Upload
vantu
View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Company LOGO
STUDI EXPERIMENT KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA
TERHADAP VARIASI SUDUT BLADE PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER.
DOSEN PEMBIMBING: Dr. Eng. Ir. PRABOWO, M. Eng.
AHMAD SEFRIKO
2111105019
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI
COMPANY LOGO Latar Belakang
ENERGI PRIMER DI INDONESIA
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara, Jakarta, Indonesia, (2011)
INDONESIA 62% = Kalori Sedang 24% = Kalori Rendah 13% = Kalori Tinggi 1% = Kalori Sangat Tinggi
COMPANY LOGO PENDAHULUAN
TUJUAN PENELITIAN • Mengetahui pengaruh dari sudut blade 10˚, 20˚ dan sudut 30˚ pada
swirling coal dryer terhadap karakteristik pengeringan batubara • Mengetahui karakteristik udara Pengering pada swirling coal dryer
dalam Psychometrict chart.
MANFAAT PENELITIAN • Memperluas pengetahuan tentang studi mengenai proses
pengeringan batubara dalam pengembangan teknologi coal dryer sebagai upaya untuk menaikkan kualitas batubara.
• Mampu menaikkan nilai kalor dari batu bara dengan kandungan air tinggi seperti batu bara lignit dan sub-bituminous.
COMPANY LOGO BATASAN MASALAH
Analisa penelitian hanya dibatasi pada drying chamber.
Dinding ruang pengering terinsulasi dengan sempurna, sehingga dianggap bersifat adiabatik.
Proses perpindahan panas dan massa steady state.
Fluida yang digunakan adalah campuran udara dan uap air, di mana keduanya diasumsikan sebagai gas ideal.
Perpindahan massa pada batubara secara difusi diabaikan.
Moisture dalam batu bara pada kondisi awal (t=0) diasumsikan merata..
Output kecepatan udara seragam diseluruh distributor.
COMPANY LOGO TINJAUAN PUSTAKA
PENELITIAN TERDAHULU
Study experiment Swirling Bed Dryer Oleh Mohd Faizal Mohideen, dkk
COMPANY LOGO TINJAUAN PUSTAKA
Company Logo
STUDY EKSPERIMENTAL FLUIDIZED BED COAL DRYER OLEH EDWARD LEVY (2006)
PENELITIAN TERDAHULU
COMPANY LOGO TINJAUAN PUSTAKA
Company Logo
PRINSIP KERJA SWIRLING FLUDIZED BED DRYER
FD
W
FLUIDISASI MINIMUM
COMPANY LOGO TINJAUAN PUSTAKA
Company Logo
Keterangan A-B proses pemanasan B-C proses laju pengeringan konstan C-D periode laju pengeringan pertama D-E periode laju pengeringan kedua
DASAR-DASAR PROSES PENGERINGAN
COMPANY LOGO TINJAUAN PUSTAKA
PsPuap=θ
ud
airuapud m
mW =
KELMEBABAN RELATIF RASIO KELEMBABAN
Psychometrik chart
COMPANY LOGO METODOLOGI
Company Logo
TAHAP PERSIAPAN
CHAMBER & BLADE WATER HEATER & WATER
TANK SISTEM PEMANAS UDARA
BATU BARA SUPLAY UDARA
COMPANY LOGO METODOLOGI
Company Logo
TAHAP PENGAMBILAN DATA
Massa Basah Batu Bara
Massa Kering Batu Bara
PROSES PENGERINGAN SAMPLE EXPERIMENT PELEPASAN MOISTURE
PENIMBANGAN
Temperatur Dry Bulb
Relative Humidity
COMPANY LOGO KESIMPULAN
Company Logo
• Dari eksperimen yang dilakukan, bahwa nilai drying rate berbanding lurus dengan kecepatan udara, dimana sudut 10˚ memiliki kecepatan udara paling tinggi, semakin tinggi kecepatan udara inlet maka semakin besar pula nilai drying rate yang terjadi, nilai drying rate yang besar menunjukkan kapasitas pengeringan yang besar pula.
• Semakin tinggi kecepatan air heater, maka kemampuan menyerap air semakin besar. Variasi sudut blade 10˚ dengan velocity = 12,5m/s memiliki kemampuan menyerap air lebih besar dibandingkan variasi sudut 20˚ dan 30˚.
• Ketika air heater melewati batubara, terjadi proses cooling humidifying, dimana air heater mengalami penurunan temperatur dan peningkatan kelembaban, seiring dengan pertambahan waktu udara pengeringan akan bertambah jenuh sehingga tidak dapat membawa air lagi pada batu bara ( heating and demihumidifying), hal ini akan berakibat pada drying rate yang semakin lama semakin menurun.
• Relative humidity tertinggi terjadi pada proses pengeringan dengan sudut 10˚ rh= 32,86%, perbedan relative humidity ini dikarenakan adanya perbedaan kecepatan pada tiap sudut, semakin tinggi kecepatan udara pengeringan maka perpindahan massa juga semakin besar