23
Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mendirikan bangunan di Indonesia dalam konteks perubahan iklim saat ini, pertimbangan ketahanan terhadap bencana alam dan kelestarian lingkungan tidak bisa diabaikan. Indonesia merupakan kawasan geografis yang memiliki keanekaragaman hayati yang harus dijaga dan dilestarikan. Hal ini menyebabkan pembangunan berbagai macam fasilitas harus dilandasi dengan kesadaran dalam menjaga lingkungan. Akibat buruk dari ketidakpedulian terhadap alam dan lingkungan akan sangat terasa bila dibiarkan. Perubahan iklim yang tengah berlangsung secara global juga menuntut adaptasi dan antisipasi dari seluruh masyarakat. Tanpa intervensi, peningkatan rerata suhu bumi dapat mencapai 2,6 derajat celsius pada tahun 2100 dan berdampak buruk bagi kehidupan di bumi. Mengurangi pemanasan global dengan meminimalisir efek rumah kaca merupakan suatu keharusan. Salah satu cara yang efektif dalam mengurangi produksi gas yang menghasilkan efek rumah kaca (greenhouse gas) adalah melalui pembangunan gedung-gedung perumahan dan perkantoran yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan (green lifestyle). Konstruksi gedung yang ramah lingkungan ini dicirikan dengan pemanfaatan cahaya matahari secara efektif untuk penerangan, MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 1

Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mendirikan bangunan di Indonesia dalam konteks perubahan iklim saat ini,

pertimbangan ketahanan terhadap bencana alam dan kelestarian lingkungan tidak bisa diabaikan.

Indonesia merupakan kawasan geografis yang memiliki keanekaragaman hayati yang harus

dijaga dan dilestarikan. Hal ini menyebabkan pembangunan berbagai macam fasilitas harus

dilandasi dengan kesadaran dalam menjaga lingkungan. Akibat buruk dari ketidakpedulian

terhadap alam dan lingkungan akan sangat terasa bila dibiarkan.

Perubahan iklim yang tengah berlangsung secara global juga menuntut adaptasi dan

antisipasi dari seluruh masyarakat. Tanpa intervensi, peningkatan rerata suhu bumi dapat

mencapai 2,6 derajat celsius pada tahun 2100 dan berdampak buruk bagi kehidupan di bumi.

Mengurangi pemanasan global dengan meminimalisir efek rumah kaca merupakan suatu

keharusan. Salah satu cara yang efektif dalam mengurangi produksi gas yang menghasilkan efek

rumah kaca (greenhouse gas) adalah melalui pembangunan gedung-gedung perumahan dan

perkantoran yang mendukung gaya hidup ramah lingkungan (green lifestyle).

Konstruksi gedung yang ramah lingkungan ini dicirikan dengan pemanfaatan cahaya

matahari secara efektif untuk penerangan, rancangan ruang yang mengatur pendinginan alami,

serta penggunaan material yang mendukung penghematan energi seperti mengurangi kebutuhan

cahaya di siang hari dan pendingin ruangan. Pengurangan konsumsi energi fosil sangat penting

untuk mengurangi greenhouse gas. Rancangan gedung yang ramah lingkungan ini penting untuk

diterapkan oleh masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

1.2 Green Building

Sebelum membahas Green Building, perlu diketahui pengertian proyek konstruksi.

Proyek konstruksi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai tahap yang terkait mulai

dari proses desain, pengadaan, konstruksi dan operasi serta perawatan yang membentuk suatu

siklus.

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 1

Page 2: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

Sangat jelas bahwa setiap pihak yang terlibat dalam setiap tahap diwajibkan memahami

dan mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan. Pihak yang berperan di tahap awal siklus

hidup proyek konstruksi harus memahami seluruh aktivitas dalam setiap tahap berikutnya.

Sedangkan pihak yang berperan di tahap akhir berkewajiban memberikan umpan balik pada

tahap sebelumnya.

Green building tidak memiliki definisi yang baku. Istilah green pada dasarnya hampir

sama dengan istilah sustainable, environmental, dan high performance. Menurut Prof. Jong-jin

Kim dkk dari College of Architecture and Urban Planning University of Michigan, prinsip-

prinsip desain berkelanjutan (sustainable design) dalam konteks rancangan meliputi

▫ (a) Penghematan sumber daya alam (economy resources) ;

▫ (b) Daur hidup (life cycle design); dan

▫ (c) Rancangan yang manusiawi (human design).

