87
i STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE AL-MA’ARIF DI TPQ NU 13 AL-MA’ARIF KEMBANGAN KALIWUNGU DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE QIROATI DI TPQ MUSTABANUL KHOIROT SARIBARU KALIWUNGU KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh : SITI SURYANI NIM: 063111120 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

  • Upload
    ledien

  • View
    228

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

i

STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN

SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE AL-MA’ARIF DI TPQ NU 13

AL-MA’ARIF KEMBANGAN KALIWUNGU DENGAN SISWA YANG

MENGGUNAKAN METODE QIROATI DI TPQ MUSTABANUL KHOIROT

SARIBARU KALIWUNGU KENDAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh :

SITI SURYANI

NIM: 063111120

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Suryani

NIM : 063111120

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 1 juni 2011

Saya yang menyatakan,

Siti Suryani

063111120

Page 3: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

iii

Page 4: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

iv

Page 5: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

v

Page 6: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

vi

ABSTRAK

Judul : Studi Komparasi Tentang Kemampuan membaca Al-Qur’an Siswa yang

menggunakan Metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu

dengan Siswa yang Menggunakan Metode Qiroati di TPQ Mustabanul khoirot

Saribaru Keliwungu Kendal

Penulis : Siti Suryani

Nim : 063111120

Skripsi ini membahas tentang studi komparasi kemampuan membaca al-Qur’an siswa

yang menggunakan Metode al-Ma’arif dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati. Studi ini

dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana tingkat kemampuan membaca al-

Qur’an siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 al-Ma’arif Kembangan

Kaliwungu? (2) Bagaimana tingkat kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan

metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu? (3) Adakah Perbedaan

kemampuan membaca al-Qur’an antara siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ NU 13

al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati di TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu?.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang

langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. Sampel penelitian sebanyak 47 responden

yang terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama siswa yang belajar dengan metode al-

Ma’arif sebanyak 22 dan siswa yang menggunakan metode Qiroati sebanyak 25 siswa. Dalam

penelitian ini pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan

data menggunakan tes lisan untuk mengetahui kemampuan membaca al-Qur’an antara yang

menggunakan metode al-ma’arif dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati, sedangkan

metode wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk pengumpulan data pendukung lainnya.

Data penelitian yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis statistik. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis komparasi dengan rumus t-

test. Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif termasuk dalam kualifikasi “Baik”. Hal ini dibuktikan dengan

nilai rata-rata yaitu 75,5455. (2) Kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan metode

Qiroati termasuk dalam kualifikasi “Cukup”. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yaitu 71,04.

(3) Dari analisis uji hipotesis diperoleh hasil to (t observasi) adalah 2,839. Sedangkan tt (t tabel)

untuk taraf signifikansi 5% yaitu 1,67 dan taraf signifikansi 1% yaitu 2,39. Ini berarti nilai t

observasi lebih besar dari t tabel. Berarti ada perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an antara

siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dengan

siswa yang menggunakan metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru kaliwungu.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi

orang tua, guru dan siswa agar selalu memperhatikan aktivitas belajar al-Qur'an kesehariannya

sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca al-Qur'an.

Page 7: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

vii

TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada

SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor: 158/1987

dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang (al-) disengaja

secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.

{t ط a ا

{z ظ b ب

‘ ع t ت

gh غ |s ث

f ف j ج

q ق {h ح

k ك kh خ

l ل d د

m م |z ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

’ ء sy ش

y ي {s ص

{d ض

Bacaan madd: Bacaan diftong:

a> = a panjang او = au

i> = I panjang اي = ai u> = u panjang

Page 8: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang

mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari

semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah

membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Sudja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang..

2. Nasiruddin M.Ag, selaku Ketua Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang

3. H. Mursid, M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

4. Dr. Musthofa, M.Ag.dan ibu Nur asiyah M.S.I selaku dosen pembimbing yang

selalu sabar dan bijak dalam memberikan arahan-arahan dan dorongan yang

sangat bermanfaat guna terselesainya skripsi ini.

5. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu.

6. Kepada semua pihak TPQ al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu(bpk Faizin MA.g,

ustd Faizin, ustadzah Ani Marzuqoh dll) yang telah memberikan tempat dan

rangkaian kesan tersendiri dalam penulisan skripsi.

7. Kepada semua pihak TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu Kendal

(bapak KH Fauzi, bpk solikhin, ustadzah Nadhiroh, ustadzah Rofiana dll) yang

telah memberikan pelajaran yang sangat berharga.

Page 9: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

ix

8. Ayahanda Royani dan ibunda Rumilah tercinta, yang telah memberikan kasih

sayang yang tak bertepi dalam kehidupanku. Ridho dan doamu adalah semangat

dalam hidupku.

9. Kakakku mba Nia, ang Rohman dan k’Fajar serta adik2ku tersayang Muhammad

Khoirul Ulum dan Uswatun Khasanah yang selalu mendoakan dan memberikan

motivasi kepada penulis.

10. Abah Irfan dan umi Rihaniah yang selalu memberikan bimbingan dalam samudra

ilmu dan motivasi yang tiada henti.

11. Sahabat-sahabat tercinta baik di lingkungan kampus (alimatun, wiwik, rumzanah)

maupun di MA’HADNA “al-Aziziyah” Kaliwungu (mba Ema, Izzah, Ulfa, Mutim,

Unyil, dll).yang selalu memberikan dorongan untuk tetap bertahan dan semangat

dalam menjalani hidup.

12. Kepada semua pihak terkait yang telah banyak membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini. Tiada kata yang pantas diucapkan selain ucapan do’a

semoga Allah SWT mencatat jasa baik mereka sebagai amal yang shaleh di sisi-

Nya serta diridloi-Nya.

Kemudian penyusun mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan

dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat

konstruktif, evaluatif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya

semoga dapat bermanfaat bagi diri peneliti khususnya.

Semarang, 1 juni 2011

Penulis

SITI SURYANI

NIM: 063111120

Page 10: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

TRANSLITERASI ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 3

BAB II PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN

MENGGUNAKAN METODE AL-MA’ARIF DAN METODE

QIROATI

A. Kajian Pustaka ......................................................................... 5

B. Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Metode

Al-Ma’arif................................................................................ 6

1. Pengertian Metode Al-Ma’arif ............................................ 6

2. Prinsip-Prinsip Dasar Metode Al-Ma’arif ........................... 6

3. Stategi Mengajar dalam Metode Al-Ma’arif ....................... 7

4. Target Pembelajaran Metode Al-Ma’arif ............................ 8

5. Materi Pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode Al-Ma’arif. 8

6. Cara Mengajar Bacaan Gharib Metode Al-Ma’arif ............ 9

7. Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-Ma’arif .................. 9

Page 11: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

xi

C. Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Metode Qiroati .... 10

1. Pengertian Metode Qiroati ................................................. 10

2. Prinsip-Prinsip Dasar Metode Qiroati ................................ 10

3. Stategi Mengajar dalam Metode Qiroati ............................ 11

4. Target Pembelajaran Metode Qiroati ................................ 11

5. Materi Pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode Qiroati ... 12

6. Cara Mengajar Bacaan Gharib Metode Qiroati .................. 12

7. Kelebihan dan Kekurangan Metode Qiroati ....................... 13

D. Kemampuan Membaca Al-Qur’an ........................................... 13

1. Pengertian Kemampuan Membaca Al-Qur’an .................. 15

2. Indikator kemampuan Membaca Al-Qur’an ..................... 17

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Al-Qur’an .......................................................................... 24

E. Adab Membaca Al-Qur’an ....................................................... 26

F. Rumusan Hipotesis ................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 30

D. Variabel dan Indikator Penelitian............................................. 30

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ...................................... 31

F. Analisis Data Penelitian ........................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................. 35

B. Pengujian Hipotesis .................................................................. 37

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 48

Page 12: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 49

B. Saran .......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data hasil tes kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif, 36.

Tabel 2 Data hasil tes kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode Qiroati, 37.

Tabel 3 Kualitas nilai kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ al-Ma’arif Kembangan

Kaliwungu, 40.

Tabel 4 Kualitas nilai kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode Qiroati di TPQ Mustabanul khoirot Saribaru

Kaliwungu, 41.

Tabel 5 Tabel kerja nilai kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ al-Ma’arif Kembangan

Kaliwungu, 43.

Tabel 6 Tabel kerja nilai kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru

Kaliwungu, 44.

Tabel 7 Nilai “t” pada taraf signifikansi 1% dan 5%, 47.

Page 14: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi.

Lampiran 2 : Hasil Lab.

Lampiran 3 : Soal Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an.

Lampiran 4 : Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Lampiran 5 : Pedoman Wawancara di TPQ NU 13 Al-Ma’arif.

Lampiran 6 : Hasil Wawancara di TPQ NU I3 Al-Ma’arif.

Lampiran 7 : Pedoman Wawancara di TPQ Mustabanul Khoirot.

Lampiran 8 : Hasil Wawancara di TPQ Mustabanul Khoirot.

Lampiran 9 : Surat Keterangan Penelitian di TPQ NU 13 Al-Ma’arif.

Lampiran 10 : Data Umum TPQ NU 13 Al-Ma’arif.

Lampiran 11 : Data Siswa Jilid Gharib di TPQ NU 13 Al-Ma’arif.

Lampiran 12 : Surat Keterangan Penelitian di TPQ Mustabanul Khoirot.

Lampiran 13 : Data Umum TPQ Mustabanul Khoirot.

Lampiran 14 : Data Siswa Jilid Gharib di TPQ Mustabanul Khoirot.

Lampiran 15 : Ijin Riset..

Lampiran 16 : Penunjuk Pembimbing

Page 15: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

kepada nabi Muhammad saw adalah satu pustaka terbesar yang dimiliki oleh umat

Islam di seluruh dunia. Al-Qur’an memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri

dan sifat, salah satu diantaranya adalah bahwa al-Qur’an merupakan kitab suci

yang keotentikannya dijamin oleh Allah.1 Muhammad ketika diangkat sebagai

Nabi, beliau dalam keadaan ummy (tidak dapat membaca dan menulis) sampai

akhirnya beliau menerima wahyu yang pertama di Gua Hira yaitu surat al-Alaq

ayat 1-5:

ا=>أ ور3H5 )٢( ,+* اDEF1:ن AB @+* )١( ا=>أ 79:5 ر345 ا01/ي ,+*: اQ1+* ( )٥( @+70 اDEF1:ن QR 71 :B+7 )٤( ا01/ي @+O1:5 70+7 )٣(اM1آ>م

٥ -١( Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. al-‘Alaq: 1-5)2

Inti perintah dalam wahyu itu adalah perintah membaca bukan kepada

Nabi saja, akan tetapi juga kepada umat-Nya. Membaca merupakan upaya untuk

memperoleh ilmu pengetahuan sedangkan ilmu itu didapat dari belajar. Kunci

belajar adalah membaca. Begitu juga untuk mempelajari, mengkaji, memahami

dan mengamalkan al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari juga dimulai dari

membaca. Membaca dan aneka maknanya adalah syarat pertama dan utama

pengembangan ilmu dan teknologi serta syarat utama membangun peradaban.3

1 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992), hlm. 21. 2 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Toha Putra, 1996), hlm. 1079. 3 Ahmad Syarifudin, Mendidik Anak: Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an, (Jakarta:

Gema Insani, 2004), hlm. 20.

Page 16: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Pendidikan membaca al-Qur’an pada anak-anak harus dimulai sejak dini,

karena belajar al-Qur’an merupakan suatu proses yang berawal dari mengeja

huruf-huruf hijaiyah sampai cara membaca al-Qur’an menyeluruh, dan itu semua

membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan ketekunan yang tinggi.

Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, dengan ini terutama di rumah-

rumah keluarga muslim, semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci al-Qur’an. Hal

ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya produk sains dan teknologi

serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat untuk belajar

membaca al-Qur’an sehingga banyak anggota keluarga tidak bisa membaca al-

Qur’an. Akhirnya kebiasaan membaca al-Qur’an ini sudah langka, yang ada

suara-suara radio, TV, tape recorder, dan lain-lain.

Seiring dengan kewajiban akan pendidikan anak-anak dalam membaca al-

Qur'an, maka lembaga pendidikan dituntut memberi solusinya. Karena itu

dibentuklah wadah pendidikan al-Qur'an yaitu Taman Pendidikan Al Qur'an

(TPA/ TPQ) dengan berbagai macam metode yang diterapkan dalam upaya

memudahkan anak untuk mengenal dan memahami bacaan dan tulisan al-Qur'an.

Dalam mengajarkan baca tulis al-Qur’an harus menggunakan metode.

Dengan menggunakan metode yang tepat akan menjamin tercapainya tingkat

kemampuan membaca al-Qur’an yang lebih tinggi dan merata bagi siswa.

Dengan adanya perkembangan dan kemajuan dalam bidang pendidikan

serta kebutuhan masyarakat untuk belajar al-Qur’an maka banyak memunculkan

metode praktis dalam belajar al-Qur’an. Seperti penggunaan metode al-Ma’arif di

TPQ NU 13 al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dan metode Qiroati di TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu Kendal. Metode al-Ma’arif disusun

sistematis dari jilid pra TK-jilid 6, gharib dan dilengkapi buku ilmu tajwid. Materi

atau isi dalam metode al-Ma’arif lebih sederhana yang disesuaikan dengan

kemampuan siswa serta diambil dari potongan ayat-ayat al-Qur'an. Untuk metode

Qiroati yang digunakan juga ada 6 jilid dilengkapi gharib dan tajwid praktis.

Materi berkesinambungan antar halaman dan antar jilid, serta dilengkapi petunjuk

mengajar di setiap pokok bahasan.

Page 17: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Berdasarkan adanya kesamaan antara metode al-Ma’arif dengan metode

Qiroati diantaranya yaitu sama-sama mengajarkan membaca al-Qur’an dari jilid 1

sampai jilid 6, sama-sama mempelajari ilmu tajwid dan juga sama-sama ada

pelajaran gharibnya. Dari adanya kesamaan tersebut maka peneliti ingin

mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an antara

siswa yang belajar dengan metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 al-Ma’arif

Kembangan Kaliwungu dengan siswa yang belajar dengan metode Qiroati di TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu Kendal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka secara khusus masalah

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan

metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu?

2. Bagaimana tingkat kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan

metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu?

