Upload
vannguyet
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI PENANGGULANGAN
SEDIMENTASI DI DERMAGA DOMESTIK
PELABUHAN PETI KEMAS DENGAN
MENGGUNAKAN UNDERWATER SILL
Latar Belakang
Content
Title
Exit Back
Tingkat sedimentasi di dermaga domestik cukup besar,
mencapai lebih dari 199.000 m3, Februari 2004-Februari
2005 dengan kecepatan sedimentasi maksimal 19.195 m3,
bulan Februari 2005-Desember 2005
Penanggulangan sedimen yang dilakukan masih
menggunakan dredging secara periodik yang sebenarnya
dapat mengganggu operabilitas dermaga.
Next
Batasan Masalah
Content
Title
Exit Back
Data peta bathimetri yang digunakan untuk analisa sedimentasi adalah
dari tahun 2009 -2010
Data debit Kali Lamong diasumsikan konstan pada setiap simulasi
Struktur yang dibuat bersifat impermeable (tidak dapat ditembus air)
dan elevasi struktur berada diatas air
Daerah pemodelan di sebelah barat mempunyai batas sampai dengan
pelabuhan Gresik, dan sebelah timur sampai dengan Pelabuhan
Tanjung Perak
Simulasi yang dilakukan selama 15 hari untuk setiap model.
Analisa biaya tidak dihitung.
Pengaruh angin, gelombang dan penguapan tidak disimulasikan
kedalam model.
Kestabilan lereng terhadap kelongsoran tidak dimodelkan.
Profil konsentrasi suspended sedimen diasumsikan konstan dari dasar
hingga permukaan, profil arah arus diasumsikan konstan dari dasar
hingga permukaan.
Next
Transpor Sedimen
Exit Back
Transpor sedimen di perairan dipengaruhi oleh faktor – faktor
hidrodinamik seperti angin, gelombang, arus, pasang surut, ukuran
sedimen, dan bangunan di daerah pantai
Transpor sedimen dapat berupa pada material non kohesiv bed load
(secara menggelinding, menggeser) ataupun suspended load
(tersuspensi, melayang) pada material kohesiv
Transpor sedimen dimulai dari bergeraknya material akibat gaya luar
yang lebih besar daripada gaya geser kritisnya, terjadi pergerakan
horizontal
Suspended load terjadi ketika kecepatan partikel horizontal lebih besar
daripada kecepatan endap partikel sehingga partikel sedimen terangkat
dan mengikuti aliran turbulensi
Konsep Penanggulangan Sedimentasi
Exit Back
Pembuatan struktur yang dapat menjaga kecepatan aliran
arus.
Pembuatan struktur yang dapat meningkatkan tractive
force (drag force)
Desain peralatan yang dapat menjaga pergerakan
sedimen.
Aplikasi berupa training structure yang terdiri dari CDW dan
tranverse dikes, dan underwater sill
Mike 21
Exit Back
Mike 21 Hydrodynamic adalah sebuah modul yang ada di
dalam aplikasi software MIKE 21 untuk menghitung
kecepatan arus serta arah arus.
Mike 21 Mud Transport dapat memodelkan laju transpor
sedimen, perubahan bed level yang meliputi pengaruh
lingkungan seperti pasang surut, debit, estuary garis
pantai, serta bangunan yang dibuat manusia
Metodologi
Exit Back
Mulai
Pengumpulan data awal : Peta Bathimetri pelabuhan TPS tahun 2007-2009 Debit kali Lamong tahun 2007 – 2009 Data Pasang surut tahun 2007-2009
Validasi antara data lapangan dengan output software pada titik observasi yang ditentukan.
Pemodelan Pola arus dan sedimentasi dengan menggunakan software untuk kondisi eksisting
Pemodelan Pola arus dan sedimentasi dengan menggunakan software kondisi rancangan
Perbandingan antara hasil pemodelan numeris pada kondisi eksisting dan rancangan berupa pola arus dan sedimentasi yang terjadi
Penulisan laporan
Selesai
Mulai
File kontur hasil output sedimetasi Mike 21 diplot
kedalam Surfer.
Overlay data kontur input Mike21 dengan Output Mike 21 untuk mendapatkan net volume yang terjadi
Pembuatan grid kontur output dari Mike 21 untuk perhitungan volume
Didapatkan net volume yang berupa cut fill volume sedimentasi
Plot daerah yang mengalami sedimentasi dan erosi untuk mengetahui persebaranya
Selesai
Mulai
File kontur batimetri eksisting dan rekayasa
teknik di import kedalam software Mike 21.
Memasukkan data lapangan berupa data pasang surut, data debit air sungai. Timestep simulasi di set 30 hari
Pembuatan meshing perhitungan pada daerah studi dan boundary dan titik - titik observasi
Running Modul HD untuk mendapatkan elevasi muka air dan pola arus.
Memasukkan konsentrasi suspended,jenis sedimen,
Running modul MT untuk memperoleh pola sedimentasi
Selesai
Plotting hasil output modul HD dan MT pada titik observasi
Pemodelan Batimetri dan input data
Exit Back
Bathymetry [m]
Above 0
-1.5 - 0
-3 - -1.5
-4.5 - -3
-6 - -4.5
-7.5 - -6
-9 - -7.5
-10.5 - -9
-12 - -10.5
-13.5 - -12
-15 - -13.5
-16.5 - -15
-18 - -16.5
-19.5 - -18
-21 - -19.5
Below -21
Undefined Value
0:00:00 12/30/1899 Time Step 0 of 0.
683000 683500 684000 684500 685000 685500 686000 686500 687000 687500 688000 688500 689000 689500 690000
9200800
9201000
9201200
9201400
9201600
9201800
9202000
9202200
9202400
9202600
9202800
9203000
9203200
9203400
9203600
9203800
9204000
9204200
9204400
9204600
9204800
9205000
9205200
9205400
9205600
9205800
9206000
9206200
9206400
9206600
9206800
9207000
9207200
9207400
9207600
9207800
9208000
9208200
9208400
t1
t2 t3
t4 t5
t6
t7
t8
t9
Input Pasang surut Pelabuhan
Input Pasang surut Karang Jamuang
Input Debit kali Lamong
Koordinat titik tinjau arus
UTM 49 M 688784 9204000
Besar Error yang terjadi
sebesar 24.2%
Disebabkan karena faktor
eksternal, seperti gerakan
kapal, turbulensi propeler
kapal, fishing.
Exit Back
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0:00 12:00 0:00 12:00 0:00 12:00 0:00
Ke
cep
ata
n A
rus
(cm
/s)
Waktu (jam)
Survey
Model
Validasi kecepatan Arus