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 2

Page 3: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

Konsep green building hadir dan menjadi suatu kebutuhan di tengah fenomena global

warming dan isu kerusakan lingkungan yang sedang melanda umat manusia. Berdasarkan data

World Green building Council, di seluruh dunia, bangunan menyumbangkan :

▫ 33% emisi CO2,

▫ mengonsumsi 17% air bersih,

▫ 25% produk kayu,

▫ 30-40% penggunaan energi dan

▫ 40-50% penggunaan bahan mentah untuk pembangunan dan pengoperasiannya.

Konsep green building dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kerusakan

lingkungan dan meminimalkan emisi karbon, penyebab utama global warming, dari sektor

konstruksi.

Berangkat dari filosofi sustainable design, green building adalah konsep bangunan yang

memfokuskan pada penghematan lahan, material, energi, air, kualitas udara dan manajemen

pengelolaan limbah.

1.3 Elemen-Elemen Green Building

Elemen elemen green building antara lain :

• Lahan : Pembangunan lahan yang tepat guna, sehingga efektif dalam penggunaan lahan

dan bahan bangunan serta turut mengurangi emisi konstruksi dan kebisingan.

Gambar 1 Lokasi Pembangunan Gedung Vale Hydromet Facility di Newfoundland US

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 3

Page 4: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

• Material : Material daur ulang diutamakan. Material juga dipilih yang paling memiliki

emisi dan limbah yang kecil. Material bangunan juga diperoleh secara lokal untuk

mengurangi biaya transportasi.

Gambar 2 Material Daur Ulang

• Energi : Perencanaan dalam pengaturan sirkulasi udara yang optimal untuk mengurangi

penggunaan AC dan penggunaan energi alternatif seperti tenaga solar dan tenaga angin.

Gambar 3 Sirkulasi Udara Yang Baik Pada Bangunan Multilantai

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 4

Page 5: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

Gambar 4 Solar Cell

• Air : Green building mengurangi penggunaan air dengan menggunakan STP (Sewerage

Treatment Plant) untuk mendaur ulang air dari limbah rumah tangga sehingga bisa

digunakan kembali untuk toilet, penyiraman tanaman dan lainnya. Penggunaan teknologi

dalam toilet dan penyiraman juga sangat dianjurkan, seperti automatic flush toilet dan

penyiram tanaman menggunakan timer

Ga

mb

ar 6

Flus Otomatis (dengan menggunakan sensor)

Gambar 5Alat STP Merek Jowa Bio

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 5

Page 6: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

• Udara : Green building menggunakan material dan produk-produk non-toxic yang akan

meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan mengurangi tingkat asma, alergi dan

sick building syndrome. Penggunaan AC ramah lingkungan juga dianjurkan.

Gambar 6 AC bertenaga surya

• Limbah dan Manajemen Lingkungan : Green building juga meliputi aspek manajemen

lingkungan dan pengolahan limbah secara lokal.

Gambar 7 Contoh Bagan Pengelolaan Limbah yang Ramah Lingkungan

1.4 Ruang Lingkup dan Kegiatan Konsep Bangunan Ramah Lingkungan

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 6

Page 7: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

Dengan mengadopsi konsep Bangunan Ramah Lingkungan dapat tercapai

efisiensi biaya, peningkatan produktivitas kerja dan tercipta lingkungan kantor yang

bersih, sehat, aman dan nyaman.

Bangunan Ramah Lingkungan memiliki 3 ruang lingkup,yaitu:

- Perlengkapan dan peralatan kantor

- Energi dan Air

- Pengolahan sampah

Beberapa kegiatan Bangunan Ramah Lingkungan yang dapat dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

a. Mengimplementasikan desain gedung green building dengan menggunakan passive solar

energy dalam lingkungan kerja, misalkan dengan mengubah atap gedung menjadi green

roof, dengan memberikan tanaman atau taman di atap gedung dan menggunakanlantai

yang eco-friendly seperti lantai dan bahan serat bamb

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 7

Page 8: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

b. Melakukan penghematan kertas, seperti; menggunakan kertas pada kedua sisinya dan

menggunakan standard kertas 70 gram.

c. Menggunakan alat elektronik yang hemat listrik dan air.

d. Memasang dan menggunakan toilet dengan aliran kecil

e. Mendukung penggunaan teknologi yang paling tepat dalam melakukan pengelolaan

lingkungan, seperti sumur resapan, alat penakar hujan, Pembangkit Listrik Tenaga

Surya (PLTS).

f. Meningkatkan estetika lingkungan (landscape).

g. Mendukung program ekolabel, pengadaan barang dan jasa berbasis lingkungan

(green procurement) dalam pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor

h. Menanam tanaman yang tidak memerlukan penyiraman terlalu sering.

i. Memilah sampah dan mendaur ulang kertas bekas pakai.

Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan Kantor Ramah

Lingkungan, antara lain:

- Berkurangnya tagihan air dan listrik

- Berkurangnya total penggunaan listrik (kWh)

- Berkurangnya total penggunaan kertas (kg)

- Berkurangnya total sampah yang dihasilkan (kg)

Untuk pelaksanaan Kantor Ramah Lingkungan dapat mengacu pada dokumen

pengembangan Pelaksanaan Eco Office Kementrian Lingkungan Hidup, yang

dikeluarkan pada bulan Mei 2009.

Konservasi energi dan SDA adalah suatu usaha dan kegiatan mengurangi

penggunaan energi dan SDA atau terpeliharanya keanekaragaman hayati baik yang

dilakukan oleh kegiatan yang memproduksi barang maupun jasa.

Konservasi energi dan SDA dapat mengurangi proses eksplorasi dan eksploitasi

SDA berupa bahan bakar, bahan tambang mineral dan bahan kimia B3 (Bahan Berbahaya

dan Beracun) yang saat ini jumlahnya semakin terbatas. Selain itu konservasi energi dan

SDA juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati yang dapat memberi pengaruh

positif terhadap ekosistem sehingga dapat mencegah bencana alam.

Misalnya dalam penggunaan listrik dan bahan kimia, perusahaan melakukan

perhitungan atau pendataan awal terhadap jumlah pemakaiannya. Kemudian menentukan

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 8

Page 9: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

upaya tertentu misalnya mengganti alat kerja yang membutuhkan energi, bahan kimia dan

air yang lebih sedikit, sehingga dengan penggantian alat kerja tersebut didapat

pengurangan penggunaan energi, bahan kimia dan atau air.

1.5 Konservasi Energi dan SDA

Beberapa kegiatan Konservasi Energi dan SDA yang dapat dilaksanakan oleh

perusahaan dalam rangka Green Building adalah sebagai berikut:

a. Melakukan kegiatan/upaya penghematan dalam menggunakan energi dan bahan bakar

sehingga dapat mengurangi timbulnya Gas Rumah Kaca.

b. Melakukan kegiatan/upaya penghematan dalam menggunakan air untuk kebutuhan

domestik seperti MCK (Mandi Cuci Kakus), termasuk melakukan penggunaan kembali

(reuse) dan daur ulang (recycle) terhadap limbah cair domestik sehingga terdapat

penurunan jumlah pemakaian air baku.

c. Melakukan kegiatan/upaya pengurangan (efisiensi) bahan baku (SDA) sehingga

terdapat penurunan penggunaan bahan baku.

d. Melakukan kegiatan/upaya mengganti bahan baku yang tidak ramah lingkungan

Menjadi bahan Ramah Lingkungan

e. Melakukan pembuatan sumur resapan dan penampungan air hujan

f. Melakukan pelatihan pembibitan tanaman bersama masyarakat.

1.6 Kriteria Green Building

Secara khusus di dalam Peraturan Mentri LH No. 8 tahun 2010, bangunan dapat

dikategorikan sebagai bangunan ramah lingkungan (green building) apabila memenuhi

kriteria:

(a) menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan;

(b) terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana untuk konservasi sumber daya air

dalam bangunan gedung;

(c) terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana konservasi dan diversifikasi energi;

(d) menggunakan bahan yang bukan bahan perusak ozon dalam bangunan

gedung;

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 9

Page 10: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

(e) terdapat fasilitas,sarana, dan prasarana pengelolaan air limbah domestik pada

bangunan gedung;

(f) terdapat fasilitas pemilahan sampah;

(g) memperhatikan aspek kesehatan bagi penghuni bangunan; (h) terdapat

fasilitas, sarana, dan prasarana pengelolaan tapak berkelanjutan; dan

(i) terdapat fasilitas, sarana, dan prasarana untuk mengantisipasi bencana.

Berdasarkan Ervianto, dkk (2011b), dalam konsep pembangunan green building,

nilai green di setiap tahap dalam siklus hidup proyek konstruksi harus telah didefinisikan

secara spesifik dan selanjutnya harus diwujudkan. Nilai green yang telah ditetapkan

dalam tahap awal ini kemudian akan dipindahkan kedalam tahap berikutnya.

Proses perpindahan nilai green dari tahap satu ke tahap yang lain ini sebaiknya

mengalir tanpa hambatan, oleh karenanya diperlukan kejelasan nilai green di setiap tahap

agar dapat dipahami oleh eksekutor pada tahap berikutnya. Akumulasi nilai green dari

tahap awal hingga tahap terakhir ini akan membentuk suatu produk yang disebut dengan

green building.