3. Adakah perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an antara siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 al-Ma’arif Kembangan

Kaliwungu dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati di TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya

sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai dilaksanakan.4

Sehubungan dengan penelitian tentang “Studi Komparasi Kemampuan

Membaca al-Qur'an antara siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ

NU 13 al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dengan siswa yang menggunakan

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta,

1998), hlm. 52

Page 18: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu Kendal”

tersebut, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan

metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu.

2. Untuk mengetahui kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan

metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an

antara siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 al-Ma’arif

Kembangan Kaliwungu dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati di

TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu.

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi terhadap TPQ NU 13 al-Ma’arif Kembangan

Kaliwungu dan TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

2. Sebagai bahan informasi terhadap lembaga-lembaga yang lain baik formal

maupun non formal yang membutuhkan gambaran proses pembelajaran al-

Qur’an kepada anak-anak usia dini yang telah berhasil dengan baik.

3. Sebagai bahan komparatif dari metode mengajar al-Qur’an bagi anak-anak

usia dini sehingga diperoleh metode yang lebih efektif sesuai dengan kondisi

zaman

Page 19: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II

PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE

AL-MA’ARIF DAN METODE QIROATI

A. Kajian Pustaka

Penelitian ini bukan penelitian yang baru karena sebelumnya sudah ada

beberapa penelitian yang membahas tentang kemampuan membaca al-Qur’an.

Sebagai bahan perbandingan dan rujukan peneliti mengacu pada beberapa

penelitian yang sudah dilakukan antara lain:

Skripsi yang ditulis Inayah al-Fauziyah (3103100) dengan judul penelitian

“Pengaruh Penerapan Metode Sorogan Terhadap Kemampuan Membaca al-

Qur’an Anak Usia 6-7 Tahun di Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Anak- Anak

Kudus”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif lapangan dengan teknik

analisis regresi dan korelasi antara penerapan metode sorogan dengan kemampuan

membaca al-Qur’an anak usia 6-7 tahun di pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an

anak- anak Kudus. Dengan hasil korelasi rxy = 0,805 > 0,320 pada taraf signifikan

5% yang berarti signifikan dan rxy = 0,805 > 0,413 pada taraf signifikansi 1%

yang berarti signifikan. Hasil penelitian adalah terdapat pengaruh penerapan

metode sorogan terhadap kemampuan membaca al-Qur’an anak usia 6-7 tahun di

pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an anak-anak Kudus. Dengan hasil Fhitung = 66,08

> 4,11 = F(0,05 : 1,36 ) signifikan, dan Fhitung = 66,08 > 7,39 = F (0,01 : 1,36 )

signifikan. Adapun hasil akhir dari penelitian ini menyatakan ada pengaruh positif

antara penerapan metode sorogan terhadap kemampuan membaca al-Qur’an anak

usia 6-7 tahun di pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an anak-anak Kudus. Hal ini

dilihat dari nilai pada taraf signifikansi 5% dan1% berarti signifikan dan hipotesis

diterima1.

Skripsi Fitri Wijayanti (053111400) dengan judul “Pengaruh Pemahaman

Materi Pelajaran Gharib Terhadap Kemampuan Membaca Al-Qur’an Santri Jilid 7

TPQ Sabilul Huda Karangayu Cepiring Kab. Kendal”. Penelitian ini merupakan

1 Inayah Al-Fauziyah,Pengaruh Penerapan Metode Sorogan terhadap Kemampuan Membaca

Al-Qur’an Usia 6-7 tahun di Pondok Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Anak-Anak Kudus, Skripsi, (Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008)

Page 20: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

penelitian kuantitatif lapangan dengan teknik analisis regresi. Hasilnya tidak ada

pengaruh positif dan signifikan antara pemahaman materi pelajaran gharib

terhadap kemampuan membaca al-Qur’an santri jilid 7 TPQ Sabilul Huda. Hal ini

ditunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5%, Fhitung < Ftabel yaitu 0,041 < 3,34

dan pada taraf signifikansi 1% Fhitung < Ftabel yaitu 0,041 < 5,45. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan bahwa pemahaman materi pelajaran gharib ada

pengaruhnya terhadap kemampuan membaca al- Qur’an ditolak.2

Adapun penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada mempunyai sudut

pandang yang berbeda. Pada penelitian ini lebih difokuskan pada studi komparasi

tentang kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan metode al-

Ma’arif dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati.

B. Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Ma’arif

1. Pengertian Metode Al-Ma’arif

Metode al-Ma'arif adalah suatu metode pembelajaran al-Qur’an yang

disusun oleh Qomarudin dan M. Irfan dan diterbitkan oleh lembaga

pendidikan Ma’arif NU Forum Musyawarah Silaturrahim Pendidikan Al-

Qur’an (FUSPAQ) Kabupaten Kendal. Adapun cara belajar menggunakan

metode al-Ma’arif ini tidak putus-putus, langsung tanpa dieja, sesuai dengan

makharijul huruf dan kaidah tajwid, isinya lebih sederhana yang disesuaikan

dengan kemampuan siswa serta diambil dari potongan ayat-ayat al-Qur'an.

2. Prinsip-Prinsip Dasar Metode Al-Ma’arif

Agar berhasil dalam mengajar maka harap diperhatikan prinsip-prinsip

dasar yakni3:

a. Prinsip untuk Pengajar

1) DAK-TUN (tidak boleh menuntun)

2 Fitri Wijayanti, Pengaruh Pemahaman Materi Pelajaran Ghorib Terhadap Kemampuan

Membaca Al-Qur’an Santri Jilid 7 TPQ Sabilul Huda Karangayu Cepiring kab Kendal, Skripsi (Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2010)

3 Abu suyudi, Materi Pendidikan Guru Pengajar A-Qur’an, (Kendal: Forum Ukhuwah Silaturohim Pendidikan Al-Qur’an, 2009) , hlm. 11.

Page 21: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam mengajar, guru tidak diperbolehkan menuntun membaca,

guru hanya membimbing, yakni menerangkan setiap pokok pelajaran dan

memberi contoh bacaan secara benar sekedar satu atau dua baris saja, serta

menegur siswa yang bacaannya salah atau keliru.

2) TI-WI-GAS (teliti, Waspada, Tegas)

Teliti: Guru harus memberi contoh bacaan yang benar secara teliti

jangan sampai keliru.

Waspada: Guru harus selalu waspada dalam menyimak atau

mendengarkan bacaan siswa.

Tegas: Dalam menentukan kenaikan pelajaran atau jilid, guru harus

tegas tidak boleh segan, ragu dan berat hati.

b. Prinsip untuk Siswa/ Santri

1) Aktif dan Mandiri

Dalam mengajar membaca al-Quran, siswa harus aktif membaca

sendiri tanpa dituntun oleh gurunya.

2) LCTB (Lancar, Cepat, Tepat, Benar)

Dalam membaca, para siswa harus membacanya dengan lancar,

yakni secara cepat namun tepat dan benar bacaan-bacaannya. Jika ternyata

belum/ tidak lancar dalam membaca, maka jangan dinaikkan ke pelajaran

atau jilid berikutnya.

3. Strategi Mengajar dalam Metode Al-Ma’arif

Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan

berhasil, maka dapat dipilih beberapa strategi dalam mengajar. Ada tiga

strategi mengajar yang dapat kita pilih, yakni:

• Klasikal

• Klasikal baca simak

• Individual

a. Klasikal

• Guru membaca dan menerangkan pokok-pokok pelajaran yang ada

pada alat peraga, lalu santri menirukan.

• Guru menunjuk salah satu santri bersama-sama membaca.

Page 22: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

b. Klasikal baca simak

1) Dasar yang digunakan adalah firman Allah SWT surat al-A’raf ayat

204.

2) Santri membaca satu persatu, dan santri yang lain menyimak.

c. Individual

1) Santri bergiliran satu persatu belajar pada gurunya sesuai dengan

pelajarannya masing-masing.

2) Mengevaluasi santri

4. Target Pembelajaran metode A-Ma’arif

Target yang akan dicapai dalam belajar membaca al-Qur’an dengan

metode al-Ma’arif adalah santri mampu membaca al-Qur’an dengan tartil,

yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwidnya.4

5. Materi Pembelajaran al-Qur’an dengan Metode Al-ma’arif

a. Pada jilid pra TK, diperkenalkan huruf hijaiyah dengan makhraj yang

benar.

b. Pada jilid 1, diperkenalkan tentang harakat fathah, kasrah, dhammah.

c. Pada jilid 2, dilanjutkan belajar huruf –huruf yang berangkai

(bergandeng) berharakat fathah tanwin, kasrah tanwin, dhammah tanwin,

dan harakat panjang.

d. Pada jilid 3, cara membaca harakat sukun ketika bertemu dengan huruf

hidup, dan cara membaca huruf yang bertasydid.

e. Pada jilid 4, mulai diperkenalkan dengan tajwid.

f. Pada jilid 5, materinya ada dua yang pertama al-Qur’an juz 30 dan buku

al-Ma’arif jilid 5. Pada buku al-Ma’arif jilid 5, cara membaca qalqalah

dan cara membaca huruf ketika waqaf, mad dan cara membaca

fawatikhussuwar.

g. Pada jilid 6, materi al-Qur’an surat pilihan.

h. Dan selanjutnya diajarkan materi gharib.

6. Cara Mengajar Bacaan Ghorib metode Al-Ma’arif

4 Abu Suyudi, Al-Qur’an, Materi Pendidikan Guru Pengajar A-Qur’an, hlm. 10

Page 23: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

a. Dalam pelajaran ghorib dan bacaan yang perlu hati-hati ini dapat

diajarkan di TPQ, al-Qur’an untuk setiap orang yang belum memahami

b. Untuk mengajar pelajaran ghorib ini sebaiknya diadakan secara klasikal

sekedar stu halaman sekali mengajar sebaiknya diajarkan bersama

mengajar al-Qur’an.

Cara mengajarkannya untuk TPQ:

1) Guru menjelaskan pokok pelajaran dan memberikan latihan-latihan.

2) Seluruh murid membaca bersama-sama satu halaman termasuk

membaca tulisan di dalam kotak.

3) Sekali waktu salah seortang murid bergantian membaca pelajaran yang

telah lewat atau mengulang-ngulang pelajaran yang sudah diajarkan.

4) Setelah pelajaran ghorib selesai dilanjutkan pelajaran membaca al-Qur’an.

c. Guru mengajarkan pokok pelajaran pada awal pokok bahasan yang digaris

bawahi atau keterangan didalam kotak.

d. Guru mengajarkan tentang istilah-istilah bacaan di dalam al-Qur’an dan

memberikan isyarat hati-hati di dalam al-Qur’an dan perkecualian.

e. Perlu diketahui dengan membaca pelajaran di dalam kotak di setiap

halaman murid nantinya Insya Allah akan mahir bahkan kemungkinan

hafal tanpa menghafal.

f. Guru supaya lebih hati-hati dan teliti dalam pembelajaran Ghorib.

g. Urutan-urutan mengajar dalam membaca al-Qur’an secara tartil belajar

bacaan ghorib terakhir belajar ilmu tajkwid.5

7. Kelebihan dan kekurangan metode Al-Ma’arif.

Suatu metode yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran al-Qur’an

tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan. Demikian halnya dengan dengan

metode Al-Ma’arif juga mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai

berikut:

a. Kelebihan metode al-Ma’arif, yaitu:

5 Qomaruddin, Cara Mudah Belajar Membaca Al-Qur’an Pelajaran Ghorib, ( Kendal:

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Forum Ukhuwah Silaturahim Pendidikan Al-Qur’an Kabupaten Kendal, 2002).

Page 24: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

1) Contoh-contoh huruf yang sudah digandeng semuanya berasal dari al-

Qur’an.

2) Terdapat tanda-tanda khusus sebagai tanda pelajaran inti.

3) Siswa walaupun belum mengenal tajwid tetapi sudah bisa membaca al-

Qur’an secara tajwid.

4) Dalam metode ini terdapat prinsip untuk guru dan murid.

5) Pada metode ini setelah hatam 6 jilid meneruskan lagi bacaan-bacaan

ghorib.

b. Kekurangan metode al-Ma’arif

1) Banyak ayat-ayat yang panjang sehingga menyusahkan siswa dalam

membaca.

2) Kurang ketatnya aturan terhadap siapa saja yang diperbolehkan mengajar

al-Ma’arif.

C. Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Metode Qiroati

1. Pengertian Metode Qiroati

Metode Qiro’ati disusun oleh Ustadz H. Dahlan Salim Zarkasy pada

tahun 1963. Metode Qiroati ialah membaca al-Quran yang langsung

memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu

tajwid sistem pendidikan dan pengajaran metode Qiro’ati ini melalui sistem

pendidikan berpusat pada murid dan kenaikan kelas/ jilid tidak ditentukan oleh

bulan/tahun dan tidak secara klasikal, tapi secara individual (perseorangan).

2. Prinsip-Prinsip Dasar Metode Qiroati

a. Prinsip-prinsip yang di pegang oleh guru/ ustadz yaitu:

1) Tiwagas (teliti, waspada dan tegas)

2) Daktun (tidak boleh menuntun)

b. Prinsip-prinsip yang harus dipegang santri / anak didik:

1) CBAC : Cara belajar santri aktif

2) LCTB : Lancar cepat tepat dan benar.

3. Strategi Mengajar dalam Qiroati

Page 25: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam mengajar al-Quran dikenal beberapa macam strategi. Yaitu:

a. Strategi mengajar umum (global)

1) Individu atau privat yaitu santri bergiliran membaca satu persatu.

2) Klasikal Individu yaitu sebagian waktu digunakan guru/ustadz untuk

menerangkan pokok pelajaran secara klasikal.

3) Klasikal baca simak yaitu strategi ini digunakan untuk mengajarkan

membaca dan menyimak bacaan al-Quran orang lain.

b. Strategi mengajar khusus (detil)

Strategi ini agar berjalan dengan baik maka perlu di perhatikan

syarat-syaratnya. Dan strategi ini mengajarkannya secara khusus atau

detil.6

4. Target Pembelajaran Metode Qiroati

Target yang diharapkan dengan Qiroati adalah seorang siswa akan

membaca al-Qur’an dengan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Di samping itu pada batas waktu tertentu (lebih kurang dua tahun) peserta

didik sudah mampu khatam 30 juz (bin nadzar). Adapun target ini dapat

diperjelas dengan:

a. Dapat membaca al-Qur’an dengan tartil yang meliputi

1) Makhraj sebaik mungkin.

