Karya.

Sujanto, Nana. 2006. Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi.

Sumara.2017. “Kenakalan Remaja dan Penanganannya”. Error! Hyperlink

reference not valid.. Diakses pada hari Jum’at tanggal 6 Oktober 2017 pukul

19.07 WIB.

Yusuf. 2005. Pemicu Kenakalan Remaja. Bandung: Media Karya