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 10

Page 11: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

BAB II

STUDI KASUS PARIS VAN JAVA

2.1 Profil Paris Van Java Mall

Letak Bandung, Jawa Barat

Alamat Jalan Sukajadi no 137

- 139

Tanggal Dibuka Juli 2006

Jumlah Toko 200+

Toko Induk Sogo & Carrefour

Total luas pertokoan 4700 m2

Parkir 2000 mobil

Jumlah tingkat 4 lantai

Omzet dari Sewa

Kios

Rp 500.000,- / hari

saat weekdays

Rp 1,5jt-Rp 2jt/ hari

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 11

Page 12: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

saat weekend

Rp 60-Rp

600jt/Bulan

Kontraktor Pelaksana PT. Bintang Bangun

Mandiri

Nomor Karya 645.2/SI-1644-DTO

Nilai Proyek tahun

2006

Rp 4.000.000.000,-

Situs Paris-van-java.com

Paris Van Java Resort Lifestyle Place (juga dikenal dengan nama Paris

Van Java Mall) adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Bandung, Jawa

Barat. Mal ini bisa dicapai beberapa menit dengan mengemudi dari Tol Pasteur.

Mal yang diresmikan pada bulan Juli 2006 ini, dirancang dengan nuansa open

air yang alami, dan pencahayaan alami pada siang hari membuat mal ini dapat

meminimalisasi penggunaan energi, serta pemandangan burung-burung

merpati hias yang berterbangan bebas.

Faktor lokasi berpengaruh sehingga mal ini dapat menerapkan pengudaraan dan

pencahayaan alami. Saat berada didalam, meskipun tidak menggunakan pengudaraan

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 12

Page 13: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

buatan, tetapi mal ini tidak panas sama sekali, dan udara yang mengalirpun bukanlah

udara panas. Faktor lain yang menjadi daya tarik adalah konsep bangunan yang kental

dengan desain Eropa.

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 13

Page 14: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

2.2 Fasilitas dan toko

Paris Van Java Mall (PVJ) adalah mal yang terbagi menjadi first floor, ground

floor, upper ground serta lower grounddengan salah satu departement store terbaik di

Indonesia, Sogo Department Store di lantai teratas. Fasilitas lainnya yang cukup

menjadi daya tarik adalah pasar swalayan Carrefour, toko buku Gramedia, serta

bioskop Blitzmegaplex. Selain itu, di Paris Van Java Mall juga berjejer kafe-kafe yang

menggugah selera, dimulai dari counter sushi di paling kiri hingga restoran King

Duck di paling kanan.Pada tahun 2010, dibangun sebuah wahana permainan baru

yaitu ice skating rink Gardenice yang terletak di lantai satu tempat parkir PVJ.

Gardenice merupakan salah satu tempat permainan bagi masyarakat

kota Bandung.Tutup bagian ini

2.3 Transportasi

Hanya butuh beberapa menit menuju Paris Van Java Mall dengan menempuh

jalur Pasteur. Selain itu, Paris Van Java Mall ini juga cukup berdekatan dengan jalan

layang Pasteur serta Rumah Sakit Hasan Sadikin.Tutup bagian ini.

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 14

Page 15: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Konsep green building dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengurangi

kerusakan lingkungan dan meminimalkan emisi karbon, penyebab utama global

warming, dari sektor konstruksi.

Berdasarkan Ervianto, dkk (2011b), dalam konsep pembangunan green building,

nilai green di setiap tahap dalam siklus hidup proyek konstruksi harus telah didefinisikan

secara spesifik dan selanjutnya harus diwujudkan. Nilai green yang telah ditetapkan

dalam tahap awal ini kemudian akan dipindahkan kedalam tahap berikutnya.

Mengacu pada pemahaman diatas,bangunan yang dijadikan objek penelitian yaitu

Paris Van Java Mall merupakan salah satu bangunan pusat perbelanjaan kota Bandung

yang cukup ramah lingkungan. PVJ Mall menggunakan konsep energi saver dalam

pencahayaan dan kebutuhan air. Sebagian besar ruangan atau kios,mengandalkan udara

natural.

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 15

Page 16: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

DAFTAR PUSTAKA

Elib.unikom.ac.id

Bisnis-jsbsr.com/index.php.berita/sewa-gerai-di-mal-pvj-naik-5-tahun-ini

Id.m.wikipedia.org/wiki/Paris_van_java_mall

Abduh,Muhammad, 2012,Assesment Green Building, Bandung

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 16

Page 17: Studi Kelayakan Bangunan PVJ

Studi Kelayakan Bangunan Terhadap Konsep Green Building

MANAJEMEN KONSTRUKSI Page 17