2) Mampu membaca al-Qur’an dengan bacaan yang bertajwid.

3) Mengenal bacaan gharib dan bacaan yang musykilat.

4) Hafal (faham) ilmu tajwid praktis.7

b. Mengerti shalat, bacaan dan praktiknya.

c. Hafalan surat-surat pendek, minimal sampai adh-dhuha.

d. Hafal do’a-do’a pendek (do’a sehari-hari, dari bangun tidur sampai tidur kembali).

e. Mampu menulis arab dengan baik dan benar.

5. Materi Pembelajaran Al-Qur’an dengan Metode Qiroati

6 Dydydodo, “Penerapan Metode Qiroati dalam Pembelajaran al-Qur’an”,

http://dydydodo.wordpress.com/2010/01/07/, 25 Januari 2011 7 Bunyamin Dachlan, Memahami Qiraati, (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur’an

Raudhatul Mujawwidin,t.th), hlm 3.

Page 26: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

a. Pada jilid 1, diperkenalkan huruf hijaiyah berharakat dan huruf sambung.

b. Pada jilid 2, dilanjutkan belajar huruf sambung berharakat kasrah,

dhammah, tanwin, dan bacaan pan jang.

c. Pada jilid 3, belajar membaca huruf hidup yang bertemu dengan sukun.

d. Pada jilid 4, mulai diperkenalkan dengan tajwid dan mad.

e. Pada jilid 5, penguasaan materi pada jilid 4 dan cara membaca huruf

ketika waqaf.

f. Pada jilid 6, penguasaan materi tajwid.

g. Dan selanjutnyan diajarkan materi gharib.

6. Cara Mengajar Bacaan Gharib Metode Qiroati

a. Buku bacaan Gharib/ musykilat dan bacaan yang perlu hati-hati ini dapat

diajarkan di TK/ TPA Al-Qur’an, ditempat pengajian al-Qur’an dan untuk

setiap orang yang belum memahaminya.

b. Untuk mengajar di TK/ TPA Al-Qur’an, sebaiknya diajarkan secara

klasikal sekedar satu halaman sekali mengajar. Dan sebaiknya diajarkan

bersama mengajar al-Qur’an.

c. Cara mengajarkannya untuk TK/ TPA Al-Qur’an:

1) Guru menjelaskan pokok pelajaran.

2) Seluruh murid membaca bersama satu halaman, termasuk membaca

tulisan dalam kotaak.

3) Sekali waktu salah seorang murid bergantian membaca pelajaran yang

telah lewat (pelajaran yang telah diajarkan).

4) Setelah pelajaran gharib selesai dilanjutkan pelajaran membaca al-

Qur’an.

d. Cara mengajar untuk tempat pengajian dan orang dewasa, sebaiknya

secara individual/ perorangan.

e. Perlu diketahui, dengan membaca pelajaran didalam kotak disetiap

halaman, murid nantinya insyaAllah akan mahir, bahkan kemungkinan

hafal tanpa menghafal.

Page 27: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

f. Urut-urutan mengajar: dapat membaca al-Qur’an secara tartil, belajar

bacaan Gharib/ musykilat, terakhir belajar ilmu tajwid.8

7. Kelebihan dan kekurangan metode Qiroati

Suatu metode yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran al-Qur’an

tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan. Demikian halnya dengan dengan

metode Al-Ma’arif juga mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan metode Qiroati, yaitu:

1) Sebelum mengajar metode Qiroati para pendidik harus ditashih terlebih

dahulu karena buku Qiroati ini tidak diperjual belikan dan hanya muntuk

kalangan sendiri yang sudah mendapat syahadah.

2) Dalam penerapannya banyak sekali metode yang digunakan.

3) Dalam metode ini terdapat prinsip untuk guru dan siswa.

4) Pada metode ini setelah hatam 6 jilid meneruskan lagi bacaan-bacaan

ghorib.

5) Jika anak didik sudah lulus 6 jilid beserta ghoribnya, maka ditest

bacaannya kemudian setelah itu anak didik mendapatkan syahadah.

b. Kekurangan metode Qiroati, yaitu:

1) Buku Qiroati susah didapatkan.

2) Bagi yang tidak lancar lulusnya akan lama karena metode ini lulusnya

tidak ditentukan oleh bulan atau tahun.

D. Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Kitab suci al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah swt.

kepada nabi Muhammad saw sebagai salah satu rahmat yang tak ada

bandingannya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul ayat-ayat Ilahi yang

dapat menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa saja yang mempercayai

serta mengamalkannya. Bukan itu saja, al-Qur’an juga sebagai kitab suci yang

paling penghabisan diturunkan Allah swt. yang isinya mencakup segala pokok-

pokok syari'ah yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya.

8 Dahchlan Salim Zarkasyi, Qiroati Pelajaran Bacaan Gharib-Musykilat & Hati-Hati

Dalam Al-Qur’an, (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Raudhatul Mujawwidin,1989).

Page 28: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Karena itu, setiap orang yang mempercayai al-Qur’an, akan bertambah cinta

kepadanya, cinta akan membaca, mempelajari dan memahaminya serta pula

mengamalkan dan mengajarkannya sampai merata rahmatnya bagi penghuni alam

semesta.

Al-Qur’an dapat diibaratkan seperti monumen, yaitu semacam “bangunan”

peringatan bersejarah, peringatan turunnya kalam Allah SWT di bumi, peringatan

lahirnya mukjizat terbesar Rasulullah saw, peringatan kesahihan dan

keparipurnaan agama Islam, peringatan lurusnya prilaku kaum muslimin, dan

berbagai peringatan lainnya.

Akan tetapi peringatan al-Qur’an sebagai monumen tidaklah sekedar

laksana monumen perjuangan kepahlawanan yang sebatas dilihat, dikunjungi, dan

dipertontonkan, namun al-Qur’an adalah monumen hidup yang harus dibaca,

ditulis, dipahami, dihayati, serta dijadikan sebagai panduan dan pelita hidup

sehari-hari dalam kapasitas pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Ia tidak boleh sekedar dibuat aksesoris, pajangan, pameran, atau tujuan

wisata, sebatas dilihat dan dipertontonkan, lebih-lebih diletakkan diposisi

belakang, tidak dijadikannya panduan hidup, justru kendala hidup yang harus

disingkirkan, setidaknya disia-siakan.9

Fenomena dijadikannya al-Qur’an di posisi belakang atau terbuang ini

selalu menjadi kegelisahan Rasulullah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam al-

Qur’an,

tΑ$ s%uρ ãΑθß™§�9 $# Éb>t�≈ tƒ ¨β Î) ’ÍΓ öθs% (#ρä‹ sƒªB$# # x‹≈ yδ tβ#uö�à)ø9 $# # Y‘θàf ôγtΒ ∩⊂⊃∪

“Berkatalah Rasul, ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan (disingkirkan, terbuang)”. (al-Furqon:30)10

Atas dasar ini, al-Qur’an seharusnya dijadikan sebagai monumen hidup.

Dengan cara bagaimana? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Barang

9 Ahmad Syarifudin, Mendidik Anak: Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an, (Jakarta:

Gema Insani, 2004), hlm. 33. 10 Soenarjo , Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Kumudasmoro Grafindo, 1994), hlm.

564.

Page 29: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

siapa tidak membaca al-Qur’an, maka dia benar-benar membuang kitab suci ini

(menyingkirkannya atau mengacuhkannya). Barang siapa membaca al-Qur’an dan

tidak merenungi makna-maknanya, maka dia juga benar-benar membuangnya.

Barang siapa membaca dan merenungi makna-maknanya namun tidak

mengamalkannya, maka demikian pula dia termasuk membuangnya”.11

Setiap mukmin yakin, bahwa membaca al-Qur'an termasuk amal mulia dan

akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab yang dibacanya merupakan

kitab suci Ilahi. Al-Qur'an adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin baik di

kala senang maupun susah, di kala gembira ataupun sedih. Malahan membaca al-

Qur'an bukan saja menjadi amal dan ibadah tetapi juga menjadi obat dan penawar

bagi orang yang gelisah jiwanya.

Dalam ajaran Islam, bukan hanya membaca al-Qur'an saja yang menjadi

ibadah dan amal yang mendapat pahala dan rahmat, tetapi mendengarkan bacaan

al-Qur'an pun dapat menjadi amalan shaleh. Sebagaimana firman Allah:

)٢٠٤: األعراف (وإذا قرئ القرءان فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون “Dan apabila dibacakan al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”. (Q.s al-A’araf : 204)12

Inilah indahnya ajaran Islam, hanya dengan mendengarkan bacaan al-

Qur'an saja dengan baik bisa menjadi rahmat sehingga dapat menenangkan jiwa

yang gelisah dan melunakkan hati yang keras dan mendatangkan hidayah. Dengan

demikian membaca dan mempelajari al-Qur'an akan mendatangkan kebahagiaan

dunia dan akhirat.

1. Pengertian Kemampuan Membaca Al-Qur'an

Kemampuan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata

“mampu” yang mendapatkan awalan ke dan akhiran an yang berarti kesanggupan,

kecakapan, dan kekuatan untuk melakukan sesuatu.13 Membaca adalah aktifitas

11 Ahmad Syarifudin, Mendidik Anak: Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an, hlm.34.. 12 Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahnya. hlm. 256. 13 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: ciputat press,

2001), hlm. 5.

Page 30: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis dengan melisankan atau dalam

hati.14 Dalam penelitian ini yang dimaksud membaca adalah membaca al-Qur’an

dengan suara nyaring atau dilisankan.

Rafi Ahmad Fidai dalam bukunya “Concise History of Muslim World”

menjelaskan bahwa The Qur’an is the world one Allah revealed by him to the holy

prophet (SAW) through the change Gabriel. The Qur’an has it’s own unique way

and mode of expression which has no match. Al-Qur’an adalah firman Allah yang

di wahyukan olehNya (Allah) kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat

Jibril. Al-Qur’an memiliki cara yang khas dan bentuk ungkapan yang tidak ada

bandinganya.15

Sedangkan para ulama mendefinisikan Al-Qur’an yaitu kalam atau firman

Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya

merupakan ibadah.16 Dengan demikian kemampuan membaca al-Qur’an dapat

diartikan bisa dan mampu mengucapkan atau melafalkan beberapa huruf yang

terangkai dalam beberapa kata atau ungkapan kalimat yang terdapat di dalam

firman Allah (Al-Qur’an) yang disesuaikan dengan kaidah bacaan tajwidnya.

Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang

studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan (dalam hal ini khususnya TPQ) tidak

segera memiliki kemampuan membaca al-Qur’an, maka ia akan mengalami

banyak kesulitan dalam berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Dalam

membaca (khususnya al-Qur’an), Quraish shihab berpendapat bahwa membaca al-

Qur’an adalah perintah yang paling berharga yang dapat diberikan kepada umat

manusia.17

Membaca merupakan faktor utama bagi keberhasilan manusia dalam

menguasai ilmu yang telah diajarkan oleh Allah kepada manusia. Untuk itu

sebagai seorang muslim sangat dianjurkan mempelajari Al-Qur’an baik segi

14 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia , hlm. 72. 15 Rafi Ahmad Fidai, Concise History of Muslim World, (New Delhi: Kitabbhavan,1997) hlm. 47. 16 Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, terj. Mudzakir AS., (Jakarta: Pustaka Litera

Antar Nusa, 2001), hlm. 17. 17 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam kehidupan

Masyarakat, (Bandung: Mizan, 2004) hlm.170.

Page 31: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

membaca, menghafal bahkan sampai bisa memahami maknanya, karena Al-

Qur’an sebagai penuntun dan pedoman jalan kebenaran bagi umat.

2. Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Adapun indikator kemampuan membaca al-Qur’an adalah sebagai berikut:

a. Kelancaran dalam membaca al-Qur’an

Kelancaran berasal dari kata lancar yang diberi imbuhan ke dan an

yang berarti cepat, kencang (tidak tersangkut-sangkut), tidak tersendat-

sendat.18 Maksudnya adalah dalam membaca al-Qur’an seorang anak

membacanya tidak tersendat-sendat dan lancar, tidak tersangkut-sangkut.

Sehingga dengan hal ini kelancaran dikatakan sebagai salah satu faktor dalam

kemampuan membaca al-Qur’an siswa.

b. Kefasihan dalam membaca al-Qur’an

Fasih berasal dari kata MNOPQ RSQT RSQ yang berarti berbicara

dengan terang, fasih, petah lidah.19 Fasih dalam membaca al-Qur’an

maksudnya terang atau jelas dalam pelafalan atau pengucapan lisan ketika

membaca al-Qur’an.

Bacaan al-Qur’an beda dengan bacaan apapun, karena isinya merupakan

kalam Allah yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi dan dijelaskan secara

terperinci, yang berasal dari Dzat yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

Adapun tingkatan kefasihan dalam membaca al-Qur’an ada 4 macam,

sebagaimana telah disepakati oleh ahli tajwid, antara lain:

1) At-Tartil (ترتل) Tartil artinya teliti. Tartil ini hendaknya dipakai di waktu kita sedang

tadarus al-Qur’an, mengambil dasar dari al-Qur’an surat Muzamil: 4 yang

berbunyi:

ورتل القران ترتيال

Yang artinya: “ tepatilah bacaan al-Qur’an dengan teliti.”20

18 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 456. 19 Mahmud Yunus, Kamus arab Indonesia (Jakarta: PT Hidakarya, 1989), hlm. 317.

20 Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahannya, hlm. 988.

Page 32: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Dengan pedoman ayat tersebut maka sebaiknya dalam tadarus al-

Qur’an dengan teliti, jelas, indah dan penuh penghayatan. Sehingga mahrajnya

huruf dan tajwidnya dapat kita terapkan dalam ayat-ayat al-Qur’an.

2) At-Tahqiq ( التحقيق(

Artinya sungguh-sungguh Tahqiq ini diperuntukan bagi orang yang

belajar al-Qur’an di depan guru ngaji atau disebut musafahah (lita’alumil

Qur’an).

Dengan demikian maka orang yang sedang bermusafahah hendaknya

dapat mengeraskan suaranya sehingga guru dapat mendengar makharijul

hurufnya dan tajwidnya dengan tartil..

3) Al-HaŜru ( احلذر(

Al- HaŜru disebut juga (al-Isro’) yang artinya cepat, akan tetapi di

dalam membaca cepat harus tetap memperhatikan hokum-hukumnya atau

kaidah-kaidah yang ada dalam tajwid, misalnya panjang dan pendeknya huruf,

sifat-sifatnya dengung dan makharijul huruf, maka sebaiknya sebagai

pembaca dan pengajar al-Qur’an apabila ingin membaca al-Qur’an dengan

cepat hendaknya mendalami ilmu tajwid terlebih dahulu.

4) At-Tadwir ( التدوير(

Tadwir dari kata Dauron (دورا) yang artinya berputar tapi dalam kitab

tajwid diartikan YZ\]^_/ tengah-tengah maksudnya pertengahan antara tartil

dan al-khadzru, bacaan ini biasanya dipakai oleh orang-orang Hafidz atau

Hafidzah atau hamilul Qur’an.21

c. Ketepatan dalam Tajwidnya

Adapun pengertian tajwid sesuai dalam kitab Jazariyah yaitu, sebagai

berikut:

21 Qomaruddin, Tajwid Sumber Inspirasi, (Kendal: Lembaga Pendidikan Maarif NU, 2002),

hlm. 30.

Page 33: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

وهواعطاء الحروف حقها من صفة لها ومستحقهاهلألص داحكل و درو هثلكم رهيظى نالفظ ف٢٢و

Maksud nadzom ini yang dinamakan tajwid adalah menerapkan atau

membaca huruf-hurufnya al-Qur’an menurut apa yang seharusnya (makhraj-

makhrajnya, sifat-sifat hurufnya). Semua tadi dibaca menurut asal turunnya

seperti yang sudah dicontohkan oleh para guru al-Qur’an yang mahir ilmu tajwid.

Tajwid sebagai suatu disiplin ilmu mempunyai kaidah-kaidah tertentu

yang harus dipedomani dalam pelafalan huruf-huruf dari makhrajnya di samping

harus pula diperhatikan hubungan setiap huruf dengan sebelum dan sesudahnya

dalam cara pelafalannya. Oleh karena itu ia tidak dapat diperoleh hanya sekedar

dipelajari namun juga harus melalui latihan, praktek dan menirukan orang lain

yang sudah baik bacaannya.

Ulama telah sepakat bahwa mempelajari ilmu tajwid adalah fardlu

kifayah, sedangkan membaca al-Qur’an dengan ilmu tajwid adalah fardlu ‘ain.

Karena membaca al-Qur’an tanpa menggunakan ilmu tajwid hukumnya tidak

boleh, sebab akan mengakibatkan bacaannya salah serta pada akhirnya makna

yang terkandung dalam bacaan itu juga akan menjadi salah. Tujuan ilmu tajwid

adalah agar orang dapat membaca ayat-ayat al-Qur’an dengan fasih (terang dan

jelas) dan sesuai dengan ajaran nabi Muhammad SAW, serta dapat menjaga

lisannya dari kesalahan-kesalahan ketika membaca al-Qur’an. Tajwid merupakan

suatu disiplin ilmu dengan kaidah tertentu yang harus dipenuhi dalam

pengucapan-pengucapan huruf serta makhrajnya sehingga dikatakan fardlu

kifayah hukumnya mempelajari ilmu tajwid.

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan ilmu tajwid, diantaranya adalah:

Hukum nun mati atau tanwin, hukum mim mati, ghunnah, lam ta’rif, idgham,

mad, ra’, qalqalah, waqaf, dan lain sebagainya.

d. Ketepatan dalam Makhrajnya

Makharijul huruf terdiri atas kata makharij dan kata al-huruf Makharij

adalah jamak dari kata tunggal (mufrad) “makhraj” yang berarti tempat keluar.

22 Muhammad al-Jazuri, Jazariyah,( Surabaya: Jamsaren Kediri, 1970), hlm. 23.

Page 34: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Adapun yang dimaksud dengan istilah makharijul huruf dalam terminologi ilmu

tajwid ialah sesuatu ilmu yang mempelajari tentang tempat-tempat keluarnya

huruf-huruf hijaiyah yang berjumlah 28.

Tempat keluarnya huruf itu ada tujuh belas, yang terbagi menjadi lima

tempat, yaitu : 23

1. Bagian dalam dari mulut/rongga mulut ( c]deا ) 2. Tenggorokan ( قeNeا ) 3. Lidah ( gO\eا ) 4. Dua bibir ( gO^hieا )

5. Pangkal hidung (bagian dalam) (j]ikleا )

1. Rongga Mulut (c]deا )

Yaitu tempat yang kosong di dalam mulut, ketika saling berjalan dua

tulang rahang saat mengucapkan huruf mad, dan di dalam rongga mulut ada satu

makhraj yang keluar, dari padangnya keluar huruf mad yang tiga :

a. Alif ( ا ) yang bersukun, yang dibaca fatkhah huruf sebelumnya.

b. Wawu ( و ) yang bersukun, yang dibaca dhamah huruf sebelumnya.

c. Ya’ ( ي ) yang bersukun, yang dibaca kasrah hurus sebelumnya.

2. Tenggorokan (قeNeا )

Di dalam tenggorokan ada tiga makhraj (tempat), yaitu :

a. Pangkal Tenggorokan ( nPoا ) dari padanya keluar huruf hamzah ( أ ) dan ha’ (هـ).

b. Tengah Tenggorokan ( طt]ا ) dari padanya keluar huruf a’in ( ع ) dan kha’ ( ح ).

c. yang lebih dekat dengan mulut atau atas tenggorokan ( nwاد ) keluar huruf ghain (

dari mulai hamzah sampai kha’ semuanya dinamakan huruf .( خ ) ’dan kha ( غ

bangsa tenggorokan ( YkzeNeرف اN|ا )

3. Lidah (gO\eا )

Pada lidah terdapat sepuluh makhraj, yaitu :

23 Abu Suyudi, Materi Pendidikan Guru Pengajar A-Qur’an, hlm. 1.

Page 35: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

a. Pangkal lidah beserta naiknya pangkal dan tepat yang lurus dengan pangkal dari

bagian langit-langit atas, dari padanya keluar huruf qaf (ق).

b. Pangkal lidah beserta turunnya lidah dan tepat yang lurus dengannya dari bagian

langit-langit atas, darinya keluar huruf kaf ( } ), keduanya dinamakan huruf anak

lidah ( gkT]~eا ).

c. Tengah lidah dan tempat yang lurus dengannya dari langit-langit atas, keluar

darinya huruf jim ( ج ), syin ( ش ) dan ya’ ( ي ) selain ya’ bangsa mad,

maksudnya ya’ yang dibaca fathah seperti (ن]�e�k ), ya’ dibaca dhomah seperti (

�ي ) : �o]k ), atau dibaca kasrah, seperti[نk ا� ) dan atau dibaca sukun jatuh

sesudah fathah, seperti ( j~ke� )

Kesemuanya dinamakan huruf bangsa batang ( Mk���eا���ف ا ) karena keluar

dari batang lidah/pokok lidah.

d. Pinggir lidah dan tempat yang lurus dengannya dari gigi geraham atas, baik kanan

maupun kiri, atau kanan dan kiri bersamaan, keluar darinya huruf dlad ( ض ).

Adapun keluarnya dlad dari pinggir sebelah kiri itu lebih mudah dan lebih banyak

yang melakukannya.

e. Tempat diantara kedua pinggir lidah dua tempat yang melurusi keduanya dari

gusi atas sebelah makhrajnya dlad, keluar darinya huruf lam ( ل ).

f. Pucuk/ujung lidah dan tempat yang melurusinya dari bagian gua/tengah atas

langit-langit atau pangkal beberapa gigi depan atas, darinya keluar huruf nun

.( ن)

g. Ujung lidah dan tempat yang melurusinya dari bagian atas tengah langit-langit

bersamaan dengan condong dari makhrajnya nun, makhrajnya itu lebih

masuk/dekat dengan lidah bagian atas, darinya keluar huruf ra’ (ر). Huruf nun,

lam dan ra’ dinamakam huruf bangsa ujung, karena ketiganya keluar dari

ujung lidah .

h. Ujung lidah dengan pangkal beberapa gigi depan atas, keluar darinya huruf dal

ketiga huruf tersebut dinamakan huruf .( ط ) ’huruf ta’ ( � )dan tha ,( د )

Page 36: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

bangsa kulit, karena ketiganya keluar dari kulit yang menutupi pangkal

beberapa gigi depan atas.

i. Tempat antara ujung lidah, dan antara beberapa gigi depan atas dan bawah

beserta terbukanya tempat antara dua tulang rahang, darinya keluar huruf sin

ketiga huruf tadi, dinamakan huruf bangsa ,( ص ) dan shad ( ز ) ’za ,( س )

ujung, karena ketiganya keluar dari akhir ujungnya lidah, artinya dari

ujungnya sesuatu yaitu akhirnya dari ujung sesuatu tersebut.

j. Bagian luar atau atas/atas ujungnya lidah dan beberapa ujung gigi depan atas,

darinya keluar huruf tsa ( � ), dzal ( ذ ) dan dha’ ( � ). ketiganya dinamakan

huruf bangsa gusi, karena dekatnya huruf/ makhrajnya yang keras dari gusi

gigi depan atas.

4. Dua Bibir (gO^hieا )

Didalamnya terdapat dua tempat/ makhraj, yaitu :

a. Bagian dalam bibir sebelah bawah bersama beberapa ujung gigi depan atas.

Darinya keluar huruf fa’ ( ف ).

b. Dari dua bibir bersamaan, keluar darinya huruf ba’ ( � ), mim ( j ) dan wawu

selain huruf mad, tetapi huruf ba dan mim keluar mengatupkan kedua ( و )

bibir, sedangkan wawu dengan cara membuka keduanya. Ketiga huruf tadi

dinamakan huruf bangsa bibir.

5. Pangkal Hidung(j]ikleا ).

Pada pangkal hidung terdapat satu tempat/ makhraj, yang keluar dari

padanya suara dengung, yaitu sifat yang tetap dan tersusun didalam tubuh huruf

nun dan mim, bagaimanapun tingkah keduanya dalam keadaan dijelaskan,

diringankan, diharakati atau disukun.

e. Ketepatan pada Gharibnya

Gharib berasal dari bahasa Arab O��� ب��T ب�� yang berarti pergi

mengasingkan diri, bacaan yang asing atau aneh dalam bacaan al-Qur’an dan

Page 37: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

sukar dipahami dalam membacanya.24 Dikatakan bacaan asing karena dalam

membacanya tidak sesuai dengan kaidah bacaan pada umumnya. Dengan

demikian ketepatan pada gharib adalah kemampuan siswa dalam menguasai

materi gharib yaitu materi yang berisi bacaan al-Qur’an yang bacaanya asing atau

aneh. Adapun ruang lingkup materi gharib sebagai berikut:

1) Tanda-tanda Waqaf

a) Harus waqof ( /زم= م )

b) Bukan tempat waqof ( / و34 012= / )

c) Boleh waqof, boleh washol ( :789= ح )

d) Dibaca terus lebih utama ( n�P =neاو �Seا )

e) Berhenti lebih utama ( n�o =neاو co]eا )

f) Berhenti sejenak satu alif dan tidak boleh bernafas (س Y^�\ ��\= )

g) Berhenti (dibaca waqof) pada salah satu tanda tersebut ( ..__ .. MzwO��eا coو )

h) Lebih utama berhenti (��Z_ = ط)

i) Lebih utama dibaca washol (terus) ( _�� = ز )

2) Imalah: Lafadz 9اه=>? yang terdapat pada surat Huud ayat 41 dibaca imalah

artinya bacaan antara fathah dan kasrah.

3) Naql: Lafadz j\|ا ¡¢� yang terdapat pada surat al-Hujurat ayat 11. Huruf alif

(j\|ا ¡¢�) tidak dibaca sebab hamzah tidak berharokat (hamzah washol).

4) Nun kecil ( ن ) namanya nun ‘iwadl, awal ayat nun tidak dibaca, tulisan

اgT¦§e ن Dibaca gT¦§eا 5) Shad atasnya ada sin kecil di al-Qur’an ada 4, cara membacanya ada 3:

a. Dua dibaca Sin ¨S� - MZS� terdapat disurat al-Baqarah ayat 245 dan disurat al-A’raf ayat 69

b. Satu boleh shad boleh sin �ونZkS�eا jام ه dibaca �ونZkt�eا jام ه terdapat di surat At-Thuur ayat 37

c. yang satu tetap dibaca Shad �ZkS�� terdapat di surat al-Ghasiyah ayat 22

24 Said Agil Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta: Ciputat

Press, 2001), hlm.5.

Page 38: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

6) Saktah artinya berhenti sejenak sekedar satu alif tanpa bernafas dalam al-

Qur’an hanya ada empat yaitu pada QS. Al-Kahfi ayat 1 dan 2, QS. Al-

Qiyamah ayat 27, QS, Yasin ayat 52 dan pada QS. Al-Muthafifin ayat 14

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca al-Qur’an.

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Slameto mengatakan

bahwa kemampuan membaca dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal

dan pendekatan belajar.25

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa)

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, meliputi dua aspek

yakni: aspek fisiologis (yang bersifat jasmani) dan aspek psikologis (yang bersifat

rohaniah).

1) Aspek Fisiologis. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar

dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam

menyerap informasi, pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.

2) Aspek Psikologis. Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun,

di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih

esensial itu adalah sebagai berikut:

a) Tingkat kecerdasan siswa

Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tidak dapat

diragukan lagi. Sangat mempengaruhi dan menentukan tingkat keberhasilan

belajar siswa. Maksudnya jika siswa kemampuan inteligensi tinggi maka

seorang siswa akan semakin besar peluangnya untuk meraih kesuksesan.

b) Sikap siswa

25 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991),

hlm.54.

Page 39: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif

tetap terhadap objek barang, orang dan sebagainya, baik secara positif

maupun negatif yang dinyatakan dalam bentuk disiplin.

c) Bakat siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk

mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian,

setiap orang mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai

prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.

d) Minat siswa. Minat berarti kecenderungan dan kegiatan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

e) Motivasi siswa. Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme

yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar

siswa.Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni:

1) Lingkungan sosial. Termasuk faktor lingkungan sosial sekolah seperti para

guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar siswa. Lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu

sendiri.

2) Lingkungan non sosial. Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah

gedung sekolah dan letaknya. Alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu

belajar yang digunakan oleh siswa. Hal inilah yang turut menentukan

tingkat keberhasilan belajar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.26

Keberhasilan suatu sistem proses belajar mengajar dalam Taman

Pendidikan Al-Qur’an sangatlah ditentukan oleh dua hal yang sangat berkait, yaitu

26 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hlm. 144.

Page 40: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

yang pertama kualitas dan kemampuan guru pengajarnya dan yang kedua

metodologi pengajarannya.

Kualitas guru yang baik tanpa dukungan metode yang baik, atau

sebaliknya, maka janganlah mengharapkan hasil pendidikan menjadi baik dan

berkualitas demikian pula dengan pendidikan al-Qur’an, kedua hal tersebut sangat

menetukan keberhasilan dan kualitas Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).

Pendidikan al-Qur’an adalah suatu pendidikan khusus yang tidak sama

dengan metode pendidikan pada umumnya, karena materi yang diajarkan adalah

membaca al-Qur’an dimana yang dimaksud membaca al-Qur’an secara baik dan

benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang diajarkan oleh Rasulullah yang sampai

pada kita secara mutawatir. Untuk itu penggunaan metode al-Ma’arif dan Qiroati

diharapkan bisa menjadi acuan dalam mengajar al-Qur’an secara praktis dan

mudah.

E. Adab Membaca Al-Qur’an

Al-Quran merupakan kalam suci yang datangnya langsung dari sisi Allah

SWT, dimana memiliki adab tersendiri bagi siapa saja yang membacanya, dan ini

berbeda dengan buku atau kitab lainnya. Adab-adab itu sendiri sudah diatur

dengan baik sebagai penghormatan dan pengagungan kepada al-Qur’an yang di

turunkan kepada nabi akhir zaman, Muhammad SAW dan sebagai umatnya maka

kewajiban kita adalah untuk mengikuti pedoman dalam membaca al-Qur’an.

Banyak sekali adab-adab maupun tata cara yang harus dilakukan pada saat

akan memulai sampai mengakhiri membaca al-Qur’an. Namun pada intinya adab

dan tata cara itu terbagi menjadi dua, yaitu adab yang berupa lahiriyah dan adab

yang berupa batiniyah.

1. Adab lahiriyah

Islam menjelaskan beberapa hal yang disunahkan dalam membaca Qur’an

di antaranya:

• Disunahkan berwudhu karena membaca al-Qur’an merupakan zikir yang paling

utama.

• Disunahkan membaca di tempat yang suci, terutama di dalam masjid.

Page 41: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

• Ketika membaca al-Qur’an disunnahkan duduk sambil menghadap kiblat.

• Disunahkan membersihkan gigi sebagai bentuk penghormatan terhadap al-

Qur’an.

• Setiap akan membaca al-Qur’an hendaklah didahului dengan ta’awudz

(isti’adzah). Sebagaimana dalam firman Allah surat an-Nahl ayat 98 yaitu:

)٩٨:النحل(فإذا قرأت القرأن فاستعذ باهللا من الشيطان الرجيم Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (QS. An-Nahl: 98)27

• Membersihkan mulut

Mulut sebagai tempat keluarnya bacaan al-Qur’an hendaklah terlebih

dahulu dibersihkan dengan bersiwak. Membersihkan mulut dengan bersiwak

sangat bermanfaat bagi manusia, manfaat ini antara lain:28

1. Menguatkan gusi dan mencegah sakit gigi.

2. Menajamkan pandangan mata.

3. Memudahkan tercabutnya ruh dari badan (naza’).

4. Meningkatkan derajat di surga dan memurkakan setan.

2. Adab-adab batin

Adab-adab batin ketika membaca al-Qur’an adalah:29

a. Membaca al-Qur’an dengan tadabbur (penghayatan)

b. Membaca dengan khusyu’

c. Membaca dengan ikhlas, semata-mata karena Allah.

d. Membaca dengan cara menghasilkan bekas bacaan itu pada diri sendiri.30

Mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya adalah suatu ibadah yang

pahalanya sangat besar sehingga Rasulullah saw. pernah bersabda kepada para

sahabat-sahabatnya yang tertulis dalam sebuah hadits:

27 Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 417. 28 Ahmad Syarifudin, Mendidik Anak: Membaca, Menulis dan Mencintai Al-Qur’an, hlm.88. 29 Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do’a, (Semarang: Pustaka

Rizki Putra, 1997), hlm. 153. 30 Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Pedoman Dzikir dan Do’a, hlm. 155

Page 42: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

أخربىن علقمة بن مرثد مسعت سعد بن : حدثنا حجاج بن منهال، حدثنا شعبة قالرسول اهللا صلى النيبعن عثمان رضي اهللا عنه عن عبيدة عن أيب عبد الرمحن السلمي

٣١ .خريكم من تعلم القران وعلمه: اهللا عليه وسلم

“Dari Utsman dari Nabi saw. telah bersabda: sebagus-bagus orang di antara kamu sekalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya”.

A. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

sebenarnya masih harus diuji secara empiris.32 Sedangkan menurut Suharsimi

Arikunto, hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.33 Hipotesis

diperlukan untuk memperjelas masalah yang diteliti. Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap masalah penelitian.34

Adapun hipotesis yang diajukan terhadap masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut: Ada perbedaan yang signifikan tentang kemampuan membaca al-

Qur’an siswa, antara siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ NU 13

al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dengan siswa yang menggunakan metode

Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu.

31 Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Mughirah ibn Barzabatil Bukhari

Ja’fi, Shahih Bukhari, Juz 5, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, t.th.), hlm. 427. 32 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006), hlm. 75. 33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2006), hlm. 71. 34 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R &D,

(Bandung: Alfabeta 2007), hlm. 96.

Page 43: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab metode penelitian ini membahas jenis penelitian, tempat dan

waktu penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, populasi dan

sampel,variable dan indicator penelitian dan teknik analisis data. Untuk lebih

jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan tempat penelitian, ada tiga jenis penelitian yaitu, penelitian

lapangan, penelitian kepustakaan, penelitian laboratorium. Jenis penelitian ini

adalah jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang langsung

dilakukan di lapangan atau pada responden.1

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah TPQ NU 13 al-

Ma’arif yang berada di Desa Kembangan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten

Kendal dan TPQ Mustabanul Khoirot yang berada di Desa Saribaru Kecamatan

Kaliwungu kabupaten Kendal.

2. Waktu Penelitian.

Waktu penelitian dilaksanakan selama 30 hari, terhitung mulai dari

tanggal 26 Maret 2011 sampai dengan 26 April 2011.

1 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2004), hlm.7.

Page 44: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.2 Sedangkan sampel adalah

kelompok kecil individu yang dilibatkan secara langsung dalam penelitian yang

dipilih dari kelompok yang lebih besar dimana pemahaman dari hasil penelitian

akan diberlakukan.3 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

TPQ NU 13 al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dan TPQ Mustabanul Khoirot

Saribaru Kaliwungu Kendal.

Sedangkan dalam penelitian ini pengambilan sampel digunakan teknik

cluster sampling. Hal ini digunakan karena populasi penelitian berbentuk

kelompok bukan strata atau bertingkat yaitu hanya untuk siswa jilid gharib.

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa jilid

gharib TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dan siswa TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu Kendal sejumlah 47 siswa, 22 siswa

TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dan 25 siswa TPQ Mustabanul

Khoirot Saribaru Kaliwungu. Pengambilan sampel ini didasarkan pada kenyataan

bahwa santri jilid gharib telah mempelajari semua jilid sehingga dapat dilihat

bagaimana tingkat kemampuan membaca al-Qur’an dari siswa yang menggunakan

metode al-Ma’arif dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati.

D. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.4 Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini ada

dua variabel yakni variabel kemampuan membaca al-Qur’an dengan

menggunakan metode al-Ma’arif dan variabel kemampuan membaca al-Qur’an

yang menggunakan metode Qiroati. Penulis mengambil metode al-Ma’arif dan

Qiroati sebagai variabel yang akan penulis teliti, karena kedua metode

2 . Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998), hlm. 115.

3 Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 1996), hlm . 133 .

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, hlm.115.

Page 45: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

mempunyai kesamaan diantaranya sama-sama mengajarkan belajar membaca al-

Qur’an dari jilid 1 sampai jilid 6, sama-sama mempelajari ilmu tajwid dan juga

sama-sama ada pelajaran gharibnya. Adapun indikator-indikatornya adalah

sebagai berikut :

1. Kelancaran dalam membaca al-Qur’an

2. Kefasihan dalam membaca al-Qur’an

3. Ketepatan dalam ilmu tajwidnya.

4. Ketepatan pada makhrajnya

5. Ketepatan pada gharibnya

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data

antara lain:

1. Tes

Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.5 Dalam penelitian ini

menggunakan tes lisan. Tes lisan dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa yang menggunakan metode

al-Ma’arif di TPQ NU 13 al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dan siswa yang

menggunakan metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu

Kendal.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes sebagai berikut:

a. Persiapan

1) Menentukan materi pokok tes kemampuan membaca al-Qur’an

Materi pokok yang di teskan untuk mengetahui kemampuan membaca al-

Qur’an siswa, di ambil dari ayat-ayat yang ada dalam al-Qur’an yang

5 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, hlm. 18.

Page 46: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

meliputi aspek makhraj, tajwid, gharib, kelancaran dan kefasihan

membaca al-Qur’an.

2) Pembuatan kisi-kisi instrument tes lisan.

Tes lisan diambil dari surat al- A’raf ayat 69, surat Hud 41-42 dan surat al-

Kahfi 1-3.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tes kemampuan membaca al-Qur’an siswa dilaksanakan

pada jam pelajaran yang membutuhkan waktu selama 10 menit persiswa untuk

membaca teks yang ditentukan oleh peneliti yang diambil dari ayat-ayat al-

Qur’an.

Nilai tes kemampuan membaca al-Qur’an siswa didasarkan pada

kemampuan siswa dalam menguasai makhraj, tajwid, gharib, kelancaran dan

kefasihan dalam membaca al-Qur’an.

2. Observasi

Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan

sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra (terutama mata) terhadap

kejadian yang ditangkap pada saat kejadian itu terjadi.6

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sistem

pembelajaran siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif dan siswa yang

menggunakan metode Qiroati. Sasaran observasi dalam penelitian ini ada dua

tempat. Pertama mengamati siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif. Kedua

mengamati siswa yang menggunakan metode Qiroati. Kedua tempat tersebut yang

dijadikan pengamatan adalah siswa jilid gharib yang dijadikan sampel penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada

tulisan seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan lain-lain.7

6 Bimo Walgito, Bimbingan Dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta : Andi Offset, 2000) hlm. 49.

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek , hlm. 135.

Page 47: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data mengenai seluk

beluk TPQ baik di TPQ al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu maupun TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu, antara lain tentang letak geografis,

struktur organisasi, jumlah serta nama-nama siswa jilid Gharib, keadaan guru

dan siswa.

4. Metode interview

Interview atau wawancara adalah teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti untuk mendapat keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-

cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan

pada si peneliti. Interview yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan informasi dari kepala TPQ al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dan

TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu mengenai sejarah berdiri, kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode al-Ma’arif maupun Qiroati, harapan

kepada santri setelah lulus dari TPQ.

G. Teknik Analisis Data.

Dalam menganalisis data yang telah terkumpul menggunakan metode

statistik dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Analisis Pendahuluan

Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki dua variabel yang berbeda,

yaitu kemampuan membaca al-Qur’an dengan menggunakan metode al-Ma’arif

sebagai variabel X1 dan kemampuan membaca al-Qur’an dengan menggunakan

metode Qiroati sebagai variabel X2, kemudian data-data kedua variabel tersebut

dimasukkan ke dalam distribusi frekuensi sebagai persiapan untuk analisa

selanjutnya.

2. Analisis Uji Hipotesis

Adapun untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus t_test sebagai

berikut :

Page 48: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

s

nn

XXt

21

21

11+

−=

Dengan varians gabungan:

2

)1()1(

21

2

22

2

112

−+

−+−=

nn

SnSnS

t = t score hasil perbedaan X1 dan X2

1X = rata-rata kemampuan membaca Al-Qur'an siswa yang

menggunakan metode Al-Ma’arif

2X = rata-rata kemampuan membaca Al-Qur'an siswa yang

menggunakan metode qiro’ati.

1n = jumlah siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif

2n = jumlah siswa yang menggunakan metode Qiro’ati

3. Analisis lanjut

Selanjutnya melakukan perbandingan antara to (t yang diperoleh dari

perhitungan) dengan tt (t yang diperoleh dari tabel ) dengan patokan sebagai

berikut :

• Jika to > tt, dengan taraf signifikansi 5% maupun 1% maka hipotesis

diterima.

• Jika to < tt, dengan taraf signifikansi 5% maupun 1% maka hipotesis

ditolak.

Page 49: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 26 Maret sampai

26 April. Adapun subyek penelitiannya adalah siswa TPQ al-Ma’arif Kembangan

Kaliwungu yang berjumlah 22 siswa dan TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru

Kaliwungu yang berjumlah 25 siswa.

Data tentang perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an antara siswa

yang belajar menggunakan al-Ma’arif dan yang menggunakan metode Qiroati

diperoleh dari hasil tes lisan. Untuk penilaian tes kemampuan membaca al-Qur’an

siswa terdapat beberapa indikator yang dijadikan acuan untuk memberi nilai atau

skor para siswa.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti berikut ini akan dipaparkan data

tentang kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang belajar dengan metode al-

Ma’arif dan yang menggunakan metode Qiroati.

Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

a. Kolom 1 : Responden

b. Kolom 2 : Nilai makhraj

c. Kolom 3 : Nilai Kelancaran membaca

d. Kolom 4 : Nilai Kefasihan

e. Kolom 5 : Nilai Tajwid

f. Kolom 6 : Nilai Gharib

Page 50: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Data tentang hasil tes kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif.

Tabel 1

Data Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa yang

Menggunakan Metode Al-Ma’arif

Resp Nama Makhroj Kelan

Caran

Kefa

sihan Tajwid Ghorib Jumlah Nilai

1

Andi Purnomo

Aji 75 77 77 70 77 376 75

2 Ratih Ayundya 75 79 77 70 75 376 75

3

M Haikal

Afidza 76 78 78 70 77 379 76

4 M Ariyono 80 85 80 77 79 401 80

5 Rizky Nanda S 60 63 60 57 60 300 60

6 Vina Izzah K 70 70 70 65 70 345 69

7 Yasmina Illiana 74 75 77 70 75 371 74

8

Novi Amalia

Permata Sari 75 75 75 70 70 365 73

9

Indah Nurul

Aini 67 70 70 70 73 350 70

10

M Maulana

Maswa 84 80 82 79 80 405 81

11 Diky Dwi K 75 78 77 70 73 373 75

12

M Alvian

Moulidi A 77 78 77 73 75 380 76

13

Sintia Mafa

Khira 75 75 75 72 77 374 75

14 Syifa Salsabila 85 86 83 80 80 414 83

15 Silvia Indah R 70 70 70 65 67 342 68

16 Andyta Sayla 75 78 77 70 78 378 76

17 Nelta Muna 80 80 77 78 79 394 79

18

Ichfani

Misbachul

Munir 80 86 85 77 80 408 82

19 Kahlil Gibran 75 75 75 67 73 365 73

20 Arifatul Eka P 80 83 83 84 80 410 82

21 Nur Azizah 83 84 82 78 80 407 81

22

Arina Fina

Salwa 80 83 80 75 78 396 79

Jumlah 1632 1698 1616 1531 1609 8004 1662

Page 51: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

2. Data tentang hasil tes kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode Qiroati

Tabel 2

Data Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa yang

Menggunakan Metode Qiroati

Res Nama Makhroj

Kelan

caran

Kefas

ihan Tajwid Ghorib Jumlah Nilai

1 Lailatul Fajriani 67 70 67 72 75 351 70

2 M Firdaus 70 70 70 75 76 361 72

3

Laili Zayyinatul

Huda Nur A 72 73 70 70 75 360 72

4 Ulya Nihaya 65 67 65 68 75 340 68

5 Nila Alfiyani 70 70 70 73 77 360 72

6 Syahrul Hidayat 65 68 65 66 65 329 66

7 Nila Bunga Afina 72 74 70 73 75 364 73

8

Elva Setya

Ningrum 60 62 59 59 60 300 60

9

Mutiara Septi

Nova 70 72 70 70 75 357 71

10

Alfina Fitra

Ramadhani 70 70 70 73 78 361 72

11 M Ardi Setyawan 67 70 70 73 80 360 72

12

M Dimas

Ubaidillah 63 65 62 60 65 315 63

13

Alfana Rosda

Fatwa 80 83 77 85 85 410 82

14

Intan Nur

Hidayah 63 65 63 60 65 316 63

15

Aprilia Isti

Nurdiana 65 70 70 74 76 355 71

16 Rista Eka Saputri 70 70 68 72 77 357 71

17 Raka Majid 80 75 80 78 78 391 78

18 Rosita Rihadatul 63 65 62 60 65 315 63

19 Wulan Fitriani 65 70 68 73 75 351 70

20

Nurul Intan

Zaiman 80 78 80 78 75 391 78

21 Sri Lestari 80 80 79 85 82 406 81

22

Adibatul

Maulidah 70 73 72 75 80 370 74

23 Nabila Susiana 67 70 67 65 77 346 69

24 Ahmad Muhaya 70 72 73 73 70 358 72

25 Crenata Nafidatul 70 72 68 75 78 363 73

Jumlah 1734 1774 1735 1785 1859 8887 1776

Page 52: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis ini terdapat satu hipotesis yang akan diuji yaitu

untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an antara siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif dengan siswa yang menggunakan metode

Qiroati. Untuk memperoleh perhitungan analisis hipotesis digunakan tiga tahap,

yaitu pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.

1. Analisis Pendahuluan

Pada tahap ini dipaparkan data tentang kemampuan membaca al-Qur’an

siswa yang belajar dengan metode al-Ma’arif di TPQ al-Ma’arif Kembangan

Kaliwungu dan yang belajar dengan metode Qiroati di TPQ Mustabanul khoirot

Saribaru Kaliwungu, sebagai berikut:

a. Data tentang kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang belajar dengan

metode al-Ma’arif di TPQ al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu

75 75 76 80 60 69 74 73 70 81 75 76 75 82 68 76 79 83 73 82 81

79

b. Data tentang kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang belajar dengan

metode Qiroati di TPQ Mustabanul khoirot Saribaru kaliwungu

70 72 72 68 72 66 73 60 71 72 72 63 82 63 71 71 78 63 70 78 82

74 69 72 73

Dari data di atas menunjukkan bahwa nilai (skor) tertinggi dan terendah

pada kemampuan membaca al-Qur’an, yaitu:

a. Untuk kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang belajar dengan metode al-

Ma’arif di TPQ al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu, nilai tertingginya adalah

83 dan nilai terendah adalah 60.

b. Untuk kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang belajar dengan metode

Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu, nilai tertingginya

adalah 82 dan nilai terendah adalah 60.

Selanjutnya akan dibuat kualitas nilai tentang kemampuan membaca al-

Qur’an siswa yang belajar dengan metode al-Ma’arif dan yang belajar dengan

metode Qiroati dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 53: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

i = K

R dimana R = H – L + 1 dan K = 1 + 3.3 log N

keterangan:

i = panjang interval kelas

H = Nilai tertinggi

L = Nilai terendah

N = Jumlah responden

R = Range

K = Banyaknya kelas interval

Menentukan kualitas nilai kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

belajar dengan menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ al-Ma’arif kembangan

Kaliwungu.

a. Mencari banyak kelas intyerval

k = 1 + 3,3 log N

= 1+ 3,3 log 22

= 5,43

b. Mencari range

R = H – L + 1

= 83 – 60 + 1

= 24

c. Menentukan Interval kelas

i = K

R =

43.5

24 = 4,42 dibulatkan menjadi 4

Tabel 3

Kualitas Nilai Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa yang Menggunakan

Metode al-Ma’arif di TPQ Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu

No Nilai F f % Kategori Kesimpulan

1 80 – 84 6 27% Sangat Baik

2 75 – 79 9 41% Baik Baik

3 70 – 74 4 18% Cukup

4 65 – 69 2 9% Kurang

5 60 – 64 1 5% Sangat Kurang

22 100%

Page 54: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Menentukan kualitas nilai kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang

menggunakan metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu.

a. Mencari banyak kelas intyerval

k = 1 + 3,3 log N

= 1+ 3,3 log 25

= 5,61

b. Mencari range

R = H – L + 1

= 82 – 60 + 1

= 23

c. Menentukan Interval kelas

i = K

R

= 61,5

23 = 4,1 dibulatkan menjadi 4

Tabel 4

Kualitas Nilai Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa yang Menggunakan

Metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu

No Nilai F f % Kategori Kesimpulan

1 80 – 84 2 8% Sangat Baik

2 75 – 79 2 8% Baik

3 70 – 74 14 56% Cukup Cukup

4 65 – 69 3 12% Kurang

5 60 – 64 4 16%

Sangat

Kurang

25 100%

Page 55: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Maka berdasarkan tabel 3 dan 4 dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Kemampuan membaca Al-Qur’an siswa yang belajar dengan metode Al-

Ma’arif (1X ) dicari Nilai rata-rata (mean) dari

1X yaitu:

1X =

N

fX1Σ

= 22

1662 = 75,5455

b. Kemampuan membaca Al-Qur’an siswa yang belajar dengan metode

Qiroati(2X ) dicari nilai rata-rata(mean) dari

2X yaitu:

2X =

N

fX 2Σ

= 25

1776 = 71.04

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa mean (rata-rata)

kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang belajar dengan metode al-Ma’arif di

TPQ al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu adalah 75,5455 yang berada pada

kategori “baik” yaitu pada interval 75 - 79 sedangkan mean (rata-rata)

kemampuan membaca al-Qur’an dengan menggunakan metode Qiroati di TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu adalah 71,04 yang berada kategori

“cukup” yaitu pada interval 70-74.

Dengan demikian, dari nilai rata-rata tersebut dapat ditarik kesimpulan

sementara bahwa ada perbedaan kemampuan membaca Al-Qur’an antara siswa

yang menggunakan metode Al-ma’arif di TPQ al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu

dengan siswa yang menggunakan metode Qiroati di TPQ Mustabanul Khoirot

Saribaru Kaliwungu. Kemudian dilanjutkan dengan analisis uji hipotesis untuk

mengetahui adanya perbedaan kemampuan membaca Al-Qur’an antara siswa

yang menggunakan metode al-Ma’arif dengan siswa yang menggunakan Qiroati

merupakan terjadi secara meyakinkan.

Page 56: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis adalah analisis yang dimaksudkan untuk manguji

hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini, sehingga hipotesis tersebut

dapat diterima kebenarannya atau ditolak kebenarannya. Adapun hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan kemampuan membaca Al-

Qur’an antara siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ al-Ma’arif

Kembangan Kaliwungu dengan siswa yang belajar dengan metode Qiroati di TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu. Untuk melakukan analisis uji hipotesis

ini maka digunakan rumus statistik t-test atau t-score. Apabila nilai t observasi

yang diperoleh lebih besar dari t tabel, maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti

diterima yang berarti ada berbedaan yang signifikan tentang kemampuan

membaca Al-Qur’an siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif dan siswa yang

menggunakan metode Qiroati. Apabila t observasi yang diperoleh lebih kecil dari

t tabel maka hipotesis yang diajukan peneliti ditolak, rumus tersebut sebagai

berikut;

( )

21

21

n

1

n

1S

XXt

+

−=

t = t score hasil perbedaan X1 dan X2

1X = rata-rata kemampuan membaca Al-Qur'an siswa yang menggunakan

metode Al-Ma’arif

2X = rata-rata kemampuan membaca Al-Qur'an siswa yang menggunakan

metode qiro’ati.

1n = jumlah siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif

2n = jumlah siswa yang menggunakan metode Qiro’ati

Adapun aplikasi dari rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Page 57: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Tabel 5

Tabel Kerja Nilai Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa

yang Menggunakan Metode al-Ma’arif di TPQ Al-Ma’arif

Kembangan Kaliwungu

No X1 F 1fX 2

1X 2

1fX

1 83 1 83 6889 6889

2 82 2 164 6724 26896

3 81 2 162 6561 26244

4 80 1 80 6400 6400

5 79 2 158 6241 24964

6 76 3 228 5776 51984

7 75 4 300 5625 90000

8 74 1 74 5476 5476

9 73 2 146 5329 21316

10 70 1 70 4900 4900

11 69 1 69 4761 4761

12 68 1 68 4624 4624

13 60 1 60 3600 3600

22 1662 72904 278054

Tabel 6

Tabel Kerja Nilai Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa

yang Menggunakan Metode Qiroati di TPQ Mustabanul

Khoirot Saribaru Kaliwungu

No X2 F 2fX 2

2X f2

2x

1 82 1 82 6724 6724

2 81 1 81 6561 6561

3 78 2 156 6084 24336

4 74 1 74 5476 5476

5 73 2 146 5329 21316

6 72 6 432 5184 186624

7 71 3 213 5041 45369

8 70 2 140 4900 19600

9 69 1 69 4761 4761

10 68 1 68 4624 4624

11 66 1 66 4356 4356

12 63 3 189 3969 35721

13 60 1 60 3600 3600

25 1776 66609 369068

Page 58: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Langkah selanjutnya memasukan data-data tersebut kedalam rumus-rumus

sebagai berikut:

1. Mencari mean membaca Al-Qur’an siswa yang menggunakan metode al-

Ma’arif (1X ) dengan rumus:

1X = N

fX1Σ

= 22

1662 = 75.5455

2. Mencari mean membaca al-Qur’an siswa yang belajar dengan metode Qiroati

(2X ), dengan rumus:

2X = N

fX 2Σ

= 25

1776 = 71.04

3. Mencari standar deviasi skor kemampuan membaca Al-Qur’an siswa yang

belajar dengan metode Al-Ma’arif (SD1) dengan rumus:

( )1n

XXS

2

112

1−

−∑=

07,30

122

631,4545

=

−=

484,5

30,07

SS 2

1

=

=

=

4. Mencari standar deviasi skor membaca Al-Qur’an siswa yang belajar dengan

metode Qiroati (SD2) dengan rumus:

( )1n

XXS

2

222

2−

−∑=

Page 59: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

96,28

24

96,694

125

96,694

=

=

=

381,5

96,28

SS2

22

=

=

=

5. Metode standar deviasi gabungan membaca al-qur’an antara siswa yang

belajar dengan metode al-Ma’arif dan Qiroati. Dengan rumus:

( ) ( )

478,29

45

51,1326

45

695,04631,47

2-2522

(24)28,96(21)30,07

2nn

S1nS1nS

21

2

22

2

112

=

=

+=

+

+=

−+

−+−=

5.43

478,29

SS 2

=

=

=

6. Mencari t-test

Page 60: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

( )

1,5872

4,5055

0,2923 x 5,43

4,5055

0,085455 5,43

4,5055

0,040,0455,43

4,5055

25

1

22

15,43

71.04 -75.5455

n

1

n

1S

XXt

21

21

=

=

=

+=

+

=

+

−=

= 2,839

7. Menginterprestasikan nilai dengan memperhatikan DF( derajat kebebasan)

dengan rumus:

Df = 1NX +

2NX – 2

= 22+25-2

= 45

Langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan nilai to ( t observasi)

dengan tt (t tabel ).Apabila nilai to sama atau lebih besar dari t tabel pada taraf

signifikan 1% maupun 5% maka hipotesis yang diajukan diterima jika nilai to

lebih rendah dari t tabel maka hipotesis yang diajukan ditolak.

3. Analisis Lanjut

Analisis lanjut yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisis hipotesis

yang terdapat dalam analisis pendahuluan dan analisis uji hipotesis.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai df nya

adalah 45, untuk mengetahui jarak signifikansinya dapat diperoleh melalui tabel

nilai “t” karena nilai df nya 45 maka dapat dicari pada tabel angka 45.

Tabel 7

Page 61: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Nilai ‘t’ pada taraf signifikansi 1% dan 5%

to Df Taraf Signifikansi

1% 5%

2,839 45 2,39 1,67

Dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tt (t tabel ) untuk taraf

signifikansi 5% dan 1% adalah 2,39 dan 1, 67 sedang t observasi adalah 2,839

maka to>tt dengan demikian to untuk taraf sarat signifikasi 5% dan 1% adalah

signifikan artinya hipotesis diterima.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ada perbedaan

yang signifikan tentang kemampuan membaca al-Qur’an antara siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif dengan siswa yang menggunakan metode

Qiroati diterima, berarti membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan metode al-

Ma’arif lebih baik dari pada yang menggunakan metode Qiroati.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-Ma’arif dalam Pembelajaran

Membaca Al-Qur’an di TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu.

Page 62: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Kelebihan Metode Al-Ma’arif dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di

TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu.

a. Bervariasinya penggunaan metode pembelajaran diantaranya: klasikal

individual, klasikal baca simak, metode drill. Penggunaan metode yang

digunakan guru dalam mengajar disesuaikan dengan siswa, yaitu

menghindari kejenuhan dalam belajar dan tidak monoton.

b. Kualifikasi guru yang berlatar belakang pendidikan dan didukung tenaga

pendidik yang memiliki kompetensi pedagogik, professional, personal

dan sosial.

c. Keterbatasan waktu sebagaimana diketahui bahwa jam tatap muka siswa

dalam belajar hanya sekitar 60 menit jam pelajaran setiap harinya.

Dengan waktu yang relative singkat guru memanfaatkan waktu yang ada

digunakan seoptimal mungkin oleh guru dan siswa awal sampai akhir

pelaksanaan pembelajaran baik secara klasikal maupun individual.

2. Kekurangan Metode Al-Ma’arif dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

di TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu.

a. Keterbatasan sarana dan prasarana dan media sederhana yaitu lewat

ucapan lisan secara langsung sebagai peraga cenderung seadanya.

b. Perbedaan kecepatan kenaikan jilid setiap siswa dalam satu kelas

menyebabkan kesulitan guru dalam menyampaikan materi karena setiap

materi yang dikandung setiap jilid tidak sama.

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Qiroati dalam Pembelajaran

Membaca Al-Qur’an di TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu

1. Kelebihan Metode Qiroati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di

TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu.

a. Keterlibatan guru kepala sekolah secara langsung dalam mentashih

bacaan siswa sebagai evaluasi .

b. Kualifikasi guru yang berlatar belakang pendidikan berasal dari pondok

pesantren dan didukung tenaga pendidik yang memiliki kompetensi

pedagogik, professional, personal dan sosial.

Page 63: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

2. Kekurangan Metode Qiroati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an di

TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu

a. Kurang kesiapan mental dalam mengikuti pembelajaran, ketelitian,

pembiasaan dan latihan membaca sebelum pembelajaran berlangsung.

b. Perbedaan kecepatan kenaikan jilid setiap siswa dalam satu kelas

menyebabkan kesulitan guru dalam menyampaikan materi karena setiap

materi yang dikandung setiap jilid tidak sama.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian yang dilakukan secara optimal

pasti terdapat keterbatasan. Adapun keterbatasan-keterbatasan yang dialami

peneliti adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan Biaya

Biaya meskipun bukan satu-satunya faktor yang menghambat

penelitian ini, namun biaya pada dasarnya mempunyai peranan penting dalam

penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti menyadari bahwa dengan biaya yang

minim penelitian akan mengalami kendala.

2. Keterbatasan Waktu

WAKTU yang memegang peranan penting. Penelitian ini hanya

dilaksanakan dalam waktu satu bulan sehingga hanya meneliti di TPQ al-

Ma’arif Kembangan Kaliwungu dan TPQ mustabanul Khoirot Saribaru

Kaliwungu Kendal. Dengan demikian penelitian ini hanya berlaku di TPQ

yang penelitio amati dan belum tentu berlaku di TPQ-TPQ lainnya.

Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dalam

penelitian ini, peneliti bersyukur bahwa penelitian ini dapat berjalan dengan baik,

lancar dan mendapat respon yang baik.

Page 64: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari tabel penelitian dan analisis tentang kemampuan membaca al-Qur’an

siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif dengan siswa yang menggunakan

metode Qiroati yang telah dibahas terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan metode al-Ma’arif

termasuk dalam kualifikasi “Baik”. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata

yaitu 75,5455.

2. Kemampuan membaca al-Qur’an siswa yang menggunakan metode Qiroati

termasuk dalam kualifikasi “Cukup”. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata

yaitu 71,04.

3. Dari analisis uji hipotesis diperoleh hasil to (t observasi) adalah 2,839.

Sedangkan tt (t tabel) untuk taraf signifikansi 5% yaitu 1,67 dan taraf

signifikansi 1% yaitu 2,39. Ini berarti nilai t observasi lebih besar dari t tabel.

Berarti ada perbedaan kemampuan membaca al-Qur’an antara siswa yang

menggunakan metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 Al-Ma’arif kembangan

Kaliwungu dengan siswa yang menggunkan metode Qiroati di TPQ

Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu.

B. Saran-saran

1. Kepada TPQ I3 al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dan TPQ Mustabanul

Khoirot Saribaru Kaliwungu, diharapkan lebih mengoptimalkan dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan metode-metode yang ada, agar tujuan

dalam proses belajar mengajar tercapai

2. Kepada para ustadz/ ustadzah hendaknya selalu memacu para siswanya untuk

selalu bersungguh-sungguh dalam belajar membaca al-Quran, serta kontinyu

dalam mengajar dan jangan pula berputus asa.

Page 65: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

3. Kepada para orang tua doronglah putra-putri anda agar selalu bersungguh-

sungguh dalam mempelajari al-Quran di lembaga TPQ, jangan hanya

mengandalkan pelajaran di TPQ.

4. Kepada Para siswa, tingkatkan selalu belajar membaca al-Qur’an jangan putus

asa dan ingatlah bahwa kelak al-Quran dapat memberi syafa’at bagi siapa yang

mau membaca dan mempelajari isinya.

5. Kepada para peneliti untuk bisa meneliti ulang masalah ini, sebab hasil

penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan semata-mata

keterbatasan pengetahuan penulis, namun penulis berharap semoga hasil

penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk penelitian yang selanjutnya

Page 66: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fauziyah, Inayah,Pengaruh Penerapan Metode Sorogan terhadap

Kemampuan Membaca Al-Qur’an Usia 6-7 tahun di Pondok Tahfidz

Yanbu’ul Qur’an Anak-Anak Kudus, Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang, 2008.

Al-Jazuri, Muhammad, Jazariyah, Surabaya: Jamsaren Kediri, 1970.

al-Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, terj. Mudzakir AS., Jakarta:

Pustaka Litera Antar Nusa, 2001.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 1998.

ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Dzikir dan Do’a, Aspek Hukum dan

Adab, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2003.

Dachlan, Bunyamin, Memahami Qiraati, Semarang: Yayasan Pendidikan Al-

Qur’an Raudhatul Mujawwidin,t.th.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Dydydodo, “Penerapan Metode Qiroati dalam Pembelajaran al-Qur’an”,

http://dydydodo.wordpress.com/2010/01/07/, 25 Januari 2011

Fidai, Rafi Ahmad, Concise History of Muslim World, New Delhi:

Kitabbhavan,1997.

Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta : Bumi Aksara,

2004..

Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn Mughirah ibn

Barzabatil Bukhari Ja’fi, Shahih Bukhari, Juz 5, Beirut: Dar al-Kutub al-

Ilmiah, t.th.

Munawar, Said Agil, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Jakarta:

Ciputat Press, 2001.

Qomaruddin, Cara Mudah Belajar Membaca Al-Qur’an Pelajaran Ghorib,

Kendal: Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Forum Ukhuwah Silaturahim

Pendidikan Al-Qur’an Kabupaten Kendal, 2002.

Page 67: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

________, Tajwid Sumber Inspirasi, Kendal: Lembaga Pendidikan Maarif NU,

2002.

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam

kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2004.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta, 1991.

Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: PT Kumudasmoro Grafindo,

1994.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R

&D, Bandung: Alfabeta 2007.

Suryabrata, Sumardi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo

Persada,1983.

Suyudi, Abu, Materi Pendidikan Guru Pengajar A-Qur’an, Kendal: Forum

Ukhuwah Silaturohim Pendidikan Al-Qur’an, 2009.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo, 2003.

Syarifudin, Ahmad, Mendidik Anak: Membaca, Menulis dan Mencintai Al-

Qur’an, Jakarta: Gema Insani, 2004.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1991.

Walgito, Bimo, Bimbingan Dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta : Andi

Offset, 2000.

Wijayanti, Fitri, Pengaruh Pemahaman Materi Pelajaran Ghorib Terhadap

Kemampuan Membaca Al-Qur’an Santri Jilid 7 TPQ Sabilul Huda

Karangayu Cepiring kab Kendal, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang 2010.

Yunus, Mahmud, Kamus arab Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya, 1989.

Zarkasyi, Dahchlan Salim, Qiroati Pelajaran Bacaan Gharib-Musykilat & Hati-

Hati Dalam Al-Qur’an, Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur’an

Raudhatul Mujawwidin,1989.

Page 68: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Siti Suryani

2. Tempat & Tgl. Lahir : Indramayu, 6 Maret 1989

3. NIM : 063111120

4. Alamat Rumah : Ds Beringin makmur Kec: Kerumutan Kab: Pelalawan

RIAU

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD Negeri 050 Beringin makmur, Riau, lulus tahun 2000

b. MTsN Widasari, Indramayu lulus tahun 2003

c. MA NU Sunan katong kaliwungu, Kendal Lulus tahun 2006

d. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2006

2. Pendidikan Non-Formal

a. Ponpes Al-Aziziyah Kauman kaliwungu Kendal

Semarang,1 Juni 2011

Siti Suryani

063111120

Page 69: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi Metode Al-Ma’arif

1X = N

fX 1Σ

= 22

1662 = 75,5455

( )1n

XXS

2

112

1−

−∑=

07,30

122

631,4545

=

−=

484,5

30,07

SS 2

1

=

=

=

No 1X

1 75 -0.5455 0.29757

2 75 -0.5455 0.29757

3 76 0.4545 0.20657

4 80 4.4545 19.84257

5 60 -15.5455 241.6626

6 69 -6.5455 42.84357

7 74 -1.5455 2.38857

8 73 -2.5455 6.47957

9 70 -5.5455 30.75257

10 81 5.4545 29.75157

11 75 -0.5455 0.29757

12 76 0.4545 0.20657

13 75 -0.5455 0.29757

14 83 7.4545 55.56957

15 68 -7.5455 56.93457

16 76 0.4545 0.20657

17 79 3.4545 11.93357

18 82 6.4545 41.66057

19 73 -2.5455 6.47957

20 82 6.4545 41.66057

21 81 5.4545 29.75157

22 79 3.4545 11.93357

1662 631.4545

11 XX − ( )211 XX −

Page 70: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Tabel Mencari Rata-Rata dan Standar Deviasi Metode Qiroati

2X = N

fX 2Σ

= 25

1776 = 71,04

( )1n

XXS

2

222

2−

−∑=

96,28

24

96,694

125

96,694

=

=

−=

381,5

96,28

SS2

22

=

=

=

Lampiran 3

No 2X 22 XX −

1 70 -1.04 1.0816

2 72 0.96 0.9216

3 72 0.96 0.9216

4 68 -3.04 9.2416

5 72 0.96 0.9216

6 66 -5.04 25.4016

7 73 1.96 3.8416

8 60 -11.04 121.8816

9 71 -0.04 0.0016

10 72 0.96 0.9216

11 72 0.96 0.9216

12 63 -8.04 64.6416

13 82 10.96 120.1216

14 63 -8.04 64.6416

15 71 -0.04 0.0016

16 71 -0.04 0.0016

17 78 6.96 48.4416

18 63 -8.04 64.6416

19 70 -1.04 1.0816

20 78 6.96 48.4416

21 81 9.96 99.2016

22 74 2.96 8.7616

23 69 -2.04 4.1616

24 72 0.96 0.9216

25 73 1.96 3.8416

1776 694.96

( )222 XX −

Page 71: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Nama : ……………..

SOAL TEST

1. QS. Al-A’raf: 69

óΟçF ö6 Éf tãuρr& β r& öΝ ä.u !% y Ö�ò2ÏŒ ÏiΒ öΝ ä3În/ §‘ 4’n? tã 9≅ ã_ u‘ öΝ ä3ΖÏiΒ öΝ à2u‘ É‹ΖãŠÏ9 4 (# ÿρã� à2øŒ $# uρ øŒ Î) öΝ ä3n=yè y_

u !$ x�n=äz .ÏΒ Ï‰÷è t/ ÏΘ öθs% 8yθçΡ öΝ ä.yŠ# y— uρ ’Îû È,ù=y⇐ø9 $# Zπ sÜ)Á t/ ( (# ÿρã� à2øŒ $$sù uIω# u «!$# ÷/ ä3ª=yè s9 tβθ ßsÎ=ø� è? ∩∉∪

2. QS. Hud 41-42

* tΑ$s%uρ (#θ ç7Ÿ2ö‘ $# $ pκ� Ïù ÉΟ ó¡ Î0 «! $# $yγ1 1� øgxΧ !$yγ8y™ö� ãΒ uρ 4 ¨β Î) ’În1u‘ Ö‘θ à�tó s9 ×ΛÏm §‘ ∩⊆⊇∪ }‘Éδ uρ “Ì� øgrB óΟÎγ Î/

’Îû 8l öθ tΒ ÉΑ$ t6 Éf ø9 $$ x. 3“yŠ$ tΡuρ îyθ çΡ …çµ oΨ ö/ $# šχ%Ÿ2uρ ’Îû 5ΑÌ“ ÷è tΒ ¢o_ ç6≈ tƒ =Ÿ2ö‘ $# $ oΨyè ¨Β Ÿω uρ ä3s? yìΒ

tÍ� Ï�≈ s3ø9 $# ∩⊆⊄∪

3. QS. Al-Kahfi: 1-3

߉÷Κ ptø: $# ¬! ü“ Ï%©!$# tΑt“Ρr& 4’n? tã Íνωö7 tã |=≈tGÅ3ø9 $# óΟs9 uρ ≅ yè øgs† …ã& ©! 2% y uθ Ïã ∩⊇∪ $ VϑÍhŠs% u‘ É‹ΖãŠÏj9 $ U™ù' t/ # Y‰ƒ ωx© ÏiΒ

çµ÷Ρà$ ©! t� Ïe± u;ムuρ tÏΖÏΒ ÷σ ßϑø9 $# zƒ Ï%©!$# šχθè=yϑ÷è tƒ ÏM≈ys Î=≈ ¢Á9 $# ¨β r& öΝ ßγ s9 # ��ô_ r& $ YΖ|¡ ym ∩⊄∪ šÏVÅ3≈ ¨Β ϵŠ Ïù

# Y‰t/ r& ∩⊂∪

Makhraj Kelancaran Kefasihan Tajwid Gharib

A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E

Keterangan:

A = Sangat baik = 80-100

B = Baik = 66-79

C = Cukup = 56-65

D = Kurang = 40-55

E = Sangat kurang = 30-39

Page 72: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 4

Data Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa yang Menggunakan

Metode Al-Ma’arif

Resp Nama Makhroj Kelan

caran

Kefa

sihan Tajwid Ghorib Jumlah Nilai

Page 73: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

1 Andi Purnomo Aji 75 77 77 70 77 376 75

2 Ratih Ayundya P 75 79 77 70 75 376 75

3 M Haikal Afidza 76 78 78 70 77 379 76

4 M Ariyono 80 85 80 77 79 401 80

5 Rizky Nanda S 60 63 60 57 60 300 60

6 Vina Izzah K 70 70 70 65 70 345 69

7 Yasmina Illiana 74 75 77 70 75 371 74

8

Novi Amalia

Permata Sari 75 75 75 70 70 365 73

9 Indah Nurul Aini 67 70 70 70 73 350 70

10

M Maulana

Maswa 84 80 82 79 80 405 81

11 Diky Dwi K 75 78 77 70 73 373 75

12

M Alvian Moulidi

A 77 78 77 73 75 380 76

13 Sintia Mafa Khira 75 75 75 72 77 374 75

14 Syifa Salsabila 85 86 83 80 80 414 83

15 Silvia Indah R 70 70 70 65 67 342 68

16 Andyta Sayla 75 78 77 70 78 378 76

17 Nelta Muna 80 80 77 78 79 394 79

18

Ichfani Misbachul

Munir 80 86 85 77 80 408 82

19 Kahlil Gibran 75 75 75 67 73 365 73

20 Arifatul Eka P 80 83 83 84 80 410 82

21 Nur Azizah 83 84 82 78 80 407 81

22 Arina Fina Salwa 80 83 80 75 78 396 79

Jumlah 1632 1698 1616 1531 1609 8004 1662

Data Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa yang Menggunakan

Metode Qiroati

Res Nama Makhroj Kelancaran Kefasihan Tajwid Ghorib Jumlah Nilai

1 Lailatul Fajriani 67 70 67 72 75 351 70

2 M Firdaus 70 70 70 75 76 361 72

Page 74: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

3

Laili Zayyinatul Huda

Nur A 72 73 70 70 75 360 72

4 Ulya Nihaya 65 67 65 68 75 340 68

5 Nila Alfiyani 70 70 70 73 77 360 72

6 Syahrul Hidayat 65 68 65 66 65 329 66

7 Nila Bunga Afina 72 74 70 73 75 364 73

8 Elva Setya Ningrum 60 62 59 59 60 300 60

9 Mutiara Septi Nova 70 72 70 70 75 357 71

10

Alfina Fitra

Ramadhani 70 70 70 73 78 361 72

11 M Ardi Setyawan 67 70 70 73 80 360 72

12 M Dimas Ubaidillah 63 65 62 60 65 315 63

13 Alfana Rosda Fatwa 80 83 77 85 85 410 82

14 Intan Nur Hidayah 63 65 63 60 65 316 63

15 Aprilia Isti Nurdiana 65 70 70 74 76 355 71

16 Rista Eka Saputri 70 70 68 72 77 357 71

17 Raka Majid 80 75 80 78 78 391 78

18 Rosita Rihadatul A 63 65 62 60 65 315 63

19 Wulan Fitriani 65 70 68 73 75 351 70

20 Nurul Intan Zaiman 80 78 80 78 75 391 78

21 Sri Lestari 80 80 79 85 82 406 81

22 Adibatul Maulidah 70 73 72 75 80 370 74

23 Nabila Susiana 67 70 67 65 77 346 69

24 Ahmad Muhaya B 70 72 73 73 70 358 72

25 Crenata Nafidatul P 70 72 68 75 78 363 73

Jumlah 1734 1774 1735 1785 1859 8887 1776

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

Page 75: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Wawancara dengan kepala TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu, Menanyakan

mengenai:

1. Sejarah singkat berdirinya TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu

2. Letak geografis TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu

3. Kegiatan pembelajaran dengan metode al-Ma’arif di TPQ NU 13 Al-Ma’arif

Kembangan Kaliwungu

4. Harapan kepada siswa setelah lulus dari TPQ

Lampiran 6

HASIL WAWANCARA

A. Wawancara dengan Kepala TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu

Page 76: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Sejarah berdirinya TPQ

Taman Pendidikan al-Quran NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu pertama kali

didirikan dan disahkan oleh para tokoh yang ada di desa tepatnya pada hari Rabutanggal 12

Februari 1997. Awal mula pendirian TPQ ini karena timbul pemikiran atas perlunya sebuah

lembaga yang dapat mencetak siswa-siswa yang mampu membaca dan menulis huruf al-

Quran karena kalau cuma mengandalkan di bangku sekolah saja kelihatannya tidak cukup.

Atas dasar pemikiran tersebut para tokoh di desa Kembangan kaliwungu sepakat untuk

mendirikan sebuah lembaga pendidikan al-Quran yang kemudian diberi nama TPQ NU 13

Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu

Tujuan didirikannya lembaga TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan ini adalah agar

siswa mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, memiliki akhlak yang baik serta

mampu memahami ilmu agama islam dengan baik.

2. Letak geografis

TPQ NU 13 Al-Ma’arif terletak dijantung desa Kaliwungu yaitu di desa Kembangan

RT 03 RW 10 Krajan Kulon Kecamatan kaliwungu Kabupaten Kendal.

3. Kegiatan Pembelajaran di TPQ

Pembelajaran di TPQ NU 13 Al-Ma’arif dilaksanakan setiap hari, mulai pukul 16.00

– 17.00. Materi pokok dalam pembelajaran TPQ Al-Ma’arif adalah membaca al-Qur’an

dengan menggunakan metode al-Ma’arif . karena metode ini mudah dipahami oleh siswa

terutama bagi siswa yang baru belajar membaca al-Qur’an dan menulis huruf hijaiyah serta

materi tajwid dan gharib serta materi tambahan antara lain hafalan surat-surat pendek, do’a

sehari-hari, menyanyikan lagu islam.

4. Harapan kepada santri setelah lulus TPQ

Harapan kepala TPQ kepada siswa adalah siswa mampu membaca al-Qur’an dengan

baik dan benar, memiliki akhlak yang baik serta mampu memahami ilmu agama islam

dengan baik,

Lampiran 7

PEDOMAN WAWANCARA

Page 77: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Wawancara dengan kepala TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu, Menanyakan

mengenai:

1. Sejarah singkat berdirinya TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu

2. Letak geografis TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu

3. Kegiatan pembelajaran dengan metode al-Ma’arif di TPQ Mustabanul Khoirot

Saribaru Kaliwungu

4. Harapan kepada siswa setelah lulus dari TPQ

Lampiran 8

HASIL WAWANCARA

B. Wawancara dengan kepala TPQ Mustabanul Khoirot Saribaru Kaliwungu.

Page 78: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

1. Sejarah berdirinya TPQ Mustabanul Khoirot

TPQ Mustabanul Khoirot didirikan pada tahun 1994. Tokoh yang berperan dalam

pendirian TPQ Al-Ma’arif adalah bapak K.H Hafidzin,bapak K.H Fauzi Shodaqoh yang

sekarang menjadi kepala TPQ, Dan Para Ulama yang ada di dusun Saribaru Kaliwungu.

Keberadaan lembaga pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) khususnya di wilayah RT

01/ RW 06 Saribaru membawa peranan penting dalam membentuk karakter dan kepribadian

anak-anak, mengingat jumlah penduduk dan potensi generasi mudanya sangat banyak terutama

anak-anak usia TK dan sekolah. Ditambah lagi dengan keadaan akhlak dan moral yang dirasa

masih jauh dari tingkah laku syari'ah. Dengan berdirinya TPQ Mustabanul Khoirot di wilayah

tersebut diharapkan akan membawa perubahan yang signifikan. Karena dalam kurikulumnya

akan dirancang hanya berbasis pada Al-Qur'an dengan aplikasi murni ajaran Islam, seperti

akhlak, aqidah, fiqh dan berbagai macam pengajaran yang di ajarkan demi untuk perkembangan

dan kemajuan generasi muda khususnya anak-anak secara Islami.

Dalam mendirikan TPQ Mustabanul Khoirot ini bukanlah satu hal yang mudah untuk

merealisasikan itu semua, sehingga dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh, kesabaran,

ketelatenan dan manajemen yang optimal, dan bukan suatu hal yang ringan pula

mempertahankan dan bahkan meningkatkan kemajuan yang telah dicapai untuk dapat

mewujudkan suatu TPQ yang ideal, namun tetap mengikuti perkembangan zaman yang nantinya

diharapkan dapat mencetak kader-kader Islami, generasi qur‡ani yang mandiri berguna bagi

agama, bangsa dan negaranya.

Untuk itu merasa penting adanya suatu wadah yang mengatur, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan-kegiatan TPQ Mustabanul Khoirot sesuai dengan tujuan didirikannya

TPQ, wadah tersebut kemudian disepakati dan dirupakan dalam bentuk organisasi TPQ

Mustabanul Khoirot. Untuk menunjang sarana prasarana TPQ Mustabanul Khoirot, maka

TPQ mempunyai tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar yakni di dalam atau di luar

gedung TPQ dan di kelas (dikelompokkan sesuai dengan jilidnya).

2. Letak geografis

TPQ Mustabanul Khoirot terletak di dusun Saribaru RT 01 RW 06 Krajankulon

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

3. Kegiatan Pembelajaran di TPQ

Pembelajaran di TPQ Mustabanul Khoirot dilaksanakan setiap hari, mulai pukul

16.00 – 17.00. Materi pokok dalam pembelajaran TPQ Mustabanul Khoirot adalah

Page 79: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

membaca al-Qur’an denga

Qiroati adalah agar penggu

tambahannya antara lain ha

islam, Praktek shalat Fardh

4. Harapan kepada santri sete

Harapan kepala TP

al-Qur’an, generasi yang

memiliki akhlak al-Qur’an

Lampiran 9

dengan menggunakan metode Qiroati. Tujuan yang

enggunanya dapat membaca Al-Qur3an dengan Tartil

lain hafalan surat-surat pendek, do’a sehari-hari, me

Fardhu.

tri setelah lulus TPQ

ala TPQ kepada siswa adalah siswa menjadi generas

i yang pandai membaca dan menulis al-Qur’an,

Qur’an dan generasi yang siap terhadap tantangan arus

yang ingin di capai

Tartil. Adapun materi

ri, menyanyikan lagu

enerasi gemar belajar

r’an, generasi yang

an arus globalisasi.

Page 80: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah in

Nama : Faizin, S.Ag.

Jabatan : Kepala TPQ

Menerangkan bahwa:

Nama : Siti Suryani

NIM : 063111120

Jurusan : PAI

Fakultas : Tarbiyah IAIN W

Benar-benar melakukan pe

Komparasi Tentang Kemampuan

Ma’arif di TPQ NU 13 Al-Ma’ar

Metode Qiroati di TPQ Mustabanu

Demikian surat keterang

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

SURAT KETERANGAN

ah ini:

IN Walisongo Semarang

kan penelitian untuk keperluan penulisan skripsi den

puan membaca Al-Qur’an Siswa yang menggunak

Ma’arif Kembangan Kaliwungu dengan Siswa yang

tabanul khoirot Saribaru Keliwungu Kendal.

terangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan

tinya.

Hormat sa

Kepala T

si dengan judul Studi

gunakan Metode al-

a yang Menggunakan

a dan untuk dapat

mat saya,

pala TPQ

Page 81: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN
Page 82: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 11

Data Siswa Jilid Gharib TPQ NU 13 Al-Ma’arif

Page 83: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Dari data tersebut, peneliti

menggunakan metode al-Ma’arif s

Lampiran 12

Nama

Andi Purnomo Aji

Ratih Ayundya P

M Haikal Afidza

M Ariyono

Rizky Nanda S

Vina Izzah K

Yasmina Illiana

Novi Amalia Permata Sari

Indah Nurul Aini

M Maulana Maswa

Diky Dwi K

M Alvian Moulidi A

Sintia Mafa Khira

Syifa Salsabila

Silvia Indah R

Andyta Sayla

Nelta Muna

Ichfani Misbachul Munir

Kahlil Gibran

Arifatul Eka P

Nur Azizah

Arina Fina Salwa

eneliti mendapat data nama-nama siswa yang belajar d

’arif sebanyak 22 siswa.

lajar dengan

Page 84: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

SURAT KETERANGAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : KH. Fauzi Shodaqoh

Jabatan : Kepala TPQ

Menerangkan bahwa:

Nama : Siti Suryani

NIM : 063111120

Jurusan : PAI

Fakultas : Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

Benar-benar melakukan penelitian untuk keperluan penulisan skripsi dengan judul Studi

Komparasi Tentang Kemampuan membaca Al-Qur’an Siswa yang menggunakan Metode al-

Ma’arif di TPQ NU 13 Al-Ma’arif Kembangan Kaliwungu dengan Siswa yang Menggunakan

Metode Qiroati di TPQ Mustabanul khoirot Saribaru Keliwungu Kendal.

Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 85: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN
Page 86: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 14

Data Siswa Jilid Gharib TPQ Mustabanul Khoirot

Page 87: STUDI KOMPARASI TENTANG KEMAMPUAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/104/jtptiain-gdl... · Ridho dan doamu adalah semangat dalam hidupku. 9. ... BAB IV HASIL PENELITIAN

No Nama

1 Lailatul Fajriani

2 M Firdaus

3 Laili Zayyinatul Huda Nur A

4 Ulya Nihaya

5 Nila Alfiyani

6 Syahrul Hidayat

7 Nila Bunga Afina

8 Elva Setya Ningrum

9 Mutiara Septi Nova

10 Alfina Fitra Ramadhani

11 M Ardi Setyawan

12 M Dimas Ubaidillah

13 Alfana Rosda Fatwa

14 Intan Nur Hidayah

15 Aprilia Isti Nurdiana

16 Rista Eka Saputri

17 Raka Majid

18 Rosita Rihadatul A

19 Wulan Fitriani

20 Nurul Intan Zaiman

21 Sri Lestari

22 Adibatul Maulidah

23 Nabila Susiana

24 Ahmad Muhaya B

25 Crenata Nafidatul P

Dari data tersebut, peneliti mendapat data nama-nama siswa yang belajar dengan

menggunakan metode Qiroati sebanyak 25 siswa.